Dokumen tersebut merupakan rangkuman singkat tentang pengertian paragraf dan unsur-unsur penting dalam penulisan paragraf yang efektif, seperti ciri-ciri, jenis, fungsi, dan asas-asas penulisan paragraf.
1. KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-
Nyalah kami diberikan kesehatan sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Makalah yang membahas tentang paragraf ini berulang kali mengalami penyempurnaan
hingga baru kemudian dapat kami selesaikan.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah masih banyak kekurangan, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk perbaikan
makalah ini semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi
pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kita sering mendengar istilah paragraf atau alinea. Istilah tersebut sering digunakan,
baik dalam percakapan maupun dalam kegiatan-kegiatan pertemuan dalam rapat, diskusi, atau
seminar. Mereka yang sering menulis, baik surat, kertas kerja, pelaporan, atau skripsi pasti
menggunakan alinea dalam tulisannya. Apabila ditanyakan definisi dari alinea maka akan
2. bervariasi jawabannya. Alinea merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk kita pelajari,
karena sangat berpengaruh dalam pembentukan sebuah tulisan yang menarik dan berkualitas.
Bila kita membuat alinea,kita menuliskan sekelompok ide yang terdiri atas ide pokok
dan ide bawahan yang merupakan penjelasan tentang ide pokok.Di samping ide pokok
ini,terdapat ide pokok lainnya yang masih berkaitan dengan ide pokok pertama.Kedua ide
pokok ini merupakan bagian kelompok ide yang lebih besar.Oleh sebab itu,ide pokok yang
kedua ini diungkapkan dalam alinea berikutnya yang disertai pula dengan ide pokok bawahan
yang berupa penjelasan terhadap ide pokok kedua tadi.Demikianlah seterusnya sehingga kita
dapat membuat sebuah karangan yang terdiri atas beberapa alinea yang mengandung
kelompok-kelompok ide yang saling berkaitan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan alinea atau paragraf ?
2. Cirri-ciri paragraph
3. Apa jenis-jenis paragraph
4. Apa syarat sebuah paragraf ?
5. Apa Asas-asa paragraph?
6. Apa Tehnik pengembangan paragraph?
C. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.
2. Untuk mengetahui pengertian alinea.
3. Untuk mengetahui jenis alinea.
4. Untuk mengetahui syarat sebuah paragraf.
5. Untuk mengetahui bagian-bagian penting dalam sebuah paragraf.
6. Untuk mengetahui fungsi paragraf.
D. Metode Penelitian
Metode yang digunakan penulis dalam mencari atau mengumpulkan data ini menggunakan
metode kepustakaan. Dimana metode ini pengumpulan data dengan cara mengkaji dan
menelaah data dari internet.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Paragraf
Paragraf adalah satuan bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa
kalimat. Paragraf merupakan perpaduan kalimat-kalimat yang memperlihatkan kesatuan
pikiran atau kalimat-kalimat yang berkaitan dalam membentuk gagasan atau topik tersebut.
Paragraf(Alenia) merupakan kumpulan suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan lebihluas
dari pada kalimat. Paragraf adalah suatu penuangan ide penulis melaluikalimat atau kumpulan
kalimat yang satu dengan yang lain dan hanya memilikisuatu topik atau tema.
Paragraf juga disebut sebagaikarangan singkat, karena adanya isi pikiran yang hendak
disampaikan (isipikiran yang agak lugas), maka membutuhkan susunan yang khas.
Panjang atau pendeknya suatu paragraf akan ditentukan oleh banyak sedikitnya gagasanpokok
yang diungkapkan. Bila segi-seginya banyak, memang layak kalau alenianyasedikit lebih
panjang, tetapi seandainya sedikit tentu cukup dengan beberapa kalimat saja.
2.2ciri-ciri paragraf:
1. Kalimat pertama bertakuk (block style) ke dalam lima ketukan spasi untuk jenis karangan
biasa, misalnya surat, dan delapan ketukan untuk jenis karangan ilmiah formal, misalnya:
makalah, skripsi, desertasi, dll. Karangan berbentuk lurus dan tidak bertakuk ditandai
dengan jarak spasi merenggang, satu spasi lebih banyak daripada antar baris lainnya
2. Paragraf menggunakan pikiran utama (gagasan utama) yang dinyatakan dalam kalimat topik
3. 3. Setiap paragraf menggunakan sebuah kalimat topik dan selebihnya merupakan kalimat
pengembang yang berfungsi menjelaskan, menguraikan, atau menerangkan pikiran utama
yang ada dalam kalimat topik
4. Paragraf menggunakan pikiran penjelas (gagasan penjelas) yang dinyatakan dalam kalimat
penjelas. Kalimat ini berisi detail - detail kalimat topik. Paragraf bukan kumpulan kalimat -
kalimat topik. Paragraf hanya besiri satu kalimat topik dan beberapa kalimat penjelas.
