SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Uraian mengenai paragraf dalam
kegiatan belajar mencakup
1. Arti paragraf;
2. Syarat paragraf;
3. Pembagian paragraf;
1. Arti Paragraf
Paragraf adalah seperangkat kalimat yang
membicarakan suatu gagasan atau topik.
Kalimat-kalimat dalam paragraf
memperlihatkan kesatuan pikiran atau
mempunyai keterkaitan dalam membentuk
gagasan atau topik tersebut.
Sebuah paragraf mungkin terdiri atas
sebuah kalimat, mungkin terdiri atas dua buah
kalimat, mungkin juga lebih dari dua buah
kalimat.
Bahkan, sering kita temukan bahwa suatu
paragraf berisi lebih dari lima buah kalimat.
Walaupun paragraf itu mengandung beberapa
kalimat, tidak satu pun dari kalimat-kalimat itu
yang memperkatakan soal lain. Seluruhnya
memperbincangkan satu masalah atau
sekurang-kurangnya bertalian erat dengan
masalah itu.
 Contoh:
Sampah selamanya selalu memusingkan. Berkali-
kali masalahnya diseminarkan dan berkali-kali pula
jalan pemecahannya dirancang. Namun, keterbatasan-
keterbatasan yang kita miliki tetap menjadikan sampah
sebagai masalah yang pelik. Pada waktu seminar-
seminar itu berlangsung, penimbunan sampah terus
terjadi. Hal ini mengundang keprihatinan kita karena
masalah sampah banyak sedikitnya mempunyai kaitan
dengan masalah pencemaran air dan banjir. Selama
pengumpulan, pengangkutan, pembuangan akhir, dan
pengolahan sampah itu belum dapat dilaksanakan
dengan baik, selama ini pula sampah menjadi masalah.
Paragraf itu terdiri atas enam kalimat. Semua
kalimat itu membicarakan soal sampah. Oleh sebab
itu, peragraf tersebut mempunyai topik “masalah
sampah” karena pokok permaslahan dalam paragraf
itu adalah masalah sampah.
Topik paragraf adalah pikiran utama di dalam
sebuah paragraf semua pembicaraan dalam
paragraf itu terpusat pada pikiran utama ini. Pikiran
utama itulah yang menjadi topik persoalan atau
pokok pembicaraan. Oleh sebab itu, ia kadang-
kadang disebut juga gagasan pokok di dalam
sebuah paragraf. Dengan demikian, apa menjadi
pokok pembicaraan dalam sebuah paragraf itulah
topik paragraf.
2. Syarat Paragraf
Paragraf yang baik harus memiliki dua
ketentuan, yaitu kesatuan paragraf dan kepaduan
paragraf.
a. Kesatuan Paragraf
Dalam sebuah paragraf terdapat hanya satu
pokok pikiran. Oleh sebab itu, kalimat-kalimat
yang membentuk paragraf perlu ditata secara
cermat agar tidak ada satu pun kalimat yang
menyimpang dari ide pokok paragraf itu. Kalau ada
kalimat yang menyimpang dari pokok pikiran
paragraf itu, paragraf menjadi tidak berpautan,
tidak utuh. Kalimat yang menyimpang itu harus
dikeluarkan dari paragraf.
 Contoh paragraf yang tidak utuh.
Jawa Tengah sukes. Kata-kata ini meluncur
gembira dari pelatih regu Jateng setelah selesai
pertandingan final Kejurnas Tinju Amatir, Minggu
malam, di Gedung Olhraga Jateng, Semarang. Kota
Semarang terdapat di pantai Utara Pulau Jawa, ibu
kota Provinsi Jateng. Pernyataan itu dianggap wajar
karena apa yang diimpi-impikan selama ini dapat
terwujud, yaitu satu medali emas, satu medali
perak, dan satu medali perunggu. Hal itu ditambah
lagi oleh pilihan petinju terbaik yang jatuh ke
tangan Jateng. Hasil yang diperoleh itu adalah
prestasi yang paling tinggi yang pernah diraih oleh
Jateng dalam arena seperti itu.
Dalam paragraf itu kalimat ketiga tidak
meunjukkan keutuhan paragraf. Oleh sebab itu,
kalimat tersebut harus dikeluarkan dari paragraf.
b. Kepaduan Paragraf
Kepaduan paragraf dapat terlihat melalui
penyusunan kalimat secara logis dan melalui
ungkapan-ungkapan (kata-kata) pengait
antarkalimat. Urutan yang logis akan terlihat dalam
susunan kalimat dalam paragraf itu. Dalam paragraf
itu tidak ada kalimat-kalimat yang sumbang atau
keluar dari permasalahan yang dibicarakan.
 Pengait Paragraf
Agar kalimat menjadi satu pengait
paragraf, yaitu berupa (1) ungkapan
penghubung transisi, (2) kata ganti, dan (3)
kata kunci (pengulangan kata yang
dipentingkan).
Ungkapan pengait antarkalimat dapat
berupa ungkapan penghubung/transisi.
a) Hubungan
tambahan
: Lebih lagi, selanjutnya,
tambahan pula, di samping
itu, lalu, berikutnya, demikian
pula, begitu juga, di samping
itu, lagi pula.
b) Hubungan
pertentangan
: Akan tetapi, namun,
bagaimanapun, walaupun
demikian, sebaliknya,
meskipun begitu, lain halnya.
c) Hubungan
perbandingan
: Sama dengan itu, dalam hal
yang demikian, sehubungan
dengan itu
(1). Kata Transisi
d) Hubungan
akibat
: oleh sebab itu, jadi, akibatnya,
oleh karena itu, maka, oleh
sebab itu.
e) Hubungan
tujuan
: untuk itu, maksud itu
f) Hubungan
singkatan
: singkatnya, pendeknya,
akhirnya, pada umumnya,
dengan kata lain, sebagai
simpulan
g) Hubungan
waktu
: sementara itu, segera setelah
itu, beberapa saat kemudian.
h) Hubungan
tempat
: berdekatan dengan itu
Contoh paragraf yang menggunakan ungkapan
penghubung transisi
Belum ada isyarat jelas bahwa masyarakat
sudah menarik tabungan deposito mereka.
Sementara itu, bursa efek Indonesia mulai
goncang dalam menampung serbuan para
pemburu saham. Pemilik-pemilik yang berusaha
meraih sebanyak-banyaknya saham yang dijual
di bursa. Oleh karena itu, bursa efek berusaha
menampung minat pemilik uang yang
menggebu-gebu. Akibatnya, indeks harga saham
gabungan (IHSG) dalam tempo cepat melampaui
angka 100 persen. Bahkan, kemarin IHSG itu
meloncat ke tingkat 101, 828 persen.
Dengan dipasanganya pengait
antarkalimat sementara itu, oleh karena itu,
akibatnya dalam paragraf tersebut, kepaduan
paragraf terasa sekali, serta urutan kalimat-
kalimat dalam paragraf itu logis dan kompak.
(2) Kata Ganti
Ungkapan pengait paragraf dapat juga berupa kata
ganti, baik kata ganti orang maupun kata ganti yang
lain.
a. Kata Ganti Orang
Dalam usaha memadu kalimat-kalimat dalam
suatu paragraf, kita banyak menggunakan kata ganti
orang. Pemakaian kata ganti ini berguna untuk
menghindari penyebutan nama orang berkali-kali. Kata
ganti yang dimaksud adalah saya, aku, ku, kita, kami
(kata ganti orang pertama), engkau, kau, kamu, mu,
kamu sekalian (kata ganti orang ketiga) . Hal ini dapat
kita lihat pada contoh paragraf yang menggunakan kata
