Dokumen tersebut membahas tentang pemerolehan dan perkembangan bahasa anak, meliputi teori-teori pemerolehan bahasa, faktor-faktor yang mempengaruhi pemerolehan bahasa, tahap-tahap perkembangan bahasa anak, serta analisis pemerolehan bahasa dalam aspek fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik.
1. Pemerolehan dan Perkembangan
Bahasa Anak
Oleh Kelompok 7
1. Hamdan Husein Batubara
2. Dessy Noor Ariani
3. Sarfa Wassahua
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Endry
Boeriswati, M.Pd.
Mata Kuliah:
Neuro Psikolinguistik
Ke-SD-an
S3 Pendidikan Dasar
Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta
2. Pokok Bahasan
Teori Pemerolehan Bahasa Anak
(Teori Behaviourisme, Nativisme, Kognitivisme, Interaksionisme)
Tahap Perkembangan Bahasa Anak
Menganalisis Pemerolehan Bahasa Anak
(aspek fonologi, morfologi, sintaksis, dan pragmatik)
1.
2.
3.
3. Konsep Pemerolehan Bahasa
Pemerolehan bahasa
(language acquisition)
Proses-proses yang
berlaku di dalam otak
seorang anak ketika
memperoleh atau
menguasai bahasa
ibunya.
Proses-proses ketika anak
sedang memperoleh
bahasa
Terdiri dari dua aspek:
1. Aspek performance
yang terdiri dari
aspek-aspek
pemahaman dan
pelahiran
2. Aspek kompetensi
(kemampuan
linguistik).
Kemampuan linguistik
anak
Terdiri dari tiga
komponen, yaitu:
1. kemampuan fonologi
2. Kemampuan semantik
3. Kemampuan kalimat
Ketiga komponen ini
diperoleh anak secara
serentak atau bersamaan.
4. Teori Pemerolehan Bahasa
(Teori Behaviourisme, Nativisme, Kognitivisme, Interaksionisme)
•Anak dilahirkan tanpa membawa apa-apa
•Anak belajar bahasa melalui imitasi, modeling, atau reinforcement.
•Psikolog behavioristik mengkaji perilaku linguistik dalam hubungan antara
rangsangan (stimulus) dan reaksi (response)
Teori
Behaviorisme
•Bahasa terlalu kompleks untuk dipelajari dalam waktu dekat dan melalui imitation
•Setiap anak telah memiliki language acquisition device (LAD) yang dibawa sejak
lahir (Miller dan Chomsky, 1957)
Teori Nativisme
•Urutan perkembangan kognitif menentukan perkembangan bahasa.
•Dari lahir sampai 18 bulan, bahasa dianggap belum ada.
Teori
Kognitivisme
•pemerolehan bahasa merupakan hasil interaksi antara kemampuan mental
pembelajaran dan lingkungan bahasa.
Teori
Interaksionisme
5. Faktor-Faktor Pemerolehan Bahasa Anak
• Alat dengar
• Sistem syaraf/ otak: Wernicke, Broca, Motor
• Alat ucap
Faktor Biologis
• Interaksi dan komunikasi dengan lingkungan
Faktor Lingkungan Sosial
• daya atau kemampuan anak dalam berpikir atau bernalar
Faktor Intelegensi
• Motivasi dari dalam (lapar, perhatian, dll), dan motivasi dari luar.
Faktor Motivasi
6. Tahap Perkembangan Bahasa Anak (Piaget dan Vygotsky)
Usia & Tahap Perkembangan
Bahasa
Keterangan
0,0-0,5 Tahap Meraban
(Pralinguistik) Pertama
Berkomunikasi walau hanya dengan cara menoleh,
menangis atau tersenyum.
0,5-1,0 Tahap Meraban
(Pralinguistik) Kedua: Babbling
Memberikan isyarat dan mengoceh dengan mengucapkan
suku kata: mu, ba, pa, ma, baba, mama.
1,0-2,0 Tahap Linguistik I:
Holofrastik; Kalimat Satu Kata
Bisa mengucapkan satu kata, ucapan dikombinasikan
dengan isyarat, dan tahu giliran berbicara. Contoh:
mau, lagi, panas.
2,0-3,0 Tahap Lingistik II:
- Kalimat Dua Kata
Bisa mengucapkan dua kata, dan kata perintah. Contoh:
mama masak, adik minum, papa pigi, sini, sana, lihat,
itu, ini, lagi.
7. Tahap Perkembangan Bahasa Anak (Piaget dan Vygotsky)
Usia & Tahap Perkembangan
Bahasa
Keterangan
3,0-4,0 Tahap Linguistik III:
- Pengembangan Tata Bahasa
- Telegraphic speech
Perbendaharaan kata berkembang, membedakan kata
kerja dan benda, dapat menggunakan kata depan, kata
ganti, dan kata kerja bantu, membuat pola pesan
sependek mungkin.
