SIM merupakan sistem informasi yang mengintegrasikan berbagai subsistem untuk menyediakan informasi bagi pengambilan keputusan manajerial. SIM bertujuan menyediakan informasi untuk perencanaan, pengendalian, evaluasi, dan perbaikan berkelanjutan serta pengambilan keputusan. Komponen utama SIM adalah sistem pelaporan informasi, sistem dukungan keputusan, dan sistem informasi eksekutif.
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
Tugas sim ahmad huzaini - yananto mihadiputra - pengantar sim
1. Sistem Informasi Manajemen
1.1 PENGERTIAN
Sistem informasi manajemen atau SIM (bahasa Inggris : management information system,
MIS) adalah sistem perencanaan bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi
pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk
memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem
informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan untuk
menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional suatu organisasi.
Dengan menggunakan Sistem Informasi Manajemen, berbagai macam pekerjaan yang ada
hubungannya dengan analisis manajemen selalu dapat diselesaikan dengan cepat. Sistem
Informasi Manajemen dapat berjalan secara baik jika didukung dengan teknologi yang canggih,
sumber daya manusia yang berkualitas dan komitmen organisasi. Sistem Informasi Manajemen
sangat berguna untuk mendukung fungsi manajemen, operasional dan pengambilan suatu
keputusan.
PENGERTIAN MENURUT PARA AHLI
Bodnar dan Hopwood ; buku Accounting Information System : Kumpulan perangkat keras
dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data dalam bentuk informasi
yang berguna.
Turban, McLean, dan Waterbe ; buku Information Technology for Management Making
Connection for Strategies Advantages : Sistem yang mengumpulkan, memproses,
menyimpan, menganalisa, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik.
L. James Havery ; Sistem merupakan prosedur logis dan rasional guna melakukan atau
merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu sama lain.
Ludwig Von Bartalanfy ; Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam
suatu antar relasi di antara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.
O’brien ; Sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam
transformasi yang teratur.
Azhar Susanto ; Sistem adalah kumpulan/group dari sub sistem/bagian/komponen apapun
baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekeaan,
pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki
akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya.
Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah,
menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dan
dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan
pengambilan keputusan).
Kegiatan SIM juga dapat mendukung proses bisnis pada sebuah organisasi dan sangat penting
untuk kelangsungan organisasi. Jadi organisasi harus memiliki komitmen untuk menjalankan
Sistem Informasi Manajemen, supaya berbagai proses pada organisasi termasuk proses produksi
dapat berjalan dengan baik dan tentunya dapat memberikan keuntungan juga.
2. Agar informasi yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Manajemen dapat berguna bagi
manajemen, maka analisis sistem harus mengetahui berbagai macam kebutuhan informasi yang
dibutuhkannya misalnya dengan mengetahui berbagai kegiatan pada masing-masing tingkatan
manajemen dalam organisasi dan tipe keputusan yang bisa diambil untuk menyelesaikan
permasalahan. Dapat dikatakan bahwa dibentuknya sistem informasi manajemen atau SIM pada
suatu organisasi yaitu supaya manajemen dapat memiliki berbagai informasi bermanfaat yang
nantinya dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Secara singkat dapat kita definisikan
bahwa sistem informasi manajemen merupakan suatu sistem berbasis komputer yang membuat
tersedianya informasi bagi para pengguna yang memiliki kebutuhan serupa untuk mencapai suatu
tujuan dalam proses manajemen.
SIM merupakan kumpulan dari sistem informasi:
1. Sistem informasi akuntansi (accounting information systems), menyediakan informasi dan
transaksi keuangan.
2. Sistem informasi akademik (academic information systems), menyediakan informasi tentang
proses pendidikan yang sedang berjalan di suatu akademi/sekolah/perguruan.
3. Sistem informasi pemasaran (marketing information systems), menyediakan informasi untuk
penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan penelitian
pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.
4. Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management information systems).
5. Sistem informasi personalia (personal information systems).
6. Sistem informasi distribusi (distribution information systems).
7. Sistem informasi pembelian (purchasing information systems).
8. Sistem informasi kekayaan (treasury information systems).
9. Sistem informasi analisis kredit (credit analysis information systems).
10. Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development information
systems).
11. Sistem informasi analisis software
12. Sistem informasi teknik (engineering information systems).
13. Sistem informasi Rumah Sakit (Hospital information systems).
1.1.1 Komponen SIM
a. Information Reporting Systems
Information reporting systems (IRS) menyediakan informasi produk bagi
manajerial end users untuk membantu mereka dalam pengambilan keputusan dari hari ke
hari. Akses data IRS berisi informasi tentang operasi internal yang telah diproses
sebelumnya oleh transaction processing systems. Informasi produk memberi gambaran
dan laporan yang dapat dilengkapi (1) berdasarkan permintaan, (2) secara periodik, atau
(3) ketika terjadi situasi pengecualian. Sebagai contoh, manajer penjualan dapat
menerima laporan analisa penjualan setiap minggunya untuk mengevaluasi hasil
penjualan produk.
b. Decision Support Systems
Decision support systems (DSS) merupakan kemajuan dari information reporting
systems dan transaction processing systems. DSS adalah interaktif, sistem informasi
berbasis komputer yang menggunakan model keputusan dan database khusus untuk
3. membantu proses pengambilan keputusan bagi manajerial end users. Sebagai contoh,
program kertas kerja elektronik memudahkan manajerial end user menerima respon
secara interaktif untuk peramalan penjualan atau keuntungan.
c. Executive Information Systems
Executive information systems (EIS) adalah tipe SIM yang sesuai untuk kebutuhan
informasi strategis bagi manajemen atas. Tujuan dari sistem informasi eksekutif berbasis
komputer adalah menyediakan akses yang mudah dan cepat untuk informasi selektif
tentang faktor-faktor kunci dalam menjalankan tujuan strategis perusahaan bagi
manajemen atas.
1.1.2 Tujuan Sistem Informasi Manajemen
a. Tujuan Umum
- Menyediakan informasi yang dipergunakan untuk perencanaan, pengendalian,
pengevaluasian dan perbaikan berkelanjutan.
- Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
- Menyediakan informasi yang akan digunakan dalam perhitungan harga pokok,
rekrutmen atau tujuan-tujuan manajerial lain.
b. Tujuan bagi perusahaan
- Menunjang kegiatan bisnis operasional.
