Executive Summary
“Global Economy, International Strategy and Blue Ocean Strategy”
Dibuat oleh:
Nurrul Tiara Dinni (55118010021)
Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, MM, CMA, MPM (Dosen Pengampu)
FAKULTAS PASCA SARJANA
JURUSAN MAGISTER MANAGEMENT
MATA KULIAH STRATEGIC MANAGEMENT
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2019
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Xi, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, global economy, international strategy and blue ocean strategy, umb, 2019
1. Executive Summary
“Global Economy, International Strategy and Blue Ocean
Strategy”
Dibuat oleh:
NurrulTiaraDinni(55118010021)
Prof.Dr.HapziAli,Ir, MM,CMA,MPM(DosenPengampu)
FAKULTAS PASCA SARJANA
JURUSAN MAGISTER MANAGEMENT
MATA KULIAH STRATEGIC MANAGEMENT
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2019
2. A. Global Economy
1. Pengertian Global Economy
Ekonomi dunia atau ekonomi global secara umum merujuk ke ekonomi yang didasarkan pada
ekonomi nasional semua negara di dunia. Ekonomi global juga dapat dipandang sebagai
ekonomi masyarakat global dan ekonomi nasional – yaitu ekonomi masyarakat setempat,
sehingga menciptakan satu ekonomi global. Ekonomi dunia dapat dievaluasi dengan berbagai
cara. Ekonomi dunia tidak terpisahkan dari geografi dan ekologi Bumi, sehingga terdapat
kesalahan penyebutan istilah karena ekonomi dunia seharusnya tidak mencakup
pertimbangan sumber daya atau nilai apapun di luar bumi, meski definisi dan representasi
"ekonomi dunia" bermacam-macam. Membatasi pertanyaan tentang ekonomi dunia secara
eksklusif hingga aktivitas ekonomi manusia saja, dan ekonomi dunia sering diukur secara
moneter, bahkan dalam beberapa hal yang tidak memiliki pasar efisien untuk membantu
menilai barang atau jasa tertentu, atau beberapa hal yang memiliki sedikit penelitian
independen atau kerja sama pemerintah membuat pengukuran sulit dilakukan.
Dalam Laporan Kerja Komite Alternatif Internasional Forum on Globalization, (2003)
menyebutkan, ekonomi global mempunyai ciri-ciri khas, diantaranya adalah sebagai berikut:
a) Deregulasi korporasi dan gerakan modal yang tidak terbatas
b) Privatisasi dan komodifikasi (commodification) atas berbagai jasa pelayanan publik dan
aspek-aspek lain dari barang-barang milik bersama komunitas dan masyarakat global
(global and community commons) seperti sebagian besar air dan sumber-sumber hayati
(genetic resources)
c) Pengintegrasian dan pengubahan (conversion) berbagai perekonomian nasional menjadi
perekonomian yang sepenuhnya bertumpu pada produksi berorientasi ekspor (export
oriented production) yang secara sosial dan lingkungan sangat berbahaya.
d) Pengembangan tingkat pertumbuhan berlebihan (hyper growth) dan eksploitasi tanpa
batas atas sumber-sumber daya planet bumi, semata-mata demi memacu laju
pertumbuhan tersebut.
e) Peningkatan konsentrasi korporasi secara dramatis
f) Penghancuran program-program nasional yang mencakup bidang sosial, kesehatan, dan
lingkungan.
g) Penyeragaman kebudayaan global dan pengembangan secara intensif atas konsumerisme
bebas tanpa kekangan (unbridle consumerism).
2. Ekonomi Global dan Dampaknya
Umumnya pengertian ekonomi global dikenal dengan sistem revolusi yang memungkinkan
pengusaha mana pun menanamkan uang dimana pun di dunia. Ekonomi global yang sekarang
ini dikenal dengan globalisasi ekonomi. Ada pun definisi singkat dari ekonomi global atau
globalisasi ekonomi adalah sebagai suatu kehidupan ekonomi secara global dan terbuka,
tanpa mengenal batasan teritorial atau kewilayahan antara negara satu sama lain. Sisi
kegiatan investasi perdagangan dan bergerak menuju liberalisasi perdagangan dan investasi
3. dunia secara keseluruhan. Sekarang ini ekonomi global atau globalisasi ekonomi erat
kaitannya dengan perdagangan bebas.
