SlideShare a Scribd company logo
1 of 77
AUDIT SIKLUS PENDAPATAN
1. SIFAT SIKLUS PENDAPATAN::
1. SIFAT SIKLUS PENDAPATAN

Siklus pendapatan (revenue cycle) perusahaan terdiri dari
 Siklus pendapatan (revenue cycle) perusahaan terdiri dari
aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan pertukaran barang
 aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan pertukaran barang
dan jasa dengan pelanggan dan penagihan pendapatan dalam
 dan jasa dengan pelanggan dan penagihan pendapatan dalam
bentuk kas.
 bentuk kas.
Kelompok transaksi yang termasuk dalam siklus pendapatan
 Kelompok transaksi yang termasuk dalam siklus pendapatan
adalah
 adalah
1.Penjualan kredit yaitu penjualan yang dilakukan dengan
 1.Penjualan kredit yaitu penjualan yang dilakukan dengan
hutang
 hutang
2.Penerimaan kas yaitu penagihan piutang dan penjualan
 2.Penerimaan kas yaitu penagihan piutang dan penjualan
tunai
 tunai
3.Penyesuaian penjualan yaitu potongan, retur penjualan dan
 3.Penyesuaian penjualan yaitu potongan, retur penjualan dan
pengurangan harga serta piutang tak tertagih (penyisihan dan
 pengurangan harga serta piutang tak tertagih (penyisihan dan
penghapusan)
 penghapusan)
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI YANG
         MEMBENTUK SIKLUS PENDAPATAN



1. Sistem penjualan kredit, yang terdiri dari prosedur :
    1. Prosedur order penjualan
    2. Prosedur persetujuan kredit
    3. Prosedur pengiriman barang
    4. Prosedur penagihan
    5. Prosedur pencatatan piutang
    6. Prosedur pencatatan penadapatan penjualan kredit
    7. Prosedur pencatatan kos produk jadi yang dijual.
2. Sistem penjualan tunai, yang terdiri dari jaringan prosedur :

   1.    Prosedur order penjualan,
   2.    Prosedur penerimaan kas
   3.    Prosedur penyerahan barang
   4.    Prosedur pencatatan penerimaan kas
   5.    Prosedur pencatatan pendapatan penjualan tunai
   6.    Prosedur pencatatan kos produk jadi yang dijual
3. Sistem retur penjualan, yang terdiri dari prosedur :
   1. Prosedur penerimaan barang
   2. Prosedur pencatatan piutang usaha
   3. Prosedur pencatatan retur penjualan
4. Sistem pencadangan kerugian piutang, yang terdiri dari
prosedur :
   1. Prosedur pembuatan bukti memorial
   2. Prosedur pencatatan cadangan kerugian piutang
5. Sistem penghapusan piutang, yang terdiri dari prosedur :
   1. Prosedur pembuatan bukti memorial
   2. Prosedur pencatatan penghapusan piutang
Akun-Akun Pendapatan yang Terkait:

•   Transaksi Pendapatan :   •   Debet:                      •   Kredit:

     – Penjualan Kredit           – Piutang Us aha               – Penjualan
                                  – Harga Pokok Penjualan        – Persediaan

     – Penerimaan Kas             – Kas                          – Piutang Usaha
                                  – Potongan Penjualan

     – Retur Penjualan dan        – Retur dan Rabat              – Piutang Usaha
       Potongan Lain lain           Penjualan
       (rabat)

     – Pencadangan /              – Biaya Kerugian Piutang       – Cadangan
       Penyisihan Kerugian                                         Kerugian Piutang
       Piutang

     – Penghapusan Piutang        – Cadangan /Penyisihan         – Cadangan /
                                    Kerugian Piutang               Penyisihan
                                                                   Kerugian Piutang
2. Tujuan Audit Siklus Pendapatan ::
2. Tujuan Audit Siklus Pendapatan

Tujuan audit siklus pendapatan berkaitan dengan perolehan
 Tujuan audit siklus pendapatan berkaitan dengan perolehan
bukti kompeten yang mencukupi tentang setiap asersi laporan
 bukti kompeten yang mencukupi tentang setiap asersi laporan
keuangan yang signifikan menyangkut saldo dan transaksi siklus
 keuangan yang signifikan menyangkut saldo dan transaksi siklus
pendapatan
 pendapatan
 KELOMPOK        TUJUAN AUDIT TERHADAP                  TUJUAN AUDIT
   ASERSI         GOLONGAN TRANSAKSI                 TERHADAP SALDO AKUN
Keberadaan       1. Transaksi penjualan kredit dan 1. Menekankan      apakah
atau keterjadian    tunai mencerminkan produk /       Saldo piutang dagang
                    barang yang diserahkan / dikirim
                                                      yang tercatat menggam
                      kepada customer / pelanggan
                    selama periode yang diaudit.      barkan jumlah yang
                                                       harus          dibayar
               2. Transaksi penerimaan kas yang        pelanggan pada tanggal
                  tercatat menggambarkan kas           neraca.
                  yang diterima selama periode,
                  baik yang berasal dari penjualan
                  tunai maupun penjualan kredit
KELOMPOK       TUJUAN AUDIT TERHADAP               TUJUAN AUDIT
  ASERSI         GOLONGAN TRANSAKSI             TERHADAP SALDO AKUN

              3. Transaksi         adjustment
                 penjualan      mencerminkan
                 penguranagan       penjualan
                 karena    retur   penjualan,
                 pencadangan         kerugian
                 piutang dan penghapusan
                 piutang yang diotorisasi
                 selama periode yang diaudit.

Kelengkapan   1. Semua           transaksi 1. Menekankan
                 penjualan, penerimaan        apakah      seluruh
                 tunai dari penagihan         saldo       Piutang
                 dan penjualan tunai,         usaha           yang
                 adjustment       terhadap    semestinya
                 penjualan yang terjadi       tercantum    dalam
                 selama periode yang          lap   keu    sudah
                 diaudit telah dicatat.       benarbenar dicatat
                                              dan disajikan pada
                                              tanggal neraca.
KELOMPOK        TUJUAN AUDIT TERHADAP       TUJUAN AUDIT TERHADAP
   ASERSI        GOLONGAN TRANSAKSI                SALDO AKUN

Hak dan      1. Entitas memiliki hak atas 1. Piutang usaha pada
Kewajiban       piutang usaha dan kas          tanggal        neraca
                sebagai     hasil      dari    mencerminkan klaim
                transaksi dalam siklus         resmi entitas kepada
                pendapatan.                    customers.
Penilaian    1. Semua             transaksi 1. Apakah piutang usaha
atau alokasi    penjualan dan adjustment       mencerminkan     klaim
                penjualan telah dicatat        yang baik pada tanggal
                dalam jurnal, diringkas,       neraca   dan    sesuai
                                               dengan jumlah buku
                dan diposting ke dalam         pembantu piutang.
                akun yang benar.
                                            2. Cadangan           kerugian
                                               piutang      mencerminkan
                                               estimasi yang masuk akal
                                               tentang perbedaan antara
                                               jumlah     piutang    bruto
                                               dengan nilai piutang usaha
                                               bersih      yang      dapat
                                               direalisasikan.
KELOMPOK ASERSI        TUJUAN AUDIT                     TUJUAN AUDIT
                  TERHADAP GOLONGAN               TERHADAP SALDO AKUN
                         TRANSAKSI

Penyajian dan     1. menghimpun           bukti   Piutang usaha diidentifikasi
Pengungkapan         apakah transaksi dan         dan diklasifikasi dengan
                     saldo yang tercatat telah    semestinya dalam neraca.
                     tepat    diklasifikasikan,
                                                  Pengungkapan        memadai
                     dijelaskan,           dan
                                                  telah    dibuat     berkaitan
                     diungkapkan         dalam    dengan piutang usaha yang
                     neraca                       digadaikan atau dijaminkan.

                  2. Rincian        transaksi
                     penjualan dan adjusment
                     penjualan mendukung
                     penyajian         angka
                     penjualan dan piutang
                     usaha dalam laporan
                     keuangan,           baik
                     klasifikasinya maupun
                     pengungkapannya.
3. Materialitas
Total pendapatan dijadikan ukuran yang materialitas karena
dapat menimbulkan piutang usaha dan kas akhir serta arus kas
dari operasi. Piutang usaha yang disebabkan oleh transaksi
penjualan kredit hampir selalu bersifat material terhadap neraca.

Faktor-faktor yang mendorong manajemen untuk mensalah
sajikan asersi siklus pendapatan yaitu :
menyatakan pendapatan yang terlalu tinggi dan menyatakan
terlalu tinggi kas atau piutang kotor
terlalu rendah penyisihan piutang tak tertagih.
4. Risiko Bawaan
Faktor-faktor yang mendorong manajemen untuk mensalah sajikan
asaersi siklus pendapatan yaitu menyatakan pendapatan yang terlalu
tinggi dan menyatakan terlalu tinggi kas atau piutang kotor atau
terlalu rendah penyisihan piutang tak tertagih

Faktor-faktor lain yang dapat menimbulkan salah saji dalam asersi siklus
pendapatan:

Volume transaksi penjualan, penerimaan kas dan penyesuaian penjualan yang
tinggi.
Penentuan waktu pengakuan pendapatan berkaitan dengan standar akuntansi
yang ambigu, dilakukan estimasi, dan kompleksitas perhitungan
Mengklasifikasikan piutang sebagai piutang lancar atau tidak lancar karena sifat
penagihannya.
Transaksi penerimaan kas menghasilkan aktiva likuid yang sangat diminati
Adanya potensi terjadi manipulasi dalam transaksi penyesuaian penjualan untuk
menutupi korupsi
5. STRATEGI AUDIT
Tingginya risiko bawaan siklus ini menyebabkan banyak perusahaan
memprio-ritaskan atau memperluas struktur pengendalian intern siklus
pendapatan untuk mencegah dan mendeteksi salah saji. Risiko
pengendalian asersi keberadaan dan keterjadian, kelengkapan, penilaian
dan pengalokasian yang berkaitan dengan transaksi dan rekening siklus
pendapatan dapat dikurangi secara signifikan. Strategi audit yang sering
dipakai adalah Pendekatan Tingkat Risiko Pengendalian yang Ditetapkan
Lebih Rendah (Low Assesed Level Of Control Risk)
Dalam strategi pendekatan tingkat risiko pengendalian yang ditetapkan
lebih rendah, auditor lebih banyak mengandalkan pengujian pengendalian.
Jadi apabila auditor yakin bahwa struktur pengendalian intern klien sangat
baik dan dapat mencegah serta mendeteksi salah saji, maka auditor perlu
menguji kelayakan keyakinannya tersebut
Untuk asersi hak dan kewajiban, dan pelaporan dan pengungkapan, auditor
menggunakan primarily substantive approach. Pada strategi ini auditor lebih
banyak melakukan pengujian substantif
6. PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN

  Pemahaman Struktur Pengendalian Intern :
  1.Strategi Primarily Substantive Approach
  2.Lower Assesed Level Of Control Risk

  Pemahaman terhadap Struktur Pengendalian Intern klien
  dilakukan dengan :
  1.melaksanakan penelaahan pengalaman terdahulu dengan
  klien,
  2.wawancara dengan pihak manajemen dan personel yang
  terkait,
  3.inspeksi data-data manual, dan
  4.observasi aktivitas dan kegiatan dalam siklus pendapatan.

  Metode Pemahaman Struktur Pengendalian            Intern   :
  kuesioner, flowchart dan narasi deskriptif
7. PERTIMBANGAN AKTIVITAS PENGENDALIAN - TRANSAKSI PENJUALAN KREDIT
Aktivitas pengendalian sistem penjualan kredit diperlukan untuk menghindari
kemungkinan adanya salah saji dalam transaksi-transaksi yang terkait dengan
pendapatan

Secara Umum aktivitas pengendalian yang dapat mencegah terjadinya salah saji
dalam siklus pendapatan antara lain adalah: (Kekuatan Pengendalian Intern)
1.Pemisahan Fungsi     === Terdapat pemisahan antara fungsi penjualan,
penyimpanan, pengiriman, penagihan, dan pencatat piutang dagang
2.Akses Terhadap Aktiva ===Kartu piutang diselenggarakan oleh karyawan
yang tidak memiliki akses terhadap kas
3.Otorisasi===Penggunaan dokumen yang telah diotorisasi oleh pejabat yang
berwenang.
Penjualan kredit disetujui sebelum dilakukan pengiriman barang
Pesanan penjuaian memiliki persetujuan
Memo kredit memiliki persetujuan
4.   Pengeluaran barang yang hanya didasarkan pada dokumen yang terkait
     seperti surat order pengiriman.
5.   Pencatatan===Setiap pencatatan yang harus dilandasi oleh dokumen
     sumber (faktur penjualan) dan dokumen pendukung yang lengkap.
 Faktur penjualan bernomor urut tercetak dan penggunaannya diawasi.
 Dokumen pengiriman bernomor urut.
 Secara periodik dilakukan klasifikasi umur piutang
 Secara periodik diiakukan rekonsiliasi antara rekening pembantu
     piutang dagang dengan rekening kontrolnya.
PEMBAHASAN AKTIVITAS PENGENDALIAN -
    TRANSAKSI PENJUALAN KREDIT

 Pembahasan mengenai aktivitas pengendalian
 dimulai dengan :
 1.Identifikasi berbagai dokumen dan catatan
 yang digunakan dalam pengolahan transaksi.
 2.Pembahasan mengenai fungsi-fungsi yang
 terlibat dalam sistem penjualan kredit
 3.Prosedur penjualan kredit
 4.Bagan alir (Flowchart)
1. Identifikasi berbagai dokumen dan catatan yang digunakan dalam
   pengolahan transaksi (Tergantung dari jenis usaha )
  Dalam transaksi penjualan kredit, dibagi atas dua yaitu :
  1.Dokumen Sumber (source documents), yaitu dokumen yang dipakai sebagai dasar
  pencatatan ke dalam catatan akuntansi.
  2.Dokumen Pendukung (corroborating documents), yaitu dokumen yang
  membuktikan validitas terjadinya transaksi.
        Transaksi          Dokumen Sumber                 Dokumen Pendukung
  Penjualan Kredit     Faktur Penjualan          Surat Order Pengiriman
                                                 Surat Muat (bill of loading)

  DOKUMEN :
  1.Order pelanggan
  2.Order penjualan
  3.Dokumen pengiriman
  4.Faktur penjualan atau sales invoice

  CATATAN AKUNTANSI
  1.Jurnal penjualan
  2.Buku pembantu piutang dagang
  3.File transaksi penjualan (pada sistem EDP)
a. Order pelanggan, yaitu suatu permintaan barang dagang yang
   dilakukan oleh konsumen atau pelanggan. Permintaan tersebut
   dapat dilakukan melalui telepon, surat (mail order), alat
   elektronik atau akses komputer pelanggan ke komputer
   perusahaan, melalui salesman, atau cara lainnya.

b. Order penjualan, yaitu formulir yang digunakan sebagai
   dasar pemrosesan intern atas order pelanggan. Dokumen ini
   mencatat deskripsi, kuantitas, dan informasi lain mengenai
   barang yang dipesan pelanggan. Dokumen ini sering
   digunakan untuk menunjukkan telah adanya persetujuan
   penjualan secara kredit atas pelanggan yang bersangkutan dan
   otorisasi pengiriman barang.
c. Dokumen pengiriman, yaitu dokumen yang disiapkan pada saat
   pengiriman yang mengindikasikan deskripsi barang dagang, kuantitas
   yang dikirimkan, tanggal pengiriman, dan data lain yang relevan.
   Dokumen aslinya dikirimkan kepada pelanggan sedangkan beberapa
   tembusannya disimpan perusahaan. Pengiriman barang dagang kadang
   dilakukan oleh perusahaan jasa pengiriman. Dalam hal ini, maka
   dokumen pengiriman berfungsi sebagai bill of lading, yaitu suatu
   kontrak tertulis antara pengangkut dan penjual (perusahaan) mengenai
   penerimaan dan pengiriman barang.

d. Faktur penjualan atau sales invoice, yaitu dokumen yang
   mengindikasikan data-data penting mengenai suatu penjualan. Data-
   data tersebut meliputi deskripsi dan kuantitas barang yang dijual,
   tanggal penjualan, harga jual termasuk biaya pengangkutan dan
   asuransi, dan data relevan lainnya. Dokumen ini digunakan untuk
   menagih pelanggan dan berfungsi juga sebagai dokumen dasar
   penjurnalan penjualan.
e. Jurnal penjualan. Jurnal digunakan untuk mencatat transaksi penjualan secara
   lengkap. Biasanya penjurnalan dilakukan tidak untuk setiap transaksi
   penjualan.
   Penjurnalan penjualan sering dilakukan dengan metode batch yaitu faktur
   penjualan yang terjadi pada suatu hari dikumpulkan dan dijumlahkan,
   kemudian dilakukan penjurnalan sekaligus.

f. Buku pembantu piutang dagang yang berisi informasi mengenai pelanggan
   dengan siapa transaksi dilakukan (nama pelanggan), berapa saldo piutang
   dagang, penerimaan kas dan retur penjualan pelanggan tersebut, dan
   pembatasan jumlah piutang dagang atau limit kredit. Dalam sistem PDE atau
   pengolahan data elektronis, buku pembantu piutang dagang ini berupa master
   file piutang dagang.

g. File transaksi penjualan (pada sistem EDP) yaitu file komputer untuk
   transaksi penjualan yang telah terlengkapi. Perusahaan menggunakan file ini
   untuk mencetak faktur penjualan dan jurnal penjualan, dan memperbaharui
   master file piutang dagang, persediaan dan jurnal umum.
h. Daftar harga barang dagangan, yaitu daftar yang berisi
   harga yang diijinkan atau terotorisasi untuk setiap barang
   dagang yang siap dijual. Pada sistem PDE, harga terotorisasi
   ini sudah dimasukkan pada master file komputer perusahaan
   seperti yang terdapat di kasa supermarket atau department
   store yang besar.

i. Laporan bulanan yaitu dokumen atau laporan yang dikirim
   kepada pelanggan mengenai saldo awal piutang dagang atas
   setiap pelanggan, transaksi-transaksi yang dilakukan pada
   bulan tersebut lengkap dengan tanggal dan jumlah setiap
   transaksi, pembayaran kas yang diterima dan memo
   kredityang dikeluarkan, serta saldo akhir piutang dagang
   pelanggan tersebut
2. Pembahasan mengenai fungsi-fungsi yang terlibat dalam
   sistem penjualan kredit

    Pemahaman fungsi-fungsi yang terlibat dalam siklus penjualan kredit,
    sangat berguna untuk memahami bagaimana audit siklus ini dilaksanakan

      Fungsi yang terlibat dalam pengolahan transaksi penjualan
      kredit meliputi:
      •Fungsi penerima order pelanggan.
      •Fungsi persetujuan kredit.
      •Fungsi pemenuhan order penjualan.
      •Fungsi pengiriman barang dagangan.
      •Fungsi penagihan pada pelanggan.
      •Fungsi pencatat penjualan.
Fungsi Penerima Order Pelanggan

Fungsi penerima order pelanggan bertugas untuk menerima order pelanggan.
Permintaan barang dagang oleh pelanggan melalui order pelanggan merupakan
titik awal siklus ini. Fungsi ini harus mengecek layak tidaknya order tersebut
diterima sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan manajemen. Pengecekan
tersebut dapat dilaksanakan dengan cara melacak ada tidaknya nama pelanggan
dalam daftar pelanggan atau dalam master file piutang dagang.

