3. Membaca Permulaan
Membaca permulaan adalah tahapan proses belajar membaca bagi
siswa sekolah dasar kelas awal
Pembelajaran membaca permulaan diberikan di kelas 1 & 2
Pembelajaran membaca permulaan merupakan tingkatan proses
pembelajaran membaca untuk menguasai sistem tulisan sbg
representasi visual bahasa atau disebut dengan tingkatan belajar
membaca
Pembelajaran membaca permulaan di SD memiliki nilai yg strategis
bagi pengembangan kepribadian & kemampuan anak
Membaca permulaan merupakan usaha mempersiapkan diri pada
siswa kelas 1 SD untuk membaca lanjutan
Kemampuan membaca permulaan adalah kempuan mengenali dan
memahami sistem, lambang tulisan
Kemampuan membaca yg diperoleh pada membaca permulaan akan
sangat berpengaruh terhadap kemampuan membaca lanjut
4. Tujuan Membaca permulaan
Mengenali & memahami sitem lambang tulisan
Mengenali kata dan kalimat
Menemukan ide pokok & kata kunci
Menceritakan kembali isi bacaan pendek
Jadi, tujuan membaca pada
kelas 1 & 2 yaitu agar siswa
dapat membaca kata – kata
dan kalimat sederhana
dengan lancar dan tepat
5. Indikator
membaca
permulaan
Mampu menyuarakan
lambang tulisan secara tepat
& lancar
Ketepatan
membaca
permulaan
ditandai oleh
kesesuaian bunyi
yang diucapkan
dengan yang
seharusnya
diucapkan
Kelancaran membaca
permulaan ditandai oleh
kemulusan pengucapan,
tanpa tersendat -sendat
6. Metode Membaca Permulaan
Metode abjad
Metode eja
Metode suku kata
Metode kata
Metode kalimat / global
Metode SAS
Metode 4 tahap Steinberg
7. Metode Abjad
Metode yg sudah sangat tua
Dalam penerapannya, kedua metode tersebut sering
menggunakan kata2 lepas
Beda antara metode abjad & bunyi terletak pada
pengucapan huruf
Metode abjad, huruf diucapkan sesuai abjad, contoh
“a” “g” “t” “q” “w”
Metode bunyi, huruf diucapkan sesuai dengan
bunyinya (a), (b), (c)
8. Metode Eja
Membaca dimulai dari mengeja huruf demi huruf
Pendekatan kepada siswa dengan cara mengenalkan
dengan lambang – lambang huruf
Pengenalan huruf / abjad dari A sampai Z dengan
pengenalan bunyi huruf
Metode ini hampir sama dengan metode abjad
namun perbedaannya terletak pada sistem pelafalan
abjad / huruf, contoh : “b” dibaca “eb”, “l” dibaca “el”
“s” dibaca “es”
9. Metode Suku Kata
Siswa dikenalkan dengan suku kata seperti ba, bi,
bu, be, bo, ca, ci, cu, ce ,co dan seterusnya
Kemudian dari suku kata itu dirangkai menjadi kata
– kata yg bermakna, ba - bi cu - ci da – da
Kemudian dari suku kata diatas dirangkai menjadi
kalimat sederhana, da – da ba – bi
10. Metode Kata
o Pengenalan kata yg bermakna, fungsional dan
konstektual
o Metode ini dapat dikombinasikan dengan gerakan
tepuk tangan pada setiap suku kata
o Tujuannya adalah untuk merangsang motorik anak
serta melatih anak pada penggalan suku kata
11. Metode Global / Kalimat
Metode ini didasarkan pada pendekatan kalimat
Caranya yaitu dengan mengajarkan membaca dan
menulis dengan atau tidak menampilkan kalimat
dibawah gambar
Lalu siswa menguraikan kalimat menjadi kata,
menguraikan kata menjadi suku kata, menguraikan
suku kata menjadi huruf
12. Metode SAS (Stuktural, Analisis, Sintetik)
i. Stuktural menampilkan
keseluruhan, guru
menampilkan sebuah
kalimat pada anak
ii. Analitik melakukan proses