ganti berikut.
Devi, Rustam, Sari, dan Lutfi adalah teman
sekolah sejak SMU hingga perguruan tinggi.
Kini mereka sudah menyandang gelar dokter
gigi dari sebuah universitas negeri di Bandung.
Mereka merencanakan mendirikan suatu
poliklinik lengkap dengan apoteknya. Mereka
menghubungi saya dan mengajak bekerja sama,
yaitu saya diminta menyediakan tempatnya
karena kebetulan saya memiliki sebidang tanah
yang letaknya strategis. Saya menyetujui
permintaan mereka.
Kata mereka dipakai sebagai pengganti
kata Devi, Rustam, Sari, dan Lutfi agar orang
yang tidak disebutkan berkali-kali dalam satu
paragraf. Penyebutan nama orang yang berkali-
kali dalam satu paragraf akan menimbulkan
kebosanan serta menghilangkan keutuhan
paragraf. Hal ini dapat dilihat dalam kalimat di
bawah ini.
 Hajjah Junitasari adalah ketua majelis taklim di
desa ini. Rumah Hajjah Junitasari terletak dekat
masjid Nurul Ittihad.
Pengulangan Hajjah Junitasari akan
meimbulkan kesan kekurangpaduan dua kalimat.
Kesannya akan lain jika kalimat itu diubah sebagai
berikut.
Hajjah Junitasari adalah katua majelis taklim
di desa ini. Rumahnya terletak dekat masjid Nurul
Ittihad.
Bentuk -nya dalam kalimat di atas adalah
bentuk singkat kata ganti orang ketiga, yaitu
Hajjah Junitasari. Dengan demikian, kepaduan
kalimat-kalimat itu dapat kita rasakan.
Penggunaan kata ganti orang ketiga,
beliau, dapat dilihat pada kalimat berikut.
Ibu Sud adalah pencipta lagu empat zaman
yang sangat produksi. Beliau telah
menciptakan tidak kurang dua ratus buah lagu.
b. Kata ganti yang lain
Kata ganti lain yang digunakan dalam
menciptakan kepaduan paragraf ialah itu,
tadi, begitu, demikian, di sini, di atas, di sana,
di sini, dan sebagainya.
Contoh:
Itu asrama mereka. Mereka tinggal di situ
sejak itulah tingkat satu sampai dengan
meraih gelar sarjana. Orang tua mereka juga
sering berkunjung ke situ.
(3). Kata Kunci
Di samping itu, ungkapan pengait dapat
pula berupa pengulangan kata-kata kunci,
seperti kata sampah pada contoh paragraf yang
pertama. Pengulangan kata-kata kunci ini perlu
dilakukan dengan hati-hati (tidak terlalu
sering).
2. Pembagian Paragraf
a. Pembagian Paragraf menurut Jenisnya
Dalam sebuah karangan (kompoisis)
biasanya terdapat tiga macam paragraf jika
dilihat dari segi jenisnya.
1) Paragraf Pembuka
Paragraf ini merupakan pembuka atau
pengantar untuk sampai pada segala
pembicaraan yang akan menyusul kemudian.
Oleh sebab itu, paragraf pembuka harus dapat
menarik minat dan perhatian pembaca, serta
sanggup menghubungkan pikiran pembaca
kepada masalah yang aikan disajikan
selanjutnya. Salah satu cara menarik perhatian
ini ialah dengan mengutip pernyataan yang
2) Paragraf Pengembang
Paragraf pengembang ialah paragraf yang
terletak antara paragraf pembuka dan paragraf
yang terakhir sekali di dalam bab atau anak bab itu
(paragraf penutup). Paragraf ini mengembangkan
pokok pembicaraan yang dirancang. Dengan kata
lain, paragraf pengembang mengemukakan inti
persoalan yang akan dikemukakan. Oleh sebab itu,
suatu paragraf lain harus memperlihatkan
hubungan yang serasi dan logis. Paragraf itu dapat
dikembangkan dengan cara ekspositoris,
deskripstif, naratif, atau argumentatif.
3) Paragraf Penutup
Paragraf penutup adalah paragraf yang
terdapat pada akhir karangan atau akhir suatu
kesatuan yang lebih kecil di dalam karangan
itu. Biasanya, paragraf penutup berupa
simpulan semua pembicaraan yang telah
dipaparkan pada bagian-bagian sebelumnya.
b. Pembagian Paragraph Menurut Letak Kalimat
Topik
Menurut letak kalimat menurut topiknya
paragraf dibagi atas paragraf deduktif dan paragraf
induktif.
Paragraf yang meletakkan kalimat topik pada
awal paragraf disebut paragraf deduktif, sedangkan
paragraf yang meletakkan kalimat topik di akhir
paragraf disebut paragraf induktif. Pengarang jenis
pertama meletakkan kalimat topiknya di bagian
awal paragraf yang bersangkutan.
 Contoh paragraf deduktif:
Arang akhir ialah sejenis arang yang
diperoleh dari suatu pembakaran yang mempunyai
sifat tidak larut dalam air. Arang ini dapat diperoleh
dari pembakaran zat-zat tertentu, seperti ampas
tebu, tempurung kelapa, dan tongkol jagung. Jenis
arang ini banyak digunakan dalam dalam beberapa
industri pangan atau nonpangan. Industri yang
menggunakan arang aktif adalah industri kimia dan
farmasi, seperti pekerjaan yang memurnikan
minyak, menghilangkan bau yang tidak murni, dan
menguapkan zat yang tidak perlu.
Kalimat topik dalam paragraf di atas
terletak pada awal paragraf, yaitu pada kalimat
arang aktif adalah sejenis arang yang diperoleh
dari suatu pembakaran yang mempunyai sifat
tidak larut dalam air.
Pengarang jenis kedua (paragraf induktif)
meletakkan kalimat topiknya pada bagian akhir
paragraf.
 Contoh paragraf induktif:
Dua anak kecil ditemukan tewas di pinggir jalan
Jenderal Sudirman. Seminggu kemudian seorang anak
wanita hilang ketika pulang dari sekolah. Sehari
kemudian polisi menemukan bercak-bercak darah di
kursi belakang John. Polisi juga menemukan potret dua
orang anak yang tewas di Jalan Jenderal Sudirman di
dalam kantung celana John. Dengan demikian, John
adalah orang yang dapat diminta pertanggungjawaban
tentang hilangnya tiga anak itu.
Dalam paragraf di atas kalimat topiknya terletak
pada akhir paragraf, yaitu kalimat John adalah orang
yang dapat diminta pertanggungjawaban tentang
hilangnya anak itu.
c. Tanda Paragraf
Sebuah paragraf dapat ditandai dengan
awal kalimat pertama agak menjorok ke dalam,
kira-kira lima ketukan mesin ketik atau kira-kira
dua sentimeter. Dengan demikian, para pembaca
mudah dapat melihat permulaan tiap paragraf
sebab awal paragraf ditandai oleh kalimat
permulaannya yang tidak ditulis sejajar dengan
garis margin atau garis pias kiri. Selain itu,
penulis dapat juga menambahkan tanda sebuah
paragraf itu dengan memberikan jarak agak
renggang dari paragraf sebelumnya
Contoh tanda awal paragraf dapat Anda
lihat pada awal paragraf di atas. Kata dua anak
kecil yang mengawali paragraf itu diketik masuk
atau tidak sejajar dengan baris berikutnya.

