2. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
A.Pendahuluan
Perkembangan organisasi yang semakin kompleks dan tuntutan untuk selalu melakukan
adaptasi terhadap lingkungan organisasi, mengakibatkan proses pengambilan keputusan dan
manajemen juga berkembang. Proses tersebut berkaitan dengan informasi yang merupakan hal
penting dan berharga dalam sebuah organisasi dewasa ini, karena informasi yang akurat dan
cepat dapat sangat membantu tumbuh kembangnya sebuah organisasi. Maka dari itu,
pengelolaan informasi dipandang penting demi kelancaran sebuah pekerjaan dan untuk
menganalisis perkembangan dari pekerjaan itu sendiri. Hal tersebut menuntut pembelajaran
Sistem Informasi Manajemen dalam menciptakan, mendistribusikan dan memanfaatkan
informasi guna mendukung kegiatan manajemen, khususnya pembuatan keputusan dalam
kebijakan publik. Namun, sanyanya banyak organisasi yang ingin membangun Sistem
Informasi Manajemennya sendiri, dan telah menyediakan dana yang cukup, tetapi ternyata
usaha tersebut sering kali gagal. Penyebabnya antara lain adalah struktur organisasi yang
kurang wajar, rencana organisasi yang belum memadai, sumber daya manusia yang tidak
memadai, dan yang terpenting adalah kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk
keikutsertaan para manajer dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan
sistem dan memotivasi seluruh pihak yang terlibat. Sebelum membahas bagaimana Sistem
Informasi Manajemen lebih lanjut, berikut ini akan diberikan definisi ringkas dari Sistem
Informasi Manajemen yaitu: “serangkaian sub-sistem informasi yang menyeluruh dan
terkoordinasi dan secara rasional mampu menstransformasikan data sehingga menjadi
informasi dengan berbagai cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan
sifat manajer” (Ismail, 2013). Dari definisi tersebut ada beberapa poin yang perlu diuraikan
lebih lanjut:
a) Sistem Informasi Manajemen memiliki sub-sitem informasi. Sistem Informasi
Manajemen adalah serangkaian sub-sistem, dimana sub-sistem tersebut mendukung
tercapainya sasaran Sistem Informasi Manajemen.
b) Sistem Informasi Manajemen adalah menyeluruh. Sebuah Sistem Informasi
Manajemen mencakup sistem informasi formal maupun informal baik yang manual
maupun berkomputer. Komponen yang terpenting dalam Sistem Informasi
3. Manajemenadalah manajer yang pikirannya akan memproses dan menyebarkan
informasi secara berinteraksi dengan elemen-elemen lain dari Sistem Informasi
Manajemen.
c) Sistem Informasi Manajemen adalah terkoordinasi. Sistem Informasi Manajemen
dikoordinasikan secara terpusat untuk menjamamin bahwa data yang diproses dapat
dioperasikan secara terencana dan terkoordinasi. Semuanya untuk menjamin bahwa
informasi melewati dan menuju sub-sistem yang diperlukan, serta menjamin bahwa
sistem informasi bekerja secara efisien.
d) Sistem Informasi Manajemen terintegrasi secara rasional. Sub-sistem dalam Sistem
Informasi Manajemen adalah terintegrasi (terpadu) sehingga kegiatan dari masing-
masing saling berkaitaan satu dengan yang lainnya, integrasi ini dilakukan terutama
dengan melewatkan data diantara sub-sistem tersebut.
e) Sistem Informasi Manajemen mentransformasikan data ke dalam informasi. Apabila
data diolah dan berguna bagi manajer untuk tujuan tertentu, maka ia akan menjadi
informasi.
f) Sistem Informasi Manajemen meningkatkan produktivitas. Sistem Informasi
Manajemen dengan berbagai cara mampu meningkatkan produktivitas, antara lain
dengan kemampuan melaksanakan tugas rutin seperti, penyajian dokumen dengan
efisien, mampu memberikan layanan bagi organisasi intern dan ekstern, serta mampu
meningkatkan kemampuan manajer untuk mengatasi masalah-masalah yang tidak
terduga.
g) Sistem Informasi Manajemen sesuai dengan gaya manajer. Sistem Informasi
Manajemen dikembangkan lewat pengenalan atas sifat dan gaya manajerial dari
personil yang akan menggunakannya. Para perancang sistem apabila akan
mengembangkan Sistem Informasi Manajemen hendaknya mempertimbangkan faktor
manusiawi dengan cermat. Apabila tidak demikian, maka sistem yang dihasilkan tidak
efektif.
Secara teoritis, komputer bukanlah persyaratan mutlak bagi sebuah Sistem Informasi
Manajemen, namun dalam prakteknya Sistem Informasi Manajemen yang baik tidak akan
berjalan lancar tanpa bantuan kemampuan sebuah komputer. Maka pemnafaatan sistem
komputer juga harus diperhatikan demi menunjang kemampuan manusia dalam mengelola
suatu Sistem Informasi Manajemen
4. B.Pembahasan
Sistem Informasi Manajemen merupakan sebuah bidang yang mulai berkembang sejak tahun
1960an. Walaupun tidak terdapat konsensus tunggal, secara umum Sistem Informasi
Manajemen didefinisikan sebagai sistem yang menyediakan informasi yang digunakan untuk
mendukung operasi, manajemen, serta pengambilan keputusan sebuah organisasi. Sistem
Informasi Manajemen juga dikenal dengan ungkapan lainnya seperti: “Sistem Informasi”,
“Sistem Pemrosesan Informasi”, “Sistem Informasi dan Pengambil Keputusan”. Sistem
Informasi Manajemen menggambarkan suatu unit atau badan yang khusus bertugas untuk
mengumpulkan berita dan memprosesnya menjadi informasi untuk keperluan manajerial
organisasi dengan memakai prinsip sistem. Dikatakan memakai prinsip sistem karena berita
yang tersebar dalam berbagai bentuk dikumpulkan, disimpan serta diolah dan diproses oleh
satu badan yang kemudian dirumuskan menjadi suatu informasi (Sentranet, 2013).
