SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
BAB 21
Audit inventory and warehousing cycles
Fungsi bisnis dan dokumen terkait serta pencatatan
Dalam perusahaan manufaktur, inventory termasuk bahan mentah, purchased parts and supplies untuk
produksi, goods in process, dan finished goods tersedia untuk dijual. Terdapat hubungan antara siklus inventory
dan warehousing dengan akuisisi dan pembelian, payroll dan personel serta hubungan langsung dengan siklus
penjualan dan penagihan ketika barang jadi terjual dan di charge ke Cost of Goods Sold.
1. Pemrosesan purchase order
Sebagai awal dari pembelian bahan mentah untuk produksi, pengendalian atas pembelian bahan mentah
(manfaktur) atau barang jadi (retailer) harus memadai.
 Purchase requisition digunakan untuk meminta departemen pembelian untuk membeli inventory (oleh
personel gudang atau computer otomatis).
2. Penerimaan bahan mentah (Raw Material)
Termasuk dalam siklus akuisi dan pembayaran, yang melibatkan pemeriksaan kuantitas dan kualitas
material yang diterima. Kemudian ditransfer ke gudang.
 Laporan penerimaan (oleh departemen penerimaan) digunakan sebagai dokumen sebelum
pembayaran dilakukan. (ditransfer ke dept pembelian, pergudangan, dan utang dagang).
3. Penyimpanan bahan mentah (Raw Material)
Setelah diterima, barang disimpan digudang. Ketika departemen lain membutuhkan material untuk produksi,
 Dokumen permintaan material (disetujui), work order, atau dokumen sejenis digunakan untuk
memperbaharui perpetual inventory master file dan mencatat transfer bahan mentah ke work-in-
process (berisi jenis dan jumlah material yang dibutuhkan).
4. Pemrosesan barang tersebut
Perusahaan menentukan jenis dan kuantitas produksi berdasarkan permintaan dari pelanggan, sales
forecast, pretermined level, dan produksi masal (economic Production runs).
 System akuntansi biaya merupakan hal yang penting dalam fungsi memproses barang manufaktur dan
mengindikasikan perencanaan, pengendalian, dan nilai inventory.
System biaya yang biasa digunakan :
a. Job costing – biaya akumulasi terhadap pekerjaan individual (terpisah) atas material dan tenaga
kerja yang digunakan.
b. Process costing – biaya akumulasi terhadap proses produksi (biaya produk diterapkan terhadap
barang yang melalui suatu proses tersebut).
 Catatan akuntansi biaya, berisi master file, spreadsheets, dan laporan akumulasi material, labour, dan
overhead (job atau process) yang terjadi. Ketika produk selesai, maka ditransfer dari Work-In-Process
ke Finished goods.
5. Penyimpanan Barang Jadi
Ketika barang jadi selesai, maka disimpan di gudang (dikendalikan secarafisik dan terpisah diarea terbatas)
dan menunggu pengiriman. (bagian dari siklus penjualan dan penagihan)
6. Pengiriman barang jadi
Termasuk siklus penjualan dan penagihan. Pengiriman barang melibatkan pertukaran antara barang
dengan cash atau asset lainnya (receivables) sebagai dasar pengakuan penjualan.
7. Perpetual inventory master file
Merupakan pencatatan perpetual terpisah untuk bahan mentah dan barang jadi (Work-In-Process jarang
digunakan dalam master file). Master file ini berisi informasi unit inventory yang dibeli, terjual, dan on-hand.
Perpetual master file diperbaharui setiap terjadi transaksi pembelian inventory, transfer bahan mentah dari
gudang ke produksi, dan secara terpisah, finished goods iinventory master file berisi biaya produksi (raw
material, labor, dan overhead) yang memerlukan alokasi dan rincian pembukuan.
Fungsi Bisnis Aliran Persediaan Dokumentasi
Memroses pesanan
pembelian
 Permintaan pembelian
 Pesanan pembelian
Menerima Bahan
Baku
Menerima bahan baku  Laporan penerimaan
 Faktur vendor
Menyimpan Bahan
Baku
Menaruh bahan baku di ruang
penyimpanan
 Perpetual inventory master file (bahan
baku)
Memroses barang Menempatkan bahan baku pada
produksi
 Permintaan bahan baku
 Catatan akuntansi biaya
Menyimpan barang
jadi
Menyimpan barang yang telah
selesai di ruang penyimpanan
 Perpetual inventory master file (barang jadi)
Mengirimkan barang
jadi
Mengirimkan barang jadi  Dokumen pengiriman
 Perpetual inventory master file (barang jadi)
 Catatan akuntansi biaya
Bagian-bagian audit inventory
Tujuan keseluruhan dari audit siklus inventory dan warehousing adalah untuk menyediakan kepastian yang
layak bahwa laporan keuangan telah disajika secara wajar untuk jenis akun raw material, work0in-process,
finished goods dan cost of goods sold.
Aktivitas-aktivitas dalam siklus :
Bagian Audit Siklus yang diuji
1. Mengakuisisi dan mencatat bahan baku, tenaga kerja, dan overhead
Meliputi fungsi pemrosesanpesanan pembelian, penerimaan bahan baku, dan
penyimpanan bahan baku. Auditor akan memahami pengendalian internal
kemudian melakukan pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas
transaksi pada siklus akusisi dan pembelian serta payroll dan personel.
 Siklus akuisisi dan
pembayaran
 Siklus payroll dan
personel
2. Mentransfer asset dan biaya (transfer internal)
Meliputi fungsi pemrosesan bahan baku dan penyimpanan barang jadi yang
dicatat dalam catatan akuntansi biaya. Auditor melakukan pengujian atas
siklus inventory dan warehousing.
 Siklus inventory dan
warehousing
3. Mengirimkan barang dan mencatat pendapatan serta biaya
Meliputi fungsi pengiriman barang jadi. Auditor memahami pengendalian
internal klien terkait termasuk prosedur untuk memverifikasi akurasi
pencatatan inventory (kredit) dalam perpetual inventory master file.
 Siklus Penjualan dan
Penagihan
4. Mengamati persediaan secara fisik
Auditor mengamati klien dalam melakukan perhitungan fisik inventory untuk
menentukan apakah persediaan benar-benar ada (keberadaan) pada tanggal
neraca dan dihitung dengan benar (akurasi).
 Siklus Inventory dan
Warehousing
5. Menetapkan harga dan kompilasi persediaan
Biaya yang digunakan untuk menilai persediaan harus diuji (Price Test) untuk
menentukan apakah klien mengikuti dengan benar metode persediaan sesuai
dengan standar akuntansi dan dilakukan secara konsisten dengan tahun
sebelumnya.
Termasuk inventory compilation test, untuk memverifikasi apakah perhitungan
fisik telah diikhtisarkan dengan benar dan harga persediaan telah dikalikan
dengan benar, serta persediaan difooting dengan benar pada buku besar.
 Siklus inventory dan
warehousing
Audit Akuntansi Biaya
1. Pengendalian akuntansi biaya
Merupakan pengendalian terkait proses yang mempengaruhi inventory fisik dan penelusuran biaya dari
mulai bahan mentah di minta hingga produk selesai dibuat dan di transfer ke penyimpanan.
Pengendalian ini dapat dibagi menjadi dua :
a. Pengendalian fisik – bahan mentah, barang dalam proses, dan barang jadi
Untuk menghindari penyalahgunaan dan pencurian, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1) Memisahkan secara fisik dan membatasi akses ke area penyimpanan
2) Menugaskan petugas penjaga untuk melindungi persediaan
3) Menggunakan dokumen yang dipranomori untuk memantau pergerakan barang
4) Salinan dokumen diserahkan langsung kepada bagian akuntansi (tanpa melewati penjaga asset)
b. Pengendalian biaya
File induk persediaan perpetual (perpetual inventory masterfile) merupakan bentuk pengendalian biaya,
karena :
1) Menyediakan catatan persediaan on-hand
2) Menyediakan catatan penggunaan bahan baku dan penjualan barang jadi
3) Menyediakan catatan pertanggungjawaban apabila terjadi selisih penghitungan fisik dengan listing.
Pengendalian internal yang memadai yang terintegrasi antara catatan produksi dengan akuntansi akan
meningkatkan akurasi biaya dan asistensi proses produksi bagi manajemen.
2. Pengujian akuntansi biaya
Konsep pengujian : memahamipengendalian internal, menetapkan risiko pengendalian yang direncanakan,
menentukan luas pengujian, serta merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas
transaksi untuk memenuhi tujuan audit terkait transaksi
Aspek yang perlu diperhatikan dalam pengujian akuntansi biaya :
a. Pengendalian fisik atas persediaan
Dilakukan melalui observasi (mengamati pengamanan asea penyimpanan) dan wawancara (bertanya
pada petugas penjaga asset terkait tugasnya). Jika pengendalian fisik tidak memadai, auditor akan
memperluas pengujian pengendalian untuk memastikan perhitungan memadai telah dilakukan.
b. Dokumen dan catatan transfer persediaan
Perhatian auditor adalah untuk memverifikasi transfer persediaan yang dicatat memang ada
(keterjadian) dan semua transfer telah dicatat (kelengkapan), dan kuantitas, deskripsi, serta tanggal