4,0-5,0 Tahap Linguistik IV:
- Tata Bahasa Pra-Dewasa
mampu menyusun kalimat kompleks, tetapi mereka
masih membuat kesalahan-kesalahan. Contoh: ayo
nyanyi dan nari
5,0- Tahap Linguistik V:
Kompetensi Penuh
Memiliki kompetensi memadai. Setelah menguasai
bahasa lisan, anak dihadapkan dengan tugas
mempelajari bahasa tulis
8. Ciri Proses Belajar Bahasa Pertama & Kedua
BAHASA PERTAMA
• Belajar tidak disengaja
• Berlangsung sejak lahir
• Lingkungan keluarga
sangat menentukan
• Motivasi ada karena
kebutuhan
• Banyak waktu untuk
mencoba bahasa
• Banyak kesempatan
untuk berkomunikasi
BAHASA KEDUA
• Belajar bahasa disengaja
• Berlangsung setelah pelajar berada di sekolah
• Lingkungan sekolah sangat menentukan
• Motivasi pelajar untuk mempelajarinya tidak sekuat
mempelajari bahasa pertama
• Waktu belajar terbatas
• Pelajar tidak mempunyai banyak waktu untuk
mempraktikan bahasa yang dipelajari
• Bahasa pertama mempengaruhi proses belajar bahasa
kedua
• Disediakan alat bantu belajar
• Ada orang yang mengorganisasikannya
9. Strategi Pemerolehan Bahasa Pertama & Kedua
Bahasa Pertama
• Meniru/imitasi
• Produktivitas (melalui
sarana komunikasi/
mimic/ gerak/ isyarat)
• Umpan balik (respon)
• Prinsip operasi
(pembetulan ujaran)
Bahasa Kedua
• Strategi aktif
• Strategi empatik
• Strategi formal
• Strategi eksperimental
• Strategi semantik
• Strategi praktis
• Strategi komunikasi
• Strategi monitor
• Strategi internalisasi
10. Menganalisis Pemerolehan Bahasa Anak
(ASPEK FONOLOGI, MORFOLOGI, SINTAKSIS, DAN SEMANTIK)
Pemerolehan dalam bidang Fonologi
• Pada umur sekitar 6 minggu, anak
mulai mengeluarkan bunyi-bunyi
yang mirip dengan bunyi konsonan
atau vokal. (dekutan yang belum
jelas identitasnya).
• Anak menggunakan bunyi-bunyi
yang telah dipelajarinya dengan
bunyi-bunyi yang belum dipelajari,
misalnya menggantikan bunyi /l/
yang sudah dipelajari dengan bunyi
/r/ yang belum dipelajari.
Perolehan bahasa dalam bidang
Morfologi
• Pada usia 3 tahun anak sudah
membentuk beberapa morfem yang
menunjukkan fungsi gramatikal
nomina dan verba yang digunakan.
Kesalahan gramatika sering terjadi
pada tahap ini karena anak masih
berusaha mengatakan apa yang
ingin dia sampaikan. Anak terus
memperbaiki bahasanya sampai usia
sepuluh tahun
11. Menganalisis Pemerolehan Bahasa Anak
(ASPEK FONOLOGI, MORFOLOGI, SINTAKSIS, DAN SEMANTIK)
Pemerolehan dalam bidang Sintaksis
• Mengucapkan satu kata atau bagian
kata. Kata ini, bagi anak sebenarnya
adalah kalimat penuh.
• Anak-anak mengembangkan tingkat
gramatikal kalimat yang dihasilkan
melalui beberapa tahap, yaitu
melalui peniruan, melalui
penggolongan morfem, dan melalui
penyusunan dengan cara
menempatkan kata-kata secara
bersama-sama untuk membentuk
kalimat.
Pemerolehan dalam bidang Semantik
• Anak menggunakan kata-kata
tertentu berdasarkan kesamaan
gerak, ukuran, dan bentuk.
Misalnya, anak sudah mengetahui
makna kata jam. Awalnya anak
hanya mengacu pada jam tangan
orang tuanya, namun kemudian dia
memakai kata tersebut untuk semua
jenis jam.
12. Daftar Pustaka
• Guat, T. M. (2006). Pemerolehan Bahasa Kanak-kanak; Satu Analisis Sintaksis. Dalam Jurnal
Penyelidikan IPBL. Jilid7, 87-108.
• Indah, R. N. (2011). Proses Pemerolehan Bahasa: Dari Kemampuan hingga
Kekurangmampuan Berbahasa. LiNGUA: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra, 3(1), 1-17.
• Zubaidah, E. (2004). Perkembangan bahasa anak usia dini dan teknik pengembangan di
sekolah. Cakrawala Pendidikan, 3(3), 459-479.
• Hartati, T. (2003). Pemerolehan dan perkembangan bahasa anak.
• Supraptiningsih, Ririk Ratnasari, dan Ariantoni. (2016). Modul Pelatihan Guru Pembelajar:
Penguasaan dan Keterampilan Berbahasa Indonesia. Jakarta: Direktorat Pembinaan Guru
Pendidikan Dasar, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.