A. Sistem
Semua sistem memiliki 3 (tiga) unsur atau kegiatan utama, yaitu:.
1. Menerima data sebagai masukan ( input).
2. Memproses data dengan melakukan perhitungan, penggabungan unsur data,
pemutakhiran perkiraan dan lain-lain.
3. Memperoleh informasi sebagai keluaran(output). Prinsip ini berlaku baik untuk sistem
informasi manual, elektromekanis maupun komputer.
Gambar. Pengolahan data
5. Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari
unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling
tergantung satu sama lain dan terpadu untuk mencapai suatu tujuan. Unsur-unsur yang
mewakili suatu sistem secara umum adalah masukan (input), pengolahan (proses) dan keluaran
(output). Di samping itu sistem senantiasa tidak lepas dari lingkungan sekitarnya, maka umpan
balik (feedback ) dapat berasal dari output akan tetapi dapat juga berasal dari lingkungan sistem
yang dimaksud (Djumiarti, 2013). Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian
(subsystem). Misalnya, sistem komputer terdiri dari subsistem perangkat keras dan subsistem
perangkat lunak. Masing-masing subsistem dapat terdiri dari subsistem-subsistem yang lebih
kecil lagi atau terdiri dari komponen-komponen. Subsistem perangkat keras (hardware) dapat
terdiri dari alat masukan, alat pemroses, alat keluaran dan simpanan luar . Subsistem-subsistem
saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau
sasaran sistem tersebut dapat tercapai. Interaksi dari subsistem-subsistem sedemikian rupa,
sehingga dicapai suatu kesatuan yang terpadu atau terintegrasi (integrated). Anda dapat
membayangkan, bagaimana seandainya sistem komputer yang Anda miliki, masing-masing
komponennya saling beker ja sendiri-sendiri tidak terintegrasi, maka tujuan dari sistem
komputer tersebut tidak akan tercapai (Pangestu, 2013). Sistem dapat diklasifikasikan dari
beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut ini:
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik
(phisical system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide
yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa
pemikiran- pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan
sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem
produksi dan lain sebagainya.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan
manusia (human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui
proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan
manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan
human-machine system atau ada yang menyebut denganman-machine system. Sistem
informasi akuntansi merupakan contoh man-machine system, karena menyangkut
penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia
3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak
tentu ( probabilistic system). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah
6. dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti,
sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari
sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program
yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak
dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka
(open system). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan
lingkungan luarnya. Sistem ini beker ja secara otomatis tanpa adanya turut campur
tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya
tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system
(secara relatip tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang
berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini mener ima
masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang
lainnya. Karena sistem sifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkunngan luarnya, maka
suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik
harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatip tertutup karena sistem
tertutup akan bekerja secara otomatis, terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja.
Gambar berikut menunjukkan sistem yang terbuka untuk sistem pengendalian
persediaan.
Gambar. Sistem terbuka pengendalian persediaan
7. Pada sistem terbuka ini, pengendalian persediaan barang ditangani oleh manusia. Dari hasil
laporan yang dihasilkan komputer, dipilih satu persatu unit barang yang sudah lebih kecil atau
sama dengan reorder point untuk dilakukan pembelian. Bandingkan dengan sistem yang secara
relatif tertutup berikut ini
Gambar. Sistem tertutup pengendalian persediaan
B. Data dan Informasi
Yang berkaitan dengan sistem adalah data dan informasi. Kebanyakan orang mengartikan data
dan informasi dengan pengertian yang sama, namun bagi kajian ilmiah atau kaum profesional
, dua pengertian tersebut mengandung perbedaan yang mendasar. Data merujuk pada fakta-
fakta baik berupa angka-angaka, teks, dokumen, gambar, bagan, suara yang mewakili diskripsi
verbal atau kode-kode tertentu dan semacamnya. Apabila data tersebut telah di saring dan
diolah melalui pengolahan sehingga memiliki arti dan nilai bagi seseorang, maka data tersebut
berubah menjadi informasi. Jadi yang dimaksud dengan informasi adalah semua data yang
telah diolah dan memiliki arti bagi pihak pemakai. Dengan demikian yang dipakai orang di
dalam membuat keputusan adalah informasi, bukan data.
Oleh sebab itu ciri pokok dari suatu data adalah fakta. Data barulah menjadi informasi pada
saat mereka digunakan untuk tujuan tertentu atau apabila mereka menyebabkan timbulnya
aksin atau penambahan pengetahuan tertentu. Data terutama harus mengalami berbagai macam
pengerjaan sebelum bermanfaat sebagai informasi. Data merupakan bahan dasar untuk proses
pengerjaan, dan informasi menjadi produk selesainya.
8. Contoh-contoh data adalah Nomor Induk Mahasiswa yang tercatat di bagian akademik
Universitas Paramadina, Nomor Induk Kependudukan kota Jakarta Selatan yang tercatat di
Kantor Capil dan kependudukan, Jadwal penerbangan di Bandara Ahmad Yani Semarang.
