SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
MODUL 6
PEMBELAJARAN MEMBACA DAN MENULIS PERMULAAN
KB.1 PEMBELAJARAN MEMBACA MENULIS DI KELAS RENDAH
A. PENGERTIAN MMP
MMP merupakan kepandekan dari Membaca Menulis Permulaan. Sesuai
dengan
kepanjangannya itu, MMP merupakan pogram pembelajaran yang
diorientasikan kepada
kemampuan membaca dan menulis permulaan di kelas- kelas awal pada saat
anak- anak
mulai memasuki bangku sekolah di kelas 1 SD, MMP merupakan menu
utama.
Kemampuan membaca permulaan lebih di orientasikan pada kemampuan
membaca
tingkat dasar, yaitu kemampuan melek huruf. Maksudnya, anak- anak dapat
mengubah dan
menghafalkan lambang- lambang tertulis menajdi bunyi yang bermakna.
Pada tahap ini
sangat dimungkinkan anak- anak dapat melafalkan lambang- lambang huruf
yng dibacanya
tanpa diikuti oleh pemaham terhadap lambang bunyi- bunyi tersebut.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN MMP
Tujuan pembelajaran membaca dan menulis permulaan menurut kurikulum
2004
tercermin dalam kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator membaca dan
menulis
untuk kelas 1.
KB 2. STRATEGI PEMBELAJARAN MMP
A. METODE PEMBELAJARAN MMP
1. Metode Eja
Pembelajaran membaca dan menulis permulaan dengan metode ini memulai
pengajarannya dengan memperkenalkan huruf-huruf alpabetis. Huruf-huruf
tersebut dihafalkan dan dilafalkan peserta didik sesuai dengan bunyinya
menurut abjad.
2. Metode Bunyi
Proses pembelajaran membaca permulaan pada sistem pelafalan abjad atau
huruf dengan metode bunyi.
3. Metode Suku Kata dan Metode Kata
Proses pembelajaran MMP dengan metode ini diawali dengan pengenalan
suku
kata,seperti
ba, bi, bu, be, bo, ca, ci, cu, ce, co,
da, di, du, de, do, ka, ki, ku, ke, ko
Suku-suku kata tersebut kemudian dirangkaikan menjadi kata-kata bermakna.
Sebagai contoh, dari daftar suku kata tadi guru dapat membuat berbagai
variasi
paduan suku kata menjadi kata-kata bermakna untuk bahan ajar MMP. Kata-
kata tadi misalnya:
ba – bi cu – ci da – da ka – ki
ba – bu ca – ci du – da ku – ku
bi - bi ci - ca da – du ka – ku
ba – ca ka – ca du – ka ku – da
Kegiatan ini dapat dilanjutkan dengan proses perangkaian kata menjadi
kalimat
sederhana. Contoh perangkaian kata menjadi kalimat seperti tampak pada
contoh di bawah ini.
ka – ki ku – da
ba – ca bu – ku
cu – ci ka – ki
4. Metode Global
Metode ini disebut juga sebagai “Metode Kalimat” karena alur proses
pembelajaran MMP yang diperlihatkan melalui metode ini diawali dengan
penyajian beberapa kalimat global. Untuk membantu pengenalan kalimat
dimaksud biasanya digunakan gambar.
5. Metode SAS
Pembelajaran MMP dengan metode ini mengawali pembelajarannya dengan
menampilkan dan memperkenalkan sebuah kalimat utuh. Mula-mula anak
disuguhi sebuah struktur yang memberi makna lengkap, yakni struktur
kalimat
yang bertujuan membangun konsep-konsep kebermaknaan pada diri anak.
Selanjutnya melalui proses analitik, anak-anak diajak untuk mengenal konsep
kata.
B. MODEL PEMBELAJARAN MMP
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar MMP ini terbagi ke dalam dua
tahapan
sebagai berikut:
1. Pembelajaran tanpa buku
- Menunjukkan gambar
- Menceritakan gambar
- Siswa bercerita dengan bahasa sendiri
- Memperkenalkan bentuk- bentuk huruf melalui bantuan gambar
- Membaca tulisan bergambar
- Membaca tulisan tanpa gambar
- Memperkenalkan huruf, suku kata, atau kalimat dengan bantuan kartu
2. Pembelajaran dengan menggunakan buku
- Membaca buku pelajaran(buku paket)
- Membaca buku dan majalah anak
-
KB3 . PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN MMP
Evaluasi atau penilaian merupakan suatu proses pengumpulan, pengolahan,
dan
pemaknaan data (informasi) untuk menentukan kualitas sesuatu yang
terkandung dalam
data tersebut.
Sasaran penilaian harus mencakupi tiga ranah, yakni ranah kognitif
(kemampuan
intelektual), ranah afektif (emosi dan sikap), dan ranah psikomotor
(keterampilan). Alat
penilaian yang berbentuk tes dan nontes yang dilakukan, baik terhadap proses
maupun
hasil diharapkan akan dapat memberikan gambaran kemampuan dan
kemajuan belajar
siswa secara utuh dan menyeluruh. Penilaian dengan cara seperti ini
dinamakan penilaian
dengan pendekatan holistik.
A. PENILAIAN PROSES
Penilaian proses dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dalam
kegiatan belajar-mengajar. Dalam proses pembelajaran dimaksud, guru akan
memperhatikan aktivitas, respon, kegiatan, minat, sikap, dan upaya-upaya
siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran.
Yang dimaksud dengan tes adalah serangkaian pertanyaan yang harus
dijawab,
pernyataan yang harus ditanggapi, atau tugas yang harus dilaksanakan testee
(peserta tes).
Dalam pembelajaran MMP, teknik tes dapat dilakukan untuk mengetahui dan
menilai
