Dokumen tersebut membahas berbagai kompetensi yang harus dimiliki oleh guru profesional, meliputi pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Kompetensi utama yang disebutkan adalah kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai keterampilan dasar mengajar yang perlu dikuasai guru, seperti membuka dan menutup pelajaran, memberi penguatan, mengad
2. Kompetensi Guru
Nana Sudajana yang mengutip Peters (Introduction
to Teaching), mengemukakan tiga tugas dan
tanggung jawab pokok seorang guru; pertama, guru
sebagai pengajar, kedua, guru sebagai konselor
(pembimbing), dan ketiga, sebagai administrator
kelas.
P3G Depdikbud mengidentifikasi tugas-tugas guru
yang kemudian disebut sebagai kompetensi 10
kompetensi sebagai berikut:
a) menguasai bahan,
b) mengelola program belajar mengajar,
c) mengelola kelas
3. d) menggunakan media/sumber belajar,
e) menguasai landasan kependidikan,
f) mengelola interaksi belajar mengajar,
g) menilai prestasi belajar siswa,
h) memahami fungsi layanan bimbingan dan penyuluhan,
i) memahami dan dapat menyelenggarakan administrasi
sekolah, dan
j) memahami dan dapat menafsirkan hasil penelitian untuk
keperluan pengajaran.
Kompetensi guru menurut Gagne dan Berliner,
a) guru sebagai “planner” (perencana)
b) guru sebagai pelaksana (organisator)
c) penilai (evaluator)
4. Mempelajari berbagai kompetensi yang harus dikuasai guru profesional
terdapat tiga dimensi kompetensi utama; yaitu:
a) pengetahuan,
b) b) sikap, dan
c) c) keterampilan.
Mempertegas tuntutan terhadap kinerja guru (sebagai pemangku jabatan
profesi) dalam menjalankan tugas dan peranannya, Pemerintah telah
menerbitkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005,
tentang Guru dan Dosen, Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, tentang
Standar Nasional Pendidikan, serta Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
(Permendiknas) Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik
dan Kompetensi Guru. Legal aspek seperti disebut di atas, menuntut pemangku
jabatan atau pekerjaan guru sebagai tenaga profesional yang disebut sebagai
“learning agent”. Guru sebagai learning agent berkewajiban memiliki a)
kualifikasi akademik yang diperoleh melalui Perguruan Tinggi yang
terakreditasi (S1 dan/atau D4), b) memiliki kompetensi. Kompetensi
sebagaimana dimaksud pada b tersebut di atas, adalah: a) Kompetensi
Pedagogik, b) Kompetensi Kepribadian, c) Kompetensi Profesional, dan d)
Komptensi Sosial.
5. Standar Kompetensi Guru
1. Kompetensi Pedagogik
a. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral sosial,
kultural, emosional, dan intelektual.
b. Menguasai teori belajar, dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.
c. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan
yang diampu,
d. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik.
e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
f. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.
g. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.
h. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
i. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi kepentingan pembelajaran.
j. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran
6. 2. Kompetensi Kepribadian
a. Bertindak sesuai norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional
Indonesia.
b. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan
teladan bagi peserta didik, dan masyarakat.
c. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan
berwibawa.
d. Menunjukan etos kerja dan tanggung jawab tinggi, rasa bangga menjadi
guru, dan rasa percaya diri.
e. Menjunjung tinggi Kode Etik Profesi Guru
3. Kompetensi Profesional
a. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang
mendukung mata pelajaran yang diampu.
b. Menguasai Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata
pelajaran/bidang pengembangan yang diampu.
c. Mengembangkan metri pembelajaran yang diampu secara efektif.
d. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan
melakukan tindakan reflekstif.
e. Memanfaatkan teknologi inforkomunikasi untuk berkomunikasi dan
mengembangkan diri.
7. 4. Kompetensi Sosial
a. Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif
karena timbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik,
latar belakang keluarga dan status sosial ekonomi.
b. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan
sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua, dan
masyarakat.
c. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik
Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya.
d. Berkomunikasi dengan komunitas, profesi sendiri dan profesi
lain lisan dan tulisan atau bentuk lain
8. Keterampilan Dasar Mengajar
• Mengajar ialah hal yang kompleks, pada posisi peran
guru/pendidik instruktur sebagai pengajar pada
implementasinya akan berhadapan dengan peserta didik yang
beragam, maka tidak ada satu cara yang membuat kegiatan
pembelajaran menjadi lebih efektif untuk semua hal, oleh
karena itu guru/pendidik/ instruktur harus mengusai bidang
ilmu yang dia mampu, dan harus memiliki dan mampu
mengembangkan pembelajaran melalui multimetode,
multistrategi, multimedia, dan dengan berbagai keterampilan
mengajar.