penguraian, menguraikan
kalimat menjadi kata,
menguraikan kata menjadi
suku kata, menguraikan
suku kata menjadi huruf
iii. Sintetik melakukan
penggabungan kembali kpd
stuktural semula, setelah
kalimat diraikan dari huruf
dirangkai menjadi suku
Membaca tanpa buku,
yaitu cara mengajar dengan
menggunakan media / alat
peraga selain buku
misalnya, kartu gambar,
kartu huruf, kartu kata &
kartu kalimat
Membaca dengan buku,
yaitu kegiatan membaca
dengan menggunakan
buku sebagai bahan
pelajaran
13. Metode 4 tahap Steinberg
1) Mengenal kata dan maknanya (membaca kata
dengan gambar)
2) Memahami kata yang dibacanya (membaca kata
tanpa gambar)
3) Membaca frase atau kalimat
4) Membaca teks atau wacana
14. Membaca Lanjutan
Membaca lanjut merupakan tingkatan
proses penguasaan membaca untuk
memperoleh isi pesan yg terkadung
dalam tulisan
Membaca lanjutan menekankan pada
isi bacaan
15. Tujuan Membaca Lanjutan
Mampu membaca dengan lancar & dpt menceritakan kembali
dengan kata – kata sendiri
Mampu membaca dengan lancar & memahami isinya
Mampu mencari kata – kata yg sukar dengan menggunakan
kamus atau sumber – sumber lain
Mampu memahami dan menyerap cerita, puisi & drama yg
berkesan dan dapat memberi tanggapan
Mampu membaca teks bacaan & menyimpulkan isinya
dengan kata – kata sendiri
Mampu membaca teks bacaan secara cepat & dapat
memncatat gagasan – gagasan utama
Mampu membaca teks bacaan serta dapat mengutarak
pendapat & tanggapan mengenai isinya
Mampu membaca sekaligus suatu teks bacaan & menemukan
garis besar isinya
16. Jenis – jenis membaca lanjut
Membaca pemahaman adalah salah satu bentuk dari
kegiatan membaca dengan tujuan utamanya untuk
memahami isi pesan yang terdapat dalam bacaan /
penguasaan isi bacaan
Membaca memindai merupakan kegiatan membaca
yang sangat cepat untuk memperoleh informasi
tertentu dari bacaannya
Membaca layap adalah membaca yang membuat
mata kita bergerak cepat melihat , memperhatikan
bahan tertulis untuk mengetahui isi umum atau
bagian dalam suatu bacaan
17. Membaca intensive adalah proses membaca yang
dilakukan secara seksama, cermat , dan teliti
Membaca nyaring atau membaca bersuara keras
merupakan kegiatan membaca yang dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan membaca dan menyimak.
Membaca dalam hati merupakan jenis kegiatan yang
berbeda dengan membacanyaring tetapi memiliki
kesamaan tujuan dalam memahami materi yang terdapat
di dalam bacaan. Membaca dalam hati memberi
kesempatan pada siswa untuk memahami teks yang
dibacanya secara lebih mendalam.
18. Metode membaca lanjutan
• Baca layap
• Baca tatap
• Baca lompat
• Baca pilih
Ø Teknik baca-layap skimming :
Teknik skimming merupakan
keterampilan membaca yang diatur
secara sistematis untuk
mendapatkan hasil yang efisien.
Ø Teknik baca tatap scanning :
Teknik scanning digunakan untuk
menemukan kata tertentu dalam
kamus atau mencari nomor
telepon.
Ø Teknik Baca-pilih (selecting) :
dilakukan dengan cara memilih
bahan/bagian bacaan yang
dianggap relevan dengan
kebutuhan pembacanya.
Ø Teknik Baca-lompat (skipping) :
dipakai untuk menemukan bagian
bacaan relevan dengan kebutuhan
pembacanya, dilakukan dengan
cara melompati bagian-bagian
yang tidak diperlukan.