SlideShare a Scribd company logo
PARAGRAF
Sebuah karangan ilmiah tidak mungkin
baik bila paragraf-paragraf penyusunnya tidak
baik.
Sama halnya dengan paragraf, tidak mingkin
menjadi paragraf yang baik bila kalimat-kalimat
penyusunnya juga tidak baik.
Demikian juga dengan kalimat, tidak mungkin
diperoleh kalimat yang baik bila kata-kata
penyusunnya tidak tepat dan tidak sesuai.
Paragraf adalah …
Paragraf merupakan perpaduan kalimat-
kalimat yang memperlihatkan kesatuan
pikiran atau kalimat-kalimat yang berkaitan
dalam membentuk gagasan atau topik
tersebut. KATA KUNCI
Bagian tulisan atau karangan
Himpunan kalimat
Kesatuan pikiran
Berdasarkan sarananya bahasa dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu bahasa tulis dan lisan. Bahasa tulis ialah bahasa yang
dituliskan atau dicetak, berupa karangan, sedangkan bahasa
lisan ialah bahasa yang diucapkan atau dituturkan, berupa
pidato atau percakapan. Dalam bahasa tulis paragraf merupakan
bagian dari suatu karangan dan dalam bahasa lisan merupakan
bagian dari suatu tuturan.
Syarat penulisan paragraf yang baik
Paragraf yang baik hendaknya memenuhi
tiga syarat, yaitu (1) kesatuan,(2) kepaduan, dan
(3) isi yang menandai (Soedjito 1991).
“Dalam sebuah paragraf hanya terdapat satu pokok pikiran”
Oleh karena itu, kalimat-kalimat yang membentuk paragraf
perlu ditata secara cermat agar tidak ada satu pun kalimat yang
menyimpang dari pokok pikiran paragraf itu.
Apabila ada kalimat yang menyimpang dari pokok pikiran atau
ide pokok paragraf itu, maka paragraf itu menjadi tidak padu
dan tidak utuh. Kalimat yang menyimpang itu harus dikeluarkan
dari paragraf.
a. kesatuan
Jateng sukses. Kata-kata ini meluncur gembira
dari pelatih regu Jateng, selesai pertandingan final
Kejurnas Tenis Minggu malam di Gedung Olah Raga
Jatidiri Semarang. Kota Semarang terdapat di pantai
utara pulau Jawa, ibu kota propinsi Jateng. Pernyataan
itu dianggap wajar karena apa yang diimpi-impikan
selama ini dapar terwujud, yaitu satu medali emas, satu
medali perak, dan satu medali perunggu. Hal itu
ditambah lagi oleh pilihan petenis terbaik yang jatuh ke
tangan Jateng. Hasil yang diperoleh itu adalah prestasi
puncak yang pernah diraih oleh Jateng dalam arena
kejurnas.
Kepaduan paragraf dapat dilihat dari penyusunan
kalimat secara logis dan dari ungkapan-ungkapan
(kata-kata) pengait antarkalimat.
Urutan yang logis akan terlihat dalam susunan
kalimat-kalimat dalam paragraf itu.
Dalam paragraf itu tidak ada kalimat yang sumbang
atau keluar dari permasalahan yang dibicarakan.
b. kepaduan
(1) Hubungan tambahan: lebih lagi, selanjutnya, tambahan pula, di samping itu, lalu,
berikutnya, demikian pula, begitu juga, lagi pula.
(2) Hubungan pertentangan: akan tetapi, namun, bagaimanapun, walaupun demikian,
sebaliknya, meskipun begitu, lain halnya.
(3) Hubungan perbandingan: sama dengan itu, dalam hal yang demikian, sehubungan
dengan itu.
(4) Hubungan akibat: oleh sebab itu, jadi, akibatnya, maka.
(5) Hubungan tujuan: untuk itu, untuk maksud itu.
(6) Hubungan singkatan: singkatnya, pendeknya, akhirnya, pada umumnya, dengan
kata lain, sebagai simpulan.
(7) Hubungan waktu: sementara itu, segera setelah itu, beberapa saat kemudian.
(8) Hubungan tempat: berdekatan dengan itu.
Belum ada isyarat jelas bahwa masyarakat sudah
menarik tabungan deposito mereka. Sementara itu,
bursa efek Indonesia mulai guncang menampung
serbuan para pemburu saham. Agaknya, pemilik-
pemilik uang berusaha meraih sebanyak-banyaknya
saham yang dijual di bursa. Oleh karena itu, bursa efek
berusaha menampung minat pemilik yang menggebu-
gebu. Akibatnya, indeks harga saham gabungan (IHSG)
dalam tempo cepat melampaui angka 100
persen. Bahkan, kemarin IHSG itu meloncat ke tingkat
101,828 persen.
Sebuah paragraf dikatan memiliki isi yang memadai
jika memiliki sejumlah rincian yang terpilih dengan
patut sebagai pendukung pokok pikiran paragraf.
Paragraf yang hanya terdiri atas satu atau dua
kalimat, jelas tidak memadai dalam hal isi. Paling
tidak kalimat utama dijelaskan oleh beberapa
kalimat penjelas.
c. Isi yang memadai
1. Deduktif
2. Induktif
3. Campuran
JENIS PARAGRAF
PARAGRAF DEDUKTIF
Kalimat utama
Memang benar masalah utama dewasa iniMemang benar masalah utama dewasa ini
adalah soal penyebaran penduduk yang tidak merata.adalah soal penyebaran penduduk yang tidak merata.
Tetapi memindahkan manusia tidak semudahTetapi memindahkan manusia tidak semudah
memindahkan barang.memindahkan barang. Bahkan harus bisa
menunjukan prospek hidup yang lebih baik. Ada
beberapa syarat yang harus dipenuhi, antara lain
faktor-faktor ekonomi dan sosial psikologis. Faktor
ekonomi, misalnya daerah-daerah yang baru dibuka
harus bisa paling tidak menjamin kelangsungan hidup
transmigran.
PARAGRAF INDUKTIF
Kalimat utama
Seorang pelukis bila melihat sawah luas membentang
sampai ke kaki gunung, akan tergerak hatinya untuk
mengabadikannya dengan alat lukisnya. Seorang insinyur
pertanian melihat sawah tersebut mungkin dalam
pikirannya timbul gagasan bagaimana cara meningkatkan
hasil padinya. Lain pula pandangan seorang pemain
layang-layang. Ia melihat sawah yang luas membentang
itu sebagai arena mengadu layang-layang yang bebas dari
segala bahaya. Jadi, nyatalah bahwa tanggapan dan sikap
terhadap sesuatu bergantung pada keahlian atau
kesenangannya.
PARAGRAF CAMPURAN
Kalimat utama
Kalimat utama
Tiap bahasa mempunyai sistem ungkapan dan sistim makna
yang khusus. Hal ini ditentukan oleh kerangka alam pikiran pemakai
bahasa itu. Bahasa Indonesia, misalnya, tidak mengenal bentuk jamak
dan tunggal, juga perubahan bentuk kata kerja berdasarkan perbedaan
waktu. Bahasa Inggris tidak mengenal perbedaan tingkatan
berdasarkan tata tingkat sosial. Bahasa Zulu tidak mengenal kata
yang berarti “lembu”, tetapi mengenal kata yang berarti “lembu putih,
lembu merah”, dan sebagainya. Berdasarkan kenyataan itu para
linguis mengatakan; bahwa setiap bahasa mempunyai sistem
fonologi, gramatika, serta sistem semantik yang khusus.
Teknik Pengembangan Paragraf
Dalam jenis pengembangan ini dikemukakan suatu
pernyataan, kemudian disebutkan rincian-rincian berupa
contoh-contoh kongkret.
b. Pengembangan Paragraf dengan Pemberian Contoh
Kesalahan dalam penulisan karya ilmiah, pada umumnya
terletak pada pemilihan kata (diksi) dan penyusunan kalimat efektif.
Kesalahan pemilihan kata yang tepat, di antaranya digunakannya
kata sering, mungkin, kadang-kadang, sangat, danmemangyang
mengarah pada ketidakyakinan penulis akan hal yang dikemukakan.
Adapun kesalahan penyusunan kalimat efektif, misalnya menulis kalimat
yang panjang yang di dalamnya terdapat kata yang tidak perlu, seperti
