PT KIA menerapkan sistem informasi berbasis Microsoft Axapta untuk mengintegrasikan seluruh proses bisnisnya, mulai dari keuangan, SDM, hingga pelaporan. Sistem ini diharapkan dapat menyediakan informasi real-time untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis."
2. ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi implementasi sistem informasi
manajemen (SIM) pada PT. KIA (KOKOH INTI AREBAMA) dan mengetahui
kelebihan serta kekurangan dari sistem informasi manajemen pada PT. KIA Salah
satu sistem teknologi informasiyang digunakan oleh PT.KIA terintegrasi dari
Microsoft, yakni Microsoft Business Solutions - Axapta untuk menjamin
penyediaan layanan terbaik bagi konsumen. Solusi Microsoft Axapta yang sangat
fleksibel dinilai mampu memenuhi kebutuhan komputerisasi yang terintegrasi serta
menyajikan informasi secara real-time untuk menunjang proses bisnis PT Kokoh Inti
Arebama di masa mendatang. Dengan informasi real – time tersebut, PT KIA dapat
mengambil keputusan mengenai strategi bisnis dengan lebih mudah, cepat dan
akurat.Perkembangan organisasi yang semakin kompleks dan tuntutan untuk selalu
melakukan adaptasi terhadap lingkungan organisasi, mengakibatkan proses
pengambilan keputusan dan manajemen juga berkembang. Proses tersebut
berkaitan dengan informasi yang merupakan hal penting dan berharga dalam sebuah
organisasi dewasa ini, karena informasi yang akurat dancepat dapat sangat
membantu tumbuh kembangnya sebuah organisasi. Maka dari itu, pengelolaan
informasi dipandang penting demi kelancaran sebuah pekerjaan dan untuk
menganalisis perkembangan dari pekerjaan itu sendiri. Hal tersebut menuntut
pembelajaran Sistem Informasi Manajemen dalam menciptakan, mendistribusikan
dan memanfaatkan informasi guna mendukung kegiatan manajemen, khususnya
pembuatan keputusan dalam kebijakan publik .
3. PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Teknologi informasi sudah lazim digunakan dimana-mana, mulai bangun tidur dipagi
hari kita sudah disajikan alarm dari hp (handphone) kita, hingga jadwal meeting
sekaligus tercatat dan mengingatkan pemiliknya. tren teknologi informasi saat ini sudah
berbasis jaringan internet dan semua terakses tanpa batas waktu dan ruang.
Implementasi sistem informasi berbasis teknologi informasi dalam bidang tertentu juga
sudah sangat tertinggal apabila hanya sekedar membuat otomatis tetapi belum dapat
bersinergi antara suatu sub sistem informasi dengan sub sistem informasi lainnya.
analoginya seperti halnya kita sehari-hari dirumah tidak akan dapat hidup tanpa
berkomunikasi dengan lingkungan. (biasa hal ini dalam teknologi informasi dikenal
dengan enterprise system yang terintegrasi). apabila kerangka pikir pengguna di level
manajemen atas dan menengah sudah berusaha untuk ideal dalam mewujudkan
sistem informasi yang saling bersinergi tentunya pengembangan-pengembangan
sistem di institusinya Salah satu kendala utama yang disampaikan penentu kebijakan
dalam mewujudkan sistem yang sering penulis jumpai adalah beaya pengembangan
sistem dan pegadaan infrastrukturnya.
4. Namun seringkali kendala ini tidak mendapatkan solusi yang tepat apabila dihadapkan
dengan kebutuhan dan regulasi yang mensyaratkan penggunaan sistem informasi.
Sebagai langkah praktis untuk mewujudkan pengadaan sistem dengan membuat
sistem informasi tanpa perencanaan desain dan proyeksi kebutuhan jangka panjang.
