1. PERUBAHAN
SOSIAL
BAHAN KULIAH UMUM PENGANTAR SOSIOLOGI 2012
2. Definisi
10/23/12
Perubahan sosial menunjukkan adanya perubahan
pada struktur sosial dari suatu masyarakat---dimana
pola hubungan sosial yang lama digantikan oleh
pola hubungan sosial yang baru di dalam suatu
masyarakat.
Etzioni dan Halevy: "Technological,
economic,political, religious, ideological,
demografic, and stratificational factors are all
viewed as potentially independent variables which
influence each other as well as the course of
society" (1973: 7)
Karl Marx : Dari Masyarakat Feodal menjadi
Masyarakat Kapitalis. (ekonomi)
Durkheim: Dari Masyarakat dengan Solidaritas
Mekanik menjadi Masyarakat dengan Solidaritas
Organis. (demografi)
4. Pola Linear
Masyarakat yang sederhana menuju
Masyarakat yang maju dengan pembagian
kerja yang kompleks.
Auguste Comte: kemajuan suatu
peradaban mengikuti suatu pola yang pasti
dan terjadi secara bertahap.
Perubahan peradaban manusia melalui tiga
tahap secara berjenjang; dimana masing-
masing tahap memiliki tingkat pemikiran
dan struktur sosial yang khas atau berbeda
satu dengan yang lainnya.
5. Lanjutan..
Hukum Tiga Tahap
10/23/12
1. Tahap Teologis dan Militer: Sampai Tahun 1300.
a. Semua konsepsi teoritik berlandaskan pada kekuatan-
kekuatan adikodrati---pelbagai fenomena dipahami
sebagai hal atau kejadian yang berasal dari dewa atau
Tuhan. Sehingga penelitian tidak berkembang karena
ide adikodrati mendominasi pemikiran umat manusia.
Aktor yang berperan pada tahap ini adalah para
pendeta karena mereka dianggap memiliki
pengetahuan yang tinggi tentang kekuatan adikodrati;
mereka berperan sebagai penafsir pelbagai fenomena
alam dan sosial. Sehingga, kendati pun pemerintahan
berada di tangan para panglima militer, kedudukan
para pendeta sebagai pimpinan agama dapat
mempengaruhi kebijakan yang akan diambil oleh para
panglima militer.
6. Lanjutan
b. Hubungan sosial bersifat militeristik; tampak
10/23/12
dengan jelas di mana suatu masyarakat
senantiasa bertujuan menundukkan masyarakat
lain. Institusi perbudakan merupakan salah satu
institusi sosial yang dominan dalam tahap ini. (Di
dalam Etzioni dan Halevy, 1973: 18).
1. Tahap Metafisik dan Yuridis: Tahun 1300-1800.
a. Pemahaman terhadap pelbagai fenomena tidak
lagi didominasi oleh imajinasi kekuatan adikodrati,
tapi oleh imajinasi metafisik yang bersandarkan
pada adanya kekuatan abstrak di alam semesta.
Dengan demikian, pengaruh pemikiran teologis
meredup dalam masyarakat. Tahap ini merupakan
tahap transisi menuju tahap positive.
7. 10/23/12
Lanjutan..
Ide tentang pemisahan Gereja (berperan hanya pada aspek
agama ) dan Negara (berperan pada aspek non agama dan
keduniawian) muncul dan berkembang pada tahap ini. Namun
benih pemahaman terhadap pelbagai fenomena berdasarkan
penelitian mulai tumbuh kendati pun masih terbatas---ditandai
oleh dirintisnya pembukaan universitas-universitas di Eropa..
Pada tahap ini, kedudukan para gerejawan tampak merosot,
dan kebangkitan para profesional terutama ahli hukum
merupakan aktor-aktor yang penting dalam memberikan
interpretasi tentang pelbagai fenomena.
8. Lanjutan..
b. Hubungan sosial yang bersifat
militeristik masih dominant yang
10/23/12
ditandai oleh masih banyaknya
konflik dan perang di Eropa. Namun
hubungan bersifat industrialistik
lambat laun berkembang---ditandai
dengan bertambah banyaknya
orang-orang yang bekerja di gilda-
gilda dan mereka yang menekuni
bidang maritim dan perdagangan
antar benua dengan menggunakan
kapal-kapal layar yang besar.
9. Lanjutan..
3. Tahap Ilmu Pengetahuan dan Industri: Mulai 1800-
seterusnya.
10/23/12
a. Pemahaman terhadap pelbagai fenomena
telah berdasarkan ilmu pengetahuan, dimana
konsep-konsep bersifat positivistik dengan
mengandalkan observasi terhadap obyek
( secara empirik). Ilmu pengetahuan difungsikan
untuk memecahkan pelbagai masalah yang
dihadapi oleh masyarakat---sumber-sumber
alam dimanfaatkan untuk kesejahteraan umat
manusia. Bahkan Sosiologi merupakan ilmu
terapan yang diarahkan untuk memecahkan
pelbagai masalah sosial.