sejauh mana kemampuan dan penguasaan siswa dalam hal kemelekhurufan
(kemampuan
membaca tingkat dasar) dan kemampuan menulis secara teknis.
Berdasarkan cara pelaksanaannya, alat penilaian teknik tes dapat dilakukan
secara
tertulis, lisan, dan perbuatan.
a) Tes tertulis merupakan alat penilaian yang penyajian maupun
pengerjaannya
dilakukan dalam bentuk tertulis. Pengerjaannya oleh sisa dapat berupa
jawaban
atas pertanyaan atau tanggapan, baik atas pernyataan maupun tugas yang
diberikan
atau diperintahkan.
b) Tes lisanmerupakan alat penilaian yang penyajian maupun pengerjaannya
dilakukan dalam bentuk lisan. Dalam cara ini pun, pengerjaannya oleh siswa
dapat
berupa jawaban atas pertanyaan atau tanggapan atas pernyataan.
c) Tes perbuatan merupakan alat penilaian yang penugasannya dapat
dismpaikan
secara tertulis atau lisan dan pengerjaannya oleh siswa dilakukan dalam
bentuk
penampilan atau perbuatan.
Teknik nontes merupakan alat penilaian yang dilakukan untuk memperoleh
gambaran mengenai karakteristik minat, sikap, dan kepribadian. Teknik ini
pada umumnya
digunakan untuk memperoleh informasi tentang hal-hal yang tengah terjadi
dalam
kegiatan pembelajaran. Dengan kata lain, teknik nontes lebih cocok
digunakan dalam
penilaian proses. Sedangkan untuk penilaian hasil dapat dilakukan dengan
kedua-duanya,
baik teknik tes maupun teknik nontes.
B. PENILAIAN HASIL
Penilaian hasil dimaksudkan untuk menentukan pencapaian atau hasil belajar
siswa.Alat penilaian yang digunakan bisa berupa tes maupun nontes. Untuk
menilai
pencapaian hasil belajar siswa dalam pembelajaran MMP di kelas rendah
dimaksudkan
untuk menilai kemampuan siswa yang meliputi pengenalan atas satuan-
satuan lambang
bahasa yang berupa huruf, suku kata, kata, dan kalimat sederhana. Tes
membaca
permulaan dapat mengambil bentuk-bentuk seperti berikut ini.
a. Membaca nyaring; siswa diminta untuk melafalkan lambang tertulis baik
berupa
lambang yang , huruf, suku kata, kata, atau kalimat sederhana.
b. Mengisi wacana rumpang dalam berbagai tataran kebahasaan sesuai
dengan
pemokusan pembelajaran yang diberikan.
Teknik isianrumpang untuk membaca permulan tidak berpatokan pada
teknik isian
rumpang sebagaimana halnya untuk membaca tingkat lanjut (membaca
pemahaman) yang
aturannya sudah baku, misalnya dengan pelesapan setiap kata kelima,
keenam, atau
ketujuh secara konsisten. Misalnya, untuk tes identifikasi lambang bunyi
berupa lambang
huruf, penyajian struktur dapat dilakukan dalam bentuk sajian kata dengan
menghilangkan
bagian-bagian huruf yang hendak diteskan. Demikian juga, dengan
perumpangan suku kata
atau kata.
MODUL 7
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD/MI
KB1. FOKUS PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
A. PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS
KETERAMPILAN
BERBAHASA
Bahasa Indonesia sebagai bahan pengajaran secara garis besar terdiri atas tiga
komponen, yaitu:
(1) kebahasaan
(2) kemampuan berbahasa
(3) kesastraan.
Kompetensi behasaan terdiri atas dua aspek, yaitu (a) struktur kewacanaan,
dan (b)
kosakata. Kemampuan berbahasa terdiri atas empat aspek, yaitu (a)
kemampuan
mendengarkan/ menyimak, (b) kekmampuan membaca, (c) kekmampuan
berbicara,dan
(d) kemampuan menulis. Dalam praktik komunikasi yang nyata keempat
keterampilan
tersebut tidak berdiri sendiri melainkan perpaduan dari keempatnya.
Yang dimaksud dengan pembelajaran bahasa indonesia dengan fokus
keterampilan
berbahasa adalah pembelajaran bahasa Indonesia yang ditekankan pada
pengembangan
salah satu kompetensi dasar dan keempat keterampilan berbahasa yanga
ada.dengan
demikian, dalam langkah- langkah pembelajaran semua kegiatan belajar
mengajar
bertumpu dan berfokus pada salah satu keterampilan berbahasa yang telah
ditetapkan.
B. PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS SASTRA
Dalam kurikulum 2004 pembelajaran sastra tidak berdiri sendir, tetapi
diintegrasikan atau dipadukan dengan kompetensi dasar yang lain, yaitu
keterampilan
berbahasa dan kebahasaan. Pada saat ini pembelajaran sastra ditekankan pada
apresiasi
sastra. Oleh karena itu, teori- teori sastra diajarkan dengan persentase yang
sangat kecil,
dan tentu saja semakin tinggi jenjang pendidikan siswa, teori- teori sastra itu
perlu
dijarkan sebagai bekal pengetahuan untuk mengapresiasi karya sastra.
C. TUJUAN DAN MANFAAT PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
DENGAN
BERBAGAI FOKUS
Adapun tujuan dan manfaat pembelajaran bahasa indonesia dengan berbagai
fokus
tersebut adalah agar siswa dapat mengembangkan kompetensi mana yang
ditekankan,
misalnya yang ditekankan adalah kompetensi dasar mendengarkan maka
porsi untuk
pembelajaran mendengarkan maka porsi untuk pembelajaran mendengarkan
lebih banyak
