SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Dosen pengampu :Yayan Andrian, S.Ag., M.Ed.,
MGMT.
NAMA : Triana Erningsih
NIM : 153111033
A. PENGERTIAN SUPERVISI PENDIDIKAN
Istilah supervisi berasal dari dua kata bahasa Inggris, yaitu super yang berarti “di atas”,
dan vision yang berarti “melihat”. Sedangkan “supervisee” dalam Kamus Inggris-Indonesia (John
M. Echols dan Hassan Shadily, 2000: 569) berarti mengawasi. Penggunaan istilah supervisi ini
mempunyai makna yang hampir sama dengan inspeksi, pemeriksaan, serta pengawasan dan
penilikan.
Sementara itu, istilah supervisi mempunyai pengertian yang luas, sebagaimana pengertian-
pengertian di bawah ini:
 Menurut P. Adams dan Frank G. Dickey, “supervisi adalah suatu program yang berencana
untuk memperbaiki pengajaran. (Supervision is a planned program for the improvement of
instruction)”.
 Dalam dictionary of education, Good Carter memberikan definisi sebagai berikut, “supervisi”
adalah segala usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru dan petugas lainnya
dalam memperbaiki pengajaran termasuk menstimulir, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan
perkembangan guru-guru dan merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan-bahan pengajaran,
metode mengajar dan evaluasi pengajaran.”
 Menurut H. Burton dan Leo J. Bruckner, “supervisi adalah suatu teknik pelayanan yang tujuan
utamanya mempelajari dan memperbaiki secara bersama-sama faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.”
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa supervisi pendidikan adalah aktivitas
pembinaan yang dilakukan oleh pihak atasan langsung atau pihak yang lebih memahami, dengan menstimulasi,
mengkoordinasi, dan membimbing secara kontinu para guru dan pegawai sekolah lainnya, dalam usaha
mengelola dan memperbaiki situasi belajar mengajar agar mereka dapat melakukan pekerjaan secara efektif
sehingga situasi pembelajaran menjadi semakin baik dan prestasi belajar siswa semakin meningkat.
B. FUNGSI, TUJUAN DAN SASARAN SUPERVISI PENDIDIKAN
1. Fungsi Supervisi Pendidikan
Ngalim Purwanto (2005: 86-87) mengemukakan fungsi supervisi menyangkut dalam bidang
kepemimpinan, hubungan kemanusiaan, pembinaan proses kelompok, administrasi personil, dan bidang
evaluasi. Sejalan dengan hal itu, menurut Suharsimi Arikunto (2004: 13) ada sedikitnya tiga (3) fungsi
supervisi, yaitu
a. sebagai kegiatan meningkatkan mutu pembelajaran,
b. sebagai pemicu atau penggerak terjadinya perubahan pada unsur-unsur yang terkait dengan pembelajaran,
dan
c. sebagai kegiatan memimpin dan membimbing
Dalam pelaksanaannya supervisor pendidikan perlu memahami fungsi-fungsi supervisi yang
merupakan tugas pokok sebagai supervisor pendidikan. Fungsi-fungsi utama supervisi pendidikan adalah sebagai
berikut:
1. Menyelenggarakan Inspeksi
Sebelum memberikan pelayanan terhadap guru, supervisor perlu mengadakan inspeksi terlebih
dahulu. Inspeksi tersebut dimaksudkan sebagai usaha mensurvai seluruh sistem pendidikan yang ada, guna
menemukan masalah-masalah, kekurangan-kekurangan, baik pada guru, murid, perlengkapan, kurikulum,
tujuan pendidikan, metode mengajar, maupun perangkat lain di sekitar keadaan proses belajar mengajar.
Sebagai fungsi supervisi, inspeksi harus bersumber pada data yang aktual dan tidak pada informasi yang
sudah kadaluwarsa.
2. Penelitian Hasil Inspeksi Berupa Data.
Data tersebut kemudian diolah untuk dijadikan bahan penelitian. Dengan cara ini dapat ditemukan teknik dan
prosedur yang efektif sebagai keperluan penyelenggaraan pemberian bantuan kepada guru, sehingga supervisi
dapat berhasil dengan memuaskan
3. Penilaian.
Kegiatan penilaian berupa usaha mengetahui segala fakta yang mempengaruhi segala fakta yang
mempengaruhi kelangsungan persiapan, penyelenggaraan dan hasil pengajaran.
4. Latihan.
Berdasarkan hasil penelitian dan kemudian diadakan latihan. Pelatihan ini dimaksudkan untuk
memperkenalkan cara-cara baru sebagai upaya perbaikan dan atau peningkatan. Hal inipun bisa sebagai
pemecahan atas masalah-masalah yang dihadapi. Pelatihan ini dapat berupa lokakarya, seminar, demonstrasi
mengajar, simulasi, observasi, saling mengunjungi atau cara lain yang dipandang efektif.
5. Pembinaan.
Pembinaan atau pengembangan merupakan lanjutan dan kegiatan memperkenalkan cara-cara baru. Kegiatan
ini dimaksudkan untuk menstimulasi, mengarahkan, memberi semangat agar guru-guru mau menerapkan
cara-cara baru yang diperkenalkan sebagai hasil penemuan penelitian, termasuk dalam hal ini membantu
guru-guru memecahkan kesulitan dalam menggunakan cara-cara baru.
Yusak Burhanudin (2005: 101-102) menyebutkan bahwa supervisi dilaksanakan untuk memenuhi berbagai
fungsi yaitu:
a. pelayanan guna peningkatan profesionalnya,
b. penelitian dalam menemukan hambatan belajar,
c. fungsi kepemimpinan,
d. kontrol atau pengarahan dalam manajemen,
e. evaluasi hasil atau kemajuan yang diperoleh,
f. kegiatan bimbingan dan
g. pendidikan dalam jabatan (in-service education)
2. Tujuan Supervisi Pendidikan
Tujuan utama supervisi adalah memperbaiki pengajaran (Neagly & Evans, 1980; Oliva, 1984;
Hoy & Forsyth, 1986; Wiles dan Bondi, 1986; Glickman, 1990). Tujuan umum Supervisi adalah memberikan
bantuan teknis dan bimbingan kepada guru dan staf agar personil tersebut mampu meningkatkan kwalitas
kinerjanya, dalam melaksanakan tugas dan melaksanakan proses belajar mengajar .
Secara nasional tujuan konkrit dari supervisi pendidikan adalah;
1. Meningkatkan mutu kinerja guru.
a. Membantu guru melihat dengan jelas tujuan-tujuan pendidikan.
b. Membantu guru dalam membimbing pengalaman belajar murid.
c. Membantu guru dalam menggunakan alat pelajaran modern, metode-metode, dan sumber-sumber
pengalaman belajar.
d. Membantu guru dalam menilai kemajuan murid-murid dan hasil pekerjaan guru itu sendiri.
e. Membantu guru-guru baru di sekolah sehingga mereka merasa gembira dengan tugas yang
diperolehnya.
f. Membantu guru-guru agar waktu dan tenaganya tercurahkan sepenuhnya dalam pembinaan sekolah.
2. Meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna dan terlaksana dengan baik.
3. Meningkatkan keefektifan dan keefesiensian sarana dan prasarana yang ada untuk dikelola dan dimanfaatkan
dengan baik sehingga mampu mengoptimalkan keberhasilan siswa.
4. Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah khususnya dalam mendukung terciptanya suasana kerja yang
optimal yang selanjutnya siswa dapat mencapai prestasi belajar sebagaimana yang diharapkan.
5. Meningkatkan kualitas situasi umum sekolah sehingga tercipta situasi yang tenang dan tentram serta kondusif
yang akan meningkatkan kualitas pembelajaran yang menunjukkan keberhasilan lulusan.
3. Sasaran Supervisi Pendidikan
Dalam pelaksanaannya kegiatan supervisi diarahkan pada pembinaan dan pengembangan aspek-
aspek yang berkaitan dengan proses pembelajaran. Guru merupakan komponen yang terlibat langsung dan
bertanggungjawab atas proses pembelajaran di kelas, sehingga yang menjadi fokus atau sasaran utama
supervisi adalah yang berkaitan dengan guru.
Adapun sasaran utama dari pelaksanaan kegiatan supervisi tersebut adalah peningkatan kemampuan
profesional guru (Depdiknas, 1986; 1994 & 1995). Sasaran Supervisi Ditinjau dari objek yang disupervisi, ada 3
