SlideShare a Scribd company logo
KATA PENGANTAR 
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah- 
Nyalah kami diberikan kesehatan sehingga makalah ini dapat diselesaikan. 
Makalah yang membahas tentang paragraf ini berulang kali mengalami penyempurnaan 
hingga baru kemudian dapat kami selesaikan. 
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah masih banyak kekurangan, oleh karena 
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk perbaikan 
makalah ini semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi 
pembaca. 
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Kita sering mendengar istilah paragraf atau alinea. Istilah tersebut sering digunakan, 
baik dalam percakapan maupun dalam kegiatan-kegiatan pertemuan dalam rapat, diskusi, atau 
seminar. Mereka yang sering menulis, baik surat, kertas kerja, pelaporan, atau skripsi pasti 
menggunakan alinea dalam tulisannya. Apabila ditanyakan definisi dari alinea maka akan
bervariasi jawabannya. Alinea merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk kita pelajari, 
karena sangat berpengaruh dalam pembentukan sebuah tulisan yang menarik dan berkualitas. 
Bila kita membuat alinea,kita menuliskan sekelompok ide yang terdiri atas ide pokok 
dan ide bawahan yang merupakan penjelasan tentang ide pokok.Di samping ide pokok 
ini,terdapat ide pokok lainnya yang masih berkaitan dengan ide pokok pertama.Kedua ide 
pokok ini merupakan bagian kelompok ide yang lebih besar.Oleh sebab itu,ide pokok yang 
kedua ini diungkapkan dalam alinea berikutnya yang disertai pula dengan ide pokok bawahan 
yang berupa penjelasan terhadap ide pokok kedua tadi.Demikianlah seterusnya sehingga kita 
dapat membuat sebuah karangan yang terdiri atas beberapa alinea yang mengandung 
kelompok-kelompok ide yang saling berkaitan. 
B. Rumusan Masalah 
1. Apa yang dimaksud dengan alinea atau paragraf ? 
2. Cirri-ciri paragraph 
3. Apa jenis-jenis paragraph 
4. Apa syarat sebuah paragraf ? 
5. Apa Asas-asa paragraph? 
6. Apa Tehnik pengembangan paragraph? 
C. Tujuan 
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. 
2. Untuk mengetahui pengertian alinea. 
3. Untuk mengetahui jenis alinea. 
4. Untuk mengetahui syarat sebuah paragraf. 
5. Untuk mengetahui bagian-bagian penting dalam sebuah paragraf. 
6. Untuk mengetahui fungsi paragraf. 
D. Metode Penelitian 
Metode yang digunakan penulis dalam mencari atau mengumpulkan data ini menggunakan 
metode kepustakaan. Dimana metode ini pengumpulan data dengan cara mengkaji dan 
menelaah data dari internet. 
BAB II 
PEMBAHASAN 
2.1 Pengertian Paragraf 
Paragraf adalah satuan bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa 
kalimat. Paragraf merupakan perpaduan kalimat-kalimat yang memperlihatkan kesatuan 
pikiran atau kalimat-kalimat yang berkaitan dalam membentuk gagasan atau topik tersebut. 
Paragraf(Alenia) merupakan kumpulan suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan lebihluas 
dari pada kalimat. Paragraf adalah suatu penuangan ide penulis melaluikalimat atau kumpulan 
kalimat yang satu dengan yang lain dan hanya memilikisuatu topik atau tema. 
Paragraf juga disebut sebagaikarangan singkat, karena adanya isi pikiran yang hendak 
disampaikan (isipikiran yang agak lugas), maka membutuhkan susunan yang khas. 
Panjang atau pendeknya suatu paragraf akan ditentukan oleh banyak sedikitnya gagasanpokok 
yang diungkapkan. Bila segi-seginya banyak, memang layak kalau alenianyasedikit lebih 
panjang, tetapi seandainya sedikit tentu cukup dengan beberapa kalimat saja. 
2.2ciri-ciri paragraf: 
1. Kalimat pertama bertakuk (block style) ke dalam lima ketukan spasi untuk jenis karangan 
biasa, misalnya surat, dan delapan ketukan untuk jenis karangan ilmiah formal, misalnya: 
makalah, skripsi, desertasi, dll. Karangan berbentuk lurus dan tidak bertakuk ditandai 
dengan jarak spasi merenggang, satu spasi lebih banyak daripada antar baris lainnya 
2. Paragraf menggunakan pikiran utama (gagasan utama) yang dinyatakan dalam kalimat topik
3. Setiap paragraf menggunakan sebuah kalimat topik dan selebihnya merupakan kalimat 
pengembang yang berfungsi menjelaskan, menguraikan, atau menerangkan pikiran utama 
yang ada dalam kalimat topik 
4. Paragraf menggunakan pikiran penjelas (gagasan penjelas) yang dinyatakan dalam kalimat 
penjelas. Kalimat ini berisi detail - detail kalimat topik. Paragraf bukan kumpulan kalimat - 
kalimat topik. Paragraf hanya besiri satu kalimat topik dan beberapa kalimat penjelas. 
Setiap kalimat penjelas berisi detail yang sangat spesifik, dan tidak mengulang pikiran 
penjelas lainnya. 
2.3 fungsi faragraf 
1. Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran dan perasaan ke 
dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis, dalam suatu kesatuan. 
2. Menandai peralihan (pergantian) gagasan baru bagi karangan yang terdiri beberapa paragraf, 
ganti paragraf berarti ganti pikiran. 
3. Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi penulis, dan memudahkan pemahaman bagi 
pembacanya. 
4. Memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan-satuan unit pikiran yang lebih 
kecil. 
5. Memudahkan pengendalian variabel terutama karangan yang terdiri atas beberapa variabel. 
6. Mengungkapkan informasi tertentu dengan gagasan utama sebagai pengendalinya. 
2.4.1 Jenis Paragraf Menurut Posisi Kalimat Topiknya 
Berdasarkan posisi kalimat topik, paragraf dapat dibedakan atas empat macam, yaitu : 
a. Paragraf Deduktif (umum) 
Paragraf deduktif adalah paragraf yang menempatkan kalimat utama pada awal paragraf. Ciri 
paragraf deduktif dikenali dari gagasan utamanya yang diletakkan di awa tersebut. 
b. Paragraf Induktif (khusus) 
Paragra induktif adalah paragraf yang menempatkan kalimat utama pada akhir paragraf. Ciri 
