SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
KELOMPOK 2
1. DWI SAPUTRI / 857717289
2. NADIA NUR AISYA / 857708652
3. AHMAD HARI NUGROHO / 857716943
4. ANAS SYUHADIYATMIKO/ 857713496
MODUL 4
KETRAMPILAN MEMBACA
Kegiatan Belajar 1
KETRAMPILAN MEMBACA PERMULAAN
A. Pegertian Membaca Permulaan
Apa itu membaca permulaan? Secara sederhana membaca permulaan dapat diartikan sebagai
kegiatan pengenalan lambing bunyi Bahasa serta pelafalannya menjadi bunyi-bunyi yang bermakna.
Membaca permulaan sering diversuskan dengan membaca lanjut. Sasarannya adalah pembaca-
pembaca pemula yang belum mengenal lambing-lambing bunyi Bahasa. Di lingkungan sekolah yang
dimaksud dengan pembaca pemula adalah siswa kelas 1 dan 2 sekolah dasar. Sementara di lingkungan
masyarakat atau di lingkungan Pendidikan nonformal yang dimaksud adalah masyarakat yang masih
buta aksara. Dengan demikian membaca permulaan dapat didefinisikan sebagai suatu proses
pengenalan lambing-lambing bunyi Bahasa dan pengubahan lambing-lambing bunyi tersebut menjadi
bunyi-bunyi Bahasa bermakna.
Di lihat dari tingkat keliterasiannya masyarakat kita terbagi atas tiga kelompok yakni kelompok
iliterat (buta aksara), aliterat (malas membaca), dan literat (bisa dan biasa membaca). Kelompok iliterat
dan aliterat sama buruknya bagi kualitas kehidupan. Oleh karena itu, kedua kondisi ini harus secara
terus-menerus di berantas, diatasi dan diupayakan untuk menjadi literat.
B.Tujuan Membaca Permulaan
Tujuan membaca permulaan adalah “melek huruf”, tujuan
kedua yaitu Agar murid dapat mengenal huruf, serta membaca
dan kalimat sederhana dengan lancer dan tepat. Membaca
permulaan sebaiknya berakhir dikelas 2 SD. Setelah itu
program pembelajaran membaca permulaan secara
berangsur-angsur harus diarahkan pada kegiatan membaca
lanjut.
C. Fungsi Membaca Permulaan
Membaca permulaan berfungsi sebagai peletak dasar atau fondasi bagi
keberhasilan seseorang dalam semua aspek kehidupannya kelak. Membaca
permulaan dikatakan sebagai peletak dasar atau fondasi bagi semua aspek
kehidupan terlebih untuk kehidupan akademik karena tidak ada satu pun dari
aktivitas akademik yang tidak melibatkan kegiatan membaca. Untuk
menguasai berbagai ilmu dalam disiplin ilmu lain diperlukan kemampuan
membaca.
D. Jenis-jenis Membaca Permulaan
1. Membaca Nyaring (Membaca Bersuara)
Dalam membaca nyaring ada 2 pendekatan utama yang mendasari
pembeljarannya yakni Pendekatan Usuriah dan Pendekatan Gestalt. Metode
Usuriah yang dilahirkan pada pendekatan ini yakni : metode bunyi, metode
alfabet dan metode suku kata. Pembelajaran membaca permulaan dengan
metode abjad (alfabet) pada prinsipnya sama dengan metode eja (bunyi).
Metode gestalt melahirkan metode kata, metode global kalimat dan metode
SAS.
2. Membaca Teknis
Pada membaca jenis ini, anak sudah mulai dibimbing ke arah pembacaan
teks secara tepat menurut pelafalan dan intonasinya serta tanda-tanda
bacanya.
Kegiatan Belajar 2
KETRAMPILAN MEMBACA LANJUT
A. Pengertian Membaca Lanjut
Membaca lanjut sering diversuskan dengan membaca permulaan. Oleh
karena itu, tuntutan dari kemampuan membaca lanjut tidak hanya sebatas
mengenali lambang tulis dan dapat membunyikan saja , melainkan juga harus
memahami makna atau maksud yang terkandung di dalam lambing baik
makna tersurat maupun makna tersirat.
B. Tujuan Membaca Lanjut