Biasanya sistem hanya dibangun dengan pertimbangan merubah pekerjaan manual
menjadi otomatis dengan biaya murah. Bahkan sering dijumpai juga menggunakan
sistem informasi yang bersifat retail untuk suatu instansi yang seharusnya perlu
mengakomodir kebijakan-kebijakan manajemen lokal sehingga memaksa kebijakan
atau peraturan lokal tersebut hilang karena merujuk software yang baru yang
sebenarnya tidak cocok
Pada makalah ini penulis menyajikan salah satu sistem informasi dalam kegiatan
operasional pada PT KIA (KOKOH INTI AREBAMA),perusahaan yang bergerak dalam
layanan jasa perpajakan dengan perumusan masalah sebagai berikut 1)
Bagaimanakah Sistem Informasi yang diperlukan untuk nenunjang kegiatan
operasional perusahaan sehingga bisnis berjalan efektif dan efisiensi ? 2) Apakah
kelebihan dan kekuranan pada Sistem Laporan pada PT KIA?
5. TUJUAN DAN MANFAAT PEMBELAJARAN
Tujuan dari penulisan makalah ini untuk mengetahui sejauh mana tingkat
efektifitas dan efisiensi Sistem Informasi Laporan Pemenuhan Kewajiban
Perpajakan yang dijalankan pada PT KIA, serta mengidentifikasi kelebihan
dan kekurangannya. Sedangkan manfaat atas penulisan dan
pembelajarannya adalah penulis semakin mengetahui akan pentingnya
peran sebuah sistem pada sebuah organisasi bisnis ataupun lainnya.
Manfaat lainnya yakni untuk pembaca, sekiranya tulisan ini bermanfaat
untuk meningkatkan dalam kegiatan bisnisnya serta wawasan dalam
pengembangan sistem informasi.
6. PEMBAHASAN
SISTEM INFORMASI
Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai satu sistem
berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pengguna dengan
kebutuhan yang diinginkan. Informasi menjelaskan mengenai organisasi atau salah
satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang
sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin akan terjadi dimasa yang akan
datang tentang organisasi tersebut. Sistem informasi memuat berbagai informasi
penting mengenai orang, tempat, dan segala sesuatu yang ada di dalam atau di
lingkungan sekitar organisasi. Informasi sendiri mengandung suatu arti yaitu data
yang telah diolah ke dalam suatu bentuk yang lebih memiliki arti dan dapat digunakan
untuk pengambilan keputusan. Data sendiri merupakan fakta-fakta yang mewakili
suatu keadaan, kondisi, atau peristiwa yang terjadi atau ada di dalam atau di
lingkungan fisik organisasi. Data tidak dapat langsung digunakan untuk pengambilan
keputusan, melainkan harus diolah lebih dahulu agar dapat dipahami, lalu
dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan. Informasi harus dikelola dengan baik
dan memadai agar memberikan manfaat yang maksimal. Penerapan sistem informasi
di dalam suatu organisasi dimaksudkan untuk memberikan dukungan informasi yang
dibutuhkan, khususnya oleh para pengguna informasi dari berbagai tingkatan
manajemen.
7. Sistem informasi yang digunakan oleh para pengguna dari berbagai tingkatan
manajemen ini biasa disebut sebagai: Sistem Informasi Manajemen (SIM).
Sistem informasi mengandung tiga kegiatan dasar, yaitu : kegiatan masukan
(input), kegiatan pemrosesan (processing), dan kegiatan keluaran (output). Tiga
kegiatan dasar ini menghasilkan informasi yang dibutuhkan organisasi untuk
pengambilan keputusan, pengendalian operasi, analisis permasalahan, dan
menciptakan produk atau jasa baru. Input berperan di dalam pengumpulan data
mentah (raw data), baik yang diperoleh dari dalam maupun dari lingkungan
sekitar organisasi. Processing berperan untuk mengkonversi data mentah
menjadi bentuk yang lebih memiliki arti. Sedangkan, Output dimaksudkan untuk
mentransfer informasi yang diproses kepada pihak-pihak atau kegiatan-kegiatan
yang akan menggunakan Sistem Informasi. Sistem informasi juga membutuhkan
umpan balik (feedback), yaitu untuk dasar evaluasi dan perbaikan di tahap input
berikutnya. Sistem informasi yang digunakan lebih berfokus pada sistem
informasi berbasis komputer (computer-based information system).
