1. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Pertemuan ke-1
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Sistem Informasi Manajemen”
Dosen Pengampu : Putra, Yananto Mihadi
Oleh : Mayriana (43217110305)
S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS
MERCU BUANA 2018
2. Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Manajemen sendiri mencakup proses perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, pengarahan,
dan lain-lain, dalam suatu organisasi. Sedangkan, informasi dalam satu organisasi adalah data
yang diolah sedemikian rupa sehingga memiliki nilai dan arti bagi organisasi.
Dengan ini, dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sistem
yang mengolah serta mengorganisasikan data dan informasi yang berguna untuk mendukung
pelaksanaan tugas dalam suatu organisasi.
Artikel Terkait : Peranan Eksistensi Manajemen Informatika Dalam Sebuah Bisnis
Perkembangan Sistem Informasi Manajemen
Pada awal perkembangan komputerisasi informasi, komputer belum mempunyai program yang
berjalan secara otomatis, melainkan hanya menjalankan komando yang dimasukkan secara
manual ke dalam komputer. Setelah tahun 2000’an, sistem informasi manajemen mulai
berkembang sebagai satu sistem yang terintegrasi pada berbagai induk perusahaan dan cabang-
cabangnya.
Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Manajemen sendiri mencakup proses perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, pengarahan,
dan lain-lain, dalam suatu organisasi. Sedangkan, informasi dalam satu organisasi adalah data
yang diolah sedemikian rupa sehingga memiliki nilai dan arti bagi organisasi.
Dengan ini, dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sistem
yang mengolah serta mengorganisasikan data dan informasi yang berguna untuk mendukung
pelaksanaan tugas dalam suatu organisasi.
Artikel Terkait : Peranan Eksistensi Manajemen Informatika Dalam Sebuah Bisnis
3. Perkembangan Sistem Informasi Manajemen
Pada awal perkembangan komputerisasi informasi, komputer belum mempunyai program yang
berjalan secara otomatis, melainkan hanya menjalankan komando yang dimasukkan secara
manual ke dalam komputer. Setelah tahun 2000’an, sistem informasi manajemen mulai
berkembang sebagai satu sistem yang terintegrasi pada berbagai induk perusahaan dan cabang-
cabangnya.
Sistem tersebut kemudian dibentuk dalam sistem informasi berbasis komputer (Computer Based
Information System). Hingga kini, sistem informasi berjalan secara terintegrasi dan berjalan
secara otomatis.
SIM sendiri mempunyai elemen-elemen fisik yang dibutuhkan untuk kelancaran sistem yang
digunakan, yaitu perangkat keras komputer, perangkat lunak, yaitu perangkat lunak sistem
umum, perangkat lunak terapan umum, serta program aplikasi.
Selanjutnya, dalam SIM terdapat database dan prosedur pelaksanaan sistem manajemen
perusahaan dan tentunya, petugas yang mengoperasikan semua sistem tersebut.
4. Fungsi Sistem Informasi Manajemen
Fungsi utama diterapkannya sistem infomasi manajemen dalam suatu organisasi adalah sebagai
berikut:
1. Mempermudah pihak manajemen untuk melakukan perencanaan, pengawasan,
pengarahan dan pendelegasian kerja kepada semua departemen yang memiliki hubungan
komando atau koordinasi dengannya.
2. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas data yang tersaji akurat dan tepat waktu.
3. Meningkatkan produktifitas dan penghematan biaya dalam suatu organisasi.
4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia karena unit sistem kerja yang terkoordinir
dan sistematis.
Contoh Sistem Informasi Manajemen
Beberapa contoh kongkrit penerapan sistem informasi manajemen adalah sebagai berikut:
1. Enterprise Resource Planning (ERP)
Sistem ERP ini biasanya digunakan oleh sejumlah perusahaan besar dalam mengelola
manajemen dan melakukan pengawasan yang saling terintegrasi terhadap unit bidang kerja
Keuangan, Accounting, Sumber Daya Manusia, Pemasaran, Operasional, dan Pengelolaan
Persediaan.
2. Supply Chain Management (SCM)
Sistem SCM ini sangaat bermanfaat bagi pihak manajemen dimana data data yang disajikan
terintegrasi mengenai manajemen suplai bahan baku, mulai dari pemasok, produsen, pengecer
hingga konsumen akhir.
3. Transaction Processing System (TPS)
TPS ini berguna untuk proses data dalam jumlah yang besar dengan transaksi bisnis yang rutin.
Program ini biasa diaplikasikan untuk manajemen gaji dan inventaris. Contohnya adalah aplikasi
yang digunakan untuk Bantuan Keuangan Desa Pemprov Jawa Timur.
5. 4. Office Automation System (OAS)
Sistem aplikasi ini berguna untuk melancarkan komunikasi antar departemen dalam suatu
perusahaan dengan cara mengintegrasikan server-server komputer pada setiap user di
perusahaan. Contohnya adalah email.
5. Knowledge Work System (KWS)
Sistem informasi KWS ini mengintegrasikan satu pengetahuan baru ke dalam organisasi. Dengan
ini, diharapkan para tenaga ahli dapat menerapkannya dalam pekerjaan mereka.
6. Informatic Management System (IMS)
IMS berfungsi untuk mendukung spektrum tugas-tugas dalam organisasi, yang juga dapat
digunakan untuk membantu menganalisa pembuatan keputusan. Sistem ini juga dapat
menyatukan beberapa fungsi informasi dengan program komputerisasi, seperti e-procurement.
7. Decision Support System (DSS)
Sistem ini membantu para manajer dalam mengambil keputusan dengan cara mengamati
lingkungan dalam perusahaan. Contohnya, Link Elektronik di sekolah Tunas Bangsa, yang
mengamati jumlah pendapatan atau pendaftaran siswa baru setiap tahun.
8. Expert System (ES) dan Artificial Intelligent (A.I.)
Sistem ini pada dasarnya menggunakan kecerdasan buatan untuk menganalisa pemecahan
masalah dengan menggunakan pengetahuan tenaga ahli yang telah diprogram ke dalamnya.
Contohnya, sistem jadwal mekanik.
9. Group Decision Support System (GDSS) dan Computer-Support Collaborative Work System
(CSCWS)
6. Serupa dengan DSS, tetapi GDSS mencari solusi lewat pengumpulan pengetahuan dalam satu
kelompok, bukan per individu. Biasanya berbentuk kuesioner, konsultasi, dan skenario.
Contohnya adalah e-government.
10. Executive Support System (ESS)
Sistem ini membantu manajer dalam berinteraksi dengan lingkungan perusahaan dengan
berpegang pada grafik dan pendukung komunikasi lainnya.