macam bentuk supervisi :
1. Supervisi Akademik, Menitikberatkan pengamatan supervisor pada masalah-masalah akademik, yaitu hal-hal
yang berlangsung berada dalam lingkungan kegiatan pembelajaran pada waktu siswa sedang dalam proses
mempelajari sesuatu.
2. Supervisi Administrasi, Menitikberatkan pengamatan supervisor pada aspek-aspek administrasi yang
berfungsi sebagai pendukung dan pelancar terlaksananya pembelajaran.
3. Supervisi Lembaga, Menyebarkan objek pengamatan supervisor pada aspek-aspek yang berada di sekolah.
Supervisi ini dimaksudskan untuk meningkatkan nama baik sekolah atau kinerja sekolah secara keseluruhan.
Misalnya: Ruang UKS (Unit Kesehatan Sekolah), Perpustakaan dan lain-lain.
Menurut Suharsimi Arikunto (2004: 33) yang menyebutkan bahwa salah satu komponen yang
menjadi sasaran supervisi adalah guru. Supervisi yang baik pada dasarnya lebih diutamakan dalam upaya
bagaimana membina guru agar dapat memperbaiki kinerjanya yang masih kurang, memecahkan hambatan dalam
mengerjakan tugasnya serta meningkatkan kemampuan yang dimiliki oleh guru. Dalam pelaksanaan supervisi,
kepala sekolah harus memperlakukan guru sebagai tenaga pendidik yang berpotensi untuk maju dan
berkkembang lebih baik, sehingga tidak terkesan pelaksanaan supervisi hanya untuk mencari kesalahan-
kesalahan pada guru dalam melaksakan tugas tetapi lebih diarahkan pada proses pembinaan.
C. PRINSIP-PRINSIP SUPERVISI PENDIDIKAN
Seorang pimpinan pendidikan yang berfungsi sebagai supervisor dalam melaksanakan tugasnya
hendaknya bertumpu pada prinsip-prinsip supervisi:
1. Ilmiah, (scientific) yang mencakup unsur-unsur;
a. Sistematika artinya dilaksanakan secara teratur,berencana dan kontinyu.
b. Objektif artinya data yang didapat pada observasi yang nyata bukan tafsiran pribadi.
c. Menggunakan alat (instrumen) yang dapat memberi informasi sebagai umpan balik untuk
mengadakan penilaian terhadap proses belajar mengajar.
2. Demokratis, yaitu menjunjung tinggi asas musyawarah, memiliki jiwa kekeluargaan yang kuat serta
sanggup menerima pendapat orang lain.
3. Kooperatif, yaitu mengembangkan usaha bersama untuk menciptakan situasi pembelajaran yang lebih
baik.
4. Konstruktif dan kreatif, yaitu membina inisiatif guru serta mendorongnya untuk akif dalam menciptakan
situasi pembelajaran yang lebih baik.
Sedangkan menurut Tahalele dan Indrafachrudi (1975) prinsip-prinsip supervisi sebagai berikut :
1. Supervisi harus dilaksanakan secara demokratis dan kooperatif,
2. Supervisi harus kreatif dan konstruktif,
3. Supervisi harus ”scientific” dan efektif,
4. Supervisi harus dapat memberi perasaan aman pada guru-guru,
5. Supervisi harus berdasarkan kenyataan,
6. Supervisi harus memberi kesempatan kepada supervisor dan guru-guru untuk mengadakan (self
evaluation )
Kemudian setelah prinsip-prinsip supervisi telah difahami dan dijadikan acuan dalam melaksanakan
supervisi maka perlu menentukan model-model dalam melaksanakan supervisi. Yang dimaksud dengan model
supervise pendidikan adalah suatu bentuk atau pola yang diterapkan dalam supervise pendidikan.Ada beberapa
model yang berkembang dalam supervisi pendidikan antara lain :
1. Model Konvensional atau Tradisional.
Model ini merupakan model yang mula-mula dilakukan dalam pelaksanaan supervisi pendidikan karena dilatar
belakangi oleh kondisi masyarakat dalam suasana kekuasaan yang otoriter dan feodalistik. Model ini
menjadikan kegiatan supervisi sebagai cara mencari-cari kesalahan dan memata-matai bawahan, perilaku ini
disebut dengan snoopervision. Supervisi yang dilakukan dengan model ini menimbulkan perilaku guru yang
acuh tak acuh untuk mencari solusi dan inovasi kemajuan pendidikan atau malah melawan supervisornya.
2. Model Ilmiah.
Supervisi model ini dilaksanakan berdasarkan data yang dikumpulkan sebelumnya secara obyektif, misalnya
data hasil pengamatan proses pembelajaran di kelas, data hasil prestasi belajar peserta didik, data kinerja
personal guru, dan lain sebagainya.. Supervisi dilakukan berdasar perencanaan yang telah ditetapkan
sebelumnya, memakai prosedur dan tehnik yang telah ditentukan.
3. Model Klinis.
Yang dimaksud dengan supervisi klinis adalah model supervise yang difokuskan untuk meningkatkan kualitas
proses pembelajaran melalui siklus rutin, sistematis, dan terencana dengan pengamatan, analisis, dan evaluasi
tindak lanjut.
Sasaran kongkrit supervisi model ini adalah meningkatnya kualitas penampilan mengajar yang nyata dalam
rangka memperkecil kesenjangan antara tingkah laku mengajar yang nyata dengan tingkah laku mengajar
yang ideal. Supervisi klinis mempunyai ciri-ciri antara lain; inisiatif terhadap apa yang akan disupervisi
timbul dari pihak guru bukan dari supervisor, supervisi dilakukan dengan penuh keakraban dan manusiawi,
hubungan anatara supervisor dengan supervisee merupakan hubungan kemitraaan, dan lain sebagainya.
4. Model Artistik.
Dalam supervisi pada hakekatnya menyangkut bekerja untuk orang lain (working for the others), bekerja
dengan orang lain (working with the others), bekerja melalui orang lain (working through the others), dari
sinilah disadari bahwa kegiatan supervisi adalah kegiatan menggerakkan orang lain, oleh karenanya dalam
supervisi perlu kiat dan seni agar orang lain mau berbuat untuk berubah dari kebiasaan lama kepada kerja
baru dalam upaya mencapai kemajuan, inilah yang disebut model artistik.
D. Teknik-teknik Supervisi Pendidikan.
Teknik supervisi Pendidikan adalah atat yang digunakan oleh supervisor untuk mencapai tujuan supervisi
itu sendiri yang pada akhir dapat melakukan perbaikan pengajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi. Dalam
pelaksanaan supervisi pendidikan, sebagai supervisor harus mengetahui dan memahami serta melaksanakan teknik –
teknik dalam supervisi. Berbagai macam teknik dapat digunakan oleh supervisor dalam membantu guru meningkatkan
situasi belajar mengajar, baik secara kelompok maupun secara perorangan ataupun dengan cara langsung bertatap
muka dan cara tak langsung bertatap muka atau melalui media komunikasi
Teknik-teknik Supervisi Pendidikan
Teknik Supervisi yang
bersifat kelompok
Teknik Supervisi yang
bersifat individual
1. Teknik Supervisi yang bersifat kelompok
Teknik Supervisi yang bersifat kelompok ialah teknik supervisi yang dilaksanakan dalam pembinaan
guru secara bersama – sama oleh supervisor dengan sejumlah guru dalam satu kelompok.
a. Pertemuan Orientasi bagi guru baru.
Pertemuan orientasi adalah pertemuan anatar supervisor dengan supervisee (Terutama guru baru) yang
bertujuan menghantar supervisee memasuki suasana kerja yang baru
b. Rapat guru
Rapat Guru adalah teknik supervisi kelompok melalui rapat guru yang dilakukan untuk membicarakan
proses pembelajaan, dan upaya atau cara meningkatkan profesi guru.
c. Studi kelompok antar guru.
Studi kelompok antara guru adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh sejumlah guru yang memiliki
keahlian dibidang studi tertentu, , dan dikontrol oleh supervisor agar kegiatan dimaksud tidak berubah
menjadi ngobrol hal – hal yang tidak ada kaitannya dengan materi. Topik yang akan dibahas dalam
kegiatan ini telah dirumuskan dan disepakati terlebih dahulu.
d. Tukar menukar pengalaman Tukar menukar pengalaman “Sharing of Experince”.