paragraf induktif dikenali dari gagasan utama yang diletakkan pada akhir bagian. 
c. Paragraf Deduktif-Induktif (umum khusus) 
Paragraf Deduktif –induktif adalah paragraf yang menempatkan kalimat utama di awal dan 
akhir paragraf. Ciri paragraf ini ditandai oleh berulang gagasan utama pada awal yang 
ditegaskan kembali di bagian akhir. 
d. Paragraf Penuh Kalimat Topik 
Kondisi demikian itu biasa terjadi akibat sulitnya menentukan kalimat topik karena kalimat yang 
satu dan yang lainnya sama-sama penting.
2.4.2 Jenis Paragraf Menurut Fungsinya dalam Karangan 
Berdasarkan fungsi di dalam karangan, paragraf dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu : 
a. Paragraf Pembuka 
Paragraf pembuka berisi persoalan dasar yang berkaitan dengan masalah yang akan 
kita tulis. Paragraf pembuka harus dapat menarik minat dan perhatian pembaca, serta sanggup 
menghubungkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan disajikan selanjutnya. Karena 
sikapnya pengenalan masalah, paragraf tersebut bersifat menginformasikan akan apa yang 
akan kita tuliskan. 
b. Paragraf Isi (Pengembangan) 
Paragraf Isi adalah paragraf yang berisi kelanjutan gagasan. Paragraf ini 
menggembangkan pokok pembicaraan yang dirancang. Dengan kata lain, paragraf 
pengembangan mengemukakan inti persoalan yang akan dikemukakan. 
c. Paragraf Penutup 
Paragraf Penutup adalah paragraf yang terdapat pada akhir karangan atau pada akhir 
dari suatu kesatuan yang lebih kecil di dalam karangan itu. Biasanya, paragraf penutup berupa 
kesimpulan semua pembicaraan yang telah dipaparkan pada bagian-bagian sebelumnya. 
2.4.3 Jenis Paragraf Menurut Sifat Isinya 
Berdasarkan sifat isinya, paragraf dapat digolongkan atas lima macam, yaitu : 
a. Paragraf Persuatif, jika isi paragraf mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi 
pembaca. 
b. Paragraf Argumentatif, jika isi paragraf membahas satu masalah dengan bukti-bukti atau 
alasan yang mendukung. 
c. Paragraf Naratif, jika isi paragraf menuturkan peristiwa atau keadaan dalam bentuk cerita. 
d. Pragraf Deskriptif, jika isi paragraf mlukiskan atau menggambarkan suatu dengan bahasa. 
e. Paragraf Ekspositoris, jika isi paragraf memaparkan sesuatu fajta atau kejadian tertentu. 
2.5 Persyaratan Paragraf 
Paragraf yang efektif harus memenuhi dua syarat, yaitu : 
1. Kesatuan Paragraf 
Sebuah paragraf dikatakan dikatakan mempunyai kesatuan jika hanya membicarakan satu 
pokok pikiran atau satu masalah. Keterkaitan antarkalimat diikat oleh satu topic pembicaraan 
yang sama, bukan topic masalah yang berlainan. 
2. Kepaduan Paragraf 
Mengaitkan hubungan antarkalimat. Hubungan antarkalimat harus saling berkaitan, tidak ada 
satu kalimat pun yang hubungannyatidak logis. Cara mengaitkan hubungan antarkalimat dapat 
dilakukan dengan melihat hubungan antarsubjek atau antarpredikat. 
Selain dengan repetisi dan kata ganti, pertalian antarkalimat dapat dijalin dengan kata 
atau frasa penghubung. Dalam peranannya sebagai penghubung, ada beberapa macam kata 
atau frasa yang dapat dipakai untuk maksud yang berbeda. Tabel berikut ini memuat contoh 
kata dan frasa penghubung lengkap dengan fungsinya masing-masing.
Fungsi Contoh Kata dan Frasa 
Menyatakan hubungan: 
Akibat/hasil 
Pertambahan 
Perbandingan 
Pertentangan 
Tempat 
Tujuan 
Waktu 
Singkatan 
Akibatnya, karena itu, maka, oleh 
sebab itu, dengan demikian, jadi 
Berikutnya, demikian juga, kemudian, 
selain itu, lagi pula, lalu, selanjutnya, 
tambahan lagi 
Dalam hal yang sama, lain halnya 
dengan, sebaliknya, lebih baik dari itu, 
berbeda dengan itu 
Akan tetapi, bagaimanapun, meskipun 
begitu, namun, sebaliknya, walaupun 
demikian 
Berdekatan dengan itu, di sini, di 
seberang sana, tak jauh dari sana, di 
bawah, persis, di depan … di 
sepanjang… 
Agar, untuk/guna, untuk maksud itu 
Baru-baru ini, beberapa saat kemudian, 
mulai sebelum, segera, sesudah, sejak, 
ketika 
Singkatnya, ringkasnya, akhirnya, 
sebagai simpulan, pendek kata 
2.6 Asas-Asas Menulis 
Asas-asas menulis dijelaskan oleh Nuruddin (2011:39—46) dalam buku yang berjudul Dasar- 
Dasar Penulisan. Dalam presentasinya, ia memberikan contoh kalimat yang berbunyi “Ayah 
orang ini adalah ayah anak saya yang ayahnya sedang sakit diobati anak tetangga saya”. Pada 
kalimat tersebut, siapakah orang yang dimaksud? Berdasarkan contoh tersebut, kegiatan 
menulis memerlukan asas-asas menulis yang dijelaskan berikut ini. 
1. Kejelasan (clarity). 
Asas kejelasan memberikan kemudahan bagi pembaca. Tulisan penulis dapat dibaca dan 
dimengerti oleh pembaca. Tulisan tidak menimbulkan salah tafsir. Ide tidak samar-samar atau 
kabur. Mengutip pendapat HW Fowler, asas kejelasan tampak pada tulisan yang menggunakan 
kata umum, bukan kata khusus. Tulisan juga bersifat konkret (bukan abstrak), tunggal (bukan 
panjang lebar), pendek (bukan panjang), menggunakan bahasa sendiri (bukan bahasa asing). 
2. Keringkasan (consiseness). 
Asas keringkasan harus diperhatikan penulis agar tidak membuang-buang waktu pembaca. 
Meskipun demikian, bukan berarti tulisan harus pendek, melainkan tidak menggunakan bahasa 
yang berlebihan. Tidak menghamburkan kata secara semena-mena, tidak mengulang, tak 
berputar-putar dalam menyampaikan gagasan 
3. Ketepatan (correctness). 
Asas ketepatan dapat menyebabkan asumsi penulis mengalami titik kesamaan dengan
pembaca. Suatu penulisan harus dapat menyampaikan butir gagasan kepada pembaca dengan 
kecocokan seperti yang dimaksud penulisnya. Artinya, tidak terjadi kesalahan berasumsi hingga 
menimbulkan kesalahartian oleh pembaca. Akibatnya, pesan penulis tidak dapat dipahami 
dengan baik oleh pembaca. 
4Kesatupaduan (unity). 
Kesatupaduan gagasan pokok dalam tiap paragraf harus diperhatikan menulis dalam 
