3. Pengertian Supervisi
Secara etimologis supervisi berasal dari bahasa Inggris yang
terdiri dari dua kata, yaitu super dan vision. Super berarti “atas
atau lebih”, sedangkan vision berarti “melihat atau meninjau.”
Supervisi diartikan sebagai layanan yang bersifat membimbing,
memfasilitasi, memotivasi serta menilai guru dalam pelaksanaan
pembelajaran dan pengembangan profesinya secara efektif.
4. Menurut Para Ahli
Supervisi yaitu Pelayanan yang disediakan oleh pemimpin
untuk membantu guru-guru agar menjadi guru atau personal yang
semakin cakap sesuai dengan pengembangan ilmu pengetahuan
pada umumnya, dan ilmu pendidikan khususnya, agar mampu
meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar disekolah.
(Nawawi, 1981)
Supervisi yaitu Usaha mendorong, mengkoordinir, dan
menstimulir serta menuntun pertumbuhan guru-guru secara
berkesinambungan di suatu sekolah baik secara individual
maupun kelompok agar lebih efektif melaksanakan fungsi
pembelajaran. (Sergiovanni, 1988)
5. Berdasarkan pengertian yang telah dikemukakan dapat disimpulkan
beberapa aspek penting supervisi, yaitu:
1.Bersifat bantuan & pelayanan kepada kepala sekolah, guru dan staf.
2.Untuk pengembangan kualitas diri guru.
3.Untuk pengembangan profesional guru.
4.Untuk memotivasi guru
6. Fungsi Supervisi
1. Dalam bidang Kepemimpinan: Menyusun rencana bersama,
Mengikutsertakan anggota-anggota kelompok (guru-
guru/pegawai) dalam berbagai kegiatan, Memberikan
bantuan kepada anggota kelompok dalam menghadapi dan
memecahkan persoalan-persoalan.
2. Dalam hubungan Kemanusiaan: Memanfaatkan kekeliruan
ataupun kesalahan-kesalahan yang dialaminya untuk
dijadikan pelajaran demi perbaikan selanjutnya. Bagi diri
sendiri maupun bagi anggota kelompoknya, Membantu
mengatasi kekurangan atau kesulitan yang dihadapi anggota
kelompok, seperti dalam hal kemalasan, merasa rendah hati,
acuh tak acuh, pesimis, dsb.
7. 3. Dalam pembinaan proses kelompok: Mengenal masing-masing pribadi
anggota kelompok, baik kelemahan maupun kemampuan masing-masing,
Menimbulkan dan memelihara sikap percaya antara sesama anggota maupun
antara anggota dan pimpinan, Memupuk sikap dan kesediaan tolong-
menolong.
4. Dalam bidang administrasi personil: Memilih personil yang memiliki syarat-
syarat & kecakapan yang diperlukan untuk suatu pekerjaan, Menempatkan
personil pada tempat & tugas yang sesuai dengan kecakapan &
kemampuannya masing-masing.
5. Dalam bidang Evaluasi: Menguasai dan memahami tujuan-tujuan
pendidikan secara khusus dan terperinci, Menguasai dan memiliki norma-
norma atau ukuran-ukuran yang akan digunakan sebagai kriteria penilaian,
Menguasai teknik-teknik pengumpulan data untuk memperoleh data yang
lengkap, benar dan dapat diolah menurut norma-norma yang ada, serta
Menafsirkan dan menyimpulkan hasil-hasil penilaian, sehingga mendapat
gambaran tentang kemungkinan untuk mengadakan perbaikan.
8. Tujuan Supervisi
Pengawasan secara umum bertujuan untuk mengendalikan kegiatan
agar sesuai dengan rencana yang telah di tetapkan, sehingga hasil
pelaksanaan pekerjaan diperoleh secara efesien dan efektif sesuai
dengan rencana yang telah ditentukan dalam program kegiatan.
Tujuan Supervisi Menurut Para Ahli
• Menurut Fattah (1996) tujuan pengawasan menurut konsep sistem
adalah membantu mempertahankan hasil out put yang sesuai
syarat-sayarat sistem.