Suatu teknik perjumpaan dimana guru menyampaikan pengalaman masing-masing dalam mengajar
terhadap topik-topik yang sudah diajarkan, saling memberi dan menerima tanggapan dan saling belajar
satu dengan yang lain.
f. Diskusi sebagai proses kelompok.
Diskusi adalah pertukaran pikiran atau pendapat melalui suatu percakapan tentang suatu masalah untuk
mencari alternatif pemecahannya. Diskusi merupakan salah satu teknik supervisi kelompok yang digunakan
supervisor untuk mengembangkan berbagai ketrampilan pada diri para guru dalam mengatasi berbagai
masalah atau kesulitan dengan cara melakukan tukar pikiran antara satu dengan yang lain. Melalui teknik ini
supervisor dapat membantu para guru untuk saling mengetahui, memahami, atau mendalami suatu
permasalahan, sehingga secara bersama – sama akan berusaha mencari alternatif pemecahan masalah
tersebut. Workshop. Diskusi Panel .
Teknik ini dilakukan dihadapan guru oleh para pakar dari bermacam sudut ilmu dan pengalaman terhadap
suatu masalah yang telah ditetapkan. Mereka akan melihat suatu masalah itu sesuai dengan pandangan ilmu
dan pengalaman masing-masing sehingga guru dapat masukan yang sangat lengkap dalam menghadapi atau
memecahkan suatu masalah.
g. Seminar.
Seminar adalah suatu rangkaian kajian yang diikuti oleh suatu kelompok untuk mendiskusikan, membahas dan
memperdebatkan suatu masalah yang berhubungan dengan topik.
h. Simposium.
Kegiatan mendatangkan seorang ahli pendidikan untuk membahas masalah pendidikan. Simposium
menyuguhkan pidato-pidato pendek yang meninjau suatu topik dari aspek-aspek yang berbeda. Penyuguh
pidato biasanya tiga orang dimana guru sebagai pengikut diharapkan dapat mengambil bekal dengan
mendengarkan pidato-pidato tersebut. Demonstrasi mengajar.
Usaha peningkatan belajar mengajar dengan cara mendemonstrasikan cara mengajar dihadapan guru dalam
mengenalkan berbagai aspek dalam mengajar di kelas oleh supervisor. Suatu demonstrasi yang baik harus
direncanakan dengan teliti dan mempunyai suatu tujuan tertentu dan memberi kesempatan kepada guru untuk
melihat metode-metode mengajar yang baru atau berbeda.
i. Workshop.
Workshop adalah suatu kegiatan belajar kelompok yang terjadi dari sejumlah pendidik yang sedang
memecahkan masalah melalui percakapan dan bekerja secara kelompok.
j. Buletin supervisi
Suatu media yang bersifat cetak dimana disana didapati peristiwaperistiwa pendidikan yang berkaitan dengan
cara-cara mengajar,tingkah laku siswa,dan sebagainnuya.Diharapkan ini dapat membantu guru untuk menjadi
lebih baik. Kepala sekolah selaku supervisor mengeluarkan suatu bentuk tulisan yang digunakan sebagi alat
untuk membantu guru-guru dalm memperbaiki proses belajar-mengajar.
k. Demonstrasi mengajar.
Usaha peningkatan belajar mengajar dengan cara mendemonstrasikan cara mengajar dihadapan guru dalam
mengenalkan berbagai aspek dalam mengajar di kelas oleh supervisor. Suatu demonstrasi yang baik harus
direncanakan dengan teliti dan mempunyai suatu tujuan tertentu dan memberi kesempatan kepada guru untuk
melihat metode-metode mengajar yang baru atau berbeda.
2. Teknik Supervisi yang bersifat Individual
Teknik Individual Menurut Sahertian yang dikutip oleh Sagala (2010 : 216) adalah teknik pelaksanaan
supervisi yang digunakan supervisor kepada pribadi – pribadi guru guna peningkatan kualitas pengajaran
disekolah. Teknik – teknik individual dalam pelaksanaan supervisi antara lain.
a. Teknik Kunjungan kelas.
Teknik kunjungan kelas adalah suatu teknik kunjungan yang dilakukan supervisor ke dalam satu kelas
pada saat guru sedang mengajar dengan tujuan untuk membantu guru menghadapi masalah/kesulitan
mengajar selama melaksanakan kegiatan pembelajaran.
b. Teknik Observasi Kelas.
Teknik observasi kelas dilakukan pada saat guru mengajar. Supervisor mengobservasi kelas dengan
tujuan untuk memperoleh data tentang segala sesuatu yang terjadi proses belajar mengajar. Data ini
sebagai dasar bagi supervisor melakukan pembinaan terhadap guru yang diobservasi.
c. Percakapan Pribadi.
Percakapan pribadi merupakan Dialog yang dilakukan oleh guru dan supervisornya, yang membahas
tentang keluhan – keluhan atau kekurangan yang dikeluarkan oleh guru dalam bidang mengajar, di mana
di sini supervisor dapat memberikan jalan keluarnya.
d. Intervisitasi (mengunjungi sekolah lain).
Teknik ini dilakukan oleh sekolah-sekolah yang masih kurang maju dengan menyuruh beberapa orang
guru untuk mengunjungi sekolah – sekolah yang ternama dan maju dalam pengelolaannya untuk
mengetahui kiat – kiat yang telah diambil sampai seekolah tersebut maju.
E. Pelaku Supervisi Pendidikan
Ngalim Purwanto (2005: 76) mengemukakan bahwa supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang
direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka
secara efektif. Dengan melihat pendapat tersebut, guru dan pegawai sekolah juga termasuk pelaku supervisi.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa para pelaku dalam supervisi pendidikan meliputi orang yang
mensupervisi atau “supervisor” dan orang yang disupervisi atau yang lazim disebut “supervisee”.
1. Supervisor Pendidikan.
supervisor pendidikan adalah pejabat atau pejabat terdepan yang diberi tugas, wewenang dan
tanggungjawab untuk melaksanakan pembinaan sekolah baik dari segi teknis edukatif maupun administratif
pada setiap jenis dan jenjang pendidikannya. Di samping harus memiliki ilmu administrasi dan memahami
fungsi-fungsi administrasi dengan sebaik-baiknya, untuk dapat menjalankan fungsinya dengan baik seorang
supervisor harus memiliki ciri-ciri dan sifat-sifat seperti berikut:
1. Berpengetahuan luas tentang seluk bekuk semua pekerjaan yang berada di bawah pengawasannya.
2. Menguasai/memahami benar-benar rencana dan program yang telah digariskan yang akan dicapai oleh
setiap lembaga atau bagian.
3. Berwibawa, dan memiliki kecakapan praktis tentang teknik-teknik kepengawasan, terutama human
relation.
4. Memiliki sifat-sifat jujur,tegas,konsekuen,ramah, dan rendah hati.
5. Berkemauan keras,rajin bekerja demi tercapainya tujuan atau program yang telah digariskan/disusun.
2. Supervisee Pendidikan.
Supervisee pendidikan adalah orang yang dikenai supervisi. Guru menjadi objek supervise pada
aspek akademik, atau dengan kata lain supervisi akademik dan kepala sekolah menjadi supervisor atau
pejabat terdepan yang diberi tugas, wewenang dan tanggung jawab untuk melaksanakan pembinaan
sekolah baik dari segi teknis edukatif maupun administratif pada setiap jenis dan jenjang pendidikannya.
Salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi profesional guru yaitu melalui peran kepala sekolah sebagai
supervisor.. Pelaksanaan supervisi pendidikan haruslah memperhatikan tingkat keefektifitasan program-program
yang ada. Namun pada kenyataannya belum ada perencanaan yang matang mengenai program-program yang
akan dilaksanakan pada saat kepala sekolah melakukan supervisi.
Bagaimana cara untuk meningkatkan pembinaan dan pengembangan dalam menunjuang pelaksanaan program
supervisi pendidikan pada saat kepala sekolah melakukan supervisi di sekolah? Bagaimana tingkat efektifitas
peran kepala sekolah sebagai supervisor dalam pelaksanaan program supervisi pendidikan di indonesia saat ini?