penulisan kata dapat, telah, dan adalah pada kalimat Dalam bab ini
dapat dituliskan dua hal yang telah menjadi temuan penelitian ini
adalah sebagai berikut.
Dalam jenis pengembangan ini dikemukakan suatu
pernyataan, kemudian disebutkan rincian-rincian berupa
contoh-contoh kongkret.
b. Pengembangan Paragraf dengan Pemberian Contoh
Kesalahan dalam penulisan karya ilmiah, pada umumnya
terletak pada pemilihan kata (diksi) dan penyusunan kalimat efektif.
Kesalahan pemilihan kata yang tepat, di antaranya digunakannya
kata sering, mungkin, kadang-kadang, sangat, danmemangyang
mengarah pada ketidakyakinan penulis akan hal yang dikemukakan.
Adapun kesalahan penyusunan kalimat efektif, misalnya menulis kalimat
yang panjang yang di dalamnya terdapat kata yang tidak perlu, seperti
penulisan kata dapat, telah, dan adalah pada kalimat Dalam bab ini
dapat dituliskan dua hal yang telah menjadi temuan penelitian ini
adalah sebagai berikut.
Pengembangan paragraf dengan cara ini mula-mula
dikemukakan pendapat umum yang menjadi pikiran pokok
kemudian kalimat-kalimat penjelas yang merupakan fakta-
fakta yang meyakinkan pendapat tersebut.
c. Pengembangan Paragraf dengan
Menampilkan Fakta-Fakta
Banyak ilmuwan Indonesia yang tidak dapat menggunakan
paragraf secara efektif. Kagagalan ini terjadi karena tidak dipahaminya
fungsi paragraf sebagai pemersatu kalimat-kalimat yang koheren serta
berhubungan secara sebab dan akibat untuk menjelaskan suatu
kesatuan gagasan atau tema. Oleh karena itu, sering dijumpai tulisan
yang sukar dipahami sebab tidak jelas pemisahan bagian-bagiannya
untuk menghasilkan argumen yang meyakinkan.
Alasan-alasan yang digunakan untuk mengembangkan paragraf jenis ini dapat berupa
sebab-akibat atau akibat-sebab.
Dalam pengembangan jenis sebab-akibat, lebih dahulu dikemukakan fakta yang
menjadi sebab terjadinya sesuatu kemudian diikuti rincian-rincian sebagai akibatnya.
Dalam hal ini, sebab merupakan pikiran utama, sedangkan akibat merupakan pikiran-
pikiran penjelas.
d. Pengembangan Paragraf dengan
Memberikan Alasan-Alasan
(1) Kemampuan menyusun paragraf yang baik adalah modal
kesuksesan bagi mahasiswa. (2) Ia dapat mengungkapkan ide atau
gagasannya dengan jelas kepada dosen atau kepada partisipan ketika
berdiskusi. (3) Tugas-tugas juga terbaca dan dapat dipahami dengan
cepat oleh dosen karena ide, gagasan, maupun argumentasinya
dipaparkan dengan menggunakan kalimat-kalimat yang singkat, padat,
dan jelas. (4) Dosen tidak segan memberikan nilai yang bagus karena
tidak memusingkan kepala ketika memeriksa dan argumentasinya jelas
meskipun kurang tepat.
Dalam jenis pengembangan ini dipaparkan semua
persamaan dan atau perbedaan tentang dua atau lebih
objek/gagasan.
e. Pengembangan Paragraf dengan
Perbandingan
(1) Dalam kesusastraan Indonesia kita mengenal cipta sastra
yang disebut pantun dan syair. (2) Kedua cipta sastra itu berbentuk puisi
dan tergolong hasil sastra lama. (3) Kedua puisi lama itu jumlah baris-
barisnya sama, yaitu empat baris. (4) Baik pantun maupun syair seperti
pada bentuk aslinya, tidak kita jumpai pada cipta sastra masa kini. (5)
Kalau pun ada, biasanya hanya dalam nyanyian saja.
Definisi luas (definisi formal yang diperluas) dapat dipakai
untuk mengembangkan pokok pikiran. Semua penjelasan
atau uraian menuju pada perumusan definisi itu.
f. Pengembangan Paragraf dengan Definisi Luas
Karangan eksposisi adalah karangan yang berusaha
menerangkan suatu hal atau sesuatu gagasan. Dalam memaparkan
sesuatu, kita dapat menjelaskan dan memberi keterangan belaka, dapat
pula mengembangkan sebuah gagasan sehingga menjadi luas dan
gampang dimengerti. Panjang karangan tidak dibatasi, bergantung pada
kemampuan pengarang dalam memaparkan atau memberikan
penjelasan ide atau gagasan yang disampaikan.
Dalam jenis pengembangan ini, rincian-rincian terhadap kalimat utama terdiri
atas campuran dari dua atau lebih cara pengembangan paragraf. Jadi,
misalnya terdapat campuran umum-khusus dengan sebab akibat, sebab-
akibat dengan perbandingan, contoh-contoh dengan perbandingan, dan
sebagainya.
g. Pengembangan Paragraf dengan Campuran
Karangan eksposisi adalah karangan yang berusaha
menerangkan suatu hal atau sesuatu gagasan. Dalam memaparkan
sesuatu, kita dapat menjelaskan dan memberi keterangan belaka, dapat
pula mengembangkan sebuah gagasan sehingga menjadi luas dan
gampang dimengerti. Panjang karangan tidak dibatasi, bergantung pada
kemampuan pengarang dalam memaparkan atau memberikan
penjelasan ide atau gagasan yang disampaikan.
(1) Bahasa tutur ialah bahasa yang dipakai dalam pergaulan
sehari-hari, terutama dalam percakapan. (2) Pada umumnya
bersahaja/sederhana dan singkat bentuknya. (3) Kata-kata yang
digunakan tidak banyak macam dan jumlahnya. (4) Lagi pula hanya
menggunakan kata-kata yang lazim dipakai sehari-hari. (5) Untuk itu,
digunakan kata kata tutur, yaitu kata yang hanya boleh dipakai dalam
bahasa tutur, misalnya bilang, bikin, sendirian, nggak, emang,
dipikirin, dan sebagainya. (6) Sering pula kata-katanya dibentuk secara
salah, misalnya dibikin betul(dibetulkan), belum lihat (belum
melihat), merobah(mengubah), dan sebagainya. (7) Lafalnya pun sering
menyimpang dari lafal yang umum,
misalnya: dapet(dapat),malem (malam), ampat (empat), dipersilahkan (
dipersilakan), dan sebagainya. (8) Bahkan sering juga menggunakan
urutan kata yang menyimpang dari bahasa umum, misalnya ini hari, itu
orang, lain hari, lain kali, dan sebagainya
POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF
1. Menggunakan metode analisis penalaran:
a. pengurutan gagasan yang logis
b. Penghubungan sebab-akibat
c. Pemrosesan
d. Pendefinisian
2. Menggunakan metode ilustrasi:
a. Pencotohan
b. Pembandingan dan pertentangan
c. Pengisahan
a) Sebab-Akibat
Jalan Kebon Jati akhir-akhir ini kembali macet
dan semrawut. Lebih dari separuh jalan
kendaraan kembali tersita oleh kegiatan
perdagangan kaki lima. Untuk mengatasinya,
pemerintah akan memasang pagar pemisah
antara jalan kendaraan dengan trotoar. Pagar ini
juga berfungsi sebagai batas pemasangan tenda
pedagang kaki lima tempatmereka diizinkan
berdagang. Pemasangan pagar ini terpaksa
dilakukan mengingat pelanggaran pedagang kaki
lima di lokasi itu sudah sangat keterlaluan,
sehingga menimbulkan kemacetan lalu lintas.
1) Model Contoh-contoh
masih berkisar tentang pencemaran
lingkungan, gubernur Jawa Tengah memberi
contoh tentang jambu mete di Mayong Jepara
yang diserang ulat kipat atau Cricula
Trifenestrata. Ulat ini timbul akibat berdirinya
peternakan ayam di tengah-tengah
perkebunan tersebut. menurut gubernur, izin
peternakan ayam di Mayong itu diberikan
untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. “Kalau hal ini memang benar, lain
