SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Pertemuan ke 7
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah SIM
Dosen Pengampu: Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si
Disusun oleh :
Nama : Dian Anggraeni
NIM : 43217110258
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS – PROGRAM STUDI AKUNTASI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2018
Sistem informasi merupakan suatu tatanan yang terorganisasi dalam
pengaturan sumber daya yang ada yang meliputi pengumpulan data lalu
mengolahnya sehingga bisa dengan mudah untuk dikonsumsi dan lebih mudah
dalam hal penyebarannya. Lebih jauh yang meliputi sumber daya meliputi: manusia,
hardware, software, data dan jaringan yang terdapat di dalamnya (O’Brien, 2005).
Komponen Sistem Informasi antara lain :
1. Manusia (Brainware)
Sumberdaya manusia meliputi pengguna akhir (end users) dan pengelola
sistem (sistem information managing team). Pengguna akhir adalah meraka
yang menggunakan sistem informasi ataupun informasinya saja, dapat
berupa individu ataupun organisasi. Sedangkan pengelola sistem adalah
mereka yang membangun, mengoperasikan, dan merawat sistem informasi.
2. Perangkat Keras (Hardware)
Sumberdaya perangkat keras mencakup mesin pengolah (processing
machine), repositori (media penyimpanan) data (memory), pencetak
informasi, dan unit Input/Output (peripherals) seperti scanner, stylus pen,
camera, digitizer, mouse, light pen, key-board, terminals (monitors), printer,
plotter, microphone, speaker, modem, data display. Suatu sistem informasi
yang menggunakan basis sistem komputer sebagai processing machine,
lebih dikenal dengan istilah CBIS (Computer-Based Information Sistem).
Dalam paper ini konteks diskusi kita adalah CBIS.
3. Perangkat Lunak (Software)
Sumberdaya perangkat lunak mencakup sekumpulan aturan-aturan atau
panduan untuk kelangsungan aktivitas sistem informasi, progam aplikasi
komputer, program pengembangan, dan program sistem operasi (Operating
Sistem Software).
4. Jaringan (Netware)
Sumberdaya jaringan meliputi seluruh sarana untuk telekomunikasi yang
meliputi media telekomunikasi, prosesor telekomunikasi, aliran (jalur)
telekomunikasi, topologi & aturan (protokol) telekomunikasi, keamanan serta
zona telekomunikasi.
5. Data (Dataware)
Sumber daya data meliputi semua fakta-fakta hasil pengukuran, pengamatan,
perhitungan, atau transaksi yang perlu dihimpun dan disimpan untuk
mendukung keseluruhan aktivitas sistem informasi. Informasi berbeda dari
data. Informasi adalah data yang telah diolah dan disajikan dalam konteks
yang bermanfaat bagi pengguna. Oleh sebab itu untuk menentukan data apa
yang harus dihimpun dan disimpan, tergantung dari informasi apa yang
diperlukan oleh pengguna maupun pengelola sistem informasi. Data yang
dihimpun dapat berupa teks, citra (image), audio, atau video atau gabungan
dari data-data tersebut yang dikenal dengan data multimedia.
6. Input
Kegiatan yang meliputi penangkapan dan menyusunan elemen-elemen untuk
dimasukkan dalam sistem dan diproses.
7. Proses
Kegiatan yang meliputi proses transformasi yang mengubah input menjadi
output.
8. Output
Kegiatan yang meliputi penyampaian elemen yang diproduksu oleh sebuah
proses transformasi menuju tujuan akhir.
9. Data Store
Data yang diolah wajib disimpan dalam suatu basis data atau database
karena dapat digunakan untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.
Data di dalam basis data perlu diorganisasikan dengan baik agar dapat
menghasilkan informasi yang berkualiatas dan berguna juga untuk efisiensi
kapasitas penyimpanan. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan
perangkat lunak yang disebut DBMS (Database Management Sistem).
10.Sistem Kontrol
Pengendalian kelangsungan suatu sistem perlu diterapkan dan dimonitoring
untuk meyakinkan bahwa sistem berjalan dengan normal dan baik sehingga
jika terjadi bugs ataupun error, hal tersebut dapat segera diperbaiki agar
kegiatan operasional berjalan lancar.
Pengembangan sistem informasi manajemen dilakukan melalui beberapa
tahap, dimana masing-masing langkah menghasilkan suatu hasil yang lebih rinci dari
tahap sebelumnya. Tahap awal dari pengembangan sistem informasi umumnya
dimulai dengan mendeskripsikan kebutuhan pengguna dari sisi pendekatan sistem
rencana stratejik yang bersifat makro, diikuti dengan penjabaran rencana stratejik
dan kebutuhan organisasi jangka menengah dan jangka panjang, lazimnya untuk
periode 3 sampai 5 tahun.
Tiga sasaran utama dalam penerapan sistem informasi dalam suatu
perusahaan. Pertama, memperbaiki efesiensi kerja dengan melakukan otomasi
berbagai proses yang mengelola informasi. Kedua, meningkatkan keefektifan
manajemen dengan memuaskan kebutuhan informasi guna pengambilan keputusan.
Ketiga, memperbaiki daya saing atau meningkatkan keunggulan kompetitif
organisasi dengan merubah gaya dan cara berbisnis (ward and peppard, 2002).
Ketiga sasaran tersebut dapat tercapai secara optimal apabila adanya jaminan
keselarasan antara strategi sistem informasi dengan strategi bisnis perusahaan,
dimana nantinya strategi bisnis akan memberikan arahan terhadap tercapainya
suatu goal perusahaan, dan strategi sistem informasi akan memberikan dukungan
terhadap pencapaian goal melalui penyiapan infrastruktur teknologi informasi yang
sesuai dengan teknologi bisnis perusahaan untuk menentukan strategi sistem
informasi yang dapat mendukung pencapaian visi dan misi, maka perlu pemahaman
tentang strategi bisnis melalui perencanaan strategi bisnis dan strategi sistem
informasi perencanaan formasi.
Namun sering ditemukan bahwa penerapan sistem informasi kurang
berpengaruh terhadap peningkatan kinerja dan kesuksesan bisnis perusahaan
maupun peningkatan daya saing. Hal tersebut terjadi akibat penerapan sistim
informasi yang hanya berfokus pada teknologinya saja. Oleh karena itu, cara efektif
untuk mendapatkan manfaat strategis dari penerapan sistim informasi adalah
dengan berkonsentrasi pada kaji ulang bisnis (rethinking business) melalui analisis
masalah bisnis saat ini dan perubahan lingkungannya serta mempertimbangkan IT
sebagai bagian solusi (Earl, 1992).
Permasalahan di dalam penerapan sistim informasi pada suatu perusahaan
dapat dikatakan sebagai paradoks produktivitas (Roach, 1994). Dimana didalam
penerapan sistim informasi sudah di implementasikan secara baik, namun dari sisi
lain seperti halnya keamanan, sumber daya manusia, transparansi, dan lain-lain
bersifat sebaliknya.
Sebagai contoh Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menginvestasikan
sedikitnya Rp. 200 milyar untuk pengadaaan perangkat dan aplikasi sistim informasi
dengan harapan agar penghitungan suara hasil pemilu dapat berjalan dengan cepat,
akurat dan transparan. Dalam beberapa hal penayangan hasil perhitungan suara
sudah memenuhi kriteria kecepatan yang diinginkan, namun demikian akurasi dan
transparansi masih menjadi persoalan yang berbuntut pada keraguan terhadap
masih diperlukannya sistim informasi dalam pemilu-pemilu berikutnya. Jika
ditambahkan dengan persoalan rentannya sistem keamanan yang melekat pada
sistim informasi KPU, belum tersedianya komputer dan jaringan komunikasi secara
merata di seluruh Panitia Pemungutan Suara (PPS) di tingkat kecamatan, serta
persoalan manajemen sistem informasi yang dinilai masih tidak standar, dapat
diperkirakan persoalan paradok produktivitas sisitm informasi di KPU makin menjadi
nyata.
Permasalahan lain adalah investasi sistim informasi masih belum berhasil
memberikan manfaat yang diharapkan kepada organisasi (Ward and Peppard,
2002). Pimpinan perusahaan sering dihadapkan pada kenyataan bahwa belanja
modal (capital expenditure ) untuk sistim informasi tidak membuahkan hasil hingga
nilai tertentu sesuai dengan besarnya investasi yang telah dilakukan. Perusahaan
menggunakan sistim informasi untuk pengelolaan akuntansi dan keuangan,
operasional pemasaran, layanan pelanggan, koordinasi antar kantor cabang,
perencanaan produksi, pengendalian persediaan, mengurangi lead time ,
melancarkan distribusi dan lain sebagainya. Namun tidak jelas apakah penggunaan
sistim informasi semacam ini sudah secara nyata menghasilkan output yang lebih
banyak (Robert Solow dalam McCarty, 2001).
Tahapan kerja dan tugas yang harus dilakukan dalam proses pengembangan sistem
informasi :
• Proses pengembangan sistem tidak harus urut
• Jangan takut membatalkan proyek
• Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem
• Tahapan Pengembangan Sistem. Tahapan utama siklus hidup Pengembangan
Sistem terdiri dari :
a) Perencanaan Sistem ( Systems Planning)
b) Analisis Sistem (System Analysis)
c) Perancangan Sistem (Systems Design)
d) Seleksi Sistem (System Selection)
e) Implementasi dan Pemeliharaan Sistem (System Implementation &
Maintenance)
Bisnis saat ini berkembang sangat pesat, yang menyebabkan persaingan
antar perusahaan menjadi semakin ketat. Banyak sekali operasional dalam
perusahaan yang harus dilakukan dalam mewujudkan target dari perusahaan.
Seorang manajer harus dapat mengambil keputusan dalam pengerjaan operasional
suatu perusahaan. Manajer perlu memperhitungkan beberapa faktor dalam
mengelola pengerjaan operasional perusahaan seperti faktor waktu, biaya, sumber
daya manusia, dan lain sebagainya. Ada beberapa pendekatan dalam mengelola
pengerjaan operasional atau pengerjaan suatu proyek dalam perusahaan, yaitu
pendekatan insourcing dan pendekatan outsourcing. Masing-masing pedekatan
tersebut pasti memiliki keunggulan dan kelemahan. Berikut ini akan dijelaskan
secara lebih rinci mengenai masing-masing pendekatan dalam hubungannya
dengan pengembangan sistem informasi dalam suatu perusahaan.
1. Pendekatan Insourcing
Insourcing merupakan pendekatan dalam proses pengerjaan operasional
atau pengerjaan proyek suatu perusahaan yang dilakukan oleh pihak internal
perusahaan, yaitu para pekerja yang berhubungan dengan proyek yang
dikerjakan dengan kontribusi minim dari spesialis IT, atau mengandalkan
keahlian yang sudah ada. Pekerja IT dalam perusahaan tersebut
mengembangkan sistem informasi yang nantinya akan digunakan oleh
perusahaan itu sendiri. Jadi inti dari insourcing adalah pengerjaan suatu
proyek dalam hal ini sistem informasi suatu perusahaan oleh perusahaan itu
sendiri, atau secara internal dikembangkan oleh perusahaan itu sendiri.
Proses atau metode perancangan sistem informasi untuk insourcing biasanya
menggunakan metode perancangan sistem yang biasanya melakukan
demonstrasi sistem terlebih dahulu pada pelanggan, yang gunanya untuk
mengetahui lebih lagi akan keinginan pelanggan terhadap sistem yang dibuat,
sehingga sistem yang tadinya belum sempurna dapat dikembangkan lagi atau
lebih disempurnakan.
Keuntungan pengembangan sistem informasi atau dengan menggunakan
pendekatan insourcing adalah :
1. Perusahaan dapat mengontrol sistem informasinya sendiri.
2. Biaya untuk pekerja dalam perusahaan biasanya lebih kecil daripada
biaya untuk pekerja outsource.
3. Mengurangi biaya operasional perusahaan, seperti biaya transportasi dan
lainnya.
Selain keuntungan diatas, terdapat beberapa kelemahan menggunakan
insourcing yaitu perusahaan perlu memperhatikan masalah investasi dari
pengembangan sistem informasi, jangan sampai pengembangan sistem
informasi memakan waktu terlalu lama yang akan membutuhkan biaya lebih
banyak lagi.
Ada beberapa keunggulan atau keuntungan menggunakan insourcing, dan
juga kelemahan menggunakaninsourcing. Keunggulan atau keuntungan
menggunakan insourcing antara lain :
1. Dapat mengatur sendiri atau memutuskan syarat-syarat yang diperlukan
untuk membangun sistem informasi.Karena sistem dibangun oleh pekerja
internal perusahaan dan produknya nanti juga diperuntukkan perusahaan
itu sendiri, maka perusahaan itu punya hak penuh dalam menentukan
requirement atau syarat-syarat atau kebutuhan yang diperlukan dalam
mengembangkan sistem informasi tersebut, sehingga dalam
pengelolaannya, manajer perusahaan dapat mengontrol biaya yang
dikeluarkan dalam mengembangkan sistem tersebut.
2. Meningkatkan partisipasi pekerja dan rasa kepemilikan pekerja terhadap
perusahaan.Dengan mempekerjakan pekerja internal perusahaan dalam
mengembangkan sistem, berarti partisispasi pekerja akan meningkat, dan
diharapkan rasa kepemilikan pekerja terhadap perusahaan semakin
meningkat, walaupun itu belum tentu terjadi.
3. Waktu yang diperlukan untuk mengembangkan sistem informasi tergolong
cepat. Karena sistem informasi dikembangkan dalam perusahaan itu
sendiri, maka proses pengembangan sistem informasi akan lebih cepat,
karena setiap kebutuhan yang diperlukan oleh pekerja IT mengenai
perusahaan akan segera didapat, juga apabila perusahaan ingin
menambahkan sesuatu pada sistem informasi, perusahaan hanya perlu
mengkonfirmasi pekerja IT perusahaan tersebut, dan pekerja IT akan
dapat langsung mengerjakan perubahaanya.
Selain beberapa keuntungan menggunakan insourcing dalam mengerjakan
operasional perusahaan atau proyek perusahaan, ada juga beberapa
kerugian dengan penggunaaan insourcing yaitu :
1. Kurangnya keahlian pekerja IT dalam perusahaan yang menyebabkan
sistem yang dibangun menjadi kurang maksimal.
2. Tidak cukupnya alternatif disain sistem IT menyebabkan tersendatnya
pengembangan sistem ke tahap berikutnya.
3. Dokumentasi yang minim dan kurangnya dukungan dari luar
menyebabkan sistem yang dibangun akan mempunyai umur yang pendek.
2. Pendekatan Outsourcing
Pendekatan outsourcing merupakan penyerahan tugas atau pekerjaan yang
berhubungan dengan operasional perusahaan ataupun pengerjaan proyek
kepada pihak ketiga atau perusahaan ketiga dengan menetapkan jangka
waktu tertentu dan biaya tertentu dalam proses pengembangan proyeknya.
Berikut ini merupakan gambar diagram yang menunjukkan proses apa saja
yang dilakukan dalam lewat cara outsourcing :
Melalui outsourcing perusahaan dapat membeli sistem informasi yang sudah
tersedia, atau sudah dikembangkan oleh perusahaan outsource. Perusahaan
juga dapat meminta perusahaan outsoutce untuk memodifikasi sistem yang
sudah ada. Perusahaan juga dapat membeli software dan meminta
perusahaan outsource untuk memodifikasi software tersebut sesuai keinginan
perusahaan. Dan juga lewat outsourcing perusahaan dapat meminta untuk
mengembangkan sistem informasi yang benar-benar baru atau
pengembangan dari dasar.
Adapun keuntungan dari penggunaan pendekatan outsourcing adalah :
1. Perusahaan dapat lebih fokus pada hal yang lain, karena proyek telah
diserahkan pada pihak ketiga untuk dikembangkan.
2. Dapat mengeksploitasi skill dan kepandaian yang berasal dari perusahaan
atau organisasi lain dalam mengembangkan produk yang diinginkan.
3. Dapat memprediksi biaya yang dikeluarkan untuk kedepannya.
4. Biasanya perusahaan outsource sistem informasi pasti memiliki pekerja IT
yang kompeten dan memiliki skill yang tinggi, dan juga penerapan
teknologi terbaru dapat menjadi competitive advantage bagi perusahaan
outsource. Jadi dengan menggunakan outsource otomatis sistem yang
dibangun telah dikombinasikan dengan teknologi yang terbaru.
5. Walaupun biaya untuk mengembangkan sistem secara outsource
tergolong mahal, namun jika dibandingkan secara keseluruhan dengan
pendekatan insourcing, outsourcing termasuk pendekatan dengan biaya
yang rendah.
Selain keunggulan diatas, pendekatan outsourcing juga memiliki beberapa
kelemahan, kelemahan-kelemahan itu antara lain:
