Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem manajemen basis data, 2018
1. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Pertemuan ke 6
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah SIM
Dosen Pengampu: Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si
Disusun oleh :
Nama : Dian Anggraeni
NIM : 43217110258
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS – PROGRAM STUDI AKUNTASI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
201
2. Data adalah sumber daya penting organisasi yang perlu dikelola seperti
mengelola aset penting dalam bisnis lainnya. Saat ini, perusahaan tidak dapat
bertahan hidup atau berhasil tanpa data yang berkualitas mengenai internal dan
lingkungan eksternal mereka.
STRUKTUR BASIS DATA
Struktur basis data adalah cara data diorganisasi agar pemrosesan data menjadi
lebih efisien. Struktur ini kemudian diimplementasikan melalui suatu sistem
manajemen basis data.
Sistem manajemen basis data (DBMS) adalah suatu peranti lunak yang
menyimpan struktur basis data, data itu sendiri , hubungan di antara data di dalam
basis data, nama-nama formulir, jenis-jenis data, angka di belakang desimal, jumlah
karakter, nilai-nilai default, dan seluruh uraian field lainnya.
3. Struktur Basis Data Hierarkis
Struktur hirarkis ini dibentuk oleh kelompok-kelompok data,subkelompok, dan
beberapa subkelompok lagi, seperti cabang dari sebuah pohon, untuk mendapatkan
sebuah record dari satu cabang ke cabang lainnya mengharuskan sistem
manajemen basis data tersebut menavigasi kembali ke persimpangan umum dari
cabang-cabang tersebut. Struktur hierarkis memanfaatkan sumber daya komputer
secara efisien, khususnya ketika sebagian besar record di dalam basis data akan
digunakan dalam suatu aplikasi.
Namun, ketika para manajer hanya menginginkan sedikit record terpilih saja
dari sejumlah besar record di dalam basis data, struktur hierarkis menjadi tidak
efisien. Hal inil karena setiap record basis data hierarkis memiliki satu field yang
menunjuk pada alamat penyimpanan dari record logis berikutnya di dalam basis
data. Record-record tidak harus disimpan dengan susunan fisik yang berurutan di
dalam suatu alat penyimpanan. Satu pointer akan menunjukkan record yang
"berikutnya secara logis" (record setelahnya), dan sistem manajemen basis data
akan mengambil record yang "berikutnya secara logis." Akan tetapi, keputusan
managerial mungkin hanya membutuhkan satu record yang spesifik untuk
menghadapi suatu masalah bisnis. Seorang manajer menginginkan satu record
pesanan penjualan tertentu untuk menghadapi keluhan pelayanan dari seorang
'pelanggan tertentu, dan' bukannya sebuah daftar yang berisi ribuan pesanan
pembelian yang diterima pada hari itu.
Struktur Basis Data Jaringan
Struktur basis data jaringan dikembangkan untuk memungkinlcan penarikan
record-record tertentu. Ia memungkinkan satu record tertentu menunjuk pada semua
record lainnya di dalam basis data'' Gugus Tugas Basis Data yang merupakan
subkomite dari CODASYL mengeluarkan spesifikasinya untuk struktur basis data
jaringan pada tahun 1971.
4. Struktur jaringan memecahkan permasalahan keharusan untuk menarik balik
hingga kembali ke "cabang" yang menyatukan basis data. Secara konseptual, setiap
record dalam basis data dapat menunjuk ke semua record lain di dalam basis data,
ibaratnya seperti meloncat ke setiap cabang pada sebuah pohon. Akan tetapi,
rentang kemungkinan koneksi yang begitu lebar ini juga merupakan kelemahan dari
penerapan struktur jaringan pada masalah-masalah praktis. Mengizinkan setiap
record menunjuk ke record-record yang lainnya akan terlalu kacau. Bahkan
profesional sistem informasi sekalipun akan mengalami kesulitan dalam
mengembangkah dan menggunakan basis data dengan menggunakan struktur
jaringan.
Struktur Basis Data Relasional
Sekumpulan basis data seperti ini terlihat seperti sekumpulan table-tabel yang
mirip seperti table-tabel spreadsheet. Relasi diantara table tidak disimpan sebagai
petunjuk atau alamat; sebagai gantinya, relasi antar table bersifat implisit.
Jika struktur hierarkis dan jaringan mengandalkan diri pada relasi fisik
(physical^ relationship) di dalam bentuk alamat-alamat penyimpanan, relasi dalam
struktur basis| data relasional adalah implisit. Relasi implisit (implicit relationship)
dapat secara tidakf langsung berasal dari data. Ketika terdapat satu field (kolom)
data yang sama dalam dual tabeL'maka record (baris) dari kedua tabel tersebut
akan dapat digabungkan ketika nilai-nilail field datanya sama. Inilah cara bagaimana
kita telah menggabungkan bersama tabel-tabel JURUSAN dan MATA KULIAH
dengan menggunakan nilai-nilai dalam field Singkatan,
Konsep dari suatu struktur basis data yang terdiri atas tabel-tabel di mana relasi
terbentuk secara implisit dengan mencocokkan nilai-nilai dalam field data yang
sama, akan mudah untuk dipergunakan dan dipahami. Kemudahan penggunaan
memiliki arti yang sangat penting. Ketika organisasi menjadi lebih "datar" (ketika
telah direorganisasikan sehingga memiliki lapisan manajemen yang lebih sedikit),
akan terdapat lebih banyak spesialis yang tersedia untuk mengumpulkan data dari
sistem berbasis komputer dan membuat laporan bagi manajer. Para manajer dan
staf profesional harus mengakses informasi secara langsung dari suatu basis data
5. agar dapat mendukung pengambilan keputusan yang mereka lakukan. Struktur mirip
tabel dari sistem manajemen basis data relasional adalah sebuah format yang dapat
dipahami dengan cepat oleh manajer maupun staf profesional.
Membuat Basis Data
Konsepnya, proses pembuatan sebuah basis data akan melibatkan tiga
langkah utama, yaitu:
a. Menentukan data yang anda butuhkan.
b. Menguraikan data tersebut.
c. Memasukkan data kedalam basis data.
Menentukan kebutuhan data
Menentukan data yang perlu dikumpulkan dan disimpan adalah langka
penting dalam mencapai suatu system informasi berbasis computer,kita dapat
menggunakan 2 pendekatan dasar untuk menentukan kebutuhan data yaitu
Pendekatan pada proses(process-oriented) dan pemodelan perusahaan.
• Pendekatan yang berorientasi pada proses.
Pendekatan ini juga disebut dengan pendekatan yang berorientasi pada
masalah(problem-oriented approach) dan pemodelan yang berorientasi pada
proses(process oriented modeling).Untuk mendefinisikan kebutuhan data pada
pendekatan ini memiliki langkah-langkah berikut :
1. Mendefinisikan masalah
2. Mendefinisikan keputusan yang dibutuhkan
3. Menjabarkan kebutuhan informasi
4. Menentukan pemrosesan yang dibutuhkan
5. Menentukan spesifikasi kebutuhan data
Alasan mengapa pendekatan process-oriented kadang-kadang disebut
pendekatan problem-oriented adalah karena dimulai dengan masalah.
