Dokumen tersebut membahas tentang Computer Based Information System (CBIS) dan contoh penerapannya. CBIS merupakan sistem pengolahan data menjadi informasi berkualitas yang mendukung pengambilan keputusan. Dibahas pula komponen CBIS, manfaatnya, dan contoh penerapan pada sistem informasi akuntansi serta sistem pendukung keputusan.
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, Computer Based Information System, Universitas Mercu Buana, 2017
1. Nama : Namira Nur Jasmine Fakultas Ilmu Komputer / Sistem Informasi
NIM : 41814010076 Universitas Mercu Buana
Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen – Pertemuan 4
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi, MM
Senin, 27 Maret, 2017
Computer Based Information System
Sistem informasi berbasis komputer atau computer based information system (CBIS)
merupakan sistem pengolahan suatu data menjadi sebuah informasi berkualitas dan dapat
dipergunakan sebagai alat bantu yang mendukung penggambilan keputusan, koordinasi,
dan kendali serta visualisasi dan analisis.
Sistem informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan
peranan penting dalam sebuah sistem informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar
subsistemnya, sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas,
tepat, cepat, dan akurat sesuai dengan kebutuhan dari manajemen.
Fokus Computer Based Information System
1. Fokus awal pada data (EDP / SIA)
Selama paruh pertama abad 20, perusahaan pada umumnya mengabaikan kebutuhan
informasi para manajer. Pada fase ini penggunaan komputer hanya terbatas pada aplikasi
akuntansi. Nama aplikasi akuntasnsi berbasis komputer pada awalnya adalah pengolahan
data elektronik (EDP) kemudian berubah menjadi Data prosesing (DP) dan Sistem Informasi
Akuntansi (SIA) .
Pengolahan data adalah memanipulasi atau transformasi simbol-simbol seperti angka dan
abjad untuk tujuan meningkatkan kegunaannya. Tujuannya untuk mengumpulkan data yang
menjelaskan kegiatan perusahaan, mengubah data tersebut menjadi informasi serta
menyediakan informasi bagi pemakai dalam maupun di luar perusahaan.
2. 2. Fokus baru pada informasi / SIM (Sistem Informasi Manajemen)
Tahun 1964 diperkenalkan satu generasi baru alat penghitung yang mempengaruhi cara
penggunaan komputer. Konsep penggunaan komputer sebagai SIM dipromosikan oleh
pembuat komputer untuk mendukung peralatan baru tsb. Konsep SIM menyadari bahwa
aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi
manajemen. Konsep ini segera diterima oleh perusahaan besar
Sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi pemakai dengan kebutuhan
yang serupa (Raymond McLeod, JR). Dan menurut Gordon B. Davis, SIM merupakan
integrasi manusia dan mesin guna menyediakan informasi untuk mendukung fungsi
operasional manajemen &pengambilan keputusan pada suatu organisasi.
3. Fokus Revisi Pada Pendukung Keputusan (SPK)
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan sistem komputer yang interaktif yang
membantu pembuat keputusan dalam menggunakan dan memanfaatkan data & model
untuk memecahkan masalah yang tidak terstuktur.
Pengertian dari Sistem pendukung keputusan (Decision support system) ini adalah sistem
penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan
oleh manajer dan keputusan yang harus dibuat manajer. Manajer tsb. Berada di bagian
manapun dalam organisasi pada tingkat manapun dan dalam area bisnis apapun. DSS
dimaksudkan untuk mendukung kerja satu manajer secara khusus.
Karakteristik dari Sistem Pendukung Keputusan antara lain adalah adaptability, flexibility,
user friendly, support intelligence, design, choice, effectiveness.
Spesifikasi Sistem Pendukung Keputusan :
Berfokus pada proses keputusan daripada proses transaksi
Dirancang dengan mudah, sederhana, dapat diterapkan dengan cepat dan mudah
diubah.
Dirancang dan dioperasikan oleh manajer
Mampu memberikan informasi yang berguna bagi analisis kegiatan manajerial.
Berkaitan dengan hanya bagian kecil dari masalah besar
Memiliki logika yang serupa dengan cara manajer menganilis situasi yang sama.
Memiliki basis data berisi informasi yang disarikan dari file dan informasi lain
organisasi yang berasal dari lingkungan eksternal.
