SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Download to read offline
​
TUJUAN
DAN BUKTI
AUDIT
Kelompok 5 Auditing
ANGGOTA KELOMPOK
1. Muhammad Ardiansah Yuniarto (2230102001)
2. Rosita Adjeng Pramilu (2230102009)
3. Riska Aulia Ulfah (2240102071)
4. Syahrul Malazia (2240102090)
​
TUJUAN AUDIT
Tujuan umum audit adalah untuk menyatakan pendapat atas
kewajaran dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil
usaha serta arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima
umum.
Tujuan auditor menurut SA 700 adalah untuk merumuskan
suatu opini atas laporan keuangan berdasarkan suatu evaluasi atas
kesimpulan yang ditarik dari bukti audit yang diperoleh dan untuk
menyatakan suatu opini secara jelas melalui suatu laporan tertulis
yang juga menjelaskan basis opini tersebut.
Tujuan audit spesifik ditentukan berdasarkan asersi-asersi
yang dibuat oleh manajemen yang tercantum dalam laporan
keuangan. Tujuan asersi yaitu:
1). Membuat keputusan tentang pemilihan risiko dengan
mempertimbangkan tipe salah saji potensial yang mungkin terjadi.
2). Menentukan prosedur audit yang cocok dengan asersi dan
penilaian risiko.
Asersi-asersi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
• Keberadaan atau keterjadian (existence or occurrence)
• Kelengkapan (completeness)
• Hak dan kewajiban (right and obligation)
• Penilaian atau pengalokasian (valuation or allocation)
• Penyajian dan pengungkapan (presentation and disclosure)
TUJUAN AUDIT
​
​
KEBERADAAN ATAU KETERJADIAN
Asersi tentang keberadaan atau keterjadian
berhubungan dengan apakah aktiva atau utang
suatu perusahaan benar-benar ada pada tanggal
tertentu dan apakah transaksi yang tercantum
benar-benar terjadi selama periode tertentu.
Asersi keberadaan berkaitan dengan akun-akun
riil yang tercantum pada neraca. Auditor
memperhatikan asersi ini terutama berkaitan
dengan kemungkinan adanya overstatement
dalam komponen laporan keuangan yang sengaja
dilakukan.
​
KELENGKAPAN
Asersi tentang kelengkapan berhubungan
dengan apakah semua transaksi dan akun
rekening yang semestinya disajikan dalam
laporan keuangan telah dicantumkan. Auditor
memperhatikan asersi ini terutama berkaitan
dengan kemungkinan adanya understatement
dalam komponen laporan keuangan yang sengaja
dilakukan klien.
​
HAK DAN KEWAJIBAN
Asersi Tentang hak dan kewajiban berhubungan
dengan dua hal yaitu:
1. Apakah aktiva yang tercantum dalam laporan
keuangan benar-benar merupakan hak
perusahaan pada tanggal tertentu
2. Apakah utang yang tercantum dalam laporan
keuangan betul-betul merupakan kewajiban
perusahaan pada tanggal tertentu.
Asersi hak dan kewajiban mempunyai hubungan
yang sangat erat dengan asersi keberadaan dan
PENILAIAN ATAU PENGALOKASIAN
Asersi tentang penilaian berkaitan dengan akun-
akun riil yang tercantum pada neraca. Asersi
penilaian berkaitan dengan apakah harta, utang,
dan modal sudah dicantumkan pada neraca
dengan jumlah Yang semestinya. Asersi
pengalokasian berkaitan dengan apakah akun-
akun normal, yaitu pendapatan dan biaya, telah
dicantumkan pada laporan rugi laba dengan
jumlah yang semestinya.
PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN
Asersi berkaitan dengan penyajian
dan pengungkapan berhubungan
dengan apakah komponen-
komponen tertentu dalam laporan
keuangan sudah diklasifikasikan,
dijelaskan, dan diungkapkan secara
semestinya.
PROSEDUR AUDITING
Berikut ini diberikan contoh audit
spesifik untuk akun persediaan agar
dapat lebih memahami asersi-asersi
yang telah dikemukakan.
PROSEDUR AUDITING
ASERSI KEBERADAAN
DAN KETERJADIAN
Tujuan audit spesifik :
a. Persediaan yang
dicantumkan data neraca,
secara fisik ada.
b. Persediaan merupakan
unsur yang disimpan untuk
dijual dan digunakan dalam
operasi normal perusahaan.
01 ASERSI
KELENGKAPAN
Tujuan audit spesifik:
a. Persediaan meliputi semua produk jadi,
bahan baku dan penolong, dan bahan habis
pakai yang ada di tangan perusahaan.
b. Kuantitas persediaan meliputi semua
produk jadi, bahan baku dan penolong, dan
bahan habis pakai yang dimiliki perusahaan
yang masih dalam perjalanan maupun yang
disimpan di luar perusahaan misalnya
persediaan barang konsinyasi.
c. Daftar hasil perhitungan fisik persediaan