6. • Pendekatan pemodelan perusahaan
Kekuatan pada pendekatan ini adalah mengambil keuntungan dari sudut
pandang sumber daya data perusahaan yang luas,dan memiliki kelemahan yaitu
kesulitan dalam mengaitkan data dari suatu masalah bisnis ke data dari masalah
bisnis yang lainnya. Kelemahan itu dapat diatasi dengan menentukan seluruh
kebutuhan data perusahaan dan kemudian menyimpan data tersebut dalam basis
data.
Diagram Relasi Entitas
Diagram relasi entitas (entity relationship diagram-ERD) seperti ditunjukkan
dengan namanya,berhubungan dengan data didalam entitas dan hubungan antar
entitas.ketika pengguna dan specialis informasi mulai untuk berkomunikasi tentang
kebutuhan data untuk suatu system informasi,mereka akan berbicara mengenai
pengumpulan field-field data yang saling berhubungan(Entitas) daripada field-field
data individu.Tabel merupakan hasil dari pemecahan entitas menjadi unit-unit yang
ukurannya kecil yang mengikuti aturan-aturan struktur basis data.satu entitas dapat
berubah menjadi satu table,namun sering kali satu entitas dipecah menjadi menjadi
beberapa table.ERD adalah tingkat konseptualisasi data yang lebih tinggi daripada
table.
Diagram Kelas
Teknik dimana data yang digunakan dalam aplikasi dan tindakan-tindakan
yang terkait dengan data dapat disajikan secara grafis,dan merupakan beberapa
model rancangan yang berorientasi pada objek.Objek adalah bongkahan konseptual
dari suatu system informasi data.
Diagram kelas terdiri atas kelas-kelas yang memiliki nama,field-field didalam
kelas,dan tindakan-tindakan (metode)yang dilakukan atas kelas.Diagram kelas
dibawah dimulai dengan nama kelasdibagian atas kotak.”clsPERUSAHAAN” adalah
7. nama kelas dari entitas PERUSAHAAN yang sudah diuraikan sebelumnya. Relasi
antar kelas “PERUSAHAAN” dengan “clsPRODUK” diberi nama “Menjual” yang
dibaca dengan “satu kejadian dimana kelas”clsPERUSAHAAN” menjual satu atau
lebih kejadian dalam kelas “clsPRODUK” dan “satu kejadian dimana kelas cls
PRODUK akan dijual hanya pada satu kejadian dalam kelas “clsPERUSAHAAN”.
Tindakan “Menjual produk” dapat termasuk menentukan apakah produk
masih dalam persediaan, menurunkan jumlah unit produk di dalam persediaan,
menurunkan jumlah unit produk di dalam persediaan berdasarkan jumlah pesanan,
dan kemungkinan melakukan pemesanan lebih banyak produk dari pemasok jika
persediaan telah berada pada tingkat pemesanan kembali. Diagram kelas masih
merupakan penyajian data konseptual di tingkat atas, namun penambahan tindakan
yang akan diambil diatas data dapat membantu memperjelas rancangan spesifik
tabel-tabel di dalam basis data.
MANAJEMEN DATA
Manajemen data adalah bagian dari manajemen sumber daya informasi yang
mencakup semua kegiatan yang memastikan bahwa sumber daya informasi yang
akurat, mutakhir, aman dari gangguan dan tersedia bagi pemakai.
Kegiatan manajemen data mencakup :
• Pengumpulan data. Data yang diperlukan dikumpulkan dan dicatat dalam
status formulir yang disebut dokumen sumber (source document) yang
berfungsi sebagai input bagi sistem.
• Integritas dan pengujian. Data tersebut diperiksa untuk menyakinkan
konsistensi dan akurasinya berdasarkan suatu peraturan dan kendala yang
telah ditentukan sebelumnya.
• Penyimpanan. Data disimpan pada suatu medium seperti pita magnetik atau
piringan magnetik.
• Pemeliharaan. Data baru ditambahkan, data yang ada diubah, dan data yang
tidak lagi diperlukan dihapus agar sumber daya tetap mutakhir.
8. • Keamanan. Data dijaga untuk mencegah penghancuran, kerusakan, atau
penyalahgunaan.
• Organisasi. Data disusun sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan
informasi pemakai.
• Pengambilan. Data tersedia bagi pemakai
Menempatkan Sistem Manajemen Basis Data dalam Perspektif
Sistem manajemen basis data atau DBMS merupakan perangkat lunak yang
dapat melakukan utilisasi dan mengola koleksi data dalam jumlah yang besar.
DBMS juga di rancang untuk melakukan manipulasi data secara lebih mudah.
Sebelum adanya DBMS, data pada umumnya disimpan dalam bentuk flat file, yaitu
file teks yang ada pada sistem operasi DBMS dapat diartikan sebagai program
komputer yang digunakan untuk memasukkan, mengubah, menghapus,
memodifikasi dan memperoleh data/informasi dengan praktis dan efisien.
Melalui manajemen basis data, memungkinkan bagi kita untuk membuat
sebuah basis data, memelihara isisnya dan menyebarkan data kepada khalayak
pengguna yang luas tanpa harus menggunakan pemrograman komputer dengan
biaya yang mahal. Setiap teknologi informasi memiliki keuntungan dan kerugiannya
masing-masing dan begitu juga sistem manajemen basis data.
Kelebihan dari DBMS antara lain adalah:
A. Kepraktisan DBMS menyediakan media penyimpan permanen yang
berukuran kecil namun banyak menyimpan data jika dibandingkan dengan
menggunakan kertas.
B. Kecepatan. Komputer dapat mencari dan menampilkan informasi yang
dibutuhkan dengan cepat.
C. Mengambil data secara cepat, praktis
D. Meningkatkan keamaanan data
9. E. Mengurangi kejemuan; Pekerjaan yang berulang-ulang dapat menimbulkan
kebosanan bagi manusia, sedangkan mesin tidak merasakannya.
F. Update to date; Informasi yang tersedia selalu berubah dan akurat setiap.
G. Memudahkan pengguna dalam menggali informasi dari kumpulan data
H. Mengurangi duplikasi data atau data redundancy
I. Meningkatkan keamanan data
J. Memudahkan pengguna dalam menggali informasi dari kumpulan data
K. Meningkatkan pemeliharaan data melalui independensi data
Kelemahan-kelemahan DBMS antara lain:
A. Biaya Kebutuhan untuk medapatkan perangkat lunak dan perangkat keras
yang tepat cukup mahal, termasuk biaya pemeliharaan dan sumber daya
manusia yang mengelola basis data tersebut.
B. Mempekerjakan dan mempertahankan DBA
C. Sangat kompleks. Sistem basis data lebih kompleks dibandingkan dengan
proses berkas, sehingga dapat mudah terjadinya kesalahan dan semakin sulit
dalam pemeliharaan data.
D. Memerlukan suatu skill tertentu untuk bisa melakukan administrasi dan
manajemen database agar dapat diperolehh struktur dan relasi data yang
optimal.
E. Memerlukan kapasitas penyimpanan baik eksternal disc maupun internal
memory agar DBMS dapat bekerja cepat dan efisien.
F. Kebutuhan akan sumber daya resources biasanya cukup tinggi.
Berikut ini disajikan tabel beberapa DBMS yang terkenal :
DBMS Perusahaan
Access Microsoft Corporation
DB2 IBM
Informix IBM
Ingress Computer Associate
mySQL The MySQL Company
Oracle Oracle Corporation
Postgres SQL Postgres
Sybase Sybase Inc.