1. Kurangnya perusahaan dalam mengerti teknik sistem informasi agar bisa
dikembangkan atau diinovasi di masa mendatang, karena yang
mengembangkan tekniknya adalah perusahaan outsource.
2. Menurunkan kontrol perusahaan terhadap sistem informasi yang
dikembangkan.
3. Informasi-informasi yang berhubungan dengan perusahaan kadang
diperlukan oleh pihak pengembang aplikasi, dan kadang informasi penting
juga perlu diberikan, hal ini akan menjadi ancaman bagi perusahaan bila
bertemu dengan pihak pengembang yang nakal.
4. Ketergantungan dengan perusahaan lain yaitu perusahaan pengembang
sistem informasi akan terbentuk.
TAHAP-TAHAP PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
Secara garis besar ada enam tahap yang biasa dijadikan sebagai batu
pijakan/ model dalam melaksanakan aktivitas pengembangan tersebut, yaitu:
perencanaan, analisis, desain, konstruksi, implementasi, dan pasca implementasi.
A. Tahap Perencanaan/Survei
Tahap ini merupakan suatu rangkaian kegiatan sejak ide pertama yang
melatarbelakangi pelaksanaan pengembangan sistem tersebut dilontarkan. Dalam
tahap perencanaan pengembangan sistem harus mendapatkan perhatian yang
sama besarnya dengan merencanakan proyek-proyek besar lainnya, seperti
perencanaan pengadaan perangkat jaringan teknologi informasi (TI), rencana
membangun gedung kantor 15 tingkat dan sebagainya.
Keuntungan-keuntungan yang diperoleh jika proyek pengembangan sistem
informasi direncanakan secara matang, mencakup:
1. Ruang lingkup proyek dapat ditentukan secara jelas dan tegas. Unit
organisasi, kegiatan ataupun sistem yang mana yang akan dilibatkan
dalam pengembangan ini? unit mana yang tidak dilibatkan? Informasi
ini memberikan perkiraan awal besarnya sumber daya yang
diperlukan.
2. Dapat mengidentifikasi wilayah/area permasalahan potensial.
Perencanaan akan menunjukkan hal-hal yang mungkin bisa terjadi
suatu kesalahan, sehingga hal-hal demikian dapat dicegah sejak awal.
3. Dapat mengatur urutan kegiatan. Banyak sekali tugas-tugas terpisah
dan harus berjalan secara bersamaan/ paralel yang diperlukan untuk
pengembangan sistem. Tugas-tugas ini diatur dalam urutan logis
berdasarkan prioritas informasi dan kebutuhan untuk efisiensi.
Kegiatan-kegiatan dalam tahap perencanaan di sini, meliputi antara lain:
a) Perumusan awal terhadap kebutuhan rinci atau target yang harus
dicapai dari proyek pengembangan sistem yang akan dilakukan.
b) Penyusunan proposal.
c) Penentuan metodologi dan sistem informasi yang digunakan.
d) Penunjukan tim untuk proyek yang akan dilaksanakan.
e) Instruksi untuk mengeksekusi (memulai) proyek yang bersangkutan
f) Identifikasi kendala-kendala sistem.
Ada dua pihak yang terlibat langsung dalam perencanaan ini, yaitu pihak
yang membutuhkan sistem informasi dan pihak yang akan melakukan perancangan
atau penyusunan sistem informasi.
Keluaran (output) yang harus dihasilkan dalam tahap ini adalah jadwal detail
dari kelima tahapan berikutnya (khusunya yang menyangkut masalah waktu untuk
penyelesaian), target yang dapat disampaikan, personil yang bertanggung jawab,
aspek-aspek keuangan, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan pendayagunaan
sumber daya yang dipergunakan dalam proyek.
B. Tahap Analisis
Ada dua aspek yang menjadi fokus tahap ini, yaitu aspek bisnis/ manajemen
dan aspek teknologi. Tujuan dilakukannya langkah ini adalah untuk mengetahui
posisi atau peranan teknologi informasi yang paling sesuai dan relevan di organisasi
dan mempelajari fungsi-fungsi manajemen dan aspek-aspek bisnis terkait yang akan
berpengaruh atau memiliki dampak tertentu terhadap proses desain, konstruksi, dan
implementasi.
Selama tahap analisis, sistem analis terus bekerjasama dengan manajer, dan
komite pengarah sistem informasi terlibat dalam titik-titik yang penting mencakup
kegiatan sebagai berikut:
- Menetapkan rencana penelitian sistem
- Mengorganisasikan tim proyek
- Mendefinisikan kebutuhan informasi
- Mendefinisikan kriteria kinerja sistem
- Menyiapkan usulan rancangan sistem
- Menyetujui atau menolak rancangan proyek pengembangan sistem
Keluaran dari proses analisis di kedua aspek ini adalah masalah-masalah
penting yang harus segera ditangani, analisis penyebab dan dampak permasalahan
bagi organisasi, beberapa kemungkinan skenario pemecahan masalah dengan
kemungkinan dan dampak risiko serta potensinya, dan pilihan alternatif solusi yang
direkomendasikan.
C. Tahap Desain
Tim teknologi informasi bekerja sama dengan tim bisnis atau manajemen
melakukan perancangan komponen-komponen sistem terkait. Tim teknologi
informasi akan melakukan perancangan teknis dari teknologi informasi yang akan
dibangun, seperti sistem basis data, jaringan komputer, teknik koversi data, metode
migrasi sistem, dan sebagainya. Sementara itu, secara paralel dan bersama-sama
tim bisnis atau manajemen, dan tim teknologi informasi akan melakukan
perancangan terhadap komponenkomponen organisasi yang terkait, seperti:
standard operating procedures (SOP), struktur organisasi, kebijakan-kebijakan,
teknik pelatihan, pendekatan SDM, dan sebagainya. Langkah-langkah tahap
rancangan sistem mencakup:
1) Menyiapkan detail rancangan sistem
2) Mengidentifikasi berbagai alternatif konfigurasi/rancang bangun sistem
3) Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem
4) Memilih konfigurasi terbaik
5) Menyiapkan usulan penerapan/aplikasi
6) Menyetujui atau menolak aplikasi sistem
D. Tahap Konstruksi
Dari semua tahapan yang ada, tahap konstruksi inilah yang biasanya paling
banyak melihatkan sumber daya terbesar, terutama dalam hal penggunaan SDM,
biaya, dan waktu. Pengendalian terhadap manajemen proyek pada tahap konstruksi
harus diperketat agar penggunaan sumber daya dapat efektif dan efisien.
Bagaimanapun, hal ini akan berdampak terhadap keberhasilan proyek sistem
informasi yang diselesaikan secara tepat waktu. Akhir dari tahap konstruksi biasanya
berupa uji coba atas sistem informasi yang baru dikembangkan.
E. Tahap Implementasi
Secara umum tujuan dari tahapan ini adalah untuk melaksanakan uji coba
atas konsep pengembangan sistem yang telah disusun. Dalam tahapan ini kegiatan
dititikberatkan pada penelitian apakah konsep sistem yang telah disusun itu dapat
dilaksanakan dengan benar/tidak. Keluaran yang dihasilkan adalah suatu
rekomendasi uji coba atas hasil penelitian selama pelaksanaan uji coba dalam
jangka waktu tertentu. Pekerjaan utama dalam implementasi sistem biasanya
mencakup hal-hal sebagai berikut:
- Merencanakan waktu yang tepat untuk implementasi
- Mengumumkan rencana implementasi
- Mendapatkan sumberdaya perangkat keras dan lunak
- Menyiapkan database
- Menyiapkan fasilitas fisik
- Memberikan pelatihan dan workshop
- Menyiapkan saat yang tepat untuk cutover (peralihan sistem)
- Penggunaan sistem baru
Pemberian pelatihan (training) harus diberikan kepada semua pihak yang
terlibat sebelum tahap implementasi dimulai. Selain untuk mengurangi risiko
kegagalan, pemberian pelatihan juga berguna untuk menanamkan rasa memiliki
terhadap sistem baru yang akan diterapkan. Dengan cara ini, seluruh jajaran
pengguna akan dengan mudah menerima sistem tersebut dan memeliharanya
dengan baik di masa-masa mendatang
F. Tahap Pasca Implementasi
Seperti halnya sumber daya yang lain, sistem informasi akan mengalami
perkembangan di kemudian hari. Hal-hal seperti modifikasi sistem, berpedoman ke
sistem lain, perubahan hak akses sistem, penanganan terhadap fasilitas pada
sistem yang rusak, merupakan contoh dari kasus-kasus yang biasanya timbul dalam
pemeliharaan sistem. Disinilah diperlukan dokumentasi yang memadai dan
pemindahan pengetahuan dari pihak penyusun sistem kepengguna untuk menjamin
terkelolanya dengan baik proses-proses pemeliharaan sistem.
Dari perspektif manajemen, tahap pasca-implementasi adalah berupa suatu
aktivitas di mana harus ada personil atau divisi yang dapat melakukan perubahan
atau modifikasi terhadap sistem informasi sejalan dengan perubahan kebutuhan
bisnis yang dinamis.
KENDALA PENERAPAN IMPLEMENTASI
Perkembangan dan implementasi teknologi informasi pada organisasi, baik
organisasi profit maupun non profit, adalah fenomena yang sangat mempengaruhi
kinerja sebuah organisasi/perusahhan, banyak organisasi yang tidak
mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi keberadaan teknologi
informasi.
Yang harus diperhatikan dalam Implementasi Teknologi Informasi dapat
berjalan dengan baik harus perlu Sumber Daya Manusia (SDM) dan antara lain :
- secara general faktor penting yang mempengaruhi implementasi teknologi
informasi secara optimal adalah : budaya, kondisi negara, Infrastruktur
dan Sumber Daya Manusia
- Ketersediaan SDM dalam bidang teknologi informasi tampaknya menjadi
kendala utama yang dihadapi oleh sebagian besar departemen/institusi
pemerintah
- Budaya Organisasi dan Budaya Kerja
Berikut ini berbagai kendala riil dan potensial yang dihadapi dalam
pengembangan sistem informasi di institusi tersebut, yaitu :
a. Masalah Kebisaaan dan Kurang Memahami Basis data
Ini dapat dipahami karena Word dari asalnya adalah program aplikasi
pengolah kata dan Excel adalah program pengolah angka atau spread sheet.
Memang kedua program aplikasi tersebut bisa untuk mencatat dan
menyimpan file tentang identitas pelanggan danada fasilitas untuk sort dan
find, tetapi tetap saja bukan program pengolah data. Ini adalah fakta yang
harus dipahami secara bijak dan banyak juga dari merekaakan menjadi
bingung kalau, sederhanya, tampilan Windows sedikit diubah. Hal yang
sederhana saja sudah membuat mereka bekerja tidak maksimal. Belum lagi
jika apa yang bisa tampil di layar monitor mereka diubah, meksipun tujuannya
mempermudah pekerjaan mereka, maka bisa dibayangkan betapa kacau
nantinya. Mengapa ini bisa terjadi? Kemungkinan karena dahulu, pada saat
proses rekrutmen karyawan, memang disyaratkan yang bisa Word dan Excel
saja. Jadi dalam hal ini, karyawan tidak salah, manajer personalia atau
pemiliklah yang salah dalam mencantumkan syarat menjadi karyawan.
b. Prosedur yang tidak Baku
Dalam proses pencatatan prosedur yang dilakukan satu departemen, tidak
dilakukan uji secara initernal di departemen itu sendiri maupun uji antar
departemen. Memang untuk mencatat alur prosedur itu tampaknya mudah,
tetapi kalau belum diuji dan sudah akan digunakan oleh departemen sistem
informasi untuk dijadikan pedoman dalam pembuatan program, maka
merusak.
Uji internal dalam departemen itu sendiri sebenarnya seperti kita melihat oleh
TKP dalam sudah kejadian hukum. Ada cerita atau ada BAP, dalam hal ini
bisa disamakan dengan prosedur, kemudian memang diuji di lapangan.
Misalnya prosedur pelayanan pelanggan baru. Di dalam buku prosedur
dijelaskan bahwa pelanggan baru adalah mereka yang sama sekali belum
pernah menikmati jasa institusi secara langsung dan belum pernah terdaftar
sebagai pelanggan institusi.
Di lapangan yang terjadi lain. Yang dimaksud pelanggan baru, bisa jadi
mereka yang lupa membawa kartu member dan kemudian karena ingin
segera menikmati layanan institusi, maka dibuatlah atau dia dianggap
sebagai pelanggan baru.Jadi mana yang benar antara penyataan di buku
prosedur atau yang terjadi di lapangan? Prosedur baku dalam buku prosedur
itulah yang harus ditaati. Masalah pelanggan yang bisa terdaftar dua kali
karena karyawan bisanya hanya Word dan Excel, bukan dengan Access yang
didisain khusus untuk database.
Kalau karyawan tersebut bisa dengan Access, maka identitas pelanggan
yang sama tidak akan terjadi lagi. Permasalahan lain berupa keterbatasan
departemen sistem informasi yang hanya terdiri dari 4 orang dan 1 pimpinan
untuk memahami setiap prosedur yang ada di 60 departemen. Meskipun bisa
di baca dari buku prosedur, tetapi kedalaman dan pemahaman departemen
ini akan sangat dipertanyakan. Bagaimanapun juga, departemen sistem
informasi ini adalah ‘outsource’ meskipun masih berada dalam satu institusi.
c. Penunjukan Prioritas Otoritas
Di dalam praktik keseharian, prioritas otoritas ini kurang diperhatikan, tetapi di
sisi konsumen, malah diuntungkan. Misalnya, seorang konsumen telah
menikmati layanan jasa, dan ia diminta untuk membayar di loket kas, tetapi
ternyata di loket tersebut terjadi antrian, si konsumen tersebut bisa menitipkan
pembayarannya ke karyawan lain. Karyawan yang dititipi tinggal
membubuhkan paraf dan meminjam cap lunas. Uang diambil karyawan
sekaligus dengan tembusan nota, selesai, tetapi di dalam buku prosedur,
praktik ‘potong jalan’ semacam itu tidak boleh lagi dilakukan meski, dirasa
membuat praktis dan melayani konsumen. Contoh lain misalnya:”Kalau
atasan tertinggi sudah tanda tangan, maka segera bisa dijalankan, tidak usah
lagi minta tanda tangan dari yang lain.” Ini sering terjadi, dan anehnya,
karyawan yang ‘dilompati’ tenang - tenang saja dan percaya bahwa kalau
atasan sudah tanda tangan, berarti semua sudah beres. Meminta konfirmasi
melalui intercom atau aiphone juga sering dilakukan. Meski tidak ada cap
otorisasi, tetapi kalau sudah dijelaskan melalui intercom bahwa konsumen
tersebut sudah berstatus ‘beres’, maka bagian lain bisa meneruskan proses.
d. Mengkomunikasikan Rencana Pengembangan Sistem Informasi ke Karyawan
Operator
Sering kali berbagai penolakan muncul karena tidak ada komunikasi, meski
yang ditolak itu bertujuan baik. Demikian juga di dalam institusi ini, tapaknya
komunikasi yang intensif terjadi hanya antara departemen sistem informasi
dengan berbagai pimpinan departemen, tetapi antara departemen komuniasi
dan pimpinan departemen ke karyawan yang nantinya akan berfungsi
sebagai operator, tidak dilakukan. Mereka menganggap bahwa operator itu
hal yang kecil dan remeh-temeh, nantinyakalau diberi pelatihan, maka
semuanya akan beres. Ternyata potensi konfliknya akan besar jika sistem
informasi harus berhadapan dengan mereka. Operator ini, meskipun
disepelehkan, adalah pengguna sistem informasi dan sekaligus ujung tombak
institusi dengan para konsumen.
e. Keinginan Pemilik yang Tidak Jelas
Sering sekali, pemilik yang telah melihat sistem informasi di tempat lain,
‘tergoda’ juga untuk memilikinya. Kalau hanya tergoda untuk memilikinya
tetapi tidak diikuti pemahaman tentang sistem informasi dan visi yang kuat,
maka permintaan akan adanya sistem informasi di institusi akan menjadi
bumerang. Secara teknis, permintaan pemilik institusi cukup sederhana, agar
dia bisa mengawasi transaksi setiap harinya, tetapi bagian sistem informasi
akan ‘menjebol’ sistem yang sudah ada dengan suatu sistem yang baru dan
ini berpotensi akan menimbulkan konflik. Pernah terjadi di institusi lain,
pemilik atau pengambil keputusan sama sekali tidak tahu tentang komputer
dan sistem informasi, tetapi berani memutuskan untuk menggunakan sistem
informasi yang paling canggih. Hasilnya Hancur, karena dia menganggap
bahwa sistem informasi hanyalah masalah teknis: menyediakan komputer,
perangkat lunak, dan jaringan, selesai. Masalah visi-misi perusahaan,
budaya, kebisaaan,dan bagaimana tanggapan manusia terhadap munculnya
sistem informasi, tidak dia pahami.
SOLUSI UNTUK MENGATASI KENDALA DALAM
IMPELEMNTASI SISTEM INFORMASI
Penerapan sistem informasi di institusi ini sudah bermasalah dari awal.
Banyak orang di dalam institusi dan orang dari luar berpendapat: ”Kalau
perencanaan penggunaan sistem informasi benar seperti ini, maka lebih baik
ditunda dahulu dan biarlah kembali ke sistem yang lama. Selain itu karena juga tidak