Perdagangan bebas tersebut sekarang ini dikenal dengan istilah free trade. Free trade atau
perdagangan bebas berusaha menciptakan kawasan perdagangan yang makin luas dan
menghilangkan hambatan-hambatan tidak lancarnya perdagangan internasional. Jadi
pengertian ekonomi global merupakan sebuah proses kegiatan aktivitas perekonomian dan
perdagangan dimana ada banyak negara di duia yang menjadi kekuatan pasar yang satu dan
semakin terintegrasi tanpa hambatan atau batasan teritorial negara. Adanya globalisasi
perekonomian ini berarti adanya keharusan penghapusan seluruh batasan dan hambatan
terhadap arus barang, jasa serta modal.
3. Perwujudan dari Ekonomi Global
Dalam proses aktivitasnya, di bawah ini ada beberapa perwujudan dari ekonomi global,
antara lain:
a) Globalisasi produksi, yang dilakukan oleh beberapa negara bertujuan agar biaya produksi
jadi lebih rendah.
b) Globalisasi pembiayaan. Perusahaan global mempunyai akses untuk mendapatkan
pinjaman atau melakukan kegiatan investasi (baik dalam bentuk portofolio maupun
langsung) di seluruh negara di dunia.
c) Globalisasi tenaga kerja yang ditandai dengan pemanfaatan tenaga kerja dari dank e
seluruh dunia sesuai tingkatannya.
d) Globalisasi jaringan informasi, yang dicirikan pada masyarakat suatu negara dimana
dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari berbagai negara di dunia dengan
majunya teknologi.
e) Globalisasi Perdagangan yang terwujud dalam bentuk penyeragaman dan penurunan tarif
serta penghapusan hambatan-hambatan non tariff sehingga kegiatan perdagangan dan
persaingan menjadi makin ketat, cepat dan fair.
4. Dampak Positif dan Negatif dari Globalisasi Ekonomi
Dari perwujudan masing-masing ekonomi global tersebut, tentunya memiliki dampak yang
akan terjadi berupa dampak positif dan juga dampak negatif. Berikut ini adalah dampak
positif dan dampak negatif dari ekonomi global, antara lain:
a. Dampak Positif Ekonomi Global
Berikut ini beberapa dampak positif dari ekonomi global:
1) Meningkatnya produksi global dapat melalui spesialisasi dan perdagangan yang
lebih efisien. Dengan demikian output dunia kian bertambah dan masyarakat akan
mendapatkan keuntungan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang pada
gilirannya dapat berakipat pada meningkatnya pembelanjaan dan tabungan.
2) Meningkatnya kemakmuran Negara, melalui sebuah kegiatan perdagangan yang
4. lebih bebas memungkinkan masyarakat berbagai negara lebih banyak mengimpor
barang dari luar negeri sehingga konsumen mempunyai lebih banyak pilihan barang
dengan harga yang lebih rendah dan kualitas lebih baik.
3) Meluasnya pasar produk domestik melalui perdagangan ke luar negeri yang lebih
bebas sehingga bisa mendapatkan pasar jauh lebih luas
4) Memperoleh lebih banyak modal Modal dari investasi asing dan terutama dinikmati
negara-negara berkembang akibat kekurangan modal dan tenaga terdidik serta
tenaga ahli berpengalaman.