10. Visual dBase Borland
Visual FoxPro FoxPro Corporation
Software Database
Macam-macam software database yang umum digunakan:
1. Microsoft Access
Microsoft Access adalah sebuah program aplikasi basis data komputer
relasional yang ditujukan untuk kalangan rumahan dan perusahaan kecil hingga
menengah. Aplikasi ini menggunakan mesin basis data Microsoft Jet Database
Engine.
2. Microsoft SQL
Microsoft SQL Server adalah sebuah sistem manajemen basis data relasional
(RDBMS) produk Microsoft.
3. Oracle
Basis data Oracle adalah basis data relasional yang terdiri dari kumpulan data
dalam suatu sistem manajemen basis data RDBMS.
4. MySQL
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL
atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh
dunia.
5. Postgre SQL
Postgre SQL merupakan tool untuk membuat database server yang bersifat
open source yang memiliki licensi GPL (General Public License).
6. Firebird
11. Firebird adalah sistem manajemen basisdata relasional yang menawarkan
fitur-fitur yang terdapat dalam standar ANSI SQL-99 dan SQL-2003.
Ciri-Ciri Database
Adapun ciri-ciri database adalah:
1. Efisiensi meliputi kecepatan, ukuran, dan ketepatan
2. Data dalam jumlah besar.
3. Berbagi Pakai (dipakai bersama sama/Sharebility).
4. Mengurangi bahkan menghilangkan terjadinya duplikasi dan
ketidakkonsistenan data.
Manfaat Database dalam Perusahaan
Penggunaan sistem informasi sangat dibutuhkan dalam meningkatkan
produktivitas dalam suatu perusahaan dengan semakin banyaknya persaingan,
membuat perusaahaan berpikir keras dalam menjalankan proses bisnisnya. Untuk
itu digunakanlah suatu sistem database dalam pengelolaan data. Penggunaan
database dalam perusahaan merupakan salah satu hal yang sangat wajib untuk
mendukung kegiatan-kegiatan yang ada di dalam perusahaan. Database merupakan
suatu kumpulan data yang saling terhubung dan dapat diakses dengan mudah.
Dengan adanya Database Management System (DBMS), perusaahan dapat dengan
mudah mengakses dan menyimpan data informasi.
Selain untuk mengakses dan menyimpan data suatu perusahaan, DBMS
harus dapat memantau apa yang terjadi pada kegiatan operasional sehingga dapat
mengambil langkah yang cepat dan tepat jika terjadi masalah. Misalnya penjualan
yang cepat harus diikuti manajemen inventori yang cepat. Bagian keuangan juga
dengan cepat bisa menghitung rugi dan laba untuk membantu manajemen dalam
menentukan apakah perlu menambah produksi, membeli bahan mentah dan lain
sebagainya. Langkah pertama dari perusahaan dalam membuat database adalah
membuat standarisasi pada seluruh data-data yang ada. Kemudian menentukan
12. jenis aplikasi DBMS apa yang sesuai untuk dipakai dalam membantu penyusunan
dan pemanfaatan data-data tersebut.
Setelah memanfaatkan aplikasi DBMS, langkah berikutnya adalah mengelola
informasi. Hal ini bukan suatu pekerjaan yang mudah, meliputi siapa yang bisa
melihat dan menggunakan, bagaimana mem-backup, berapa lama harus disimpan,
teknologi penyimpanan yang tepat dan lain-lain
Aplikasi DBMS yang sering digunakan oleh suatu perusahaan adalah adalah
Microsoft Access, MySQL, Oracle atau aplikasi yang lainnya. Aplikasi-aplikasi
tersebut digunakan kebanyakan oleh bisnis-bisnis kecil dan menengah, di dalam
sebuah organisasi yang kecil bahkan mungkin juga digunakan oleh perusahaan
yang cukup besar, dan juga para programmer untuk membuat sebuah sistem buatan
sendiri untuk menangani pembuatan dan manipulasi data. Setelah database selesai
dibuat, perusahaan skala kecil bisa menggunakan aplikasi tersebut untuk
mendukung kegiatan operasional.
Untuk keamaanan database suatu perusahaan harus mempunyai seseorang
yang dapat mengontrol dan mengatur database atau biasanya disebut Administrator
database. Seorang administratorlah yang memegang peranan penting pada suatu
sistem database, oleh karena itu administrator harus mempunyai kemampuan dan
pengetahuan yang cukup agar dapat mengatur suatu sistem database.
Contoh penerapan DBMS di dalam industri
Banyak sekali macam database yang digunakan di industri maupun
perkantoran. Hampir semua industri dan perusahaan saat ini yang menggunakan
database untuk menyimpan arsip2 penting usahanya. Salah satunya adalah Oracle
yang banyak digunakan oleh kebanyakan perusahaan saat ini. Contoh yang paling
banyak dijumpai adalah penggunaan database Oracle yang digunakan di
perusahaan telekomunikasi. Oracle yang banyak digunakan di perusahaan
telekomunikasi. Data2 pelanggan di simpan di dalam database. Database tersebut
tidak hanya terletak hanya di kantor pusat, tapi juga mempunyai beberapa back-up.
Jadi apabila ada salah satu database yang rusak, maka back-up dapat digunakan
sebagai pengganti database yang rusak tersebut. Apabila perusahaan tersebut tidak
13. mempunyai back-up, maka dapat di prediksikan kalau perusahaan tersebut akan
mengalami kerugian yang sangat besar bahkan bisa bangkrut. Karena data2 yang
ada di dalam database tersebut merupakan informasi2 pelanggan yang sangat
penting. Maka perusahaan harus bisa menjaga dan mengamankan data2
pelanggannya tersebut.
Salah satu contoh sukses penggunaan database dalam perusahaan adalah
perusahaan Amazon dengan cara mengelola database pelanggan. Amazon.com
adalah salah satu bentuk contoh perusahaan masa depan. Mereka memanfaatkan
teknologi internet untuk membangun database pelanggan dan komunikasi dengan
para pelanggannya. Amazin memanfaatkan teknologi untuk berkomunikasi dengan
individu-individu dengan sangat efektif. Pelanggan puas karena mendapatkan
informasi yang dibutuhkan dan sesuai dengan harapannya. Mengapa demikian?
Karena data-data pelangganb di Amazon sudah terorganisir dengan baik, sehingga
Amazon mengetahui kebutuhan pelanggan dengan tepat.
Contoh Penerapan Database
Toko buku Gramedia Pekanbaru salah satu tempat yang menggunakan
system basis data dalam mengoperasian tokonya. Data base yang ada pada took ini
tentulah yang menyangkut tentang ketersediaan,lokasi,harga,serta informasi
mengenai semua buku yang ada dalam tokonya.
Dengan begitu banyak buku yang terbit setiap bulannya,tentulah took ini
terus melakukan pembaharuan informasi data koleksi bukunya. Sistim database
sangatlah berguna disini,karena setiap data yang diperbaharui atau bahkan
dihapus,akan memberikan informasi lebih cepat kepada pengunjung.
Gramedia menyediakan beberapa computer ditengah-tengah rak buku yang
ada. Tujuan disediakannya computer ini adalah untuk membantu pengunjung dalam
proses mencari info buku yang di inginkannya. Proses pencarian pada computer ini
terbagi menjadi beberapa kategori seperti berdasarkan judul buku,pengarang
buku,penerbil buku,dan keterangan umum buku.