Apabila ada pelanggan baru yang mengirimkan order pelanggan, maka
diperlukan otorisasi dari supervisor dari departemen order penjualan. Otorisasi
ini dimaksudkan untuk mencegah order fiktif baik yang dilakukan karyawan
perusahaan maupun pihak luar. Sebagai contoh pesaing perusahaan dapat
melakukan order fiktif dalam jumlah besar dengan tujuan untuk mengacaukan
manajemen persediaan perusahaan. Atas order pelanggan yang disetujui,
dibuatkan order penjualan. Order penjualan ini digunakan sebagai dasar
pemrosesan intern atas order pelanggan. Disamping itu, or-der penjualan
merupakan titik awal dari audit trail atau jejak audit bukti dokumenter yang
mendukung asersi keberadaan atau keterjadian transaksi penjualan.
Fungsi Persetujuan Kredit
Fungsi persetujuan kredit dipegang oleh departemen kredit yang bertugas untuk
menentukan layak tidaknya suatu penjualan kredit dilakukan sesuai kebijakan kredit
dari manajemen. Di samping itu, limit kredit yang diberikan atas setiap pelanggan harus
diperhatikan. Salah satu kesulitan yang ada adalah menentukan kelayakan pemberian
kredit kepada pelanggan baru. Untuk mengatasi hal ini, perusahaan dapat melakukan
konfirmasi kredibilitas dan bonafiditas pelanggan baru tersebut kepada pihak ketiga.
Cara lain adalah dengan meminta pelanggan mencantumkan NPWP (Nomor Pokok
Wajib Pajak) pelanggan baru tersebut.

Persetujuan kredit dapat dinyatakan melalui penandatanganan bagian kredit atas order
penjualan. Setelah itu, order penjualan dikembalikan lagi kepada bagian order
penjualan untuk diproses lebih lanjut. Praktik yang lemah dalam fungsi ini akan
mengakibatkan banyaknya piutang dagang yang tidak dapat ditagih. Oleh karena itu,
pengendalian persetujuan kredit dirancang untuk mengurangi risiko piutang tak
tertagih, Pengendalian persetujuan kredit dapat dijadikan bahan pertimbangan
mengenai wajar tidaknya penentuan jumlah cadangan piutang tak tertagih. Dengan
demikian, pengendalian tersebut dapat mendukung bukti mengenai asersi penilaian
atau pengalokasian saldo piutang dagang bersih.
Fungsi Pemenuhan Order Penjualan
Fungsi pemenuhan order penjualan dipegang oleh bagian gudang. Berdasar tembusan
order penjualan dari bagian penjualan atau departemen order penjualan, bagian gudang
mengeluarkan barang dagang sesuai kuantitas dan keterangan lain yang tercantum dalam
order penjualan. Prosedur pengendalian ini dirancang untuk mencegah pengeluaran
barang dagang yang tidak sesuai otorisasi. Salah satu tembusan order penjualan akan di
simpan bagian gudang. Tembusan order penjualan ini dapat digunakan sebagai bukti
bahwa pengeluaran barang gudang telah nyata dilakukan dan berdasar prosedur yang
tepat. Hal ini merupakan salah satu pendukung bukti dokumenter mengenai asersi
keberadaan atau keterjadian.
Fungsi Pengiriman Barang Dagang
Fungsi pengiriman barang dagangan harus dipisahkan dari ketiga fungsi sebelumnya.
Pemisahan ini dimaksudkan untuk mencegah pengiriman barang dagang yang tanpa
otorisasi. Petugas bagian pengiriman harus melakukan pemeriksaan independen sebelum
mengirimkan barang. Pemeriksaan ini ditujukan untuk menentukan bahwa barang yang
diterima dari gudang didukung oleh formulir order penjualan yang telah disetujui, dan
kesesuaian barang yang diterima dengan rincian barang dalam or­der penjualan. Fungsi
pengiriman juga menyiapkan dan mengisi dokumen pengiriman. Dokumen pengiriman ini
akan dipakai sebagai bukti bahwa barang benar­benar telah dikirimkan. Oleh karena itu,
dokumen ini merupakan salah satu bukti dokumenter untuk mendukung asersi
keberadaan atau keterjadian transaksi penjualan. Perbandingan secara periodik atas arsip
dokumen pengiriman dengan order penjualan dapat menghasilkan bukti mengenai asersi
kelengkapan. Seperti telah dinyatakan dalam bagian tujuan audit, asersi kelengkapan
menyatakan bahwa semua transaksi penjualan, baik secara kredit maupun tunai, yang
terjadi selama periode sudah dicatat. Apabila berdasar pembandingan tersebut, diperoleh
hasil bahwa seluruh dokumen pengiriman didukung oleh order penjualan, maka hal
tersebut mengindikasikan adanya kelengkapan pencatatan transaksi penjualan
Fungsi Penagihan Pada Pelanggan
Fungsi penagihan pada pelanggan bertanggung jawab untuk membuat dan
mengirimkan faktur penjualan bernomor urut kepada pelanggan. Penagihan ini harus
dilaksanakan dengan efektif, efisien, dan tepat waktu. Aspek yang penting dalam
penagihan adalah memastikan bahwa:
a.       Pelanggan ditagih atas seluruh pengiriman,
b.       Tidak ada pengiriman yang sudah ditagih dan dilunasi, tetapi ditagih lagi,
c.       Ketepatan jumlah rupiah yang ditagih.


Fungsi ini menerima tembusan dokumen pengiriman barang dagang, kemudian
melakukan pemeriksaan kesesuaian dokumen pengiriman dengan order penjualan
yang disetujui. Fungsi ini harus melakukan pengecekan independen atas penentuan
harga, dan perhitungan matematis setiap faktur penjualan. Pengendalian yang
diterapkan dalam fungsi penagihan pada pelanggan membantu memastikan
ketepatan faktur penjualan yang dipakai untuk mencatat penjualan. Pengendalian
tersebut berkaitan erat dengan asersi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan,
dan penilaian atau pengalokasian dalam transaksi penjualan
Fungsi Pencatat Penjualan
Pengendalian yang diterapkan dalam fungsi ini, antara lain:
a.        Pencatatan jurnal penjualan berdasar faktur penjualan yang telah dibandingkan
dengan dokumen pengiriman dan order penjualan.
b.        Penjurnalan dilaksanakan berdasar faktur penjualan yang bernomor urut.
c.        Penggunaan kode faktur yang berguna untuk mengklasifikasikan rekening.
d.        Pengecekan kesesuaian total jumlah rupiah faktur yang diolah, dengan jumlah
yang dicatat.
e.        Pemisahan tugas pencatatan dengan fungsi­fungsi yang lain.
f.        Penggunaan bagian perhitungan dalam memberikan kode atau klasifikasi faktur
dan persetujuan yang independen dari supervisor.
g.        Pembatasan akses atas fasilitas pencatatan penjualan untuk mencegah
penjurnalan yang tanpa otorisasi.
h.        Pengecekan independen secara periodik atas kesesuaian jumlah yang tercantum
dalam buku pembantu piutang dagang, dengan jumlah yang dinyatakan dalam buku besar.
i. Pengiriman laporan pelanggan bulanan.
ILUSTRASI PELAKSANAAN PENJUALAN KREDIT

Dalam praktik ada berbagai macam variasi sistem yang digunakan untuk melaksanakan
fungsi penjualan kredit. Di dalam buku ini, dijelaskan sistem penjualan kredit yang sudah
memanfaatkan fasilitas komputer. Pertama­tama, order pelanggan diterima oleh pegawai
bagian penerima order. Berdasarkan order pelanggan tersebut, pegawai bagian order
penjualan mengakses secara on-line dengan program tertentu untuk menentukan
persetujuan dan memperoleh informasi bahwa order tersebut tidak melebihi batas kredit
yang disyaratkan. Program yang digunakan secara otomatis mengakses ke persediaan
barang dagangan untuk meyakinkan bahwa barang yang dipesan oleh pembeli ada di
gudang. Bila order tersebut diterima, program komputer akan menampilkan pembuatan
surat order penjualan yang kemudian akan dibuatkan print out-nyn dengan tembusan
sesuai kebutuhan. Bila order di tolak, program komputer akan memberikan alasan
penolakan permintaan dari pelanggan. Tembusan dari order penjualan yang telah disahkan
diserahkan pada bagian gudang untuk menyiapkan barang dan mempersiapkan pengiriman.
Untuk proses pengiriman, dilakukan cek yang independen untuk menentukan kesesuaian
antara barang yang disiapkan dengan or­der penjualan. Dengan menggunakan terminal on-
line dan program pengiriman, diakses data order penjualan dari penerimaan order dan
memasukkan data­data pengiriman barang. Selanjutnya, komputer akan mentransfer data
tersebut ke dalam data pengiriman barang dan memberi perintah untuk mencetak
dokumen pengiriman barang
Bagian penagihan membandingkan antara dokumen pengiriman dan order penjualan.
Bagian penagihan menyusun data­data tersebut secara batch dan mempersiapkan total
batch secara manual. Melalui terminal on-line, diakses data pengiriman dari tiap transaksi
dan digunakan untuk membuat faktur penjualan dengan menggunakan harga yang
terdapat dalam master file harga barang. Bila proses billing telah selesai, program
komputer membukayz/e transaksi penjualan. Bila semua transaksi penjualan telah
diproses, program billing akan membuat perbandingan antara hasil pemrosesan komputer
dengan batch manual yang dibuat oleh pegawai bagian billing. Bila terjadi perbedaan maka
pegawai bagian ini bertanggung jawab untuk melakukan koreksi sebelum proses
selanjutnya dijalankan. Akhirnya, faktur penjualan dicetak di departemen EDP dan
didistribusikan pada bagian­bagian yang membutuhkan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada bagan alir berikut ini.
BAGAN ALIR - TRANSAKSI PENJUALAN KREDIT

       BAGIAN ORDER PENJUALAN
PENGHIMPUNAN DAN PENDOKUMENTASIAN PEMAHAMAN

Review Pendahuluan (Preliminary Review)
Auditor berusaha memahami sistem pengendalian intern dengan mengembangkan
pemahaman atas lingkungan pengendalian klien dan aliran transaksi baik kredit
maupun kas. Tujuan dari review pendahuluan adalah menentukan apakah keyakinan
atas pengendalian intern layak dan membatasi pengujian substantif atas penjualan,
piutang dagang dan penerimaan kas. Bila hasil review pendahuluan disimpulkan
bahwa sistem pengendalian intern perusahaan tidak mencukupi maka dokumentasi
sistem dibatasi pada memorandum yang menggambarkan alasan keputusan untuk
tidak meneruskan pertimbangan atas sistem pengendalian intern. Jika sistem
pengendalian intern mencukupi, auditor meneruskan dengan dokumentasi sistem.



Dokumentasi Sistem
Biasanya, auditor mendokumentasikan pemahaman terhadap sistem pengendalian
intern dengan flowchart, kuesioner dan deskripsi naratif. Flowchart umumnya
menyediakan deskripsi sistem pengendalian intern dengan singkat, inf ormatif dan
tidak ambigu (bias). Flowchart digunakan kalau suatu enritas mempunyai sistem
yang kompleks dan volume transaksi yang diproses besar. Kuesioner didesain untuk
mendeteksi ketidakefisienan. Kuesioner diberikan dengan jawaban Yes, No dan N/A
(Not Appli-cable)
Berikut adalah contoh pertanyaan dalam kuesioner transaksi penjualan kredit:
  FUNGSI                        CONTOH PERTANYAAN
Penerima Order       Apakah order pelanggan dibandingkan daftar pelanggan yang
Pelanggan            telah disetujui?
                     Apakah diperlukan otorisasi supervisor atas setiap order
                     pelanggan dari pelanggan yang baru?
                     Apakah formulir order penjualan disiapkan atas setiap order
                     pelanggan yang disetujui?
Persetujuan Kredit   Apakah pengecekan kredit dilakukan terhadap semua klien
                     baru? Apakah dalam setiap persetujuan kredit, karyawan
                     memperhatikan limit kredit pelanggan yang bersangkutan?
                     Apakah ada otorisasi atau tanda tangan bagian kredit atas setiap
                     persetujuan kredit?
Pemenuhan Order      Apakah formulir order penjualan yang disetujui, disyaratkan
Pelanggan            sebelum order dipenuhi dan barang dikeluarkan? Apakah bagian
                     gudang hanya mengeluarkan barang sesuai kuantitas dan
                     keterangan lain yang tercantum dalam order penjualan.

Pengiriman Barang Apakah pemeriksaan independen dilakukan atas kesesuaian
Dagangan          barang yang diterima dari gudang dengan formulir order
                  penjualan yang telah disetujui? Apakah dokumen pengiriman
                  dibuat atas setiap pengiriman?
Penagihan pada       Apakah dilakukan penandingan atau pengecekan kesesuaian antara
Pelanggan            dokumen pengiriman dengan order penjualan yang disetujui?
                     Apakah dilakukan penandingan faktur penjualan dengan dokumen
                     pengiriman?
                     Apakah dilakukan pengecekan independen atas penentuan harga,
                     dan ketepatan perhitungan matematis setiap faktur penjualan?

Pencatatan Penjualan Apakah jurnal penjualan dicatat berdasar faktur penjualan yang
                     sesuai dengan dokumen pengiriman dan order penjualan?
                     Apakah terdapat pengecekan kesesuaian total jumlah rupiah faktur
                     penjualan yang diolah, dengan jumlah yang dicatat?
                     Apakah ada pemisahan tugas pencatatan atau penjurnalan penjualan
                     dengan fungsi yang lain?
                     Apakah ada pembatasan akses atas pencatatan penjualan?
                     Apakah ada pengecekan independen secara periodik atas kesesuaian
                     jumlah yang tercantum dalam buku pembantu piutang dagang dan
                     dalam jurnal umum?
                     Apakah laporan pelanggan bulanan dikirimkan kepada pelanggan?
Deskripsi Naratif
Menjelaskan kondisi sistem pengendalian intern dalam bentuk
tulisan. Naratif sangat sulit untuk disusun dan dipahami secara
komprehensif. Oleh karena itu, deskripsi naratif biasa
digunakan untuk tahap yang tidak kompleks dan transaksi yang
terkait tidak material, misalnya kas kecil.