8. Penggunaan teknologi informasi atau sistem informasi berbasis komputer, dapat
memberikan informasi yang lebih akurat, berkualitas, dan tepat waktu, sehingga
pengambilan keputusan dapat lebih efektif dan efisien. Definisi Sistem informasi
manajemen (SIM) adalah bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi
pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen
untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya
produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen (SIM)
dibedakan dengan sistem informasi biasa karena Sistem informasi manajemen (SIM)
digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas
operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan pada
kelompok metode manajemen informasi yang mendukung terhadap pengambilan
keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem
informasi eksekutif.
9. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Sistem Informasi Manajemen Sistem informasi manajemen merupakan salah satu
pengimplementasian dari sistem informasi yang digunakan pada sasaran kalangan
manajerial. sistem informasi manajemen ini sangat penting sekali untuk para level
management dalam hal:
Melakukan monitoring terhadap kinerja anak buah
Memberikan penilaian langsung terhadap kinerja anak buah
Menerima laporan dan juga hasil pekerjaan dari anak buah atau bawahan
Melaksanakan fungsi pengawasan dan juga pemindahtugasan bagi bawahan dan
juga anak buah
Memberikan masukan kepada dewan direksi terhadap promosi jabatan dari anak
buah
Melihat kelebihan dan juga kekurangan yang dimiliki oleh anak buah
Melakukan komunikasi antar level manajerial untuk kepentingna organisasi dan juga
perusahaan.
Membantu mempercepat proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen
dalam mengatasi suatu permasalahan
Menganalisa suatu masalah dan juga problem yang muncul pada suatu organisasi
Meningkatkan efisiensi manajerial di dalam sebuah organisasi atau perusahaan
Menunjang fungsi operasional dari manajemen dalam melakukan tugasnya di
sebuah perusahaan atau organisasi
10. Sistem Informasi Manajemen adalah jaringan prosedur pengolahan data yang
dikembangkan dalam suatu sistem (terintegrasi) dengan maksud memberikan
informasi (yang bersifat intern dan ekstern) kepada manajemen, sebagai dasar
pengambilan keputusan. Memandang bahwa nilai dan informasi amatlah
berharga,oleh karena itu harus dikelola dengan baik. Sebagai seorang wirausaha,
staff manajemen atau terlebih sebagai manajer harus dapat menghargai dan
mampu mengelola informasi bagi kemajuan perusahaan atau usahanya.
Komponen dari SIM antara lain adalah Input (aktivitas
masukan),Processing (pemrosesan), dan Output (keluaran/hasil). Input sendiri
terdiri dari berbagai hal yang berperan sebagai alat dalam memasukkan data –
data yang ada. Pemrosesan adalah tahap dalam mengartikan segala data yang
didapat guna menghasilkan informasi yang bermanfaat. Sedangkan output sendiri
adalah segala alat yang dapat menampilkan hasil dari data – data yang telah
diproses (informasi). Informasi yang telah dihasilkan tadi kemudian akan dijadikan
sebagai dasar dalam membuat keputusan yang akan diambil bagi kelangsungan
perusahaan
11. PROFIL PT. KIA ( KOKOH INTI AREBAMA )
Kokoh Inti Arebama Tbk (KOIN) didirikan tanggal 06 Juli 2001 dan memulai
kegiatan usaha komersialnya pada tahun 2004. Kantor pusat KOIN
berdomisili di Cowell Tower (dahulu Graha Atrium) Lantai 2, Suite 2.02B &
2.03, Jl. Senen Raya No. 135, Jakarta Pusat 10410 – Indonesia dan memiliki
19 kantor cabang yang tersebar di wilayah Indonesia.Telp: (62-21) 350-6227
(Hunting), Fax: (62-21) 386-2374.
Induk usaha Kokoh Inti Arebama Tbk adalah SCG Distribution Co.,Ltd.,
Thailand, dengan persentase kepemilikan sebesar 90,76%. Sedangkan SCG
Distribution Co.,Ltd. merupakan anak usaha dari Siam Cement Group yang
berkedudukan di Bangkok, Thailand.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan,ruang lingkup kegiatan KOIN
bergerak dalam bidang perdagangan dan pendistribusian bahan-bahan
bangunan.Kegiatan usaha utama KOIN adalah di bidang perdagangan ,
distributor, eksportir dam importir dari segala macam barang dagangan (
terutama keramik keramik , genteng ,granit , cat gypsum ,pelapis nti bocor
dan semen instan ). Fokus utama KOIN adalah mendistribusikan produk
keramik lantai, keramik dinding dan genteng yang dikeluarkan oleh Keramik
Indonesia Assosiasi Tbk (KIAS), PT KIA Serpih Mas dan PT KIA Keramik Mas
dengan merek produk KIA dan Impresso, produk granit dengan merek
LAURENZA beserta menjual produk SCG Readymix.
