Hi semua, terima kasih sudah berkunjung kesini 😆 Semua file yang diupload adalah materi perkuliahan. Nah... materi ini dari dosen yang dikhususkan untuk teman-teman kelas #manabeve 💚
Biar gampang diakses, yah masukin sini aja kan😆 Sekalian membantu kalian yang mungkin butuh beberapa konten dalam file-file ini.
Jangan lupa di like yah 💙 Kalau mau dishare atau didownload PLEASE MINTA IZIN dulu oke??
Biar ngga salah paham cuy😆
ASK FOR PERMISSION ▶ itsmeroses@mail.ru
Kalau kesulitan untuk mendownload FEEL FREE untuk email ke aku🔝🔝🔝🔝
[DISCLAIMER] Mohon banget kalau udah didownload. Kemuadian ingin dijadikan materi atau referensi. Jangan lupa cantumkan sumbernya. Terima kasih atas pengertiannya💖
------------------------------------------------------------
Materi details :
Coming soon ")
------------------------------------------------------------
MEET CLASS FELLAS💚
Instagram ▶ https://www.instagram.com/manabeve
Blog ▶ https://manabeve.blogspot.com
Email ▶ manabeve@gmail.com
------------------------------------------------------------
LET'S BECOME FRIENDS WITH ME💜
Instagram ▶ https://www.instagram.com/ameldiana3
Twitter ▶ https://www.twitter.com/amlediana3
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
BAHASA INDONESIA - Paragraf atau Alinea
1. Uraian mengenai paragraf dalam
kegiatan belajar mencakup
1. Arti paragraf;
2. Syarat paragraf;
3. Pembagian paragraf;
2. 1. Arti Paragraf
Paragraf adalah seperangkat kalimat yang
membicarakan suatu gagasan atau topik.
Kalimat-kalimat dalam paragraf
memperlihatkan kesatuan pikiran atau
mempunyai keterkaitan dalam membentuk
gagasan atau topik tersebut.
3. Sebuah paragraf mungkin terdiri atas
sebuah kalimat, mungkin terdiri atas dua buah
kalimat, mungkin juga lebih dari dua buah
kalimat.
Bahkan, sering kita temukan bahwa suatu
paragraf berisi lebih dari lima buah kalimat.
Walaupun paragraf itu mengandung beberapa
kalimat, tidak satu pun dari kalimat-kalimat itu
yang memperkatakan soal lain. Seluruhnya
memperbincangkan satu masalah atau
sekurang-kurangnya bertalian erat dengan
masalah itu.
4. Contoh:
Sampah selamanya selalu memusingkan. Berkali-
kali masalahnya diseminarkan dan berkali-kali pula
jalan pemecahannya dirancang. Namun, keterbatasan-
keterbatasan yang kita miliki tetap menjadikan sampah
sebagai masalah yang pelik. Pada waktu seminar-
seminar itu berlangsung, penimbunan sampah terus
terjadi. Hal ini mengundang keprihatinan kita karena
masalah sampah banyak sedikitnya mempunyai kaitan
dengan masalah pencemaran air dan banjir. Selama
pengumpulan, pengangkutan, pembuangan akhir, dan
pengolahan sampah itu belum dapat dilaksanakan
dengan baik, selama ini pula sampah menjadi masalah.
5. Paragraf itu terdiri atas enam kalimat. Semua
kalimat itu membicarakan soal sampah. Oleh sebab
itu, peragraf tersebut mempunyai topik “masalah
sampah” karena pokok permaslahan dalam paragraf
itu adalah masalah sampah.
Topik paragraf adalah pikiran utama di dalam
sebuah paragraf semua pembicaraan dalam
paragraf itu terpusat pada pikiran utama ini. Pikiran
utama itulah yang menjadi topik persoalan atau
pokok pembicaraan. Oleh sebab itu, ia kadang-
kadang disebut juga gagasan pokok di dalam
sebuah paragraf. Dengan demikian, apa menjadi
pokok pembicaraan dalam sebuah paragraf itulah
topik paragraf.
