SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Konsep Supervisi Pendidikan

Supervisi secara etimologi berasal dari kata “super” dan “visi” yang mengandung arti melihat dan
meninjau dari atas atau menilik dan menilai dari atas yang dilakukan oleh pihak atasan terhadap
aktivitas,             kreativitas,              dan               kinerja            bawahan.

Ada beberapa istilah yang hampir sama dengan supervisi bahkan dalam pelaksanaannya istilah-
istilah tersebut sering digunakan secara bergantian. Istilah-istilah tersebut, antara lain,
pengawasan, pemeriksaan, dan inspeksi. Pengawasan mengandung arti suatu kegiatan untuk
melakukan pengamatan agar pekerjaan dilakukan sesuai dengan ketentuan. Pemeriksaan
dimaksudkan untuk melihat bagaimana kegiatan yang dilaksanakan telah mencapai tujuan.
Inspeksi dimaksudkan untuk mengetahui kekurangan-kekurangan atau kesalahan yang perlu
diperbaiki dalam suatu pekerjaan.

Konsep supervisi modern dirumuskan oleh Kimball Wiles (1967) Supervisi adalah bantuan dalam
pengembangan situasi pembelajaran yang lebih baik.

Piet A Sehertian dalam bukunya mendefinisikan supervisi adalah sebuah usaha dari petugas-
petugas sekolah dalam memimpin komponen-komponen sekolah untuk memperbaiki pengajaran,
menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru, merevisi tujuan-tujuan
pendidikan, bahan-bahan pengajaran metode mengajar dan mengevaluasi pembelajaran.

Ibrahim bafadal menyatakan bahwa supervisi dapat diartikan sebagai layanan profesional. Layanan
profesional tersebut berbentuk pemberian bantuan kepada personel sekolah dalam meningkatkan
kemampuananya sehingga lebih mampu mempertahankan dan melakukan perubahan
penyelenggaraan sekolah dalam rangka meningkatkan pencapaian tujuan sekolah.

Secara umum supervisi adalah bantuan dari para pemimpin sekolah, yang tertuju kepada
perkembangan kepemimpinan guru-guru dan personel sekolah lainnya dalam mencapai tujuan
pendidikan. Bantuan tersebut dapat berupa dorongan, bimbingan, dan kesempatan bagi
pertumbuhan keahlian dan kecakapan guru-guru, seperti bimbingan dalam usaha dan pelaksanaan
pembaharuan-pembaharuan dalam pendidikan dan pengajaran, pemilihan alat-alat pengajaran dan
metode-metode mengajar yang lebih baik,dll.

Dengan kata lain supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu
para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan secara efektif.



latar belakang perlunya supervisi pendidikan
supervisi pendidikan itu perlu menurut Swearingen dilihat dari latar belakang sebagai berikut:
1. latar belakang cultural
2. latar belakang filosofis
3. latar balakang psikologis
4. latar belakang social
5. latar belakang sosiologis
6. latar belakang pertumbuhan jabatan
1. latar belakang kultural
Sekolah sebagai salah satu pusat kebudayaan,bertugas dan bertanggungjawab menyeleksi unsure-
unsur negative dari pengaruh kebudayaan modern dan memngambil sari pati, unsure-unsur positif
berdasarkan norma-norma yang berlak pada masa kini.


2. latar belakang filosofis
Berdasarkan pandangan dan penafsiran bahwa pengalaman adalah hasil interaksi antara organisme
dan keadaan sekitar,sedangkan fungsi organisme itu sendiri,maupun pengalamn dapat di
pengaruhi,maka hal itu berarti bahwa pada manusia ada potensi-potensi menghasilkan sesuatu
pada setiap situasi. Nampak dengan jelas daya kreasi dan dinamika manusia,sehingga dengan
demikians setiap pengalaman itu bersifat potensial kreatif,mau tidak mau dibutuhkan daya
koordinasi dan penyusunan rencana-rencana untuk mengatur interaksi manusia. Disini nampak
salah satu dasar pemikiran filosofis tentang perlunya supervise di dalam mengatur dan
mengkoordinir pendidikan dan pengajaran.


3. latar belakang psikologis
Dasra psikologis dari supervisietak berakar di dalam penagalaman manusia. Pengalaman
merupakan dasra untuk tindakan selanjutnya.
Pengalamn yang luas memungkinkan kita memperoleh pengertian yang mendalam tentang sesuatu
masalah,sehingga memperbesar kemampuan kita untuk mempraktekkannya.
Salah satu pandangan psikologi modern didalam pendidikan ialah pentingnya dorongan-dorongan
emosional bagi anak waktu belajar,baik secara konkrit maupun hanya merupakan lambing dalam
kata-kata persetujuan misalnya senyum,memberi hormat,tertawa,memberi semangat baru.


4. latar belakang social
Kita hidup dalam masyarakat demokratis ,berate tata kehidupan juga demokratis.
Unsure-unsur demokratis itu menampakkan diri dalam seluruh tata kehidupan misalnya :
1. menghargai martabat manusia sebagai makhluk yang mempunyai individu yang unik.
2. tiap individu harus menghargai individu lain
3. menghargai cara berfikir orng lain walaupun bertentangan dengan pendapat sendiri.
4. pengakuan kebebasan individu berarti mengakui bahawa diluar diri sendiri ada juga orang lain.


Suepervisi itu bersunber pada dasar kehidupan social,dimana masyarakat demokratis,pemimpin
juga demokratis.