Sistem tersebut kemudian dibentuk dalam sistem informasi berbasis komputer (Computer Based
Information System). Hingga kini, sistem informasi berjalan secara terintegrasi dan berjalan
secara otomatis.
SIM sendiri mempunyai elemen-elemen fisik yang dibutuhkan untuk kelancaran sistem yang
digunakan, yaitu perangkat keras komputer, perangkat lunak, yaitu perangkat lunak sistem
umum, perangkat lunak terapan umum, serta program aplikasi.
Selanjutnya, dalam SIM terdapat database dan prosedur pelaksanaan sistem manajemen
perusahaan dan tentunya, petugas yang mengoperasikan semua sistem tersebut.
Pengertian system, sub systemdan super system
Pengertian System, Sub System dan Super System
System
Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan
yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran
informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Istilah ini sering dipergunakan untuk
menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali
bisa dibuat.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam
suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti negara.
Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang
saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana yang berperan sebagai
7. penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut.
Kata "sistem" banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi
maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang pula,
sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem
adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka.
Sub System
Subsistem sebenarnya hanyalah sistem di dalam suatu sistem, ini berarti bahwa sistem berada
pada lebih dari satu tingkat. Pemisalan lainnya, mobil adalah suatu system yang terdiri dari
system-sistem bawahan seperti system mesin, system badan mobil dan system rangka. Masing-
masing system ini terdiri dari system tingkat yang lebih rendah lagi.
Super System
Walaupun istilah supersistem jarang digunakan, system seperti ini ada. Jika suatu
system adalah bagian dari system yang lebih besar, system yang lebih besar itu adalah
supersistem.
Dari definisi dan penjelasan diatas dapatlah diambil kesimpulan, suatu system terdiri dari elemen
yang bisa berbentuk individu atau bagian-bagian yang terpisah, kemudian berinteraksi satu sama
lain untuk mencapai tujuan.
Data/Informasi
DATA adalah kumpulan kejadian yang diangkat dari suatu kenyataan.
INFORMASI adalah hasil dari kegiatan pengolahan data yang memberikan Bentuk yang lebih
berarti dari suatu kejadian.
Perbedaan System dan Data
Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama
untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan
Data adalah kumpulan kejadian yang diangkat dari suatu kenyataan.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN PERANAN NYA DALAM OPERASIONAL
PERUSAHAAN
8. Sistem Informasi Manajemen
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti
halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung
kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan
bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu
perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam
mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami
kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu, sistem informasi yang
dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem
informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu
banyak data). Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain
sebuah sistem informasi yang efektif (effectivebusiness system). Menyiapkan langkah atau metode
dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru.
Sebuah perusahaan mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa
menjalankan kegiatannya sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan pembayaran
atas perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya adalah kegiatan pengolahan data
dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru tulis yang mengikuti suatu prosedur standar tertentu.
Komputer bermanfaat utnuk tugas-tugas pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah sistem
informasi menajemen melkasanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar sistem
9. pengolahan data. Adalah sistem pengolahan informasi yang menerapkan kemampuan komputer
untuk menyajikan informasi bagi manajemen dan bagi pengambilan keputusan.
Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana
lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya.
Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen
sehari-hari. Lapisan keriga terdiri dair sumber daya sistem informasi untuk membantu
perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak
terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh
tingkat manajemen.
Definisi sebuah sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah
sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna
mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.
Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer,
prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”.
peranan SIM dalam operasional perusahaan
Sistem informasi memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah organisasi . sistem informasi
memiliki peran dalam menunjang kegiatan bisnis operasional, menunjang manajemen dalam
pengambilan keputusan, dan menunjang keunggulan strategi kompetetif organisasi.
Peran sistem informasi manajemen untuk mencapai keunggulan strategis dapat dicontohkan pada
suatu perusahaan yang mutuskan untuk mengubah seluruh datanya menjadi basis data dengan alat
penghubung standar (seperti alat penghubung browser web) sehingga memungkinkan berbagi
informasi dengan para sekutu-sekutu bisnis dan pelanggannnya. Basis data yang terstandarisasi
dan dapat diakses melalui browser web mencerminkan pergeseran posisi perusahaan secara
strategis.
10. Persaingan merupakan kunci penentu keberhasilan sebuah organisasi bisnis. Strategi
persaingan yang diterapkan oleh bisnis/industri mampu memberikan keunggulan organisasi,
dengan memperhatikan faktor biaya, mutu dan kecepatan proses. Keunggulan kompetitif akan
membawa organisasi pada kemampuan mengendalikan pasar dan meraih keuntungan usaha.
Strategi bisnis menjadi pusat yang mengendalikan strategi organisasi dan strategi informasi.
Perubahan pada salah satu strategi membutuhkan penyesuaian, agar tetap setimbang.
Hubungan antara strategi kompetitif perusahaan dan manfaat penggunaan sistem informasi
dikembangkan melalui beberapa lapisan, mulai dari perencanaan, analisa dan perancangan. Sejalan
dengan semakin luasnya pemanfaatan teknologi informasi di lingkungan bisnis, maka pemisahan
antara teknologi informasi dan strategi kompetitif perusahaan semakin tidak terlihat. Hal ini karena
seluruh strategi kompetitif perusahaan harus memiliki teknologi informasi.
Strategi perusahaan berbasis sistem informasi perlu dibuat karena sumber daya yang dimiliki
perusahaan sangat terbatas, sehingga harus dimanfaatkan secara optimal. Strategi ini juga
digunakan untuk meningkatkan daya saing atau kinerja perusahaan karena para kompetitor
memiliki sumberdaya teknologi yang sama dan memastikan bahwa aset teknologi informasi dapat
dimanfaatkan secara langsung maupun tidak langsung dalam meningkatkan profitabilitas
perusahaan, baik berupa peningkatan pendapatan mapun pengurangan biaya. Selain itu, strategi
perusahaan berbasis sistem informasi digunakan untuk mencegah terjadinya kelebihan atau
kekurangan investasi serta menjamin bahwa teknologi informasi yang direncanakan benar-benar
menjawab kebutuhan bisnis perusahaan akan informasi.
13 November 2011 - dalam Kuliah Oleh dwiky-a-p-fisip09
Sistem Informasi Manajemen (SIM) (Management Information System, MIS) adalah bagian dari
pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan
prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk,
layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem
informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan
pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk
merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang bertalian dengan otomasi atau
dukungan terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusan,
sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif.