6. 2. Syarat Paragraf
Paragraf yang baik harus memiliki dua
ketentuan, yaitu kesatuan paragraf dan kepaduan
paragraf.
a. Kesatuan Paragraf
Dalam sebuah paragraf terdapat hanya satu
pokok pikiran. Oleh sebab itu, kalimat-kalimat
yang membentuk paragraf perlu ditata secara
cermat agar tidak ada satu pun kalimat yang
menyimpang dari ide pokok paragraf itu. Kalau ada
kalimat yang menyimpang dari pokok pikiran
paragraf itu, paragraf menjadi tidak berpautan,
tidak utuh. Kalimat yang menyimpang itu harus
dikeluarkan dari paragraf.
7. Contoh paragraf yang tidak utuh.
Jawa Tengah sukes. Kata-kata ini meluncur
gembira dari pelatih regu Jateng setelah selesai
pertandingan final Kejurnas Tinju Amatir, Minggu
malam, di Gedung Olhraga Jateng, Semarang. Kota
Semarang terdapat di pantai Utara Pulau Jawa, ibu
kota Provinsi Jateng. Pernyataan itu dianggap wajar
karena apa yang diimpi-impikan selama ini dapat
terwujud, yaitu satu medali emas, satu medali
perak, dan satu medali perunggu. Hal itu ditambah
lagi oleh pilihan petinju terbaik yang jatuh ke
tangan Jateng. Hasil yang diperoleh itu adalah
prestasi yang paling tinggi yang pernah diraih oleh
Jateng dalam arena seperti itu.
8. Dalam paragraf itu kalimat ketiga tidak
meunjukkan keutuhan paragraf. Oleh sebab itu,
kalimat tersebut harus dikeluarkan dari paragraf.
b. Kepaduan Paragraf
Kepaduan paragraf dapat terlihat melalui
penyusunan kalimat secara logis dan melalui
ungkapan-ungkapan (kata-kata) pengait
antarkalimat. Urutan yang logis akan terlihat dalam
susunan kalimat dalam paragraf itu. Dalam paragraf
itu tidak ada kalimat-kalimat yang sumbang atau
keluar dari permasalahan yang dibicarakan.
9. Pengait Paragraf
Agar kalimat menjadi satu pengait
paragraf, yaitu berupa (1) ungkapan
penghubung transisi, (2) kata ganti, dan (3)
kata kunci (pengulangan kata yang
dipentingkan).
Ungkapan pengait antarkalimat dapat
berupa ungkapan penghubung/transisi.
10. a) Hubungan
tambahan
: Lebih lagi, selanjutnya,
tambahan pula, di samping
itu, lalu, berikutnya, demikian
pula, begitu juga, di samping
itu, lagi pula.
b) Hubungan
pertentangan
: Akan tetapi, namun,
bagaimanapun, walaupun
demikian, sebaliknya,
meskipun begitu, lain halnya.
c) Hubungan
perbandingan
: Sama dengan itu, dalam hal
yang demikian, sehubungan
dengan itu
(1). Kata Transisi
11. d) Hubungan
akibat
: oleh sebab itu, jadi, akibatnya,
oleh karena itu, maka, oleh
sebab itu.
e) Hubungan
tujuan
: untuk itu, maksud itu
f) Hubungan
singkatan
: singkatnya, pendeknya,
akhirnya, pada umumnya,
dengan kata lain, sebagai
simpulan
g) Hubungan
waktu
: sementara itu, segera setelah
itu, beberapa saat kemudian.
h) Hubungan
tempat
: berdekatan dengan itu
12. Contoh paragraf yang menggunakan ungkapan
penghubung transisi
Belum ada isyarat jelas bahwa masyarakat
sudah menarik tabungan deposito mereka.
Sementara itu, bursa efek Indonesia mulai
goncang dalam menampung serbuan para
pemburu saham. Pemilik-pemilik yang berusaha
meraih sebanyak-banyaknya saham yang dijual
di bursa. Oleh karena itu, bursa efek berusaha
menampung minat pemilik uang yang
menggebu-gebu. Akibatnya, indeks harga saham
gabungan (IHSG) dalam tempo cepat melampaui
angka 100 persen. Bahkan, kemarin IHSG itu
meloncat ke tingkat 101, 828 persen.
