Sistem informasi manajemen (SIM) merupakan sistem yang menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan organisasi. Makalah ini membahas implementasi SIM pada PT KIA untuk meningkatkan kinerja perusahaan."
1. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
(Implementasi Sistem Informasi Pada PT KIA)
DOSEN PENGAMPU
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
DISUSUN OLEH
LISA ANDRIYANI
(43216110069)
UNIVERSITAS MERCU BUANA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
AKUNTANSI
2017/2018
2. ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi implementasi sistem informasi manajemen
(SIM) pada PT. KIA (KOKOH INTI AREBAMA) dan mengetahui kelebihan serta
kekurangan dari sistem informasi manajemen pada PT. KIA Salah satu sistem teknologi
informasiyang digunakan oleh PT.KIA terintegrasi dari Microsoft, yakni Microsoft Business
Solutions - Axapta untuk menjamin penyediaan layanan terbaik bagi konsumen. Solusi
Microsoft Axapta yang sangat fleksibel dinilai mampu memenuhi kebutuhan komputerisasi
yang terintegrasi serta menyajikan informasi secara real-time untuk menunjang proses bisnis
PT Kokoh Inti Arebama di masa mendatang. Dengan informasi real – time tersebut, PT KIA
dapat mengambil keputusan mengenai strategi bisnis dengan lebih mudah, cepat dan
akurat.Perkembangan organisasi yang semakin kompleks dan tuntutan untuk selalu
melakukan adaptasi terhadap lingkungan organisasi, mengakibatkan proses pengambilan
keputusan dan manajemen juga berkembang. Proses tersebut berkaitan dengan informasi yang
merupakan hal penting dan berharga dalam sebuah organisasi dewasa ini, karena informasi
yang akurat dancepat dapat sangat membantu tumbuh kembangnya sebuah organisasi. Maka
dari itu, pengelolaan informasi dipandang penting demi kelancaran sebuah pekerjaan dan
untuk menganalisis perkembangan dari pekerjaan itu sendiri. Hal tersebut menuntut
pembelajaran Sistem Informasi Manajemen dalam menciptakan, mendistribusikan dan
memanfaatkan informasi guna mendukung kegiatan manajemen, khususnya pembuatan
keputusan dalam kebijakan publik . Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sebuah
bidang yang mulai berkembang sejak tahun 1960an. Walau tidak terdapat konsensus tunggal,
secara umum SIM didefinisikan sebagai sistem yang menyediakan informasi yang digunakan
untuk mendukung operasi, manajemen, serta pengambilan keputusan sebuah organisasi. SIM
juga dikenal dengan ungkapan lainnya seperti: “Sistem Informasi”, “Sistem Pemrosesan
Informasi”, “Sistem Informasi dan Pengambil Keputusan”. SIM menggambarkan suatu unit
atau badan yang khusus bertugas untuk mengumpulkan berita dan memprosesnya menjadi
informasi untuk keperluan manajerial organisasi dengan memakai prinsip sistem. Dikatakan
memakai prinsip sistem karena berita yang tersebar dalam pelbagai bentuknya dikumpulkan,
disimpan serta diolah dan diproses oleh satu badan yang kemudian dirumuskan menjadi suatu
informasi, Dengan adanya sistem ini diharapkan mampu mengatasi masalah-masalah yang
ada dalam perusahaan sehingga dapat meningkatkan kinerja pada PT KIA.
Kata Kunci : Sistem Informasi, Sistem Informasi Manajemen, PT.KIA
3. PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Teknologi informasi sudah lazim digunakan dimana-mana, mulai bangun tidur dipagi hari kita
sudah disajikan alarm dari hp (handphone) kita, hingga jadwal meeting sekaligus tercatat dan
mengingatkan pemiliknya. tren teknologi informasi saat ini sudah berbasis jaringan internet
dan semua terakses tanpa batas waktu dan ruang. Implementasi sistem informasi berbasis
teknologi informasi dalam bidang tertentu juga sudah sangat tertinggal apabila hanya sekedar
membuat otomatis tetapi belum dapat bersinergi antara suatu sub sistem informasi dengan sub
sistem informasi lainnya. analoginya seperti halnya kita sehari-hari dirumah tidak akan dapat
hidup tanpa berkomunikasi dengan lingkungan. (biasa hal ini dalam teknologi informasi
dikenal dengan enterprise system yang terintegrasi). apabila kerangka pikir pengguna di level
manajemen atas dan menengah sudah berusaha untuk ideal dalam mewujudkan sistem
informasi yang saling bersinergi tentunya pengembangan-pengembangan sistem di
institusinya Salah satu kendala utama yang disampaikan penentu kebijakan dalam
mewujudkan sistem yang sering penulis jumpai adalah beaya pengembangan sistem dan
pegadaan infrastrukturnya. Namun seringkali kendala ini tidak mendapatkan solusi yang tepat
apabila dihadapkan dengan kebutuhan dan regulasi yang mensyaratkan penggunaan sistem
informasi. Sebagai langkah praktis untuk mewujudkan pengadaan sistem dengan membuat
sistem informasi tanpa perencanaan desain dan proyeksi kebutuhan jangka panjang. Biasanya
sistem hanya dibangun dengan pertimbangan merubah pekerjaan manual menjadi otomatis
dengan biaya murah. Bahkan sering dijumpai juga menggunakan sistem informasi yang
bersifat retail untuk suatu instansi yang seharusnya perlu mengakomodir kebijakan-kebijakan
manajemen lokal sehingga memaksa kebijakan atau peraturan lokal tersebut hilang karena
merujuk software yang baru yang sebenarnya tidak cocok
Pada makalah ini penulis menyajikan salah satu sistem informasi dalam kegiatan operasional
pada PT KIA (KOKOH INTI AREBAMA),perusahaan yang bergerak dalam layanan jasa
perpajakan dengan perumusan masalah sebagai berikut 1) Bagaimanakah Sistem Informasi
yang diperlukan untuk nenunjang kegiatan operasional perusahaan sehingga bisnis berjalan
efektif dan efisiensi ? 2) Apakah kelebihan dan kekuranan pada Sistem Laporan pada PT
KIA?