kali kita harus hati-hati dalam memberikan
izin mendirikan suatu usaha”, ujar gubernur
2) Perbandingan dan Pertentangan
Ratu Elizabeth tidak begitu tertarik dengan
mode, tetapi selalu berusaha tampil di muka umum
seperti apa yang diharapkan rakyatnya. Kalau keluar
kota paling senang mengenakan pakaian yang
praktis. Ia menyenangi topi dan scarf. Lain halnya
dengan Margareth Thatcher. Sejak menjadi
pemimpin partai konservatif, ia melembutkan gaya
berpakaian dan rambutnya. Ia membeli pakaian
sekaligus dua kali setahun. Ia lebuh cenderung
berbelanja di tempat yang agak murah. Ia hanya
memakai topi ke pernikahan, ke pemakaman dan
upacara resmi pembukaan parlemen.
Contoh-contoh
3. Pengisahan
Pada tahun 1977 ia lulus ujian negara MTs. Satu
setengah tahun berikutnya, ia lulus ujian negara PGA
4 tahun yang hampir saja tidak diikutinya karena
merasa sudah cukup dengan ijazah MTs. Padahal
dengan ijazah PGA 4 tahun, ia dapat melanjutkan ke
PGAN Kudus langsung kelas 2 pada tahun 1979 dan
lulus pada 1981. Ia baru saja benar-benar berniat
melanjutkan studi ketika hampir lulus dari PGAN dan
diterima pada jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia IKIP Surabaya. Pada tahun 1982 ia dan
teman-temannya transfer secara klasikal ke jenjang
S1 sampai lulus pada tahun 1985 (Asrori, 1998:215)
PENGEMBANGAN PARAGRAF
1. Berdasarkan Teknik
1) Klimaks dan antiklimaks
Bentuk traktor mengalami perkembangan dari zaman ke zaman
sesuai dengan kemajuan teknologi yang dicapai umat manusia.
Pada waktu mesin uap baru jaya-jayanya, ada taraktor yang
dijalan kan dengan mesin uap. Modelnya kira-kira seperti mesin
giling yang digerakkan dengan uap. Pada waktu tank menjadi
pusat perhatian orang, traktor pun ikut-ikutan diberi model
seperti tank. Keturunan traktor model tank ini sampai sekarang
masih dipergunakan orang, yaitu traktor yang memakai roda
rantai. Traktor semacam ini adalah hasil perusahaan Carterpillar.
Di samping Carterpillar, Ford pun tidak ketinggalan dalam
pembuatan traktor dan alat-alat pertanian lainnya. Jepang pun
tidak kalah saing dalam bidang ini. Produksi Jepang yang khas di
Indonesia terkenal dengan nama padi traktor yang bentuknya
mengalami perubahan dari model-model sebelumnya (Gorys
Keraf, 1980)
2) Umum-Khusus
Salah satu kedudukan bahasa Indonesia
adalah sebagai bahasa nasional. Kedudukan ini
dimiliki sejak dicetuskannya Sumpah Pemuda
pada tanggal 28 Oktober 1928. kedudukan ini
dimungkinkan oleh kenyataan bahawa bahasa
Melayu yang mendasari bahasa Indonesia telah
menjadi Lingua Franca selama berabad-abad di
seluruh tanah air kita. Hal ini ditunjang lagi oleh
faktor tidak terjadinya “persaingan bahasa”
maksudnya persaingan bahasa daerah yang satu
dengan bahasa derah yang lain untuk mencapai
kedudukannya sebagai bahasa nasional.
Dokumen-dokumen dan keputusan-keputusan
serta surat-menyurat yang dikeluarkan pemerintah
dan badan-badan kenegaraan lainnya ditulis dalam
bahasa Indonesia. Pidato-pidato terutama pidato
kenegaraan, ditulis dan diucapkan di dalam bahasa
Indonesia. Hanya dalam keadaan tertentu, demi
kepentingan komunikasi antarbangasa kadang-kadang
pidato resmi ditulis dan diucapkan dalam bahasa asing,
terutama bahasa Inggris. Demikian juga pemakaian
bahasa Indonesia oleh masyarakat dalam upacara,
peristiwa, dan kegiatan kenegaraan. Dengan kata lain,
komunikasi timbal balik antar pemerintah dan
masyarakat berlangsung dengan menggunakan bahasa
Indonesia.
3) Analogi
Perkembangan teknologi sungguh menakjubkan.
Kehebatannya menandingi kesaktian para satria dan
dewa dalam cerita wayang. Kereta-kereta tanpa kuda,
tanpa sapi, dan tanpa kerbau. Jakarta-Surabaya telah
dapat ditempuh dalam sehari. Deretan gerbong yang
panjang penuh barang dan orang, hanya ditaik dengan
kekuatan air semata. Jaringan jalan kereta api telah
membelah-belah pulau. Asap yang mewarnai tanah air
dengan garis hitam, semakin pudar untuk hilang ke
dalam ketiadaan. Dunia rasanya tidak berjarak lagi,
telah dihilangkan dengan kawat. Kekuatan bukan lagi
monopoli gajah dan badak, tetapi telah diganti dengan
benda-benda kecil buatan manusia.
5. PENGEMBANGAN PARGRAF
• Alamiah spasial
• Klimaks Kronologis
• Analogi
• Sebab akibat
• Contoh-contoh
• Definisi luas
• Perbandingan dan pertentangan
• Klasifikasi
URAIAN DAN CONTOH
Pikiran utama dari sebuah paragraf hanya
akan jelas kalau diperinci dengan pikiran-pikiran
penjelas. Tiap pikiran penjelas dapat dituang ke
dalam satu kalimat penjelas atau lebih. Malahan
ada juga kemungkinan, dua pikiran penjelas
dituang ke dalam sebuah kalimat penjelas. Tetapi
sebaiknya sebuah pikiran penjelas dituang ke
dalam sebuah kalimat penjelas. Dalam sebuah
paragraf terdapat satu pikiran utama dan
beberapa pikiran penjelas. Inilah yang dinamakan
paragraf.
CONTOH
Kerangka paragraf: pikiran utama: keindahan alam yang
mengecewakan
Pikiran penjelas: - manusia telah mengubah segalanya
- hutan, sawah, dan ladang tergusur
- pohon sudah tidak ada
-pagar bunga telah berganti
- pembangunan gedung-gedung
mewah
Kerangka di atas dapat dikembangkan menjadi sebuah
paragraf. Cobalah anda perhatikan cara pengembangannya
Bernostalgia tentang indahnya alam di Batu-
Malang, hanya akan menimbulkan kekecewaan.
Dalam kurun waktu 30 tahun, dinamika kehidupan
anak-anak manusia telah mengubah segala-galanya.
Hutan, sawah, dan ladang telah tergusur oleh
berbagai bentuk bangunan yang meeluncur dari kota.
Ranting dan cabang pohon telah berganti dengan
jeruji besi. Pagar tanaman bungan yang bermekaran
dengan indahnya, telah diterjang tembok beton yang
kokoh. Batu-batu gunung telah menghadirkan gedung
plaza megah yang menelan biaya milyaran. Arus
modernisasi dengan angkuhnya telah menelan
kemesraan desa ini dari berbagai penjuru
1. Repetisi atau Pengulangan
Bahan yang dipakai untuk karangan ini adalah
surat kabar dan majalah yang terbit antara tahun
1928 dan 1945 koleksi Museum Pusat. Jumlah
surat kabar berbahasa Indonesia yang terbit pada
tahun 1928 ada 26 buah, pada tahun 1930 ada 27
buah, pada tahun 1935 ada 15 buah, pada tahun
1940 ada 4 buah, dan pada tahun 1945 ada 22
buah. Di antara tahun 30-an terdapat peredaran
surat kabar Indonesia sebanyak 1.000 lembar per
hari bagi lebih kurang 50 juta orang
2. Penggunaan kata ganti
Dengan penuh kepuasan Pak Marto
memandangi hamparan padi yang tumbuh dengan
subur. Jerih payahnya tidak sia-sia. Beberapa
bulan lagi ia akan memetik hasilnya. Sudah
terbayang di matanya orang sibuk memotong,
memanggul padi berkarung-karung, dan
menimbunnya di halaman rumah. Tentu istri,
anak, dan calon menantunya, Acep akan
bergembira. Hasil panen yang berlimpah ini tentu
dapat mengantarkan mereka ke mahligai
perkawinan.