10. Lanjutan..
b. Hubungan sosial dalam masyarakat
10/23/12
didominasi oleh budaya industri yang
rasional dan berorientasi pada
peningkatan produktivitas. Tehnologi
industri merupakan penerapan ilmu
pengetahuan yang bertujuan untuk
menghasilkan "mass products" agar dapat
dinikmati oleh warga masyarakat melalui
pasar. Pada tahap ini para ilmuwan dan
industrialis sangat berperan dalam
membangun masyarakat industri.
11. Perubahan Sosial Menurut
Herbert Spencer
10/23/12
Herbert Spencer: Perubahan struktur
sosial berkembang secara evolusioner
dari struktur yang homogen menjadi
heterogen.
Sebagaimana dengan Comte,
Spencer pun dipengaruhi oleh "the
Idea of Progress" bahwa perubahan
sosial dilakukan oleh manusia dalam
rangka memajukan peradaban
manusia.
Meningkatnya populasi penduduk
suatu masyarakat yang sederhana,
baik karena pertumbuhan penduduk
secara alamiah maupun
12. Lanjutan..
10/23/12
Dikatakan oleh Spencer: "The change
from homogeneity to heterogeneity...
up from the simple tribe, alike in all its
parts, to the civilized nation, full of
structural and functional unlikeness"
(di dalam Etzioni dan Halevy, 1973:
13).
Jadi, perubahan struktur sosial disertai
dengan perubahan fungsi.
Pertambahan penduduk mendorong
terjadinya diferensiasi struktural yakni
13. Lanjutan..
10/23/12
Keluarga yang tadinya merangkum
pelbagai fungsi dalam pendidikan,
ekonomi (subsisten), dan reproduksi---
pada masyarakat yang heterogen
(industri) maka fungsi pendidikan diambil
alih oleh lembaga pendidikan (sekolah),
dan fungsi ekonomi diambil alih oleh
lembaga ekonomi (pabrik dan pasar).
Dalam hal ini, Etzioni dan Halevy
berpendapat bahwa: "Spencer saw the
development of society as a process of
evolution, which, like organic evolution, is
a process of growth, increasing
complexity, increasing differentiation of
14. Perubahan Sosial Menurut
Willbert E. Moore
10/23/12
Willbert E. Moore: Menyatakan bahwa
masyarakat berkembang ke arah kemunduran---
dari masyarakat masa lampau yang mengalami
peradaban yang gemilang. Pandangan ini
disebut primitivisme.
15. Pola Siklus
10/23/12
Pola Siklus: Masyarakat
berkermbang laksana suatu roda---
kadangkala naik ke atas,
kadangkala turun ke bawah.
1. Oswald Spengler: menyatakan bahwa
kebudayaan tumbuh, berkembang dan
pudar laksana siklus gelombang---yang
muncul mendadak, berkembang dalam
barisan-barisan gelombang yang rapi,
dan kemudian lenyap; atau laksana
tahap-tahap perkembangan seorang
manusia---dari masa anak-anak, remaja,
dewasa, tua, dan akhirnya punah.
Acuan Spengler dalam pola siklus adalah
kebudayaan besar yang telah
dianggapnya punah, seperti: Yunani,
16. Lanjutan..
10/23/12
2. Vilfredo Pareto: Menyatakan bahwa
sejarah merupakan kuburan para
aristokrasi---perubahan sosial
disebabkan oleh adanya sirkulasi
elite---aristokrasi bertahan dalam
jangka waktu tertentu saja oleh
karena akan ditumbangkan oleh
aristokrasi baru yang berasal dari
lapisan bawah melalui jalan
kekerasan atau revolusi.
Masyarakat secara hirarkis terdiri dari
dua lapisan sosial yakni Elite dan
17. Pola Gabungan
10/23/12
Pola Gabungan: Etzioni dan Halevy
berpendapat bahwa beberapa teori
perubahan sosial menunjukkan adanya
perpaduan antara Pola Linear dan Pola Siklus.
1. Karl Marx: menyatakan bahwa "The history of all
hitherto existing society is the history of class
struggles" (di dalam Etzioni dan Halevy, 1973: 32).
18. Lanjutan.. pemikiran Marx tampak pada:
a.Pola siklus dalam
Pertama, perubahan sosial terjadi melalui
10/23/12
"dialectical conflicts" di mana setelah kelas bawah
menumbangkan kelas penguasa , maka yang
akan terbentuk adalah suatu masyarakat baru di
mana kelas penguasa yang baru (pemenang)
kemudian akan ditentang oleh kelas bawah baru---
yang pada gilirannya akan menumbangkan kelas
penguasa tersebut untuk membangun masyarakat
baru.
