WA 0821-2636-0569, Kelas Bimbingan Pra Nikah Terbaik Di Tangerang
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
1. i
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS
ORGANISASI DIDALAM MANAJEMEN BISNIS
DISUSUN OLEH :
RIRIS SARYATI PUTRI EM022040020
YUDI CHARLES EM022040013
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI DAN BISNIS STIEBI PRANA PUTRA
LUBUKLINGGAU TAHUN 2024/2025
2. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Organisasi bisnis atau perusahaan harus melakukan sejumlah fungsi
atau kegiatan pemasaran sebelum produsen dan pelanggan dapat melakukan
pertukaran barang atau jasa. Fungsi atau kegiatan tersebut terdiri dari
transportasi dan pergudangan, komunikasi informasi melalui advertensi,
personal selling dan promosi penjualan. Pemasaran sering dianggap merupakan
suatu aset kunci yang stratejik dari suatu manufaktur.Dengan pemasaran akan
membuat produk perusahaan dapat mencapai sasaran pelanggannya yang akan
membeli produk yang diinginkannya.
Pemasaran sebagai suatu kegiatan yang mengusahakan agar produkyang
dipasarkannya itu dapat diterima dan disenangi oleh pasar.1
Dalam memasarkan
suatu produk perusahaan perlu menjalin komunikasi yang baik dengan
konsumen dan perantara konsumen. Hal ini menekankan informasi kedua arah
dan persuasi yang menujang proses pemasaran agar berfungsi secara lebih
efektif dan efisien. Oleh karena itu, perlu adanya strategi pemasaran yang harus
dilakukan oleh perusahaan agar nantinya produk yang dikeluarkan bisa diterima
oleh konsumen.
Pemasaran berusaha mengenal dan memahami pelanggan sedemikian
rupa sehingga mendapatkan produk yang cocok dengannya. Idealnya,
pemasaran menyebabkan pelanggan siap membeli sehingga yang tinggal
hanyalah bagaimana membuat produknya tersedia. Proses pemasaran terdiri
dari analisis peluang pasar, meneliti dan memilih pasar sasaran, mmerancang
strategi pemasaran, merancang program pemasaran, mengorganisir, dan
melakukan serta mengawasi usaha pemasaran. Keputusan perusahaan tentang
saluran pemasaran menentukan bagaimana cara produk yang dibuatnya dapat
dijangkau oleh pelanggannya. Saluran pemasaran menggambarkan jalur barang
dari produsen sampai ke pelangggan. Saluran tersebut biasanya melibatkanjuga
perantara pemasaran atau perusahaan yang ikut serta dalam proses pemindahan
barang sampai ke tangan konsumen. Kebanyakan barang- barang yang
didistribusikan melalui sistem yang terdiri dari berbagai bentuk perantara
3. 2
seperti pengecer, pedagang besar dan agen. Semua bentuk perantara ini dikenal
sebagai saluran pemasaran.
Pada dasarnya saluran pemasaran meliputi dua proses utama, yaitu:
pertama, merancang saluran yang tepat dan baik, dan kedua,
mengimplementasikan rancangan tersebut. Peranan saluran pemasaran
dimanfaatkan oleh produsen, terutama untuk melepaskan beberapa tugas
pengendalian atas bagaimana dan kepada siapa produk dijual. Dengandemikian,
produsen dapat memperoleh efektifitas dan efisiensi dengan menggunakan
perantara. Melalui kontak, pengalaman, spesialisasi dan skala operasi, perantara
membuat ketersediaan produk secara lebih luas, serta dapat diakses ke pasar
sasaran, dan biasanya penawaran perusahaan akan lebih dari apa yang dapat
dicapai jika dilakukan sendiri. Pemasaran tidak terlepas dari unsur persaingan.
Biasanya, tidakada satu bisnis pun yang dengan santai dan leluasa dapat
menikmati penjualan dan keuntungan. Paling tidak, bukan untuk waktu yang
lama karena akan ada persaingan yang ingin turut menikmatinya.bahkan yang
sering terjadi adalah persaingan yang sangat kejam, persaingan yang tidak
mengenal belas kasihan. Oleh karena itu, masalah persaingan mendapatkan
perhatian serius dalam pemasaran.
