2. 01
Mata Kuliah : Kapita Selekta Ekonomi
Dosen Pengampu : Novia Sri Dwijayanti,
S.Pd. M.Pd
Nama Anggota Kelompok 12
1. Dini Sapara A1A121087
2. Yuliana Margaretta A1A121031
3. PEREKONOMIAN DUNIA DAN BENTUK NYATA
ADANYA GLOBALISASI EKONOMI
Perekonomian global merupakan perekonomian yang didasarkan pada ekonomi nasional
semua negara di dunia, yang dapat terjadi karena adanya hubungan perdagangan
internasional antar negara. Indonesia merupakan salah satu negara yang menganut
sistem perekonomian terbuka, dimana agar perekonomian di Indonesia dapat
berjalan, maka dibutuhkan perdagangan internasional.
Bentuk nyata globalisasi ekonomi menurut gagasan Tanri Abeng :
1. Globalisasi Produksi, Bentuk globalisasi produksi adalah adanya satu atau
lebih perusahaan yang mendirikan pabrik di banyak negara. Hal ini dilakukan
dengan tujuan untuk meminimalkan biaya produksi.
2. Globalisasi Pembiayaan, Globalisasi produksi dapat dilakukan karena adanya
globalisasi pembiayaan, yaitu, fasilitas pinjaman yang bisa didapatkan oleh
perusahaan berkelas internasional di seluruh negara di dunia.
4. BENTUK NYATA ADANYA GLOBALISASI EKONOMI
3. Globalisasi Tenaga Kerja, Masuknya tenaga kerja asing ke dalam suatu negara
merupakan pertanda terjadinya globalisasi tenaga kerja ini. Pada kasus ini,
perusahaan global sangat mungkin untuk menggunakan sumber daya manusia dari
banyak negara di dunia. Namun sayangnya, hal ini juga membuka peluang bagi
perusahaan tersebut untuk memakai jasa SDM yang sudah berpengalaman secara
internasional. Sementara mayoritas tenaga dari negara berkembang atau negara
tempat produksi hanya akan digunakan untuk menjadi buruh dengan pekerjaan kasar
saja.
4. Globalisasi Jaringan Informasi, Fenomena borderless world tampak nyata pada
globalisasi jaringan informasi ini. Kemajuan teknologi disinyalir menjadi
penyebab utama dari munculnya fenomena ini, terutama teknologi komunikasi dan
informasi. Pada akhirnya, majunya teknologi inilah yang dimanfaatkan oleh
perusahaan global untuk memasarkan produknya ke seluruh dunia.
5. Globalisasi Perdagangan , Globalisasi perdagangan diwujudkan dengan adanya
tarif yang seragam. Hal ini dilakukan agar perdagangan global menjadi makin
cepat, adil, tetapi sekaligus ketat persaingannya. Dengan cepatnya perdagangan
global tersebut, semakin isu mengenai HKI, Pelanggara hukum di dalam E-Commerce,
kontrak elektronik, perlindungan konsumen di dunia maya, serta berbagai isu
lainnya yang terjadi.
5. Pengaruh dan Dampak Globalisasi
Ekonomi pada Suatu Negara
Dampak Positif Globalisasi
Ekonomi :
•Globalisasi ekonomi mampu
menstimulus tumbuhnya perekonomian
di negara tujuan—yang mayoritas
adalah negara berkembang, negeri
kita pun turut merasakannya.
•Globalisasi ekonomi membuat lebih
terbukanya mekanisme dan kesempatan
investasi di kancah internasional.
•Pendapatan yang meningkat di
negara-negara berkembang sebagai
buah dari bebasnya perdagangan
berskala internasional juga menjadi
dampak positif dari globalisasi
ekonomi.
•Terakhir, globalisasi ekonomi
membuat sebuah negara mampu bersaing
di pasar global secara lebih
efisien.