- Mulai dari akuntansi sampai dengan penelusuran pesanan pelanggan, sistem
informasi menyediakan dukungan bagi manajemen dalam operasi kegiatan bisnis
sehari-hari. Ketika tanggapan atau respon yang cepat menjadi penting, maka
kemampuan sistem informasi untuk dapat mengumpulkan dan mengintegrasikan
informasi ke berbagai fungsi bisnis menjadi kritis atau penting.
- Menunjang untuk pengambilan keputusan. Sistem informasi dapat mengombinasikan
informasi untuk membantu manajer menjalankan bisnis dengan lebih baik, informasi
yang sama dapat membantu para manajer mengidentifikasikan kecenderungan dan
untuk mengevaluasi hasil dari keputusan sebelumnya.
Sistem informasi akan membantu para manajer membuat keputusan yang lebih baik, lebih
tepat, dan lebih bermakna. Sistem informasi yang dirancang untuk membantu pencapaian
sasaran stategis perusahaan dapat menciptakan keunggulan bersaing di pasar.
1. Tujuan bagi manager
Melakukan monitoring terhadap kinerja anak buah
Memberikan penilaian langsung terhadap kinerja anak buah
Menerima laporan dan juga hasil pekerjaan dari anak buah atau bawahan
1.2 Konsep Sistem Informasi Organisasional
SIM adalah serangkaian sub-sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi yang secara
rasional mampu menstransformasikan data sehingga menjadi informasi dengan berbagai cara
guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer dasar kriteria mutu
4. yang telah ditetapkan . Dengan kata lain SIM merupakan suatu sistem berbasis komputer yang
menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama. Dalam teori SIM,
komputer bukan prasyarat mutlak bagi sebuah SIM, namun dalam praktek SIM yang baik tidak
akan ada tanpa bantuan kemampuan pemrosesan komputer. Bagaimanapun juga untuk melakukan
koordinasi dalam SIM akan lebih terbantu jika melibatkan komputer.
1.3 Peranan SIM dalam pemecahan masalah
SIM mempunyai peranan yang sangat penting di dalam suatu organisasi. Karena sangat
mempengaruhi terhadap maju mundurnya sebuah organisasi. Setiap organisasi baik itu organisasi
yang besar maupun yang kecil pasti mempunyai sistem informasi yang berbeda-beda, tergantung
dari kebutuhan dan masalah yang terjadi pada organisasi tersebut.
Sekarang ini, penerapan SIM dalam suatu organisasi pasti akan melibatkan penggunaan
komputer untuk membantu mengolah data yang ada untuk menjadi informasi yang dibutuhkan.
Informasi yang tepat, cepat dan akurat akan menjadikan suatu organisasi menjadi berkembang
dengan pesat. Semakin besar suatu organisasi maka semakin komplekslah pengelolaan sistem
informasinya, karena data yang diolah menjadi semakin banyak dan bervariasi. Dukungan sistem
informasi manajemen pada pembuatan keputusan dalam suatu organisasi dapat diuraikan menurut
tiga tahapan proses pembuatan keputusan, yaitu pemahaman, perancangan (design), dan
pemilihan.
1. Pemahanan
Pada tahap pemahaman hubungannya dengan SIM adalah pada proses penyelidikan
yang meliputi pemeriksaan data baik dengan cara yang telah ditentukan maupun dengan cara
khusus. SIM harus memberikan kedua cara tersebut. Sistem Informasi sendiri harus meneliti
semua data dan mengajukan permintaan untuk diuji mengenai situasi-situasi yang jelas dan
menuntut perhatian. Baik SIM maupun organisasi harus menyediakan saluran komunikasi
untuk masalah-masalah yang diketahui dengan jelas agar disampaikan kepada organisasi
tingkat atas sehingga masalah-masalah tersebut dapat ditangani
2. Perancangan
Pada tahap perancangan (design), kaitannya dengan SIM adalah membuat model-
model keputusan untuk diolah berdasarkan data yang ada serta memprakarsai pemecahan-
pemecahan alternatif. Model-model yang tersedia harus membantu menganalisis alternatif-
altematif. Dukungan SIM terdiri dari perangkat lunak statistika serta perangkat lunak
pembuatan model lainnya.
3. Pemilihan
Pada tahap pemilihan, SIM menjadi paling efektif apabila hasil-hasil perancangan
disajikan dalam suatu bentuk yang mendorong pengambilan keputusan. Apabila telah
dilakukan pemilihan, maka peranan SIM berubah menjadi pengumpulan data untuk umpan
balik dan penilaian kemudian. Dukungan SIM pada tahap pemilihan adalah memilih berbagai
model keputusan melakukan analisis kepekaan (analisis sensitivitas) serta menentukan
prosedur pemilihan.
5. 1.3.1. Keputusan
Dukungan SIM untuk pembuatan keputusan terdiri dari suatu database yang lengkap,
kemampuan pencarian kembali database, perangkat lunak statistika dan analitik lainnya, serta suatu
dasar model yang berisi perangkat lunak pembuatan model-model keputusan. Pada dasarnya peranan
SIM tersebut pada proses pemahaman, .yang menyangkut penelitian lingkungan untuk kondisi-
kondisi yang memerlukan keputusan. Istilah pemahaman disini mempunyai arti sama dengan
pengenalan masalah. Kemudian pada proses perancangan serta pada proses pemilihan.
2.1. Definisi Sistem dan Subsistem
Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu yang
menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan
sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut ini :
a. Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul bersama - sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu
sasaran yang tertentu. Suatu prosedur adalah urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan
instruksi yang menerangkan.
- Apa(What) yang harus dikerjakan
- Siapa (Who) yang mengerjakannya
- Kapan (When) dikerjakan
- Bagaimana (How) mengerjakannya
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya
mendefiniskan sistem sebagai berikut ini :
b. Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan
tertentu
Kedua kelompok definisi tersebut adalah benar dan tidak bertentangan, yang berbeda adalah
cara pendekatannya. Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan elemen-elemen atau komponen-
komponen atau subsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih luas. Definisi ini lebih banyak
diterima, karena kenyataannya suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau sistem bagian.