menguraikan gagasan/pikiran. Pembaca dimudahkan dalam menangkap ide-ide penulis. Ide-ide 
utama dapat dengan mudah ditangkap oleh pembaca dengan bantuan ide-ide penjelas. 
5. Pertautan (coherence). Antarbagian tulisan harus bertautan satu sama lain (antar-alenia 
atau kalimat). Tautan-tautan ini mempermudah pembaca untuk menangkap gagasan yang 
disampaikan penulis. 
6. Penegasan (emphasis). 
Adanya penonjolan atau memiliki derajat perbedaan antarbagian dalam tulisan memberikan 
kemudahan kepada pembaca dalam menangkap tekanan ide-ide tertentu. Dengan demikian, 
ide-ide besar yang dimiliki penulis dapat dipahami dengan baik oleh pembaca. 
2.7 Metode Pengembangan Paragraf 
Berikut ini adalah beberapa metode pengembangan paragraf, yaitu: 
1. Pengembangan paragraf klimaks dan antiklimaks 
Pengembangan paragraf klimaks berarti menyusun alinea dari gagasan bawahan yang 
paling rendah kedudukannya kemudian berangsur-angsur ke gagasan lain sampai pada 
gagasan yang tertinggi kedudukannya atau kepentingannya. 
Pengembangan paragraf antiklimaks yaitu pengembangan paragraf kebalikan dari 
pengembangan klimaks. 
2. Pengembangan paragraf sudut pandang 
Urutan waktu: paragraf dikembangkan berdasarkan kronologis waktunya. 
Urutan ruang: paragraf dikembangkan dari ruang yang terdekat kemudian secara 
berurutan digambarkan ruang di depan, di samping, di belakang, dan seterusnya. 
3. Pengembangan paragraf perbandingan dan pertentangan 
Paragraf bisa dikembangkan dengan cara membandingkan atau mempertentangkan dua 
hal. Yang dibandingkan adalah dua hal yang sama tingkatnya dan kedua hal itu memang 
mempunyai persamaan dan perbedaan. 
4. Pengembangan paragraf Analogi 
Paragraf dikembangkan dengan membandingkan dua hal yang memiliki persamaan 
bentuknya atau fungsinya. Bisa juga untuk membandingkan sesuatu yang harus dikenal 
umum dengan hal yang kurang atau dikenal umum sehingga hal ini bisa dipahami 
dengan jelas. 
5. Pengembangan paragraf Contoh 
Pengembangan paragraf dengan memberikan contoh agar sesuatu hal yang terlalu 
umum bisa dijelaskan secara konkret. 
6. Pengembangan paragraf proses 
Pengembangan paragraf dengan metode proses bisa dilakukan dengan cara menyusun 
secara teratur suatu proses kerja. Proses merupakan suatu urutan tindakan untuk 
menghasilkan sesuatu. Urutannya harus dijelaskan sesuai dengan tahapan kejadian 
secara kronologis dan menyeluruh. 
7. Pengembangan paragraf sebab-akibat 
Pengembangan paragraf dengan menggunakan sebab-akibat, bisa dilakukan dengan 
menetapkan sebab sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai perincian 
pengembangan. Namun bisa juga sebaliknya akibat sebagai gagasan utama sedangkan 
sebab sebagai perinciannya. 
8. Pengembangan paragraf umum-khusus 
Pengembangan dari umum ke khusus akan menghasilkan alinea deduktif , sebaliknya 
pengembangan dari khusus ke umum akan menghasilkan alinea induktif . Kedua cara ini 
merupakan cara pengembangan alinea yang paling umum dan banyak digunakan.
9. Pengembangan paragraf klasifikasi 
Pengembangan dengan cara klasifikasi dilakukan dengan mengelompokkan suatu pokok 
permasalahan, dilanjutkan dengan merinci detail lagi bagian dari kelompok tersebut. 
10. Pengembangan paragraf definisi luas 
Yang dimaksud pengembangan definisi luas ialah pengarang bermaksud memberikan 
keterangan atau arti terhadap sebuah istilah atau hal (Keraf dalam Mudlofar 2002:102). 
BAB III 
PENUTUP 
A. Kesimpulan 
Paragraf (Alenia) merupakan kumpulan suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan lebih luas 
dari pada kalimat. Alenia merupakan kumpulan kalimat, tetapi kalimat yang bukan sekedar 
berkumpul, melinkan berhubungan antara yang satu dengan yang lain dalam satu rangkaian 
yang membentuk suatu kalimat. 
Pada umumnnya paragraf itu ada dua macam, yaitu paragraf deduktif dan induktif. 
B. Saran 
Dalam membuat suatu paragraf yang terdiri dari beberapa kalimat. Kita harus mengetahui 
dahulu kalimat yang akan disusun menjadi sebuah paragraf. Tersebut harus memilikihubungan 
yang erat dan memenuhi syarat-syarat yang telah kami uraikan di BAB sebelumnnya. 
C. Penutup 
Demikian yang dapat kami paparkan mengnai materi yang menjadi pokok bahasan dalam 
makalah ini.Tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karna terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul 
makalah ini. 
Penulis banyak berharap para pembaca agar memberikan keritik dan saran yang membangun 
kepada kami demi sempurnanya makalah ini dalam penulisan makalah kesempatan berikutnya. 
Semoga makalah ini berguna bagi kami pada khususnya juga para pembaca pada umumnya. 
Daftar isi….. 
Kata pengantar……………………………………………………………………….. 
Daftar isi……………………………………………………………………………….. 
BAB 1Pendahuluan…………………………………………………………………… 
1.1 Latar belakang………………………………………………………………… 
1.2 Rumusan masalah …………………………………………………………… 
1.3 Tujuan………………………………………………………………………….. 
1.4 Metode penelitaan…………………………………………………………… 
BAB II Pembahasan…………………………………………………………………… 
Penertian paragraph…………………………………………………………………. 
Ciri-ciri paragraph…………………………………………………………………… 
Fungsi paragraph…………………………………………………………………….. 
Jeniz-jeniz paragraph ………………………………………………………………. 
Jenis paragraph menurut posisi kalimat topiknya…………………………….. 
Jenis paragraph menutut fungsi dalam karangan ..................................... 
Jenis paragraph menurut sifat isinya……………………………………………… 
Syarat pembentukan paragraph…………………………………………………… 
Asas paragraph…………………………………………………………………………. 
Tehnik pengembangan paragraph………………………………………………… 
BAB III PENUTUP………………………………………………………………………… 
KESIMPULAN ……………………………………………………………………………. 
SARAN……………………………………………………………………………………... 
PENUTUP……………………………………………………………………………………
Kata pengantar