Dewasa ini pemasaran telah berkembang demikian pesatnya dan
menjadi ujung tombak setiap perusahaan dalam rangka mencapai tujuannya.
Pemasaran sangat penting bagi perusahaan karena menjaddi roda penggerak
dari bisnis tersebut dalam meningkatkan profit dan memperoleh keuntungan.
Sebagaimana dikemukakan oleh Suyadi Prawirosentono bahwa dengan
keuntungan tersebut diharapkan perusahaanbukan saja dapat mempertahankan
kelanjutan usahanya, tetapi juga dikembangkan lebih besar.6
Oleh sebab itu, perusahaan dituntut untuk melakukan strategi dalam
menghadapi pesatnya perkembangan ekonomi. Perkembangan ekonomi dunia
saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat sekali, diikuti oleh banyak
munculnya perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang produksi barang
yang sama, sehingga perusahaan dituntut dalam melakukan strategi-strategi
baru guna menghadapi persaingan antarperusahaan.
4. 3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Manajemen
1.1 Pengertian dan Peranan Manajemen
Manajemen adalah suatu seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian,
penyusunan, pengarahan dan pengawasan dari pada sumber daya manusia untuk
mencapai tujuan yang sudah ditetapkan terlebih dahulu atau sebelumnya.Manajemen
juga mengatur hal yang dikelola agar tercapai hasil yang memuaskan. Pendapat ahli
mengemukakan pendapat yang berbeda namun maksudnya tetap sama. Pengelolaan
manajemen bukan hanya dalam hal bisnis atau pekerjaan tetapi dalam waktu dan dalam
kegiatan sehari-hari.
Istilah manajemen memiliki banyak pengertian. Pengertian manajemen menurut
Daft (2003;4) yaitu : “Management is the attainment of organizational goals in an
effective and efficient manner through planning organizing leading and controlling
organizational recources.” Arti dari pengertian manajemen diatas adalah, manajemen
merupakan pencapaian tujuan dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan
pengorganisasian pengarahan dan pengawasan sumber daya. Secara universal
manajemen diartikan sebagai penggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai
sasaran dan kinerja yang tinggi dalam berbagai kegiatan organisasi profit maupun non
profit.
Selain kategori besar manajemen, manajer pada berbagai tingkat hirarki
memiliki peran manajerial yang berbeda.Seorang peneliti.Henry Mintzberg,
mengkategorikan peran seorang manajer dan dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis
utama, yaitu :
Peran Decisional, membutuhkan manajer yang merencanakan strategi dan
memanfaatkan sumber daya.
Peran Interpersonal, memerlukan manajemen untuk mengarahkan dan
mengawasi karyawan dan organisasi.
Peran Informasi adalah, mereka dimana para manajer memberikan dan
mengirimkan informasi.
5. 4
1.2 Latar Belakang Sejarah Manajemen
Bukti adanya praktik-praktik manajemen adalah pembangunan piramida di
Mesir, pembangunan tembok besar di Cina.Lalu contoh manajemen lainnya adalah
pada era 1400-an, di Venesia, Italia, adanya pusat perdagangan di Benua Eropa. Ada
dua peristiwa bersejarah yang dapat dijadikan sebagai latar belakang dan sejarah
manajemen, yaitu pada tahun 1776, dimana Adam Smith menerbitkan bukunya yang
berjudul The Wealth of Nations, dimana dalam bukunya ia menggagas manfaat yang
dapat diperoleh masyarakat dan organisasi dari penerapan pembagian kerja (division of
labor). Peristiwa yang kedua yaitu, revolusi industri di Prancis yang terjadi sekitar abad
18, dimana peran tenaga mesin telah menggantikan tenaga manusia.