Tujuan Umum
Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa,
produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian,
pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses
ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Informasi
11. akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan
masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dam dipergunakan dalam
semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan).
Proses Manajemen
Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:
Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah
aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan
mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut.
Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari peretempuran. Setelah suatu rencana
dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus
memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana
mestinya. Aktivitas manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan
tindakan korektif sesuai kebutuhan, disebut kebutuhan.
Pengambilan Keputusan, proses pemilihan diantara berbagai alternative disebut dengan
proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan antara
perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih diantara beberapa tujuan dan
metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari beberapa rencana yang
dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan dengan fungsi pengendalian.
Definisi Teori Organisasi menurut Herbert Simon
Menurut Herbert Simon and Gullet, yang merupakan ilmuwan yang mempelajari tentang
persoalan organisasi mengungkapkan bahwa yang dimaksud dengan pengorganisasian
merupakan proses yang mana struktur suatu organisasi dibuat dan ditegakan. Proses ini meliputi
ketentuan dari kegiatan-kegiatan yang spesifik yang perlu untuk menyelesaikan semua sasaran
organisasi, pengelompokan kegiatan tersebut berkaitan dengan susunan yang logis, dan tugas
dari kelompok kegiatan ini bagi suatu jabatan atau orang yang bertanggung jawab.
Teori organisasi merupakan sebuah teori untuk mempelajari kerjasama pada setiap individu.
Hakekat kelompok dalam individu untuk mencapai tujuan beserta cara-cara yang ditempuh
dengan menggunakan teori yang dapat menerangkan tingkah laku, terutama motivasi, individu
dalam proses kerjasama.
Terdapat beberapa jenis tujuan dalam organisasi yang memberikan arah bagi pelaksanaan
kegiatan maupun pengambilan keputusan, yaitu:
(a) Sasaran lingkungan, yaitu kondisi dimana suatu organisasi-organisasi lain yang terdapat pada
lingkungannya
(b) Sasaran output, yaitu menunjukan bentuk dan banyaknya output yang akan dihasilkan oleh
organisasi
(c) Sasaran sistem, yaitu berhubungan dengan pemeliharaan atau perawatan maintenance
organisasi sendiri
(d) Sasaran produk menggambarkan karakteristik produk atau jasa yang akan diberikan kepada
konsumen, sasaran ini menentukan jumlah, mutu, jenis, corak, dan karakteristik lainnya yang
menggambarkan karakteristik produk atau jasa yang ditawarkan
12. (e) Sasaran bagian (sub unit goal) yaitu menggambarkan sasaran dari suatu bagian atau suatu
satuan unit kerja yang merupakan bagian dari unit organisasi.
Level-level yang Terdapat Pada Suatu Organisasi atau Institusi di bidang Sistem Informasi
Manajemen/Perusahaan
- TOP Management
Manajemen tingkat teratas dalam pengelompokkan level manajemen sistem informasi yang
memiliki pergerakan dan pemikiran yang strategis sebagai penunjang aktivitas dan konektivitas
suatu organisasi atau perusahaan.
- MIDDLE Management
Manajemen tingkat menengah dalam pengelompokkan level manajemen sistem informasi yang
memiliki pergerakan sebagai operator, connector, acceptor, dan accelerator. Yang bergerak
pada bidang-bidang tertentu dalam menjalankan tugas masing-masing bagan.
- FIRST Level Management
Manajemen tingkat bawah atau satu lebih rendah dibandingkan dengan Middle Management
dalam pengelompokkan level manajemen sistem informasi yang memiliki peranan penting
sebagai generator penggerak, penyuplai, dan spirit dalam menjalankan serta memimpin para staff
untuk menjalankan tugas sesuai bidang masing-masing pada tiap-tiap bidang tertentu dalam
memberikan suatu informasi atau produksi barang dan jasa.
- Supporting Staff
Suatu kelompok yang terdiri dari 2 orang atau lebih dalam suatu bidang pekerjaan di suatu
organisasi atau perusahaan yang memiliki fungsi sebagai penggerak langsung dan penyaji
produk berupa barang, jasa dan juga informasi. Staff berfungsi sebagai pendukung penuh pada
kinerja management yang ada.
Teori-teori Permasalahan dalam Organisasi
Teori yang diungkapkan oleh Herbert Simon merupakan teori modern yang ditandai dengan
lahirnya gerakan contingency yang dipelopori Herbert Simon, yang menyatakan :
“ The theory of Organization need more shallow principles and too simple for knowledges about
telling conditions that under of it which is applying princples competetive with each other.”
Yang artinya :
“ Teori organisasi perlu melebihi prinsip-prinsip yang dangkal dan terlalu disederhanakan bagi
suatu kajian mengenai kondisi yang dibawahnya dapat diterapkan prinsip yang saling bersaing.”
Herbert Simon mengungkapkan suatu teori yang lain, yaitu :
“ Moreover the comptible of hierarchy in the organization, then the problem that have been done
in the organization moreover unstructured.”
Yang artinya :
“ Semakin tinggi hierarki (tingkatan) dalam suatu organisasi, maka persoalan yang terdapat
dalam organisasi tersebut makin tidak terstruktur.”
Dalam pandangan struktural organisasi diperlukan adanya koordinasi pola interaksi para anggota
organisasi secara formal. Struktur organisasi menetapkan bagaimana tugas akan dibagi, siapa
melapor kepada siapa, dan mekanisme koordinasi yang formal serta pola interaksi yang akan
diikuti. Sebuah struktur organisasi mempunyai tiga komponen yang harus diperhatikan, yaitu;
kompleksitas, formalisasi dan sentralisasi. Kompleksitas mempetimbangkan tingkat differensasi
atau perbedaan yang ada dalam organisasi yang meliputi tingkat pembagian kerja, jumlah
13. tingkatan di dalam hierarkhi organisasi, serta tingkat sejauhmana unit-unit organisasi tersebar
secara menyeluruh. Kompleksitas pada sebuah organisasi dipengaruhi oleh besar kecilnya
organisasi tersebut, semakin besar kekuatan sebuah organisasi maka akan semakin kompleks
juga struktur organisasi yang ada di dalamnya.
Formalisasi merupakan tingkatan pada sejauhmana sebuah organisasi menyandarkan dirinya
kepada peraturan dan prosedur untuk mengatur perilaku dari para pegawainya. Dengan struktur
organisasi yang besar, maka akan semakin sulit mengawasi dan mengendalikan para anggota
organisasi di dalam efektifitas kinerja organisasi. Untuk itu, diperlukan adanya peraturan dan
pedoman operasional standar organisasi dalam performansi kerja dari para anggota organisasi,
baik di tingkat bawahan maupun pada tingkat manajer.