More Related Content

What's hot

(8.3.1) soal dan pembahasan relasi fungsi, matematika sltp kelas 8
(8.3.1) soal dan pembahasan relasi fungsi, matematika sltp kelas 8(8.3.1) soal dan pembahasan relasi fungsi, matematika sltp kelas 8
(8.3.1) soal dan pembahasan relasi fungsi, matematika sltp kelas 8kreasi_cerdik
 
(8.4.1) soal dan pembahasan nilai fungsi, matematika sltp kelas 8
(8.4.1) soal dan pembahasan nilai fungsi, matematika sltp kelas 8(8.4.1) soal dan pembahasan nilai fungsi, matematika sltp kelas 8
(8.4.1) soal dan pembahasan nilai fungsi, matematika sltp kelas 8kreasi_cerdik
 
Soal lingkaran-kelas-viii
Soal lingkaran-kelas-viiiSoal lingkaran-kelas-viii
Soal lingkaran-kelas-viiiRizky Purnama
 
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 120 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1Rahma Siska Utari
 
Barisan dan deret, notasi sigma, dan induksi matematika
Barisan dan deret, notasi sigma, dan induksi matematikaBarisan dan deret, notasi sigma, dan induksi matematika
Barisan dan deret, notasi sigma, dan induksi matematikaEdi Irwadi
 
Penerapan keliling dan luas lingkaran pada soal cerita
Penerapan keliling dan luas lingkaran pada soal ceritaPenerapan keliling dan luas lingkaran pada soal cerita
Penerapan keliling dan luas lingkaran pada soal ceritaMega Putri Hardini
 
Garis Singgung Lingkaran (GSL)
Garis Singgung Lingkaran (GSL)Garis Singgung Lingkaran (GSL)
Garis Singgung Lingkaran (GSL)Shinta Novianti
 
100 Soal Matematika SMA Kelas X Semester 2
100 Soal Matematika SMA Kelas X Semester 2100 Soal Matematika SMA Kelas X Semester 2
100 Soal Matematika SMA Kelas X Semester 2Naufal Irsyad Arzada
 
Soal Ulangan Harian Matematika Materi Lingkaran Kelas 6.docx
Soal Ulangan Harian Matematika Materi Lingkaran Kelas 6.docxSoal Ulangan Harian Matematika Materi Lingkaran Kelas 6.docx
Soal Ulangan Harian Matematika Materi Lingkaran Kelas 6.docxlembayungsenja13
 
Buku Kimia (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMA
Buku Kimia (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMABuku Kimia (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMA
Buku Kimia (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMAFendy Prasetyo
 
Rumus rumus cepat dimensi tiga
Rumus rumus cepat dimensi tigaRumus rumus cepat dimensi tiga
Rumus rumus cepat dimensi tigaAmir Muwahid
 
transformasi
transformasitransformasi
transformasimfebri26
 
Materi Relasi dan Fungsi
 Materi Relasi dan Fungsi Materi Relasi dan Fungsi
Materi Relasi dan Fungsisiska sri asali
 
(8.8.1) soal dan pembahasan teorema pythagoras, matematika sltp kelas 8
(8.8.1) soal dan pembahasan teorema pythagoras, matematika sltp kelas 8(8.8.1) soal dan pembahasan teorema pythagoras, matematika sltp kelas 8
(8.8.1) soal dan pembahasan teorema pythagoras, matematika sltp kelas 8kreasi_cerdik
 

What's hot (20)

(8.3.1) soal dan pembahasan relasi fungsi, matematika sltp kelas 8
(8.3.1) soal dan pembahasan relasi fungsi, matematika sltp kelas 8(8.3.1) soal dan pembahasan relasi fungsi, matematika sltp kelas 8
(8.3.1) soal dan pembahasan relasi fungsi, matematika sltp kelas 8
 
(8.4.1) soal dan pembahasan nilai fungsi, matematika sltp kelas 8
(8.4.1) soal dan pembahasan nilai fungsi, matematika sltp kelas 8(8.4.1) soal dan pembahasan nilai fungsi, matematika sltp kelas 8
(8.4.1) soal dan pembahasan nilai fungsi, matematika sltp kelas 8
 
Soal lingkaran-kelas-viii
Soal lingkaran-kelas-viiiSoal lingkaran-kelas-viii
Soal lingkaran-kelas-viii
 
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 120 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
 
Barisan dan deret, notasi sigma, dan induksi matematika
Barisan dan deret, notasi sigma, dan induksi matematikaBarisan dan deret, notasi sigma, dan induksi matematika
Barisan dan deret, notasi sigma, dan induksi matematika
 
R5a kelompok 3
R5a kelompok 3R5a kelompok 3
R5a kelompok 3
 
Penerapan keliling dan luas lingkaran pada soal cerita
Penerapan keliling dan luas lingkaran pada soal ceritaPenerapan keliling dan luas lingkaran pada soal cerita
Penerapan keliling dan luas lingkaran pada soal cerita
 
Garis Singgung Lingkaran (GSL)
Garis Singgung Lingkaran (GSL)Garis Singgung Lingkaran (GSL)
Garis Singgung Lingkaran (GSL)
 
Materi Lingkaran kelas8
Materi Lingkaran kelas8Materi Lingkaran kelas8
Materi Lingkaran kelas8
 
20. soal soal vektor
20. soal soal vektor20. soal soal vektor
20. soal soal vektor
 
rangkuman listrik dinamis
rangkuman listrik dinamisrangkuman listrik dinamis
rangkuman listrik dinamis
 
100 Soal Matematika SMA Kelas X Semester 2
100 Soal Matematika SMA Kelas X Semester 2100 Soal Matematika SMA Kelas X Semester 2
100 Soal Matematika SMA Kelas X Semester 2
 
Hukum Hukum Dasar Kimia PPT
Hukum Hukum Dasar Kimia PPTHukum Hukum Dasar Kimia PPT
Hukum Hukum Dasar Kimia PPT
 