13. Dengan dipasanganya pengait
antarkalimat sementara itu, oleh karena itu,
akibatnya dalam paragraf tersebut, kepaduan
paragraf terasa sekali, serta urutan kalimat-
kalimat dalam paragraf itu logis dan kompak.
14. (2) Kata Ganti
Ungkapan pengait paragraf dapat juga berupa kata
ganti, baik kata ganti orang maupun kata ganti yang
lain.
a. Kata Ganti Orang
Dalam usaha memadu kalimat-kalimat dalam
suatu paragraf, kita banyak menggunakan kata ganti
orang. Pemakaian kata ganti ini berguna untuk
menghindari penyebutan nama orang berkali-kali. Kata
ganti yang dimaksud adalah saya, aku, ku, kita, kami
(kata ganti orang pertama), engkau, kau, kamu, mu,
kamu sekalian (kata ganti orang ketiga) . Hal ini dapat
kita lihat pada contoh paragraf yang menggunakan kata
ganti berikut.
15. Devi, Rustam, Sari, dan Lutfi adalah teman
sekolah sejak SMU hingga perguruan tinggi.
Kini mereka sudah menyandang gelar dokter
gigi dari sebuah universitas negeri di Bandung.
Mereka merencanakan mendirikan suatu
poliklinik lengkap dengan apoteknya. Mereka
menghubungi saya dan mengajak bekerja sama,
yaitu saya diminta menyediakan tempatnya
karena kebetulan saya memiliki sebidang tanah
yang letaknya strategis. Saya menyetujui
permintaan mereka.
16. Kata mereka dipakai sebagai pengganti
kata Devi, Rustam, Sari, dan Lutfi agar orang
yang tidak disebutkan berkali-kali dalam satu
paragraf. Penyebutan nama orang yang berkali-
kali dalam satu paragraf akan menimbulkan
kebosanan serta menghilangkan keutuhan
paragraf. Hal ini dapat dilihat dalam kalimat di
bawah ini.
17. Hajjah Junitasari adalah ketua majelis taklim di
desa ini. Rumah Hajjah Junitasari terletak dekat
masjid Nurul Ittihad.
Pengulangan Hajjah Junitasari akan
meimbulkan kesan kekurangpaduan dua kalimat.
Kesannya akan lain jika kalimat itu diubah sebagai
berikut.
Hajjah Junitasari adalah katua majelis taklim
di desa ini. Rumahnya terletak dekat masjid Nurul
Ittihad.
18. Bentuk -nya dalam kalimat di atas adalah
bentuk singkat kata ganti orang ketiga, yaitu
Hajjah Junitasari. Dengan demikian, kepaduan
kalimat-kalimat itu dapat kita rasakan.
Penggunaan kata ganti orang ketiga,
beliau, dapat dilihat pada kalimat berikut.
Ibu Sud adalah pencipta lagu empat zaman
yang sangat produksi. Beliau telah
menciptakan tidak kurang dua ratus buah lagu.
19. b. Kata ganti yang lain
Kata ganti lain yang digunakan dalam
menciptakan kepaduan paragraf ialah itu,
tadi, begitu, demikian, di sini, di atas, di sana,
di sini, dan sebagainya.
Contoh:
Itu asrama mereka. Mereka tinggal di situ
sejak itulah tingkat satu sampai dengan
meraih gelar sarjana. Orang tua mereka juga
sering berkunjung ke situ.
20. (3). Kata Kunci
Di samping itu, ungkapan pengait dapat
pula berupa pengulangan kata-kata kunci,
seperti kata sampah pada contoh paragraf yang
pertama. Pengulangan kata-kata kunci ini perlu
dilakukan dengan hati-hati (tidak terlalu
sering).
21. 2. Pembagian Paragraf
a. Pembagian Paragraf menurut Jenisnya
Dalam sebuah karangan (kompoisis)
biasanya terdapat tiga macam paragraf jika
dilihat dari segi jenisnya.
1) Paragraf Pembuka
Paragraf ini merupakan pembuka atau
pengantar untuk sampai pada segala
pembicaraan yang akan menyusul kemudian.