transfer dicatat dengan akurat (akurasi).
Konsep audit : memahami pengendalian internal klein  pengujian pengendalian dan substantive atas
transaksi  tujuan keterjadian dan akurasi.
c. Perpetual inventory master file
Jika master file sudah akurant (memadai), auditor dapat menguji persediaan fisk sebelum tanggal
neraca menggunakan persediaan interim. Auditor juga dapat mengurangi pengujian atas perhitungan
persediaan dan menilai risiko pengendalian yang rendah.
Auditor berfokus pada penambahan dan pengurangan dalam jumlah persediaan master file
 Penambahan persediaan  dalam siklus akuisisi dan pembayaran
 Pengurangan persediaan  dalam siklur penjualan dan penagihan
d. Catatan biaya per unit
Akurasi biaya bahan baku, direct labour, dan overhead penting untuk menentukan kewajaran bahan
baku, barang dalam proses,dan barang jadi. Akurasi tersebut diperoleh melalui pengintegrasian catatan
akuntansi biaya dengan produksi atau catatan akuntansi lainnya.
(1) Auditor pertama harus memahami pengendalian internal terkait system akuntansi biaya
(2) Pengujian atas transaksi akusisi, penggajian, dan penjualan (gabungan) dengan menelusuri unit dan
biaya ke penambahan atau pengurangan dalam master file dan catatan akuntansi biaya.
(3) Khusus biaya overhead, auditor perlu memperhatikan kewajaran dasar pengalokasian (jam kerja
labour atau jam kerja mesin)
Prosedur analitis
Prosedur analitis yang sering digunakan :
Prosedur analitis Potensi salah saji
Membandingkan persentase marjin kotor dengan
tahun sebelumnya
Salah saji persediaan dan harga pokok penjualan
Membandingkan inventory turnover dengan
tahun sebelumnya
Persediaan usang yang mempengaruhi persediaan
dan harga pokok penjualan
Sajah saji persediaan
Membandingkan biaya per unit dengan tahun
sebelumnya
Salah saji biaya per unit yang mempengaruhi
persediaan dan harga pokok penjualan
Membandingkan nilai persediaan yang
ditambahkan dengan tahun sebelumnya
Salah saji kompilasi, biaya per unit, atau perkalian,
yang mempengaruhi persediaan dan HPP
Membandingkan biaya manufaktur tahun berjalan
dengan tahun sebelumnya
Salah saji biaya per unit persediaan (Labour atau
Overhead)
Observasi fisik persediaan
Auditor harus memahami industri dan bisnis klein sebagai dasar observasi fisik persediaan, dan penetapan
harga persediaan.
1. Auditor mengakrabkan diri dengan persediaan klien melalui kunjungan ke fasilitas persediaan klien
(penerimaan, penyimpaan, perencanaan, dan penyimpanan catatan). Kunjungan dipimpin oleh orang yang
memahami produksi dan pengendalian internal
2. Menilai risiko bisnis klien untuk menentukan potensi salah saji material dalam persediaan.
3. Menetapkan materialitas kinerja (toleransi) dan risiko inheren (biasanya tinggi)
4. Risiko sangat bergantung pada pengendalian internal klien
Persyaratan observasi persediaan (requirement)
Standar audit mengharuskan auditor untuk satisfy terhadap efektivitas metode perhitungan dan ketergantungan
yang dapat ditempatkan pada representasi klien atas kuantitas dan kondisi fisik persediaan.
Untuk memenuhi syarat tersebut auditor harus melakukan :
1. Hadir saat klien menghitung persediaan akhir tahun
2. Mengamati prosedur perhitungan klien
3. Mewawancarai persenel klien
4. Melakukan pengujian perhitungan fisik secara independen
Pihak yang menetapkan prosedur dan melakukan perhitungan adalah klien sedangkan pihak yang mengamati
dan mengevaluasi prosedur tersebut adalah auditor. Jika inventory klien disimpan di gudang publik (dikelola
oleh pihak eksternal), perhitungan fisik persediaan mungkin bisa diganti dengan konfirmasi (prosedur tambahan
diperlukan bila inventory bersifat material)
Pengendalian atas perhitungan fisik
Perhitungan fisik persediaan dapat dilakukan secara periodic oleh klien tergantung pada pengendalian
internalnya, pengendalian internal yang memadai adalah sebagai berikut :
1. Instruksi klien yang tepat untuk melakukan perhitungan fisik
2. Supervisi oleh personel yang berwenang
3. Verifikasi independen oleh personel terpisah
4. Rekonsiliasi hasil perhitungan dengan master file
5. Pengendalian atas kertas kerja dan tag untuk mencatat perhitungan
Keputusan audit
1. Penetapan waktu (timing)
 Jika master file klien akurat dan pengendalian internal efektif, auditor memutuskan penghitungan fisik
persediaan dapat dilakukan sebelum akhir tahun (interim), penghitungan juga dapat dilakukan atas
sampel (tidak semuanya) sepanjang tahun.
 Jika pengendalian internal tidak memadai, perhitungan menyeluruh akan dibutuhkan
2. Ukuran sampel (sample size)
Auditor lebih fokus pada lamanya penghitungan daripada ukuran sampel, semua bergantung pada
pengendalian internal klein, akurasi master file, jenis inventory, lokasi penyimpanan, signifikansi inventory
tertentu, dan risiko inheren.
3. Pemilihan item
Hal yang perlu menjadi perhatian :
a. Mengamati perhitungan item (khusus) yang paling signifikan dan sampel atas persediaan umum
b. Menanyakan tentang item yang usang atau rusak
c. Membahas dengan manajemen untuk alasan pengeluarkan item material.
Pengujian observasi fisik
Pengujian observasi fisik sesuaidengan tujuan audit terkait saldo. Bagian paling penting adalah apakah personel
klien melakukan perhitungan sesuai instruksi klien. Dua tim berbeda mungkin akan ditugaskan sebagai
pengujian keakuratan.
Tujuan audit terkait saldo persediaan :
1. Persediaan yang dicatat pada tag memang ada (eksistensi)
2. Persediaan yang ada dihitung dan diberi tag (kelengkapan)
3. Perhitungan dilakukan secara akurat (akurasi)
4. Persediaan diklasifikasikan dengan benar pada tag (classification)
5. Transaksi dicatat pada periode yang tepat (cutoff)
6. Item rusak dan usang dikeluarkan dari perhitungan atau dicatat (nilai realisasi)
7. Klien memiliki hak atas inventory yang dicatat pada tag (rights)
Contoh : (Halaman 290 bahasa Indonesia atau 694 ebook)
Tujuan audit terkait transaksi (eksistensi – persediaan yang dicatat pada tag mmang ada). Prosedur observasi
dilakukan dengan memilih sampel acak nomor tag dan mengidentifikasi tag tersebut dengan nomor yang
dilampirkan dalam persediaan actual bertujuan untuk mengungkapkan pencantuman item yang tidak ada
(eksistensi)
Audit Penetapan Harga dan Kompilasi
Inventory price test merupakan pengujian atas harga per unit klien untuk menentukapan kebenarannya.
1. Pengendalian penetapan harga dan kompilasi
Pengendalian internal yang memadai menyediakan kepastian yang layak atas biaya masuk akal untuk
menilai inventory akhir.
a. Standar cost records digunakan untuk mengindikasikan varians material, labour, overhead dan sangat
membantu mengevaluasi kelayakan catatan produksi klien jika manajemen punya prosedur supaya
biaya standar tetap mutakhir terhadap perubahan
b. klien juga harus memiliki seorang yang independent dari departemen biaya untuk mereview biaya yang
masuk akal.
c. Item rusak dan usang juga harus direview dan dilaporkan secara terpisah
d. Pengendalian internal atas kompilasi berguna untuk memastikan ikhtisar yang akurat, dengan harga
total dan jumlah yang tepat.
2. Prosedur penetapan harga dan kompilasi
Pengujian atas prosedur penetapan harga dan kompilasi sesuai dengan tujuan audit terkait saldo kecuali
tujuan cutoff yang diverifikasi pada siklus penjualan dan penagihan serta akuisisi dan pembayaran.
3. Penilaian persediaan (price test)
Permasalahan yang dihadapi oleh auditor :
a. Metode yang digunakan harus sesuai dengan standar akuntansi
Metode penetapan harga persediaan :
(1) Penetapan harga persediaan yang dibeli
Berlaku untuk bahan baku, suku cadang yang dibeli, dan perlengkapan. Metode penilaian yang
digunakan (FIFO, LIFO, Average, dsb). Auditor fokus pada nilai uang yang besar dan fluktuatif
(2) Penetapan harga persediaan yang dibuat
Berlaku untuk barang dalam proses dan barang jadi. Auditor perlu mempertimbangkan biaya
produksi seperti bahan baku (vendor invoice), biaya labor (payroll), dan overhead (standar cost).
(3) Cost or market
Menggunakan biaya pengganti atau Lower of Cost or Net Realizable Value (LCNRV)
b. Penerapan model harus konsisten dari tahun ke tahun
c. Biaya persediaan dan nilai par (biaya penggantian atau nilai realisasi bersih) harus dipertimbangkan.
Integrasi Pengujian
1. Pengujian siklus akuisisi dan pembayaran
2. Pengujian siklus payroll dan personel
3. Pengujian siklus penjualan dan penagihan
4. Pengujian akuntansi biaya
5. Pengujian fisik, penetapan harga, dan kompilasi