Mengevaluasi Bagan Alir Transaksi
Auditor menguji pemahamannya mengenai sistem dengan
melakukan evaluasi bagan alir transaksi. Sebagai contoh,
auditor dapat memilih transaksi penjualan dan melakukan
tracing dari order pelanggan sampai penerimaan kas.
PENETAPAN RISIKO PENGENDALIAN

Penetapan risiko pengendalian merupakan proses pengevaluasian
efektivitas kebijakan dan prosedur struktur pengendalian intern dalam
mencegah dan mendeteksi salah saji material dalam laporan keuangan.
Risiko pengendalian ditetapkan untuk setiap asersi laporan keuangan


  Ada lima tahap penetapan risiko pengendalian, yaitu:
  •Mengidentifikasi salah saji potensial yang dapat terjadi.
  •Mengidentifikasi pengendalian yang dapat diterapkan untuk
mencegah dan mendeteksi salah saji.
  •Menghimpun bukti melalui pengujian pengendalian mengenai
apakah rancangan dan operasi pengendalian adalah efektif.
  •Mengevaluasi bukti yang dihimpun.
  •Melakukan penetapan atau penilaian risiko pengendalian.
Pertimbangan Penentuan Risiko Pengendalian

FUNG SI        SALAHSAJI            PENGENDALIAN            PENGUJIAN
               POTENSIAL            YANG PERLU              PENGENDALIAN
                                                            YANG MUNGKIN

Fungsi         Penjualan            Penentuan data          Mengamati
pengolah order dilakukan atas       pelanggan ada di daftar pelaksanaan fungsi
pelanggan      pelanggan yang       pelanggan yang          ini
               tidak terotorisasi   disetujui
Fungsi         Penjualan            Pengecekan limit kredit Memeriksa bukti
persetujuan    dilakukan tanpa      pelanggan untuk setiap pengecekan limit
kredit         persetujuan kredit   penjualan Pengecekan kredit
                                    terhadap pelanggan baru

Fungsi          Barang dikeluarkan Adanya order penjualan   Mengamati karyawan
pemenuhan       dari gudang tanpa yang disetujui untuk      gudang, dalam
order penjualan order terotorisasi setiap pengeluaran       melaksanakan
                                   barang Pemisahan         pemenuhan order
                                   wewenang antara fungsi
                                   pemenuhan order dan
                                   pengiriman barang
Fungsi          Barang dikirim      Pengecekan independen      Memeriksa bukti
pengiriman      tidak sesuai dengan oleh petugas pengirim      pelaksanaan
barang          yang dipesan        atas kesesuaian barang     pengecekan
dagangan                            dari gudang dengan         independen
                                    order penjualan


Fungsi         Penagihan               Mencocokkan dokumen Mengusut (vouching)
penagihan pada dilakukan atas          pengiriman dengan order faktur ke dokumen
pelanggan      transaksi fiktif atau   penjualan untuk setiap pengiriman dan order
               adanya duplikasi        faktur                  penjualan
               penagihan

Fungsi pencatat Faktur tidak           Adanya pengecekan       Menelaah bukti
penjualan       dijurnal/ di-posting   independen kesesuaian   adanya pengecekan
                ke rekening            jurnal penjualan dan    independen
                pelanggan Terjadi      jumlah di-posting ke
                transaksi penjualan    rekening pelanggan
                fiktif                 dengan total seluruh
                                       faktur
PENGUJIAN PENGENDALIAN


Prosedur pengujian pengendalian yang dapat diterapkan untuk
siklus pendapatan dibedakan atas prosedur:
a.     Pengujian pengendalian pengiriman barang dagang
b.     Pengujian pengendalian penagihan
c.     Pengujian pengendalian pencatatan
d.     Pengujian pengendalian retur penjualan
a. Pengujian Pengendalian Pengiriman Barang Dagang

Tujuan pengujian pengendalian adalah
1.menentukan apakah pengiriman barang dagangan hanya didasarkan pada
order penjualan yang disetujui
2.apakah semua pengiriman barang tercatat dan dilakukan penagihan atas
barang tersebut.

 Langkah-langkahnya:
 1.Pilih sampel dokumen pengiriman secara random dari departemen pengiriman
 2.Memeriksa setiap dokumen apakah:
 a. Didukung order penjualan yang terotorisasi
 b. Sesuai dengan deskripsi/ kuantitas barang, tujuan, dan Iain-lain.
 3.Mengusut rincian dalam dokumen pengiriman dengan tembusan dokumen dan
 faktur penjualan terkait dari fungsi penagihan
 4.Mengusut rincian faktur penjualan terkait ke penjurnalan dalam jurnal penjualan dan
 buku pembantu piutang dagang
 5.Mengusut faktur penjualan ke catatan persediaan
 6.Mendokumentasikan setiap temuan penyimpangan yang diperoleh melalui kelima
 langkah di atas
b. Pengujian Pengendalian Penagihan


Langkah-langkahnya:
1.Pilih sampel faktur penjualan secara random dari
departemen penagihan
2.Memeriksa setiap sampel faktur mengenai harga per unit
tertulis dan bandingkan dengan daftar harga terotorisasi
3.Mengusut rincian dalam faktur penjualan ke dokumen
pengiriman
4.Mengusut rincian dalam faktur penjualan terkait ke
penjurnalan dalam jurnal penjualan dan buku pembantu
piutang dagang
5.Mengusut faktur penjualan ke catatan persediaan
6.Mendokumentasikan setiap temuan penyimpangan yang
diperoleh melalui kelima langkah di atas
c. Pengujian Pengendalian Pencatatan

Bertujuan :
1.untuk menentukan apakah semua detail telah diringkas dan secara periodik
direkonsiliasi
2.secara akurat di-posting ke dalam jurnal penjualan, buku besar piutang, dan
buku besar umum.


Langkah-langkahnya:
1.Menelaah bukti prosedur internal mengenai:
a.       Rekonsiliasi ikhtisar penjualan harian dengan total penjurnalan
penjualan oleh personel akuntansi
b.Rekonsiliasi secara periodik total saldo dalam buku pembantu piutang
dagang dengan saldo piutang dagang dalam buku besar
1.Menelaah jurnal penjualan untuk menemukan transaksi yang luar biasa
atau tidak sewajarnya Memeriksa akurasi jurnal penjualan untuk suatu
periode tertentu dan membandingkannya dengan posting ke buku besar
3.Mendokumentasikan setiap temuan penyimpangan yang diperoleh
melalui ketiga langkah di atas
PENGUJIAN PENGENDALIAN RETUR PENJUALAN

Langkah-langkahnya:
1.   Pilih sampel memo kredit secara random
2.   Mengusut rincian memo kredit ke dokumen:
a.   Laporan penerimaan
b.   Catatan persediaan perpetual
c.   Penjurnalan
3.   Menelaah daftar memo kredit yang disetujui untuk menemukan
     transaksi yang tidak wajar
4.   Mendokumentasikan      setiap   temuan      penyimpangan   yang
     diperoleh melalui ketiga langkah di atas.
 Pengujian    ini     memfokuskan   pada   persetujuan   dan
   pencatatan atas memo kredit.
 Kredit memo merupakan dokumen utama dalam pengujian
   ini.   Melakukan     tracing   memo   kredit   ke   laporan
   penerimaan, pencatatan persedian dan piutang dagang
   untuk menentukan apakah barang benar-benar telah
   diterima kembali.
 Review ke register kredit dilakukan untuk menguji apakah
   terjadi kredit yang tidak biasa (misalnya, jumlah kredit
   yang besar dapat menjadi signal tidak tertagihnya piutang)
PENGUJIAN PENGUMPULAN KAS

Pengumpulan Kas:
1.Mengadakan pengecekan secara mendadak terhadap slip deposito dan
cek yang diterima
2.Membandingkan uang yang diterima dengan catatan pada deposito
bank
3.Membandingkan cek penerimaan kas dengan catatan pada buku
pembantu piutang

Deposito
1.Membandingkan jurnal penerimaan kas dengan catatan deposito bulanan dari
bank
2.Meneliti penerimaan kas yang belum tercatat dalam laporan bank merupakan
rekening deposit in transit dan akan dimasukkan dalam rekening pada bulan
berikutnya
3.Melakukan tracing dari jurnal penerimaan kas ke dalam posting di buku besar
4.Mendokumentasikan adany a kelemahan y ang dimiliki
PENGUJIAN PIUTANG YANG TAK TERTAGIH
Pengendalian pengujian kepatuhan atas piutang dagang yang tidak
tertagih memfokuskan pada apakah penghapusan sudah diotorisasi
oleh pejabat yang berwenang
Langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:
1.Mengambil sampel jurnal penghapusan piutang dagang (biasanya auditor
mengambil semua data penghapusan piutang bila penghapusan tersebut bukan
peristiwa yang frekuensi tinggi).
2.Melakukan tracing masing-masing jurnal ke memo untuk penghapusan
piutang yang terkait, menguji apakah memo tersebut sudah diotorisasi
semestinya dan membandingkan antara jumlah yang di otorisasi dengan jumlah
yang dicatat.
3.Melakukan tracing dari jurnal ke buku besar.
4.Menelaah semua jurnal penghapusan untuk item-item yang tidak biasa seperti
besarnya jumlah penghapusan dan meneliti apakah terjadi penghapusan ganda
terhadap konsumen yang sama.
5.Mendokumentasikan kelemahan yang ada
PERTIMBANGAN AKTIVITAS PENGENDALIAN -
    TRANSAKSI PENERIMAAN KAS DARI TRANSAKSI
                PENJUALAN TUNAI
Aktivitas pengendalian diperlukan dalam sistem penjualan tunai ini
untuk menghindari adanya salah saji material yang disebabkan oleh
lemahnya pengendalian yang ada.
Aktivitas pengendalian dapat dilakukan dalam sistem penjualan
tunai ini untuk mengatasi:
1.Penerimaan kas telah disetor ke bank tetapi belum dicatat dalam
jurnal penerimaan kas.
2.Penerimaan kas telah dicatat dalam jurnal penerimaan kas tetapi
belum disetor ke bank.
3.Penerimaan kas telah salah diposting.
4.Penerimaan kas dicatat dalam jurnal dengan jumlah yang salah.
5.Pencatatan penerimaan kas dilakukan pada periode akuntansi
yang salah
1. Identifikasi berbagai dokumen dan catatan yang digunakan dalam
   pengolahan transaksi (Tergantung dari jenis usaha )

  DOKUMEN DAN CATATAN AKUNTANSI
  1.Remittance Advice
  2.Prelist
  3.Kertas perhitungan kas
  4.Laporan ringkasan kas harian
  5.Slip deposit tervalidasi
  6.File transaksi penerimaan kas
  7.Jurnal penerimaan kas
a. Remittance Advice, yaitu dokumen yang dikirim ke pelanggan
    bersama dengan faktur penjualan, untuk dikembalikan bersama
    pembayaran. Dokumen ini digunakan untuk mengindikasikan nama
    pelanggan, nomor faktur penjualan, dan jumlah yang dibayarkan.
    Kegunaan dokumen ini adalah untuk memungkinkan pendepositan
    secara langsung atas uang yang diterima, dan untuk meningkatkan
    pengendalian atas penjagaan aset.
b. Prelist, yaitu daftar penerimaan kas yang diterima melalui pos.
c. Kertas perhitungan kas, yaitu daftar kas dan cek dalam register kas.
d. Laporan ringkasan kas harian, yaitu laporan yang menunjukkan
    total jumlah kas yang diterima kasir melalui kasa atau melalui pos.
e. Slip deposit tervalidasi, yaitu slip setoran uang ke bank yang
   telah divalidasi bank. Dokumen ini digunakan sebagai bukti
   bahwa pendepositan telah benar-benar diterima oleh bank.
f. File transaksi penerimaan kas, (dalam sistem EDP), yaitu file
   komputer yang digunakan untuk menyimpan data transaksi
   penerimaan kas yang tervalidasi.
   Apabila data transaksi penerimaan kas dari pelunasan piutang
   dimasukkan, maka saldo piutang dalam file master piutang
   dagang secara otomatis akan berkurang sejumlah kas yang
   diterima.
g. Jurnal penerimaan kas. Jurnal ini sebenarnya tidak hanya
   digunakan untuk menjurnal kas dari penjualan tunai atau piutang
   dagang, tetapi juga u tuk kas dari sumber penerimaan lainnya
2. Pembahasan mengenai Fungsi -Fungsi dalam Penjualan Tunai

   Fungsi yang terlibat dalam pengolahan transaksi penjualan
   tunai meliputi:
   a.Penerima kas,
   b.Pendepositan kas di bank,
   c.Pencatat penerimaan kas.

 Prosedur pengendalian diterapkan dengan cara:
 a.Pengendalian akses
 b.Pemisahan tugas penjurnal dan pemosting
 c.Pencatatan atau penjualan dilakukan berdasar ikhtisar kas harian
 d.Pengecekan independen atas kesesuaian jumlah penjurnalan dan
 posting dengan prelist atau dengan ikhtisar kas harian dan slip deposit
 tervalidasi
 e.Rekonsiliasi bank periodik oleh karyawan yang tidak terlibat
 transaksi kas.
3. BAG AN ALIR PENJUALAN TUNAI
PENGHIMPUNAN DAN PENDOKUMENTASIAN PEMAHAMAN



Penghimpunan pemahaman dapat dilakukan dengan cara
mengajukan pertanyaan atau wawancara, observasi, menelaah
dokumen, atau menelaah kembali pengalaman audi-tor pada audit
periode sebelumnya dengan klien tersebut.


Dokumentasi pemahaman dilakukan dengan menggunakan
kuesioner, flcavcliart, atau memo naratif
Berikut adalah contoh pertanyaan dalam kuesioner transaksi penerimaan kas:


 FUNGSI                      CONTOH PERTANYAAN

Penerima       Apakah mesin register kas digunakan dalam penjualan melalui
penerimaan kas   kasa?
               Apakah ada pemeriksaan periodik atas prosedur penggunaan
                 register kas?
               Apakah prelist digunakan dalam penerimaan kas melalui pos?
Pendeposit kas   Apakah ada pengecekan independen kesesuaian kas dan cek
di Bank            yang diterima dengan prelist dan kertas perhitungan kas?
                 Apakah kas yang diterima didepositkan ke bank hari itu juga?

Pencatatan       Apakah ada pemisahan tugas antara pencatat penerimaan kas
penerimaan         dengan pemegang kas?
                 Apakah ada pengecekan independen kesesuaian jumlah yang
                   dijurnal, diposting, dan didepositkan dengan ringkasan kas
                   harian?
                 Apakah rekonsiliasi bank independen dilakukan secara
                   periodik?
PENETAPAN RISIKO PENGENDALIAN

FUNGSI       SALAH SAJI           PENGENDALIAN              PENGUJIAN
             POTENSIAL            YANG PERLU                PENGENDALIAN
                                                            YANG MUNGKIN

Penerimaan   Penjualan tunai      Penggunaan mesin          Mengamati prosedur
Kas          tidak dilakukan      register Kas              penjualan tunai
             melalui register kas
                                  Menerapkan pemeriksaan Pengajuan pertanyaan
                                  predikat atas prosedur    kepada supenrisor
                                  penggunaan register kas   mengenai hasil
                                                            pemeriksaan periodik
             Penerimaan kas       Pembuatan prelist         Mengamati pembuatan
             melalui pos hilang   sesegera mungkin atas     prelist
                                  penerimaan kas melalui
                                  pos
Pendepositan   Tidak ada kesesuaian    Mengadakan pengecekan         Memeriksa bukti
kas di Bank    antara kas dan cek      independen kesesuaian kas     mengenai pengecekan
               yang diterima dengan    dan cek yang diterima         independen
               prelist dan kertas      dengan prelist dan kertas
               perhitungan kas         perhitungan kas
               Kas yang diterima       Mengadakan pengecekan         Mengulang kembali
               tidak didepositkan ke   independen atas kesesuaian    pengecekan independen
               bank hari itu juga      slip deposit tervalidasi
                                       dengan ringkasan kas harian
Pencatat       Remittance advices      Mengadakan pengecekan         Memeriksa bukti
Penerimaan     tidak sesuai dengan     independen kesesuaian         mengenai pengecekan
Kas            prelist                 Remittance advices dengan     independen
                                       prelist
               Beberapa penerimaan     Mengadakan pengecekan         Mengulang kembali
               tidak dicatat           independen kesesuaian         pengecekan independen
                                       jumlah dijurnal dan
                                       diposting dengan ringkasan
                                       kas harian
               Penerimaan diposting    Mengirimkan surat             Mengamati pengiriman
               ke akun pelanggan       pernyataan bulanan kepada     surat pernyataan bulanan
               yang salah              pelanggan
Pengujian pengendalian penghimpunan kas dan pendepositan ke bank
meliputi enam langkah berikut:
1.Mengendalikan deposit bank (slip setoran dan cek) sebelum dibawa
personel klien ke bank
2.Membandingkan total jumlah rupiah dalam cek dengan total tercantum
dalam slip deposit
3.Membandingkan cek dengan rincian dalam catatan penerimaan kas dan
buku pembantu piutang dagang, serta menilai kewajaran selang waktu
penerimaan kas dan penyetoran ke bank
4.Membandingkan penjurnalan dalam jurnal penerimaan kas dengan
daftar deposit dalam laporan bank bulanan, serta memastikan bahwa
penerimaan kas yang tidak terdaftar dalam laporan bank sudah terdaftar
dalam laporan bank bulan berikutnya
5.Mengusut total dalam jurnal penerimaan kas dengan posting dalam
buku besar
6.Mendokumentasikan setiap temuan penyimpangan yang diperoleh
melalui kelima langkah di atas
PERTIMBANGAN AKTIVITAS PENGENDALIAN -
          TRANSAKSI PENYESUAIAN PENJUALAN
Transaksi penyesuaian penjualan yang dimaksud di sini meliputi transaksi retur
penjualan dan transaksi penghapusan piutang. Aktivitas pengendalian diperlukan dalam
kedua prosedur ini adalah untuk mencegah adanya kemungkinan salah saji mencakup:



Prosedur retur penjualan:

1.Pemisahan tugas antara fungsi yang berwenang memberi otorisasi transaksi
retur penjualan dengan fungsi yang menangani dan mencatat transaksi tersebut.
2.Penggunaan memo kredit yang diotorisasi oleh pejabat berwenang.
3.Penerimaan barang yang hanya didasarkan pada adanya otorisasi retur
penjualan.
4.Dilakukan perhitungan secara independen atas barang yang diretur.
5.Setiap pencatatan harus dilandasi pada dokumen pendukung yang lengkap
seperti penyesuaian hutang akibat retur penjualan yang didasarkan pada memo
kredit yang telah diotorisasi.
Prosedur penghapusan piutang:
1.Pemisahan fungsi antara fungsi operasional dan
fungsi pencatat.
2.Penggunaan bukti memorial yang terotorisasi.
3.Setiap pencatatan harus dilandasi dengan dokumen
sumber dan dokumen pendukung yang lengkap.
4.Pertanggungjawaban semua bukti memorial secara
periodik
DOKUMEN DAN CATATAN AKUNTANSI
1.Memo kredit
2.Jurnal retur penjualan
3.Formulir otorisasi piutang tak tertagih


1. Memo kredit, yaitu dokumen yang mengindikasikan
   pengurangan pendapatan penjualan karena adanya barang
   terjual yang dikembalikan lagi oleh pelanggan, atau karena
   pemberian potongan penjualan.
   Format dokumen ini mirip dengan faktur penjualan.
   Perbedaan utamanya adalah dokumen ini akan mengurangi
   saldo piutang dagang, sedang faktur penjualan akan
   menambah saldo piutang dagang.
2. Jurnal retur penjualan, jurnal ini digunakan untuk
   mencatat dan merekam retur penjualan. Beberapa
   perusahaan sering menggabungkan jurnal retur penjualan ke
   dalam jurnal penjualan. Jadi, dalam jurnal penjualan sudah
   ada kolom pada sisi kredit untuk mencatat retur penjualan
   ke dalam jurnal penjualan.

