TUGAS SIM, Akbar Nurhisyam, Yananto Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si, ,PROSES IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMN PADA PERUSAHAAN UNTUK MENDUKUNG KELANGSUNGAN AKTIFITAS BISNIS PERUSAHAAN, 2018
TUGAS SIM, Akbar Nurhisyam, Yananto Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si, ,PROSES IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMN PADA PERUSAHAAN UNTUK MENDUKUNG KELANGSUNGAN AKTIFITAS BISNIS PERUSAHAAN, 2018
Similar to TUGAS SIM, Akbar Nurhisyam, Yananto Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si, ,PROSES IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMN PADA PERUSAHAAN UNTUK MENDUKUNG KELANGSUNGAN AKTIFITAS BISNIS PERUSAHAAN, 2018
IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNIVE...Siti Suntamah II
Similar to TUGAS SIM, Akbar Nurhisyam, Yananto Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si, ,PROSES IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMN PADA PERUSAHAAN UNTUK MENDUKUNG KELANGSUNGAN AKTIFITAS BISNIS PERUSAHAAN, 2018 (20)
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
TUGAS SIM, Akbar Nurhisyam, Yananto Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si, ,PROSES IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMN PADA PERUSAHAAN UNTUK MENDUKUNG KELANGSUNGAN AKTIFITAS BISNIS PERUSAHAAN, 2018
1. PROSES IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMN PADA
PERUSAHAAN UNTUK MENDUKUNG KELANGSUNGAN AKTIFITAS
BISNIS PERUSAHAAN
Disusun Oleh:
Akbar Nurhisyam
43217010116
Fakultas Ekonomi dan Bisnis / Akuntansi S1
Dosen Pengampu : Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si
Kelas : Sistem Informasi Manajemen (B-202, 16.00-18.30)
2. 1.1 Latar Belakang
Sistem adalah satu kesatuan komponen yang saling terhubung dengan batasan
yang jelas bekerja bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan. Sistem
informasi adalah kombinasi dari people, hardware, software, jaringan
komunikasi, sumber-sumber data, prosedur dan kebijakan yang terorganisasi
dengan baik yang dapat menyimpan, mengadakan lagi, menyimpan, dan
menyebarluaskan informasi dalam suatu organisasi. Orang bergantung pada
sistem informasi untuk berkomunikasi antara satu sama lain dengan
menggunakan berbagai jenis alat fisik (hardware), perintah dan prosedur
pemrosesan informasi (software), saluran komunikasi (jaringan) dan data yang
disimpan (sumber daya data). Seiring dengan perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi, sistem informasi memberikan peran yang sangat penting dalam
dunia bisnis sehingga seringkali orang menggunakan keunggulan sistem
informasi yang ia gunakan sebagai kunci strategi bisnis.
Informasi dapatdiibaratkan sebagaidarah yang mengalir didalam tubuh manusia,
seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk
mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa
informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang
mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami
ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil
keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan
mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping
itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik.
Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak
informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data).
Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam
mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system).
Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas
adalah tujuan dalam mendesain sistem baru.
Sebuah perusahaan mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa
menjalankan kegiatannya sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan
pembayaran atas perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya
adalah kegiatan pengolahan data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru tulis
yang mengikuti suatu prosedur standar tertentu. Komputer bermanfaat utnuk
tugas-tugas pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah sistem informasi
menajemen melkasanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar sistem
3. pengolahan data. Adalah sistem pengolahan informasi yang menerapkan
kemampuan komputer untuk menyajikan informasi bagi manajemen dan bagi
pengambilan keputusan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Informasi
Sistem adalah satu kesatuan komponen yang saling terhubung dengan batasan
yang jelas bekerja bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan (O’Brien
dan Marakas 2009). Sistem informasi dalam suatu pemahaman yang sederhana
dapatdidefinisikan sebagai satu sistem berbasis komputer yang
menyediakaninformasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa
(Sutono, 2007). Sistem informasi adalah kombinasi dari people, hardware,
software, jaringan komunikasi, sumber-sumber data, prosedur dan kebijakan
yang terorganisasi dengan baik yang dapat menyimpan, mengadakan lagi,
menyimpan, dan menyebarluaskan informasi dalam suatu organisasi (O’Brien
dan Marakas 2009).