1.3 Fungsi dan Proses Manajemen
Aspek yang dikelola oleh manajemen mencakup produksi, pemasaran, SDM
dan keuangan , dan sumbr daya lainnya. Fungsi- fungsi dasar manajemen dapat
diringkas menjadi empat fungsi dasar manajemen, yaitu :
Perencanaan (Planning)
Fungsi perencanaan mencakup, penetapan sasaran, penetapan strategi,
menyusun rencana untuk memadukan dan mengkoordinasikan sejumlah
kegiatan untuk mencapai sasaran.Kegiatan yang berhubungan untuk mencapai
tujuan. Suatu rencana yang baik harus berpedoman pada 5 W dan 1 H yaitu:
a. What : tindakan apa yang harus dikerjakan
b. Who : siapa yang akan mengerjakan tindakan itu
c. Where : dimana tindakan itu dilaksanakan
d. When : kapan tindakan itu dlaksanakan
e. Why : apakah sebabnya tindakan itu dilaksanakan
f. How : bagaimana caranya melakukan tindakan itu
6. 5
Pengorganisasian (Organizing)
Fungsi ini mencakup, apa yang harus dilakukan, bagaimana cara
melakukannya, siapa yang harus melakukannya, dan siapa kepada siapa harus
melapor.
Penggerakan (Actuating)
Tugas seorang manajer adalah bekerja melalui orang lain. Fungsinya
adalah mengarahkan dan memotivasi, memengaruhi individu atau tim untuk
bekerja sama, dan mencari komunikasi yang efektif untuk menyelesaikan
konflik.
Pengawasan (Controlling)
Fungsi ini menjamin sesuatu berjalan sesuai dengan semestinya, dengan
cara memantau dan menilai kinerja dengan membandingkan kinerja aktual
dengan sasaran yang telah ditetapkan.
Fungsi-fungsi manajemen diatas bertujuan untuk mencapai sasaran yang telah
ditetapkan dalam organisasi. Proses manajemen adalah serangkaian kegiatan dan
keputusan seorang manajer sewaktu merancang, mengatur, mengorganisasi,
memimpin, atau melaksanakan kegiatan usaha dan mengendalikan usahanya.
1.4 Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah sebuah proses didalam kegiatan yang
berhubungan dengan keuangan perusahaan yang dimulai dengan cara mendapatkan dan
menggunakan.Penggunaan dana yang diperoleh harus tepat sasaran, efektif dan efisien
agar tujuan keuangan yang telahdirencanakan bisa terealisasi.
Pengertian Manajemen Keuangan menurut para ahli, Ada beberapa ahli
yang berpendapat tentang manajemen keuangan :
o James Van Horne, menyatakan :"Semua kegiatan yang berhubungan langsung
dengan perolehan dana serta pengelolaan aset (aktiva) dengan tujuan yang
menyeluruh."
o Suad Husnan, berpendapat bahwa :"Manajemen keuangan adalah manajemen
terhadap semua fungsi keuangan"
o Bambang Riyanto, mendefinisikan :"Semua aktivitas yang dilakukan oleh
perusahaan yang berhubungan dengan upaya memperoleh dana yang
dibutuhkan dengan biaya yang seminimal mungkin dan syarat yang
menguntungkan serta upaya untuk menggunakan dana yang diperoleh
tersebut secara efisien dan efektif"
o Liefman menyatakan: "Definisi manajemen keuangan adalah upaya penyediaan
uang dan menggunakan dana yang diperoleh tersebut untuk mendapatkan aset."
7. 6
1.5 Manajemen Sumber Daya Manusia
MSDM adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar
efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan
masyarakat.
MSDM sering disamakan dengan Manajemen Personalia , yakni perencanaan ,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian dari pengadaan, pengembangan,
kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemberhentian karyawan, dengan
maksud terwujudnya tujuan perusahaan, individu, karyawan dan masyarakat.
MSDM mengatur program kepegawaian yang menyakut masalah masalah
sebagai berikut:
1. Menetapkan jumlah , kualitas dan penempatan tenaga kerja yang efektif sesuai
dengan kebutuhan perusahaan berdasarkan job description, job specification, job
requirement, dan job evaluation.
2. Menetapkan penarikan, seleksi, dan penempatan karyawan berdasarkan asas the
right man in the right place and the right man in the right job bahkan untuk akhir-
akhir ini in the right man in the right time.
3. Pengembangan, promosi Menetapkan program kesejahteraan, dan pemberhentian.
4. Meramalkan penawaran dan permintaan sumberdaya manusia pada masa yang akan
datang.
5. Memperkirakan keadaan perekonomian pada umumnya dan perkembangan
perusahaan pada khususnya.