More Related Content

What's hot

Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945 Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945 Lela Warni
 
Makalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
Makalah Pancasila era Pra KemerdekaanMakalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
Makalah Pancasila era Pra KemerdekaanSriwijaya University
 
Laporan hasil wawancara kelompok 4
Laporan hasil wawancara   kelompok 4Laporan hasil wawancara   kelompok 4
Laporan hasil wawancara kelompok 4Wahyuda5
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individutaufiq99
 
Contoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualContoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualUwes Chaeruman
 
Kata pengantar, abstrak dan daftar isi
Kata pengantar, abstrak dan daftar isiKata pengantar, abstrak dan daftar isi
Kata pengantar, abstrak dan daftar isiNuri Andhika Pratama
 
Esensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem Etika
Esensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem EtikaEsensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem Etika
Esensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem Etikadayurikaperdana19
 
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajakKeseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajakAnzilina Nisa
 
MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...
MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...
MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...Nurfaizatul Jannah
 
Makalah bahasa inggris
Makalah bahasa inggrisMakalah bahasa inggris
Makalah bahasa inggrisQueen Anaqi
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifWarnet Raha
 
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knPertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knnatal kristiono
 
Ejaan bahasa indonesia
Ejaan bahasa indonesia Ejaan bahasa indonesia
Ejaan bahasa indonesia Lia Aldiana
 
Makalah bahasa indonesia paragraf
Makalah bahasa indonesia paragrafMakalah bahasa indonesia paragraf
Makalah bahasa indonesia paragrafPutri Sanuria
 

What's hot (20)

Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945 Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945
 
Contoh jurnal
Contoh jurnalContoh jurnal
Contoh jurnal
 
Ejaan yang disempurnakan(eyd)eea
Ejaan yang disempurnakan(eyd)eeaEjaan yang disempurnakan(eyd)eea
Ejaan yang disempurnakan(eyd)eea
 
PARAGRAF (ppt)
PARAGRAF (ppt)PARAGRAF (ppt)
PARAGRAF (ppt)
 
Ragam Lisan Dan Tulisan
Ragam Lisan Dan TulisanRagam Lisan Dan Tulisan
Ragam Lisan Dan Tulisan
 
Makalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
Makalah Pancasila era Pra KemerdekaanMakalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
Makalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
 
Laporan hasil wawancara kelompok 4
Laporan hasil wawancara   kelompok 4Laporan hasil wawancara   kelompok 4
Laporan hasil wawancara kelompok 4
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individu
 
Contoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualContoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel Konseptual
 
Kata pengantar, abstrak dan daftar isi
Kata pengantar, abstrak dan daftar isiKata pengantar, abstrak dan daftar isi
Kata pengantar, abstrak dan daftar isi
 
Pengembangan Paragraf
Pengembangan ParagrafPengembangan Paragraf
Pengembangan Paragraf
 
Makalah Sintaksis Bahasa Indonesia
Makalah Sintaksis Bahasa IndonesiaMakalah Sintaksis Bahasa Indonesia
Makalah Sintaksis Bahasa Indonesia
 
Esensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem Etika
Esensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem EtikaEsensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem Etika
Esensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem Etika
 
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajakKeseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
 
MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...
MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...
MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...
 
