LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
11 usaha, mayriana, hapzi ali, msdm manajemen operasi & produksi, universitas mercu buana, 2018
1. KEWIRAUSAHAAN 1
Pertemuan ke-11
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Kewirausahaan 1”
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMA
Oleh : Mayriana (43217110305) S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN
BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA 2018
2. Manajemen Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan bagian dari factor ekonomi organisasi atau perusahaan
dan merupakan factor produksi yang masuk dalam proses produksi, memiliki sifat tidak dapat di
pisahkan dari fungsi manajemen. Sumber daya manusia memiliki peranan penting dan tersendiri
dalam proses manajemen perusahaan, sukses dan pencapaian tujuan perusahaan. Terdapat dua
alasan sumber daya manusia memiliki peranan penting dalam organisasi atau perusahaan :
1. Mempengaruhi efisiensi dan efektivitas organisasi
2. Merupakan pengeluaran utama organisasi dalam menjalankan bisnis
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah sebuah ilmu atau cara untuk mengatur
bagaimana hubungan serta perananan tenaga kerja (sumber daya / obyek utama) secara efektif dan
efisien sehingga dapat dimaksimalkan untuk mencapai tujuan bersama, baik perusahaan, karyawan
maupun masyarakat
Menurut Hasibuan (2006) manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni
mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efiisen membantu terwujudnya
perusahaan, karyawan dan masyarakat. Dan menurut Simamora (2004) manajemen sumber daya
manusia adalah pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa dan pengelolaan
individu anggota organisasi atau kelompok karyawan. Dan menurut Panggabean (2007)
merupakan proses yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan
pengendalian kegiatan – kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaaan,
pengadaan, pengembangan, kompensasi, promosi dan pemutusan hubungan kerja guna mencapai
tujuan yang di tetapkan.
A.F. Stoner memberikan pandangan bahwa manajemen sumber adya manusia adalah
suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau
perusahaan dengan orang - orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat
pada saat organisasi memerlukannya. Atau dapat di katakana juga sebagai suatu proses menangani
berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pagawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya
untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah di
tetapkan.
Secara umum manajemen sumber daya manusia memiliki fungsi yang sama dengan
fungsi manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasia, kepempimpinan - pengarahan dan
3. pengendalian. Sumber daya manusia merupakan potensi atau asset dan berfungsi sebagai modal
bersifat non material di dalam suatu organisasi bisnis yang dapat di wujudkan menjadi potensi
nyata secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi.
Pandangan tentang manajemen sumber daya manusia, banyak para ahli mengartikan
sebagai personalia, kepegawaian dan istilah man power management.
11.1.1. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
MSDM memiliki yujuan utama pada unsur manusia di dalam organisasi untuk
meningkatkan kontribusi pegawai terhadap organisasi dalam rangka mencapai produktivitas
organisasi.
Fungsi manajemen sumber daya manusia terdiri dari :
1. Staffing
Merupakan salah satu fungsi dari manajemen yang mempunyai peran dalam tiga hal, yaitu
perencanaan, penarikan dan proses seleksi tenaga kerja. Menurut Harold Koonzt dan Cyril
O’Donnel sebagai pengisian jabatan. Tujuan dari staffing adalah menarik, menempatkan
tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan perusahaan, dengan prinsip “ The right man in the
right place “ dan “ the right man in the right job “ .
Dalam kegiatan penarikan tenaga kerja yang perlu di ketahui adalah :
Sifat dan keadaan pekerjaan
Sifat dan kecakapan tenaga kerja, apakah sesuai dengan kedudukan jabatan ?
Pengalaman kerja
Kepribadian
Keadaan fisik dan rohani
Dalam penarikan tenaga kerja dibutuhkan job analysis dan kemudian disusun dalam job
description dan job specification.
Job analysis merupakan suatu kegiatan menganalisis kegiatan apa saja dalam suatu jabatan
tertentu, untuk mengetahui mengapa pekerjaan tersebut dilakukan dan bagaimana
melakukannya.
