Dokumen ini membahas tentang manajemen sumber daya manusia, manajemen operasi, dan produksi. Terdapat penjelasan mengenai definisi, fungsi, dan implementasi masing-masing topik tersebut pada perusahaan beserta contoh-contohnya.
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, MSDM, Manajemen Operasi dan Produksi, Universitas Mercu Buana, 2018.PDF
1. KEWIRAUSAHAAN
Pertemuan ke 11
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan
Dosen Pengampu: Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Disusun oleh :
Nama : Dian Anggraeni
NIM : 43217110258
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS – PROGRAM STUDI AKUNTASI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2018
2. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (MSDM), MANAJEMEN OPERASI
DAN PRODUKSI
MSDM dapat dipahami sebagai suatu proses dalam organisasi serta dapat pula diartikan sebagai suatu
kebijakan (policy). Sebagai suatu proses, Cushway (1994:13) misalnya, mendefinisikan MSDM
sebagai ‘Part of the process that helps the organization achieve its objectives’.
Pernyataan ini dapat diterjemahkan sebagai 'bagian dari proses yang membantu organisasi mencapai
tujuannya’. Sementara itu, Schuler, Dowling, Smart dan Huber (1992:16) mengartikan MSDM dalam
rumusan seperti berikut ini:
Manajemen Sutnber Daya Manusia/MSDM merupakan pengakuan tentang pentingnya tenaga kerja
organisasi sebagai sumber daya manusia yang sangat penting dalam memberi kontribusi bagi tujuan-
tujuan organisasi, dan penggunaan beberapa fungsi dan kegiatan untuk memastikan bahwa SDM
tersebut digunakan secara efektif dan adil bagi kepentingan individu, organisasi dan masyarakat.
Fokus fASDM terletak pada upaya mengelola SDM di dalam dinamika interaksi antara organisasi
pekerja yang acap memiliki kepentingan berbeda.
MSDM adalah kontributor utama bagi keberhasilan organisasi. Oleh karena itu, jika MSDM tidak
efektif dapat menjadi hambatan utama dalam memuaskan pekerja dan keberhasilan organisasi.
Sedangkan dalam pengertiannya sebagai kebijakan, MSDM dimaksudkan sebagai suatu sarana untuk
memaksimalkan efektifitas organisasi dalam mencapai tujuannya.
Menurut Guest, kebijakan yang diambil organisasi dalam mengelola SDM-nya diarahkan pada
penyatuan elemen-elemen organisasional, komitmen pekerja, kelenturan organisasi dalam beroperasi
serta pencapaian kualitas hasil kerja secara maksimal.
Dengan merujuk pada pengertian tersebut, ukuran efektifitas kebijakan MSDM yang dibuat dalam
berbagai bentuknya dapat diukur pada seberapa jauh organisasi mencapai kesatuan gerak seluruh unit
organisasi, seberapa besar komitmen pekerja terhadap pekerjaan dan organisasinya, sampai sejauh
mana organisasi toleran dengan perubahan sehingga mampu membuat keputusan dengan cepat dan
mengambil langkah dengan tepat, serta seberapa tinggi tingkat kualitas `output' yang dihasilkan
organisasi.
Terdapat beberapa macam fungsi utama MSDM :
Perencanaan untuk kebutuhan SDM
Staffing sesuai dengan kebutuhan organisasi
Penilaian kinerja
Perbaikan kualitas pekerja dan lingkungan kerja
Pencapaian efektifitas hubungan kerja
Manajemen operasi merupakan suatu kegiatan yang berhubungan dengan pembuatan barang, jasa,
atau kombinasinya, melalui proses transformasi dari sumberdaya produksi menjadi keluaran yang
diinginkan.
Manajemen produksi -> barang
Manajemen operasi -> barang dan jasa
Penerapan fungsi--fungsi manajemen dalam manajemen operasi :
3. Perencanaan,
Menentukan tujuan organisasi dan mengembangkan program, kebijaksanaan dan prosedur
yang diperlukan untuk mencapai tujuan
Pengorganisasian
Mengembangkan struktur individu, grup, seksi, bagian, dan divisi untuk mencapai tujuan
organisasi. Menentukan dan memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang diperlukan.
Penggerakan
Memimpin, mengawasi, dan memotivasi karyawan untuk melaksanakan tugas
Pengendalian
Mengembangkan standar dan jaringan komunikasi yang diperlukan agar pengorganisasian
dan penggerakan sesuai dengan rencana dan mencapai tujuan.