More Related Content

What's hot

Penyelesaian audit
Penyelesaian auditPenyelesaian audit
Penyelesaian auditagunghery19
 
Bab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba Rugi
Bab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba RugiBab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba Rugi
Bab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba RugiAndiErwinGhozali
 
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)Jiantari Marthen
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikJunianto Junianto
 
Bab 5 kertas kerja pemeriksaan
Bab 5 kertas kerja pemeriksaanBab 5 kertas kerja pemeriksaan
Bab 5 kertas kerja pemeriksaansony4de
 
Bab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaanBab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaanDhita Arum
 
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2Jiantari Marthen
 
Pengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa Konstruksi
Pengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa KonstruksiPengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa Konstruksi
Pengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa KonstruksiNony Saraswati Gendis
 
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2Ratih Anjilni
 
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiPengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiMuhammad Rafi Kambara
 
Audit terhadap siklus pendapatan
Audit terhadap siklus pendapatanAudit terhadap siklus pendapatan
Audit terhadap siklus pendapatanAjeng Pipit
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaNony Saraswati Gendis
 
7. penyelesaian audit
7. penyelesaian audit7. penyelesaian audit
7. penyelesaian auditFaras Tika
 
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Aktiv...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Aktiv...Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Aktiv...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Aktiv...gitathiananda
 
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGIAUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGIEDIS BLOG
 

What's hot (20)

Penyelesaian audit
Penyelesaian auditPenyelesaian audit
Penyelesaian audit
 
Bab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba Rugi
Bab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba RugiBab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba Rugi
Bab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba Rugi
 
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publik
 
Bab 5 kertas kerja pemeriksaan
Bab 5 kertas kerja pemeriksaanBab 5 kertas kerja pemeriksaan
Bab 5 kertas kerja pemeriksaan
 
Bab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaanBab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaan
 
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
 
Kertas kerja audit
Kertas kerja auditKertas kerja audit
Kertas kerja audit
 
Pengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa Konstruksi
Pengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa KonstruksiPengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa Konstruksi
Pengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa Konstruksi
 
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
 
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiPengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
 
Audit terhadap siklus pendapatan
Audit terhadap siklus pendapatanAudit terhadap siklus pendapatan
Audit terhadap siklus pendapatan
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
 
7. penyelesaian audit
7. penyelesaian audit7. penyelesaian audit
7. penyelesaian audit
 
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Aktiv...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Aktiv...Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Aktiv...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Aktiv...
 
