Ini adalah sebuah resume dari buku Auditing and Assurance Services An Integrated Approach oleh Alvin Aren. I do not own the copyrights, it's only for educational purposes.
1. Tujuan Dan Tanggung Jawab Audit
Tujuan audit
Untuk menyediakan opini oleh auditor kepada pengguna laporan keuangan bahwa laporan keuangan telah
disajikan secara wajar (dalam segala materialitas) dan sesuai dengan standar akuntansi yang diterima umum.
Auditor juga menerbitkan laporan terhadap pengendalian internal perusahaan (khusus public)
Tanggung Jawab Manajemen
Manejemen bertanggung jawab terhadap pengadopsian standar akuntansi yang baik, menyelenggarakan
pengendalian internal yang memadai, dan menyajikan laporan keuangan yang wajar. Manajemen bertanggung
jawab atas integritas dan kewajaran penyajian (asersi)karena mempunyai privilege untuk menentukan penyajian
dan pengungkapan yang diperlukan.
Tanggung jawab auditor
Memperoleh keyakinan yang layak bahwa laporan keuangan telah bebas dari salah saji material
(kecurangan atau kesalahan) sehingga memungkinkan auditor untuk menarik pendapat mengenai
kewajaran dan kesesuai laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku
Menyampaikan laporan keuangan dan mengomunikasikan temuan audit sesuai standar audit.
Istilah dan frase penting dalam audit
1. Salah saji material vs tidak material
salah saji menjadi material apabila kombinasi fraud dan error yang belum dikoreksi berpotensi
mempengaruhi pengambilan keputusan. Auditor berkewajiban memperoleh kepastian yang layak bahwa
salah saji masih berada diambang batas materialitas.
2. Kepastian yang layak (reasonable assurance)
kepastian yang layak adalah tinggi tapi tidak absolut, artinya auditor tidak memberikan jaminan atas
kebenaran laporan keuangan. Auditor dapat saja gagal mendeteksi salah saji yang material.
Pentingnya kepastian yang layak :
a. Sebagian audit diperoleh menggunakan sample populasi (sampling bisa gagal mendeteksi)
b. Penyajian akuntansi mengandung estimasi yang kompleks, (risiko ketidakpastian)
c. Kecurangan sulit sekali dideteksi
3. Fraud vs error
Error – salah saji yang tidak disengaja
Fraud – salah saji yang disengaja
o Misapropriasi asset – penyalahgunaan assetoleh karyawan merugikan pemegang saham,kreditur,
dll sehingga asset tidak tersedia kepada pemiliknya yang sah. Cth pencurian uang
o Pelaporan keuangan yang curang (fraudulent financial report) – kecurangan manajemen
menyebabkan kesalahan laporan keuangan. Cth : sengaja melebihsajikan pendapatan
4. Professional scepticism
Audit harus direncanakan dan memberikan kepastian yang layak untuk mendeteksi salah saji (fraud dan
error). Sikap skeptisisme professional adalah sikap bertanya dan kritis terhadap bukti audit meskipun klien
punya integritas dan kejujuran, auditor hanya waspada akan adanya ketidakjujuran.
Tanggung Jawab Auditor Terkait Tindakan Melawan Hukum
Tindakan melawan hukum adalah pelanggaran terhadap hukum atau peraturan pemerintah selain fraud.
Contohnya peraturan pajak dan lingkungan hidup.
Tindakan illegal berdampak langsung – pelanggaran terhadap hukum yang mempunyai dampak finansial
dalam akun tertentu. Contoh pelanggaran pajak akan mempengaruhi beban pajak dan utang pajak.
2. Tindakan illegal berdampak tidak langsung – contoh pelanggaran lingkungan hidup hanya akan berdampak
finansial secara tidak langsung hanya jika ada penalty atau sanksi, yaitu melalui kewajiban kontingen.
Tanggung jawab auditor untuk menemukan tindakan illegal :
a. Tidak ada alasan tentang tindakan illegal – auditor dapat bertanya kepada manajemen atau pengacara
klien.
b. Ada alasan tentang tindakan illegal – (1) auditor memberitahu manajemen yang lebih tinggi, (2)
berkonsultasi dengan pengacara klien, (3) mulai mengumpulkan bukti jika ada.
c. Benar-benar ada tindakan illegal – berkomunikasi dengan komite audit atau otoritas.
Siklus Laporan Keuangan
Cara umum untuk membagi audit adalah dengan menjaga jenis (kelas) transaksi dan akun yang berkaitan dalam
segmen yang sama.
Macam – macam siklus laporan keuangan :
Penjualan dan penagihan
Akuisisi dan pembayaran
Gaji dan personil
Inventory dan warehousing
Capital acquisition dan repayment
Hubungan antar siklus laporan keuangan
Kebanyakan dari siklus laporan keuangan melibatkan akun Cash, akun tersebut tidak punya awalan dan akhiran
kecuali pada saat perusahaan berdiri atau tutup. Perusahaan dimulai dengan mengumpulkan modal (Capital
acquisition anda repayment) dalam bentuk Cash. Dalam perusahaan manufaktur, kas digunakan untuk memberi
bahan mentah, asset tetap, dan jasa terkait (Akuisisi dan pembayaran), membayar pegawai (payroll and
personel), menghasilkan inventory (Inventory dan warehousing), kemudian dijual dan ditagihkan kepada
konsumen (penjualan dan penagihan).