14. Ketika seorang pengunjung ingin langsung menemukan buku yang
dicarinya,ia bias mencarinya dengan computer ini,jika kita mengetikkan judul
buku,maka computer akan mengakses ke database yang ada dan mencocokkan
judul-judul buku yang ada dengan judul yang diketikkan oleh pegunjung,begitu juga
yang dilakukan oleh computer terhadap database yang ada jika seseorang mencari
berdasarkan kategori nama pengarang,ataupun nama penerbit.
Hasil yang ditampilkan ke computer adalah berupa judul,penerbit ataupun
pengarang buku lengkap dengan lokasi tempat buku itu berada seperti nomor
raknya atau kawasan kategori bukunya serta stok buku yang ada. Pengunjung dapat
langsung menuju ke bagian rak yang diberikan dan menemukan bukunya. Jika stok
buku yang ditampilkan 0 atau 1,maka berarti pengunjung tidak dapat membeli buku
itu karena sedang kosong atau hanya ada buku samplenya.
A. Penggunaan dan Pengembangan DBMS
Cara kerja DMS, pada umumnya adalah sebagai berikut :
A. program aplikasi memulai prosesnya dengan memperoleh data dari data base
dengan bantuan perintah DML (data manipulation language),yaitu
perintah yang digunakan oleh DMS untuk menjalankan fungsi-
fungsinya.
B. Pada waktu pengatur dan pengendali aktifitas CPU dari komputer tersebut
menjumpai perintah DML dalam eksekusi suatu program
aplikasi maka unit pengendali tersebut memindahkan pengendaliannya dari
program ke DMS.
C. D M S m e n g u j i b a h w a u n s u r d a t a y a n g d i p e r l u k a n t e l a h
d i d e f i n i s i k a n sebagai bagian dari database kemudian menentukan
alamat dari lokasi-lokasinya di dalam media penyimpanan.
D. DMS kemudian menggantikan sistem operasi sehingga dapatmemerintahkan
untuk mengakses dan memanggil unsur data.
E. S i s t e m o p e r a s i m e m i n d a h k a n u n s u r d a t a y a n g
d i k e h e n d a k i k e d a e r a h penyimpanan tertentu dalam DMS yang
disebut buffer dan kemudianmemindahkan pengendalian kembali kepada
DMS. DMS memindahkan unsur data ke buffer tersebut yang
digunakan oleh program aplikasi. Program tersebut kemudian
15. mengambil kembali pengendalian dari DMS dan selanjutnya memproses
unsur data.
Metodologi Pengembangan Sistem Informasi
Adalah suatu proses pengembangan sistem yang formal dan presisi yang
mendefinisikan serangkaian aktivitas, metode, best practices dan tools yang ter-
automasi bagi para pengembang dan manager proyek dalam rangka
mengembangkan dan merawat sebagai keseluruhan sistem informasi atau software.
Adapun Alasan Diperlukannya Metodologi Pengembangan Sistem :
• Menjamin adanya konsistensi proses.
• Dapat diterapkan dalam berbagai jenis proyek.
• Mengurangi resiko kesalahan dan pengambilan jalan pintas.
• Menuntut adanya dokumentasi yang konsisten yang bermanfaat bagi
personal baru dalam tim proyek.
Beberapa Macam Metodologi Pengembangan Sistem :
1. Metodologi System Development Life Cycle (SDLC)
Disebut juga Siklus Hidup Pengembangan Sistem. SDLC merupakan metode
pengembangan sistem paling tua dan sangat cocok untuk pengembangan sistem
yang besar dan tidak terlalu disarankan untuk small scale project karena : Resource
intensive, tidak fleksibel dan sulit untuk aplikasi dengan perubahan cara
pengambilan keputusan yang cepat. Dalam rekayasa sistem dan rekayasa
perangkat lunak, SDLC merupakan proses pembuatan dan pengubahan sistem
serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem
tersebut. Metode ini mengusulkan sebuah pendekatan perkembangan perangkat
lunak yang sistematik dan sekuensial yang dimulai pada tingkat dan kemajuan
sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian, dan pemeliharaan. Tahapan-
tahapan SDLC :
• Perencanaan
16. Bertujuan untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan sistem informasi apa
yang akan dikembangkan dan sasaran-sasaran yang ingin dicapai.
• Analisis
Bertujuan untuk melakukan survei dan menilai kelayakan proyek
pengembangan sistem informasi, mempelajari dan menganalisis sistem
informasi yang sedang berjalan, menentukan permintaan pemakai sistem
informasi, memilih solusi atau pemecahan masalah yang paliing baik,
menentukan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).
• Desain
Bertujuan untuk merancang sistem informasi baru.
• Implementasi
Bertujuan untuk membangun sistem informasi baru.
• Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan sistem informasi baru.
• Maintenance
Bertujuan untuk memelihara dan melakukan perbaikan/peningkatan sistem
informasi baru bila diperlukan.
Kelebihan SDLC :
• Proses pengembangan sangat terstruktur dan sistematik.
• Mudah diaplikasikan.
• Memberikan template tentang metode analisis, desain, pengkodean,
pengujian, dan pemeliharaan.
Kekurangan SDLC :
• Jarang adanya proyek yang mengikuti aliran sekuensial yang dianjurkan
metode ini karena metode ini bisa melakukan itersi (pengulangan) tidak
langsung.
17. • Pelanggan sulit untuk menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga sulit
untuk mengakomodasi ketidakpastian pada saat awal proyek.
• Pelanggan harus bersikap sabar karena harus menunggu sampai akhir
proyek. Sebuah kesalahan jika tidak diketahui dari awal akan menjadi
masalah besar karena harus mengulang dari awal.
• Pengembangan sering melakukan penundaan yang tidak perlu karena
anggota tim proyek harus menunggu tim lain untuk melengkapi tugas karena
memiliki ketergantungan, hal ini menyebabkan penggunaan waktu tidak
efisien.
2. Metodologi WATERFALL
Metode ini digunakan untuk menganalisa sistem yang menggunakan tahapan
secara beruntun sehingga mengerjakannya secara teratur sesuai dengan tahapan-
tahapan yang ada. Maka cocok untuk pengembangan perangkat lunak dengan
spesifikasi yang tidak berubah-ubah. Metode ini menyediakan pendekatan alur hidup
perangkat lunak secara sequential atau terurut dimulai dari analisa, desain,
pengkodean, pengujian dan tahap pendukung.
• Analisa
Analisa terhadap kebutuhan perangkat lunak seperti melakukan pengumpulan
data, dalam tahapan ini dapat melakukan sebuah penelitian.
• Desain
Proses ini menterjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perencanaan, hal
yang harus diperhatikan dalam tahapan ini antara lain dalam struktur data
arsitektur perangkat lunak, representasi interface dan detail (algoritma)
prosedural.
• Koding dan Testing
Menerjemahkan desain ke dalam bahasa pemrograman sehingga dapat
dibaca oleh komputer. Setelah dilakukan pengkodingan, tahap selanjutnya
18. testing. Testing memiliki manfaat menemukan kesalahan terhadap sistem lalu
diperbaiki.
• Penerapan
• Pemeliharaan
Perkembangan sistem yang telah diterapkan sesuai dengan berkembangnya
kebutuhan.
Kelebihan WATERFALL :
• Kualitas dari sistem yang dihasilkan akan baik. Ini dikarenakan oleh
pelaksanaannya secara bertahap. Sehingga tidak terfokus pada tahapan
tertentu.
• Dokumen pengembangan sistem sangat terorganisir, karena setiap tahapan
harus terselesaikan dengan lengkap sebelum melangkah ke tahapan
berikutnya.
