1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, global economy, international strategy and blue ocean strategy, universitas mercu buana, 2019
1. GLOBAL ECONOMY, INTERNATIONAL STRATEGY
AND
BLUE OCEAN STRATEGY
Disusun oleh :
Tri Wahyu Nugroho (55118010013)
Dosen pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM,CMA
FAKULTAS PASCA SARJANA
JURUSAN MAGISTER MANAGEMENT
MATA KULIAH STRATEGIC MANAGEMENT
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2019
2. A. GLOBAL ECONOMY
Ekonomi dunia atau ekonomi global secara umum merujuk ke ekonomi yang
didasarkan pada ekonomi nasional semua negara di dunia. Ekonomi dunia
tidak terpisahkan dari geografi dan ekologi bumi, sehingga terdapat kesalahan
penyebutan istilah karena ekonomi dunia seharusnya tidak mencakup
pertimbangan sumber daya atau nilai apapun di luar bumi, meski definisi dan
representasi "ekonomi dunia" bermacam-macam.
a. Pengertian Ekonomi Global dan Dampaknya
Ekonomi global atau globalisasi ekonomi adalah suatu kehidupan ekonomi
secara global dan terbuka, tanpa mengenal batasan teritorial atau
kewilayahan antara negara satu sama lain. Sisi kegiatan investasi
perdagangan dan bergerak menuju liberalisasi perdagangan dan investasi
dunia secara keseluruhan.
Sekarang ini ekonomi global atau globalisasi ekonomi erat kaitannya
dengan perdagangan bebas yang dikenal dengan istilah free trade
(perdagangan bebas) berusaha menciptakan kawasan perdagangan yang
makin luas dan menghilangkan hambatan-hambatan tidak lancarnya
perdagangan internasional.
Jadi pengertian ekonomi global merupakan sebuah proses kegiatan
aktivitas perekonomian dan perdagangan dimana ada banyak negara di
dunia yang menjadi kekuatan pasar yang satu dan semakin terintegrasi
tanpa hambatan atau batasan teritorial negara.
Adanya globalisasi perekonomian ini berarti adanya keharusan
penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus barang, jasa
serta modal.
b. Perwujudan dari Ekonomi Global
Dalam proses aktivitasnya, di bawah ini ada beberapa perwujudan dari
ekonomi global, antara lain:
1) Globalisasi produksi
Globalisasi produksi yang dilakukan oleh beberapa negara bertujuan
agar biaya produksi jadi lebih rendah.
2) Globalisasi pembiayaan
Perusahaan global dalam hal ini mempunyai akses untuk mendapatkan
pinjaman atau melakukan kegiatan investasi (baik dalam bentuk
portofolio maupun langsung) di seluruh negara di dunia.
3) Globalisasi tenaga kerja
3. Globalisasi ini ditandai dengan hadirnya tenaga kerja asing.
Perusahaan global dalam kondisi ini akan mampu memanfaatkan
tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai tingkatannya.
4) Globalisasi jaringan informasi
Ada pun bentuk globalisasi jaringan informasi dapat dilihat pada
masyarakat suatu negara dimana dengan mudah dan cepat
mendapatkan informasi dari berbagai negara di dunia dengan majunya
teknologi.
5) Globalisasi Perdagangan
Globalisasi terwujud dalam bentuk penyeragaman dan penurunan tarif
serta penghapusan hambatan-hambatan non tarif sehingga kegiatan
perdagangan dan persaingan menjadi makin ketat, cepat dan fair.
c. Dampak Positif dan Negatif dari Globalisasi Ekonomi
Dari perwuudan masing-masing ekonomi global tersebut, tentunya
memiliki dampak yang akan terjadi berupa dampak positif dan juga
dampak negatif. Berikut ini adalah dampak positif dan dampak negatif dari
ekonomi global, antara lain:
1) Dampak Positif Ekonomi Global
Berikut ini beberapa dampak positif dari ekonomi global :
a) Meningkatnya produksi global
Peningkatan produksi global ini dapat melalui spesialisasi dan
perdagangan. Juga terdapat faktor-faktor produksi dunia yang dapat
digunakan lebih efisien. Dengan demikian output dunia kian
bertambah dan masyarakat akan mendapatkan keuntungan dalam
bentuk pendapatan yang meningkat, yang pada gilirannya dapat
berakipat pada meningkatnya pembelanjaan dan tabungan.
b) Meningkatnya kemakmuran negara
Ekonomi global melalui sebuah kegiatan perdagangan yang lebih
bebas memungkinkan masyarakat berbagai negara lebih banyak
mengimpor barang dari luar negeri. Hal tersebut membuat
konsumen mempunyai lebih banyak pilihan barang. Dan juga
konsumen dapat menikmati barang dengan harga yang lebih rendah
dan lebih baik.
c) Meluasnya pasar produk domestik.