Kedua, ramalannya tentang masyarakat komunis
(baru) yang dibangun oleh proletar setelah
menumbangkan kelas borjuis di dalam masyarakat
kapitalis, merupakan perwujudan kembali pola
hubungan sosial di dalam masyarakat komunis
(lama) yang berkembang jauh sebelum adanya
masyarakat feodal dan kapitalis; pada masyarakat
komunis tidak terdapat pembagian pekerjaan, di
mana yang terjadi adalah pola hubungan kerja
19. Lanjutan..
b. Pola Linear dalam pemikiran Marx tampak pada:
10/23/12
Pertama, perubahan sosial yang diakibatkan
oleh adanya kelas konflik secara dialektik itu
terjadi secara berjenjang dari masyarakat
komunis lama---masyarakat budak---masyarakat
feudal---masyarakat kapitalis---masyarakat
komunis baru.
Kedua, masyarakat-masyarakat yang dijajah
oleh Negara-negara Barat pun akan
mengalami proses perubahan sosial seperti
yang dialami oleh masyarakat Barat.
20. Lanjutan..
2. Max Weber: menggabungkan "a cyclical
10/23/12
theory of social development with a linear
theory of cultural development" (Etzioni dan
Halevy, 1973: 5).
a. Pola Siklus pada pemikiran Max Weber tampak
pada perubahan tipe-tipe wewenang (authority) di
dalam suatu masyarakat.
Menurut Max Weber ada tiga tipe wewenang:
kharismatik, tradisional, dan rasional-legal.
"According to Weber, when the legitimacy of an old
historical structure is exhausted, a charismatic leader
emerges...and with his followers take over and build a
new structure (based on charismatic authority) on the
ruins of the old one”.
21. Lanjutan..
Wewenang kharismatik akan mengalami rutinisasi di mana
kebijakan-kebijakan dari pemimpin kharismatik itu menjadi hal
10/23/12
yang rutin setelah "social order" dicapai; akibatnya dilakukan
peralihan tipe wewenang dari kharismatik menjadi tradisional
atau legal rasional.
Bila dikemudian hari terjadi "social disorder" yang ditandai oleh
redupnya wewenang (tradisional atau rasional-legal), maka akan
muncul kembali seorang pemimpin yang kharismatik yang akan
membangun "social order" bersama para pengikutnya.
22. Lanjutan..
b. Pola Linear pada pemikiran Weber tampak pada "the
10/23/12
development of culture as a process of constantly increasing
rationalization...This is most evident in the transition from magic
to science; the development of religion from polytheism to
monotheism" ( Etzioni dan Halevy, 1973: 5).
c. Tampak pula dengan jelas pada perkembangan birokrasi
dalam masyarakat kapitalis modern.
23. Perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat
Barat ternyata menjalar ke dalam masyarakat-
masyarakat Non-Barat, terutama pada
10/23/12
masyarakat-masyarakat Non-Barat yang dijajah
oleh Negara-Negara Barat sejak abad-abad
pertengahan untuk dijarah hasil buminya dan
dijadikan pasar bagi produk-produk dari Barat.
Setelah Perang Dunia II, masyarakat-masyarakat
Non-Barat yang baru merdeka dan berusaha untuk
mengejar keterbelakangan dalam pelbagai
bidang seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan,
industri dan politik dikategorikan sebagai
Masyarakat Dunia Ketiga atau Negara-Negara
Terkebelakang atau Negara-nagara Sedang
Berkembang.
24. 10/23/12
Masyarakat Dunia Pertama---Negara-negara
Industri di Eropa Barat, Amerika Serikat, Australia
dan Jepang.
Masyarakat Dunia Ke Dua---Negara-Negara
Industri di Eropa Timur.
25. Anthony Giddens: Terjadi peningkatan
kesalingtergantungan antar masyarakat di
10/23/12
Dunia yang disebut Globalisasi---namun disertai
kesenjangan yang tinggi dalam kekayaan dan
tingkat kesejahteraan antara masyarakat-
masyarakat industri maju dengan masyarakat-
masyarakat Dunia Ketiga.
Munculnya negara-negara Industri Baru (Newly
Industrialized Country, NIC) seperti Korea
Selatan, Singapura, Taiwan, RRC di Asia.
26. Waters memberikan definisi globalisasi sebagai
berikut: "A social process in which the constraints of
geography on social and cultural arrangements
recede and in which people become increasingly
10/23/12
aware that they are receding" (1996:3).
Globalisasi Ekonomi: perdagangan, investasi, pasar
modal, pasar kerja, dan ideologi organisasi.