12. STUDI KASUS
Sistem informasi pada dasarnya merupakan serangkaian prosedur untuk
memproses data menjadi informasi dan mendistribusikannya kepada para pemakai.
Berikut contoh implemantasi sistem informasi pada perusahaan.
Sistem Informasi Pada PT. KIA (Kokoh Inti Arebama)
Kita semua tentu tahu bahwa dalam sebuah perusahaan, diperlukan adanya sistem
informasi manajemen untuk mengatur arus kegiatan dan informasi dalam perusahaan
yang bersangkutan. Dengan sistem informasi manajemen yang terorganisir,
manajemen dapat mengambilkeputusan yang tepat bagi perusahaan. Tanpa adanya
sistem informasi yang baik, niscaya perusahaan akan mengalami kesulitan dalam
mengembangkan dan bersaing dengan para kompetitornya. Beberapa tahun yang
lalu,sistem informasi perusahaan mungkin masih dikembangkan secara sederhana.
Sistem yangada akan diaturdan dikembangkan sendiri oleh manajemen perusahaan.
Tetapi memasuki era globalisasi dimana teknologi menjadi salah satu komponen
penting dalam kehidupan manusia, sistem informasi manajemen pun mengalami
kemajuan. Mulai banyak perusahaan yang melirik sistem informasi manajemen
berbasis TI untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Memang banyak manfaat dan
kemudahan yang akan didapat, tidak hanya bagi pihak perusahaan, tapi juga untuk
para customer yang melakukan hubungan dengan perusahaan
13. Kendati telah dibuktikan bahwa penerapan TI pada perusahaan dapat meningkatkan
kinerja dan performa, namun bukan berarti semua perusahaan serta merta memutuskan
untuk menggunakan SIM berbasis TI bagi perusahaan mereka. Masih ada juga
perusahaan yang bertahan dengan sistem yang telah mereka miliki. Terlepas dari
semua itu, dalam laporan ini akan menjelaskan tentang pengaplikasian SIM berbasis
teknologi pada salah satu perusahaan distributor bahan bangunan yang ada di
Indonesia, yaitu PT Kokoh Inti Arebama. Perusahaan ini adalah salah satu contoh
perusahaan yang telah merasakan manfaat dan kemudahan dari adanya sistem
informasi manajemen yang mutakhir.
Dengan penerapan SIM yang baru dan berbasis teknologi, perusahaan ini telah
mengalami kemajuan. Untuk selanjutnya, kami akan menguraikan hal – hal yang terkait
dengan SIM dan penerapan SIM pada PT Kokoh Inti Arebama. Sebelum pembahasan
mengenai penerapan SIM berbasis teknologi pada PT. KIA, ada baiknya kami akan
menjelaskan terlebih dahulu hal – hal yang berkaitan dengan SIM.Sistem informasi
manajemen terdiri dari tiga kata.sistem, informasi dan manajemen. Adapun arti dari
sistem adalah suatu sususan yang teratur dari kegiatan – kegiatan yang saling berkaitan
dan susunan prosedur – prosedur yang saling berhubungan, yang melaksanakan dan
mempermudah kegiatan – kegiatan utama organisasi/institusi.
14. Hambatan Dalam Penerapan SIM.
Dalam penerapan SIM juga terdapat beberapa hambatan yang bisa terjadi
diantaranya adalah : a. Kekurangpahaman para pemakai tentang komputer. Dalam hal
ini, tidak semua orang mengerti dan menguasai tentang penggunaan komputer. Masih
banyak orang yang masih sangat awam tentang pengoperasian komputer itu sendiri.