5.latar belakng sosiologis
Secara sosiologis,penganalisaan hubungan-hubungan manusia dan factor-faktor kebudayaan
mempunyai pengaruh terhadap tindakan dan usaha seseorang,teristimewa tindakan yang
dipergunakan dalam mendidik anak-anak dalam rangka pertumbuhan pribadi mereka.
6. latar belakang pertumbuhan jabatan
Pembaharuan selalu menimbulkan banyak problema. Problema yang dihadapi oleh sponsor-
sponsor pembaharuan ialah bagaimana membantu pertumbuhan jabatan guru. Membantu
pertumbuhan jabatan guru merupakan suatubtugas supervisor yang penting. Guru-guru
memerlukan pangetahuan dalam dalam memganalisa situasi belajar,menerapakn prinsip-prinsip
psikologi modern dalam pembelajaran, pengetahuan dasar research, pengetahuan tentang cara-cara
kerjasama.



TUJUAN SUPERVISI PENDIDIKAN

1. Tujuan umum

Þ Membina orang-orang yang disupervisi menjadi manusia dewasa yang sanggup berdiri sendiri.
Þ Membina orang-orang yang disupervisi menjadi manusia pembangunan dewasa yang
berpancasila.
Þ Perbaikan situasi pendidikan dan pengajaran pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar
dan belajar pada khususnya.

2. Tujuan khusus

Þ Membantu guru-guru lebih memahami tujuan pendidikan yang sebenarnya
Þ Membantu guru-guru untuk dapat lebih memahami dan menolong murid
Þ Memperbesar kesnggupan guru mendidik murid untuk terjun ke msyarakat
Þ Memperbesar kesadaran guru terhadap kerja yang demokratis dan kooperatif
Þ Membesar ambisi guru untuk berkembang
Þ Membantu guru-guru untuk memanfaatkan pengalaman yang dimiliki
Þ Memperkenalkan karyawan baru kepada sekolah
Þ Melindungi guru daru tuntutan tak wajar dari masyarakat
Þ Mngembangkan professional guru

Tujuan supervisi menurut para ahli antara lain sebagai berikut:

Menurut Sahertian (1992: 23) supervisi bertujuan untuk mengembangkan situasi belajar-mengajar
yang lebih baik.

Glickman seperti yang dikutip Kamars (2005: 84) mengemukakan bahwa supervisi bertujuan
untuk membawa guru-guru secara bersama-sama sebagai orang-orang yang perpengetahuan
profesional bekerja untuk keberhasilan siswa.

Nawawi (1984: 50) mengemukakan tujuan supervisi adalah untuk menilai kemampuan guru
sebagai pendidik dan mengajar dalam bidang studi masing-masing.

Purwanto (1991: 53) mengatakan tujuan supervisi sebagai upaya perbaikan dan pengembangan
proses belajar-mengajar

Tujuan supervisi menurut Burton dan Bruckner seperti yang dikutip Kamars (2005: 78) adalah
untuk:
1)Meningkatkan pengembangan siswa dan dengan sendirinya perbaikan masyarakat.
2)Membantu pemimpin melakukan penyesuaian secara kontiniu dalam program pendidikan,
pengalaman mengajar dan isi pengajaran.
3)Secara bersama mengembangkan suasana belajar mengajar yang menarik.

FUNGSI SUPERVISI PENDIDIKAN

1. Penelitian (research) → untuk memperoleh gambaran yang jelas dan objektif tentang suatu
situasi pendidikan

Þ Perumusan topik
Þ Pengumpulan data
Þ Pengolahan data
Þ Konlusi hasil penelitian

2. Penilaian (evaluation) → lebih menekankan pada aspek daripada negative

3. Perbaikan (improvement) → dapat mengatahui bagaimana situasi pendidikan/pengajaran pada
umumnya dan situasi belajar mengajarnya.

4. Pembinaan → berupa bimbingan (guidance) kea rah pembinaan diri yang disupervisi



Prinsip-prinsip Supervisi Pendidikan antara lain:

    1.   Prinsip Fundamental

         Yaitu prinsip yang berlandaskan pada nilai-nilai luhur Pancasila dan Agama. Pancasila
         merupakan dasar atau prinsip fundamental bagi setiap supervisor pendidikan Indonesia.
         Bahwa seorang supervisor haruslah seorang pancasilais sejati
    2.   2. Prinsip Demokratis
         Prinsip yang menujunjung tinggi asas musyawarah. Layanan dan bantuan yang diberikan
         supervisor kepada guru berdasarkan jalinan hubungan kemanusiaan yang akrab dan
         suasana kehangatan, sehingga guru-guru merasa aman untuk mengembangkan tugasnya.
         Perlu diingat seorang supervisor tidak boleh memiliki sifat terlalu menjaga image. Jadi
         dengan prinsip demokratis ini dapat tercipta kerukunan yang erat antara kedua belah
         pihak, hubungan kekeluargaan yang baik, kesatuan fikiran dan tujuan.
    3.   Prinsip kerjasama
         Artinya mengembangkan usaha bersama atau menurut istilah supervisi sharing of idea,
         sharing of experience, memberi support atau mendorong, menstimulasi guru, sehingga
         mereka merasa tumbuh bersama. Maksudnya kerjasama seluruh staf dalam kegiatan
         pengumpulan data, analisa data dan perbaikan serta pengembangan proses belajar
         mengajar hendaknya dilakukan dengan cara kerjasama seluruh staf sekolah. Dengan
         adanya kerjasama tersebut, terciptalah situasi belajar mengajar yang lebih baik.



