Huruf miring digunakan untuk memberi penekanan pada suatu kata, kalimat, atau paragraf, serta menandai kutipan dari bahasa asing, istilah Latin, dan judul publikasi. Huruf miring juga menggantikan garis bawah pada tulisan tangan atau mesin tik manual. Terdapat tiga kriteria penulisan huruf miring yaitu untuk menuliskan judul publikasi yang dikutip, menegaskan bagian teks, dan menuliskan kata asing
2. Huruf Miring
Sebuah huruf, kata, atau kalimat ditulis dengan huruf miring untuk
membedakan dari huruf, kata, atau kalimat lain dalam
sebuah kata, kalimat, paragraf, atau karangan utuh. Huruf
yang dicetak miring adalah penanda yang mengacu ke
beberapa informasi, antara lain sebagai penekanan, kutipan
dari bahasa asing, istilah latin, nama penerbitan (koran,
majalah, dan lain-lain). Jika ditulis dengan menggunakan
mesin tik manual atau tulisan tangan, huruf miring diganti
dengan garis bawah. Garis bawah hendaknya ditulis per
kata, bukan per kalimat.
Contoh:
Artikelnya yang berjudul “Perkembangan Sains dan Teknologi di
Indonesia” dimuat pada koran Media Indonesia (Salah)
Artikelnya yang berjudul “Perkembangan Sains dan Teknologi di
Indonesia” dimuat pada koran Media Indonesia (Betul)
http://izanbahdin.blogspot.com
3. Kriteria Penulisan Huruf Miring:
1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan
nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip
dalam tulisan.
2. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan
atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau
kelompok kata.
3. a. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk
menuliskan kata atau ungkapan yang bukan bahasa
Indonesia.
b. Ungkapan asing yang telah diserap ke dalam
bahasa Indonesia penulisannya diperlakukan
sebagai kata Indonesia.
http://izanbahdin.blogspot.com