5) Menyediakan dana tambahan bagi pembangunan di bidang ekonomi. Pembangunan
di berbagai sektor lainnya bukan hanya dikembangkan perusahaan asing, namun
terutama investasi dari perusahaan swasta domestik.
b. Dampak Negatif Ekonomi Global
Berikut ini beberapa dampak negatif dari ekonomi global:
1) Menghambat pertumbuhan di sektor industri. Adanya ekonomi global menyebabkan
negara-negara berkembang tidak bisa lagi memakai tarif tinggi untuk memproteksi
industri yang baru berkembang (infant industry). Sehingga, perdagangan luar negeri
yang cukup bebas menimbulkan hambatan bagi negara berkembang dalam
memajukan sektor industry.
2) Neraca pembayaran menjadi buruk. Ekonomi global menaikkan barang-barang
impor. Sebaliknya, jika suatu negara tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak akan
berkembang. Kondisi ini dapat saja memperburuk neraca pembayaran.
3) Sektor keuangan semakin tidak stabil. Arus investasi (modal) portofolio yang
semakin besar menjadi salah satu efek dari globalisasi. Investasi dalam hal ini
terutama meliputi partisipasi dana dari luar negeri ke pasar saham.
4) Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dalam jangka
pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Perekonomian dunia terus
menunjukkan momentum berbasis luas. Berlawanan dengan latar positif tersebut,
prospek konflik perdagangan yang sama luasnya menghadirkan gambaran yang
mengejutkan. Perkiraan pertumbuhan global kami secara substansial untuk tahun ini dan
tahun berikutnya, menjadi 3,9 persen untuk kedua tahun tersebut. Prakiraan tersebut
bersumber dari kinerja kuat yang berlanjut di kawasan euro, Jepang, Tiongkok, dan
Amerika Serikat, yang semuanya tumbuh melebihi ekspektasi pada tahun lalu.
5. Ketegangan perdagangan
Alih-alih, prospek dari pembatasan dan kontra-pembatasan perdagangan mengancam akan
merusak kepercayaan dan menggagalkan pertumbuhan global sebelum waktunya. Sementara
beberapa pemerintah mengupayakan reformasi ekonomi yang substansial, sengketa
perdagangan berisiko mengalihkan perhatian pemerintah lainnya dari langkah-langkah
konstruktif yang perlu mereka ambil sekarang untuk meningkatkan dan mengamankan
5. prospek pertumbuhan. Kenyataan bahwa negara-negara perekonomian maju sedang bermain
api dengan perang dagang di saat ekspansi ekonomi sedang meluas, mungkin tampak bagai
paradox, terutama di saat ekspansi tersebut begitu bergantung pada investasi dan
perdagangan. Namun demikian, khususnya di negara-negara maju, optimisme publik tentang
manfaat integrasi ekonomi telah terkikis dari waktu ke waktu oleh tren polarisasi pekerjaan
dan upah yang sudah berlangsung lama, ditambah dengan pertumbuhan median upah yang
tidak sebanding. Banyak rumah tangga hanya mendapatkan sedikit manfaat dari
pertumbuhan, atau bahkan tidak sama sekali. Tren ini lebih disebabkan oleh perubahan
teknologi daripada perdagangan, dan bahkan di negara-negara di mana reaksi balik
perdagangan tidak menonjol, skeptisisme publik tentang kemampuan para pembuat kebijakan
untuk menghasilkan pertumbuhan yang kuat dan inklusif telah menyebar.
Dalam lingkungan global saat ini, beban untuk mengurangi ketidakseimbangan global yang
berlebihan harus dibagi melalui tindakan multilateral, baik negara-negara dengan defisit dan
surplus berlebih perlu mengadopsi kebijakan makroekonomi yang menyelaraskan tingkat
pengeluaran mereka lebih mendekati tingkat pendapatan mereka. Bahkan tanpa adanya
ketidakseimbangan global yang berlebihan, mengatasi praktik perdagangan yang tidak setara,
termasuk masalah kekayaan intelektual, membutuhkan penyelesaian sengketa yang andal dan
adil dalam suatu kerangka multilateral berbasis aturan yang kuat. Sistem saat ini masih bisa
diperkuat daripada menciptakan risiko fragmentasi bilateral dalam perdagangan internasional.