Sebagai misal, sistem akuntansi dapat terdiri dari beberapa subsistem-subsistem, yaitu subsistem
akuntansi penjualan, subsistem akuntansi pembelian, subsistem akuntansi penggajian, subsistem
akuntansi biaya dan lain sebagainya.
Jenis-jenis system :
A. Sistem Determinatik dan Sistem Probabilistik
Sebuah sistem deterministik beroperasi dengan cara yg dapat diramalkan secara tepat.
Interaksi antar bagian diketahui dengan pasti. Contoh program komputer.
Sistem probabilistik adalah sesuatu yg mungkin, tetapi selalu ada sedikit kesalahan atas
ramalan terhadap jalannya sistem. Contoh stok barang.
6. B. Sistem tertutup dan system terbuka
Sistem tertutup dalam fisika didefinisikan sebagai sebuah sistem yg mandiri ( self contained ).
Sistem ini tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungannya. Contoh reaksi kimia
dalam sebuah tabung. Sistem terbuka mengadakan pertukaran informasi, materi atau energi dengan
lingkungannya, sistem penawaran.
C. Sistem manusia atau mesin
Sebuah sistem yg baik biasanya memiliki sifat deterministik yg relatif tertutup. Sehingga
sistem dapat diduga yg selalu berjalan tepat seperti seharusnya. Dalam sistem informasi, unsur mesin
seperti komputer dan program komputer relatif tertutup dan deterministik. Sedang unsur manusia
adalah sistem terbuka dan probabilistik.
2.1.2. Pengertian Subsistem
Subsistem sebenarnya hanyalah sistem di dalam suatu sistem, ini berarti bahwa
sistem berada pada lebih dari satu tingkat. Sebagai contoh perusahaan perbankan besar semisal Bank
Mandiri, sebagai suatu sistem, Bank Mandiri di suatu kota pastilah memiliki kantor cabang di tiap
kecamatan dan kantor cabang memiliki subsistem, diantaranya bagian keuangan, bagian frontliner,
dan lain sebagainya. Masing-masing bagian tersebut merupakan suatu sistem kecil atau subsistem
dalam kantor cabang itu sendiri.
Informasi merupakan salah satu sumber utama dari perusahaan & ia dapat dikelola seperti halnya
sumber lain. IRM (Information Resources Management) merupakan metodologi siklus hidup yang
digunakan untuk menciptakan system yang menghasilkan informasi yang berkualitas. IRM adalah
konsep manajemen sumber informasi yang mengenal informasi sebagai sumber organisasional utama
yang harus dikelola dengan tingkat kepentingan yang sama seperti sumber organisasional dominan
lain seperti orang, keuangan, peralatan & manajemen. Agar perusahaan sepenuhnya dapat mencapai
IRM, perlu adanya serangkaian kondisi tertentu. Kondisi-kondisi tersebut meliputi elemen-elemen
IRM yang diperlukan adalah :
Kesadaran bahwa keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui sumberdaya informasi yang
unggul.
Kesadaran bahwa jasa informasi adalah suatu area fungsional utama.
Kesadaran bahwa CIO adalah eksekutif puncak.
Perhatian pada sumberdaya informasi perusahaan saat membuat perencanaan strategis dan
rencana strategis formal untuk sumberdaya informasi. Strategi untuk mendorong dan
mengelola end-user computing.
Rencana strategis formal untuk sumber daya informasi.
Kondisi-kondisi IRM yang diperlukan tersebut tidak terpisah, tetapi bekerja sama secara
terkoordinasi. Adapun komponen dasar dalam penerapan IRM, yakni :
a. Lingkungan perusahaan; Delapan elemen lingkungan memberikan latar belakang atau
pengaruh untuk mencapai keunggulan kompetitif.
b. Eksekutif perusahaan; CIO disertakan dalam kelompok eksekutif yang mengarahkan
perusahaan mencapai tujuannya dalam bentuk perencaan strategis.
7. c. Bidang/area fungsional; Jasa informasi disertakan sebagai suatu bidang fungsional utama,
dan setiap bidang bersama-sama mengembangkan rencana-rencana strategis yang
mendukung rencana strategis perusahaan. Salah satunya adalah rencana strategis
sumberdaya informasi, yang dipersiapkan oleh jasa informasi bekerja sama dengan
bidang fungsional lainnya.
d. Sumberdaya informasi; Rencana strategis sumberdaya informasi menggambarkan
bagaimana semua sumberdaya informasi diperoleh dan dikelola. Sebagian dipusatkan
dalam jasa informasi, dan sebagian didistribusikan diseluruh perusahaan dalam area
pemakai.
e. Pemakai; Data dan informasi mengalir antara sumberdaya informasi dan para pemakai.
Sebagian pemakai ikut serta dalam End-User-Computing. Perencanaan Strategis SDI
Rencana strategis perusahaan adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat
menyeluruh, memberikan rumusan ke mana perusahaan akan diarahkan, dan bagaimana
sumberdaya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu dalam
berbagai kemungkinan keadaan lingkungan.
Manfaat Dan Peranan Rencana Strategis Menentukan batasan usaha/bisnis. Memilih
fokus bidang usaha yang akan dikembangkan yang didasarkan pada semua lapisan
manajemen. Memberikan arah perusahaan. Menentuan batasan usaha dan arah perusahaan
merupakan dua sisi dari satu mata uang yang sama yang mendasari atau dihasilkan. Kedua hal
itu merupakan dasar penyusunan prioritas tindakan dan kebijakan perusahaan dalam
menghadapi perubahan lingkungan. Mengarahkan dan membentuk kultur perusahaan.
Rencana strategis menunjang pengarahan dan pembentukan budaya perusahaan lewat proses
interaksi, tawar - menawar, atau komunikasi timbal-balik.
- Menjaga kebijakan yang taat asas dan sesuai.
- Menjaga fleksibilitas dan stabilitas operasi.
- Memudahkan penyusunan rencana kegiatan dan anggaran tahunan.-
- Pendekatan Atau Metode Penyusunan Rencana Strategis Pendekatan ini dapat
dikategorikan ke dalam dua kelompok berdasarkan lingkup dan titik bahasan di satu
pihak dan penekanan pada proses atau hasil di lain pihak.
