Makalah ini membahas tentang proses morfologi reduplikasi dalam bahasa Indonesia. Makalah ini terdiri dari bab pendahuluan, pembahasan, dan penutup. Bab pembahasan menjelaskan pengertian reduplikasi, pembagian proses pengulangan, cara-cara proses pengulangan, dan makna dalam pengulangan.
1. i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Subhanahu WaTa'ala yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Proses
Morfologi Reduplikasi”. Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Morfologi Bahasa Indonesia.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat diterima dan bermanfaat bagi
pembaca. Tak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan, baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Maka
dari itu adanya kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat penulis
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Bogor, Oktober 2018
Penulis
2. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1 Latar belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................... 1
1.3 Tujuan........................................................................................................... 2
1.4 Manfaat ......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................ 3
2.1 Pengertian Reduplikasi ................................................................................. 3
2.2 Pembagian Reduplikasi atau Proses Pengulangan........................................ 3
2.3 Menentukan Bentuk Dasar Kata Ulang ........................................................ 5
2.4 Macam-macam Cara Proses Pengulangan.................................................... 7
2.5 Makna dalam Pengulangan......................................................................... 11
BAB III PENUTUP .................................................................................................. 16
3.1 Kesimpulan................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 17
3. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Membaca adalah kegiatan meresepsi, menganalisis, dan mengintrepetasi
yang dilakukan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak
disampaikan oleh penulis dalam media tulisan. Membaca juga merupakan suatu
proses merekontruksi makna. Artinya membaca adalah kegiatan menangkap
informasi atau makna yang sesuai dengan informasi yang disampaikan penulis.
Sedangkan membaca puisi adalah perbuatan menyampaikan hasil-hasil sastra
(puisi) dengan bahasa lisan (Aftarudin, 1984 : 24). Membaca puisi sering
diartikan sama dengan deklamasi. Membaca puisi dan deklamasi mengacu pada
satu pengertian yang sama, yakni mengkomunikasikan puisi kepada para
pendengarnya.
B. Tujuan
Tujuan dibuatnya laporan praktik membaca puisi ini untuk menyelesaikan tugas
dari mata Kuliah Keterampilan Membaca.
4. 2
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Membaca
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh
pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis
melalui media kata-kata atau bahasa tulis ( Tarigan, 1984:7)1. Pengertian
lain dari membaca adalah suatu proses kegiatan mecocokkan huruf atau
melafalkan lambang-lambang bahasa tulis. Membaca adalah suatu kegiatan
atau cara dalam mengupayakan pembinaan daya nalar (Tampubolon,
1987:6)2. Dengan membaca seseorang secara tidak langsung sudah
mengumpulkan kata demi kata dalam mengaitkan maksud dan arah
bacaannya yang pada akhirnya pembaca dapat menyimpulkan suatu hal
dengan nalar yang dimilikinya. Tujuan utama membaca adalah untuk
mecari serta memperoleh informasi dari sumber tertulis. Informasi ini
diperoleh melalui proses pemaknaan terhadap bentuk-bentuk yang
ditampilkan.
B. Teknik Membaca puisi
Dalam membaca puisi ada beberapa teknik yang dapat dipergunakan
sebagai berikut :
Intonasi : adalah tekanan suara yang keluar dari mulut, atau
ketepatan penyajian tinggi rendah nada. Intonasi sangat
berpengaruh pada arti sebuah kata dari puisi.
Vokal : yaitu hal mengenai suara bunyi bahasa yang dihasilkan oleh
arus udara dari paru-paru melalui pita suara dan penyempitan pada
1 Tarigan
2 Tampubolon
5. 3
saluran suara diatas glotis. Dalam hal ini vokal yang keluar dari sang
pembaca puisi harus jelas terdengar. Faktor ini yang berkaitan pula
dengan volume atau lemah lembutnya suara yang dikeluarkan.
Jeda
Kalimat puisi yang diucapkan mestinya bisa dimengerti dari kata
yang satu maupun kebagian kata yang selanjutnya, kamu harus
mengatur tempat singgah pembacaan atau jeda yang tepat pada
suatu kalimat. Sehingga tidak memotong kalimat tersebut dibagian
kata yang sifatya satu pengertian, yang nantinya malah terdengar
janggal ditelinga pendengar.
Tempo
Selain jeda penghentian cepat lambatnya tempo juga mempengaruhi
isi suatu kalimat, tempo salah satu sentuhan awal untuk memberikan
alunan suatu puisi. Kalimat-kalimat puisi yang dialunkan akan
terasa merdu apabila pemberian temponya diperhatikan.
Mimik : yaitu ekspresi wajah adalah hasil dari satu atau lebih
gerakan atau posisi otot pada wajah. Ekspresi wajah merupakan
salah satu bentuk komunikasi noverbal, dan dapat menyampaikan
keadaan emosi dari seseorang kepada orang yang mengamatinya.
