1. Dokumen membahas tentang double taxation dan metode-metode untuk menghindarinya, seperti exemption method, tax credit method, dan deduction method.
2. Ada tiga jenis konflik yang menyebabkan double taxation, yaitu source-source, residence-residence, dan source-residence.
3. Economic double taxation terjadi karena pengenaan pajak dua kali pada level perusahaan dan pemegang saham, yang dapat dihindari dengan beberapa metode seperti pembebasan pajak di level pemegang sa
1. DOUBLE TAXATION
Asas Pengenaan Pajak
1. Asas Sumber (Source Juridiction)
Artinya, negara mengenakan pajak terhadap non-resident dan corporation atas
penghasilan yang mereka peroleh dari negara tersebut. Hal ini sesuai dengan teori manfaat
pajak, dimana ada hubungan yang jelas antara suatu negara dengan penghasilan yang
dihasilkan dari suatu aktivitas ekonomi, biasanya terkait penggunaan fasilitas public di
negara sumber penghasilan.
2. Asas Kewarganegaraan (residence Juridiction)
Artinya, negara mengenakan pajak terhadap resident atas penghasilan yang diperoleh
dari dalam dan luar negeri (world-wide income). Sejalan dengan teori manfaat pajak, bahwa
(i) resident memperoleh manfaat dari penggunaan fasilitas public untuk mendukung aktivitas
ekonomi yang menghasilkan penghasilan. (ii) resident umumnya memperoleh manfaat lebih
banyak atas penggunaan fasilitas public dibanding dengan non-resident.
Juridical Double Taxation
Source dan Residence Approach bekerja sangat baik untuk wajib pajak yang tidak terlibat
dalam transaksi lintas batas negara atau hanya menerima penghasilan domestic saja.
Permasalahan timbul apabila orang yang sama dikenakan pajak dilebihdari satu negara yang
diakibatkan oleh benturan asas pengenaan pajak.
Permasalahan yang muncul :
1. Source-Source Conflicts
Terjadi ketika satu negara mengenakan pajak dengan asas sumber dan negara lain juga
mengenakan asas sumber, dimana wajib pajak melakukan aktivitas ekonomi di dua negara
tersebut.
Contoh, Perusahaan Shipping mengirim barang produksi negara A ke negara B. Negara
A mengenakan pajak atas penjualan tersebut karena barang tersebut berasal atau
bersumber dari negara A, sedangkan negara B mengenakan pajak terhadap perusahaan
shipping karena mendapat penghasilan dari pembelian yang dilakukan dari negara B sebagai
sumbernya. Keduanya mengenakan pajak atas transaksi yang sama.
2. Residence-Residence Conflict
Terjadi karena adanya wajib pajak sebagai βdual residentβ, contohnya ketika suatu
perusahaan terdaftar sebagai entitas hokum di negara A, juga memiliki kantor manajemen di
negara B. Kedua negara merasa berhak untuk mengenakan pajak karena menganggap
perusahaan tersebut sebagai resident dari kedua negara.
3. Source-Residence Conflict
Merupakan konflik yang paling sering terjadi, dimana wajib pajak dikenakan pajak di
negara asalnya (residence β worldwide income) tetapi juga dikenakan pajak atas
penghasilan di negara lain (source).
Contoh perusahaan banking merupakan resident dari negara A, sehingga negara A
mengenakan pajak atas seluruh penghasilan dari perusahaan banking. Sedangkan
perusahaan banking punya cabang di negara B dan dikenakan pajak di negara B karena
2. penghasilan cabang tersebut bersumber dari negara B. Sehingga penghasilan cabang
perusahaan banking di negara B dikenakan pajak sebanyak dua kali, yaitu di negara B dan
saat di konsolidasikan di negara A.
Metode untuk mengurangi/menghindari double taxation
1. Excemption method
Penghasilan dari luar negeri dibebaskan dari pengenaan pajak sehingga metode ini
menekankan pada pengenaan pajak hanya atas penghasilan domestic.