Makalah bahasa inggris
Makalah bahasa inggrisMakalah bahasa inggris
Makalah bahasa inggris
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
 
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knPertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
 
Ejaan bahasa indonesia
Ejaan bahasa indonesia Ejaan bahasa indonesia
Ejaan bahasa indonesia
 
Makalah bahasa indonesia paragraf
Makalah bahasa indonesia paragrafMakalah bahasa indonesia paragraf
Makalah bahasa indonesia paragraf
 

Viewers also liked

Presentasi Paragraf
Presentasi ParagrafPresentasi Paragraf
Presentasi ParagrafADHP
 
Bahasa indonesia (Paragraf)
Bahasa indonesia (Paragraf)Bahasa indonesia (Paragraf)
Bahasa indonesia (Paragraf)Christian Lokas
 
pengertian matriks, grafik,bagan, jadwal, dan skema
pengertian matriks, grafik,bagan, jadwal, dan skemapengertian matriks, grafik,bagan, jadwal, dan skema
pengertian matriks, grafik,bagan, jadwal, dan skemaKumpulan Jama'ah Al-Khidmah
 
Menemukan Gagasan Utama dalam Teks
Menemukan Gagasan Utama dalam TeksMenemukan Gagasan Utama dalam Teks
Menemukan Gagasan Utama dalam Teksbudililis
 
BAHASA INDONESIA pemakaian kata penghubung
BAHASA INDONESIA pemakaian kata penghubung BAHASA INDONESIA pemakaian kata penghubung
BAHASA INDONESIA pemakaian kata penghubung biebsoul
 
Kata penghubung
Kata penghubungKata penghubung
Kata penghubungAbu Ja'far
 
Bahasa Indonesia Bahan Ajar
Bahasa Indonesia Bahan AjarBahasa Indonesia Bahan Ajar
Bahasa Indonesia Bahan AjarRahmat Rahmat
 
Teks bacaan berjudul "SAMPAH"
Teks bacaan berjudul "SAMPAH"Teks bacaan berjudul "SAMPAH"
Teks bacaan berjudul "SAMPAH"Ihzaya
 
Menemukan gagasan pokok dalam artikel
Menemukan gagasan pokok dalam artikelMenemukan gagasan pokok dalam artikel
Menemukan gagasan pokok dalam artikelSi Pikuen Dhie Pikuen
 

Viewers also liked (20)

Paragraf (Powerpoint tentang paragraf)
Paragraf (Powerpoint tentang paragraf)Paragraf (Powerpoint tentang paragraf)
Paragraf (Powerpoint tentang paragraf)
 
Paragraf
ParagrafParagraf
Paragraf
 
Presentasi Paragraf
Presentasi ParagrafPresentasi Paragraf
Presentasi Paragraf
 
Bahasa indonesia (Paragraf)
Bahasa indonesia (Paragraf)Bahasa indonesia (Paragraf)
Bahasa indonesia (Paragraf)
 
Presentation paragraf
Presentation paragrafPresentation paragraf
Presentation paragraf
 
PENGERTIAN GRAFIK, DIAGRAM DAN TABEL
PENGERTIAN GRAFIK, DIAGRAM DAN TABELPENGERTIAN GRAFIK, DIAGRAM DAN TABEL
PENGERTIAN GRAFIK, DIAGRAM DAN TABEL
 
pengertian matriks, grafik,bagan, jadwal, dan skema
pengertian matriks, grafik,bagan, jadwal, dan skemapengertian matriks, grafik,bagan, jadwal, dan skema
pengertian matriks, grafik,bagan, jadwal, dan skema
 
Menemukan Gagasan Utama dalam Teks
Menemukan Gagasan Utama dalam TeksMenemukan Gagasan Utama dalam Teks
Menemukan Gagasan Utama dalam Teks
 
BAHASA INDONESIA pemakaian kata penghubung
BAHASA INDONESIA pemakaian kata penghubung BAHASA INDONESIA pemakaian kata penghubung
BAHASA INDONESIA pemakaian kata penghubung
 
Menulis eksposisi
Menulis eksposisiMenulis eksposisi
Menulis eksposisi
 
Kata penghubung
Kata penghubungKata penghubung
Kata penghubung
 
Paragraf eksposisi
Paragraf eksposisiParagraf eksposisi
Paragraf eksposisi
 
Kata penghubung
Kata penghubungKata penghubung
Kata penghubung
 
Bahasa Indonesia Bahan Ajar
Bahasa Indonesia Bahan AjarBahasa Indonesia Bahan Ajar
Bahasa Indonesia Bahan Ajar
 
Paragraf persuasif atau persuasi
Paragraf persuasif atau persuasiParagraf persuasif atau persuasi
Paragraf persuasif atau persuasi
 
Teks bacaan berjudul "SAMPAH"
Teks bacaan berjudul "SAMPAH"Teks bacaan berjudul "SAMPAH"
Teks bacaan berjudul "SAMPAH"
 
Paragraf bahasa indonesia
Paragraf bahasa indonesiaParagraf bahasa indonesia
Paragraf bahasa indonesia
 
Modul bahasa indonesia kelas 10
Modul bahasa indonesia kelas 10Modul bahasa indonesia kelas 10
Modul bahasa indonesia kelas 10
 
Menemukan Gagasan Pada Sebuah Artikel dan Buku
Menemukan Gagasan Pada Sebuah Artikel dan BukuMenemukan Gagasan Pada Sebuah Artikel dan Buku
Menemukan Gagasan Pada Sebuah Artikel dan Buku
 
Menemukan gagasan pokok dalam artikel
Menemukan gagasan pokok dalam artikelMenemukan gagasan pokok dalam artikel
Menemukan gagasan pokok dalam artikel
 

Similar to BAHASA INDONESIA - Paragraf atau Alinea

Paragraf makalah
Paragraf makalahParagraf makalah
Paragraf makalahAhmad S
 
Teknik Menulis ( Strong paragraf )
Teknik Menulis ( Strong paragraf )Teknik Menulis ( Strong paragraf )
Teknik Menulis ( Strong paragraf )Idrus Dama
 
ini adalaha sebuah makalah tentang -paragraf.pdf
ini adalaha sebuah makalah tentang -paragraf.pdfini adalaha sebuah makalah tentang -paragraf.pdf
ini adalaha sebuah makalah tentang -paragraf.pdfAriaSonta1
 
Pengembangan paragraf
Pengembangan paragrafPengembangan paragraf
Pengembangan paragrafadityaaad
 
MAKALAH PENGEMBANGAN PARAGRAF.docx
MAKALAH PENGEMBANGAN PARAGRAF.docxMAKALAH PENGEMBANGAN PARAGRAF.docx
MAKALAH PENGEMBANGAN PARAGRAF.docxNadila Utami
 
Bahasa indonesia kata frasa .pptx
Bahasa indonesia kata frasa .pptxBahasa indonesia kata frasa .pptx
Bahasa indonesia kata frasa .pptxCalsen
 
PARAGRAF_1_supriyadi.pptx
PARAGRAF_1_supriyadi.pptxPARAGRAF_1_supriyadi.pptx
PARAGRAF_1_supriyadi.pptxAnjaniPelita
 