6. Memonitor dengan cermat undang-undang perburuhan dan kebijaksanaan
pemberian balas jasa perusahaan-perusahaan yang sejenis.
7. Memonitor kemajuan teknik dan perkembangan serikat buruh.
8. Melaksanakan pendidikan , latihan, dan penilaian prestasi karyawan.
9. Mengatur mutasi karyawan baik vertikal maupun horizontal.
10. Mengatur pensiun, pemberhetian dan pesangonnya.
8. 7
Ruang lingkup kegiatan MSDM: Proses yang dapat dilakukan oleh manajer
personalia meliputi:
1. Merancang dan mengorganisasikan pekerjaan serta menglokasikannya kepada
karyawan.
2. Merencanakan , menarik dan menyeleksi, melatih dan mengembangkan karyawan
secara efektif untuk dapat melakukan pekerjaan yang telah dirancang sebelumnya.
3. Menciptakan kondisi dan lingkungan kerja yang dapat memuaskan berbagai
kebutuhan karyawan melalui kesemptan pengembangan karir, sistem kompensasi
atau balas jasa yang adil, serta hubungan antara karyawan dan atasan yang serasi
melalui organisasi karyawan yang dibentuk.
4. Mempertahankan dan menjamin efektivitas dan semangat kerja yang tinggi dalam
jangka waktu yang lama.
Proses sederhana di atas dapat dijabarkan dalam bagian-bagian kecil secara
spesifik mengatur hal-hal penting dalam tahap-tahap yang diperlukan. Dalam dunia
nyata , yang dihadapi oleh manajer personalia tidak sesederhana
proses di atas, namun lebih kompleks tergatung tantangan yang dihadapi.
Tantangan tersebut antara lain tantangan eksternal seperti : ekonomi, politik,
dan peraturan pemerintah , teknologi, dan sosial budaya, serta tantangan organisasional
seperti karakter organisasi, serikat pekerja, perbedaan individu, sistem nilai manajer
dan karyawan yang berbeda dan lain-lain.
Untuk itu organisasi terutama bagian personalia perlu aktif mengambil langkah-
langkah yang dipandang perlu seperti memonitor perubahan lingkungan, mengevaluasi
serta melakukan tindakan proaktif dalam mengatasi tantangan melalui teknik dan
pendekatan yang cocok.
Perkembangan MSDM : Perkembangan MSDM didorong oleh masalah-
masalah ekonomis, politis dan sosial.
Masalah ekonomis:
1. Semakin terbatasnya faktor-faktor produksi menuntut agar SDM dapat bekerja lebih
efektif dan efisien.
2. Semakin disadari bahwa SDM paling berperan dalam mewujudkan tujuan
perusahaan, karyawan dan masyarakat.
3. Karyawan akan meningkatkan moral kerja , kedisiplinan dan prestasi kerjanya jika
kepuasan diperoleh dari pekerjaannya.
9. 8
4. Terjadinya persaingan yang tajam untuk mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas
di antara perusahaan.
5. Para karyawan semakin menuntut keamanan ekonominya pada masa depan.
Masalah politis:
1. Hak asasi manusia mendapat perhatian dan kerja paksa tidak diperkenankan.
2. Organisasi buruh semakin banyak dan semakin kuat mengharuskan perhatian yang
lebih baik terhadap SDM.
3. Campur tangan pemerintah dalam mengatur perburuhan semakin banyak.
4. Adanya persamaan hak dan keadilan dalam memperoleh kesempatan kerja.
5. Emansipasi wanita yang menuntut kesamaan hak dalam memperoleh pekerjaan.
Masalah sosial:
1. Timbulnya pergeseran nilai di dalam masyarakat akibat pendidikan dan kemajuan
teknologi.
2. Berkurangnya rasa kebanggaan terhadap hasil pekerjaan, akibat adanya spesialisasi
pekerjaan yang mendetail.
3. Semakin banyak pekerja wanita yang karena kodratnya perlu mendapat pengaturan
dengan perundang-undangan .
4. Kebutuhan manusia yang semakin beaneka ragam, material dan non material yang
harus dipenuhi oleh perusahaan.