Fungsi organisasi merupakan pemanfaatan dan pengerahan segala sumber daya (pikiran,
kemauan, perasaan dan tenaga) untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan. Dilihat dari
langkah-langkah kegitan organisasi, maka yang dimaksud fungsi-fungsi organisasi mencakup
sumber masukan (input), proses, dan keluaran (output) dengan melibatkan feedback sebagai
kontrol.
Menurut Simon, dalam pemecahan masalah akan terlibat dalam beberapa hal, yaitu :
- Aktivitas Intelijen ( Mencari kondisi-kondisi yang membutuhkan solusi didalam
lingkungan ).
- Aktivitas Perancangan ( Menemukan, mengembangkan, dan menganalisis kemungkinan-
kemungkinan tindakan ).
- Aktivitas Pemilihan ( Memilih satu tindakan tertentu dari berbagai tindakan yang tersedia
).
- Aktivitas Peninjauan ( Menilai pilihan-pilihan masa lalu ).
Selanjutnya, teori manajemen ini akan dikemukan oleh G. Anthony dan Michael S. Scott Morton
(keduanya merupakan profesor MIT) yang dikenal dengan istilah Sistem Pendukung Pengambil
Keputusan (Deciasion Support System-DSS). Suatu sistem pendukung pengambil keputusan
adalah suatu sistem yang membantu seorang manajer atau sekelompok kecil manajer
memecahkan suatu masalah. DSS sebagai sebuah sistem yang memberikan dukungan kepada
seorang manajer, atau kepada sekelompok manajer yang relative kecil yang bekerja sebagai tim
pemecah masalah, dalam memecahkan masalah semi terstruktur dengan memberikan informasi
atau saran mengenai keputusan tertentu. Informasi tersebut diberikan oleh laporan berkala,
laporan khusus, maupun output dari model matematis. Model tersebut juga mempunyai
kemampuan untuk memberikan saran dalam tingkat yang bervariasi.
Struktur Masalah dalam Suatu Manajemen Organisasi atau Perusahaan beserta Contoh
Konkritnya
Terdapat permasalahan yang terjadi dalam suatu instansi baik berupa organisasi ataupun
perusahaan. Dan dalam tiap-tiap permasalahan tersebut terdapat adanya tingkatan-tingkatan
tertentu, antara lain :
- Unstructured Problems
Adalah tingkatan permasalahan pada level TOP Manajemen yang sifatnya tidak terstruktur
namun memiliki karakteristik yang khas dalam kompleksitas masalah yang ada. Tidak akan
diketahui oleh pihak lain dan dapat menjadi rahasia suatu organisasi atau perusahaan. Masalah
yang terjadi sangatlah rumit untuk diatasi.
14. è Marketing Problems (Masalah Pemasaran)
Permasalahan dalam hal pemasaran merupakan hal yang sulit diketahui terutama bagaimana cara
pengelolaan produksi dan penyebaran, apa saja yang menjadi kebutuhan masyarakat konsumen
saat ini, dan dimana lokasi-lokasi yang strategis. Seorang manajer perlu memahami dan
mempelajari betul betapa susahnya menyelesaikan masalah seperti ini. Cara yang perlu
digunakan manajer tingkat TOP atau level atas adalah menciptakan suatu produk dan jasa yang
digemari oleh semua khalayak konsumen. Pengelolaan yang spesifik dan persebaran dengan
lokasi yang strategis perlu dilakukan agar tidak terjadi kesinambungan dalam polemik masalah
tersebut.
è Human Resource Problems (Masalah Sumber Daya Manusia)
Ada kalanya seorang manajer kelas atas memiliki masalah dalam hal pemanfaatan SDM dalam
organisasi atau perusahaan yang dikelolanya, masalah yang terjadi adalah seringnya missed-
communication dengan manajer dibawahnya atau bahkan dengan relasi-relasinya. Bagaimana
manajer harus bisa mengatur SDM dalam jumlah banyak dan mengimbanginya dengan
produktivitas ketenagakerjaan yang teratur dan tertib.
è Manufacturing Problems (Masalah Penghasilan)
Suatu instansi, organisasi atau perusahaan yang menghasilkan produk, jasa atau informasi
mengalami masalah dalam hal hasil tersebut, dalam artian bahwa apa yang telah dibuat terkadang
tidak membuat para konsumen puas. Hal tersebut yang menjadikan seorang manajer kerepotan
untuk membuat inovasi yang unik dan menarik konsumen agar tidak merugikan produktivitas
perusahaan
è Financial Problems (Masalah Pendapatan)
Penghasilan per bulan adalah hasil yang wajib diberikan oleh instansi atau perusahaan kepada
para SDM sebagai upah hasil jerih payah mereka, namun seringkali para SDM atau buruh
menuntut upah dinaikkan, inilah yang menjadikan masalah pendapatan kian memburuk. Hasil
kesepakatan bersama terkadang tidak menguntungkan sepihak. Dan sebagai seorang manajer
harus dapat memutar otaknya agar tidak kehilangan SDM yang bermanfaat dan tidak mengurang
pula hasil produksinya.
- Semi-structured Problems
Adalah tingkatan permasalahan yang cukup kompleks dan sedikit rumit dalam penyelesaiannya
dengan struktur yang terlihat semu karena permasalahan ini dimiliki oleh para Manajer Madya
atau posisi manajemen level menengah. Dimana pada permasalahan ini korelasinya terkadang
kacau karena bergantung pada baik-buruknya seorang manajer mengkomunikasikan antara pihak
yang satu dengan yang lain atau sebagai perantara yang komunikan.
è Marketing Problems (Masalah Pemasaran)
Permasalahan pada pemasaran yang terjadi pada manajer Madya atau pada pengelolaan Middle
Management terkait pada hal yang subjektif antara para pimpinan staff bidang pemasaran dengan
penangggungjawab pemasaran (Leader Staff Marketing). Manajer Madya harus mampu sebagai
penengah dan perantara yang terjadi akibat tidak adanya koordinasi yang baik terhadap beberapa
pihak.
è Human Resource Problems (Masalah Sumber Daya Manusia)
Persoalan ini terjadi dan sering bilamana seorang manajer Madya tidak mampu mengelola dan
mengkoneksikan antara lawatan para pimpinan staff di suatu bidang dengan beberapa bidang
15. yang lain atau mendiamkan masalah yang ada akan menimbulkan efektivitas pada SDM
ketenagakerjaan yang kacau. Perlu diwaspadai sebab dapat mengurangi efisiensi kerja secara
maksimal.