4. Dengan adanya ekonomi global Perdagangan luar negeri yang lebih
bebas memungkinkan setiap negara mendapatkan pasar jauh lebih
luas dibanding pasar dalam negeri.
d) Memperoleh lebih banyak modal
Modal yang dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama
dinikmati negara-negara berkembang akibat kekurangan modal dan
tenaga terdidik serta tenaga ahli berpengalaman.
e) Menyediakan dana tambahan bagi pembangunan di bidang
ekonomi.
Pembangunan di berbagai sektor lainnya bukan hanya
dikembangkan perusahaan asing, namun terutama investasi dari
perusahaan swasta domestik.
2) Dampak Negatif Ekonomi Global
Berikut ini beberapa dampak negatif dari ekonomi global :
a) Menghambat pertumbuhan di sektor industri.
Adanya ekonomi global menyebabkan negara-negara berkembang
tidak bias lagi memakai tarif tinggi untuk memproteksi industri
yang baru berkembang (infant industry). Sehingga, perdagangan
luar negeri yang cukup bebas menimbulkan hambatan bagi negara
berkembang dalam memajukan sektor industry.
b) Neraca pembayaran menjadi buruk.
Ekonomi global menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya, jika
suatu negara tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak akan
berkembang. Kondisi ini dapat saja memperburuk neraca
pembayaran.
c) Sektor keuangan semakin tidak stabil.
Arus investasi (modal) portofolio yang semakin besar menjadi salah
satu efek dari globalisasi. Investasi dalam hal ini terutama meliputi
partisipasi dana dari luar negeri ke pasar saham.
d) Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara,
maka dalam jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak
stabil.
5. d. Ketegangan Perdagangan
Meningkatnya intensitas ketegangan perdagangan baru-baru ini dimulai
pada awal bulan Maret 2018 dengan pengumuman Amerika Serikat atas
niatnya untuk mengenakan tarif baja dan aluminium dengan alasan
keamanan nasional. Pengumuman ini telah berpengaruh pada beberapa
negosiasi bilateral yang ditujukan untuk mengurangi defisit perdagangan
AS dengan masing-masing mitra dagang. Namun, inisiatif ini hanya akan
sedikit mengubah defisit neraca transaksi berjalan (current account deficit)
multilateral atau keseluruhan eksternal AS saat ini, yang disebabkan
terutama oleh tingkat belanja agregat AS yang terus melebihi pendapatan
total. Langkah fiskal AS baru-baru ini sebenarnya akan memperlebar
defisit neraca transaksi berjalan AS saat ini.
Ketidakseimbangan neraca transaksi berjalan dapat memainkan peran
ekonomi yang penting, tetapi saat ketidakseimbangan tersebut berlebihan,
ia akan membawa risiko, termasuk risiko menghasilkan sengketa dagang.
Dalam lingkungan global saat ini, beban untuk mengurangi
ketidakseimbangan global yang berlebihan harus dibagi melalui tindakan
multilateral—baik negara-negara dengan defisit dan surplus berlebih perlu
mengadopsi kebijakan makroekonomi yang menyelaraskan tingkat
pengeluaran mereka lebih mendekati tingkat pendapatan mereka.
Bahkan tanpa adanya ketidakseimbangan global yang berlebihan,
mengatasi praktik perdagangan yang tidak setara, termasuk masalah
kekayaan intelektual, membutuhkan penyelesaian sengketa yang andal dan
adil dalam suatu kerangka multilateral berbasis aturan yang kuat. Sistem
saat ini masih bisa diperkuat daripada menciptakan risiko fragmentasi
bilateral dalam perdagangan internasional. Pengaturan plurilateral, jika
konsisten dengan aturan multilateral, juga dapat menjadi sarana lompatan
yang berguna untuk perdagangan yang lebih terbuka. Dalam hal ini,
Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership
(Kesepakatan Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik)
antara sebelas negara dan African Continental Free Trade Area (Kawasan
Perdagangan Bebas Kontinental Afrika) yang sedang dicanangkan antara
44 negara memberikan harapan.