Paragraf dan wacana
Paragraf dan wacanaParagraf dan wacana
Paragraf dan wacanaAntis Art's
 
Unsur kebahasaan dalam karya ilmiah
Unsur kebahasaan dalam karya ilmiahUnsur kebahasaan dalam karya ilmiah
Unsur kebahasaan dalam karya ilmiahMutiara Anggraini
 
Bab vi pemaragrafan
Bab vi pemaragrafanBab vi pemaragrafan
Bab vi pemaragrafanmudanp.com
 
MKU Bahasa Indonesia Paragraf By Asep Perdiansyah, S.Pd., M.Pd.
MKU Bahasa Indonesia Paragraf By Asep Perdiansyah, S.Pd., M.Pd.MKU Bahasa Indonesia Paragraf By Asep Perdiansyah, S.Pd., M.Pd.
MKU Bahasa Indonesia Paragraf By Asep Perdiansyah, S.Pd., M.Pd.AsepPerdiansyah
 
Ejaan, pilihan kata, kalimat dan paragraf..
Ejaan, pilihan kata, kalimat dan paragraf..Ejaan, pilihan kata, kalimat dan paragraf..
Ejaan, pilihan kata, kalimat dan paragraf..friget_rudzi
 
3_JENIS_PARAGRAF_pptx.pptx
3_JENIS_PARAGRAF_pptx.pptx3_JENIS_PARAGRAF_pptx.pptx
3_JENIS_PARAGRAF_pptx.pptxArdiyah1
 
Pengembangan Paragraf
Pengembangan ParagrafPengembangan Paragraf
Pengembangan ParagrafNINI IBRAHIM
 

Similar to BAHASA INDONESIA - Paragraf atau Alinea (20)

Penulisan paragraf
Penulisan paragrafPenulisan paragraf
Penulisan paragraf
 
Paragraf makalah
Paragraf makalahParagraf makalah
Paragraf makalah
 
Teknik Menulis ( Strong paragraf )
Teknik Menulis ( Strong paragraf )Teknik Menulis ( Strong paragraf )
Teknik Menulis ( Strong paragraf )
 
ini adalaha sebuah makalah tentang -paragraf.pdf
ini adalaha sebuah makalah tentang -paragraf.pdfini adalaha sebuah makalah tentang -paragraf.pdf
ini adalaha sebuah makalah tentang -paragraf.pdf
 
Makalah Bahasa Indonesia
Makalah Bahasa IndonesiaMakalah Bahasa Indonesia
Makalah Bahasa Indonesia
 
Pengembangan paragraf
Pengembangan paragrafPengembangan paragraf
Pengembangan paragraf
 
MAKALAH PENGEMBANGAN PARAGRAF.docx
MAKALAH PENGEMBANGAN PARAGRAF.docxMAKALAH PENGEMBANGAN PARAGRAF.docx
MAKALAH PENGEMBANGAN PARAGRAF.docx
 
ppt indo.pptx
ppt indo.pptxppt indo.pptx
ppt indo.pptx
 
Bahasa indonesia kata frasa .pptx
Bahasa indonesia kata frasa .pptxBahasa indonesia kata frasa .pptx
Bahasa indonesia kata frasa .pptx
 
PARAGRAF_1_supriyadi.pptx
PARAGRAF_1_supriyadi.pptxPARAGRAF_1_supriyadi.pptx
PARAGRAF_1_supriyadi.pptx
 
Paragraf dan wacana
Paragraf dan wacanaParagraf dan wacana
Paragraf dan wacana
 
Unsur kebahasaan dalam karya ilmiah
Unsur kebahasaan dalam karya ilmiahUnsur kebahasaan dalam karya ilmiah
Unsur kebahasaan dalam karya ilmiah
 
Bab vi pemaragrafan
Bab vi pemaragrafanBab vi pemaragrafan
Bab vi pemaragrafan
 
MKU Bahasa Indonesia Paragraf By Asep Perdiansyah, S.Pd., M.Pd.
MKU Bahasa Indonesia Paragraf By Asep Perdiansyah, S.Pd., M.Pd.MKU Bahasa Indonesia Paragraf By Asep Perdiansyah, S.Pd., M.Pd.
MKU Bahasa Indonesia Paragraf By Asep Perdiansyah, S.Pd., M.Pd.
 
Pembentukan paragraf
Pembentukan paragrafPembentukan paragraf
Pembentukan paragraf
 
Ejaan, pilihan kata, kalimat dan paragraf..
Ejaan, pilihan kata, kalimat dan paragraf..Ejaan, pilihan kata, kalimat dan paragraf..
Ejaan, pilihan kata, kalimat dan paragraf..
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
3_JENIS_PARAGRAF_pptx.pptx
3_JENIS_PARAGRAF_pptx.pptx3_JENIS_PARAGRAF_pptx.pptx
3_JENIS_PARAGRAF_pptx.pptx
 
Pengembangan Paragraf
Pengembangan ParagrafPengembangan Paragraf
Pengembangan Paragraf
 
Pengembangan Paragraf
Pengembangan ParagrafPengembangan Paragraf
Pengembangan Paragraf
 

More from Diana Amelia Bagti

KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Media Film sbg Konstruksi dan Representasi Sosial
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Media Film sbg Konstruksi dan Representasi SosialKAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Media Film sbg Konstruksi dan Representasi Sosial
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Media Film sbg Konstruksi dan Representasi SosialDiana Amelia Bagti
 
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Jurnalisme Sensitif Gender
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Jurnalisme Sensitif GenderKAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Jurnalisme Sensitif Gender
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Jurnalisme Sensitif GenderDiana Amelia Bagti
 
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Filsafat dan Jurnalistik
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Filsafat dan JurnalistikKAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Filsafat dan Jurnalistik
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Filsafat dan JurnalistikDiana Amelia Bagti
 
ILMU BUDAYA - Budaya, Komunikasi & Media
ILMU BUDAYA - Budaya, Komunikasi & MediaILMU BUDAYA - Budaya, Komunikasi & Media
ILMU BUDAYA - Budaya, Komunikasi & MediaDiana Amelia Bagti
 
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)Diana Amelia Bagti
 
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (2)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (2)ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (2)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (2)Diana Amelia Bagti
 
ILMU BUDAYA - Media, Masyarakat & Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Media, Masyarakat & Budaya (1)ILMU BUDAYA - Media, Masyarakat & Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Media, Masyarakat & Budaya (1)Diana Amelia Bagti
 