dikompilasi dengan teliti dan totalnya telah
dimasukkan ke data rekening persedian.
02 ASERSI HAK DAN
KEWAJIBAN
Tujuan audit spesifik:
a. Persediaan meliputi semua produk jadi, bahan
baku dan penolong, dan bahan habis pakai yang
ada di tangan perusahaan.
b. Kuantitas persediaan meliputi semua produk
jadi, bahan baku dan penolong, dan bahan habis
pakai yang dimiliki perusahaan yang masih
dalam perjalanan maupun yang disimpan di luar
perusahaan misalnya persediaan barang
konsinyasi.
c. Daftar hasil perhitungan fisik persediaan
dikompilasi dengan teliti dan totalnya telah
dimasukkan ke data rekening persediaan.
ggan atau dimiliki oleh pihak lain.
03
PROSEDUR AUDITING
ASERSI PENILAIAN DAN
PENGALOKASIAN
Tujuan audit spesifik:
a. Persediaan dinyatakan secara tepat pada harga
pokok atau perolehannya, kecuali jika harga
pasarnya lebih rendah.
b. Unsur persediaan yang lambat perputarannya
(turnover-nya rendah) berlebihan rusak, dan
usang yang dimasukkan persediaan telah
diidentifikasikan.
c. Persediaan dikurangi, jika semestinya demikian,
pada harga perolehan penggantian (replacement
cost) atau nilai bersih yang dapat direalisasikan
04 ASERSI PENYAJIAN
DAN PENGUNGKAPAN
Tujuan audit spesifik:
a. Persediaan diklasifikasikan sebagaimana
mestinya dalam neraca sebagai aktiva lancar.
b. Golongan besar persediaan dan dasar
penilaiannya diungkapkan secara memadai
dalam neraca.
c. Persediaan yang digadaikan atau dititipkan ke
pihak lain diungkapkan secara memadai.
05
Bukti audit adalah semua informasi yang digunakan
oleh auditor untuk menyatakan opini audit. Tujuan audit
laporan keuangan adalah untuk memberikan pendapat atas
kewajaran laporan keuangan klien. Untuk mendasari pemberian
pendapat tersebut, auditor harus memperoleh dan
mengevaluasi bukti-bukti ya mendukung laporan keuangan
tersebut
Auditor harus menghimpun evidential matter (hal-hal
yang bersifat membuk tikan) dan tidak sekadar evident atau
bukti konkrit sebagai dasar untuk menyatakan pendapat atas
laporan keuangan klien
BUKTI AUDIT
Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh
melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan pertanyaan, dan
konfirmasi sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan
pendapat atas laporan keuangan auditan
Dari kalimat tersebut di atas, diperoleh hal penting yang
berkaitan dengan audit, yaitu:
1Kecukupan bukti audit.
2 Kompetensi bukti audit.
3Dasar yang memadai atau rasional.
4. Sifat bukti.
5Prosedur yang dapat dilakukan untuk menghimpun bukti
BUKTI AUDIT
Dalam memperoleh bukti untuk mendukung pendapat atas
laporan keuangan, auditor mengembangkan tujuan audit
spesifik untuk setiap akun dalam laporan keuanganAuditor
mengidentifikasi tujuan audit spesifik berdasarkan asersi
laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen karena setiap
tujuan spesifik au- dit memerlukan bukti audit yang berbeda.
Asersi laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen
merupakan titik awal yang penting dalam mengembangkan
tujuan spesifik audit
ASERSI DAN TUJUAN AUDIT
SPESIFIK
KECAKUPAN BUKTI
Kecukupan bukti audit lebih berkaitan dengan
kuantitas bukti audit. Faktor yang
mempengaruhi kecukupan bukti audit, meliputi:
a. Materialitas
b. Risiko audit
c. Faktor-faktor ekonomi
d. Ukuran dan karakteristik populasi
FAKTOR
EKONOMI
Auditor memilih keterbatasan
sumber daya yang digunakan
untuk memperoleh bukti yang
diperlukan sebagai dasar yang
memadai untuk memberikan
pendapat atas kewajaran
laporan keuangan.
Auditor tidak mungkin
menghimpun dan mengevaluasi
seluruh bukti yang ada untuk
mendukung pendapatnya. Hal
tersebut sangat tidak efisien.
Pengumpulan bukti audit dan
pemeriksaan terhadap bukti
audit dilakukan atas dasar
sampling
​
UKURAN DAN
KARAKTERISTIK
POPULASI
KOMPETENSI
BUKTI
Kompetensi atau kualitas bahan bukti yang berupa
catatan akuntansi berkaitan erat dengan efektivitas
pengendalian internal klien. Semakin efektif
pengendalian internal klien semakin kompeten catatan
akuntansi yang dihasilkan.
Kompetensi bukti audit yang berupa informasi penguat
tergantung pada beberapa faktor, yaitu:
a. relevansi,
b. sumber bukti,
c. ketepatan waktu,
d. obyektivitas.