Proses Pelaksanaan Supervisi Pendidikan

1. Perencanaan
         Kegiatan perencanaan mengacu pada kegiatan identifikasi permasalahan, yakni mengidentifikasi
aspek-aspek yang perlu disupervisi. Identifikasi dilaksanakan dengan menganalisis kelebihan, kekurangan,
peluang, dan ancaman dari aspek kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru agar supervisi lebih
efektif dan tepat sasaran. Langkah-langkah yang dilaksanakan dalam perencanaan supervisi adalah 1)
mengumpulkan data melalui kunjungan kelas, pertemuan pribadi, rapat staf, 2) mengolah data dengan
melakukan koreksi kebenaran terhadap data yang dikumpulkan, 3) mengklasifikasi data sesuai dengan bidang
permasalahan, 4) menarik kesimpulan tentang permasalahan sasaran sesuai dengan keadaan yang sebenarnya,
5) menetapkan teknik yang tepat digunakan untuk memperbaiki atau meningkatkan profesionalisme guru.
2. Pelaksanaan
           Kegiatan pelaksanaan merupakan kegiatan nyata yang dilakukan untuk memperbaiki atau
meningkatkan kemampuan guru. Kegiatan pelaksanaan merupakan kegiatan pemberian bantuan dari
supervisor kepada guru agar pelaksanaan dapat efetif harus sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.
Tim Pakar Manajemen Pendidikan (2004:53) berpendapat supervisi tidak berhenti pada selesainya pemberian
bantuan dan terlaksananya teknik supervisi melainkan ada follow up untuk melihat keberhasilan proses dan
hasil pelaksanaan supervisi. Sehingga kegiatan evaluasi perlu dilaksanakan.
3. Evaluasi
Kegiatan evaluasi merupakan kegiatan untuk menelaah keberhasilan proses dan hasil pelaksanaan supervisi.
Evaluasi dilaksanakan secara komprehensif. Sasaran evaluasi supervisi ditujukan kepada semua orang yang
terlibat dalam proses pelaksanaan supervisi. Hasil dari evaluasi supervisi akan dijadikan pedoman untuk
menyusun program perencanan berikutnya. Soetopo dan Soemanto (1984: 84-85) mengemukakan evaluasi
berpedoman pada tujuan yang telah ditetapkan dan tujuan supervisi dirumuskan sesuai dengan corak dan
tujuan sekolah



TEKHNIK SUPEERVISI PENDIDIKAN

1. Tekhnik kelompok : cara pelaksanaan supervise terhadap sekelompok orang yang disupervisi
2. Tekhnik perorangan : dilakukan terhadap individu yang memiliki masalah khusus.

TEKHNIK YANG LAIN

1. Kunjungan sekolah (school visit)
Akan memberikan pengatahuan yang lengkap tentang situasi sekolah sehingga program akan lebih
efektif.

2. Kunjungan kelas (class visit)
Merupakan suatu metode supervise yang “to the point” kena sasaran

3. Pertemuan individual
Setelah suatu kunjungan berakhir, hendaklah diadakan pembicaraan langsung dan pribadi tentang
hasil kunjungan dengan orang yang dikunjungi.

4. Rapat sekolah
Untuk membicarakan kepentingan murid dan sekolah dan hal-hal yang berhubungan dengan
sekolah

5. Pendidikan ini service
Untuk kepentingan mutu mrngajar dan belajar, maka guru perlu mengembangkan pengetahuan
sesuai dengan profesinya dengan berbagai cara. Misalnya : study individual, study grops,
menghadiri ceramah, mengadakan intervisitasi dsb.

6. Workshop (musyawarah kerja_muker)
Untuk mengembangkan professional karyawan (in-service)
7. Intervisitas
Saling kunjung-memgunjungi sesama guru untuk mengobservasi situasi belajar masing-masing

8. Demonstrasi mengajar
Metode ini dapat dilakukan oleh supervisor sendiri atau oleh guru yang ahli untuk
memperkenalkan metode mengajar yang efektif.

9. Bulletin supervisi
Bulletin berkala dapat dimanfaatkan untuk perbaikan program pendidikan dan penngajaran, bisa
mingguan atau bulanan.

10. Bulletin bord
- pengumuman administrative
- pengunguman supervise
- pengunguman untuk murid
- dsb

11. Kunjungan rumah
Tujuannya untuk mempelajari bagaimana situasi hidup orang yang disupervisi di rumah terutama
meneliti masalah-masalah yang secara langsung atau tak langsung mempengaruhi tugas/kewajiban
orang yang disupervisi itu

More Related Content

What's hot

Laporan observasi manajemen sekolah di mts nurul ulum mranggen demak
Laporan observasi manajemen sekolah di mts nurul ulum mranggen   demakLaporan observasi manajemen sekolah di mts nurul ulum mranggen   demak
Laporan observasi manajemen sekolah di mts nurul ulum mranggen demakAziz Zindani
 
RemidialDanPengayaanDalamKurikulumMerdekaOke.pptx
RemidialDanPengayaanDalamKurikulumMerdekaOke.pptxRemidialDanPengayaanDalamKurikulumMerdekaOke.pptx
RemidialDanPengayaanDalamKurikulumMerdekaOke.pptxMarryAlbert
 
Makalah motivasi dalam belajar
Makalah motivasi dalam belajarMakalah motivasi dalam belajar
Makalah motivasi dalam belajarZuha Farhana
 
Konsep Dasar Pengelolaan Kelas
Konsep Dasar Pengelolaan KelasKonsep Dasar Pengelolaan Kelas
Konsep Dasar Pengelolaan KelasAdy Setiawan
 
Presentasi pengembangan kurikulum
Presentasi pengembangan kurikulumPresentasi pengembangan kurikulum
Presentasi pengembangan kurikulumgreen_sarijo
 
ppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaranppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaranrizka_pratiwi
 
Kelompok 2 Prakarsa Perubahan dengan Kanvas BAGJA (1).pptx
Kelompok 2 Prakarsa Perubahan dengan Kanvas BAGJA (1).pptxKelompok 2 Prakarsa Perubahan dengan Kanvas BAGJA (1).pptx
Kelompok 2 Prakarsa Perubahan dengan Kanvas BAGJA (1).pptxSikuloSikulo
 
Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)
Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)
Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)Arvina Frida Karela
 
Makalah Keterampilan Mengadakan Variasi
Makalah Keterampilan Mengadakan VariasiMakalah Keterampilan Mengadakan Variasi
Makalah Keterampilan Mengadakan VariasiGhian Velina
 