Soal Ulangan Harian Matematika Materi Lingkaran Kelas 6.docx
Soal Ulangan Harian Matematika Materi Lingkaran Kelas 6.docxSoal Ulangan Harian Matematika Materi Lingkaran Kelas 6.docx
Soal Ulangan Harian Matematika Materi Lingkaran Kelas 6.docx
 
Buku Kimia (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMA
Buku Kimia (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMABuku Kimia (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMA
Buku Kimia (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMA
 
Rumus rumus cepat dimensi tiga
Rumus rumus cepat dimensi tigaRumus rumus cepat dimensi tiga
Rumus rumus cepat dimensi tiga
 
PPT Materi Listrik Kelas 6.pptx
PPT Materi Listrik Kelas 6.pptxPPT Materi Listrik Kelas 6.pptx
PPT Materi Listrik Kelas 6.pptx
 
transformasi
transformasitransformasi
transformasi
 
Materi Relasi dan Fungsi
 Materi Relasi dan Fungsi Materi Relasi dan Fungsi
Materi Relasi dan Fungsi
 
(8.8.1) soal dan pembahasan teorema pythagoras, matematika sltp kelas 8
(8.8.1) soal dan pembahasan teorema pythagoras, matematika sltp kelas 8(8.8.1) soal dan pembahasan teorema pythagoras, matematika sltp kelas 8
(8.8.1) soal dan pembahasan teorema pythagoras, matematika sltp kelas 8
 

Similar to Kata pengantar

Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individutaufiq99
 
Pengembangan paragraf
Pengembangan paragrafPengembangan paragraf
Pengembangan paragrafadityaaad
 
Makalah paragram yuli susastra stit bb edit
Makalah paragram yuli susastra stit bb editMakalah paragram yuli susastra stit bb edit
Makalah paragram yuli susastra stit bb editMuhammad Arifin
 
Kelompok puput cover
Kelompok puput coverKelompok puput cover
Kelompok puput covertaufiq99
 
Rangkuman menulis karya ilmiah2
Rangkuman menulis karya ilmiah2Rangkuman menulis karya ilmiah2
Rangkuman menulis karya ilmiah2yuyunnimatululfa
 
B. INDO TUGAS 4 ANALISIS PEMADATTAN CIRI PARAGRAF
B. INDO TUGAS 4 ANALISIS PEMADATTAN CIRI PARAGRAFB. INDO TUGAS 4 ANALISIS PEMADATTAN CIRI PARAGRAF
B. INDO TUGAS 4 ANALISIS PEMADATTAN CIRI PARAGRAFEuisKomaracilvi
 
MODUL 3 - PARAGRAF (KET. MENULIS) (1).pptx
MODUL 3 - PARAGRAF (KET. MENULIS) (1).pptxMODUL 3 - PARAGRAF (KET. MENULIS) (1).pptx
MODUL 3 - PARAGRAF (KET. MENULIS) (1).pptxindro14
 
MAKALAH PENGEMBANGAN PARAGRAF.docx
MAKALAH PENGEMBANGAN PARAGRAF.docxMAKALAH PENGEMBANGAN PARAGRAF.docx
MAKALAH PENGEMBANGAN PARAGRAF.docxNadila Utami
 
7. paragraf dan pengembangannya
7. paragraf dan pengembangannya7. paragraf dan pengembangannya
7. paragraf dan pengembangannyabusitisahara
 
MAKALAH_BAHASA_INDONESIA_Tentang_PARAGRA.pdf
MAKALAH_BAHASA_INDONESIA_Tentang_PARAGRA.pdfMAKALAH_BAHASA_INDONESIA_Tentang_PARAGRA.pdf
MAKALAH_BAHASA_INDONESIA_Tentang_PARAGRA.pdfRusdhyCharles
 
Paragraf Bahasa Indonesia Adrian Najib Faza.pptx
Paragraf Bahasa Indonesia Adrian Najib Faza.pptxParagraf Bahasa Indonesia Adrian Najib Faza.pptx
Paragraf Bahasa Indonesia Adrian Najib Faza.pptxadrianbuaton1
 

Similar to Kata pengantar (20)

Makalah Bahasa Indonesia
Makalah Bahasa IndonesiaMakalah Bahasa Indonesia
Makalah Bahasa Indonesia
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individu
 
Deby r
Deby rDeby r
Deby r
 
Pengembangan paragraf
Pengembangan paragrafPengembangan paragraf
Pengembangan paragraf
 
Makalah paragram yuli susastra stit bb edit
Makalah paragram yuli susastra stit bb editMakalah paragram yuli susastra stit bb edit
Makalah paragram yuli susastra stit bb edit
 
Tinpus ppt
Tinpus pptTinpus ppt
Tinpus ppt
 
Kelompok Paragraf
Kelompok ParagrafKelompok Paragraf
Kelompok Paragraf
 
Kelompok puput cover
Kelompok puput coverKelompok puput cover
Kelompok puput cover
 
Pertemuan 5 paragraf
Pertemuan 5 paragrafPertemuan 5 paragraf
Pertemuan 5 paragraf
 
Rangkuman menulis karya ilmiah2
Rangkuman menulis karya ilmiah2Rangkuman menulis karya ilmiah2
Rangkuman menulis karya ilmiah2
 
PARAGRAF
PARAGRAFPARAGRAF
PARAGRAF
 
B. INDO TUGAS 4 ANALISIS PEMADATTAN CIRI PARAGRAF
B. INDO TUGAS 4 ANALISIS PEMADATTAN CIRI PARAGRAFB. INDO TUGAS 4 ANALISIS PEMADATTAN CIRI PARAGRAF
B. INDO TUGAS 4 ANALISIS PEMADATTAN CIRI PARAGRAF
 
MODUL 3 - PARAGRAF (KET. MENULIS) (1).pptx
MODUL 3 - PARAGRAF (KET. MENULIS) (1).pptxMODUL 3 - PARAGRAF (KET. MENULIS) (1).pptx
MODUL 3 - PARAGRAF (KET. MENULIS) (1).pptx
 
MAKALAH PENGEMBANGAN PARAGRAF.docx
MAKALAH PENGEMBANGAN PARAGRAF.docxMAKALAH PENGEMBANGAN PARAGRAF.docx
MAKALAH PENGEMBANGAN PARAGRAF.docx
 
7. paragraf dan pengembangannya
7. paragraf dan pengembangannya7. paragraf dan pengembangannya
7. paragraf dan pengembangannya
 