More Related Content

What's hot

Ppt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikanPpt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikanLhya Baha
 
Supervisi pendidikan sekolah dasar
Supervisi pendidikan sekolah dasar Supervisi pendidikan sekolah dasar
Supervisi pendidikan sekolah dasar Ibnu Athaillah
 
Powerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikanPowerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikangeriya
 
Klasifikasi dan Karakteristik Media Pembelajaran SD
Klasifikasi dan Karakteristik Media Pembelajaran SDKlasifikasi dan Karakteristik Media Pembelajaran SD
Klasifikasi dan Karakteristik Media Pembelajaran SDdindinamuiz
 
Jenis-jenis Perencanaan Pendidikan
Jenis-jenis Perencanaan PendidikanJenis-jenis Perencanaan Pendidikan
Jenis-jenis Perencanaan PendidikanEççô Ĥärýý
 
PENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAH
PENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAHPENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAH
PENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAHdevi kumala sari
 
Presentation supervisi pendidikan
Presentation supervisi pendidikanPresentation supervisi pendidikan
Presentation supervisi pendidikanaan agung prasetyo
 
Ppt evaluasi-kurikulum-kel.-1
Ppt evaluasi-kurikulum-kel.-1Ppt evaluasi-kurikulum-kel.-1
Ppt evaluasi-kurikulum-kel.-1arlanridfan farid
 
Makalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikan
Makalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikanMakalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikan
Makalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikanMARTINADIAN1
 
Model & pendekatan dalam supervisi pendidikan
Model  &  pendekatan dalam  supervisi  pendidikanModel  &  pendekatan dalam  supervisi  pendidikan
Model & pendekatan dalam supervisi pendidikanrofieamirasyka
 
Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip Dan Ruang Ling...
Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip Dan Ruang Ling...Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip Dan Ruang Ling...
Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip Dan Ruang Ling...Riha Nugroho
 
Model & pendekatan dalam supervisi pendidikan
Model  &  pendekatan             dalam  supervisi  pendidikanModel  &  pendekatan             dalam  supervisi  pendidikan
Model & pendekatan dalam supervisi pendidikanrofieamirasyka
 
Menciptakan proses pembelajaran berbasis karakter
Menciptakan proses pembelajaran berbasis karakterMenciptakan proses pembelajaran berbasis karakter
Menciptakan proses pembelajaran berbasis karaktererna yuniar
 
Power point pengelolaan kelas
Power point pengelolaan kelasPower point pengelolaan kelas
Power point pengelolaan kelasremintha
 

What's hot (20)

Ppt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikanPpt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikan
 
Supervisi Klinis
Supervisi KlinisSupervisi Klinis
Supervisi Klinis
 
Profesi dan etika keguruan power point qu
Profesi dan etika keguruan power point quProfesi dan etika keguruan power point qu
Profesi dan etika keguruan power point qu
 
Supervisi pendidikan sekolah dasar
Supervisi pendidikan sekolah dasar Supervisi pendidikan sekolah dasar
Supervisi pendidikan sekolah dasar
 
Supervisi Pendidikan
Supervisi PendidikanSupervisi Pendidikan
Supervisi Pendidikan
 
Powerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikanPowerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikan
 
Prinsip prinsip pembelajaran
Prinsip prinsip pembelajaranPrinsip prinsip pembelajaran
Prinsip prinsip pembelajaran
 
Klasifikasi dan Karakteristik Media Pembelajaran SD
Klasifikasi dan Karakteristik Media Pembelajaran SDKlasifikasi dan Karakteristik Media Pembelajaran SD
Klasifikasi dan Karakteristik Media Pembelajaran SD
 
Jenis-jenis Perencanaan Pendidikan
Jenis-jenis Perencanaan PendidikanJenis-jenis Perencanaan Pendidikan
Jenis-jenis Perencanaan Pendidikan
 
PENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAH
PENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAHPENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAH
PENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAH
 
Presentation supervisi pendidikan
Presentation supervisi pendidikanPresentation supervisi pendidikan
Presentation supervisi pendidikan
 
Supervisi akademik
Supervisi akademikSupervisi akademik
Supervisi akademik
 
Ppt evaluasi-kurikulum-kel.-1
Ppt evaluasi-kurikulum-kel.-1Ppt evaluasi-kurikulum-kel.-1
Ppt evaluasi-kurikulum-kel.-1
 
Makalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikan
Makalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikanMakalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikan
Makalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikan
 
Makalah supervisi pendidikan
Makalah supervisi pendidikanMakalah supervisi pendidikan
Makalah supervisi pendidikan
 
Model & pendekatan dalam supervisi pendidikan
Model  &  pendekatan dalam  supervisi  pendidikanModel  &  pendekatan dalam  supervisi  pendidikan
Model & pendekatan dalam supervisi pendidikan
 
Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip Dan Ruang Ling...
Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip Dan Ruang Ling...Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip Dan Ruang Ling...
Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip Dan Ruang Ling...
 
Model & pendekatan dalam supervisi pendidikan
Model  &  pendekatan             dalam  supervisi  pendidikanModel  &  pendekatan             dalam  supervisi  pendidikan
Model & pendekatan dalam supervisi pendidikan
 
Menciptakan proses pembelajaran berbasis karakter
Menciptakan proses pembelajaran berbasis karakterMenciptakan proses pembelajaran berbasis karakter
Menciptakan proses pembelajaran berbasis karakter
 
Power point pengelolaan kelas
Power point pengelolaan kelasPower point pengelolaan kelas
Power point pengelolaan kelas
 

Viewers also liked

Supervisi Pendidikan (PAI 3A/ IAIN SURAKARTA)
Supervisi Pendidikan (PAI 3A/ IAIN SURAKARTA)Supervisi Pendidikan (PAI 3A/ IAIN SURAKARTA)
Supervisi Pendidikan (PAI 3A/ IAIN SURAKARTA)Retno Fitriani
 
Supervisi pendidikan
Supervisi pendidikanSupervisi pendidikan
Supervisi pendidikanAnita Rahman
 
Ppt. adm.pend sherly heryanti
Ppt. adm.pend sherly heryantiPpt. adm.pend sherly heryanti
Ppt. adm.pend sherly heryantisherly heryanti
 
Supervisi pendidikan by Rahayu Mega Yuliana
Supervisi pendidikan by Rahayu Mega Yuliana Supervisi pendidikan by Rahayu Mega Yuliana
Supervisi pendidikan by Rahayu Mega Yuliana rahayumega yuliana
 
Supervisi Pendidikan
Supervisi PendidikanSupervisi Pendidikan
Supervisi PendidikanAndicha OYN
 
Power point supervisi
Power point supervisiPower point supervisi
Power point supervisiconesti08com
 
0 materi pengembangan kurikulum s1 pai smt vii unipdu jbg
0 materi pengembangan kurikulum s1 pai smt vii unipdu jbg0 materi pengembangan kurikulum s1 pai smt vii unipdu jbg
0 materi pengembangan kurikulum s1 pai smt vii unipdu jbgالشيخ شريف الدين
 
Pengelolaan satuan pendidikan
Pengelolaan satuan pendidikanPengelolaan satuan pendidikan
Pengelolaan satuan pendidikanNadya Mastrin
 
Prinsip dan teknik supervisi pendidikan
Prinsip dan teknik supervisi pendidikanPrinsip dan teknik supervisi pendidikan
Prinsip dan teknik supervisi pendidikanMaya Sy
 
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKANKEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKANMuhamad Yogi
 
Pengelolaan Keuangan Pendidikan
Pengelolaan Keuangan PendidikanPengelolaan Keuangan Pendidikan
Pengelolaan Keuangan PendidikanSherly Anggraini
 
Administrasi pendidikan ppt
Administrasi pendidikan pptAdministrasi pendidikan ppt
Administrasi pendidikan pptElmi Hakiki
 
Pengelolaan Keuangan Pendidikan
Pengelolaan Keuangan PendidikanPengelolaan Keuangan Pendidikan
Pengelolaan Keuangan PendidikanSherly Anggraini
 

Viewers also liked (20)

Supervisi pendidikan
Supervisi pendidikanSupervisi pendidikan
Supervisi pendidikan
 
Supervisi Pendidikan (PAI 3A/ IAIN SURAKARTA)
Supervisi Pendidikan (PAI 3A/ IAIN SURAKARTA)Supervisi Pendidikan (PAI 3A/ IAIN SURAKARTA)
Supervisi Pendidikan (PAI 3A/ IAIN SURAKARTA)
 
supervisi pendidikan
supervisi pendidikansupervisi pendidikan
supervisi pendidikan
 
Supervisi pendidikan
Supervisi pendidikanSupervisi pendidikan
Supervisi pendidikan
 
Ppt. adm.pend sherly heryanti
Ppt. adm.pend sherly heryantiPpt. adm.pend sherly heryanti
Ppt. adm.pend sherly heryanti
 
Supervisi pendidikan
Supervisi pendidikanSupervisi pendidikan
Supervisi pendidikan
 
Pengelolaan satuan pendidikan
Pengelolaan satuan pendidikanPengelolaan satuan pendidikan
Pengelolaan satuan pendidikan
 