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikanPpt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikanlinda_rosalina
 
STANDAR ISI KURIKULUM 2013
STANDAR ISI KURIKULUM 2013STANDAR ISI KURIKULUM 2013
STANDAR ISI KURIKULUM 2013Jajang Nur'alim
 
Sintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaranSintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaranrestya21
 
Model pengembangan-kurikulum-taba
Model pengembangan-kurikulum-tabaModel pengembangan-kurikulum-taba
Model pengembangan-kurikulum-tabaPrincess Indry
 
7. peran personil sekolah dalam layanan bk
7. peran personil sekolah dalam layanan bk7. peran personil sekolah dalam layanan bk
7. peran personil sekolah dalam layanan bkkomisariatimmbpp
 

What's hot (20)

Laporan observasi manajemen sekolah di mts nurul ulum mranggen demak
Laporan observasi manajemen sekolah di mts nurul ulum mranggen   demakLaporan observasi manajemen sekolah di mts nurul ulum mranggen   demak
Laporan observasi manajemen sekolah di mts nurul ulum mranggen demak
 
RemidialDanPengayaanDalamKurikulumMerdekaOke.pptx
RemidialDanPengayaanDalamKurikulumMerdekaOke.pptxRemidialDanPengayaanDalamKurikulumMerdekaOke.pptx
RemidialDanPengayaanDalamKurikulumMerdekaOke.pptx
 
Makalah motivasi dalam belajar
Makalah motivasi dalam belajarMakalah motivasi dalam belajar
Makalah motivasi dalam belajar
 
AUM PTSDL
AUM PTSDLAUM PTSDL
AUM PTSDL
 
Konsep Dasar Pengelolaan Kelas
Konsep Dasar Pengelolaan KelasKonsep Dasar Pengelolaan Kelas
Konsep Dasar Pengelolaan Kelas
 
Presentasi pengembangan kurikulum
Presentasi pengembangan kurikulumPresentasi pengembangan kurikulum
Presentasi pengembangan kurikulum
 
ppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaranppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaran
 
Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaran Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaran
 
Kelompok 2 Prakarsa Perubahan dengan Kanvas BAGJA (1).pptx
Kelompok 2 Prakarsa Perubahan dengan Kanvas BAGJA (1).pptxKelompok 2 Prakarsa Perubahan dengan Kanvas BAGJA (1).pptx
Kelompok 2 Prakarsa Perubahan dengan Kanvas BAGJA (1).pptx
 
Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)
Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)
Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)
 
Makalah Keterampilan Mengadakan Variasi
Makalah Keterampilan Mengadakan VariasiMakalah Keterampilan Mengadakan Variasi
Makalah Keterampilan Mengadakan Variasi
 
Teknik konversi-skor-mentah-hasil-tes
Teknik konversi-skor-mentah-hasil-tesTeknik konversi-skor-mentah-hasil-tes
Teknik konversi-skor-mentah-hasil-tes
 
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikanPpt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
 
Pengelolaan kelas
Pengelolaan kelasPengelolaan kelas
Pengelolaan kelas
 
STANDAR ISI KURIKULUM 2013
STANDAR ISI KURIKULUM 2013STANDAR ISI KURIKULUM 2013
STANDAR ISI KURIKULUM 2013
 
Sintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaranSintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaran
 
Model pengembangan-kurikulum-taba
Model pengembangan-kurikulum-tabaModel pengembangan-kurikulum-taba
Model pengembangan-kurikulum-taba
 
contoh RPL K13
contoh RPL K13contoh RPL K13
contoh RPL K13
 
KOMPETENSI GURU
KOMPETENSI GURUKOMPETENSI GURU
KOMPETENSI GURU
 
7. peran personil sekolah dalam layanan bk
7. peran personil sekolah dalam layanan bk7. peran personil sekolah dalam layanan bk
7. peran personil sekolah dalam layanan bk
 

Viewers also liked

Hakekat Supervisi Pendidikan
Hakekat Supervisi PendidikanHakekat Supervisi Pendidikan
Hakekat Supervisi Pendidikananggi_damanik
 
Model & pendekatan dalam supervisi pendidikan
Model  &  pendekatan             dalam  supervisi  pendidikanModel  &  pendekatan             dalam  supervisi  pendidikan
Model & pendekatan dalam supervisi pendidikanrofieamirasyka
 
Adm pendidikan ke 10 administrasi kurikulum
Adm pendidikan ke 10 administrasi kurikulumAdm pendidikan ke 10 administrasi kurikulum
Adm pendidikan ke 10 administrasi kurikulumujangjm
 
Bab 2. sistem gerak manusia
Bab 2. sistem gerak manusiaBab 2. sistem gerak manusia
Bab 2. sistem gerak manusiaRuri Yai
 
Supervisi pendidikan
Supervisi pendidikanSupervisi pendidikan
Supervisi pendidikanAnita Rahman
 
Konsep dan Implementasi Pendekatan Otoriter, intimidasi, dan Permisif
Konsep dan Implementasi Pendekatan Otoriter, intimidasi, dan PermisifKonsep dan Implementasi Pendekatan Otoriter, intimidasi, dan Permisif
Konsep dan Implementasi Pendekatan Otoriter, intimidasi, dan PermisifAgus Suryansyah
 
Kisi kisi soal ipa 8 smstr ganjil
Kisi kisi soal ipa 8 smstr ganjilKisi kisi soal ipa 8 smstr ganjil
Kisi kisi soal ipa 8 smstr ganjilqiforr
 
Kumpulan Latihan Soal IPA SMP Kelas VIII Lengkap 1 Tahun
Kumpulan Latihan Soal IPA SMP Kelas VIII Lengkap 1 TahunKumpulan Latihan Soal IPA SMP Kelas VIII Lengkap 1 Tahun
Kumpulan Latihan Soal IPA SMP Kelas VIII Lengkap 1 TahunSMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 