Fungsi MSDM:
1. Perencanaan.
2. Pengorganisasian.
3. Pengarahan.
4. Pengendalian.
5. Pengadaan.
6. Pengembangan.
7. Kompensasi.
8. Pengitegrasian.
9. Pemeliharaan.
10. Kedisiplinan.
11. Pemberhetian.
1.6 Manajemen Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses dan manajeral yang membuat individu atau
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain atau segala
10. 9
kegiatan yang menyangkut penyampaian produk atau jasa mulai dari produsen sampai
konsumen.
Peranan pemasaran saat ini tidak hanya menyampaikan produk atau jasa
hingga tangan konsumen tetapi juga bagaimana produk atau jasa tersebut dapat
memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan menghasilkan laba. Sasaran dari
pemasaran adalah menarik pelanggan baru dengan menjanjikan nilai superior,
menetapkan harga menarik, mendistribusikan produk dengan mudah, mempromosikan
secara efektif serta mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan tetap
memegang prisip kepuasan pelanggan.
Manajemen pemasaran adalah suatu usaha untuk merencanakan,
mengimplementasikan yang terdiri dari kegiatan (mengorganisaikan, mengarahkan,
mengkoordinir) serta mengawasi atau mengendalikan kegiatan pemasaran dalam suatu
organisasi agar tercapai tujuan organisasi secara efesien dan efektif. Di dalam fungsi
manajemen pemasaran ada kegiatan menganalisis yaitu analisis yang dilakukan untuk
mengetahui pasar dan lingkungan pemasarannya, sehingga dapat diperoleh seberapa
besar peluang untuk merebut pasar dan seberapa besar ancaman yang harus dihadapi.
11. 10
2. Organisasi
2.1 Definisi Organisasi
Organisasi merupakan sekelompok individu yang terstruktur dan sistematis
yang berada dalam sebuah sistem. Definisi lain menyebutkan, organisasi adalah wadah
untuk sekelompok individu berinteraksi dengan wewenang tertentu.
Menurut Boone dan Katz, Organisasi adalah suatu proses bersusun yang orang-
orangnya berinteraksi untuk mencapai tujuan. Definisi organisasi mencakup 3 elemen
pokok:
1. Interaksi manusia
2. Kegiatan yang mengarah kepada tujuan
3. Struktur organisasi itu sendiri
2.2 Struktur Organisasi
Struktur organisasi (disain organisasi) dapat didefinisikan sebagai mekanisme
mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukkan
kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-
fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang menunjukkan
kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-Deda dalam suatu
organisasi. Struktur ini mengandung unsur-unsur
spesialisasi kerja, standardisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam
pembuatan keputusan dan besaran (ukuran) satuan kerja.
Adapun faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi
adalah sebagai berikut :
1. Strategi organisasi untuk mencapai tujuannya. Chandler 2) telah menjelaskan
hubungan strategi dan struktur organisasi dalam studinya pada perusahaan-
perusahaan industri di Amerika.
2. Dia pada dasarnya menyimpulkan bahwa "struktur mengikuti strategi".Strategi
akan menjelaskan bagaimana aliran wewenang dan saluran komunikasi dapat
disusun di antara para manajer dan bawahan. Aliran kerja sangat dipengaruhi
strategi, sehingga bila strategi berubah maka struktur organisasi juga berubah.
3. Teknologi yang digunakan. Perbedaan teknologi yang digunakan untuk
memproduksi barang barang atau jasa akan membedakan bentuk struktur
organisasi. Sebagai contoh, perusahaan mobil yang mempergunakan teknologi
industri masal akan memerlukan tingkat standardisasi dan spesialisasi yang lebih
tinggi dibanding perusahaan industri pakaian jadi yang mengutamakan perubahan
mode.
4. Anggota (karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi. Kemampuan
dan cara berpikir para anggota, serta kebutuhan mereka untuk bekerjasama harus
diperhatikan dalam merancang strukturorganisasi.
5. Ukuran organisasi. Besarnya organisasi secara keseluruhan maupun satuan-satuan
kerjanya akan sangat mempengaruhi struktur organisasi.Semakin besar ukuran
organisasi, struktur organisasi akan semakin kompleks, dan harus dipilih bentuk
struktur yang tepat.