• Terdapat dua kemampuan pokok (paling tidak) yang harus
dikuasai oleh guru/pendidik/ instruktur ; yaitu : 1) bidang ilmu
yang dia mampu (what to teach), dan 2) menguasai teaching
method (how to teach), dan keterampilan dasar mengajar
(teaching skill) termasuk apda kemampuan pokok kedua.
9. Keterampilan dasar mengajar
Keterampilan dasar mengajar (basic teaching skill)
merupakan kemampuan yang kompleks yang terdiri
atas sejumlah jenis keterampilan yang secara
terintergrasi, holistik, dan secara simultan dilakukan
manakala guru/pendidik/ instruktur/widyaiswara
melaksanakan perbuatan mengajar (tindak mengajar)
dari awal hingga akhir pembelajaran. Kemampuan
mengembangkan keterampilan dasar mengajar
dilakukan dari mulai kegiatan awal (membuka),
kegiatan inti, hingga kegiatan menutup pembelajaran.
Artinya guru/pendidik/ instruktur/widyaiswara
memiliki pemahaman mengenai “Syntax Presentation”
dan/atau pemahaman “Instructional Events” (Istilah
R.M Gagne)
10. No Instructional Events Activity
1 Pra Instructional (kegiatan awal) 1) Membangkitkan perhatian
(memotivasi)
2) Mengenal kemampuan awal
entry behaviors) pre test
3) Melakukan apersepsi
4) Mengemukakan topik
5) Mengemukakan tujuan
6) Menjelaskan langkah
kegiatan pembelajaran
2 Instructional (kegiatan inti) Organisisr lingkungan
pembelajaran agar peserta didik
mudah melakukan kegiatan
belajar dan mencapai tujuan.
Aktualisasikan pembelajaran
sesuai langkah kegiatan dengan
mengembangkan variasi pola
interaski dan prinsip-prinsip
mengajar serta keterampilan
mengajar.
11. No Instructional Events Activity
3. Post Instructional (kegiatan
penutup)
1) Melakukan validasi/merangkum
2) Membuat simpulan
3) Melakukan post tesr
4) Berikan kegiatan tindak lanjut
12. Jenis jenis ketarampilan
mengajar
Sejumlah pakar seperti Turney dan tim Sydney Micro Skills (1973),
Allen dan Ryan (1987), Dr. I.G.K Wardani, Dr. Anah Suhaenah Suparno,
dan beberapa pakar lainnya, mengemukakan bahwa jenis keterampilan
dasar mengajar esensial yang harus dikuasai dan diimplementasikan oleh
guru/pendidik/instruktur/widyaiswara adalah sebagai berikut:
• Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
• Keterampilan memberi penguatan
• Keterampilan mengadakan variasi
• Keterampilan menjelaskan
• Keterampilan bertanya
• Keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil
• Keterampilan mengelola kelas
• Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan
13. Kegiatan membuka dan
menutup
a. Membuka pembelajaran
• Pengertian : Membuka pembelajaran (set induction) adalah
usaha uang dilakukan oleh
guru/pendidik/instruktur/widyaiswara pada saat mengawali
pembelajaran dalam rangka menciptakan kondisi bagi peserta
didik agar fisik, mental, perhatian, motivasi terpusat dan
bangkit untuk melakukan aktivitas pembelajaran.
• Tujuan : tujuan kegiatan membuka adalah untuk menciptakan
kondisi siap belajar bagi sasaran didik.
• Aspek kegiatan :
• Menyiapkan fisik dan mental
• Menarik perhatian
• Membangkitkan motivasi
• Memberi acuan tentang kegiatan pembelajaran
14. b. Menutup pembelajaran
• Pengertian : Menutup pembelajaran (closure) merupakan kegiatan
yang dilakukan oleh guru/pendidik/instruktur/widyaiswara untuk
mengakhiri kegiatan pembelajaran.
• Tujuan : Tujuan kegiatan menutup pembelajaran adalah meberi
gambaram menyeluruh tentang pengalaman pembelajaran dan hasil
belajar.
• Aspek kegiatan :
• Meninjau kembali atau mengonsolidasikan hal-hal pokok
• Merangkum
• Mengevaluasi
• Melakukan tindak lanjut
•
15. c. Ketampilan bertanya
• Pengertian : Bertanya merupakan stimulus efektif untuk mendorong
kemampuan berpikir dan kemampuan mengemukakan
pendapat/gagasan/jawaban.