(i) Full exemption
Metode ini membebaskan seluruh penghasilan dari luar negeri sebagai dasar
perhitungan pajak sehingga ada pemisahan secara total untuk pengenaan pajak di
negara A dengan di negara B.
(ii) Exemption with progrestion
Metode ini tetap mengikutsertakan penghasilan dari luar negeri sebagai dasar
perhitungan, hanya untuk menentukan tariff yang dikenakan. Metode ini akan
menghasilkan pajak terutang yang berbeda apabila negara tersebut menggunakan
tariff pajak progresif.
(iii) Participation Exemption
Metode ini digunakan sebagai pembebasan pengenaan pajak kepada shareholder
perusahaan atas deviden atau capital gain potensial yang mungkin terjadi.
Penghasilan deviden tidak dikenakan pajak dilevel shareholder, sedangkan untuk
capital gain tidak dikenakan pajak sepanjang memenuhi ambangbatas kepemilikan
selama periode tertentu.
Penghasilan Full Exemption Exemption with
progression
Foreign source income (country S) 50 50
Domestic source income (country R) 50 50
World wide income 100 100
Tax payable on foreign source income (S) 20 (40% x 50) 20 (40% x 50)
Domestic tax payable on domestic income
-) applicable tax rate 40% 45%
-) tax base for calculation (DPP), only domestic income 50 50
-) Tax payable 20 (40% x 50) 22 (45% x 50)
Total tax payable 40 (20 + 20) 42 (20 + 22)
2. Tax Credit Method
Metode ini mengenakan pajak atas penghasilan dalam negeri dan luar negeri, hanya saja
metode ini memperbolehkan untuk mengurangi pajak terutang dengan pajak yang
dibayarkan diluar negeri (kredit pajak).
(i) Full Credit
Metode ini mengijinkan wajib pajak untuk mengkreditkan seluruh pajak yang sudah
dibayar diluar negeri.
3. (ii) Ordinary Credit
Metode ini tidak mengijinkan wajib pajak untuk mengkreditkan keseluruhan pajak
yang sudah dibayarkan diluar negeri, terutama untuk negara dengan tariff pajak yang
lebih besar dari negara tersebut. Jumlah yang bisa dikreditkan hanya sebagian saja
dengan batasan tertentu yang dihitung dengan alokasi proporsi.
Penghasilan Full credit Ordinary credit
Foreign source income (country S) 50 50
Domestic source income (country R) 50 50
World wide income 100 100
Tax payable on foreign source income (S) 20 (40% x 50) 20 (40% x 50)
Domestic tax payable on domestic income
-) applicable tax rate 35% 40%
-) tax base for calculation (DPP), only domestic
income
100 (wwi) 100 (wwi)
-) Tax payable (domestic income tax 35 (35% x 100) 35 (35% x 100)
Less : credit for foreign tax paid on foreign income -20 -17,5
tax payable on domestic tax 15 (35 - 20) 17,55 (35 - 17,5)
Ordinary credit calculation πΉππππππ ππππππ
π‘ππ‘ππ ππππππ
π₯ πππππ π‘ππ ππππππ π‘ππ₯
3. Deduction Method
Metode ini mengijinkan wajib pajak untuk menjadikan pajak yang dikenakan diluar negeri
sebagai pengurang total penghasilan (beban). Namun metode ini tidak menghilangkan
pengenaan pajak berganda sehingga wajib pajak tetap harus menangung beban atas pajak
yang telah dibayar diluar negeri.