Supervisi pendidikan by Rahayu Mega Yuliana
Supervisi pendidikan by Rahayu Mega Yuliana Supervisi pendidikan by Rahayu Mega Yuliana
Supervisi pendidikan by Rahayu Mega Yuliana
 
Supervisi Pendidikan
Supervisi PendidikanSupervisi Pendidikan
Supervisi Pendidikan
 
Power point supervisi
Power point supervisiPower point supervisi
Power point supervisi
 
0 materi pengembangan kurikulum s1 pai smt vii unipdu jbg
0 materi pengembangan kurikulum s1 pai smt vii unipdu jbg0 materi pengembangan kurikulum s1 pai smt vii unipdu jbg
0 materi pengembangan kurikulum s1 pai smt vii unipdu jbg
 
Supervisi Pendidikan
Supervisi PendidikanSupervisi Pendidikan
Supervisi Pendidikan
 
Pengelolaan satuan pendidikan
Pengelolaan satuan pendidikanPengelolaan satuan pendidikan
Pengelolaan satuan pendidikan
 
Prinsip dan teknik supervisi pendidikan
Prinsip dan teknik supervisi pendidikanPrinsip dan teknik supervisi pendidikan
Prinsip dan teknik supervisi pendidikan
 
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKANKEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
 
Administrasi pendidikan
Administrasi pendidikanAdministrasi pendidikan
Administrasi pendidikan
 
Pengelolaan Keuangan Pendidikan
Pengelolaan Keuangan PendidikanPengelolaan Keuangan Pendidikan
Pengelolaan Keuangan Pendidikan
 
Administrasi pendidikan ppt
Administrasi pendidikan pptAdministrasi pendidikan ppt
Administrasi pendidikan ppt
 
2. supervisi akademik
2. supervisi akademik2. supervisi akademik
2. supervisi akademik
 
Pengelolaan Keuangan Pendidikan
Pengelolaan Keuangan PendidikanPengelolaan Keuangan Pendidikan
Pengelolaan Keuangan Pendidikan
 

Similar to Meningkatkan Mutu Pembelajaran

Tugas supervisi pendidikan
Tugas supervisi pendidikanTugas supervisi pendidikan
Tugas supervisi pendidikanmhd_riski
 
Supervisi_Pendidikan_ppt.ppt
Supervisi_Pendidikan_ppt.pptSupervisi_Pendidikan_ppt.ppt
Supervisi_Pendidikan_ppt.pptWahyulKudus
 
Media presentasi aplikasi komputer (PPT Supervisi Pendidikan), Ernawati lubis
Media presentasi aplikasi komputer (PPT Supervisi Pendidikan), Ernawati lubisMedia presentasi aplikasi komputer (PPT Supervisi Pendidikan), Ernawati lubis
Media presentasi aplikasi komputer (PPT Supervisi Pendidikan), Ernawati lubisErnawatiLubis
 
83105 id-implementasi-supervisi-pendidikan-dalam
83105 id-implementasi-supervisi-pendidikan-dalam83105 id-implementasi-supervisi-pendidikan-dalam
83105 id-implementasi-supervisi-pendidikan-dalamVivii Charmeiliaa
 
Supervisi Pendidikan Joko Pamungkas (153111244 pai 3g IAIN SURAKRTA)
Supervisi Pendidikan Joko Pamungkas (153111244 pai 3g IAIN SURAKRTA) Supervisi Pendidikan Joko Pamungkas (153111244 pai 3g IAIN SURAKRTA)
Supervisi Pendidikan Joko Pamungkas (153111244 pai 3g IAIN SURAKRTA) JOKO PAMUNGKAS
 
13.fitrya (06111404013)
13.fitrya (06111404013)13.fitrya (06111404013)
13.fitrya (06111404013)Dewi_Sejarah
 
12. Proses dan Teknik Supervisi.pdf
12. Proses dan Teknik Supervisi.pdf12. Proses dan Teknik Supervisi.pdf
12. Proses dan Teknik Supervisi.pdfAngelll3
 
Kelompok 1_Konsep Pengawasan Pendidikan - Copy.pdf
Kelompok 1_Konsep Pengawasan Pendidikan - Copy.pdfKelompok 1_Konsep Pengawasan Pendidikan - Copy.pdf
Kelompok 1_Konsep Pengawasan Pendidikan - Copy.pdfFaisolFaisol7
 
Soft Color Karya Tulis Ilmiah Presentation (1).pdf
Soft Color Karya Tulis Ilmiah Presentation (1).pdfSoft Color Karya Tulis Ilmiah Presentation (1).pdf
Soft Color Karya Tulis Ilmiah Presentation (1).pdfmanajemenais01
 
artikel_DAVID FITRIANTO.pdf
artikel_DAVID FITRIANTO.pdfartikel_DAVID FITRIANTO.pdf
artikel_DAVID FITRIANTO.pdfDAVIDFITRIANTO2
 
PowerPoint Manajemen Organisasi Pendidikan Syafiq Khairi.pptx
PowerPoint Manajemen Organisasi Pendidikan Syafiq Khairi.pptxPowerPoint Manajemen Organisasi Pendidikan Syafiq Khairi.pptx
PowerPoint Manajemen Organisasi Pendidikan Syafiq Khairi.pptxSyafiqKhairi5
 
SUPERVISI-DAN-MONITORING.ppt
SUPERVISI-DAN-MONITORING.pptSUPERVISI-DAN-MONITORING.ppt
SUPERVISI-DAN-MONITORING.pptIwanAbdi1
 
Ppt resume administrasi pendidikan
Ppt resume administrasi pendidikanPpt resume administrasi pendidikan
Ppt resume administrasi pendidikanrinanti permana
 
Ppt resume administrasi pendidikan
Ppt resume administrasi pendidikanPpt resume administrasi pendidikan
Ppt resume administrasi pendidikanrinanti permana
 

Similar to Meningkatkan Mutu Pembelajaran (20)

Tugas supervisi pendidikan
Tugas supervisi pendidikanTugas supervisi pendidikan
Tugas supervisi pendidikan
 
Supervisi_Pendidikan_ppt.ppt
Supervisi_Pendidikan_ppt.pptSupervisi_Pendidikan_ppt.ppt
Supervisi_Pendidikan_ppt.ppt
 
Supervisi pendidikan
Supervisi pendidikanSupervisi pendidikan
Supervisi pendidikan
 
Konsep supervisi
Konsep supervisiKonsep supervisi
Konsep supervisi
 
Media presentasi aplikasi komputer (PPT Supervisi Pendidikan), Ernawati lubis
Media presentasi aplikasi komputer (PPT Supervisi Pendidikan), Ernawati lubisMedia presentasi aplikasi komputer (PPT Supervisi Pendidikan), Ernawati lubis
Media presentasi aplikasi komputer (PPT Supervisi Pendidikan), Ernawati lubis
 
83105 id-implementasi-supervisi-pendidikan-dalam
83105 id-implementasi-supervisi-pendidikan-dalam83105 id-implementasi-supervisi-pendidikan-dalam
83105 id-implementasi-supervisi-pendidikan-dalam
 
Supervisi Pendidikan Joko Pamungkas (153111244 pai 3g IAIN SURAKRTA)
Supervisi Pendidikan Joko Pamungkas (153111244 pai 3g IAIN SURAKRTA) Supervisi Pendidikan Joko Pamungkas (153111244 pai 3g IAIN SURAKRTA)
Supervisi Pendidikan Joko Pamungkas (153111244 pai 3g IAIN SURAKRTA)
 
13.fitrya (06111404013)
13.fitrya (06111404013)13.fitrya (06111404013)
13.fitrya (06111404013)
 
12. Proses dan Teknik Supervisi.pdf
12. Proses dan Teknik Supervisi.pdf12. Proses dan Teknik Supervisi.pdf
12. Proses dan Teknik Supervisi.pdf
 
Kelompok 1_Konsep Pengawasan Pendidikan - Copy.pdf
Kelompok 1_Konsep Pengawasan Pendidikan - Copy.pdfKelompok 1_Konsep Pengawasan Pendidikan - Copy.pdf
Kelompok 1_Konsep Pengawasan Pendidikan - Copy.pdf
 
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6
 
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6
 
Soft Color Karya Tulis Ilmiah Presentation (1).pdf
Soft Color Karya Tulis Ilmiah Presentation (1).pdfSoft Color Karya Tulis Ilmiah Presentation (1).pdf
Soft Color Karya Tulis Ilmiah Presentation (1).pdf
 
artikel_DAVID FITRIANTO.pdf
artikel_DAVID FITRIANTO.pdfartikel_DAVID FITRIANTO.pdf
artikel_DAVID FITRIANTO.pdf
 