• Tujuan : Tujuan kegiatan bertanya adalah untuk meningkatkan
aktivitas belajar peserta didik dalam mengembangkan kemampuan
berpikiri (nalar), mengemukakan gagasan, pendapat, meningkatkan
rasa ingin tahu.
• Aspek kegiatan :
• Bertanya dengan penuh antusisas dan kehangatan
• Mengatur pola atau alur lalu lintas pertanyaan (penyebaran)
• Menghindari pertanyaan bermakna ganda dan membingungkan
• Bertanya berjenjang sampai menggali (melacak)
• Memberi waktu (secukupnya) bagi peserta didik untuk menjawab
16. d. Keterampilan memberi penguatan
• Pengertian : Penguatan adalah suatu proses terhadap suatu
tingkah laku dan penampilan siswa. Penguatan adalah suatu
respons terhadap suatu tingkah laku siswa yang dapat
menimbulkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku
tersebut.
• Tujuan : Untuk memberikan respons dan/atau umpan balik ,
baik berupa dorongan, ganjaran dan/atau koreksi atas
perbuatan atau respons peserta didik.
• Aspek kegiatan :
• Memberi penguatan verbal (dengan ungkapan lisan; seperti
baik, bagus, tepat sekali, dans ebagainya)
• Memberikan penguatan nonverbal (isyarat) seperti: anggukan
kepala, acungan jempol (ibu jari) dan sebagainya
17. e. Keterampilan mengadakan variasi
• Pengertian : Variasi dalam kegiatan pembelajaran dimaksud sebagai
upaya guru/pendidik/instruktur/widyaiswara dalam menciptakan
kondisi belajar bervariasi, sehingga pembelajaran selalu menarik dan
efektif.
• Tujuan : Mengembangkan pola pembelajaran yang variatif,
memelihara pembelajaran yang menarik dan tidak membosankan
serta untuk mendorong peserta didik lebih antusias, bergairah,
penuh perhatian, dan berperan aktif
• Aspek kegiatan :
• Mengembangkan variasi gaya (suara, kesenyapan, kontak pandang,
gerakan badan, pemusatan perhatian, posisi guru di kelas)
• Mengembangkan variasi media pembelajaran
• Mengembangkan variasi metode pembelajaran dan pola interaksi
18. f. Keterampilan menjelaskan
• Pengertian : Menjelaskan penyajian informasi secara lisan
yang diorganisasikan secara sistematik.
• Tujuan : Keterampilan menjelaskan bertujuan untuk
menunjukan hubungan, antara sebab akibat, yang diketahi dan
yang belum diketahhui.
• Aspek kegiatan :
• Merencanakan : isi pesan (materi) dan penerima pesan (siswa)
• Menyajikan suatu penjelasan : kejelasan, penggunaan contoh
dan ilustrasi, pemberian tekanan, balikan.
19. h. Keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil
• Pengertian : Diskusi kelompok kecil merupakan salah satu metode
yang memberi ruang dan peluang kepada peserta didik untuk
mengusai suatu konsep atau memecahkan suatu masalah melalui
suatu proses yang memberi dan menerima pendapat orang lain
secara positif.
• Tujuan : Memberikan ruang dan peluang bagi peserta didik untuk
belajar secara aktif (partisipatif) dalam mengusai, emmecahkan
masalah, dan mengembangkan pola pikir dalam berinteraksi.
• Aspek kegiatan :
• Memusatkan perhatian
• Memperjelas masalah atau topik diskusi
• Menganalisis pandangan peserta didik
• Memberi ruang untuk mempresentasikan hasil diskusi
• Menutup diskusi
•
20. i. Keterampilan mengelola kelas
• Pengertian : Keterampilan mengelola kelas adalah kemampuan
guru/pendidik/instruktur/widyaiswara untuk menciptakan dan memelihara kondisi
belajar yang optimal, dan keterampilan untuk mengembalikan kondisi belajar yang
optimal.
• Tujuan : Keterampilan mengelola kelas untuk menciptakan dan memelihara
atmosfer pembelajaran lebih baik dan optimal, dan menjaga situasi pembelajaran
terhindar dari tingkah laku yang menyimpang.
• Aspek kegiatan :
• Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi
belajar yang optimal, meliputi:
• Menunjukan sikap tanggap
• Membagi perhatian
• Memusatkan perhatian kelompok
• Memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas
• Menegur
• Memberi penguatan
• Keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar yang
optimal meliputi:
• Modifikasi tingkah laku
• Pengelolaan kelompok
• Menemukan dan memecahkan masalah tingkah laku yang menimbulkan masalah
•
21. Keterempilan mengajar kelompok kecil dan perorangan
Pengertian : Keterempilan mengajar kelompok kecil dan perorangan
adalah kemampuan guru/pendidik/instruktur/widyaiswara dalam
mengembangkan terjadinya hubungan interpersonal yangs ehat dan
akrab antara guru-siswa, maupun siswa dan siswa, baik dalam
kelompok kecil maupun perorangan.
