SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Audit Siklus Penjualan Dan Penagihan : Pengujian Pengendalian Dan Substantive Atas Transaksi
Akun dan kelas transaksi dalam siklus penjualan dan penagihan
Tujuan audit siklus penjualan dan penagihan adalah mengevaluasi apakah saldo akun yang dipengaruhi
oleh siklus tersebut telah disajikan secara wajar sesuai prinsip akuntansi yang berlaku.
Terdapat lima kelas transaksi dalam siklus penjualan dan penagihan :
(i) Penjualan (baik tunai atau kredit)
(ii) Penerimaan kas
(iii) Retur dan Pengurangan Penjualan
(iv) Penghapusan piutang tak tertagih
(v) Estimasi beban piutang tak tertagih
Semua kelas transaksi tersebut, selain penjualan tunai, mempengaruhi saldo akun piutang usaha /
penyisihan piutang tak tertagih.
Fungsi bisnis dalam siklus dan catatan atau dokumen terkait
Siklus penjualan dan penagihan melibatkan keputusan serta proses yang diperlukan untuk mengalihkan
kepemilikan barang atau jasa kepada pembeli setelah keduanya tersedia untuk dijual.
Proses dan dokumen terkait : (semua dokumen harus dibuat rangkap)
1. Pemrosesan Pesanan Pelanggan
(a) Pesanan Pelanggan adalah permintaan akan barang dagangan yang diajukan oleh pelanggan
sebagai awal dari siklus ini.
(b) Pesanan Penjualan (Sales Order) adalah dokumen berisi deskripsi, kuantitas, dan informasi
terkait barang yang dipesan oleh pelanggan.
2. Pemberian Kredit
Sebelum barang dikirim, orang yang bertugas menyetujui kredit akan melakukan penjualan
secara kredit. Persetujuan kredit diberikan kepada pelanggan berdasarkan batasan kredit yang telah
disetujui sebelumnya dalam file induk pelanggan.
3. Pengiriman Barang
Fungsi ini merupakan titik awal dimana perusahaan akan menyerahkan barang kepada
pelanggan, perusahaan biasanya mulai mencatat terjadinya penjualan ketika barang telah dikirim.
Dokumen pengiriman dibuat untuk mengawali proses ini dan berisi deskripsi barang, kuantitas
yang dikirim, dan data relevan lainnya. Dokumen pengiriman juga berfungsi sebagai dasar penagihan
kepada pelanggan. Contoh Bill of Landing
4. Penagihan dan Pencatatan Penjualan
Berfungsi untuk memberitahu pelanggan jumlah yang sudah jatuh tempo atas barang (harus
dilakukan dengan tepat dan berbasis waktu)
Aspek penting dalam penagihan adalah :
(a) Semua pengiriman telah ditagihkan (completeness)
(b) Tidak ada pengiriman yang ditagih lebih dari sekali (occurance)
(c) Setiap pengiriman ditagih dlm jumlah yang tepat (accuracy)
Faktur penjualan adalah dokumen berisi deskripsi dan kuantitas barang yang dijual, harga, ongkos
kirim, asuransi, syarat, dan data relevan lainnya. (digunakan untuk menunjukkan kepada pelanggan
jumlah pembayaran dan jatuh temponya).
File transaksi Penjualan adalah file yang dihasilkan computer yang mencantumkan semua
transaksi penjualan yang diproses oleh system akuntansi selama suatu periode. (sebagai dasar
pencatatan, listing, laporan, dan lainnya)
Jurnal Penjualan adalah listing (index) yang dibuat dari file transksi penjualan, biasanya
mencantumkan nama pelanggan, tanggal, jumlah, dan klasifikasi akun tiap transaksi (tunai atau
kredit)
File induk Piutang Usaha digunakan untuk mencatat penjualan individual (kredit), dan diperbaharui
dari penjualan, retur dan pengembalian, serta penerimaan kas.
Neraca Saldo Piutang Usaha adalah daftar yang memuat jumlah piutang tiap pelanggan.
Laporan Bulanan adalah dokumen yang dikirimkan kepada pelanggan untuk menunjukkan saldo
piutang usaha, tanggal, pembayaran kas, memo kredit, dan saldo akhir.
Transaksi diatas sangat diperlukan untuk menyerahkan barang ke pelanggan, menagih dengan benar,
dan merefleksikan informasi dalam akuntansi.
5. Pemrosesan dan Pencatatan Penerimaan Kas
Meliputi penerimaan, penyetoran, dan pencatatan kas, yang mencakup uang tunai, cek, transfer dana
eletronik
Remittance Advice adalah dokumen yang dikirimkan kepada pelanggan dan biasanya dikembalikan
kepada penjualan beserta pembayaran kas.
Prelisting Penerimaan Kas adalah daftar yang disusun ketika kas diterima oleh seorang yang tidak
punya tanggung jawab mencatat penjualan, piutang usaha, atau kas, dan tidak punya akses ke
catatan akuntansi. (biasanya oleh Bank)
File Transaksi Penerimaan Kas adalah file yg memuat semua transaksi penerimaan kas
Jurnal Penerimaan Kas adalah jurnal (index) untuk mencatat penerimaan kas
6. Pemrosesan dan Pencatatan Retur dan pengurangan penjualan
Ketika pelanggan tidak puas dengan barang yang dibelinya, perusahaan biasanya menerima retur
atau pengurangan harga.
Memo Kredit adalah dokumen yang mengindikasikan pengurangan jumlah dari pelanggan akibat
retur barang atau pengurangan harga
Jurnal Retur dan Pengurangan Penjualan
7. Penghapusan piutang tak tertagih
Piutang yang tidak dapat ditagih harus dihapus oleh perusahaan. Biasanya karena pelanggan
mengalami kebangkrutan atau penagihan piutang diserahkan kepada agen.
Formulir Otorisasi Piutang tak tertagih digunaan untuk memberikan otoritas menghapus piutang
usaha
8. Penyediaan piutang tak tertagih
Berfungsi untuk mencatat piutang tak tertagih akibat piutang usaha yang tidak dapat ditagih
Metodologi untuk merancang pengujian pengendalian dan substantive atas transaksi penjualan
(i) Memahami Pengendalian Internal – Penjualan
Dapat dilakukan dengan memahami bagan arus klien, menyiapkan kuisioner, dan walkthrough siklus
penjualan.
(ii) Menilai Risiko Pengendalian yang Direncanakan – Penjualan
Langkah penting yang harus dilakukan :
(a) Auditor perlu kerangka kerja untuk menilai risiko pengendalian (tujuan audit transaksi)
(b) Auditor harus mengidentifikasikan pengendalian internal kunci dan kelemahannya bagi penjualan
(c) Mengaitkan kedunya
(d) Auditor menilai risiko pengendalian untuk setiap tujuan dengan mengevaluasi pengendalian dan
kelemahannya bagi setiap tujuan.
Faktor Kunci dalam Pengendalian
1) Pemisahan tugas yang memadai
 Penolakan akses kas kepada pihak yang mencatat penjualan dan penerimaan kas
 Fungsi pemberian kredit harus dipisah dengan penjualan
 Personel pengendailan internal terpisah dari yang meng-input data
2) Otorisasi yang tepat
 Otorisasi kredit harus tepat sebelum penjualan dilakukan
 Barang dikirim hanya setelah otorisasi diberikan
 Harga, syarat, ongkos kirim, dan diskon harus diotorisasi
3) Dokumen dan catatan memadai
Setiap perusahaan punya kebijakan pengendaliannya masing-masing, biasanya perusahaan
secara otomatis menyiapkan dokumen salinan yang memadai sebagai dokumentasi. Contoh
salinan faktur penjualan sebagai dasar penagihan. (setiap transaksi harus disiapkan dokumen
pendukungnya)
4) Dokumen yang telah dipranomori
Digunakan untuk mencegah kegagalan dalam menagih atau mencatat penjualan dan
terjadinya penagihan serta pencatatan diplikat.
5) Laporan bulanan
Digunakan sebagai pengendalian apabila pelanggan merasa ada yang tidak benar maka, ia
akan segera merespon kepada perusahaan. Laporan bulanan harus dikendalikan oleh orang
yang terpisah dari mencatat kas, penjualan, dan piutang usaha.
6) Prosedur verifikasi internal oleh personel atau software independen terhadap proses dan
pencatatan transaksi sesuai dengan tujuan audit terkait transaksi
(iii) Menentukan Luas Pengujian Pengendalian
 Audit Perusahaan Publik, auditor harus melakukan pengujian ekstensif atas pengendalian kunci
dan mengevaluasi dampaknya terhadap laporan keuangan.
 Audit Perusahaan Non-Publik, tergantung pada efektivitas pengendalian dan keyakinan auditor
atas pengujian untuk mengurangi risiko pengendalian.
(iv) Merancang Pengujian Pengendalian untuk Penjualan
Didasarkan pada tujuan audit terkait transaksi  mengidentifikasi factor pengendalian kunci yang
ada  melakukan pengujian pengendalian  menentukan defisiensi  jika ada maka akan dilakukan