Dampak Negatif Globalisasi Ekonomi
• Globalisasi ekonomi menyebabkan
tidak efektifnya proses penyesuaian
ekonomi di suatu negara.
• Globalisasi ekonomi juga
mengakibatkan adanya peningkatan
kondisi ekonomi yang tak stabil dan
sensitif terhadap bermacam peristiwa,
misalnya terjadinya perang dan adanya
terorisme di suatu negara.
• Globalisasi ekonomi memicu
terjadinya kerusakan lingkungan.
• Globalisasi ekonomi menyebabkan
adanya pendapatan per kapita yang
timpang antara negara berkembang
dengan negara maju.
6. GATT dan Tindakan Antisipasi
GATT (General Agreement on Tariffs and Trade) bukanlah organisasi, melainkan
suatu kesepakatan. GATT bertujuan untuk pengurangan tarif dan segala jenis
hambatan lain dalam perdagangan internasional dan menghilangkan preferensi
dagang atas dasar timbal balik dan keuntungan Bersama. Prinsip-prinsip yang
mendasari kesepakatan GATT bahwa perdagangan seharusnya:
a) Tanpa diskriminasi,
b) Perdagangan yang lebih bebas,
c) Perdagangan terprediksi
d) Lebih kompetitif
e) Lebih menguntungkan negara terbelakang (least developed countries)
denganmemberikan kelonggaran, perlakuan khusus atau memberikan waktu untuk
menyesuaikan diri.
7. GATT dan Tindakan Antisipasi
Sejarah GATT dapat dibedakan menjadi 3 (tiga fase) diantaranya
fase pertama yaitu dari tahun berdirinya 1947 yang
mengagendakan barang barang mana saja yang dimasukkan dalam
kesepakatan dan memberlakukan tarif yang ada. Fase kedua dari
tahun 1959 sampai tahun 1979 yang berfokus pada kesepakatan
penurunan tarif. Fase ketiga pafa tahun 1986 sampai 1994 yang
memperluas cakupan kesepakatan yang meliputi masalah
perdagangan jasa, pergerakan modal (investasi), hak atas
kekayaan intelektual, dan masalah perdagangan hasil-hasil
pertanian. WTO lahir dalam perputaran ini.
8. Putaran Uruguay
Putaran ini merupakan putaran yang
paling ambisius untuk memperluas
kompetensinya tidak hanya meliputi
perdagangan barang namun mencakup semua
masalah penting seperti perdagangan
jasa, modal atau investasi, kekayaan
intelektual, tekstil, penyelesaian
sengketa dagang dan hasil petanian.
Putaran ini dimulai September 1986
sampai dengan 1993.
Salah satu perubahan yang mendasar
pada GATT adalah berdirinya WTO (World
Trade Organization). . Tujuan dari
kesepakatan ini yaitu meningkatkan akses
terhadap produk pertanian, mengurangi
bantuan dalam negeri terhadap sektor
pertanian dan bentuk subsidi harga
maupun kuota, mengurangi secara bertahap
subsidi ekspor terhadap produk pertanian
dan menyelaraskan sejauh mungkin
kebijaksanaan sanitasi diantara negara
anggota.
SENGKETA DAGANG ANTAR NEGARA
Sengketa dagang yang terjadi diantara
RI-Tiongkok yang terjadi tahun 2007
terkait sejumlah produk makanan.
Penyelesaian Melalui Jalur
Diplomatik dengan menyelesaikan
sendiri masalah sengketa yang terjadi
melalui konsultasi bilateral.
Penyelesaian Sengketa melalui Jalur
GATTn yaitu dengan Untuk jalur ini
salah satu pihak atau keduanya harus
mengajukan complain atau keberatan
dengan memberikan dasar pembenaran
yang lengkap kepada GATT yang disebut
contracting party.
Melalui jalur manapun sengketa
dagang dapat diputuskan tidak
menjamin bahwa putusan tersebut akan
dilaksanakan secara efektif.
