Pengujian residensi dalam hukum domestik dan DTA bergantung pada jenis subjek, baik individu maupun badan hukum. Untuk individu, pengujian dilakukan secara objektif berdasarkan waktu kehadiran fisik dan subjektif dengan melihat tingkat kesetiaan. Sedangkan untuk badan hukum, pengujian dilakukan berdasarkan tempat kedudukan hukum secara objektif dan tempat manajemen efektif secara subjektif. Dal
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Residensi dalam Pajak Internasional
1. Resume Chapter 8
Residence
Pengujian Residensi dalam Hukum Domestik
Pengujian bergantung pada jenis person (individu atau badan hukum)
a. Individu
Kebanyakan negara menggunakan pengujian objektif dan subjektif :
Pengujian objektif (bright-line test)
Berdasarkan batas waktu minimal dimana orang tersebut secara fisik berada di suatu
negara. Contoh : seseorang ditetapkan sebagai wajib pajak suatu negara jika ia berada
di negara tersebut lebih dari 183 hari dalam satu tahun kalender atau periode satu tahun.
Pengujian objektif relative mudah dan tepat terutama ketika negara tersebut punya
catatan perpindahan orang yang bisa digunakan oleh adminitrasi pajak.
Termasuk pengujian objektif : (otomatis menjadi residen negara tersebut)
1. Visa dan status imigrasi – Contoh visa pekerja.
2. Nationality (kebangsaan) – Merupakan hubungan hukum terkait kesetiaan
(allegiance) oleh individu terhadap suatu negara dan perlindungan oleh suatu
negara.
3. Citizenship (Kewarganegaraan) – Merupakan status individu dan hak sipil
berdasarkan hukum domestic.
Pengujian subjektif (fact and sircumstances test)
Berdasarkan pada tingkat kesetiaan (allegiance) yang dibangun oleh individu terhadap
suatu negara dengan bergabung dalam kehidupan ekonomi dan sosial (sebagai
tambahan atas pengujian objektif).
Factor-faktor terkait :
1. Apakah seseorang tersebut punya tempat tinggal permanen di sebuah negara
2. Apakah seseorang tersebut menjalankan aktivitas ekonomi dan sosial di sebuah
negara (lokasi produksi, investasi, asosiasi, keluarga, dsb)
b. Perusahaan
Negara menggunakan pengujian objektif dan subjektif :
Pengujian Objektif (Bright-line test)
Berdasarkan tempat (negara) terdaftar secara hukum (kedudukan hukum).
Masalah yang timbul adalah perusahaan bisa saja mendaftarkan diri (berpindah
kedudukan hukum) dinegara lain meskipun aktivitas fisik dan ekonomi ada dinegara R.
Pengujian Subjektif (fact and sircumstances test)
Sebagai tambahan atas pengujian objektif, pengujian subjektif menekankan pada
tempat operasional sesungguhnya dari perusahaan. Residensi perusahaan ditentukan
berdasarkan mayoritas (signifikansi atau dominansi) di negara mana perusahaan
tersebut sebagai residen.
Contoh : tempat manajemen, tempat day-to-day manajemen, kantor pusat,
pertemuan BoD, pusat manajemen dan pengendali, aktivitas utama, RUPS, dsb
2. Konsep Residen dalam DTA
Untuk tujuan pasal 1 OECD Model DTA, selain sebagai “person” juga harus merupakan residen
dari satu atau kedua negara yang berkontrak. Hal ini disebabkan oleh adanya fasilitas pajak
domestic seperti PTKP, Penghasilan, dan relief pajak berganda.
Dalam menentukan residen negara yang berkontrak, mengharuskan juga untuk melihat pada
hukum domestik untuk menentukan apakah berdasarkan hukum domestik, seseorang adalah
residen negara tersebut, berdasarkan domisili, residen, tempat manajemen atau kriteria lain
sejenis. (mengacu pada hukum domestik tingkat federal hingga sub-federal)
Batasan yang timbul :
1. Berdasarkan hukum domestik, person haruslah terutang pajak. Artinya, bagi person yang
dikecualikan dari pajak (charity) tidak bisa dianggap sebagai residen karena tidak terutang
pajak. Oleh karena itu, ia mungkin akan dikenakan pajak di negara sumber(atas penghasilan
dari luar negeri) tetapi tidak dinegara residen atau asalnya (juridical double taxation tidak
muncul) sehingga perlu dipastikan entitas tersebut tidak dapat memanfaatkan DTA dengan
cara dimuat dalam “exlusion of certain companies – pasal 28”.
2. Residen dari negara tersebut, apabila hanya memperoleh penghasilan dari negara residen
(asalnya), maka tidak bisa dianggap sebagai residen dalam hal DTA(pasal 4(1) DTA Model).