Pada pengelompokan pertama, menurut Porter, terdapat pendekatan klasik
berhadapan dengan pendekatan non-klasik. Kemudian, pada kelompok kedua terdapat
pendekatan keperilakuan berhadapan dengan pendekatan administratif.
1. Pendekatan Klasik Pendekatan klasik diperkenalkan oleh Porter untuk membedakan
umum dengan pendekatannya sendiri. Dalam analisis lingkungan dimasukkan semua
faktor lingkungan usaha, baik yang langsung maupun tidak langsung, sehingga
bersifat global. Pendekatan ini relatif mudah karena dua hal: informasi yang
disyaratkan bersifat global dan teknik yang digunakan sederhana.
2. Pendekatan Non-Klasik Pendekatan non-klasik atau pendekatan Porter ini
menitikberatkan pada analisis posisi persaingan, sehingga hanya lingkungan langsung
perusahaan yang relevan. Pendekatan ini mensyaratkan informasi yang cukup tentang
pihak dalam lingkungan persaingan tersebut. Hasilnya spesifik tentang strategi
perusahaan yang dipilih.
3. Pendekatan Administratif Fokus pendekatan ini adalah dokumen resmi rencana
strategis yang memenuhi syarat yang berisi arah dan strategi perusahaan. Pendekatan
ini kurang memperhatikan faktor komitmen dan berbagai tingkat dan bidang
manajemen.
8. 4. Pendekatan Keperilakuan Bertentangan dengan pendekatan administratif. Penekanan
pendekatan ini adalah manfaat utama dari suatu rencana strategis bukan pada hasil
berupa dokumen resmi, melainkan pada komitmen, kesepakatan, tingkah laku yang
dihasilkan dari proses penyusunan dokumen. Pendekatan SPIR Solusi untuk masalah
tidak memadainya sumberdaya informasi adalah ”perencanaan strategis sumberdaya
informasi”(Starategic planning for information resources- SPIR), saat perusahaan
menerapkan SPIR, rencana strategis untuk jasa informasi dan rencana startegis untuk
perusahaan dikembangkan secara bersamaan
Konsep Manajemen SDI Sumber daya informasi terdiri dari:
a. Perangkat keras komputer
Adalah semua bagian fisik komputer dan dibedakan dengan data yang berada
di dalamnya atau yang beroperasi di dalamnya, dan dibedakan dengan perangkat
lunak (software) yang menyediakan instruksi untuk perangkat keras dalam
menyelesaikan tugasnya.
b. Perangkat lunak komputer
Adalah istilah umum untuk data yang diformat dan disimpan secara digital,
termasuk program komputer, dokumentasinya, dan berbagai informasi yang bisa
dibaca dan ditulis oleh komputer. Dengan kata lain, bagian sistem komputer yang
tidak berwujud. Istilah ini menonjolkan perbedaan dengan perangkat keras computer.
c. Para spesialis informasi
Adalah pegawai organisasi yang sepenuh waktu bertanggung jawab
mengembangkan dan memelihara sistem berbasis komputer. Istilah spesialis
informasi digunakan untuk menggambarkan pegawai perusahaan yang sepenuh waktu
bertanggung jawab mengembangkan dan memelihara sistem berbasis komputer,untuk
mengambarkan pegawai perusahaan yang sepenuh waktu bertanggung jawab
mengembangkan dan memelihara system berbasis komputer.
Fasilitas adalah sarana dan prasarana atau wahana untuk melakukan atau
mempermudah sesuatu.
Database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara
sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk
memperoleh informasi dari basis data tersebut.
Informasi adalah pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau
instruksi.
Manajemen sumber daya informasi (Information Resources Management – IRM)
adalah aktifitas yang dijalankan oleh manajer pada semua tingkatan dalam perusahaan dengan
tujuan mengidentifikasi, memperoleh, dan mengelola sumber daya informasi yang diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan pemakai. Elemen-elemen IRM yang diperlukan adalah:
1. Kesadaran bahwa keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui sumberdaya informasi
yang unggul.
2. Kesadaran bahwa jasa informasi adalah suatu area fungsional utama.
3. Kesadaran bahwa CIO adalah eksekutif puncak.
4. Perhatian pada sumberdaya informasi perusahaan saat membuat perencanaan strategis
dan rencana strategis formal untuk sumberdaya informasi.
5. Strategi untuk mendorong dan mengelola end-user computing.
9. Dalam sistem operasi komputer kita mengenal sistem manajemen file. Sistem
manajemen file ini perlu diterapkan agar dapat digunakan dalam sistem operasi komputer.
Dalam penerapannya seringkali menimbulkan beberapa masalah, oleh karena itu masalah
tersebut harus dapat diselesaikan oleh sistem operasi komputer. Penyelesaian tersebut
memiliki beberapa cara yang masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan tersendiri.
Manajemen file dalam sistem operasi keluaran Microsoft Windows dapat dilakukan dengan
memanfaatkan fungsi dan fasilitas yang ada pada program aplikasi file manager Windows
Explorer. Aplikasi tersebut berfungsi untuk mengelola file dan folder, seperti menyalin file
menjadi dua atau lebih salinan, menghapus atau memindahkan masing-masing file
menyimpan data dan / atau program serta struktur direktori yang mengorganisasikan dan
menyediakan informasi mengenai file di system. Sasaran Dan Fungsi Sistem Manajemen File
Komputer dapat menyimpan file di beragam media penyimpanan seperti optical disk,
magnetic tape dan magnetic disk. Agar computer dapat digunakan dengan nyaman maka
komputer harus menyediakan pandangan yang logic seragam dalam hal penyimpanan
informasi atau data. Sistem informasi menyembunyikan property-properti fisik dari
penyimpana fisik dengan mendefinisikan unit penyimpanan logic yang disebut file. File-file
dipetakan ke perangkat fisik oleh system operasi. Perangkat fisik ini bersifat nonvolatile,
sehingga isinya tetap bertahan setelah system computer dimatikan mengakhiri satu sesi
layanan system computer.
File adalah koleksi yang diberi nama dari sebuah informasi yang direkam pada
penyimpanan sekunder. File mempunyai sifat sebagai berikut :
a. Persistance
Informasi dapat bertahan meski proses yang membuatnya berakhir atau catu daya
dihilangkan. Dengan property seperti ini maka file yang didapat dari hasil proses dapat
dijaga dan digunakan pada masa yang akan dating.
b. Size
Setiap file memiliki ukuran, terkadang file mempunyai ukuran yang sangat besar
sehingga memungkinkan membutuhkan tempat penyimpanan yang sangat besar pula c.