4. TUJUAN DAN MANFAAT PEMBELAJARAN
Tujuan dari penulisan makalah ini untuk mengetahui sejauh mana tingkat efektifitas dan
efisiensi Sistem Informasi Laporan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan yang dijalankan pada
PT KIA, serta mengidentifikasi kelebihan dan kekurangannya. Sedangkan manfaat atas
penulisan dan pembelajarannya adalah penulis semakin mengetahui akan pentingnya peran
sebuah sistem pada sebuah organisasi bisnis ataupun lainnya. Manfaat lainnya yakni untuk
pembaca, sekiranya tulisan ini bermanfaat untuk meningkatkan dalam kegiatan bisnisnya serta
wawasan dalam pengembangan sistem informasi.
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah peran Sistem Informasi Manajemen untuk sebuah perusahaan?
2. Bagaimanakah profil PT. KIA di Indonesia?
3. Bagaimana implementasi SIM pada PT. KIA di Indonesia?
5. PEMBAHASAN
A. SISTEM INFORMASI
Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai satu sistem
berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pengguna dengan
kebutuhan yang diinginkan. Informasi menjelaskan mengenai organisasi atau salah satu
sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi
sekarang dan apa yang mungkin akan terjadi dimasa yang akan datang tentang organisasi
tersebut. Sistem informasi memuat berbagai informasi penting mengenai orang, tempat,
dan segala sesuatu yang ada di dalam atau di lingkungan sekitar organisasi. Informasi
sendiri mengandung suatu arti yaitu data yang telah diolah ke dalam suatu bentuk yang
lebih memiliki arti dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Data sendiri
merupakan fakta-fakta yang mewakili suatu keadaan, kondisi, atau peristiwa yang terjadi
atau ada di dalam atau di lingkungan fisik organisasi. Data tidak dapat langsung
digunakan untuk pengambilan keputusan, melainkan harus diolah lebih dahulu agar dapat
dipahami, lalu dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan. Informasi harus dikelola
dengan baik dan memadai agar memberikan manfaat yang maksimal. Penerapan sistem
informasi di dalam suatu organisasi dimaksudkan untuk memberikan dukungan informasi
yang dibutuhkan, khususnya oleh para pengguna informasi dari berbagai tingkatan
manajemen. Sistem informasi yang digunakan oleh para pengguna dari berbagai tingkatan
manajemen ini biasa disebut sebagai: Sistem Informasi Manajemen (SIM). Sistem
informasi mengandung tiga kegiatan dasar, yaitu : kegiatan masukan (input), kegiatan
pemrosesan (processing), dan kegiatan keluaran (output). Tiga kegiatan dasar ini
menghasilkan informasi yang dibutuhkan organisasi untuk pengambilan keputusan,
pengendalian operasi, analisis permasalahan, dan menciptakan produk atau jasa baru.
Input berperan di dalam pengumpulan data mentah (raw data), baik yang diperoleh dari
dalam maupun dari lingkungan sekitar organisasi. Processing berperan untuk
mengkonversi data mentah menjadi bentuk yang lebih memiliki arti. Sedangkan, Output
dimaksudkan untuk mentransfer informasi yang diproses kepada pihak-pihak atau
kegiatan-kegiatan yang akan menggunakan Sistem Informasi. Sistem informasi juga
membutuhkan umpan balik (feedback), yaitu untuk dasar evaluasi dan perbaikan di tahap
input berikutnya. Sistem informasi yang digunakan lebih berfokus pada sistem informasi
berbasis komputer (computer-based information system). Penggunaan teknologi informasi
atau sistem informasi berbasis komputer, dapat memberikan informasi yang lebih akurat,
berkualitas, dan tepat waktu, sehingga pengambilan keputusan dapat lebih efektif dan
efisien. Definisi Sistem informasi manajemen (SIM) adalah bagian dari pengendalian
internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan
prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya
produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen (SIM) dibedakan
dengan sistem informasi biasa karena Sistem informasi manajemen (SIM) digunakan untuk
menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi.
Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan pada kelompok metode manajemen
informasi yang mendukung terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem
pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif.
6. B. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Sistem Informasi Manajemen Sistem informasi manajemen merupakan salah satu
pengimplementasian dari sistem informasi yang digunakan pada sasaran kalangan manajerial.
sistem informasi manajemen ini sangat penting sekali untuk para level management dalam
hal:
Melakukan monitoring terhadap kinerja anak buah
Memberikan penilaian langsung terhadap kinerja anak buah
Menerima laporan dan juga hasil pekerjaan dari anak buah atau bawahan
Melaksanakan fungsi pengawasan dan juga pemindahtugasan bagi bawahan dan juga anak
buah
Memberikan masukan kepada dewan direksi terhadap promosi jabatan dari anak buah
Melihat kelebihan dan juga kekurangan yang dimiliki oleh anak buah
Melakukan komunikasi antar level manajerial untuk kepentingna organisasi dan juga
perusahaan.
Membantu mempercepat proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen dalam
mengatasi suatu permasalahan
Menganalisa suatu masalah dan juga problem yang muncul pada suatu organisasi
Meningkatkan efisiensi manajerial di dalam sebuah organisasi atau perusahaan
Menunjang fungsi operasional dari manajemen dalam melakukan tugasnya di sebuah
perusahaan atau organisasi
7. Sistem Informasi Manajemen adalah jaringan prosedur pengolahan data yang dikembangkan
dalam suatu sistem (terintegrasi) dengan maksud memberikan informasi (yang bersifat intern
dan ekstern) kepada manajemen, sebagai dasar pengambilan keputusan. Memandang bahwa
nilai dan informasi amatlah berharga,oleh karena itu harus dikelola dengan baik. Sebagai
seorang wirausaha, staff manajemen atau terlebih sebagai manajer harus dapat menghargai
dan mampu mengelola informasi bagi kemajuan perusahaan atau usahanya.
Komponen dari SIM antara lain adalah Input (aktivitas masukan),Processing (pemrosesan),
dan Output (keluaran/hasil). Input sendiri terdiri dari berbagai hal yang berperan sebagai alat
dalam memasukkan data – data yang ada. Pemrosesan adalah tahap dalam mengartikan segala
data yang didapat guna menghasilkan informasi yang bermanfaat. Sedangkan output sendiri
adalah segala alat yang dapat menampilkan hasil dari data – data yang telah diproses
(informasi). Informasi yang telah dihasilkan tadi kemudian akan dijadikan sebagai dasar
dalam membuat keputusan yang akan diambil bagi kelangsungan perusahaan. Dalam
penerapan SIM juga terdapat beberapa hambatan yang bisa terjadi. Diantaranya adalah :
· Kekurangpahaman para pemakai tentang komputer.
Dalam hal ini, tidak semua orang mengerti dan menguasai tentang penggunaan komputer.
Masih banyak orang yang masih sangat awam tentang pengoperasian komputer itu sendiri.
Oleh karena itu, kekurangpahaman terhadap komputer menjadi salah satu hambatan dalam
dalam penerapan SIM.
· Kekurangpahaman para spesialis bidang informasi tentang bisnis dan peran
manajemen.
Beberapa tahun yang lalu,para ahli di bidang TI mungkin belum menemukan hubungan antara
teknologi dan bisnis/manajemen. Tapi tahun – tahun belakangan ini, para ahli TI sudah
memikirkan adanya manfaat yang sangat besar jika teknologi dijadikan sebagai bagian dari
bisnis dan manajemen. Oleh karena itulah, sekarang mulai berkembang kegiatan – kegiatan
bisnis dan manajemen yang didukung dengan teknologi.
· Pemikiran bahwa komputer merupakan kebutuhan yang tidak terlalu penting.
Sekarang, sudah banyak perusahaan yang melirik SIM berbasis TI dengan bantuan komputer
untuk melancarkan kegiatan – kegiatan perusahaan. Tapi bukan berarti semua perusahaan
berpikiran seperti itu. Masih ada pula perusahaan yang mempertahankan SIM dengan proses
manual. Tetapi dapat dilihat bahwa SIM yang didukung dengan teknologi (komputer) lebih
efisien dibandingkan yang tidak menggunakan komputer.
Sedangkan peran utama dari SIM ada tiga, yaitu :
1. Mendukung berjalannya proses bisnis dan operasi. Ini adalah peran paling dasar dari
sebuah SIM. Dengan SIM, proses bisnis yang dilakukan oleh para karyawan akan berjalan
baik. SIM yang terorganisir akan memudahkan karyawan dalam melaksanakan tugasnya
masing – masing.