Relevan berarti bahwa bukti
harus berkaitan dengan asersi
manajemen dalam laporan
keuangan. Bukti yang relevan
adalah bukti yang tepat
digunakan untuk suatu maksud
tertentu. Sebagai contoh
pengamatan fisik persediaan
yang diaudit relevan digunakan
untuk menentukan keberadaan
persediaan
​
RELEVANSI
​
Auditor tidak diharuskan standar pekerjaan lapangan ketiga
untuk mempunyai Persyaratan dasar yang memadai atau
realistis berhubungan dengan seluruh tingkat keyakinan auditor
untuk keperluan penyimpulan hasil audit untuk berbagai item
yang mempunyai tingkat keyakinan yang bervariasi tidak
mungkin menyatukan pendapat atas laporan keuangan.
Pertimbangan yang dilakukan auditor dipengaruhi berbagai
faktor yaitu:
1. Pertimbangan profesional auditor
2. integritas Manajemen
3. Transaksi yang terjadi di Perusahaan
4. Jenis kepemilikan perusahaan
5. Kondisi keuangan perusahaan
DASAR YANG MEMADAI
​
SIFAT BUKTI
SIFAT BUKTI
Bukti audit terdiri dari :
1. catatan akuntansi yang mendasari laporan
keuangan
2. informasi lain yang mendukung catatan
akuntansi dan kesimpulan logis auditor tentang
penyajian yang wajar dalam laporan keuangan.
SIFAT BUKTI
Cek dan catatan dari transafer dana secara elektronik
Faktur
Kontrak
Buki Besar dan Buku Pembantu
Jurnal dan penyesuaian lain dalam laporan keuangan
yang tidak tergambarkan dalam jurnal formal
Catatan seperti kertas kerja dan spreed sheet yang
mendukung alokasi kos, perhitungan, rekonsiliasi
Pengungkapan
Buku pedoman akuntansi
Contoh catatan akuntansi:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
​
SIFAT BUKTI ​
​
COOPERATION IS THE THOROUGH
CONVICTION THAT NOBODY CAN GET
THERE UNLESS EVERYBODY GETS THERE.
Bukti yang mendukung laporan keuangan terdiri
daru dua jenis, yaitu
a. Data akuntansi yang mendasari
b. Semua bukti atau informasi pendukung atau
penguat yang tersedia bagi auditor.
Bukti audit yang bersumber dari data akuntansi klien terdiri atas
a. Jurnal
b. Buku besar dan buku pembantu
c. buku pedoman akuntansi
d. memorandum dan catatan informal seperti work sheet,
perhitungan, dan rekonsiliasi
SIFAT BUKTI
​
​
Auditor perlu memperhatikan kewajaran dan
kecermatan data akuntansi untuk lebih
menjamin pendapat auditor atas laporan
keuangan. Tanpa adanya keabsahan dan
keakuratan bukti dasar akuntansi, pendapat
auditor atas lapkran keuangan yang diaudit
tidak akan dapat dijamin.
SIFAT BUKTI
​
​
Bukti audit pendukung laporan keuangan:
1. bukti fisik
2. bukti konfirmasi
3. bukti dokumenter
4. bukti representasi atau pernyataan tertulis baik dari manajemen
maupun dari spesialis
5. perhitungan sebagai bukti matematis
6. bukti lisan
7. bukti analitis
8. bukti analitis dan perbandingan
9. struktur pengendalian intern
SIFAT BUKTI
​
​
Keputusan yang perlu diambim dalam proses pengumpulan bukti
1. penentuan prosedur audit
2. penentuan besarnya sampel
3. penentuan elemen tertentu yang harus dipilih sebagai sampel
4. penentuan waktu pelaksanaan prosedur audit
​
​
PROSEDUR AUDIT
Tujuan melakukan prosedur audit:
1. Mendapatkan pemahaman entitas dan
lingkungannya untuk menilai resiko salah
saji material
2. Menguji keefektifan operasi pengendalian
3. Mendukung asersi atau mendeteksi salah
saji material
​
Prosedur audit untuk mengumpulkan bukti
audit:
1. Inspeksi terhadap dokumen dan catatan
2. Inspeksi terhadap aktiva berwujud
3. Observasi
4. Pengajuan pertanyaan
5. Konfirmasi
6. Rekalkulasi
7. Melakukan ulang (reperformance)
8. Prosedur analitis
9. Teknik audit berbasis komputer (CAATs)
​
KLASIFIKASI PROSEDUR AUDIT
1. Prosedur untuk memperoleh pemahaman struktur
pengendalian internal
Terhadap lingkungan pengendalian, sistem akuntansi,
dan prosedur pengendalian
2. Pengujian pengendalian
Terhadap rancangan dan pelaksanaan prosedur
pengendalian
3. Pengujian substantif
Berupa pengujian rinci dan prosedur analitis pada saldo
akun, transaksi, dan unsur pengungkapan laporan
keuangan
​
EVALUASI BUKTI AUDIT
a.Evaluasi Bukti audit berguna untuk menyiapkan laporan
audit yang tepat.
b. Evaluasi dilakukan selama audit atau dilakukan pada
akhir pekerjaan lapangan.
c. Proses evaluasi dilakukan secara obyektif, hati-hati, dan
menyeluruh. Apalagi apabila menghadapi situasi beresiko
besar
​