Kekurangan WATERFALL :
• Memiliki metode yang bersifat kaku sehingga sulit untuk melakukan
perubahan pada sistem perangkat lunak.
• Kesalahan kecil akan menjadi masalah besar jika tidak diketahui sejak awal
pengembangan.
• Pelanggan harus bersabar untuk menanti produk selesai, karena dikerjakan
tahap per tahap.
3. Metodologi Prototyping
Adalah proses itterative dalam pengembangan sistem, dimana requirement
diubah ke dalam sistem yang bekerja (working system) yang secara terus menerus
diperbaiki melalui kerjasama antara user dan analisis. Prototype juga bisa dibangun
melalui beberapa tool pengembangan untuk menyederhanakan proses.
• Pengumpulan Kebutuhan
19. Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh
perangkat lunak, mengidentifisikan semua kebutuhan dan garis besar sistem
yang akan dibuat.
• Membangun Prototyping
Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang
berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input
dan format output).
• Menggunakan Sistem
Tahapan ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah
dibangun dan sesuai dengan keinginan pelanggan.
• Mengkodekan Sistem
Dalam tahap ini, prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam
bahasa pemrograman yang sesuai.
• Menguji Sistem
Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus
di tes dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box,
Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain.
• Evaluasi Sistem
Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi, sudah sesuai
dengan yang diharapkan.
• Evaluasi prototyping
Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk
digunakan.
Kelebihan Prototyping :
20. • Prototype melibatkan user dalam analisa dan desain.
• Mempunyai kemampuan menangkap requirement secara konkret
• Digunakan untuk memperluas SDLC. Kekurangan Prototyping :
• Proses analisis dan perancangan terlalu singkat.
• Mengesampingkan alternatif pemecahan masalah.
• Biasanya kurang fleksibel dalam menghadapi perubahan.
• Prototype yang dihasilkan tidak selamanya mudah dirubah dan cepat selesai.
4. Metodologi Rapid Application Development (RAD)
Adalah penggabungan beberapa metode atau teknik terstruktur. RAD
menggunakan metode prototyping dan teknik terstruktur lainnya untuk menentukan
kebutuhan user dan perancangan sistem informasi. Selain itu RAD menekankan
siklus perkembangan dalam waktu yang singkat (60 sampai 90 hari) dengan
pendekatan konstruksi berbasis komponen
• Bussiness Modelling
Tahapan ini untuk mencari aliran informasi seperti : informasi mengendalikan
proses bisnis, dimana informasi digunakan, siapa yang memprosesnya, dan
informasi apa yang dimunculkan.
• Testing and Turnover
Karena menggunakan kembali komponen yang telah ada, maka akan
mengurangi waktu pengujian. Tetapi komponen baru harus diuji dan semua
interface harus dilatih secara penuh.
• Application Generation
Selain menggunakan bahasa pemrograman generasi ketiga, RAD juga
memakai komponen program yang telah ada atau menciptakan komponen
21. yang bisa dipakai lagi. Alat-alat bantu bisa dipakai untuk memfasilitasi
konstruksi perangkat lunak.
• Process Modelling
Aliran informasi pada fase data modelling ditransformasikan untuk
mendapatkan aliran informasi yang diperlukan pada implementasi fungsi
bisnis. Pemrosesan diciptakan untuk menambah, memodifikasi, menghapus,
atau mendapatkan kembali objek data tertentu.
• Data Modelling
Tahapan ini menjelaskan objek data yang dibutuhkan dalam proyek.
Karakteristik (atribut) masing-masing data diidentifikasikan dan hubungan
antar objek didefinisikan.
Kelebihan RAD :
• RAD mengikuti tahapan pengembangan sistem seperti pada umumnya, tetapi
mempunyai kemampuan untuk menggunakan kembali komponen yang ada.
• Setiap fungsi dapat dimodulkan dalam waktu tertentu dan dapat dibicarakan
oleh tim RAD yang terpisah dan kemudian diintegrasikan sehingga waktunya
lebih efisien.
Kekurangan RAD :
• Tidak cocok untuk proyek skala besar.
• Proyek bisa gagal karena waktu yang disepakati tidak dipenuhi.
• Sistem yang tidak bisa dimodularisasi tidak cocok untuk model ini.
• Memiliki resiko teknis yang tinggi.
5. Metodologi Spiral
Adalah proses perangkat lunak evolusioner yang merangkai sifat iteratif dari
prototype dengan cara kontrol dan aspek sistematis model sequensial linier. Model
22. iteratif ditandai dengan tingkah laku yang memungkinkan pengembang
mengembangkan versi perangkat lunak yang lebih lengkap secara bertahap.
• Komunikasi Pelanggan
Yaitu tugas-tugas untuk membangun komunikasi antara pelanggan dan
kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan oleh pelanggan.
• Perencanaan
Yaitu tugas-tugas untuk mendefinisikan sumber daya, ketepatan waktu, dan
proyek informasi lain yang berhubungan.
• Analisis Resiko
Yaitu tugas-tugas yang dibutuhkan untuk menaksir resiko manajemen dan
teknis.
• Perekayasaan
Yaitu tugas yang dibutuhkan untuk membangun satu atau lebih representasi
dari aplikasi tersebut.
• Konstruksi dan Peluncuran
Yaitu tugas-tugas yang dibutuhkan untuk mengkonstruksi, menguji,
memasang, dan memberi pelayanan kepada pemakai.
• Evaluasi Pelanggan
Yaitu tugas-tugas untuk mendapatkan umpan balik dari pelanggan.
Kelebihan Spiral :
• Dapat disesuaikan agar perangkat lunak bisa dipakai selama hidup perangkat
lunak komputer.
• Lebih cocok untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak skala besar.
23. • Pengembang dan pemakai dapat lebih mudah memahami dan bereaksi
terhadap resiko setiap tingkat evolusi karena perangkat lunak terus bekerja
selama proses.
• Membutuhkan pertimbangan langsung terhadap resiko teknis sehingga
mengurangi resiko sebelum menjadi permasalahan yang serius. Kekurangan
Spiral :
• Sulit untuk meyakinkan pelanggan bahwa pendekatan evolusioner ini bisa
dikontrol.
• Memerlukan penaksiran resiko yang masuk akal dan akan menjadi masalah
yang serius jika resiko mayor tidak ditemukan dan diatur.
• Butuh waktu lama untuk menerapkan paradigma ini menuju kepastian yang
absolute.
6. Metodologi Object Oriented Technology
Merupakan cara pengembangan perangkat lunak berdasarkan abstraksi
objek-objek yang ada di dunia nyata. Dasar pembuatan adalah objek, yang
merupakan kombinasi antra struktur data dan perilaku dalam satu entitas. Filosofi
object oriented sangat luar biasa sepanjang siklus pengembangan lunak sehingga
dapat diterapkan pada perancangan sistem secara umum ; menyangkut perangkat
lunak, perangkat keras dan sistem secara keseluruhan.
Tahapan pada Object Oriented Technology :
• Pada Object Oriented Technology ada beberapa metode yang digunakan
dalam pengembangan. Salah satu yang terkenal adalah OMT (Object
Oriented Technology). Aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam OMT adalah :
Model objek, model dinamis dan model fungsional.
Kelebihan Object Oriented Technology :
24. • Uniformity, memungkinkan merancang user interface secara terintegrasi
bersama dengan perancangan perangkat lunak sekaligus dengan
perancangan basis data.
