Beberapa tanggapan dan langkah yang dapat diambil terkait isu supervisi kepala sekolah yang bersifat atasan-bawahan:1. Perlu adopsi pendekatan supervisi yang lebih demokratis dan kolaboratif antara kepala sekolah dan guru sebagai mitra kerja. Supervisi seharusnya tidak bersifat menilai tapi memberikan dukungan.2. Kepala sekolah perlu meningkatkan komunikasi dan musyawarah dengan guru untuk menc
Similar to Beberapa tanggapan dan langkah yang dapat diambil terkait isu supervisi kepala sekolah yang bersifat atasan-bawahan:1. Perlu adopsi pendekatan supervisi yang lebih demokratis dan kolaboratif antara kepala sekolah dan guru sebagai mitra kerja. Supervisi seharusnya tidak bersifat menilai tapi memberikan dukungan.2. Kepala sekolah perlu meningkatkan komunikasi dan musyawarah dengan guru untuk menc
Similar to Beberapa tanggapan dan langkah yang dapat diambil terkait isu supervisi kepala sekolah yang bersifat atasan-bawahan:1. Perlu adopsi pendekatan supervisi yang lebih demokratis dan kolaboratif antara kepala sekolah dan guru sebagai mitra kerja. Supervisi seharusnya tidak bersifat menilai tapi memberikan dukungan.2. Kepala sekolah perlu meningkatkan komunikasi dan musyawarah dengan guru untuk menc (20)
Beberapa tanggapan dan langkah yang dapat diambil terkait isu supervisi kepala sekolah yang bersifat atasan-bawahan:1. Perlu adopsi pendekatan supervisi yang lebih demokratis dan kolaboratif antara kepala sekolah dan guru sebagai mitra kerja. Supervisi seharusnya tidak bersifat menilai tapi memberikan dukungan.2. Kepala sekolah perlu meningkatkan komunikasi dan musyawarah dengan guru untuk menc
2. SUPERVISI PENDIDIKAN
1. Pengertian Supervisi Pendidikan
Dilihat dari sudut etimologi “supervisi” berasal
dari kata “super” dan “vision” yang masing-
masing kata itu berarti atas dan penglihatan. Jadi
supervisi pendidikan dapat diartikan sebagai
penglihatan dari atas. Melihat dalam
hubungannya dengan masalah supervisi dapat
diartikan dengan menilik, mengontrol, atau
mengawasi.
3. SUPERVISI PENDIDIKAN
Supervisi pendidikan adalah pembinaan
yang berupa bimbingan atau tuntunan ke arah
perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan
peningkatan mutu mengajar dan belajar dan
belajar pada khususnya. Supervisi dapat kita
artikan sebagai pembinaan. Sedangkan sasaran
pembinaan tersebut bisa untuk kepala sekolah,
guru, pegawai tata usaha. Namun yang menjadi
sasaran supervisi diartikan pula pembinaan guru.
4. SUPERVISI PENDIDIKAN
Orang yang melakukan supervisi disebut
Supervisor. Sedangkan Supervisi menurut
Hadar Nawawi (1997:99) adalah “Kegiatan
pengawasan yang dilakukan oleh seorang
pejabat terhadap bawahannya untuk
melakukan tugas-tugas dan kewajibannya
dengan baik sesuai pertelaan tugas yang
digariskan .”
5. SUPERVISI PENDIDIKAN
Rifai (1982: 124) mengatakan, bahwa di mana
ada administrasi harus ada supervisi, dan jika ada
supervisi tentu ada suatu yang dilaksanakan, ada
administrasi sesuatu. Dengan demikian,
kedudukan supervisi pendidikan sama pentingnya
dengan administrasi pendidikan, namun secara
hirarkis supervisi merupakan salah satu fase atau
tahap dari administrasi. Thomas H Briggs dalam
Rifai (1982: 225) menegaskan, bahwa supervisi
merupakan bagian atau aspek dari administrasi.
Khususnya yang mengenai usaha peningkatan
guru sampai kepada taraf penampilan tertentu.
6. TUJUAN SUPERVISI PENDIDIKAN
Tujuan supervisi pendidikan adalah menilai
kemampuan guru sebagai pendidik dan mengajar
dalam bidang masing-masing guna membantu
mereka melakukan perbaikan-perbaikan
bilamana diperlakukan dengan usaha sendiri.
Dengan kata lain supervisi bertujuan menolong
guru-guru agar dengan kesadarannya sendiri
berusaha untuk berkembang dan tumbuh
menjadi guru yang lebih cakap dan lebih baik
dalam menjalankan tugas-tugasnya.