MAKALAH_BAHASA_INDONESIA_Tentang_PARAGRA.pdf
MAKALAH_BAHASA_INDONESIA_Tentang_PARAGRA.pdfMAKALAH_BAHASA_INDONESIA_Tentang_PARAGRA.pdf
MAKALAH_BAHASA_INDONESIA_Tentang_PARAGRA.pdf
 
Paragraf Bahasa Indonesia Adrian Najib Faza.pptx
Paragraf Bahasa Indonesia Adrian Najib Faza.pptxParagraf Bahasa Indonesia Adrian Najib Faza.pptx
Paragraf Bahasa Indonesia Adrian Najib Faza.pptx
 
Tugas kelompok 6 paragraf
Tugas kelompok 6 paragrafTugas kelompok 6 paragraf
Tugas kelompok 6 paragraf
 
bahasa indonesia pragraf
bahasa indonesia pragrafbahasa indonesia pragraf
bahasa indonesia pragraf
 
Tugas bahasa indonesia pragraf
Tugas bahasa indonesia pragrafTugas bahasa indonesia pragraf
Tugas bahasa indonesia pragraf
 

Kata pengantar

  • 1. KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah- Nyalah kami diberikan kesehatan sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Makalah yang membahas tentang paragraf ini berulang kali mengalami penyempurnaan hingga baru kemudian dapat kami selesaikan. Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk perbaikan makalah ini semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kita sering mendengar istilah paragraf atau alinea. Istilah tersebut sering digunakan, baik dalam percakapan maupun dalam kegiatan-kegiatan pertemuan dalam rapat, diskusi, atau seminar. Mereka yang sering menulis, baik surat, kertas kerja, pelaporan, atau skripsi pasti menggunakan alinea dalam tulisannya. Apabila ditanyakan definisi dari alinea maka akan
  • 2. bervariasi jawabannya. Alinea merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk kita pelajari, karena sangat berpengaruh dalam pembentukan sebuah tulisan yang menarik dan berkualitas. Bila kita membuat alinea,kita menuliskan sekelompok ide yang terdiri atas ide pokok dan ide bawahan yang merupakan penjelasan tentang ide pokok.Di samping ide pokok ini,terdapat ide pokok lainnya yang masih berkaitan dengan ide pokok pertama.Kedua ide pokok ini merupakan bagian kelompok ide yang lebih besar.Oleh sebab itu,ide pokok yang kedua ini diungkapkan dalam alinea berikutnya yang disertai pula dengan ide pokok bawahan yang berupa penjelasan terhadap ide pokok kedua tadi.Demikianlah seterusnya sehingga kita dapat membuat sebuah karangan yang terdiri atas beberapa alinea yang mengandung kelompok-kelompok ide yang saling berkaitan. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan alinea atau paragraf ? 2. Cirri-ciri paragraph 3. Apa jenis-jenis paragraph 4. Apa syarat sebuah paragraf ? 5. Apa Asas-asa paragraph? 6. Apa Tehnik pengembangan paragraph? C. Tujuan 1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. 2. Untuk mengetahui pengertian alinea. 3. Untuk mengetahui jenis alinea. 4. Untuk mengetahui syarat sebuah paragraf. 5. Untuk mengetahui bagian-bagian penting dalam sebuah paragraf. 6. Untuk mengetahui fungsi paragraf. D. Metode Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam mencari atau mengumpulkan data ini menggunakan metode kepustakaan. Dimana metode ini pengumpulan data dengan cara mengkaji dan menelaah data dari internet. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Paragraf Paragraf adalah satuan bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Paragraf merupakan perpaduan kalimat-kalimat yang memperlihatkan kesatuan pikiran atau kalimat-kalimat yang berkaitan dalam membentuk gagasan atau topik tersebut. Paragraf(Alenia) merupakan kumpulan suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan lebihluas dari pada kalimat. Paragraf adalah suatu penuangan ide penulis melaluikalimat atau kumpulan kalimat yang satu dengan yang lain dan hanya memilikisuatu topik atau tema. Paragraf juga disebut sebagaikarangan singkat, karena adanya isi pikiran yang hendak disampaikan (isipikiran yang agak lugas), maka membutuhkan susunan yang khas. Panjang atau pendeknya suatu paragraf akan ditentukan oleh banyak sedikitnya gagasanpokok yang diungkapkan. Bila segi-seginya banyak, memang layak kalau alenianyasedikit lebih panjang, tetapi seandainya sedikit tentu cukup dengan beberapa kalimat saja. 2.2ciri-ciri paragraf: 1. Kalimat pertama bertakuk (block style) ke dalam lima ketukan spasi untuk jenis karangan biasa, misalnya surat, dan delapan ketukan untuk jenis karangan ilmiah formal, misalnya: makalah, skripsi, desertasi, dll. Karangan berbentuk lurus dan tidak bertakuk ditandai dengan jarak spasi merenggang, satu spasi lebih banyak daripada antar baris lainnya 2. Paragraf menggunakan pikiran utama (gagasan utama) yang dinyatakan dalam kalimat topik
  • 3. 3. Setiap paragraf menggunakan sebuah kalimat topik dan selebihnya merupakan kalimat pengembang yang berfungsi menjelaskan, menguraikan, atau menerangkan pikiran utama yang ada dalam kalimat topik 4. Paragraf menggunakan pikiran penjelas (gagasan penjelas) yang dinyatakan dalam kalimat penjelas. Kalimat ini berisi detail - detail kalimat topik. Paragraf bukan kumpulan kalimat - kalimat topik. Paragraf hanya besiri satu kalimat topik dan beberapa kalimat penjelas. Setiap kalimat penjelas berisi detail yang sangat spesifik, dan tidak mengulang pikiran penjelas lainnya. 2.3 fungsi faragraf 1. Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran dan perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis, dalam suatu kesatuan. 2. Menandai peralihan (pergantian) gagasan baru bagi karangan yang terdiri beberapa paragraf, ganti paragraf berarti ganti pikiran. 3. Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi penulis, dan memudahkan pemahaman bagi pembacanya. 4. Memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan-satuan unit pikiran yang lebih kecil. 5. Memudahkan pengendalian variabel terutama karangan yang terdiri atas beberapa variabel. 6. Mengungkapkan informasi tertentu dengan gagasan utama sebagai pengendalinya. 