Setiap pemerintah negara dapat melakukan banyak hal secara mandiri
untuk mendorong pertumbuhan yang lebih kuat, lebih tangguh, dan lebih
inklusif. Namun, kerja sama multilateral tetap penting untuk mengatasi
berbagai tantangan selain tata kelola perdagangan dunia. Tantangan-
tantangan lain dimaksud antara lain adalah perubahan iklim, wabah
penyakit menular, keamanan cyber, perpajakan perusahaan, dan
pengendalian korupsi. Interdependensi global akan terus mengalami
peningkatan dan kecuali jika negara-negara menghadapinya dengan
semangat kolaborasi, bukan konflik, kemakmuran perekonomian dunia
tidak akan tercapai.
6. B. BLUE OCEAN STRATEGY
Blue Ocean Strategy adalah sebuah strategi untuk menaklukkan pesaing
melalui tawaran fitur produk yang inovatif yang selama ini diabaikan oleh
para pesaing. Saat perusahaan berhasil menciptakan ruang pasar baru maka
persaingan menjadi tidak lagi relevan yang jika dikaitkan dengan segmentasi
dan targeting maka kita berhasil membidik pasar dari segmen baru yang
belum tergarap oleh siapa pun sehingga pada kondisi ini kita memonopoli
pasar tersebut.
Inovasi nilai merupakan cara baru untuk memikirkan dan melaksanakan
strategi yang mengarah pada penciptaan blue ocean (samudra biru) dan
ditinggalkannya kompetisi. Penciptaan samudra biru adalah soal menekan
biaya sembari meningkatkan nilai bagi pembeli. Karena nilai pembeli berasal
dari utilitas (manfaat) dan harga yang ditawarkan perusahaan kepada pembeli,
dan karena nilai bagi perusahaan itu dihasilkan dari harga dan struktur biaya,
maka inovasi nilai tercapai hanya ketika keseluruhan system kegiatan utilitas,
harga, dan biaya perusahaan terpadu dengan tepat. Inovasi nilai adalah lebih
dari sekadar inovasi. Inovasi nilai adalah soal strategi yang merangkul seluruh
sistem kegiatan perusahaan. Inovasi nilai menuntut perusahaan untuk
mengarahkan seluruh sistem pada tujuan mencapai lompatan dalam nilai bagi
pembeli dan perusahaan itu sendiri.
Gambar 1. Blue Ocean Strategy
Kanvas strategi adalah kerangka aksi sekaligus diagnosis untuk membangun
strategi samudera biru yang baik. Ia merangkum situasi terkini dalam ruang
pasar yang sudah dikenal. Hal ini memungkinkan kita untuk memahami di
mana kompetisi saat ini sedang tercurah, memahami faktor-faktor apa yang
sedang dijadikan ajang kompetisi dalam produk, jasa, dan pengiriman, serta
7. memahami apa yang didapat konsumen dari penawaran kompetitif yang ada di
pasar.
Menurut Kim terdapat empat pertanyaan kunci untuk menantang logika
strategi dan model bisnis sebuah industri.
1) Faktor apa saja yang harus dihapuskan dari faktor-faktor yang telah
diterima begitu saja oleh industri?
2) Faktor apa saja yang harus dikurangi hingga di bawah standar industri?
3) Faktor apa saja yang harus ditingkatkan hingga di atas standar industri?
4) Faktor apa saja yang belum pernah ditawarkan industri sehingga harus
diciptakan?
Gambar 2. Empat Kunci Blue Ocean Strategy by Kim
Secara bersama-sama, keempat pertanyaan ini memungkinkan anda secara
sistematis mengeksplorasi cara anda merekonstruksi elemen-elemen nilai
pembeli di sepanjang industri-industri alternatif demi menawari pembeli
pengalaman yang sama sekali baru, sambil secara bersamaan tetap
mempertahankan struktur biaya anda pada level rendah.
Menurut Kim alat ini adalah alat analisis pelengkap bagi kerangka kerja 4
langkah. Skema ini mendorong perusahaan untuk tidak hanya menanyakan
empat pertanyaan dalam kerangka kerja empat langkah, tapi juga bertindak
8. berdasarkan keempat pertanyaan itu untuk menciptakan suatu kurva nilai baru.
Skema ini memberikan empat manfaat utama kepada perusahaan:
a. Mendorong perusahaan untuk mengejar diferensiasi dan biaya murah
secara bersamaan untuk mendobrak pertukaran nilai-biaya.
b. Menyerang perusahaan lain yang hanya berfokus pada upaya
meningkatkan dan menciptakan, sehingga menaikkan struktur biaya
mereka, serta menyerang perusahaan lain yang sering memodifikasi
produk dan jasa secara berlebihan.
c. Skema ini dengan mudah dipahami oleh manajer di level apa pun,
sehingga menciptakan tingkat keterlibatan yang tinggi dalam
penerapannya.
d. Mendorong perusahaan untuk bersemangat dalam menganalisis setiap
faktor industri yang menjadi ajang kompetisi, sehingga ia menemukan
berbagai asumsi implisit yang mereka buat secara tak sadar dalam
berkompetisi.