Pelaporan audit
Pelaporan auditPelaporan audit
Pelaporan audit
 
Surat perikatan-audit
Surat perikatan-auditSurat perikatan-audit
Surat perikatan-audit
 
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGANAUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
 
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGIAUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
 
Kewajiban Hukum Auditor
Kewajiban Hukum AuditorKewajiban Hukum Auditor
Kewajiban Hukum Auditor
 

Similar to AUDIT INVENTORY DAN WAREHOUSING

Audit_Persediaan_dan_Gudang.docx
Audit_Persediaan_dan_Gudang.docxAudit_Persediaan_dan_Gudang.docx
Audit_Persediaan_dan_Gudang.docxhengkinugraha
 
Sipi, ririn setianingsih, prof. hapzi ali, cma, implementasi dan siklus penge...
Sipi, ririn setianingsih, prof. hapzi ali, cma, implementasi dan siklus penge...Sipi, ririn setianingsih, prof. hapzi ali, cma, implementasi dan siklus penge...
Sipi, ririn setianingsih, prof. hapzi ali, cma, implementasi dan siklus penge...Ririn Setianingsih
 
Si pi, asalila, hapzi ali ,siklus proses bisnis review atas proses bisnis uta...
Si pi, asalila, hapzi ali ,siklus proses bisnis review atas proses bisnis uta...Si pi, asalila, hapzi ali ,siklus proses bisnis review atas proses bisnis uta...
Si pi, asalila, hapzi ali ,siklus proses bisnis review atas proses bisnis uta...ASA LILA
 
12, si pi, asalila, hapzi ali ,siklus proses bisnis review atas proses bisnis...
12, si pi, asalila, hapzi ali ,siklus proses bisnis review atas proses bisnis...12, si pi, asalila, hapzi ali ,siklus proses bisnis review atas proses bisnis...
12, si pi, asalila, hapzi ali ,siklus proses bisnis review atas proses bisnis...ASA LILA
 
Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian substantif terhadap saldo s...
Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian substantif terhadap saldo s...Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian substantif terhadap saldo s...
Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian substantif terhadap saldo s...Ilham Akbar
 
BAB II (1).pdf
BAB II (1).pdfBAB II (1).pdf
BAB II (1).pdfKRStudio
 
Audit_siklus_persediaan_dan_penggudangan.docx
Audit_siklus_persediaan_dan_penggudangan.docxAudit_siklus_persediaan_dan_penggudangan.docx
Audit_siklus_persediaan_dan_penggudangan.docxhengkinugraha
 
(Pert 5) bab 18 siklus akuisisi dan pembayaran
(Pert 5) bab 18 siklus akuisisi dan pembayaran(Pert 5) bab 18 siklus akuisisi dan pembayaran
(Pert 5) bab 18 siklus akuisisi dan pembayaranIlham Sousuke
 
10, si & pi delvia vamela, hapzi ali, siklus pengeluaran, pembelian dan ...
10, si & pi delvia vamela, hapzi ali,  siklus pengeluaran, pembelian dan ...10, si & pi delvia vamela, hapzi ali,  siklus pengeluaran, pembelian dan ...
10, si & pi delvia vamela, hapzi ali, siklus pengeluaran, pembelian dan ...delviavamela
 
10, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pengeluaran, Pembelian dan...
10, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pengeluaran, Pembelian dan...10, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pengeluaran, Pembelian dan...
10, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pengeluaran, Pembelian dan...Vhiie Audi
 
Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian pengendalian
Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian pengendalian Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian pengendalian
Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian pengendalian Ilham Akbar
 

Similar to AUDIT INVENTORY DAN WAREHOUSING (20)

Audit akuntansi biaya
Audit akuntansi biayaAudit akuntansi biaya
Audit akuntansi biaya
 
Audit_Persediaan_dan_Gudang.docx
Audit_Persediaan_dan_Gudang.docxAudit_Persediaan_dan_Gudang.docx
Audit_Persediaan_dan_Gudang.docx
 
Sipi, ririn setianingsih, prof. hapzi ali, cma, implementasi dan siklus penge...
Sipi, ririn setianingsih, prof. hapzi ali, cma, implementasi dan siklus penge...Sipi, ririn setianingsih, prof. hapzi ali, cma, implementasi dan siklus penge...
Sipi, ririn setianingsih, prof. hapzi ali, cma, implementasi dan siklus penge...
 
Si pi, asalila, hapzi ali ,siklus proses bisnis review atas proses bisnis uta...
Si pi, asalila, hapzi ali ,siklus proses bisnis review atas proses bisnis uta...Si pi, asalila, hapzi ali ,siklus proses bisnis review atas proses bisnis uta...
Si pi, asalila, hapzi ali ,siklus proses bisnis review atas proses bisnis uta...
 
12, si pi, asalila, hapzi ali ,siklus proses bisnis review atas proses bisnis...
12, si pi, asalila, hapzi ali ,siklus proses bisnis review atas proses bisnis...12, si pi, asalila, hapzi ali ,siklus proses bisnis review atas proses bisnis...
12, si pi, asalila, hapzi ali ,siklus proses bisnis review atas proses bisnis...
 
Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian substantif terhadap saldo s...
Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian substantif terhadap saldo s...Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian substantif terhadap saldo s...
Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian substantif terhadap saldo s...
 
BAB II (1).pdf
BAB II (1).pdfBAB II (1).pdf
BAB II (1).pdf
 
Audit_siklus_persediaan_dan_penggudangan.docx
Audit_siklus_persediaan_dan_penggudangan.docxAudit_siklus_persediaan_dan_penggudangan.docx
Audit_siklus_persediaan_dan_penggudangan.docx
 
Sistem Akuntansi Biaya
Sistem Akuntansi BiayaSistem Akuntansi Biaya
Sistem Akuntansi Biaya
 
(Pert 5) bab 18 siklus akuisisi dan pembayaran
(Pert 5) bab 18 siklus akuisisi dan pembayaran(Pert 5) bab 18 siklus akuisisi dan pembayaran
(Pert 5) bab 18 siklus akuisisi dan pembayaran
 
10, si & pi delvia vamela, hapzi ali, siklus pengeluaran, pembelian dan ...
10, si & pi delvia vamela, hapzi ali,  siklus pengeluaran, pembelian dan ...10, si & pi delvia vamela, hapzi ali,  siklus pengeluaran, pembelian dan ...
10, si & pi delvia vamela, hapzi ali, siklus pengeluaran, pembelian dan ...
 
10, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pengeluaran, Pembelian dan...
10, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pengeluaran, Pembelian dan...10, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pengeluaran, Pembelian dan...
10, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pengeluaran, Pembelian dan...
 
Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian pengendalian
Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian pengendalian Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian pengendalian
Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian pengendalian
 
Pengujian pengendalian 2
Pengujian pengendalian 2Pengujian pengendalian 2
Pengujian pengendalian 2
 
Inventory Management.pptx
Inventory Management.pptxInventory Management.pptx
Inventory Management.pptx
 
aaaa
aaaaaaaa
aaaa
 
Makalah audit
Makalah auditMakalah audit
Makalah audit
 
Makalah audit
Makalah auditMakalah audit
Makalah audit
 
Makalah Auditing
Makalah AuditingMakalah Auditing
Makalah Auditing
 
Makalah Audit
Makalah AuditMakalah Audit
Makalah Audit
 

More from Ilham Sousuke

(Pert 14) chapter 20
(Pert 14) chapter 20(Pert 14) chapter 20
(Pert 14) chapter 20Ilham Sousuke
 
Pajak Internasional atas Penghasilan dari Aset Tidak Bergerak
Pajak Internasional atas Penghasilan dari Aset Tidak BergerakPajak Internasional atas Penghasilan dari Aset Tidak Bergerak
Pajak Internasional atas Penghasilan dari Aset Tidak BergerakIlham Sousuke
 
Pajak Internasional atas Capital Gain (Pengalihan Aset Tetap)
Pajak Internasional atas Capital Gain (Pengalihan Aset Tetap)Pajak Internasional atas Capital Gain (Pengalihan Aset Tetap)
Pajak Internasional atas Capital Gain (Pengalihan Aset Tetap)Ilham Sousuke
 
Pajak Internasional atas Dividen
Pajak Internasional atas DividenPajak Internasional atas Dividen
Pajak Internasional atas DividenIlham Sousuke
 
Pajak Internasional atas Bunga
Pajak Internasional atas BungaPajak Internasional atas Bunga
Pajak Internasional atas BungaIlham Sousuke
 
Hubungan Istimewa (associated enterprises) dalam Pajak Internasional
Hubungan Istimewa (associated enterprises) dalam Pajak InternasionalHubungan Istimewa (associated enterprises) dalam Pajak Internasional
Hubungan Istimewa (associated enterprises) dalam Pajak InternasionalIlham Sousuke
 
Pajak Internasional atas Jasa Independen
Pajak Internasional atas Jasa IndependenPajak Internasional atas Jasa Independen
Pajak Internasional atas Jasa IndependenIlham Sousuke
 
Pajak Internasional atas Laba Usaha (Bussiness Profit)
Pajak Internasional atas Laba Usaha (Bussiness Profit)Pajak Internasional atas Laba Usaha (Bussiness Profit)
Pajak Internasional atas Laba Usaha (Bussiness Profit)Ilham Sousuke
 
Bentuk Usaha Tetap dalam Pajak Internasional (Permanent Establishment)
Bentuk Usaha Tetap dalam Pajak Internasional (Permanent Establishment)Bentuk Usaha Tetap dalam Pajak Internasional (Permanent Establishment)
Bentuk Usaha Tetap dalam Pajak Internasional (Permanent Establishment)Ilham Sousuke
 
Residensi dalam Pajak Internasional
Residensi dalam Pajak InternasionalResidensi dalam Pajak Internasional
Residensi dalam Pajak InternasionalIlham Sousuke
 
Lingkup Material dalam Pajak Internasional
Lingkup Material dalam Pajak InternasionalLingkup Material dalam Pajak Internasional
Lingkup Material dalam Pajak InternasionalIlham Sousuke
 
Keringanan Pajak (Tax Relief) dalam Pajak Internasional
Keringanan Pajak (Tax Relief) dalam Pajak InternasionalKeringanan Pajak (Tax Relief) dalam Pajak Internasional
Keringanan Pajak (Tax Relief) dalam Pajak InternasionalIlham Sousuke
 
Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda
Perjanjian Penghindaran Pajak BergandaPerjanjian Penghindaran Pajak Berganda
Perjanjian Penghindaran Pajak BergandaIlham Sousuke
 
Kedudukan Hukum dan Interpretasi P3B
Kedudukan Hukum dan Interpretasi P3BKedudukan Hukum dan Interpretasi P3B
Kedudukan Hukum dan Interpretasi P3BIlham Sousuke
 
Pajak Berganda dalam Pajak Internasional
Pajak Berganda dalam Pajak InternasionalPajak Berganda dalam Pajak Internasional
Pajak Berganda dalam Pajak InternasionalIlham Sousuke
 
Pajak Internasional atas Royalti
Pajak Internasional atas RoyaltiPajak Internasional atas Royalti
Pajak Internasional atas RoyaltiIlham Sousuke
 
Mengenal Pajak Internasional
Mengenal Pajak InternasionalMengenal Pajak Internasional
Mengenal Pajak InternasionalIlham Sousuke
 
(Pert 7) bab 20 audit payroll and personnel cycles
(Pert 7) bab 20 audit payroll and personnel cycles(Pert 7) bab 20 audit payroll and personnel cycles
(Pert 7) bab 20 audit payroll and personnel cyclesIlham Sousuke
 
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repaymentIlham Sousuke
 

More from Ilham Sousuke (20)

(Pert 14) chapter 20
(Pert 14) chapter 20(Pert 14) chapter 20
(Pert 14) chapter 20
 
Pajak Internasional atas Penghasilan dari Aset Tidak Bergerak
Pajak Internasional atas Penghasilan dari Aset Tidak BergerakPajak Internasional atas Penghasilan dari Aset Tidak Bergerak
Pajak Internasional atas Penghasilan dari Aset Tidak Bergerak
 
Pajak Internasional atas Capital Gain (Pengalihan Aset Tetap)
Pajak Internasional atas Capital Gain (Pengalihan Aset Tetap)Pajak Internasional atas Capital Gain (Pengalihan Aset Tetap)
Pajak Internasional atas Capital Gain (Pengalihan Aset Tetap)
 
Pajak Internasional atas Dividen
Pajak Internasional atas DividenPajak Internasional atas Dividen
Pajak Internasional atas Dividen
 
Pajak Internasional atas Bunga
Pajak Internasional atas BungaPajak Internasional atas Bunga
Pajak Internasional atas Bunga
 
Hubungan Istimewa (associated enterprises) dalam Pajak Internasional
Hubungan Istimewa (associated enterprises) dalam Pajak InternasionalHubungan Istimewa (associated enterprises) dalam Pajak Internasional
Hubungan Istimewa (associated enterprises) dalam Pajak Internasional
 
Pajak Internasional atas Jasa Independen
Pajak Internasional atas Jasa IndependenPajak Internasional atas Jasa Independen
Pajak Internasional atas Jasa Independen
 