Sistem informasi memuat berbagai informasi penting mengenai orang, tempat,
dan segala sesuatu yang ada di dalam atau di lingkungan sekitarorganisasi.
Informasi sendiri mengandung suatu arti yaitu data yang telahdiolah ke dalam
suatu bentuk yang lebih memiliki arti dan dapatdigunakan untuk pengambilan
keputusan. Data sendiri merupakan fakta-faktayang mewakili suatu keadaan,
kondisi, atau peristiwa yang terjadiatau ada di dalam atau di lingkungan fisik
organisasi. Data tidak dapatlangsung digunakan untuk pengambilan keputusan,
melainkan harus diolah lebih dahulu agar dapat dipahami, lalu dimanfaatkan
dalam pengambilan keputusan.
Sistem informasi mengandung tiga aktivitas dasar di dalamnya, yaitu: aktivitas
masukan (input), pemrosesan (processing), dan keluaran(output). Tiga aktivitas
dasar ini menghasilkan informasi yang dibutuhkanorganisasi untuk pengambilan
keputusan, pengendalian operasi, analisispermasalahan, dan menciptakan produk
atau jasa baru. Masukanberperan di dalam pengumpulan bahan mentah (raw
data), baik yangdiperoleh dari dalam maupun dari lingkungan sekitar
organisasi.Pemrosesan berperan untuk mengkonversi bahan mentah menjadi
bentuk yang lebih memiliki arti. Sedangkan, keluaran dimaksudkan untuk
mentransferinformasi yang diproses kepada pihak-pihak atau aktivitas aktivitas
yang akan menggunakan. Sistem informasi juga membutuhkanumpan balik
4. (feedback), yaitu untuk dasar evaluasi dan perbaikan ditahap input
berikutnya(Sutono, 2007).
Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida
dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan
status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi
dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan keriga terdiri dair
sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan
pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri
dari sumber daya informasi utnuk mendukung perencanaan dan perumusan
kebijakan oleh tingkat manajemen.
Definisi sebuah sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang
adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan
informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan
keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras
(hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedurpedoman, model
manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”.
2.2 Sistem Informasi Manajemen
Menurut O’Brien dan Marakas (2009) tujuan dari sistem informasi manajemen
adalah: menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga
pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen; menyediakan
informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian,
dan perbaikan berkelanjutan; menyediakan informasi untuk pengambilan
keputusan. Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna
lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui
bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat
membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan
mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dam dipergunakan dalam
5. semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan
keputusan).
2.3 Perkembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sesungguhnya, konsep sistem informasi telah ada sebelum munculnyakomputer.
Sebelum pertengahan abad ke-20, pada masa itu masihdigunakan kartu punch,
pemakaian komputer terbatas pada aplikasiakuntansi yang kemudian dikenal
sebagai sistem informasi akuntansi.Namun demikian para pengguna – khususnya
dilingkungan perusahaan -masih mengesampingkan kebutuhan informasi bagi
para manajer. Aplikasiakuntansi yang berbasis komputer tersebut diberi nama
pengolahan dataelektronik (PDE).
Pada tahun 1964, komputer generasi baru memperkenalkan prosesorbaru yang
menggunakan silicon chip circuitry dengan kemampuanpemrosesan yang lebih
baik. Untuk mempromosikan generasikomputer tersebut, para produsen
memperkenalkan konsep sisteminformasi manajemen dengan tujuan utama yaitu
aplikasi komputeradalah untuk menghasilkan informasi bagi manajemen. Ketika
itumulai terlihat jelas bahwa komputer mampu mengisi kesenjanganakan alat
bantu yang mampu menyediakan informasi manajemen.Konsep SIM ini dengan
sangat cepat diterima oleh beberapaperusahaan dan institusi pemerintah dengan
skala besar sepertiDepartemen Keuangan khususnya untuk menangani
pengelolaananggaran, pembiayaan dan penerimaan negara.Namun demikian,
6. para pengguna yang mencobaSIM padatahap awalmenyadari bahwa penghalang
terbesar justru datang dari para lapisanmanajemen tingkat menengah – atas.