• Understandability, kode-kode yang dihasilkan dapat diorganisasi ke dalam
kelas-kelas yang berhubungan dengan masalah sesungguhnya sehingga
lebih mudah dipahami.
• Stability, kode program yang dihasilkan relatif stabil sebab mendekati
permasalahan sesungguhnya dilapangan.
• Reusability, dimungkinkan penggunaan kembali kode-kode sehingga akan
mempercepat waktu pengembangan perangkat lunak. Kekurangan Object
Oriented Technology :
• Metode berorientasi objek merupakan konsep yang relatif baru sehingga
belum ada standar yang diterima semua pihak dalam menentukan tool apa
yang digunakan sebagai dasar analisis serat perancangan perangkat lunak.
7. Metodologi End-User Development (EUD)
Pada metode ini, pengembangan dilakukan langsung oleh und-user.
Keterlibatan langsung end-user sangat menguntungkan, karena memahami benar
bagaimana sistem bekerja. Artinya, tahap analisis sistem dapat dilakukan lebih
cepat.
Tahapan-tahapan EUD :
• Initiation (inisasi)
Yaitu tahap dimana organisasi (perusahaan) mulai pertama kali mengenal
teknologi informasi.
• Contagion (ketularan)
Yaitu tahap dimana organisasi (perusahaan) sudah mulai banyak yg
menggunakan teknologi informasi meskipun ini dilakukan atau tidak terlalu
mempertimbangkan untung ruginya dari penggunaan teknologi informasi ini.
25. • Control (kendali)
Pada tahap ini, organisasi (perusahaan) sudah mulai selektif di dalam
penggunaan teknologi informasi. Ada hal yang dijadikan pertimbangan
sebelum memutuskan penggunaan teknologi informasi seperti untung rugi.
• Mature (matang)
Pada tahap ini, organisasi (perusahaan) menggunakan teknologi informasi
tidak hanya mempertimbangkan keuntungan yang akan didapatkan serta
berapa biaya yang harus dikeluarkan tetapi lebih dari itu bagaimana teknologi
informasi yang digunakan dapat dijadikan sebagai alat keunggulan di dalam
bersaing.
Kelebihan EUD :
• Dapat mrnghindari permasalahan kemacetan di departemen sistem informasi.
• Kebutuhan pemakai sistem dapat lebih terpenuhi karena dapat dikembangkan
sendiri oleh pemakai.
• Menambah atau meningkatkan partisipasi aktif pemakai dalam proses
pengembangan sistemnya sehingga akan ada kepuasan sendiri dari pemakai
sistem
Kekurangan EUD :
• Karena pemakai sistem harus mengembangkan aplikasinya sendiri, maka
dalam hal ini pemakai sekaligus pengembang sistem dituntut untuk memiliki
pemahaman mengenai teknologi informasi serta pemahaman tentang
pengembangan sistem informasi.
• End user computing memiliki resiko dapat menganggu bahkan merusak
sistem informasi di luar yang dikembangkan oleh pemakai sistem.
• End user computing pasti akan berhadapan dengan masalah kemampuan
teknis pemakai sekaligus pengembang sistem.
Pada prinsipnya menciptakan database mencakup tiga langkah, yaitu
26. :
• Menentukan kebutuhan data
• Menjelaskan data
• Memasukkan data
Memanfaatkan Database Untuk Meningkatkan Kinerja Bisnis Dan
Pengambilan Keputusan
a) Tantangan dalam menangani besarnya volume data
Sampai 5 tahun sebagian besar data dikumpulkan oleh organisasi yang terdiri
atas data transaksi yang dapat ditempatkan dengan mudah kedalam kolom dan
baris pada DBMS Relasional. Kemungkinan data-data yang ada memiliki struktur
atau tidak sesuai dengan produk DBMS relasional yang mengorganisasikan data
kedalam bentuk kolom dan baris.
b) Infrastruktur Bisnis
Kebutuhan akan data yang berkapabilitas besar memerlukan infraksruktur bisnis
yang terkini dan memiliki rabgkaian perangkat untuk memperoleh informasi-
informasi yang diperlukan dari berbagai jenis data yang berbeda yang ada dalam
organisasi. Kemampuan-kemampuan tersebut meliputi data warehouse, data
marts, hadoop, in-memory computing, serta platform analitis.
c) Data warehouse dan data mart
Data warehouse adalah data yang menyimpan data historis dan data terkini yang
berpengaruh bagi kepentingan pengambil jeputusan diseluruh perusahaan.
Sedangkan data mart adalah bagian dari data warehouse yang diringkas atau
dikhususkan untuk penanganan jenis-jenis data tertentu pada database yang
terpisah untuk kelompok pengguna yang lebih ditentukan.
Hadoop adalah perangkat kerja open source yang dikelola oleh Apache software
foundation yang memungkinkan pendistribusian proses data berkapasitas besar
secara paralel pada komputer-komputer berbiaya terjangkau.
d) Komputasi dalam memori
27. Komputasi dalam memori adalah cara yang lain untuk memfasilitasi analisis data
yang besar.
e) Platform analitis
Para vendor database komersial telah mengembangkan Platform analitis yang
berkecepatan timggi yang terspesialisasi dengan menggunakan baik teknologi
terkait maupun yang tidak terkait yang dioptimalkan untuk menganalisis
kumpulan data yang besar.
f) Pemrosesan Analisis Online (OLAP)
OLAP mendukung analisis data yang multidimensional yang memungkinkan bagi
para pengguna untuk melihat data yang sama dalam cara-cara yang berbeda
dengan menggunakan banyak dimensi. Masing-masing aspek dari informasi
seperti produk, penetapan harga, biaya, wilayah, atau periode wakti, mewakili
dimensi yang berbeda. OLAP memungkinkan bagi para pengguna untuk
memperoleh jawaban-jawaban secara online atas pertanyaan-pertanyaan
khusus.
Tampilan ini memperlihatkan suatu model multidimensional yang dapat
diciptakan untuk mewakili pelanggan, waktu penjualan, dan produk
g) Data Mining
Data mining memberikan wawasan pada korporat, data yang tidak dapat
diperoleh dengan OLAP dengan menemukan pola-pola yang tersembunyi serta
hubungan dalam database yang benar dan aturan menarik kesimpulan dari
mereka untuk memprediksikan perilaku pada masa yang akan datang. Tipe
informasi yang dapat diperoleh dari data mining yaitu :
o Asosiasi merupakan kejadian yang dikaitkan dengan suatu peristiwa
tunggal. Contoh : ketika keripik jagung dibeli, maka minuman cola akan
dibeli sebanyak 65%, tetapi ketika terdapat promosi, maka cola yang dibeli
meningkat mejadi 85%
o Dalam sekuen, peristiwa-peristiwa akan dikaitkan berdasarkan waktu.
Contoh : jika sebuah rumah dibeli, terdapat 65% kemungkinan sebuah
kulkas baru akan dibeli juga dalam dua minggu, dan 45% kemungkinan
sebuah oven akan dibeli dalam waktu sebulan setelah rumah itu dibeli.
28. o Klasifikasi membahas pola-pola yang menggambarkan kelompok yang
mana suatu barang dimiliki dengan memeriksa barang yang ada, yang
telah diklasifikasikan dan dengan menarik kesimpulan dari serangkaian
aturan.
