2. A. HakikatMembaca
B. Teori PerkembenganMembaca
C. HakikatMenulis
D. Pembelajaran Keterampilan
Menulis
3. Membaca
Membaca merupakan suatu yang rumit
yang melibatkan banyak hal, tidak
hanya sekedar melafalkan tulisan,
tetapi juga melibatkan aktivitas visual,
berpikir, psikolingusitik, dan
metakognitif (kemampuan untuk
mengontrol aspek kognitif )
4. Membaca
Manfaat kegiatan membaca antara lain
(1) sebagai media rekreatif;
(2) media aktualisasi diri;
(3) media informatif;
(4) media penambah wawasan;
(5) media untuk mempertajam penalaran;
(6) media belajar suatu keterampilan,
(7) media pembentuk kecerdasan emosi dan
spiritual
5. Membaca
Jenis keterampilan Membaca
1. keterampilan yang bersifat mekanis
(Membaca permulaan)
2. keterampilan yang bersifat pemahaman
(Membaca Pemahaman
Ket:
Membaca permulaan dilakukan di kelas I dan II
Membaca permulaan merupakan kegiatan melafalkan
simbol yang ada dalam tulisan dengan menggunakan
suara yang nyaring.
6. Jenis Membaca Permulaan
1. MEMBACA TEKNIK (MEMBACA
NYARING)
2. MEMBACA BAHASA
(INTONASI DAN JEDA)
3. MEMBACA INDAH (PUISI DAN
PROSA)
7. Hasil Belajar Membaca Permulaan
Belajar membaca permulaan diharapkan:
(1) Membiasakan diri dan bersikap dengan benar
dalam membaca gambar tunggal, gambar seri, dan
gambar dalam buku;
(2) Membaca nyaring suku kata, kata, label, angka
Arab, kalimat sederhana;
(3) Membaca bersuara (lancar) kalimat sederhana
terdiri atas 3—5 kata;
(4) Membacakan penggalan cerita dengan lafal dan
intonasi yang tepat (Depdiknas, 2003).
8. Kemampuan membaca permulaan perlu
dilatih dengan cara:
1. bagaimana sikap duduk dalam membaca
2. berapa jarak ideal antara mata dengan bahan bacaan
3. bagaimana cara meletakkan buku atau posisi di meja
4. bagaimana cara memegang buku
5. bagaimana cara membuka halaman demi halaman
pada buku yang dibaca, dsb.
6. Setelah materi tersebut dikuasai, baru mulai
dilakukan pembelajaran membaca nyaring tentang
suku kata, kata, label, angka Arab, serta kalimat
sederhana.
9. Pelaksanaan pembelajaran membaca permulaan:
1. Model induktif yaitu model pembelajaran dari
khusus ke umum siswa SD/MI diperkenalkan unit
bahasa terkecil terlebih dahulu baru kemudian
mengenalkan kalimat dan wacana
2. Model deduktif yaitu model pembelajaran dari
umum ke khusus. siswa SD/MI diperkenalkan unit
bahasa terbesar terlebih dahulu (kalimat, wacana)
baru kemudian mengenalkan kata, suku kata,
sampai dengan huruf-huruf atau bunyi-bunyi
bahasa
10. Model pembelajaran induktif
I. Model pembelajaran induktif
menggunakan metode
(1) Metode Abjad;
(2) Metode Bunyi;
(3) Metode Suku Kata; dan
(4) Metode Kata Lembaga
II. Model pembelajaran induktif
menggunakan metode
(1) Metode Global
(2) Metode SAS
11. Faktor kesiapan membaca permulaan
(1) fisik,
(2) psikologis
(3) jenis kelamin
(4) pengetahuan
(5) sosial budaya
12. Membaca Pemahaman
• Membaca pemahaman dilakukan di
kelas III, IV, V, dan VI
• kemampuan membaca pemahaman
adalah aktivitas terpadu untuk
memperoleh informasi atau pesan
dengan cara menggali, menelaah, dan
menghipotesis pesan yang disampaikan
oleh penulis
13. Membaca Pemahaman
JenisMembaca Pemahaman (Membaca Dalam Hati)
1. Intensif a. Telaah Isi (1) kritis
(2) ide-ide
(3) pemahaman
(4) teliti
b. telaah bahasa