Asersi Manajemen
Adalah representasi pernyataan tersirat atau diekspresikan oleh manajemen tentang kelas transaksi dan
saldo akun serta pengungkapan yang terkait dengan laporan keuangan.
Asersi manajemen berkaitan dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, karena asersi ini
merupakan bagian dari kriteria yang digunakan manajemen untuk mencatat dan mengungkpakan informasi
akuntansi dalam laporan keuangan.
Asersi manajemen dibagi menjadi tiga, yaitu :
a. Asersi terkait kelas transaksi dan peristiwa selama periode yang diaudit :
1. Keterjadian – Occurace berkaitan dengan apakah transaksi yang dicatat benar-benar terjadi selam
periode akuntansi.
2. Kelengkapan – Completeness berkaitan dengan apakah seluruh transaksi yang seharusnya dicatat
sudah dicatat dalam laporan keuangan.
Perbedaan keterjadian dengan kelengkapan :
Keterjadian berfokus pada kemungkinan terjadinya pencatatan transaksi yang tidak terjadi
(Overstated). Contoh : pencatatan penjualan fiktif
Kelengkapan berfokus pada kemungkinan adanya transaksi yang dihilangkan (Understated).
Contoh : penghapusan utang
3. Akurasi – Accuracy – akurasi berkaitan dengan apakah transaksi yang dicatat sudah dicatat pada
jumlah yang benar.
4. Klasifikasi – classification berkaitan dengan apakah transaksi yang dicatat sudah dicatat pada jenis
akun yang tepat.
3. 5. Pisah batas – Cutoff berkaitan dengan apakah transaksi dicatat pada periode yang tepat.
b. Asersi terkait saldo akun :
1. Keberadaan – existence berkaitan dengan apakah asset, kewajiban, dan ekuitas yang dicatat benar-
benar ada saat tanggal neraca.
2. Kelengkapan – Completeness berkaitan dengan apakah semuaakun yang seharusnya dicatat sudah
dicatat dalam laporan keuangan.
3. Penilaian dan alokasi – Valuation and allocation berkaitan dengan apakah asset, kewajiban, dan
ekuitas dalam laporan keuangan telah dicatat pada jumlah yang benar.
4. Hak dan kewajiban – right and obligations berkaitan dengan apakah asset merupakan hak entitas
dan apakah liabilitas merupakan kewajiban entitas pada tanggal tertentu.
c. Asersi terkait penyajian dan pengungkapan :
1. Occurance and rights and obligations berkaitan dengan apakah peristiwa yang diungkapkan benar-
benar terjad dan merupakan hak atau kewajiban perusahaan. Contoh pengungkapan pembelian anak
perusahaan baru.
2. Completeness berkaitan dengan apakah semua pengungkapan yang diperlukan telah dimasukkan
dalam laporan keuangan. Contoh : pengungkapan transaksi dengan pihak terkait.
3. Accuracy and valuation berkaitan dengan apakah pengungkapan sudah wajar dan disampaikan
pada jumlah yang tepat. Contoh : pengungkapan kewajiban pension
4. Classification and understandability berkaitan dengan apakah pengklasifikasian sudah tepat, dan
penjelasan saldonya dapat dipahami. Contoh asersi terhadap inventory, termasuk finished goods, WIP,
dan bahan mentah.
Tujuan audit
Tujuan audit terkait transaksi – berkaitan dengan ketepatan dalam mencatat transaksi
Asersi
manajemen
Tujuan audit terkait transaksi Tujuan audit khusus terkait transaksi
Keterjadian Occurance – transaksi yang dicatat
benar-benar ada
pencatatan transaksi adalah untuk pengiriman
kepada konsumen sungguhan (bukan fiktif).
Kelengkapan Completeness – semua transaksi
telah dicatat
semua transaksi yang ada sudah dicatat.
Akurasi Accuracy – transaksi yang
dicatat telah dicatat pada jumlah
yang tepat
Posting and summarization –
transaksi yang dicatat telah
dimasukkan dalam master file
dan diikhtisarkan dengan benar.
transaksi penjualan dicatat dalam jumlah yang
tepat untuk pengiriman barang dan ditagihkan
serta dicatat dengan tepat.
transaksi penjualan sudah dimasukkan dalam
master file dan di ikhtisarkan dengan benar.
Klasifikasi Classification – transaksi yang
tercatat dalam jurnal klien pada jenis
yang tepat
transaksi penjualan telah diklasifikasikan dengan
benar.
Pisah Batas Timing – transaksi telah dicatat pada
tanggal yang tepat
transaksi penjualan sudah dicatat pada tanggal
yang tepat.