3. Formulir otorisasi piutang tak tertagih. Dokumen ini
   hanya dipakai intern dalam perusahaan. Dokumen ini berisi
   otorisasi penghapusan piutang dagang dengan mendebet
   rugi piutang tak tertagih.
   Formulir ini disebut juga memo pengotorisasi penghapusan
   piutang
Fungsi
Transaksi ini melibatkan fungsi penyesuaian penjualan berikut
ini:
1.Pemberian potongan penjualan
2.Pemberian hak retur penjualan
3.Penghapusan piutang dagang
4.Penetapan cadangan kerugian piutang
Pemberian Potongan Penjualan
Pengendalian yang dapat diterapkan adalah adanya otorisasi yang
memadai atas pemberian potongan penjualan, misalnya ada tanda
tangan direktur pemasaran.

Pemberian Hak Retur Penjualan
Pengujian pengendalian dilakukan dengan:
a.Melakukan pengamatan terhadap prosedur persetujuan retur penjualan.
Pengamatan ini ditujukan untuk membuktikan adanya pemisahan fungsi (operasi,
penyimpanan, dan akuntansi) dan transaksi retur penjualan telah dilaksanakan oleh
lebih dari satu unit organisasi sehingga tercipta adanya pengecekan intern.
b.Mengambil sampel transaksi retur penjualan dari jurnal umum dan melakukan
pemeriksaan terhadap dokumen pendukung.
c.Memeriksa penggunaan formulir bernomor urut tercetak dan pertanggungjawaban
formulir tersebut.
d.Mengambil sampei memo kredit dan melakukan pengusutan ke dokumen dan
catatan akuntansi.
e.Memeriksa adanya pengecekan independen terhadap posting ke buku pembantu
Penghapusan Piutang Dagang

Pengujian pengendalian dilakukan dengan:
a.Melakukan pengamatan terhadap prosedur persetujuan pernbebanan
kerugian piutang. Dalam pengamatan ini auditor memeriksa perhitungan
umur piutang yang dipakai sebagai dasar penentuan jumlah kerugian piutang
yang dibebankan ke tahun yang diaudit dan persetujuan bukti memorial oleh
manajer yang berwenang.
b.Memeriksa jurnal umum dan melakukan pemeriksaan terhadap dokumen
pendukung.
c.Memeriksa bukti digunakannya formulir bernomor urut tercetak dan
pertanggung-jawaban pemakaian formulir tersebut.
d.Memeriksa bukti memorial yang disetujui dan melakukan pengusutan ke
dokumen dan catatan akuntansi yang bersangkutan.
Penetapan Cadangan Kerugian Piutang

Pengujian pengendalian yang dapat dilakukan:
a.Melakukan penghitungan kembali potongan harga, dan memeriksa apakah
pembayaran dilakukan dalam periode potongan harga.
b.Menginspeksi memo kredit retur penjualan dan melihat apakah ada persetujuan
atau tanda tangan fungsi penjualan. Auditor juga perlu membandingkan memo
tersebut dengan laporan penerimaan untuk memastikan bahwa retur penjualan
hanya diberikan atas setiap barang yang telah benar-benar dikembalikan.
c.Menginspeksi memo pengotorisasi penghapusan piutang dan melihat apakah ada
persetujuan atau tanda tangan direktur keuangan.
d.Mengamati kegiatan penjualan termasuk transaksi penyesuaian penjualan untuk
melihat apakah ada pemisahan tugas yang memadai antara pengotorisasi transaksi,
penyesuaian penjualan dengan pelaksana penerimaan kas, dan pencatat penerimaan
kas.
EVALUASI HASIL PENGUJIAN PENGENDALIAN
penaksiran risiko pengendalian dilaksanakan oleh auditor melalui lima tahap berikut
ini:
1.Pertimbangkan pengetahuan yang diperoleh dari pemahaman atas pengendalian
intern.
2.Lakukan identiflkasi salah saji potensial yang dapat terjadi dalam asersi entitas.
3.Lakukan identiflkasi pengendalian yang diperlukan untuk mencegah atau
mendeteksi salah saji.
4.Lakukan pengujian pengendalian terhadap pengendalian yang diperlukan untuk
menentukan efektivitas desain dan operasi pengendalian intern.
5.Lakukan evaluasi terhadap bukti dan buat taksiran risiko pengendalian.

Risiko pengendalian masing-masing asersi tergantung risiko pengendalian
transaksi lain yang mempengaruhi transaksi piutang dagang (penjualan
kredit, penerimaan kas, penyesuaian penjualan). Risiko pengendalian
diperoleh auditor berdasar bukti atau hasil pengujian pengendalian. Auditor
terakhir menentukan besarnya risiko deteksi dengan memperhatikan
besarnya risiko audit yang ditetapkan, risiko bawaan, dan risiko
pengendalian
Komponen Risiko         Keberadaa Kelengkapan Hak dan Penilaian/ Penyajian dan
                          n dan               Kewajiban Alokasi Pengungkapan
                        Keterjadian

Risiko Audit             Rendali    Rendali    Rendali   Rendali    Rendali

Risiko Bawaan             Tinggi     Sednng    Rendali    Tinggi     Sedang

Risiko Pengendalian-     Rendali    Rendali     Sedang   Sednng      Sedang
Transaksi Penjualan

Risiko Pengendalian-     Rendali    Rendali    Rendali   Rendali     Sendah
Transaksi Penerimaan
Ka;
Risiko Pengendalian-      Sedang    Rendali     Sedang    Tinggi     Sedang
Penyesuaian Penjualan

Penggabungan Risiko      Rendali     Sednng     Sedang    Tinggi     Sedang
Pengendalian

Risiko Deteksi yang       Sedang     Sedang     Tinggi   Rendnh      Sedang
Diterima
Pengujian Substantif Saldo Piutang
• Transaksi yang mempengaruhi piutang usaha adalah:
1. Transaksi penjualan kredit barang dan jasa kepada customers. Jurnal untuk mencatat
    transaki ini adalah:
•   Piutang Usaha                xx
•   Pendapatan penjualan                    xx
•   2.     Transaksi retur penjualan. Jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah:
•   Retur Penjualan              xx
•   Piutang Usaha                           xx
•   3.     Transaksi penerimaan kas dari debitur. Jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah:
•   Kas                          xx
•   Piutang Usaha                           xx
•   4.     Transaksi penghapusan piutang. Jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah:
•   Cadangan Kerugian Piutang xx
•   Piutang Usaha                           xx
Prinsip akuntansi berterima umum dalam penyajian piutang di neraca
berikut ini:

1.Piutang usaha harus disajikan di neraca sebesar jumlah yang
diperkirakan dapat ditagih dari debitur pada tanggal neraca. Piutang usaha
disajikan di neraca dalam jumlah bruto dikurangi dengan taksiran kerugian
tidak tertagihnya piutang.
2.Jika perusahaan tidak membentuk cadangan kerugian piutang usaha,
harus dicantumkan pengungkapannya di neraca bahwa saldo piutang
usaha tersebut adalah jumlah bersih (neto).
3.Jika piutang usaha bersaldo material pada tanggal neraca, harus
disajikan rinciannya di neraca.
4.Piutang usaha yang bersaldo kredit (terdapat di dalam kartu piutang)
pada tanggal neraca harus disajikan dalam kelompok utang lancar. Jika
jumlahnya material, piutang nonusaha harus disajikan terpisah dari piutang
usaha.
Tujuan pengujian substantif terhadap piutang usaha adalah:

Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang
bersangkutan dengan piutang usaha.

Membuktikan keberadaan piutang usaha dan keterjadian transaksi yang
berkaitan dengan piutang usaha yang dicantumkan di neraca.

Membuktikan kelengkapan transaksi yang dicatat dalam catatan
akuntansi dan kelengkapan saldo piutang usaha yang disajikan dalam
neraca.

Membuktikan hak kepemilikan        klien   atas   piutang   usaha   yang
dicantumkan di neraca.

Membuktikan kewajaran penilaian piutang usaha yang dicantumkan di
neraca.

Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan piutang usaha di
neraca.

More Related Content

What's hot

Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditKonsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditDian Rahmah
 
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangkaIndra Tugus
 
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahanKebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahanGendro Budi Purnomo
 
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Pengauditan siklus investasi pendanaan
Pengauditan siklus investasi pendanaanPengauditan siklus investasi pendanaan
Pengauditan siklus investasi pendanaanDina Nurmariyani
 
tanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audittanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan auditIndah Dwi Lestari
 
Memahami Logika Laporan Arus Kas
Memahami Logika Laporan Arus KasMemahami Logika Laporan Arus Kas
Memahami Logika Laporan Arus KasAli Wafa
 
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangRyan Gamof
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullshandyaa
 
Psak 105 mudharabah
Psak 105 mudharabahPsak 105 mudharabah
Psak 105 mudharabahcitra Joni
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangan
Audit Siklus Persediaan Dan PergudanganAudit Siklus Persediaan Dan Pergudangan
Audit Siklus Persediaan Dan PergudanganLuthfi Nk
 
Materi AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan Kontijensi
Materi AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan KontijensiMateri AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan Kontijensi
Materi AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan KontijensiRyan Gamof
 
Pengauditan siklus pendapatan
Pengauditan siklus pendapatanPengauditan siklus pendapatan
Pengauditan siklus pendapatanDina Nurmariyani
 

What's hot (20)

Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditKonsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
 
Kewajiban Hukum Auditor
Kewajiban Hukum AuditorKewajiban Hukum Auditor
Kewajiban Hukum Auditor
 
KOMBINASI BISNIS
KOMBINASI BISNISKOMBINASI BISNIS
KOMBINASI BISNIS
 
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
 
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahanKebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
 
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
 
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
 
Pengauditan siklus investasi pendanaan
Pengauditan siklus investasi pendanaanPengauditan siklus investasi pendanaan
Pengauditan siklus investasi pendanaan
 
tanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audittanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audit
 
Memahami Logika Laporan Arus Kas
Memahami Logika Laporan Arus KasMemahami Logika Laporan Arus Kas
Memahami Logika Laporan Arus Kas
 
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa full
 
Bab 8 materialitas dan risiko audit
Bab 8 materialitas dan risiko auditBab 8 materialitas dan risiko audit
Bab 8 materialitas dan risiko audit
 
Revenue Bagian 1
Revenue Bagian 1Revenue Bagian 1
Revenue Bagian 1
 
Psak 105 mudharabah
Psak 105 mudharabahPsak 105 mudharabah
Psak 105 mudharabah
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
 
Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangan
Audit Siklus Persediaan Dan PergudanganAudit Siklus Persediaan Dan Pergudangan
Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangan
 
Materi AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan Kontijensi
Materi AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan KontijensiMateri AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan Kontijensi
Materi AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan Kontijensi
 
Audit siklus pendapatan
Audit siklus pendapatanAudit siklus pendapatan
Audit siklus pendapatan
 
Pengauditan siklus pendapatan
Pengauditan siklus pendapatanPengauditan siklus pendapatan
Pengauditan siklus pendapatan
 

Viewers also liked

soal dan jawaban soal auditing
soal dan jawaban soal auditing soal dan jawaban soal auditing
soal dan jawaban soal auditing Astri Yulia
 
Makalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalian
Makalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalianMakalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalian
Makalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalianIlham Akbar
 
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4Jiantari Marthen
 
Makalah audit terhadap siklus pendapatan, pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pendapatan, pengujian substantif terhadap saldo...Makalah audit terhadap siklus pendapatan, pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pendapatan, pengujian substantif terhadap saldo...Ilham Akbar
 
Audit terhadap siklus pendapatan ringkasan
Audit terhadap siklus pendapatan ringkasanAudit terhadap siklus pendapatan ringkasan
Audit terhadap siklus pendapatan ringkasanFuzzari Rizal
 
Kuesioner pengendalian intern
Kuesioner pengendalian internKuesioner pengendalian intern
Kuesioner pengendalian internmyselv
 
Mengaudit siklus-pendapatan
Mengaudit siklus-pendapatanMengaudit siklus-pendapatan
Mengaudit siklus-pendapatanAyu Aprita
 
Pemrograman algoritma (IF,else)
Pemrograman algoritma (IF,else)Pemrograman algoritma (IF,else)
Pemrograman algoritma (IF,else)Mr. FM
 
Contoh kasus pelanggaran kode etik akuntan
Contoh kasus pelanggaran kode etik akuntanContoh kasus pelanggaran kode etik akuntan
Contoh kasus pelanggaran kode etik akuntanhalomoan26
 
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)Jiantari Marthen
 
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...Ilham Akbar
 
Sistem pengendalian
Sistem pengendalianSistem pengendalian
Sistem pengendalianRose Meea
 
Ilustrasi istishna’
Ilustrasi istishna’Ilustrasi istishna’
Ilustrasi istishna’Rose Meea
 

Viewers also liked (20)

soal dan jawaban soal auditing
soal dan jawaban soal auditing soal dan jawaban soal auditing
soal dan jawaban soal auditing
 
Makalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalian
Makalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalianMakalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalian
Makalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalian
 
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
 
Makalah audit terhadap siklus pendapatan, pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pendapatan, pengujian substantif terhadap saldo...Makalah audit terhadap siklus pendapatan, pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pendapatan, pengujian substantif terhadap saldo...
 
Audit terhadap siklus pendapatan ringkasan
Audit terhadap siklus pendapatan ringkasanAudit terhadap siklus pendapatan ringkasan
Audit terhadap siklus pendapatan ringkasan
 
Aplikasi siklus pendapatan (sia)
Aplikasi siklus pendapatan (sia)Aplikasi siklus pendapatan (sia)
Aplikasi siklus pendapatan (sia)
 
Kuesioner pengendalian intern
Kuesioner pengendalian internKuesioner pengendalian intern
Kuesioner pengendalian intern
 
Siklus pendapatan
Siklus pendapatanSiklus pendapatan
Siklus pendapatan
 
Ppt.sia.7 1
Ppt.sia.7 1Ppt.sia.7 1
Ppt.sia.7 1
 
Bagian i
Bagian iBagian i
Bagian i
 
Mengaudit siklus-pendapatan
Mengaudit siklus-pendapatanMengaudit siklus-pendapatan
Mengaudit siklus-pendapatan
 
Pemrograman algoritma (IF,else)
Pemrograman algoritma (IF,else)Pemrograman algoritma (IF,else)
Pemrograman algoritma (IF,else)
 
Bab Dua
Bab DuaBab Dua
Bab Dua
 
Contoh kasus pelanggaran kode etik akuntan
Contoh kasus pelanggaran kode etik akuntanContoh kasus pelanggaran kode etik akuntan
Contoh kasus pelanggaran kode etik akuntan
 
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)
 
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
 
Sistem pengendalian
Sistem pengendalianSistem pengendalian
Sistem pengendalian
 
Welcome
WelcomeWelcome
Welcome
 
Ilustrasi istishna’
Ilustrasi istishna’Ilustrasi istishna’
Ilustrasi istishna’
 
Rangkuman audit
Rangkuman auditRangkuman audit
Rangkuman audit
 

Similar to AUDIT SIKLUS PENDAPATAN

Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditorMakalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditorrizal hadi
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2Rose Meea
 
Penyusunan siklus akuntansi perusahaan dagang
Penyusunan siklus akuntansi perusahaan dagangPenyusunan siklus akuntansi perusahaan dagang
Penyusunan siklus akuntansi perusahaan dagangPaarief Udin
 
Sifat siklus pengeluaran
Sifat siklus pengeluaranSifat siklus pengeluaran
Sifat siklus pengeluarandesiiantarii
 
AUDIT Siklus Pengeluaran.pptx
AUDIT Siklus Pengeluaran.pptxAUDIT Siklus Pengeluaran.pptx
AUDIT Siklus Pengeluaran.pptxDexMaru
 
9, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pendapatan. Penjualan dan P...
9, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pendapatan. Penjualan dan P...9, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pendapatan. Penjualan dan P...
9, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pendapatan. Penjualan dan P...Vhiie Audi
 
Audit saldo kas dan bank
Audit saldo kas dan bankAudit saldo kas dan bank
Audit saldo kas dan bankHasunah
 
Audit siklus penjualan dan koleksi
Audit siklus penjualan dan koleksiAudit siklus penjualan dan koleksi
Audit siklus penjualan dan koleksiMuhammad Jufri
 
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...Ilham Akbar
 
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repaymentIlham Sousuke
 
(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit
(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit
(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab auditIlham Sousuke
 
Receivables & Inventory Accounting _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"
Receivables & Inventory Accounting  _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"Receivables & Inventory Accounting  _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"
Receivables & Inventory Accounting _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"Kanaidi ken
 