Pengaturan plurilateral, jika konsisten dengan aturan multilateral, juga dapat menjadi sarana
lompatan yang berguna untuk perdagangan yang lebih terbuka. Dalam hal ini,
Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (Kesepakatan
Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik) antara sebelas negara dan
African Continental Free Trade Area (Kawasan Perdagangan Bebas Kontinental Afrika) yang
sedang dicanangkan antara empat puluh empat negara memberikan harapan. Setiap
pemerintah negara dapat melakukan banyak hal secara mandiri untuk mendorong
pertumbuhan yang lebih kuat, lebih tangguh, dan lebih inklusif. Namun, kerja sama
multilateral tetap penting untuk mengatasi berbagai tantangan selain tata kelola perdagangan
dunia. Tantangan-tantangan lain dimaksud antara lain adalah perubahan iklim, wabah
penyakit menular, keamanan cyber, perpajakan perusahaan, dan pengendalian korupsi.
Interdependensi global akan terus mengalami peningkatan dan kecuali jika negaranegara
menghadapinya dengan semangat kolaborasi, bukan konflik, kemakmuran perekonomian
dunia tidak akan tercapai.
6. Kritik Terhadap Ekonomi Global
Dengan mulai meluasnya dampak kerusakan yang ditimbulkan globalisasi, mulai
bermunculan kritik terhadap globalisasi. Saat ini globalisasi ekonomi telah memasuki era
post-colonial, dimana salah satunya ditandai oleh model pembangunan berorientasi ekspor.
Kekuatan penggerak globalisasi ekonomi itu tiada lain adalah ratusan bank dan korporasi
swasta raksasa, yang mulai berkembang sejak Perang Dunia kedua. Seiring perjalanan waktu,
mereka kian memperluas berbagai jaringan produksi, konsumsi, keuangan dan kebudayaan
secara lintas batas. Kini, nyaris segala sesuatu yang kita makan, minum, kenakan, kendarai
6. dan yang memberikan hiburan bagi kita merupakan produk-produk dari berbagai korporasi
pencengkeram bola bumi (globe-girdling corporations).Upaya sistematis yang dilakukan
oleh kekuatan ekonomi global untuk memperluas jangkauan pasarnya, kini berhasil
dibungkus dan digulirkan ke seluruh penjuru dunia dengan nama dan citra baru.
Tulang punggung globalisasi ekonomi yang dimotori oleh perusahaan multinasional, tidak
lain adalah bahwa hak kepemilikan basis-basis ekonomi ada pada pribadi (individu) dan tukar
menukar termasuk distribusi dilakukan oleh hukum pasar bebas. Dengan cara demikian peran
negara yang seharusnya menjadi pelindung rakyat dan menjalankan keadilan, dalam ekonomi
akhirnya juga dikurangi. Usaha-usaha kecil yang tadinya ikut berperan dalam roda
perekonomian, di-informalkan. Sebaliknya korporasi justru dipuji-puji, bahkan diberi banyak
subsidi dan privilege, sebagai pahlawan ekonomi. Secara sempit dapat dikatakan
individuindividu berkekuatan kecil diadu di ring tinju pasar bebas dengan individu-individu
korporasi global. Ekonomi global juga mengakibatkan hutang negara-negara sedang
berkembang (NSB) makin membengkak.
Sebagai alternatif, para pengeritik ekonomi global menawarkan pemikiran bahwa tatanan
ekonomi pro rakyat, seperti yang dirumuskan oleh tim dari International Forum on
Globalization, agar diimplementasikan. The International Forum on Globalization (IFG)
adalah sebuah aliansi yang terdiri dari 60 angota, diantaranya para aktifis, sarjana, ekonom,
peneliti dan penulis. Aliansi ini dibentuk untuk mendorong munculnya berbagai pemikiran
baru, jaringan kerja sama dan pendidikan publik dalam upaya menanggapi secara kritis
berbagai persoalan globalisasi ekonomi. Pemikiran ekonomi pro rakyat ini sebenarnya
bukanlah suatu hal baru. Mahatma Gandhi sudah lebih dahulu menganjurkan dan
mengembangkan ekonomi rakyat. Selanjutnya E. F. Schummacher mengangkatnya dengan
konsep ekonomi Buddhis yang dimotori usaha-usaha skala kecil dengan menggunakan
teknologi tepat guna sesuai dengan kebutuhan rakyat. (Laporan Kerja Komite Alternatif
International Forum on Globalization, 2003).