pengujian substantive (memerlukan perhatian audit Khusus)
Contoh : Tujuan Keterjadian  Pengendalian Kunci “Penjualan didukung oleh dokumen pengiriman
yang diotorisasi dan pesanan pelanggan yang disetujui”  pengujian pengendalian dilakukan
dengan memeriksa faktur penjualan untuk mendukung bill of landing dan pesanan pelanggan 
Pengujian substantive dapat dilakukan dengan menelusuri ayat jurnal penjualan ke dokumen
pendukung (faktur penjualan, salinannya, bill of landing, sales order, dan pesanang pelanggan –
Vouching)
Pengujian Substantif atas transaksi penjualan
Prosedur pengujian substantive atas transaksi penjualan yang perlu dilakukan :
1. Penjualan yang tercatat telah terjadi (Occurance)
Terdapat tiga kemungkinan salah saji yang terjadi :
(1) Penjualan dimasukkan dalam jurnal sedangkan pengiriman tidak pernah dilakukan
Auditor dapat melakukan vouching ayat jurnal penjualan ke salinan pengiriman dan
dokumen pendukung lainnya untuk meverifikasi penjualan benar-benar terjadi. (mungkin juga
butuh di cocokkan dengan catatan inventory)
(2) Penjualan dicatat lebih dari sekali
Penjualan ganda dapat ditentukan dengan review secara numeris (sequence) daftar
transaksi untuk melihat apakah ada nomor yang sama.
(3) Pengiriman dilakukan kepada pelanggan fiktif dan dicatat sebagai penjualan
Penjualan fiktif dapat ditelurusi melalui file induk pelanggan. Contoh pengiriman barang
ke tempat lain milik perusahaan.
Dua jenis salah saji yang pertama mungkin disebabkan oleh kekeliruan atau kecurangan
(sengaja), sedangkan salah saji yang terakhir disebabkan oleh kecurangan yang biasanya terjadi
karena staff penjualan dan pengiriman adalah orang yang sama.
Untuk mendeteksi ketiga hal diatas, dapat dilakukan melalui file induk piutang usaha. Apabila
piutang usaha benar-benar ditagih atau barang dikembalikan, maka penjualan benar-benar
terjadi. Namun, apabila terjadi penghapusan piutang usaha, memo kredit, atau piutang belum
juga dibayar saat audit, ada indikasi terjadi kesalahan.
2. Transaksi Penjualan yang ada telah dicatat (Kelegkapan)
Dalam kebanyakan audit, pengujian substantive atas transaksi kelengkapan jarang sekali
dilakukan untuk understatement of assets or sales, ketimbang overstatement dalam akun
tersebut. Jika pengendalian internal klien tidak memadai, pengujian substantive mungkin
diperlukan.
Arah Pengujian
 Tujuan Keterjadian, auditor mengawali dengan memilih sampe nomor faktur dan
menvouching ke salinan faktur penjualan, dokumen pengiriman, dan pesanan pelanggan
sebagi pengujian transaksi yang tidak ada. (Vouching – backward)
 TujuanKelengkapan,auditor memulai dari sampel dokumen pengiriman dan menelusurinya
ke salinan faktur penjualan hingga jurnal penjualan sebagai pengujian penghilangan
transaksi yang ada. (Tracing – forward)
 Tujuan audit terkait transaksi yang lainnya tidak begitu terpengaruh dengan arah pengujian
3. Penjualan dicatat dengan akurat (accuracy)
Hal yang perlu diperhatikan
 Mengirimkan jumlah barang yang dipesan
 Menagih dengan akurat sebesar jumlah barang yang dikirim
 Mencatat dengan akurat jumlah yang ditagih dalam catatat akuntansi
Audit harus memastikan bahwa masing-masing aspek keakuratan tersebut telah dilakukan
dengan benar melalui penghitungan kembali informasi dalam catatan akuntansi dan
membandingkan informasi pada dokumen yang berbeda. Contoh membandingkan harga pada
faktur penjualan dengan daftar harga yang disetujui, kemudian dihitung kembali perkalian dan
penjumlahannya.
4. Penjualan dimasukkan dalam file induk dan diikhtisarkan dengan benar
Akurasi dalam mencatat penjualan ke dalam file induk piutang usaha akan mempengaruhi saldo
piutang usaha yang dapat ditagih oleh klien.
 Akurasi  membandingkan salinan faktur penjualan dengan jurnal penjualan atau mastel file
 Posting dan ikhtisar  melacak entry dari sales jurnal ke master file
5. Penjualan yang dicatat diklasifikasikan dengan benar
 Penjualan tunai tidak boleh dicatat dalam piutang usaha
 Pembayaran piutang usaha tidak boleh dicatat dalam penjualan (debit)
 Penjualan asset operasi tidak boleh dicatat sebagai penjualan
6. Penjualan ditatat pada tanggal yang benar
Penjualan dicatat segera setelah pengiriman terjadi untuk menghindari masalah cutoff.
Sales Return and Allowance
Tujuan audit terkait transaksi dan pengendalian internal atas sales return and allowance (memo kredit) pada
dasarnya sama dengan akun lainnya, tetapi ada dua perbedaan, yaitu :
 Materialitas  biasanya sales return and allowance tidak material sehingga banyak dilewati
 Penekanan pada tujuan keterjadian  adanya sales return and allowance dapat mengindikasikan
kecurangan atas pencatatan penjualan sehingga lebih ditekankan pada pengujian keterjadiaan atas
penjualan yang dicatat
Metodologi Untuk Merancang Pengujian Pengendalian Dan Substantive Atas Transaksi Penerimaan Kas
Metodologi yang digunakan sama seperti pada transaksi penjualan hanya saja tujuan khususnya disesuaikan
untuk penerimaan kas. Proses yang dilakukan oleh auditor adalah sebagai berikut :
(a) Menentukan pengendalian internal kunci untuk setiap tujuan audit
(b) Merancang pengujian pengendalian bagi setiap pengendalian yang digunakan untuk mendukung
pengurangan risiko pengendalian
(c) Merancang pengujian substantive atas transaksi untuk menguji salah saji moneter bagi setiap audit
Tanggung jawab auditor dalam audit penerimaan kas adalah mengidentifikasi defisiensi pengendalian internal
yang meningkatkan kemungkinan terjadinya kecurangan.
Beberapa metode untuk mengidentifikasi defisiensi penerimaan kas
(1) Menentukan apakah kas yang diterima telah dicatat
Digunakan untuk mengidentifikasi penggelapan kas yang terjadi sebelum dicatat dalam jurnal
penerimaan kas. Hal ini dapat dideteksi melalui remittance advice atau prelisting penerimaan kas yang
telah dipranomori ke jurnal penerimaan kas dan catatat pembantu piutang lainnya. Pengujian ini hanya
efektif jika pita register kas atau prelisting disiapkan pada saat kas diterima. Contohnya pada kasir toko.
(2) Penyiapan bukti penerimaan kas
Digunakan untuk mengidentifikasi apakah penerimaan kas telah disetorkan ke rekening bank (bukti
penerimaan kas), pengujian ini dilakukan dengan cara merekonsiliasi jurnal penerimaan kas pada
periode tertentu dengan saldo deposito atau setoran actual yang dilakukan ke bank pada periode yang
sama.
(3) Pengujian untuk mengungkap lapping piutang usaha
Lapping piutang usaha adalah penundaan ayat jurnal penagihan piutang usaha untuk menutupi
kekurangan kas yang ada. Contohnya penggelapan dilakukan oleh kasir dengan menunda pencatatan
penerimaan kas dari satu pelanggan dan menutupi kekurangannya dengan penerimaan kas dari
pelanggan yang lainnya beberapa hari kemudian.
Pengujian audit untuk menghapus piutang tak tertagih
 Kelemahan yang terjadi mungkin akan menyebabkan penggelapan oleh karyawan dengan cara menghapus
piutang usaha yang sudah ditagih (tujuan audit keterjadian).
 Otorisasi yang tepat atas penghapusan piutang tak tertagih merupakan pengendalian yang baik.
 Verifikasi piutang tak tertagih dapat digunakan untuk mendeteksi kemungkinan penggelapan yang terjadi.
Pengendalian internal tambahan atas saldo akun dan penyajian serta pengungkapan
Untuk siklus penjualan dan panagihan, kemungkinan besar akan mempengaruhi tujuan yang terkait dengan
saldo nilai yang dapat terealisasi (Net Realizable Value) dan hak serta kewajiban dan tujuan audit lainnya pada
piutang usaha.
Idealnya klein harus menetapkan pengendalian untuk mengurangi kemungkinan piutang tak tertagih, melalui :
 Penyusunan saldo umur piutang usaha periodic untuk review dan tindak lanjut yang tepat.
 Kebijakan menghapus piutang tak tertagih apabila sudah tidak mungkin lain untuk ditagih.