Makalahauditterhadapsikluspendapatanpengujiansubstantifterhadapsaldopiutangus...
Makalahauditterhadapsikluspendapatanpengujiansubstantifterhadapsaldopiutangus...Makalahauditterhadapsikluspendapatanpengujiansubstantifterhadapsaldopiutangus...
Makalahauditterhadapsikluspendapatanpengujiansubstantifterhadapsaldopiutangus...Zaina Rizka
 
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...gitathiananda
 
rangkuman audit 2 uts
rangkuman audit 2 utsrangkuman audit 2 uts
rangkuman audit 2 utsmario erik
 
(Pert 6) bab 23 cash in bank
(Pert 6) bab 23 cash in bank(Pert 6) bab 23 cash in bank
(Pert 6) bab 23 cash in bankIlham Sousuke
 
SI&PI, RYAN JULIAN, HAPZI ALI, SIKLUS PENDAPATAN, PENJUALAN DAN PENERIMAAN KA...
SI&PI, RYAN JULIAN, HAPZI ALI, SIKLUS PENDAPATAN, PENJUALAN DAN PENERIMAAN KA...SI&PI, RYAN JULIAN, HAPZI ALI, SIKLUS PENDAPATAN, PENJUALAN DAN PENERIMAAN KA...
SI&PI, RYAN JULIAN, HAPZI ALI, SIKLUS PENDAPATAN, PENJUALAN DAN PENERIMAAN KA...Ryan Julian
 
Auditing 2 :: Chapter 1 by Afly Yessie
Auditing 2 :: Chapter 1 by Afly YessieAuditing 2 :: Chapter 1 by Afly Yessie
Auditing 2 :: Chapter 1 by Afly YessieAndreas Jiman
 

Similar to AUDIT SIKLUS PENDAPATAN (20)

Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditorMakalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
 
Audit terhadap siklus pendapatan Ringkasan
Audit terhadap siklus pendapatan RingkasanAudit terhadap siklus pendapatan Ringkasan
Audit terhadap siklus pendapatan Ringkasan
 
Penyusunan siklus akuntansi perusahaan dagang
Penyusunan siklus akuntansi perusahaan dagangPenyusunan siklus akuntansi perusahaan dagang
Penyusunan siklus akuntansi perusahaan dagang
 
Sifat siklus pengeluaran
Sifat siklus pengeluaranSifat siklus pengeluaran
Sifat siklus pengeluaran
 
Audit 2
Audit 2Audit 2
Audit 2
 
AUDIT Siklus Pengeluaran.pptx
AUDIT Siklus Pengeluaran.pptxAUDIT Siklus Pengeluaran.pptx
AUDIT Siklus Pengeluaran.pptx
 
9, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pendapatan. Penjualan dan P...
9, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pendapatan. Penjualan dan P...9, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pendapatan. Penjualan dan P...
9, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pendapatan. Penjualan dan P...
 
Audit saldo kas dan bank
Audit saldo kas dan bankAudit saldo kas dan bank
Audit saldo kas dan bank
 
Audit siklus penjualan dan koleksi
Audit siklus penjualan dan koleksiAudit siklus penjualan dan koleksi
Audit siklus penjualan dan koleksi
 
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
 
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment
 
(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit
(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit
(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit
 
Receivables & Inventory Accounting _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"
Receivables & Inventory Accounting  _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"Receivables & Inventory Accounting  _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"
Receivables & Inventory Accounting _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"
 
Makalahauditterhadapsikluspendapatanpengujiansubstantifterhadapsaldopiutangus...
Makalahauditterhadapsikluspendapatanpengujiansubstantifterhadapsaldopiutangus...Makalahauditterhadapsikluspendapatanpengujiansubstantifterhadapsaldopiutangus...
Makalahauditterhadapsikluspendapatanpengujiansubstantifterhadapsaldopiutangus...
 
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
 
rangkuman audit 2 uts
rangkuman audit 2 utsrangkuman audit 2 uts
rangkuman audit 2 uts
 
(Pert 6) bab 23 cash in bank
(Pert 6) bab 23 cash in bank(Pert 6) bab 23 cash in bank
(Pert 6) bab 23 cash in bank
 
SI&PI, RYAN JULIAN, HAPZI ALI, SIKLUS PENDAPATAN, PENJUALAN DAN PENERIMAAN KA...
SI&PI, RYAN JULIAN, HAPZI ALI, SIKLUS PENDAPATAN, PENJUALAN DAN PENERIMAAN KA...SI&PI, RYAN JULIAN, HAPZI ALI, SIKLUS PENDAPATAN, PENJUALAN DAN PENERIMAAN KA...
SI&PI, RYAN JULIAN, HAPZI ALI, SIKLUS PENDAPATAN, PENJUALAN DAN PENERIMAAN KA...
 
Auditing 2 :: Chapter 1 by Afly Yessie
Auditing 2 :: Chapter 1 by Afly YessieAuditing 2 :: Chapter 1 by Afly Yessie
Auditing 2 :: Chapter 1 by Afly Yessie
 

More from Rose Meea

Bedah kasus etika valdez
Bedah kasus etika valdezBedah kasus etika valdez
Bedah kasus etika valdezRose Meea
 
FInancial accounting, theory and analysis
FInancial accounting, theory and analysisFInancial accounting, theory and analysis
FInancial accounting, theory and analysisRose Meea
 
Prsentasi bab 7 Buku Scott, Perspektif Pengukuran
Prsentasi bab 7  Buku Scott, Perspektif PengukuranPrsentasi bab 7  Buku Scott, Perspektif Pengukuran
Prsentasi bab 7 Buku Scott, Perspektif PengukuranRose Meea
 
Kasus Enron dan Worldcom
Kasus Enron dan WorldcomKasus Enron dan Worldcom
Kasus Enron dan WorldcomRose Meea
 
Excellence di kanada
Excellence di kanadaExcellence di kanada
Excellence di kanadaRose Meea
 
B6 3b-presentasi-literasi informasi 2
B6 3b-presentasi-literasi informasi 2B6 3b-presentasi-literasi informasi 2
B6 3b-presentasi-literasi informasi 2Rose Meea
 
B4 3-presentasi-layanan perpustakaan sekolah
B4 3-presentasi-layanan perpustakaan sekolah B4 3-presentasi-layanan perpustakaan sekolah
B4 3-presentasi-layanan perpustakaan sekolah Rose Meea
 
B7 3-presentasi-komunikasi interpersonal pengelola dan pemus
B7 3-presentasi-komunikasi interpersonal pengelola dan pemusB7 3-presentasi-komunikasi interpersonal pengelola dan pemus
B7 3-presentasi-komunikasi interpersonal pengelola dan pemusRose Meea
 
Selayang pandang SDN Purworejo dalam Lomba Sekolah Sehat
Selayang pandang  SDN Purworejo dalam Lomba Sekolah SehatSelayang pandang  SDN Purworejo dalam Lomba Sekolah Sehat
Selayang pandang SDN Purworejo dalam Lomba Sekolah SehatRose Meea
 
Materi spm 4
Materi spm 4Materi spm 4
Materi spm 4Rose Meea
 
Kuliah 2 akuntansi manajemen
Kuliah 2 akuntansi manajemenKuliah 2 akuntansi manajemen
Kuliah 2 akuntansi manajemenRose Meea
 
Kuliah 1 akuntansi manajemen
Kuliah 1 akuntansi manajemenKuliah 1 akuntansi manajemen
Kuliah 1 akuntansi manajemenRose Meea
 
Kuliah 2 etika
Kuliah 2 etikaKuliah 2 etika
Kuliah 2 etikaRose Meea
 
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)Rose Meea
 
Presentasi Manajemen Biaya
Presentasi Manajemen BiayaPresentasi Manajemen Biaya
Presentasi Manajemen BiayaRose Meea
 
Resensi Novel Dwilogi Padang Bulan & Cinta dalam Gelas
Resensi Novel Dwilogi Padang Bulan & Cinta dalam GelasResensi Novel Dwilogi Padang Bulan & Cinta dalam Gelas
Resensi Novel Dwilogi Padang Bulan & Cinta dalam GelasRose Meea
 
Konsep hutang dan ekuitas
Konsep hutang dan ekuitasKonsep hutang dan ekuitas
Konsep hutang dan ekuitasRose Meea
 
Kuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansi
Kuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansiKuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansi
Kuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansiRose Meea
 
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganKuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganRose Meea
 
Pengauditan Siklus Pengeluaran
Pengauditan Siklus PengeluaranPengauditan Siklus Pengeluaran
Pengauditan Siklus PengeluaranRose Meea
 

More from Rose Meea (20)

Bedah kasus etika valdez
Bedah kasus etika valdezBedah kasus etika valdez
Bedah kasus etika valdez
 
FInancial accounting, theory and analysis
FInancial accounting, theory and analysisFInancial accounting, theory and analysis
FInancial accounting, theory and analysis
 
Prsentasi bab 7 Buku Scott, Perspektif Pengukuran
Prsentasi bab 7  Buku Scott, Perspektif PengukuranPrsentasi bab 7  Buku Scott, Perspektif Pengukuran
Prsentasi bab 7 Buku Scott, Perspektif Pengukuran
 
Kasus Enron dan Worldcom
Kasus Enron dan WorldcomKasus Enron dan Worldcom
Kasus Enron dan Worldcom
 
Excellence di kanada
Excellence di kanadaExcellence di kanada
Excellence di kanada
 
B6 3b-presentasi-literasi informasi 2
B6 3b-presentasi-literasi informasi 2B6 3b-presentasi-literasi informasi 2
B6 3b-presentasi-literasi informasi 2
 
B4 3-presentasi-layanan perpustakaan sekolah
B4 3-presentasi-layanan perpustakaan sekolah B4 3-presentasi-layanan perpustakaan sekolah
B4 3-presentasi-layanan perpustakaan sekolah
 
B7 3-presentasi-komunikasi interpersonal pengelola dan pemus
B7 3-presentasi-komunikasi interpersonal pengelola dan pemusB7 3-presentasi-komunikasi interpersonal pengelola dan pemus
B7 3-presentasi-komunikasi interpersonal pengelola dan pemus
 
Selayang pandang SDN Purworejo dalam Lomba Sekolah Sehat
Selayang pandang  SDN Purworejo dalam Lomba Sekolah SehatSelayang pandang  SDN Purworejo dalam Lomba Sekolah Sehat
Selayang pandang SDN Purworejo dalam Lomba Sekolah Sehat
 
Materi spm 4
Materi spm 4Materi spm 4
Materi spm 4
 
Kuliah 2 akuntansi manajemen
Kuliah 2 akuntansi manajemenKuliah 2 akuntansi manajemen
Kuliah 2 akuntansi manajemen
 
Kuliah 1 akuntansi manajemen
Kuliah 1 akuntansi manajemenKuliah 1 akuntansi manajemen
Kuliah 1 akuntansi manajemen
 
Kuliah 2 etika
Kuliah 2 etikaKuliah 2 etika
Kuliah 2 etika
 
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
 
Presentasi Manajemen Biaya
Presentasi Manajemen BiayaPresentasi Manajemen Biaya
Presentasi Manajemen Biaya
 
Resensi Novel Dwilogi Padang Bulan & Cinta dalam Gelas
Resensi Novel Dwilogi Padang Bulan & Cinta dalam GelasResensi Novel Dwilogi Padang Bulan & Cinta dalam Gelas
Resensi Novel Dwilogi Padang Bulan & Cinta dalam Gelas
 
Konsep hutang dan ekuitas
Konsep hutang dan ekuitasKonsep hutang dan ekuitas
Konsep hutang dan ekuitas
 
Kuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansi
Kuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansiKuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansi
Kuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansi
 
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganKuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
 
Pengauditan Siklus Pengeluaran
Pengauditan Siklus PengeluaranPengauditan Siklus Pengeluaran
Pengauditan Siklus Pengeluaran
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 