2. Membantu dalam pengambilan keputusan bisnis. Dengan SIM yang baik, maka
pengambilan keputusan yang tepat akan lebih mudah dilakukan. Informasi yang jelas akan
membantu pihak manajemen dalam menentukan langkah yang akan diambil perusahaan.
3. Membantu dalam menentukan strategi untuk menciptakan keunggulan
dibandingkan kompetitor. Ketika sebuah perusahaan sudah memiliki SIM yang baik, maka
perusahaan dapat memikirkan langkah – langkah baru yang inovatif agar bisa lebih maju dari
para pesaingnya dalam melayani customer.
Setelah mengetahui tentang hambatan penerapan serta manfaat dari SIM itu sendiri,
padabahasan selanjutnya, kami akan menjelaskan tentang penerapan SIM pada perusahaan.
8. C. PROFIL PT. KIA ( KOKOH INTI AREBAMA )
Kokoh Inti Arebama Tbk (KOIN) didirikan tanggal 06 Juli 2001 dan memulai kegiatan usaha
komersialnya pada tahun 2004. Kantor pusat KOIN berdomisili di Cowell Tower (dahulu
Graha Atrium) Lantai 2, Suite 2.02B & 2.03, Jl. Senen Raya No. 135, Jakarta Pusat 10410 –
Indonesia dan memiliki 19 kantor cabang yang tersebar di wilayah Indonesia.Telp: (62-21)
350-6227 (Hunting), Fax: (62-21) 386-2374.
Induk usaha Kokoh Inti Arebama Tbk adalah SCG Distribution Co.,Ltd., Thailand, dengan
persentase kepemilikan sebesar 90,76%. Sedangkan SCG Distribution Co.,Ltd. merupakan
anak usaha dari Siam Cement Group yang berkedudukan di Bangkok, Thailand.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan,ruang lingkup kegiatan KOIN bergerak dalam
bidang perdagangan dan pendistribusian bahan-bahan bangunan.Kegiatan usaha utama KOIN
adalah di bidang perdagangan , distributor, eksportir dam importir dari segala macam barang
dagangan ( terutama keramik keramik , genteng ,granit , cat gypsum ,pelapis nti bocor dan
semen instan ). Fokus utama KOIN adalah mendistribusikan produk keramik lantai, keramik
dinding dan genteng yang dikeluarkan oleh Keramik Indonesia Assosiasi Tbk (KIAS), PT
KIA Serpih Mas dan PT KIA Keramik Mas dengan merek produk KIA dan Impresso, produk
granit dengan merek LAURENZA beserta menjual produk SCG Readymix.
9. STUDI KASUS
Sistem informasi pada dasarnya merupakan serangkaian prosedur untuk memproses data
menjadi informasi dan mendistribusikannya kepada para pemakai. Berikut contoh
implemantasi sistem informasi pada perusahaan.
Sistem Informasi Pada PT. KIA (Kokoh Inti Arebama)
Kita semua tentu tahu bahwa dalam sebuah perusahaan, diperlukan adanya sistem informasi
manajemen untuk mengatur arus kegiatan dan informasi dalam perusahaan yang
bersangkutan. Dengan sistem informasi manajemen yang terorganisir, manajemen dapat
mengambilkeputusan yang tepat bagi perusahaan. Tanpa adanya sistem informasi yang baik,
niscaya perusahaan akan mengalami kesulitan dalam mengembangkan dan bersaing dengan
para kompetitornya. Beberapa tahun yang lalu,sistem informasi perusahaan mungkin masih
dikembangkan secara sederhana. Sistem yangada akan diaturdan dikembangkan sendiri oleh
manajemen perusahaan. Tetapi memasuki era globalisasi dimana teknologi menjadi salah satu
komponen penting dalam kehidupan manusia, sistem informasi manajemen pun mengalami
kemajuan. Mulai banyak perusahaan yang melirik sistem informasi manajemen berbasis TI
untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Memang banyak manfaat dan kemudahan yang akan
didapat, tidak hanya bagi pihak perusahaan, tapi juga untuk para customer yang melakukan
hubungan dengan perusahaan. Kendati telah dibuktikan bahwa penerapan TI pada perusahaan
dapat meningkatkan kinerja dan performa, namun bukan berarti semua perusahaan serta merta
memutuskan untuk menggunakan SIM berbasis TI bagi perusahaan mereka. Masih ada juga
perusahaan yang bertahan dengan sistem yang telah mereka miliki. Terlepas dari semua itu,
dalam laporan ini akan menjelaskan tentang pengaplikasian SIM berbasis teknologi pada
salah satu perusahaan distributor bahan bangunan yang ada di Indonesia, yaitu PT Kokoh Inti
Arebama. Perusahaan ini adalah salah satu contoh perusahaan yang telah merasakan manfaat
dan kemudahan dari adanya sistem informasi manajemen yang mutakhir.