More Related Content

What's hot

contoh akta notaris + surat surat perjanjian dan pernyataan
contoh akta notaris + surat surat perjanjian dan pernyataancontoh akta notaris + surat surat perjanjian dan pernyataan
contoh akta notaris + surat surat perjanjian dan pernyataanaswel13
 
B.Indonesia : Makna dan Parafrase "Senja di Pelabuhan Kecil"
B.Indonesia : Makna dan Parafrase "Senja di Pelabuhan Kecil"B.Indonesia : Makna dan Parafrase "Senja di Pelabuhan Kecil"
B.Indonesia : Makna dan Parafrase "Senja di Pelabuhan Kecil"Alghan123
 
Pertemuan 3 Diksi n Kalimat Efektif
Pertemuan 3 Diksi n Kalimat EfektifPertemuan 3 Diksi n Kalimat Efektif
Pertemuan 3 Diksi n Kalimat EfektifNini Ibrahim01
 
JENIS-JENIS KALIMAT
JENIS-JENIS KALIMATJENIS-JENIS KALIMAT
JENIS-JENIS KALIMATMagdaNae
 
PPT teks editorial 2022 sprvsi.pptx
PPT teks editorial 2022 sprvsi.pptxPPT teks editorial 2022 sprvsi.pptx
PPT teks editorial 2022 sprvsi.pptxPanjiPrakoso4
 
MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PUISI
MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PUISIMATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PUISI
MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PUISIAmin Eko Wulandari
 
Jenis Jenis Konjungsi
Jenis Jenis KonjungsiJenis Jenis Konjungsi
Jenis Jenis Konjungsiusman siregar
 
TEKS BIOGRAFI PPT.pptx
TEKS BIOGRAFI PPT.pptxTEKS BIOGRAFI PPT.pptx
TEKS BIOGRAFI PPT.pptxirmalestari15
 
Teknik Membaca SQ3R
Teknik Membaca SQ3RTeknik Membaca SQ3R
Teknik Membaca SQ3RTian Sarwoyo
 

What's hot (20)

contoh akta notaris + surat surat perjanjian dan pernyataan
contoh akta notaris + surat surat perjanjian dan pernyataancontoh akta notaris + surat surat perjanjian dan pernyataan
contoh akta notaris + surat surat perjanjian dan pernyataan
 
B.Indonesia : Makna dan Parafrase "Senja di Pelabuhan Kecil"
B.Indonesia : Makna dan Parafrase "Senja di Pelabuhan Kecil"B.Indonesia : Makna dan Parafrase "Senja di Pelabuhan Kecil"
B.Indonesia : Makna dan Parafrase "Senja di Pelabuhan Kecil"
 
Sinonimdanantonim
SinonimdanantonimSinonimdanantonim
Sinonimdanantonim
 
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa IndonesiaKonsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
Pertemuan 3 Diksi n Kalimat Efektif
Pertemuan 3 Diksi n Kalimat EfektifPertemuan 3 Diksi n Kalimat Efektif
Pertemuan 3 Diksi n Kalimat Efektif
 
Kal majemuk-sekarang
Kal majemuk-sekarangKal majemuk-sekarang
Kal majemuk-sekarang
 
Pembentukan paragraf
Pembentukan paragrafPembentukan paragraf
Pembentukan paragraf
 
JENIS-JENIS KALIMAT
JENIS-JENIS KALIMATJENIS-JENIS KALIMAT
JENIS-JENIS KALIMAT
 
Bhs ind (4) Bahasa Ragam Ilmiah
Bhs ind (4) Bahasa Ragam IlmiahBhs ind (4) Bahasa Ragam Ilmiah
Bhs ind (4) Bahasa Ragam Ilmiah
 
Penerjemahan sastra
Penerjemahan sastraPenerjemahan sastra
Penerjemahan sastra
 
Pragmatik
PragmatikPragmatik
Pragmatik
 
PPT teks editorial 2022 sprvsi.pptx
PPT teks editorial 2022 sprvsi.pptxPPT teks editorial 2022 sprvsi.pptx
PPT teks editorial 2022 sprvsi.pptx
 
Wacana
WacanaWacana
Wacana
 
Struktur morfologi bahasa indonesia
Struktur morfologi bahasa indonesiaStruktur morfologi bahasa indonesia
Struktur morfologi bahasa indonesia
 
MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PUISI
MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PUISIMATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PUISI
MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PUISI
 
Beberapa masalah dalam penerjemahan
Beberapa masalah dalam penerjemahanBeberapa masalah dalam penerjemahan
Beberapa masalah dalam penerjemahan
 
Jenis Jenis Konjungsi
Jenis Jenis KonjungsiJenis Jenis Konjungsi
Jenis Jenis Konjungsi
 
TEKS BIOGRAFI PPT.pptx
TEKS BIOGRAFI PPT.pptxTEKS BIOGRAFI PPT.pptx
TEKS BIOGRAFI PPT.pptx
 
Teknik Membaca SQ3R
Teknik Membaca SQ3RTeknik Membaca SQ3R
Teknik Membaca SQ3R
 
Pengertian dan Jenis Frasa
Pengertian dan Jenis FrasaPengertian dan Jenis Frasa
Pengertian dan Jenis Frasa
 

Similar to Penulisan paragraf

Paragraf makalah
Paragraf makalahParagraf makalah
Paragraf makalahAhmad S
 
BAHASA INDONESIA - Paragraf atau Alinea
BAHASA INDONESIA - Paragraf atau AlineaBAHASA INDONESIA - Paragraf atau Alinea
BAHASA INDONESIA - Paragraf atau AlineaDiana Amelia Bagti
 
Pengembangan paragraf
Pengembangan paragrafPengembangan paragraf
Pengembangan paragrafadityaaad
 
Tugas makalah paragraf.docx
Tugas makalah paragraf.docxTugas makalah paragraf.docx
Tugas makalah paragraf.docxakubi1
 
Teknik Menulis ( Strong paragraf )
Teknik Menulis ( Strong paragraf )Teknik Menulis ( Strong paragraf )
Teknik Menulis ( Strong paragraf )Idrus Dama
 
Bab vi pemaragrafan
Bab vi pemaragrafanBab vi pemaragrafan
Bab vi pemaragrafanmudanp.com
 
ini adalaha sebuah makalah tentang -paragraf.pdf
ini adalaha sebuah makalah tentang -paragraf.pdfini adalaha sebuah makalah tentang -paragraf.pdf
ini adalaha sebuah makalah tentang -paragraf.pdfAriaSonta1
 
Paragraf dan wacana
Paragraf dan wacanaParagraf dan wacana
Paragraf dan wacanaAntis Art's
 
