Dokumen ini membahas tentang bentuk dan makna kata ulang dalam bahasa Indonesia. Terdapat beberapa jenis bentuk kata ulang, yaitu kata ulang penuh, kata ulang berimbuhan, kata ulang berubah bunyi, kata ulang semu, dan kata ulang dwipurwa. Kata ulang dapat menyatakan makna benda yang bermacam-macam, menyerupai bentuk dasar, atau pekerjaan yang dilakukan berulang-ulang atau bermacam-mac
2. BENTUK KATA ULANG
• Kata ulang penuh atau kata ulang murni
yaitu semua kata ulang yang dihasilkan oleh perulangan unsur-
unsurnya secara penuh.
Misalnya: rumah-rumah, sakit-sakit.
• Kata ulang berimbuhan atau kata ulang bersambungan,
yaitu semua kata ulang yang salah satu unsurnya berimbuan: awalan,
sisipan, atau akhiran.
Misalnya: berjalan-jalan, turun-temurun, tanam-tanaman.
• Kata ulang berubah bunyi
yaitu kata ulang yang mengalami perubahan bunyi pada unsur pertama
atau unsur kedua kata ulang.
Misalnya: bolak-balik, serba-serbi
http://izanbahdin.blogspot.com/
3. • Kata ulang semu
yaitu kata yang hanya dijumpai dalam bentuk ulang itu. Jika tidak
diulang, komponennya tidak memunyai makna atau bisa juga
memunyai makna lain yang tidak ada hubungannya dengan kata
ulang tersebut.
Misalnya: hati-hati, tiba-tiba, kunang-kunang.
• Kata ulang dwipurwa
Dwipurwa berarti "dahulu dua" atau kata ulang yang berasal dari
komponen yang semula diulang kemudian berubah menjadi
sepatah kata dengan bentuk seperti itu. Kata ulang ini disebut
juga reduplikasi, yang berasal dari bahasa Inggris "reduplication"
yang berarti perulangan. Sebenarnya semua kata ulang juga
dapat disebut reduplikasi.
Misalnya: lelaki, tetua.
http://izanbahdin.blogspot.com/
4. MAKNA DAN FUNGSI KATA ULANG
Perulangan kata benda
Makna yang terkandung dalam perulangan dengan bentuk dasar kata
benda.
• Menyatakan benda itu bermacam-macam. Misalnya: buah-buahan,
sayur-sayuran.
• Menyatakan benda yang menyerupai bentuk dasar itu. Misalnya: anak-
anakan, orang-orangan.
Perulangan kata kerja
Makna yang terkandung dalam perulangan dengan bentuk dasar kata kerja.
• Menyatakan bahwa pekerjaan itu dilakukan berulang-ulang atau
beberapa kali.
Misalnya: meloncat-loncat, menyebut-nyebut.
• Menyatakan aspek duratif, yaitu proses pekerjaan, pembuatan, atau
keadaan yang berlangsung lama.
Misalnya: berenang-renang, duduk-duduk.
• Menyatakan bermacam-macam pekerjaan.
Misalnya: cetak-mencetak, karang-mengarang.
http://izanbahdin.blogspot.com/