Sharability File dapat digunakan diberbagai proses yang mengakses informasi secara
konkruen.
Sasaran Sistem Manajemen File Pengolahan file adalah kumpulan perangkat lunak
system yang menyediakan layanan-layanan berhubungan dengan penggunaan file ke
pemakai dan atau aplikasi. Satusatunya cara pemakai atau aplikasi mengakses file adalah
lewat system file. Pemakai atau pemrogram tidak perlu mengembangkan perangkat lunak
khusus untuk mengakses data dimasing-masing aplikasi. Sistem telah menyediakan
pengendali terhadap asset penting itu. Memenuhi manajemen data bagi pemakai,
kebutuhan manajemen data bagi pemakai untuk memberikan kemampuan melakukan
operasi-operasi sebagai berikut :
Menampilkan seluruh record data (Retrieve all)
Menampilkan satu record data tertentu (retrieve one)
Menampilkan satu record data berikutnya (retrieve next)
Menampilkan satu record data sebelumnya (retrieve previous)
10. Menyisispkan satu record data (insert one)
Menghapus satu record data tertentu (delete one)
Memperbaharui satu data tertentu (update one)
Memperbaharui beberapa record tertentu dalam suatu criteria (update few)
Optimasi kerja, yaitu : menurut system yaitu meningkatkan jumlah throughput
keseluruhan. Menurut pemakai yaitu cepatnya waktu tanggap.
Fungsi Manajemen File Beberapa fungsi yang diharapkan dari pengelolaan
manajemen file :
1. Penciptaan, modifikasi dan penghapusan file
2. Mekanisme pemakaian file secara bersama Menyediakan beragam tipe pengaksesan
terkendali seperti : - Read access (kendali terhadap akses membaca) - Write access
(kendali terhadap akses modifikasi) - Execute access (kendali terhadap akses menjalankan
program) - Dan beragam kombinasi lain
3. Kemampuan back up dan pemulihan (recovery) untuk mencegah kehilangan karena
kecelakaan atau dari upaya penghancuran informasi.
4. Pemakai dapat mengacu file dengan nama simbolik (symbolic name) bukan
menggunakan penamaan yang mengacu perangkat fisik
5. Pada lingkungan sensitive dikehendaki informasi tersimpan aman dan rahasia
Lingkungan seperti : electronic fund transfer system, criminal record system, medical
record system, dsb. System file menyediakan enkripsi data (merubah data menjadi
symbol tertentu) dan dekripsi (pembukaan file bersandi rahasia) untuk menjaga agar data
hanya dapat digunakan oleh pemakai yang diotorisasi saja.
6. System file harus menyediakan antarmuka (interface) yang bersifat user-frendly System
file harus menyediakan : pandangan secara logic (logical view) bukan pandangan secara
fisik (physical view) terhadap data, fungsi dapat dilakukan terhadap data.
Arsitektur Pengolahan File Pengolahan file biasanya terdiri dari :
1. System akses :barkaitan dengan nagaimana cara data yang disimpan pada file akses
2. Manajemen File : berkaitan dengan penyediaan mekanisme operasi pada file
3. Manajemen Ruang penyimpanan : berkaitan dengan alokasi tempat penyimpanan file
diperangkat penyimpanan
4. Mekanisme integritas file : berkaitan dengan jaminan informasi pada file tidak terkorupsi.
Program dapat mengakses file pada umumnya melalui system basis data (DBMS)atau
fasilitas yang disediakan Sistem Operasi. Umumnya Sistem Operasi menyediakan
manajemen file, manajemen penyimpanan file dan mekanisme integrasi. DBMS
umumnya memuat bagian database engine, diataranya berisi mekanisme integrasi dan
system akses. DBMS menggunakan fasilitas yang disediakan system operasi untuk
memberikan layananlayanannya. Mekanisme integrasi merupakan masalah yang
dilakukan ditingkat system operasi maupun di DBMS.
Hanya system operasi tertentu, yaitu siste operasi yang dikhususkan untuk basisdata
yang secara langsung menyatukan system akses di system operasi. Hal ini dilakukan untuk
memperoleh kinerja yang lebih bagus. Pengolahan file melibatkan banyak subsistem penting
di system computer, yaitu :
1. Manajemen perangkat masukan/keluaran di system operasi Device driver, merupakan
lapisan terbawah. Device driver berkomunikasi dengan perangkat secara langsung.
11. Device driver bertanggung jawab memulai operasi masukan/keluaran dan mengolah
penyelesaian permintaan masukan/keluaran. Pada operasi file perangkat yang sering
digunakan adalah disk dan tape. Device driver merupakan bagian dari manajemen
masukan/keluaran.
2. System file di system operasi System file dasar,atau tingkat masukan/keluaran fisik
merupakan antarmuka utama dengan perangkat keras. Lapisan ini berhubungan dengan
blok-blok data yang dipertukarkan antara system dengan disk dan tape. Lapisan ini
berfungsi dalam penempatan blok-blok datadiperangkat penyimpanan sekunder dan
buffering blokblok data itu di memori utama. Lapisan ini tidak berhubungan dengan isi
data auat struktur file. Abstraksi file dan direktori, system file memberikan abstraksi ke
pemakai berupa file dan direktori. Pemakai maupun proses tidak perlu lagi berhubungan
dengan blokblok data melainkan beroperasi terhada abstraksi file dan/atau direktori.
Operasioperasi terhadap file dan direktori, kumpulan system call dan/atau pustaka untuk
manipulasi file dan direktori.
3. System akses dan/atau system manajemen basis data System Akses,metode kases
merupakan lapisan terakhir. Metode ini menyediakan antarmuka standar antara aplikasi
dengan system file secara perangkat yang menyimpan data.
Metode pengaksesan yang berbeda merefleksikan struktur file berbeda dan cara-cara
pengaksesan dan pengolahan yang berbeda. Metode pengaksesan yang paling dikenal adalah :
1. File pile (pile file)
2. File sekuen (sequential file)
3. File sekuen berindeks (indexed-sequenstial file)
4. File berindek majemuk (multiple-indexed file)
5. File ber-hash (hashed file)
6. File multiring (multiring file)
Sistem File Konsep terpenting dalam system operasi adalah file dan direktori. Pemakai
memanipulasi data dengan merujuknya sebagai file atau direktori. Pemakai tidak dibebani dengan
masalah penyimpanan, manipulsi perangkat dan sebagainya.
