Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, blog dan sistem database, 2018
1. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Pertemuan ke 15
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah SIM
Dosen Pengampu: Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si
Disusun oleh :
Nama : Dian Anggraeni
NIM : 43217110258
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS – PROGRAM STUDI AKUNTASI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2018
2. Blog dan Sistem Database
Pengertian Blog
Blog adalah singkatan dari weblog.Blog adalah jenis situs web yang
dikembangkan dan dikelola oleh individu dengan mengunakan perangkat lunak
(software) online atau Platform host yang sangat mudah pengguna, dengan ruang
untuk menulis. Blog menampilkan publikasi online instan dan mengajak publik untuk
membaca dan memberikan umpan baliksebagai komentar.
Blog sering diartikan akronim weblog, meminjam definisi dari wikipedia, Blog
didefinisikan sebagai bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan-tulisan
( yangdimuat sebagai posting) pada sebuah halaman wen umum. Situs ini biasanya
dapat diakses oleh semua pengguna internet sesuai dengan topik dan tujuan
pengguna blog tersebut.
Dalam definisi yang lebih formal, blog adalah website yang mengandung isi
dalam urutan waktu terbalikn dan terdiri atas posting-posting.
3. Jenis - Jenis Blog
Sejak diketemukanya blog sampai sekarang, jenis blog terus berkembang,
yang semula hanya bersifat pribadi kini menjadi lebih beragam. Berikut ini adalah
jenis-jenis blog yang dapat dikasifiklasikan dari sekian banyak blog yang berada di
internet:
• Blog politik : blog yang berisi informasi tentang politik, baik profil, kampanye
politik, maupun propaganda
• Blog Pribadi : Blog milik perorangan yang biasanya memuat artikel sesuai
dengan minat dan hobi si pemilik blog
• Blog bertopik : blog yang dikususkan membahas tentang topik tertentu,
misalnya membahas tentang potografi, bisnis online, pemrograman, dan lain-
lain
• Blog kesehatan : blog yang membahas tentang informasi kesehatan
• Blog sastra : blog yang berisi artikel - artikel berbau sastra dan seni , baik
yang bertsifat lokal, regional, nasional, maupun internasional
• Blog perjalanan atau Traveling : blog yang membahas tentang informasi
pariwisata bagi para pehobi traveling
• Blog riset atau penelitian : Blog yang berisi jurnal penelitian dan riset milik
perorangan maupun institusi riset, baik swasta maupun pemerintah.
• Blog Hukum
• Blog media : blog tentang informasi terkini sebuah media pemberitaan baik
cetak maupun elektronik,misalnyahttp://blog.liputan6.com
• Blog agama : blog yang berisi tentang artikel - artikel keagamaan
• Blog pendidikan : blog yang berisi tentang opini tentang kependidikan, atau
blog milik institusi pendidikan
• Blog Petunjuk (direktory)
• Blog bisnis : blog yang memuat informasi dan referensi tentang bisnis online
maupun online, informasi tentang peluang usaha dan hal berbau bisnis
4. Basis Data
Basis data adalah kumpulan data (elektronis) yang terintegrasi yang
digunakan oleh sebuah enterprise. Sebagai perumpamaan basis bisa di artikan
sebagai sebuah gudang dan data bisa di artikan sebagai berbagai macam barang-
barang yang ada di dalam gudang itu sendiri. Atau bisa juga diibaratkan seperti
lemari buku dan buku-bukunya, dimana dengan hal ini terjadinya rangkap data akan
diminimalisir dan proses para user yang ingin mencari atau menemukan data-
datanya akan dipermudah.
DBMS
DBMS (DataBase Management System) yaitu bagian dari sistem basis data
yang berupa perangkat lunak khusus untuk mengelola basis data. Perangkat ini
akan menentukan bagaimana data disimpan, diubah atau diambil kembali.
Perangkat lunak yang biasa digunakan adalah MS. Access (), SQL (), Oracle () juga
Dbase (). Nah, itu adalah pengertian dari basis data dan pengertian juga contoh dari
DBMS yang merupakan bagian dari sistem basis data. setelah mengetahui basis
data dan DBMS, sekarang saya akan menjelaskan inti dari materi kali ini yaitu apa
yang dimaksud dengan sistem basis data.
Sistem Basis Data
Sistem basis data adalah gabungan antara basis data dan DBMS yang dibuat
untuk suatu sistem yang terdiri dari kumpulan data-data yang saling berkaitan
diantara file-filenya yang bertujuan untuk memanipulasi data dari basis data
sehingga diperoleh informasi yang ingin ditemukan.
Komponen Pada Sistem Basis Data
Sistem Basis Data memiliki 6 komponen, yaitu:
5. 1. Hardware (Perangkat Keras)
Perangkat keras komputer yang diperlukan untuk proses penyimpanan dan
komunikasi antara user dan komputernya.
2. Operating system (Sistem Operasi)
Perangkat lunak komputer yang diperlukan untuk mengendalikan seluruh sumber
daya dan operasi dalam sistem computer.