Penghasilan Deductions
Foreign source income (country S) 50
Domestic source income (country R) 50
World wide income 100
Tax payable on foreign source income (S) 20 (40% x 50)
Domestic tax payable on domestic income
-) applicable tax rate 35%
-) World wide income 100
Less : foreign tax paid on foreign income -20
Taxable income in country R 80 (100 β 20)
-) Tax payable (domestic income tax) 28 (35% x 80)
Total tax payable 48 (28 + 20)
4. Economic Double Taxation
Pengenaan pajak atas dividen dalam system perpajakan klasik berdampak pada
pengenaan pajak dua kali. yaitu, pada level perusahaan dan pada level shareholder. Hal ini terjadi
karena pemberlakuan dua entitas hokum (perusahaan dan shareholder), dimana dalam sudut
pandang ekonomi, keduanya merupakan satu kesatuan.
Economic double taxation berarti pengenaan pajak berganda atas penghasilan dari wajib
pajak yang berbeda (contohnya dividen). Hal ini mendorong wajib pajak untuk menjadi orang
pribadi pengusaha (sole trader), dibandingkan mendirikan perusahaan.
Menghindari Economic double taxation :
(i) Penghasilan yang diperoleh perusahaan dikecualikan dari pengenaan pajak, sehingga
pajaknya dikenakan di levelshareholder saatprofit tersebut (hanya jika) dibagikan kepada
shareholder.
(ii) Penghasilan perusahaan dikenakan pajak di level perusahaan, dan dikecualikan dari
pengenaan di level shareholder (sebagai dividen).
(iii) Mengenakan pajak secara satu kesatuan antara profit perusahaan dan penghasilan
shareholder (seperti partnertship).
(iv) Imputasi penuh atas profit perusahaan kepada shareholder (profit perusahaan diatribusikan
kepada shareholder). Pajak dikenakan dilevel perusahaan dan level shareholder tetapi
shareholder diberikan credit pajak atas bagiannya (sebagai withholding tax)
Exempt at
corporate level
Exempt at
shareholders
Full
integration
Full
imputation
Pre-tex Income 1,000 1,000 0 1,000
Less : company tax (40%) (0) (400) (0) (400)
Net Profit after tax distributed to
shareholders
1,000 600 0 600
Net cash dividend paid to
shareholders
1,000 600 1,000 600
Plus : imputation 400
Gross dividend subject to
individual tax
1,000
Less : individual tax (40%) (400) (0) (400) (400)
Less : imputation 400
Net profit after tax available to
shareholders
600 600 600 600
Effective tax rate 40% 40% 40% 40%
Dalam tabel diatas akan berbeda bila digunakan untuk investor asing dan domestik bila mereka
dikenakan tariff yang berbeda (melanggar ketentuan capital import neutrality) halaman 61.
5. Menghindari economic double taxation dalam konteks pajak internasional.
Negara biasanya tidak memperlakukan non-resident shareholder kredit pajak untuk
menghitung pajak terutangnya di negara tersebut. Karena itu akan mengorbankan penerimaan
pajak suatu negara, sehingga non-resident shareholder kemungkinan besar harus menerima
economic double taxation.
Terdapat dua cara untuk menghindari economic double taxation :
(i) Mengecualikan pembagian laba perusahaan setalah pajak kepada shareholder.
(ii) Mengimputasi dividen kepada non-resident dengan cara memberikan credit pajak kepada
perusahaan yang membagikan dividen kepada non-resident shareholder.
Exempt at
shareholders
Full imputation
foreign Domestic foreign Domestic
Pre-tex Income 1,000 1,000 1,000 1,000
Less : company tax (40%) (400) (400) (400) (400)
Less : foreign investor tax credit *) 106
Net Profit after tax distributed to shareholders 600 600 706 600
Net cash dividend paid to shareholders 600 600 600 600
Plus : imputation 400
Plus : supplementary dividend, 15% (non-resident
only)
106
Gross cash dividen subject to individual tax 706 1,000
individual tax (40%) (0) (0) 400
Less : imputation credit (400)
Less : withholding (non-resident) (106)
Net profit after tax available to shareholders 600 600 600 600
Effective tax rate 40% 40% 40% 40%
*) mengurangi pajak yang dipotong di level perusahaan (294+106):1000 = 40%