Di dalam suatu strategi samudera biru, perusahaan memasuki wilayah baru,
menciptakan ruang pasar dan membangkitkan permintaan melalui inovasi
nilai. Samudera biru adalah besar dan menawarkan banyak pelung menarik,
kompetisi di dalam pengertian tradisional tidak memainkan peran apapun
disana. Banyak manajer tidak bisa membayangkan bahwa di dalam samudera
biru sana ada suatu penawaran yang akan memukul batasan-batasan pasar
mereka yang terbuka lebar.
Dari penemuan riset ada pola di belakng ciptaan samudera biru yang sukses.
Perusahaan dapat menerapkan pola ini untuk menemukan ruang pasar yang
menjamin pertumbuhan yang menguntungkan. Tujuan perusahaan
menerapkan strategi samudera biru adalah untuk menciptakan sesuatu yang
disebut inovasi nilai-suatu lompatan di dalam nilai untuk para pembeli dan
perusahaan semacamnya.
Tiga karekteristik harus ada untuk menerapakan dan mengkomunikasikan
suatu strategi samudra biru :
- strategi harus difokuskan,
- berbeda dari profil kompetisi strategis, dan
- mempunyai suatu tagline yang memaksakan yang berbicara kepada pasar.
Strategi samudra biru memfokuskan pada keseluruhan cakupan dari aktivitas
perusahaan dari produk untuk melayani pengiriman. Riset menunjukkan
bahwa menciptakan samudera biru tidak bersandar pada inovasi teknologi,
namun bersandar pada inovasi nilai.
Perusahaan yang tidak ideal beroperasi secara eksklusif di dalam samudera
biru. Dalam rangka memastikan pertumbuhan dan kemampuan mendapatkan
keuntungan melewati jangka panjang, perusahaan perlu memelihara suatu
keseimbangan antara samudera merah dan biru. Kebanyakan perusahaan
9. bagaimanapun, tidak punya kesempatan menuju keberhasilan ini, ketika profil
strategis dari kebanyakan aktifitas mereka hampir tidak menonjol dari
kompetisi.
Dengan perusahaan yang dipusatkan melebihi kompetisi, pertempuran
penguasaan pasar, dan kompetisi harga, kompetisi berakhir menentukan
agenda strategis perusahaan. Penerapan strategi samudera biru yang gagal
biasanya terjadi karena perusahaan tidak berhasil memenangkan keyakinan
karyawan mereka. Kharisma tidak penting dalam menerapkan staretgi ini.
Yang penting sekali adalah bagaimana mengkomunikasikan strategi yang
dapat dipercaya. Perusahaan dapat memanfaatkan samudra biru secara damai
dalam waktu sepuluh sampai lima belas tahun. Ini karena penghalang bahwa
suatu strategi samudera biru yang membuatnya sulit bagi kompetitor untuk
meniru.
10. Implementasi Global Economy, International Strategy and Blue Ocean
Strategy
Strategi Blue Ocean Pada Air Asia
Maskapai Air Asia berhasil di industri penerbangan dikarenakan maskapai ini
menggunakan metode atau strategi menciptakan pasar baru pada industrinya.
Dulunya industri penerbangan hanya dapat dinikmati oleh orang-orang yang
memiliki kemampuan keuangan atau dapat dikatakan bahwa industri penerbangan
hanya diperuntukkan bagi kalangan menengah keatas. Biaya yang dikeluarkan
oleh seseorang untuk dapat menggunakan pesawat cukup besar, namun dengan
masuknya maskapai Air Asia ke Indonesia membuka kesempatan bagi setiap
orang untuk dapat terbang dengan biaya yang murah.
Maskapai Air Asia dapat dikatakan merupakan maskapai penerbangan yang
menggunakan “strategi Blue Ocean yang menekankan pada penciptaan pasar
baru” dalam industri penerbangan dalam menjalankan dan mengelola bisnisnya.