2.4.1 Jenis Paragraf Menurut Posisi Kalimat Topiknya Berdasarkan posisi kalimat topik, paragraf dapat dibedakan atas empat macam, yaitu : a. Paragraf Deduktif (umum) Paragraf deduktif adalah paragraf yang menempatkan kalimat utama pada awal paragraf. Ciri paragraf deduktif dikenali dari gagasan utamanya yang diletakkan di awa tersebut. b. Paragraf Induktif (khusus) Paragra induktif adalah paragraf yang menempatkan kalimat utama pada akhir paragraf. Ciri paragraf induktif dikenali dari gagasan utama yang diletakkan pada akhir bagian. c. Paragraf Deduktif-Induktif (umum khusus) Paragraf Deduktif –induktif adalah paragraf yang menempatkan kalimat utama di awal dan akhir paragraf. Ciri paragraf ini ditandai oleh berulang gagasan utama pada awal yang ditegaskan kembali di bagian akhir. d. Paragraf Penuh Kalimat Topik Kondisi demikian itu biasa terjadi akibat sulitnya menentukan kalimat topik karena kalimat yang satu dan yang lainnya sama-sama penting.
  • 4. 2.4.2 Jenis Paragraf Menurut Fungsinya dalam Karangan Berdasarkan fungsi di dalam karangan, paragraf dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu : a. Paragraf Pembuka Paragraf pembuka berisi persoalan dasar yang berkaitan dengan masalah yang akan kita tulis. Paragraf pembuka harus dapat menarik minat dan perhatian pembaca, serta sanggup menghubungkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan disajikan selanjutnya. Karena sikapnya pengenalan masalah, paragraf tersebut bersifat menginformasikan akan apa yang akan kita tuliskan. b. Paragraf Isi (Pengembangan) Paragraf Isi adalah paragraf yang berisi kelanjutan gagasan. Paragraf ini menggembangkan pokok pembicaraan yang dirancang. Dengan kata lain, paragraf pengembangan mengemukakan inti persoalan yang akan dikemukakan. c. Paragraf Penutup Paragraf Penutup adalah paragraf yang terdapat pada akhir karangan atau pada akhir dari suatu kesatuan yang lebih kecil di dalam karangan itu. Biasanya, paragraf penutup berupa kesimpulan semua pembicaraan yang telah dipaparkan pada bagian-bagian sebelumnya. 2.4.3 Jenis Paragraf Menurut Sifat Isinya Berdasarkan sifat isinya, paragraf dapat digolongkan atas lima macam, yaitu : a. Paragraf Persuatif, jika isi paragraf mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi pembaca. b. Paragraf Argumentatif, jika isi paragraf membahas satu masalah dengan bukti-bukti atau alasan yang mendukung. c. Paragraf Naratif, jika isi paragraf menuturkan peristiwa atau keadaan dalam bentuk cerita. d. Pragraf Deskriptif, jika isi paragraf mlukiskan atau menggambarkan suatu dengan bahasa. e. Paragraf Ekspositoris, jika isi paragraf memaparkan sesuatu fajta atau kejadian tertentu. 2.5 Persyaratan Paragraf Paragraf yang efektif harus memenuhi dua syarat, yaitu : 1. Kesatuan Paragraf Sebuah paragraf dikatakan dikatakan mempunyai kesatuan jika hanya membicarakan satu pokok pikiran atau satu masalah. Keterkaitan antarkalimat diikat oleh satu topic pembicaraan yang sama, bukan topic masalah yang berlainan. 2. Kepaduan Paragraf Mengaitkan hubungan antarkalimat. Hubungan antarkalimat harus saling berkaitan, tidak ada satu kalimat pun yang hubungannyatidak logis. Cara mengaitkan hubungan antarkalimat dapat dilakukan dengan melihat hubungan antarsubjek atau antarpredikat. Selain dengan repetisi dan kata ganti, pertalian antarkalimat dapat dijalin dengan kata atau frasa penghubung. Dalam peranannya sebagai penghubung, ada beberapa macam kata atau frasa yang dapat dipakai untuk maksud yang berbeda. Tabel berikut ini memuat contoh kata dan frasa penghubung lengkap dengan fungsinya masing-masing.
  • 5. Fungsi Contoh Kata dan Frasa Menyatakan hubungan: Akibat/hasil Pertambahan Perbandingan Pertentangan Tempat Tujuan Waktu Singkatan Akibatnya, karena itu, maka, oleh sebab itu, dengan demikian, jadi Berikutnya, demikian juga, kemudian, selain itu, lagi pula, lalu, selanjutnya, tambahan lagi Dalam hal yang sama, lain halnya dengan, sebaliknya, lebih baik dari itu, berbeda dengan itu Akan tetapi, bagaimanapun, meskipun begitu, namun, sebaliknya, walaupun demikian Berdekatan dengan itu, di sini, di seberang sana, tak jauh dari sana, di bawah, persis, di depan … di sepanjang… Agar, untuk/guna, untuk maksud itu Baru-baru ini, beberapa saat kemudian, mulai sebelum, segera, sesudah, sejak, ketika Singkatnya, ringkasnya, akhirnya, sebagai simpulan, pendek kata 2.6 Asas-Asas Menulis Asas-asas menulis dijelaskan oleh Nuruddin (2011:39—46) dalam buku yang berjudul Dasar- Dasar Penulisan. Dalam presentasinya, ia memberikan contoh kalimat yang berbunyi “Ayah orang ini adalah ayah anak saya yang ayahnya sedang sakit diobati anak tetangga saya”. Pada kalimat tersebut, siapakah orang yang dimaksud? Berdasarkan contoh tersebut, kegiatan menulis memerlukan asas-asas menulis yang dijelaskan berikut ini. 1. Kejelasan (clarity). Asas kejelasan memberikan kemudahan bagi pembaca. Tulisan penulis dapat dibaca dan dimengerti oleh pembaca. Tulisan tidak menimbulkan salah tafsir. Ide tidak samar-samar atau kabur. Mengutip pendapat HW Fowler, asas kejelasan tampak pada tulisan yang menggunakan kata umum, bukan kata khusus. Tulisan juga bersifat konkret (bukan abstrak), tunggal (bukan panjang lebar), pendek (bukan panjang), menggunakan bahasa sendiri (bukan bahasa asing). 2. Keringkasan (consiseness). Asas keringkasan harus diperhatikan penulis agar tidak membuang-buang waktu pembaca. Meskipun demikian, bukan berarti tulisan harus pendek, melainkan tidak menggunakan bahasa yang berlebihan. Tidak menghamburkan kata secara semena-mena, tidak mengulang, tak berputar-putar dalam menyampaikan gagasan 3. Ketepatan (correctness). Asas ketepatan dapat menyebabkan asumsi penulis mengalami titik kesamaan dengan