PowerPoint Manajemen Organisasi Pendidikan Syafiq Khairi.pptx
PowerPoint Manajemen Organisasi Pendidikan Syafiq Khairi.pptxPowerPoint Manajemen Organisasi Pendidikan Syafiq Khairi.pptx
PowerPoint Manajemen Organisasi Pendidikan Syafiq Khairi.pptx
 
12.kepimpinan penyeliaan
12.kepimpinan penyeliaan12.kepimpinan penyeliaan
12.kepimpinan penyeliaan
 
SUPERVISI-DAN-MONITORING.ppt
SUPERVISI-DAN-MONITORING.pptSUPERVISI-DAN-MONITORING.ppt
SUPERVISI-DAN-MONITORING.ppt
 
Supervisi pendidikan
Supervisi pendidikanSupervisi pendidikan
Supervisi pendidikan
 
Ppt resume administrasi pendidikan
Ppt resume administrasi pendidikanPpt resume administrasi pendidikan
Ppt resume administrasi pendidikan
 
Ppt resume administrasi pendidikan
Ppt resume administrasi pendidikanPpt resume administrasi pendidikan
Ppt resume administrasi pendidikan
 

Recently uploaded

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 

Recently uploaded (20)

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 

Meningkatkan Mutu Pembelajaran

  • 1. Dosen pengampu :Yayan Andrian, S.Ag., M.Ed., MGMT. NAMA : Triana Erningsih NIM : 153111033
  • 2. A. PENGERTIAN SUPERVISI PENDIDIKAN Istilah supervisi berasal dari dua kata bahasa Inggris, yaitu super yang berarti “di atas”, dan vision yang berarti “melihat”. Sedangkan “supervisee” dalam Kamus Inggris-Indonesia (John M. Echols dan Hassan Shadily, 2000: 569) berarti mengawasi. Penggunaan istilah supervisi ini mempunyai makna yang hampir sama dengan inspeksi, pemeriksaan, serta pengawasan dan penilikan. Sementara itu, istilah supervisi mempunyai pengertian yang luas, sebagaimana pengertian- pengertian di bawah ini:  Menurut P. Adams dan Frank G. Dickey, “supervisi adalah suatu program yang berencana untuk memperbaiki pengajaran. (Supervision is a planned program for the improvement of instruction)”.  Dalam dictionary of education, Good Carter memberikan definisi sebagai berikut, “supervisi” adalah segala usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru dan petugas lainnya dalam memperbaiki pengajaran termasuk menstimulir, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru dan merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan-bahan pengajaran, metode mengajar dan evaluasi pengajaran.”  Menurut H. Burton dan Leo J. Bruckner, “supervisi adalah suatu teknik pelayanan yang tujuan utamanya mempelajari dan memperbaiki secara bersama-sama faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.” Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa supervisi pendidikan adalah aktivitas pembinaan yang dilakukan oleh pihak atasan langsung atau pihak yang lebih memahami, dengan menstimulasi, mengkoordinasi, dan membimbing secara kontinu para guru dan pegawai sekolah lainnya, dalam usaha mengelola dan memperbaiki situasi belajar mengajar agar mereka dapat melakukan pekerjaan secara efektif sehingga situasi pembelajaran menjadi semakin baik dan prestasi belajar siswa semakin meningkat.
  • 3. B. FUNGSI, TUJUAN DAN SASARAN SUPERVISI PENDIDIKAN 1. Fungsi Supervisi Pendidikan Ngalim Purwanto (2005: 86-87) mengemukakan fungsi supervisi menyangkut dalam bidang kepemimpinan, hubungan kemanusiaan, pembinaan proses kelompok, administrasi personil, dan bidang evaluasi. Sejalan dengan hal itu, menurut Suharsimi Arikunto (2004: 13) ada sedikitnya tiga (3) fungsi supervisi, yaitu a. sebagai kegiatan meningkatkan mutu pembelajaran, b. sebagai pemicu atau penggerak terjadinya perubahan pada unsur-unsur yang terkait dengan pembelajaran, dan c. sebagai kegiatan memimpin dan membimbing Dalam pelaksanaannya supervisor pendidikan perlu memahami fungsi-fungsi supervisi yang merupakan tugas pokok sebagai supervisor pendidikan. Fungsi-fungsi utama supervisi pendidikan adalah sebagai berikut: 1. Menyelenggarakan Inspeksi Sebelum memberikan pelayanan terhadap guru, supervisor perlu mengadakan inspeksi terlebih dahulu. Inspeksi tersebut dimaksudkan sebagai usaha mensurvai seluruh sistem pendidikan yang ada, guna menemukan masalah-masalah, kekurangan-kekurangan, baik pada guru, murid, perlengkapan, kurikulum, tujuan pendidikan, metode mengajar, maupun perangkat lain di sekitar keadaan proses belajar mengajar. Sebagai fungsi supervisi, inspeksi harus bersumber pada data yang aktual dan tidak pada informasi yang sudah kadaluwarsa.
  • 4. 2. Penelitian Hasil Inspeksi Berupa Data. Data tersebut kemudian diolah untuk dijadikan bahan penelitian. Dengan cara ini dapat ditemukan teknik dan prosedur yang efektif sebagai keperluan penyelenggaraan pemberian bantuan kepada guru, sehingga supervisi dapat berhasil dengan memuaskan 3. Penilaian. Kegiatan penilaian berupa usaha mengetahui segala fakta yang mempengaruhi segala fakta yang mempengaruhi kelangsungan persiapan, penyelenggaraan dan hasil pengajaran. 4. Latihan. Berdasarkan hasil penelitian dan kemudian diadakan latihan. Pelatihan ini dimaksudkan untuk memperkenalkan cara-cara baru sebagai upaya perbaikan dan atau peningkatan. Hal inipun bisa sebagai pemecahan atas masalah-masalah yang dihadapi. Pelatihan ini dapat berupa lokakarya, seminar, demonstrasi mengajar, simulasi, observasi, saling mengunjungi atau cara lain yang dipandang efektif. 5. Pembinaan. Pembinaan atau pengembangan merupakan lanjutan dan kegiatan memperkenalkan cara-cara baru. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menstimulasi, mengarahkan, memberi semangat agar guru-guru mau menerapkan cara-cara baru yang diperkenalkan sebagai hasil penemuan penelitian, termasuk dalam hal ini membantu guru-guru memecahkan kesulitan dalam menggunakan cara-cara baru.
  • 5. Yusak Burhanudin (2005: 101-102) menyebutkan bahwa supervisi dilaksanakan untuk memenuhi berbagai fungsi yaitu: a. pelayanan guna peningkatan profesionalnya, b. penelitian dalam menemukan hambatan belajar, c. fungsi kepemimpinan, d. kontrol atau pengarahan dalam manajemen, e. evaluasi hasil atau kemajuan yang diperoleh, f. kegiatan bimbingan dan g. pendidikan dalam jabatan (in-service education) 2. Tujuan Supervisi Pendidikan Tujuan utama supervisi adalah memperbaiki pengajaran (Neagly & Evans, 1980; Oliva, 1984; Hoy & Forsyth, 1986; Wiles dan Bondi, 1986; Glickman, 1990). Tujuan umum Supervisi adalah memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada guru dan staf agar personil tersebut mampu meningkatkan kwalitas kinerjanya, dalam melaksanakan tugas dan melaksanakan proses belajar mengajar . Secara nasional tujuan konkrit dari supervisi pendidikan adalah; 1. Meningkatkan mutu kinerja guru. a. Membantu guru melihat dengan jelas tujuan-tujuan pendidikan. b. Membantu guru dalam membimbing pengalaman belajar murid. c. Membantu guru dalam menggunakan alat pelajaran modern, metode-metode, dan sumber-sumber pengalaman belajar. d. Membantu guru dalam menilai kemajuan murid-murid dan hasil pekerjaan guru itu sendiri. e. Membantu guru-guru baru di sekolah sehingga mereka merasa gembira dengan tugas yang diperolehnya. f. Membantu guru-guru agar waktu dan tenaganya tercurahkan sepenuhnya dalam pembinaan sekolah.
  • 6. 2. Meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna dan terlaksana dengan baik. 3. Meningkatkan keefektifan dan keefesiensian sarana dan prasarana yang ada untuk dikelola dan dimanfaatkan dengan baik sehingga mampu mengoptimalkan keberhasilan siswa. 4. Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah khususnya dalam mendukung terciptanya suasana kerja yang optimal yang selanjutnya siswa dapat mencapai prestasi belajar sebagaimana yang diharapkan. 5. Meningkatkan kualitas situasi umum sekolah sehingga tercipta situasi yang tenang dan tentram serta kondusif yang akan meningkatkan kualitas pembelajaran yang menunjukkan keberhasilan lulusan. 3. Sasaran Supervisi Pendidikan Dalam pelaksanaannya kegiatan supervisi diarahkan pada pembinaan dan pengembangan aspek- aspek yang berkaitan dengan proses pembelajaran. Guru merupakan komponen yang terlibat langsung dan bertanggungjawab atas proses pembelajaran di kelas, sehingga yang menjadi fokus atau sasaran utama supervisi adalah yang berkaitan dengan guru.