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)Diana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Unsur Unsur Kreatif
CREATIVE THINKING - Unsur Unsur KreatifCREATIVE THINKING - Unsur Unsur Kreatif
CREATIVE THINKING - Unsur Unsur KreatifDiana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Thinking Skills
CREATIVE THINKING - Thinking SkillsCREATIVE THINKING - Thinking Skills
CREATIVE THINKING - Thinking SkillsDiana Amelia Bagti
 
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (7)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (7)CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (7)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (7)Diana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Grammar Tenses
CREATIVE THINKING - Grammar TensesCREATIVE THINKING - Grammar Tenses
CREATIVE THINKING - Grammar TensesDiana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (6)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (6)CREATIVE THINKING - Creative Thinking (6)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (6)Diana Amelia Bagti
 
CRAETIVE THINKING - English & Journalism
CRAETIVE THINKING - English & JournalismCRAETIVE THINKING - English & Journalism
CRAETIVE THINKING - English & JournalismDiana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Critical Thinking
CREATIVE THINKING - Critical ThinkingCREATIVE THINKING - Critical Thinking
CREATIVE THINKING - Critical ThinkingDiana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Creativity
CREATIVE THINKING - CreativityCREATIVE THINKING - Creativity
CREATIVE THINKING - CreativityDiana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Creative Pictures (2)
CREATIVE THINKING - Creative Pictures (2)CREATIVE THINKING - Creative Pictures (2)
CREATIVE THINKING - Creative Pictures (2)Diana Amelia Bagti
 
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)Diana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (4)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (4)CREATIVE THINKING - Creative Thinking (4)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (4)Diana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)Diana Amelia Bagti
 

More from Diana Amelia Bagti (20)

KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Media Film sbg Konstruksi dan Representasi Sosial
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Media Film sbg Konstruksi dan Representasi SosialKAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Media Film sbg Konstruksi dan Representasi Sosial
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Media Film sbg Konstruksi dan Representasi Sosial
 
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Jurnalisme Sensitif Gender
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Jurnalisme Sensitif GenderKAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Jurnalisme Sensitif Gender
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Jurnalisme Sensitif Gender
 
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Filsafat dan Jurnalistik
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Filsafat dan JurnalistikKAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Filsafat dan Jurnalistik
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Filsafat dan Jurnalistik
 
ILMU BUDAYA - Budaya, Komunikasi & Media
ILMU BUDAYA - Budaya, Komunikasi & MediaILMU BUDAYA - Budaya, Komunikasi & Media
ILMU BUDAYA - Budaya, Komunikasi & Media
 
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)
 
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (2)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (2)ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (2)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (2)
 
ILMU BUDAYA - Media, Masyarakat & Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Media, Masyarakat & Budaya (1)ILMU BUDAYA - Media, Masyarakat & Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Media, Masyarakat & Budaya (1)
 
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)
 
CREATIVE THINKING - Unsur Unsur Kreatif
CREATIVE THINKING - Unsur Unsur KreatifCREATIVE THINKING - Unsur Unsur Kreatif
CREATIVE THINKING - Unsur Unsur Kreatif
 
CREATIVE THINKING - Thinking Skills
CREATIVE THINKING - Thinking SkillsCREATIVE THINKING - Thinking Skills
CREATIVE THINKING - Thinking Skills
 
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (7)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (7)CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (7)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (7)
 
CREATIVE THINKING - Grammar Tenses
CREATIVE THINKING - Grammar TensesCREATIVE THINKING - Grammar Tenses
CREATIVE THINKING - Grammar Tenses
 
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (6)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (6)CREATIVE THINKING - Creative Thinking (6)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (6)
 
CRAETIVE THINKING - English & Journalism
CRAETIVE THINKING - English & JournalismCRAETIVE THINKING - English & Journalism
CRAETIVE THINKING - English & Journalism
 
CREATIVE THINKING - Critical Thinking
CREATIVE THINKING - Critical ThinkingCREATIVE THINKING - Critical Thinking
CREATIVE THINKING - Critical Thinking
 
CREATIVE THINKING - Creativity
CREATIVE THINKING - CreativityCREATIVE THINKING - Creativity
CREATIVE THINKING - Creativity
 
CREATIVE THINKING - Creative Pictures (2)
CREATIVE THINKING - Creative Pictures (2)CREATIVE THINKING - Creative Pictures (2)
CREATIVE THINKING - Creative Pictures (2)
 
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)
 
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (4)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (4)CREATIVE THINKING - Creative Thinking (4)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (4)
 