Memungkinkan manajer untuk menguji hasil yang mungkin dari serangkaian
alternatif
Tujuan dari Sistem Pendukung Keputusan :
3. Memberikan dukungan untuk pembuatan keputusan masalah yang tidak terstruktur.
Memberikan dukungan pembuatan keputusan kepada manajer pada semua tingkat
untuk membantu integrasi antar tingkat
Meningkatkan efektifitas manajer dalam pembuatan keputusan
4. Fokus Kini pada Komunikasi (Otomatisasi Perkantoran) atau OA (Office Automation)
Pada waktu DSS berkembang, perhatian juga difokuskan pada otomatisasi kantor (office
automation / OA) OA memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas diantara
para manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat elektronik. OA telah berkembang
meliputi beragam aplikasi seperti konferensi jarak jauh, voice mail, e-mail, electronik
calendaring, facsimile transmission. Semua sistem elektronik formal dan informal terutama
yang berkaitan dengan komunikasi informasi.
Fungsi Office Automation adalah untuk Memudahkan segala jenis komunikasi dan
menyediakan informasi yang lebih baik untuk pengambilan keputusan.
Tujuan Office Automation
Penghindaran biaya
Pemecahan masalah kelompok
Sebagai pelengkap
5. Fokus Potensial pada Konsultasi (Sistem Pakar)
Program komputer yang berfungsi seperti manusia yaitu memberikan konsultasi kepada
pemakai mengenai cara pemecahan masalah. Komputer dapat diprogram untuk
melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti manusia, suatu aplikasi yang
dinamakan kecerdasan buatan (artificial intelligence).
Manfaat Computer Based Information System
Manfaat dari Computer Based Information System diantaranya :
- Proses pengolahan yang cepat
- Tingkat akurasi informasi yang dihasilkan cukup tinggi
- Efisiensi sumber daya manusia
- Kemudahan berinteraksi dengan penggunanya
4. Agar suatu perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan lain dalam memperkenalkan
produk barang maupun jasa yang dimilikinya kepada konsumen diberbagai belahan dunia,
maka dibutuhkan suatu sistem informasi yang tepat agar dapat memberikan petunjuk aktual
tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh setiap komponen dalam perusahaan
tersebut.
Sistem informasi yang tepat, tentunya akan menghasilkan informasi yang cepat, akurat dan
dapat dipercaya. Hal tersebut sangat diperlukan dalam rangka pengambilan keputusan,
terutama keputusan strategis perusahaan agar dapat bersaing dengan para kompetitor
perusahaan.
Komponen Computer Based Information System
Menurut Stair (1992) menjelaskan bahwa sistem informasi berbasis komputer
(CBIS/Computer Based Information Systems) dalam suatu organisasi terdiri dari komponen-
komponen berikut :
1. Perangkat keras, yaitu perangkat keras komponen melengkapi kegiatan memasukkan
data, memproses data, dan keluaran data. Contoh : komputer, monitor, scanner,
printer, dll.
2. Perangkat lunak, yaitu program dan instruksi yang diberikan ke komputer. Contoh :
software seperti Microsoft Word, Software Pengolah database dll.
3. Database, yaitu sekumpulan data dan informasi yang diorganisasikan sedemikian
rupa sehingga mudah diakses pengguna sistem informasi.
4. Telekomunikasi, yaitu komunikasi yang menghubungkan antar pengguna sistem
dengan sistem komputer secara bersama-sama dalam suatu jaringan kerja yang
efektif. Contoh : internet, sambungan LAN, telepon, handphone.
5. Manusia yaitu personnel dari sistem informasi. Contoh : manajer, analis,
programmer, dan operator serta bertanggung jawab terhadap perawatan sistem.
6. Prosedur yaitu tata cara yang meliputi strategi, kebijakan, metode dan peraturan-
peraturan dalam menggunakan sistem informasi berbasis komputer. Contoh :
Standard Operation Procedure/SOP, kebijakan perusahaan, dll
5. Contoh Penerapan Computer Based Information System
1. Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi dan pengendalian internal merupakan suatu satu kesatuan
karena di dalamnya menerapkan suatu sistem informasi akuntansi yang baik dan harus
memperhatikan penerapan unsur-unsur dalam pengendalian internal yang memadai.