Setiap kalimat penjelas berisi detail yang sangat spesifik, dan tidak mengulang pikiran
penjelas lainnya.
2.3 fungsi faragraf
1. Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran dan perasaan ke
dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis, dalam suatu kesatuan.
2. Menandai peralihan (pergantian) gagasan baru bagi karangan yang terdiri beberapa paragraf,
ganti paragraf berarti ganti pikiran.
3. Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi penulis, dan memudahkan pemahaman bagi
pembacanya.
4. Memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan-satuan unit pikiran yang lebih
kecil.
5. Memudahkan pengendalian variabel terutama karangan yang terdiri atas beberapa variabel.
6. Mengungkapkan informasi tertentu dengan gagasan utama sebagai pengendalinya.
2.4.1 Jenis Paragraf Menurut Posisi Kalimat Topiknya
Berdasarkan posisi kalimat topik, paragraf dapat dibedakan atas empat macam, yaitu :
a. Paragraf Deduktif (umum)
Paragraf deduktif adalah paragraf yang menempatkan kalimat utama pada awal paragraf. Ciri
paragraf deduktif dikenali dari gagasan utamanya yang diletakkan di awa tersebut.
b. Paragraf Induktif (khusus)
Paragra induktif adalah paragraf yang menempatkan kalimat utama pada akhir paragraf. Ciri
paragraf induktif dikenali dari gagasan utama yang diletakkan pada akhir bagian.
c. Paragraf Deduktif-Induktif (umum khusus)
Paragraf Deduktif –induktif adalah paragraf yang menempatkan kalimat utama di awal dan
akhir paragraf. Ciri paragraf ini ditandai oleh berulang gagasan utama pada awal yang
ditegaskan kembali di bagian akhir.
d. Paragraf Penuh Kalimat Topik
Kondisi demikian itu biasa terjadi akibat sulitnya menentukan kalimat topik karena kalimat yang
satu dan yang lainnya sama-sama penting.
4. 2.4.2 Jenis Paragraf Menurut Fungsinya dalam Karangan
Berdasarkan fungsi di dalam karangan, paragraf dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu :
a. Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka berisi persoalan dasar yang berkaitan dengan masalah yang akan
kita tulis. Paragraf pembuka harus dapat menarik minat dan perhatian pembaca, serta sanggup
menghubungkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan disajikan selanjutnya. Karena
sikapnya pengenalan masalah, paragraf tersebut bersifat menginformasikan akan apa yang
akan kita tuliskan.
b. Paragraf Isi (Pengembangan)
Paragraf Isi adalah paragraf yang berisi kelanjutan gagasan. Paragraf ini
menggembangkan pokok pembicaraan yang dirancang. Dengan kata lain, paragraf
pengembangan mengemukakan inti persoalan yang akan dikemukakan.
c. Paragraf Penutup
Paragraf Penutup adalah paragraf yang terdapat pada akhir karangan atau pada akhir
dari suatu kesatuan yang lebih kecil di dalam karangan itu. Biasanya, paragraf penutup berupa
kesimpulan semua pembicaraan yang telah dipaparkan pada bagian-bagian sebelumnya.
2.4.3 Jenis Paragraf Menurut Sifat Isinya
Berdasarkan sifat isinya, paragraf dapat digolongkan atas lima macam, yaitu :
a. Paragraf Persuatif, jika isi paragraf mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi
pembaca.
b. Paragraf Argumentatif, jika isi paragraf membahas satu masalah dengan bukti-bukti atau
alasan yang mendukung.
c. Paragraf Naratif, jika isi paragraf menuturkan peristiwa atau keadaan dalam bentuk cerita.
d. Pragraf Deskriptif, jika isi paragraf mlukiskan atau menggambarkan suatu dengan bahasa.
e. Paragraf Ekspositoris, jika isi paragraf memaparkan sesuatu fajta atau kejadian tertentu.
2.5 Persyaratan Paragraf
Paragraf yang efektif harus memenuhi dua syarat, yaitu :
1. Kesatuan Paragraf
Sebuah paragraf dikatakan dikatakan mempunyai kesatuan jika hanya membicarakan satu
pokok pikiran atau satu masalah. Keterkaitan antarkalimat diikat oleh satu topic pembicaraan
yang sama, bukan topic masalah yang berlainan.
2. Kepaduan Paragraf
Mengaitkan hubungan antarkalimat. Hubungan antarkalimat harus saling berkaitan, tidak ada
satu kalimat pun yang hubungannyatidak logis. Cara mengaitkan hubungan antarkalimat dapat
dilakukan dengan melihat hubungan antarsubjek atau antarpredikat.