terlihat adanya added value, tetapi justru reducing value di institusi itu.” Semua
sistem lama sudah berjalan dengan baik dan selama ini tidak ada keluhan, kalaupun
ada yang perlu dibenahi, lebih baik segera dilakukan pembenahan dan tidak
menrombak total.Misalnya yang sederhana saja, masalah database yang tidak
dikuasai karyawan sehingga mengakibatkan kemungkinan besar ada data
pelanggan yang ganda, segeralah diaudit dan karyawan dilatih untuk menguasai
program aplikasinya, seperti MS. Access dan biarlah karyawan itu berkreasi sesuai
dengan kesenangannya. Kalau karyawan itu sudah senang, maka otomatis dia akan
mencintai rancangan database yang dia buat sendiri.
Pada akhirnya, semua orang di departemen pelanggan akan berlatih atau
paling tidak dibuatkan table, query, report, sesuai dengan keinginan pengguna.
Efeknya adalah, semua orang dalam departemen pelanggan akan menguasai
program aplikasi itu dan usaha ini murah serta mudah. Efeknya lagi ialah,
departemen ini akan menjadi embrio untuk menularkan kemampuannya ke
departemen lain dan kalau ini berhasil, maka ‘penularan’ pengetahuan mengenai
database akan segera menyebar ke seluruh institusi itu.
Bagaimana efeknya bagi departemen sistem informasi? Tentu saja sangat
terbantu karena setiap departemen sudah menyenangi rancangan database -nya
sendiri, dan itu juga berarti akan mengurangi penolakan, dan jika departemen ini
akan membuat sistem informasi, table dalam MS.Access sangat kompatibel dengan
software database lain ataupun bahasa pemrograman lain. Tiap - tiap departemen,
setelah berhasil membuat database-nya sendiri, sesuai dengan prosedur yang
mereka buat sendiri, tentunya akan mengurangi ketergantungan dengan
departemen sistem informasi. Misalnya, jika terjadi penambahan table atau terjadi
bug, maka mereka bisa mengatasinya sendiri.Berbeda misalnya jika, semua di-
centralized oleh departemen sisteminformasi. Jika terjadi sesuatu di departemen
tertentu, maka departemen itu akan sangat tergantung dengan departemen sistem
informasi untuk memperbaikinya.
Dalam contoh ini, departemen sistem informasi tetap dianggap sebagai out-
source, meskipun masih di dalam lingkup institusi. Jika, minimal ada dua
departemen yang database - nya sudah siap dan sesuai dengan prosedurnya, maka
bisa di cross-check, apakah database beserta prosedur yang dimiliki didepartemen
satu, sesuai dengan database dan prosedur di departemen lain. Juga harus diamati
bagaimana masalah tingkatan dan pengendalian otorias dan alur informasi di antara
dua departemen itu.
Departemen sistem informasi nantinya harus mengevaluasi database yang
dimiliki departemen lain dan membuat kebijakan mengenai otoritas dan akses
informasi di lingkungan institusi itu. Bagaimana dengan sikap pemilik? Meskipun
sudah tersedia dana 12M, pemilik tentunya tidak akan setuju apabila dana sebesar
itu justru akan reducing value bagi institusinya. Pemintaan pemilik jelas, ingin agar
laporan harian sudah siap sebelum pukul 5 sore dan ia ingin agar bisa mengamati
transaksi harian yang dia inginkan. Kedua permintaan ini sebenarnya sangat
mungkin dipenuhi tanpa mengubah sistem yang lama.Apa bisa? Bisa saja.
Departemen sistem informasi harus berkoordinasi dengan pimpinan dan
menanyakan informasi harian apa yang pimpinan inginkan. Setelah di dapat, maka
departemen ini berkoordinasi dengan departemen yang berkaitan dengan inormasi
yang pemilik inginkan.Selesai. Bisa juga, dengan teknologi sekarang, yaitu remote
software, komputer di setiap departemen di-instalkan software tersebut sehingga
pimpinan bisa mengakses file yang diperlukan di setiap komputer yang ia inginkan.
Jadi, kalau hanya ada dua keinginan itu dan bisa diselesaikan dengan mudah, tidak
perlu lagi semua dirombak.
Alasan kegagalan penerapan sistem informasi antara lain:
1. Kurangnya dukungan dari pihak eksekutif atau manajemen
Persetujuan dari semua level manajemen terhadap suatu proyek sistem
informasi membuat proyek tersebut akan dipersepsikan positif oleh pengguna
dan staf pelayanan teknis informasi. Dukungan tersebut dapat diwujudkan
dalam bentuk penghargaan terhadap waktu dan tenaga yang telah
dicurahkan pada proyek tersebut.
Keterlibatan dalam desain dan operasi sistem informasi mempunyai beberapa
hasil yang positif. Pertama, jika pengguna terlibat secara mendalam dalam
desain sistem, ia akan memiliki kesempatan untuk mengadopsi sistem
menurut prioritas dan kebutuhan bisnis, dan lebih banyak kesempatan untuk
mengontrol hasil. Kedua, pengguna berkecenderungan untuk lebih bereaksi
positif terhadap sistem karena mereka merupakan partisipan aktif dalam
proses perubahan itu sendiri.
Kesenjangan komunikasi antara pengguna dan perancang sistem informasi
terjadi karena pengguna dan spesialis sistem informasi cenderung memiliki
perbedaan dalam latar belakang, kepentingan dan prioritas. Inilah yang sering
dikatakan sebagai kesenjangan komunikasi antara pengguna dan desainer
(user-designer communication gap).
2. Tidak Memiliki Perencanaan Memadai
Sistem informasi sebaiknya harus ditentukan maksud dan tujuannya. Setelah
itu, menambahkan komponen-komponen yang sesuai dengan tujuan utama
dari sistem informasi tersebut. Perencanaan sistem informasi sebaiknya
sejalan dengan tujuan dan komponen-komponen yang telah ditentukan
sehingga tidak keluar dari jalur utama yang telah ditetapkan. Sistem informasi
yang tidak sesuai dengan kebutuhan akan menghambat tujuan dari
perusahaan tersebut.
Pengembangan dan penerapan sistem informasi yang tidak didukung dengan
perencanaan yang matang tidak akan mampu menjembatani keinginan dan
kepentingan berbagai pihak di perusahaan. Hal ini dikarenakan sistem yang
dijalankan tidak sesuai dengan arah dan tujuan perusahaan. Oleh karena itu,
perusahaan yang tidak memiliki kompetensi inti dalam bidang teknologi
informasi sebaiknya menjadi tidak memaksakan untuk menjadi leader dalam
investasi teknologi informasi.
Sebagian besar penyedia jasa teknologi informasi kurang sensitif terhadap
manajemen perusahaan, tetapi hanya fokus pada tools yang akan
dikembangkan. Kelemahan inilah yang mengharuskan perusahaan untuk
mengidentifikasi secara jelas kebutuhan dan spesifikasi sistem informasi yang
akan diterapkan berikut manfaatnya terhadap perusahaan. Kemauan
perusahaan dalam merancang penerapan sistem informasi berdasarkan
sumberdaya yang dimiliki diyakini dapat meningkatkan keunggulan kompetitif
perusahaan.
3. Inkompetensi secara Teknologi
Kesuksesan pengembangan sistem informasi tidak hanya bergantung pada
penggunaan alat atau teknologinya saja, tetapi juga manusia sebagai
perancang dan penggunanya. Sistem informasi yang tidak disosialisasikan
akan menyebabkan karyawan tidak dapat menggunakan sistem informasi
tersebut. Hal ini akan berdampak pada menurunnya kinerja perusahaan dan
kegagalan sistem informasi sehingga sistem informasi yang telah dirancang
akan sia-sia serta menyebabkan kerugian materi yang cukup besar.
Selain itu, waktu sosialisasi yang singkat dapat menjadi kendala dalam hal
penerapan sistem informasi. Karyawan kurang mempelajari mengenai sistem
informasi yang mereka gunakan sehingga kemampuan mereka terbatas.
Menurut Pambudi (2003) harus ada penyesuaian tertentu dalam menerapkan
sistem informasi. Penyesuaian terhadap strategi penerapan sistem yang baru
harus disosialisasikan dengan jelas kepada karyawan.
Sistem informasi harus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan pengguna. Kompleksitas sistem bukanlah merupakan jaminan
perbaikan kinerja, bahkan menjadi kontraproduktif jika tidak didukung oleh
kesiapan sumberdaya manusia dalam tahapan implementasinya. Hal ini
sering terjadi terutama pada perusahaan yang pengetahuan teknologi
informasinya rendah. Jika pengembangan sistem informasi diserahkan pada
sumberdaya yang kurang memiliki kompetensi dibidangnya akan berakibat
fatal bagi perusahaan ketika sistem tersebut telah diterapkan.
Pengembangan sistem informasi sebagai salah satu sarana pencapaian
tujuan perusahaan, sehingga keduanya harus relevan, serta perlu disiapkan
dengan baik dan matang. Selain itu, perusahaan harus memiliki harapan yang
nyata, yaitu yang ingin dicapai dan berusaha dalam meraihnya, sehingga
efektivitas dari pengembangan atau penerapan sistem informasi dapat terjadi.
4. Komunikasi Antara Pengguna dengan Perancang Sistem Informasi
Hubungan antara konsultan dengan klien secara tradisional merupakan
bidang masalah dalam upaya sistem informasi. Pengguna dan specialist
sistem informasi cenderung mempunyai perbedaan dalam latar belakang,
kepentingan dan prioritas. Inilah yang sering dikatakan sebagai kesenjangan
komunikasi antara pengguna dan desainer. Perbedaan ini akan
menyebabkan adanya perbedaan loyalitas organisasi, pendekatan dalam
pemecahan masalah, dan referensi.
5. Tingkat Kompleksitas dan Resiko
Terdapat kecenderungan gagal pada Beberapa proyek pengembangan
sistem karena sistem-sistem tersebut mengandung tingkat resiko yang tinggi
dibandingkan yang lain. Para peneliti telah mengidentifikasikan tiga faktor
kunci yang memengaruuhi tingkat resiko proyek.
Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut diperlukan langkah-langkah
penyelesaian yang sekaligus berfungsi sebagai prasyarat keberhasilan penerapan
implementasi informasi dalam pembelajaran. Terdapat beberapa persyaratan agar
dapat menerapkan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi, yaitu
tersedianya sarana prasarana yang menunjang pembelajaran berbasis teknologi
informasi yang harus dipenuhi dalam menerapkan pembelajaran berbasis Teknologi
informasi adalah:
1. Harus memiliki akses terhadap teknologi digital dan Internet dalam kelas,
sekolah, dan lembaga pendidikan. Harus memiliki sarana prasarana yang
memadai yang berkaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi.
2. Harus tersedia materi yang berkualitas, dan staff pengajar harus memiliki
pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan alat-alat dan sumber-
sumber digital untuk membantu pembelajar agar mencapai standar akademik.
3. tersedianya anggaran atau dana yang cukup untuk untuk mengadakan,
mengembangkan dan merawat sarana prasarana Teknologi Sistem Informasi
dan Komunikasi tersebut.
Resiko dalam Penerapan Sistem Informasi di Perusahaan
Sistem informasi membuat proses bisnis suatu organisasi menjadi lebih
efisien dan efektif dalam mencapai tujuan. Sistem informasi bahkan menjadi key-
enabler (kunci pemungkin) proses bisnis organisasi dalam memberikan manfaat bagi
stakeholders. Maka dari itu, semakin banyak organisasi, baik yang berorientasi profit
maupun yang tidak, mengandalkan sistem informasi untuk berbagai tujuan. Di lain
pihak, seiring makin meluasnya implementasi sistem informasi maka kesadaran
akan perlunya dilakukan review atas pengembangan suatu sistem informasi semakin
meningkat. Kesadaran ini muncul karena munculnya berbagai kasus yang terkait
dengan gagalnya sistem informasi, sehingga memberikan akibat yang sangat
mempengaruhi kinerja organisasi.
Terdapat beberapa resiko yang mungkin ditimbulkan sebagai akibat dari
gagalnya pengembangan suatu sistem informasi, antara lain:
1. Sistem informasi yang dikembangkan tidak sesuai dengan kebutuhan
organisasi.
2. Melonjaknya biaya pengembangan sistem informasi karena adanya “scope
creep” (atau pengembangan berlebihan) yang tanpa terkendali.
3. Sistem informasi yang dikembangkan tidak dapat meningkatkan kinerja
organisasi.
Mengingat adanya beberapa resiko tersebut diatas yang dapat memberikan
dampak terhadap kelangsungan organisasi maka setiap organisasi harus melakukan
review dan evaluasi terdapat pengembangan sistem informasi yang dilakukan.
Review dan evaluasi ini dilakukan oleh internal organisasi ataupun pihak eksternal
organisasi yang berkompeten dan diminta oleh organisai. Kegiatan review dan
evaluasi ini biasanya dilakukan oleh Auditor Sistem Informasi. Selain wawasan,
pengetahuan dan ketrampilan diatas seorang spesialis audit sistem informasi juga
dituntut memenuhi syarat akreditasi pribadi terkait suatu sistem sertifikasi kualitas
yang diakui secara internasional. Salah satu sertifikasi profesional sebagai standar
pencapaian prestasi dalam bidang audit, kontrol, dan keamanan sistem informasi
yang telah diterima secara internasional adalah CISA® (Certified Information
Systems Auditor) yang dikeluarkan oleh ISACA (Information Systems Audit and
Control Association). Audit sistem informasi dilakukan untuk menjamin agar sistem
informasi dapat melindungi aset milik organisasi dan terutama membantu
pencapaian tujuan organisasi secara efektif.
Metode - metode Evaluasi Investasi :
A. Value Chain Assessment (Organization and Industry)
Pendekatan value chain assessment ini menggunakan rantai nilai tambah dari
Michael Porter sebagai dasar pengecekan dalam membandingkan sistem
aplikasi organisasi.
Proses ini menghubungkan aktivitas nilai internal organisasi dengan aktivitas
nilai industri. Untuk analisis yang lebih mendalam, kedua pendekatan tersebut
perlu digunakan. Pada langkah yang sama dalam menganalisis strategic
match, bobot evaluasi dapat dihubungkan dengan sistem yang lebih penting
dan skor didasarkan pada derajat dimana sistem - sistem tersebut telah
diimplementasikan dan telah mencapai sasaran. (Remenyi, 2001, p74)
B. Relative Competitive Performance
Beberapa organisasi menilai kinerjanya dengan melakukan perbandingan
terhadap kompetitornya. Hal ini memerlukan suatu pemantauan terhadap
kompetitor tersebut mengenai kondisi teknologi informasinya, penggunaan TI
dalam mencapai strategi korporasi, serta perkiraaan biaya yang dibutuhkan
dalam membangun TI. Hal ini merupakan proses yang cukup sulit dan
seringkali mengandalkan evaluasi yang sangat subyektif dalam menentukan
peringkat dan skor. (Remenyi, 2001, p74)
C. Work-Study Assessment
Pendekatan work – study pada evaluasi manfaat TI memerlukan review yang
rutin tentang bagaimana pekerjaan di departemen dilakukan. Selama review
berjalan, intensitas kerja dicatat dengan teliti sesuai dengan waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan semua pekerjaan tersebut. Penaksiran work
– study dapat bersifat obyektif jika dilakukan oleh orang yang professional.
Hasil dari pendekatan ini digunakan sebagai masukan dalam melakukan
análisis cost benefit. (Remenyi, 2001, p75)
DAFTAR PUSTAKA
• Arafat, farid,
2015.http://farid52e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2015/02/02/pengembang
an-sistem-informasi-perusahaan-dengan-pendekatan-sistem-
insourcing-outsourcing/ (02 Feb 2015)
• Pujangkara, Yudha, 2014.
http://yudha45e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2014/01/30/faktor-
pendukung-dan-penghambat-penerapan-sistem-informasi-di-
perusahaan/ (30 Jan 2014)
• Simandjuntak, John, Philio.
https://media.neliti.com/media/publications/79108-ID-mengatasi-
kendala-dalam-penerapan-sistem.pdf
• https://sis.binus.ac.id/2015/07/01/resiko-dalam-penerapan-sistem-
informasi-di-perusahaan/ (01 Jul 2015)
• Nolastname, 2010. http://agentfelix86.blogspot.com/2010/05/untuk-
saat-ini-tanpa-dukungan-teknologi.html
• Hendarti Henny, Nugroho Ardhianto Aryo, Legiastuti Dwi, Nikmah,
2011. https://media.neliti.com/media/publications/172322-ID-analisis-
investasi-sistem-informasi-deng.pdf (17-18 Jun 2011)
• Putra, Yananto Mihadi. (2018). Pengembangan Sistem Informasi.
Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen. FEB - Universitas Mercu
Buana: Jakarta.