B. Blue Ocean Strategy
Strategi samudera biru, atau lebih populer dengan istilahnya dalam Bahasa Inggris, Blue
Ocean Strategy, adalah strategi yang menantang perusahaan untuk keluar dari samudera
merah persaingan berdarah dengan cara menciptakan ruang pasar yang belum ada
pesaingnya, sehingga kata kompetisi pun menjadi tidak relevan. Strategi samudera biru
berfokus pada menumbuhkan permintaan dan menjauh dari kompetisi dengan menciptakan
suatu nilai dan keunikan yang tidak sembarang unik, namun juga merupakan pangsa pasar
menguntungkan. Menurut Kim, strategi samudera biru jarang sekali berkaitan dengan inovasi
teknologi. Sebagai contoh pabrik perakitan mobil Ford yang revolusioner dapat dilacak awal
penerapannya pada industri pengepakan daging di Amerika Serikat. Begitu juga perusahaan-
perusahaan lama seringkali merupakan pemain yang menghasilkan samudera biru dan
seringkali dihasilkan oleh unit bisnis utama mereka.
Inovasi nilai merupakan batu-pijak dari strategi samudera biru. Inovasi nilai memberikan
7. penekanan setara pada nilai nilai dan inovasi. Nilai tanpa inovasi cenderung berfokus pada
penciptaan nilai dalam skala besar. Inovasi tanpa nilai cenderung bersifat mengandalkan
teknologi, pelopor pasar, atau futuristis, dan sering membidik sesuatu yang belum siap
diterima dan dikonsumsi oleh pembeli. Inovasi nilai merupakan cara baru untuk memikirkan
dan melaksanakan strategi yang mengarah pada penciptaan samudera biru dan
ditinggalkannya kompetisi. Penciptaan samudera biru adalah soal menekan biaya sembari
meningkatkan nilai bagi pembeli. Karena nilai pembeli berasal dari utilitas (manfaat) dan
harga yang ditawarkan perusahaan kepada pembeli, dan karena nilai bagi perusahaan itu
dihasilkan dari harga dan struktur biaya, maka inovasi nilai tercapai hanya ketika keseluruhan
system kegiatan utilitas, harga, dan biaya perusahaan terpadu dengan tepat. Inovasi nilai
adalah lebih dari sekadar inovasi. Inovasi nilai adalah soal strategi yang merangkul seluruh
sistem kegiatan perusahaan. Inovasi nilai menuntut perusahaan untuk mengarahkan seluruh
sistem pada tujuan mencapai lompatan dalam nilai bagi pembeli dan perusahaan itu sendiri.
Perbedaan Strategi Samudera Merah dan Samudera Biru
Berikut ini merupakan tabel yang membedakan antara samudara biru (blue ocean) dengan
samudera merah (red ocean) menurut Kim&Mauborgane 2005:
Strategi Samudera Merah:
- Bersaing dalam ruang pasar yang sudah ada.
- Memerangi kompetisi.
- Mengeksploitasi permintaan yang ada.
- Memilih antara nilai-biaya (value cost trade-off).
- Memadukan keseluruhan sistem kegiatan perusahaan dengan pilihan strategis antara
diferensiasi atau biaya rendah.
Strategi samudera biru:
- Menciptakan ruang pasar yang belum ada pesaingnya.
- Menjadikan kompetisi tidak relevan.
- Menciptakan dan menangkap permintaan baru.
- Mendobrak pertukaran nilai-biaya
- Memadukan keselurahan sistem kegiatan perusahaan dalam mengejar diferensiasi dan
biaya rendah.