3. Database (Basis Data)
Basis data yang diperlukan untuk mewakili sistem tertentu untuk diolah atau
dikelola. Dalam sistem basis data tidak hanya terdiri dari satu basis data
melainkan bisa terdiri lebih dari satu basis data.
4. DBMS (Database Management System/Perangkat Lunak Sistem
Pengelola Basis Data)
Perangkat lunak yang diperlukan untuk mengelola basis data. Perangkat ini akan
Menentukan bagaimana data disimpan, diubah atau diambil kembali.
5. User (Pengguna/Pemakai dari Sistem Basis Data)
Orang-orang yang menggunakan atau bisa disebut berinteraksi dengan basis
data mulai dari pengguna aplikasi, pengguna interaktif, pemogram aplikasi yang
membuat program aplikasi menggunakan basis data dan administrator database
yang bertanggungjawab terhadap pengelolaan basis data.
6. Optional Software (Aplikasi Lain)
Perangkat lunak pelengkap yang diperlukan untuk mendukung bersifat opsional.
Jadi tujuan utama dari sistem basis data adalah untuk mengatasi masalah-
masalah dalam pemrosessan data seperti sulitnya menemukan file, sulitnya
dalam mengakses data, masalah keamanan juga masalah integritas. Dengan
sistem data, user akan lebih mudah dalam menyimpan dan juga mengambil data-
data file yang sudah tersimpan karna tersusunnya semua berkas data. Juga
dapat menentukan kualitas informasi yaitu cepat, akurat dan relevan, sehingga
informasi yang disajikan tidak ketinggalan jaman.
Perancangan Database
Di dalam suatu organisasi yang besar, sistem database merupakan bagian
penting pada sistem informasi, karena di perlukan untuk mengelola sumber
informasi pada organisasi tersebut. Untuk mengelola sumber informasi tersebut
6. yang pertama kali di lakukan adalah merancang suatu sistem database agar
informasi yang ada pada organisasi tersebut dapat digunakan secara maksimal.
Tujuan Perancangan Database :
• Untuk memenuhi kebutuhan akan informasi dari pengguna dan aplikasi
• Menyediakan struktur informasi yang natural dan mudah di mengerti oleh
pengguna
• Mendukung kebutuhan pemrosesan dan beberapa obyek kinerja dari suatu
sistem database
Berikut ini siklus kehidupan sistem informasi di mana terdapat siklus
kehidupan sistem database.
Siklus Kehidupan Sistem Informasi (Macro Life Cycle )
Tahapan–tahapan yang ada pada siklus kehidupan sistem informasi yaitu :
1. Analisa Kelayakan
Tahapan ini memfokuskan pada penganalisaan areal aplikasi yang unggul ,
mengidentifikasi pengumpulan informasi dan penyebarannya, mempelajari
keuntungan dan kerugian , penentuan kompleksitas data dan proses, dan
menentukan prioritas aplikasi yang akan digunakan.
2. Analisa dan Pengumpulan Kebutuhan Pengguna kebutuhan–kebutuhan yang
detail dikumpulkan dengan berinteraksi pada sekelompok pemakai atau
pemakai individu. Mengidentifikasikan masalah yang ada dan kebutuhan-
butuhan, ketergantungan antar aplikasi, komunikasi dan prosedur laporan.
3. Perancangan
Perancangan terbagi menjadi dua yaitu : perancangan sistem database dan
sistem aplikasi
7. 4. Implementasi
Mengimplementasikan sistem informasi dengan database yang ada
5. Pengujian dan Validasi
Pengujian dan validasi sistem database dengan kriteria kinerja yang
diinginkan oleh pengguna.
6. Pengoperasian dan Perawatan
Pengoperasian sistem setelah di validasi disertai dengan pengawasan dan
perawatan sistem Siklus Kehidupan Aplikasi Database ( Micro Life Cycle )
Tahapan yang ada pada siklus kehidupan aplikasi database yaitu :
1. Pendefinisian Sistem
Pendefinisian ruang lingkup dari sistem database, pengguna dan
aplikasinya.
2. Perancangan Database
Perancangan database secara logika dan fisik pada suatu sistem
database sesuai dengan sistem manajemen database yang diinginkan.
3. Implementasi Database
Pendefinisian database secara konseptual, eksternal dan internal,
pembuatan file–file database yang kosong serta implementasi aplikasi
software.
4. Pengambilan dan Konversi Data
Database ditempatkan dengan baik, sehingga jika ingin memanggil data
secara langsung ataupun merubah file–file yang ada dapat di tempatkan
kembali sesuai dengan format sistem databasenya.
5. Konversi Aplikasi
8. Software-software aplikasi dari sistem database sebelumnya di
konversikan ke dalam sistem database yang baru
6. Pengujian dan Validasi
Sistem yang baru telah di test dan di uji kinerja nya
7. Pengoperasian
Pengoperasian database sistem dan aplikasinya
8. Pengawasan dan Pemeliharaan
Pengawasan dan pemeliharaan sistem database dan aplikasi software
Proses Perancangan Database
Ada 6 tahap untuk proses perancangan suatu database :
1. Pengumpulan data dan analisis
2. Perancangan database secara konseptual
3. Pemilihan sistem manajemen database
4. Perancangan database secara logika
5. Perancangan database secara fisik
6. Implementasi sistem database
Secara khusus proses perancangan berisikan 2 aktifitas paralel. Aktifitas yang
pertama melibatkan perancangan dari isi data dan struktur database, sedangkan
aktifitas kedua mengenai perancangan pemrosesan database dan aplikasi–aplikasi
perangkat lunak.