Viewers also liked (10)

Hakekat Supervisi Pendidikan
Hakekat Supervisi PendidikanHakekat Supervisi Pendidikan
Hakekat Supervisi Pendidikan
 
Model & pendekatan dalam supervisi pendidikan
Model  &  pendekatan             dalam  supervisi  pendidikanModel  &  pendekatan             dalam  supervisi  pendidikan
Model & pendekatan dalam supervisi pendidikan
 
Adm pendidikan ke 10 administrasi kurikulum
Adm pendidikan ke 10 administrasi kurikulumAdm pendidikan ke 10 administrasi kurikulum
Adm pendidikan ke 10 administrasi kurikulum
 
Ameng
AmengAmeng
Ameng
 
Bab 2. sistem gerak manusia
Bab 2. sistem gerak manusiaBab 2. sistem gerak manusia
Bab 2. sistem gerak manusia
 
Supervisi pendidikan
Supervisi pendidikanSupervisi pendidikan
Supervisi pendidikan
 
Konsep dan Implementasi Pendekatan Otoriter, intimidasi, dan Permisif
Konsep dan Implementasi Pendekatan Otoriter, intimidasi, dan PermisifKonsep dan Implementasi Pendekatan Otoriter, intimidasi, dan Permisif
Konsep dan Implementasi Pendekatan Otoriter, intimidasi, dan Permisif
 
Kisi kisi soal ipa 8 smstr ganjil
Kisi kisi soal ipa 8 smstr ganjilKisi kisi soal ipa 8 smstr ganjil
Kisi kisi soal ipa 8 smstr ganjil
 
Sistem Gerak Manusia
Sistem Gerak ManusiaSistem Gerak Manusia
Sistem Gerak Manusia
 
Kumpulan Latihan Soal IPA SMP Kelas VIII Lengkap 1 Tahun
Kumpulan Latihan Soal IPA SMP Kelas VIII Lengkap 1 TahunKumpulan Latihan Soal IPA SMP Kelas VIII Lengkap 1 Tahun
Kumpulan Latihan Soal IPA SMP Kelas VIII Lengkap 1 Tahun
 

Similar to KONSEP SUPERVISI

Supervisi Pendidikan Joko Pamungkas (153111244 pai 3g IAIN SURAKRTA)
Supervisi Pendidikan Joko Pamungkas (153111244 pai 3g IAIN SURAKRTA) Supervisi Pendidikan Joko Pamungkas (153111244 pai 3g IAIN SURAKRTA)
Supervisi Pendidikan Joko Pamungkas (153111244 pai 3g IAIN SURAKRTA) JOKO PAMUNGKAS
 
Makalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikan
Makalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikanMakalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikan
Makalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikanMARTINADIAN1
 
Pentingnya supervisi pendidikan sebagai upaya peningkatan profesionalisme
Pentingnya supervisi pendidikan sebagai upaya peningkatan profesionalismePentingnya supervisi pendidikan sebagai upaya peningkatan profesionalisme
Pentingnya supervisi pendidikan sebagai upaya peningkatan profesionalismesoeh20
 
106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisi
106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisi106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisi
106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisiProfesure Rezky Jihanudin
 
13.fitrya (06111404013)
13.fitrya (06111404013)13.fitrya (06111404013)
13.fitrya (06111404013)Dewi_Sejarah
 
Wawasan supervisi pendidikan dan kepengawasan sekolah
Wawasan supervisi pendidikan dan kepengawasan sekolahWawasan supervisi pendidikan dan kepengawasan sekolah
Wawasan supervisi pendidikan dan kepengawasan sekolahIg Fandy Jayanto
 
Administrasi pendidikan
Administrasi pendidikanAdministrasi pendidikan
Administrasi pendidikansuryo1
 
Supervisi pendidikan sekolah dasar
Supervisi pendidikan sekolah dasar Supervisi pendidikan sekolah dasar
Supervisi pendidikan sekolah dasar Ibnu Athaillah
 
Ketrampilan supervisor
Ketrampilan supervisorKetrampilan supervisor
Ketrampilan supervisorbahmansaputra
 
Ppt adpen septy
Ppt adpen septyPpt adpen septy
Ppt adpen septy240108
 
Ppt administrasi pendidikan septy
Ppt administrasi pendidikan septyPpt administrasi pendidikan septy
Ppt administrasi pendidikan septysukma1729
 
Sri inarti dian pamungkas (administrasi pendidikan)
Sri inarti dian pamungkas (administrasi pendidikan)Sri inarti dian pamungkas (administrasi pendidikan)
Sri inarti dian pamungkas (administrasi pendidikan)dian_pamungkas
 
Ppt supervisi pendidikan
Ppt supervisi pendidikanPpt supervisi pendidikan
Ppt supervisi pendidikanImaaELF
 

Similar to KONSEP SUPERVISI (20)

Supervisi Pendidikan Joko Pamungkas (153111244 pai 3g IAIN SURAKRTA)
Supervisi Pendidikan Joko Pamungkas (153111244 pai 3g IAIN SURAKRTA) Supervisi Pendidikan Joko Pamungkas (153111244 pai 3g IAIN SURAKRTA)
Supervisi Pendidikan Joko Pamungkas (153111244 pai 3g IAIN SURAKRTA)
 
Makalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikan
Makalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikanMakalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikan
Makalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikan
 
SUPERVISI PENDIDIKAN
SUPERVISI PENDIDIKANSUPERVISI PENDIDIKAN
SUPERVISI PENDIDIKAN
 
Supervisi pendidikan
Supervisi pendidikanSupervisi pendidikan
Supervisi pendidikan
 