7. TUJUAN SUPERVISI PENDIDIKAN
1. Meningkatkan mutu kinerja guru.
a. Membantu guru dalam memahami tujuan
pendidikan dan apa peran sekolah dalam mencapai
tujuan tersebut.
b. Membantu guru dalam melihat secara lebih jelas
dalam memahami keadaan dan kebutuhan siswanya.
d. Meningkatkan kualitas pembelajaran yang pada
akhirnya meningkatkan prestasi belajar siswa.
e. Meningkatkan kualitas pengajaran guru baik itu dari
segi strategi, keahlian dan alat pengajaran
8. TUJUAN SUPERVISI PENDIDIKAN
2. Meningkatkan keefektifan kurikulum
sehingga berdaya guna dan terlaksana
dengan baik.
3. Meningkatkan keefektifan dan
keefesiensian sarana dan prasarana yang
ada untuk dikelola dan dimanfaatkan
dengan baik sehingga mampu
mengoptimalkan keberhasilan siswa.
9. TUJUAN SUPERVISI PENDIDIKAN
4. Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah
khususnya dalam mendukung terciptanya
suasana kerja yang optimal yang selanjutnya
siswa dapat mencapai prestasi belajar
sebagaimana yang diharapkan.
5. Meningkatkan kualitas situasi umum
sekolah sehingga tercipta situasi yang tenang
dan tentram serta kondusif yang akan
meningkatkan kualitas pembelajaran yang
menunjukkan keberhasilan lulusan.
10. FUNGSI SUPERVISI PENDIDIKAN
1. Mengkoordinasi semua usaha sekolah
2. Memperlengkapi kepemimpinan sekolah
3. Memperluas pengalaman guru
4. Menstimukasi usaha-usaha sekolah yang
kreatif
5. Memberi fasilitas dan penilaian yang terus
menerus
6. Menganalisis situasi belajar mengajar
11. FUNGSI SUPERVISI PENDIDIKAN
7. Memberikan pengetahuan dan ketrampilan
kepada setiap anggota staf supervisi berfungsi
untuk memberikan dorongan stimulasi dan
membantu guru agar dapat mengembangkan
pengetahuan dalam ketrampilan mengajar.
8. Memberi wawasan yang lebih luas dan
terintegrasi dalam merumuskan tujuan-tujuan
pendidikan dan meningkatkan kemampuan
mengajar guru-guru
12. Menurut Hasbullah (2009: 12), fungsi
dan tujuan supervisi pendidikan
a. Sebagai arah
pendidikan
Dalam hal ini, tujuan akan
menunjukkan arah dari suatu
usaha, sedangkan arah tadi
menunjukkan jalan yang harus
ditempuh dari situasi sekarang
kepada situasi berikutnya. Sebagai
contoh, guru yang berkeinginan
membentuk anak didikanya
menjadi manusia yang cerdas
maka arah dari usahanya ialah
menciptakan situasi belajar yang
dapat mengembangkan
kecerdasan
13. Menurut Hasbullah (2009: 12), fungsi
dan tujuan supervisi pendidikan
.b. Tujuan sebagai titik
akhir.
Dalam kaitan ini, apa yang
diperhatikan adalah hal-hal
yang terletak pada jangkauan
masa datang. Misalnya, jika
seorang pendidik bertujuan
agar anak didiknya menjadi
manusia yang berakhlak
mulia, tentu penekanannya di
sini adalah deskripsi tentang
pribadi akhlakul karimah
yang diinginkannya tersebut.
14. Menurut Hasbullah (2009: 12), fungsi
dan tujuan supervisi pendidikan
C. Tujuan sebagai titik pangkal
mencapai tujuan lain
Dalam hal ini, tujuan
pendidikan yang satu
dengan yang lain
merupakan satu kesatuan
yang tak terpisahkan
d. Memberi nilai pada usaha
yang dilakukan.
Dalam konteks usaha-usaha
yang dilakukan, kadang-kadang
didapati tujuannya yang lebih
luhur dan lebih mulia
dibanding yang lainnya. Semua
ini terlihat apabila berdasarkan
nilai-nilai tertentu.
15. Prinsip-Prinsip supervisi Menurut Sahertian
(2008: 20)
1. Prinsip Ilmiah
(scientific).
a.Kegiatan supervisi dilaksanakan
berdasarkan data objektif yang
diperoleh dalam kenyataan
pelaksanaan proses belajar
mengajar.
b. Untuk memperoleh data perlu
diterapkan alat perekam data.
c.Setiap kegiatan supervisi
dilaksanakan secara sistematis,
berencana dan kontinu.
16. Prinsip-Prinsip supervisi Menurut Sahertian
(2008: 20)
2. Prinsip Demokratis Demokratis mengandung makna
menjunjung tinggi harga diri dan
martabat guru, bukan berdasarkan
atas bawahan, melainkan berdasarkan
rasa kesejawatan.
