2. Audit Siklus Akuisisi Modal Dan Pembayaran Kembali
Empat karakteristik siklus perolehan dan pelunasan
kembali modal mempengaruhi secara siginifikan audit
akun-akun berikut :
Secara relatif hanya ada sedikit transaksi yang
mempengaruhi saldo akun, tetapi setiap transaksi itu
seringkali sangat material.
Pengecualian atau salah saji satu transaksi dapat bersifat
material. Maka dari itu, auditor sering menekankan tujuan
audit yang berkaitan dengan keakuratan dan kelengkapan
Ada hubungan hukum antara entitas usaha klien dan
pemegang saham, obligasi atau dokumen-dokumen
kepemilikan serupa.
Adanya hubungan langsung antara akun bunga dan dividen
dengan kewajiban dan ekuitas.
3. Akun di dalam Siklus Akuisisi Modal dan
Pembayaran Kembali Modal :
Audit Siklus Akuisisi Modal Dan Pembayaran Kembali
Wesel bayar
Kontrak yang masih harus dibayar
Hutang hipotik
Hutang obligasi
Beban bunga
Bunga yang masih harus dibayar
Kas Bank
Modal saham- Saham biasa
Modal saham- Saham preferen
Kelebihan modal disetor atas nilai pari
Modal yang disumbangkan
Laba ditahan
Pencadangan laba ditahan
Saham tresuri
Dividen yang diumumkan
Deviden yang terhutang
Akun modal- perusahaan perseorangan
Akun modal- perusahaan persekutuan
4. Wesel bayar adalah kewajiban hukum kepada kreditor,
yang tidak dijamin atau dijamin dengan aktiva.
Umumnya wesel diterbitkan untuk suatu periode
antara satu bulan dan satu tahun, tetapi terdapat juga
wesel jangka panjang yang lebih dari setahun.
Wesel Bayar
5. Wesel Bayar
Tujuan audit wesel bayar adalah untuk menentukan apakah
berikut ini benar:
1. Pengendalian internal atas wesel bayar memadai
2. Transaksi untuk pokok pinjaman dan bunga yang
melibatkan wesel bayar diotorisasi dan dibukukan
dengan semestinya sebagaimana didefinisikan menurut
enam tujuan audit terkait transaksi
3. Kewajiban atas wesel bayar dan beban bunga terkait
beserta hutang yang masih harus dibayar dinyatakan
dengan semestinya sebagaimana didefinisikan menurut
delapan dari Sembilan tujuan audit terkait saldo.
6. Wesel Bayar
Terdapat empat pengendalian penting atas wesel bayar :
1. Otorisasi yang memadai atas penerbitan wesel baru
2. Pengendalian yang mencukupi atas pembayaran pokok
pinjaman dan bunga.
3. Dokumen dan catatan-catatan yang memadai.
4. Verifikasi yang independen secara periodik.
Pengendalian Internal
7. Wesel Bayar
Pengujian atas transaksi-transaksi wesel bayar akan
mencakup penerbitan wesel serta pelunasan kembali pokok pinjaman
dan bunganya.
Pengujian audit ini menjadi bagian dari pengujian
pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk
penerimaan kas dan pengeluaran kas.
Pengujian tambahan atas pengendalian dan pengujian
substantif atas transaksi biasanya dilakukan sebagai bagian dari
pengujian saldo karena masing-masing transaksi memiliki materialitas
yang tinggi.
Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi
9. Wesel Bayar
Pengujian Terinci atas Saldo
Titik awal yang biasa digunakan dalam audit wesel bayar adalah
skedul wesel bayar dan utang bunga, yang diperoleh auditor dari
klien. Skedul tidak dapat memuat transaksi wesel yang sangat
banyak, maka auditor akan meminta klien membuat skedul yang
hanya berisi wesel dengan saldo yang belum dibayar pada akhir
tahun, yang berisi deskripsi setiap wesel, saldo akhir, dan utang
bunga pada akhir tahun termasuk jaminan dan tingkat bunga.
Adapun dua tujuan audit terkait saldo dalam wesel bayar adalah
sebagai berikut:
1. Wesel bayar yang ada sudah dimasukkan (keberadaan).
2. Wesel bayar dalam daftar sudah dicatat dengan akurat (akurasi).
10. Ekuitas Pemilik
Terdapat perbedaan utama antara audit ekuitas pemilik
pada perusahaan terbuka dan perusahaan tertutup.