More Related Content

What's hot

Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Sistem Akuntansi Pemerintah DaerahSistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Sistem Akuntansi Pemerintah DaerahSujatmiko Wibowo
 
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2Ratih Anjilni
 
Makalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaan
Makalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaanMakalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaan
Makalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaanghiyats dewantara
 
Pengauditan siklus pengeluaran
Pengauditan siklus pengeluaranPengauditan siklus pengeluaran
Pengauditan siklus pengeluaranDina Nurmariyani
 
AUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN EKUITAS DAN HUTANG
AUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN EKUITAS DAN HUTANGAUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN EKUITAS DAN HUTANG
AUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN EKUITAS DAN HUTANGKhatijah Parewa
 
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6   pengendalian internal dan evaluasinyaQuiz 6   pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinyaHutria Angelina Mamentu
 
Pengauditan siklus produksi persediaan
Pengauditan siklus produksi persediaanPengauditan siklus produksi persediaan
Pengauditan siklus produksi persediaanDina Nurmariyani
 
KEL 4 AUDIT ATAS PROSES RIGHT ISSUE.pptx
KEL 4 AUDIT ATAS PROSES RIGHT ISSUE.pptxKEL 4 AUDIT ATAS PROSES RIGHT ISSUE.pptx
KEL 4 AUDIT ATAS PROSES RIGHT ISSUE.pptxSuciHati8
 
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikJunianto Junianto
 
SIKLUS PEROLEHAN, DAN PEMBAYARAN ASSET TETAP,SIKLUS PENDAPATAN
SIKLUS PEROLEHAN, DAN PEMBAYARAN ASSET TETAP,SIKLUS PENDAPATANSIKLUS PEROLEHAN, DAN PEMBAYARAN ASSET TETAP,SIKLUS PENDAPATAN
SIKLUS PEROLEHAN, DAN PEMBAYARAN ASSET TETAP,SIKLUS PENDAPATANSsusanti Ssusanti
 
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganKuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganRose Meea
 
Pengauditan siklus investasi pendanaan
Pengauditan siklus investasi pendanaanPengauditan siklus investasi pendanaan
Pengauditan siklus investasi pendanaanDina Nurmariyani
 
Akuntansi Beban dan-belanja PEMDA
Akuntansi Beban dan-belanja PEMDAAkuntansi Beban dan-belanja PEMDA
Akuntansi Beban dan-belanja PEMDAMahyuni Bjm
 
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Manik Ryad
 
Kieso ifrs ch16 - ifrs (eps) indonesia
Kieso ifrs ch16 - ifrs (eps) indonesiaKieso ifrs ch16 - ifrs (eps) indonesia
Kieso ifrs ch16 - ifrs (eps) indonesiaFina Sari
 

What's hot (20)

Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Sistem Akuntansi Pemerintah DaerahSistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
 
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
 
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGANANALISIS LAPORAN KEUANGAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
 
Kewajiban Hukum Auditor
Kewajiban Hukum AuditorKewajiban Hukum Auditor
Kewajiban Hukum Auditor
 
Makalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaan
Makalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaanMakalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaan
Makalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaan
 
Subsequent events
Subsequent eventsSubsequent events
Subsequent events
 
Pengauditan siklus pengeluaran
Pengauditan siklus pengeluaranPengauditan siklus pengeluaran
Pengauditan siklus pengeluaran
 
AUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN EKUITAS DAN HUTANG
AUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN EKUITAS DAN HUTANGAUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN EKUITAS DAN HUTANG
AUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN EKUITAS DAN HUTANG
 
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6   pengendalian internal dan evaluasinyaQuiz 6   pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinya
 
Pengauditan siklus produksi persediaan
Pengauditan siklus produksi persediaanPengauditan siklus produksi persediaan
Pengauditan siklus produksi persediaan
 
KEL 4 AUDIT ATAS PROSES RIGHT ISSUE.pptx
KEL 4 AUDIT ATAS PROSES RIGHT ISSUE.pptxKEL 4 AUDIT ATAS PROSES RIGHT ISSUE.pptx
KEL 4 AUDIT ATAS PROSES RIGHT ISSUE.pptx
 
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publik
 
SIKLUS PEROLEHAN, DAN PEMBAYARAN ASSET TETAP,SIKLUS PENDAPATAN
SIKLUS PEROLEHAN, DAN PEMBAYARAN ASSET TETAP,SIKLUS PENDAPATANSIKLUS PEROLEHAN, DAN PEMBAYARAN ASSET TETAP,SIKLUS PENDAPATAN
SIKLUS PEROLEHAN, DAN PEMBAYARAN ASSET TETAP,SIKLUS PENDAPATAN
 
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganKuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
 
Pengauditan siklus investasi pendanaan
Pengauditan siklus investasi pendanaanPengauditan siklus investasi pendanaan
Pengauditan siklus investasi pendanaan
 
Quiz 4 the building blocks of auditing
Quiz 4   the building blocks of auditingQuiz 4   the building blocks of auditing
Quiz 4 the building blocks of auditing
 
Akuntansi Beban dan-belanja PEMDA
Akuntansi Beban dan-belanja PEMDAAkuntansi Beban dan-belanja PEMDA
Akuntansi Beban dan-belanja PEMDA
 