Selain dengan repetisi dan kata ganti, pertalian antarkalimat dapat dijalin dengan kata
atau frasa penghubung. Dalam peranannya sebagai penghubung, ada beberapa macam kata
atau frasa yang dapat dipakai untuk maksud yang berbeda. Tabel berikut ini memuat contoh
kata dan frasa penghubung lengkap dengan fungsinya masing-masing.
5. Fungsi Contoh Kata dan Frasa
Menyatakan hubungan:
Akibat/hasil
Pertambahan
Perbandingan
Pertentangan
Tempat
Tujuan
Waktu
Singkatan
Akibatnya, karena itu, maka, oleh
sebab itu, dengan demikian, jadi
Berikutnya, demikian juga, kemudian,
selain itu, lagi pula, lalu, selanjutnya,
tambahan lagi
Dalam hal yang sama, lain halnya
dengan, sebaliknya, lebih baik dari itu,
berbeda dengan itu
Akan tetapi, bagaimanapun, meskipun
begitu, namun, sebaliknya, walaupun
demikian
Berdekatan dengan itu, di sini, di
seberang sana, tak jauh dari sana, di
bawah, persis, di depan … di
sepanjang…
Agar, untuk/guna, untuk maksud itu
Baru-baru ini, beberapa saat kemudian,
mulai sebelum, segera, sesudah, sejak,
ketika
Singkatnya, ringkasnya, akhirnya,
sebagai simpulan, pendek kata
2.6 Asas-Asas Menulis
Asas-asas menulis dijelaskan oleh Nuruddin (2011:39—46) dalam buku yang berjudul Dasar-
Dasar Penulisan. Dalam presentasinya, ia memberikan contoh kalimat yang berbunyi “Ayah
orang ini adalah ayah anak saya yang ayahnya sedang sakit diobati anak tetangga saya”. Pada
kalimat tersebut, siapakah orang yang dimaksud? Berdasarkan contoh tersebut, kegiatan
menulis memerlukan asas-asas menulis yang dijelaskan berikut ini.
1. Kejelasan (clarity).
Asas kejelasan memberikan kemudahan bagi pembaca. Tulisan penulis dapat dibaca dan
dimengerti oleh pembaca. Tulisan tidak menimbulkan salah tafsir. Ide tidak samar-samar atau
kabur. Mengutip pendapat HW Fowler, asas kejelasan tampak pada tulisan yang menggunakan
kata umum, bukan kata khusus. Tulisan juga bersifat konkret (bukan abstrak), tunggal (bukan
panjang lebar), pendek (bukan panjang), menggunakan bahasa sendiri (bukan bahasa asing).
2. Keringkasan (consiseness).
Asas keringkasan harus diperhatikan penulis agar tidak membuang-buang waktu pembaca.
Meskipun demikian, bukan berarti tulisan harus pendek, melainkan tidak menggunakan bahasa
yang berlebihan. Tidak menghamburkan kata secara semena-mena, tidak mengulang, tak
berputar-putar dalam menyampaikan gagasan
3. Ketepatan (correctness).
Asas ketepatan dapat menyebabkan asumsi penulis mengalami titik kesamaan dengan
6. pembaca. Suatu penulisan harus dapat menyampaikan butir gagasan kepada pembaca dengan
kecocokan seperti yang dimaksud penulisnya. Artinya, tidak terjadi kesalahan berasumsi hingga
menimbulkan kesalahartian oleh pembaca. Akibatnya, pesan penulis tidak dapat dipahami
dengan baik oleh pembaca.
4Kesatupaduan (unity).
Kesatupaduan gagasan pokok dalam tiap paragraf harus diperhatikan menulis dalam
menguraikan gagasan/pikiran. Pembaca dimudahkan dalam menangkap ide-ide penulis. Ide-ide
utama dapat dengan mudah ditangkap oleh pembaca dengan bantuan ide-ide penjelas.
5. Pertautan (coherence). Antarbagian tulisan harus bertautan satu sama lain (antar-alenia
atau kalimat). Tautan-tautan ini mempermudah pembaca untuk menangkap gagasan yang
disampaikan penulis.
6. Penegasan (emphasis).
Adanya penonjolan atau memiliki derajat perbedaan antarbagian dalam tulisan memberikan
kemudahan kepada pembaca dalam menangkap tekanan ide-ide tertentu. Dengan demikian,
ide-ide besar yang dimiliki penulis dapat dipahami dengan baik oleh pembaca.
2.7 Metode Pengembangan Paragraf
Berikut ini adalah beberapa metode pengembangan paragraf, yaitu:
1. Pengembangan paragraf klimaks dan antiklimaks
Pengembangan paragraf klimaks berarti menyusun alinea dari gagasan bawahan yang
paling rendah kedudukannya kemudian berangsur-angsur ke gagasan lain sampai pada
gagasan yang tertinggi kedudukannya atau kepentingannya.
Pengembangan paragraf antiklimaks yaitu pengembangan paragraf kebalikan dari
pengembangan klimaks.
