2. PENGERTIAN PARAGRAF
Paragraf adalah seperangkat kalimat yang
membicarakan suatu gagasan atau topik. Kalimat-
kalimat dalam paragraf memperlihatkan kesatuan
pikiran atau mempunyai keterkaitan dalam
membentuk gagasan atau topik tersebut. Walaupun
paragraf itu mengandung beberapa kalimat, tidak
satupun dari kalimat-kalimat itu yang memperkatakan
soal lain. Seluruhnya memperbincangkan satu
masalah atau sekurang-kurangnya bertalian erat
dengan masalah itu.
http://izanbahdin.blogspot.com
3. SYARAT-SYARAT PARAGRAF
Paragraf yang baik harus memiliki 4 ketentuan, yaitu:
a. Kesatuan Paragraf
Dalam sebuah paragraf terdapat hanya satu pokok pikiran. Oleh karena
itu, kalimat-kalimat yang membentuk paragraf perlu ditata secara cermat
agar tidak ada satu pun kalimat yang menyimpang dari ide pokok paragraf
itu. Kalau ada kalimat yang menyimpang dari ide pokok pikiran paragraf
itu, paragraf menjadi tidak berpautan, tidak utuh. Kalimat yang
menyimpang itu harus dikeluarkan dari paragraf.
b. Kepaduan Paragraf
Kepaduan paragraf dapat terlihat melalui penyusunan kalimat yang logis
dan melalui ungkapan-ungkapan (kata-kata) pengait antarkalimat.
c. Adanya Kalimat Pokok
Biasanya diletakkan pada awal paragraf, tetapi bisa juga diletakkan pada
bagian tengah maupun akhir paragraf. Kalimat pokok adalah kalimat inti
dari ide atau gagasan dari sebuah paragraf. Biasanya berisi suatu
pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat lainnya
dalam bentuk kalimat penjelas.
d. Adanya Kalimat Penjelas
Adalah kalimat yang memberikan penjelasan tambahan atau detail rincian
dari kalimat pokok suatu paragraf.
http://izanbahdin.blogspot.com
4. KATA HUBUNG ANTAR KALIMAT
Ada 3 jenis kata hubung, yaitu: 1) ungkapan penghubung transisi, 2) kata
ganti atau 3) kata kunci (pengulangan kata yang dipentingkan).
Kata Transisi
Ungkapan pengait antarkalimat dapat berupa ungkapan hubungan/
transisi.
Beberapa kata transisi
Hubungan tambahan
contoh: lebih lagi, selanjutnya, tambahan pula, berikutnya, lagipula.
Hubungan pertentangan
contoh: akantetapi, namun, bagaimanapun, walaupun demikian, dll.
Hubungan perbandingan
contoh: sama dengan itu, dalam hal yang demikian, sehubungan
dengan itu.
Hubungan akibat
contoh: oleh sebab itu, jadi, akibatnya, oleh karena itu, maka, oleh
sebab itu.
Hubungan tujuan, contoh: untuk itu, untuk maksud itu.
http://izanbahdin.blogspot.com
5. Hubungan singkatan
contoh: singkatnya, pendeknya, akhirnya,
pada umumnya, dengan kata lain.
Hubungan waktu
contoh: sementara itu, segera setelah itu,
beberapa saat kemudian.
Hubungan tempat
contoh: berdekatan dengan itu
http://izanbahdin.blogspot.com
6. Kata Ganti
Ungkapan pengait paragraf dapat juga
berupa kata ganti orang maupun kata yang
lain.
Kata Ganti Orang
Kata Ganti yang Lain
Kata ganti lain yang digunakan dalam
menciptakan kepaduan paragraf ialah itu,
ini, tadi, begitu, demikian, di situ, ke situ, di
atas, di sana, di sini dan sebagainya.
http://izanbahdin.blogspot.com
7. KATA KUNCI
Ungkapan pengait dapat pula berupa
pengulangan kata-kata kunci, seperti
kata pemanasan global pada contoh
paragraf yang pertama. Pengulangan
kata-kata kunci ini perlu dilakukan
dengan hati-hati (tidak terlalu sering).
http://izanbahdin.blogspot.com
8. MACAM-MACAM PARAGRAF MENURUT
TEKNIK PEMAPARANNYA
a. Deskriptif
Paragraf Deksriptif adalah menggambarkan suatu kejadian
dengan kata kata yang merangsang indra agar realistis.
Paragraf ini melukiskan apa yang terlihat di depan mata. Jadi,
sifat dari paragraf ini tata ruang atau tata letak. Pembicaraannya
dapat berurutan dari atas ke bawah atau dari kiri ke kanan.
Dengan kata lain, deskriptif berurusan dengan hal-hal kecil
yang tertangkap oleh panca indera.
b. Ekspositoris
Paragraf Ekspositoris kadang disebut juga sebagai paragraf
paparan. menguraikan sesuatu sejelas jelasnya agar pembaca
mudah mengerti dan jelas. Paragraf ini menampilkan suatu
objek. Peninjauannya tertuju pada satu unsur saja.
Penyampaiannya dapat menggunakan perkembangan analisis
kronolis atau keruangan.
http://izanbahdin.blogspot.com
9. c. Argumentatif
Paragraf argumentatif sebenarnya dapat dimasukkan
ke dalam ekspositiris. Berisi fakta yang tidak untuk
persuasif melainkan hanya menegaskan pendapat
penulis. Paragraf ini lebih bersifat membujuk atau
meyakinkan pembaca terhadap suatu hal atau objek.
d. Naratif
Karangan narasi biasanya dihubung-hubungkan
dengan cerita. Menceritakan suatu kejadian
berdasarkan kronologi. Oleh sebab itu, karangan
narasi atau paragraf narasi hanya kita temukan
dalam novel, cerpen, atau hikayat.
http://izanbahdin.blogspot.com