Tujuan : Untuk mengembangkan kualitas hubungan antarpribadi
guru/pendidik/instruktur/widyaiswara dengan peserta didik dan antara
peserta didik lainnya secara sehat dan penuh keakraban dan saling
memahami.
• Aspek kegiatan :
• Keterempilan untuk mengadakan pendekatan secara pribadi
• Keterempilan mengorganisasikan
• Keterempilan membimbing dan memudahkan belajar siswa
• Keterempilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar
mengajar
22. Keterampilan interpersonal (sebagai
keterampilan dasar mengajar)
Keterampilan interpersonal adalah kemampuan untuk
memahami orang alin (peserta didik), serta keterampilan untuk
mengenali dan merespons secara layak dan bijak perasaan orang
lain (peserta didik). Selain itu, keterampilan interpersonal adalah
kemampuan untuk mendengarkan dan mengerti secara akurat
mengenai pikiran, perasaan, dan masalah orang lian (peserta
didik). Kemampuan mengukur kompleksitas dan kedalamn
pemahaman terhadap orang lain (peserta didik).
23. Aspek keterampilan interpersonal (sebagai keterampilan dasar
mengajar):
• Kemampuan berkomunikasi (mengomunikasikan)
• Kemampuan berempati
• Kemampuan memotivasi secara positif
• Kemampuan memberi saran
• Kemampuan menggunakan bahasa tubuh secara efektif
• Kemampuan menciptakan suasana hening (silence)
• Memiliki rasa humor (sense of humor)
• Kemampuan reflektif
• Kemampuan bertanya
• Kemampuan memahami dan dipahami
• Kemampuan mendorong untuk pengungkapan diri
• Kemampuan dalam “teaching method” (kontemporer
24. Aspek-aspek keterampilan interpersonal
sebagai keterampilan dasar mengajar
• Mengomunikasikan : Mengatur suara/tutur (nada, volume, ritme), mengendalikan
suasana hati dan membuat kenyamanan
• Empati : Menyampaikan pesan empati (posisikan diri untuk untuk melihat masalah
dari perspektif peserta didik).
• Motivasi : Jelaskan mengapa topik atau subtopik itu penting dipelajari
• Memberi saran (advise) : Memahami perasaan, pikiran, dan tingkat pemahaman
peserta didik
• Bahasa tubuh : Menggunakan bahasa tubuh (verbal/nonverbal) untuk memberikan
penguatan serta mempertahankan keterlibatan belajar peserta didik
• Keheningan (silence) : Menciptakan keheningan untuk memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk berpikir dan memberi respons
• Rasa humor (sense of humour) : mengembangkan humor untuk membangun
kegembiraan dan kehangatan
• Reflektif : Tugas peserta didik untuk membahsakan pikirannya
• Memahami dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengaktualisasikan diri
• Bertanya : Memberikan stimulus untuk menggali dan mendorong proses berpikir,
mengemukakan pendapat dan atau menjawab pertanyaan
• Keterampilan teknia (teaching method) : Menggunakan multimetode, multimedia.
25. Peranan Guru/ Kesadaran Guru
Sebagai Pendidik
1. Korektor 8. Pembimbing
2. Inspirator 9. Demonstrator
3. Informator 10. Pengelola kelas
4. Organisator 11. Mediator
5. Motivator 12. Supervisior
6. Inisiator 13. Evaluator
7. Fasilitator
26. Peran Guru
• Pengambil inisiatif, pengarah, dan penilai aktivitas-aktivitas
pendidikan.
• Wakil masyarakat di sekolah, artinya guru berperan sebagai
pembawa suara dan kepentingan masyarakat dalam pendidikan.
• Seorang pakar dalam bidangnya, yaitu ia menguasai materi (bahan
ajar yang harus diajarkan).
• Penegak disiplin, yaitu guru harus menjaga agar siswa-siswa
melaksanakan disiplin.
• Pelaksana administrasi pendidikan, yaitu guru bertanggung jawab
agar pendidikan dapat berlangsung dengan baik.
• Pemimpin generasi muda, artinya guru bertanggung jawab untuk
mengarahkan perkembangan siswa sebagai generasi muda yang
akan menjadi pewaris masa depan.
• Penerjemah kepada masyarakat, yaitu guru berperan untuk
menyampaikan berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
kepada masyarakat.