Kanvas strategi adalah kerangka aksi sekaligus diagnosis untuk membangun strategi
samudera biru yang baik. Ia merangkum situasi terkini dalam ruang pasar yang sudah
dikenal. Hal ini memungkinkan anda untuk memahami di mana kompetisi saat ini sedang
tercurah, memahami faktor-faktor apa yang sedang dijadikan ajang kompetisi dalam produk,
jasa, dan pengiriman, serta memahami apa yang didapat konsumen dari penawaran kompetitif
yang ada di pasar.
8. Menurut Kim terdapat empat pertanyaan kunci untuk menantang logika strategi dan model
bisnis sebuah industri:
1) Faktor apa saja yang harus dihapuskan dari faktor-faktor yang telah diterima begitu saja
oleh industri?
2) Faktor apa saja yang harus dikurangi hingga dibawah standar industri?
3) Faktor apa saja yang harus ditingkatkan hingga di atas standar industri?
4) Faktor apa saja yang belum pernah ditawarkan industri sehingga harus diciptakan?
Secara bersama-sama, keempat pertanyaan ini memungkinkan anda secara sistematis
mengeksplorasi cara anda merekonstruksi elemen-elemen nilai pembeli di sepanjang industri-
industri alternatif demi menawari pembeli pengalaman yang sama sekali baru, sambil secara
bersamaan tetap mempertahankan struktur biaya anda pada level rendah. Menurut Kim alat
ini adalah alat analisis pelengkap bagi kerangka kerja empat langkah. Skema ini mendorong
perusahaan untuk tidak hanya menanyakan empat pertanyaan dalam kerangka kerja empat
langkah, tapi juga bertindak berdasarkan keempat pertanyaan itu untuk menciptakan suatu
kurva nilai baru. Skema ini memberikan empat manfaat utama kepada perusahaan:
1) Mendorong perusahaan untuk mengejar diferensiasi dan biaya murah secara bersamaan
untuk mendobrak pertukaran nilai-biaya.
2) Menyerang perusahaan lain yang hanya berfokus pada upaya meningkatkan dan
menciptakan, sehingga menaikkan struktur biaya mereka, serta menyerang perusahaan
lain yang sering memodifikasi produk dan jasa secara berlebihan.
3) Skema ini dengan mudah dipahami oleh manajer di level apa pun, sehingga menciptakan
tingkat keterlibatan yang tinggi dalam penerapannya.
4) Karena penuntasan upaya-upaya dalam skema ini merupakan tugas menantang, skema
ini mendorong perusahaan untuk bersemangat dalam menganalisis setiap faktor industri
yang menjadi ajang kompetisi, sehingga ia menemukan berbagai asumsi implisit yang
mereka buat secara tak sadar dalam berkompetisi.
Di dalam suatu strategi samidra biru, perusahaan memasuki wilayah baru, menciptakan ruang
pasar dan membangkitkan permintaan melalui inovasi nilai. Samudera biru adalah besar dan
menawarkan banyak pelung menarik, kompetisi didalam pengertian tradisional tidak
memainkan peran apapun disana. Banyak manager tidak bisa membayangkan bahwa di
dalam samudera biru sana ada suatu penawaran yang akan memukul batasan-batasan pasar
mereka yang terbuka lebar. Industri dan batasan-batasan pasar ada terutama semata di dalam
kepala-kepala manajer. Mereka harus mengalihkan jurusan fokus mereka jauh dari acuan
kompetisi unuk mematahkan batasan-batasan industri guna meninggalkan kompetisi di
belakang. Strategi samudera biru berupaya mengisi kekosongan ini dengan menyediakan
perusahaan dengan kerangka dan piranti praktis yang mereka perlukan agar sukses
menciptakan samudera biru di dalam cara memaksimalkan kesempatan dan meminimalkan
resiko. Dari penemuan riset ada pola di belakng ciptaan samudera biru yang sukses.