è Manufacturing Problems (Masalah Penghasilan)
Penghasilan produksi yang dimiliki suatu instansi organisasi atau perusahaan terkadang
mengalami kendala tertentu dalam pengelolaannya. Seorang manajer Madya harus mampu
memiliki strategi yang jitu agar penghasilan produksi barang, jasa, dan informasi ada secara
maksimal. Rata-rata mengalami penurunan, namun terkadang sebaliknya mengalami kenaikan.
Konvensi yang terjadi adalah bagaimana cara seorang manajer Madya dapat mengatasi masalah
pada penghasilan produk perusahaan yang berlebih namun kurang diminati para konsumen. Jalan
keluar haruslah dicari dan dimanfaatkan sebaik mungkin.
è Financial Problems (Masalah Pendapatan)
Pendapatan para karyawan yang seringkali mendapat komplain dari para pimpinan staff
terkadang berujung pada tindakan anarkis para buruh atau karyawan yang tidak dapat menerima
pendapatan mereka yang dinilai minim dan tidak sepadan dengan hasil jerih payah mereka.
Sebagai manajer Madya haruslah mampu menjembatani permasalahan ini karena pengawasan
dan tanggungjawab masalah ini hanya dapat dikomunikasikan kepada para atasan untuk
mendapatkan jalan keluar yang lebih baik. Sebagai penengah dalam suatu problematik, maka
harus adil dan tidak memihak siapapun.
- Structured Problems
Adalah tingkatan permasalah yang tidak begitu rumit dalam penanganannya, namun fleksibilitas
kurang dan sering terjadi didalam suatu organisasi atau instansi suatu perusahaan. Permasalahan
ini muncul dan dihadapi oleh para manajer suatu bidang atau First Level Management.
Permasalahan ini terlihat dan terstruktur karena berkaitan langsung dengan para staff atau para
pekerja.
è Marketing Problems (Masalah Pemasaran)
Persebaran produk barang dan jasa serta informasi tertentu yang dimiliki suatu instansi
organisasi atau perusahaan menjadi tanggungjawab langsung para pimpinan staff atau manajer
bidang tertentu. Sebagai seorang manajer haruslah tahu dan pandai menemukan lokasi yang
strategis, banyak minat konsumen, dan tahu harga saing dalam pemasaran yang ada.
è Human Resource Problems (Masalah Sumber Daya Manusia)
Pemberdayaan SDM adalah salah satu faktor kemajuan organisasi atau perusahaan untuk
dijadikan sebagai tenaga kerja yang ahli pada bidangnya merupakan tanggungjawab langsung
Manajer staff bidang tertentu. Namun, masalah yang sering terjadi adalah penempatan SDM
yang tidak sesuai bidangnya dan berakibat pada menghambatnya produktivitas instansi
organisasi atau perusahaan. Perlu diperhatikan agar tidak terjadi kesalahan tertentu didalamnya.
è Manufacturing Problems (Masalah Penghasilan)
Penghasilan produk barang, jasa, maupun informasi yang terjadi langsung merupakan
tanggungjawab seorang Manajer Staff atau First Level Management yang mana acapkali terjadi
persoalan yang tidak sesuai dengan pemikiran atau strategi yang dimiliki dalam menangani
persoalan tertentu. Terkadang produktivitas berlebih namun minat konsumen kurang, atau
sebaliknya produktivitas tidak mampu mengatasi permintaan para konsumen. Maka, wajib dan
harus mampu memikirkan kembali serta memiliki strategi yang ampuh bagaimana cara
16. menanggulanginya.
è Financial Problems (Masalah Pendapatan)
Pendapatan merupakan hak bagi para pekerja atau semua faktor SDM yang ada diperusahaan
atau organisasi tertentu sebagai ganti jerih payah mereka. Namun, permasalahan yang sering
terjadi adalah protes para pekerja mengenai gaji yang minim, sebagai manajer yang ahli maka
harus memikirkan apa yang terjadi dan bagaimana cara penyelesaian agar pendapatan mereka
tidak berakibat dalam merugikan perusahaan atau organisasi tersebut. Serta mampu bertindak
dalam konsolidasi agar tidak terjadi kesalahpahaman antara bawahan dengan pihak yang lebih
atas.
Penerapan Sistem Informasi Manajemen Bagi Perusahaan
Semua kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan memerlukan informasi. Demikian pula
sebaliknya, semua kegiatan menghasilkan informasi, baik yang berguna bagi perusahaan yang
melaksanakan kegiatan tersebut maupun bagi perusahaan lain diluar perusahaan yang
bersangkutan, oleh sebab informasi berguna untuk semua macam dan bentuk kegiatan dalam
perusahaan.
Apabila sistem informasi manajemen dirancang dan dilaksanakan dengan baik, maka akan banyak
manfaat yang bisa diperoleh manajemen perusahaan, yaitu mempermudah manajemen dan
membantu serta menunjang proses pengambilan keputusan manajemen. Karena sistem informasi
manajemen menyediakan informasi bagai manajemen perusahaan dimana sistem informasi
manajemen tersebut dilaksanakan.
Sebagai masukan dalam proses pengambilan keputusan informasi memegang peranan penting.
Pentingnya peranan informasi bagi pemimpin adalah untuk mengambil keputusan sebagai dasar
tindakan di masa mendatang. Suatu keputusan yang dihasilkan dengan tidak berdasarkan pada
penggunaan informasi yang tepat akan berakibat pada pengambilan keputusan yang cukup fatal
dan tidak dapat dipergunakan untuk mencapai tujuan.
Manajemen menggunakan informasi untuk dua tujuan yaitu perencanaan dan pengawasan.
Perencanaan terjadi sebelum pelaksanaan aktivitas organisasi. Tujuan yang ditentukan oleh proses
perencanaan harus dicapai dengan aktivitas itu. Meskipun perencanaan meliputi semua tingkat
organisasi, tetapi kebanyakan terjadi pada tingkat keputusan strategis dan taktis.