  • 6. pembaca. Suatu penulisan harus dapat menyampaikan butir gagasan kepada pembaca dengan kecocokan seperti yang dimaksud penulisnya. Artinya, tidak terjadi kesalahan berasumsi hingga menimbulkan kesalahartian oleh pembaca. Akibatnya, pesan penulis tidak dapat dipahami dengan baik oleh pembaca. 4Kesatupaduan (unity). Kesatupaduan gagasan pokok dalam tiap paragraf harus diperhatikan menulis dalam menguraikan gagasan/pikiran. Pembaca dimudahkan dalam menangkap ide-ide penulis. Ide-ide utama dapat dengan mudah ditangkap oleh pembaca dengan bantuan ide-ide penjelas. 5. Pertautan (coherence). Antarbagian tulisan harus bertautan satu sama lain (antar-alenia atau kalimat). Tautan-tautan ini mempermudah pembaca untuk menangkap gagasan yang disampaikan penulis. 6. Penegasan (emphasis). Adanya penonjolan atau memiliki derajat perbedaan antarbagian dalam tulisan memberikan kemudahan kepada pembaca dalam menangkap tekanan ide-ide tertentu. Dengan demikian, ide-ide besar yang dimiliki penulis dapat dipahami dengan baik oleh pembaca. 2.7 Metode Pengembangan Paragraf Berikut ini adalah beberapa metode pengembangan paragraf, yaitu: 1. Pengembangan paragraf klimaks dan antiklimaks Pengembangan paragraf klimaks berarti menyusun alinea dari gagasan bawahan yang paling rendah kedudukannya kemudian berangsur-angsur ke gagasan lain sampai pada gagasan yang tertinggi kedudukannya atau kepentingannya. Pengembangan paragraf antiklimaks yaitu pengembangan paragraf kebalikan dari pengembangan klimaks. 2. Pengembangan paragraf sudut pandang Urutan waktu: paragraf dikembangkan berdasarkan kronologis waktunya. Urutan ruang: paragraf dikembangkan dari ruang yang terdekat kemudian secara berurutan digambarkan ruang di depan, di samping, di belakang, dan seterusnya. 3. Pengembangan paragraf perbandingan dan pertentangan Paragraf bisa dikembangkan dengan cara membandingkan atau mempertentangkan dua hal. Yang dibandingkan adalah dua hal yang sama tingkatnya dan kedua hal itu memang mempunyai persamaan dan perbedaan. 4. Pengembangan paragraf Analogi Paragraf dikembangkan dengan membandingkan dua hal yang memiliki persamaan bentuknya atau fungsinya. Bisa juga untuk membandingkan sesuatu yang harus dikenal umum dengan hal yang kurang atau dikenal umum sehingga hal ini bisa dipahami dengan jelas. 5. Pengembangan paragraf Contoh Pengembangan paragraf dengan memberikan contoh agar sesuatu hal yang terlalu umum bisa dijelaskan secara konkret. 6. Pengembangan paragraf proses Pengembangan paragraf dengan metode proses bisa dilakukan dengan cara menyusun secara teratur suatu proses kerja. Proses merupakan suatu urutan tindakan untuk menghasilkan sesuatu. Urutannya harus dijelaskan sesuai dengan tahapan kejadian secara kronologis dan menyeluruh. 7. Pengembangan paragraf sebab-akibat Pengembangan paragraf dengan menggunakan sebab-akibat, bisa dilakukan dengan menetapkan sebab sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai perincian pengembangan. Namun bisa juga sebaliknya akibat sebagai gagasan utama sedangkan sebab sebagai perinciannya. 8. Pengembangan paragraf umum-khusus Pengembangan dari umum ke khusus akan menghasilkan alinea deduktif , sebaliknya pengembangan dari khusus ke umum akan menghasilkan alinea induktif . Kedua cara ini merupakan cara pengembangan alinea yang paling umum dan banyak digunakan.
  • 7. 9. Pengembangan paragraf klasifikasi Pengembangan dengan cara klasifikasi dilakukan dengan mengelompokkan suatu pokok permasalahan, dilanjutkan dengan merinci detail lagi bagian dari kelompok tersebut. 10. Pengembangan paragraf definisi luas Yang dimaksud pengembangan definisi luas ialah pengarang bermaksud memberikan keterangan atau arti terhadap sebuah istilah atau hal (Keraf dalam Mudlofar 2002:102). BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Paragraf (Alenia) merupakan kumpulan suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan lebih luas dari pada kalimat. Alenia merupakan kumpulan kalimat, tetapi kalimat yang bukan sekedar berkumpul, melinkan berhubungan antara yang satu dengan yang lain dalam satu rangkaian yang membentuk suatu kalimat. Pada umumnnya paragraf itu ada dua macam, yaitu paragraf deduktif dan induktif. B. Saran Dalam membuat suatu paragraf yang terdiri dari beberapa kalimat. Kita harus mengetahui dahulu kalimat yang akan disusun menjadi sebuah paragraf. Tersebut harus memilikihubungan yang erat dan memenuhi syarat-syarat yang telah kami uraikan di BAB sebelumnnya. C. Penutup Demikian yang dapat kami paparkan mengnai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini.Tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karna terbatasnya
  • 8. pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca agar memberikan keritik dan saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini dalam penulisan makalah kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi kami pada khususnya juga para pembaca pada umumnya. Daftar isi….. Kata pengantar……………………………………………………………………….. Daftar isi……………………………………………………………………………….. BAB 1Pendahuluan…………………………………………………………………… 1.1 Latar belakang………………………………………………………………… 1.2 Rumusan masalah …………………………………………………………… 1.3 Tujuan………………………………………………………………………….. 1.4 Metode penelitaan…………………………………………………………… BAB II Pembahasan…………………………………………………………………… Penertian paragraph…………………………………………………………………. Ciri-ciri paragraph…………………………………………………………………… Fungsi paragraph…………………………………………………………………….. Jeniz-jeniz paragraph ………………………………………………………………. Jenis paragraph menurut posisi kalimat topiknya…………………………….. Jenis paragraph menutut fungsi dalam karangan ..................................... Jenis paragraph menurut sifat isinya……………………………………………… Syarat pembentukan paragraph…………………………………………………… Asas paragraph…………………………………………………………………………. Tehnik pengembangan paragraph………………………………………………… BAB III PENUTUP………………………………………………………………………… KESIMPULAN ……………………………………………………………………………. SARAN……………………………………………………………………………………... PENUTUP……………………………………………………………………………………