Perkembangan konsep ini masih belum mulus dan banyak organisasi
mengalami kegagalan dalam aplikasinya karena adanya beberapahambatan,
misalnya:
• kekurangpahaman para pemakai tentang komputer,
• kekurangpahaman para spesialis bidang informasi tentang bisnis dan peran
manajemen,
• relatif mahalnya harga perangkat komputer, serta
• terlalu berambisinya para pengguna yang terlalu yakin dapatmembangun sistem
informasi secara lengkap sehingga dapatmendukung semua lapisan manajer.
Sementara konsep SIM terus berkembang, Morton, Gorry, dan Keendari
Massachussets Institute of Technology (MIT) mengenalkan konsepbaru yang
diberi nama Sistem Pendukung Keputusan (Decision SupportSystems – DSS).
DSS adalah sistem yang menghasilkan informasi yangditujukan pada masalah
tertentu yang harus dipecahkan ataukeputusan yang harus dibuat oleh manajer.
Perkembangan yang lain adalah munculnya aplikasi lain, yaituOtomatisasi
Kantor (office automation – OA), yang memberikanfasilitas untuk meningkatkan
komunikasi dan produktivitas paramanajer dan staf kantor melalui penggunaan
peralatan elektronik. Belakangan timbul konsep baru yang dikenal dengan nama
Artificial Intelligence (AI), sebuah konsep dengan ide bahwa komputer
bisadiprogram untuk melakukan proses lojik menyerupai otak manusia.Suatu
jenis dari AI yang banyak mendapat perhatian adalah ExpertSystems (ES), yaitu
suatu aplikasi yang mempunyai fungsi sebagaispesialis dalam area
tertentu.Semua konsep di atas, baik PDE, SM, OA, DSS, EIS, maupun
AImerupakan aplikasi pemrosesaninformasi dengan menggunakankomputer dan
bertujuan menyediakan informasi untuk pemecahanmasalah dan pengambilan
keputusan (Sutono, 2007).
2.4 Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam Bisnis dan Industri
7. Internet dan teknologi lainnya yang terhubung serta aplikasi-aplikasinya telah
mengubah cara operasi bisnis dan cara orang bekerja, sebaik bagaimana sistem
informasi mendukung proses bisnis, pengambilan keputusan, dan keuntungan
kompetitif. Sehingga, saat ini banyak bisnis menggunakan teknologi internet
untuk penggunaan website yang memungkinkan mereka dapat menjalankan
proses bisnisnya dan membuat aplikasi e-bisnis yang inovatif (O’Brien dan
Marakas 2009).
E-bisnis didefinisikan sebagai penggunaan teknologi internet untuk bekerja dan
menguasai proses bisnis, e-commerce, dan enterprise collaboration antara sebuah
perusahaan dengan konsumennya, suplier, dan stakeholder bisnis lainnya.
Hakikat dari e-bisnis dapat digeneralisasikan sebagai sebuah pertukaran nilai
secara online. Semua pertukaran online informasi, uang, sumber daya, jasa, atau
kombinasi dari semuanya berada di bawah payung e-bisnis. Perusahaan-
perusahaan bergantung pada aplikasi e-bisnis untuk (1) memperbaharui proses
bisnis internal, (2) implementasi sistem e-commerce dengan konsumen dan
suplier mereka, dan (3) mempromosikan enterprise collaboration antara tim
bisnis dan tim kerja.