daripada keterampilan yang lain jika pembelajarannya ditekankan atau
difokuskan pada
sastra maka tujuannya adalah meningkatkan kemampuan siswa dalam
mengapresiasi
sastra.
KB2. MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Setiap pembelajaran keterampilan memiliki ciri-ciri tersendiri yang harus
dikuasai
guru. Sebagai guru yang profesional, dituntut untuk mengetahui masing-
masing ciri
(karakter) setiap pembelajaran keterampilan berbahasa (kompetensi dasar
berbahasa),
kompetensi dasar kebahasaan dan juga sastra. Hal yang tak kalah penting
bagi guru bahasa
adalah : (1) memahami betul karakteristik pembelajaran untuk masing-
masing
kompetensi; (2) memahami tuntutan kurikulum dan masyarakat; (3)
menafsirkan secara
kritis dan kreatif isi kurikulum; (4) memahami masing-masing kompetensi
dalam
pembelajaran BI di SD.
Pembelajaran mendengarkan dan berbicara merupakan pembelajaran pertama
yang
dapat dilakukan guru pada pertemuan pertama baik kelas rendah maupun
kelas tinggi.
Pembelajaran mendengarkan pada kelas rendah dimaksudkan untuk
mengetahui daya
simak siswa,daya apresiasi siswa terhadap bunyi dan juga digunakan sebagai
dasar
mengungkapkan pengetahuan, kemampuan dan keberanian siswa dalam
berbicara.Kedua
keterampilan berbahasa, yakni mendengarkan dan berbicara merupakan
kegiatan
yang resiprokal, artinya, kegiatan tersebut saling mengisi. Adanya kegiatan
berbicara jika
ada yang mendengarkan dan sebaliknya.
Pembelajaran membaca pada kelas rendah bertujuan untuk mengenalkan
huruf,
kata, kalimat sederhana pada anak. Sistem pembelajarannya dikenal dengan
istilah
membaca awal (membaca permulaaan), sedangkan pada kelas tinggi
bertujuan agar anak
memahami apa yang dibaca (membaca pemahaman).
Untuk mencapai tujuan pembelajaran membaca dapat dilakukan dengan
berbagai
metode dan teknik. Untuk membaca di kelas rendah, misalnya pembelajaran
membaca
dapat dilakukan dengan metode langsung, metode eklektik, ataupun metode
linguistik.
Sedangkan untuk pembelajaran membaca pemahaman dapat menggunakan
(1) teknik
membaca sekilas (skimming), (2) teknik membaca memindai (scanning); dan
(3) Teknik
SQ3R.
Pembelajaran menulis merupakan yang sering dinilai banyak orang belum
berhasil.
Untuk membuat seorang terampil menulis harus dimulai sejak dini. Agar
memiliki
keterampilan menulis, seseorang dituntut : 1) memiliki kemampuan
mendengarkan (daya
simak) yang tinggi; 2) gemar membaca; 3) kemampuan mengungkapkan apa
yang disimak
dan dibaca; dan 4) menguasai kaidah penulisan. Pembelajaran menulis pada
kelas rendah
(menulis permulaan) yang perlu ditanamkan pada siswa adalah 1) penguasaan
tulisan
(huruf); 2) penulisan kata; 3) penulisan kalimat sederhana; 4) kaidah
penulisan, sedangkan
pada kelas tinggi pembelajaran menulis menuntut anak untuk 1) menguasai
teknik
menulis, 2) menuangkan ide ke dalam tulisan; 3) mengembangkan ide yang
dimilikinya; 4)
mampu memilih kata, kalimat dan gaya dalam menulis. Menulis itu sendiri
merupakan
suatu proses. Sebagai suatu proses, menulis itu dilakukan secara bertahap,
yaitu
perencanaan menulis (prapenulis), penulisan, dan revisi (Mc.Crimmon,
1984:10 Akhadiah
dkk., 1999:3-5).
A. MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS
KETERAMPILAN
BERBAHASA
Model pembelajaran Bi dengan fokus keterampilan berbahasa bukan berarti
hanya
mengajarkan salah satu jenis keterampilan berbahasa saja, akan tetapi
keterampilan yang
menjadi fokus mendapat penekanan bahkan mendapatkan porsi waktu yang
lebih dari
keterampilan lain yang tidak menjadi fokus. Setiap keterampilan berbahasa
yang menjadi
fokus merupakan kegiatan pembelajaran yang utama karena pembelajaran
berangkat,
tertuju, dan berakhir pada keterampilan yang menjadi fokus pembelajaran. Di
samping
pembelajaran difokuskan pada keterampilan berbahasa tertentu dan
divariasikan dengan
keterampilan yang lain, didalamnya juga terjadi pembelajaran kompetensi
dasar
kebahasaan.
B. MODEL PEMBELAJARAN BAHASA DENGAN FOKUS SASTRA
Pembelajaran sastra di SD/MI lebih pada menikmati karya sastra. Teori-teori
sastra
diajarkan dengan presentasi yang sangat kecil, tentu saja semakin tinggi
jenjang
pendidikan siswa,teori-teori sastra itu perlu diajarkan sebagai bekal
pengetahuan siswa
tentang sastra. Karena dengan mempelajari sastra dapat diperolehhiburan,
pendidikan,
pengetahuan, teknologi, dan ragam budaya.
Sastra memiliki tempat khusus dalam perkembangan anak. Karya sastra, yang
dibacakan
anak-anak dalam suasana yang penuh kehangatan dan pada kesempatan yang
tepat dapat
merupakan wahana bagi yang mereka mempelajari dunia sekitarnya. Dengan
membaca
sastra anak akan memperoleh nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Karya
sastra dapat
menolong anak-anak memahami dunia mereka,membentuk sikap positif, dan
menyadari
hubungan yang manusiawi.