MKU Bahasa Indonesia Paragraf By Asep Perdiansyah, S.Pd., M.Pd.
MKU Bahasa Indonesia Paragraf By Asep Perdiansyah, S.Pd., M.Pd.MKU Bahasa Indonesia Paragraf By Asep Perdiansyah, S.Pd., M.Pd.
MKU Bahasa Indonesia Paragraf By Asep Perdiansyah, S.Pd., M.Pd.AsepPerdiansyah
 
Unsur kebahasaan dalam karya ilmiah
Unsur kebahasaan dalam karya ilmiahUnsur kebahasaan dalam karya ilmiah
Unsur kebahasaan dalam karya ilmiahMutiara Anggraini
 
Bab iv tata kalimat
Bab iv tata kalimatBab iv tata kalimat
Bab iv tata kalimatmudanp.com
 
Makalah Bahasa Indonesia Paragraf - Kelompok 5 (1).docx
Makalah Bahasa Indonesia Paragraf - Kelompok 5 (1).docxMakalah Bahasa Indonesia Paragraf - Kelompok 5 (1).docx
Makalah Bahasa Indonesia Paragraf - Kelompok 5 (1).docxRara80056
 
Ejaan, pilihan kata, kalimat dan paragraf..
Ejaan, pilihan kata, kalimat dan paragraf..Ejaan, pilihan kata, kalimat dan paragraf..
Ejaan, pilihan kata, kalimat dan paragraf..friget_rudzi
 
MAKALAH PENGEMBANGAN PARAGRAF.docx
MAKALAH PENGEMBANGAN PARAGRAF.docxMAKALAH PENGEMBANGAN PARAGRAF.docx
MAKALAH PENGEMBANGAN PARAGRAF.docxNadila Utami
 
Pengertian kalimat
Pengertian kalimatPengertian kalimat
Pengertian kalimatImron Hamami
 

Similar to Penulisan paragraf (20)

Paragraf makalah
Paragraf makalahParagraf makalah
Paragraf makalah
 
BAHASA INDONESIA - Paragraf atau Alinea
BAHASA INDONESIA - Paragraf atau AlineaBAHASA INDONESIA - Paragraf atau Alinea
BAHASA INDONESIA - Paragraf atau Alinea
 
Pengembangan paragraf
Pengembangan paragrafPengembangan paragraf
Pengembangan paragraf
 
Makalah Bahasa Indonesia
Makalah Bahasa IndonesiaMakalah Bahasa Indonesia
Makalah Bahasa Indonesia
 
Tugas makalah paragraf.docx
Tugas makalah paragraf.docxTugas makalah paragraf.docx
Tugas makalah paragraf.docx
 
Teknik Menulis ( Strong paragraf )
Teknik Menulis ( Strong paragraf )Teknik Menulis ( Strong paragraf )
Teknik Menulis ( Strong paragraf )
 
Bab vi pemaragrafan
Bab vi pemaragrafanBab vi pemaragrafan
Bab vi pemaragrafan
 
ini adalaha sebuah makalah tentang -paragraf.pdf
ini adalaha sebuah makalah tentang -paragraf.pdfini adalaha sebuah makalah tentang -paragraf.pdf
ini adalaha sebuah makalah tentang -paragraf.pdf
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Paragraf dan wacana
Paragraf dan wacanaParagraf dan wacana
Paragraf dan wacana
 
MKU Bahasa Indonesia Paragraf By Asep Perdiansyah, S.Pd., M.Pd.
MKU Bahasa Indonesia Paragraf By Asep Perdiansyah, S.Pd., M.Pd.MKU Bahasa Indonesia Paragraf By Asep Perdiansyah, S.Pd., M.Pd.
MKU Bahasa Indonesia Paragraf By Asep Perdiansyah, S.Pd., M.Pd.
 
Unsur kebahasaan dalam karya ilmiah
Unsur kebahasaan dalam karya ilmiahUnsur kebahasaan dalam karya ilmiah
Unsur kebahasaan dalam karya ilmiah
 
Bab iv tata kalimat
Bab iv tata kalimatBab iv tata kalimat
Bab iv tata kalimat
 
Makalah Bahasa Indonesia Paragraf - Kelompok 5 (1).docx
Makalah Bahasa Indonesia Paragraf - Kelompok 5 (1).docxMakalah Bahasa Indonesia Paragraf - Kelompok 5 (1).docx
Makalah Bahasa Indonesia Paragraf - Kelompok 5 (1).docx
 
6.1 PARAGRAF.ppt
6.1 PARAGRAF.ppt6.1 PARAGRAF.ppt
6.1 PARAGRAF.ppt
 
Tinpus ppt
Tinpus pptTinpus ppt
Tinpus ppt
 
Ejaan, pilihan kata, kalimat dan paragraf..
Ejaan, pilihan kata, kalimat dan paragraf..Ejaan, pilihan kata, kalimat dan paragraf..
Ejaan, pilihan kata, kalimat dan paragraf..
 
MAKALAH PENGEMBANGAN PARAGRAF.docx
MAKALAH PENGEMBANGAN PARAGRAF.docxMAKALAH PENGEMBANGAN PARAGRAF.docx
MAKALAH PENGEMBANGAN PARAGRAF.docx
 
Ragam bahasa ilmiah
Ragam bahasa ilmiahRagam bahasa ilmiah
Ragam bahasa ilmiah
 
Pengertian kalimat
Pengertian kalimatPengertian kalimat
Pengertian kalimat
 

More from Wisnu Nugroho Aji

More from Wisnu Nugroho Aji (7)

Menulis daftar pustaka
Menulis daftar pustakaMenulis daftar pustaka
Menulis daftar pustaka
 
Ragam bahasa keilmuan
Ragam bahasa keilmuanRagam bahasa keilmuan
Ragam bahasa keilmuan
 
Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Penulisan Karya Tulis IlmiahPenulisan Karya Tulis Ilmiah
Penulisan Karya Tulis Ilmiah
 
Penerapan kaidah bahasa Indonesia
Penerapan kaidah bahasa IndonesiaPenerapan kaidah bahasa Indonesia
Penerapan kaidah bahasa Indonesia
 
Ragam Bahasa Keilmuan
Ragam Bahasa KeilmuanRagam Bahasa Keilmuan
Ragam Bahasa Keilmuan
 
Konsepsi Bahasa
Konsepsi BahasaKonsepsi Bahasa
Konsepsi Bahasa
 
Penerapan Kaidah Bahasa
Penerapan Kaidah BahasaPenerapan Kaidah Bahasa
Penerapan Kaidah Bahasa
 

Recently uploaded

Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfTarkaTarka
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxmuhammadyudiyanto55
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGEviRohimah3
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfHernowo Subiantoro
 
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxSejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxGallantryW
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxAhmadBarkah2
 
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaimuhammadmasyhuri9
 
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis JurnalLidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis JurnalCloudybblz
 
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxDokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxMasHari12
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxKurnia Fajar
 
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paudMamanDiana
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxlastri261
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...haryonospdsd011
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJARAKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJARcakrasyid
 
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptxSolusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptxaristasaputri46
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERIPURWANTOSDNWATES2
 
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfMIN1Sumedang
 

Recently uploaded (20)

Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxSejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
 
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
 
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis JurnalLidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
 
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxDokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJARAKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
 
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptxSolusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
 