Perbedaan keterjadian, kelengkapan, dan akurasi :
Pencatatan penjualan konsinyasi seharusnya tidak dicatat sebagai penjualan, tujuan keterjadian sudah
dilanggar meskipun akurasi tidak (jumlahnya tepat)
Pencatatan penjualan yang benar-benar terjadi tetapi pada jumlah yang salah, tujuan audit keterjadian
sudah tepat tetapi akurasi sudah dilanggar.
Tujuan audit terkait saldo – berkaitan dengan saldo neraca (asset, kewajiban, dan ekuitas)
4. Asersi
manajemen
Tujuan audit terkait saldo Tujuan audit khusus terkait
saldo
Keberadaan Eksistensi – berkaitan dengan apakah jumlah yang
dimasukkan dalam laporan keuangan harus
dimasukkan. (benar-benar ada)
Semua inventory yang dicatat, ada
pada tanggal neraca
Kelengkapan Kelengkapan – berkaitan dengan semuajumlah yang
ada sudah dimasukkan dalam laporan keuangan
Semua inventory sudah dihitung
dan dimasukkan dalam ikhtisar
inventory
Penilaian dan
Alokasi
Akurasi – jumlah yang dimasukkan sudah benar
Klasifikasi – jumlah yang ada dalam listing klien
diklasfikasikan dengan benar.
Cutoff – transaksi yang berbekatan dengan
tanggal neraca harus dicatat pada periode yang
tepat
Detail-tie-in – rincian saldo akun sesuai dengan
master file, total saldo, dan saldo buku besar
Realizable value – asset yang dicatat pada
estimasi nilai yang dapat direalisasikan
Harga dan jumlah inventory
dicatat dengan akurat
Inventory diklasifikasikan
pada bahan mentah, WIP,
atau barang jadi.
Pembelian dan penjualan
dicatat pada periode yg tepat.
Total inventory sesuai dengan
buku besar
Inventory dihapus apabila ada
impairment (NRV)
Hak dan
Kewajiban
Rights and Obligations – asset dan liabilitas harus
sudah dimiliki oleh entitas
Inventory tercatat atas nama milik
perusahaan
Tujuan audit terkait presentations dan disclosures – berkaitan dengan penyampaian informasi dalam
laporan keuangan.
Asersi Manajemen Tujuan audit umum terkait
penyajian dan pengunkapan
Tujuan audit khusus terkait penyajian dan
pengungkapan
Occurrence and right
and obligations
Occurrence and right and
obligations
Notes Payable yang diungkap dalam catatan
kaki ada dan merupakan kewajiban perusahaan
Completeness Completeness Semua notes payable sudah disajikan dan
ungkapkan
Accuracy and
Valuations
Accuracy and Valuations Catatan kaki atas notes payable sudah akurat
Classification and
understandability
Classification and
understandability
Notes payable diklasifikasikan pada short-term
dan long-term dengan tepat
Proses Audit
Fase 1 : Perencanaan dan desain pendekatan audit
Pertimbangan dalam menentukan pendekatan audit :
o Bahan bukti yang cukup harus dikumpulkan sebagai pertanggungjawaban auditor
o Biaya pengumpulan bukti audit yang minimal
Aspek yang perlu diperhatikan dalam merencanakan pendekatan audit :
o Pemahaman tentang entitas dan lingkungannya
Untuk menilai risiko salah saji dan menginterpretasikan informasi, auditor harus paham terhadap
bisnis klien dan lingkungannya, termasuk strategi dan prosed bisnisnya.
o Pemahaman terhadap pengendalian internal dan risiko pengendalian
Jika pengendalian internal memadai, auditor dapat menurunkan riridko pengendalian yang
direncanakan dan jumlah bahan bukti yang dikumpulkan.
Perencaan dan
desain
pendekatan audit
melakukan Test
of Control dan
Substantive test
of transactions
Melakukan
prosedur analitis
dan test of detail
balance
menyelesaikan
audit dan
mengeluarkan
laporan audit
5. o Risiko salah saji material
Auditor harus menggunakan pemahaman terhadap bisnis klien, lingkungannya, dan pengendalian
internal untuk menentukan risiko salah saji material.
Fase 2 : Melakukan test of Control (ToC) dan Substantive test of Transactions (SToT)
Test of Control auditor harus melakukan pengujian atas pengendalian internal sebelum menilai
risiko pengendalian yang direncanakan.
Substantive test of transactions auditor harus melakukan pengujian substantive atas pencatatan
transaksi klien untuk memverfikasi jumlah moneter transaksi.
Fase 3 : Melakukan analytical procedures dan test of detail balance (ToDB)
Prosedur analitis penggunaan perbandingan dan hubungan untuk menilai apakah saldo akun atau
data lain cukup masuk akal
Test of detail of balance prosedur khusus untuk menguji salah saji moneter pada saldo akun.
Fase 4 : Menyelesaikan audit dan menerbitkan laporan audit