More Related Content

What's hot

PPT Bahasa Indonesia.pdf
PPT Bahasa Indonesia.pdfPPT Bahasa Indonesia.pdf
PPT Bahasa Indonesia.pdfSHINTASUN
 
PPT Perspektif Pendidikan SD 1.pptx
PPT Perspektif Pendidikan SD 1.pptxPPT Perspektif Pendidikan SD 1.pptx
PPT Perspektif Pendidikan SD 1.pptxArifAbdurrahman12
 
PPT Modul 5.pptx
PPT Modul 5.pptxPPT Modul 5.pptx
PPT Modul 5.pptxNoviTania3
 
CONTOH RPP PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP MODEL 221.docx
CONTOH RPP PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP MODEL 221.docxCONTOH RPP PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP MODEL 221.docx
CONTOH RPP PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP MODEL 221.docxFriscaDwiSeptianaPut
 
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)Naita Novia Sari
 
KELOMPOK 1 _ MODUL 1 & 2 _ PEND. SENI DI SD.pdf
KELOMPOK 1 _ MODUL 1 & 2 _ PEND. SENI DI SD.pdfKELOMPOK 1 _ MODUL 1 & 2 _ PEND. SENI DI SD.pdf
KELOMPOK 1 _ MODUL 1 & 2 _ PEND. SENI DI SD.pdfharishmwddh
 
RPP tema 3 subtema 1 kelas 5
RPP tema 3 subtema 1 kelas 5RPP tema 3 subtema 1 kelas 5
RPP tema 3 subtema 1 kelas 5Dianisa Sarjani
 
MODUL 5_TELAAH KURIKULUM DAN BUKU TEKS MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLA...
MODUL 5_TELAAH KURIKULUM DAN BUKU TEKS MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLA...MODUL 5_TELAAH KURIKULUM DAN BUKU TEKS MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLA...
MODUL 5_TELAAH KURIKULUM DAN BUKU TEKS MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLA...harishmwddh
 
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Ke...
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Ke...Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Ke...
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Ke...Soal Universitas Terbuka
 
Bu subari mengajar kelas v di satu sd di daerah pegunungan yang dikelilingi o...
Bu subari mengajar kelas v di satu sd di daerah pegunungan yang dikelilingi o...Bu subari mengajar kelas v di satu sd di daerah pegunungan yang dikelilingi o...
Bu subari mengajar kelas v di satu sd di daerah pegunungan yang dikelilingi o...Aini Sahriza
 
Laporan Praktek IPA Fisika - UT PGSD Praktikum IPA di SD PDGK4107
Laporan Praktek IPA Fisika - UT PGSD Praktikum IPA di SD PDGK4107Laporan Praktek IPA Fisika - UT PGSD Praktikum IPA di SD PDGK4107
Laporan Praktek IPA Fisika - UT PGSD Praktikum IPA di SD PDGK4107Soal Universitas Terbuka
 
Perspektif pendidikan sd
Perspektif pendidikan sdPerspektif pendidikan sd
Perspektif pendidikan sdendang zr
 
Ptk matematika sd kelas 2
Ptk matematika sd kelas 2Ptk matematika sd kelas 2
Ptk matematika sd kelas 2Zaiful Saputra
 

What's hot (20)

PPT Bahasa Indonesia.pdf
PPT Bahasa Indonesia.pdfPPT Bahasa Indonesia.pdf
PPT Bahasa Indonesia.pdf
 
PPT Perspektif Pendidikan SD 1.pptx
PPT Perspektif Pendidikan SD 1.pptxPPT Perspektif Pendidikan SD 1.pptx
PPT Perspektif Pendidikan SD 1.pptx
 
Kasus tap
Kasus tapKasus tap
Kasus tap
 
Kasus pembelajaran bahasa indonesia di sd
Kasus pembelajaran bahasa indonesia di sdKasus pembelajaran bahasa indonesia di sd
Kasus pembelajaran bahasa indonesia di sd
 
PPT Modul 5.pptx
PPT Modul 5.pptxPPT Modul 5.pptx
PPT Modul 5.pptx
 
T ugas tap (kasus)
T ugas tap (kasus)T ugas tap (kasus)
T ugas tap (kasus)
 
CONTOH RPP PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP MODEL 221.docx
CONTOH RPP PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP MODEL 221.docxCONTOH RPP PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP MODEL 221.docx
CONTOH RPP PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP MODEL 221.docx
 
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
 
KELOMPOK 1 _ MODUL 1 & 2 _ PEND. SENI DI SD.pdf
KELOMPOK 1 _ MODUL 1 & 2 _ PEND. SENI DI SD.pdfKELOMPOK 1 _ MODUL 1 & 2 _ PEND. SENI DI SD.pdf
KELOMPOK 1 _ MODUL 1 & 2 _ PEND. SENI DI SD.pdf
 
RPP tema 3 subtema 1 kelas 5
RPP tema 3 subtema 1 kelas 5RPP tema 3 subtema 1 kelas 5
RPP tema 3 subtema 1 kelas 5
 
MODUL 5_TELAAH KURIKULUM DAN BUKU TEKS MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLA...
MODUL 5_TELAAH KURIKULUM DAN BUKU TEKS MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLA...MODUL 5_TELAAH KURIKULUM DAN BUKU TEKS MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLA...
MODUL 5_TELAAH KURIKULUM DAN BUKU TEKS MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLA...
 
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Ke...
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Ke...Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Ke...
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Ke...
 
Kasus pembelajaran bahasa indonesia sd
Kasus pembelajaran bahasa indonesia sdKasus pembelajaran bahasa indonesia sd
Kasus pembelajaran bahasa indonesia sd
 
Kasus pembelajaran tap
Kasus pembelajaran tapKasus pembelajaran tap
Kasus pembelajaran tap
 
Bu subari mengajar kelas v di satu sd di daerah pegunungan yang dikelilingi o...
Bu subari mengajar kelas v di satu sd di daerah pegunungan yang dikelilingi o...Bu subari mengajar kelas v di satu sd di daerah pegunungan yang dikelilingi o...
Bu subari mengajar kelas v di satu sd di daerah pegunungan yang dikelilingi o...
 