Waples (1967) sebagaimana dikutip oleh Nurhadi (1987) mengelompokan tujuan
membaca ke dalam beberapa keperluan berikut ini :
1. Mendapat alat tertentu
2. Mendapat hasil yang berupa prestise
3. Memperkuat nilai-nilai kepribadinan atau keyakinan atas suatu pilihan
4. Mendapat pengalaman estetik melalui penikmatan emosional
5. Membaca untuk menghindari diri dari kesulitan, ketakutan atau
kekhawatiran.
Tujuan-tujuan khusus membaca itu dapat diklarifikasikan sebagai berikut:
1. Membaca untuk memperoleh informasi faktual
2. Membaca untuk memperoleh informasi khusus
3. Membaca untuk memberikan pertimbangan atau pilihan
4. Membaca untuk memenuhi kepuasan dan kenikmatan emosi
5. Membaca untuk mengisi waktu luang
Sesuai dari jenisnya membaca ini, yakni melek wacana maka fungsi utama dari
kegiatan membaca lanjut adalah kunci pembukan berbagai ilmu, pengetahuan dan
teknologi dalam membuka dan meluaskan cakrawala pembacanya. Dengan fungsi
tersebut kegiatan membaca lanjut harus diorientasikan kepada dua ketrampilan
utam dalam membaca yakni ketepatan memahami isi bacaan dan ketepatan
membaca.
C. Fungsi dan Manfaat Membaca Lanjut
D. Jenis-jenis Membaca Lanjut
Sasaran dari membaca lanjut adalah melek wacana. Aspek yang perlu dikembangkan
dalam membaca lanjut adalah pemahaman isi bacaan dan kecepatan membaca. Jenis
membaca yang dikembangkan dalam membaca lanjut adalah membaca dalam hati.
Membaca dalam hati lebih ditujukan untuk kepentingan pemahaman bacaan dan tidak
bersuara.
Membaca dalam hati terbagi menjadi 2 yakni:
1. Membaca intensif
2. Membaca Ekstensif
Jenis membaca nyaring yang dikembangkan dalam membaca lanjut harus didahului
oleh pemahaman yang dilakukan melalui kegiatan membaca dalam hati terlebih dahulu
baru kemudian menyuarakannya. Contoh : membaca naskah pidato, membaca naskah
perangkat upacara, membaca puisi.
1. Membacakan Naskah Pidato
Sebelum membaca nyaring dalam membaca lanjut kita dapat melakukan persiapan yaitu
cara pertama kita dapat melakukan dengan mencatat garis besar materi yang akan
disampaikan dalam pidato. Cara kedua yaitu menyiapkan naskah pidato secara lengkap.
Cara kedua ini menuntut ketrampilan membaca nyaring dengan baik, agar proses
komunikasi pidato berhasil dengan baik. Melalui membaca dalam hati, kita hendaknya
berupaya memahami dengan sebaik-baiknya suatu naskah pidato, apakah naskah pidato
itu bersifat informasi ataukah sekedar tindakan pendahuluan dari suatu rangkaian
kegiatan misalnya membuka suatu acara, perlombaan ,seminar dan lain-lain.
2. Membaca Wacana Informatif Internet
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak luput dari sosial media berbagai informasi
berlimpah ruah misalnya pada tayangan iklan di hp, informasi di internet, baik mencari
informasi yang kita cari tersedia semua di internet.
3. Menikmati Karya Sastra
Kita mungkin pernah membaca cerpen atau novel yang bergaya cerita sebagai pembaca
kita dapat memberi penilaian-penilaian terhadap karya sastra yang kita baca.
E. Mengimplementasikan Jenis Membaca Lanjut
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Penyusunan Rencana Pembelajaran Kelas Rangakap (RPKR)
Penyusunan Rencana Pembelajaran Kelas Rangakap (RPKR)Penyusunan Rencana Pembelajaran Kelas Rangakap (RPKR)
Penyusunan Rencana Pembelajaran Kelas Rangakap (RPKR)
Nur'Aini NamjaSoongjongkioppa
 