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
 
Kieso ifrs ch16 - ifrs (eps) indonesia
Kieso ifrs ch16 - ifrs (eps) indonesiaKieso ifrs ch16 - ifrs (eps) indonesia
Kieso ifrs ch16 - ifrs (eps) indonesia
 

Similar to (Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substantive test

9, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pendapatan. Penjualan dan P...
9, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pendapatan. Penjualan dan P...9, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pendapatan. Penjualan dan P...
9, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pendapatan. Penjualan dan P...Vhiie Audi
 
Si & pi, dian andriani, hapzi ali, siklus pendapatan, universitas mercu buana...
Si & pi, dian andriani, hapzi ali, siklus pendapatan, universitas mercu buana...Si & pi, dian andriani, hapzi ali, siklus pendapatan, universitas mercu buana...
Si & pi, dian andriani, hapzi ali, siklus pendapatan, universitas mercu buana...Dian Andriani
 
(Pert 5) bab 18 siklus akuisisi dan pembayaran
(Pert 5) bab 18 siklus akuisisi dan pembayaran(Pert 5) bab 18 siklus akuisisi dan pembayaran
(Pert 5) bab 18 siklus akuisisi dan pembayaranIlham Sousuke
 
9. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, siklus pendapatan,penjualan dan penerimaa...
9. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, siklus pendapatan,penjualan dan penerimaa...9. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, siklus pendapatan,penjualan dan penerimaa...
9. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, siklus pendapatan,penjualan dan penerimaa...RiriPratiwi2
 
Siklus pengeluaran suryani sri utami stiami
Siklus pengeluaran suryani sri utami stiamiSiklus pengeluaran suryani sri utami stiami
Siklus pengeluaran suryani sri utami stiamisri utami
 
10, si & pi delvia vamela, hapzi ali, siklus pengeluaran, pembelian dan ...
10, si & pi delvia vamela, hapzi ali,  siklus pengeluaran, pembelian dan ...10, si & pi delvia vamela, hapzi ali,  siklus pengeluaran, pembelian dan ...
10, si & pi delvia vamela, hapzi ali, siklus pengeluaran, pembelian dan ...delviavamela
 
Audit terhadap siklus pendapatan
Audit terhadap siklus pendapatanAudit terhadap siklus pendapatan
Audit terhadap siklus pendapatanAjeng Pipit
 
10. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, siklus pengeluaran,pembelian dan pembaya...
10. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, siklus pengeluaran,pembelian dan pembaya...10. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, siklus pengeluaran,pembelian dan pembaya...
10. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, siklus pengeluaran,pembelian dan pembaya...RiriPratiwi2
 
Audit terhadap siklus pendapatan ringkasan
Audit terhadap siklus pendapatan ringkasanAudit terhadap siklus pendapatan ringkasan
Audit terhadap siklus pendapatan ringkasanFuzzari Rizal
 
Audit siklus pembayaran
Audit siklus pembayaranAudit siklus pembayaran
Audit siklus pembayaranEY
 
SISTEM INF. AKUNTANSI & KEUANG materi 2.pptx
SISTEM INF. AKUNTANSI & KEUANG materi 2.pptxSISTEM INF. AKUNTANSI & KEUANG materi 2.pptx
SISTEM INF. AKUNTANSI & KEUANG materi 2.pptxnafanael
 
10. si & pi, m hasim rafsanjani, prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma,mpm,siklus p...
10. si & pi, m hasim rafsanjani, prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma,mpm,siklus p...10. si & pi, m hasim rafsanjani, prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma,mpm,siklus p...
10. si & pi, m hasim rafsanjani, prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma,mpm,siklus p...Hasim Rafsanjani
 
9. si & pi. anggri afriani, prof. dr. ir hapzi ali, mm, cma. sistem infor...
9. si & pi. anggri afriani, prof. dr. ir hapzi ali, mm, cma. sistem infor...9. si & pi. anggri afriani, prof. dr. ir hapzi ali, mm, cma. sistem infor...
9. si & pi. anggri afriani, prof. dr. ir hapzi ali, mm, cma. sistem infor...Anggriafriani
 
12. si-pi, adi nurpermana, hapzi ali, siklus proses bisnis, universitas mercu...
12. si-pi, adi nurpermana, hapzi ali, siklus proses bisnis, universitas mercu...12. si-pi, adi nurpermana, hapzi ali, siklus proses bisnis, universitas mercu...
12. si-pi, adi nurpermana, hapzi ali, siklus proses bisnis, universitas mercu...Adi Permana
 
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, Siklus Pengeluaran, Pembelian da...
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, Siklus Pengeluaran, Pembelian da...Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, Siklus Pengeluaran, Pembelian da...
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, Siklus Pengeluaran, Pembelian da...WINDAYANI RAJAGUKGUK
 
SI&PI, RYAN JULIAN, HAPZI ALI, SIKLUS PENDAPATAN, PENJUALAN DAN PENERIMAAN KA...
SI&PI, RYAN JULIAN, HAPZI ALI, SIKLUS PENDAPATAN, PENJUALAN DAN PENERIMAAN KA...SI&PI, RYAN JULIAN, HAPZI ALI, SIKLUS PENDAPATAN, PENJUALAN DAN PENERIMAAN KA...
SI&PI, RYAN JULIAN, HAPZI ALI, SIKLUS PENDAPATAN, PENJUALAN DAN PENERIMAAN KA...Ryan Julian
 
Mengarsipkan Dokumen Perusahaan.pptx
 Mengarsipkan Dokumen Perusahaan.pptx Mengarsipkan Dokumen Perusahaan.pptx
Mengarsipkan Dokumen Perusahaan.pptxAisyah Safitri Hayati
 
Siklus proses bisnis Review atas proses bisnis utama dalam perusahaan manufaktur
Siklus proses bisnis Review atas proses bisnis utama dalam perusahaan manufakturSiklus proses bisnis Review atas proses bisnis utama dalam perusahaan manufaktur
Siklus proses bisnis Review atas proses bisnis utama dalam perusahaan manufakturAsri Rosa
 
Auditing 2 :: Chapter 1 by Afly Yessie
Auditing 2 :: Chapter 1 by Afly YessieAuditing 2 :: Chapter 1 by Afly Yessie
Auditing 2 :: Chapter 1 by Afly YessieAndreas Jiman
 

Similar to (Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substantive test (20)

9, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pendapatan. Penjualan dan P...
9, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pendapatan. Penjualan dan P...9, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pendapatan. Penjualan dan P...
9, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pendapatan. Penjualan dan P...
 
Si & pi, dian andriani, hapzi ali, siklus pendapatan, universitas mercu buana...
Si & pi, dian andriani, hapzi ali, siklus pendapatan, universitas mercu buana...Si & pi, dian andriani, hapzi ali, siklus pendapatan, universitas mercu buana...
Si & pi, dian andriani, hapzi ali, siklus pendapatan, universitas mercu buana...
 
(Pert 5) bab 18 siklus akuisisi dan pembayaran
(Pert 5) bab 18 siklus akuisisi dan pembayaran(Pert 5) bab 18 siklus akuisisi dan pembayaran
(Pert 5) bab 18 siklus akuisisi dan pembayaran
 
9. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, siklus pendapatan,penjualan dan penerimaa...
9. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, siklus pendapatan,penjualan dan penerimaa...9. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, siklus pendapatan,penjualan dan penerimaa...
9. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, siklus pendapatan,penjualan dan penerimaa...
 