Tetapi apabila seseorang menghubungi loket bandara untuk melihat jalur penerbangan ke
Jakarta lengkap dengan keterangan kapan waktu terbang, berapa harga tiket, maka yang dia
tanyakan kepetugas di bandara adalah informasi. Untuk dapat memperoleh informasi, pemakai
data harus mengetahui jenis keterangan yang diperlukan dan bagaimana sistem penyimpanan
datanya. Dalam contoh jadwal penerbangan di atas, pikiran manusia (petugas counter) dengan
ditunjang perkakas komputer melakukan proses pemilihan data dan menyajikannnya untuk
dapat dipergunakan sebagai informasi yang bermakna. Sesungguhnya jasa yang ditawarkan
oleh agen perjalanan adalah penyediaan informasi yang tepat dan cepat kepada konsumen,
untuk selanjutnya informasi dikumpulkan kembali, disimpan dan kelak dimanfaatkan dan
berfungsi sebagai data kembali. Dari penjelasan di atas secara singkat dapat dirumuskan bahwa
data adalah fakta yang tidak sedang digunakan dalam proses pengambilan keputusan, biasanya
dicatat diarsipkan tanpa maksud untuk segera di ambil kembali untuk pengambilan keputusan.
Sebaliknya informasi adalah data yang telah diambil kembali, diolah atau digunakan untuk
memberi dukungan keterangan bagi pengambil keputusan.
Informasi adalah data yang sudah disusun sedemikian rupa sehingga bermakna dan bermanfaat
karena dapat dikomunikasikan kepada seseorang yang akan menggunakannya dalam proses
pengambilan keputusan. Dengan demikian informasi yang mempunyai kualitas tinggi akan
menentukan efektivitas pengambilan keputusan.
Ada tiga pilar utama yang menentukan kualitas informasi (Wahyudi Kumorotomo, 1997: 7)
yakni akurasi, ketepatan waktu dan relevansi, lebih lanjut diungkapkan secara lengkap tentang
syarat-syarat informasi yang baik yakni :
Ketersediaan (availability)
Sudah barang tentu syarat yang mendasar adalah tersedianya informasi itu sendiri,
informasi harus dapat diperoleh bagi orang yang hendak memanfaatkannya.
Mudah dipahami (comprehensibility)
Informasi harus mudah dipahami oleh pembuat keputusan, baik informasi tersebut
diperuntukkan dalam pembuatan keputusan yang sifatnya rutin maupun strategis.
Informasi yang rumit dan berbelit-belit hanya akan membuat kurang efektifnya
keputusan manajemen
9. Relevansi
Informasi yang diperlukan adalah yang benar-benar relevan dengan permasalahan, misi
dan tujuan organisasi.
Bermanfaat
Informasi harus tersaji kedalam bentuk-bentuk yang memungkinkan pemanfaatannya
oleh organisasi yang bersangkutan.
Tepat waktu
Informasi harus tersedia tepat pada waktunya, syarat ini utamanya sangat penting pada
saat organisasi membutuhkan informasi ketika manajer hendak membuat keputusan
yang krusial.
Keandalan
Informasi harus diperleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan kebenarannya.
Pengolah data atau pemberi informasi harus dapat menjamin tingkat kepercayaan yang
tinggi atas informasi yang disajikan.
Akurat
Syarat ini mengharuskan informasi harus bersih dari kesalahan dan kekeliruan. Ini
berarti juga bahwa informasi harus jelas dan secara akurat mencerminkan makna yang
terkandung dari data pendukungnya.
Konsisten
Informasi tidak boleh mengandung kontradiksi di dalam penyajiannya, karena
konsistensi merupakan syarat penting bagi dasar pengambilan keputusan.
Tampak bahwa ada berbagai macam syarat yang harus dipenuhi bagi informasi untuk
kepentingan manajemen. Pengolah data atau penyedia informasi harus mempertimbangkan
segi-segi waktu penyajian isi, format maupun segi-segi lain dari informasi tersebut. Ini dapat
dipahami karena dalam organisasi modern, kualitas informasi yang dipergunakan dalam
manajemen itulah yang akan menentukan efisiensi dan efektifitas organisasi yang
bersangkutan.
C. Manajemen
Berikutnya manajemen atau ilmu manajemen terhadap informasi. Manajemen merupakan
proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan dalam rangka untuk
10. mencapai tujuan yang ditetapkan (Gaol, 2008). Dari prinsip-prinsip administrasi klasik,
kegiatan yang dilakukan oleh seorang manajer tercakup dalam akronim POSDCORB
(planning,organizing ,staffing ,directing ,coordinating /controlling ,budgeting ). Lebih ringkas
lagi, kegiatan manajemen tercakup dalam tiga kegiatan perencanaan, pengorganisasian, dan
pengendalian.
Di dalam perencanaan, manajer mendefinisikan tujuan organisasi, menentukan arah tindakan
bagi organisasi, serta menentukan langkah-langkah strategis guna mencapai tujuan organisasi.
Dalam pengorganisasian, manajer mengatur atau menata kegiatan-kegiatan operasional supaya
sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, antara lain dengan mengadakan pembagian kerja,
penetapan struktur kewenangan dan rantai komando, penempatan pegawai dalam satuansatuan
organisasi dan sebagainya. Pengendalian manajer mengadakan evaluasi apakah prestasi yang
dicapai oleh organisasi telah sesuai dengan standar baku yang telah ditetapkan.
D. Sistem Informasi Manajemen
Dari semua pengertian di atas mengenai sistem, informasi, dan manajemen, Sistem Informasi
Manajemen dapat disimpulkan bahwa tujuan dibentuknya Sistem informasi manajemen adalah
supaya organisasi memiliki suatu sistem yang dapat diandalkan dalam mengolah data menjadi
informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen baik yang berkaitan
dengan keputusan keputusan rutin maupun keputusan-keputusan strategis.
Dengan demikian Sistem Informasis Manajemen adalah suatu sistem yang menyediakan
kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-
tugas organisasi. Lebih lengkapnya Sistem Informasis Manajemen adalah jaringan prosedur
pengolahan data yang dikembangkan dalam organisasi dan disatukan apabila di pandang perlu,
dengan maksud memberikan data kepada manajemen setiap waktu diperlukan, baik data yang
bersifat intern maupun yang bersifat ekstern, untuk dasar pengambilan keputusan dalam rangka
mencapai tujuan organisasi.
