3. Menurut Eny dkk (2010: 5) membaca lancar adalah
membaca dengan tidak tersendat-sendat, yaitu membaca
dengan intonasi dan pelafalan yang benar serta
memperhatikan tanda bacanya .Membaca lancar
merupakan tahapan proses belajar bagi siswa sekolah dasar
kelas awal. Siswa belajar untuk memperoleh kemampuan
dan menguasai teknik-teknik membaca dan menangkap isi
bacaan dengan baik
4. Berikut ini tahapan membaca menurut Chall:
a. Tahap 0
Anak menguasai beberapa prasyarat untuk membaca,
seperti mempelajari arah dan urutan membaca dari kiri ke
kanan, mengidentifikasikan huruf, menulis nama, membaca
kata-kata yang sering muncul pada tanda-tanda.
b. Tahap 1
Tahapan membaca yang sesungguhnya yaitu ketika anak
menemukan bahwa huruf adalah representasi ungkapan yang
disuarakan
5. c. Tahap 2
Pada tahap ini anak mulai cukup lancar membaca. Anak
mulai menggunakan kemampuan decoding dalam membaca.
d. Tahap 3
Pada tahap ini motivasi untuk membaca berubah.
Perubahan dari “learning to read” menuju “reading to learn”
dimulai pada tahap 3.
e. Tahap 4
Karakteristik tahap ini adalah kemampuan untuk
membandingkan dua atau lebih sudut pandang berdasarkan
perbandingan artikel yang dibaca.
6. Dalam membaca lancar harus memperhatikan cara atau
teknik membaca meliputi:
a. Cara mengungkapkan bahasa meliputi kedudukan mulut,
lidah, dan gigi.
b. Cara menempatkan tekanan kata, tekanan kalimat dan
fungsi tanda-tanda baca sehingga menimbulkan intonasi
yang teratur.
c. Kecepatan mata yang tinggi dan pandangan mata yang
jauh.
7. ORF ini merupakan kegiatan yang mana menuntut seseorang untuk
menyatukan konsentrasinya pada satu teks selama beberapa menit. Dalam
penyatuan konsentrasi tersebut, diharapkan ada hal yang terekam dalam
otak, dan akan recall pada waktu yang dibutuhkan. Sehingga ketika
dilakukan evaluasi bacaan, seseorang tersebut mampu menjawab degan
mudah.
Teori oral reading fluency skills memiliki komponen yang
mempermudah guru dan mengatasi permasalahan yang dihadapi.
Komponen teori oral reading fluency skills yang dimaksud, yaitu latihan
membaca berulang, pemodelan, membaca berbantuan, dan membaca
berpasangan
8. Peranan Model Pembelajaran Membaca Lancar (Oral Reading Fluency)
dalam proses pembelajaran, seperti:
1. Metode pemodelan prosodi bantuan tutor
Metode pemodelan prosodi berbantuan tutor sangat memperhatikan
keberadaan dan peranan jeda, intonasi, dan ekspresi suara yangdapat
membantu siswa menguasai pemahaman makna isi teks bacaan.
2. Desain dongeng imajinatif
Desain dongeng imajinatif merupakan salah satu bentuk
pembelajaran ORF yang digunakan di kelas rendah sekolah dasar, yang
membantu siswa untuk membaca lancar dengan menyenangkan.
3. Perekayasaan model pembelajaran membaca
9. Hal-hal yang dinilai dalam membaca lancar meliputi:
1. Ketepatan ucapan atau lafal.
2. Ketepatan nada, irama, lagu, dan intonasi kalimat
3. Kewajaran nada, irama, lagu, dan intonasi kalimat
sebagai pemakaian bahasa dalam kehidupan sehari-hari.
4. Kelancaran siswa dalam membaca.