Oleh karena itu, kekurangpahaman terhadap komputer menjadi salah satu hambatan
dalam dalam penerapan SIM.
b. Kekurangpahaman para spesialis bidang informasi tentang bisnis dan peran
manajemen. Beberapa tahun yang lalu,para ahli di bidang TI mungkin belum
menemukan hubungan antara teknologi dan bisnis/manajemen. Tapi tahun – tahun
belakangan ini, para ahli TI sudah memikirkan adanya manfaat yang sangat besar jika
teknologi dijadikan sebagai bagian dari bisnis dan manajemen. Oleh karena itulah,
sekarang mulai berkembang kegiatan – kegiatan bisnis dan manajemen yang
didukung dengan teknologi.
c. Pemikiran bahwa komputer merupakan kebutuhan yang tidak terlalu penting.
Sekarang, sudah banyak perusahaan yang melirik SIM berbasis TI dengan bantuan
komputer untuk melancarkan kegiatan – kegiatan perusahaan. Tapi bukan berarti
semua perusahaan berpikiran seperti itu. Masih ada pula perusahaan yang
mempertahankan SIM dengan proses manual. Tetapi dapat dilihat bahwa SIM yang
didukung dengan teknologi (komputer) lebih efisien dibandingkan yang tidak
menggunakan komputer.
15. Peran Utama SIM Sedangkan peran utama dari SIM ada tiga, yaitu :
a. Mendukung berjalannya proses bisnis dan operasi. Ini adalah peran paling dasar
dari sebuah SIM. Dengan SIM, proses bisnis yang dilakukan oleh para karyawan akan
berjalan baik. SIM yang terorganisir akan memudahkan karyawan dalam
melaksanakan tugasnya masing – masing.
b. Membantu dalam pengambilan keputusan bisnis. Dengan SIM yang baik, maka
pengambilan keputusan yang tepat akan lebih mudah dilakukan. Informasi yang jelas
akan membantu pihak manajemen dalam menentukan langkah yang akan diambil
perusahaan.
c. Membantu dalam menentukan strategi untuk menciptakan keunggulan dibandingkan
kompetitor. Ketika sebuah perusahaan sudah memiliki SIM yang baik, maka
perusahaan dapat memikirkan langkah – langkah baru yang inovatif agar bisa lebih
maju dari para pesaingnya dalam melayani customer.
16. Implementasi Sistem Informasi Manajemen Pada PT KIA
Setelah mengetahui tentang hambatan penerapan serta manfaat dari SIM itu sendiri,
padabahasan selanjutnya, kami akan menjelaskan tentang penerapan SIM pada
perusahaan.
Contoh penerapan SIM yang cukup bagus dapat kita lihat pada PT. Kokoh Inti Arebama.
PT Kokoh Inti Arebama merupakan perusahaan distributor terbesar bahan-bahan
bangunan yang didirikan pada tahun 2004. Dalam tahun pertamanya, perusahaan telah
berhasil mengembangkan bisnisnya dengan pesat didukung oleh jaringan distribusi
yang kuat di 14 kota di Indonesia. Selama tahun 2004, perusahaan telah
mendistribusikan produk-produk bahan bangunan kepada sekitar 2.500 outlet-outlet ritel
di seluruh Indonesia. Salah satu prinsipal terbesar perusahaan saat ini adalah PT KIA
Keramik yang baru-baru ini memenangkan ICSA Awards kedua kalinya dari majalah
SWA. Tahun ini, PT Kokoh Inti Arebama berencana menambah jaringan distribusinya
menjadi 16 cabang di akhir tahun nanti dan target menjadi 20 cabang di 20 kota pada
tahun 2006 mendatang. Dengan penambahan jumlah cabang diharapkan perusahaan
dapat melayani sekitar 2.940 outlet pada akhir tahun ini dan sebanyak 3.500 di tahun
2006. Sebagai salah satu pemain di industri bahan bangunan, PT Kokoh Inti Arebama
dituntut untuk terus berinovasi dan menyediakan layanan yang memberikan nilai tambah
pada prinsipal dan konsumennya..