Sistem Informasi Manajemen merupakan kumpulan dari sistem-sistem informasi. SIM
tergantung dari besar kecilnya organisasi dapat terdiri dari sistem-sistem informasi sebagai
berikut:
1. Sistem informasi akuntansi (accounting information system),menyediakan informasi
dari transaksi keuangan.
11. 2. Sistem informasi pemasaran (marketing information system), menyediakan informasi
untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan
penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.
3. Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management information
system).
4. Sistem informasi personalia (personnel information systems).
5. Sistem informasi distribusi (distribution information systems).
6. Sistem informasi pembelian (purchasing information systems).
7. Sistem informasi kekayaan (treasury information systems).
8. Sistem informasi analisis kredit (credit analiysis information systems).
9. Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development
information systems).
10. Sistem informasi teknik (engineering information systems).
Semua sistem-sistem informasi tersebut dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada
semua tingkatan manajemen, yaitu manajemen tingkat bawah (lower level management),
managemen tingkat menengah (middle level management ) dan manajemen tingkat atas
(top level management).
Top level management dengan executive management dapat terdiri dari direktur utama
(president ), direktur (vise-president ) dan eksekutif lainnya di fungsi-fungsi pemasaran,
pembelian, teknik, produksi, keuangan dan akuntansi. Sedangmiddle level management
dapat terdiri dari manajer-manajer devisi dan manajer-manajer cabang. Lower level
management disebut degan operating management dapat meliputi mandor dan pengawas.
Top level management disebut juga denganstrategic level ,middle level management
dengan tactical level danlower management dengan tehcnical level
12. Gambar. Informasi dan SIM untuk semua tingkat manajemen
E. Pengolahan Komputer
Semula komputer tidak direncanakan untuk pengolahan informasi, tetapi kini terutama
justru diterapkan dalam bidang ini. Persyaratan teknis sebuah sistem informasi manajemen
berdasarkan komputer secara singkat, adalah:
13. F. Sistem Informasi Manajemen Di Mata User
Kebanyakan pemakai sistem informasi manajemen berdasarkan komputer adalah sebagai
berikut:
Petugas administrasi dapat merasakan bertambahnya kebutuhan akan masukan (input )
pada saat upaya SIM dimulai dan sebuah database sedang disusun. Prosedur baru untuk
mengendalikan data akan ditetapkan. Proses administrasi akan berubah dengan memakai
alat-alat online seperti unit peraga, alat pencetak, dan alat untuk memasukkan data. Para
petugas di seluruh bagian organisasi akan diminta melaporkan informasi yang sebelumnya
mereka simpan dalam arsip atau “catatan rahasia” mereka sendiri.
Para penyelia tingkat pertama akan membutuhkan lebih banyak masukan data tetapi akan
merasakan peningkatan besar dalam pemer olehan informasi. Informasi keadaan juga akan
dicapai secara jauh lebih mudah. Model-model keputusan dapat membantu perkiraan
pertama dalam pemecahan persoalan misalnya penjadualan. Laporan cenderung menjadi
lebih informatif dan cepat. Analisis dan laporan khusus lebih mudah diperoleh. Umpan
balik berbagai prestasi menjadi lebih besar frekuensinya.
Staf ahli yang membantu manajemen tingkat lebih tinggi mendapat manfaat besar dari
kemampuan SIM. Database diselidiki untuk kemungkinan sesuatu persoalan. Datanya
14. dianalisis guna menemukan pemecahan yang mungkin. Model per encanaan dipakai untuk
menghasilkan pendekatan pertama rencana yang akan diperiksa manajer. Model dasar
tersebut memberikan cara-cara penelitian dan rancangan, sementara para staf ahli
merumuskan data untuk kebutuhan manajerial.
Manajer pada semua tingkat mempunyai kemampuan baru untuk memper oleh informasi
yang relevan dengan fungsi mereka. Untuk pengambilan keputusan, sistem tersebut dapat
memberikan saran pemecahan yang optimal secara langsung atau dapat memberikan
analisis manusia/mesin dan prosedur keputusan untuk membantu dalam mencapai sebuah
keputusan yang baik. Sebagai contoh, seorang manajer untuk suatu ketersediaan barang
akan memprogram pengambilan keputusan dalam banyak kasus, misalnya perihal jumlah
pesanan. Dalam situasi rumit seperti pesanan sebuah tempat muatan kendaraan untuk
mencapai pembelian yang ekonomis, mungkin algoritma optimisasi tidak dipakai, tetapi
sebuah prosedur keputusan diadakan untuk membantu manajer dalam mencapai sebuah
pemecahan yang memuaskan. Perencanaan dibantu oleh model perencanaan disertai
sebuah dialog manusia/mesin untuk mengadakan percobaan pemecahan.
Secara ringkas, pengolahan rutin paling sedikit terpengaruh oleh penerapan rancangan
SIM. Petugas administrasi akan menyiapkan data yang kurang lebih sama, tetapi akan
terdapat persyaratan data tambahan, dan semakin banyak alat onlie dipakai. Persyaratan
data pada semua tingkat personalia akan ber kembang, tetapi akan terjadi peningkatan
tersedianya informasi terbaru yang akurat. Laporan, jawaban atas permintaan informasi,
analisis, perencanaan dan pengambilan keputusan akan mendapat pengolahan dan
dukungan informasi lebih baik.
G. Pokok-Pokok Sistem Informasi Manajemen
Sebuah sistem informasi manajemen mengandung elemen-elemen fisik sebagai berikut:
1. Perangkat keras komputer
2. Perangkat lunak:
a. Perangkat lunak sistem umum
b. Perangkat lunak terapan umum
c. Program aplikasi
15. 3. Database (data yang tersimpan dalam media penyimpanan komputer)
4. Prosedur
5. Petugas Pengoperasian
Dalam hal penerapan, sebuah subsistem terapan yang lengkap terdiri dari:
Program untuk melaksanakan pengolahan komputer.