Enterprise collaboration system melibatkan penggunaan software untuk
mendukung komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi antara anggota tim network
dan tim kerja. Sebuah bisnis mungkin menggunakan intranet, internet, ekstranet,
dan network lainnya untuk mengimplemtasikan beberapasistem. Sebagai contoh,
karyawan dan konsultan eksternal mungkin berasal dari sebuahvirtual team yang
mengunakan intranet perusahaan dan internet untuk e-mail, video conference, e-
discussion groups, dan halaman web dari work-in-progress information untuk
menggabungkan dalam proyek bisnis.
E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen,
manufaktur, service providers dan pedagang perantara (intermediaries) dengan
menggunakan jaringan-jaringan komputer (komputer networks) yaitu internet
(www.binushacker.net). E-commerceatau bisa disebut perdagangan elektronik
atau e-dagang adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan
jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan
komputer lainnya yang melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data
elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data
otomatis.
8. O’Brien dan Marakas (2009) menyatakan bahwa e-commerce adalah menjual,
membeli, memasarkan dan memebrikan pelayanan pada produk , jasa, dan
informasi pada network komputer yang bermacam-macam. Saat ini, banyak
bisnis yang menggunakan internet, ekstranet, intranet, dan network lainnya untuk
mendukung setiap tahap proses komersial, termasuk semua bentuk promosi,
penjualan, dan customersupportdalam setiap World Wide Web untuk keamanan
internet dan mekanisme pembayaran yang meyakinkan proses pengiriman dan
pemabyaran. Sebagai contoh, sistem e-commerce termasuk website internet
untuk penjualan online, akses ekstranet untuk database inventori oleh konsumen
besar, dan penggunaan intranet perusahaan oleh penjualan untuk mengakses
record konsumen untuk customer relationship management.
2.5 Internetworking
Internetworking adalah suatu bentuk hubungan kerjasama yang terjalin dengan
menggunakan sarana teknologi informasi yaitu jaringan kerja komputer
(computer network) berbentuk internet, ekstranet dan intranet. O’Brien dan
Marakas (2009) menjelaskan bahwa bentuk hubungan kerjasama yang terjalin
padainternetworking adalah dengan menggunakan sarana teknologi informasi
yaitu jaringan kerja komputer (computer network) berbentuk intranet, ekstranet
dan internet. Intranet adalah jaringan komputer yang penggunaannya sangat
terbatas hanya untuk pihak-pihak tertentu dalam perusahaan. Jaringan ini
memungkinkan karyawan dalam suatu perusahaan dapat saling berkomunikasi,
berbagi informasi, bekerja sama dan melakukan aktivitas lainnya yang dapat
mendukung proses bisnis. Keseluruhan implementasi jaringan tersebut
merupakan bentuk kerja sama perusahaan, baik di dalam perusahaan maupun
dengan perusahaan lainnya.
Sedangkan ekstranet adalah jaringan yang memanfaatkan teknologi internet,
yang hanya sebatas menghubungkan perusahaan dengan pemasok, pelanggan dan
mitra bisnis dari perusahaan tersebut. Jadi, ekstranet memungkinkan mitra bisnis
suatu perusahaan untuk mengakses situs web intranet tertentu dan database
perusahaan.
Internet adalah suatu jaringan komputer yang terhubung satu sama lain, yang
dapat menjangkau ke seluruh dunia (Seminar, 2004). Perusahaan biasanya
memanfaatkan jaringan ini untuk pemasaran, penjualan dan semua aplikasi yang
berhubungan dengan pelanggan. Aplikasi yang paling sering digunakan adalah
situs website. Nugroho (2004) berpendapat, website merupakan sekumpulan
9. halaman (webpages), yang dimulai dengan halaman depan (homepage), yang
memberikan berbagai informasi, iklan dan program interaksi.
Menurut O’Brien dan Marakas (2009)dengan menggunakan
internetworkingperusahaan sebagai internetworked enterprises dapat
memperoleh bussines value antara lain:
Mengatasi hambatan geografis yaitu dengan menyediakan costumer service yang
lebih baik dengan mempersingkat waktu dalam memenuhi permintaan
konsumen. Selain itu hal ini dapat mempercepat cash flow sebab pembayaran
sudah dilakukan secara on line, karena perusahaan juga melakukan kerja sama
dengan perusahaan perbankan. Mendapatkanrevenue baru dari penjualan on line.