More Related Content

Similar to Untidar Kelompok 5_Pertemuan 8 Auditing.pdf

Tugas makalah bukti_audit_dan_kkp
Tugas makalah bukti_audit_dan_kkpTugas makalah bukti_audit_dan_kkp
Tugas makalah bukti_audit_dan_kkpHilanglah Harapanku
 
ASPR_KEL 2_(KELAS 4 ASA)_PRODI D4 ASP_POLSRI.pptx
ASPR_KEL 2_(KELAS 4 ASA)_PRODI D4 ASP_POLSRI.pptxASPR_KEL 2_(KELAS 4 ASA)_PRODI D4 ASP_POLSRI.pptx
ASPR_KEL 2_(KELAS 4 ASA)_PRODI D4 ASP_POLSRI.pptxSyarifahSyahda
 
Prinsip Audit : Sandard Internasional Audit - Pengantar Audit Akuntansi
Prinsip Audit : Sandard Internasional Audit - Pengantar Audit AkuntansiPrinsip Audit : Sandard Internasional Audit - Pengantar Audit Akuntansi
Prinsip Audit : Sandard Internasional Audit - Pengantar Audit AkuntansiQamarulHuda6
 
1. Pengertian Audit.pptx
1. Pengertian Audit.pptx1. Pengertian Audit.pptx
1. Pengertian Audit.pptxDesmyRiani
 
peristiwa kemudian, usaha berkesinambungan, audit kelompok usaha
peristiwa kemudian, usaha berkesinambungan, audit kelompok usahaperistiwa kemudian, usaha berkesinambungan, audit kelompok usaha
peristiwa kemudian, usaha berkesinambungan, audit kelompok usahasayyid anwar
 
Konsep Materialitas dan Resiko Dalam Audit Serta Pertimbangan Pengendalian In...
Konsep Materialitas dan Resiko Dalam Audit Serta Pertimbangan Pengendalian In...Konsep Materialitas dan Resiko Dalam Audit Serta Pertimbangan Pengendalian In...
Konsep Materialitas dan Resiko Dalam Audit Serta Pertimbangan Pengendalian In...KevryRamdany1
 
1.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 21.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 2DIANA LESTARI
 
Auditing I - UTS.pdf
Auditing I - UTS.pdfAuditing I - UTS.pdf
Auditing I - UTS.pdfATQAKIA
 
Bab 3 2012110006 andre pratama ondang
Bab 3 2012110006 andre pratama ondangBab 3 2012110006 andre pratama ondang
Bab 3 2012110006 andre pratama ondangandre085252
 
Tugas auditing no.3
Tugas auditing no.3Tugas auditing no.3
Tugas auditing no.3Sophia Ririn
 
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...Sri Apriyanti Husain
 

Similar to Untidar Kelompok 5_Pertemuan 8 Auditing.pdf (20)