Penulisan paragraf

  • 2. Sebuah karangan ilmiah tidak mungkin baik bila paragraf-paragraf penyusunnya tidak baik. Sama halnya dengan paragraf, tidak mingkin menjadi paragraf yang baik bila kalimat-kalimat penyusunnya juga tidak baik. Demikian juga dengan kalimat, tidak mungkin diperoleh kalimat yang baik bila kata-kata penyusunnya tidak tepat dan tidak sesuai.
  • 3. Paragraf adalah … Paragraf merupakan perpaduan kalimat- kalimat yang memperlihatkan kesatuan pikiran atau kalimat-kalimat yang berkaitan dalam membentuk gagasan atau topik tersebut. KATA KUNCI Bagian tulisan atau karangan Himpunan kalimat Kesatuan pikiran
  • 4. Berdasarkan sarananya bahasa dapat dibedakan menjadi dua, yaitu bahasa tulis dan lisan. Bahasa tulis ialah bahasa yang dituliskan atau dicetak, berupa karangan, sedangkan bahasa lisan ialah bahasa yang diucapkan atau dituturkan, berupa pidato atau percakapan. Dalam bahasa tulis paragraf merupakan bagian dari suatu karangan dan dalam bahasa lisan merupakan bagian dari suatu tuturan.
  • 5. Syarat penulisan paragraf yang baik Paragraf yang baik hendaknya memenuhi tiga syarat, yaitu (1) kesatuan,(2) kepaduan, dan (3) isi yang menandai (Soedjito 1991).
  • 6. “Dalam sebuah paragraf hanya terdapat satu pokok pikiran” Oleh karena itu, kalimat-kalimat yang membentuk paragraf perlu ditata secara cermat agar tidak ada satu pun kalimat yang menyimpang dari pokok pikiran paragraf itu. Apabila ada kalimat yang menyimpang dari pokok pikiran atau ide pokok paragraf itu, maka paragraf itu menjadi tidak padu dan tidak utuh. Kalimat yang menyimpang itu harus dikeluarkan dari paragraf. a. kesatuan
  • 7. Jateng sukses. Kata-kata ini meluncur gembira dari pelatih regu Jateng, selesai pertandingan final Kejurnas Tenis Minggu malam di Gedung Olah Raga Jatidiri Semarang. Kota Semarang terdapat di pantai utara pulau Jawa, ibu kota propinsi Jateng. Pernyataan itu dianggap wajar karena apa yang diimpi-impikan selama ini dapar terwujud, yaitu satu medali emas, satu medali perak, dan satu medali perunggu. Hal itu ditambah lagi oleh pilihan petenis terbaik yang jatuh ke tangan Jateng. Hasil yang diperoleh itu adalah prestasi puncak yang pernah diraih oleh Jateng dalam arena kejurnas.
  • 8. Kepaduan paragraf dapat dilihat dari penyusunan kalimat secara logis dan dari ungkapan-ungkapan (kata-kata) pengait antarkalimat. Urutan yang logis akan terlihat dalam susunan kalimat-kalimat dalam paragraf itu. Dalam paragraf itu tidak ada kalimat yang sumbang atau keluar dari permasalahan yang dibicarakan. b. kepaduan
  • 9. (1) Hubungan tambahan: lebih lagi, selanjutnya, tambahan pula, di samping itu, lalu, berikutnya, demikian pula, begitu juga, lagi pula. (2) Hubungan pertentangan: akan tetapi, namun, bagaimanapun, walaupun demikian, sebaliknya, meskipun begitu, lain halnya. (3) Hubungan perbandingan: sama dengan itu, dalam hal yang demikian, sehubungan dengan itu. (4) Hubungan akibat: oleh sebab itu, jadi, akibatnya, maka. (5) Hubungan tujuan: untuk itu, untuk maksud itu. (6) Hubungan singkatan: singkatnya, pendeknya, akhirnya, pada umumnya, dengan kata lain, sebagai simpulan. (7) Hubungan waktu: sementara itu, segera setelah itu, beberapa saat kemudian. (8) Hubungan tempat: berdekatan dengan itu.
  • 10. Belum ada isyarat jelas bahwa masyarakat sudah menarik tabungan deposito mereka. Sementara itu, bursa efek Indonesia mulai guncang menampung serbuan para pemburu saham. Agaknya, pemilik- pemilik uang berusaha meraih sebanyak-banyaknya saham yang dijual di bursa. Oleh karena itu, bursa efek berusaha menampung minat pemilik yang menggebu- gebu. Akibatnya, indeks harga saham gabungan (IHSG) dalam tempo cepat melampaui angka 100 persen. Bahkan, kemarin IHSG itu meloncat ke tingkat 101,828 persen.
  • 11. Sebuah paragraf dikatan memiliki isi yang memadai jika memiliki sejumlah rincian yang terpilih dengan patut sebagai pendukung pokok pikiran paragraf. Paragraf yang hanya terdiri atas satu atau dua kalimat, jelas tidak memadai dalam hal isi. Paling tidak kalimat utama dijelaskan oleh beberapa kalimat penjelas. c. Isi yang memadai
  • 12. 1. Deduktif 2. Induktif 3. Campuran JENIS PARAGRAF
  • 13. PARAGRAF DEDUKTIF Kalimat utama Memang benar masalah utama dewasa iniMemang benar masalah utama dewasa ini adalah soal penyebaran penduduk yang tidak merata.adalah soal penyebaran penduduk yang tidak merata. Tetapi memindahkan manusia tidak semudahTetapi memindahkan manusia tidak semudah memindahkan barang.memindahkan barang. Bahkan harus bisa menunjukan prospek hidup yang lebih baik. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, antara lain faktor-faktor ekonomi dan sosial psikologis. Faktor ekonomi, misalnya daerah-daerah yang baru dibuka harus bisa paling tidak menjamin kelangsungan hidup transmigran.
  • 14. PARAGRAF INDUKTIF Kalimat utama Seorang pelukis bila melihat sawah luas membentang sampai ke kaki gunung, akan tergerak hatinya untuk mengabadikannya dengan alat lukisnya. Seorang insinyur pertanian melihat sawah tersebut mungkin dalam pikirannya timbul gagasan bagaimana cara meningkatkan hasil padinya. Lain pula pandangan seorang pemain layang-layang. Ia melihat sawah yang luas membentang itu sebagai arena mengadu layang-layang yang bebas dari segala bahaya. Jadi, nyatalah bahwa tanggapan dan sikap terhadap sesuatu bergantung pada keahlian atau kesenangannya.
  • 15. PARAGRAF CAMPURAN Kalimat utama Kalimat utama Tiap bahasa mempunyai sistem ungkapan dan sistim makna yang khusus. Hal ini ditentukan oleh kerangka alam pikiran pemakai bahasa itu. Bahasa Indonesia, misalnya, tidak mengenal bentuk jamak dan tunggal, juga perubahan bentuk kata kerja berdasarkan perbedaan waktu. Bahasa Inggris tidak mengenal perbedaan tingkatan berdasarkan tata tingkat sosial. Bahasa Zulu tidak mengenal kata yang berarti “lembu”, tetapi mengenal kata yang berarti “lembu putih, lembu merah”, dan sebagainya. Berdasarkan kenyataan itu para linguis mengatakan; bahwa setiap bahasa mempunyai sistem fonologi, gramatika, serta sistem semantik yang khusus.
  • 16.
  • 18. Dalam jenis pengembangan ini dikemukakan suatu pernyataan, kemudian disebutkan rincian-rincian berupa contoh-contoh kongkret. b. Pengembangan Paragraf dengan Pemberian Contoh Kesalahan dalam penulisan karya ilmiah, pada umumnya terletak pada pemilihan kata (diksi) dan penyusunan kalimat efektif. Kesalahan pemilihan kata yang tepat, di antaranya digunakannya kata sering, mungkin, kadang-kadang, sangat, danmemangyang mengarah pada ketidakyakinan penulis akan hal yang dikemukakan. Adapun kesalahan penyusunan kalimat efektif, misalnya menulis kalimat yang panjang yang di dalamnya terdapat kata yang tidak perlu, seperti penulisan kata dapat, telah, dan adalah pada kalimat Dalam bab ini dapat dituliskan dua hal yang telah menjadi temuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