Mengatasi hambatan waktu, karena dengan menggunakan IT yang berbasis
jaringan, informasi yang dibutuhkan maupun informasi yang disampaikan dari
perusahaan kepada pihak-pihak terkait dapat dilakukan pada saat itu juga dalam
hitungan detik.
Mengatasi hambatan biaya, kolaborasi antara perusahaan dengan bussines partner
(customer dan supplier) serta para pekerja dapat dilakukan dengan lebih efisien
dengan menggunakan intranet, ekstranet dan internet. Karena komunikasi yang
terjalin baik dengan bussines partner ataupun dengan para pekerja berlangsung
secara interaktif maka kualitas bisnis dan pelayanan yang dihasilkan dapat lebih
baik. Pada akhirnya mampu menarik konsumen-konsumen baru, karena
pemasaran yang diterapkan sudah berbasis web yang dapat diakses secara global.
Mengatasi hambatan struktural, yaitu dengan mendukung linkages untuk mecapai
keunggulan yang kompetitif. Dengan adanya bisnis yang berbasis e-commerce
website maka pelaksanaan transaksi terhadap supplier dancustomer dapat
dilakukan perusahaan dengan lebih fleksibel. Selain itu secara tidak langsung
perusahaan juga dapatmembantu menumbuhkan kesetiaan customerdan supplier
melalui peningkatan pelayanan yang berbasis web tersebut. Sebagai contoh baik
supplier,customer ataupun pekerja sekalipun dapat dengan mudah
menyampaikan saran maupun keluhan-keluhan demi peningkatan kenyamanan
pelayanan, dengan menghiraukan jabatan struktural dan organisasi. Hilangnya
hambatan struktural ini dapat membantu terbentuknya pasar baru dan jaringan
distribusi yang lebih luas.
10. III. KASUS
3.1 Peran Sistem Informasi Manajemen Dalam Sebuah Perusahaan
Sistem informasi memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah organisasi .
sistem informasi memiliki peran dalam menunjang kegiatan bisnis
operasional,menunjang manajemen dalam pengambilan keputusan, dan
menunjang keunggulan strategi kompetetif organisasi. Peran sistem informasi
manajemen untuk mencapai keunggulan strategis dapat dicontohkan pada suatu
perusahaan yang mutuskan untuk mengubah seluruh datanya menjadi basis data
dengan alat penghubung standar (seperti alat penghubung browserweb) sehingga
memungkinkan berbagi informasi dengan para sekutu-sekutu bisnis dan
11. pelanggannnya. Basis data yang terstandarisasi dan dapat diakses melalui
browser web mencerminkan pergeseran posisi perusahaan secara strategis.
Persaingan merupakan kunci penentu keberhasilan sebuah organisasi bisnis.
Strategi persaingan yang diterapkan oleh bisnis/industri mampu memberikan
keunggulan organisasi, dengan memperhatikan faktor biaya, mutu dan kecepatan
proses. Keunggulan kompetitif akan membawa organisasi pada kemampuan
mengendalikan pasardan meraih keuntungan usaha. Strategi bisnis menjadi pusat
yang mengendalikan strategi organisasi dan strategi informasi. Perubahan pada
salah satu strategi membutuhkan penyesuaian, agar tetap setimbang.
Hubungan antara strategi kompetitif perusahaan dan manfaat penggunaan sistem
informasi dikembangkan melalui beberapa lapisan, mulai dari perencanaan,
analisa danperancangan. Sejalan dengan semakin luasnya pemanfaatan teknologi
informasi di lingkungan bisnis, maka pemisahan antara teknologi informasi dan
strategi kompetitif perusahaan semakin tidak terlihat. Hal ini karena seluruh
strategi kompetitif perusahaan harus memiliki teknologi informasi.