Dua aktifitas ini saling berkaitan , misalnya mengidentifikasi data item yang
akan disimpan dalam database dengan cara menganalisa aplikasi–aplikasi
database. Dua aktifitas ini juga saling mempengaruhi satu sama lain. Contohnya
9. tahap perancangan database secara fisik, pada saat memilih struktur penyimpanan
dan jalur akses dari file suatu database dimana bergantung dengan aplikasi–aplikasi
yang akan menggunakan file tersebut. Penentuan perancangan aplikasi–aplikasi
database yang mengarah ke konstruksi skema database telah ditentukan selama
aktifitas pertama.
Ke-enam tahap yang telah disebutkan sebelumnya dapat di proses secara
tidak berurutan . Dalam beberapa hal, dapat dilakukan modifikasi perancangan
kembali ke tahap yang pertama (feedback loop) setelah melakukan tahap
selanjutnya.
Tahap 1 : Pengumpulan data dan analisis
Sebelum merancang suatu database, yang harus dilakukan adalah
mengetahui dan menganalisis apa yang diinginkan dari pengguna aplikasi, sehingga
proses ini disebut pengumpulan data dan analisis. Untuk menspesifikasikan
kebutuhan yang pertama kali dilakukan adalah mengidentifikasi bagian lain di dalam
sistem informasi yang berinteraksi dengan sistem database. Termasuk pengguna
yang baru atau yang sudah lama juga aplikasinya, kebutuhan–kebutuhan tersebut
dikumpulkan dan di analisa.
Kegiatan pengumpulan data dan analisis :
• Menentukan kelompok pemakai dan areal bidang aplikasinya.
Pengguna yang menguasai aplikasi yang lama dari setiap bagian dipilih untuk
menyampaikan kebutuhan-kebutuhan dan menspesifikasikannya.
• Peninjauan dokumentasi yang ada. Dokumen yang berhubungan dengan
aplikasi yang akan dibuat dipelajari dan dianalisa, sedangkan dokumen
lainnya seprti kebijakan manual, form, laporan–laporan dan bagan-bagan
organisasi diuji dan ditinjau kembali untuk mengetahui apakah dokumen
tersebut berpengaruh terhadap pengumpulan data dan proses spesifikasi
• Analisa lingkungan operasi dan kebutuhan pemrosesan.
Lingkungan operasional yang sekarang dan informasi yang direncanakan
akan di gunakan dipelajari, termasuk menganalisa jenis–jenis dari transaksi
10. dan frekuensi transaksinya seperti halnya alur informasi dengan sistem. Input
dan output data untuk transaksi tersebut harus diperinci.
• Pengumpulan respon terhadap daftar pertanyaan dan angket yang telah
dibuat sebelumnya. Pengumpulan respon dari angket dan daftar pertanyaan
berisikan prioritas para pengguna dan penempatan mereka di dalam berbagai
aplikasi. Ketua kelompok mungkin akan ditanya untuk membantu para
pengguna dalam memberikan informasi yang penting dan menentukan
prioritas.
Teknik yang digunakan dalam penspesifikasian kebutuhan secara formal :
• OOA ( Object Oriented Analysis )
• DFD ( Data Flow Diagram )
• HIPO ( Hierarchical Input Process Output )
• SADT ( Structured Analysis & Design )
Tahap 2 : Perancangan database secara konseptual
Tujuan dari tahap ini adalah untuk menghasilkan skema konseptual untuk
databse yang tidak tergantung pada sistem manajemen database yang spesifik.
Penggunaan model data tingkat tinggi seperti ER/EER sering digunakan didalam
tahap ini. Di dalam skema konseptual dilakukan perincian aplikasi–aplikasi database
dan transaksi–transaksi yang diketahui .
Ada dua pendekatan perancangan skema konseptual :
• Terpusat
Kebutuhan–kebutuhan dari aplikasi atau kelompok–kelompok pemakai yang
berbeda digabungkan menjadi satu set kebutuhan pemakai kemudian dirancang
menjadi satu skema konseptual.
• Integrasi view–view yang ada
11. Untuk masing–masing aplikasi atau kelompok–kelompok pemakai yang berbeda
dirancang sebuah skema eksternal ( view ) kemudian view – view tersebut disatukan
ke dalam sebuah skema konseptual.
Ada 4 strategi dalam perancangan skema konseptual :
• Top down
• Bottom Up
• Inside Out
• Mixed
• Transaksi
Merancangan karakteristik dari transaksi–transaksi yang akan di
implementasikan tanpa tergantung dengan DBMS yang telah dipilih. Transaksi–
transaksi ini digunakan untuk memanipulasi database sewaktu diimplementasikan .