Prosedur untuk membuat terapan menjadi operasional (formulir, petunjuk untuk
operator, petunjuk untuk pemakai, dan seterusnya).
Subsistem terapan dapat diuraikan dalam bentuk fungsi keorganisasian yang mendukung
(pemasaran, produksi, dan sebagainya) atau dalam bentuk jenis kegiatan yang tengah
dilaksanakan.
H. Pengambilan Keputusan
Pemilihan solusi terbaik dapat dipilih dengan berbagai cara. Herry Mintzberg, seorang ahli
manajemen telah mengidentifikasi tiga pendekatan (Raymond McLeod & Schell, 2008):
1. Analisis – Evaluasi atas pilihan-pilihan secara sistematis, dengan mempertimbangkan
konsekuensi pilihan-pilihan tersebut pada tujuan organisasi. Salah satu contohnya adalah
pertimbangan yang dilakukan oleh para anggota komite pengawas SIM untuk memutuskan
pendekatan mana yang harus diambil dalam mengimplementasikan sistem informasi
eksekutif.
2. Penilaian – Proses pemikiran yang dilakukan oleh seorang manajer. Sebagai contoh
adalah manajer produksi yang menerapkan pengalaman dan intuisi dalam mengevaluasi
gambar pabrik baru yang diusulkan dari model matematika.
3. Penawaran – Negosiasi antara beberapa manajer. Salah satu contoh adalah proses
member dan menerima yang berlangsung antara para anggota eksekutif mengenai pasar
yang mana yang harus dimasuki selanjutnya. Di sinilah tempat di mana pengaruh politik
dalam perusahaan dapat dilihat dengan jelas.
16. Ketiga cara tersebut dapat digunakan dalam pemilihan alternatif untuk menyelesaikan
masalah atau dalam pengambilan keputusan pada proses bisnis yang penting.
Proses keputusan dapat dianggap sebagai sebuah arus dari penyelidikan sampai
perancangan dan kemudian pada pemilihan. Tetapi pada setiap tahap hasilnya mungkin
dikembalikan ke tahap sebelumnya untuk dimulai lagi. Jadi tahapan tersebut merupakan
unsur-unsur sebuah proses bersinambung. Sebagai contoh, pilihan mungkin menolak
semua alternatif dan kembali ke tahap perancangan untuk menerbitkan pemecahan
tambahan.
Gambar. Bagan arus proses pengambilan keputusan
Kekuatan yang menggerakkan proses pengambilan keputusan dapat berupa ketidakpuasan
atas keadaan saat itu atau imbalan yang diharapkan dari keadaan baru. Dalam kasus
ketidakpuasan, kekuatan penggerak adalah penemuan sebuah persoalan. Dalam hal
imbalan yang diharapkan, adalah hasil pencarian peluang. Cara lain untuk menjelaskan
proses pengambilan keputusan adalah dalam arti suatu kegiatan berkesinambungan yang
digerakkan oleh sebuah sasaran mengubah sistem (bisnis, departemen, keluarga dan
sebagainya) dari keadaan sekarang menjadi suatu keadaan yang diharapkan atau tujuan
mengakibatkan suatu pencarian cara mencapainya. Proses ini sering disebut “analisis cara
tujuan” (means-end analysis).
Beberapa model pengambilan keputusan lebih banyak menekankan pada umpan balik hasil
keputusan. Sebagai contoh, Rubenstein dan Haberstroh mengusulkan langkah-langkah
berikut ini :
17. 1. Pengenalan persoalan atau kebutuhan untuk pengambilan keputusan.
2. Analisis dan laporan alternatif-alternatif.
3. Pemilihan di antara alternatif yang ada.
4. Komunikasi dan pelaksanaan keputusan.
5. Langkah lanjutan dan umpan balik hasil keputusan.
Sistem informasi dari suatu organisasi tidak akan pernah dapat diotomatisasikan
sepenuhnya atau menyeluruh. Namun demikian, suatu sistem informasi manajemen sangat
mungkin dan praktis apabila didasarkan pada rencana keseluruhan yang bagus serta
dikembangkan oleh personil sistem yang terlatih, untuk itu diperlukan partisipasi
manajemen dan sumber keuangan yang memadai.
Sistem informasi yang melayani tugas utama organisasi harus bersifat silang fungsional
dan harus terus-menerus diperbaiki demi menjaga kesinambungan efektivitasnya. Tugas
utama organisasi seringkali dilayani oleh sistem penopang keputusan/Decision Support
System(DSS) yang di dalamnya berisi model, database dan manajer yang berinteraksi
langsung.
Integrasi sistem informasi merupakansalah satu konsep kunci dari sistem informasi
manajemen. Berbagai sistem dapat saling berhubungan satu dengan yang lain dengan
berbagai cara yang sesuai dengan keperluan integrasinya. Sebagian besar organisasi akan
memperoleh kemanfaatan yang besar dari meningkatnya derajat integrasi sistem informasi
yang mereka miliki. Interaksi antara manajer dan mesin adalah kaitan antara manajer dan
mesin, yaitu suatutitik dimana mereka bisa saling “berkomunikasi” secara tradisional
sistem komputer masih sering membuat para manajer “frustasi”, tetapidengan adanya
perkembangan baru, seperti bahasa produktivitas, pelatihan (training), sepertinya cukup
membantu memecahkan masalah ini.