File : abstraksi penyimpanan dan pengambilan informasi didisk. Abstraksi ini membuat pemakai tidak
dibebani cara dan letak penyimpana informasi, serta mekanisme kerja penyimpanan data. Terdapat
beragam pandangan mengenai file
Pandangan pemakai Terhadap file pemakai berkepentingan memahami hal-hal berikut : -
penamaan file pemakai mengacu file dengan nama simbolik. Masing-masing file pada system harus
mempunyai nama yang unik agar tidak ambigu. Penamaan file mutlak dengan menyertakan nama
direktori tempat file, sebagai nama awal harus memberikan nama yang unik untuk semua file di
system. Tidak boleh memberikan nama file yang sama dalam satu direktori. Penamaan file berbeda
sesuai direktori. Terdapat aturan dalam penamaan
file : system yang case-sensitive, yang membedakan antara huruf kecil dan besar. Ex: LINUX/UNIX
system case-sensitive tetapi tidak membedakan antara huruf besar dan kecil. Ex : DOS “sekarang
penamaan file cenderung menggunakan nama yang panjang karena lebih deskriptif” - tipe file terdapat
tiga tipe file pada system operasi : 1. regular : file regular beridi informasi, terdiri dari file ASCII dan
biner. File ASCII berisi baris teks, sedangkan file biner adalah file bukan file ASCII. Untuk file biner
eksekusi (exe) mempunyai struktur internal (layout) yang hanya diketahui system operasi tertentu.
Untuk file biner hasil program apliksi, struktur internal hanya diketahui program aplikasi tersebut. 2.
Direktori : file direktori merupakan file yang dimikili system untuk mengelola struktur system file.
File direktori merupakan file berisi informasi mengenai file didirektori. 3. Special : merupakan logic
12. perangkat masukan/keluaran. Perangkat masukan/keluaran dapat dipandang sebagai file. Pengguna
dihindarkan dari kerumitan operasi perangkat maukan/keluaran.
File special terbagi menjadi dua, yaitu :
1. File special karakter : berhubungan dengan perangkat masukan/keluaran aliran karakter. File
ini memodelkan perangkat masukan/keluaran seperti : terminal, printer, port jaringan,
modem, dan perangkat bukan penyimpanan skunder.
2. File special blok : berhubungan dengan perangkat masukan/keluaran sebagai kumpulan
blok-blok data. - atribut file informasi tambahan mengenai file untuk memperjelas dan
membatasi operasioperasi yang dapat diterapkan. Atribut digunakan untuk pengelolaan file.
Contoh atribut-atribut pada file[TAN-92] : protection, password, creator, owner, read-olny
flag dll. - perintah-perintah untuk manipulsi file. Merupakan perintah yang dapat diberikan
pemakai dibaris perintah ke shell (command interpreter). Perintah tersebut dapat
dikategorikan menjadi : menciptakan file menghapus file mengcopi file merubah nama
file dan manipulasi yang lain. - Operasi pada file. Operasi-operasi pada file yang sering
diimplementasikan system operasi : create, delete, open, close, read, write, append, seek, get
attributes, set attributes, rename.
c. Pandangan pemrogram Pemrogram perlu memahami operasi-operasi terhadap file
d. Pandangan perancang system Implementasi pengelolaan file
Direktori : berisi informasi mengenai file. Kebanyakan informasi berkaitan dengan
penyimpanan. Direktori adalah file, namun dimikili system operasi dan dapat diakses dengan
rutin di system operasi. Meski beberapa informasi direktori tersedia bagi pemakai atau
aplikasi, informasi itu umumnya disediakan secara tidak langsung. Pemakai tidak dapat
mengakses direktori secara langsung meski dalam mode read only.
Pandangan Pemakai : direktori menyediakan pemetaan nama file ke file. Informasi
terpenting pada direktori berkaitan dengan penyimpanan termasuk lokasi dan ukuran
penyimpanan file. Pada system bersama (shared system ), informasi yang penting adalah
informasi pengendalian akses file. Satu pemakai adalah pemilik file yang dapat member
wewenang pengaksesan ke pemakai-pemakai lain. Aturan penamaan direktori mengikuti
aturan penamaan file karena direktori merupakan file khusus. Beberapa konsep penting yang
dipahami oleh pemakai : Hirarki direktori Kebanyakan system menggunakan hirarki
direktori atau berstruktur pohon. Terdapat satu direktori master (root) yang didalamnya
terdapat subdirektorisubdirektori. Subdirektori dapat memuat subditerktori berikutnya,
demikian seterusnya. Penamaan direktori sama aturannya dengan penamaan file, karena
direktori merupakan file yang memiliki arti khusus. Jalur pengaksesan (path name) Apabila
system file diorganisasikan dengan pohon direktori, maka diperlukan cara menspesifikasikan
nama file. Masalah penamaan file diselesaikan dengan penamaan absolute dan penamaan file
relative. Terdapat dua jalur, yaitu :
1. Nama jalur absolute (absolute pathname) : nama jalur dari direktori root ke file, dimulai
dari direktori root dan akan bernilai unik.
2. Nama jalur relative (relative pathname): jalur relative terhadap direktori kerja/saat itu
(working directory atau current directory). Pemakai dapat menyatakan satu direktori
sebagai current directory. Nama jalur tidak dimulai direktori root berarti relative current
directory. Perintah-perintah manipulasi direktori 1. Pindah direktori 2. Penciptaan
direktori
3. Penghapusan direktori
13. 4. Penghapusan direktori mensyaratkan : direktori tidak sedang digunakan dan direktori
telah kosong. Operasi pada direktori Beragan operasi dapat diterapkan pada direktori,
seperti pada file.