More Related Content

What's hot

sim, hapzi ali, ricky setiawan, Sumber Daya Komputasi dan Komunikasi, 4311611...
sim, hapzi ali, ricky setiawan, Sumber Daya Komputasi dan Komunikasi, 4311611...sim, hapzi ali, ricky setiawan, Sumber Daya Komputasi dan Komunikasi, 4311611...
sim, hapzi ali, ricky setiawan, Sumber Daya Komputasi dan Komunikasi, 4311611...Ricky Setiawan
 
Tugas sim ke 4 sandra kartika sari-yananto mihadi putra, se, m.si , pengguna ...
Tugas sim ke 4 sandra kartika sari-yananto mihadi putra, se, m.si , pengguna ...Tugas sim ke 4 sandra kartika sari-yananto mihadi putra, se, m.si , pengguna ...
Tugas sim ke 4 sandra kartika sari-yananto mihadi putra, se, m.si , pengguna ...Sandra Kartika Sari
 
Sistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemenSistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemenGabriellaLorenza
 
Si & pi, dian andriani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. per...
Si & pi, dian andriani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. per...Si & pi, dian andriani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. per...
Si & pi, dian andriani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. per...Dian Andriani
 
Sim, Dwi Yuliyanah, Hapzi Ali, Impelentasi Sistem Informasi Pada PT. Elemen B...
Sim, Dwi Yuliyanah, Hapzi Ali, Impelentasi Sistem Informasi Pada PT. Elemen B...Sim, Dwi Yuliyanah, Hapzi Ali, Impelentasi Sistem Informasi Pada PT. Elemen B...
Sim, Dwi Yuliyanah, Hapzi Ali, Impelentasi Sistem Informasi Pada PT. Elemen B...Dwi Yuliyanah
 
Presentation Sistem Informasi Eksekutif
Presentation Sistem Informasi EksekutifPresentation Sistem Informasi Eksekutif
Presentation Sistem Informasi EksekutifSTMIK Royal Kisaran
 
SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, Computer Based Information System, Univer...
SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, Computer Based Information System, Univer...SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, Computer Based Information System, Univer...
SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, Computer Based Information System, Univer...Namira Jasmine
 
SI-PI, Dewi Indriyani, Hapzi Ali, Tugas Artikel, universitas Mercu Buana, 2018
SI-PI, Dewi Indriyani, Hapzi Ali, Tugas Artikel, universitas Mercu Buana, 2018SI-PI, Dewi Indriyani, Hapzi Ali, Tugas Artikel, universitas Mercu Buana, 2018
SI-PI, Dewi Indriyani, Hapzi Ali, Tugas Artikel, universitas Mercu Buana, 2018Dewiindriyaniwahdiyansyah
 
Tugas sim, muhammad mughny ali rasyid, putra yananto mihadi, pemanfaatan sim ...
Tugas sim, muhammad mughny ali rasyid, putra yananto mihadi, pemanfaatan sim ...Tugas sim, muhammad mughny ali rasyid, putra yananto mihadi, pemanfaatan sim ...
Tugas sim, muhammad mughny ali rasyid, putra yananto mihadi, pemanfaatan sim ...AliRasyid2
 
Sim, ester, hapzi ali, analisis dan perancangan si pt pertmina, universitas m...
Sim, ester, hapzi ali, analisis dan perancangan si pt pertmina, universitas m...Sim, ester, hapzi ali, analisis dan perancangan si pt pertmina, universitas m...
Sim, ester, hapzi ali, analisis dan perancangan si pt pertmina, universitas m...EsTer Rajagukguk
 
Si & pi, dian andriani, hapzi ali, pengembangan sistem informasi pada pt. per...
Si & pi, dian andriani, hapzi ali, pengembangan sistem informasi pada pt. per...Si & pi, dian andriani, hapzi ali, pengembangan sistem informasi pada pt. per...
Si & pi, dian andriani, hapzi ali, pengembangan sistem informasi pada pt. per...Dian Andriani
 
Sipi, irena fatya, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre m sc, mm, mca, dalam aktiv...
Sipi, irena fatya, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre m sc, mm, mca, dalam aktiv...Sipi, irena fatya, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre m sc, mm, mca, dalam aktiv...
Sipi, irena fatya, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre m sc, mm, mca, dalam aktiv...irenafatya
 
IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNIVER...
IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNIVER...IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNIVER...
IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNIVER...vivialfianty19
 
4. hapzi ali, sistem informasi eksekutif (executive information system), eis, ut
4. hapzi ali, sistem informasi eksekutif (executive information system), eis, ut4. hapzi ali, sistem informasi eksekutif (executive information system), eis, ut
4. hapzi ali, sistem informasi eksekutif (executive information system), eis, utHapzi Ali
 
Sim,ester, hapzi ali, penggunaan teknologi informasi dalam e business, univer...
Sim,ester, hapzi ali, penggunaan teknologi informasi dalam e business, univer...Sim,ester, hapzi ali, penggunaan teknologi informasi dalam e business, univer...
Sim,ester, hapzi ali, penggunaan teknologi informasi dalam e business, univer...EsTer Rajagukguk
 
Sim, anita kurnia, hapzi ali, impelentasi sistem informasi pada pt. pertamina...
Sim, anita kurnia, hapzi ali, impelentasi sistem informasi pada pt. pertamina...Sim, anita kurnia, hapzi ali, impelentasi sistem informasi pada pt. pertamina...
Sim, anita kurnia, hapzi ali, impelentasi sistem informasi pada pt. pertamina...anita kurnia
 
SIM, Dea Aulia, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMA, TUGAS UTS Implementasi S...
SIM, Dea Aulia, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMA, TUGAS UTS Implementasi S...SIM, Dea Aulia, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMA, TUGAS UTS Implementasi S...
SIM, Dea Aulia, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMA, TUGAS UTS Implementasi S...Dea Aulia
 
Makalah sim pendidikan
Makalah sim pendidikanMakalah sim pendidikan
Makalah sim pendidikanAsep Supriatna
 
Rizta ade febyana 43218110073 - pengantar sistem informasi manajemen
Rizta ade febyana   43218110073 - pengantar sistem informasi manajemenRizta ade febyana   43218110073 - pengantar sistem informasi manajemen
Rizta ade febyana 43218110073 - pengantar sistem informasi manajemenriztaade
 

What's hot (19)

sim, hapzi ali, ricky setiawan, Sumber Daya Komputasi dan Komunikasi, 4311611...
sim, hapzi ali, ricky setiawan, Sumber Daya Komputasi dan Komunikasi, 4311611...sim, hapzi ali, ricky setiawan, Sumber Daya Komputasi dan Komunikasi, 4311611...
sim, hapzi ali, ricky setiawan, Sumber Daya Komputasi dan Komunikasi, 4311611...
 
Tugas sim ke 4 sandra kartika sari-yananto mihadi putra, se, m.si , pengguna ...
Tugas sim ke 4 sandra kartika sari-yananto mihadi putra, se, m.si , pengguna ...Tugas sim ke 4 sandra kartika sari-yananto mihadi putra, se, m.si , pengguna ...
Tugas sim ke 4 sandra kartika sari-yananto mihadi putra, se, m.si , pengguna ...
 
Sistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemenSistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemen
 
Si & pi, dian andriani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. per...
Si & pi, dian andriani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. per...Si & pi, dian andriani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. per...
Si & pi, dian andriani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. per...
 
Sim, Dwi Yuliyanah, Hapzi Ali, Impelentasi Sistem Informasi Pada PT. Elemen B...
Sim, Dwi Yuliyanah, Hapzi Ali, Impelentasi Sistem Informasi Pada PT. Elemen B...Sim, Dwi Yuliyanah, Hapzi Ali, Impelentasi Sistem Informasi Pada PT. Elemen B...
Sim, Dwi Yuliyanah, Hapzi Ali, Impelentasi Sistem Informasi Pada PT. Elemen B...
 
Presentation Sistem Informasi Eksekutif
Presentation Sistem Informasi EksekutifPresentation Sistem Informasi Eksekutif
Presentation Sistem Informasi Eksekutif
 
SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, Computer Based Information System, Univer...
SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, Computer Based Information System, Univer...SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, Computer Based Information System, Univer...
SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, Computer Based Information System, Univer...
 
SI-PI, Dewi Indriyani, Hapzi Ali, Tugas Artikel, universitas Mercu Buana, 2018
SI-PI, Dewi Indriyani, Hapzi Ali, Tugas Artikel, universitas Mercu Buana, 2018SI-PI, Dewi Indriyani, Hapzi Ali, Tugas Artikel, universitas Mercu Buana, 2018
SI-PI, Dewi Indriyani, Hapzi Ali, Tugas Artikel, universitas Mercu Buana, 2018
 
Tugas sim, muhammad mughny ali rasyid, putra yananto mihadi, pemanfaatan sim ...
Tugas sim, muhammad mughny ali rasyid, putra yananto mihadi, pemanfaatan sim ...Tugas sim, muhammad mughny ali rasyid, putra yananto mihadi, pemanfaatan sim ...
Tugas sim, muhammad mughny ali rasyid, putra yananto mihadi, pemanfaatan sim ...
 
Sim, ester, hapzi ali, analisis dan perancangan si pt pertmina, universitas m...
Sim, ester, hapzi ali, analisis dan perancangan si pt pertmina, universitas m...Sim, ester, hapzi ali, analisis dan perancangan si pt pertmina, universitas m...
Sim, ester, hapzi ali, analisis dan perancangan si pt pertmina, universitas m...
 
Si & pi, dian andriani, hapzi ali, pengembangan sistem informasi pada pt. per...
Si & pi, dian andriani, hapzi ali, pengembangan sistem informasi pada pt. per...Si & pi, dian andriani, hapzi ali, pengembangan sistem informasi pada pt. per...
Si & pi, dian andriani, hapzi ali, pengembangan sistem informasi pada pt. per...
 
Sipi, irena fatya, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre m sc, mm, mca, dalam aktiv...
Sipi, irena fatya, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre m sc, mm, mca, dalam aktiv...Sipi, irena fatya, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre m sc, mm, mca, dalam aktiv...
Sipi, irena fatya, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre m sc, mm, mca, dalam aktiv...
 
IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNIVER...
IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNIVER...IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNIVER...
IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNIVER...
 
4. hapzi ali, sistem informasi eksekutif (executive information system), eis, ut
4. hapzi ali, sistem informasi eksekutif (executive information system), eis, ut4. hapzi ali, sistem informasi eksekutif (executive information system), eis, ut
4. hapzi ali, sistem informasi eksekutif (executive information system), eis, ut
 
Sim,ester, hapzi ali, penggunaan teknologi informasi dalam e business, univer...
Sim,ester, hapzi ali, penggunaan teknologi informasi dalam e business, univer...Sim,ester, hapzi ali, penggunaan teknologi informasi dalam e business, univer...
Sim,ester, hapzi ali, penggunaan teknologi informasi dalam e business, univer...
 
Sim, anita kurnia, hapzi ali, impelentasi sistem informasi pada pt. pertamina...
Sim, anita kurnia, hapzi ali, impelentasi sistem informasi pada pt. pertamina...Sim, anita kurnia, hapzi ali, impelentasi sistem informasi pada pt. pertamina...
Sim, anita kurnia, hapzi ali, impelentasi sistem informasi pada pt. pertamina...
 
SIM, Dea Aulia, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMA, TUGAS UTS Implementasi S...
SIM, Dea Aulia, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMA, TUGAS UTS Implementasi S...SIM, Dea Aulia, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMA, TUGAS UTS Implementasi S...
SIM, Dea Aulia, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMA, TUGAS UTS Implementasi S...
 
Makalah sim pendidikan
Makalah sim pendidikanMakalah sim pendidikan
Makalah sim pendidikan
 
Rizta ade febyana 43218110073 - pengantar sistem informasi manajemen
Rizta ade febyana   43218110073 - pengantar sistem informasi manajemenRizta ade febyana   43218110073 - pengantar sistem informasi manajemen
Rizta ade febyana 43218110073 - pengantar sistem informasi manajemen
 

Similar to Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, pengembangan sistem informasi, 2018

PENGEMBANGANSISTEMINFORMASI salinan.docx
PENGEMBANGANSISTEMINFORMASI salinan.docxPENGEMBANGANSISTEMINFORMASI salinan.docx
PENGEMBANGANSISTEMINFORMASI salinan.docxAndiYayu
 
Tugas sistem informasi manajemen
Tugas sistem informasi manajemen Tugas sistem informasi manajemen
Tugas sistem informasi manajemen RirihrahmahPutri
 
Tugas sim, siti aisyah, yananto mihadi putra s.e m.si, pengembangan sistem in...
Tugas sim, siti aisyah, yananto mihadi putra s.e m.si, pengembangan sistem in...Tugas sim, siti aisyah, yananto mihadi putra s.e m.si, pengembangan sistem in...
Tugas sim, siti aisyah, yananto mihadi putra s.e m.si, pengembangan sistem in...asyaaisyah
 
Sim, tugas uts, prof dr hapzi ali, mm, cma suryo pranoto p 43116110198, impl...
Sim, tugas uts, prof dr hapzi ali, mm, cma suryo pranoto p 43116110198,  impl...Sim, tugas uts, prof dr hapzi ali, mm, cma suryo pranoto p 43116110198,  impl...
Sim, tugas uts, prof dr hapzi ali, mm, cma suryo pranoto p 43116110198, impl...suryo pranoto
 
SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi.ali, Implementasi Sistem Informasi, Universit...
SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi.ali, Implementasi Sistem Informasi, Universit...SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi.ali, Implementasi Sistem Informasi, Universit...
SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi.ali, Implementasi Sistem Informasi, Universit...mutiah indah
 
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, pengembangan ...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, pengembangan ...Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, pengembangan ...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, pengembangan ...DhitaAyuAnggreany
 
Pra uas, sim, dwi larasati, hapzi ali, metode pengembangan sistem informasi p...
Pra uas, sim, dwi larasati, hapzi ali, metode pengembangan sistem informasi p...Pra uas, sim, dwi larasati, hapzi ali, metode pengembangan sistem informasi p...
Pra uas, sim, dwi larasati, hapzi ali, metode pengembangan sistem informasi p...DwiLarasati98
 
Tugas sim, an'nida fatra, yananto mihadi putra, implementasi sistem informasi
Tugas sim, an'nida fatra, yananto mihadi putra, implementasi sistem informasiTugas sim, an'nida fatra, yananto mihadi putra, implementasi sistem informasi
Tugas sim, an'nida fatra, yananto mihadi putra, implementasi sistem informasiAnnidafatra
 
SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing, ...
SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing, ...SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing, ...
SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing, ...Yasmin Al-Hakim
 
Sistem Informasi berbasis teknologi berisi tentang Pemanfaatan teknologi dala...
Sistem Informasi berbasis teknologi berisi tentang Pemanfaatan teknologi dala...Sistem Informasi berbasis teknologi berisi tentang Pemanfaatan teknologi dala...
Sistem Informasi berbasis teknologi berisi tentang Pemanfaatan teknologi dala...bratasendjajafamily
 
Tugas sim, alfie el vian, yananto mihadi putra,se,m. si, pemanfaatan sistem i...
Tugas sim, alfie el vian, yananto mihadi putra,se,m. si, pemanfaatan sistem i...Tugas sim, alfie el vian, yananto mihadi putra,se,m. si, pemanfaatan sistem i...
Tugas sim, alfie el vian, yananto mihadi putra,se,m. si, pemanfaatan sistem i...AlfieElvian
 
Tugas sim, rama nurrajib, putra yananto mihadi, informasi dalam praktik,2018
Tugas sim, rama nurrajib, putra yananto mihadi, informasi dalam praktik,2018Tugas sim, rama nurrajib, putra yananto mihadi, informasi dalam praktik,2018
Tugas sim, rama nurrajib, putra yananto mihadi, informasi dalam praktik,2018RamaNurrajib
 
(7) sim, kris aji kusuma, hapzi ali, implementasi sistem informasi, universit...
(7) sim, kris aji kusuma, hapzi ali, implementasi sistem informasi, universit...(7) sim, kris aji kusuma, hapzi ali, implementasi sistem informasi, universit...
(7) sim, kris aji kusuma, hapzi ali, implementasi sistem informasi, universit...kris aji
 
9, SIM, Dewi Zulfah, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen, Mercu Buana Unive...
9, SIM, Dewi Zulfah, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen, Mercu Buana Unive...9, SIM, Dewi Zulfah, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen, Mercu Buana Unive...
9, SIM, Dewi Zulfah, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen, Mercu Buana Unive...dewizulfah
 
Tugas artikel ke 8
Tugas artikel ke 8Tugas artikel ke 8
Tugas artikel ke 8UtariAnataya
 
Sistem dan Komponen Sistem Informasi
Sistem dan Komponen Sistem InformasiSistem dan Komponen Sistem Informasi
Sistem dan Komponen Sistem Informasielfridaanjas
 
Sistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemenSistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemenGabriellaLorenza
 
Sim, indah herlina, hapzi ali, analisis dan perancangan sistem informasi pt p...
Sim, indah herlina, hapzi ali, analisis dan perancangan sistem informasi pt p...Sim, indah herlina, hapzi ali, analisis dan perancangan sistem informasi pt p...
Sim, indah herlina, hapzi ali, analisis dan perancangan sistem informasi pt p...Indah Herlina
 
SIM UTS, Restu Artma Prayoga, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi pada P...
SIM UTS, Restu Artma Prayoga, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi pada P...SIM UTS, Restu Artma Prayoga, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi pada P...
SIM UTS, Restu Artma Prayoga, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi pada P...Restu Artma Prayoga
 

Similar to Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, pengembangan sistem informasi, 2018 (20)

PENGEMBANGANSISTEMINFORMASI salinan.docx
PENGEMBANGANSISTEMINFORMASI salinan.docxPENGEMBANGANSISTEMINFORMASI salinan.docx
PENGEMBANGANSISTEMINFORMASI salinan.docx
 
Tugas sistem informasi manajemen
Tugas sistem informasi manajemen Tugas sistem informasi manajemen
Tugas sistem informasi manajemen
 
Tugas sim, siti aisyah, yananto mihadi putra s.e m.si, pengembangan sistem in...
Tugas sim, siti aisyah, yananto mihadi putra s.e m.si, pengembangan sistem in...Tugas sim, siti aisyah, yananto mihadi putra s.e m.si, pengembangan sistem in...
Tugas sim, siti aisyah, yananto mihadi putra s.e m.si, pengembangan sistem in...
 
Sim, tugas uts, prof dr hapzi ali, mm, cma suryo pranoto p 43116110198, impl...
Sim, tugas uts, prof dr hapzi ali, mm, cma suryo pranoto p 43116110198,  impl...Sim, tugas uts, prof dr hapzi ali, mm, cma suryo pranoto p 43116110198,  impl...
Sim, tugas uts, prof dr hapzi ali, mm, cma suryo pranoto p 43116110198, impl...
 
SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi.ali, Implementasi Sistem Informasi, Universit...
SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi.ali, Implementasi Sistem Informasi, Universit...SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi.ali, Implementasi Sistem Informasi, Universit...
SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi.ali, Implementasi Sistem Informasi, Universit...
 
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, pengembangan ...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, pengembangan ...Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, pengembangan ...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, pengembangan ...
 
Pra uas, sim, dwi larasati, hapzi ali, metode pengembangan sistem informasi p...
Pra uas, sim, dwi larasati, hapzi ali, metode pengembangan sistem informasi p...Pra uas, sim, dwi larasati, hapzi ali, metode pengembangan sistem informasi p...
Pra uas, sim, dwi larasati, hapzi ali, metode pengembangan sistem informasi p...
 
Tugas sim, an'nida fatra, yananto mihadi putra, implementasi sistem informasi
Tugas sim, an'nida fatra, yananto mihadi putra, implementasi sistem informasiTugas sim, an'nida fatra, yananto mihadi putra, implementasi sistem informasi
Tugas sim, an'nida fatra, yananto mihadi putra, implementasi sistem informasi
 
SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing, ...
SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing, ...SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing, ...
SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing, ...
 
Sistem Informasi berbasis teknologi berisi tentang Pemanfaatan teknologi dala...
Sistem Informasi berbasis teknologi berisi tentang Pemanfaatan teknologi dala...Sistem Informasi berbasis teknologi berisi tentang Pemanfaatan teknologi dala...
Sistem Informasi berbasis teknologi berisi tentang Pemanfaatan teknologi dala...
 
Tugas sim, alfie el vian, yananto mihadi putra,se,m. si, pemanfaatan sistem i...
Tugas sim, alfie el vian, yananto mihadi putra,se,m. si, pemanfaatan sistem i...Tugas sim, alfie el vian, yananto mihadi putra,se,m. si, pemanfaatan sistem i...
Tugas sim, alfie el vian, yananto mihadi putra,se,m. si, pemanfaatan sistem i...
 
Tugas sim, rama nurrajib, putra yananto mihadi, informasi dalam praktik,2018
Tugas sim, rama nurrajib, putra yananto mihadi, informasi dalam praktik,2018Tugas sim, rama nurrajib, putra yananto mihadi, informasi dalam praktik,2018
Tugas sim, rama nurrajib, putra yananto mihadi, informasi dalam praktik,2018
 
(7) sim, kris aji kusuma, hapzi ali, implementasi sistem informasi, universit...
(7) sim, kris aji kusuma, hapzi ali, implementasi sistem informasi, universit...(7) sim, kris aji kusuma, hapzi ali, implementasi sistem informasi, universit...
(7) sim, kris aji kusuma, hapzi ali, implementasi sistem informasi, universit...
 
9, SIM, Dewi Zulfah, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen, Mercu Buana Unive...
9, SIM, Dewi Zulfah, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen, Mercu Buana Unive...9, SIM, Dewi Zulfah, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen, Mercu Buana Unive...
9, SIM, Dewi Zulfah, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen, Mercu Buana Unive...
 
Tugas artikel ke 8
Tugas artikel ke 8Tugas artikel ke 8
Tugas artikel ke 8
 
Sistem dan Komponen Sistem Informasi
Sistem dan Komponen Sistem InformasiSistem dan Komponen Sistem Informasi
Sistem dan Komponen Sistem Informasi
 
Sistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemenSistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemen
 
Sim, indah herlina, hapzi ali, analisis dan perancangan sistem informasi pt p...
Sim, indah herlina, hapzi ali, analisis dan perancangan sistem informasi pt p...Sim, indah herlina, hapzi ali, analisis dan perancangan sistem informasi pt p...
Sim, indah herlina, hapzi ali, analisis dan perancangan sistem informasi pt p...
 
SIM UTS, Restu Artma Prayoga, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi pada P...
SIM UTS, Restu Artma Prayoga, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi pada P...SIM UTS, Restu Artma Prayoga, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi pada P...
SIM UTS, Restu Artma Prayoga, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi pada P...
 
Riska yuliana
Riska yulianaRiska yuliana
Riska yuliana
 

More from Dian Anggraeni

Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, blog dan sistem da...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, blog dan sistem da...Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, blog dan sistem da...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, blog dan sistem da...Dian Anggraeni
 
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, e learning, 2018
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, e   learning, 2018Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, e   learning, 2018
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, e learning, 2018Dian Anggraeni
 
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, telekomunikasi, in...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, telekomunikasi, in...Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, telekomunikasi, in...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, telekomunikasi, in...Dian Anggraeni
 
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem pengambilan...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem pengambilan...Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem pengambilan...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem pengambilan...Dian Anggraeni
 
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, implikasi etis dar...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, implikasi etis dar...Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, implikasi etis dar...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, implikasi etis dar...Dian Anggraeni
 
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, manajemen keamanan...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, manajemen keamanan...Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, manajemen keamanan...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, manajemen keamanan...Dian Anggraeni
 
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, proses implementas...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, proses implementas...Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, proses implementas...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, proses implementas...Dian Anggraeni
 
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem manajemen b...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem manajemen b...Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem manajemen b...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem manajemen b...Dian Anggraeni
 
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, sumber daya komput...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, sumber daya komput...Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, sumber daya komput...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, sumber daya komput...Dian Anggraeni
 
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, pemanfaatan dan pe...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, pemanfaatan dan pe...Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, pemanfaatan dan pe...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, pemanfaatan dan pe...Dian Anggraeni
 
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, pemanfaatan teknol...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, pemanfaatan teknol...Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, pemanfaatan teknol...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, pemanfaatan teknol...Dian Anggraeni
 
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, pemanfaatan sistem...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, pemanfaatan sistem...Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, pemanfaatan sistem...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, pemanfaatan sistem...Dian Anggraeni
 
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, sistem informasi manajemen, ...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, sistem informasi manajemen, ...Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, sistem informasi manajemen, ...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, sistem informasi manajemen, ...Dian Anggraeni
 
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, MSDM, Manajemen Keuangan, Universitas Mercu...
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, MSDM, Manajemen Keuangan, Universitas Mercu...USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, MSDM, Manajemen Keuangan, Universitas Mercu...
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, MSDM, Manajemen Keuangan, Universitas Mercu...Dian Anggraeni
 
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, MSDM, Manajemen Pemasaran, Universitas Merc...
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, MSDM, Manajemen Pemasaran, Universitas Merc...USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, MSDM, Manajemen Pemasaran, Universitas Merc...
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, MSDM, Manajemen Pemasaran, Universitas Merc...Dian Anggraeni
 
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, MSDM, Manajemen Operasi dan Produksi, Unive...
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, MSDM, Manajemen Operasi dan Produksi, Unive...USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, MSDM, Manajemen Operasi dan Produksi, Unive...
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, MSDM, Manajemen Operasi dan Produksi, Unive...Dian Anggraeni
 
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, Komunikasi dan mengetahui model kepemimpina...
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, Komunikasi dan mengetahui model kepemimpina...USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, Komunikasi dan mengetahui model kepemimpina...
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, Komunikasi dan mengetahui model kepemimpina...Dian Anggraeni
 
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, Model Bisnis Konvensional, Waralaba dan E- ...
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, Model Bisnis Konvensional, Waralaba dan E- ...USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, Model Bisnis Konvensional, Waralaba dan E- ...
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, Model Bisnis Konvensional, Waralaba dan E- ...Dian Anggraeni
 
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, Berfikir kreativitas dan inovasi, Universita...
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, Berfikir kreativitas dan inovasi, Universita...USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, Berfikir kreativitas dan inovasi, Universita...
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, Berfikir kreativitas dan inovasi, Universita...Dian Anggraeni
 
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, Mengubah Pola fikir dan motivasi berprestasi...
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, Mengubah Pola fikir dan motivasi berprestasi...USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, Mengubah Pola fikir dan motivasi berprestasi...
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, Mengubah Pola fikir dan motivasi berprestasi...Dian Anggraeni
 

More from Dian Anggraeni (20)

Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, blog dan sistem da...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, blog dan sistem da...Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, blog dan sistem da...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, blog dan sistem da...
 
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, e learning, 2018
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, e   learning, 2018Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, e   learning, 2018
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, e learning, 2018
 
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, telekomunikasi, in...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, telekomunikasi, in...Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, telekomunikasi, in...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, telekomunikasi, in...
 
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem pengambilan...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem pengambilan...Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem pengambilan...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem pengambilan...
 
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, implikasi etis dar...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, implikasi etis dar...Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, implikasi etis dar...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, implikasi etis dar...
 
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, manajemen keamanan...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, manajemen keamanan...Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, manajemen keamanan...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, manajemen keamanan...
 
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, proses implementas...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, proses implementas...Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, proses implementas...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, proses implementas...
 
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem manajemen b...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem manajemen b...Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem manajemen b...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem manajemen b...
 
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, sumber daya komput...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, sumber daya komput...Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, sumber daya komput...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, sumber daya komput...
 
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, pemanfaatan dan pe...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, pemanfaatan dan pe...Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, pemanfaatan dan pe...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, pemanfaatan dan pe...
 
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, pemanfaatan teknol...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, pemanfaatan teknol...Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, pemanfaatan teknol...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, pemanfaatan teknol...
 
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, pemanfaatan sistem...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, pemanfaatan sistem...Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, pemanfaatan sistem...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, pemanfaatan sistem...
 
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, sistem informasi manajemen, ...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, sistem informasi manajemen, ...Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, sistem informasi manajemen, ...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, sistem informasi manajemen, ...
 
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, MSDM, Manajemen Keuangan, Universitas Mercu...
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, MSDM, Manajemen Keuangan, Universitas Mercu...USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, MSDM, Manajemen Keuangan, Universitas Mercu...
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, MSDM, Manajemen Keuangan, Universitas Mercu...
 
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, MSDM, Manajemen Pemasaran, Universitas Merc...
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, MSDM, Manajemen Pemasaran, Universitas Merc...USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, MSDM, Manajemen Pemasaran, Universitas Merc...
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, MSDM, Manajemen Pemasaran, Universitas Merc...
 
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, MSDM, Manajemen Operasi dan Produksi, Unive...
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, MSDM, Manajemen Operasi dan Produksi, Unive...USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, MSDM, Manajemen Operasi dan Produksi, Unive...
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, MSDM, Manajemen Operasi dan Produksi, Unive...
 
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, Komunikasi dan mengetahui model kepemimpina...
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, Komunikasi dan mengetahui model kepemimpina...USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, Komunikasi dan mengetahui model kepemimpina...
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, Komunikasi dan mengetahui model kepemimpina...
 
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, Model Bisnis Konvensional, Waralaba dan E- ...
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, Model Bisnis Konvensional, Waralaba dan E- ...USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, Model Bisnis Konvensional, Waralaba dan E- ...
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, Model Bisnis Konvensional, Waralaba dan E- ...
 
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, Berfikir kreativitas dan inovasi, Universita...
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, Berfikir kreativitas dan inovasi, Universita...USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, Berfikir kreativitas dan inovasi, Universita...
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, Berfikir kreativitas dan inovasi, Universita...
 
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, Mengubah Pola fikir dan motivasi berprestasi...
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, Mengubah Pola fikir dan motivasi berprestasi...USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, Mengubah Pola fikir dan motivasi berprestasi...
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, Mengubah Pola fikir dan motivasi berprestasi...
 