Maskapai Air Asia merupakan perusahaan penerbangan di wilayah Asia Tenggara
yang menerapkan prinsip low cost carrier, dimana Air Asia melihat peluang
bahwa penumpang pesawat terbang tidak membutuhkan makan dalam
penerbangan jarak dekat, pemilihan tempat duduk di pesawat terbang, dan proses
pembelian tiket yang berbelit–belit yang mereka butuhkan adalah ketepatan waktu
dalam berangkat dan ketepatan waktu dalam sampai, proses pembelian tiket
dengan mudah, dan dapat tempat duduk ketika mereka terbang. Oleh karena itu
air asia keluar dari industri penerbangan pada umumnya dimana pada industri ini
biasanya menawarkan kenyamanan ekstra dan harga tiket dengan sangat mahal,
air asia menawarkan harga tiket sangat murah (dengan harga 50% -80% lebih
murah daripada pesaingnya) dan ketepatan waktu serta proses pembelian tiket
secara mudah cepat dan aman lewat sistem online. Ketika itu Air Asia tidak
memiliki pesaing sama sekali dan berhasil keluar persaingan secara head to head
dan masuk kedalam blue ocean.
11. Air Asia bisa mencapai sukses dikarenakan Air Asia menawarkan value yang
orang lain ingin membelinya, bukan hanya sekedar value tetapi value yang dapat
menghasilkan keunggulan kompetitif yaitu value-innovation.
Sebuah value-innovation yaitu menciptakan nilai tambah atau meningkatkan suatu
produk/jasa yang tidak pernah ditawarkan pasar bagi pelanggan dan
menghilangkan atau mengurangi biaya yang timbul akibat suatu produk / jasa
yang akan diciptakan. Kedua elemen tersebut harus ada, karena jika kita hanya
meningkatkan value saja tanpa memikirkan biaya yang timbul maka akan tercipta
suatu produk yang harganya mahal yang hanya akan menimbulkan kerugian.
sedangkan maskapai Air Asia hanya menurunkan cost atau biaya saja, mungkin
tidak ada yang dapat diciptakan atau nilai tambah bagi produk tersebut. value-
innovation merupakan hal yang harus dipegang ketika ingin mencipkatan
produk/jasa yang baru.
Dalam maskapai Air Asia dapat dilihat bagaimana cara agar mendapatkan value-
innovation yang baik bagi perusahaan dan pada akhirnya dapat menciptakan suatu
blue ocean yang baik.
Agar dapat mencipatakan blue ocean, perusahaan harus merubah “fokus
pemikiran perusahaannya, dari bersaing head to head dengan kompetitor menuju
alternatif yang mungkin, dan dari customer yang sudah ada menuju non customer
di industri tersebut”.
Selanjutnya terdapat 4 actions framework di bawah ini:
1. Reduce : Faktor – faktor apa yang harus dikurangi dari standar industri?
Pada maskapai Air Asia mengurangi beberapa faktor yang biasanya terdapat
dalam industri penerbangan saat ini. Misalnya, tidak menggunakan agen-agen
penjualan tiket sehingga dapat mengurangi biaya operasional.
2. Eliminate : Faktor – faktor apa yang kita terima begitu saja yang sebenarnya
harus dihilangkan?
12. Pada maskapai Air Asia menghilangkan beberapa faktor yang biasanya
diterima oleh masyarakat yang dianggap tidak memberikan manfaat bagi
pelanggannya. Misalnya, tidak menyediakan makanan dan minuman didalam
pesawatnya karena waktu yang dibutuhkan dalam masa perjalanan yang relatif
singkat atau pendek.
3. Raise : Faktor – faktor apa yang harus ditingkatkan dari standar industri?
Maskapai Air Asia meningkatkan faktor-faktor yang dianggap oleh
masyarakat memberikan manfaat yang lebih dan menghemat waktu dan biaya.
Misalnya, meningkatkan pelayanan penjualan tiket melalui sistem online
sehingga masyarakat dapat melakukan pemesanan tiket dimana saja dan kapan
saja tanpa harus pergi keagen penjual tiket seperti yang diterapkan oleh
maskapai lain.
4. Create : Faktor – faktor apa saja yang harus diciptakan yang tidak pernah
ditawarkan industri sebelumnya?
Maskapai Air Asia menawarkan biaya perjalanan yang murah baik perjalanan
dalam negeri maupun luar negeri. Dengan motto yang dimiliki oleh Air Asia
bahwa “Sekarang Siapapun Bisa Terbang (Now Everyone Can Fly)”, hal ini
yang selama ini belum pernah ditawarkan oleh maskapai lainnya.
Sumber :
Ali, Hapzi. (2019). MODUL PERKULIAHAN STRATEGIC MANAGEMENT:
Global Economy and Blue Ocean Strategy. Universitas Mercu Buana.
Strategi Blue Ocean Pada Air Asia. (Romindo Megawati Pasaribu, 2011,
http://romindomp1000.blogspot.com/2011/09/strategi-blue-ocean-pada-air-
asia.html, diakses tanggal 1 Juni 2019).