Dengan penerapan SIM yang baru dan berbasis teknologi, perusahaan ini telah mengalami
kemajuan. Untuk selanjutnya, kami akan menguraikan hal – hal yang terkait dengan SIM dan
penerapan SIM pada PT Kokoh Inti Arebama. Sebelum pembahasan mengenai penerapan
SIM berbasis teknologi pada PT. KIA, ada baiknya kami akan menjelaskan terlebih dahulu
hal – hal yang berkaitan dengan SIM.Sistem informasi manajemen terdiri dari tiga
kata.sistem, informasi dan manajemen. Adapun arti dari sistem adalah suatu sususan yang
teratur dari kegiatan – kegiatan yang saling berkaitan dan susunan prosedur – prosedur yang
saling berhubungan, yang melaksanakan dan mempermudah kegiatan – kegiatan utama
organisasi/institusi. Sedangkan informasi sendiri memiliki arti sebagai data – data yang telah
diolah/diproses sehingga memiliki arti atau manfaat yang berguna. Yang terakhir yaitu
manajemen. Manajemen sebagai proses, adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyelesaikan
suatu pekerjaan secara bersama – sama atau melibatkan orang lain demi mencapai tujuan yang
sama. Sedangkan arti manajemen sebagai subyek adalah orang atau orang – orang yang
melaksanakan kegiatan tersebut. Dari semua penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa
Sistem Informasi Manajemen adalah jaringan prosedur pengolahan data yang dikembangkan
10. dalam suatu sistem (terintegrasi) dengan maksud memberikan informasi (yang bersifat intern
dan ekstern) kepada manajemen, sebagai dasar pengambilan keputusan. Memandang bahwa
nilai dan informasi amatlah berharga,oleh karena itu harus dikelola dengan baik. Sebagai
seorang wirausaha, staff manajemen atau terlebih sebagai manajer harus dapat menghargai
dan mampu mengelola informasi bagi kemajuan perusahaan atau usahanya. Komponen dari
SIM antara lain adalah Input (aktivitas masukan), Processing (pemrosesan), dan Output
(keluaran/hasil). Input sendiri terdiri dari berbagai hal yang berperan sebagai alat dalam
memasukkan data – data yang ada. Pemrosesan adalah tahap dalam mengartikan segala data
yang didapat guna menghasilkan informasi yang bermanfaat. Sedangkan output sendiri adalah
segala alat yang dapat menampilkan hasil dari data – data yang telah diproses (informasi).
Informasi yang telah dihasilkan tadi kemudian akan dijadikan sebagai dasar dalam membuat
keputusan yang akan diambil bagi kelangsungan perusahaan.
Hambatan Dalam Penerapan SIM.
Dalam penerapan SIM juga terdapat beberapa hambatan yang bisa terjadi diantaranya adalah
: a. Kekurangpahaman para pemakai tentang komputer. Dalam hal ini, tidak semua orang
mengerti dan menguasai tentang penggunaan komputer. Masih banyak orang yang masih
sangat awam tentang pengoperasian komputer itu sendiri. Oleh karena itu, kekurangpahaman
terhadap komputer menjadi salah satu hambatan dalam dalam penerapan SIM.
b. Kekurangpahaman para spesialis bidang informasi tentang bisnis dan peran manajemen.
Beberapa tahun yang lalu,para ahli di bidang TI mungkin belum menemukan hubungan antara
teknologi dan bisnis/manajemen. Tapi tahun – tahun belakangan ini, para ahli TI sudah
memikirkan adanya manfaat yang sangat besar jika teknologi dijadikan sebagai bagian dari
bisnis dan manajemen. Oleh karena itulah, sekarang mulai berkembang kegiatan – kegiatan
bisnis dan manajemen yang didukung dengan teknologi.
c. Pemikiran bahwa komputer merupakan kebutuhan yang tidak terlalu penting. Sekarang,
sudah banyak perusahaan yang melirik SIM berbasis TI dengan bantuan komputer untuk
melancarkan kegiatan – kegiatan perusahaan. Tapi bukan berarti semua perusahaan berpikiran
seperti itu. Masih ada pula perusahaan yang mempertahankan SIM dengan proses manual.
Tetapi dapat dilihat bahwa SIM yang didukung dengan teknologi (komputer) lebih efisien
dibandingkan yang tidak menggunakan komputer.
Peran Utama SIM Sedangkan peran utama dari SIM ada tiga, yaitu :
a. Mendukung berjalannya proses bisnis dan operasi. Ini adalah peran paling dasar dari
sebuah SIM. Dengan SIM, proses bisnis yang dilakukan oleh para karyawan akan berjalan
baik. SIM yang terorganisir akan memudahkan karyawan dalam melaksanakan tugasnya
masing – masing.
b. Membantu dalam pengambilan keputusan bisnis. Dengan SIM yang baik, maka
pengambilan keputusan yang tepat akan lebih mudah dilakukan. Informasi yang jelas akan
membantu pihak manajemen dalam menentukan langkah yang akan diambil perusahaan. c.