Oleh sebab itu, paragraf pembuka harus dapat
menarik minat dan perhatian pembaca, serta
sanggup menghubungkan pikiran pembaca
kepada masalah yang aikan disajikan
selanjutnya. Salah satu cara menarik perhatian
ini ialah dengan mengutip pernyataan yang
22. 2) Paragraf Pengembang
Paragraf pengembang ialah paragraf yang
terletak antara paragraf pembuka dan paragraf
yang terakhir sekali di dalam bab atau anak bab itu
(paragraf penutup). Paragraf ini mengembangkan
pokok pembicaraan yang dirancang. Dengan kata
lain, paragraf pengembang mengemukakan inti
persoalan yang akan dikemukakan. Oleh sebab itu,
suatu paragraf lain harus memperlihatkan
hubungan yang serasi dan logis. Paragraf itu dapat
dikembangkan dengan cara ekspositoris,
deskripstif, naratif, atau argumentatif.
23. 3) Paragraf Penutup
Paragraf penutup adalah paragraf yang
terdapat pada akhir karangan atau akhir suatu
kesatuan yang lebih kecil di dalam karangan
itu. Biasanya, paragraf penutup berupa
simpulan semua pembicaraan yang telah
dipaparkan pada bagian-bagian sebelumnya.
24. b. Pembagian Paragraph Menurut Letak Kalimat
Topik
Menurut letak kalimat menurut topiknya
paragraf dibagi atas paragraf deduktif dan paragraf
induktif.
Paragraf yang meletakkan kalimat topik pada
awal paragraf disebut paragraf deduktif, sedangkan
paragraf yang meletakkan kalimat topik di akhir
paragraf disebut paragraf induktif. Pengarang jenis
pertama meletakkan kalimat topiknya di bagian
awal paragraf yang bersangkutan.
25. Contoh paragraf deduktif:
Arang akhir ialah sejenis arang yang
diperoleh dari suatu pembakaran yang mempunyai
sifat tidak larut dalam air. Arang ini dapat diperoleh
dari pembakaran zat-zat tertentu, seperti ampas
tebu, tempurung kelapa, dan tongkol jagung. Jenis
arang ini banyak digunakan dalam dalam beberapa
industri pangan atau nonpangan. Industri yang
menggunakan arang aktif adalah industri kimia dan
farmasi, seperti pekerjaan yang memurnikan
minyak, menghilangkan bau yang tidak murni, dan
menguapkan zat yang tidak perlu.
26. Kalimat topik dalam paragraf di atas
terletak pada awal paragraf, yaitu pada kalimat
arang aktif adalah sejenis arang yang diperoleh
dari suatu pembakaran yang mempunyai sifat
tidak larut dalam air.
Pengarang jenis kedua (paragraf induktif)
meletakkan kalimat topiknya pada bagian akhir
paragraf.
27. Contoh paragraf induktif:
Dua anak kecil ditemukan tewas di pinggir jalan
Jenderal Sudirman. Seminggu kemudian seorang anak
wanita hilang ketika pulang dari sekolah. Sehari
kemudian polisi menemukan bercak-bercak darah di
kursi belakang John. Polisi juga menemukan potret dua
orang anak yang tewas di Jalan Jenderal Sudirman di
dalam kantung celana John. Dengan demikian, John
adalah orang yang dapat diminta pertanggungjawaban
tentang hilangnya tiga anak itu.
Dalam paragraf di atas kalimat topiknya terletak
pada akhir paragraf, yaitu kalimat John adalah orang
yang dapat diminta pertanggungjawaban tentang
hilangnya anak itu.
28. c. Tanda Paragraf
Sebuah paragraf dapat ditandai dengan
awal kalimat pertama agak menjorok ke dalam,
kira-kira lima ketukan mesin ketik atau kira-kira
dua sentimeter. Dengan demikian, para pembaca
mudah dapat melihat permulaan tiap paragraf
sebab awal paragraf ditandai oleh kalimat
permulaannya yang tidak ditulis sejajar dengan
garis margin atau garis pias kiri. Selain itu,
penulis dapat juga menambahkan tanda sebuah
paragraf itu dengan memberikan jarak agak
renggang dari paragraf sebelumnya
Contoh tanda awal paragraf dapat Anda
lihat pada awal paragraf di atas. Kata dua anak
kecil yang mengawali paragraf itu diketik masuk
atau tidak sejajar dengan baris berikutnya.