  • 7. Adapun sasaran utama dari pelaksanaan kegiatan supervisi tersebut adalah peningkatan kemampuan profesional guru (Depdiknas, 1986; 1994 & 1995). Sasaran Supervisi Ditinjau dari objek yang disupervisi, ada 3 macam bentuk supervisi : 1. Supervisi Akademik, Menitikberatkan pengamatan supervisor pada masalah-masalah akademik, yaitu hal-hal yang berlangsung berada dalam lingkungan kegiatan pembelajaran pada waktu siswa sedang dalam proses mempelajari sesuatu. 2. Supervisi Administrasi, Menitikberatkan pengamatan supervisor pada aspek-aspek administrasi yang berfungsi sebagai pendukung dan pelancar terlaksananya pembelajaran. 3. Supervisi Lembaga, Menyebarkan objek pengamatan supervisor pada aspek-aspek yang berada di sekolah. Supervisi ini dimaksudskan untuk meningkatkan nama baik sekolah atau kinerja sekolah secara keseluruhan. Misalnya: Ruang UKS (Unit Kesehatan Sekolah), Perpustakaan dan lain-lain. Menurut Suharsimi Arikunto (2004: 33) yang menyebutkan bahwa salah satu komponen yang menjadi sasaran supervisi adalah guru. Supervisi yang baik pada dasarnya lebih diutamakan dalam upaya bagaimana membina guru agar dapat memperbaiki kinerjanya yang masih kurang, memecahkan hambatan dalam mengerjakan tugasnya serta meningkatkan kemampuan yang dimiliki oleh guru. Dalam pelaksanaan supervisi, kepala sekolah harus memperlakukan guru sebagai tenaga pendidik yang berpotensi untuk maju dan berkkembang lebih baik, sehingga tidak terkesan pelaksanaan supervisi hanya untuk mencari kesalahan- kesalahan pada guru dalam melaksakan tugas tetapi lebih diarahkan pada proses pembinaan.
  • 8. C. PRINSIP-PRINSIP SUPERVISI PENDIDIKAN Seorang pimpinan pendidikan yang berfungsi sebagai supervisor dalam melaksanakan tugasnya hendaknya bertumpu pada prinsip-prinsip supervisi: 1. Ilmiah, (scientific) yang mencakup unsur-unsur; a. Sistematika artinya dilaksanakan secara teratur,berencana dan kontinyu. b. Objektif artinya data yang didapat pada observasi yang nyata bukan tafsiran pribadi. c. Menggunakan alat (instrumen) yang dapat memberi informasi sebagai umpan balik untuk mengadakan penilaian terhadap proses belajar mengajar. 2. Demokratis, yaitu menjunjung tinggi asas musyawarah, memiliki jiwa kekeluargaan yang kuat serta sanggup menerima pendapat orang lain. 3. Kooperatif, yaitu mengembangkan usaha bersama untuk menciptakan situasi pembelajaran yang lebih baik. 4. Konstruktif dan kreatif, yaitu membina inisiatif guru serta mendorongnya untuk akif dalam menciptakan situasi pembelajaran yang lebih baik. Sedangkan menurut Tahalele dan Indrafachrudi (1975) prinsip-prinsip supervisi sebagai berikut : 1. Supervisi harus dilaksanakan secara demokratis dan kooperatif, 2. Supervisi harus kreatif dan konstruktif, 3. Supervisi harus ”scientific” dan efektif, 4. Supervisi harus dapat memberi perasaan aman pada guru-guru, 5. Supervisi harus berdasarkan kenyataan, 6. Supervisi harus memberi kesempatan kepada supervisor dan guru-guru untuk mengadakan (self evaluation )
  • 9. Kemudian setelah prinsip-prinsip supervisi telah difahami dan dijadikan acuan dalam melaksanakan supervisi maka perlu menentukan model-model dalam melaksanakan supervisi. Yang dimaksud dengan model supervise pendidikan adalah suatu bentuk atau pola yang diterapkan dalam supervise pendidikan.Ada beberapa model yang berkembang dalam supervisi pendidikan antara lain : 1. Model Konvensional atau Tradisional. Model ini merupakan model yang mula-mula dilakukan dalam pelaksanaan supervisi pendidikan karena dilatar belakangi oleh kondisi masyarakat dalam suasana kekuasaan yang otoriter dan feodalistik. Model ini menjadikan kegiatan supervisi sebagai cara mencari-cari kesalahan dan memata-matai bawahan, perilaku ini disebut dengan snoopervision. Supervisi yang dilakukan dengan model ini menimbulkan perilaku guru yang acuh tak acuh untuk mencari solusi dan inovasi kemajuan pendidikan atau malah melawan supervisornya. 2. Model Ilmiah. Supervisi model ini dilaksanakan berdasarkan data yang dikumpulkan sebelumnya secara obyektif, misalnya data hasil pengamatan proses pembelajaran di kelas, data hasil prestasi belajar peserta didik, data kinerja personal guru, dan lain sebagainya.. Supervisi dilakukan berdasar perencanaan yang telah ditetapkan sebelumnya, memakai prosedur dan tehnik yang telah ditentukan. 3. Model Klinis. Yang dimaksud dengan supervisi klinis adalah model supervise yang difokuskan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran melalui siklus rutin, sistematis, dan terencana dengan pengamatan, analisis, dan evaluasi tindak lanjut.
  • 10. Sasaran kongkrit supervisi model ini adalah meningkatnya kualitas penampilan mengajar yang nyata dalam rangka memperkecil kesenjangan antara tingkah laku mengajar yang nyata dengan tingkah laku mengajar yang ideal. Supervisi klinis mempunyai ciri-ciri antara lain; inisiatif terhadap apa yang akan disupervisi timbul dari pihak guru bukan dari supervisor, supervisi dilakukan dengan penuh keakraban dan manusiawi, hubungan anatara supervisor dengan supervisee merupakan hubungan kemitraaan, dan lain sebagainya. 4. Model Artistik. Dalam supervisi pada hakekatnya menyangkut bekerja untuk orang lain (working for the others), bekerja dengan orang lain (working with the others), bekerja melalui orang lain (working through the others), dari sinilah disadari bahwa kegiatan supervisi adalah kegiatan menggerakkan orang lain, oleh karenanya dalam supervisi perlu kiat dan seni agar orang lain mau berbuat untuk berubah dari kebiasaan lama kepada kerja baru dalam upaya mencapai kemajuan, inilah yang disebut model artistik.
  • 11. D. Teknik-teknik Supervisi Pendidikan. Teknik supervisi Pendidikan adalah atat yang digunakan oleh supervisor untuk mencapai tujuan supervisi itu sendiri yang pada akhir dapat melakukan perbaikan pengajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi. Dalam pelaksanaan supervisi pendidikan, sebagai supervisor harus mengetahui dan memahami serta melaksanakan teknik – teknik dalam supervisi. Berbagai macam teknik dapat digunakan oleh supervisor dalam membantu guru meningkatkan situasi belajar mengajar, baik secara kelompok maupun secara perorangan ataupun dengan cara langsung bertatap muka dan cara tak langsung bertatap muka atau melalui media komunikasi Teknik-teknik Supervisi Pendidikan Teknik Supervisi yang bersifat kelompok Teknik Supervisi yang bersifat individual
  • 12. 1. Teknik Supervisi yang bersifat kelompok Teknik Supervisi yang bersifat kelompok ialah teknik supervisi yang dilaksanakan dalam pembinaan guru secara bersama – sama oleh supervisor dengan sejumlah guru dalam satu kelompok. a. Pertemuan Orientasi bagi guru baru. Pertemuan orientasi adalah pertemuan anatar supervisor dengan supervisee (Terutama guru baru) yang bertujuan menghantar supervisee memasuki suasana kerja yang baru b. Rapat guru Rapat Guru adalah teknik supervisi kelompok melalui rapat guru yang dilakukan untuk membicarakan proses pembelajaan, dan upaya atau cara meningkatkan profesi guru. c. Studi kelompok antar guru. Studi kelompok antara guru adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh sejumlah guru yang memiliki keahlian dibidang studi tertentu, , dan dikontrol oleh supervisor agar kegiatan dimaksud tidak berubah menjadi ngobrol hal – hal yang tidak ada kaitannya dengan materi. Topik yang akan dibahas dalam kegiatan ini telah dirumuskan dan disepakati terlebih dahulu. d. Tukar menukar pengalaman Tukar menukar pengalaman “Sharing of Experince”. Suatu teknik perjumpaan dimana guru menyampaikan pengalaman masing-masing dalam mengajar terhadap topik-topik yang sudah diajarkan, saling memberi dan menerima tanggapan dan saling belajar satu dengan yang lain.