Siklus pengeluaran suryani sri utami stiami
Siklus pengeluaran suryani sri utami stiamiSiklus pengeluaran suryani sri utami stiami
Siklus pengeluaran suryani sri utami stiami
 
10, si & pi delvia vamela, hapzi ali, siklus pengeluaran, pembelian dan ...
10, si & pi delvia vamela, hapzi ali,  siklus pengeluaran, pembelian dan ...10, si & pi delvia vamela, hapzi ali,  siklus pengeluaran, pembelian dan ...
10, si & pi delvia vamela, hapzi ali, siklus pengeluaran, pembelian dan ...
 
Audit terhadap siklus pendapatan
Audit terhadap siklus pendapatanAudit terhadap siklus pendapatan
Audit terhadap siklus pendapatan
 
10. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, siklus pengeluaran,pembelian dan pembaya...
10. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, siklus pengeluaran,pembelian dan pembaya...10. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, siklus pengeluaran,pembelian dan pembaya...
10. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, siklus pengeluaran,pembelian dan pembaya...
 
Audit terhadap siklus pendapatan Ringkasan
Audit terhadap siklus pendapatan RingkasanAudit terhadap siklus pendapatan Ringkasan
Audit terhadap siklus pendapatan Ringkasan
 
Audit terhadap siklus pendapatan ringkasan
Audit terhadap siklus pendapatan ringkasanAudit terhadap siklus pendapatan ringkasan
Audit terhadap siklus pendapatan ringkasan
 
Audit siklus pembayaran
Audit siklus pembayaranAudit siklus pembayaran
Audit siklus pembayaran
 
SISTEM INF. AKUNTANSI & KEUANG materi 2.pptx
SISTEM INF. AKUNTANSI & KEUANG materi 2.pptxSISTEM INF. AKUNTANSI & KEUANG materi 2.pptx
SISTEM INF. AKUNTANSI & KEUANG materi 2.pptx
 
10. si & pi, m hasim rafsanjani, prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma,mpm,siklus p...
10. si & pi, m hasim rafsanjani, prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma,mpm,siklus p...10. si & pi, m hasim rafsanjani, prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma,mpm,siklus p...
10. si & pi, m hasim rafsanjani, prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma,mpm,siklus p...
 
9. si & pi. anggri afriani, prof. dr. ir hapzi ali, mm, cma. sistem infor...
9. si & pi. anggri afriani, prof. dr. ir hapzi ali, mm, cma. sistem infor...9. si & pi. anggri afriani, prof. dr. ir hapzi ali, mm, cma. sistem infor...
9. si & pi. anggri afriani, prof. dr. ir hapzi ali, mm, cma. sistem infor...
 
12. si-pi, adi nurpermana, hapzi ali, siklus proses bisnis, universitas mercu...
12. si-pi, adi nurpermana, hapzi ali, siklus proses bisnis, universitas mercu...12. si-pi, adi nurpermana, hapzi ali, siklus proses bisnis, universitas mercu...
12. si-pi, adi nurpermana, hapzi ali, siklus proses bisnis, universitas mercu...
 
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, Siklus Pengeluaran, Pembelian da...
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, Siklus Pengeluaran, Pembelian da...Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, Siklus Pengeluaran, Pembelian da...
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, Siklus Pengeluaran, Pembelian da...
 
SI&PI, RYAN JULIAN, HAPZI ALI, SIKLUS PENDAPATAN, PENJUALAN DAN PENERIMAAN KA...
SI&PI, RYAN JULIAN, HAPZI ALI, SIKLUS PENDAPATAN, PENJUALAN DAN PENERIMAAN KA...SI&PI, RYAN JULIAN, HAPZI ALI, SIKLUS PENDAPATAN, PENJUALAN DAN PENERIMAAN KA...
SI&PI, RYAN JULIAN, HAPZI ALI, SIKLUS PENDAPATAN, PENJUALAN DAN PENERIMAAN KA...
 
Mengarsipkan Dokumen Perusahaan.pptx
 Mengarsipkan Dokumen Perusahaan.pptx Mengarsipkan Dokumen Perusahaan.pptx
Mengarsipkan Dokumen Perusahaan.pptx
 
Siklus proses bisnis Review atas proses bisnis utama dalam perusahaan manufaktur
Siklus proses bisnis Review atas proses bisnis utama dalam perusahaan manufakturSiklus proses bisnis Review atas proses bisnis utama dalam perusahaan manufaktur
Siklus proses bisnis Review atas proses bisnis utama dalam perusahaan manufaktur
 
Auditing 2 :: Chapter 1 by Afly Yessie
Auditing 2 :: Chapter 1 by Afly YessieAuditing 2 :: Chapter 1 by Afly Yessie
Auditing 2 :: Chapter 1 by Afly Yessie
 

More from Ilham Sousuke

(Pert 14) chapter 20
(Pert 14) chapter 20(Pert 14) chapter 20
(Pert 14) chapter 20Ilham Sousuke
 
Pajak Internasional atas Penghasilan dari Aset Tidak Bergerak
Pajak Internasional atas Penghasilan dari Aset Tidak BergerakPajak Internasional atas Penghasilan dari Aset Tidak Bergerak
Pajak Internasional atas Penghasilan dari Aset Tidak BergerakIlham Sousuke
 
Pajak Internasional atas Capital Gain (Pengalihan Aset Tetap)
Pajak Internasional atas Capital Gain (Pengalihan Aset Tetap)Pajak Internasional atas Capital Gain (Pengalihan Aset Tetap)
Pajak Internasional atas Capital Gain (Pengalihan Aset Tetap)Ilham Sousuke
 
Pajak Internasional atas Dividen
Pajak Internasional atas DividenPajak Internasional atas Dividen
Pajak Internasional atas DividenIlham Sousuke
 
Pajak Internasional atas Bunga
Pajak Internasional atas BungaPajak Internasional atas Bunga
Pajak Internasional atas BungaIlham Sousuke
 
Hubungan Istimewa (associated enterprises) dalam Pajak Internasional
Hubungan Istimewa (associated enterprises) dalam Pajak InternasionalHubungan Istimewa (associated enterprises) dalam Pajak Internasional
Hubungan Istimewa (associated enterprises) dalam Pajak InternasionalIlham Sousuke
 
Pajak Internasional atas Jasa Independen
Pajak Internasional atas Jasa IndependenPajak Internasional atas Jasa Independen
Pajak Internasional atas Jasa IndependenIlham Sousuke
 
Pajak Internasional atas Laba Usaha (Bussiness Profit)
Pajak Internasional atas Laba Usaha (Bussiness Profit)Pajak Internasional atas Laba Usaha (Bussiness Profit)
Pajak Internasional atas Laba Usaha (Bussiness Profit)Ilham Sousuke
 
Bentuk Usaha Tetap dalam Pajak Internasional (Permanent Establishment)
Bentuk Usaha Tetap dalam Pajak Internasional (Permanent Establishment)Bentuk Usaha Tetap dalam Pajak Internasional (Permanent Establishment)
Bentuk Usaha Tetap dalam Pajak Internasional (Permanent Establishment)Ilham Sousuke
 
Residensi dalam Pajak Internasional
Residensi dalam Pajak InternasionalResidensi dalam Pajak Internasional
Residensi dalam Pajak InternasionalIlham Sousuke
 
Lingkup Material dalam Pajak Internasional
Lingkup Material dalam Pajak InternasionalLingkup Material dalam Pajak Internasional
Lingkup Material dalam Pajak InternasionalIlham Sousuke
 
Keringanan Pajak (Tax Relief) dalam Pajak Internasional
Keringanan Pajak (Tax Relief) dalam Pajak InternasionalKeringanan Pajak (Tax Relief) dalam Pajak Internasional
Keringanan Pajak (Tax Relief) dalam Pajak InternasionalIlham Sousuke
 
Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda
Perjanjian Penghindaran Pajak BergandaPerjanjian Penghindaran Pajak Berganda
Perjanjian Penghindaran Pajak BergandaIlham Sousuke
 
Kedudukan Hukum dan Interpretasi P3B
Kedudukan Hukum dan Interpretasi P3BKedudukan Hukum dan Interpretasi P3B
Kedudukan Hukum dan Interpretasi P3BIlham Sousuke
 
Pajak Berganda dalam Pajak Internasional
Pajak Berganda dalam Pajak InternasionalPajak Berganda dalam Pajak Internasional
Pajak Berganda dalam Pajak InternasionalIlham Sousuke
 
Pajak Internasional atas Royalti
Pajak Internasional atas RoyaltiPajak Internasional atas Royalti
Pajak Internasional atas RoyaltiIlham Sousuke
 
Mengenal Pajak Internasional
Mengenal Pajak InternasionalMengenal Pajak Internasional
Mengenal Pajak InternasionalIlham Sousuke
 
(Pert 7) bab 20 audit payroll and personnel cycles
(Pert 7) bab 20 audit payroll and personnel cycles(Pert 7) bab 20 audit payroll and personnel cycles
(Pert 7) bab 20 audit payroll and personnel cyclesIlham Sousuke
 
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repaymentIlham Sousuke
 

More from Ilham Sousuke (20)

(Pert 14) chapter 20
(Pert 14) chapter 20(Pert 14) chapter 20
(Pert 14) chapter 20
 
Pajak Internasional atas Penghasilan dari Aset Tidak Bergerak
Pajak Internasional atas Penghasilan dari Aset Tidak BergerakPajak Internasional atas Penghasilan dari Aset Tidak Bergerak
Pajak Internasional atas Penghasilan dari Aset Tidak Bergerak
 
Pajak Internasional atas Capital Gain (Pengalihan Aset Tetap)
Pajak Internasional atas Capital Gain (Pengalihan Aset Tetap)Pajak Internasional atas Capital Gain (Pengalihan Aset Tetap)
Pajak Internasional atas Capital Gain (Pengalihan Aset Tetap)
 
Pajak Internasional atas Dividen
Pajak Internasional atas DividenPajak Internasional atas Dividen
Pajak Internasional atas Dividen
 
Pajak Internasional atas Bunga
Pajak Internasional atas BungaPajak Internasional atas Bunga
Pajak Internasional atas Bunga
 
Hubungan Istimewa (associated enterprises) dalam Pajak Internasional
Hubungan Istimewa (associated enterprises) dalam Pajak InternasionalHubungan Istimewa (associated enterprises) dalam Pajak Internasional
Hubungan Istimewa (associated enterprises) dalam Pajak Internasional
 
Pajak Internasional atas Jasa Independen
Pajak Internasional atas Jasa IndependenPajak Internasional atas Jasa Independen
Pajak Internasional atas Jasa Independen
 
Pajak Internasional atas Laba Usaha (Bussiness Profit)
Pajak Internasional atas Laba Usaha (Bussiness Profit)Pajak Internasional atas Laba Usaha (Bussiness Profit)
Pajak Internasional atas Laba Usaha (Bussiness Profit)
 
Bentuk Usaha Tetap dalam Pajak Internasional (Permanent Establishment)
Bentuk Usaha Tetap dalam Pajak Internasional (Permanent Establishment)Bentuk Usaha Tetap dalam Pajak Internasional (Permanent Establishment)
Bentuk Usaha Tetap dalam Pajak Internasional (Permanent Establishment)
 
Residensi dalam Pajak Internasional
Residensi dalam Pajak InternasionalResidensi dalam Pajak Internasional
Residensi dalam Pajak Internasional
 
Lingkup Material dalam Pajak Internasional
Lingkup Material dalam Pajak InternasionalLingkup Material dalam Pajak Internasional
Lingkup Material dalam Pajak Internasional
 
Keringanan Pajak (Tax Relief) dalam Pajak Internasional
Keringanan Pajak (Tax Relief) dalam Pajak InternasionalKeringanan Pajak (Tax Relief) dalam Pajak Internasional
Keringanan Pajak (Tax Relief) dalam Pajak Internasional
 
Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda
Perjanjian Penghindaran Pajak BergandaPerjanjian Penghindaran Pajak Berganda
Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda
 
Kedudukan Hukum dan Interpretasi P3B
Kedudukan Hukum dan Interpretasi P3BKedudukan Hukum dan Interpretasi P3B
Kedudukan Hukum dan Interpretasi P3B
 
Stuktur P3B
Stuktur P3BStuktur P3B
Stuktur P3B
 
Pajak Berganda dalam Pajak Internasional
Pajak Berganda dalam Pajak InternasionalPajak Berganda dalam Pajak Internasional
Pajak Berganda dalam Pajak Internasional
 
Pajak Internasional atas Royalti
Pajak Internasional atas RoyaltiPajak Internasional atas Royalti
Pajak Internasional atas Royalti
 
Mengenal Pajak Internasional
Mengenal Pajak InternasionalMengenal Pajak Internasional
Mengenal Pajak Internasional
 
(Pert 7) bab 20 audit payroll and personnel cycles
(Pert 7) bab 20 audit payroll and personnel cycles(Pert 7) bab 20 audit payroll and personnel cycles
(Pert 7) bab 20 audit payroll and personnel cycles
 
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfsubki124
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...luqmanhakimkhairudin
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDsulistyaningsihcahyo
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptxfurqanridha
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriFarhanPerdanaRamaden1
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakAjiFauzi8
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 