Program supervisi
Program supervisiProgram supervisi
Program supervisi
 
Pentingnya supervisi pendidikan sebagai upaya peningkatan profesionalisme
Pentingnya supervisi pendidikan sebagai upaya peningkatan profesionalismePentingnya supervisi pendidikan sebagai upaya peningkatan profesionalisme
Pentingnya supervisi pendidikan sebagai upaya peningkatan profesionalisme
 
106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisi
106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisi106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisi
106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisi
 
13.fitrya (06111404013)
13.fitrya (06111404013)13.fitrya (06111404013)
13.fitrya (06111404013)
 
Wawasan supervisi pendidikan dan kepengawasan sekolah
Wawasan supervisi pendidikan dan kepengawasan sekolahWawasan supervisi pendidikan dan kepengawasan sekolah
Wawasan supervisi pendidikan dan kepengawasan sekolah
 
Administrasi pendidikan
Administrasi pendidikanAdministrasi pendidikan
Administrasi pendidikan
 
Supervisi pendidikan sekolah dasar
Supervisi pendidikan sekolah dasar Supervisi pendidikan sekolah dasar
Supervisi pendidikan sekolah dasar
 
Supervisi Pendidikan
Supervisi PendidikanSupervisi Pendidikan
Supervisi Pendidikan
 
Ketrampilan supervisor
Ketrampilan supervisorKetrampilan supervisor
Ketrampilan supervisor
 
Ppt adpen septy
Ppt adpen septyPpt adpen septy
Ppt adpen septy
 
Ppt administrasi pendidikan septy
Ppt administrasi pendidikan septyPpt administrasi pendidikan septy
Ppt administrasi pendidikan septy
 
Konsep supervisi
Konsep supervisiKonsep supervisi
Konsep supervisi
 
Sri inarti dian pamungkas (administrasi pendidikan)
Sri inarti dian pamungkas (administrasi pendidikan)Sri inarti dian pamungkas (administrasi pendidikan)
Sri inarti dian pamungkas (administrasi pendidikan)
 
Ppt supervisi pendidikan
Ppt supervisi pendidikanPpt supervisi pendidikan
Ppt supervisi pendidikan
 