Keterkaitan p kn dengan ips dan mata pelajaran lainnya (kelompok 3) [autosaved]
Keterkaitan p kn dengan ips dan mata pelajaran lainnya (kelompok 3) [autosaved]Keterkaitan p kn dengan ips dan mata pelajaran lainnya (kelompok 3) [autosaved]
Keterkaitan p kn dengan ips dan mata pelajaran lainnya (kelompok 3) [autosaved]
siti nur alifah
 

What's hot (20)

pppt indonesia modul 7.pptx
pppt indonesia modul 7.pptxpppt indonesia modul 7.pptx
pppt indonesia modul 7.pptx
 
Pembelajaran terpadu
Pembelajaran terpaduPembelajaran terpadu
Pembelajaran terpadu
 
Modul 5- Pendidikan Bahasa Indonesia di SD.pptx
Modul 5- Pendidikan Bahasa Indonesia di SD.pptxModul 5- Pendidikan Bahasa Indonesia di SD.pptx
Modul 5- Pendidikan Bahasa Indonesia di SD.pptx
 
Penyusunan Rencana Pembelajaran Kelas Rangakap (RPKR)
Penyusunan Rencana Pembelajaran Kelas Rangakap (RPKR)Penyusunan Rencana Pembelajaran Kelas Rangakap (RPKR)
Penyusunan Rencana Pembelajaran Kelas Rangakap (RPKR)
 
Pengertian Wacana dan Alat-alat Wacana
Pengertian Wacana dan Alat-alat Wacana Pengertian Wacana dan Alat-alat Wacana
Pengertian Wacana dan Alat-alat Wacana
 
membaca permulaan dan lanjutan
membaca permulaan dan lanjutanmembaca permulaan dan lanjutan
membaca permulaan dan lanjutan
 
Pemerolehan bahasa kedua
Pemerolehan bahasa keduaPemerolehan bahasa kedua
Pemerolehan bahasa kedua
 
Keterampilan menyimak
Keterampilan menyimakKeterampilan menyimak
Keterampilan menyimak
 
Power point modul 5
Power point modul 5Power point modul 5
Power point modul 5
 
PPT KELAS RANGKAP KELOMPOK 1.pptx
PPT KELAS RANGKAP KELOMPOK 1.pptxPPT KELAS RANGKAP KELOMPOK 1.pptx
PPT KELAS RANGKAP KELOMPOK 1.pptx
 
Pembelajaran PKn di SD
Pembelajaran PKn di SDPembelajaran PKn di SD
Pembelajaran PKn di SD
 
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menulis
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus MenulisPembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menulis
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menulis
 
Mind map perspektif modul 5
Mind map perspektif modul 5Mind map perspektif modul 5
Mind map perspektif modul 5
 
pembelajaran ipa di SD modul 5 dan 6
pembelajaran ipa di SD modul 5 dan 6pembelajaran ipa di SD modul 5 dan 6
pembelajaran ipa di SD modul 5 dan 6
 
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahitastrategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
 
Tugas pend.ips sd
Tugas pend.ips sdTugas pend.ips sd
Tugas pend.ips sd
 
Paradigma baru pkn di sd
Paradigma baru pkn di sdParadigma baru pkn di sd
Paradigma baru pkn di sd
 
Keterkaitan p kn dengan ips dan mata pelajaran lainnya (kelompok 3) [autosaved]
Keterkaitan p kn dengan ips dan mata pelajaran lainnya (kelompok 3) [autosaved]Keterkaitan p kn dengan ips dan mata pelajaran lainnya (kelompok 3) [autosaved]
Keterkaitan p kn dengan ips dan mata pelajaran lainnya (kelompok 3) [autosaved]
 
MODUL 5_TELAAH KURIKULUM DAN BUKU TEKS MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLA...
MODUL 5_TELAAH KURIKULUM DAN BUKU TEKS MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLA...MODUL 5_TELAAH KURIKULUM DAN BUKU TEKS MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLA...
MODUL 5_TELAAH KURIKULUM DAN BUKU TEKS MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLA...
 
MODUL 6.docx
MODUL 6.docxMODUL 6.docx
MODUL 6.docx
 

Similar to KELOMPOK 2 MODUL 4 (1).pptx

makalahjagsaujghauadgaudaghdaoidahdaiodhadoiadhadioahdadhia
makalahjagsaujghauadgaudaghdaoidahdaiodhadoiadhadioahdadhiamakalahjagsaujghauadgaudaghdaoidahdaiodhadoiadhadioahdadhia
makalahjagsaujghauadgaudaghdaoidahdaiodhadoiadhadioahdadhia
AndryMolo
 
komunikasi antarpribadi dan keterampilan komunikasi
komunikasi antarpribadi dan keterampilan komunikasikomunikasi antarpribadi dan keterampilan komunikasi
komunikasi antarpribadi dan keterampilan komunikasi
iimand
 