Laporan Praktek IPA Fisika - UT PGSD Praktikum IPA di SD PDGK4107
Laporan Praktek IPA Fisika - UT PGSD Praktikum IPA di SD PDGK4107Laporan Praktek IPA Fisika - UT PGSD Praktikum IPA di SD PDGK4107
Laporan Praktek IPA Fisika - UT PGSD Praktikum IPA di SD PDGK4107
 
Kasus pelajaran bahasa indonesia
Kasus pelajaran bahasa indonesiaKasus pelajaran bahasa indonesia
Kasus pelajaran bahasa indonesia
 
Perspektif pendidikan sd
Perspektif pendidikan sdPerspektif pendidikan sd
Perspektif pendidikan sd
 
Ptk matematika sd kelas 2
Ptk matematika sd kelas 2Ptk matematika sd kelas 2
Ptk matematika sd kelas 2
 
Power point modul 5
Power point modul 5Power point modul 5
Power point modul 5
 

Similar to MODUL 6.docx

Makalah Strategi Pembelajaran Menulis di SD
Makalah Strategi Pembelajaran Menulis di SDMakalah Strategi Pembelajaran Menulis di SD
Makalah Strategi Pembelajaran Menulis di SDGhian Velina
 
Presentasi Pendidikan Bahasa Indonesia di SD
Presentasi Pendidikan Bahasa Indonesia di SDPresentasi Pendidikan Bahasa Indonesia di SD
Presentasi Pendidikan Bahasa Indonesia di SDDeviMahardikaDamayan2
 
Tugasankrb3023 d20112052476
Tugasankrb3023 d20112052476Tugasankrb3023 d20112052476
Tugasankrb3023 d20112052476awalludinmiskam
 
MAKALAH MODUL 7 PEMBELAJARAN B.INDONESIA DI SD.docx
MAKALAH MODUL 7 PEMBELAJARAN B.INDONESIA DI SD.docxMAKALAH MODUL 7 PEMBELAJARAN B.INDONESIA DI SD.docx
MAKALAH MODUL 7 PEMBELAJARAN B.INDONESIA DI SD.docxYulaekahZulle
 
MODUL 9_PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA.pptx
MODUL 9_PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA.pptxMODUL 9_PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA.pptx
MODUL 9_PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA.pptxNoviSusilawati8
 
MODUL 3 PENDEKATAN, METODE, DAN TEKNIK PEMBELAJARAN BAHASA.pptx
MODUL 3 PENDEKATAN, METODE, DAN TEKNIK PEMBELAJARAN BAHASA.pptxMODUL 3 PENDEKATAN, METODE, DAN TEKNIK PEMBELAJARAN BAHASA.pptx
MODUL 3 PENDEKATAN, METODE, DAN TEKNIK PEMBELAJARAN BAHASA.pptxNoviSusilawati8
 
Kajian mini didik hibur
Kajian mini didik hiburKajian mini didik hibur
Kajian mini didik hiburEda Muryanti
 
Upaya meningkatkan kemampuan siswa menulis
Upaya meningkatkan kemampuan siswa menulisUpaya meningkatkan kemampuan siswa menulis
Upaya meningkatkan kemampuan siswa menulisandri wahyudi
 
Teaching indonesian language using audio
Teaching indonesian language using audioTeaching indonesian language using audio
Teaching indonesian language using audiobalqishusin
 
Teaching indonesian language_using_audio (1)
Teaching indonesian language_using_audio (1)Teaching indonesian language_using_audio (1)
Teaching indonesian language_using_audio (1)noviyulianti
 
Kaedah pengajaran bahasa melayu
Kaedah pengajaran bahasa melayuKaedah pengajaran bahasa melayu
Kaedah pengajaran bahasa melayuShida Abu Bakar
 
Dalam pembelajaran bahasa indonesia metode diartikan sebagai sistim perencana...
Dalam pembelajaran bahasa indonesia metode diartikan sebagai sistim perencana...Dalam pembelajaran bahasa indonesia metode diartikan sebagai sistim perencana...
Dalam pembelajaran bahasa indonesia metode diartikan sebagai sistim perencana...Operator Warnet Vast Raha
 
Keterampilan Berbahasa Indonesia.pptx
Keterampilan Berbahasa Indonesia.pptxKeterampilan Berbahasa Indonesia.pptx
Keterampilan Berbahasa Indonesia.pptxnaufalarridho
 

Similar to MODUL 6.docx (20)

Makalah Strategi Pembelajaran Menulis di SD
Makalah Strategi Pembelajaran Menulis di SDMakalah Strategi Pembelajaran Menulis di SD
Makalah Strategi Pembelajaran Menulis di SD
 
Uka
UkaUka
Uka
 
Peta minda bmm 3117
Peta minda bmm 3117Peta minda bmm 3117
Peta minda bmm 3117
 
Pertemuan ke 15
Pertemuan ke 15Pertemuan ke 15
Pertemuan ke 15
 
Presentasi Pendidikan Bahasa Indonesia di SD
Presentasi Pendidikan Bahasa Indonesia di SDPresentasi Pendidikan Bahasa Indonesia di SD
Presentasi Pendidikan Bahasa Indonesia di SD
 
Tugasankrb3023 d20112052476
Tugasankrb3023 d20112052476Tugasankrb3023 d20112052476
Tugasankrb3023 d20112052476
 
50749853 skripsi
50749853 skripsi50749853 skripsi
50749853 skripsi
 
MAKALAH MODUL 7 PEMBELAJARAN B.INDONESIA DI SD.docx
MAKALAH MODUL 7 PEMBELAJARAN B.INDONESIA DI SD.docxMAKALAH MODUL 7 PEMBELAJARAN B.INDONESIA DI SD.docx
MAKALAH MODUL 7 PEMBELAJARAN B.INDONESIA DI SD.docx
 
MODUL 9_PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA.pptx
MODUL 9_PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA.pptxMODUL 9_PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA.pptx
MODUL 9_PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA.pptx
 
MODUL 3 PENDEKATAN, METODE, DAN TEKNIK PEMBELAJARAN BAHASA.pptx
MODUL 3 PENDEKATAN, METODE, DAN TEKNIK PEMBELAJARAN BAHASA.pptxMODUL 3 PENDEKATAN, METODE, DAN TEKNIK PEMBELAJARAN BAHASA.pptx
MODUL 3 PENDEKATAN, METODE, DAN TEKNIK PEMBELAJARAN BAHASA.pptx
 
Kajian mini didik hibur
Kajian mini didik hiburKajian mini didik hibur
Kajian mini didik hibur
 
Upaya meningkatkan kemampuan siswa menulis
Upaya meningkatkan kemampuan siswa menulisUpaya meningkatkan kemampuan siswa menulis
Upaya meningkatkan kemampuan siswa menulis
 