Pada tahap ini diidentifikasikan input, output dan fungsional . Transaksi ini antara
lain : retrieval, update dan delete, select dll.
Tahap 3 : Pemilihan Sistem Manajemen Database
Pemilihan sistem manajemen database ditentukan oleh beberapa faktor :
Teknik, Ekonomi, dan Politik Organisasi
Faktor Teknik :
• Tipe model data ( hirarki, jaringan atau relasional )
• Struktur penyimpanan dan jalur pengaksesan yang didukung sistem manajemen
database
• Tipe interface dan programmer
• Tipe bahasa queri
12. Faktor Ekonomi :
• Biaya penyiadaan hardware dan software
• Biaya konversi pembuatan database
• Biaya personalia
• Biaya pelatihan
• Biaya pengoperasian
• Biaya pemeliharaan
Faktor Organisasi :
• Struktur data
Jika data yang disimpan dalam database mengikuti struktur hirarki, maka suatu jenis
hirarki dari sistem manajemen database harus dipikirkan.
• Personal yang terbiasa dengan sistem yang terdahulu
Jika staff programmer dalam suatu organisasi sudah terbiasa dengan sautu sistem
manajemen database maka hal ini dapat mengurangi biaya latihan dan waktu
belajar.
• Ketersediaan dari service vendor
Keberadaan fasilitas pelayanan penjual sangat dibutuhkan untuk membantu
memecahkan masalah sistem.
Tahap 4 : Perancangan database secara logika ( Transformasi model data )
Transformasi dari skema konseptual dan eksternal ( Tahap 2 ) ke model data
sistem manajemen database yang terpilih, ada dua proses yaitu :
13. • Transformasi yang tidak tergantung pada sistem, pada tahap ini transformasi tidak
mempertimbangkan karakteristik yang spesifik atau hal– hal khusus yang akan
diaplikasikan pada sistem manajemen database
• Penyesuaian skema ke sistem manajemen database yang spesifik, di lakukan
suatu penyesuaian skema yang dihasilkan dari tahap 1 untuk dikonfirmasikan pada
bentuk implementasi yang spesifik dari suatu model data seperti yang digunakan
oleh sistem manajemen database yang terpilih
Hasil dari tahap ini dituliskan dengan perintah DDL ke dalam bahasa sistem
manajemen database terpilih. Tapi jika perintah DDL tersebut termasuk dalam
parameter–parameter perancangan fisik , maka perintah DDL yang lengkap harus
menunggu sampai tahap perancangan database secara fisik telah lengkap.
Tahap 5 : Perancangan Database Secara Fisik
Proses pemilihan struktur penyimpanan yang spesifik dan pengaksesan file–
file database untuk mencapai kinerja yang terbaik di bermacam–macam aplikasi
Kriteria pemilihan perancangan fisik :
• Waktu respon
Waktu transaksi database selama eksekusi untuk menerima respon
• Penggunaan ruang penyimpanan
Jumlah ruang penyimpanan yang digunakan oleh database file dan struktur jalur
pengaksesannya
• Terobosan yang dilakukan file transaksi
(Transaction troughput ) Merupakan nilai rata–rata transaksi yang dapat di proses
permenit oleh sistem database dan merupakan parameter kritis dari sistem transaksi
Apabila waktu respon dari database tidak mencapai optimalisasi, maka pada tahap
perancangan fisik ini dapat dilakukan denormalisasi.
14. Denormalisasi merupakan proses yang dilakukan pada database yang sudah
dinormalisasi, dengan cara memodifikasi struktur tabel dan mengabaikan
kerangkapan data (yang terkontrol) untuk meningkatkan kinerja database.
Tahap 6 : Implementasi
Implementasi skema database logik dan fisik ke dalam penyataan DDL dan
SDL dari sistem manajemen database yang telah dipilih, untuk digunakan dalam
pembuatan file–file database yang masih kosong
Studi Kasus :
Di bawah ini deskripsi mengenai suatu perusahaan yang akan di
representasikan dalam database dan buat sesuai dengan proses perancangan
database dari tahap 1 s/d tahap 4
1. Suatu perusahaan terdiri atas bagian–bagian, masing–masing bagian
mempunyai nama, nomor bagian dan lokasi . Setiap bagian mempunyai
seorang pegawai yang mempunyai seorang pimpinan yang memimpin bagian
tersebut.
2. Setiap bagian mengontrol sejumlah proyek dimana masing–masing proyek
mempunyai nama, nomor proyek dan lokasi .
3. Setiap pegawai menjadi anggota pada salah satu bagian tapi dapat bekerja
di beberapa proyek . Untuk setiap pegawai yang bekerja di proyek
mempunyai jam kerja per-minggu . Seorang pegawai mempunyai nama,
nomor pegawai, alamat, jenis kelamin, tanggal lahir dan usia serta
supervisor / penyelia langsung. Pegawai juga mempunyai tanggungan yang
terdiri atas nama, jenis kelamin dan hubungannya dengan si pegawai.