(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substantive test

  • 1. Audit Siklus Penjualan Dan Penagihan : Pengujian Pengendalian Dan Substantive Atas Transaksi Akun dan kelas transaksi dalam siklus penjualan dan penagihan Tujuan audit siklus penjualan dan penagihan adalah mengevaluasi apakah saldo akun yang dipengaruhi oleh siklus tersebut telah disajikan secara wajar sesuai prinsip akuntansi yang berlaku. Terdapat lima kelas transaksi dalam siklus penjualan dan penagihan : (i) Penjualan (baik tunai atau kredit) (ii) Penerimaan kas (iii) Retur dan Pengurangan Penjualan (iv) Penghapusan piutang tak tertagih (v) Estimasi beban piutang tak tertagih Semua kelas transaksi tersebut, selain penjualan tunai, mempengaruhi saldo akun piutang usaha / penyisihan piutang tak tertagih. Fungsi bisnis dalam siklus dan catatan atau dokumen terkait Siklus penjualan dan penagihan melibatkan keputusan serta proses yang diperlukan untuk mengalihkan kepemilikan barang atau jasa kepada pembeli setelah keduanya tersedia untuk dijual. Proses dan dokumen terkait : (semua dokumen harus dibuat rangkap) 1. Pemrosesan Pesanan Pelanggan (a) Pesanan Pelanggan adalah permintaan akan barang dagangan yang diajukan oleh pelanggan sebagai awal dari siklus ini. (b) Pesanan Penjualan (Sales Order) adalah dokumen berisi deskripsi, kuantitas, dan informasi terkait barang yang dipesan oleh pelanggan. 2. Pemberian Kredit Sebelum barang dikirim, orang yang bertugas menyetujui kredit akan melakukan penjualan secara kredit. Persetujuan kredit diberikan kepada pelanggan berdasarkan batasan kredit yang telah disetujui sebelumnya dalam file induk pelanggan. 3. Pengiriman Barang Fungsi ini merupakan titik awal dimana perusahaan akan menyerahkan barang kepada pelanggan, perusahaan biasanya mulai mencatat terjadinya penjualan ketika barang telah dikirim. Dokumen pengiriman dibuat untuk mengawali proses ini dan berisi deskripsi barang, kuantitas yang dikirim, dan data relevan lainnya. Dokumen pengiriman juga berfungsi sebagai dasar penagihan kepada pelanggan. Contoh Bill of Landing 4. Penagihan dan Pencatatan Penjualan Berfungsi untuk memberitahu pelanggan jumlah yang sudah jatuh tempo atas barang (harus dilakukan dengan tepat dan berbasis waktu) Aspek penting dalam penagihan adalah : (a) Semua pengiriman telah ditagihkan (completeness) (b) Tidak ada pengiriman yang ditagih lebih dari sekali (occurance) (c) Setiap pengiriman ditagih dlm jumlah yang tepat (accuracy) Faktur penjualan adalah dokumen berisi deskripsi dan kuantitas barang yang dijual, harga, ongkos kirim, asuransi, syarat, dan data relevan lainnya. (digunakan untuk menunjukkan kepada pelanggan jumlah pembayaran dan jatuh temponya). File transaksi Penjualan adalah file yang dihasilkan computer yang mencantumkan semua transaksi penjualan yang diproses oleh system akuntansi selama suatu periode. (sebagai dasar pencatatan, listing, laporan, dan lainnya)
  • 2. Jurnal Penjualan adalah listing (index) yang dibuat dari file transksi penjualan, biasanya mencantumkan nama pelanggan, tanggal, jumlah, dan klasifikasi akun tiap transaksi (tunai atau kredit) File induk Piutang Usaha digunakan untuk mencatat penjualan individual (kredit), dan diperbaharui dari penjualan, retur dan pengembalian, serta penerimaan kas. Neraca Saldo Piutang Usaha adalah daftar yang memuat jumlah piutang tiap pelanggan. Laporan Bulanan adalah dokumen yang dikirimkan kepada pelanggan untuk menunjukkan saldo piutang usaha, tanggal, pembayaran kas, memo kredit, dan saldo akhir. Transaksi diatas sangat diperlukan untuk menyerahkan barang ke pelanggan, menagih dengan benar, dan merefleksikan informasi dalam akuntansi. 5. Pemrosesan dan Pencatatan Penerimaan Kas Meliputi penerimaan, penyetoran, dan pencatatan kas, yang mencakup uang tunai, cek, transfer dana eletronik Remittance Advice adalah dokumen yang dikirimkan kepada pelanggan dan biasanya dikembalikan kepada penjualan beserta pembayaran kas. Prelisting Penerimaan Kas adalah daftar yang disusun ketika kas diterima oleh seorang yang tidak punya tanggung jawab mencatat penjualan, piutang usaha, atau kas, dan tidak punya akses ke catatan akuntansi. (biasanya oleh Bank) File Transaksi Penerimaan Kas adalah file yg memuat semua transaksi penerimaan kas Jurnal Penerimaan Kas adalah jurnal (index) untuk mencatat penerimaan kas 6. Pemrosesan dan Pencatatan Retur dan pengurangan penjualan Ketika pelanggan tidak puas dengan barang yang dibelinya, perusahaan biasanya menerima retur atau pengurangan harga. Memo Kredit adalah dokumen yang mengindikasikan pengurangan jumlah dari pelanggan akibat retur barang atau pengurangan harga Jurnal Retur dan Pengurangan Penjualan 7. Penghapusan piutang tak tertagih Piutang yang tidak dapat ditagih harus dihapus oleh perusahaan. Biasanya karena pelanggan mengalami kebangkrutan atau penagihan piutang diserahkan kepada agen. Formulir Otorisasi Piutang tak tertagih digunaan untuk memberikan otoritas menghapus piutang usaha 8. Penyediaan piutang tak tertagih Berfungsi untuk mencatat piutang tak tertagih akibat piutang usaha yang tidak dapat ditagih Metodologi untuk merancang pengujian pengendalian dan substantive atas transaksi penjualan (i) Memahami Pengendalian Internal – Penjualan Dapat dilakukan dengan memahami bagan arus klien, menyiapkan kuisioner, dan walkthrough siklus penjualan. (ii) Menilai Risiko Pengendalian yang Direncanakan – Penjualan Langkah penting yang harus dilakukan : (a) Auditor perlu kerangka kerja untuk menilai risiko pengendalian (tujuan audit transaksi) (b) Auditor harus mengidentifikasikan pengendalian internal kunci dan kelemahannya bagi penjualan (c) Mengaitkan kedunya
  • 3. (d) Auditor menilai risiko pengendalian untuk setiap tujuan dengan mengevaluasi pengendalian dan kelemahannya bagi setiap tujuan. Faktor Kunci dalam Pengendalian 1) Pemisahan tugas yang memadai  Penolakan akses kas kepada pihak yang mencatat penjualan dan penerimaan kas  Fungsi pemberian kredit harus dipisah dengan penjualan  Personel pengendailan internal terpisah dari yang meng-input data 2) Otorisasi yang tepat  Otorisasi kredit harus tepat sebelum penjualan dilakukan  Barang dikirim hanya setelah otorisasi diberikan  Harga, syarat, ongkos kirim, dan diskon harus diotorisasi 3) Dokumen dan catatan memadai Setiap perusahaan punya kebijakan pengendaliannya masing-masing, biasanya perusahaan secara otomatis menyiapkan dokumen salinan yang memadai sebagai dokumentasi. Contoh salinan faktur penjualan sebagai dasar penagihan. (setiap transaksi harus disiapkan dokumen pendukungnya) 4) Dokumen yang telah dipranomori Digunakan untuk mencegah kegagalan dalam menagih atau mencatat penjualan dan terjadinya penagihan serta pencatatan diplikat. 5) Laporan bulanan Digunakan sebagai pengendalian apabila pelanggan merasa ada yang tidak benar maka, ia akan segera merespon kepada perusahaan. Laporan bulanan harus dikendalikan oleh orang yang terpisah dari mencatat kas, penjualan, dan piutang usaha. 6) Prosedur verifikasi internal oleh personel atau software independen terhadap proses dan pencatatan transaksi sesuai dengan tujuan audit terkait transaksi (iii) Menentukan Luas Pengujian Pengendalian  Audit Perusahaan Publik, auditor harus melakukan pengujian ekstensif atas pengendalian kunci dan mengevaluasi dampaknya terhadap laporan keuangan.  Audit Perusahaan Non-Publik, tergantung pada efektivitas pengendalian dan keyakinan auditor atas pengujian untuk mengurangi risiko pengendalian. (iv) Merancang Pengujian Pengendalian untuk Penjualan Didasarkan pada tujuan audit terkait transaksi  mengidentifikasi factor pengendalian kunci yang ada  melakukan pengujian pengendalian  menentukan defisiensi  jika ada maka akan dilakukan pengujian substantive (memerlukan perhatian audit Khusus) Contoh : Tujuan Keterjadian  Pengendalian Kunci “Penjualan didukung oleh dokumen pengiriman yang diotorisasi dan pesanan pelanggan yang disetujui”  pengujian pengendalian dilakukan dengan memeriksa faktur penjualan untuk mendukung bill of landing dan pesanan pelanggan  Pengujian substantive dapat dilakukan dengan menelusuri ayat jurnal penjualan ke dokumen pendukung (faktur penjualan, salinannya, bill of landing, sales order, dan pesanang pelanggan – Vouching) Pengujian Substantif atas transaksi penjualan Prosedur pengujian substantive atas transaksi penjualan yang perlu dilakukan : 1. Penjualan yang tercatat telah terjadi (Occurance) Terdapat tiga kemungkinan salah saji yang terjadi : (1) Penjualan dimasukkan dalam jurnal sedangkan pengiriman tidak pernah dilakukan