Keterampilan berbahasa indonesia 1
Keterampilan berbahasa indonesia 1Keterampilan berbahasa indonesia 1
Keterampilan berbahasa indonesia 1
fara dillah
 
Definisi kemahiran membaca
Definisi kemahiran membacaDefinisi kemahiran membaca
Definisi kemahiran membaca
Alia Maisarah
 
Kemampuan membaca teks wacana pendek dalam hati
Kemampuan membaca teks wacana pendek dalam hati Kemampuan membaca teks wacana pendek dalam hati
Kemampuan membaca teks wacana pendek dalam hati
Ka Jejen
 
ATP B INDONESIA KELAS 2.docx
ATP B INDONESIA KELAS 2.docxATP B INDONESIA KELAS 2.docx
ATP B INDONESIA KELAS 2.docx
madelabak
 
Pembelajaran membaca permulaan melalui permainan
Pembelajaran membaca permulaan melalui permainanPembelajaran membaca permulaan melalui permainan
Pembelajaran membaca permulaan melalui permainan
Wisda Putri
 
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
Mitha Ye Es
 

Similar to KELOMPOK 2 MODUL 4 (1).pptx (20)

Ery noviyani
Ery noviyaniEry noviyani
Ery noviyani
 
Keterampilan Berbahasa
Keterampilan BerbahasaKeterampilan Berbahasa
Keterampilan Berbahasa
 
Keterampilan Berbahasa
Keterampilan BerbahasaKeterampilan Berbahasa
Keterampilan Berbahasa
 
makalahjagsaujghauadgaudaghdaoidahdaiodhadoiadhadioahdadhia
makalahjagsaujghauadgaudaghdaoidahdaiodhadoiadhadioahdadhiamakalahjagsaujghauadgaudaghdaoidahdaiodhadoiadhadioahdadhia
makalahjagsaujghauadgaudaghdaoidahdaiodhadoiadhadioahdadhia
 
Perencanaan pengajaran membaca
Perencanaan pengajaran membacaPerencanaan pengajaran membaca
Perencanaan pengajaran membaca
 
Makalah Raeding
Makalah RaedingMakalah Raeding
Makalah Raeding
 
Bacaan ekstensif
Bacaan ekstensifBacaan ekstensif
Bacaan ekstensif
 
komunikasi antarpribadi dan keterampilan komunikasi
komunikasi antarpribadi dan keterampilan komunikasikomunikasi antarpribadi dan keterampilan komunikasi
komunikasi antarpribadi dan keterampilan komunikasi
 
Modul 7 & 8 Bahasa Indonesia.pptx
Modul 7 & 8 Bahasa Indonesia.pptxModul 7 & 8 Bahasa Indonesia.pptx
Modul 7 & 8 Bahasa Indonesia.pptx
 
Keterampilan berbahasa indonesia 1
Keterampilan berbahasa indonesia 1Keterampilan berbahasa indonesia 1
Keterampilan berbahasa indonesia 1
 
Iif l.q
Iif l.qIif l.q
Iif l.q
 
Definisi kemahiran membaca
Definisi kemahiran membacaDefinisi kemahiran membaca
Definisi kemahiran membaca
 
Tugas word agtri niranty
Tugas word agtri nirantyTugas word agtri niranty
Tugas word agtri niranty
 
Kemampuan membaca teks wacana pendek dalam hati
Kemampuan membaca teks wacana pendek dalam hati Kemampuan membaca teks wacana pendek dalam hati
Kemampuan membaca teks wacana pendek dalam hati
 
ATP B INDONESIA KELAS 2.docx
ATP B INDONESIA KELAS 2.docxATP B INDONESIA KELAS 2.docx
ATP B INDONESIA KELAS 2.docx
 
Pembelajaran membaca permulaan melalui permainan
Pembelajaran membaca permulaan melalui permainanPembelajaran membaca permulaan melalui permainan
Pembelajaran membaca permulaan melalui permainan
 
4 KETERAMPILAN BERBAHASA ok.pdf
4 KETERAMPILAN BERBAHASA ok.pdf4 KETERAMPILAN BERBAHASA ok.pdf
4 KETERAMPILAN BERBAHASA ok.pdf
 
Bahasa indonesia tentang membaca
Bahasa indonesia tentang membacaBahasa indonesia tentang membaca
Bahasa indonesia tentang membaca
 
PELAJARAN
PELAJARANPELAJARAN
PELAJARAN
 
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
 

More from ssuser26441c

More from ssuser26441c (6)