Ppt admin ayu
Ppt admin  ayuPpt admin  ayu
Ppt admin ayu
 
Ppt admin ulfah
Ppt admin  ulfahPpt admin  ulfah
Ppt admin ulfah
 

KONSEP SUPERVISI

  • 1. Konsep Supervisi Pendidikan Supervisi secara etimologi berasal dari kata “super” dan “visi” yang mengandung arti melihat dan meninjau dari atas atau menilik dan menilai dari atas yang dilakukan oleh pihak atasan terhadap aktivitas, kreativitas, dan kinerja bawahan. Ada beberapa istilah yang hampir sama dengan supervisi bahkan dalam pelaksanaannya istilah- istilah tersebut sering digunakan secara bergantian. Istilah-istilah tersebut, antara lain, pengawasan, pemeriksaan, dan inspeksi. Pengawasan mengandung arti suatu kegiatan untuk melakukan pengamatan agar pekerjaan dilakukan sesuai dengan ketentuan. Pemeriksaan dimaksudkan untuk melihat bagaimana kegiatan yang dilaksanakan telah mencapai tujuan. Inspeksi dimaksudkan untuk mengetahui kekurangan-kekurangan atau kesalahan yang perlu diperbaiki dalam suatu pekerjaan. Konsep supervisi modern dirumuskan oleh Kimball Wiles (1967) Supervisi adalah bantuan dalam pengembangan situasi pembelajaran yang lebih baik. Piet A Sehertian dalam bukunya mendefinisikan supervisi adalah sebuah usaha dari petugas- petugas sekolah dalam memimpin komponen-komponen sekolah untuk memperbaiki pengajaran, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru, merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan-bahan pengajaran metode mengajar dan mengevaluasi pembelajaran. Ibrahim bafadal menyatakan bahwa supervisi dapat diartikan sebagai layanan profesional. Layanan profesional tersebut berbentuk pemberian bantuan kepada personel sekolah dalam meningkatkan kemampuananya sehingga lebih mampu mempertahankan dan melakukan perubahan penyelenggaraan sekolah dalam rangka meningkatkan pencapaian tujuan sekolah. Secara umum supervisi adalah bantuan dari para pemimpin sekolah, yang tertuju kepada perkembangan kepemimpinan guru-guru dan personel sekolah lainnya dalam mencapai tujuan pendidikan. Bantuan tersebut dapat berupa dorongan, bimbingan, dan kesempatan bagi pertumbuhan keahlian dan kecakapan guru-guru, seperti bimbingan dalam usaha dan pelaksanaan pembaharuan-pembaharuan dalam pendidikan dan pengajaran, pemilihan alat-alat pengajaran dan metode-metode mengajar yang lebih baik,dll. Dengan kata lain supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan secara efektif. latar belakang perlunya supervisi pendidikan supervisi pendidikan itu perlu menurut Swearingen dilihat dari latar belakang sebagai berikut: 1. latar belakang cultural 2. latar belakang filosofis 3. latar balakang psikologis 4. latar belakang social 5. latar belakang sosiologis 6. latar belakang pertumbuhan jabatan
  • 2. 1. latar belakang kultural Sekolah sebagai salah satu pusat kebudayaan,bertugas dan bertanggungjawab menyeleksi unsure- unsur negative dari pengaruh kebudayaan modern dan memngambil sari pati, unsure-unsur positif berdasarkan norma-norma yang berlak pada masa kini. 2. latar belakang filosofis Berdasarkan pandangan dan penafsiran bahwa pengalaman adalah hasil interaksi antara organisme dan keadaan sekitar,sedangkan fungsi organisme itu sendiri,maupun pengalamn dapat di pengaruhi,maka hal itu berarti bahwa pada manusia ada potensi-potensi menghasilkan sesuatu pada setiap situasi. Nampak dengan jelas daya kreasi dan dinamika manusia,sehingga dengan demikians setiap pengalaman itu bersifat potensial kreatif,mau tidak mau dibutuhkan daya koordinasi dan penyusunan rencana-rencana untuk mengatur interaksi manusia. Disini nampak salah satu dasar pemikiran filosofis tentang perlunya supervise di dalam mengatur dan mengkoordinir pendidikan dan pengajaran. 3. latar belakang psikologis Dasra psikologis dari supervisietak berakar di dalam penagalaman manusia. Pengalaman merupakan dasra untuk tindakan selanjutnya. Pengalamn yang luas memungkinkan kita memperoleh pengertian yang mendalam tentang sesuatu masalah,sehingga memperbesar kemampuan kita untuk mempraktekkannya. Salah satu pandangan psikologi modern didalam pendidikan ialah pentingnya dorongan-dorongan emosional bagi anak waktu belajar,baik secara konkrit maupun hanya merupakan lambing dalam kata-kata persetujuan misalnya senyum,memberi hormat,tertawa,memberi semangat baru. 4. latar belakang social Kita hidup dalam masyarakat demokratis ,berate tata kehidupan juga demokratis. Unsure-unsur demokratis itu menampakkan diri dalam seluruh tata kehidupan misalnya : 1. menghargai martabat manusia sebagai makhluk yang mempunyai individu yang unik. 2. tiap individu harus menghargai individu lain 3. menghargai cara berfikir orng lain walaupun bertentangan dengan pendapat sendiri. 4. pengakuan kebebasan individu berarti mengakui bahawa diluar diri sendiri ada juga orang lain. Suepervisi itu bersunber pada dasar kehidupan social,dimana masyarakat demokratis,pemimpin juga demokratis. 5.latar belakng sosiologis Secara sosiologis,penganalisaan hubungan-hubungan manusia dan factor-faktor kebudayaan mempunyai pengaruh terhadap tindakan dan usaha seseorang,teristimewa tindakan yang dipergunakan dalam mendidik anak-anak dalam rangka pertumbuhan pribadi mereka.
  • 3. 6. latar belakang pertumbuhan jabatan Pembaharuan selalu menimbulkan banyak problema. Problema yang dihadapi oleh sponsor- sponsor pembaharuan ialah bagaimana membantu pertumbuhan jabatan guru. Membantu pertumbuhan jabatan guru merupakan suatubtugas supervisor yang penting. Guru-guru memerlukan pangetahuan dalam dalam memganalisa situasi belajar,menerapakn prinsip-prinsip psikologi modern dalam pembelajaran, pengetahuan dasar research, pengetahuan tentang cara-cara kerjasama. TUJUAN SUPERVISI PENDIDIKAN 1. Tujuan umum Þ Membina orang-orang yang disupervisi menjadi manusia dewasa yang sanggup berdiri sendiri. Þ Membina orang-orang yang disupervisi menjadi manusia pembangunan dewasa yang berpancasila. Þ Perbaikan situasi pendidikan dan pengajaran pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan belajar pada khususnya. 2. Tujuan khusus Þ Membantu guru-guru lebih memahami tujuan pendidikan yang sebenarnya Þ Membantu guru-guru untuk dapat lebih memahami dan menolong murid Þ Memperbesar kesnggupan guru mendidik murid untuk terjun ke msyarakat Þ Memperbesar kesadaran guru terhadap kerja yang demokratis dan kooperatif Þ Membesar ambisi guru untuk berkembang Þ Membantu guru-guru untuk memanfaatkan pengalaman yang dimiliki Þ Memperkenalkan karyawan baru kepada sekolah Þ Melindungi guru daru tuntutan tak wajar dari masyarakat Þ Mngembangkan professional guru Tujuan supervisi menurut para ahli antara lain sebagai berikut: Menurut Sahertian (1992: 23) supervisi bertujuan untuk mengembangkan situasi belajar-mengajar yang lebih baik. Glickman seperti yang dikutip Kamars (2005: 84) mengemukakan bahwa supervisi bertujuan untuk membawa guru-guru secara bersama-sama sebagai orang-orang yang perpengetahuan profesional bekerja untuk keberhasilan siswa. Nawawi (1984: 50) mengemukakan tujuan supervisi adalah untuk menilai kemampuan guru sebagai pendidik dan mengajar dalam bidang studi masing-masing. Purwanto (1991: 53) mengatakan tujuan supervisi sebagai upaya perbaikan dan pengembangan proses belajar-mengajar Tujuan supervisi menurut Burton dan Bruckner seperti yang dikutip Kamars (2005: 78) adalah untuk: 1)Meningkatkan pengembangan siswa dan dengan sendirinya perbaikan masyarakat. 2)Membantu pemimpin melakukan penyesuaian secara kontiniu dalam program pendidikan,