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 

BAHASA INDONESIA - Paragraf atau Alinea

  • 1. Uraian mengenai paragraf dalam kegiatan belajar mencakup 1. Arti paragraf; 2. Syarat paragraf; 3. Pembagian paragraf;
  • 2. 1. Arti Paragraf Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik. Kalimat-kalimat dalam paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran atau mempunyai keterkaitan dalam membentuk gagasan atau topik tersebut.
  • 3. Sebuah paragraf mungkin terdiri atas sebuah kalimat, mungkin terdiri atas dua buah kalimat, mungkin juga lebih dari dua buah kalimat. Bahkan, sering kita temukan bahwa suatu paragraf berisi lebih dari lima buah kalimat. Walaupun paragraf itu mengandung beberapa kalimat, tidak satu pun dari kalimat-kalimat itu yang memperkatakan soal lain. Seluruhnya memperbincangkan satu masalah atau sekurang-kurangnya bertalian erat dengan masalah itu.
  • 4.  Contoh: Sampah selamanya selalu memusingkan. Berkali- kali masalahnya diseminarkan dan berkali-kali pula jalan pemecahannya dirancang. Namun, keterbatasan- keterbatasan yang kita miliki tetap menjadikan sampah sebagai masalah yang pelik. Pada waktu seminar- seminar itu berlangsung, penimbunan sampah terus terjadi. Hal ini mengundang keprihatinan kita karena masalah sampah banyak sedikitnya mempunyai kaitan dengan masalah pencemaran air dan banjir. Selama pengumpulan, pengangkutan, pembuangan akhir, dan pengolahan sampah itu belum dapat dilaksanakan dengan baik, selama ini pula sampah menjadi masalah.
  • 5. Paragraf itu terdiri atas enam kalimat. Semua kalimat itu membicarakan soal sampah. Oleh sebab itu, peragraf tersebut mempunyai topik “masalah sampah” karena pokok permaslahan dalam paragraf itu adalah masalah sampah. Topik paragraf adalah pikiran utama di dalam sebuah paragraf semua pembicaraan dalam paragraf itu terpusat pada pikiran utama ini. Pikiran utama itulah yang menjadi topik persoalan atau pokok pembicaraan. Oleh sebab itu, ia kadang- kadang disebut juga gagasan pokok di dalam sebuah paragraf. Dengan demikian, apa menjadi pokok pembicaraan dalam sebuah paragraf itulah topik paragraf.
  • 6. 2. Syarat Paragraf Paragraf yang baik harus memiliki dua ketentuan, yaitu kesatuan paragraf dan kepaduan paragraf. a. Kesatuan Paragraf Dalam sebuah paragraf terdapat hanya satu pokok pikiran. Oleh sebab itu, kalimat-kalimat yang membentuk paragraf perlu ditata secara cermat agar tidak ada satu pun kalimat yang menyimpang dari ide pokok paragraf itu. Kalau ada kalimat yang menyimpang dari pokok pikiran paragraf itu, paragraf menjadi tidak berpautan, tidak utuh. Kalimat yang menyimpang itu harus dikeluarkan dari paragraf.
  • 7.  Contoh paragraf yang tidak utuh. Jawa Tengah sukes. Kata-kata ini meluncur gembira dari pelatih regu Jateng setelah selesai pertandingan final Kejurnas Tinju Amatir, Minggu malam, di Gedung Olhraga Jateng, Semarang. Kota Semarang terdapat di pantai Utara Pulau Jawa, ibu kota Provinsi Jateng. Pernyataan itu dianggap wajar karena apa yang diimpi-impikan selama ini dapat terwujud, yaitu satu medali emas, satu medali perak, dan satu medali perunggu. Hal itu ditambah lagi oleh pilihan petinju terbaik yang jatuh ke tangan Jateng. Hasil yang diperoleh itu adalah prestasi yang paling tinggi yang pernah diraih oleh Jateng dalam arena seperti itu.
  • 8. Dalam paragraf itu kalimat ketiga tidak meunjukkan keutuhan paragraf. Oleh sebab itu, kalimat tersebut harus dikeluarkan dari paragraf. b. Kepaduan Paragraf Kepaduan paragraf dapat terlihat melalui penyusunan kalimat secara logis dan melalui ungkapan-ungkapan (kata-kata) pengait antarkalimat. Urutan yang logis akan terlihat dalam susunan kalimat dalam paragraf itu. Dalam paragraf itu tidak ada kalimat-kalimat yang sumbang atau keluar dari permasalahan yang dibicarakan.
  • 9.  Pengait Paragraf Agar kalimat menjadi satu pengait paragraf, yaitu berupa (1) ungkapan penghubung transisi, (2) kata ganti, dan (3) kata kunci (pengulangan kata yang dipentingkan). Ungkapan pengait antarkalimat dapat berupa ungkapan penghubung/transisi.
  • 10. a) Hubungan tambahan : Lebih lagi, selanjutnya, tambahan pula, di samping itu, lalu, berikutnya, demikian pula, begitu juga, di samping itu, lagi pula. b) Hubungan pertentangan : Akan tetapi, namun, bagaimanapun, walaupun demikian, sebaliknya, meskipun begitu, lain halnya. c) Hubungan perbandingan : Sama dengan itu, dalam hal yang demikian, sehubungan dengan itu (1). Kata Transisi
  • 11. d) Hubungan akibat : oleh sebab itu, jadi, akibatnya, oleh karena itu, maka, oleh sebab itu. e) Hubungan tujuan : untuk itu, maksud itu f) Hubungan singkatan : singkatnya, pendeknya, akhirnya, pada umumnya, dengan kata lain, sebagai simpulan g) Hubungan waktu : sementara itu, segera setelah itu, beberapa saat kemudian. h) Hubungan tempat : berdekatan dengan itu
  • 12. Contoh paragraf yang menggunakan ungkapan penghubung transisi Belum ada isyarat jelas bahwa masyarakat sudah menarik tabungan deposito mereka. Sementara itu, bursa efek Indonesia mulai goncang dalam menampung serbuan para pemburu saham. Pemilik-pemilik yang berusaha meraih sebanyak-banyaknya saham yang dijual di bursa. Oleh karena itu, bursa efek berusaha menampung minat pemilik uang yang menggebu-gebu. Akibatnya, indeks harga saham gabungan (IHSG) dalam tempo cepat melampaui angka 100 persen. Bahkan, kemarin IHSG itu meloncat ke tingkat 101, 828 persen.
  • 13. Dengan dipasanganya pengait antarkalimat sementara itu, oleh karena itu, akibatnya dalam paragraf tersebut, kepaduan paragraf terasa sekali, serta urutan kalimat- kalimat dalam paragraf itu logis dan kompak.
  • 14. (2) Kata Ganti Ungkapan pengait paragraf dapat juga berupa kata ganti, baik kata ganti orang maupun kata ganti yang lain. a. Kata Ganti Orang Dalam usaha memadu kalimat-kalimat dalam suatu paragraf, kita banyak menggunakan kata ganti orang. Pemakaian kata ganti ini berguna untuk menghindari penyebutan nama orang berkali-kali. Kata ganti yang dimaksud adalah saya, aku, ku, kita, kami (kata ganti orang pertama), engkau, kau, kamu, mu, kamu sekalian (kata ganti orang ketiga) . Hal ini dapat kita lihat pada contoh paragraf yang menggunakan kata ganti berikut.