Dual Resident tie-breaker rules
Dual residen terjadi ketika ada dua negara yang menetapkan “person” sebagai residen sehingga
dikenakan pajak dua kali atas world-wide income (muncul resident-resident conflict). Dalam DTA
perlu ditegaskan ketentuan “tie-breaker” untuk memastikan hanya ada satu negara saja yang
mengklaim residen dan mengenakan pajak.
Ketentuan yang mengatur kondisi tersebut :
1. Individuals – Pasal 4(2)
Menentukan hirarki pengujian secara progresif sampai residensi dapat ditentukan. Sebagai
berikut :
a. Tempat tinggal permanen, adalah rumah yang available untuk ia tinggali (jika berada di
kedua negara maka ke level selanjutnya)
b. Tempat aktivitas ekonomi dan sosial (pusat kepentingan vital) berdasarkan fact-and-
circumstances test
c. Habitual abode (tempat kediaman) dimana ia biasa tinggal.
d. Nationality (kebangsaan)
e. Perjanjian negosiasi (mutual negotiation) antara otoritas dikedua negara
Contoh :
Helene, warga negara perancis, bekerja sebagai komesial representative di jerman sejak
2004. Ia punya rumah dan pusat aktivitas ekonomi di perancis, tapi menyewa apartemen di
jerman sejak 2005 dan konstan tinggal di jerman tiap 6 bulan per tahun.
3. Hukum domestik perancis, residen ditentukan apabila memiliki rumah atau tempat
kediaman di perancis, atau melakukan pekerjaan termasuk jasa, atau beraktivitas
ekonomi di perancis.
Hukum domestik jerman, residen ditentukan apabila domisili (ketika menempati rumah
yang mengindikasikan ia akan tinggal dan menggunakannya) atau tempat kediaman
(artinya berdiam tidak hanya sementara tetapi berada secara berkelanjutan – 6 bulan)
di jerman.
Solusi berdasarkan pada kebangsaan Helene, yaitu perancis sehingga Helene
merupakan residen dari negara perancis.
2. Companies – Pasal 4(3)
Tie-breaker rule untuk perusahaan hanya menentukan residen dari perusahaan berdasarkan
tempat manajemen efektif berada (effective management is situated). Definisi manajemen
efektif terdapat pada penjelasan OECD Model DTA, disebutkan dengan ciri khusus, tempat
manajemen kunci dan keputusan komesial yang diperlukan untuk menjalankan bisnis diambil
(BoD meetings atau Chief executives atau tempat BoD membuat keputusan).
Contoh :
Blairco berkedudukan hukum di Inggris dan merupakan subsidiary Bush Co yang
berkedudukan hukum di Amerika (US). Blairco memiliki 6 manajer, 4 merupakan residen US
dan 2 merupakan residen irlandia. Salah satu direktur irlandia bertugas sebagai managing
directors di Dublin dan bertanggung jawab atas keputusan day-to-day dari Blairco. Semua
BoD meetings dilaksanakan di Dublin.
Berdasarkan Hukum Domestik Inggris, residen ditentukan atas :
o Tempat kedudukan hukum
o Pusat manajemen dan pengendalian (BoD Meetings dan Day-to-day operations)
Berdasarkan Hukum Domestik Irlandia, residen ditentukan atas :
o Tempat kedudukan hukum
o Pusat manajemen dan pengendalian
Hukum Domestik US tidak menggunakan konsep residen, tetapi menggunakan status
domesik atau asing, berdasarkan tempat kedudukan hukum.
Solusi :
o Blairco merupakan residen Inggris berdasarkan kedudukan hukumnya
o Blairco bukan merupakan residen US (semata-mata karena subsidiary dari
perusahaan US)
o Blairco merupakan residen ireland karena BoD meetings dilakukan di Ireland
o Berdasarkan penjelasan DTA, manajer yang bertugas menjalankan day-to-day
operasions melaksanakan tugasnya di Ireland (manajemen efektif), maka Blairco
adalah residen Ireland.
Global Economy
Kemajuan teknologi dan komunikasi menyebabkan perubahan dalam operasional bisnis,
termasuk memudahkan mobilitas dan menghilangkan keharusan akan kehadiran fisik di suatu
tempat. Hal ini berdampak pada dual resident companies dan tempat manajemen efektif (tie-
breaker rules).
4. Manajemen dapat berkedudukan diberbagai lokasi
Tidak adanya kantor pusat, tetapi komunikasi manajemen dijalankan secara virtual
BoD meeting dan RUPS dapat dilakukan melalui videoconferencing
Karena mobilitas yang tinggi, perusahaan biasanya diharuskan untuk punya satu atau beberapa
kedudukan manajemen efektif. Dalam penjelasan OECD Model DTA, disebutkan bahwa entitas
bisa mempunyai lebih dari satu kedudukan manajemen, tetapi hanya bisa memiliki satu tempat
manajemen efektif pada satu waktu.