12. 11
2.3 Bentuk-bentuk Bagan Organisasi
Hemy G. Hodges mengemukakan empat bentuk bagan
organisasi, yaitu :
1. Bentuk Piramid, bagan ini membentuk sebuah piramid dimana semua susunan
jabatan mengerucut ke atas dengan jumlah jabatan yang lebih sedikit.
2. Bentuk Vertikal, bagan ini membentuk susunan jabatan dimana pelimpahan
kekuasaan dari atas ke bawah.
3. Bentuk Horizontal, bagan ini membentuk aluran wewenang dari pucuk
pimpinan tertinggi sampai dengan jabatan terendah disusun dari kiri kearah
kanan atau sebaliknya.
4. Bentuk Lingkaran, bagan ini menggambarkan jabatan terendah disusun dari luar
bidang lingkaran ke arah titik tengah pusat lingkaran, dimana di titik tengah
adalah pimpinan tertinggi.
BENTUK PIRAMID BENTUK VERTIKAL
BENTUK HORIZONTAL BENTUK LINGKARAN
13. 12
2.4 Prinsip-Prinsip Organisasi
Berkaitan dengan pembentukan atau penyusunan suatu organisasi, maka
perlu diperhatikan beberapa prinsip-prinsip atau asas organisasi. Diantaranya
adalah:
1. Perumusan Tujuan yang Jelas. Tujuan dan arah merupakan hal yang sangat
penting dalam pembentukan suatu organisasi. Karena dari tujuan ini akan
terlihat hasil yang akan dicapai baik itu secara fisik maupun non fisik.
2. Pembagian kerja. Dalam pembentukan suatu organisasi harus terlihat
dengan jelas akan pembagian kerja dari masing-masing unit (sub)
organisasi, hal ini supaya tidak terjadinya tumpang tindih aktivitas dan dapat
menghambat tercapainya suatu tujuan.
3. Delegasi kekuasaan. Dengan adanya pembagian kerja tersebut yang jelas
maka akan telihat pula garis komando dan delegasi kekuasaan (wewenang)
dari masing-masing unit kerja.
4. Rentang kekuasaan. Rentang kekuasaan merupakan penjabaran dari
pendelegasian suatu kekuasaan. Parameter dan tolok ukur pun harus
menjadi bagian dari rentang kekuasaan, sehingga tidak timbul diktatoris
kekuasaan atau kesewenangan kekuasaan tersebut.
5. Tingkat pengawasan. Penggambaran tingkat pengawasan yang timbul antar
atasan dengan sub (unit) bawahannya harus lah terlihat dalam struktur
organisasi tersebut. Sehingga batasan apa yang menjadi hak dan kewajiban
baik itu atasan maupun bawahan akan tercipta.
6. Kesatuan perintah dan tanggung jawab. Dengan tergambarnya struktur
organisasi yang jelas maka kesatuan perintah atau komando akan terlihat
pula. Begitu juga dengan tanggung jawab dari orang yang memberikan
delegasi (perintah) akan nampak.
7. Koordinasi. Ini pun harus terlihat dengan jelas dalam penyusunan suatu
organisasi. Koordinasi dari masing-masing divisi atau unit kerja akan
tercipta.
14. 13
2.5 Sebab Keberhasilan dan Kegagalan Organisasi
Langkah menuju keberhasilan :
1. Memiliki ide atau visi bisnis yang jelas
2. Kemauan dan keberanian untuk menghadapi resiko, baik waktu
maupun uang
3. Membuat perencanaan usaha, mengorganisasikan dan menjalankannya
4. Mengembangkan hubungan, baik dengan mitra usaha maupun dengansemua pihak
yang terkaitdengan kepentingan perusahaan.
Penyebab kegagalan :
1. Kurangnya kehandalanSDM dan tidak kompeten dalam manajerial
serta kurangnya pengalaman ketika menjalankan strategi
perusahaan.
2. Kurangnya pemahaman bidang usaha yang di ambil karena tidak
dapat memvisualisasikandengan jelas usaha yang akan digeluti.
3. Kurangnya kehandalan pengelolaan administrasi dan keuangan
(modal dan kendali kredit).