Audit kertas-kerja
Audit kertas-kerjaAudit kertas-kerja
Audit kertas-kerja
 
Tugas makalah bukti_audit_dan_kkp
Tugas makalah bukti_audit_dan_kkpTugas makalah bukti_audit_dan_kkp
Tugas makalah bukti_audit_dan_kkp
 
Standard Auditing
Standard AuditingStandard Auditing
Standard Auditing
 
ASPR_KEL 2_(KELAS 4 ASA)_PRODI D4 ASP_POLSRI.pptx
ASPR_KEL 2_(KELAS 4 ASA)_PRODI D4 ASP_POLSRI.pptxASPR_KEL 2_(KELAS 4 ASA)_PRODI D4 ASP_POLSRI.pptx
ASPR_KEL 2_(KELAS 4 ASA)_PRODI D4 ASP_POLSRI.pptx
 
AUDITING 3
AUDITING 3AUDITING 3
AUDITING 3
 
Prinsip Audit : Sandard Internasional Audit - Pengantar Audit Akuntansi
Prinsip Audit : Sandard Internasional Audit - Pengantar Audit AkuntansiPrinsip Audit : Sandard Internasional Audit - Pengantar Audit Akuntansi
Prinsip Audit : Sandard Internasional Audit - Pengantar Audit Akuntansi
 
Laporan Audit
Laporan AuditLaporan Audit
Laporan Audit
 
1. Pengertian Audit.pptx
1. Pengertian Audit.pptx1. Pengertian Audit.pptx
1. Pengertian Audit.pptx
 
Sepuluh standar auditing
Sepuluh standar auditingSepuluh standar auditing
Sepuluh standar auditing
 
Praktek audit
Praktek auditPraktek audit
Praktek audit
 
peristiwa kemudian, usaha berkesinambungan, audit kelompok usaha
peristiwa kemudian, usaha berkesinambungan, audit kelompok usahaperistiwa kemudian, usaha berkesinambungan, audit kelompok usaha
peristiwa kemudian, usaha berkesinambungan, audit kelompok usaha
 
Quiz 4 the building blocks of auditing
Quiz 4   the building blocks of auditingQuiz 4   the building blocks of auditing
Quiz 4 the building blocks of auditing
 
BUKTI_AUDIT.doc
BUKTI_AUDIT.docBUKTI_AUDIT.doc
BUKTI_AUDIT.doc
 
Konsep Materialitas dan Resiko Dalam Audit Serta Pertimbangan Pengendalian In...
Konsep Materialitas dan Resiko Dalam Audit Serta Pertimbangan Pengendalian In...Konsep Materialitas dan Resiko Dalam Audit Serta Pertimbangan Pengendalian In...
Konsep Materialitas dan Resiko Dalam Audit Serta Pertimbangan Pengendalian In...
 
1.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 21.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 2
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Auditing I - UTS.pdf
Auditing I - UTS.pdfAuditing I - UTS.pdf
Auditing I - UTS.pdf
 
Bab 3 2012110006 andre pratama ondang
Bab 3 2012110006 andre pratama ondangBab 3 2012110006 andre pratama ondang
Bab 3 2012110006 andre pratama ondang
 
Tugas auditing no.3
Tugas auditing no.3Tugas auditing no.3
Tugas auditing no.3
 
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...
 

Recently uploaded

Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfsaptari3
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 

Recently uploaded (20)

Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 

Untidar Kelompok 5_Pertemuan 8 Auditing.pdf

  • 2. ANGGOTA KELOMPOK 1. Muhammad Ardiansah Yuniarto (2230102001) 2. Rosita Adjeng Pramilu (2230102009) 3. Riska Aulia Ulfah (2240102071) 4. Syahrul Malazia (2240102090)
  • 3. ​ TUJUAN AUDIT Tujuan umum audit adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha serta arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima umum. Tujuan auditor menurut SA 700 adalah untuk merumuskan suatu opini atas laporan keuangan berdasarkan suatu evaluasi atas kesimpulan yang ditarik dari bukti audit yang diperoleh dan untuk menyatakan suatu opini secara jelas melalui suatu laporan tertulis yang juga menjelaskan basis opini tersebut.
  • 4. Tujuan audit spesifik ditentukan berdasarkan asersi-asersi yang dibuat oleh manajemen yang tercantum dalam laporan keuangan. Tujuan asersi yaitu: 1). Membuat keputusan tentang pemilihan risiko dengan mempertimbangkan tipe salah saji potensial yang mungkin terjadi. 2). Menentukan prosedur audit yang cocok dengan asersi dan penilaian risiko. Asersi-asersi dapat diklasifikasikan sebagai berikut: • Keberadaan atau keterjadian (existence or occurrence) • Kelengkapan (completeness) • Hak dan kewajiban (right and obligation) • Penilaian atau pengalokasian (valuation or allocation) • Penyajian dan pengungkapan (presentation and disclosure) TUJUAN AUDIT
  • 5. ​ ​ KEBERADAAN ATAU KETERJADIAN Asersi tentang keberadaan atau keterjadian berhubungan dengan apakah aktiva atau utang suatu perusahaan benar-benar ada pada tanggal tertentu dan apakah transaksi yang tercantum benar-benar terjadi selama periode tertentu. Asersi keberadaan berkaitan dengan akun-akun riil yang tercantum pada neraca. Auditor memperhatikan asersi ini terutama berkaitan dengan kemungkinan adanya overstatement dalam komponen laporan keuangan yang sengaja dilakukan.
  • 6. ​ KELENGKAPAN Asersi tentang kelengkapan berhubungan dengan apakah semua transaksi dan akun rekening yang semestinya disajikan dalam laporan keuangan telah dicantumkan. Auditor memperhatikan asersi ini terutama berkaitan dengan kemungkinan adanya understatement dalam komponen laporan keuangan yang sengaja dilakukan klien.
  • 7. ​ HAK DAN KEWAJIBAN Asersi Tentang hak dan kewajiban berhubungan dengan dua hal yaitu: 1. Apakah aktiva yang tercantum dalam laporan keuangan benar-benar merupakan hak perusahaan pada tanggal tertentu 2. Apakah utang yang tercantum dalam laporan keuangan betul-betul merupakan kewajiban perusahaan pada tanggal tertentu. Asersi hak dan kewajiban mempunyai hubungan yang sangat erat dengan asersi keberadaan dan
  • 8. PENILAIAN ATAU PENGALOKASIAN Asersi tentang penilaian berkaitan dengan akun- akun riil yang tercantum pada neraca. Asersi penilaian berkaitan dengan apakah harta, utang, dan modal sudah dicantumkan pada neraca dengan jumlah Yang semestinya. Asersi pengalokasian berkaitan dengan apakah akun- akun normal, yaitu pendapatan dan biaya, telah dicantumkan pada laporan rugi laba dengan jumlah yang semestinya.
  • 9. PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN Asersi berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan berhubungan dengan apakah komponen- komponen tertentu dalam laporan keuangan sudah diklasifikasikan, dijelaskan, dan diungkapkan secara semestinya.
  • 10. PROSEDUR AUDITING Berikut ini diberikan contoh audit spesifik untuk akun persediaan agar dapat lebih memahami asersi-asersi yang telah dikemukakan.
  • 11. PROSEDUR AUDITING ASERSI KEBERADAAN DAN KETERJADIAN Tujuan audit spesifik : a. Persediaan yang dicantumkan data neraca, secara fisik ada. b. Persediaan merupakan unsur yang disimpan untuk dijual dan digunakan dalam operasi normal perusahaan. 01 ASERSI KELENGKAPAN Tujuan audit spesifik: a. Persediaan meliputi semua produk jadi, bahan baku dan penolong, dan bahan habis pakai yang ada di tangan perusahaan. b. Kuantitas persediaan meliputi semua produk jadi, bahan baku dan penolong, dan bahan habis pakai yang dimiliki perusahaan yang masih dalam perjalanan maupun yang disimpan di luar perusahaan misalnya persediaan barang konsinyasi. c. Daftar hasil perhitungan fisik persediaan dikompilasi dengan teliti dan totalnya telah dimasukkan ke data rekening persedian. 02 ASERSI HAK DAN KEWAJIBAN Tujuan audit spesifik: a. Persediaan meliputi semua produk jadi, bahan baku dan penolong, dan bahan habis pakai yang ada di tangan perusahaan. b. Kuantitas persediaan meliputi semua produk jadi, bahan baku dan penolong, dan bahan habis pakai yang dimiliki perusahaan yang masih dalam perjalanan maupun yang disimpan di luar perusahaan misalnya persediaan barang konsinyasi. c. Daftar hasil perhitungan fisik persediaan dikompilasi dengan teliti dan totalnya telah dimasukkan ke data rekening persediaan. ggan atau dimiliki oleh pihak lain. 03