Contoh : bisnis kartu kredit atau perusahaan telepon akan khawatir
kehilangan para pelanggannya yang loyal. Klasifikasi dapat membantu
untuk menemukan ciri-ciri pelanggan yang memiliki kecenderungan untuk
berhenti dan dapat menyediakan suatu model untuk membantu para
manajer dalam memprediksikan siapakah pelanggan tersebut sehingga
para manajer dapat merancang kampanye-kampanye khusus untuk
mempertahankan pelanggan tersebut.
o Pengklasteran (clustering) bekerja dengan cara yang sama seperti
klasifikasi ketika tidak ada kelompok yang masih belum didefinisikan.
Contoh : menemukan daya tarik kelompok atas kartu bank atau membagi
suatu database ke dalam kelompok-kelompok pelanggan yang didasarkan
pada demografis dan tipe dari investasi pribadi.
o Peramalan menggunakan serangkaian nilai yang ada untuk meramalkan
berapa besar dari nilai lainnya.
Contoh : peramalan akan menemukan pola-pola dalam data untuk
membantu para manajer dalam mengestimasi nilai masa mendatang dari
variabel-variabel yang terus-menerus, seperti angka penjualan.
B. Hambatan dan Kendala DBMS
1. Memperoleh perangkat lunak dan perangkat keras yang mahal.
DBMS mainframe masih sangat mahal. DBMS berbasis komputer mikro, walau
biayanya hanya beberapa ratus dolar,d apat merupakan pengeluaran yang besar
bagi perusahaan kecil.
2. Kurangnya ahli database.
29. DBMS memerlukan pengetahuan khusus agar dapat memanfaatkan
kemampuannya secara penuh. Pengetahuan khusus ini paling baik disediakan
oleh para pengelola database (DBA)
3. Biaya pemrosesan data sangat tinggi
Tujuan utama dari sistem informasi adalah penyediaan informasi untuk
berbagai tujuan kegiatan manajerial, dan penyediaan informasi yang dibutuhkan
dalam berbagai tingkat operasi di dalam organisasi. Dalam hal penyediaan informasi
ini yang perlu diperhatikan adalah :
• Data harus dapat diakses dan dikeluarkan dengan mudah dari sistem komputer.
• Setelah dikeluarkan hendaknya data dapat diproses dengan cepat dan efisien.
Basis data yang kurang matang atau yang tidak disiapkan dengan baik
tentunya akan menghasilkan beberapa masalah, karena dalam berinteraksi dengan
basis data kita tidak hanya berhadapan pada masalah perancangan, pengaksesan
dan penginputan data saja. Masalah-maslah tersebut diantaranya adalah :
1. Redudansi dan Inkonsistensi Data
Redudansi data berhubungan dengan banyaknya data pada sebuah tabel,
sehingga sering meimbulkan duplikasi data, artinya data yang tersedia akan tersaji
atau tercetak secara berulang-ulang. Hal ini akan mengakibatkan kesulitan pada
saat melakukan manipulasi data yang berupa pengubahan dan penghapusan data,
karena akan menimbulkan inkonsistensi data. Redudansi ini bisa disebabkan karena
basis data yang ada belum memenuhi aturan-aturan dalam normalisasi basis data.
Hal ini dapat dicontohkan pada tabel dengan 3 field, yaitu NIM, nama_mhs, dan
alamat, pada tabel tersebut yang menjadi key adalah NIM, jika nama dan alamat
merupakan field non key, dan field alamat mempunyai ketergantungan fungsional
pada field non key lainnya dalam hal ini adalah nama_mhs, sedangkan nama_mhs
mempunyai ketergantungan fungsional terhadap NIM, maka akan mudah dijumpai
redudansi pada field alamat dimana pada nama alamat yang sama akan selalu hadir
pada record nama_mhs yang sama pula, hal ini sangat berpengaruh ketika kita
melakukan manipilasi data pada salah satu record alamat sehingga akan ditemui
30. record alamat yang yang berbeda untuk record nama_mhs yang sama dalam satu
tabel.
Redudansi juga umum terjadi untuk menyatakan hubungan (relationship)
antar tabel dalam sebuah basis data relasional. Pada basis data relasional
redudansi data sering terjadi pada saat terjadi operasi penghapusan data, jika data
pada satu tabel yang mempunyai relasi pada tabel lain dihapus sedangkan data data
pada tabel lain tetap dibiarkan eksis maka akan terjadi inkonsistensi data.
2. Kesulitan Pengaksesan Data
Pengaksesan data akan sulit dilakukan apabila terjadi permintaan data yang
tidak lazim dan di luar yang telah disediakan suatu program aplikasi, atau apabila
data yang aka diakses berasal dari basis data yang berbeda. Pengaksesan data ini
dapat diatasi dengan penyediaan program aplikasi yang dapat menunjuang sebuah
keperluan tersebut.
3. Isolasi Data Untuk Standarisasi
Basis data yang baik adalah basis data yang letak datanya berada pada satu
tempat. Isolasi data terjadi biasanya disebabkan oleh data yang ada ditempatkan
dalam berbagai file dengan format yang berbeda dan menggunakan DBMS yang
berbeda pula. Perbedaan DBMS dalam pengelalaan data menyebabkan terjadinya
perbedaan pada setiap pengaksesan data walaupun sangat kecil.
4. Multiple User
Perkembangan dan kebutuhan sebuah informasi yang disajiakan semakin
lama maka akan semakin meningkat, untuk itu peningkatan sistem basis data dalam
menyajikan sebuah informasi perlu ditingkatkan, hal ini untuk memenuhi kebutuhan
banyak pemakai dalam pengaksesan data. Pengaksesan data yang dilakukan oleh
banyak pemakai terutama dalam melaukan perubahan data atau updating dapat
mengakibatkan inkonsistensi data. Selain itu performasi sebuah sistem juga akan
terpengaruh. Sebagai contoh, perubahan data yang dilakuakan oleh pemakai lalu
31. menimpannya kedalam basis data dan pada saat yang bersamaan terjadi
pengubahan data yang sama oleh pemakai lain sehingga menjadikan data tersebut
tidak konsisten.
5. Masalah Keamanan Data
Keamanan data biasanya dengan cara melakukan penerapan sebuah
password pada saat pengaksessan data, karena tidak semua pemakai boleh
bersentuhan dengan sebuah sistem basisdata, hanya pemakai yang terdaftar yang
dapat memanfaatkan basisdata, namun pemakai tersebut belum tentu dapat
melakukan pengubahan data pemakai tersebut hanya dapat melakukan
pengaksesan data tanpa melakukan proses manipulasi data, pemakai yang dapat
melakukan manipulasi data hanyalah pemakai yang telah terdaftar dan mendapat
rekomendasi dari administrator basis data tersebut. Agar terhindar dari campur
tangan orang yang tidak bertanggung jawab sehingga mengakibatkan kerusakan
basis data.
6. Masalah Integrasi Data
Data yang terdapat dalam basisdata seharusnya memenuhi berbagai batasan
yang sesuai dengan aturan nyata yang berlaku dimana basis data tersebut
diimplementasikan, lain halnya jika aturan tersebut bersifat situasional dan tidak
bersifat tetap sehingga tidak didefinisikan pada DBMS, hal ini akan menimbulkan
perbedaan antar data yang ada pada basis data dengan keadaan yang
sesungguhnya.