Ekspresi wajah merupakan salah satu cara penting dalam
menyampaikan pesan sosial dalam kehidupan manusia, namun juga
terjadi pada mamalia lain dan beberapa spesies hewan lainnya.
Gestur : gerak isyarat adalah bentuk komunikasi nonverbal yang
dilakukan dengan anggota tubuh. Gerak isyarat dilakukan untuk
menggantikan atau bersamaan dengan komunikasi verbal. Dengan
gerak isyarat, seseorang dapat mengekspresikan berbagai perasaan
dan pikiran, dari perasaan jijik, permusuhan, hingga penerimaan dan
kasih sayang. Banyak orang yang menggunakan gerak tubuh dan
bahasa tubuh selain kata-kata ketika berbicara. Penggunaan gerak
isyarat berbeda-beda dalam berbagai budaya, dan jumlah gerak
6. 4
tubuh yang pantas digunakan juga berbeda-beda dari suatu lokasi ke
lokasi yang lain.
Penghayatan : pengalaman batin seseorang pembaca puisi harus
dapat merasakan dan menghayati puisi yang dibacanya dalam batin
atau hati nuraninya.
Pernapasan
Pernapasan disini maksudnya napas panjang, pendek, datar ataupun
terengah-engah. Ketika puisi bertema kesedihan maka napas
terengah-engeh perlu diterapkan. Maksudnya seolah sedang merasa
tersiksa suatu beban. Jadi, gunakanlah pernapasan yang tepat untuk
puisi.
7. 1
BAB III
PEMBAHASAN
A. Teknik Membaca Puisi
1. Pembaca puisi pertama
A. Kegiatan apa yang biasa dilakukan sebelum membaca puisi
Latihan olah pikiran, vokal, membaca tiap-tiap bait puisi secara saksama agar mengerti maksud dari puisi tersebut.
B. Kendala apa saja yang dialami dalam membaca puisi
Kendala yang dialami adalah sulitnya melafalkan beberapa kata yang terdengar asing ditelinga, intonasi kurang
jelas, tempo dan jeda yang tidak beraturan, dan sikap pemalu juga tidak percaya diri.
8. 1
C. perkembangan anak sebelum mendapatkan pelatihan pembacaan puisi
Maju
Penilaian: ( contoh nomor 3)
Nilai Siswa =
8
16
𝑥 100 = 50
PEDOMAN ACUAN PENILAIAN
81> sangat baik
61-80 Baik
No Nama
Penilaian Jumlah
Penghayatan/
Ekspresi/
Penjiwaan
Gestur/
Mimik
Artikulasi/
Pelafalan
Intonasi/
Penekanan
Skor Nilai
1 2 3 4 5 6
1 Novi 1 2 2 2 7 44
2 Hilda 1 2 2 2 7 44
3 Laras 2 2 2 2 8 50
4 Rizki 1 2 2 2 7 44
5 Ale 1 2 2 2 7 44
9. 2
41-60 kurang baik
21-40 tidak baik
0-20 Sangat tidak baik
perkembangan anak setelah mendapatkan pelatihan pembacaan puisi Maju
Penilaian: ( contoh nomor 3)
Nilai Siswa =
12
16
𝑥 100 = 75
A. N
o
Nama
Penilaian Jumlah
Penghayatan/
Ekspresi/
Penjiwaan
Gestur/
Mimik
Artikulasi/
Pelafalan
Intonasi/
Penekan
an
Skor Nilai
1 2 3 4 5 6
1 Novi 2 2 3 2 9 56
2 Hilda 2 2 3 2 9 56
3 Laras 2 4 3 2 12 75
4 Rizki 2 2 3 2 9 56
5 Ale 2 2 3 2 9 56
10. 3
PEDOMAN ACUAN PENILAIAN
81> sangat baik
61-80 Baik
41-60 kurang baik
21-40 tidak baik
0-20 Sangat tidak baik
Perkembangan yang ditunjukan oleh setiap anak beragam, karna setiap anak
mempunyai kelebihan dan kemampuan nya masing-masing, ada yang mudah
menyerap pembelajaran dan ada juga yang sukar menyerap pembelajaran, ada
yang lebih baik dan adapula yang biasa saja. Perkembangan tidak terlalu
signifikan mungkin dikarenakan butuh beberapa kali pelatihan dan waktu yang
lebih maksimal agar menjadi lebih baik.
A. Tuliskan temuan lapangan saat melatih pembacaan puisi
Temuan lapangan saat melatih pembacaan puisi adalah kendala saat
melatih anak-anak untuk membaca puisi, mereka mempunyai sifat yang
beragam ada yang pemalu dan ada yang berani, mereka merasa gugup
ketika membaca puisi karena mungkin belum terbiasa.
B. Setelah mengetahui kendala yang dihadapi anak, solusi apa yang anda
berikan?