Recently uploaded

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 

Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, pengembangan sistem informasi, 2018

  • 1. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Pertemuan ke 7 Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah SIM Dosen Pengampu: Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si Disusun oleh : Nama : Dian Anggraeni NIM : 43217110258 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS – PROGRAM STUDI AKUNTASI UNIVERSITAS MERCU BUANA 2018
  • 2. Sistem informasi merupakan suatu tatanan yang terorganisasi dalam pengaturan sumber daya yang ada yang meliputi pengumpulan data lalu mengolahnya sehingga bisa dengan mudah untuk dikonsumsi dan lebih mudah dalam hal penyebarannya. Lebih jauh yang meliputi sumber daya meliputi: manusia, hardware, software, data dan jaringan yang terdapat di dalamnya (O’Brien, 2005). Komponen Sistem Informasi antara lain : 1. Manusia (Brainware) Sumberdaya manusia meliputi pengguna akhir (end users) dan pengelola sistem (sistem information managing team). Pengguna akhir adalah meraka yang menggunakan sistem informasi ataupun informasinya saja, dapat berupa individu ataupun organisasi. Sedangkan pengelola sistem adalah mereka yang membangun, mengoperasikan, dan merawat sistem informasi. 2. Perangkat Keras (Hardware) Sumberdaya perangkat keras mencakup mesin pengolah (processing machine), repositori (media penyimpanan) data (memory), pencetak informasi, dan unit Input/Output (peripherals) seperti scanner, stylus pen, camera, digitizer, mouse, light pen, key-board, terminals (monitors), printer, plotter, microphone, speaker, modem, data display. Suatu sistem informasi
  • 3. yang menggunakan basis sistem komputer sebagai processing machine, lebih dikenal dengan istilah CBIS (Computer-Based Information Sistem). Dalam paper ini konteks diskusi kita adalah CBIS. 3. Perangkat Lunak (Software) Sumberdaya perangkat lunak mencakup sekumpulan aturan-aturan atau panduan untuk kelangsungan aktivitas sistem informasi, progam aplikasi komputer, program pengembangan, dan program sistem operasi (Operating Sistem Software). 4. Jaringan (Netware) Sumberdaya jaringan meliputi seluruh sarana untuk telekomunikasi yang meliputi media telekomunikasi, prosesor telekomunikasi, aliran (jalur) telekomunikasi, topologi & aturan (protokol) telekomunikasi, keamanan serta zona telekomunikasi. 5. Data (Dataware) Sumber daya data meliputi semua fakta-fakta hasil pengukuran, pengamatan, perhitungan, atau transaksi yang perlu dihimpun dan disimpan untuk mendukung keseluruhan aktivitas sistem informasi. Informasi berbeda dari data. Informasi adalah data yang telah diolah dan disajikan dalam konteks yang bermanfaat bagi pengguna. Oleh sebab itu untuk menentukan data apa yang harus dihimpun dan disimpan, tergantung dari informasi apa yang diperlukan oleh pengguna maupun pengelola sistem informasi. Data yang dihimpun dapat berupa teks, citra (image), audio, atau video atau gabungan dari data-data tersebut yang dikenal dengan data multimedia. 6. Input Kegiatan yang meliputi penangkapan dan menyusunan elemen-elemen untuk dimasukkan dalam sistem dan diproses. 7. Proses Kegiatan yang meliputi proses transformasi yang mengubah input menjadi output.
  • 4. 8. Output Kegiatan yang meliputi penyampaian elemen yang diproduksu oleh sebuah proses transformasi menuju tujuan akhir. 9. Data Store Data yang diolah wajib disimpan dalam suatu basis data atau database karena dapat digunakan untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan dengan baik agar dapat menghasilkan informasi yang berkualiatas dan berguna juga untuk efisiensi kapasitas penyimpanan. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak yang disebut DBMS (Database Management Sistem). 10.Sistem Kontrol Pengendalian kelangsungan suatu sistem perlu diterapkan dan dimonitoring untuk meyakinkan bahwa sistem berjalan dengan normal dan baik sehingga jika terjadi bugs ataupun error, hal tersebut dapat segera diperbaiki agar kegiatan operasional berjalan lancar. Pengembangan sistem informasi manajemen dilakukan melalui beberapa tahap, dimana masing-masing langkah menghasilkan suatu hasil yang lebih rinci dari tahap sebelumnya. Tahap awal dari pengembangan sistem informasi umumnya dimulai dengan mendeskripsikan kebutuhan pengguna dari sisi pendekatan sistem rencana stratejik yang bersifat makro, diikuti dengan penjabaran rencana stratejik dan kebutuhan organisasi jangka menengah dan jangka panjang, lazimnya untuk periode 3 sampai 5 tahun. Tiga sasaran utama dalam penerapan sistem informasi dalam suatu perusahaan. Pertama, memperbaiki efesiensi kerja dengan melakukan otomasi berbagai proses yang mengelola informasi. Kedua, meningkatkan keefektifan manajemen dengan memuaskan kebutuhan informasi guna pengambilan keputusan. Ketiga, memperbaiki daya saing atau meningkatkan keunggulan kompetitif organisasi dengan merubah gaya dan cara berbisnis (ward and peppard, 2002). Ketiga sasaran tersebut dapat tercapai secara optimal apabila adanya jaminan keselarasan antara strategi sistem informasi dengan strategi bisnis perusahaan,
  • 5. dimana nantinya strategi bisnis akan memberikan arahan terhadap tercapainya suatu goal perusahaan, dan strategi sistem informasi akan memberikan dukungan terhadap pencapaian goal melalui penyiapan infrastruktur teknologi informasi yang sesuai dengan teknologi bisnis perusahaan untuk menentukan strategi sistem informasi yang dapat mendukung pencapaian visi dan misi, maka perlu pemahaman tentang strategi bisnis melalui perencanaan strategi bisnis dan strategi sistem informasi perencanaan formasi. Namun sering ditemukan bahwa penerapan sistem informasi kurang berpengaruh terhadap peningkatan kinerja dan kesuksesan bisnis perusahaan maupun peningkatan daya saing. Hal tersebut terjadi akibat penerapan sistim informasi yang hanya berfokus pada teknologinya saja. Oleh karena itu, cara efektif untuk mendapatkan manfaat strategis dari penerapan sistim informasi adalah dengan berkonsentrasi pada kaji ulang bisnis (rethinking business) melalui analisis masalah bisnis saat ini dan perubahan lingkungannya serta mempertimbangkan IT sebagai bagian solusi (Earl, 1992). Permasalahan di dalam penerapan sistim informasi pada suatu perusahaan dapat dikatakan sebagai paradoks produktivitas (Roach, 1994). Dimana didalam penerapan sistim informasi sudah di implementasikan secara baik, namun dari sisi lain seperti halnya keamanan, sumber daya manusia, transparansi, dan lain-lain bersifat sebaliknya. Sebagai contoh Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menginvestasikan sedikitnya Rp. 200 milyar untuk pengadaaan perangkat dan aplikasi sistim informasi dengan harapan agar penghitungan suara hasil pemilu dapat berjalan dengan cepat, akurat dan transparan. Dalam beberapa hal penayangan hasil perhitungan suara sudah memenuhi kriteria kecepatan yang diinginkan, namun demikian akurasi dan transparansi masih menjadi persoalan yang berbuntut pada keraguan terhadap masih diperlukannya sistim informasi dalam pemilu-pemilu berikutnya. Jika ditambahkan dengan persoalan rentannya sistem keamanan yang melekat pada sistim informasi KPU, belum tersedianya komputer dan jaringan komunikasi secara merata di seluruh Panitia Pemungutan Suara (PPS) di tingkat kecamatan, serta persoalan manajemen sistem informasi yang dinilai masih tidak standar, dapat
  • 6. diperkirakan persoalan paradok produktivitas sisitm informasi di KPU makin menjadi nyata. Permasalahan lain adalah investasi sistim informasi masih belum berhasil memberikan manfaat yang diharapkan kepada organisasi (Ward and Peppard, 2002). Pimpinan perusahaan sering dihadapkan pada kenyataan bahwa belanja modal (capital expenditure ) untuk sistim informasi tidak membuahkan hasil hingga nilai tertentu sesuai dengan besarnya investasi yang telah dilakukan. Perusahaan menggunakan sistim informasi untuk pengelolaan akuntansi dan keuangan, operasional pemasaran, layanan pelanggan, koordinasi antar kantor cabang, perencanaan produksi, pengendalian persediaan, mengurangi lead time , melancarkan distribusi dan lain sebagainya. Namun tidak jelas apakah penggunaan sistim informasi semacam ini sudah secara nyata menghasilkan output yang lebih banyak (Robert Solow dalam McCarty, 2001). Tahapan kerja dan tugas yang harus dilakukan dalam proses pengembangan sistem informasi : • Proses pengembangan sistem tidak harus urut • Jangan takut membatalkan proyek • Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem • Tahapan Pengembangan Sistem. Tahapan utama siklus hidup Pengembangan Sistem terdiri dari : a) Perencanaan Sistem ( Systems Planning) b) Analisis Sistem (System Analysis) c) Perancangan Sistem (Systems Design) d) Seleksi Sistem (System Selection) e) Implementasi dan Pemeliharaan Sistem (System Implementation & Maintenance)
  • 7. Bisnis saat ini berkembang sangat pesat, yang menyebabkan persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Banyak sekali operasional dalam perusahaan yang harus dilakukan dalam mewujudkan target dari perusahaan. Seorang manajer harus dapat mengambil keputusan dalam pengerjaan operasional suatu perusahaan. Manajer perlu memperhitungkan beberapa faktor dalam mengelola pengerjaan operasional perusahaan seperti faktor waktu, biaya, sumber daya manusia, dan lain sebagainya. Ada beberapa pendekatan dalam mengelola pengerjaan operasional atau pengerjaan suatu proyek dalam perusahaan, yaitu pendekatan insourcing dan pendekatan outsourcing. Masing-masing pedekatan tersebut pasti memiliki keunggulan dan kelemahan. Berikut ini akan dijelaskan secara lebih rinci mengenai masing-masing pendekatan dalam hubungannya dengan pengembangan sistem informasi dalam suatu perusahaan. 1. Pendekatan Insourcing Insourcing merupakan pendekatan dalam proses pengerjaan operasional atau pengerjaan proyek suatu perusahaan yang dilakukan oleh pihak internal perusahaan, yaitu para pekerja yang berhubungan dengan proyek yang dikerjakan dengan kontribusi minim dari spesialis IT, atau mengandalkan keahlian yang sudah ada. Pekerja IT dalam perusahaan tersebut mengembangkan sistem informasi yang nantinya akan digunakan oleh perusahaan itu sendiri. Jadi inti dari insourcing adalah pengerjaan suatu proyek dalam hal ini sistem informasi suatu perusahaan oleh perusahaan itu sendiri, atau secara internal dikembangkan oleh perusahaan itu sendiri. Proses atau metode perancangan sistem informasi untuk insourcing biasanya menggunakan metode perancangan sistem yang biasanya melakukan demonstrasi sistem terlebih dahulu pada pelanggan, yang gunanya untuk mengetahui lebih lagi akan keinginan pelanggan terhadap sistem yang dibuat, sehingga sistem yang tadinya belum sempurna dapat dikembangkan lagi atau lebih disempurnakan. Keuntungan pengembangan sistem informasi atau dengan menggunakan pendekatan insourcing adalah : 1. Perusahaan dapat mengontrol sistem informasinya sendiri.
  • 8. 2. Biaya untuk pekerja dalam perusahaan biasanya lebih kecil daripada biaya untuk pekerja outsource. 3. Mengurangi biaya operasional perusahaan, seperti biaya transportasi dan lainnya. Selain keuntungan diatas, terdapat beberapa kelemahan menggunakan insourcing yaitu perusahaan perlu memperhatikan masalah investasi dari pengembangan sistem informasi, jangan sampai pengembangan sistem informasi memakan waktu terlalu lama yang akan membutuhkan biaya lebih banyak lagi. Ada beberapa keunggulan atau keuntungan menggunakan insourcing, dan juga kelemahan menggunakaninsourcing. Keunggulan atau keuntungan menggunakan insourcing antara lain : 1. Dapat mengatur sendiri atau memutuskan syarat-syarat yang diperlukan untuk membangun sistem informasi.Karena sistem dibangun oleh pekerja internal perusahaan dan produknya nanti juga diperuntukkan perusahaan itu sendiri, maka perusahaan itu punya hak penuh dalam menentukan requirement atau syarat-syarat atau kebutuhan yang diperlukan dalam mengembangkan sistem informasi tersebut, sehingga dalam pengelolaannya, manajer perusahaan dapat mengontrol biaya yang dikeluarkan dalam mengembangkan sistem tersebut. 2. Meningkatkan partisipasi pekerja dan rasa kepemilikan pekerja terhadap perusahaan.Dengan mempekerjakan pekerja internal perusahaan dalam mengembangkan sistem, berarti partisispasi pekerja akan meningkat, dan diharapkan rasa kepemilikan pekerja terhadap perusahaan semakin meningkat, walaupun itu belum tentu terjadi. 3. Waktu yang diperlukan untuk mengembangkan sistem informasi tergolong cepat. Karena sistem informasi dikembangkan dalam perusahaan itu sendiri, maka proses pengembangan sistem informasi akan lebih cepat, karena setiap kebutuhan yang diperlukan oleh pekerja IT mengenai perusahaan akan segera didapat, juga apabila perusahaan ingin
  • 9. menambahkan sesuatu pada sistem informasi, perusahaan hanya perlu mengkonfirmasi pekerja IT perusahaan tersebut, dan pekerja IT akan dapat langsung mengerjakan perubahaanya. Selain beberapa keuntungan menggunakan insourcing dalam mengerjakan operasional perusahaan atau proyek perusahaan, ada juga beberapa kerugian dengan penggunaaan insourcing yaitu : 1. Kurangnya keahlian pekerja IT dalam perusahaan yang menyebabkan sistem yang dibangun menjadi kurang maksimal. 2. Tidak cukupnya alternatif disain sistem IT menyebabkan tersendatnya pengembangan sistem ke tahap berikutnya. 3. Dokumentasi yang minim dan kurangnya dukungan dari luar menyebabkan sistem yang dibangun akan mempunyai umur yang pendek. 2. Pendekatan Outsourcing Pendekatan outsourcing merupakan penyerahan tugas atau pekerjaan yang berhubungan dengan operasional perusahaan ataupun pengerjaan proyek kepada pihak ketiga atau perusahaan ketiga dengan menetapkan jangka waktu tertentu dan biaya tertentu dalam proses pengembangan proyeknya. Berikut ini merupakan gambar diagram yang menunjukkan proses apa saja yang dilakukan dalam lewat cara outsourcing : Melalui outsourcing perusahaan dapat membeli sistem informasi yang sudah tersedia, atau sudah dikembangkan oleh perusahaan outsource. Perusahaan juga dapat meminta perusahaan outsoutce untuk memodifikasi sistem yang sudah ada. Perusahaan juga dapat membeli software dan meminta perusahaan outsource untuk memodifikasi software tersebut sesuai keinginan perusahaan. Dan juga lewat outsourcing perusahaan dapat meminta untuk mengembangkan sistem informasi yang benar-benar baru atau pengembangan dari dasar. Adapun keuntungan dari penggunaan pendekatan outsourcing adalah :
  • 10. 1. Perusahaan dapat lebih fokus pada hal yang lain, karena proyek telah diserahkan pada pihak ketiga untuk dikembangkan. 2. Dapat mengeksploitasi skill dan kepandaian yang berasal dari perusahaan atau organisasi lain dalam mengembangkan produk yang diinginkan. 3. Dapat memprediksi biaya yang dikeluarkan untuk kedepannya. 4. Biasanya perusahaan outsource sistem informasi pasti memiliki pekerja IT yang kompeten dan memiliki skill yang tinggi, dan juga penerapan teknologi terbaru dapat menjadi competitive advantage bagi perusahaan outsource. Jadi dengan menggunakan outsource otomatis sistem yang dibangun telah dikombinasikan dengan teknologi yang terbaru. 5. Walaupun biaya untuk mengembangkan sistem secara outsource tergolong mahal, namun jika dibandingkan secara keseluruhan dengan pendekatan insourcing, outsourcing termasuk pendekatan dengan biaya yang rendah. Selain keunggulan diatas, pendekatan outsourcing juga memiliki beberapa kelemahan, kelemahan-kelemahan itu antara lain: 1. Kurangnya perusahaan dalam mengerti teknik sistem informasi agar bisa dikembangkan atau diinovasi di masa mendatang, karena yang mengembangkan tekniknya adalah perusahaan outsource. 2. Menurunkan kontrol perusahaan terhadap sistem informasi yang dikembangkan. 3. Informasi-informasi yang berhubungan dengan perusahaan kadang diperlukan oleh pihak pengembang aplikasi, dan kadang informasi penting juga perlu diberikan, hal ini akan menjadi ancaman bagi perusahaan bila bertemu dengan pihak pengembang yang nakal. 4. Ketergantungan dengan perusahaan lain yaitu perusahaan pengembang sistem informasi akan terbentuk. TAHAP-TAHAP PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