AUDIT SIKLUS PENDAPATAN

  • 1. AUDIT SIKLUS PENDAPATAN 1. SIFAT SIKLUS PENDAPATAN:: 1. SIFAT SIKLUS PENDAPATAN Siklus pendapatan (revenue cycle) perusahaan terdiri dari Siklus pendapatan (revenue cycle) perusahaan terdiri dari aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan pertukaran barang aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan pertukaran barang dan jasa dengan pelanggan dan penagihan pendapatan dalam dan jasa dengan pelanggan dan penagihan pendapatan dalam bentuk kas. bentuk kas. Kelompok transaksi yang termasuk dalam siklus pendapatan Kelompok transaksi yang termasuk dalam siklus pendapatan adalah adalah 1.Penjualan kredit yaitu penjualan yang dilakukan dengan 1.Penjualan kredit yaitu penjualan yang dilakukan dengan hutang hutang 2.Penerimaan kas yaitu penagihan piutang dan penjualan 2.Penerimaan kas yaitu penagihan piutang dan penjualan tunai tunai 3.Penyesuaian penjualan yaitu potongan, retur penjualan dan 3.Penyesuaian penjualan yaitu potongan, retur penjualan dan pengurangan harga serta piutang tak tertagih (penyisihan dan pengurangan harga serta piutang tak tertagih (penyisihan dan penghapusan) penghapusan)
  • 2. SISTEM INFORMASI AKUNTANSI YANG MEMBENTUK SIKLUS PENDAPATAN 1. Sistem penjualan kredit, yang terdiri dari prosedur : 1. Prosedur order penjualan 2. Prosedur persetujuan kredit 3. Prosedur pengiriman barang 4. Prosedur penagihan 5. Prosedur pencatatan piutang 6. Prosedur pencatatan penadapatan penjualan kredit 7. Prosedur pencatatan kos produk jadi yang dijual.
  • 3. 2. Sistem penjualan tunai, yang terdiri dari jaringan prosedur : 1. Prosedur order penjualan, 2. Prosedur penerimaan kas 3. Prosedur penyerahan barang 4. Prosedur pencatatan penerimaan kas 5. Prosedur pencatatan pendapatan penjualan tunai 6. Prosedur pencatatan kos produk jadi yang dijual
  • 4. 3. Sistem retur penjualan, yang terdiri dari prosedur : 1. Prosedur penerimaan barang 2. Prosedur pencatatan piutang usaha 3. Prosedur pencatatan retur penjualan 4. Sistem pencadangan kerugian piutang, yang terdiri dari prosedur : 1. Prosedur pembuatan bukti memorial 2. Prosedur pencatatan cadangan kerugian piutang 5. Sistem penghapusan piutang, yang terdiri dari prosedur : 1. Prosedur pembuatan bukti memorial 2. Prosedur pencatatan penghapusan piutang
  • 5. Akun-Akun Pendapatan yang Terkait: • Transaksi Pendapatan : • Debet: • Kredit: – Penjualan Kredit – Piutang Us aha – Penjualan – Harga Pokok Penjualan – Persediaan – Penerimaan Kas – Kas – Piutang Usaha – Potongan Penjualan – Retur Penjualan dan – Retur dan Rabat – Piutang Usaha Potongan Lain lain Penjualan (rabat) – Pencadangan / – Biaya Kerugian Piutang – Cadangan Penyisihan Kerugian Kerugian Piutang Piutang – Penghapusan Piutang – Cadangan /Penyisihan – Cadangan / Kerugian Piutang Penyisihan Kerugian Piutang
  • 6. 2. Tujuan Audit Siklus Pendapatan :: 2. Tujuan Audit Siklus Pendapatan Tujuan audit siklus pendapatan berkaitan dengan perolehan Tujuan audit siklus pendapatan berkaitan dengan perolehan bukti kompeten yang mencukupi tentang setiap asersi laporan bukti kompeten yang mencukupi tentang setiap asersi laporan keuangan yang signifikan menyangkut saldo dan transaksi siklus keuangan yang signifikan menyangkut saldo dan transaksi siklus pendapatan pendapatan KELOMPOK TUJUAN AUDIT TERHADAP TUJUAN AUDIT ASERSI GOLONGAN TRANSAKSI TERHADAP SALDO AKUN Keberadaan 1. Transaksi penjualan kredit dan 1. Menekankan apakah atau keterjadian tunai mencerminkan produk / Saldo piutang dagang barang yang diserahkan / dikirim yang tercatat menggam kepada customer / pelanggan selama periode yang diaudit. barkan jumlah yang harus dibayar 2. Transaksi penerimaan kas yang pelanggan pada tanggal tercatat menggambarkan kas neraca. yang diterima selama periode, baik yang berasal dari penjualan tunai maupun penjualan kredit
  • 7. KELOMPOK TUJUAN AUDIT TERHADAP TUJUAN AUDIT ASERSI GOLONGAN TRANSAKSI TERHADAP SALDO AKUN 3. Transaksi adjustment penjualan mencerminkan penguranagan penjualan karena retur penjualan, pencadangan kerugian piutang dan penghapusan piutang yang diotorisasi selama periode yang diaudit. Kelengkapan 1. Semua transaksi 1. Menekankan penjualan, penerimaan apakah seluruh tunai dari penagihan saldo Piutang dan penjualan tunai, usaha yang adjustment terhadap semestinya penjualan yang terjadi tercantum dalam selama periode yang lap keu sudah diaudit telah dicatat. benarbenar dicatat dan disajikan pada tanggal neraca.
  • 8. KELOMPOK TUJUAN AUDIT TERHADAP TUJUAN AUDIT TERHADAP ASERSI GOLONGAN TRANSAKSI SALDO AKUN Hak dan 1. Entitas memiliki hak atas 1. Piutang usaha pada Kewajiban piutang usaha dan kas tanggal neraca sebagai hasil dari mencerminkan klaim transaksi dalam siklus resmi entitas kepada pendapatan. customers. Penilaian 1. Semua transaksi 1. Apakah piutang usaha atau alokasi penjualan dan adjustment mencerminkan klaim penjualan telah dicatat yang baik pada tanggal dalam jurnal, diringkas, neraca dan sesuai dengan jumlah buku dan diposting ke dalam pembantu piutang. akun yang benar. 2. Cadangan kerugian piutang mencerminkan estimasi yang masuk akal tentang perbedaan antara jumlah piutang bruto dengan nilai piutang usaha bersih yang dapat direalisasikan.
  • 9. KELOMPOK ASERSI TUJUAN AUDIT TUJUAN AUDIT TERHADAP GOLONGAN TERHADAP SALDO AKUN TRANSAKSI Penyajian dan 1. menghimpun bukti Piutang usaha diidentifikasi Pengungkapan apakah transaksi dan dan diklasifikasi dengan saldo yang tercatat telah semestinya dalam neraca. tepat diklasifikasikan, Pengungkapan memadai dijelaskan, dan telah dibuat berkaitan diungkapkan dalam dengan piutang usaha yang neraca digadaikan atau dijaminkan. 2. Rincian transaksi penjualan dan adjusment penjualan mendukung penyajian angka penjualan dan piutang usaha dalam laporan keuangan, baik klasifikasinya maupun pengungkapannya.
  • 10. 3. Materialitas Total pendapatan dijadikan ukuran yang materialitas karena dapat menimbulkan piutang usaha dan kas akhir serta arus kas dari operasi. Piutang usaha yang disebabkan oleh transaksi penjualan kredit hampir selalu bersifat material terhadap neraca. Faktor-faktor yang mendorong manajemen untuk mensalah sajikan asersi siklus pendapatan yaitu : menyatakan pendapatan yang terlalu tinggi dan menyatakan terlalu tinggi kas atau piutang kotor terlalu rendah penyisihan piutang tak tertagih.
  • 11. 4. Risiko Bawaan Faktor-faktor yang mendorong manajemen untuk mensalah sajikan asaersi siklus pendapatan yaitu menyatakan pendapatan yang terlalu tinggi dan menyatakan terlalu tinggi kas atau piutang kotor atau terlalu rendah penyisihan piutang tak tertagih Faktor-faktor lain yang dapat menimbulkan salah saji dalam asersi siklus pendapatan: Volume transaksi penjualan, penerimaan kas dan penyesuaian penjualan yang tinggi. Penentuan waktu pengakuan pendapatan berkaitan dengan standar akuntansi yang ambigu, dilakukan estimasi, dan kompleksitas perhitungan Mengklasifikasikan piutang sebagai piutang lancar atau tidak lancar karena sifat penagihannya. Transaksi penerimaan kas menghasilkan aktiva likuid yang sangat diminati Adanya potensi terjadi manipulasi dalam transaksi penyesuaian penjualan untuk menutupi korupsi
  • 12. 5. STRATEGI AUDIT Tingginya risiko bawaan siklus ini menyebabkan banyak perusahaan memprio-ritaskan atau memperluas struktur pengendalian intern siklus pendapatan untuk mencegah dan mendeteksi salah saji. Risiko pengendalian asersi keberadaan dan keterjadian, kelengkapan, penilaian dan pengalokasian yang berkaitan dengan transaksi dan rekening siklus pendapatan dapat dikurangi secara signifikan. Strategi audit yang sering dipakai adalah Pendekatan Tingkat Risiko Pengendalian yang Ditetapkan Lebih Rendah (Low Assesed Level Of Control Risk) Dalam strategi pendekatan tingkat risiko pengendalian yang ditetapkan lebih rendah, auditor lebih banyak mengandalkan pengujian pengendalian. Jadi apabila auditor yakin bahwa struktur pengendalian intern klien sangat baik dan dapat mencegah serta mendeteksi salah saji, maka auditor perlu menguji kelayakan keyakinannya tersebut Untuk asersi hak dan kewajiban, dan pelaporan dan pengungkapan, auditor menggunakan primarily substantive approach. Pada strategi ini auditor lebih banyak melakukan pengujian substantif
  • 13. 6. PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN Pemahaman Struktur Pengendalian Intern : 1.Strategi Primarily Substantive Approach 2.Lower Assesed Level Of Control Risk Pemahaman terhadap Struktur Pengendalian Intern klien dilakukan dengan : 1.melaksanakan penelaahan pengalaman terdahulu dengan klien, 2.wawancara dengan pihak manajemen dan personel yang terkait, 3.inspeksi data-data manual, dan 4.observasi aktivitas dan kegiatan dalam siklus pendapatan. Metode Pemahaman Struktur Pengendalian Intern : kuesioner, flowchart dan narasi deskriptif
  • 14. 7. PERTIMBANGAN AKTIVITAS PENGENDALIAN - TRANSAKSI PENJUALAN KREDIT Aktivitas pengendalian sistem penjualan kredit diperlukan untuk menghindari kemungkinan adanya salah saji dalam transaksi-transaksi yang terkait dengan pendapatan Secara Umum aktivitas pengendalian yang dapat mencegah terjadinya salah saji dalam siklus pendapatan antara lain adalah: (Kekuatan Pengendalian Intern) 1.Pemisahan Fungsi === Terdapat pemisahan antara fungsi penjualan, penyimpanan, pengiriman, penagihan, dan pencatat piutang dagang 2.Akses Terhadap Aktiva ===Kartu piutang diselenggarakan oleh karyawan yang tidak memiliki akses terhadap kas 3.Otorisasi===Penggunaan dokumen yang telah diotorisasi oleh pejabat yang berwenang. Penjualan kredit disetujui sebelum dilakukan pengiriman barang Pesanan penjuaian memiliki persetujuan Memo kredit memiliki persetujuan
  • 15. 4. Pengeluaran barang yang hanya didasarkan pada dokumen yang terkait seperti surat order pengiriman. 5. Pencatatan===Setiap pencatatan yang harus dilandasi oleh dokumen sumber (faktur penjualan) dan dokumen pendukung yang lengkap.  Faktur penjualan bernomor urut tercetak dan penggunaannya diawasi.  Dokumen pengiriman bernomor urut.  Secara periodik dilakukan klasifikasi umur piutang  Secara periodik diiakukan rekonsiliasi antara rekening pembantu piutang dagang dengan rekening kontrolnya.
  • 16. PEMBAHASAN AKTIVITAS PENGENDALIAN - TRANSAKSI PENJUALAN KREDIT Pembahasan mengenai aktivitas pengendalian dimulai dengan : 1.Identifikasi berbagai dokumen dan catatan yang digunakan dalam pengolahan transaksi. 2.Pembahasan mengenai fungsi-fungsi yang terlibat dalam sistem penjualan kredit 3.Prosedur penjualan kredit 4.Bagan alir (Flowchart)
  • 17. 1. Identifikasi berbagai dokumen dan catatan yang digunakan dalam pengolahan transaksi (Tergantung dari jenis usaha ) Dalam transaksi penjualan kredit, dibagi atas dua yaitu : 1.Dokumen Sumber (source documents), yaitu dokumen yang dipakai sebagai dasar pencatatan ke dalam catatan akuntansi. 2.Dokumen Pendukung (corroborating documents), yaitu dokumen yang membuktikan validitas terjadinya transaksi. Transaksi Dokumen Sumber Dokumen Pendukung Penjualan Kredit Faktur Penjualan Surat Order Pengiriman Surat Muat (bill of loading) DOKUMEN : 1.Order pelanggan 2.Order penjualan 3.Dokumen pengiriman 4.Faktur penjualan atau sales invoice CATATAN AKUNTANSI 1.Jurnal penjualan 2.Buku pembantu piutang dagang 3.File transaksi penjualan (pada sistem EDP)
  • 18. a. Order pelanggan, yaitu suatu permintaan barang dagang yang dilakukan oleh konsumen atau pelanggan. Permintaan tersebut dapat dilakukan melalui telepon, surat (mail order), alat elektronik atau akses komputer pelanggan ke komputer perusahaan, melalui salesman, atau cara lainnya. b. Order penjualan, yaitu formulir yang digunakan sebagai dasar pemrosesan intern atas order pelanggan. Dokumen ini mencatat deskripsi, kuantitas, dan informasi lain mengenai barang yang dipesan pelanggan. Dokumen ini sering digunakan untuk menunjukkan telah adanya persetujuan penjualan secara kredit atas pelanggan yang bersangkutan dan otorisasi pengiriman barang.
  • 19. c. Dokumen pengiriman, yaitu dokumen yang disiapkan pada saat pengiriman yang mengindikasikan deskripsi barang dagang, kuantitas yang dikirimkan, tanggal pengiriman, dan data lain yang relevan. Dokumen aslinya dikirimkan kepada pelanggan sedangkan beberapa tembusannya disimpan perusahaan. Pengiriman barang dagang kadang dilakukan oleh perusahaan jasa pengiriman. Dalam hal ini, maka dokumen pengiriman berfungsi sebagai bill of lading, yaitu suatu kontrak tertulis antara pengangkut dan penjual (perusahaan) mengenai penerimaan dan pengiriman barang. d. Faktur penjualan atau sales invoice, yaitu dokumen yang mengindikasikan data-data penting mengenai suatu penjualan. Data- data tersebut meliputi deskripsi dan kuantitas barang yang dijual, tanggal penjualan, harga jual termasuk biaya pengangkutan dan asuransi, dan data relevan lainnya. Dokumen ini digunakan untuk menagih pelanggan dan berfungsi juga sebagai dokumen dasar penjurnalan penjualan.
  • 20. e. Jurnal penjualan. Jurnal digunakan untuk mencatat transaksi penjualan secara lengkap. Biasanya penjurnalan dilakukan tidak untuk setiap transaksi penjualan. Penjurnalan penjualan sering dilakukan dengan metode batch yaitu faktur penjualan yang terjadi pada suatu hari dikumpulkan dan dijumlahkan, kemudian dilakukan penjurnalan sekaligus. f. Buku pembantu piutang dagang yang berisi informasi mengenai pelanggan dengan siapa transaksi dilakukan (nama pelanggan), berapa saldo piutang dagang, penerimaan kas dan retur penjualan pelanggan tersebut, dan pembatasan jumlah piutang dagang atau limit kredit. Dalam sistem PDE atau pengolahan data elektronis, buku pembantu piutang dagang ini berupa master file piutang dagang. g. File transaksi penjualan (pada sistem EDP) yaitu file komputer untuk transaksi penjualan yang telah terlengkapi. Perusahaan menggunakan file ini untuk mencetak faktur penjualan dan jurnal penjualan, dan memperbaharui master file piutang dagang, persediaan dan jurnal umum.
  • 21. h. Daftar harga barang dagangan, yaitu daftar yang berisi harga yang diijinkan atau terotorisasi untuk setiap barang dagang yang siap dijual. Pada sistem PDE, harga terotorisasi ini sudah dimasukkan pada master file komputer perusahaan seperti yang terdapat di kasa supermarket atau department store yang besar. i. Laporan bulanan yaitu dokumen atau laporan yang dikirim kepada pelanggan mengenai saldo awal piutang dagang atas setiap pelanggan, transaksi-transaksi yang dilakukan pada bulan tersebut lengkap dengan tanggal dan jumlah setiap transaksi, pembayaran kas yang diterima dan memo kredityang dikeluarkan, serta saldo akhir piutang dagang pelanggan tersebut
  • 22. 2. Pembahasan mengenai fungsi-fungsi yang terlibat dalam sistem penjualan kredit Pemahaman fungsi-fungsi yang terlibat dalam siklus penjualan kredit, sangat berguna untuk memahami bagaimana audit siklus ini dilaksanakan Fungsi yang terlibat dalam pengolahan transaksi penjualan kredit meliputi: •Fungsi penerima order pelanggan. •Fungsi persetujuan kredit. •Fungsi pemenuhan order penjualan. •Fungsi pengiriman barang dagangan. •Fungsi penagihan pada pelanggan. •Fungsi pencatat penjualan.
  • 23. Fungsi Penerima Order Pelanggan Fungsi penerima order pelanggan bertugas untuk menerima order pelanggan. Permintaan barang dagang oleh pelanggan melalui order pelanggan merupakan titik awal siklus ini. Fungsi ini harus mengecek layak tidaknya order tersebut diterima sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan manajemen. Pengecekan tersebut dapat dilaksanakan dengan cara melacak ada tidaknya nama pelanggan dalam daftar pelanggan atau dalam master file piutang dagang. Apabila ada pelanggan baru yang mengirimkan order pelanggan, maka diperlukan otorisasi dari supervisor dari departemen order penjualan. Otorisasi ini dimaksudkan untuk mencegah order fiktif baik yang dilakukan karyawan perusahaan maupun pihak luar. Sebagai contoh pesaing perusahaan dapat melakukan order fiktif dalam jumlah besar dengan tujuan untuk mengacaukan manajemen persediaan perusahaan. Atas order pelanggan yang disetujui, dibuatkan order penjualan. Order penjualan ini digunakan sebagai dasar pemrosesan intern atas order pelanggan. Disamping itu, or-der penjualan merupakan titik awal dari audit trail atau jejak audit bukti dokumenter yang mendukung asersi keberadaan atau keterjadian transaksi penjualan.
  • 24. Fungsi Persetujuan Kredit Fungsi persetujuan kredit dipegang oleh departemen kredit yang bertugas untuk menentukan layak tidaknya suatu penjualan kredit dilakukan sesuai kebijakan kredit dari manajemen. Di samping itu, limit kredit yang diberikan atas setiap pelanggan harus diperhatikan. Salah satu kesulitan yang ada adalah menentukan kelayakan pemberian kredit kepada pelanggan baru. Untuk mengatasi hal ini, perusahaan dapat melakukan konfirmasi kredibilitas dan bonafiditas pelanggan baru tersebut kepada pihak ketiga. Cara lain adalah dengan meminta pelanggan mencantumkan NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) pelanggan baru tersebut. Persetujuan kredit dapat dinyatakan melalui penandatanganan bagian kredit atas order penjualan. Setelah itu, order penjualan dikembalikan lagi kepada bagian order penjualan untuk diproses lebih lanjut. Praktik yang lemah dalam fungsi ini akan mengakibatkan banyaknya piutang dagang yang tidak dapat ditagih. Oleh karena itu, pengendalian persetujuan kredit dirancang untuk mengurangi risiko piutang tak tertagih, Pengendalian persetujuan kredit dapat dijadikan bahan pertimbangan mengenai wajar tidaknya penentuan jumlah cadangan piutang tak tertagih. Dengan demikian, pengendalian tersebut dapat mendukung bukti mengenai asersi penilaian atau pengalokasian saldo piutang dagang bersih.