  • 15. Devi, Rustam, Sari, dan Lutfi adalah teman sekolah sejak SMU hingga perguruan tinggi. Kini mereka sudah menyandang gelar dokter gigi dari sebuah universitas negeri di Bandung. Mereka merencanakan mendirikan suatu poliklinik lengkap dengan apoteknya. Mereka menghubungi saya dan mengajak bekerja sama, yaitu saya diminta menyediakan tempatnya karena kebetulan saya memiliki sebidang tanah yang letaknya strategis. Saya menyetujui permintaan mereka.
  • 16. Kata mereka dipakai sebagai pengganti kata Devi, Rustam, Sari, dan Lutfi agar orang yang tidak disebutkan berkali-kali dalam satu paragraf. Penyebutan nama orang yang berkali- kali dalam satu paragraf akan menimbulkan kebosanan serta menghilangkan keutuhan paragraf. Hal ini dapat dilihat dalam kalimat di bawah ini.
  • 17.  Hajjah Junitasari adalah ketua majelis taklim di desa ini. Rumah Hajjah Junitasari terletak dekat masjid Nurul Ittihad. Pengulangan Hajjah Junitasari akan meimbulkan kesan kekurangpaduan dua kalimat. Kesannya akan lain jika kalimat itu diubah sebagai berikut. Hajjah Junitasari adalah katua majelis taklim di desa ini. Rumahnya terletak dekat masjid Nurul Ittihad.
  • 18. Bentuk -nya dalam kalimat di atas adalah bentuk singkat kata ganti orang ketiga, yaitu Hajjah Junitasari. Dengan demikian, kepaduan kalimat-kalimat itu dapat kita rasakan. Penggunaan kata ganti orang ketiga, beliau, dapat dilihat pada kalimat berikut. Ibu Sud adalah pencipta lagu empat zaman yang sangat produksi. Beliau telah menciptakan tidak kurang dua ratus buah lagu.
  • 19. b. Kata ganti yang lain Kata ganti lain yang digunakan dalam menciptakan kepaduan paragraf ialah itu, tadi, begitu, demikian, di sini, di atas, di sana, di sini, dan sebagainya. Contoh: Itu asrama mereka. Mereka tinggal di situ sejak itulah tingkat satu sampai dengan meraih gelar sarjana. Orang tua mereka juga sering berkunjung ke situ.
  • 20. (3). Kata Kunci Di samping itu, ungkapan pengait dapat pula berupa pengulangan kata-kata kunci, seperti kata sampah pada contoh paragraf yang pertama. Pengulangan kata-kata kunci ini perlu dilakukan dengan hati-hati (tidak terlalu sering).
  • 21. 2. Pembagian Paragraf a. Pembagian Paragraf menurut Jenisnya Dalam sebuah karangan (kompoisis) biasanya terdapat tiga macam paragraf jika dilihat dari segi jenisnya. 1) Paragraf Pembuka Paragraf ini merupakan pembuka atau pengantar untuk sampai pada segala pembicaraan yang akan menyusul kemudian. Oleh sebab itu, paragraf pembuka harus dapat menarik minat dan perhatian pembaca, serta sanggup menghubungkan pikiran pembaca kepada masalah yang aikan disajikan selanjutnya. Salah satu cara menarik perhatian ini ialah dengan mengutip pernyataan yang
  • 22. 2) Paragraf Pengembang Paragraf pengembang ialah paragraf yang terletak antara paragraf pembuka dan paragraf yang terakhir sekali di dalam bab atau anak bab itu (paragraf penutup). Paragraf ini mengembangkan pokok pembicaraan yang dirancang. Dengan kata lain, paragraf pengembang mengemukakan inti persoalan yang akan dikemukakan. Oleh sebab itu, suatu paragraf lain harus memperlihatkan hubungan yang serasi dan logis. Paragraf itu dapat dikembangkan dengan cara ekspositoris, deskripstif, naratif, atau argumentatif.
  • 23. 3) Paragraf Penutup Paragraf penutup adalah paragraf yang terdapat pada akhir karangan atau akhir suatu kesatuan yang lebih kecil di dalam karangan itu. Biasanya, paragraf penutup berupa simpulan semua pembicaraan yang telah dipaparkan pada bagian-bagian sebelumnya.
  • 24. b. Pembagian Paragraph Menurut Letak Kalimat Topik Menurut letak kalimat menurut topiknya paragraf dibagi atas paragraf deduktif dan paragraf induktif. Paragraf yang meletakkan kalimat topik pada awal paragraf disebut paragraf deduktif, sedangkan paragraf yang meletakkan kalimat topik di akhir paragraf disebut paragraf induktif. Pengarang jenis pertama meletakkan kalimat topiknya di bagian awal paragraf yang bersangkutan.
  • 25.  Contoh paragraf deduktif: Arang akhir ialah sejenis arang yang diperoleh dari suatu pembakaran yang mempunyai sifat tidak larut dalam air. Arang ini dapat diperoleh dari pembakaran zat-zat tertentu, seperti ampas tebu, tempurung kelapa, dan tongkol jagung. Jenis arang ini banyak digunakan dalam dalam beberapa industri pangan atau nonpangan. Industri yang menggunakan arang aktif adalah industri kimia dan farmasi, seperti pekerjaan yang memurnikan minyak, menghilangkan bau yang tidak murni, dan menguapkan zat yang tidak perlu.
  • 26. Kalimat topik dalam paragraf di atas terletak pada awal paragraf, yaitu pada kalimat arang aktif adalah sejenis arang yang diperoleh dari suatu pembakaran yang mempunyai sifat tidak larut dalam air. Pengarang jenis kedua (paragraf induktif) meletakkan kalimat topiknya pada bagian akhir paragraf.
  • 27.  Contoh paragraf induktif: Dua anak kecil ditemukan tewas di pinggir jalan Jenderal Sudirman. Seminggu kemudian seorang anak wanita hilang ketika pulang dari sekolah. Sehari kemudian polisi menemukan bercak-bercak darah di kursi belakang John. Polisi juga menemukan potret dua orang anak yang tewas di Jalan Jenderal Sudirman di dalam kantung celana John. Dengan demikian, John adalah orang yang dapat diminta pertanggungjawaban tentang hilangnya tiga anak itu. Dalam paragraf di atas kalimat topiknya terletak pada akhir paragraf, yaitu kalimat John adalah orang yang dapat diminta pertanggungjawaban tentang hilangnya anak itu.
  • 28. c. Tanda Paragraf Sebuah paragraf dapat ditandai dengan awal kalimat pertama agak menjorok ke dalam, kira-kira lima ketukan mesin ketik atau kira-kira dua sentimeter. Dengan demikian, para pembaca mudah dapat melihat permulaan tiap paragraf sebab awal paragraf ditandai oleh kalimat permulaannya yang tidak ditulis sejajar dengan garis margin atau garis pias kiri. Selain itu, penulis dapat juga menambahkan tanda sebuah paragraf itu dengan memberikan jarak agak renggang dari paragraf sebelumnya Contoh tanda awal paragraf dapat Anda lihat pada awal paragraf di atas. Kata dua anak kecil yang mengawali paragraf itu diketik masuk atau tidak sejajar dengan baris berikutnya.