17. Pada awalnya, PT KIA menggunakan sistem TI inti buatan sendiri (in-house). Tapi
Guna mendukung ambisi menjadi distributor bahan bangunan terbesar di Indonesia,
PT Kokoh Inti Arebama rela mengganti sistem TI yang lama dengan aplikasi dari
vendor besar. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan meningkatkan
pelayanan terhadap pelanggan dengan mengintegrasikan proses bisnis sehingga
memiliki daya saing tinggi di industri.
Untuk mewujudkan ambisi menjadi distributor bahan bangunan terbesar
di Indonesia, PT Kokoh Inti Arebama meminta bantuan beberapa ahli untuk
menentukan SIM yang bisa memenuhi kebutuhan dari sisi kontrol internal, serta
informasi yang cepat dan akurat bagi manajemen. Pada pertengahan 2005 disusunlah
SOP internal untuk menentukan sistem TI yang hendak diterapkan. Untuk itu
manajemen Kokoh lebih dulu melakukan benchmarking ke perusahaan sejenis (dalam
hal ini PT Surya Toto) dan distribusi farmasi (PT Anugerah Pharmindo Lestari); disusul
dengan mengundang vendor solusi TI (SAP, Oracle dan Microsoft). Setelah melakukan
evaluasi, akhirnya diputuskan untuk memakai solusi dari Microsoft. Pertimbangannya,
selain cukup sesuai dengan kebutuhan, juga sistemnya dianggap relatif lebih mudah
digunakan (user-friendly).
18. PT KIA memutuskan mengimplementasikan sistem teknologi informasi
terintegrasi dari Microsoft, yakni Microsoft Business Solutions - Axapta untuk
menjamin penyediaan layanan terbaik bagi konsumen. Solusi Microsoft Axapta yang
sangat fleksibel dinilai mampu memenuhi kebutuhan komputerisasi yang terintegrasi
serta menyajikan informasi secara real-time untuk menunjang proses bisnis PT Kokoh
Inti Arebama di masa mendatang. Dengan informasi real – time tersebut, PT KIA
dapat mengambil keputusan mengenai strategi bisnis dengan lebih mudah, cepat dan
akurat.
Ketersediaan data dan informasi yang cepat adalah salah satu kunci
sukses untuk bisa unggul dalam persaingan bisnis. Axapta menawarkan itu semua,
plus segala kemudahan dari Microsoft. Microsoft Axapta adalah sebuah aplikasi bisnis
yang dilengkapi banyak fungsi terpadu. Mulai dari modul manufacturing, supply chain
management, financial management, distribution, project accounting, customer
relationship management, human resources management, sampai business analysis.
Istimewanya, karena menggunakan platform Microsoft, solusi ini amat
mudah diintegrasikan dengan produk Microsoft lainnya, umpamanya Microsoft Word,
Excel dan lain-lain. Tampilannya pun mirip aplikasi Microsoft pada umumnya. Jika
dibanding solusi sejenis lainnya, Microsoft Axapta sangat fleksibel dan mudah
dimodifikasi. Hal ini sangat penting dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Artinya
sistem prosedur kerja dan pemasukan data yang sudah biasa dilakukan sebelumnya
tak perlu mengalami perubahan berarti.
19. Dari sisi investasi, jelas lebih efisien buat perusahaan. Microsoft Axapta
menggunakan sistem lisensi berbasis concurrent, maksudnya customer hanya
membeli lisensi sejumlah klien yang terhubung ke server pada saat yang
bersamaan. Apabila perusahaan memiliki 500 unit komputer, namun pada saat yang
bersamaan hanya ada 20 komputer yang terhubung ke server Axapta, maka
perusahaan ini hanya perlu membeli 20 buah lisensi, bukan 500 buah. Apalagi
Microsoft Axapta hanya memerlukan satu atau dua buah server dengan konfigurasi
standar berbasis Microsoft Windows Server. Lalu untuk komputer klien juga tidak
memerlukan spesifikasi khusus karena Microsoft Axapta masih keluarga Microsoft
seperti halnya Microsoft Word, Excel, dan Power Point.