Perencanaan banyak bergantung pada peramalan dan dan informasi dari luar. Pengendalian
merupakan hal mebandingkan hasil aktual dengan rencana yang ditentukan pada proses
perencanaan. Demikian pentingnya peranan sistem informasi manajemen dalam usaha pencapaian
tujuan, sehingga jelaslah bahwa penggunaan dari sistem informasi manajemennya harus dikaitkan
dengan usaha-usaha modernisasi, sedang proses modernisasi hanya dapat terjadi bila ditarik
manfaatnya dari kemajuan yang telah dicapai dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam manfaat dan peranan sistem informasi manajemen seorang pemimpin dapat mengikut
sertakan orang lain dalam arti memikirikan masalah bersama-sama dan bersama pula bertanggung
jawab dalam pencapaian tujuan perusahaan
17. Hampir di seluruh sektor bisnis di dunia ini menggunakan sistem informasi di perusahaan mereka.
Bukan hanya itu, mereka pun selalu berusaha melakukan berbagai macam cara untuk
menggembangkan sistem informasi yang digunakan di perusahaan mereka. Hal tersebut
disebabkan karena sistem informasi memegang peranan yang cukup penting dalam bisnis mereka.
Adapun peranan dan fungsi utama dari sistem informasi adalah..
1. Mendukung Operasi Bisnis .
Mulai dari akuntansi sampai dengan penelusuran pesanan pelanggan, sistem informasi
menyediakan dukungan bagi manajemen dalam operasi/kegiatan bisnis sehari-hari. Ketika
tanggapan/respon yang cepat menjadi penting, maka kemampuan Sistem Informasi untuk dapat
mengumpulkan dan mengintegrasikan informasi keberbagai fungsi bisnis menjadi kritis/penting.
2. Mendukung Pengambilan Keputusan Managerial.
Sistem informasi dapat mengkombinasikan informasi untuk membantu manager menjalankan
menjalankan bisnis dengan lebih baik, informasi yang sama dapat membantu para manajer
mengidentifikasikan kecenderungan dan untuk mengevaluasi hasil dari keputusan sebelumnya.
Sistem Informasi akan membantu para manajer membuat keputusan yang lebih baik, lebih cepat,
dan lebih bermakna.
3. Mendukung Keunggulan Strategis.
Sistem informasi yang dirancang untuk membantu pencapaian sasaran strategis perusahaan
dapat men-ciptakan keunggulan bersaing di pasar.
Penjelasan lebih mendalam mengenai fungsi utama sistem informasi dalam suatu organisasi akan
dijelaskan pada bagian klasifikasi sistem informasi di bawah ini:
Klasifikasi Sistem Informasi
Pada prakteknya, berbagai peranan tersebut diintegrasi menjadi suatu gabungan atau fungsi-silang
(cross-functional) sistem informasi yang menjalankan berbagai fungsi, lebih jelasnya diperlihatkan
pada gambar 1 berikut.
1. Sistem Informasi untuk Operasi Bisnis
Sistem Informasi Operasi memproses data yang berasal dari dan yang digunakan dalam kegiatan
usaha. Peranan sistem informasi untuk operasi bisnis adalah untuk memproses transaksi bisnis,
mengontrol proses industrial, dan mendukung komunikasi serta produktivitas kantor secara
efisien.
Transaction Processing Systems
Transaction processing systems (TPS) berkembang dari sistem informasi manual untuk sistem
proses data dengan bantuan mesin menjadi sistem proses data elektronik (electronic data
processing systems). TPS mencatat dan memproses data hasil dari transaksi bisnis, seperti
penjualan, pembelian, dan perubahan persediaan. TPS menghasilkan berbagai informasi produk
untuk penggunaan internal maupun eksternal. Sebagai contoh, TPS membuat pernyataan
konsumen, cek gaji karyawan, kuitansi penjualan, order pembelian, formulir pajak dan rekening
18. keuangan. TPS juga memperbaharui database yang digunakan perusahaan untuk diproses lebih
lanjut oleh SIM.
Process Control Systems
Sistem informasi operasi secara rutin membuat keputusan yang mengendalikan proses operasional,
seperti keputusan pengendalian produksi. Hal ini melibatkan process control systems (PCS) yang
keputusannya mengatur proses produksi fisik yang secara otomatis dibuat oleh komputer.
Office Automation Systems
Office automation systems (OAS) mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mengirim data
dan informasi dalam bentuk komunikasi kantor elektronik. Contoh dari office automation (OA)
adalah word processing, surat elektronik (electronic mail),teleconferencing, dan lain-lain.
2. Sistem Informasi untuk Pengambilan Keputusan Manajemen.
Sistem informasi manajemen atau SIM (management information system) adalah sistem informasi
yang dirancang untuk menyediakan informasi akurat, tepat waktu, dan relevan yang dibutuhkan
untuk pengambilan keputusan oleh para manajer. Konsep SIM adalah meniadakan pengembangan
yang tidak efisien dan penggunaan komputer yang tidak efektif. Konsep SIM sangat penting untuk
sistem informasi yang efektif dan efisien oleh karena:
Menekankan pada orientasi manajemen (management orientation) dari pemrosesan informasi pada
bisnis yang bertujuan mendukung pengambilan keputusan manajemen (management decision
making).
Menekankan bahwa kerangka sistem (system framework) harus digunakan untuk mengatur
penggunaan sistem informasi. Penggunaan sistem informasi pada bisnis harus dilihat sebagai suatu
integrasi dan berhubungan, tidak sebagai proses yang berdiri sendiri.
Secara garis besar SIM terdiri dari 3 macam yakni:
Information Reporting Systems
Information reporting systems (IRS) menyediakan informasi produk bagi manajerial end
users untuk membantu mereka dalam pengambilan keputusan dari hari ke hari. Akses data IRS
berisi informasi tentang operasi internal yang telah diproses sebelumnya oleh transaction
processing systems. Informasi produk memberi gambaran dan laporan yang dapat dilengkapi (1)
berdasarkan permintaan, (2) secara periodik, atau (3) ketika terjadi situasi pengecualian. Sebagai
contoh, manajer penjualan dapat menerima laporan analisa penjualan setiap minggunya untuk
mengevaluasi hasil penjualan produk.
Decision Support Systems
Decision support systems (DSS) merupakan kemajuan dariinformation reporting
systems dan transaction processing systems. DSS adalah interaktif, sistem informasi berbasis
komputer yang menggunakan model keputusan dan database khusus untuk membantu proses
pengambilan keputusan bagi manajerial end users. Sebagai contoh, program kertas kerja
19. elektronik memudahkan manajerial end user menerima respon secara interaktif untuk peramalan
penjualan atau keuntungan.
Executive Information Systems
Executive information systems (EIS) adalah tipe SIM yang sesuai untuk kebutuhan informasi
strategis bagi manajemen atas. Tujuan dari sistem informasi eksekutif berbasis komputer adalah
menyediakan akses yang mudah dan cepat untuk informasi selektif tentang faktor-faktor kunci
dalam menjalankan tujuan strategis perusahaan bagi manajemen atas. Jadi EIS harus mudah untuk
dioperasikan dan dimengerti (O’brien, 2000).