  • 25. Fungsi Pemenuhan Order Penjualan Fungsi pemenuhan order penjualan dipegang oleh bagian gudang. Berdasar tembusan order penjualan dari bagian penjualan atau departemen order penjualan, bagian gudang mengeluarkan barang dagang sesuai kuantitas dan keterangan lain yang tercantum dalam order penjualan. Prosedur pengendalian ini dirancang untuk mencegah pengeluaran barang dagang yang tidak sesuai otorisasi. Salah satu tembusan order penjualan akan di simpan bagian gudang. Tembusan order penjualan ini dapat digunakan sebagai bukti bahwa pengeluaran barang gudang telah nyata dilakukan dan berdasar prosedur yang tepat. Hal ini merupakan salah satu pendukung bukti dokumenter mengenai asersi keberadaan atau keterjadian.
  • 26. Fungsi Pengiriman Barang Dagang Fungsi pengiriman barang dagangan harus dipisahkan dari ketiga fungsi sebelumnya. Pemisahan ini dimaksudkan untuk mencegah pengiriman barang dagang yang tanpa otorisasi. Petugas bagian pengiriman harus melakukan pemeriksaan independen sebelum mengirimkan barang. Pemeriksaan ini ditujukan untuk menentukan bahwa barang yang diterima dari gudang didukung oleh formulir order penjualan yang telah disetujui, dan kesesuaian barang yang diterima dengan rincian barang dalam or­der penjualan. Fungsi pengiriman juga menyiapkan dan mengisi dokumen pengiriman. Dokumen pengiriman ini akan dipakai sebagai bukti bahwa barang benar­benar telah dikirimkan. Oleh karena itu, dokumen ini merupakan salah satu bukti dokumenter untuk mendukung asersi keberadaan atau keterjadian transaksi penjualan. Perbandingan secara periodik atas arsip dokumen pengiriman dengan order penjualan dapat menghasilkan bukti mengenai asersi kelengkapan. Seperti telah dinyatakan dalam bagian tujuan audit, asersi kelengkapan menyatakan bahwa semua transaksi penjualan, baik secara kredit maupun tunai, yang terjadi selama periode sudah dicatat. Apabila berdasar pembandingan tersebut, diperoleh hasil bahwa seluruh dokumen pengiriman didukung oleh order penjualan, maka hal tersebut mengindikasikan adanya kelengkapan pencatatan transaksi penjualan
  • 27. Fungsi Penagihan Pada Pelanggan Fungsi penagihan pada pelanggan bertanggung jawab untuk membuat dan mengirimkan faktur penjualan bernomor urut kepada pelanggan. Penagihan ini harus dilaksanakan dengan efektif, efisien, dan tepat waktu. Aspek yang penting dalam penagihan adalah memastikan bahwa: a. Pelanggan ditagih atas seluruh pengiriman, b. Tidak ada pengiriman yang sudah ditagih dan dilunasi, tetapi ditagih lagi, c. Ketepatan jumlah rupiah yang ditagih. Fungsi ini menerima tembusan dokumen pengiriman barang dagang, kemudian melakukan pemeriksaan kesesuaian dokumen pengiriman dengan order penjualan yang disetujui. Fungsi ini harus melakukan pengecekan independen atas penentuan harga, dan perhitungan matematis setiap faktur penjualan. Pengendalian yang diterapkan dalam fungsi penagihan pada pelanggan membantu memastikan ketepatan faktur penjualan yang dipakai untuk mencatat penjualan. Pengendalian tersebut berkaitan erat dengan asersi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, dan penilaian atau pengalokasian dalam transaksi penjualan
  • 28. Fungsi Pencatat Penjualan Pengendalian yang diterapkan dalam fungsi ini, antara lain: a. Pencatatan jurnal penjualan berdasar faktur penjualan yang telah dibandingkan dengan dokumen pengiriman dan order penjualan. b. Penjurnalan dilaksanakan berdasar faktur penjualan yang bernomor urut. c. Penggunaan kode faktur yang berguna untuk mengklasifikasikan rekening. d. Pengecekan kesesuaian total jumlah rupiah faktur yang diolah, dengan jumlah yang dicatat. e. Pemisahan tugas pencatatan dengan fungsi­fungsi yang lain. f. Penggunaan bagian perhitungan dalam memberikan kode atau klasifikasi faktur dan persetujuan yang independen dari supervisor. g. Pembatasan akses atas fasilitas pencatatan penjualan untuk mencegah penjurnalan yang tanpa otorisasi. h. Pengecekan independen secara periodik atas kesesuaian jumlah yang tercantum dalam buku pembantu piutang dagang, dengan jumlah yang dinyatakan dalam buku besar. i. Pengiriman laporan pelanggan bulanan.
  • 29. ILUSTRASI PELAKSANAAN PENJUALAN KREDIT Dalam praktik ada berbagai macam variasi sistem yang digunakan untuk melaksanakan fungsi penjualan kredit. Di dalam buku ini, dijelaskan sistem penjualan kredit yang sudah memanfaatkan fasilitas komputer. Pertama­tama, order pelanggan diterima oleh pegawai bagian penerima order. Berdasarkan order pelanggan tersebut, pegawai bagian order penjualan mengakses secara on-line dengan program tertentu untuk menentukan persetujuan dan memperoleh informasi bahwa order tersebut tidak melebihi batas kredit yang disyaratkan. Program yang digunakan secara otomatis mengakses ke persediaan barang dagangan untuk meyakinkan bahwa barang yang dipesan oleh pembeli ada di gudang. Bila order tersebut diterima, program komputer akan menampilkan pembuatan surat order penjualan yang kemudian akan dibuatkan print out-nyn dengan tembusan sesuai kebutuhan. Bila order di tolak, program komputer akan memberikan alasan penolakan permintaan dari pelanggan. Tembusan dari order penjualan yang telah disahkan diserahkan pada bagian gudang untuk menyiapkan barang dan mempersiapkan pengiriman. Untuk proses pengiriman, dilakukan cek yang independen untuk menentukan kesesuaian antara barang yang disiapkan dengan or­der penjualan. Dengan menggunakan terminal on- line dan program pengiriman, diakses data order penjualan dari penerimaan order dan memasukkan data­data pengiriman barang. Selanjutnya, komputer akan mentransfer data tersebut ke dalam data pengiriman barang dan memberi perintah untuk mencetak dokumen pengiriman barang
  • 30. Bagian penagihan membandingkan antara dokumen pengiriman dan order penjualan. Bagian penagihan menyusun data­data tersebut secara batch dan mempersiapkan total batch secara manual. Melalui terminal on-line, diakses data pengiriman dari tiap transaksi dan digunakan untuk membuat faktur penjualan dengan menggunakan harga yang terdapat dalam master file harga barang. Bila proses billing telah selesai, program komputer membukayz/e transaksi penjualan. Bila semua transaksi penjualan telah diproses, program billing akan membuat perbandingan antara hasil pemrosesan komputer dengan batch manual yang dibuat oleh pegawai bagian billing. Bila terjadi perbedaan maka pegawai bagian ini bertanggung jawab untuk melakukan koreksi sebelum proses selanjutnya dijalankan. Akhirnya, faktur penjualan dicetak di departemen EDP dan didistribusikan pada bagian­bagian yang membutuhkan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan alir berikut ini.
  • 31. BAGAN ALIR - TRANSAKSI PENJUALAN KREDIT BAGIAN ORDER PENJUALAN
  • 32.
  • 33.
  • 34.
  • 35.
  • 36.
  • 37. PENGHIMPUNAN DAN PENDOKUMENTASIAN PEMAHAMAN Review Pendahuluan (Preliminary Review) Auditor berusaha memahami sistem pengendalian intern dengan mengembangkan pemahaman atas lingkungan pengendalian klien dan aliran transaksi baik kredit maupun kas. Tujuan dari review pendahuluan adalah menentukan apakah keyakinan atas pengendalian intern layak dan membatasi pengujian substantif atas penjualan, piutang dagang dan penerimaan kas. Bila hasil review pendahuluan disimpulkan bahwa sistem pengendalian intern perusahaan tidak mencukupi maka dokumentasi sistem dibatasi pada memorandum yang menggambarkan alasan keputusan untuk tidak meneruskan pertimbangan atas sistem pengendalian intern. Jika sistem pengendalian intern mencukupi, auditor meneruskan dengan dokumentasi sistem. Dokumentasi Sistem Biasanya, auditor mendokumentasikan pemahaman terhadap sistem pengendalian intern dengan flowchart, kuesioner dan deskripsi naratif. Flowchart umumnya menyediakan deskripsi sistem pengendalian intern dengan singkat, inf ormatif dan tidak ambigu (bias). Flowchart digunakan kalau suatu enritas mempunyai sistem yang kompleks dan volume transaksi yang diproses besar. Kuesioner didesain untuk mendeteksi ketidakefisienan. Kuesioner diberikan dengan jawaban Yes, No dan N/A (Not Appli-cable)
  • 38. Berikut adalah contoh pertanyaan dalam kuesioner transaksi penjualan kredit: FUNGSI CONTOH PERTANYAAN Penerima Order Apakah order pelanggan dibandingkan daftar pelanggan yang Pelanggan telah disetujui? Apakah diperlukan otorisasi supervisor atas setiap order pelanggan dari pelanggan yang baru? Apakah formulir order penjualan disiapkan atas setiap order pelanggan yang disetujui? Persetujuan Kredit Apakah pengecekan kredit dilakukan terhadap semua klien baru? Apakah dalam setiap persetujuan kredit, karyawan memperhatikan limit kredit pelanggan yang bersangkutan? Apakah ada otorisasi atau tanda tangan bagian kredit atas setiap persetujuan kredit? Pemenuhan Order Apakah formulir order penjualan yang disetujui, disyaratkan Pelanggan sebelum order dipenuhi dan barang dikeluarkan? Apakah bagian gudang hanya mengeluarkan barang sesuai kuantitas dan keterangan lain yang tercantum dalam order penjualan. Pengiriman Barang Apakah pemeriksaan independen dilakukan atas kesesuaian Dagangan barang yang diterima dari gudang dengan formulir order penjualan yang telah disetujui? Apakah dokumen pengiriman dibuat atas setiap pengiriman?
  • 39. Penagihan pada Apakah dilakukan penandingan atau pengecekan kesesuaian antara Pelanggan dokumen pengiriman dengan order penjualan yang disetujui? Apakah dilakukan penandingan faktur penjualan dengan dokumen pengiriman? Apakah dilakukan pengecekan independen atas penentuan harga, dan ketepatan perhitungan matematis setiap faktur penjualan? Pencatatan Penjualan Apakah jurnal penjualan dicatat berdasar faktur penjualan yang sesuai dengan dokumen pengiriman dan order penjualan? Apakah terdapat pengecekan kesesuaian total jumlah rupiah faktur penjualan yang diolah, dengan jumlah yang dicatat? Apakah ada pemisahan tugas pencatatan atau penjurnalan penjualan dengan fungsi yang lain? Apakah ada pembatasan akses atas pencatatan penjualan? Apakah ada pengecekan independen secara periodik atas kesesuaian jumlah yang tercantum dalam buku pembantu piutang dagang dan dalam jurnal umum? Apakah laporan pelanggan bulanan dikirimkan kepada pelanggan?
  • 40. Deskripsi Naratif Menjelaskan kondisi sistem pengendalian intern dalam bentuk tulisan. Naratif sangat sulit untuk disusun dan dipahami secara komprehensif. Oleh karena itu, deskripsi naratif biasa digunakan untuk tahap yang tidak kompleks dan transaksi yang terkait tidak material, misalnya kas kecil. Mengevaluasi Bagan Alir Transaksi Auditor menguji pemahamannya mengenai sistem dengan melakukan evaluasi bagan alir transaksi. Sebagai contoh, auditor dapat memilih transaksi penjualan dan melakukan tracing dari order pelanggan sampai penerimaan kas.
  • 41. PENETAPAN RISIKO PENGENDALIAN Penetapan risiko pengendalian merupakan proses pengevaluasian efektivitas kebijakan dan prosedur struktur pengendalian intern dalam mencegah dan mendeteksi salah saji material dalam laporan keuangan. Risiko pengendalian ditetapkan untuk setiap asersi laporan keuangan Ada lima tahap penetapan risiko pengendalian, yaitu: •Mengidentifikasi salah saji potensial yang dapat terjadi. •Mengidentifikasi pengendalian yang dapat diterapkan untuk mencegah dan mendeteksi salah saji. •Menghimpun bukti melalui pengujian pengendalian mengenai apakah rancangan dan operasi pengendalian adalah efektif. •Mengevaluasi bukti yang dihimpun. •Melakukan penetapan atau penilaian risiko pengendalian.
  • 42. Pertimbangan Penentuan Risiko Pengendalian FUNG SI SALAHSAJI PENGENDALIAN PENGUJIAN POTENSIAL YANG PERLU PENGENDALIAN YANG MUNGKIN Fungsi Penjualan Penentuan data Mengamati pengolah order dilakukan atas pelanggan ada di daftar pelaksanaan fungsi pelanggan pelanggan yang pelanggan yang ini tidak terotorisasi disetujui Fungsi Penjualan Pengecekan limit kredit Memeriksa bukti persetujuan dilakukan tanpa pelanggan untuk setiap pengecekan limit kredit persetujuan kredit penjualan Pengecekan kredit terhadap pelanggan baru Fungsi Barang dikeluarkan Adanya order penjualan Mengamati karyawan pemenuhan dari gudang tanpa yang disetujui untuk gudang, dalam order penjualan order terotorisasi setiap pengeluaran melaksanakan barang Pemisahan pemenuhan order wewenang antara fungsi pemenuhan order dan pengiriman barang
  • 43. Fungsi Barang dikirim Pengecekan independen Memeriksa bukti pengiriman tidak sesuai dengan oleh petugas pengirim pelaksanaan barang yang dipesan atas kesesuaian barang pengecekan dagangan dari gudang dengan independen order penjualan Fungsi Penagihan Mencocokkan dokumen Mengusut (vouching) penagihan pada dilakukan atas pengiriman dengan order faktur ke dokumen pelanggan transaksi fiktif atau penjualan untuk setiap pengiriman dan order adanya duplikasi faktur penjualan penagihan Fungsi pencatat Faktur tidak Adanya pengecekan Menelaah bukti penjualan dijurnal/ di-posting independen kesesuaian adanya pengecekan ke rekening jurnal penjualan dan independen pelanggan Terjadi jumlah di-posting ke transaksi penjualan rekening pelanggan fiktif dengan total seluruh faktur
  • 44. PENGUJIAN PENGENDALIAN Prosedur pengujian pengendalian yang dapat diterapkan untuk siklus pendapatan dibedakan atas prosedur: a. Pengujian pengendalian pengiriman barang dagang b. Pengujian pengendalian penagihan c. Pengujian pengendalian pencatatan d. Pengujian pengendalian retur penjualan
  • 45. a. Pengujian Pengendalian Pengiriman Barang Dagang Tujuan pengujian pengendalian adalah 1.menentukan apakah pengiriman barang dagangan hanya didasarkan pada order penjualan yang disetujui 2.apakah semua pengiriman barang tercatat dan dilakukan penagihan atas barang tersebut. Langkah-langkahnya: 1.Pilih sampel dokumen pengiriman secara random dari departemen pengiriman 2.Memeriksa setiap dokumen apakah: a. Didukung order penjualan yang terotorisasi b. Sesuai dengan deskripsi/ kuantitas barang, tujuan, dan Iain-lain. 3.Mengusut rincian dalam dokumen pengiriman dengan tembusan dokumen dan faktur penjualan terkait dari fungsi penagihan 4.Mengusut rincian faktur penjualan terkait ke penjurnalan dalam jurnal penjualan dan buku pembantu piutang dagang 5.Mengusut faktur penjualan ke catatan persediaan 6.Mendokumentasikan setiap temuan penyimpangan yang diperoleh melalui kelima langkah di atas
  • 46. b. Pengujian Pengendalian Penagihan Langkah-langkahnya: 1.Pilih sampel faktur penjualan secara random dari departemen penagihan 2.Memeriksa setiap sampel faktur mengenai harga per unit tertulis dan bandingkan dengan daftar harga terotorisasi 3.Mengusut rincian dalam faktur penjualan ke dokumen pengiriman 4.Mengusut rincian dalam faktur penjualan terkait ke penjurnalan dalam jurnal penjualan dan buku pembantu piutang dagang 5.Mengusut faktur penjualan ke catatan persediaan 6.Mendokumentasikan setiap temuan penyimpangan yang diperoleh melalui kelima langkah di atas
  • 47. c. Pengujian Pengendalian Pencatatan Bertujuan : 1.untuk menentukan apakah semua detail telah diringkas dan secara periodik direkonsiliasi 2.secara akurat di-posting ke dalam jurnal penjualan, buku besar piutang, dan buku besar umum. Langkah-langkahnya: 1.Menelaah bukti prosedur internal mengenai: a. Rekonsiliasi ikhtisar penjualan harian dengan total penjurnalan penjualan oleh personel akuntansi b.Rekonsiliasi secara periodik total saldo dalam buku pembantu piutang dagang dengan saldo piutang dagang dalam buku besar 1.Menelaah jurnal penjualan untuk menemukan transaksi yang luar biasa atau tidak sewajarnya Memeriksa akurasi jurnal penjualan untuk suatu periode tertentu dan membandingkannya dengan posting ke buku besar 3.Mendokumentasikan setiap temuan penyimpangan yang diperoleh melalui ketiga langkah di atas
  • 48. PENGUJIAN PENGENDALIAN RETUR PENJUALAN Langkah-langkahnya: 1. Pilih sampel memo kredit secara random 2. Mengusut rincian memo kredit ke dokumen: a. Laporan penerimaan b. Catatan persediaan perpetual c. Penjurnalan 3. Menelaah daftar memo kredit yang disetujui untuk menemukan transaksi yang tidak wajar 4. Mendokumentasikan setiap temuan penyimpangan yang diperoleh melalui ketiga langkah di atas.
  • 49.  Pengujian ini memfokuskan pada persetujuan dan pencatatan atas memo kredit.  Kredit memo merupakan dokumen utama dalam pengujian ini. Melakukan tracing memo kredit ke laporan penerimaan, pencatatan persedian dan piutang dagang untuk menentukan apakah barang benar-benar telah diterima kembali.  Review ke register kredit dilakukan untuk menguji apakah terjadi kredit yang tidak biasa (misalnya, jumlah kredit yang besar dapat menjadi signal tidak tertagihnya piutang)