Globalisasi Politik: kedaulatan negara, organisasi
internasional, hubungan internasional, dan budaya
politik (demokrasi liberal).
Globalisasi Budaya: terjadi di bidang sacriscape
(ide keagamaan), ethnoscape (etnisitas),
econoscape (pertukaran benda berharga), dan
leisurescape (pariwisata).
27. Teori-Teori Moderen
Perubahan Sosial
10/23/12
Linear---Teori Modernisasi
Konflik---Teori Ketergantungan dan
Sistim Dunia
1. Teori Modernisasi: beranggapan
bahwa perkembangan masyarakat
Dunia Ketiga akan menempuh jalan
yang sama seperti masyarakat
industri maju---yakni terjadi secara
evolusioner dan linear yang
bergerak dari masyarakat yang
sederhana (tradisi) menunju
28. Lanjutan.. menyatakan transisi dari
Etzioni dan Halevy
keadaan tradisional menjadi modernitas ditandai
oleh:
10/23/12
a. revolusi demografi yang ditunjukkan menurunnya
angka kematian dan angka kelahiran;
b. menurunnya ukuran dan pengaruh keluarga;
c. terbukanya sistim stratifikasi sosial;
d. menurunnya pengaruh agama;
e. munculnya budaya massa (pendidikan dan
komunikasi);
f. munculnya perekonomian pasar dan
industrialisasi;
g. peralihan dari struktur feodal atau kesukuan ke
struktur sosial yang birokratik
29. Lanjutan..
10/23/12
2. Teori Ketergantungan
(dependencia): beranggapan
bahwa karena perkembangan
negara-negara Dunia Ketiga
bergantung pada negara-negara
Industri yang lebih maju dan
dominan dalam hubungan ekonomi,
maka yang terjadi adalah
ketimpangan ekonomi yang
menyolok di mana negara-negara
Industri akan bertambah maju dan
kaya sedangkan negara-negara
30. Lanjutan..
3. Teori Sistem Dunia: dikemukakan oleh Immanuel
Wallerstein bahwa perekonomian kapitalis Dunia
10/23/12
tersusun secara hirarkis atas tiga jenjang: negara-
negara inti yang terdiri dari negara-negara Eropa
Barat, AS, dan Jepang yang mendominasi
perekonomian Dunia. Negara-negara semi-
periferi di Eropa Selatan yang melakukan
hubungan ekonomi baik ke negara-negara inti
maupun ke negara-negara periferi yang berada
di Asia dan Afrika yang dieksploitasi sumber
alamnya dan perekonomiannya. Akibatnya
terjadi kesenjangan ekonomi yang lebar---
negara-negara periferi tidak mungkin menyusul
perkembangan ekonomi negara-negara semi-
periferi dan inti.
31. 1. Masyarakat Dualistis: dikemukakan oleh J.H Boeke
menunjukkan adanya kondisi-kondisi yang bersifat antitesis
10/23/12
antara dua masyarakat yaitu masyarakat Barat dan
masyarakat Pribumi di suatu wilayah di mana pribumi
didominasi oleh orang-orang Barat sebagai berikut:
32. Masyarakat Dualistis (J.H
Boeke )
10/23/12
Masyarakat Barat Masyarakat
Timur/Pribumi
Produksi dinamis Produksi statis
Ekonomi pasar (uang) Ekonomi subsisten
(kebutuhan)
Sentralisasi Lokalisasi
administrasi (pemerintahan desa)
Industri Kekuatan alam
Produsen (mass Konsumen (mass
products) products)
33. 2. Masyarakat Majemuk (plural societies) menurut J.S Furnivall
adalah: "a society, that is, comprising two or more elements
or social orders which live side by side, yet without mingling,
10/23/12
in one political unit".
Pada era penjajahan Belanda, masyarakat Hindia Belanda terdiri
dari tiga kelompok dan secara hirarkis sebagai berikut: kelompok
Eropa berada di lapisan atas, kelompok China berada di lapisan
tengah, dan kelompok pribumi berada di lapisan bawah.
34. Penetrasi kapitalisme Barat terhadap sistim
sawah di Jawa hanya memberikan kemakmuran
10/23/12
di Barat tanpa memberikan perubahan secara
evolusioner pada masyarakat pedesaan di
Jawa. Yang terjadi adalah suatu proses "tinggal
landas" berupa peningkatan penduduk
pedesaan di Jawa.
Involusi Pertanian merupakan proses adaptasi
yang dilakukan oleh masyarakat pedesaan di
Jawa agar dapat bertahan hidup---yang
menunjukkan bertambah kecilnya porsi hasil
panen padi yang diterima oleh warga desa
akibat peningkatan jumlah penduduk pedesaan
tanpa disertai peningkatan produksi padi
(Clifford Geertz, 1976).