2. Ekstensif
14. Faktor yang mempengaruhi kemampuan
membaca pemahaman
1. Motivasi
a. Ekstrinsik
b. intrinsik
2. Lingkungan
a. kebiasaan orangtua
b. pembicaraan orangtua
3. Bahan Bacaan
a. topik bacaan
b. bahan bacaan
15. Menulis
• Menulis merupakan kegiatan untuk
menghasilkan kata-kata yang
membentuk kalimat yang saling
berkaitan sehingga menjadi sebuah
wacana. Wacana yang dihasilkan dari
kegiatan menulis berisi ide, pengetahuan
dan pengalaman dari seseorang yang
ingin disampaikan kepada orang lain
16. Menulis
• menulis adalah aktivitas seluruh otak
yang menggunakan belahan otak
kanan (emosional) dan belahan otak
kiri (logika)emosi dan spiritual
• Belahan otak kanan manusia yang
berisi kemampuan mengatur emosi
dapat diimbangi dengan kegiatan
belahan otak kiri yang berisi logika
atau susunan pemikiran yang teratur
17. Menulis
• Belahan otak kanan untuk
mengarang (imajinasi) dan
bersifat abstrak
• belahan otak kiri untuk menulis
(fakta dan data) dan bersifat
konkret
19. JENIS MENULIS
1. Menulis Permulaan
a. Menulis Huruf, Kata, dan
kalimat
b. Menulis Tegak
Bersambung
2. Menulis lanjutan
a. Mengarang
b. Menulis
20. PenerapanMenulis Permulaan
(a) mengarang mengikuti pola dengan
cara siswa hanya diminta membuat
karangan seperti contoh (pola) yang
diberikan yang tentunya idenya
harus lebih dekat dengan siswa.
(b) Mengarang dengan melengkapi
kalimat, yakni siswa diminta untuk
melengkapi kalimat dalam karangan
dengan kata yang telah tersedia.
dalam pikirannya.
21. c) Bimbingan dengan memasangkan kelompok
kata, yakni siswa diminta untuk
memasangkan kelompok kata dengan
kalimat yang erpenggal atau kurang lengkap.
Hal ini bertujuan agar siswa dapat membuat
kalimat luas.
(d) Bimbingan dengan mengurutkan kalimat,
yaitu siswa dibimbing untuk mengurutkan
kalimat sesuai dengan gambar seri.
(e) Bimbingan dengan pertanyaan, hal ini
diharapkan agar siswa dapat membuat
karangan setelah dimulai dengan
pertanyaan-pertanyaan
22. Beberapa metode dalam menulis lanjutan antara lain
(a) Membuat paragraf dengan gambar,
yakni siswa diminta untuk membuat
paragraf berdasarkan gambar yang
telah disediakan. Hal ini dapat diberi
kata-kata kunci, sehingga tidak
terlalu menyimpang dengan cerita.
(b)Mengembangkan paragraf, yakni
siswa dilatih untuk mengembangkan
sebuah kalimat utama menjadi
sebuah paragraf.
23. (c) Menyusun paragraf dari
kalimat yang tersedia.
(d) Menghubungkan paragraf
dengan paragraf lainnya.
(e) Membuat karangan dengan
gambar seri.
(f ) Mengarang berdasarkan
kerangka, dan mengarang
secara bebas.
24. Kisi-kisi penilaian kemampuan menulis
1. Isi karangan: hal atau gagasan yang
dikemukakan;
2. Bentuk karangan: susunan atau cara
menyajikan isi ke dalam pola
kalimat;
3. Tata bahasa: penggunaan tata bahasa
dan pola kalimat yang tepat;
4. Gaya: pilihan struktur dan kosakata
untuk memberika nada atau warna
terhadap karangan;
5. Penggunaan ejaan dan tanda baca
25. Format Penilaian Menulis
No ASPEK SKOR BOBOT
1 Gagasan/Ide/Tema 1-40 40%
2 Bahasa (EYD,
Pilihan Kata)
1-30 30%
3 Penyajian
(Kemenarikan)
1-20 20%
Jumlah Skor 100 100%
Aspek penilaian di atas dapat disesuaikan dengan tingkat
dan jenjang siswa atau sesuai dengan aspek apa yang
diinginkan untuk dinilai terhadap anak