Berikut adalah 7 manfaat dari database:
1. Kecepatan dan kemudahan akses (Speed)
Pemanfaatan database memungkinkan untuk dapat menyimpan, merubah, dan
menampilkan kembali data tersebut dengan lebih cepat dan mudah.
15. 2. Efisiensi ruang penyimpanan (Space)
Efisiensi penggunaan ruang penyimpanan dapat dilakukan, karena penekatan
jumlah redudansi data, baik dengan sejumlah pengkodean atau dengan membuat
tabel-tabel yang saling berhubungan (relational database).
3. Keakuratan (accuracy)
Pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan aturan / batasan
(constraint) tipe, domain dan keunikan data dapat diterapkan dalam sebuah
database.
4. Ketersediaan (availability)
Dapat memilah data utama / master, transaksi, data histori hingga data kadaluwarsa.
Data yang jarang atau tidak digunakan lagi dapat diatur dari sistem database aktif.
5. Kelengkapan (completeness)
Lengkap / tidaknya data dalam sebuah database bersifat relatif. Bila pengguna
sudah menganggap sudah lengkap yang lain belum tentu sama.
6. Keamanan (security)
Untuk menentukan siapa saja yang berhak menggunakan database beserta objek-
objek di dalamnya dan menentukan jenis-jenis operasi apa saja yang boleh
dilakukan.
7. Kebersamaan pengguna (sharebility)
Database dapat digunakan oleh beberapa pengguna dan beberapa lokasi. Database
yang dikelola oleh sistem (aplikasi) yang mendukung multiuser dapat memenuhi
kebutuhan, akan tetapi harus menghindari inkonsistensi data.
16. Manfaat Database di Perusahaan
Selain aksesibilitas dan juga menyimpan data perusahaan, DBMS harus
dapat memantau apa saja yang terjadi pada aktivitas fungsional sehingga dapat
mengambil langkah cepat dan tepat dalam situasi masalah. Misalnya, penjualan
cepat perlu dipatuhi oleh administrasi stok yang cepat.
Divisi keuangan juga dapat dengan cepat menghitung kerugian dan juga
penghasilan untuk membantu manajemen dalam menentukan apakah akan
meningkatkan produksi, mendapatkan sumber daya dll. Langkah pertama
perusahaan dalam memproduksi database adalah untuk mensistematisasi semua
data yang ada.
Setelah itu tentukan jenis aplikasi DBMS yang tepat untuk digunakan dalam
membantu persiapan kerja dan penggunaan informasi ini.
Setelah memanfaatkan aplikasi DBMS, langkah selanjutnya adalah mengurus
informasi meliputi yang bisa dilihat sekaligus memanfaatkan, cara untuk melakukan
backup, berapa lama waktu yang harus dilestarikan, teknologi ruang penyimpanan
yang benar serta lebih banyak lagi.
Aplikasi DBMS yang biasa digunakan oleh perusahaan adalah Microsoft
Access, MySQL, Oracle atau berbagai aplikasi lainnya.
Aplikasi ini banyak digunakan oleh perusahaan kecil dan menengah, di dalam
perusahaan kecil yang juga bisa digunakan oleh bisnis besar, bersama dengan
perancang untuk mengembangkan sistem buatan sendiri untuk menangani
pembuatan informasi serta manipulasi. Setelah database selesai, usaha kecil bisa
menggunakan aplikasi untuk menunjang kegiatan operasional.
Berikut adalah beberapa kelebihan dalam pengoperasian Sumber data:
1. Redundansi yang lebih rendah, data yang sama pada beberapa aplikasi
hanya dilestarikan.
2. Stabilitas, data dijaga dengan tepat. Menghindari ketidaksesuaian, karena
redundansi menurun, jadi update data akhirnya menjadi jauh lebih andal.
17. 3. Penggunaan data bersama, data yang sama dapat diakses oleh banyak
pengguna secara bersamaan.
4. Mengenai keseragaman pembahasan data.
5. Menstabilkan kebutuhan, dapat ditentukan prioritas operasi, misalnya
antaraupdate dengan pengambilan.
6. Untuk sumber data, perusahaan perlu memiliki seseorang yang dapat
mengendalikan dan mengelola sumber data atau biasanya disebut
administrator database. Administrator yang memainkan fungsi penting dalam
sistem sumber data, akibatnya administrator harus memiliki kapasitas dan
pengetahuan yang cukup untuk dapat mengatur sistem database.
Salah satu contoh penggunaan sumber data yang berhasil dalam perusahaan
adalah bisnis Amazon dengan menangani basis data pelanggan. Amazon adalah
salah satu contoh perusahaan masa depan. Mereka menggunakan teknologi
modern bersih untuk mengembangkan database pelanggan serta interaksi dengan
konsumen mereka. Amazin menggunakan teknologi modern untuk terhubung
dengan individu dengan sangat efektif. Konsumen merasa puas karena mereka
mendapatkan rincian yang diperlukan serta sesuai dengan asumsi mereka.
Mengapa demikian? Karena datab klien di Amazon terorganisir dengan baik,
Amazon memahami permintaan pelanggan dengan tepat.