Operasi-operasi yang khusus pada direktori yang dapat diimplementasikan system operasi
sbb : create, delete, open directory, close directory, read directory, rename, link dan
unlink. 3. Manipulasi seluruh system file Terdapat perintah-perintah manipulsi system file
:
a. Pembentukan system file
b. Pemeriksaan system file
c. Pengkopian seluruh system file
d. Manipulsi lain
Shared File Adalah file yang tidak hanya diacu oleh satu direktori (pemakai) tetapi
juga oleh direktoridirektori yang lain. System file tidak lagi berupa pohon melainkan
directory acyclic graph (DAG). Masalah-masalah di shared file :
1. Metode implementasi shared file
2. Metode pemberian kases pada shared file
3. Metode pengendalian atau penanganan terhadap pengaksesan simultan yang dilakukan
pemakai-pemakai yang mengacu file, mencakup integrasi atau koherensi data.
Sistem Akses File System akses merupakan pilihan, yaitu :
1. Dapat menjadi bagian system operasi, atau
2. System operasi sama sekali tidak memiliki komponen system berkas. System operasi
bertujuan umum (general-purposes operating system) tidak mengimplementasikan system
akses sebagai komponen system operasi, terserah system memanajemen basisdata yang
dijalankan di system operasi itu yang menangani system akses. System operasi hanya
memberikan pengelolaan system file dasar.
System operasi tertentu sering mengimplementasikan system akses sebagai bagiannya
seperti system operasi mainframe untuk tujuan khusus. Implementasi system akses ditingkat
system operasi untuk meningkatkan kinerja system menejemen basisdata.
a. Cara akses perangkat penyimpanan Perangkat penyimpanan berdasar disiplin pengaksesan
dibagi dua, yaitu : Perangkat akses sekuen (sequential access devices) Proses harus
membaca semua byte atau record file secara berurutan mulai dari awal, tidak dapat meloncati
dan membaca diluar urutan. Ex : tape Peragkat akses acak (random access devices)
Dimungkinkan dapat membaca byte atau record di file secara tidak berurutan.
b. Organisasi file Element pokok perancangan system akses adalah cara record-record
diorganisasikan atau distrukturkan. Beberapa criteria umum untuk pemilihan organisasi file
adalah :
1. Redudansi yang kecil
2. Pengaksesan yang cepat
3. Kemudahan dalam memperbaharui
4. Pemeliharaan yang sederhana
5. Kehandalan yang tinggi
14. Terdapat enam organisasi dasar, kebanyakan organisasi file system termasuk salah
satu atau kombinasi kategori-kategori ini. Enam organisasi pengaksesan file secara dasar
adalah sebagai berikut :
1. File pile (pile file)
2. File sekuen (sequential file)
3. File sekuen berindeks (indexed-sequenstial file)
4. File berindek majemuk (multiple-indexed file)
5. File ber-hash (hashed file)
6. File cincin (multiring file)
Keenam organisasi dasar ini dirinci dibukua Gio Wiederhold. Identifikasi Data
Identifikasi dengan pendekatan kualitatif terhadap kebutuhan informasi dilakukan antara lain:
Untuk memahami bagaimana persepsi pengguna mengenai jenis, bentuk, media serta
makna dari informasi bagi pengguna. Memahami perspektif pengguna biasanya sulit
dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Dengan menggunakan
pendekatan kualitatif, peneliti dapat menggali penjelasan mengenai perilaku pengguna
terhadap informasi.
Untuk memahami pengaruh informasi terhadap pengguna. Implementasi pengguna
informasi, kesuksesan maupun kegagalan terjadi dalam konteks sosial dan usahatani.
Sebuah informasi tidak selalu memberikan hasil yang sama ketika diimplementasikan di
tempat lain. Penelitian kualitatif dapat memberikan pemahaman mengenai hal ini
sekaligus mendukung pengembangan hipotesis dan teori.
Menyelidiki proses sebab akibat. Penelitian eksperimental dapat menunjukkan ada
tidaknya hubungan kausal namun tidak bisa memberikan alasan bagaimana proses kausal
tersebut berlangsung. Di sinilah kelebihan penelitian kualitatif dibandingkan
eksperimental atau survei. Memberikan evaluasi formatif (evaluasi yang bertujuan untuk
memperbaiki sistem yang sedang dalam tahap pengembangan) dibandingkan hanya
sekedar melakukan pengkajian. Menggunakan metode kualitatif dapat memberikan
gambaran masalah potensial yang sedang dihadapi sehingga memberikan peluang untuk
memperbaiki sistem.
Meningkatkan utilisasi dari hasil evaluasi. Pembuat kebijakan, dan praktisi seringkali
mengalami kesulitan menggunakan hasil studi kuantatif karena hal tersebut tidak terkait
dengan pemahaman mereka mengenai situasi yang sedang terjadi. Penelitian kualitatif,
sebaliknya, dapat meningkatkan kredibilitas dan kemanfaatan hasil evaluasi untuk para
pengembil keputusan. Identifikasi kebutuhan informasi merupakan langkah awal dalam
menentukan jenis informasi apa yang yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Informasi
yang sesuai dengan kebutuhan pengguna akan tergantung pada keberhasilan dalam
melakukan identifikasi kebutuhan informasi. Identifikasi kebutuhan informasi yang tidak
tepat sudah pasti menghasilkan informasi yang tidak berguna.
3.1 PENGERTIAN DATA DAN INFORMASI
Secara konseptual, data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas dan
transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada
pemakai. Data sering kali disebut sebagai bahan mentah informasi. Melalui suatu proses
transformasi, data dibuat menjadi bermakna. Data dapat berupa nilai yang terformat, teks,
gambar, suara dan video.
15. - Data yang terformat adalah data dengan suatu format tertentu. Misalnya, data yang
menyatakan tanggal atau jam, atau menyatakan nilai mata uang.
- Teks adalah sederetan huruf, angka, dan symbol-simbol khusus (misalnya + dan $)
yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual.
- Gambar adalah data dalam bentuk gambar. Gambar dapat berupa grafik, foto, hasil
roentgen dan tanda tangan, ataupun gambar yang lain.
- Suara adalah data dalam bentuk suara. Instrument musik, suara orang atau suara
binatang, gemercik air, detak jantung merupakan beberapa contoh data audio.
- Video menyatakan data dalam bentuk sejumlah gambar yang bergerak dan bisa saja
dilengkapi dengan suara. Video dapat digunakan untuk mengabadikan suatu kejadian
atau aktivitas.
16. Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi
penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.Jadi,
hal yang terpenting untuk membedakan informasi dengan data, informasi itu mempunyai
kandungan “makna”, data tidak. Pengertian makna di sini merupakan hal yang sangat penting,
karena berdasarkan makanlah si penerima dapat memahami informasi tersebut dan secara
lebih jauh dapat menggunakannya untuk menarik suatu kesimpulan atau bahkan mengambil
keputusan.
Informasi itu sendiri memiliki ciri-ciri seperti berikut (Davis, 1999) :
- Benar atau salah. Dalam hal ini, informasi berhubungan dengan kebenaran terhadap
kenyataan. Jika penerima informasi yang salah mempercayainya, efeknya seperti
kalau informasi itu benar.
- Baru. Informasi benar-benar baru bagi si penerima.
- Tambahan. Informasi dapat memperbaharui atau memberikan perubahan terhadap
informasi yang telah ada.
- Korektif. Informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi
sebelumnya yang salah atau kurang benar.
- Penegas. Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada sehingga keyakinan
terhadap informasi semakin meningkat.
17. Hierarki DataSecara tradisional, data disusun dalam suatu hierarki yang terdiri dari elemen
data, rekaman (record), dan berkas (file), sebagaimana terlihat pada gambar berikut.
Elemen data adalah suatu data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit data yang
lain. Misalnya pada data kepegawaian, elemen data dapat berupa nama pegawai, alamat, kota tempat
tinggal, dan atribut lain yang berkaitan dengan pegawai. Istilah lain untuk elemen data adalah medan
(field), kolom, item dan atribut.
Rekaman adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait, sebagai contoh, nama,
alamat, kota, dan tempat tanggal lahir seorang pegawai dapat dihimpun dalam sebuah rekaman, dan
istilah lain untuk rekaman adalah tupel dan baris.
Berkas adalah himpunan seluruh rekaman yang bertipe sama membentuk sebuah berkas,
berkas dapat dikatakan sebagai kumpulan data yang berkaitan dengan suatu subjek, dalam sistem
basis data relasional, berkas mewakili komponen yang disebut table atau relasi.
Dalam konteks yang lebih besar, sekumpulan berkas atau tabel membentuk sebuah
basis data, sebagai contoh, sebuah basis data kepegawaian dapat mengandung sejumlah tabel
seperti data pribadi, data presensi, sejarah kerja, dan sebagainya.
Karakterisitik Data dan Informasi
Karakteristik data atau informasi yang dibahas pada satu literatur dengan literatur yang lain sangat
beragam. Perhatikan tabel di bawah ini :
18.
19. Kualitas Informasi
Istilah kualitas informasi (quality of information) terkadang juga dipakai untuk menyatakan
informasi yang baik, dari sekian karakteristik yang telah dibahas, kualitas informasi sering kali diukur
berdasarkan :
1. Aman (Secutiy)
2. Tepat Waktu (Timeliness)
3. Akurat (Accurate)
4. Terkait (Relevance)
5. Lengkap (Completeness)
6. Korektif (Corectness)
7. Jelas (Clearly)
sering dikenal dengan istilah STAR-C3
Salah satu pemakai yang paling banyak menggunakan informasi dalam suatu organisasi adalah pihak
manajemen. Informasi yang dibutuhakan bisa berasal dari pihak internal maupun eksternal, dalam
bentuk formal ataupun informal, berdasarkan laporan ataupun komputer.
STUDI KASUS : PERUSAHAAN TRANSPORTASI “GOJEK”
GO-JEK merupakan perusahaan penyedia jasa layanan transpotasi dengan menggunakan
armada Motor yang saat ini telah memimpin revolusi industri transportasi Ojek di wilayah
jabodetabek. PT. Gojek Indonesia (Go-jek), pertama kali didirikan oleh Nadiem Makarim pada tahun
2010. Go-Jek adalah perusahaan berjiwa sosial yang memimpin revolusi industry transportasi Ojek.
Go-Jek bermitra dengan para pengendara Ojek berpengalaman di Jakarta, Bandung, Bali & Surabaya
dan menjadi solusi utama dalam pengiriman barang, pesan antar makanan, berbelanja dan berpergian
di tengah kemacetan. Tukang ojek yang bernaung di GoJek juga sudah mencapai 7.500 driver di area
Jabodetabek saja. Dengan perkembangannya yang pesat ini, kabarnya Go-Jek telah menuai prestasi
sebagai Juara 1 dalam kompetisi bisnis Gobal Entrepreneurship, Program Indonesia (GEPI) di Bali.
Selain itu, Go-Jek telah memperoleh berbagai penghargaan dari komunitas bisnis maupun sosial.
Di situs resminya disebutkan Go-Jek memberikan layanan jasa kurir (90 minute delivery anywhere in
the city), Jasa transportasi (transparent pricing, free shower cap and masker),
Jasa delivery makanan (delivering your favorite food under 60 minutes in Jabodetabek) dan Jasa
belanja dengan nominal dibawah 1 juta rupiah (shop for food, ticket, medicine, anything under RP
1.000.000. we`ll pay for it first). Go-Jek dapat dipesan melalui Go-Jek App yang bisa diunduh
melalui Play Store maupun App store. Dengan aplikasi Go-Jek, para pengemudi tidak perlu
menunggu lama pelanggan dan membuang waktu di pangkalan. Aplikasi Go-Jek melakukan
sentralisasi pemesanan dan membagikan ke para pengemudi yang dekat dengan lokasi Pelanggan
(seperti sistem pemesanan Taksi). Hal ini menyebabkan waktu tunggu pengemudi menjadi sedikit
sekali, sehingga para pengemudi Go-Jek lebih efektif dan efisien dalam melakukan pekerjaannya.
20. DAFTAR PUSTAKA
Putra, Yananto Mihadi. (2018). Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen: Pengantar Sistem
Informasi Manajemen. FEB - Universitas Mercu Buana: Jakarta.)
Raymond McLeod, Jr. 2010. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Indeks.
http://fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/MODUL-PERKULIAHAN-SISTEM-
INFORMASI-MANAJEMEN.pdf
https://tenayamedia.wordpress.com/2017/08/12/sistem-pengolahan-data-dan-sistem-informasi-
manajemen/
http://ais-zakiyudin.blogspot.com/2011/12/data-dan-informasi_12.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_manajemen