18. CONTOH KASUS SISTEM INFORMASI MANAJEMAN
“KOKOH INTI AREBAMA”
Kokoh Inti Arebama merupakan perusahaan distributor terbesar bahan-bahan bangunan
yang didirikan pada tahun 2004. Dalam tahun pertamanya, perusahaan telah berhasil
mengembangkan bisnisnya dengan pesat didukung oleh jaringan distribusi yang kuat di 14
kota di Indonesia. Selama tahun 2004, perusahaan telah mendistribusikan produk-produk
bahan bangunan kepada sekitar 2.500 outlet-outlet ritel di seluruh Indonesia. Salah satu
prinsipal terbesar perusahaan saat ini adalah PT KIA Keramik yang baru-baru ini
memenangkan ICSA Awards kedua kalinya dari majalah SWA. Tahun ini, PT Kokoh Inti
Arebama berencana menambah jaringan distribusinya menjadi 16 cabang di akhir tahun
nanti dan target menjadi 20 cabang di 20 kota pada tahun 2006 mendatang. Dengan
penambahan jumlah cabang diharapkan perusahaan dapat melayani sekitar 2.940 outlet
pada akhir tahun ini dan sebanyak 3.500 di tahun 2006. Sebagai salah satu pemain di
industri bahan bangunan, PT Kokoh Inti Arebama dituntut untuk terus berinovasi dan
menyediakan layanan yang memberikan nilai tambah pada prinsipal dan konsumennya.
Pada awalnya, PT KIA menggunakan sistem TI inti buatan sendiri (in-house). Tapi Guna
mendukung ambisi menjadi distributor bahan bangunan terbesar di Indonesia, PT Kokoh
Inti Arebama rela mengganti sistem TI yang lama dengan aplikasi dari vendor besar. Hal
ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan meningkatkan pelayanan terhadap
pelanggan dengan mengintegrasikan proses bisnis sehingga memiliki daya saing tinggi di
industri.
Untuk mewujudkan ambisi menjadi distributor bahan bangunan terbesar di Indonesia, PT
Kokoh Inti Arebama meminta bantuan beberapa ahli untuk menentukan SIM yang bisa
memenuhi kebutuhan dari sisi kontrol internal, serta informasi yang cepat dan akurat bagi
manajemen. Pada pertengahan 2005 disusunlah SOP internal untuk menentukan sistem TI
yang hendak diterapkan. Untuk itu manajemen Kokoh lebih dulu melakukan benchmarking
ke perusahaan sejenis (dalam hal ini PT Surya Toto) dan distribusi farmasi (PT Anugerah
Pharmindo Lestari); disusul dengan mengundang vendor solusi TI (SAP, Oracle dan
Microsoft). Setelah melakukan evaluasi, akhirnya diputuskan untuk memakai solusi dari
Microsoft. Pertimbangannya, selain cukup sesuai dengan kebutuhan, juga sistemnya
19. dianggap relatif lebih mudah digunakan (user-friendly). PT KIA memutuskan
mengimplementasikan sistem teknologi informasi terintegrasi dari Microsoft, yakni
Microsoft Business Solutions – Axapta untuk menjamin penyediaan layanan terbaik bagi
konsumen. Solusi Microsoft Axapta yang sangat fleksibel dinilai mampu memenuhi
kebutuhan komputerisasi yang terintegrasi serta menyajikan informasi secara real-time
untuk menunjang proses bisnis PT Kokoh Inti Arebama di masa mendatang. Dengan
informasi real – time tersebut, PTKIA dapat mengambil keputusan mengenai strategi bisnis
dengan lebih mudah, cepat dan akurat.
Ketersediaan data dan informasi yang cepat adalah salah satu kunci sukses untuk bisa
unggul dalam persaingan bisnis. Axapta menawarkan itu semua, plus segala kemudahan
dari Microsoft. Microsoft Axapta adalah sebuah aplikasi bisnis yang dilengkapi banyak
fungsi terpadu. Mulai dari modul manufacturing, supply chain management, financial
management, distribution, project accounting, customer relationship management, human
resources management, sampai business analysis. Istimewanya, karena menggunakan
platform Microsoft, solusi ini amat mudah diintegrasikan dengan produk Microsoft
lainnya, umpamanya Microsoft Word, Excel dan lain-lain. Tampilannya pun mirip aplikasi
Microsoft pada umumnya. Jika dibanding solusi sejenis lainnya, Microsoft Axapta sangat
fleksibel dan mudah dimodifikasi. Hal ini sangat penting dalam memenuhi kebutuhan
pelanggan. Artinya sistem prosedur kerja dan pemasukan data yang sudah biasa dilakukan
sebelumnya tak perlu mengalami perubahan berarti. Dari sisi investasi, jelas lebih efisien
buat perusahaan. Microsoft Axapta menggunakan sistem lisensi berbasis concurrent,
maksudnya customer hanya membeli lisensi sejumlah klien yang terhubung ke server pada
saat yang bersamaan. Apabila perusahaan memiliki 500 unit komputer, namun pada saat
yang bersamaan hanya ada 20 komputer yang terhubung ke server Axapta, maka
perusahaan ini hanya perlu membeli 20 buah lisensi, bukan 500 buah. Apalagi Microsoft
Axapta hanya memerlukan satu atau dua buah server dengan konfigurasi standar berbasis
Microsoft Windows Server. Lalu untuk komputer klien juga tidak memerlukan spesifikasi
khusus karena Microsoft Axapta masih keluarga Microsoft seperti halnya Microsoft Word,
Excel, dan Power Point.