4. Gagal dalam perencanaan. Kegagalan dalam menerapkan rencana
biasanya karena rencana yang telah dibuat berdasarkan pengalaman
orang lain atau sebuah idealis yang belum pernah diaplikasikan.
5. Tempat usaha dan okai yang kurang memadai.
6. Kurangnya pemahaman dalam pengadaan, pemeliharaan, dan
pengawasan bahan baku dan sarana peralatan.
7. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi perubahan
teknologi.
8. Hambatan birokrasi
9. Keuntungan yang tidak mencukupi
10. Tidak adanya produk yang baru.
15. 14
3. Studi Kasus (PT. Go-Jek Indonesia)
3.1 Profil Perusahaan
PT. Gojek Indonesia (Go-jek), pertama kali didirikan oleh Nadiem Makarim pada tahun
2010. Go-Jek adalah perusahaan berjiwa sosial yang memimpin revolusi industri transportasi
Ojek. Go-Jek bermitra dengan para pengendara Ojek berpengalaman di Jakarta, Bandung, Bali
& Surabaya dan menjadi solusi utama dalam pengiriman barang, pesan antar makanan,
berbelanja dan berpergian di tengah kemacetan. Tukang ojek yang bernaung di GoJek juga
sudah mencapai 7.500 driver di area Jabodetabek saja.
3.2 Segmentasi, Target, dan Positioning
Segmentasi
Berikut ini adalah pendekatan segmentasi yang dilakukan oleh PT. Go-Jek
Indonesia.
a. Segmentasi Berdasarkan Karakteristik Konsumen
• Demografi dan Sosioekonomi, segmentasi karyawan, masyarakat umum dan
mahasiswa juga pelajar.
• Psikografis, menengah kebawah dan menengah ke atas.
• Geografi, Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Manado, dll.
b. Segmentasi Berdasarkan Respons Konsumen
• Manfaat, berdasarkan layanan yang diberikan yaitu berupa antar penumpang,
kirim paket, dan pesan makanan/barang.
• Pengguna, pengguna berat, menengah dan ringan.
• Respon Promosional, berdasarkan respon konsumen terhadap promosi yang
dilakukan.
• Loyalitas, konsumen loyal dan kurang loyal.
Targeting
Go-jek melakukan pasar target dengan mengabaikan perbedaan segmen pasar
dan menawarkan satu macam produk kepada seluruh pasar, karena jasa yang
ditawarkan oleh Go-jek ini dirasa bisa di nikmati atau dipakai untuk semua kalangan.
16. 15
Positioning
Kedudukan Go-jek dimata masyarakat yang merasa terbantu tak lepas dari
beberapa poin dibawah ini, yaitu:
a. Penting, karena menjawab persoalan yang dirasakan oleh masyarakat dengan
menawarkan berbagai macam kemudahan.
b. Berbeda, karena Go-jek ini menawarkan berbagai macam keunggulan yang
tidak dimiliki pesaing.
c. Superior, jasa yang ditawarkan banyak memiliki keunggulan seperti Personal
Shopping dan juga Kurir.
d. Pelopor, jasa transportasi umum yang menawarkankeprofesionalan.
e. Terjangkau, karena harga yang dipatokdisesuaikan dengan konsumen.
3.3 Struktur Organisasi
17. 16
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Manajemen merupakan suatu seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian,
penyusunan, pengarahan, dan pengawasan dari pada sumber daya manusia untuk
mencapai tujuan yang sudah ditetapkan terlebih dahulu atau sebelumnya.
Organisasi merupakan sekelompok individu yang terstruktur dan sistematis
yang berada dalam sebuah sistem. Definisi lain menyebutkan, organisasi adalah wadah
untuk sekelompok individu berinteraksi dengan wewenang tertentu.
2. SARAN
Penulis menyusun makalah laporan ini agar para pembaca lebih mudah dalam
memehami materi yang penulis susun mengenai materi manajemen dan
organisasi.Penulis mengambil dari berbagai sumber agar teruji kebenarannya.Untuk itu
penulis berharap pembaca dapat dengan mudah belajar menggunakan laporan makalah
ini.Belajar dengan membaca adalah salah satu sarana memperoleh ilmu, karena ilmu
adalah jalan menuju keberhasilan.