Implementasi Database dalam Bidang Bisnis. Saat ini penggunaan sistem
teknologi informasi sudah menjadi sebuah kebutuhan di setiap organisasi /
perusahaan baik dalam skala kecil, menengah, maupun besar. Persaingan bisnis
yang semakin ketat membuat perusahaan tidak memiliki banyak pilihan untuk bisa
unggul dalam persaingan tersebut. Efisiensi dan efektifitas perusahaan menjadi
sebuah kewajiban yang harus dipenuhi bagi perusahaan untuk bisa menang
dalam low cost strategy sehingga bisnis dapat berjalan berkesinambungan. Salah
satu upaya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam sebuah perusahaan
adalah penggunaan sistem database dalam pengelolaan data.
Peran Database dalam Perusahaan
18. Database memiliki peranan yang sangat penting dalam perusahaan antara
lain :
1. DSS ( Decision Support System)
Dengan penggunaan database yang dapat mengontrol duplikasi
data, menjaga datatetap konsisten, terstandarisasi, dan memberikan informasi yang
lebih cepat, sangat membantu dalam proses pengambilan keputusan sehingga lebih
cepat, tepat dan akurat.
2. Value Added
Memberikan nilai tambah bagi customer dengan kemampuannya untuk memberikan
informasi tepat, akurat, dan uptodate.
3. Efisiensi
Database memudahkan pengelolaan informasi, memanipulasi data (input, update,
delete), sehingga menghemat banyak waktu yang dapat digunakan untuk kegiatan
produktif lainnya.
4. Efektifitas
Tingkat produktifitas perusahaan
5. CRM (Customer Relationship Management)
Data pelanggan yang telah terintegrasi dalam sistem berguna dalam menjalin
hubungan perusahaan dan pelanggan lebih baik. Perusahaan dapat menawarkan
produk / diskon secara langsung kepada pelanggan. Perusahaan juga dapat
memberikan ucapan selamat ulang tahun yang berguna dalam membentuk loyalitas
pelanggan.
System yang aman memastikan kerahasian data yang terdapat didalamnya.
Beberapa aspek keamanan yaitu :
• Mambatasi akses ke data dan servis
19. • Melakukan autentifikasi pada user
• Memonitor aktivitas-aktivitas yang mencurigakan
Keamanan database dapat dikelompokan sebagai berikut :
• Pencurian dan penipuan.
Pencurian dan penipuan database tidak hanya mempengaruhi lingkungan
database tetapi juga seluruh perusahaan/organisasi. Keadaan ini dilakukan
oleh orang, dimana seseorang ingin melakukan pencurian data atau
manipulasi data, seperti saldo rekening,transaksi,transfer dan lain-lain. Untuk
itu fokus harus dilakukan pada kekuatan system agar menghindari akses oleh
orang yang tidak memiliki kewenangan.
• Hilangnya kerahasiaan dan privasi
Suatu data dapat memiliki nilai kerahasiaan, karena data tersebut merupakan
sumber daya yang strategis pada perusahaan, maka pada kasus ini data
tersebut harus diamankan dengan memberikan hak akses pada orang
tertentu saja.
• Hilangnya integritas
Integritas ini berkaitan dengan akurasi dan kebenaran data dalam database,
seperti data korup.Hal ini akan secara serius mempengaruhi
perusahaan/organisasi.
• Hilangnya ketersediaan
Hilangnya ketersediaan berarti data, system, keduanya tidak dapat
diakses,servis mati, yang tentunya secara serius sangat mempengaruhi
perusahaan/organisasi. Saat ini banyak perusahaan yang membutuhkan
kemampuan system yang aktif 7x 24 , 7 hari 1 minggu.
20. Berdasarkan pengelompokan tersebut, tentunya banyak aspek yang harus
kitaperhatikan demi terciptanya keamanan database. Bisa saja seseorang mencuri
computer kita yang berisi data penting, mungkin juga karyawan yang diberi hak
untuk mengakses data melakukan kejahatan dengan menjual informasi tersebut
pada pihak lain demi kepentingan pribadi. Hal-hal tersebut memang termasuk
kendala keamanan database yang harus mendapat perhatian, tetapi seorang
administrator tidak dapat mengawasi kelemahan tersebut. Seorang administrator
hanya fokus pada sistem database itu sendiri, dan hal inilah yang akan kita
bicarakan. Tentunya perkembangan teknologi mengharuskan suatu perusahaan
untuk mengimplementasikan system database yang bukan hanya aman tetapi juga
mudah diakses dan handal, menyala 7×24 jam, 7 hari 1 minggu tanpa off.
Penyebaran informasi secara global sangat menguntungkan semua pihak.
Dengan adanya internet, komunikasi antar cabang, perusahaan, konsumen dan
sebagainya semakin mudah. Pemberian informasi mengenai perusahaan kepada
masyarakat melalui internet merupakan salah satu strategi komunikasi, marketing,
public relation perusahaan tersebut,adanya transaksi on line yang meningkatkan
gaya hidup masyarakat dan lainlain. Semua itu tidak terlepas dari suatu
perkembangan system database dan tentunya membuat keamanan menjadi rentan.