Pajak Internasional atas Laba Usaha (Bussiness Profit)
Pajak Internasional atas Laba Usaha (Bussiness Profit)Pajak Internasional atas Laba Usaha (Bussiness Profit)
Pajak Internasional atas Laba Usaha (Bussiness Profit)
 
Bentuk Usaha Tetap dalam Pajak Internasional (Permanent Establishment)
Bentuk Usaha Tetap dalam Pajak Internasional (Permanent Establishment)Bentuk Usaha Tetap dalam Pajak Internasional (Permanent Establishment)
Bentuk Usaha Tetap dalam Pajak Internasional (Permanent Establishment)
 
Residensi dalam Pajak Internasional
Residensi dalam Pajak InternasionalResidensi dalam Pajak Internasional
Residensi dalam Pajak Internasional
 
Lingkup Material dalam Pajak Internasional
Lingkup Material dalam Pajak InternasionalLingkup Material dalam Pajak Internasional
Lingkup Material dalam Pajak Internasional
 
Keringanan Pajak (Tax Relief) dalam Pajak Internasional
Keringanan Pajak (Tax Relief) dalam Pajak InternasionalKeringanan Pajak (Tax Relief) dalam Pajak Internasional
Keringanan Pajak (Tax Relief) dalam Pajak Internasional
 
Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda
Perjanjian Penghindaran Pajak BergandaPerjanjian Penghindaran Pajak Berganda
Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda
 
Kedudukan Hukum dan Interpretasi P3B
Kedudukan Hukum dan Interpretasi P3BKedudukan Hukum dan Interpretasi P3B
Kedudukan Hukum dan Interpretasi P3B
 
Stuktur P3B
Stuktur P3BStuktur P3B
Stuktur P3B
 
Pajak Berganda dalam Pajak Internasional
Pajak Berganda dalam Pajak InternasionalPajak Berganda dalam Pajak Internasional
Pajak Berganda dalam Pajak Internasional
 
Pajak Internasional atas Royalti
Pajak Internasional atas RoyaltiPajak Internasional atas Royalti
Pajak Internasional atas Royalti
 
Mengenal Pajak Internasional
Mengenal Pajak InternasionalMengenal Pajak Internasional
Mengenal Pajak Internasional
 
(Pert 7) bab 20 audit payroll and personnel cycles
(Pert 7) bab 20 audit payroll and personnel cycles(Pert 7) bab 20 audit payroll and personnel cycles
(Pert 7) bab 20 audit payroll and personnel cycles
 
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment
 

Recently uploaded

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 

Recently uploaded (20)