Membantu dalam menentukan strategi untuk menciptakan keunggulan dibandingkan
kompetitor. Ketika sebuah perusahaan sudah memiliki SIM yang baik, maka perusahaan dapat
memikirkan langkah – langkah baru yang inovatif agar bisa lebih maju dari para pesaingnya
dalam melayani customer.
11. Implementasi Sistem Informasi Manajemen Pada PT KIA
Setelah mengetahui tentang hambatan penerapan serta manfaat dari SIM itu sendiri,
padabahasan selanjutnya, kami akan menjelaskan tentang penerapan SIM pada perusahaan.
Contoh penerapan SIM yang cukup bagus dapat kita lihat pada PT. Kokoh Inti Arebama. PT
Kokoh Inti Arebama merupakan perusahaan distributor terbesar bahan-bahan bangunan yang
didirikan pada tahun 2004. Dalam tahun pertamanya, perusahaan telah berhasil
mengembangkan bisnisnya dengan pesat didukung oleh jaringan distribusi yang kuat di 14
kota di Indonesia. Selama tahun 2004, perusahaan telah mendistribusikan produk-produk
bahan bangunan kepada sekitar 2.500 outlet-outlet ritel di seluruh Indonesia. Salah satu
prinsipal terbesar perusahaan saat ini adalah PT KIA Keramik yang baru-baru ini
memenangkan ICSA Awards kedua kalinya dari majalah SWA. Tahun ini, PT Kokoh Inti
Arebama berencana menambah jaringan distribusinya menjadi 16 cabang di akhir tahun nanti
dan target menjadi 20 cabang di 20 kota pada tahun 2006 mendatang. Dengan penambahan
jumlah cabang diharapkan perusahaan dapat melayani sekitar 2.940 outlet pada akhir tahun ini
dan sebanyak 3.500 di tahun 2006. Sebagai salah satu pemain di industri bahan bangunan, PT
Kokoh Inti Arebama dituntut untuk terus berinovasi dan menyediakan layanan yang
memberikan nilai tambah pada prinsipal dan konsumennya. Pada awalnya, PT KIA
menggunakan sistem TI inti buatan sendiri (in-house). Tapi Guna mendukung ambisi menjadi
distributor bahan bangunan terbesar di Indonesia, PT Kokoh Inti Arebama rela mengganti
sistem TI yang lama dengan aplikasi dari vendor besar. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan
efisiensi dan meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan dengan mengintegrasikan proses
bisnis sehingga memiliki daya saing tinggi di industri.
Untuk mewujudkan ambisi menjadi distributor bahan bangunan terbesar di
Indonesia, PT Kokoh Inti Arebama meminta bantuan beberapa ahli untuk menentukan SIM
yang bisa memenuhi kebutuhan dari sisi kontrol internal, serta informasi yang cepat dan
akurat bagi manajemen. Pada pertengahan 2005 disusunlah SOP internal untuk menentukan
sistem TI yang hendak diterapkan. Untuk itu manajemen Kokoh lebih dulu melakukan
benchmarking ke perusahaan sejenis (dalam hal ini PT Surya Toto) dan distribusi farmasi (PT
Anugerah Pharmindo Lestari); disusul dengan mengundang vendor solusi TI (SAP, Oracle
dan Microsoft). Setelah melakukan evaluasi, akhirnya diputuskan untuk memakai solusi dari
Microsoft. Pertimbangannya, selain cukup sesuai dengan kebutuhan, juga sistemnya dianggap
relatif lebih mudah digunakan (user-friendly).
PT KIA memutuskan mengimplementasikan sistem teknologi informasi
terintegrasi dari Microsoft, yakni Microsoft Business Solutions - Axapta untuk menjamin
penyediaan layanan terbaik bagi konsumen. Solusi Microsoft Axapta yang sangat fleksibel
dinilai mampu memenuhi kebutuhan komputerisasi yang terintegrasi serta menyajikan
informasi secara real-time untuk menunjang proses bisnis PT Kokoh Inti Arebama di masa
mendatang. Dengan informasi real – time tersebut, PT KIA dapat mengambil keputusan
mengenai strategi bisnis dengan lebih mudah, cepat dan akurat.
Ketersediaan data dan informasi yang cepat adalah salah satu kunci sukses
untuk bisa unggul dalam persaingan bisnis. Axapta menawarkan itu semua, plus segala
kemudahan dari Microsoft. Microsoft Axapta adalah sebuah aplikasi bisnis yang dilengkapi
banyak fungsi terpadu. Mulai dari modul manufacturing, supply chain management, financial
management, distribution, project accounting, customer relationship management, human
resources management, sampai business analysis. Istimewanya, karena menggunakan
12. platform Microsoft, solusi ini amat mudah diintegrasikan dengan produk Microsoft lainnya,
umpamanya Microsoft Word, Excel dan lain-lain. Tampilannya pun mirip aplikasi Microsoft
pada umumnya. Jika dibanding solusi sejenis lainnya, Microsoft Axapta sangat fleksibel dan
mudah dimodifikasi. Hal ini sangat penting dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Artinya
sistem prosedur kerja dan pemasukan data yang sudah biasa dilakukan sebelumnya tak perlu
mengalami perubahan berarti. Dari sisi investasi, jelas lebih efisien buat perusahaan.