Strategi perusahaan berbasis sistem informasi perlu dibuat karena sumber daya
yang dimiliki perusahaan sangat terbatas, sehingga harus dimanfaatkan secara
optimal. Strategi ini juga digunakan untuk meningkatkan daya saing atau kinerja
perusahaan karena para kompetitor memiliki sumberdaya teknologi yang sama
dan memastikan bahwa aset teknologi informasi dapat dimanfaatkan secara
langsung maupun tidak langsung dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan,
baik berupa peningkatan pendapatan mapun pengurangan biaya. Selain itu,
strategi perusahaan berbasis sistem informasi digunakan untuk mencegah
terjadinya kelebihan atau kekurangan investasi serta menjamin bahwa teknologi
informasi yang direncanakan benar-benar menjawab kebutuhan bisnis
perusahaan akan informasi.
3.2
Sistem Informasi Manajemen
Pada PT. Bintang Selatan Agung
2. METODE PENELITIAN • PIECES Tahapan analis dilakukan terhadap sistem
yang ada (sistem yang berjalan) mengenai permasalahan dan penyebab masalah
serta efek daripermasalahannya. Untuk mengetahui permasalahan yang ada maka
dilakukanlahh analisis dengan menggunakan kerangka PIECES dan untuk tujuan
perbaikan dengan menggunakan matrik sebab akibat (Cause and Effect Analysis
12. Matrix). Performance (Kinerja) Information (Informasi) Economics
(Ekonomi) Control (Kotrol atau Keamanan) Efficiency (Efisiensi) Service
(Layanan) • Metodologi Iterasi 1. FasePerencanaan Faseyang digunakan sebagai
tahap awal dalam menentukan metodologi yang akan digunakan, serta membuat
jadwal penelitian. Adapun teknik yang digunakan adalah wawancara, observasi
dan literatur. 2. Fase Analisis Masalah Fase ini mempelajari sistem yang sudah
ada dan menganalisis masalah yang terdapat pada sistem tersebut sehingga
menghasilkan suatu pemecahan masalah yang dapat dijadikan sebagai pedoman
untuk mengembangkan aplikasi. 3. Fase Perancangan Fase melakukan
perancangan sistem yang baru agar masalah yang ada pada sistem lama dapat
diatasi dan diantisipasi kemungkinan-kemungkinan terjadinya kesalahan yang
sama di masa yang akan datang. 4. Fase Implementasi Fase pembuatan
pengembangan sistem berbasis desktop berdasarkan dari analisis serta
perancangan yang telah dilakukan dengan menggunakan aplikasi penunjang
berupavisual basic 2008 dandatabasesqlserver 2008. 5. FasePemeliharaan Pada
fase ini dilakukan perbaikan jika terjadi bug pada aplikasi ketika user
menggunakan aplikasi ini.
Berdasarkan dari penelitian yang dilakukan, manfaat yang dihasilkan dari
penulisan ini diantara lain adalah : Manajer dapatmemperoleh informasi sesuai
kebutuhan dengan akurat. Manajer dapat memperkirakan apakah alat berat
tersebut masih layak pakai atau perlu diganti. Manajer dapat mengetahui alat
berat mana yang perlu ditambah atau dikurangi. Manajer dapat
mempertimbangkan apakah perlu diajak kerjasama untuk menggunakan jasa
peminjaman perusahaan kepada pelanggan. Manajer dapat menentukan perlu
tidaknya diadakan promosi untuk menarik pelanggan baru.
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Dengan adanya sistem yang telah
dibuat untuk PT. Bintang Selatan Agung dapat mempermudah dan mempercepat
dalam proses pencarian data rental dan mempermudah dalam pembuatan laporan.
Sistem yang dibuat dapat mempermudah dalam pencarian informasi sesuai
dengan kebutuhan. Sistem yang dibuat dapatmengetahui kendaraan mana yang
sedang beroperasi atau tidak. Dengan adanya sistem dapat diketahui transaksi
tersebut bertambah atau berkurang. Dengan adanya sistem, Manajer lebih
mudah dalam mengkontrol dan mengawasi kegiatan – kegiatan penyewaan.