9. KERJASAMA PERDAGANGAN dan EKONOMI ANTAR
WILAYAH dan REGIONAL.
Kerja sama antar-negara merupakan hubungan antara negara satu dengan
negara lain melalui kesepakatan tertentu guna mencapai suatu tujuan.
Secara umum, bentuk kerja sama ekonomi internasional dapat dibagi menjadi
empat jenis, yaitu:
a) Kerja sama Ekonomi Bilateral,
b) Kerja sama Ekonomi Regional,
c) Kerja sama ekonomi Multilateral atau Internasional,
d) Kerja sama Ekonomi Antar-Regional.
Kerjasama Ekonomi Regional
Kerjasama Ekonomi Regional adalah kerja sama ekonomi yang dilakukan oleh
negara-negara yang berada dalam satu kawasan tertentu. Contohnya: ASEAN
(Association of South East Asian Nation),AFTA (ASEAN Free Trade Area)
10. STUDI KASUS PEREKONOMIAN DUNIA DAN
PENANGANANNYA
Tahun 2020 dunia terancam krisis ekonomi global akibat dari Pandemi
COVID-19. Pandemi COVID-19 sangat berpengaruh terhadap perekonomian
Indonesia. Salah satunya dampaknya yaitu menuruunya nilai tukar rupiah
terhadap dolar Amerika Serikat Periode Februari-Maret 2020. Menurunnya
nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat periode Februari-Maret
2020 adanya faktor Eksternal Perubahan Sistem Perekonomian Dunia dan
Internal meliputi laju inflasi,tingkat pendapatan, suku bunga, jumlah
uang yang beredar, neraca pembayaran. Penanganan yang dilakukan terhadap
kasus tersebut yaitu, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi agar tetap
berjalan di tengah krisis ekonomi akibat wabah covid -19, pemerintah
Indonesia telah mengeluarkan stimulus yang terangkum ke dalam 3 stimulus
yaitu stimulus fiskal, non fiskal dan sektor ekonomi.
a)Stimulus fiskal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Seperti: Pembebasan PPh pasal 21 selama 6 bulan untuk industry
pengolahan, penundaan pembayaran penghasilan impor (PPh pasal 21) selama
6 bulan,Pengurangan pajak PPh pasal 25 sebesar 60 % selama 6 bulan,
penyaluran bantuan social dan subsidi untuk perumahan rakyat,Relaksasi
restitusi untuk pajak pertambahan nilai atau PPN dipercepat selama 6
bulan
11. STUDI KASUS PEREKONOMIAN DUNIA DAN
PENANGANANNYA
b) Stimulus Non Fiskal yang berkaitan dengan ekspor dan impor.
Percepatan proses ekspor dan impor bagi para pelaku usaha yang memiliki
reputasi baik,Proses percepatan ekspor impor dengan national logistic
system,Penyederhanaan atau pengurangan larangan terbatas untuk kegiatan
ekspor sehingga dapat membuat kegiatan ekspor berjalan lancar dan
meningkatkan daya saing ekspor,Penyederhanaan atau pengurangan larangan
terbatas impor bagi perusahaan yang berstatus sebagai produk pangan.
c) Stimulus Untuk Sektor Keuangan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan relaksasi atau kelonggaran bagi
emiten untuk melakukan buy-back saham tanpa melalui mekanisme rapat umum
pemegang saham,Relaksasi atau kelonggaran restrukturisasi
kredit,Relaksasi pembayaran untuk iuran program jaminan sosial pada
tenaga kerja yang bekerja disektor yang terkena dampak Covid-19,
Ketentuan BI untuk underlying transaksi bagi para investor asing
diperluas, sehingga mampu memberikan alternatif untuk melindungi nilai
kurs rupiah,Penurunan pada suku bunga acuan Indonesia 50 BPS dan giro
wajib minimum Rupiah maupun valuta asing