2. Puisi dalam Pengantar Kajian
Sastra
KELOMPOK 3 :
Ajeng Illa (16.03.1.0011)
Hana A. Suganda (16.03.1.0006)
Titi Astriyani (16.03.1.0004)
Dede Nurcahya (16.03.1.0013)
3. PUISI
Puisi merupakan karya tulis yang sangat indah yang pernah ada.
Puisi (dari bahasa Yunani kuno) adalah seni tertulis di mana bahasa
digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti
semantiknya.
Puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang berasal dari ungkapan
isi hati dan perasaan seorang penyair dengan bahasa yang penuh
makna dan terikat dengan irama, matra, rima, dan juga penyusunan
lirik dan bait di dalamnya.
4. Ciri-ciri Puisi
• Bahasa yang biasanya dipakai untuk membentuk puisi bersifat
Konotatif.
• Dalam penyusunannya, unsur-unsur bahasa dalam puisi harus rapi,
indah, dan juga tertata dengan baik untuk menghasilkan irama atau
bunyi akhirnya.
• Setiap puisi mempunyai pemadatan kata dari seluruh unsur
kemampuan bahasa.
• Puisi biasanya mengungkapkan isi pikiran dan perasaan penyair dari
ruang lingkup dan juga pengalaman yang mereka yang diaplikasikan
se-imajinatif mungkin.
5. Hakikat Puisi
Sebagai sebuah karya sastra, puisi tetap harus memiliki kemampuan
menampung segala unsur yang berkaitan dengan kesastraan.
Setidaknya ada tiga aspek yang perlu diperhatikan untuk memahami
hakikat puisi. Tiga aspek tersebut, yaitu: sifat seni, kepadatan, dan
ekspresi tidak langsung.
6. Pengertian Puisi menurut Herbert Spencer
Menurut Herbert Spencer, puisi adalah bentuk
pengucapan ataupun gagasan yang memiliki sifat
emosional tetapi disertai bentuk keindahan didalamnya.
7. Pengertian Puisi menurut Sumardi
Menurut Sumardi, puisi adalah sebuah karya sastra yang memiliki gaya
bahasa yang dipadatkan, di persingkat, dan juga diberikan irama di
dalamnya dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata di
dalamnya bersifat kias atau imajinatif.
8. Sejarah Puisi di Dunia
Sejarah Perkembangan Adanya Puisi di duniaPuisi sebagai bentuk seni
dapat mendahului melek. Banyak karya kuno, dari Veda India (1700-
1200 SM) dan Zoroaster's Gathas (1.200-900 SM) ke Odyssey (800-675
SM), tampaknya telah disusun dalam bentuk puisi untuk membantu
menghafal dan lisan, dalam prasejarah dan masyarakat kuno. Puisi
muncul di antara catatan-catatan paling awal kebudayaan paling melek
huruf, dengan puitis fragmen-fragmen yang ditemukan pada awal
monolit, runestones, dan stelae.
9. Sejarah Puisi di Indonesia
Puisi adalah kasusteraan yang paling tua. Sejak dahulu, berpuisi adalah
cara kuno dalam masyarakat, atau pada waktu tersebut di sebut
mantra. Dalam masyarakat Jawa terdapat tradisi nembang Jawa, lirik
puisi yang dilagukan. Selain lirik puisi yang ditembangkan, juga bisa
menggunakan kisah cerita, seperti kisah Raden Panji, Dewi Nawang
Wulan, Jaka Tingkir, dan lainnya. Puisi tidak hanya dilagukan untuk
mengisahkan cerita, namun, puisi juga dapat dijadikan dialog-dialog
dalam pementasan ludruk, ketoprak, drama tradisional Jawa, atau
orang Sumatra Barat menyebutnya Randai.
10. A. Puisi Lama
Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Aturan- aturan
itu antara lain :
- Jumlah kata dalam 1 baris
-Jumlah baris dalam 1 bait
- Persajakan (rima)
-Banyak suku kata tiap baris
-Irama
11. Ciri puisi lama:
• Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya.
• Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan.
• Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait,jumlah
suku kata maupun rima.
13. B. Puisi Baru
Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada
puisi lama baik dalam segi jumlah baris, suku
kata, maupun rima.
14. Ciri Puisi Baru:
• Bentuknya rapi, simetris;
• Mempunyai persajakan akhir (yang teratur);
• Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada
pola yang lain;
• Sebagian besar puisi empat seuntai;
• Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis)
• Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar) : 4-5 suku kata.
15. Jenis-jenis Puisi Baru Menurut isinya, puisi
dibedakan atas :
1. Balada
2. Himne
3. Ode
4. Epigram
5. Romansa
6. Elegi
7. Satire
16. Macam-macam puisi baru dilihat dari bentuknya
antara lain:
1. Distikon
2. Terzina
3. Kuatrain
4. Kuint
5. Sektet
6. Septime
7. Oktaf/Stanza
8. Soneta
17. C. Puisi Kontemporer
Kata kontemporer secara umum bermakna masa kini sesuai
dengan perkembangan zaman atau selalu menyesuaikan
dengan perkembangan keadaan zaman.Puisi kontemporer
seringkali memakai kata-kata yang kurang memperhatikan
santun bahasa, memakai kata-kata makin kasar, ejekan, dan
lain-lain. Ada 3 puisi kontemporer yaitu puisi mantra,
mantra, dan puisi mbeling.