Sedangkan efektivitas itu sendiri merupakan unsur pokok untuk mencapai tujuan atau
sasaran yang telah ditentukan di dalam setiap organisasi, kegiatan ataupun program.
Disebut efektif apabila tercapai tujuan ataupun sasaran seperti yang telah ditentukan.
Fokus utama prosedur pengendalian yang berkaitan dengan sistem informasi akuntansi
adalah transaksi dilaksanakan dengan cara yang mencegah terjadinya kesalahan manajemen
di laporan keuangan. Oleh karena itu, sistem informasi akuntansi yang efektif dapat
memberikan keyakinan memadai bahwa transaksi yang di catat atau terjadi adalah sah,
telah diotorisasi, telah dicatat dan telah dinilai dengan wajar. Sistem informasi akuntansi
yang baik akan menghasilkan informasi yang handal dengan dimotori sumber daya manusia
yang kompeten pada setiap bagian-bagian pekerjaan.
Sebagai contoh nya terlihat pada penerapan sistem informasi akuntansi yang ada pada
CV. TechoBekasi. Dalam kasus ini CV. Techno dapat dikatakan telah cukup memadai apabila
6. sudah didukung oleh unsur-unsur dari sistem informasi akuntansi itu sendiri yang terdiri dari
formulir, catatan, laporan yang terintegrasi dalam suatu kerangka yang tersusun, terstruktur
dan saling berhubungan satu sama lain sehingga menciptakan suatu informasi yang andal
dan dapat di percaya.
Maka dapat dikatakan bahwa penerapan sistem informasi akuntansi persediaan dalam
menunjang efektivitas pengendalian internal persediaan barang dagangan pada
CV. Techo telah memenuhi tujuan sistem informasi akuntansi antara lain :
1. Meningkatkan Pengendalian Internal. Pengendalian internal dapat tercapai bila unsur-
unsur pengendalian itu dapat diterapkan dengan baik. Pengendalian internal
diperlukan guna menamankan kekayaan perusahaan, ini berarti sistem informasi
akuntansi yang disusun harus juga mengandung kegiatan pengendalian internal.
2. Menekan Biaya Tata Usaha. Dengan adanya sistem informasi akuntansi yang
diterapkan di CV. Techo, maka akan memperlancar proses kegiatan yang ada dalam
perusahaan, khususnya dalam persediaan barang dagangan melalui penyediaan
informasi tepat guna, tepat waktu dan lengkap akan mengamankan harta perusahaan,
dengan demikian akan menunjang efektivitas pengendalian internal persediaan barang
dagangan pada CV. Techo sehingga dengan penciptaan sistem informasi akuntansi
persediaan tersebut akan menekan biaya-biaya tata usaha dan memberikan manfaat
yang lebih besar daripada biaya yang dikorbankan.
3. Meningkatkan InformasiDengan adanya sistem informasi akuntansi akan mengurangi
ketidakpastian serta memberikan gambaran peluang yang ada dan membatu fungsi
pengendalian sistem informasi akuntansi yang diterapkan oleh CV. Techo telah
memenuhi tujuan kualitatif dari informasi keuangan yang menunjang pengendalian
internal persediaan barang dagangan, antara lain :
Relevan, informasi yang dihasilkan adalah informasi yang relevan dengan
informasi yang diwakilinya.
Keandalan, informasi yang dihasilkan bebas dari kesalahan.
Dapat dimengerti, informasi yang dihasilkan mudah dimengerti untuk
pengolahan lebih lanjut.
Tepat waktu, informasi yang dihasilkan dapat diperoleh pada waktu yang
diperlukan dan pada waktu yang tepat guna untuk pengolahan lebih lanjut.
Daya banding, informasi yang dihasilkan dapat diperbandingkan dengan
periode-periode sebelumnya atau dapat diperbandingkan dengan perusahaan
sejenis untuk melakukan perbaikan.
Lengkap, informasi yang dihasilkan lengkap meliputi : semua data akuntansi
keuangan yang dapat memenuhi secukupnya enam tujuan kualitatif di atas.
Dengan demikian maka penerapan sistem informasi akuntansi persediaan yang dihasilkan
akan menunjang efektivitas pengendalian internal persediaan barang dagangan dari segi
pengendalian informasi. Dari seluruh uraian yang dikemukakan maka terlihat setiap aktiva
7. menyangkut persediaan barang dagangan CV. Techo selalu melalui beberapa prosedur
diantaranya menggunakan pemisahan tugas, penghitungan fisik persediaan, penggunaan
dokumen yang digunakan dikoordinasikan sehingga menghasilkan informasi-informasi yang
dibutuhkan.
2. Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung keputusan untuk proses kenaikan jabatan dan perencanaan karir pada
PT. 1KA27. Salah satu contoh yang akan disorot dalam hal ini adalah cara pemilihan
karyawan yang sesuai dengan kriteria yang ada pada suatu jabatan tertentu. Oleh karena itu
diperlukan suatu sistem pendukung keputusan untuk proses profile matching dan analisis
gap yang dibuat berdasarkan data dan norma-norma SDM yang terdapat di PT.1KA27.
Proses Profile Matching dilakukan untuk menentukan rekomendasi karyawan dalam Sistem
Kenaikan Jabatan dan Perencanaan Karir berdasar pada 3 aspek yaitu Kapasitas Intelektual,
Sikap Kerja dan Perilaku. Hasil dari proses ini berupa ranking karyawan sebagai rekomendasi
bagi pengambil keputusan untuk memilih karyawan yang cocok pada jabatan yang kosong
tersebut. Dari hasil implementasi sistem, disimpulkan bahwa dengan penggunaan software
ini dapat membantu proses pengambilan keputusan terhadap profile matching proses
kenaikan jabatan dan perencanaan karir di PT. 1KA27.
Contoh yang kedua adalah Sistem Pendukkung Keputusan untuk kelayakan proposal kredit
Bank. Sekarang ini karena banyaknya perusahaan ataupun pengusaha yang mengajukan
kredit ke Bank membuat bank tersebut harus lebih meningkatkan kualitas pelayanan
terhadap nasabah. Sebagai contoh : pemberian kredit Bank dimana Bank tersebut
memberikan kredit kepada debitur tetapi melalui proses yang harus dilalui. Penyaluran
8. kredit yang berhasil akan membawa keuntungan yang besar bagi bank. Oleh karenanya
Bank tersebut harus benar-benar hati-hati dalam menyalurkan kreditnya. Sebelum
menyalurkan kredit kepada seorang calon debitor, Bank tersebut harus menilai dulu
kelayakan proposal kreditnya.
Dengan adanya perkembangan teknologi komputer di bidang sistem informasi dirancanglah
suatu Sistem Pendukung Keputusan Spesifik (Specific Decision Support Systems) SDSS yang
dirancang dengan cara cepat (Quick Hit) dan pendekatan secara interaktif. Aplikasi SDSS ini
sangat membantu dan memudahkan pihak pengambil keputusan dalam tugasnya menilai
kelayakan proposal kredit.
9. Referensi
Anonim. (2012). “Computer Based System Information dan Evolusinya” *Online+. (Diakses
dari : https://adeirmasuryani.wordpress.com/2012/10/12/cbis-computer-based-
information-system-dan-evolusinya/ pada 27 Maret 2017 pukul 19.30)
Anonim. (2012). “Computer Based Information System” *Online+. (Diakses dari :
https://onahe.wordpress.com/2012/11/28/computer-based-information-system-
cbis/ pada 27 Maret pukul 19.40)
Anonim. (2017). “Computer Based Information System – SIM” *Online+. (Diakses dari :
https://docs.google.com/presentation/d/18W38OJahbJGePyyRQYAmhap85W2sfD
MRwCOltmMzUF8/edit#slide=id.g1195564f7e_2_57 pada 27 Maret 2017 pukul
20.10)
Anonim. (2017). “Pengantar Sistem Informasi” *Online+. (Diakses dari :
http://www.scribd.com/doc/25248652/Pengantar-Sistem-Informasi-Berbasis-
Komputer pada 27 Maret 2017 pukul 20.30)
Djahir, Yulia dan Dewi Pratita. (2015). “Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen” *Online+.
(Diakses dari :
https://books.google.co.id/books?id=RCoQCgAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id&
source=gb s_ge_summary_r&cad=0#v=onepage&q&f=false pada 27 Maret 2017
pukul 19.20)
Gaol, Chr. Jimmy L. 2008. Sistem Informasi Manajemen: Pemahaman dan Aplikasi. Jakarta:
PT Grasindo, anggota Ikapi.