Esegment mei 2014
Esegment mei 2014Esegment mei 2014
Esegment mei 2014
 
Proposal irwan (isi)
Proposal irwan (isi)Proposal irwan (isi)
Proposal irwan (isi)
 
PPT MODUL 7.pptx
PPT MODUL 7.pptxPPT MODUL 7.pptx
PPT MODUL 7.pptx
 
Teaching indonesian language using audio
Teaching indonesian language using audioTeaching indonesian language using audio
Teaching indonesian language using audio
 
Teaching indonesian language_using_audio (1)
Teaching indonesian language_using_audio (1)Teaching indonesian language_using_audio (1)
Teaching indonesian language_using_audio (1)
 
Kaedah pengajaran bahasa melayu
Kaedah pengajaran bahasa melayuKaedah pengajaran bahasa melayu
Kaedah pengajaran bahasa melayu
 
Dalam pembelajaran bahasa indonesia metode diartikan sebagai sistim perencana...
Dalam pembelajaran bahasa indonesia metode diartikan sebagai sistim perencana...Dalam pembelajaran bahasa indonesia metode diartikan sebagai sistim perencana...
Dalam pembelajaran bahasa indonesia metode diartikan sebagai sistim perencana...
 
Keterampilan Berbahasa Indonesia.pptx
Keterampilan Berbahasa Indonesia.pptxKeterampilan Berbahasa Indonesia.pptx
Keterampilan Berbahasa Indonesia.pptx
 

Recently uploaded

PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...disnakerkotamataram
 
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptxshofiyan1
 
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxFAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxShyLinZumi
 
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careerspmgdscunsri
 
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdfGOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdfindustrycok
 
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxFail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxShyLinZumi
 

Recently uploaded (6)

PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
 
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
 
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxFAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
 
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
 
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdfGOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
 
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxFail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
 