Fleksibilitas Microsoft Axapta tidak sampai disitu, solusi ini juga
sangat scalable-solusi yang sangat mudah diaplikasikan dengan performa yang
tinggi guna mendukung perkembangan perusahaan. Dan, tak kalah penting,
Microsoft Axapta merupakan solusi global yang mampu mendukung kebutuhan
perusahaan yang menggunakan bahasa atau mata uang yang berbeda.
20. Implementasi sistem Enterprise Resources Planning (ERP) baru ini mulai dilakukan
pada Oktober 2005, di 8 cabang. Sasarannya adalah mengintegrasikan sistem logistik
Kokoh dengan sistem manajemen penjualan, pemasaran dan keuangan, serta
mengintegrasikan cabang-cabang. Dan hanya dalam rentang tiga bulan, implementasi
sudah kelar (go live). Total investasi yang mencapai US$ 500 ribu. Itu sudah termasuk
biaya pembelian hardware, software dan lisensi. Sejak awal implementasi, PT KIA
sudah mengantisipasi kemungkinan yang dapat menghambat migrasi sistem. Upaya
pendekatan yang dilakukan, antara lain: manajemen memberikan dukungan top-down
dan penuh ke semua jajaran operasional; mengadakan prapelatihan bagi kepala
cabang dan administrasi sebelum dilakukan pelatihan untuk end user, serta berbagi
informasi dengan melakukan demo aplikasi ke seluruh user di cabang melalui kepala
cabang.
Mengingat cabang Kokoh tersebar di berbagai kota, maka untuk
koneksi dari cabang seluruhnya menggunakan fasilitas jaringan dari Lintasarta (VPN-
IP). Semua koneksi disentralisasi pada dua terminal server yang ada di kantor pusat.
Terminal server ini menghubungkan user ke aplikasi sistem melalui server aplikasi.
Sementara data disimpan di server database, yang secara fisik terpisah dari server
aplikasi. Adapun untuk koneksi para user yang ada di kantor pusat, dibuatkan jaringan
LAN. Dengan sistem terpusat seperti itu dan dikontrol melalui pembagian hak akses
ke user, memudahkan tim TI memonitor pemakaian sistem yang sedang berjalan.
Dengan koneksi jaringan seperti itu, semua transaksi apa pun – seperti penjualan,
pembelian, inventori dan pencatatan keuangan – bisa dilakukan melalui sistem secara
real time.
21. PT KIA juga tak segan mengimplementasi modul Warehouse
Management System (WMS). Dengan adanya implementasi di warehouse,
diharapkan dapat memudahkan proses penentuan lokasi penyimpanan dan
pengambilan barang untuk pengiriman. Selain itu, bisa diperoleh informasi yang
tepat dan akurat terhadap kesiapan pengiriman (bagian transporter dan ekspedisi)
dan jenis pengangkutan yang dipakai, serta memudahkan analisis ongkos angkut
dan biaya lainnya, seperti untuk loading dan unloading barang. Setiap hari
diusahakan tidak ada DO yang belum selesai diproses. Umur maksimum DO hanya
satu hari. Dengan kata lain, untuk setiap DO yang sudah dibuat oleh staf penjualan,
pengiriman barangnya harus segera dilakukan dan ditindaklanjuti oleh bagian
pengiriman yang ada di warehouse. Setiap pengiriman yang telah dilakukan akan
dicatat sebagai penjualan untuk kemudian ditagihkan ke pelanggan. Informasi
tagihan ini akan secara otomatis muncul di Bagian Collection dan Keuangan untuk
dapat dimonitor kapan jatuh tempo dan pembayarannya.
22. Manfaat SIM Bagi PT.KIA
Dengan pengaplikasian sistem yang baru,banyak manfaat yang didapat oleh PT KIA.
Dari tiga peran utama sistem informasi manajemen, penerapan TI baru pada PT KIA
berhasil mencakup tiga tataran dari peran system informasi manajemen. Yaitu :
1. Mendukung berjalannya proses bisnis dan operasi. Peran ini ditunjukkan dari
lebih efisien dan lancarnya kegiatan yang dilakukan dalam perusahaan. Pesanan dapat
diproses dengan lebih cepat. Selain itu lebih menghemat waktu karena semua
hubungan antara kantor pusat dan kantor cabang dilakukan secara real time.