Fleksibilitas Microsoft Axapta tidak sampai disitu, solusi ini juga sangat scalable-solusi
yang sangat mudah diaplikasikan dengan performa yang tinggi guna mendukung
perkembangan perusahaan. Dan, tak kalah penting, Microsoft Axapta merupakan solusi
global yang mampu mendukung kebutuhan perusahaan yang menggunakan bahasa atau
20. mata uang yang berbeda. Implementasi sistem Enterprise Resources Planning (ERP) baru
ini mulai dilakukan pada Oktober 2005, di 8 cabang. Sasarannya adalah mengintegrasikan
sistem logistik Kokoh dengan sistem manajemen penjualan, pemasaran dan keuangan, serta
mengintegrasikan cabang-cabang. Dan hanya dalam rentang tiga bulan, implementasi
sudah kelar (go live). Total investasi yang mencapai US$ 500 ribu. Itu sudah termasuk
biaya pembelian hardware, software dan lisensi. Sejak awal implementasi, PT KIA sudah
mengantisipasi kemungkinan yang dapat menghambat migrasi sistem. Upaya pendekatan
yang dilakukan, antara lain: manajemen memberikan dukungan top-down dan penuh ke
semua jajaran operasional; mengadakan prapelatihan bagi kepala cabang dan administrasi
sebelum dilakukan pelatihan untuk end user, serta berbagi informasi dengan melakukan
demo aplikasi ke seluruh user di cabang melalui kepala cabang.
Mengingat cabang Kokoh tersebar di berbagai kota, maka untuk koneksi dari cabang
seluruhnya menggunakan fasilitas jaringan dari Lintasarta (VPN-IP). Semua koneksi
disentralisasi pada dua terminal server yang ada di kantor pusat. Terminal server ini
menghubungkan user ke aplikasi sistem melalui server aplikasi. Sementara data disimpan
di server database, yang secara fisik terpisah dari server aplikasi. Adapun untuk koneksi
para user yang ada di kantor pusat, dibuatkan jaringan LAN. Dengan sistem terpusat seperti
itu dan dikontrol melalui pembagian hak akses ke user, memudahkan tim TI memonitor
pemakaian sistem yang sedang berjalan. Dengan koneksi jaringan seperti itu, semua
transaksi apa pun – seperti penjualan, pembelian, inventori dan pencatatan keuangan – bisa
dilakukan melalui sistem secara real time.
PT KIA juga tak segan mengimplementasi modul Warehouse Management System
(WMS). Dengan adanya implementasi di warehouse, diharapkan dapat memudahkan
proses penentuan lokasi penyimpanan dan pengambilan barang untuk pengiriman. Selain
itu, bisa diperoleh informasi yang tepat dan akurat terhadap kesiapan pengiriman (bagian
transporter dan ekspedisi) dan jenis pengangkutan yang dipakai, serta memudahkan analisis
ongkos angkut dan biaya lainnya, seperti untuk loading dan unloading barang. Setiap hari
diusahakan tidak ada DO yang belum selesai diproses. Umur maksimum DO hanya satu
hari. Dengan kata lain, untuk setiap DO yang sudah dibuat oleh staf penjualan, pengiriman
barangnya harus segera dilakukan dan ditindaklanjuti oleh bagian pengiriman yang ada di
warehouse. Setiap pengiriman yang telah dilakukan akan dicatat sebagai penjualan untuk
kemudian ditagihkan ke pelanggan. Informasi tagihan ini akan secara otomatis muncul di
21. Bagian Collection dan Keuangan untuk dapat dimonitor kapan jatuh tempo dan
pembayarannya.
Dengan pengaplikasian sistem yang baru,banyak manfaat yang didapat oleh PT KIA. Dari
tiga peran utama sistem informasi manajemen, penerapan TI baru pada PT KIA berhasil
mencakup tiga tataran dari peran system informasi manajemen. Yaitu :
Mendukung berjalannya proses bisnis dan operasi. Peran ini ditunjukkan dari lebih efisien
dan lancarnya kegiatan yang dilakukan dalam perusahaan. Pesanan dapat diproses dengan
lebih cepat. Selain itu lebih menghemat waktu karena semua hubungan antara kantor pusat
dan kantor cabang dilakukan secara real time. Pekerjaan para karyawan juga lebih ringan
karena aplikasi baru yang digunakan telah memiliki kemampuan untuk mengatur data –
data perusahaan yang ada.
Membantu dalam pengambilan keputusan bisnis. Dengan sistem yang baru, manajemen
lebih mudah menentukan keputusan – keputusan apa yang akan diambil terkait dengan
perusahaan. Misalkan jika ada pemesanan dari customer di kantor cabang, kantor pusat
dapat segera mendapatkan informasi dan memproses pemesanan tersebut.
Membantu dalam menentukan strategi untuk menciptakan keunggulan dibandingkan
kompetitor. Dengan segala kemudahan yang didapatkan dari penerapan sistem baru, PT
KIA dapat menentukan strategi untuk memajukan perusahaan. Untuk mengungguli
kompetitornya, PT KIA memutuskan untuk membuka kantor cabang baru guna menjaring
lebih banyak pelanggan dan meningkatkan penjualan.
Terbukti dari penggunaan sistem baru, PT KIA mendapatkan banyak kemudahan dan
kemajuan dalam perusahaan. Dengan sistem yang ada, bukan mustahil jika suatu saat nanti
PT KIA berhasil memenuhi ambisinya untuk menjadi distributor bahan bangunan terbesar
di Indonesia. Dapat disimpulkan bahwa penerapan SIM dengan dukungan TI sangat
diperlukan untuk meningkatkan kompetensi perusahaan dalam hal pelayanan bagi para
customer. Selain itu, SIM dengan dukungan TI akan memudahkan tugas manajemen dalam
mengatur perusahaan. Tanpa adanya SIM, perusahaan yang bersangkutan tidak akan dapat
memberikan pelayanan yang maksimal bagi para customer. Kemungkinan terjadi
ketidakefisienan pengelolaan perusahaan juga akan semakin besar. Penerapan sistem
informasi manajemen berbasis TI yang dilakukan oleh PT KIA adalah keputusan yang
22. sangat tepat. Karena dengan adanya sistem yang lebih mutakhir tersebut, perusahaan telah
mengalami kemajuan dan proses manajemen menjadi semakin lancar.