  • 50. PENGUJIAN PENGUMPULAN KAS Pengumpulan Kas: 1.Mengadakan pengecekan secara mendadak terhadap slip deposito dan cek yang diterima 2.Membandingkan uang yang diterima dengan catatan pada deposito bank 3.Membandingkan cek penerimaan kas dengan catatan pada buku pembantu piutang Deposito 1.Membandingkan jurnal penerimaan kas dengan catatan deposito bulanan dari bank 2.Meneliti penerimaan kas yang belum tercatat dalam laporan bank merupakan rekening deposit in transit dan akan dimasukkan dalam rekening pada bulan berikutnya 3.Melakukan tracing dari jurnal penerimaan kas ke dalam posting di buku besar 4.Mendokumentasikan adany a kelemahan y ang dimiliki
  • 51. PENGUJIAN PIUTANG YANG TAK TERTAGIH Pengendalian pengujian kepatuhan atas piutang dagang yang tidak tertagih memfokuskan pada apakah penghapusan sudah diotorisasi oleh pejabat yang berwenang Langkah pengujiannya adalah sebagai berikut: 1.Mengambil sampel jurnal penghapusan piutang dagang (biasanya auditor mengambil semua data penghapusan piutang bila penghapusan tersebut bukan peristiwa yang frekuensi tinggi). 2.Melakukan tracing masing-masing jurnal ke memo untuk penghapusan piutang yang terkait, menguji apakah memo tersebut sudah diotorisasi semestinya dan membandingkan antara jumlah yang di otorisasi dengan jumlah yang dicatat. 3.Melakukan tracing dari jurnal ke buku besar. 4.Menelaah semua jurnal penghapusan untuk item-item yang tidak biasa seperti besarnya jumlah penghapusan dan meneliti apakah terjadi penghapusan ganda terhadap konsumen yang sama. 5.Mendokumentasikan kelemahan yang ada
  • 52. PERTIMBANGAN AKTIVITAS PENGENDALIAN - TRANSAKSI PENERIMAAN KAS DARI TRANSAKSI PENJUALAN TUNAI Aktivitas pengendalian diperlukan dalam sistem penjualan tunai ini untuk menghindari adanya salah saji material yang disebabkan oleh lemahnya pengendalian yang ada. Aktivitas pengendalian dapat dilakukan dalam sistem penjualan tunai ini untuk mengatasi: 1.Penerimaan kas telah disetor ke bank tetapi belum dicatat dalam jurnal penerimaan kas. 2.Penerimaan kas telah dicatat dalam jurnal penerimaan kas tetapi belum disetor ke bank. 3.Penerimaan kas telah salah diposting. 4.Penerimaan kas dicatat dalam jurnal dengan jumlah yang salah. 5.Pencatatan penerimaan kas dilakukan pada periode akuntansi yang salah
  • 53. 1. Identifikasi berbagai dokumen dan catatan yang digunakan dalam pengolahan transaksi (Tergantung dari jenis usaha ) DOKUMEN DAN CATATAN AKUNTANSI 1.Remittance Advice 2.Prelist 3.Kertas perhitungan kas 4.Laporan ringkasan kas harian 5.Slip deposit tervalidasi 6.File transaksi penerimaan kas 7.Jurnal penerimaan kas
  • 54. a. Remittance Advice, yaitu dokumen yang dikirim ke pelanggan bersama dengan faktur penjualan, untuk dikembalikan bersama pembayaran. Dokumen ini digunakan untuk mengindikasikan nama pelanggan, nomor faktur penjualan, dan jumlah yang dibayarkan. Kegunaan dokumen ini adalah untuk memungkinkan pendepositan secara langsung atas uang yang diterima, dan untuk meningkatkan pengendalian atas penjagaan aset. b. Prelist, yaitu daftar penerimaan kas yang diterima melalui pos. c. Kertas perhitungan kas, yaitu daftar kas dan cek dalam register kas. d. Laporan ringkasan kas harian, yaitu laporan yang menunjukkan total jumlah kas yang diterima kasir melalui kasa atau melalui pos.
  • 55. e. Slip deposit tervalidasi, yaitu slip setoran uang ke bank yang telah divalidasi bank. Dokumen ini digunakan sebagai bukti bahwa pendepositan telah benar-benar diterima oleh bank. f. File transaksi penerimaan kas, (dalam sistem EDP), yaitu file komputer yang digunakan untuk menyimpan data transaksi penerimaan kas yang tervalidasi. Apabila data transaksi penerimaan kas dari pelunasan piutang dimasukkan, maka saldo piutang dalam file master piutang dagang secara otomatis akan berkurang sejumlah kas yang diterima. g. Jurnal penerimaan kas. Jurnal ini sebenarnya tidak hanya digunakan untuk menjurnal kas dari penjualan tunai atau piutang dagang, tetapi juga u tuk kas dari sumber penerimaan lainnya
  • 56. 2. Pembahasan mengenai Fungsi -Fungsi dalam Penjualan Tunai Fungsi yang terlibat dalam pengolahan transaksi penjualan tunai meliputi: a.Penerima kas, b.Pendepositan kas di bank, c.Pencatat penerimaan kas. Prosedur pengendalian diterapkan dengan cara: a.Pengendalian akses b.Pemisahan tugas penjurnal dan pemosting c.Pencatatan atau penjualan dilakukan berdasar ikhtisar kas harian d.Pengecekan independen atas kesesuaian jumlah penjurnalan dan posting dengan prelist atau dengan ikhtisar kas harian dan slip deposit tervalidasi e.Rekonsiliasi bank periodik oleh karyawan yang tidak terlibat transaksi kas.
  • 57. 3. BAG AN ALIR PENJUALAN TUNAI
  • 58.
  • 59.
  • 60. PENGHIMPUNAN DAN PENDOKUMENTASIAN PEMAHAMAN Penghimpunan pemahaman dapat dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan atau wawancara, observasi, menelaah dokumen, atau menelaah kembali pengalaman audi-tor pada audit periode sebelumnya dengan klien tersebut. Dokumentasi pemahaman dilakukan dengan menggunakan kuesioner, flcavcliart, atau memo naratif
  • 61. Berikut adalah contoh pertanyaan dalam kuesioner transaksi penerimaan kas: FUNGSI CONTOH PERTANYAAN Penerima Apakah mesin register kas digunakan dalam penjualan melalui penerimaan kas kasa? Apakah ada pemeriksaan periodik atas prosedur penggunaan register kas? Apakah prelist digunakan dalam penerimaan kas melalui pos? Pendeposit kas Apakah ada pengecekan independen kesesuaian kas dan cek di Bank yang diterima dengan prelist dan kertas perhitungan kas? Apakah kas yang diterima didepositkan ke bank hari itu juga? Pencatatan Apakah ada pemisahan tugas antara pencatat penerimaan kas penerimaan dengan pemegang kas? Apakah ada pengecekan independen kesesuaian jumlah yang dijurnal, diposting, dan didepositkan dengan ringkasan kas harian? Apakah rekonsiliasi bank independen dilakukan secara periodik?
  • 62. PENETAPAN RISIKO PENGENDALIAN FUNGSI SALAH SAJI PENGENDALIAN PENGUJIAN POTENSIAL YANG PERLU PENGENDALIAN YANG MUNGKIN Penerimaan Penjualan tunai Penggunaan mesin Mengamati prosedur Kas tidak dilakukan register Kas penjualan tunai melalui register kas Menerapkan pemeriksaan Pengajuan pertanyaan predikat atas prosedur kepada supenrisor penggunaan register kas mengenai hasil pemeriksaan periodik Penerimaan kas Pembuatan prelist Mengamati pembuatan melalui pos hilang sesegera mungkin atas prelist penerimaan kas melalui pos
  • 63. Pendepositan Tidak ada kesesuaian Mengadakan pengecekan Memeriksa bukti kas di Bank antara kas dan cek independen kesesuaian kas mengenai pengecekan yang diterima dengan dan cek yang diterima independen prelist dan kertas dengan prelist dan kertas perhitungan kas perhitungan kas Kas yang diterima Mengadakan pengecekan Mengulang kembali tidak didepositkan ke independen atas kesesuaian pengecekan independen bank hari itu juga slip deposit tervalidasi dengan ringkasan kas harian Pencatat Remittance advices Mengadakan pengecekan Memeriksa bukti Penerimaan tidak sesuai dengan independen kesesuaian mengenai pengecekan Kas prelist Remittance advices dengan independen prelist Beberapa penerimaan Mengadakan pengecekan Mengulang kembali tidak dicatat independen kesesuaian pengecekan independen jumlah dijurnal dan diposting dengan ringkasan kas harian Penerimaan diposting Mengirimkan surat Mengamati pengiriman ke akun pelanggan pernyataan bulanan kepada surat pernyataan bulanan yang salah pelanggan
  • 64. Pengujian pengendalian penghimpunan kas dan pendepositan ke bank meliputi enam langkah berikut: 1.Mengendalikan deposit bank (slip setoran dan cek) sebelum dibawa personel klien ke bank 2.Membandingkan total jumlah rupiah dalam cek dengan total tercantum dalam slip deposit 3.Membandingkan cek dengan rincian dalam catatan penerimaan kas dan buku pembantu piutang dagang, serta menilai kewajaran selang waktu penerimaan kas dan penyetoran ke bank 4.Membandingkan penjurnalan dalam jurnal penerimaan kas dengan daftar deposit dalam laporan bank bulanan, serta memastikan bahwa penerimaan kas yang tidak terdaftar dalam laporan bank sudah terdaftar dalam laporan bank bulan berikutnya 5.Mengusut total dalam jurnal penerimaan kas dengan posting dalam buku besar 6.Mendokumentasikan setiap temuan penyimpangan yang diperoleh melalui kelima langkah di atas
  • 65. PERTIMBANGAN AKTIVITAS PENGENDALIAN - TRANSAKSI PENYESUAIAN PENJUALAN Transaksi penyesuaian penjualan yang dimaksud di sini meliputi transaksi retur penjualan dan transaksi penghapusan piutang. Aktivitas pengendalian diperlukan dalam kedua prosedur ini adalah untuk mencegah adanya kemungkinan salah saji mencakup: Prosedur retur penjualan: 1.Pemisahan tugas antara fungsi yang berwenang memberi otorisasi transaksi retur penjualan dengan fungsi yang menangani dan mencatat transaksi tersebut. 2.Penggunaan memo kredit yang diotorisasi oleh pejabat berwenang. 3.Penerimaan barang yang hanya didasarkan pada adanya otorisasi retur penjualan. 4.Dilakukan perhitungan secara independen atas barang yang diretur. 5.Setiap pencatatan harus dilandasi pada dokumen pendukung yang lengkap seperti penyesuaian hutang akibat retur penjualan yang didasarkan pada memo kredit yang telah diotorisasi.
  • 66. Prosedur penghapusan piutang: 1.Pemisahan fungsi antara fungsi operasional dan fungsi pencatat. 2.Penggunaan bukti memorial yang terotorisasi. 3.Setiap pencatatan harus dilandasi dengan dokumen sumber dan dokumen pendukung yang lengkap. 4.Pertanggungjawaban semua bukti memorial secara periodik
  • 67. DOKUMEN DAN CATATAN AKUNTANSI 1.Memo kredit 2.Jurnal retur penjualan 3.Formulir otorisasi piutang tak tertagih 1. Memo kredit, yaitu dokumen yang mengindikasikan pengurangan pendapatan penjualan karena adanya barang terjual yang dikembalikan lagi oleh pelanggan, atau karena pemberian potongan penjualan. Format dokumen ini mirip dengan faktur penjualan. Perbedaan utamanya adalah dokumen ini akan mengurangi saldo piutang dagang, sedang faktur penjualan akan menambah saldo piutang dagang.
  • 68. 2. Jurnal retur penjualan, jurnal ini digunakan untuk mencatat dan merekam retur penjualan. Beberapa perusahaan sering menggabungkan jurnal retur penjualan ke dalam jurnal penjualan. Jadi, dalam jurnal penjualan sudah ada kolom pada sisi kredit untuk mencatat retur penjualan ke dalam jurnal penjualan. 3. Formulir otorisasi piutang tak tertagih. Dokumen ini hanya dipakai intern dalam perusahaan. Dokumen ini berisi otorisasi penghapusan piutang dagang dengan mendebet rugi piutang tak tertagih. Formulir ini disebut juga memo pengotorisasi penghapusan piutang
  • 69. Fungsi Transaksi ini melibatkan fungsi penyesuaian penjualan berikut ini: 1.Pemberian potongan penjualan 2.Pemberian hak retur penjualan 3.Penghapusan piutang dagang 4.Penetapan cadangan kerugian piutang
  • 70. Pemberian Potongan Penjualan Pengendalian yang dapat diterapkan adalah adanya otorisasi yang memadai atas pemberian potongan penjualan, misalnya ada tanda tangan direktur pemasaran. Pemberian Hak Retur Penjualan Pengujian pengendalian dilakukan dengan: a.Melakukan pengamatan terhadap prosedur persetujuan retur penjualan. Pengamatan ini ditujukan untuk membuktikan adanya pemisahan fungsi (operasi, penyimpanan, dan akuntansi) dan transaksi retur penjualan telah dilaksanakan oleh lebih dari satu unit organisasi sehingga tercipta adanya pengecekan intern. b.Mengambil sampel transaksi retur penjualan dari jurnal umum dan melakukan pemeriksaan terhadap dokumen pendukung. c.Memeriksa penggunaan formulir bernomor urut tercetak dan pertanggungjawaban formulir tersebut. d.Mengambil sampei memo kredit dan melakukan pengusutan ke dokumen dan catatan akuntansi. e.Memeriksa adanya pengecekan independen terhadap posting ke buku pembantu
  • 71. Penghapusan Piutang Dagang Pengujian pengendalian dilakukan dengan: a.Melakukan pengamatan terhadap prosedur persetujuan pernbebanan kerugian piutang. Dalam pengamatan ini auditor memeriksa perhitungan umur piutang yang dipakai sebagai dasar penentuan jumlah kerugian piutang yang dibebankan ke tahun yang diaudit dan persetujuan bukti memorial oleh manajer yang berwenang. b.Memeriksa jurnal umum dan melakukan pemeriksaan terhadap dokumen pendukung. c.Memeriksa bukti digunakannya formulir bernomor urut tercetak dan pertanggung-jawaban pemakaian formulir tersebut. d.Memeriksa bukti memorial yang disetujui dan melakukan pengusutan ke dokumen dan catatan akuntansi yang bersangkutan.
  • 72. Penetapan Cadangan Kerugian Piutang Pengujian pengendalian yang dapat dilakukan: a.Melakukan penghitungan kembali potongan harga, dan memeriksa apakah pembayaran dilakukan dalam periode potongan harga. b.Menginspeksi memo kredit retur penjualan dan melihat apakah ada persetujuan atau tanda tangan fungsi penjualan. Auditor juga perlu membandingkan memo tersebut dengan laporan penerimaan untuk memastikan bahwa retur penjualan hanya diberikan atas setiap barang yang telah benar-benar dikembalikan. c.Menginspeksi memo pengotorisasi penghapusan piutang dan melihat apakah ada persetujuan atau tanda tangan direktur keuangan. d.Mengamati kegiatan penjualan termasuk transaksi penyesuaian penjualan untuk melihat apakah ada pemisahan tugas yang memadai antara pengotorisasi transaksi, penyesuaian penjualan dengan pelaksana penerimaan kas, dan pencatat penerimaan kas.
  • 73. EVALUASI HASIL PENGUJIAN PENGENDALIAN penaksiran risiko pengendalian dilaksanakan oleh auditor melalui lima tahap berikut ini: 1.Pertimbangkan pengetahuan yang diperoleh dari pemahaman atas pengendalian intern. 2.Lakukan identiflkasi salah saji potensial yang dapat terjadi dalam asersi entitas. 3.Lakukan identiflkasi pengendalian yang diperlukan untuk mencegah atau mendeteksi salah saji. 4.Lakukan pengujian pengendalian terhadap pengendalian yang diperlukan untuk menentukan efektivitas desain dan operasi pengendalian intern. 5.Lakukan evaluasi terhadap bukti dan buat taksiran risiko pengendalian. Risiko pengendalian masing-masing asersi tergantung risiko pengendalian transaksi lain yang mempengaruhi transaksi piutang dagang (penjualan kredit, penerimaan kas, penyesuaian penjualan). Risiko pengendalian diperoleh auditor berdasar bukti atau hasil pengujian pengendalian. Auditor terakhir menentukan besarnya risiko deteksi dengan memperhatikan besarnya risiko audit yang ditetapkan, risiko bawaan, dan risiko pengendalian
  • 74. Komponen Risiko Keberadaa Kelengkapan Hak dan Penilaian/ Penyajian dan n dan Kewajiban Alokasi Pengungkapan Keterjadian Risiko Audit Rendali Rendali Rendali Rendali Rendali Risiko Bawaan Tinggi Sednng Rendali Tinggi Sedang Risiko Pengendalian- Rendali Rendali Sedang Sednng Sedang Transaksi Penjualan Risiko Pengendalian- Rendali Rendali Rendali Rendali Sendah Transaksi Penerimaan Ka; Risiko Pengendalian- Sedang Rendali Sedang Tinggi Sedang Penyesuaian Penjualan Penggabungan Risiko Rendali Sednng Sedang Tinggi Sedang Pengendalian Risiko Deteksi yang Sedang Sedang Tinggi Rendnh Sedang Diterima
  • 75. Pengujian Substantif Saldo Piutang • Transaksi yang mempengaruhi piutang usaha adalah: 1. Transaksi penjualan kredit barang dan jasa kepada customers. Jurnal untuk mencatat transaki ini adalah: • Piutang Usaha xx • Pendapatan penjualan xx • 2. Transaksi retur penjualan. Jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah: • Retur Penjualan xx • Piutang Usaha xx • 3. Transaksi penerimaan kas dari debitur. Jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah: • Kas xx • Piutang Usaha xx • 4. Transaksi penghapusan piutang. Jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah: • Cadangan Kerugian Piutang xx • Piutang Usaha xx
  • 76. Prinsip akuntansi berterima umum dalam penyajian piutang di neraca berikut ini: 1.Piutang usaha harus disajikan di neraca sebesar jumlah yang diperkirakan dapat ditagih dari debitur pada tanggal neraca. Piutang usaha disajikan di neraca dalam jumlah bruto dikurangi dengan taksiran kerugian tidak tertagihnya piutang. 2.Jika perusahaan tidak membentuk cadangan kerugian piutang usaha, harus dicantumkan pengungkapannya di neraca bahwa saldo piutang usaha tersebut adalah jumlah bersih (neto). 3.Jika piutang usaha bersaldo material pada tanggal neraca, harus disajikan rinciannya di neraca. 4.Piutang usaha yang bersaldo kredit (terdapat di dalam kartu piutang) pada tanggal neraca harus disajikan dalam kelompok utang lancar. Jika jumlahnya material, piutang nonusaha harus disajikan terpisah dari piutang usaha.
  • 77. Tujuan pengujian substantif terhadap piutang usaha adalah: Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan piutang usaha. Membuktikan keberadaan piutang usaha dan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan piutang usaha yang dicantumkan di neraca. Membuktikan kelengkapan transaksi yang dicatat dalam catatan akuntansi dan kelengkapan saldo piutang usaha yang disajikan dalam neraca. Membuktikan hak kepemilikan klien atas piutang usaha yang dicantumkan di neraca. Membuktikan kewajaran penilaian piutang usaha yang dicantumkan di neraca. Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan piutang usaha di neraca.