Microsoft Axapta menggunakan sistem lisensi berbasis concurrent, maksudnya customer
hanya membeli lisensi sejumlah klien yang terhubung ke server pada saat yang bersamaan.
Apabila perusahaan memiliki 500 unit komputer, namun pada saat yang bersamaan hanya ada
20 komputer yang terhubung ke server Axapta, maka perusahaan ini hanya perlu membeli 20
buah lisensi, bukan 500 buah. Apalagi Microsoft Axapta hanya memerlukan satu atau dua
buah server dengan konfigurasi standar berbasis Microsoft Windows Server. Lalu untuk
komputer klien juga tidak memerlukan spesifikasi khusus karena Microsoft Axapta masih
keluarga Microsoft seperti halnya Microsoft Word, Excel, dan Power Point.
Fleksibilitas Microsoft Axapta tidak sampai disitu, solusi ini juga sangat
scalable-solusi yang sangat mudah diaplikasikan dengan performa yang tinggi guna
mendukung perkembangan perusahaan. Dan, tak kalah penting, Microsoft Axapta merupakan
solusi global yang mampu mendukung kebutuhan perusahaan yang menggunakan bahasa atau
mata uang yang berbeda.
Implementasi sistem Enterprise Resources Planning (ERP) baru ini mulai
dilakukan pada Oktober 2005, di 8 cabang. Sasarannya adalah mengintegrasikan sistem
logistik Kokoh dengan sistem manajemen penjualan, pemasaran dan keuangan, serta
mengintegrasikan cabang-cabang. Dan hanya dalam rentang tiga bulan, implementasi sudah
kelar (go live). Total investasi yang mencapai US$ 500 ribu. Itu sudah termasuk biaya
pembelian hardware, software dan lisensi. Sejak awal implementasi, PT KIA sudah
mengantisipasi kemungkinan yang dapat menghambat migrasi sistem. Upaya pendekatan
yang dilakukan, antara lain: manajemen memberikan dukungan top-down dan penuh ke
semua jajaran operasional; mengadakan prapelatihan bagi kepala cabang dan administrasi
sebelum dilakukan pelatihan untuk end user, serta berbagi informasi dengan melakukan demo
aplikasi ke seluruh user di cabang melalui kepala cabang.
Mengingat cabang Kokoh tersebar di berbagai kota, maka untuk koneksi dari
cabang seluruhnya menggunakan fasilitas jaringan dari Lintasarta (VPN-IP). Semua koneksi
disentralisasi pada dua terminal server yang ada di kantor pusat. Terminal server ini
menghubungkan user ke aplikasi sistem melalui server aplikasi. Sementara data disimpan di
server database, yang secara fisik terpisah dari server aplikasi. Adapun untuk koneksi para
user yang ada di kantor pusat, dibuatkan jaringan LAN. Dengan sistem terpusat seperti itu dan
dikontrol melalui pembagian hak akses ke user, memudahkan tim TI memonitor pemakaian
sistem yang sedang berjalan. Dengan koneksi jaringan seperti itu, semua transaksi apa pun –
seperti penjualan, pembelian, inventori dan pencatatan keuangan – bisa dilakukan melalui
sistem secara real time.
PT KIA juga tak segan mengimplementasi modul Warehouse Management
System (WMS). Dengan adanya implementasi di warehouse, diharapkan dapat memudahkan
proses penentuan lokasi penyimpanan dan pengambilan barang untuk pengiriman. Selain itu,
bisa diperoleh informasi yang tepat dan akurat terhadap kesiapan pengiriman (bagian
transporter dan ekspedisi) dan jenis pengangkutan yang dipakai, serta memudahkan analisis
ongkos angkut dan biaya lainnya, seperti untuk loading dan unloading barang. Setiap hari
diusahakan tidak ada DO yang belum selesai diproses. Umur maksimum DO hanya satu hari.
Dengan kata lain, untuk setiap DO yang sudah dibuat oleh staf penjualan, pengiriman
barangnya harus segera dilakukan dan ditindaklanjuti oleh bagian pengiriman yang ada di
warehouse. Setiap pengiriman yang telah dilakukan akan dicatat sebagai penjualan untuk
13. kemudian ditagihkan ke pelanggan. Informasi tagihan ini akan secara otomatis muncul di
Bagian Collection dan Keuangan untuk dapat dimonitor kapan jatuh tempo dan
pembayarannya.