  • 12. PROSEDUR AUDITING ASERSI PENILAIAN DAN PENGALOKASIAN Tujuan audit spesifik: a. Persediaan dinyatakan secara tepat pada harga pokok atau perolehannya, kecuali jika harga pasarnya lebih rendah. b. Unsur persediaan yang lambat perputarannya (turnover-nya rendah) berlebihan rusak, dan usang yang dimasukkan persediaan telah diidentifikasikan. c. Persediaan dikurangi, jika semestinya demikian, pada harga perolehan penggantian (replacement cost) atau nilai bersih yang dapat direalisasikan 04 ASERSI PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN Tujuan audit spesifik: a. Persediaan diklasifikasikan sebagaimana mestinya dalam neraca sebagai aktiva lancar. b. Golongan besar persediaan dan dasar penilaiannya diungkapkan secara memadai dalam neraca. c. Persediaan yang digadaikan atau dititipkan ke pihak lain diungkapkan secara memadai. 05
  • 13. Bukti audit adalah semua informasi yang digunakan oleh auditor untuk menyatakan opini audit. Tujuan audit laporan keuangan adalah untuk memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan klien. Untuk mendasari pemberian pendapat tersebut, auditor harus memperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti ya mendukung laporan keuangan tersebut Auditor harus menghimpun evidential matter (hal-hal yang bersifat membuk tikan) dan tidak sekadar evident atau bukti konkrit sebagai dasar untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan klien BUKTI AUDIT
  • 14. Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan pertanyaan, dan konfirmasi sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan Dari kalimat tersebut di atas, diperoleh hal penting yang berkaitan dengan audit, yaitu: 1Kecukupan bukti audit. 2 Kompetensi bukti audit. 3Dasar yang memadai atau rasional. 4. Sifat bukti. 5Prosedur yang dapat dilakukan untuk menghimpun bukti BUKTI AUDIT
  • 15. Dalam memperoleh bukti untuk mendukung pendapat atas laporan keuangan, auditor mengembangkan tujuan audit spesifik untuk setiap akun dalam laporan keuanganAuditor mengidentifikasi tujuan audit spesifik berdasarkan asersi laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen karena setiap tujuan spesifik au- dit memerlukan bukti audit yang berbeda. Asersi laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen merupakan titik awal yang penting dalam mengembangkan tujuan spesifik audit ASERSI DAN TUJUAN AUDIT SPESIFIK
  • 16. KECAKUPAN BUKTI Kecukupan bukti audit lebih berkaitan dengan kuantitas bukti audit. Faktor yang mempengaruhi kecukupan bukti audit, meliputi: a. Materialitas b. Risiko audit c. Faktor-faktor ekonomi d. Ukuran dan karakteristik populasi
  • 17. FAKTOR EKONOMI Auditor memilih keterbatasan sumber daya yang digunakan untuk memperoleh bukti yang diperlukan sebagai dasar yang memadai untuk memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan. Auditor tidak mungkin menghimpun dan mengevaluasi seluruh bukti yang ada untuk mendukung pendapatnya. Hal tersebut sangat tidak efisien. Pengumpulan bukti audit dan pemeriksaan terhadap bukti audit dilakukan atas dasar sampling ​ UKURAN DAN KARAKTERISTIK POPULASI
  • 18. KOMPETENSI BUKTI Kompetensi atau kualitas bahan bukti yang berupa catatan akuntansi berkaitan erat dengan efektivitas pengendalian internal klien. Semakin efektif pengendalian internal klien semakin kompeten catatan akuntansi yang dihasilkan. Kompetensi bukti audit yang berupa informasi penguat tergantung pada beberapa faktor, yaitu: a. relevansi, b. sumber bukti, c. ketepatan waktu, d. obyektivitas. Relevan berarti bahwa bukti harus berkaitan dengan asersi manajemen dalam laporan keuangan. Bukti yang relevan adalah bukti yang tepat digunakan untuk suatu maksud tertentu. Sebagai contoh pengamatan fisik persediaan yang diaudit relevan digunakan untuk menentukan keberadaan persediaan ​ RELEVANSI