3. Prinsip Kerja sama
Mengembangkan usaha bersama, atau
menurut istilah supervisi sharing of
idea, sharing of experience, memberi
support mendorong, dan menstimulasi
guru sehingga mereka merasa tumbuh
bersama.
17. Prinsip-Prinsip supervisi Menurut Sahertian
(2008: 20)
4. Prinsip konstruktif
dan kreatif
Setiap guru akan merasa termotivasi
dalam mengembangkan potensi
kreatifitas jika supervisi mampu
menciptakan suasana kerja yang
menyenangkan, bukan melalui cara-
cara yang menakutkan.
18. Prinsip supervisi menurut Gunawan
(2002: 196).
1. Prinsip
fundamental/dasar
2. Prinsip praktis
Setiap pemikiran, sikap, dan
tindakan seorang supervisor
harus berdasar/berlandaskan
pada sesuatu yang kukuh, kuat
serta dapat dipulangkan
kepadannya.
Dalam pelaksanaan sehari-hari
seorang supervisor berpedoman
pada prinsip positif dan prinsip
negatif.
19. Prinsip positif seorang supervisor, antara lain sebagai
berikut.
a. Supervisi harus konstruktif dan kreatif
b. Supervisi harus harus dilakukan berdasarkan hubungan
profesional, bukan berdasar hubungan pribadi.
c. Supervisi hendaknya progresif, tekun, sabar, tabah, dan
tawakal.
d. Supervisi hendaklah dapat mengembangkan potensi,
bakat, dan kesanggupan untuk mencapai kemajuan.
e. Supervisi hendaklah senantiasa memperhatikan
kesejahteraan dan hubungan baik yang dinamik.
20. Sementara prinsip negatif seorang supervisor, antara lain
sebagai berikut
a. Supervisi tidak boleh memaksakan kemauannya kepada
orang-orang yang disupervisi.
b. Supervisi tidak boleh dilakukan berdasarkan hubungan
pribadi, keluarga, pertemanan, dan sebagainya.
c. Supervisi hendaknya tidak menutup kemungkinan terhadap
perkembangan dan hasrat untuk maju bagi bawahannya
dengan dalih apapun. Supervisi tidak boleh terlalu cepat
mengharapkan hasil dan mendesak bawahan.
21. TIPE SUPERVISI PENDIDIKAN
1. Otokratis
supervisor penentu
segalanya
2. Demokratis
mementingkan
musyawarah mufakat
bekerjasama atau
gontong royong secara
kekeluargaan.
22. TIPE SUPERVISI PENDIDIKAN
3. Pseudo/Quasi
demokratis
(demokratis semu)
Dalam praktiknya sering terdapat
seorang supervisor yang berbuat
seolah-olah demokratis, seperti
mengadakan rapat untuk
memusyawarahkan sesuatu
permasalahan tetapi dalam rapat
tersebut supervisor berusaha
memaksakan
rencananya/keinginannya untuk
dituruti bawahannya dengan
cara/muslihat yang halus dan licin.
23. TIPE SUPERVISI PENDIDIKAN
4. Manipulasi
diplomatis
mengarahkan orang yang
disupervisi untuk
melaksanakan apa yang
dikehendaki supervisor
dengan cara musulihat
5. laissez-faire
memberikan kebebasan dan
keleluasan kepada orang yang
disupervisi untuk melakukan
apa yang dianggap mereka
baik.
24. JENIS-JENIS
KEGIATAN SUPERVISI PENDIDIKAN
a. Orientasi dan penyesuaian Guru-guru pada
situasi baru
b. Rapat dewan guru dan diskusi staf guru
c. Kunjungan kelas dan kunjungan sekolah
d. Pertemuan individual dan pertemuan
kelompok
e. In-service trainig
25. ALAT-ALAT BANTU SUPERVISI
PENDIDIKAN
1. Perpustakaan profesioanal dan
perpustakaan sekolah
2. Buku kurikulum/ rencana pelajaran dan
buku pegangan guru
3. Bulletin pendidikan dan bulletin sekolah
4. Penasehat ahli dan resource person
26. Issues For Discussion
Kepala sekolah merupakan salah satu supervisor
dalam pendidikan, dalam pelaksanaan
supervisornya sering kali kepala sekolah
menggunakan pendekatan atasan bawahan
bukan mitra kerja. Hal ini menjadikan
pelaksanaan supervisi tersebut cenderumg kaku
dan timbul situasi tertekan dalam suatu pihak.
Bagaimana tanggapan teman-teman tentang hal
itu dan bagaimana langkah yang mungkin bisa
diambil terkait hal tersebut?