  • 4. pengalaman mengajar dan isi pengajaran. 3)Secara bersama mengembangkan suasana belajar mengajar yang menarik. FUNGSI SUPERVISI PENDIDIKAN 1. Penelitian (research) → untuk memperoleh gambaran yang jelas dan objektif tentang suatu situasi pendidikan Þ Perumusan topik Þ Pengumpulan data Þ Pengolahan data Þ Konlusi hasil penelitian 2. Penilaian (evaluation) → lebih menekankan pada aspek daripada negative 3. Perbaikan (improvement) → dapat mengatahui bagaimana situasi pendidikan/pengajaran pada umumnya dan situasi belajar mengajarnya. 4. Pembinaan → berupa bimbingan (guidance) kea rah pembinaan diri yang disupervisi Prinsip-prinsip Supervisi Pendidikan antara lain: 1. Prinsip Fundamental Yaitu prinsip yang berlandaskan pada nilai-nilai luhur Pancasila dan Agama. Pancasila merupakan dasar atau prinsip fundamental bagi setiap supervisor pendidikan Indonesia. Bahwa seorang supervisor haruslah seorang pancasilais sejati 2. 2. Prinsip Demokratis Prinsip yang menujunjung tinggi asas musyawarah. Layanan dan bantuan yang diberikan supervisor kepada guru berdasarkan jalinan hubungan kemanusiaan yang akrab dan suasana kehangatan, sehingga guru-guru merasa aman untuk mengembangkan tugasnya. Perlu diingat seorang supervisor tidak boleh memiliki sifat terlalu menjaga image. Jadi dengan prinsip demokratis ini dapat tercipta kerukunan yang erat antara kedua belah pihak, hubungan kekeluargaan yang baik, kesatuan fikiran dan tujuan. 3. Prinsip kerjasama Artinya mengembangkan usaha bersama atau menurut istilah supervisi sharing of idea, sharing of experience, memberi support atau mendorong, menstimulasi guru, sehingga mereka merasa tumbuh bersama. Maksudnya kerjasama seluruh staf dalam kegiatan pengumpulan data, analisa data dan perbaikan serta pengembangan proses belajar mengajar hendaknya dilakukan dengan cara kerjasama seluruh staf sekolah. Dengan adanya kerjasama tersebut, terciptalah situasi belajar mengajar yang lebih baik. Proses Pelaksanaan Supervisi Pendidikan 1. Perencanaan Kegiatan perencanaan mengacu pada kegiatan identifikasi permasalahan, yakni mengidentifikasi aspek-aspek yang perlu disupervisi. Identifikasi dilaksanakan dengan menganalisis kelebihan, kekurangan, peluang, dan ancaman dari aspek kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru agar supervisi lebih
  • 5. efektif dan tepat sasaran. Langkah-langkah yang dilaksanakan dalam perencanaan supervisi adalah 1) mengumpulkan data melalui kunjungan kelas, pertemuan pribadi, rapat staf, 2) mengolah data dengan melakukan koreksi kebenaran terhadap data yang dikumpulkan, 3) mengklasifikasi data sesuai dengan bidang permasalahan, 4) menarik kesimpulan tentang permasalahan sasaran sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, 5) menetapkan teknik yang tepat digunakan untuk memperbaiki atau meningkatkan profesionalisme guru. 2. Pelaksanaan Kegiatan pelaksanaan merupakan kegiatan nyata yang dilakukan untuk memperbaiki atau meningkatkan kemampuan guru. Kegiatan pelaksanaan merupakan kegiatan pemberian bantuan dari supervisor kepada guru agar pelaksanaan dapat efetif harus sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Tim Pakar Manajemen Pendidikan (2004:53) berpendapat supervisi tidak berhenti pada selesainya pemberian bantuan dan terlaksananya teknik supervisi melainkan ada follow up untuk melihat keberhasilan proses dan hasil pelaksanaan supervisi. Sehingga kegiatan evaluasi perlu dilaksanakan. 3. Evaluasi Kegiatan evaluasi merupakan kegiatan untuk menelaah keberhasilan proses dan hasil pelaksanaan supervisi. Evaluasi dilaksanakan secara komprehensif. Sasaran evaluasi supervisi ditujukan kepada semua orang yang terlibat dalam proses pelaksanaan supervisi. Hasil dari evaluasi supervisi akan dijadikan pedoman untuk menyusun program perencanan berikutnya. Soetopo dan Soemanto (1984: 84-85) mengemukakan evaluasi berpedoman pada tujuan yang telah ditetapkan dan tujuan supervisi dirumuskan sesuai dengan corak dan tujuan sekolah TEKHNIK SUPEERVISI PENDIDIKAN 1. Tekhnik kelompok : cara pelaksanaan supervise terhadap sekelompok orang yang disupervisi 2. Tekhnik perorangan : dilakukan terhadap individu yang memiliki masalah khusus. TEKHNIK YANG LAIN 1. Kunjungan sekolah (school visit) Akan memberikan pengatahuan yang lengkap tentang situasi sekolah sehingga program akan lebih efektif. 2. Kunjungan kelas (class visit) Merupakan suatu metode supervise yang “to the point” kena sasaran 3. Pertemuan individual Setelah suatu kunjungan berakhir, hendaklah diadakan pembicaraan langsung dan pribadi tentang hasil kunjungan dengan orang yang dikunjungi. 4. Rapat sekolah Untuk membicarakan kepentingan murid dan sekolah dan hal-hal yang berhubungan dengan sekolah 5. Pendidikan ini service Untuk kepentingan mutu mrngajar dan belajar, maka guru perlu mengembangkan pengetahuan sesuai dengan profesinya dengan berbagai cara. Misalnya : study individual, study grops, menghadiri ceramah, mengadakan intervisitasi dsb. 6. Workshop (musyawarah kerja_muker) Untuk mengembangkan professional karyawan (in-service)
  • 6. 7. Intervisitas Saling kunjung-memgunjungi sesama guru untuk mengobservasi situasi belajar masing-masing 8. Demonstrasi mengajar Metode ini dapat dilakukan oleh supervisor sendiri atau oleh guru yang ahli untuk memperkenalkan metode mengajar yang efektif. 9. Bulletin supervisi Bulletin berkala dapat dimanfaatkan untuk perbaikan program pendidikan dan penngajaran, bisa mingguan atau bulanan. 10. Bulletin bord - pengumuman administrative - pengunguman supervise - pengunguman untuk murid - dsb 11. Kunjungan rumah Tujuannya untuk mempelajari bagaimana situasi hidup orang yang disupervisi di rumah terutama meneliti masalah-masalah yang secara langsung atau tak langsung mempengaruhi tugas/kewajiban orang yang disupervisi itu