MODUL 6.docx

  • 1. MODUL 6 PEMBELAJARAN MEMBACA DAN MENULIS PERMULAAN KB.1 PEMBELAJARAN MEMBACA MENULIS DI KELAS RENDAH A. PENGERTIAN MMP MMP merupakan kepandekan dari Membaca Menulis Permulaan. Sesuai dengan kepanjangannya itu, MMP merupakan pogram pembelajaran yang diorientasikan kepada kemampuan membaca dan menulis permulaan di kelas- kelas awal pada saat anak- anak mulai memasuki bangku sekolah di kelas 1 SD, MMP merupakan menu utama. Kemampuan membaca permulaan lebih di orientasikan pada kemampuan membaca tingkat dasar, yaitu kemampuan melek huruf. Maksudnya, anak- anak dapat mengubah dan menghafalkan lambang- lambang tertulis menajdi bunyi yang bermakna. Pada tahap ini sangat dimungkinkan anak- anak dapat melafalkan lambang- lambang huruf yng dibacanya tanpa diikuti oleh pemaham terhadap lambang bunyi- bunyi tersebut. B. TUJUAN PEMBELAJARAN MMP Tujuan pembelajaran membaca dan menulis permulaan menurut kurikulum 2004 tercermin dalam kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator membaca dan menulis untuk kelas 1. KB 2. STRATEGI PEMBELAJARAN MMP A. METODE PEMBELAJARAN MMP 1. Metode Eja Pembelajaran membaca dan menulis permulaan dengan metode ini memulai pengajarannya dengan memperkenalkan huruf-huruf alpabetis. Huruf-huruf tersebut dihafalkan dan dilafalkan peserta didik sesuai dengan bunyinya menurut abjad. 2. Metode Bunyi Proses pembelajaran membaca permulaan pada sistem pelafalan abjad atau huruf dengan metode bunyi.
  • 2. 3. Metode Suku Kata dan Metode Kata Proses pembelajaran MMP dengan metode ini diawali dengan pengenalan suku kata,seperti ba, bi, bu, be, bo, ca, ci, cu, ce, co, da, di, du, de, do, ka, ki, ku, ke, ko Suku-suku kata tersebut kemudian dirangkaikan menjadi kata-kata bermakna. Sebagai contoh, dari daftar suku kata tadi guru dapat membuat berbagai variasi paduan suku kata menjadi kata-kata bermakna untuk bahan ajar MMP. Kata- kata tadi misalnya: ba – bi cu – ci da – da ka – ki ba – bu ca – ci du – da ku – ku bi - bi ci - ca da – du ka – ku ba – ca ka – ca du – ka ku – da Kegiatan ini dapat dilanjutkan dengan proses perangkaian kata menjadi kalimat sederhana. Contoh perangkaian kata menjadi kalimat seperti tampak pada contoh di bawah ini. ka – ki ku – da ba – ca bu – ku cu – ci ka – ki 4. Metode Global Metode ini disebut juga sebagai “Metode Kalimat” karena alur proses pembelajaran MMP yang diperlihatkan melalui metode ini diawali dengan penyajian beberapa kalimat global. Untuk membantu pengenalan kalimat dimaksud biasanya digunakan gambar. 5. Metode SAS Pembelajaran MMP dengan metode ini mengawali pembelajarannya dengan menampilkan dan memperkenalkan sebuah kalimat utuh. Mula-mula anak disuguhi sebuah struktur yang memberi makna lengkap, yakni struktur kalimat yang bertujuan membangun konsep-konsep kebermaknaan pada diri anak. Selanjutnya melalui proses analitik, anak-anak diajak untuk mengenal konsep kata. B. MODEL PEMBELAJARAN MMP Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar MMP ini terbagi ke dalam dua
  • 3. tahapan sebagai berikut: 1. Pembelajaran tanpa buku - Menunjukkan gambar - Menceritakan gambar - Siswa bercerita dengan bahasa sendiri - Memperkenalkan bentuk- bentuk huruf melalui bantuan gambar - Membaca tulisan bergambar - Membaca tulisan tanpa gambar - Memperkenalkan huruf, suku kata, atau kalimat dengan bantuan kartu 2. Pembelajaran dengan menggunakan buku - Membaca buku pelajaran(buku paket) - Membaca buku dan majalah anak - KB3 . PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN MMP Evaluasi atau penilaian merupakan suatu proses pengumpulan, pengolahan, dan pemaknaan data (informasi) untuk menentukan kualitas sesuatu yang terkandung dalam data tersebut. Sasaran penilaian harus mencakupi tiga ranah, yakni ranah kognitif (kemampuan intelektual), ranah afektif (emosi dan sikap), dan ranah psikomotor (keterampilan). Alat penilaian yang berbentuk tes dan nontes yang dilakukan, baik terhadap proses maupun hasil diharapkan akan dapat memberikan gambaran kemampuan dan kemajuan belajar siswa secara utuh dan menyeluruh. Penilaian dengan cara seperti ini dinamakan penilaian dengan pendekatan holistik. A. PENILAIAN PROSES Penilaian proses dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dalam kegiatan belajar-mengajar. Dalam proses pembelajaran dimaksud, guru akan memperhatikan aktivitas, respon, kegiatan, minat, sikap, dan upaya-upaya siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
  • 4. Yang dimaksud dengan tes adalah serangkaian pertanyaan yang harus dijawab, pernyataan yang harus ditanggapi, atau tugas yang harus dilaksanakan testee (peserta tes). Dalam pembelajaran MMP, teknik tes dapat dilakukan untuk mengetahui dan menilai sejauh mana kemampuan dan penguasaan siswa dalam hal kemelekhurufan (kemampuan membaca tingkat dasar) dan kemampuan menulis secara teknis. Berdasarkan cara pelaksanaannya, alat penilaian teknik tes dapat dilakukan secara tertulis, lisan, dan perbuatan. a) Tes tertulis merupakan alat penilaian yang penyajian maupun pengerjaannya dilakukan dalam bentuk tertulis. Pengerjaannya oleh sisa dapat berupa jawaban atas pertanyaan atau tanggapan, baik atas pernyataan maupun tugas yang diberikan atau diperintahkan. b) Tes lisanmerupakan alat penilaian yang penyajian maupun pengerjaannya dilakukan dalam bentuk lisan. Dalam cara ini pun, pengerjaannya oleh siswa dapat berupa jawaban atas pertanyaan atau tanggapan atas pernyataan. c) Tes perbuatan merupakan alat penilaian yang penugasannya dapat dismpaikan secara tertulis atau lisan dan pengerjaannya oleh siswa dilakukan dalam bentuk penampilan atau perbuatan. Teknik nontes merupakan alat penilaian yang dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai karakteristik minat, sikap, dan kepribadian. Teknik ini pada umumnya digunakan untuk memperoleh informasi tentang hal-hal yang tengah terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Dengan kata lain, teknik nontes lebih cocok digunakan dalam penilaian proses. Sedangkan untuk penilaian hasil dapat dilakukan dengan kedua-duanya,
  • 5. baik teknik tes maupun teknik nontes. B. PENILAIAN HASIL Penilaian hasil dimaksudkan untuk menentukan pencapaian atau hasil belajar siswa.Alat penilaian yang digunakan bisa berupa tes maupun nontes. Untuk menilai pencapaian hasil belajar siswa dalam pembelajaran MMP di kelas rendah dimaksudkan untuk menilai kemampuan siswa yang meliputi pengenalan atas satuan- satuan lambang bahasa yang berupa huruf, suku kata, kata, dan kalimat sederhana. Tes membaca permulaan dapat mengambil bentuk-bentuk seperti berikut ini. a. Membaca nyaring; siswa diminta untuk melafalkan lambang tertulis baik berupa lambang yang , huruf, suku kata, kata, atau kalimat sederhana. b. Mengisi wacana rumpang dalam berbagai tataran kebahasaan sesuai dengan pemokusan pembelajaran yang diberikan. Teknik isianrumpang untuk membaca permulan tidak berpatokan pada teknik isian rumpang sebagaimana halnya untuk membaca tingkat lanjut (membaca pemahaman) yang aturannya sudah baku, misalnya dengan pelesapan setiap kata kelima, keenam, atau ketujuh secara konsisten. Misalnya, untuk tes identifikasi lambang bunyi berupa lambang huruf, penyajian struktur dapat dilakukan dalam bentuk sajian kata dengan menghilangkan bagian-bagian huruf yang hendak diteskan. Demikian juga, dengan perumpangan suku kata atau kata. MODUL 7 PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD/MI KB1. FOKUS PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA A. PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS KETERAMPILAN BERBAHASA