  • 13. f. Diskusi sebagai proses kelompok. Diskusi adalah pertukaran pikiran atau pendapat melalui suatu percakapan tentang suatu masalah untuk mencari alternatif pemecahannya. Diskusi merupakan salah satu teknik supervisi kelompok yang digunakan supervisor untuk mengembangkan berbagai ketrampilan pada diri para guru dalam mengatasi berbagai masalah atau kesulitan dengan cara melakukan tukar pikiran antara satu dengan yang lain. Melalui teknik ini supervisor dapat membantu para guru untuk saling mengetahui, memahami, atau mendalami suatu permasalahan, sehingga secara bersama – sama akan berusaha mencari alternatif pemecahan masalah tersebut. Workshop. Diskusi Panel . Teknik ini dilakukan dihadapan guru oleh para pakar dari bermacam sudut ilmu dan pengalaman terhadap suatu masalah yang telah ditetapkan. Mereka akan melihat suatu masalah itu sesuai dengan pandangan ilmu dan pengalaman masing-masing sehingga guru dapat masukan yang sangat lengkap dalam menghadapi atau memecahkan suatu masalah. g. Seminar. Seminar adalah suatu rangkaian kajian yang diikuti oleh suatu kelompok untuk mendiskusikan, membahas dan memperdebatkan suatu masalah yang berhubungan dengan topik. h. Simposium. Kegiatan mendatangkan seorang ahli pendidikan untuk membahas masalah pendidikan. Simposium menyuguhkan pidato-pidato pendek yang meninjau suatu topik dari aspek-aspek yang berbeda. Penyuguh pidato biasanya tiga orang dimana guru sebagai pengikut diharapkan dapat mengambil bekal dengan mendengarkan pidato-pidato tersebut. Demonstrasi mengajar. Usaha peningkatan belajar mengajar dengan cara mendemonstrasikan cara mengajar dihadapan guru dalam mengenalkan berbagai aspek dalam mengajar di kelas oleh supervisor. Suatu demonstrasi yang baik harus direncanakan dengan teliti dan mempunyai suatu tujuan tertentu dan memberi kesempatan kepada guru untuk melihat metode-metode mengajar yang baru atau berbeda.
  • 14. i. Workshop. Workshop adalah suatu kegiatan belajar kelompok yang terjadi dari sejumlah pendidik yang sedang memecahkan masalah melalui percakapan dan bekerja secara kelompok. j. Buletin supervisi Suatu media yang bersifat cetak dimana disana didapati peristiwaperistiwa pendidikan yang berkaitan dengan cara-cara mengajar,tingkah laku siswa,dan sebagainnuya.Diharapkan ini dapat membantu guru untuk menjadi lebih baik. Kepala sekolah selaku supervisor mengeluarkan suatu bentuk tulisan yang digunakan sebagi alat untuk membantu guru-guru dalm memperbaiki proses belajar-mengajar. k. Demonstrasi mengajar. Usaha peningkatan belajar mengajar dengan cara mendemonstrasikan cara mengajar dihadapan guru dalam mengenalkan berbagai aspek dalam mengajar di kelas oleh supervisor. Suatu demonstrasi yang baik harus direncanakan dengan teliti dan mempunyai suatu tujuan tertentu dan memberi kesempatan kepada guru untuk melihat metode-metode mengajar yang baru atau berbeda.
  • 15. 2. Teknik Supervisi yang bersifat Individual Teknik Individual Menurut Sahertian yang dikutip oleh Sagala (2010 : 216) adalah teknik pelaksanaan supervisi yang digunakan supervisor kepada pribadi – pribadi guru guna peningkatan kualitas pengajaran disekolah. Teknik – teknik individual dalam pelaksanaan supervisi antara lain. a. Teknik Kunjungan kelas. Teknik kunjungan kelas adalah suatu teknik kunjungan yang dilakukan supervisor ke dalam satu kelas pada saat guru sedang mengajar dengan tujuan untuk membantu guru menghadapi masalah/kesulitan mengajar selama melaksanakan kegiatan pembelajaran. b. Teknik Observasi Kelas. Teknik observasi kelas dilakukan pada saat guru mengajar. Supervisor mengobservasi kelas dengan tujuan untuk memperoleh data tentang segala sesuatu yang terjadi proses belajar mengajar. Data ini sebagai dasar bagi supervisor melakukan pembinaan terhadap guru yang diobservasi. c. Percakapan Pribadi. Percakapan pribadi merupakan Dialog yang dilakukan oleh guru dan supervisornya, yang membahas tentang keluhan – keluhan atau kekurangan yang dikeluarkan oleh guru dalam bidang mengajar, di mana di sini supervisor dapat memberikan jalan keluarnya. d. Intervisitasi (mengunjungi sekolah lain). Teknik ini dilakukan oleh sekolah-sekolah yang masih kurang maju dengan menyuruh beberapa orang guru untuk mengunjungi sekolah – sekolah yang ternama dan maju dalam pengelolaannya untuk mengetahui kiat – kiat yang telah diambil sampai seekolah tersebut maju.
  • 16. E. Pelaku Supervisi Pendidikan Ngalim Purwanto (2005: 76) mengemukakan bahwa supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif. Dengan melihat pendapat tersebut, guru dan pegawai sekolah juga termasuk pelaku supervisi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa para pelaku dalam supervisi pendidikan meliputi orang yang mensupervisi atau “supervisor” dan orang yang disupervisi atau yang lazim disebut “supervisee”. 1. Supervisor Pendidikan. supervisor pendidikan adalah pejabat atau pejabat terdepan yang diberi tugas, wewenang dan tanggungjawab untuk melaksanakan pembinaan sekolah baik dari segi teknis edukatif maupun administratif pada setiap jenis dan jenjang pendidikannya. Di samping harus memiliki ilmu administrasi dan memahami fungsi-fungsi administrasi dengan sebaik-baiknya, untuk dapat menjalankan fungsinya dengan baik seorang supervisor harus memiliki ciri-ciri dan sifat-sifat seperti berikut: 1. Berpengetahuan luas tentang seluk bekuk semua pekerjaan yang berada di bawah pengawasannya. 2. Menguasai/memahami benar-benar rencana dan program yang telah digariskan yang akan dicapai oleh setiap lembaga atau bagian. 3. Berwibawa, dan memiliki kecakapan praktis tentang teknik-teknik kepengawasan, terutama human relation. 4. Memiliki sifat-sifat jujur,tegas,konsekuen,ramah, dan rendah hati. 5. Berkemauan keras,rajin bekerja demi tercapainya tujuan atau program yang telah digariskan/disusun.
  • 17. 2. Supervisee Pendidikan. Supervisee pendidikan adalah orang yang dikenai supervisi. Guru menjadi objek supervise pada aspek akademik, atau dengan kata lain supervisi akademik dan kepala sekolah menjadi supervisor atau pejabat terdepan yang diberi tugas, wewenang dan tanggung jawab untuk melaksanakan pembinaan sekolah baik dari segi teknis edukatif maupun administratif pada setiap jenis dan jenjang pendidikannya.
  • 18.
  • 19. Salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi profesional guru yaitu melalui peran kepala sekolah sebagai supervisor.. Pelaksanaan supervisi pendidikan haruslah memperhatikan tingkat keefektifitasan program-program yang ada. Namun pada kenyataannya belum ada perencanaan yang matang mengenai program-program yang akan dilaksanakan pada saat kepala sekolah melakukan supervisi. Bagaimana cara untuk meningkatkan pembinaan dan pengembangan dalam menunjuang pelaksanaan program supervisi pendidikan pada saat kepala sekolah melakukan supervisi di sekolah? Bagaimana tingkat efektifitas peran kepala sekolah sebagai supervisor dalam pelaksanaan program supervisi pendidikan di indonesia saat ini?