3. Sistem Informasi untuk Keuntungan Strategis
Sistem informasi dapat memainkan peran yang besar dalam mendukung tujuan strategis dari
sebuah perusahaan. Sebuah perusahaan dapat bertahan dan sukses dalam waktu lama jika
perusahaan itu sukses membangun strategi untuk melawan kekuatan persaingan yang berupa (1)
persaingan dari para pesaing yang berada di industri yang sama, (2) ancaman dari perusahaan baru,
(3) ancaman dari produk pengganti, (4) kekuatan tawar-menawar dari konsumen, dan (5) kekuatan
tawar-menawar dari pemasok. Kelima faktor tersebut merupakan hal-hal yang harus diperhatikan
dalam membangun upaya peamsaran yang mengarah kepada competitive advantage strategies.
Hubungan kelima faktor tersebut dapat digambarkan seperti pada gambar 2 berikut.
Beberapa strategi bersaing yang dapat dibangun untuk memenangkan persaingan adalah:
1. Cost leadership (keunggulan biaya) – menjadi produsen produk atau jasa dengan biaya
rendah.
2. Product differentiation (perbedaan produk) – mengembangkan cara untuk menghasilkan
produk atau jasa yang berbeda dengan pesaing.
3. Innovation – menemukan cara baru untuk menjalankan usaha, termasuk di dalamnya
pengembangan produk baru dan cara baru dalam memproduksi atau mendistribusi produk
dan jasa.
Peran Strategis Untuk Sistem Informasi
Sistem informasi manajemen (SIM) dapat menolong perusahaan untuk (1) meningkatkan efisiensi
operasional, (2) memperkenalkan inovasi dalam bisnis, dan (3) membangun sumber-sumber
informasi strategis.
1. Meningkatkan efisiensi operasional
Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi perusahaan menjadi lebih
efisien. Efisiensi operasional membuat perusahaan dapat menjalankan strategi keunggulan biaya
(low-cost leadership).
Dengan menanamkan investasi pada teknologi sistem informasi, perusahaan juga dapat
menanamkan rintangan untuk memasuki industri tersebut (barriers to entry) dengan jalan
meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan teknologi yang diperlukan untuk memasuki
persaingan pasar.
20. Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat (lock in) konsumen dan pemasok dengan
cara membangun hubungan baru yang lebih bernilai dengan mereka.
2. Memperkenalkan inovasi dalam bisnis
Penggunaan ATM (automated teller machine) dalam perbankan merupakan contoh yang baik dari
inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank besar dapat memperoleh
keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang berlangsung beberapa tahun.
Penekanan utama dalam sistem informasi strategis adalah membangun biaya pertukaran
(switching costs) ke dalam hubungan antara perusahaan dengan konsumen atau pemasoknya.
Sebuah contoh yang bagus dari hal ini adalah sistem reservasi penerbangan terkomputerisasi yang
ditawarkan kepada agen perjalanan oleh perusahaan penerbangan besar. Bila sebuah agen
perjalanan telah menjalankan sistem reservasi terkomputerisasi tersebut, maka mereka akan segan
utnuk menggunakan sistem reservasi dari penerbangan lain.
3. Membangun sumber-sumber informasi strategis
Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber informasi
strategis sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini berarti memperoleh
perangkat keras dan perangkat lunak, mengembangkan jaringan telekomunikasi, menyewa
spesialis sistem informasi, dan melatihend users.
Sistem informasi memungkinkan perusahaan untuk membuat basis informasi strategis (strategic
information base) yang dapat menyediakan informasi untuk mendukung strategi bersaing
perusahaan. Informasi ini merupakan aset yang sangat berharga dalam meningkatkan operasi yang
efisien dan manajemen yang efektif dari perusahaan. Sebagai contoh, banyak usaha yang
menggunakan informasi berbasis komputer tentang konsumen mereka untuk membantu
merancang kampanye pemasaran untuk menjual produk baru kepada konsumen.
Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen
Oleh : Bayu Pramutoko,SE,MM
PENDAHULUAN
Diskripsi Singkat:
Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen (SIM) ini dirancang untuk memberi pengetahuan
mendasar kepada mahasiswa tentang philosopy dan skills yang diperlukan bagi pengembangan
dan pemanfaatan sistem informasi yang berbasis Komputer (computer – based information
sistem). Titik berat pembahasan akan ditekankan pada kecocokan sistem informasi pada kegiatan
organisasi.
21. Mata kuliah SIM ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang bagaimana
memanfaatkan sistem informasi sebagai alat bantu dalam proses pengambilan keputusan
manajemen.
BAB 1
PENGANTAR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Sebuah masyarakat yang maju dan berkembang, pada dasarnya tidak akan terlepas dari apa yang
dinamakan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya. Masyarakat modern yang
berkembang pada era millenium dua ini merupakan masyarakat yang menikmati fasilitas dari
sebuah perkembangan teknologi canggih. Dunia seakan menjadi sempit dengan teknologi, tidak
ada yang mampu disembunyikan pada era modern sekarang ini. Mautidak mau, setuju tidak setuju
kemajuan tekhnologi telah memasuki urat nadi kehidupan manusia.
Maka saat ini kita lebih mengenal sebagai sebuah era masyarakat informasi dan tentunya ada masa
dimana masyarakat belum mengenal informasi. Dari hampir semua lini kehidupan manusia dewasa
ini telah menggunakan kecanggihan tekhnologi informasi, baik pada tingkat individual, kelompok,
semua jenis organisasi, pada tingkat negara, dan bahkan dalam hubungan antar organisasi dan
antar negara. Salah satu produk pekembangan tersebut ialah tumbuhnya disiplin ilmiah baru yang
kini dikenal dengan istilah informatika.Walaupun terbilang masih baru, namun perkembangannya
telah sangat dibutuhkan hampir semua orang, salah satu kontribusi substansial dan bahkan telah
membuka kesadaran pada perbagai pihak tentang pentingnya informasi sebagai suatu Resource
(sumber daya) organisasi yang strategis.
Tentunya dalam perkembangannya ada suatu proses dalam masyarakat hingga mencapai sebuah
tahapan sebuah sistem informasi yang sedemikian canggih seperti sekarang ini. Dibawah ini akan
dijelaskan tahapan dan perbandingan perkembangan teknologi informasi di masyarakat :
Masyarakat Pra – Informational
menggunakan sarana yang bermuatan tekhnologi tinggi atau bisa dikatakan “manual sistem “
Masyarakat Informational
memanfaatkan kemajuan teknologi informasi atau bisa dikatakan “ Computerisasi sistem “.