Perusahaan Tertutup
Pada perusahaan yang tertutup
biasanya hanya terdiri atas sedikit
pemegang saham, hanya terdapat
sedikit transaksi selama tahun
berjalan. Satu-satunya transaksi
yang termasuk dalam bagian
ekuitas pemilik adalah perubahan
ekuitas pemilik atas laba tahunan
atau kerugian dan pengumuman
dividen.
Pada perusahaan terbuka,
verifikasi ekuitas pemilik lebih
kompleks karena terdapat lebih
banyak pemegang saham dan
banyak perubahan pada individu
pemegang saham. Pengujian
verifikasi akun ekuitas pemilik untuk
perusahaan terbuka, meliputi:
1. Modal dan saham biasa,
2. Tambahan modal dari kelebihan
nilai par,
3. Saldo laba dan dividen terkait
12. Ekuitas Pemilik
1
• Otorisasi yang memadai untuk transaksi (transaksi material dan harus
disetujui oleh dewan direksi).
2
• Pencatatan yang baik dan pemisahan fungsi.
3
• Petugas dan agen pemindahan saham yang independen. Perusahaan
yang mengeluarkan sahamnya di pasar modal, diharuskan menggunakan
petugas catat bebas sebagai suatu alat pengendalian untuk mencegah
pengeluaran sertifikat saham yang tidak sah.
Adapun Pengendalian Internal yang penting dan diutamakan
oleh auditor adalah sebagai berikut:
13. Ekuitas Pemilik
Auditor harus memerhatikan empat hal berikut dalam hal audit
modal saham dan kelebihan modal atas nilai pari:
Transaksi modal saham yang ada sudah dicatat (tujuan- terkait dengan
kelengkapan transaksi).
Transaksi modal saham yang dicatat benar-benar terjadi dan dicatat
secara akurat (tujuan- terkait dengan keterjadian dan akurasi transaksi).
Modal saham dicatat secara akurat (tujuan- terkait akurasi saldo).
Modal saham disajikan dan diungkapkan dengan benar (keempat tujuan
penyajian dan pengungkapan).
Audit Modal Saham dan Kelebihan Modal
14. Ekuitas Pemilik
Penekanan pada audit
atas dividen adalah pada
transaksinya dan bukan
saldo akhir, kecuali jika
ada hutang dividen.
Keenam tujuan spesifik
audit atas transaksi
relevan untuk dividen.
Tujuan terpenting dari
kontrol terhadap dividen,
termasuk yang berkaitan
dengan hutang dividen:
• Dividen yang dicatat benar ada
(eksistensi).
• Dividen yang ada seluruhnya
telah dicatat (kelengkapan).
• Dividen telah dicatat dengan
benar (accuracy).
• Dividen yang dibayar kepada
pemegang saham adalah benar
ada (eksistensi)
• Hutang dividen telah dicatat
(kelengkapan).
• Hutang dividen telah dicatat
dengan benar (keakuratan).
Audit Atas Dividen
15. Ekuitas Pemilik
Titik awal audit terhadap laba ditahan adalah analisis
terhadap laba ditahan untuk seluruh tahun yang
bersangkutan (meliputi keterangan tentang setiap
transaksi yang mempengaruhi laba ditahan).
Audit terhadap pengkreditan atas laba ditahan yang
berasal dari laba tahun yang bersangkutan dilakukan
dengan menelusuri jurnal dalam laba ditahan ke dalam
laba bersih pada penghitungan laba rugi.
Setelah auditor yakin bahwa transaksi tersebut dapat
diklasifikasikan sebagai transaksi laba ditahan, langkah
berikutnya adalah menentukan apakah nilai transaksi
tersebut benar.
Pertimbangan penting lainnya dalam audit laba ditahan
adalah menilai apakah ada transaksi yang seharusnya
dimasukan tetapi belum dicacat.
Hal penting dalam menentukan apakah laba ditahan
diungkapkan dengan benar dalam neraca adalah
keberadaan pembatasan-pembatasan terhadap
pembayaran dividen.
Audit Atas Laba Ditahan. Langkah-langkahnya adalah :