  • 4. Auditor dapat melakukan vouching ayat jurnal penjualan ke salinan pengiriman dan dokumen pendukung lainnya untuk meverifikasi penjualan benar-benar terjadi. (mungkin juga butuh di cocokkan dengan catatan inventory) (2) Penjualan dicatat lebih dari sekali Penjualan ganda dapat ditentukan dengan review secara numeris (sequence) daftar transaksi untuk melihat apakah ada nomor yang sama. (3) Pengiriman dilakukan kepada pelanggan fiktif dan dicatat sebagai penjualan Penjualan fiktif dapat ditelurusi melalui file induk pelanggan. Contoh pengiriman barang ke tempat lain milik perusahaan. Dua jenis salah saji yang pertama mungkin disebabkan oleh kekeliruan atau kecurangan (sengaja), sedangkan salah saji yang terakhir disebabkan oleh kecurangan yang biasanya terjadi karena staff penjualan dan pengiriman adalah orang yang sama. Untuk mendeteksi ketiga hal diatas, dapat dilakukan melalui file induk piutang usaha. Apabila piutang usaha benar-benar ditagih atau barang dikembalikan, maka penjualan benar-benar terjadi. Namun, apabila terjadi penghapusan piutang usaha, memo kredit, atau piutang belum juga dibayar saat audit, ada indikasi terjadi kesalahan. 2. Transaksi Penjualan yang ada telah dicatat (Kelegkapan) Dalam kebanyakan audit, pengujian substantive atas transaksi kelengkapan jarang sekali dilakukan untuk understatement of assets or sales, ketimbang overstatement dalam akun tersebut. Jika pengendalian internal klien tidak memadai, pengujian substantive mungkin diperlukan. Arah Pengujian  Tujuan Keterjadian, auditor mengawali dengan memilih sampe nomor faktur dan menvouching ke salinan faktur penjualan, dokumen pengiriman, dan pesanan pelanggan sebagi pengujian transaksi yang tidak ada. (Vouching – backward)  TujuanKelengkapan,auditor memulai dari sampel dokumen pengiriman dan menelusurinya ke salinan faktur penjualan hingga jurnal penjualan sebagai pengujian penghilangan transaksi yang ada. (Tracing – forward)  Tujuan audit terkait transaksi yang lainnya tidak begitu terpengaruh dengan arah pengujian 3. Penjualan dicatat dengan akurat (accuracy) Hal yang perlu diperhatikan  Mengirimkan jumlah barang yang dipesan  Menagih dengan akurat sebesar jumlah barang yang dikirim  Mencatat dengan akurat jumlah yang ditagih dalam catatat akuntansi Audit harus memastikan bahwa masing-masing aspek keakuratan tersebut telah dilakukan dengan benar melalui penghitungan kembali informasi dalam catatan akuntansi dan membandingkan informasi pada dokumen yang berbeda. Contoh membandingkan harga pada faktur penjualan dengan daftar harga yang disetujui, kemudian dihitung kembali perkalian dan penjumlahannya. 4. Penjualan dimasukkan dalam file induk dan diikhtisarkan dengan benar Akurasi dalam mencatat penjualan ke dalam file induk piutang usaha akan mempengaruhi saldo piutang usaha yang dapat ditagih oleh klien.  Akurasi  membandingkan salinan faktur penjualan dengan jurnal penjualan atau mastel file  Posting dan ikhtisar  melacak entry dari sales jurnal ke master file 5. Penjualan yang dicatat diklasifikasikan dengan benar  Penjualan tunai tidak boleh dicatat dalam piutang usaha  Pembayaran piutang usaha tidak boleh dicatat dalam penjualan (debit)
  • 5.  Penjualan asset operasi tidak boleh dicatat sebagai penjualan 6. Penjualan ditatat pada tanggal yang benar Penjualan dicatat segera setelah pengiriman terjadi untuk menghindari masalah cutoff. Sales Return and Allowance Tujuan audit terkait transaksi dan pengendalian internal atas sales return and allowance (memo kredit) pada dasarnya sama dengan akun lainnya, tetapi ada dua perbedaan, yaitu :  Materialitas  biasanya sales return and allowance tidak material sehingga banyak dilewati  Penekanan pada tujuan keterjadian  adanya sales return and allowance dapat mengindikasikan kecurangan atas pencatatan penjualan sehingga lebih ditekankan pada pengujian keterjadiaan atas penjualan yang dicatat Metodologi Untuk Merancang Pengujian Pengendalian Dan Substantive Atas Transaksi Penerimaan Kas Metodologi yang digunakan sama seperti pada transaksi penjualan hanya saja tujuan khususnya disesuaikan untuk penerimaan kas. Proses yang dilakukan oleh auditor adalah sebagai berikut : (a) Menentukan pengendalian internal kunci untuk setiap tujuan audit (b) Merancang pengujian pengendalian bagi setiap pengendalian yang digunakan untuk mendukung pengurangan risiko pengendalian (c) Merancang pengujian substantive atas transaksi untuk menguji salah saji moneter bagi setiap audit Tanggung jawab auditor dalam audit penerimaan kas adalah mengidentifikasi defisiensi pengendalian internal yang meningkatkan kemungkinan terjadinya kecurangan. Beberapa metode untuk mengidentifikasi defisiensi penerimaan kas (1) Menentukan apakah kas yang diterima telah dicatat Digunakan untuk mengidentifikasi penggelapan kas yang terjadi sebelum dicatat dalam jurnal penerimaan kas. Hal ini dapat dideteksi melalui remittance advice atau prelisting penerimaan kas yang telah dipranomori ke jurnal penerimaan kas dan catatat pembantu piutang lainnya. Pengujian ini hanya efektif jika pita register kas atau prelisting disiapkan pada saat kas diterima. Contohnya pada kasir toko. (2) Penyiapan bukti penerimaan kas Digunakan untuk mengidentifikasi apakah penerimaan kas telah disetorkan ke rekening bank (bukti penerimaan kas), pengujian ini dilakukan dengan cara merekonsiliasi jurnal penerimaan kas pada periode tertentu dengan saldo deposito atau setoran actual yang dilakukan ke bank pada periode yang sama. (3) Pengujian untuk mengungkap lapping piutang usaha Lapping piutang usaha adalah penundaan ayat jurnal penagihan piutang usaha untuk menutupi kekurangan kas yang ada. Contohnya penggelapan dilakukan oleh kasir dengan menunda pencatatan penerimaan kas dari satu pelanggan dan menutupi kekurangannya dengan penerimaan kas dari pelanggan yang lainnya beberapa hari kemudian. Pengujian audit untuk menghapus piutang tak tertagih  Kelemahan yang terjadi mungkin akan menyebabkan penggelapan oleh karyawan dengan cara menghapus piutang usaha yang sudah ditagih (tujuan audit keterjadian).  Otorisasi yang tepat atas penghapusan piutang tak tertagih merupakan pengendalian yang baik.  Verifikasi piutang tak tertagih dapat digunakan untuk mendeteksi kemungkinan penggelapan yang terjadi. Pengendalian internal tambahan atas saldo akun dan penyajian serta pengungkapan
  • 6. Untuk siklus penjualan dan panagihan, kemungkinan besar akan mempengaruhi tujuan yang terkait dengan saldo nilai yang dapat terealisasi (Net Realizable Value) dan hak serta kewajiban dan tujuan audit lainnya pada piutang usaha. Idealnya klein harus menetapkan pengendalian untuk mengurangi kemungkinan piutang tak tertagih, melalui :  Penyusunan saldo umur piutang usaha periodic untuk review dan tindak lanjut yang tepat.  Kebijakan menghapus piutang tak tertagih apabila sudah tidak mungkin lain untuk ditagih.