Job description menggambarkan uraian mengenai tugas dan tanggungjawab pada suatu
jabatan atau pekerjaan, jumlah kebutuhan akan tenaga kerja, peralatan apa yang dibutuhkan
dan bagaikan hubungan dengan bagian pekerjaan lain.
4. Job specification mengambarkan suatu uraian tentang bagaimana persyaratan minimal
yang dibutuhkan oleh suatu jabatan agar efektif dan efisien.
2. Evaluasi
Menurut William N. Dunn, evaluasi merupakan appraisal (penaksiran), rating (pemberian
angka) dan assessment (penilaian), atau suatu usaha untuk menganalisis hasil kebijakan
dalam arti satuan nilainya, jadi evaluasi berhubungan dengan produksi informasi mengenai
nilai atau hasil manfaat kebijakan.
Pandangan Peter H. Rossi, bahwa evaluasi merupakan suatu aplikasi penilaian yang
sistematis terhadap konsep, desain, implementasi dan manfaat aktivitas dan program dari
suatu organisasi.
Tujuan dari evaluasi menurut Cronbach adalah sebagai alat penyedia informasi untuk
membuat keputusan. Menurut Arikunto, tujuan evaluasi yaitu tujuan umum diarahkan
kepada program secara keseluruhan dan tujuan khusus difokuskan pada masing-masing
komponen, dan program implementasi di kembangkan untuk mengevaluasi sejauh mana
program tersbut telah berhasil mencapai hasil yang ditetapkan.
Tujuan evaluasi menurut James E. Neal Jr adalah :
Mengidentifikasi kemampuan dan kekkuatan karyawan
Mengidentifikasi potensi perkembangan karyawan
Memberikan informasi bagi perkembangan karyawan
Membuat organisasi lebih produkstif
Memberikan data bagi kompensasi karyawan
Memproteksi organisasi dari tuntutan hokum
Fungsi evaluasi secara umum memberikan gambaran informasi yang baik dan benar,
memberikan kritikan pada klarifikasi pada suatu niali-nilai dari suatu tujuan da target,
membuat suatu metode kebijakan untuk mencapai kinerja sehingga program dan kegiatan
yang di evaluasi memberikan konribusi dan dapat dirumuskan kembali dalam suatu
kebijakan kegiatan dalam organisasi .
5. Kerangka Keputusan Operasi
Bagian atau manajer produski dan operasi bersangkutan dengan pembuatan keputusan
dalam fungsi operasi, maka di butuhkan kerangka dan merumuskan keputusan dalam berbagai
operasi, menurut Roger G. Schroeder, bahwa operasi – operasi mempunyai lima tanggung jawab
keputusan utama, yaitu :
1. Proses
Merancang proses produksi secara fisik mencakup seleksi tipe proses, pemilihan teknologi,
analisis aliran proses, penentuan lokasi fasilitas, penanganan bahan dan layout fasilitas.
Keputusan pembuatan produk dan jasa.
2. Kapasitas
Mengarhakan pada keputusan pengembangan rencana kapasitas, forecasting, perencanaan
fasilitas, perencanaan agregat, scheduling dan perencanaan dan pengawasan kapasitas
lainnya.
3. Persediaan
Menyangkut pada persediaan bahan baku, keputusan kapan harus memesan dan berapa
banyak setiap kali pesan, atau pengelolaan system logistic.
4. Tenaga kerja
Keputusan terhadap perancangan dan pengelolaan tenaga kerja dalam operasi, umumnya
bekerjasama dengan bagian SDM.
5. Kualitas
Bertanggung jawab atas kualitas barang dan jasa yang dihasilkan, pada dimendi kualitas,
desain produk dan pengawasan kualitas.
Daftar Pustaka
1. T. Hani Handoko (2002), Dasar – dasar manajemen produksi dan operasi, BPFE Yogyakarta
2. T. Hani Handoko, (1987). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi ke-2.
Yogyakarta:PBFE [Universitas Gadjah Mada].