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, kami ingin
memberikan beberapa saran yang kiranya dapat dijadikan sebagai acuan yang
dapat membangun bagi perusahaan, antara lain : Agar sistem ini dapat berjalan
lebih efektif maka disarankan agar sistem informasi yang sudah dibuat dapat
dikembangkan di kemudian hari agar sesuai dengan kebutuhan dan dapat
13. mendukung kegiatan bisnis perusahaan. Dengan adanya sistem yang telah
dibuat, disarankan agar perusahaan melakukan pelatihan dalam menjalankan
aplikasi, dan tidak lagi menggunakan cara manual agar tidak terjadi kehilangan
data ataupun kesalahan dalam pencatatan dan penginputan serta hasil laporan
yang lebih akurat. Perlu dilakukan back-up data secara berkala, untuk
mencegah terjadinya kehilangan data yang disebabkan kerusakan pada sistem
yang masih belum dapat diprediksikan. Untuk lebih mendukung dalam kegiatan
bisnis perusahaan yang lebih baik, disarankan dikemudian hari agar dapat
mengembangkan sistem yang telah dibangun berbasis website. Perlu adanya
perawatan dan pengembangan sistem agar berjalan dengan baik sehingga sistem
selalu up-to-date.
IV. PEMBAHASAN
4.1 KEGUNAAN ATAU FUNGSI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
PADA PERUSAHAAN
4.1.1 Pengertian Sistem Informasi
Sistem Informasi Manajemen adalah sebuahsistem yang cukup kompleks. Sistem
ini dapat berjalan dengan baik apabila semua proses didukung dengan teknologi
yang tinggi, sumber daya yang berkualitas, dan yang paling penting komitmen
perusahaan. Sistem Informasi Manajemen berguna untuk mendukung fungsi
operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.
Sistem Informasi Manajemen bertujuan menghasilakn informasi yang berguna
untuk perusahaan. Kegiatan ini mendukung proses bisnis perusahaan dan perlu
14. diperhatikan untuk kelangsungan perusahaan. Oleh karena itu, komitmen
perusahaan untuk menjalankan Sistem Informasi Manajemen haruslah sangat
tinggi agar proses yang terjadi dilantai produksi menjadi menguntungkan bagi
perusahaan.
Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi
manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan
informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk
masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya.
Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan
dibentuknya Sistem Informasi Manajemen adalah supaya organisasi memiliki
informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang
menyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang
strategis. Sehingga SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepadapengelola
organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-
tugas organisasi. Beberapa kegunaan atau fungsi sistem informasi antara lain
adalah sebagai berikut:
Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi
para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem
informasi secara kritis
Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem
informasi
Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi
Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem
informasi dan teknologi baru.
Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan
sistem
Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi,
mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau
pelayanan mereka.Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk
mempertahankan persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan
jenis barang yang tersedia. Sistem Informasi Manajemen untuk Pendukung
Pengambilan Keputusan. Sebuah sistem keputusan, yaitu model dari sistem
dengan mana keputusan diambil, dapat tertutup atau terbuka. Sebuah sistem
keputusan tertutup menganggap bahwa keputusan dipisah dari masukkan yang
15. tidak diketahui dari lingkungan. Dalam sistem ini pengambil keputusan dianggap
mengetahui semua perangkat alternatif dan semua akibat atau hasilnya masing-
masing.
Daftar Pustaka
http://nyomandarma.blogspot.com/2012/01/sistem-informasi-manajemen-dan-
peranan.html
Natalia, N. 2011. Apakah Sistem Informasi Mendukung Strategi
Perusahaan?www.jtanzilo.com (diakses tanggal 30 Maret 2014)
http://nda-aping.blogspot.com
http://www.wikipedia.com
https://amiraannisa03.wordpress.com/2014/04/07/peranan-sistem-informasi-
manajemen-dalam-sebuah-perusahaan/