Solusinya adalah perbanyak berlatih dengan membaca, berlatih
melafalkan kata-kata yang sulit agar lebih lancar membacanya sehingga
fasih tanpa adanya kesulitan dalam pelafalan, dan tumbuhkan rasa
percaya diri kepada anak agar tidak malu-malu dalam membaca puisi.
11. 4
2. Pembaca puisi kedua
A. Kegiatan apa yang dilakukan sesudah membaca puisi Aku
Melatih kembali sembari memaparkan bagaimana cara membaca puisi
yang baik dan benar, latihan olah vokal dan membaca bait-bait puisi
agar lancar.
B. Kendala apa yang dialami anak sesudah membaca puisi Aku
Kendala yang dialami adalah sulitnya melafalkan beberapa kata yang
terdengar asing ditelinga, intonasi kurang jelas, tempo dan jeda yang
tidak beraturan, dan sikap pemalu juga tidak percaya diri. Masih adanya
rasa gugup dan malu-malu sehingga pembacaan puisi yang kurang
maksimal, tapi ada juga anak yang sudah berani dan lancar membaca
puisi.
No Nama
Penilaian Jumlah
Penghayatan/
Ekspresi/
Penjiwaan
Gestur/
Mimik
Artikulasi/
Pelafalan
Intonasi/
Penekanan
Skor Nilai
1 2 3 4 5 6
1 Novi 1 2 2 2 7 44
2 Hilda 1 1 2 3 7 44
3 Laras 2 2 2 2 8 50
4 Rizki 2 2 2 2 8 50
5 Ale 1 2 2 2 7 44
12. 5
C. perkembangan anak sebelum mendapatkan pelatihan pembacaan puisi
Aku
Penilaian: ( contoh nomor 3)
Nilai Siswa =
8
16
𝑥 100 = 50
PEDOMAN ACUAN PENILAIAN
81> sangat baik
61-80 Baik
41-60 kurang baik
21-40 tidak baik
0-20 Sangat tidak baik
perkembangan anak setelah mendapatkan pelatihan pembacaan puisi Aku
A. N
o
Nama
Penilaian Jumlah
Penghayatan/ Gestur/ Artikulasi/ Intonasi/ Skor Nilai
13. 6
Ekspresi/
Penjiwaan
Mimik Pelafalan Penekan
an
1 2 3 4 5 6
1 Novi 2 2 3 2 9 56
2 Hilda 2 2 3 2 9 56
3 Laras 2 4 3 2 12 75
4 Rizki 2 2 3 2 9 56
5 Ale 2 2 3 2 9 56
Penilaian: ( contoh nomor 3)
Nilai Siswa =
12
16
𝑥 100 = 75
PEDOMAN ACUAN PENILAIAN
81> sangat baik
61-80 Baik
41-60 kurang baik
21-40 tidak baik
0-20 Sangat tidak baik
14. 7
D. Tulislah temuan dilapangan saat melatih pembacaan puisi
Perkembangan yang ditunjukan oleh setiap anak beragam, karna setiap
anak mempunyai kelebihan dan kemampuan nya masing-masing, ada
yang mudah menyerap pembelajaran dan ada juga yang sukar menyerap
pembelajaran, ada yang lebih baik dan adapula yang biasa saja.
Perkembangan tidak terlalu signifikan mungkin dikarenakan butuh
beberapa kali pelatihan dan waktu yang lebih maksimal agar menjadi
lebih baik.
E. Setelah mengetahui kendala yang dihadapi anak, solusi apa yang anda
berikan
Solusinya adalah perbanyak berlatih dengan membaca, berlatih
melafalkan kata-kata yang sulit agar lebih lancar membacanya sehingga
fasih tanpa adanya kesulitan dalam pelafalan, dan tumbuhkan rasa
percaya diri kepada anak agar tidak malu-malu dalam membaca puisi.
15. 8
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
1. Simpulan
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh
pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis
melalui media kata-kata atau bahasa tulis ( Tarigan, 1984:7). Pengertian lain
dari membaca adalah suatu proses kegiatan mecocokkan huruf atau
melafalkan lambang-lambang bahasa tulis. Membaca adalah suatu kegiatan
atau cara dalam mengupayakan pembinaan daya nalar (Tampubolon,
1987:6). Dengan membaca seseorang secara tidak langsung sudah
mengumpulkan kata demi kata dalam mengaitkan maksud dan arah
bacaannya yang pada akhirnya pembaca dapat menyimpulkan suatu hal
dengan nalar yang dimilikinya. Tujuan utama membaca adalah untuk
mecari serta memperoleh informasi dari sumber tertulis. Informasi ini
diperoleh melalui proses pemaknaan terhadap bentuk-bentuk yang
ditampilkan.
2. Saran
Untuk generasi muda perlu menjadikan membaca sebagai budaya agar kita
dapat memperluas wawasan serta kemampuan, baik membaca puisi, karya
ilmiah atau fiksi dan lebih mengapreasi nilai seni.