  • 19. ​ Auditor tidak diharuskan standar pekerjaan lapangan ketiga untuk mempunyai Persyaratan dasar yang memadai atau realistis berhubungan dengan seluruh tingkat keyakinan auditor untuk keperluan penyimpulan hasil audit untuk berbagai item yang mempunyai tingkat keyakinan yang bervariasi tidak mungkin menyatukan pendapat atas laporan keuangan. Pertimbangan yang dilakukan auditor dipengaruhi berbagai faktor yaitu: 1. Pertimbangan profesional auditor 2. integritas Manajemen 3. Transaksi yang terjadi di Perusahaan 4. Jenis kepemilikan perusahaan 5. Kondisi keuangan perusahaan DASAR YANG MEMADAI
  • 20. ​ SIFAT BUKTI SIFAT BUKTI Bukti audit terdiri dari : 1. catatan akuntansi yang mendasari laporan keuangan 2. informasi lain yang mendukung catatan akuntansi dan kesimpulan logis auditor tentang penyajian yang wajar dalam laporan keuangan.
  • 21. SIFAT BUKTI Cek dan catatan dari transafer dana secara elektronik Faktur Kontrak Buki Besar dan Buku Pembantu Jurnal dan penyesuaian lain dalam laporan keuangan yang tidak tergambarkan dalam jurnal formal Catatan seperti kertas kerja dan spreed sheet yang mendukung alokasi kos, perhitungan, rekonsiliasi Pengungkapan Buku pedoman akuntansi Contoh catatan akuntansi: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
  • 22. ​ SIFAT BUKTI ​ ​ COOPERATION IS THE THOROUGH CONVICTION THAT NOBODY CAN GET THERE UNLESS EVERYBODY GETS THERE. Bukti yang mendukung laporan keuangan terdiri daru dua jenis, yaitu a. Data akuntansi yang mendasari b. Semua bukti atau informasi pendukung atau penguat yang tersedia bagi auditor. Bukti audit yang bersumber dari data akuntansi klien terdiri atas a. Jurnal b. Buku besar dan buku pembantu c. buku pedoman akuntansi d. memorandum dan catatan informal seperti work sheet, perhitungan, dan rekonsiliasi
  • 23. SIFAT BUKTI ​ ​ Auditor perlu memperhatikan kewajaran dan kecermatan data akuntansi untuk lebih menjamin pendapat auditor atas laporan keuangan. Tanpa adanya keabsahan dan keakuratan bukti dasar akuntansi, pendapat auditor atas lapkran keuangan yang diaudit tidak akan dapat dijamin.
  • 24. SIFAT BUKTI ​ ​ Bukti audit pendukung laporan keuangan: 1. bukti fisik 2. bukti konfirmasi 3. bukti dokumenter 4. bukti representasi atau pernyataan tertulis baik dari manajemen maupun dari spesialis 5. perhitungan sebagai bukti matematis 6. bukti lisan 7. bukti analitis 8. bukti analitis dan perbandingan 9. struktur pengendalian intern
  • 25. SIFAT BUKTI ​ ​ Keputusan yang perlu diambim dalam proses pengumpulan bukti 1. penentuan prosedur audit 2. penentuan besarnya sampel 3. penentuan elemen tertentu yang harus dipilih sebagai sampel 4. penentuan waktu pelaksanaan prosedur audit
  • 26. ​ ​ PROSEDUR AUDIT Tujuan melakukan prosedur audit: 1. Mendapatkan pemahaman entitas dan lingkungannya untuk menilai resiko salah saji material 2. Menguji keefektifan operasi pengendalian 3. Mendukung asersi atau mendeteksi salah saji material
  • 27. ​ Prosedur audit untuk mengumpulkan bukti audit: 1. Inspeksi terhadap dokumen dan catatan 2. Inspeksi terhadap aktiva berwujud 3. Observasi 4. Pengajuan pertanyaan 5. Konfirmasi 6. Rekalkulasi 7. Melakukan ulang (reperformance) 8. Prosedur analitis 9. Teknik audit berbasis komputer (CAATs)
  • 28. ​ KLASIFIKASI PROSEDUR AUDIT 1. Prosedur untuk memperoleh pemahaman struktur pengendalian internal Terhadap lingkungan pengendalian, sistem akuntansi, dan prosedur pengendalian 2. Pengujian pengendalian Terhadap rancangan dan pelaksanaan prosedur pengendalian 3. Pengujian substantif Berupa pengujian rinci dan prosedur analitis pada saldo akun, transaksi, dan unsur pengungkapan laporan keuangan
  • 29. ​ EVALUASI BUKTI AUDIT a.Evaluasi Bukti audit berguna untuk menyiapkan laporan audit yang tepat. b. Evaluasi dilakukan selama audit atau dilakukan pada akhir pekerjaan lapangan. c. Proses evaluasi dilakukan secara obyektif, hati-hati, dan menyeluruh. Apalagi apabila menghadapi situasi beresiko besar
  • 30.