  • 11. Secara garis besar ada enam tahap yang biasa dijadikan sebagai batu pijakan/ model dalam melaksanakan aktivitas pengembangan tersebut, yaitu: perencanaan, analisis, desain, konstruksi, implementasi, dan pasca implementasi. A. Tahap Perencanaan/Survei Tahap ini merupakan suatu rangkaian kegiatan sejak ide pertama yang melatarbelakangi pelaksanaan pengembangan sistem tersebut dilontarkan. Dalam tahap perencanaan pengembangan sistem harus mendapatkan perhatian yang sama besarnya dengan merencanakan proyek-proyek besar lainnya, seperti perencanaan pengadaan perangkat jaringan teknologi informasi (TI), rencana membangun gedung kantor 15 tingkat dan sebagainya. Keuntungan-keuntungan yang diperoleh jika proyek pengembangan sistem informasi direncanakan secara matang, mencakup: 1. Ruang lingkup proyek dapat ditentukan secara jelas dan tegas. Unit organisasi, kegiatan ataupun sistem yang mana yang akan dilibatkan dalam pengembangan ini? unit mana yang tidak dilibatkan? Informasi ini memberikan perkiraan awal besarnya sumber daya yang diperlukan. 2. Dapat mengidentifikasi wilayah/area permasalahan potensial. Perencanaan akan menunjukkan hal-hal yang mungkin bisa terjadi suatu kesalahan, sehingga hal-hal demikian dapat dicegah sejak awal. 3. Dapat mengatur urutan kegiatan. Banyak sekali tugas-tugas terpisah dan harus berjalan secara bersamaan/ paralel yang diperlukan untuk pengembangan sistem. Tugas-tugas ini diatur dalam urutan logis berdasarkan prioritas informasi dan kebutuhan untuk efisiensi. Kegiatan-kegiatan dalam tahap perencanaan di sini, meliputi antara lain: a) Perumusan awal terhadap kebutuhan rinci atau target yang harus dicapai dari proyek pengembangan sistem yang akan dilakukan. b) Penyusunan proposal.
  • 12. c) Penentuan metodologi dan sistem informasi yang digunakan. d) Penunjukan tim untuk proyek yang akan dilaksanakan. e) Instruksi untuk mengeksekusi (memulai) proyek yang bersangkutan f) Identifikasi kendala-kendala sistem. Ada dua pihak yang terlibat langsung dalam perencanaan ini, yaitu pihak yang membutuhkan sistem informasi dan pihak yang akan melakukan perancangan atau penyusunan sistem informasi. Keluaran (output) yang harus dihasilkan dalam tahap ini adalah jadwal detail dari kelima tahapan berikutnya (khusunya yang menyangkut masalah waktu untuk penyelesaian), target yang dapat disampaikan, personil yang bertanggung jawab, aspek-aspek keuangan, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan pendayagunaan sumber daya yang dipergunakan dalam proyek. B. Tahap Analisis Ada dua aspek yang menjadi fokus tahap ini, yaitu aspek bisnis/ manajemen dan aspek teknologi. Tujuan dilakukannya langkah ini adalah untuk mengetahui posisi atau peranan teknologi informasi yang paling sesuai dan relevan di organisasi dan mempelajari fungsi-fungsi manajemen dan aspek-aspek bisnis terkait yang akan berpengaruh atau memiliki dampak tertentu terhadap proses desain, konstruksi, dan implementasi. Selama tahap analisis, sistem analis terus bekerjasama dengan manajer, dan komite pengarah sistem informasi terlibat dalam titik-titik yang penting mencakup kegiatan sebagai berikut: - Menetapkan rencana penelitian sistem - Mengorganisasikan tim proyek - Mendefinisikan kebutuhan informasi - Mendefinisikan kriteria kinerja sistem - Menyiapkan usulan rancangan sistem - Menyetujui atau menolak rancangan proyek pengembangan sistem
  • 13. Keluaran dari proses analisis di kedua aspek ini adalah masalah-masalah penting yang harus segera ditangani, analisis penyebab dan dampak permasalahan bagi organisasi, beberapa kemungkinan skenario pemecahan masalah dengan kemungkinan dan dampak risiko serta potensinya, dan pilihan alternatif solusi yang direkomendasikan. C. Tahap Desain Tim teknologi informasi bekerja sama dengan tim bisnis atau manajemen melakukan perancangan komponen-komponen sistem terkait. Tim teknologi informasi akan melakukan perancangan teknis dari teknologi informasi yang akan dibangun, seperti sistem basis data, jaringan komputer, teknik koversi data, metode migrasi sistem, dan sebagainya. Sementara itu, secara paralel dan bersama-sama tim bisnis atau manajemen, dan tim teknologi informasi akan melakukan perancangan terhadap komponenkomponen organisasi yang terkait, seperti: standard operating procedures (SOP), struktur organisasi, kebijakan-kebijakan, teknik pelatihan, pendekatan SDM, dan sebagainya. Langkah-langkah tahap rancangan sistem mencakup: 1) Menyiapkan detail rancangan sistem 2) Mengidentifikasi berbagai alternatif konfigurasi/rancang bangun sistem 3) Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem 4) Memilih konfigurasi terbaik 5) Menyiapkan usulan penerapan/aplikasi 6) Menyetujui atau menolak aplikasi sistem D. Tahap Konstruksi Dari semua tahapan yang ada, tahap konstruksi inilah yang biasanya paling banyak melihatkan sumber daya terbesar, terutama dalam hal penggunaan SDM, biaya, dan waktu. Pengendalian terhadap manajemen proyek pada tahap konstruksi harus diperketat agar penggunaan sumber daya dapat efektif dan efisien. Bagaimanapun, hal ini akan berdampak terhadap keberhasilan proyek sistem
  • 14. informasi yang diselesaikan secara tepat waktu. Akhir dari tahap konstruksi biasanya berupa uji coba atas sistem informasi yang baru dikembangkan. E. Tahap Implementasi Secara umum tujuan dari tahapan ini adalah untuk melaksanakan uji coba atas konsep pengembangan sistem yang telah disusun. Dalam tahapan ini kegiatan dititikberatkan pada penelitian apakah konsep sistem yang telah disusun itu dapat dilaksanakan dengan benar/tidak. Keluaran yang dihasilkan adalah suatu rekomendasi uji coba atas hasil penelitian selama pelaksanaan uji coba dalam jangka waktu tertentu. Pekerjaan utama dalam implementasi sistem biasanya mencakup hal-hal sebagai berikut: - Merencanakan waktu yang tepat untuk implementasi - Mengumumkan rencana implementasi - Mendapatkan sumberdaya perangkat keras dan lunak - Menyiapkan database - Menyiapkan fasilitas fisik - Memberikan pelatihan dan workshop - Menyiapkan saat yang tepat untuk cutover (peralihan sistem) - Penggunaan sistem baru Pemberian pelatihan (training) harus diberikan kepada semua pihak yang terlibat sebelum tahap implementasi dimulai. Selain untuk mengurangi risiko kegagalan, pemberian pelatihan juga berguna untuk menanamkan rasa memiliki terhadap sistem baru yang akan diterapkan. Dengan cara ini, seluruh jajaran pengguna akan dengan mudah menerima sistem tersebut dan memeliharanya dengan baik di masa-masa mendatang F. Tahap Pasca Implementasi Seperti halnya sumber daya yang lain, sistem informasi akan mengalami perkembangan di kemudian hari. Hal-hal seperti modifikasi sistem, berpedoman ke sistem lain, perubahan hak akses sistem, penanganan terhadap fasilitas pada
  • 15. sistem yang rusak, merupakan contoh dari kasus-kasus yang biasanya timbul dalam pemeliharaan sistem. Disinilah diperlukan dokumentasi yang memadai dan pemindahan pengetahuan dari pihak penyusun sistem kepengguna untuk menjamin terkelolanya dengan baik proses-proses pemeliharaan sistem. Dari perspektif manajemen, tahap pasca-implementasi adalah berupa suatu aktivitas di mana harus ada personil atau divisi yang dapat melakukan perubahan atau modifikasi terhadap sistem informasi sejalan dengan perubahan kebutuhan bisnis yang dinamis. KENDALA PENERAPAN IMPLEMENTASI Perkembangan dan implementasi teknologi informasi pada organisasi, baik organisasi profit maupun non profit, adalah fenomena yang sangat mempengaruhi kinerja sebuah organisasi/perusahhan, banyak organisasi yang tidak mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi keberadaan teknologi informasi. Yang harus diperhatikan dalam Implementasi Teknologi Informasi dapat berjalan dengan baik harus perlu Sumber Daya Manusia (SDM) dan antara lain : - secara general faktor penting yang mempengaruhi implementasi teknologi informasi secara optimal adalah : budaya, kondisi negara, Infrastruktur dan Sumber Daya Manusia - Ketersediaan SDM dalam bidang teknologi informasi tampaknya menjadi kendala utama yang dihadapi oleh sebagian besar departemen/institusi pemerintah - Budaya Organisasi dan Budaya Kerja Berikut ini berbagai kendala riil dan potensial yang dihadapi dalam pengembangan sistem informasi di institusi tersebut, yaitu : a. Masalah Kebisaaan dan Kurang Memahami Basis data
  • 16. Ini dapat dipahami karena Word dari asalnya adalah program aplikasi pengolah kata dan Excel adalah program pengolah angka atau spread sheet. Memang kedua program aplikasi tersebut bisa untuk mencatat dan menyimpan file tentang identitas pelanggan danada fasilitas untuk sort dan find, tetapi tetap saja bukan program pengolah data. Ini adalah fakta yang harus dipahami secara bijak dan banyak juga dari merekaakan menjadi bingung kalau, sederhanya, tampilan Windows sedikit diubah. Hal yang sederhana saja sudah membuat mereka bekerja tidak maksimal. Belum lagi jika apa yang bisa tampil di layar monitor mereka diubah, meksipun tujuannya mempermudah pekerjaan mereka, maka bisa dibayangkan betapa kacau nantinya. Mengapa ini bisa terjadi? Kemungkinan karena dahulu, pada saat proses rekrutmen karyawan, memang disyaratkan yang bisa Word dan Excel saja. Jadi dalam hal ini, karyawan tidak salah, manajer personalia atau pemiliklah yang salah dalam mencantumkan syarat menjadi karyawan. b. Prosedur yang tidak Baku Dalam proses pencatatan prosedur yang dilakukan satu departemen, tidak dilakukan uji secara initernal di departemen itu sendiri maupun uji antar departemen. Memang untuk mencatat alur prosedur itu tampaknya mudah, tetapi kalau belum diuji dan sudah akan digunakan oleh departemen sistem informasi untuk dijadikan pedoman dalam pembuatan program, maka merusak. Uji internal dalam departemen itu sendiri sebenarnya seperti kita melihat oleh TKP dalam sudah kejadian hukum. Ada cerita atau ada BAP, dalam hal ini bisa disamakan dengan prosedur, kemudian memang diuji di lapangan. Misalnya prosedur pelayanan pelanggan baru. Di dalam buku prosedur dijelaskan bahwa pelanggan baru adalah mereka yang sama sekali belum pernah menikmati jasa institusi secara langsung dan belum pernah terdaftar sebagai pelanggan institusi.
  • 17. Di lapangan yang terjadi lain. Yang dimaksud pelanggan baru, bisa jadi mereka yang lupa membawa kartu member dan kemudian karena ingin segera menikmati layanan institusi, maka dibuatlah atau dia dianggap sebagai pelanggan baru.Jadi mana yang benar antara penyataan di buku prosedur atau yang terjadi di lapangan? Prosedur baku dalam buku prosedur itulah yang harus ditaati. Masalah pelanggan yang bisa terdaftar dua kali karena karyawan bisanya hanya Word dan Excel, bukan dengan Access yang didisain khusus untuk database. Kalau karyawan tersebut bisa dengan Access, maka identitas pelanggan yang sama tidak akan terjadi lagi. Permasalahan lain berupa keterbatasan departemen sistem informasi yang hanya terdiri dari 4 orang dan 1 pimpinan untuk memahami setiap prosedur yang ada di 60 departemen. Meskipun bisa di baca dari buku prosedur, tetapi kedalaman dan pemahaman departemen ini akan sangat dipertanyakan. Bagaimanapun juga, departemen sistem informasi ini adalah ‘outsource’ meskipun masih berada dalam satu institusi. c. Penunjukan Prioritas Otoritas Di dalam praktik keseharian, prioritas otoritas ini kurang diperhatikan, tetapi di sisi konsumen, malah diuntungkan. Misalnya, seorang konsumen telah menikmati layanan jasa, dan ia diminta untuk membayar di loket kas, tetapi ternyata di loket tersebut terjadi antrian, si konsumen tersebut bisa menitipkan pembayarannya ke karyawan lain. Karyawan yang dititipi tinggal membubuhkan paraf dan meminjam cap lunas. Uang diambil karyawan sekaligus dengan tembusan nota, selesai, tetapi di dalam buku prosedur, praktik ‘potong jalan’ semacam itu tidak boleh lagi dilakukan meski, dirasa membuat praktis dan melayani konsumen. Contoh lain misalnya:”Kalau atasan tertinggi sudah tanda tangan, maka segera bisa dijalankan, tidak usah lagi minta tanda tangan dari yang lain.” Ini sering terjadi, dan anehnya, karyawan yang ‘dilompati’ tenang - tenang saja dan percaya bahwa kalau atasan sudah tanda tangan, berarti semua sudah beres. Meminta konfirmasi melalui intercom atau aiphone juga sering dilakukan. Meski tidak ada cap
  • 18. otorisasi, tetapi kalau sudah dijelaskan melalui intercom bahwa konsumen tersebut sudah berstatus ‘beres’, maka bagian lain bisa meneruskan proses. d. Mengkomunikasikan Rencana Pengembangan Sistem Informasi ke Karyawan Operator Sering kali berbagai penolakan muncul karena tidak ada komunikasi, meski yang ditolak itu bertujuan baik. Demikian juga di dalam institusi ini, tapaknya komunikasi yang intensif terjadi hanya antara departemen sistem informasi dengan berbagai pimpinan departemen, tetapi antara departemen komuniasi dan pimpinan departemen ke karyawan yang nantinya akan berfungsi sebagai operator, tidak dilakukan. Mereka menganggap bahwa operator itu hal yang kecil dan remeh-temeh, nantinyakalau diberi pelatihan, maka semuanya akan beres. Ternyata potensi konfliknya akan besar jika sistem informasi harus berhadapan dengan mereka. Operator ini, meskipun disepelehkan, adalah pengguna sistem informasi dan sekaligus ujung tombak institusi dengan para konsumen. e. Keinginan Pemilik yang Tidak Jelas Sering sekali, pemilik yang telah melihat sistem informasi di tempat lain, ‘tergoda’ juga untuk memilikinya. Kalau hanya tergoda untuk memilikinya tetapi tidak diikuti pemahaman tentang sistem informasi dan visi yang kuat, maka permintaan akan adanya sistem informasi di institusi akan menjadi bumerang. Secara teknis, permintaan pemilik institusi cukup sederhana, agar dia bisa mengawasi transaksi setiap harinya, tetapi bagian sistem informasi akan ‘menjebol’ sistem yang sudah ada dengan suatu sistem yang baru dan ini berpotensi akan menimbulkan konflik. Pernah terjadi di institusi lain, pemilik atau pengambil keputusan sama sekali tidak tahu tentang komputer dan sistem informasi, tetapi berani memutuskan untuk menggunakan sistem informasi yang paling canggih. Hasilnya Hancur, karena dia menganggap bahwa sistem informasi hanyalah masalah teknis: menyediakan komputer, perangkat lunak, dan jaringan, selesai. Masalah visi-misi perusahaan,