2. Pengembangan paragraf sudut pandang
Urutan waktu: paragraf dikembangkan berdasarkan kronologis waktunya.
Urutan ruang: paragraf dikembangkan dari ruang yang terdekat kemudian secara
berurutan digambarkan ruang di depan, di samping, di belakang, dan seterusnya.
3. Pengembangan paragraf perbandingan dan pertentangan
Paragraf bisa dikembangkan dengan cara membandingkan atau mempertentangkan dua
hal. Yang dibandingkan adalah dua hal yang sama tingkatnya dan kedua hal itu memang
mempunyai persamaan dan perbedaan.
4. Pengembangan paragraf Analogi
Paragraf dikembangkan dengan membandingkan dua hal yang memiliki persamaan
bentuknya atau fungsinya. Bisa juga untuk membandingkan sesuatu yang harus dikenal
umum dengan hal yang kurang atau dikenal umum sehingga hal ini bisa dipahami
dengan jelas.
5. Pengembangan paragraf Contoh
Pengembangan paragraf dengan memberikan contoh agar sesuatu hal yang terlalu
umum bisa dijelaskan secara konkret.
6. Pengembangan paragraf proses
Pengembangan paragraf dengan metode proses bisa dilakukan dengan cara menyusun
secara teratur suatu proses kerja. Proses merupakan suatu urutan tindakan untuk
menghasilkan sesuatu. Urutannya harus dijelaskan sesuai dengan tahapan kejadian
secara kronologis dan menyeluruh.
7. Pengembangan paragraf sebab-akibat
Pengembangan paragraf dengan menggunakan sebab-akibat, bisa dilakukan dengan
menetapkan sebab sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai perincian
pengembangan. Namun bisa juga sebaliknya akibat sebagai gagasan utama sedangkan
sebab sebagai perinciannya.
8. Pengembangan paragraf umum-khusus
Pengembangan dari umum ke khusus akan menghasilkan alinea deduktif , sebaliknya
pengembangan dari khusus ke umum akan menghasilkan alinea induktif . Kedua cara ini
merupakan cara pengembangan alinea yang paling umum dan banyak digunakan.
7. 9. Pengembangan paragraf klasifikasi
Pengembangan dengan cara klasifikasi dilakukan dengan mengelompokkan suatu pokok
permasalahan, dilanjutkan dengan merinci detail lagi bagian dari kelompok tersebut.
10. Pengembangan paragraf definisi luas
Yang dimaksud pengembangan definisi luas ialah pengarang bermaksud memberikan
keterangan atau arti terhadap sebuah istilah atau hal (Keraf dalam Mudlofar 2002:102).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Paragraf (Alenia) merupakan kumpulan suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan lebih luas
dari pada kalimat. Alenia merupakan kumpulan kalimat, tetapi kalimat yang bukan sekedar
berkumpul, melinkan berhubungan antara yang satu dengan yang lain dalam satu rangkaian
yang membentuk suatu kalimat.
Pada umumnnya paragraf itu ada dua macam, yaitu paragraf deduktif dan induktif.
B. Saran
Dalam membuat suatu paragraf yang terdiri dari beberapa kalimat. Kita harus mengetahui
dahulu kalimat yang akan disusun menjadi sebuah paragraf. Tersebut harus memilikihubungan
yang erat dan memenuhi syarat-syarat yang telah kami uraikan di BAB sebelumnnya.
C. Penutup
Demikian yang dapat kami paparkan mengnai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini.Tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karna terbatasnya
8. pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca agar memberikan keritik dan saran yang membangun
kepada kami demi sempurnanya makalah ini dalam penulisan makalah kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi kami pada khususnya juga para pembaca pada umumnya.
Daftar isi…..
Kata pengantar………………………………………………………………………..
Daftar isi………………………………………………………………………………..
BAB 1Pendahuluan……………………………………………………………………
1.1 Latar belakang…………………………………………………………………
1.2 Rumusan masalah ……………………………………………………………
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………..
1.4 Metode penelitaan……………………………………………………………
BAB II Pembahasan……………………………………………………………………
Penertian paragraph………………………………………………………………….
Ciri-ciri paragraph……………………………………………………………………
Fungsi paragraph……………………………………………………………………..
Jeniz-jeniz paragraph ……………………………………………………………….
Jenis paragraph menurut posisi kalimat topiknya……………………………..
Jenis paragraph menutut fungsi dalam karangan .....................................
Jenis paragraph menurut sifat isinya………………………………………………
Syarat pembentukan paragraph……………………………………………………
Asas paragraph………………………………………………………………………….
Tehnik pengembangan paragraph…………………………………………………
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………
KESIMPULAN …………………………………………………………………………….
SARAN……………………………………………………………………………………...
PENUTUP……………………………………………………………………………………