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 

AUDIT INVENTORY DAN WAREHOUSING

  • 1. BAB 21 Audit inventory and warehousing cycles Fungsi bisnis dan dokumen terkait serta pencatatan Dalam perusahaan manufaktur, inventory termasuk bahan mentah, purchased parts and supplies untuk produksi, goods in process, dan finished goods tersedia untuk dijual. Terdapat hubungan antara siklus inventory dan warehousing dengan akuisisi dan pembelian, payroll dan personel serta hubungan langsung dengan siklus penjualan dan penagihan ketika barang jadi terjual dan di charge ke Cost of Goods Sold. 1. Pemrosesan purchase order Sebagai awal dari pembelian bahan mentah untuk produksi, pengendalian atas pembelian bahan mentah (manfaktur) atau barang jadi (retailer) harus memadai.  Purchase requisition digunakan untuk meminta departemen pembelian untuk membeli inventory (oleh personel gudang atau computer otomatis). 2. Penerimaan bahan mentah (Raw Material) Termasuk dalam siklus akuisi dan pembayaran, yang melibatkan pemeriksaan kuantitas dan kualitas material yang diterima. Kemudian ditransfer ke gudang.  Laporan penerimaan (oleh departemen penerimaan) digunakan sebagai dokumen sebelum pembayaran dilakukan. (ditransfer ke dept pembelian, pergudangan, dan utang dagang). 3. Penyimpanan bahan mentah (Raw Material) Setelah diterima, barang disimpan digudang. Ketika departemen lain membutuhkan material untuk produksi,  Dokumen permintaan material (disetujui), work order, atau dokumen sejenis digunakan untuk memperbaharui perpetual inventory master file dan mencatat transfer bahan mentah ke work-in- process (berisi jenis dan jumlah material yang dibutuhkan). 4. Pemrosesan barang tersebut Perusahaan menentukan jenis dan kuantitas produksi berdasarkan permintaan dari pelanggan, sales forecast, pretermined level, dan produksi masal (economic Production runs).  System akuntansi biaya merupakan hal yang penting dalam fungsi memproses barang manufaktur dan mengindikasikan perencanaan, pengendalian, dan nilai inventory. System biaya yang biasa digunakan : a. Job costing – biaya akumulasi terhadap pekerjaan individual (terpisah) atas material dan tenaga kerja yang digunakan. b. Process costing – biaya akumulasi terhadap proses produksi (biaya produk diterapkan terhadap barang yang melalui suatu proses tersebut).  Catatan akuntansi biaya, berisi master file, spreadsheets, dan laporan akumulasi material, labour, dan overhead (job atau process) yang terjadi. Ketika produk selesai, maka ditransfer dari Work-In-Process ke Finished goods. 5. Penyimpanan Barang Jadi Ketika barang jadi selesai, maka disimpan di gudang (dikendalikan secarafisik dan terpisah diarea terbatas) dan menunggu pengiriman. (bagian dari siklus penjualan dan penagihan) 6. Pengiriman barang jadi Termasuk siklus penjualan dan penagihan. Pengiriman barang melibatkan pertukaran antara barang dengan cash atau asset lainnya (receivables) sebagai dasar pengakuan penjualan. 7. Perpetual inventory master file Merupakan pencatatan perpetual terpisah untuk bahan mentah dan barang jadi (Work-In-Process jarang digunakan dalam master file). Master file ini berisi informasi unit inventory yang dibeli, terjual, dan on-hand. Perpetual master file diperbaharui setiap terjadi transaksi pembelian inventory, transfer bahan mentah dari gudang ke produksi, dan secara terpisah, finished goods iinventory master file berisi biaya produksi (raw material, labor, dan overhead) yang memerlukan alokasi dan rincian pembukuan.
  • 2. Fungsi Bisnis Aliran Persediaan Dokumentasi Memroses pesanan pembelian  Permintaan pembelian  Pesanan pembelian Menerima Bahan Baku Menerima bahan baku  Laporan penerimaan  Faktur vendor Menyimpan Bahan Baku Menaruh bahan baku di ruang penyimpanan  Perpetual inventory master file (bahan baku) Memroses barang Menempatkan bahan baku pada produksi  Permintaan bahan baku  Catatan akuntansi biaya Menyimpan barang jadi Menyimpan barang yang telah selesai di ruang penyimpanan  Perpetual inventory master file (barang jadi) Mengirimkan barang jadi Mengirimkan barang jadi  Dokumen pengiriman  Perpetual inventory master file (barang jadi)  Catatan akuntansi biaya Bagian-bagian audit inventory Tujuan keseluruhan dari audit siklus inventory dan warehousing adalah untuk menyediakan kepastian yang layak bahwa laporan keuangan telah disajika secara wajar untuk jenis akun raw material, work0in-process, finished goods dan cost of goods sold. Aktivitas-aktivitas dalam siklus : Bagian Audit Siklus yang diuji 1. Mengakuisisi dan mencatat bahan baku, tenaga kerja, dan overhead Meliputi fungsi pemrosesanpesanan pembelian, penerimaan bahan baku, dan penyimpanan bahan baku. Auditor akan memahami pengendalian internal kemudian melakukan pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi pada siklus akusisi dan pembelian serta payroll dan personel.  Siklus akuisisi dan pembayaran  Siklus payroll dan personel 2. Mentransfer asset dan biaya (transfer internal) Meliputi fungsi pemrosesan bahan baku dan penyimpanan barang jadi yang dicatat dalam catatan akuntansi biaya. Auditor melakukan pengujian atas siklus inventory dan warehousing.  Siklus inventory dan warehousing 3. Mengirimkan barang dan mencatat pendapatan serta biaya Meliputi fungsi pengiriman barang jadi. Auditor memahami pengendalian internal klien terkait termasuk prosedur untuk memverifikasi akurasi pencatatan inventory (kredit) dalam perpetual inventory master file.  Siklus Penjualan dan Penagihan 4. Mengamati persediaan secara fisik Auditor mengamati klien dalam melakukan perhitungan fisik inventory untuk menentukan apakah persediaan benar-benar ada (keberadaan) pada tanggal neraca dan dihitung dengan benar (akurasi).  Siklus Inventory dan Warehousing 5. Menetapkan harga dan kompilasi persediaan Biaya yang digunakan untuk menilai persediaan harus diuji (Price Test) untuk menentukan apakah klien mengikuti dengan benar metode persediaan sesuai dengan standar akuntansi dan dilakukan secara konsisten dengan tahun sebelumnya. Termasuk inventory compilation test, untuk memverifikasi apakah perhitungan fisik telah diikhtisarkan dengan benar dan harga persediaan telah dikalikan dengan benar, serta persediaan difooting dengan benar pada buku besar.  Siklus inventory dan warehousing
  • 3. Audit Akuntansi Biaya 1. Pengendalian akuntansi biaya Merupakan pengendalian terkait proses yang mempengaruhi inventory fisik dan penelusuran biaya dari mulai bahan mentah di minta hingga produk selesai dibuat dan di transfer ke penyimpanan. Pengendalian ini dapat dibagi menjadi dua : a. Pengendalian fisik – bahan mentah, barang dalam proses, dan barang jadi Untuk menghindari penyalahgunaan dan pencurian, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1) Memisahkan secara fisik dan membatasi akses ke area penyimpanan 2) Menugaskan petugas penjaga untuk melindungi persediaan 3) Menggunakan dokumen yang dipranomori untuk memantau pergerakan barang 4) Salinan dokumen diserahkan langsung kepada bagian akuntansi (tanpa melewati penjaga asset) b. Pengendalian biaya File induk persediaan perpetual (perpetual inventory masterfile) merupakan bentuk pengendalian biaya, karena : 1) Menyediakan catatan persediaan on-hand 2) Menyediakan catatan penggunaan bahan baku dan penjualan barang jadi 3) Menyediakan catatan pertanggungjawaban apabila terjadi selisih penghitungan fisik dengan listing. Pengendalian internal yang memadai yang terintegrasi antara catatan produksi dengan akuntansi akan meningkatkan akurasi biaya dan asistensi proses produksi bagi manajemen. 2. Pengujian akuntansi biaya Konsep pengujian : memahamipengendalian internal, menetapkan risiko pengendalian yang direncanakan, menentukan luas pengujian, serta merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi untuk memenuhi tujuan audit terkait transaksi Aspek yang perlu diperhatikan dalam pengujian akuntansi biaya : a. Pengendalian fisik atas persediaan Dilakukan melalui observasi (mengamati pengamanan asea penyimpanan) dan wawancara (bertanya pada petugas penjaga asset terkait tugasnya). Jika pengendalian fisik tidak memadai, auditor akan memperluas pengujian pengendalian untuk memastikan perhitungan memadai telah dilakukan. b. Dokumen dan catatan transfer persediaan Perhatian auditor adalah untuk memverifikasi transfer persediaan yang dicatat memang ada (keterjadian) dan semua transfer telah dicatat (kelengkapan), dan kuantitas, deskripsi, serta tanggal transfer dicatat dengan akurat (akurasi). Konsep audit : memahami pengendalian internal klein  pengujian pengendalian dan substantive atas transaksi  tujuan keterjadian dan akurasi. c. Perpetual inventory master file Jika master file sudah akurant (memadai), auditor dapat menguji persediaan fisk sebelum tanggal neraca menggunakan persediaan interim. Auditor juga dapat mengurangi pengujian atas perhitungan persediaan dan menilai risiko pengendalian yang rendah. Auditor berfokus pada penambahan dan pengurangan dalam jumlah persediaan master file  Penambahan persediaan  dalam siklus akuisisi dan pembayaran  Pengurangan persediaan  dalam siklur penjualan dan penagihan d. Catatan biaya per unit Akurasi biaya bahan baku, direct labour, dan overhead penting untuk menentukan kewajaran bahan baku, barang dalam proses,dan barang jadi. Akurasi tersebut diperoleh melalui pengintegrasian catatan akuntansi biaya dengan produksi atau catatan akuntansi lainnya. (1) Auditor pertama harus memahami pengendalian internal terkait system akuntansi biaya