PTS IPS tunagrahita smstr 2.docx
PTS IPS tunagrahita smstr 2.docxPTS IPS tunagrahita smstr 2.docx
PTS IPS tunagrahita smstr 2.docx
 
PTS PKN smstr 2.docx
PTS PKN smstr 2.docxPTS PKN smstr 2.docx
PTS PKN smstr 2.docx
 
soal agama pts semester 2.docx
soal agama pts semester 2.docxsoal agama pts semester 2.docx
soal agama pts semester 2.docx
 
PTS IPA tunagrahita smstr 2.docx
PTS IPA tunagrahita smstr 2.docxPTS IPA tunagrahita smstr 2.docx
PTS IPA tunagrahita smstr 2.docx
 
slb.docx
slb.docxslb.docx
slb.docx
 
MATEMATIKA.docx
MATEMATIKA.docxMATEMATIKA.docx
MATEMATIKA.docx
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
subki124
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

KELOMPOK 2 MODUL 4 (1).pptx

  • 1. KELOMPOK 2 1. DWI SAPUTRI / 857717289 2. NADIA NUR AISYA / 857708652 3. AHMAD HARI NUGROHO / 857716943 4. ANAS SYUHADIYATMIKO/ 857713496 MODUL 4 KETRAMPILAN MEMBACA
  • 2. Kegiatan Belajar 1 KETRAMPILAN MEMBACA PERMULAAN A. Pegertian Membaca Permulaan Apa itu membaca permulaan? Secara sederhana membaca permulaan dapat diartikan sebagai kegiatan pengenalan lambing bunyi Bahasa serta pelafalannya menjadi bunyi-bunyi yang bermakna. Membaca permulaan sering diversuskan dengan membaca lanjut. Sasarannya adalah pembaca- pembaca pemula yang belum mengenal lambing-lambing bunyi Bahasa. Di lingkungan sekolah yang dimaksud dengan pembaca pemula adalah siswa kelas 1 dan 2 sekolah dasar. Sementara di lingkungan masyarakat atau di lingkungan Pendidikan nonformal yang dimaksud adalah masyarakat yang masih buta aksara. Dengan demikian membaca permulaan dapat didefinisikan sebagai suatu proses pengenalan lambing-lambing bunyi Bahasa dan pengubahan lambing-lambing bunyi tersebut menjadi bunyi-bunyi Bahasa bermakna. Di lihat dari tingkat keliterasiannya masyarakat kita terbagi atas tiga kelompok yakni kelompok iliterat (buta aksara), aliterat (malas membaca), dan literat (bisa dan biasa membaca). Kelompok iliterat dan aliterat sama buruknya bagi kualitas kehidupan. Oleh karena itu, kedua kondisi ini harus secara terus-menerus di berantas, diatasi dan diupayakan untuk menjadi literat.
  • 3. B.Tujuan Membaca Permulaan Tujuan membaca permulaan adalah “melek huruf”, tujuan kedua yaitu Agar murid dapat mengenal huruf, serta membaca dan kalimat sederhana dengan lancer dan tepat. Membaca permulaan sebaiknya berakhir dikelas 2 SD. Setelah itu program pembelajaran membaca permulaan secara berangsur-angsur harus diarahkan pada kegiatan membaca lanjut.
  • 4. C. Fungsi Membaca Permulaan Membaca permulaan berfungsi sebagai peletak dasar atau fondasi bagi keberhasilan seseorang dalam semua aspek kehidupannya kelak. Membaca permulaan dikatakan sebagai peletak dasar atau fondasi bagi semua aspek kehidupan terlebih untuk kehidupan akademik karena tidak ada satu pun dari aktivitas akademik yang tidak melibatkan kegiatan membaca. Untuk menguasai berbagai ilmu dalam disiplin ilmu lain diperlukan kemampuan membaca.
  • 5. D. Jenis-jenis Membaca Permulaan 1. Membaca Nyaring (Membaca Bersuara) Dalam membaca nyaring ada 2 pendekatan utama yang mendasari pembeljarannya yakni Pendekatan Usuriah dan Pendekatan Gestalt. Metode Usuriah yang dilahirkan pada pendekatan ini yakni : metode bunyi, metode alfabet dan metode suku kata. Pembelajaran membaca permulaan dengan metode abjad (alfabet) pada prinsipnya sama dengan metode eja (bunyi). Metode gestalt melahirkan metode kata, metode global kalimat dan metode SAS. 2. Membaca Teknis Pada membaca jenis ini, anak sudah mulai dibimbing ke arah pembacaan teks secara tepat menurut pelafalan dan intonasinya serta tanda-tanda bacanya.