  • 6. Bahasa Indonesia sebagai bahan pengajaran secara garis besar terdiri atas tiga komponen, yaitu: (1) kebahasaan (2) kemampuan berbahasa (3) kesastraan. Kompetensi behasaan terdiri atas dua aspek, yaitu (a) struktur kewacanaan, dan (b) kosakata. Kemampuan berbahasa terdiri atas empat aspek, yaitu (a) kemampuan mendengarkan/ menyimak, (b) kekmampuan membaca, (c) kekmampuan berbicara,dan (d) kemampuan menulis. Dalam praktik komunikasi yang nyata keempat keterampilan tersebut tidak berdiri sendiri melainkan perpaduan dari keempatnya. Yang dimaksud dengan pembelajaran bahasa indonesia dengan fokus keterampilan berbahasa adalah pembelajaran bahasa Indonesia yang ditekankan pada pengembangan salah satu kompetensi dasar dan keempat keterampilan berbahasa yanga ada.dengan demikian, dalam langkah- langkah pembelajaran semua kegiatan belajar mengajar bertumpu dan berfokus pada salah satu keterampilan berbahasa yang telah ditetapkan. B. PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS SASTRA Dalam kurikulum 2004 pembelajaran sastra tidak berdiri sendir, tetapi diintegrasikan atau dipadukan dengan kompetensi dasar yang lain, yaitu keterampilan berbahasa dan kebahasaan. Pada saat ini pembelajaran sastra ditekankan pada apresiasi sastra. Oleh karena itu, teori- teori sastra diajarkan dengan persentase yang sangat kecil, dan tentu saja semakin tinggi jenjang pendidikan siswa, teori- teori sastra itu perlu dijarkan sebagai bekal pengetahuan untuk mengapresiasi karya sastra. C. TUJUAN DAN MANFAAT PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN
  • 7. BERBAGAI FOKUS Adapun tujuan dan manfaat pembelajaran bahasa indonesia dengan berbagai fokus tersebut adalah agar siswa dapat mengembangkan kompetensi mana yang ditekankan, misalnya yang ditekankan adalah kompetensi dasar mendengarkan maka porsi untuk pembelajaran mendengarkan maka porsi untuk pembelajaran mendengarkan lebih banyak daripada keterampilan yang lain jika pembelajarannya ditekankan atau difokuskan pada sastra maka tujuannya adalah meningkatkan kemampuan siswa dalam mengapresiasi sastra. KB2. MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Setiap pembelajaran keterampilan memiliki ciri-ciri tersendiri yang harus dikuasai guru. Sebagai guru yang profesional, dituntut untuk mengetahui masing- masing ciri (karakter) setiap pembelajaran keterampilan berbahasa (kompetensi dasar berbahasa), kompetensi dasar kebahasaan dan juga sastra. Hal yang tak kalah penting bagi guru bahasa adalah : (1) memahami betul karakteristik pembelajaran untuk masing- masing kompetensi; (2) memahami tuntutan kurikulum dan masyarakat; (3) menafsirkan secara kritis dan kreatif isi kurikulum; (4) memahami masing-masing kompetensi dalam pembelajaran BI di SD. Pembelajaran mendengarkan dan berbicara merupakan pembelajaran pertama yang dapat dilakukan guru pada pertemuan pertama baik kelas rendah maupun kelas tinggi. Pembelajaran mendengarkan pada kelas rendah dimaksudkan untuk mengetahui daya simak siswa,daya apresiasi siswa terhadap bunyi dan juga digunakan sebagai
  • 8. dasar mengungkapkan pengetahuan, kemampuan dan keberanian siswa dalam berbicara.Kedua keterampilan berbahasa, yakni mendengarkan dan berbicara merupakan kegiatan yang resiprokal, artinya, kegiatan tersebut saling mengisi. Adanya kegiatan berbicara jika ada yang mendengarkan dan sebaliknya. Pembelajaran membaca pada kelas rendah bertujuan untuk mengenalkan huruf, kata, kalimat sederhana pada anak. Sistem pembelajarannya dikenal dengan istilah membaca awal (membaca permulaaan), sedangkan pada kelas tinggi bertujuan agar anak memahami apa yang dibaca (membaca pemahaman). Untuk mencapai tujuan pembelajaran membaca dapat dilakukan dengan berbagai metode dan teknik. Untuk membaca di kelas rendah, misalnya pembelajaran membaca dapat dilakukan dengan metode langsung, metode eklektik, ataupun metode linguistik. Sedangkan untuk pembelajaran membaca pemahaman dapat menggunakan (1) teknik membaca sekilas (skimming), (2) teknik membaca memindai (scanning); dan (3) Teknik SQ3R. Pembelajaran menulis merupakan yang sering dinilai banyak orang belum berhasil. Untuk membuat seorang terampil menulis harus dimulai sejak dini. Agar memiliki keterampilan menulis, seseorang dituntut : 1) memiliki kemampuan mendengarkan (daya simak) yang tinggi; 2) gemar membaca; 3) kemampuan mengungkapkan apa
  • 9. yang disimak dan dibaca; dan 4) menguasai kaidah penulisan. Pembelajaran menulis pada kelas rendah (menulis permulaan) yang perlu ditanamkan pada siswa adalah 1) penguasaan tulisan (huruf); 2) penulisan kata; 3) penulisan kalimat sederhana; 4) kaidah penulisan, sedangkan pada kelas tinggi pembelajaran menulis menuntut anak untuk 1) menguasai teknik menulis, 2) menuangkan ide ke dalam tulisan; 3) mengembangkan ide yang dimilikinya; 4) mampu memilih kata, kalimat dan gaya dalam menulis. Menulis itu sendiri merupakan suatu proses. Sebagai suatu proses, menulis itu dilakukan secara bertahap, yaitu perencanaan menulis (prapenulis), penulisan, dan revisi (Mc.Crimmon, 1984:10 Akhadiah dkk., 1999:3-5). A. MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS KETERAMPILAN BERBAHASA Model pembelajaran Bi dengan fokus keterampilan berbahasa bukan berarti hanya mengajarkan salah satu jenis keterampilan berbahasa saja, akan tetapi keterampilan yang menjadi fokus mendapat penekanan bahkan mendapatkan porsi waktu yang lebih dari keterampilan lain yang tidak menjadi fokus. Setiap keterampilan berbahasa yang menjadi fokus merupakan kegiatan pembelajaran yang utama karena pembelajaran berangkat, tertuju, dan berakhir pada keterampilan yang menjadi fokus pembelajaran. Di
  • 10. samping pembelajaran difokuskan pada keterampilan berbahasa tertentu dan divariasikan dengan keterampilan yang lain, didalamnya juga terjadi pembelajaran kompetensi dasar kebahasaan. B. MODEL PEMBELAJARAN BAHASA DENGAN FOKUS SASTRA Pembelajaran sastra di SD/MI lebih pada menikmati karya sastra. Teori-teori sastra diajarkan dengan presentasi yang sangat kecil, tentu saja semakin tinggi jenjang pendidikan siswa,teori-teori sastra itu perlu diajarkan sebagai bekal pengetahuan siswa tentang sastra. Karena dengan mempelajari sastra dapat diperolehhiburan, pendidikan, pengetahuan, teknologi, dan ragam budaya. Sastra memiliki tempat khusus dalam perkembangan anak. Karya sastra, yang dibacakan anak-anak dalam suasana yang penuh kehangatan dan pada kesempatan yang tepat dapat merupakan wahana bagi yang mereka mempelajari dunia sekitarnya. Dengan membaca sastra anak akan memperoleh nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Karya sastra dapat menolong anak-anak memahami dunia mereka,membentuk sikap positif, dan menyadari hubungan yang manusiawi.