  • 19. budaya, kebisaaan,dan bagaimana tanggapan manusia terhadap munculnya sistem informasi, tidak dia pahami. SOLUSI UNTUK MENGATASI KENDALA DALAM IMPELEMNTASI SISTEM INFORMASI Penerapan sistem informasi di institusi ini sudah bermasalah dari awal. Banyak orang di dalam institusi dan orang dari luar berpendapat: ”Kalau perencanaan penggunaan sistem informasi benar seperti ini, maka lebih baik ditunda dahulu dan biarlah kembali ke sistem yang lama. Selain itu karena juga tidak terlihat adanya added value, tetapi justru reducing value di institusi itu.” Semua sistem lama sudah berjalan dengan baik dan selama ini tidak ada keluhan, kalaupun ada yang perlu dibenahi, lebih baik segera dilakukan pembenahan dan tidak menrombak total.Misalnya yang sederhana saja, masalah database yang tidak dikuasai karyawan sehingga mengakibatkan kemungkinan besar ada data pelanggan yang ganda, segeralah diaudit dan karyawan dilatih untuk menguasai program aplikasinya, seperti MS. Access dan biarlah karyawan itu berkreasi sesuai dengan kesenangannya. Kalau karyawan itu sudah senang, maka otomatis dia akan mencintai rancangan database yang dia buat sendiri. Pada akhirnya, semua orang di departemen pelanggan akan berlatih atau paling tidak dibuatkan table, query, report, sesuai dengan keinginan pengguna. Efeknya adalah, semua orang dalam departemen pelanggan akan menguasai program aplikasi itu dan usaha ini murah serta mudah. Efeknya lagi ialah, departemen ini akan menjadi embrio untuk menularkan kemampuannya ke departemen lain dan kalau ini berhasil, maka ‘penularan’ pengetahuan mengenai database akan segera menyebar ke seluruh institusi itu. Bagaimana efeknya bagi departemen sistem informasi? Tentu saja sangat terbantu karena setiap departemen sudah menyenangi rancangan database -nya sendiri, dan itu juga berarti akan mengurangi penolakan, dan jika departemen ini akan membuat sistem informasi, table dalam MS.Access sangat kompatibel dengan software database lain ataupun bahasa pemrograman lain. Tiap - tiap departemen,
  • 20. setelah berhasil membuat database-nya sendiri, sesuai dengan prosedur yang mereka buat sendiri, tentunya akan mengurangi ketergantungan dengan departemen sistem informasi. Misalnya, jika terjadi penambahan table atau terjadi bug, maka mereka bisa mengatasinya sendiri.Berbeda misalnya jika, semua di- centralized oleh departemen sisteminformasi. Jika terjadi sesuatu di departemen tertentu, maka departemen itu akan sangat tergantung dengan departemen sistem informasi untuk memperbaikinya. Dalam contoh ini, departemen sistem informasi tetap dianggap sebagai out- source, meskipun masih di dalam lingkup institusi. Jika, minimal ada dua departemen yang database - nya sudah siap dan sesuai dengan prosedurnya, maka bisa di cross-check, apakah database beserta prosedur yang dimiliki didepartemen satu, sesuai dengan database dan prosedur di departemen lain. Juga harus diamati bagaimana masalah tingkatan dan pengendalian otorias dan alur informasi di antara dua departemen itu. Departemen sistem informasi nantinya harus mengevaluasi database yang dimiliki departemen lain dan membuat kebijakan mengenai otoritas dan akses informasi di lingkungan institusi itu. Bagaimana dengan sikap pemilik? Meskipun sudah tersedia dana 12M, pemilik tentunya tidak akan setuju apabila dana sebesar itu justru akan reducing value bagi institusinya. Pemintaan pemilik jelas, ingin agar laporan harian sudah siap sebelum pukul 5 sore dan ia ingin agar bisa mengamati transaksi harian yang dia inginkan. Kedua permintaan ini sebenarnya sangat mungkin dipenuhi tanpa mengubah sistem yang lama.Apa bisa? Bisa saja. Departemen sistem informasi harus berkoordinasi dengan pimpinan dan menanyakan informasi harian apa yang pimpinan inginkan. Setelah di dapat, maka departemen ini berkoordinasi dengan departemen yang berkaitan dengan inormasi yang pemilik inginkan.Selesai. Bisa juga, dengan teknologi sekarang, yaitu remote software, komputer di setiap departemen di-instalkan software tersebut sehingga pimpinan bisa mengakses file yang diperlukan di setiap komputer yang ia inginkan. Jadi, kalau hanya ada dua keinginan itu dan bisa diselesaikan dengan mudah, tidak perlu lagi semua dirombak. Alasan kegagalan penerapan sistem informasi antara lain:
  • 21. 1. Kurangnya dukungan dari pihak eksekutif atau manajemen Persetujuan dari semua level manajemen terhadap suatu proyek sistem informasi membuat proyek tersebut akan dipersepsikan positif oleh pengguna dan staf pelayanan teknis informasi. Dukungan tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk penghargaan terhadap waktu dan tenaga yang telah dicurahkan pada proyek tersebut. Keterlibatan dalam desain dan operasi sistem informasi mempunyai beberapa hasil yang positif. Pertama, jika pengguna terlibat secara mendalam dalam desain sistem, ia akan memiliki kesempatan untuk mengadopsi sistem menurut prioritas dan kebutuhan bisnis, dan lebih banyak kesempatan untuk mengontrol hasil. Kedua, pengguna berkecenderungan untuk lebih bereaksi positif terhadap sistem karena mereka merupakan partisipan aktif dalam proses perubahan itu sendiri. Kesenjangan komunikasi antara pengguna dan perancang sistem informasi terjadi karena pengguna dan spesialis sistem informasi cenderung memiliki perbedaan dalam latar belakang, kepentingan dan prioritas. Inilah yang sering dikatakan sebagai kesenjangan komunikasi antara pengguna dan desainer (user-designer communication gap). 2. Tidak Memiliki Perencanaan Memadai Sistem informasi sebaiknya harus ditentukan maksud dan tujuannya. Setelah itu, menambahkan komponen-komponen yang sesuai dengan tujuan utama dari sistem informasi tersebut. Perencanaan sistem informasi sebaiknya sejalan dengan tujuan dan komponen-komponen yang telah ditentukan sehingga tidak keluar dari jalur utama yang telah ditetapkan. Sistem informasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan akan menghambat tujuan dari perusahaan tersebut. Pengembangan dan penerapan sistem informasi yang tidak didukung dengan perencanaan yang matang tidak akan mampu menjembatani keinginan dan kepentingan berbagai pihak di perusahaan. Hal ini dikarenakan sistem yang
  • 22. dijalankan tidak sesuai dengan arah dan tujuan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan yang tidak memiliki kompetensi inti dalam bidang teknologi informasi sebaiknya menjadi tidak memaksakan untuk menjadi leader dalam investasi teknologi informasi. Sebagian besar penyedia jasa teknologi informasi kurang sensitif terhadap manajemen perusahaan, tetapi hanya fokus pada tools yang akan dikembangkan. Kelemahan inilah yang mengharuskan perusahaan untuk mengidentifikasi secara jelas kebutuhan dan spesifikasi sistem informasi yang akan diterapkan berikut manfaatnya terhadap perusahaan. Kemauan perusahaan dalam merancang penerapan sistem informasi berdasarkan sumberdaya yang dimiliki diyakini dapat meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan. 3. Inkompetensi secara Teknologi Kesuksesan pengembangan sistem informasi tidak hanya bergantung pada penggunaan alat atau teknologinya saja, tetapi juga manusia sebagai perancang dan penggunanya. Sistem informasi yang tidak disosialisasikan akan menyebabkan karyawan tidak dapat menggunakan sistem informasi tersebut. Hal ini akan berdampak pada menurunnya kinerja perusahaan dan kegagalan sistem informasi sehingga sistem informasi yang telah dirancang akan sia-sia serta menyebabkan kerugian materi yang cukup besar. Selain itu, waktu sosialisasi yang singkat dapat menjadi kendala dalam hal penerapan sistem informasi. Karyawan kurang mempelajari mengenai sistem informasi yang mereka gunakan sehingga kemampuan mereka terbatas. Menurut Pambudi (2003) harus ada penyesuaian tertentu dalam menerapkan sistem informasi. Penyesuaian terhadap strategi penerapan sistem yang baru harus disosialisasikan dengan jelas kepada karyawan. Sistem informasi harus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pengguna. Kompleksitas sistem bukanlah merupakan jaminan perbaikan kinerja, bahkan menjadi kontraproduktif jika tidak didukung oleh kesiapan sumberdaya manusia dalam tahapan implementasinya. Hal ini sering terjadi terutama pada perusahaan yang pengetahuan teknologi
  • 23. informasinya rendah. Jika pengembangan sistem informasi diserahkan pada sumberdaya yang kurang memiliki kompetensi dibidangnya akan berakibat fatal bagi perusahaan ketika sistem tersebut telah diterapkan. Pengembangan sistem informasi sebagai salah satu sarana pencapaian tujuan perusahaan, sehingga keduanya harus relevan, serta perlu disiapkan dengan baik dan matang. Selain itu, perusahaan harus memiliki harapan yang nyata, yaitu yang ingin dicapai dan berusaha dalam meraihnya, sehingga efektivitas dari pengembangan atau penerapan sistem informasi dapat terjadi. 4. Komunikasi Antara Pengguna dengan Perancang Sistem Informasi Hubungan antara konsultan dengan klien secara tradisional merupakan bidang masalah dalam upaya sistem informasi. Pengguna dan specialist sistem informasi cenderung mempunyai perbedaan dalam latar belakang, kepentingan dan prioritas. Inilah yang sering dikatakan sebagai kesenjangan komunikasi antara pengguna dan desainer. Perbedaan ini akan menyebabkan adanya perbedaan loyalitas organisasi, pendekatan dalam pemecahan masalah, dan referensi. 5. Tingkat Kompleksitas dan Resiko Terdapat kecenderungan gagal pada Beberapa proyek pengembangan sistem karena sistem-sistem tersebut mengandung tingkat resiko yang tinggi dibandingkan yang lain. Para peneliti telah mengidentifikasikan tiga faktor kunci yang memengaruuhi tingkat resiko proyek. Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut diperlukan langkah-langkah penyelesaian yang sekaligus berfungsi sebagai prasyarat keberhasilan penerapan implementasi informasi dalam pembelajaran. Terdapat beberapa persyaratan agar dapat menerapkan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi, yaitu tersedianya sarana prasarana yang menunjang pembelajaran berbasis teknologi informasi yang harus dipenuhi dalam menerapkan pembelajaran berbasis Teknologi informasi adalah:
  • 24. 1. Harus memiliki akses terhadap teknologi digital dan Internet dalam kelas, sekolah, dan lembaga pendidikan. Harus memiliki sarana prasarana yang memadai yang berkaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi. 2. Harus tersedia materi yang berkualitas, dan staff pengajar harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan alat-alat dan sumber- sumber digital untuk membantu pembelajar agar mencapai standar akademik. 3. tersedianya anggaran atau dana yang cukup untuk untuk mengadakan, mengembangkan dan merawat sarana prasarana Teknologi Sistem Informasi dan Komunikasi tersebut. Resiko dalam Penerapan Sistem Informasi di Perusahaan Sistem informasi membuat proses bisnis suatu organisasi menjadi lebih efisien dan efektif dalam mencapai tujuan. Sistem informasi bahkan menjadi key- enabler (kunci pemungkin) proses bisnis organisasi dalam memberikan manfaat bagi stakeholders. Maka dari itu, semakin banyak organisasi, baik yang berorientasi profit maupun yang tidak, mengandalkan sistem informasi untuk berbagai tujuan. Di lain pihak, seiring makin meluasnya implementasi sistem informasi maka kesadaran akan perlunya dilakukan review atas pengembangan suatu sistem informasi semakin meningkat. Kesadaran ini muncul karena munculnya berbagai kasus yang terkait dengan gagalnya sistem informasi, sehingga memberikan akibat yang sangat mempengaruhi kinerja organisasi. Terdapat beberapa resiko yang mungkin ditimbulkan sebagai akibat dari gagalnya pengembangan suatu sistem informasi, antara lain: 1. Sistem informasi yang dikembangkan tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi. 2. Melonjaknya biaya pengembangan sistem informasi karena adanya “scope creep” (atau pengembangan berlebihan) yang tanpa terkendali. 3. Sistem informasi yang dikembangkan tidak dapat meningkatkan kinerja organisasi. Mengingat adanya beberapa resiko tersebut diatas yang dapat memberikan dampak terhadap kelangsungan organisasi maka setiap organisasi harus melakukan
  • 25. review dan evaluasi terdapat pengembangan sistem informasi yang dilakukan. Review dan evaluasi ini dilakukan oleh internal organisasi ataupun pihak eksternal organisasi yang berkompeten dan diminta oleh organisai. Kegiatan review dan evaluasi ini biasanya dilakukan oleh Auditor Sistem Informasi. Selain wawasan, pengetahuan dan ketrampilan diatas seorang spesialis audit sistem informasi juga dituntut memenuhi syarat akreditasi pribadi terkait suatu sistem sertifikasi kualitas yang diakui secara internasional. Salah satu sertifikasi profesional sebagai standar pencapaian prestasi dalam bidang audit, kontrol, dan keamanan sistem informasi yang telah diterima secara internasional adalah CISA® (Certified Information Systems Auditor) yang dikeluarkan oleh ISACA (Information Systems Audit and Control Association). Audit sistem informasi dilakukan untuk menjamin agar sistem informasi dapat melindungi aset milik organisasi dan terutama membantu pencapaian tujuan organisasi secara efektif. Metode - metode Evaluasi Investasi : A. Value Chain Assessment (Organization and Industry) Pendekatan value chain assessment ini menggunakan rantai nilai tambah dari Michael Porter sebagai dasar pengecekan dalam membandingkan sistem aplikasi organisasi. Proses ini menghubungkan aktivitas nilai internal organisasi dengan aktivitas nilai industri. Untuk analisis yang lebih mendalam, kedua pendekatan tersebut perlu digunakan. Pada langkah yang sama dalam menganalisis strategic match, bobot evaluasi dapat dihubungkan dengan sistem yang lebih penting dan skor didasarkan pada derajat dimana sistem - sistem tersebut telah diimplementasikan dan telah mencapai sasaran. (Remenyi, 2001, p74) B. Relative Competitive Performance Beberapa organisasi menilai kinerjanya dengan melakukan perbandingan terhadap kompetitornya. Hal ini memerlukan suatu pemantauan terhadap kompetitor tersebut mengenai kondisi teknologi informasinya, penggunaan TI
  • 26. dalam mencapai strategi korporasi, serta perkiraaan biaya yang dibutuhkan dalam membangun TI. Hal ini merupakan proses yang cukup sulit dan seringkali mengandalkan evaluasi yang sangat subyektif dalam menentukan peringkat dan skor. (Remenyi, 2001, p74) C. Work-Study Assessment Pendekatan work – study pada evaluasi manfaat TI memerlukan review yang rutin tentang bagaimana pekerjaan di departemen dilakukan. Selama review berjalan, intensitas kerja dicatat dengan teliti sesuai dengan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan semua pekerjaan tersebut. Penaksiran work – study dapat bersifat obyektif jika dilakukan oleh orang yang professional. Hasil dari pendekatan ini digunakan sebagai masukan dalam melakukan análisis cost benefit. (Remenyi, 2001, p75)
  • 27. DAFTAR PUSTAKA • Arafat, farid, 2015.http://farid52e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2015/02/02/pengembang an-sistem-informasi-perusahaan-dengan-pendekatan-sistem- insourcing-outsourcing/ (02 Feb 2015) • Pujangkara, Yudha, 2014. http://yudha45e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2014/01/30/faktor- pendukung-dan-penghambat-penerapan-sistem-informasi-di- perusahaan/ (30 Jan 2014) • Simandjuntak, John, Philio. https://media.neliti.com/media/publications/79108-ID-mengatasi- kendala-dalam-penerapan-sistem.pdf • https://sis.binus.ac.id/2015/07/01/resiko-dalam-penerapan-sistem- informasi-di-perusahaan/ (01 Jul 2015) • Nolastname, 2010. http://agentfelix86.blogspot.com/2010/05/untuk- saat-ini-tanpa-dukungan-teknologi.html • Hendarti Henny, Nugroho Ardhianto Aryo, Legiastuti Dwi, Nikmah, 2011. https://media.neliti.com/media/publications/172322-ID-analisis- investasi-sistem-informasi-deng.pdf (17-18 Jun 2011) • Putra, Yananto Mihadi. (2018). Pengembangan Sistem Informasi. Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen. FEB - Universitas Mercu Buana: Jakarta.