7. Masalah Independence Data
Kebebasan yang sebebas-bebasnya terkadang justru membuat masalah tidak
hanya pada dunia nyata namun pada penerapan basis data hal tersebut dapat
menjadi sebuah masalah, kebebasan data pada sebuah basis data berakibat pada
kesulitan dalam pengelompokan data, dan akan menimbulkan data yang tidak
teratur serta tidak konsisten.
32. Sistem manajemen database (dbms) seharusnya tidak hanya
memungkinkan Anda menata dan mengakses data, tetapi juga membantu
menganalisis data, serta membuat laporan yang dapat membantu Anda, tim, dan
klien untuk membuat keputusan yang lebih matang dengan mudah. Tentu saja,
dengan banyaknya pilihan program database, plus fungsinya masing-masing, sangat
sulit untuk mengetahui apa yang sebenarnya dibutuhkan untuk mencapai tujuan
Anda. Mari kita lihat empat fitur aplikasi database yang dapat membantu Anda
menggunakan data secara lebih efektif, serta mempermudah dan menyederhanakan
manajemen database secara keseluruhan:
• Aplikasi Kustom & Templat Aplikasi: Ketika mencari dbms yang dapat
menyesuaikan kebutuhan organisasi saat ini dan nanti, pilihlah solusi yang
memungkinkan Anda menyusun aplikasi berbasis browser kustom yang dapat
dibagikan dengan tim. Dengan demikian, semua orang dapat mengakses
aplikasi terbaru, di mana pun mereka berada. Namun, tidak semua aplikasi
yang digunakan harus berupa rancangan kustom; carilah program database
yang juga menyertakan aplikasi profesional yang dapat membantu Anda
memulai dengan cepat.
• Tampilan & Gaya yang Konsisten: Dengan memberikan akses ke program
database yang memiliki tampilan dan gaya yang konsisten, pengguna akan
merasa lebih nyaman dan tidak kesulitan dalam menggunakannya. Juga,
dengan antarmuka yang sama di setiap layar, mereka dapat selalu
mengakses alat yang dibutuhkan.
• Berbagi Data Tanpa Kendala: Banyak orang yang mungkin akan memerlukan
akses ke data pengguna Anda; karena itu, berbagi dengan format yang
profesional dan sederhana harus dapat dilakukan dengan mudah. Dengan
sistem manajemen database yang menyediakan opsi berbagi online dan
lokal, Anda pun dapat memberikan akses ke data dalam cara yang diinginkan
pengguna, juga Anda sendiri. Untuk memastikan pengguna hanya melihat
data yang perlu mereka akses, cari teknologi database yang memungkinkan
Anda memberikan izin tertentu pada pengguna sehingga visibilitas data dapat
dikontrol dengan ketat.
33. • Kompatibilitas dengan Program Lain: Carilah sistem yang dapat menampilkan
data dari program lain karena mungkin saja data berasal dari berbagai
sumber. Dengan kemampuan untuk menggabungkan data dalam sistem dan
data dari program lainnya, mentransfer data antar program, atau
mengumpulkan dan menyimpan data untuk jangka panjang, serta
mengekspor data ke program lain, Anda akan mendapatkan solusi yang
fleksibel dan berfungsi sesuai gaya kerja Anda.
Selain aplikasi kustom dan templat aplikasi yang didesain secara profesional,
antarmuka pengguna yang konsisten dan mudah, kemampuan berbagi data dengan
aman, dan kompatibilitas dengan program lain, Anda juga perlu mempertimbangkan
apa saja ujung belakang dbms yang diperlukan. Idealnya, terlepas apakah akan
disebarkan secara lokal atau di cloud, sistem ini harus memberikan keandalan,
skalabilitas, dan kemudahan pengelolaan jangka panjang, serta fitur keamanan
canggih yang memberikan perlindungan terbaru pada data yang digunakan
organisasi Anda. Dengan mempertimbangkan semua faktor ini, Anda dapat
menyempurnakan manajemen database serta memperoleh fungsionalitas penting
dan keamanan yang dibutuhkan organisasi untuk melindungi data saat ini, dan
seterusnya.
SOLUSI :
- Buat rencana secara detail sejak awal. Fokus membangun sistem struktur
dasar terlebih dahulu untuk memudahkan dalam menemukan, mengakses,
dan menganalisis data di kemudian hari.
- Otomatisasi, atau pengaturan pekerjaan dengan mesin dalam industri, adalah
cara yang dapat diandalkan untuk mengelola data jika dibandingkan dengan
proses manual, karena manusia pada dasarnya rentan terhadap kesalahan.
Mengelola data yang akurat dan terstandardisasi adalah upaya yang rumit,
namun jika dilakukan dengan benar, otomatisasi data dapat merevolusi cara
perusahaan mengelola data jadi lebih rapi dan terstruktur.
- Gunakan penerjemah antar sistem. Gunakan aplikasi pendamping yang dapat
terhubung dengan koneksi multi-database dan platform dengan operasi multi-
sistem.
34. - Gunakan aplikasi yang akan memudahkan mencari objek dan relasi data
dengan fitur keyword search yang dapat menghasilkan pemetaan antar objek
pada sebuah database.
- Batasi sistem keamanan dengan kontrol akses. Pastikan bahwa hanya orang
terpercaya yang dapat melihat informasi perusahaan. Gunakan sistem Kontrol
Akses Pengguna yang menentukan izin siapa yang dapat mengakses data
tersebut. Kelola akses database dengan mekanisme ticketing, yang membuat
pengajuan hak akses admin harus melalui proses approval dari tingkat
manajemen yang lebih tinggi seperti manajer IT.
DAFTAR PUSTAKA
• Grace, 2014. http://kumpulanmakalahsim.blogspot.com/2014/05/sistem-
manajemen-basis-data.html
• Karsen, Marisa, 2017. https://sis.binus.ac.id/2017/09/27/manfaat-
database-dalam-perusahaan/ (27 Sep 2017)
• http://www.fellyadr.tech/2016/12/penjelasan-dan-conrtoh-
penerapan.html(17 Des 2016)
• Bany, Hanny, 2015.
http://kumpulancoretancerita.blogspot.com/2015/02/basis-dbms-dan-
penerapannya-dalam.html
• https://nugwal.wordpress.com/database-dan-sistem-manajemen-
database/
35. • Anggas21, 2017.
https://apkomangga21.wordpress.com/2017/11/04/tugas-aplikom-
makalah-kelompok-5/ (04 Nov 2017)
• Heal, 2016.
https://syifasalsabyla.wordpress.com/2016/10/02/perkembangan-
database/ (02 Okt 2016)
• http://belajartanpabuku.blogspot.com/2013/03/kelemahan-dan-kendala-
dbms.html#
• Aji, Krisna, 2010. http://jokojowo.blogspot.com/2010/12/beberapa-
masalah-dalam-basis-data.html (03 Des 2010)
• https://products.office.com/id-id/business/articles/dont-get-lost-in-the-
mess-use-better-database-management
• Mextor, 2018. http://www.asaba.co.id/article/preview/30/tantangan-
pengelolaan-data-dan-solusinya (29 Mar 2018)
• Musrifah, Siti. http://www.academia.edu/20592160/ERP_dan_DMS
• https://adejaim.blogspot.com/2017/10/kemampuan-utama-dbms-guna-
meningkatkan.html (04 Okt 2017)
• Putra, Yananto Mihadi. (2018). Sistem Manajemen Basis Data. Modul
Kuliah Sistem Informasi Manajemen. FEB - Universitas Mercu Buana:
Jakarta.