Pekerjaan para karyawan juga lebih ringan karena aplikasi baru yang digunakan telah
memiliki kemampuan untuk mengatur data – data perusahaan yang ada.
2. Membantu dalam pengambilan keputusan bisnis. Dengan sistem yang
baru, manajemen lebih mudah menentukan keputusan – keputusan apa yang akan
diambil terkait dengan perusahaan. Misalkan jika ada pemesanan dari customer di
kantor cabang, kantor pusat dapat segera mendapatkan informasi dan memproses
pemesanan tersebut.
3. Membantu dalam menentukan strategi untuk menciptakan keunggulan
dibandingkan kompetitor. Dengan segala kemudahan yang didapatkan dari
penerapan sistem baru, PT KIA dapat menentukan strategi untuk memajukan
perusahaan. Untuk mengungguli kompetitornya, PT KIA memutuskan untuk membuka
kantor cabang baru guna menjaring lebih banyak pelanggan dan meningkatkan
penjualan.
23. Kelebihan Dan Kekurangan Sistem Informasi Di PT.KIA
KELEBIHAN
Kelebihan dari sistem ini adalah mudah di operasionalkan dan bugdet rendah serta
mudah untuk dikembangkan lebih lanjut sesuai kebutuhan layanan terhadap klien.
KEKURANGAN
Kekurangan dari sistem ini adalah belum bisa mengakomodir dalam melayani klien
yang kewajiban pajaknya sangat komplek.
24. PENUTUP
KESIMPULAN
Penggunaan sistem informasi saat ini memudahkan pelaku bisnis dan organisasi
sehingga dalam mencapai tujuannya dilakukan efektif dan efisien secara keseluruhan.
Sehiingga pengendalian internal dapat memenuhi fungsinya untuk menghasilkan
informasi akuntansi yang tepat waktu, relevan dan dapat dipercaya serta resiko
terjadinya kekeliruan dalam pencatatan atau perhitungan dapat diminimalisasiakan
sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kerugian
Dari contoh di atas, dapat kita simpulkan bahwa penerapan SIM dengan dukungan TI
sangat diperlukan untuk meningkatkan kompetensi perusahaan dalam hal pelayanan
bagi para customer. Selain itu, SIM dengan dukungan TI akan memudahkan tugas
manajemen dalam mengatur perusahaan. Tanpa adanya SIM, perusahaan yang
bersangkutan tidak akan dapat memberikan pelayanan yang maksimal bagi para
customer. Kemungkinan terjadi ketidakefisienan pengelolaan perusahaan juga akan
semakin besar. Penerapan sistem informasi manajemen berbasis TI yang dilakukan
oleh PT KIA adalah keputusan yang sangat tepat. Karena dengan adanya sistem yang
lebih mutakhir tersebut, perusahaan telah mengalami kemajuan dan proses
manajemen menjadi semakin lancar. Kami rasa cukup tepat jika kami menyimpulkan
bahwa dukungan teknologi dalam sistem informasi manajemen akan membawa
banyak nilai tambah. Ada baiknya jika perusahaan lain mulai memikirkan pentingnya
SIM dan sistem informasi seperti apa yang tepat untuk memajukan perusahaan.
25. SARAN
Dalam kesempatan ini penulis menyarankan dalam sistem ini utnuk
dikembangkan supaya bisa dimanfaatkan oleh lebih banyak perusahaan.
26. DAFTAR PUSTAKA
ANONIM,2017 http://tribiznetwork.com/profiles/blogs/sistem-informasi-pada-
perusahaan-pt-kokoh-inti-arebama (07 OKTOBER 2017 22.36)
ANONIM,2012 http://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-
koin/ ( 07 OKTOBER 2017 22.38 )
ASALILA ,2017 https://www.slideshare.net/ASALILA/15-si-pi-asalila-hapzi-ali-
sistem-informasi-pada-pt-kia-universitas-mercu-buana-2017 ( 07 OKTOBER 2017
22.39 )
ANONIM,2017http://eprints.mdp.ac.id/899/1/Jurnal%2020092400191_M.%20Alfat
h%20Napian%2C%202010240099_Hikmah%20Ade%20Permaasari.pdf (08
OKTOBER 2017 14.13)