Perusahaan dapat menerapkan pola ini untuk menemukan ruang pasar yang menjamin
pertumbuhan yang menguntungkan. Tujuan perusahaan menerapkan strategi samudera biru
adalah untuk menciptakan sesuatu yang disebut inovasi nilai-suatu lompatan di dalam nilai
9. untuk para pembeli dan perusahaan semacamnya. Tiga karekteristik harus ada untuk
menerapakan dan mengkomunikasikan suatu strategi samudera biru :
• strategi harus difokuskan,
• berbeda dari profil kompetisi strategis, dan
• mempunyai suatu tagline yang memaksakan yang berbicara kepada pasar.
Strategi samudera biru memfokuskan pada keseluruhan cakupan dari aktivitas perusahaan
dari produk untuk melayani pengiriman. Riset menunjukan bahwa menciptakan samudera
biru tidak bersandar pada inovasi teknologi. Namun bersandar pada inovasi nilai. Perusahaan
yang tidak ideal beroperasi secara eksklusif di dalam samudera biru. Dalam rangka
memastikan pertumbuhan dan kemampuan mendapatkan keuntungan melewati jangka
panjang, perusahaan perlu memelihara suatu keseimbangan antara samudera merah dan biru.
Kebanyakan perusahaan bagaimanapun, tidak punya kesempatan menuju keberhasilan ini,
ketika profil strategis dari kebanyakan aktifitas mereka hampir tidak menonjol dari
kompetisi. Dengan perusahaan yang dipusatkan melebihi kompetisi, pertempuran penguasaan
pasar, dan kompetisi harga , kompetisi berakhir menentukan agenda strategis perusahaan.
Mee—too business (bsnis ikutan) hasilnya. Penerapan strategi samudera biru yang gagal
biasanya terjadi karena perusahaan tidak berhasil memenangkan keyakinan karyawan
mereka. Karisma tidak penting dalam menerapkan staretgi ini. Yang penting sekali adalah
bagaimana mengkomunikasikan strategi yang dapat dipercaya. perusahaan dapat
memanfaatkan samudera biru secara damai dalam waktu sepuluh sampai lima belas tahun. Ini
karena penghalang bahwa suatu strategi samudera biru yang membuatnya sulit untuk
kompetisi meniru.
10. Daftar Pustaka
David, Fred R (2012). Strategic Management Concept and Cases. 14th Edition. Prentice Hall.
New York.
Hapzi Ali, 2019. Modul Manajeen Strategic, UMB Jakarta.
Heryanto, Januar. Pro dan Kontra Ekonomi Global, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan
Vol. 6, No. 2, September 2004: 105 – 11
Hitt, M.A et, al. (H), Strategic Management; Competitiveness and Globalization, West
Publishing Company, St. Paul, 2009
Kim, W. Chan dan Renee Mauborgne. 2006. Blue Ocean Strategy. Jakarta: Serambi Ilmu
Semesta
Kim, W. Chan (October 2004). "Blue Ocean Strategy". Harvard Business Review.
Cambridge, USA: Harvard Business School Publishing.
Laporan Kerja Komite Alternatif International Forum on Globalization, 2003, A Better
World is Possible, Cidelaras Pustaka Rakyat Cerdas, Yogyakarta
Obstfel, Maurice. 2018. Ekonomi Global: Kabar Baik Sementara Ini, Walau Ketegangan
Perdagangan Menjadi Ancaman. IMFBlog
Pearce, J. A & Robinson, R.B (PR), Strategic Management; Formulation, Implementation
and Control, Irwin Mc Graw-Hill Inc., Singapore, 2013
Thomas L. Wheelen & J.David Hunger, (2010) Strategy Management and Business Policy,
Twelfth Edition
Thompson, A. A & Strickland, A.J (TS), Strategic Management; Concepts and Cases, 11th
edition, Irwin Mc Graw-Hill Inc., Singapore, 2008
https://www.sepengetahuan.co.id/2017/02/pengertian-ekonomi-global-dandampaknya-
lengkap.html 8. https://blogs.imf.org/ 9. https://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_dunia