9. • menurut Harsono (1996) menyatakan tujuan pengawasan pendidikan
dan kebudayaan adalah untuk mendeteksi sedini mungkin segala
bentuk penyimpangan serta menindaklanjuti dalam rangka mendukung
pelaksanaan prioritas pendidikan
Berdasarkan tujuan-tujuan tersebut sangatlah jelas, bahwa supervisi
pembelajaran bertujuan sebagai Memperbaiki proses belajar mengajar,
Perbaikan tersebut dilaksanakan melalui supervisi, Yang melakukan
supervisi adalah supervisor, Sasaran supervisi tersebut adalah guru atau
orang lain yang ada kaitannya atau dalam rangka memberikan layanan
supervisi kepada guru, dan Secara jangka panjang. Maksud supervisi
tersebut adalah memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan
pendidikan.
10. Teknik dan Program Supervisi
Berbagai teknik dapat digunakan supervisor dalam membantu guru-guru
meningkatkan situasi belajar mengajar, baik secara kelompok maupun
perseorangan ataupun dengan cara langsung atau bertatap muka dan cara
tak langsung melalui media komunikasi (visual, audial, audio visual).
Beberapa teknik yang dapat digunakan supervisor pendidikan antara
lain:
1. Kunjungan sekolah
2. Kunjungan kelas
3. Kunjungan antar kelas/sekolah
4. Pertemuan pribadi
5. Rapat guru
6. Penerbitan buletin profesional
7. Penataran
11. Program Supervisi Pendidikan
Program Supervisi yang baik berisi kegiatan untuk meningkatkan
kemampuan professional guru dalam hal (Djam’an Satori,
1997:31):
1. Kemampuan menjabarkan kurikulum kedalam program catur
wulan.
2. Kemampuan menyusun perencanaan mengajar atau satuan
pelajaran.
3. Kemampuan melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan
baik.
4. Kemampuan menilai proses dan hasil belajar
5. Kemampuan membuat dan menggunakan alat bantu
mengajar secara sederhana.
12. 6. Kemampuan membuat dan menggunakan alat bantu
mengajar secara mengajar secara sederhana
7. Kemampuan menggunakan atau memanfaatkan lingkungan
sebagai sumber media pengajaran
8. Kemampuan membimbing dan melayani murid yang
mengalami kesulitan belajar
13. Supervisor
Supervisor, yaitu orang yang melakukan kegiatan
supervisi. Ia mungkin seorang pengawas umum
pendidikan, atau kepala sekolah yang karena
peranannya sebagai pemimpin mempunyai
tanggung jawab mutu program pengajaran di
sekolahnya atau seorang petugas khusus yang
diangkat untuk memimpin perbaikan suatu bidang
pengajaran tertentu.
14. Ciri-ciri seorang Supervisor yang baik yaitu:
1.Berpengetahuan luas tentang seluk-beluk semua
pekerjaan yang berada di bawah pengawasannya
2.Menguasai/ memahami benar-benar rencana dan
program yang telah digariskan yang akan dicapai oleh
setiap lembaga.
3.Berwibawa dan memiliki kecakapan praktis tentang
teknik-teknik kepengawasan terutama human relation.
4.Memiliki sifat jujur, tegas, konsekuen, ramah, dan
rendah hati.
5.Berkemauan keras, rajin bekerja demi tercapainay
tujuan atau program yang telah digariskan.
15. Kepala Sekolah Sebagai
Supervisor
Supervisi sesungguhnya dapat dilaksanakan oleh kepala sekolah yang
berperan sebagai supervisor, tetapi dalam sistem organisasi pendidikan
modern diperlukan supervisor khusus yang lebih independent, dan
dapat meningkatkan objektivitas dalam pembinaan dan pelaksanaan
tugasnya.
Jika supervisi dilaksanakan oleh kepala sekolah, maka ia harus mampu
melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian untuk
meningkatkan kinerja tenaga kependidikan. Pengawasan dan
pengendalian ini merupakan kontrol agar kegiatan pendidikan di
sekolah terarah pada tujuan yang telah ditetapkan. Pengawasan dan
pengendalian juga merupakan tindakan preventif untuk mencegah agar
para tenaga kependidikan tidak melakukan penyimpangan dan lebih
berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaannya.
16. BAHAN DISKUSI
Menurut kalian bagaimana cara menjalankan dari semua
program supervisi di atas dengan baik? Jelaskan dan
berikan contohnya! Dan bagaimana sikap anda untuk
menghadapi sebuah progam supervisi yang tidak dapat
dijalankan oleh seorang supervisor?