Sangatlah mudah dalam suatu lingkungan database diciptakan suasana yang
menakutkan, tanpa kepastian dan keraguan. Sebagai seorang administrator sangat
perlu memperhatikan kondisi tersebut. Tentukan resiko yang sebenarnya dan selidiki
apa yang dapat dilakukan terhadap kondisi itu. Sebenarnya kebanyakan database
terkonfigurasi dalam keadaan yang mudah ditembus, akan tetapi hal ini bukan
berarti database tidak dapat dibuat aman sebagaimana mestinya.
Acaman terhadap database
Secara garis besar keamanan database dikategorikan sbb:
• Keamanan Server?
Perlindungan Server adalah suatu proses pembatasan akses yang
sebenarnya pada database dalam server itu sendiri. Menurut Blake Wiedman
21. ini adalah suatu sisi keamanan yang sangat penting dan harus direncanakan
secara hati-hati. Ide dasarnya adalah kita tidak dapat mengakses apa yang
kita tidak dapat lihat, atau apakah kita ingin database server kita dapat dilihat
diseluruh dunia? Database kita bukanlah suatu web server,koneksi yang tidak
dikenali tidak diijinkan.
• Trusted Ip Access?
Setiap server harus dapat mengkonfigurasikan alamat ip yang diperbolehkan
mengakses dirinya. Kita tidak mengijinkan semua orang dapat mengakses
server kita sebagaimana kita tidak mengijinkan orang lain memasuki rumah
kita tanpa ijin. Jika server melayani suatu web server maka hanya alamat web
server itu saja yang dapat mengakses server database tersebut.Jika server
database melayani jaringan internal maka hanya alamat jaringanlah yang
boleh menghubungi server. Sangat perlu diperhatikan bahwa jangan pernah
menggabungkan server database web dengan server database informasi
internal perusahaan anda, ini adalah suatu mental yang buruk untuk seorang
admin. Trusted Ip Access merupakan server database terbatas yang hanya
akan memberi respon pada Ip yang dikenali saja.
• Koneksi Database?
Saat ini semakin banyaknya aplikasi dinamis menjadi sangat menggoda untuk
melakukan akses yang cepat bahkan update yang langsung tanpa
authentifikasi. Jangan pernah berpikir demikian, ini hanya untuk seorang
pemalas. Jika kita ingin mengijinkan pemakai dapat mengubah database
melalui web page, pastikan anda memvalidasi semua masukan untuk
memastikan bahwa inputan benar, terjamin dan aman.Sebagai contoh,
pastikan anda menghilangkan semua code SQL agar tidak dapat dimasukan
oleh user.Jika anda seorang admin yang membutuhkan koneksi
ODBC,pastikan koneksi yang digunakan unik.
• Kontrol Akses Tabel?
22. Kontrol akses table ini adalah salah satu bentuk keamanan database yang
sering diabaikan,karena cukup sulit penerapannya. Penggunaan control
akses table yang benar dibutuhkan kolaborasi antara system administrator
dengan pengembang database. Hal inilah yang sulit dilakukan. Pemberian ijin
user untuk mengakses informasi dapat membuat informasi terbuka kepada
public. Jika seorang user mengakses informasi apakah akan dilihat
menggunakan session yang sama? Atau jika table digunakan sebagai
referensi system mengapa ia diberikan ijin selain hak membaca saja.
Rangkuman Permasalahan Dalam Database
Basis data yang kurang matang atau yang tidak disiapkan dengan baik
tentunya akan menghasilkan beberapa masalah, karena dalam berinteraksi dengan
basis data kita tidak hanya berhadapan pada masalah perancangan, pengaksesan
dan penginputan data saja. Masalah-maslah tersebut diantaranya adalah :
1. Redudansi dan Inkonsistensi Data
Redudansi data berhubungan dengan banyaknya data pada sebuah tabel,
sehingga sering meimbulkan duplikasi data, artinya data yang tersedia
akan tersaji atau tercetak secara berulang-ulang. Hal ini akan
mengakibatkan kesulitan pada saat melakukan manipulasi data yang
berupa pengubahan dan penghapusan data, karena akan menimbulkan
inkonsistensi data.
Redudansi ini bisa disebabkan karena basis data yang ada belum
memenuhi aturan-aturan dalam normalisasi basis data. Hal ini dapat
dicontohkan pada tabel dengan 3 field, yaitu NIM, nama_mhs, dan alamat,
pada tabel tersebut yang menjadi key adalah NIM, jika nama dan alamat
merupakan field non key, dan field alamat mempunyai ketergantungan
fungsional pada field non key lainnya dalam hal ini adalah nama_mhs,
sedangkan nama_mhs mempunyai ketergantungan fungsional terhadap
NIM, maka akan mudah dijumpai redudansi pada field alamat dimana
pada nama alamat yang sama akan selalu hadir pada record nama_mhs
yang sama pula, hal ini sangat berpengaruh ketika kita melakukan
23. manipilasi data pada salah satu record alamat sehingga akan ditemui
record alamat yang yang berbeda untuk record nama_mhs yang sama
dalam satu tabel.