  • 4. (2) Pengujian atas transaksi akusisi, penggajian, dan penjualan (gabungan) dengan menelusuri unit dan biaya ke penambahan atau pengurangan dalam master file dan catatan akuntansi biaya. (3) Khusus biaya overhead, auditor perlu memperhatikan kewajaran dasar pengalokasian (jam kerja labour atau jam kerja mesin) Prosedur analitis Prosedur analitis yang sering digunakan : Prosedur analitis Potensi salah saji Membandingkan persentase marjin kotor dengan tahun sebelumnya Salah saji persediaan dan harga pokok penjualan Membandingkan inventory turnover dengan tahun sebelumnya Persediaan usang yang mempengaruhi persediaan dan harga pokok penjualan Sajah saji persediaan Membandingkan biaya per unit dengan tahun sebelumnya Salah saji biaya per unit yang mempengaruhi persediaan dan harga pokok penjualan Membandingkan nilai persediaan yang ditambahkan dengan tahun sebelumnya Salah saji kompilasi, biaya per unit, atau perkalian, yang mempengaruhi persediaan dan HPP Membandingkan biaya manufaktur tahun berjalan dengan tahun sebelumnya Salah saji biaya per unit persediaan (Labour atau Overhead) Observasi fisik persediaan Auditor harus memahami industri dan bisnis klein sebagai dasar observasi fisik persediaan, dan penetapan harga persediaan. 1. Auditor mengakrabkan diri dengan persediaan klien melalui kunjungan ke fasilitas persediaan klien (penerimaan, penyimpaan, perencanaan, dan penyimpanan catatan). Kunjungan dipimpin oleh orang yang memahami produksi dan pengendalian internal 2. Menilai risiko bisnis klien untuk menentukan potensi salah saji material dalam persediaan. 3. Menetapkan materialitas kinerja (toleransi) dan risiko inheren (biasanya tinggi) 4. Risiko sangat bergantung pada pengendalian internal klien Persyaratan observasi persediaan (requirement) Standar audit mengharuskan auditor untuk satisfy terhadap efektivitas metode perhitungan dan ketergantungan yang dapat ditempatkan pada representasi klien atas kuantitas dan kondisi fisik persediaan. Untuk memenuhi syarat tersebut auditor harus melakukan : 1. Hadir saat klien menghitung persediaan akhir tahun 2. Mengamati prosedur perhitungan klien 3. Mewawancarai persenel klien 4. Melakukan pengujian perhitungan fisik secara independen Pihak yang menetapkan prosedur dan melakukan perhitungan adalah klien sedangkan pihak yang mengamati dan mengevaluasi prosedur tersebut adalah auditor. Jika inventory klien disimpan di gudang publik (dikelola oleh pihak eksternal), perhitungan fisik persediaan mungkin bisa diganti dengan konfirmasi (prosedur tambahan diperlukan bila inventory bersifat material)
  • 5. Pengendalian atas perhitungan fisik Perhitungan fisik persediaan dapat dilakukan secara periodic oleh klien tergantung pada pengendalian internalnya, pengendalian internal yang memadai adalah sebagai berikut : 1. Instruksi klien yang tepat untuk melakukan perhitungan fisik 2. Supervisi oleh personel yang berwenang 3. Verifikasi independen oleh personel terpisah 4. Rekonsiliasi hasil perhitungan dengan master file 5. Pengendalian atas kertas kerja dan tag untuk mencatat perhitungan Keputusan audit 1. Penetapan waktu (timing)  Jika master file klien akurat dan pengendalian internal efektif, auditor memutuskan penghitungan fisik persediaan dapat dilakukan sebelum akhir tahun (interim), penghitungan juga dapat dilakukan atas sampel (tidak semuanya) sepanjang tahun.  Jika pengendalian internal tidak memadai, perhitungan menyeluruh akan dibutuhkan 2. Ukuran sampel (sample size) Auditor lebih fokus pada lamanya penghitungan daripada ukuran sampel, semua bergantung pada pengendalian internal klein, akurasi master file, jenis inventory, lokasi penyimpanan, signifikansi inventory tertentu, dan risiko inheren. 3. Pemilihan item Hal yang perlu menjadi perhatian : a. Mengamati perhitungan item (khusus) yang paling signifikan dan sampel atas persediaan umum b. Menanyakan tentang item yang usang atau rusak c. Membahas dengan manajemen untuk alasan pengeluarkan item material. Pengujian observasi fisik Pengujian observasi fisik sesuaidengan tujuan audit terkait saldo. Bagian paling penting adalah apakah personel klien melakukan perhitungan sesuai instruksi klien. Dua tim berbeda mungkin akan ditugaskan sebagai pengujian keakuratan. Tujuan audit terkait saldo persediaan : 1. Persediaan yang dicatat pada tag memang ada (eksistensi) 2. Persediaan yang ada dihitung dan diberi tag (kelengkapan) 3. Perhitungan dilakukan secara akurat (akurasi) 4. Persediaan diklasifikasikan dengan benar pada tag (classification) 5. Transaksi dicatat pada periode yang tepat (cutoff) 6. Item rusak dan usang dikeluarkan dari perhitungan atau dicatat (nilai realisasi) 7. Klien memiliki hak atas inventory yang dicatat pada tag (rights) Contoh : (Halaman 290 bahasa Indonesia atau 694 ebook) Tujuan audit terkait transaksi (eksistensi – persediaan yang dicatat pada tag mmang ada). Prosedur observasi dilakukan dengan memilih sampel acak nomor tag dan mengidentifikasi tag tersebut dengan nomor yang dilampirkan dalam persediaan actual bertujuan untuk mengungkapkan pencantuman item yang tidak ada (eksistensi)
  • 6. Audit Penetapan Harga dan Kompilasi Inventory price test merupakan pengujian atas harga per unit klien untuk menentukapan kebenarannya. 1. Pengendalian penetapan harga dan kompilasi Pengendalian internal yang memadai menyediakan kepastian yang layak atas biaya masuk akal untuk menilai inventory akhir. a. Standar cost records digunakan untuk mengindikasikan varians material, labour, overhead dan sangat membantu mengevaluasi kelayakan catatan produksi klien jika manajemen punya prosedur supaya biaya standar tetap mutakhir terhadap perubahan b. klien juga harus memiliki seorang yang independent dari departemen biaya untuk mereview biaya yang masuk akal. c. Item rusak dan usang juga harus direview dan dilaporkan secara terpisah d. Pengendalian internal atas kompilasi berguna untuk memastikan ikhtisar yang akurat, dengan harga total dan jumlah yang tepat. 2. Prosedur penetapan harga dan kompilasi Pengujian atas prosedur penetapan harga dan kompilasi sesuai dengan tujuan audit terkait saldo kecuali tujuan cutoff yang diverifikasi pada siklus penjualan dan penagihan serta akuisisi dan pembayaran. 3. Penilaian persediaan (price test) Permasalahan yang dihadapi oleh auditor : a. Metode yang digunakan harus sesuai dengan standar akuntansi Metode penetapan harga persediaan : (1) Penetapan harga persediaan yang dibeli Berlaku untuk bahan baku, suku cadang yang dibeli, dan perlengkapan. Metode penilaian yang digunakan (FIFO, LIFO, Average, dsb). Auditor fokus pada nilai uang yang besar dan fluktuatif (2) Penetapan harga persediaan yang dibuat Berlaku untuk barang dalam proses dan barang jadi. Auditor perlu mempertimbangkan biaya produksi seperti bahan baku (vendor invoice), biaya labor (payroll), dan overhead (standar cost). (3) Cost or market Menggunakan biaya pengganti atau Lower of Cost or Net Realizable Value (LCNRV) b. Penerapan model harus konsisten dari tahun ke tahun c. Biaya persediaan dan nilai par (biaya penggantian atau nilai realisasi bersih) harus dipertimbangkan. Integrasi Pengujian 1. Pengujian siklus akuisisi dan pembayaran 2. Pengujian siklus payroll dan personel 3. Pengujian siklus penjualan dan penagihan 4. Pengujian akuntansi biaya 5. Pengujian fisik, penetapan harga, dan kompilasi