  • 19. Dalam jenis pengembangan ini dikemukakan suatu pernyataan, kemudian disebutkan rincian-rincian berupa contoh-contoh kongkret. b. Pengembangan Paragraf dengan Pemberian Contoh Kesalahan dalam penulisan karya ilmiah, pada umumnya terletak pada pemilihan kata (diksi) dan penyusunan kalimat efektif. Kesalahan pemilihan kata yang tepat, di antaranya digunakannya kata sering, mungkin, kadang-kadang, sangat, danmemangyang mengarah pada ketidakyakinan penulis akan hal yang dikemukakan. Adapun kesalahan penyusunan kalimat efektif, misalnya menulis kalimat yang panjang yang di dalamnya terdapat kata yang tidak perlu, seperti penulisan kata dapat, telah, dan adalah pada kalimat Dalam bab ini dapat dituliskan dua hal yang telah menjadi temuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
  • 20. Pengembangan paragraf dengan cara ini mula-mula dikemukakan pendapat umum yang menjadi pikiran pokok kemudian kalimat-kalimat penjelas yang merupakan fakta- fakta yang meyakinkan pendapat tersebut. c. Pengembangan Paragraf dengan Menampilkan Fakta-Fakta Banyak ilmuwan Indonesia yang tidak dapat menggunakan paragraf secara efektif. Kagagalan ini terjadi karena tidak dipahaminya fungsi paragraf sebagai pemersatu kalimat-kalimat yang koheren serta berhubungan secara sebab dan akibat untuk menjelaskan suatu kesatuan gagasan atau tema. Oleh karena itu, sering dijumpai tulisan yang sukar dipahami sebab tidak jelas pemisahan bagian-bagiannya untuk menghasilkan argumen yang meyakinkan.
  • 21. Alasan-alasan yang digunakan untuk mengembangkan paragraf jenis ini dapat berupa sebab-akibat atau akibat-sebab. Dalam pengembangan jenis sebab-akibat, lebih dahulu dikemukakan fakta yang menjadi sebab terjadinya sesuatu kemudian diikuti rincian-rincian sebagai akibatnya. Dalam hal ini, sebab merupakan pikiran utama, sedangkan akibat merupakan pikiran- pikiran penjelas. d. Pengembangan Paragraf dengan Memberikan Alasan-Alasan (1) Kemampuan menyusun paragraf yang baik adalah modal kesuksesan bagi mahasiswa. (2) Ia dapat mengungkapkan ide atau gagasannya dengan jelas kepada dosen atau kepada partisipan ketika berdiskusi. (3) Tugas-tugas juga terbaca dan dapat dipahami dengan cepat oleh dosen karena ide, gagasan, maupun argumentasinya dipaparkan dengan menggunakan kalimat-kalimat yang singkat, padat, dan jelas. (4) Dosen tidak segan memberikan nilai yang bagus karena tidak memusingkan kepala ketika memeriksa dan argumentasinya jelas meskipun kurang tepat.
  • 22. Dalam jenis pengembangan ini dipaparkan semua persamaan dan atau perbedaan tentang dua atau lebih objek/gagasan. e. Pengembangan Paragraf dengan Perbandingan (1) Dalam kesusastraan Indonesia kita mengenal cipta sastra yang disebut pantun dan syair. (2) Kedua cipta sastra itu berbentuk puisi dan tergolong hasil sastra lama. (3) Kedua puisi lama itu jumlah baris- barisnya sama, yaitu empat baris. (4) Baik pantun maupun syair seperti pada bentuk aslinya, tidak kita jumpai pada cipta sastra masa kini. (5) Kalau pun ada, biasanya hanya dalam nyanyian saja.
  • 23. Definisi luas (definisi formal yang diperluas) dapat dipakai untuk mengembangkan pokok pikiran. Semua penjelasan atau uraian menuju pada perumusan definisi itu. f. Pengembangan Paragraf dengan Definisi Luas Karangan eksposisi adalah karangan yang berusaha menerangkan suatu hal atau sesuatu gagasan. Dalam memaparkan sesuatu, kita dapat menjelaskan dan memberi keterangan belaka, dapat pula mengembangkan sebuah gagasan sehingga menjadi luas dan gampang dimengerti. Panjang karangan tidak dibatasi, bergantung pada kemampuan pengarang dalam memaparkan atau memberikan penjelasan ide atau gagasan yang disampaikan.
  • 24. Dalam jenis pengembangan ini, rincian-rincian terhadap kalimat utama terdiri atas campuran dari dua atau lebih cara pengembangan paragraf. Jadi, misalnya terdapat campuran umum-khusus dengan sebab akibat, sebab- akibat dengan perbandingan, contoh-contoh dengan perbandingan, dan sebagainya. g. Pengembangan Paragraf dengan Campuran Karangan eksposisi adalah karangan yang berusaha menerangkan suatu hal atau sesuatu gagasan. Dalam memaparkan sesuatu, kita dapat menjelaskan dan memberi keterangan belaka, dapat pula mengembangkan sebuah gagasan sehingga menjadi luas dan gampang dimengerti. Panjang karangan tidak dibatasi, bergantung pada kemampuan pengarang dalam memaparkan atau memberikan penjelasan ide atau gagasan yang disampaikan.
  • 25. (1) Bahasa tutur ialah bahasa yang dipakai dalam pergaulan sehari-hari, terutama dalam percakapan. (2) Pada umumnya bersahaja/sederhana dan singkat bentuknya. (3) Kata-kata yang digunakan tidak banyak macam dan jumlahnya. (4) Lagi pula hanya menggunakan kata-kata yang lazim dipakai sehari-hari. (5) Untuk itu, digunakan kata kata tutur, yaitu kata yang hanya boleh dipakai dalam bahasa tutur, misalnya bilang, bikin, sendirian, nggak, emang, dipikirin, dan sebagainya. (6) Sering pula kata-katanya dibentuk secara salah, misalnya dibikin betul(dibetulkan), belum lihat (belum melihat), merobah(mengubah), dan sebagainya. (7) Lafalnya pun sering menyimpang dari lafal yang umum, misalnya: dapet(dapat),malem (malam), ampat (empat), dipersilahkan ( dipersilakan), dan sebagainya. (8) Bahkan sering juga menggunakan urutan kata yang menyimpang dari bahasa umum, misalnya ini hari, itu orang, lain hari, lain kali, dan sebagainya
  • 26.
  • 27. POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF 1. Menggunakan metode analisis penalaran: a. pengurutan gagasan yang logis b. Penghubungan sebab-akibat c. Pemrosesan d. Pendefinisian 2. Menggunakan metode ilustrasi: a. Pencotohan b. Pembandingan dan pertentangan c. Pengisahan
  • 28. a) Sebab-Akibat Jalan Kebon Jati akhir-akhir ini kembali macet dan semrawut. Lebih dari separuh jalan kendaraan kembali tersita oleh kegiatan perdagangan kaki lima. Untuk mengatasinya, pemerintah akan memasang pagar pemisah antara jalan kendaraan dengan trotoar. Pagar ini juga berfungsi sebagai batas pemasangan tenda pedagang kaki lima tempatmereka diizinkan berdagang. Pemasangan pagar ini terpaksa dilakukan mengingat pelanggaran pedagang kaki lima di lokasi itu sudah sangat keterlaluan, sehingga menimbulkan kemacetan lalu lintas.
  • 29. 1) Model Contoh-contoh masih berkisar tentang pencemaran lingkungan, gubernur Jawa Tengah memberi contoh tentang jambu mete di Mayong Jepara yang diserang ulat kipat atau Cricula Trifenestrata. Ulat ini timbul akibat berdirinya peternakan ayam di tengah-tengah perkebunan tersebut. menurut gubernur, izin peternakan ayam di Mayong itu diberikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Kalau hal ini memang benar, lain kali kita harus hati-hati dalam memberikan izin mendirikan suatu usaha”, ujar gubernur