Arti Penting Perlunyasebuah Sistem Informasi
1.Meningkatnya Kebutuhan masyarakat (konsumen) Tiap hari, terhadap kebutuhan Pokok dan
kebutuhan pelengkap lainnya.
2.Tingkat kecerdasan (kemampuan berfikir) masyarakat meningkat searah dengan berkembangnya
kualitas pendidikan di masyarakat
3.Kualitas hidup semakin meningkat dan penuh tantangan.
22. 4.Pekerjaan tidak hanya satu (monoton) tetapi semakin banyak dan luas wilayahnya.
5.Kecenderungan Manusia Modern mencari alternatif untuk cadangan masa depan.
6.Orientasi hidup semakin jelas dan pemahaman managerial semakin tinggi.
7.Persaingan hidup semakin ketat dan membutuhkan banyak energi.
8.Kualitas pekerjaan (hasil karya) berubah interprestasinya dan dituntut setiap hasil pekerjaan untuk
bisa cepat , cerdas, akurat dan segera bisa dimanfaatkan.
9.Persaingan dunia Usaha makin keras dengan adanya pasar bebas dunia.
Contoh : Sebuah Perusahaan rokok. Saat pertama didirikan manajer hanya mengelola semua sistem
perusahaan dengan cara manual. Namun setelah berkembang dan memerlukan perluasan usaha
maka yang dikelola manajer tidak hanya bagian produksi saja, tetapi bagian: personalia,material,
marketing, keuangan dll. Yang membutuhkan penanganan yang maksimal dan itu tidak bisa
dilakukan dengan hanya mengandalkan satu orang tetapi karyawan yang banyak dari semua
cabang yang ada di seluruh dunia. Maka pentingnya sebuah pengelolaan informasi pada
perusahaan rokok tersebut mutlak diperlukan.
Menurut McLeod, 1995 ( seorang pakar management ) : Seorang manajer mengelola
lima jenis sumber daya utama yaitu :
diproses menjadi informasi yang berguna.
yang menerima informasi tersebut dan memanfaatkannya.
(sebagai arsip) informasi tersebut dan menggantinya dengan yang baru.
Sehingga seluruh aktivitas tersebut mulai dari :
membuangnya/menyimpan pada saat yang tepat disebut
Perubahan Dunia Global
Beberapa tahun yang lalu sedikit sekali organisasi yang memiliki kepedulian terhadap informasi
termasuk bagaimana memperolehnya, mengelola dan mendistribusikan kedalam seluruh
23. organisasi. Namun karena adanya perubahan lingkungan bisnis, maka organisasi bisnis tidak bisa
mengabaikan sistem informasi, terdapat kekuatan yang menjadi pendorong perubahan tersebut :
1.Perubahan ekonomi secara Global ( the emergence and strengthening of the global economy)
sehingga terjadi :
a.Manajemen dan pengendalian pada berbagai tempat dibanyak negara.
b.Tingkat persaingan di pasar dunia
c.Unit-unit usaha yang berada di lintas negara
d.Sistem pengiriman produk antar negara.
perubahan
ekonomi adalah :
a.Pengetahuan dan informasi yang didasarkan atas nilai ekonomi.
b.Produktivitas
c.Produk dan jasa-jasa baru
d.Kepemimpinan
e.Persaingan berdasarkan waktu
f.Siklus hidup produk yang lebih pendek
g.Basis pengetahuan karyawan yang terbatas.
3. Perubahan Lingkungan Bisnis juga berpengaruh pada cara mengorganisir dan mengelola
Perusahaan, sehingga dengan Teknologi informasi cara menciptakan nilai (hasil produksi barang
dan jasa) juga berubah.
PadaPerusahaan Tradisional umumnya :
1.Hirarki (jabatan yang berurutan)
2.Sentralistis
3.Pengelolaan struktur yang ditandai dengan prosedur operasi standart.
a.struktur organisasi yang mendatar
b.Desentralisasi
c.Fleksibilitas
d.Kebebasan lokasi
e.Biaya transaksi dan koordinasi yang rendah
24. f.Pemberdayaan
g.Kerjasama team.
SISTEM INFORMASI
mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk mendukung
pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi.
bagi manusia.
-fakta mentah yang menunjukkan peristiwa yang terjadi dalam organisasi dan
lingkungan fisik sebelum diorganisir dan ditata menjadi bentuk yang bisa difahami dan digunakan.
Terdapat tiga Aktivitas pada Sistem Infromasi :
dalam suatu sistem ekonomi.
yang lebih berarti bagi manusia.
tersebut akan digunakan.
PERSPEKTIF BISNIS DALAM SISTEM INFORMASI :
Sistem Informasi terdapat dalam ruang lingkup :
1.ORGANISASI
a. orang yang ahli pada bidangnya dipekerjakandan dilatih untuk berbagai fungsi : termasuk
penjualan dan pemasaran, manufaktur, keuangan, akuntansi, dan sumberdaya manusia.
b. Struktur mengacu pada pembagian tugas menurut keahlian orang di setiap
bagiannya. Suatu organisasi mengkoordinasi kerja melalui hierarki yang tersruktur, formal, dan
prosedur operasional yang standart.
kepentingan dan sudut pandang yang berbeda pula. Hal ini seing menimbulkan konflik. Konflik
juga merupakan dasar bagi politik organisasi. Sistem informasi muncul dengan berbagai
perspektif, konflik, kompromi dan persetujuan yang semuanya ini merupakan sifat-sifat dari
organisasi.
2.MANAJEMEN -masalah bisnis dalam lingkungan bisnis,
mereka membuat strategi organisasi untuk merespon, dan mereka mengalokasikan sumberdaya
25. manusia dan keuangan untuk mencapai strategi dan mengkoordinasikan pekerjaan. Mereka juga
harus melatih kepemimpinan yang bertanggung jawab.
3.TEKNOLOGI
lingkangan usahannya. Teknologi yang dimaksud misalnya perangkat keras komputer yang
digunakan untuk membantu aktivitas : input, processing dan output dalam suatu sistem informasi.
Daftar Pustaka
Putra, Yananto Mihadi. (2018). Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen: Pengantar Sistem
Informasi Manajemen. FEB - Universitas Mercu Buana: Jakarta.
http://santimaya123.blogspot.com/2013/11/sistem-informasi-manajemen.html
Laudon, K. C., & Laudon, J. P. (2016). Management Information System. Pearson Education
India.