Redudansi juga umum terjadi untuk menyatakan hubungan (relationship)
antar tabel dalam sebuah basis data relasional. Pada basis data relasional
redudansi data sering terjadi pada saat terjadi operasi penghapusan data,
jika data pada satu tabel yang mempunyai relasi pada tabel lain dihapus
sedangkan data data pada tabel lain tetap dibiarkan eksis maka akan
terjadi inkonsistensi data.
2. Kesulitan Pengaksesan Data
Pengaksesan data akan sulit dilakukan apabila terjadi permintaan data
yang tidak lazim dan di luar yang telah disediakan suatu program aplikasi,
atau apabila data yang aka diakses berasal dari basis data yang berbeda.
Pengaksesan data ini dapat diatasi dengan penyediaan program aplikasi
yang dapat menunjuang sebuah keperluan tersebut.
3. Isolasi Data Untuk Standarisasi
Basis data yang baik adalah basis data yang letak datanya berada pada
satu tempat. Isolasi data terjadi biasanya disebabkan oleh data yang ada
ditempatkan dalam berbagai file dengan format yang berbeda dan
menggunakan DBMS yang berbeda pula. Perbedaan DBMS dalam
pengelalaan data menyebabkan terjadinya perbedaan pada setiap
pengaksesan data walaupun sangat kecil.
4. Multiple User
Perkembangan dan kebutuhan sebuah informasi yang disajiakan semakin
lama maka akan semakin meningkat, untuk itu peningkatan sistem basis
data dalam menyajikan sebuah informasi perlu ditingkatkan, hal ini untuk
memenuhi kebutuhan banyak pemakai dalam pengaksesan data.
Pengaksesan data yang dilakukan oleh banyak pemakai terutama dalam
melaukan perubahan data atau updating dapat mengakibatkan
24. inkonsistensi data. Selain itu performasi sebuah sistem juga akan
terpengaruh. Sebagai contoh, perubahan data yang dilakuakan oleh
pemakai lalu menimpannya kedalam basis data dan pada saat yang
bersamaan terjadi pengubahan data yang sama oleh pemakai lain
sehingga menjadikan data tersebut tidak konsisten.
5. Masalah Keamanan Data
Keamanan data biasanya dengan cara melakukan penerapan sebuah
password pada saat pengaksessan data, karena tidak semua pemakai
boleh bersentuhan dengan sebuah sistem basisdata, hanya pemakai yang
terdaftar yang dapat memanfaatkan basisdata, namun pemakai tersebut
belum tentu dapat melakukan pengubahan data pemakai tersebut hanya
dapat melakukan pengaksesan data tanpa melakukan proses manipulasi
data, pemakai yang dapat melakukan manipulasi data hanyalah pemakai
yang telah terdaftar dan mendapat rekomendasi dari administrator basis
data tersebut. Agar terhindar dari campur tangan orang yang tidak
bertanggung jawab sehingga mengakibatkan kerusakan basis data.
6. Masalah Integrasi Data
Data yang terdapat dalam basisdata seharusnya memenuhi berbagai
batasan yang sesuai dengan aturan nyata yang berlaku dimana basis data
tersebut diimplementasikan, lain halnya jika aturan tersebut bersifat
situasional dan tidak bersifat tetap sehingga tidak didefinisikan pada
DBMS, hal ini akan menimbulkan perbedaan antar data yang ada pada
basis data dengan keadaan yang sesungguhnya.
7. Masalah Independence Data
Kebebasan yang sebebas-bebasnya terkadang justru membuat masalah
tidak hanya pada dunia nyata namun pada penerapan basis data hal
tersebut dapat menjadi sebuah masalah, kebebasan data pada sebuah
basis data berakibat pada kesulitan dalam pengelompokan data, dan akan
menimbulkan data yang tidak teratur serta tidak konsisten.
25. DAFTAR PUSTAKA
Permatasari, Adinda, 2015.
http://adindapermatasari107.blogspot.com/2015/09/sistem-basis-
data.html / (31 Des 2018)
https://robertusmikael.wordpress.com/2009/06/10/perancangan-
database/ (31 Des 2018)
http://digilib.uinsby.ac.id/10858/5/bab%202.pdf (31 Des 2018)
Setiadi, Fikri, 2017. 11 May 2017 ,M Fikri Setiadi /
http://mfikri.com/artikel/7-Manfaat-database.html (31 Des 2018)
http://lbi-project.org/manfaat-database-di-perusahaan/
Ozye, 2014.
https://ozye09018119.wordpress.com/2014/01/29/implementasi-
database-dalam-bidang-bisnis-pada-suatu-perusahaan/ (31 Des 2018)
https://rumahradhen.wordpress.com/materi-kuliahku/semester-ii/sistem-
keamanan-komputer/pengamanan-sistem-basis-data/
Putra, Yananto Mihadi. (2018). Modul Kuliah Sistem Informasi
Manajemen: Blog dan Sistem Database. FEB - Universitas Mercu
Buana: Jakarta