  • 30. 2) Perbandingan dan Pertentangan Ratu Elizabeth tidak begitu tertarik dengan mode, tetapi selalu berusaha tampil di muka umum seperti apa yang diharapkan rakyatnya. Kalau keluar kota paling senang mengenakan pakaian yang praktis. Ia menyenangi topi dan scarf. Lain halnya dengan Margareth Thatcher. Sejak menjadi pemimpin partai konservatif, ia melembutkan gaya berpakaian dan rambutnya. Ia membeli pakaian sekaligus dua kali setahun. Ia lebuh cenderung berbelanja di tempat yang agak murah. Ia hanya memakai topi ke pernikahan, ke pemakaman dan upacara resmi pembukaan parlemen. Contoh-contoh
  • 31. 3. Pengisahan Pada tahun 1977 ia lulus ujian negara MTs. Satu setengah tahun berikutnya, ia lulus ujian negara PGA 4 tahun yang hampir saja tidak diikutinya karena merasa sudah cukup dengan ijazah MTs. Padahal dengan ijazah PGA 4 tahun, ia dapat melanjutkan ke PGAN Kudus langsung kelas 2 pada tahun 1979 dan lulus pada 1981. Ia baru saja benar-benar berniat melanjutkan studi ketika hampir lulus dari PGAN dan diterima pada jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP Surabaya. Pada tahun 1982 ia dan teman-temannya transfer secara klasikal ke jenjang S1 sampai lulus pada tahun 1985 (Asrori, 1998:215)
  • 32. PENGEMBANGAN PARAGRAF 1. Berdasarkan Teknik 1) Klimaks dan antiklimaks Bentuk traktor mengalami perkembangan dari zaman ke zaman sesuai dengan kemajuan teknologi yang dicapai umat manusia. Pada waktu mesin uap baru jaya-jayanya, ada taraktor yang dijalan kan dengan mesin uap. Modelnya kira-kira seperti mesin giling yang digerakkan dengan uap. Pada waktu tank menjadi pusat perhatian orang, traktor pun ikut-ikutan diberi model seperti tank. Keturunan traktor model tank ini sampai sekarang masih dipergunakan orang, yaitu traktor yang memakai roda rantai. Traktor semacam ini adalah hasil perusahaan Carterpillar. Di samping Carterpillar, Ford pun tidak ketinggalan dalam pembuatan traktor dan alat-alat pertanian lainnya. Jepang pun tidak kalah saing dalam bidang ini. Produksi Jepang yang khas di Indonesia terkenal dengan nama padi traktor yang bentuknya mengalami perubahan dari model-model sebelumnya (Gorys Keraf, 1980)
  • 33. 2) Umum-Khusus Salah satu kedudukan bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa nasional. Kedudukan ini dimiliki sejak dicetuskannya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. kedudukan ini dimungkinkan oleh kenyataan bahawa bahasa Melayu yang mendasari bahasa Indonesia telah menjadi Lingua Franca selama berabad-abad di seluruh tanah air kita. Hal ini ditunjang lagi oleh faktor tidak terjadinya “persaingan bahasa” maksudnya persaingan bahasa daerah yang satu dengan bahasa derah yang lain untuk mencapai kedudukannya sebagai bahasa nasional.
  • 34. Dokumen-dokumen dan keputusan-keputusan serta surat-menyurat yang dikeluarkan pemerintah dan badan-badan kenegaraan lainnya ditulis dalam bahasa Indonesia. Pidato-pidato terutama pidato kenegaraan, ditulis dan diucapkan di dalam bahasa Indonesia. Hanya dalam keadaan tertentu, demi kepentingan komunikasi antarbangasa kadang-kadang pidato resmi ditulis dan diucapkan dalam bahasa asing, terutama bahasa Inggris. Demikian juga pemakaian bahasa Indonesia oleh masyarakat dalam upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan. Dengan kata lain, komunikasi timbal balik antar pemerintah dan masyarakat berlangsung dengan menggunakan bahasa Indonesia.
  • 35. 3) Analogi Perkembangan teknologi sungguh menakjubkan. Kehebatannya menandingi kesaktian para satria dan dewa dalam cerita wayang. Kereta-kereta tanpa kuda, tanpa sapi, dan tanpa kerbau. Jakarta-Surabaya telah dapat ditempuh dalam sehari. Deretan gerbong yang panjang penuh barang dan orang, hanya ditaik dengan kekuatan air semata. Jaringan jalan kereta api telah membelah-belah pulau. Asap yang mewarnai tanah air dengan garis hitam, semakin pudar untuk hilang ke dalam ketiadaan. Dunia rasanya tidak berjarak lagi, telah dihilangkan dengan kawat. Kekuatan bukan lagi monopoli gajah dan badak, tetapi telah diganti dengan benda-benda kecil buatan manusia.
  • 36. 5. PENGEMBANGAN PARGRAF • Alamiah spasial • Klimaks Kronologis • Analogi • Sebab akibat • Contoh-contoh • Definisi luas • Perbandingan dan pertentangan • Klasifikasi
  • 37. URAIAN DAN CONTOH Pikiran utama dari sebuah paragraf hanya akan jelas kalau diperinci dengan pikiran-pikiran penjelas. Tiap pikiran penjelas dapat dituang ke dalam satu kalimat penjelas atau lebih. Malahan ada juga kemungkinan, dua pikiran penjelas dituang ke dalam sebuah kalimat penjelas. Tetapi sebaiknya sebuah pikiran penjelas dituang ke dalam sebuah kalimat penjelas. Dalam sebuah paragraf terdapat satu pikiran utama dan beberapa pikiran penjelas. Inilah yang dinamakan paragraf.
  • 38. CONTOH Kerangka paragraf: pikiran utama: keindahan alam yang mengecewakan Pikiran penjelas: - manusia telah mengubah segalanya - hutan, sawah, dan ladang tergusur - pohon sudah tidak ada -pagar bunga telah berganti - pembangunan gedung-gedung mewah Kerangka di atas dapat dikembangkan menjadi sebuah paragraf. Cobalah anda perhatikan cara pengembangannya
  • 39. Bernostalgia tentang indahnya alam di Batu- Malang, hanya akan menimbulkan kekecewaan. Dalam kurun waktu 30 tahun, dinamika kehidupan anak-anak manusia telah mengubah segala-galanya. Hutan, sawah, dan ladang telah tergusur oleh berbagai bentuk bangunan yang meeluncur dari kota. Ranting dan cabang pohon telah berganti dengan jeruji besi. Pagar tanaman bungan yang bermekaran dengan indahnya, telah diterjang tembok beton yang kokoh. Batu-batu gunung telah menghadirkan gedung plaza megah yang menelan biaya milyaran. Arus modernisasi dengan angkuhnya telah menelan kemesraan desa ini dari berbagai penjuru
  • 40. 1. Repetisi atau Pengulangan Bahan yang dipakai untuk karangan ini adalah surat kabar dan majalah yang terbit antara tahun 1928 dan 1945 koleksi Museum Pusat. Jumlah surat kabar berbahasa Indonesia yang terbit pada tahun 1928 ada 26 buah, pada tahun 1930 ada 27 buah, pada tahun 1935 ada 15 buah, pada tahun 1940 ada 4 buah, dan pada tahun 1945 ada 22 buah. Di antara tahun 30-an terdapat peredaran surat kabar Indonesia sebanyak 1.000 lembar per hari bagi lebih kurang 50 juta orang
  • 41. 2. Penggunaan kata ganti Dengan penuh kepuasan Pak Marto memandangi hamparan padi yang tumbuh dengan subur. Jerih payahnya tidak sia-sia. Beberapa bulan lagi ia akan memetik hasilnya. Sudah terbayang di matanya orang sibuk memotong, memanggul padi berkarung-karung, dan menimbunnya di halaman rumah. Tentu istri, anak, dan calon menantunya, Acep akan bergembira. Hasil panen yang berlimpah ini tentu dapat mengantarkan mereka ke mahligai perkawinan.