Perencanaan dalam manajemen operasi :
1. Perencanaan jangka panjang
Berhubungan dengan hal-hal strategis
Tanggung jawab top manajemen
Contoh penetapan lokasi, penentuan kapasitas,pengembangan produk baru, litbang, dan
investasi
Waktu implementasi > 2 tahun
2. Perencanaan jangka menengah
Keputusan taktis
Tanggung jawab pada manajer operasi
Contoh perencanaan penjualan, perencanaan produksi agregat, penentuan tingkat tenaga
kerja, dan perencanaan tingkat persediaan
Memiliki horison waktu 6 bulan sampai 2 tahun
3. Perencanaan jangka pendek
Bersifat operasional
Tanggung jawab pada personil operasi
Contoh penugasan kerja, pembebanan pekerjaan, penjadwalan, pengurutan jenis pekerjaan,
dan pengiriman
Waktu implementasi < 6 bulan
Manajemen produksi merupakan suatu ilmu yang membahas secara komprehensif bagaimana pihak
manajemen produksi perusahaan mempergunakan ilmu dan seni yang dimiliki dengan mengarahkan
dan mengatur orang - orang untuk mencapai suatu hasil produksi yang diinginkan.
Penekanan pada kata seni menunjukkan bahwa suatu pekerjaan yang dilakukan dengan
mempergunakan orang lain tidak akan mudah dikerjakan dan diselesaikan jika semua itu dilakukan
tidak dengan pendekatan seni namun misalnya dengan mengandalkan kekuasaan semata. Seni
4. menyangkut kemampuan seorang manajer mempergunakan kemampuan berkomunikasi serta
body language yang bekerja serta berkorban jika seandainya pekerjaan tersebut
membutuhkan waktu yang lebih lama dan fokus yang tinggi.
Manajemen produksi adalah seluruh aktifitas untuk mengatur dan mengkoordinasikan faktor-faktor
produksi secara efisien untuk menciptakan dan menambah benefit dari produk (barang dan jasa) yang
dihasilkan oleh
organisasi, atau dengan kata lain bahwa manajemen produksi adalah
perhitungan dan pengaturan faktor-faktor produksi agar bisa dicapai hasil sebaik-baiknya.
Bagian produksi sering dilihat sebagai salah satu fungsi manajemen yang menentukan penciptaan
produk serta turut mempengaruhi peningkatan dan penurunan penjualan.
Aspek-aspek manajemen produksi meliputi;
1. Perencanaan produksi
Bertujuan agar dilakukannya persiapan yang sistematis bagi produksi yang akan dijalankan.
Keputusan yang harus dihadapi dalam perencanaan produksi:
Jenis barang yang diproduksi
Kualitas barang
Jumlah barang
Bahan baku
Pengendalian produksi
2. Pengendalian produksi
Bertujuan agar mencapai hasil yang maksimal demi biaya seoptimal mungkin. Adapun
kegiatan yang dilakukan antara lain :
Menyusun perencanaan
Membuat penjadwalan kerja
Menentukan kepada siapa barang akan dipasarkan.
3. Pengawasan produksi
Bertujuan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan sesuai dengan rencana. Kegiatanya
meliputi :
Menetapkan kualitas
Menetapkan standar barang
Pelaksanaan produksi yang tepat waktu
Implementasi MSDM pada perusahaan :
1. Melakukan analisis jabatan
2. Merencanakan kebutuhan tenaga kerja dan merekrut calon tenaga kerja
3. Menyeleksi calon tenaga kerja
5. 4. Memberikan orientasi dan pelatihan bagi karyawan baru
5. Menata olah upah dan gaji
6. Menyediakan insentif dan kesejahteraan
7. Menilai kinerja
8. Mengkomunikasikan (wawancara, penyuluhan, pendisiplinan)
9. Pelatihan dan pengembangan
10. Membangun komitmen karyawan Implementasi Manajemen operasi dan produksi pada
perusahaan : - Menghasilkan barang, jasa ataupun ide - Memilih suatu ide yang bisa digunakan untuk
pengerjaan strategi suatu perusahaan - Suatu usaha untuk menghasilkan perancangan barang atau jasa
yang final - Semua rencana dibuat dalam jangka waktu tertentu - Perencanaan operasi harus dibuat
dalam jadwal produksi utama untuk menentukan kualitas maupun waktu produksi dalam jangka
pendek.
--- DAFTAR REFERENSI ---
BUKU MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (2) (PDF Download Available). Available from:
https://www.researchgate.net/publication/304748608_BUKU_MANAJEMEN_SUMBER_DAY
A_MANUSIA_2[accessed May 28 2018].
Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Jakarta: Grasindo.2007
Oleh: Dr. Ir. Eddy Herjanto, SE. MS/ http://www.labora.ac.id/filedownload/bab1.pdf
http://repository.uin-suska.ac.id/6854/4/BAB%20III.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_produksi
https://jr234blog.wordpress.com/2017/12/27/manajemen-sumber-daya-manusia-pada-
manajemen-operasional/
http://manajemenproduksi.com/aspek-kunci-dalam-manajemen-operasi/