Manfaat SIM Bagi PT.KIA
Dengan pengaplikasian sistem yang baru,banyak manfaat yang didapat oleh PT KIA. Dari
tiga peran utama sistem informasi manajemen, penerapan TI baru pada PT KIA berhasil
mencakup tiga tataran dari peran system informasi manajemen. Yaitu :
1. Mendukung berjalannya proses bisnis dan operasi. Peran ini ditunjukkan dari lebih
efisien dan lancarnya kegiatan yang dilakukan dalam perusahaan. Pesanan dapat diproses
dengan lebih cepat. Selain itu lebih menghemat waktu karena semua hubungan antara kantor
pusat dan kantor cabang dilakukan secara real time. Pekerjaan para karyawan juga lebih
ringan karena aplikasi baru yang digunakan telah memiliki kemampuan untuk mengatur data
– data perusahaan yang ada.
2. Membantu dalam pengambilan keputusan bisnis. Dengan sistem yang
baru, manajemen lebih mudah menentukan keputusan – keputusan apa yang akan diambil
terkait dengan perusahaan. Misalkan jika ada pemesanan dari customer di kantor cabang,
kantor pusat dapat segera mendapatkan informasi dan memproses pemesanan tersebut.
3. Membantu dalam menentukan strategi untuk menciptakan keunggulan
dibandingkan kompetitor. Dengan segala kemudahan yang didapatkan dari penerapan
sistem baru, PT KIA dapat menentukan strategi untuk memajukan perusahaan. Untuk
mengungguli kompetitornya, PT KIA memutuskan untuk membuka kantor cabang baru guna
menjaring lebih banyak pelanggan dan meningkatkan penjualan.
Terbukti dari penggunaan sistem baru, PT KIA mendapatkan banyak kemudahan dan
kemajuan dalam perusahaan. Dengan sistem yang ada, bukan mustahil jika suatu saat nanti PT
KIA berhasil memenuhi ambisinya untuk menjadi distributor bahan bangunan terbesar di
Indonesia.
14. Kelebihan Dan Kekurangan Sistem Informasi Di PT.KIA
KELEBIHAN
Kelebihan dari sistem ini adalah mudah di operasionalkan dan bugdet rendah serta mudah
untuk dikembangkan lebih lanjut sesuai kebutuhan layanan terhadap klien.
KEKURANGAN
Kekurangan dari sistem ini adalah belum bisa mengakomodir dalam melayani klien yang
kewajiban pajaknya sangat komplek.
15. PENUTUP
KESIMPULAN
Penggunaan sistem informasi saat ini memudahkan pelaku bisnis dan organisasi sehingga
dalam mencapai tujuannya dilakukan efektif dan efisien secara keseluruhan. Sehiingga
pengendalian internal dapat memenuhi fungsinya untuk menghasilkan informasi akuntansi
yang tepat waktu, relevan dan dapat dipercaya serta resiko terjadinya kekeliruan dalam
pencatatan atau perhitungan dapat diminimalisasiakan sehingga mengurangi kemungkinan
terjadinya kerugian
Dari contoh di atas, dapat kita simpulkan bahwa penerapan SIM dengan dukungan TI sangat
diperlukan untuk meningkatkan kompetensi perusahaan dalam hal pelayanan bagi para
customer. Selain itu, SIM dengan dukungan TI akan memudahkan tugas manajemen dalam
mengatur perusahaan. Tanpa adanya SIM, perusahaan yang bersangkutan tidak akan dapat
memberikan pelayanan yang maksimal bagi para customer. Kemungkinan terjadi
ketidakefisienan pengelolaan perusahaan juga akan semakin besar. Penerapan sistem
informasi manajemen berbasis TI yang dilakukan oleh PT KIA adalah keputusan yang sangat
tepat. Karena dengan adanya sistem yang lebih mutakhir tersebut, perusahaan telah
mengalami kemajuan dan proses manajemen menjadi semakin lancar. Kami rasa cukup tepat
jika kami menyimpulkan bahwa dukungan teknologi dalam sistem informasi manajemen akan
membawa banyak nilai tambah. Ada baiknya jika perusahaan lain mulai memikirkan
pentingnya SIM dan sistem informasi seperti apa yang tepat untuk memajukan perusahaan.
SARAN
Dalam kesempatan ini penulis menyarankan dalam sistem ini utnuk dikembangkan supaya
bisa dimanfaatkan oleh lebih banyak perusahaan.
16. DAFTAR PUSTAKA
ANONIM,2017 http://tribiznetwork.com/profiles/blogs/sistem-informasi-pada-perusahaan-
pt-kokoh-inti-arebama (07 OKTOBER 2017 22.36)
ANONIM,2012 http://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-koin/ ( 07
OKTOBER 2017 22.38 )
ASALILA ,2017 https://www.slideshare.net/ASALILA/15-si-pi-asalila-hapzi-ali-sistem-
informasi-pada-pt-kia-universitas-mercu-buana-2017 ( 07 OKTOBER 2017 22.39 )
ANONIM,2017http://eprints.mdp.ac.id/899/1/Jurnal%2020092400191_M.%20Alfath%20Na
pian%2C%202010240099_Hikmah%20Ade%20Permaasari.pdf (08 OKTOBER 2017 14.13)