  • 6. Kegiatan Belajar 2 KETRAMPILAN MEMBACA LANJUT A. Pengertian Membaca Lanjut Membaca lanjut sering diversuskan dengan membaca permulaan. Oleh karena itu, tuntutan dari kemampuan membaca lanjut tidak hanya sebatas mengenali lambang tulis dan dapat membunyikan saja , melainkan juga harus memahami makna atau maksud yang terkandung di dalam lambing baik makna tersurat maupun makna tersirat.
  • 7. B. Tujuan Membaca Lanjut Waples (1967) sebagaimana dikutip oleh Nurhadi (1987) mengelompokan tujuan membaca ke dalam beberapa keperluan berikut ini : 1. Mendapat alat tertentu 2. Mendapat hasil yang berupa prestise 3. Memperkuat nilai-nilai kepribadinan atau keyakinan atas suatu pilihan 4. Mendapat pengalaman estetik melalui penikmatan emosional 5. Membaca untuk menghindari diri dari kesulitan, ketakutan atau kekhawatiran. Tujuan-tujuan khusus membaca itu dapat diklarifikasikan sebagai berikut: 1. Membaca untuk memperoleh informasi faktual 2. Membaca untuk memperoleh informasi khusus 3. Membaca untuk memberikan pertimbangan atau pilihan 4. Membaca untuk memenuhi kepuasan dan kenikmatan emosi 5. Membaca untuk mengisi waktu luang
  • 8. Sesuai dari jenisnya membaca ini, yakni melek wacana maka fungsi utama dari kegiatan membaca lanjut adalah kunci pembukan berbagai ilmu, pengetahuan dan teknologi dalam membuka dan meluaskan cakrawala pembacanya. Dengan fungsi tersebut kegiatan membaca lanjut harus diorientasikan kepada dua ketrampilan utam dalam membaca yakni ketepatan memahami isi bacaan dan ketepatan membaca. C. Fungsi dan Manfaat Membaca Lanjut
  • 9. D. Jenis-jenis Membaca Lanjut Sasaran dari membaca lanjut adalah melek wacana. Aspek yang perlu dikembangkan dalam membaca lanjut adalah pemahaman isi bacaan dan kecepatan membaca. Jenis membaca yang dikembangkan dalam membaca lanjut adalah membaca dalam hati. Membaca dalam hati lebih ditujukan untuk kepentingan pemahaman bacaan dan tidak bersuara. Membaca dalam hati terbagi menjadi 2 yakni: 1. Membaca intensif 2. Membaca Ekstensif Jenis membaca nyaring yang dikembangkan dalam membaca lanjut harus didahului oleh pemahaman yang dilakukan melalui kegiatan membaca dalam hati terlebih dahulu baru kemudian menyuarakannya. Contoh : membaca naskah pidato, membaca naskah perangkat upacara, membaca puisi.
  • 10. 1. Membacakan Naskah Pidato Sebelum membaca nyaring dalam membaca lanjut kita dapat melakukan persiapan yaitu cara pertama kita dapat melakukan dengan mencatat garis besar materi yang akan disampaikan dalam pidato. Cara kedua yaitu menyiapkan naskah pidato secara lengkap. Cara kedua ini menuntut ketrampilan membaca nyaring dengan baik, agar proses komunikasi pidato berhasil dengan baik. Melalui membaca dalam hati, kita hendaknya berupaya memahami dengan sebaik-baiknya suatu naskah pidato, apakah naskah pidato itu bersifat informasi ataukah sekedar tindakan pendahuluan dari suatu rangkaian kegiatan misalnya membuka suatu acara, perlombaan ,seminar dan lain-lain. 2. Membaca Wacana Informatif Internet Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak luput dari sosial media berbagai informasi berlimpah ruah misalnya pada tayangan iklan di hp, informasi di internet, baik mencari informasi yang kita cari tersedia semua di internet. 3. Menikmati Karya Sastra Kita mungkin pernah membaca cerpen atau novel yang bergaya cerita sebagai pembaca kita dapat memberi penilaian-penilaian terhadap karya sastra yang kita baca. E. Mengimplementasikan Jenis Membaca Lanjut