PERTANYAAN STUDI KASUS
Apakah manfaat bisnis dari menggunakan teknologi informasi untuk membangun
hubungan pelanggan strategis bagi PT. Kokoh Inti Arebama ? Apa manfaat bisnis untuk
pelanggan mereka?
Penggunaan strategis mana dari teknologi informasi yang dibahas dalam bab ini dan
dirangkum menurut anda diterapkan dalam kasus ini? Jelaskan alasan pilihan anda.
Bagaimana perusahaan lain memperoleh manfaat dari penggunaan TI untuk membangun
hubungan pelanggan strategis?
PENYELESAIAN
1. PT Kokoh Inti Arebama dituntut untuk terus berinovasi dan menyediakan layanan yang
memberikan nilai tambah pada prinsipal dan konsumennya. Pada awalnya, PT KIA
menggunakan sistem TI inti buatan sendiri (in-house). Tapi Guna mendukung ambisi
menjadi distributor bahan bangunan terbesar di Indonesia, PT Kokoh Inti Arebama rela
mengganti sistem TI yang lama dengan aplikasi dari vendor besar. Hal ini bertujuan
untuk meningkatkan efisiensi dan meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan dengan
mengintegrasikan proses bisnis sehingga memiliki daya saing tinggi di industri.
Untuk mewujudkan ambisi menjadi distributor bahan bangunan terbesar di Indonesia,
PT Kokoh Inti Arebama meminta bantuan beberapa ahli untuk menentukan SIM yang
bisa memenuhi kebutuhan dari sisi kontrol internal, serta informasi yang cepat dan
akurat bagi manajemen.
PT KIA memutuskan mengimplementasikan sistem teknologi informasi terintegrasi
dari Microsoft, yakni Microsoft Business Solutions – Axapta untuk menjamin
penyediaan layanan terbaik bagi konsumen. Solusi Microsoft Axapta yang sangat
fleksibel dinilai mampu memenuhi kebutuhan komputerisasi yang terintegrasi serta
menyajikan informasi secara real-time untuk menunjang proses bisnis PT Kokoh Inti
23. Arebama di masa mendatang. Dengan informasi real – time tersebut, PT KIA dapat
mengambil keputusan mengenai strategi bisnis dengan lebih mudah, cepat dan akurat.
2. INOVATIF
Menciptakan produk dan layanan baru yang menyertakan komponen TI
Mengembangkan pasar baru yang berbeda atau ceruk pasar baru dengan bantuan TI
Membuat perubahan radikal bagi proses bisnis dengan TI yang secara dramatis
memotong biaya, meningkatkan kualitas, efisiensi, atau layanan pelanggan
(customer service) atau memperpendek waktu ke pasar.
Dengan pengaplikasian sistem yang baru,banyak manfaat yang didapat oleh PT KIA. Dari
tiga peran utama sistem informasi manajemen, penerapan TI baru pada PT KIA berhasil
mencakup tiga tataran dari peran system informasi manajemen. Yaitu :
1. Mendukung berjalannya proses bisnis dan operasi. Peran ini ditunjukkan dari lebih
efisien dan lancarnya kegiatan yang dilakukan dalam perusahaan. Pesanan dapat
diproses dengan lebih cepat. Selain itu lebih menghemat waktu karena semua
hubungan antara kantor pusat dan kantor cabang dilakukan secara real time. Pekerjaan
para karyawan juga lebih ringan karena aplikasi baru yang digunakan telah memiliki
kemampuan untuk mengatur data – data perusahaan yang ada.
2. Membantu dalam pengambilan keputusan bisnis. Dengan sistem yang baru,
manajemen lebih mudah menentukan keputusan – keputusan apa yang akan diambil
terkait dengan perusahaan. Misalkan jika ada pemesanan dari customer di kantor
cabang, kantor pusat dapat segera mendapatkan informasi dan memproses pemesanan
tersebut.
3. Membantu dalam menentukan strategi untuk menciptakan keunggulan dibandingkan
kompetitor. Dengan segala kemudahan yang didapatkan dari penerapan sistem baru, PT
KIA dapat menentukan strategi untuk memajukan perusahaan. Untuk mengungguli
kompetitornya, PT KIA memutuskan untuk membuka kantor cabang baru guna
menjaring lebih banyak pelanggan dan meningkatkan penjualan.
24. Terbukti dari penggunaan sistem baru, PT KIA mendapatkan banyak kemudahan dan
kemajuan dalam perusahaan. Dengan sistem yang ada, bukan mustahil jika suatu saat nanti
PT KIA berhasil memenuhi ambisinya untuk menjadi distributor bahan bangunan terbesar
di Indonesia. Dapat disimpulkan bahwa penerapan SIM dengan dukungan TI sangat
diperlukan untuk meningkatkan kompetensi perusahaan dalam hal pelayanan bagi para
customer. Selain itu, SIM dengan dukungan TI akan memudahkan tugas manajemen dalam
mengatur perusahaan. Tanpa adanya SIM, perusahaan yang bersangkutan tidak akan dapat
memberikan pelayanan yang maksimal bagi para customer. Kemungkinan terjadi
ketidakefisienan pengelolaan perusahaan juga akan semakin besar. Penerapan sistem
informasi manajemen berbasis TI yang dilakukan oleh PT KIA adalah keputusan yang
sangat tepat. Karena dengan adanya sistem yang lebih mutakhir tersebut, perusahaan telah
mengalami kemajuan dan proses manajemen menjadi semakin lancar.
3. Teknologi Informasi sudah umum dan sistematis.setiap bisnis tunggal dapat
memperoleh manfaat dari penggunaan TI untuk membangun hubungan strategis
terhadap pelanggan. Pelanggan adalah aset yang paling penting untuk setiap organisasi
bisnis sehingga mereka perlu mempersiapkan diri dengan pemeliharaan yang tinggi dan
fasilitas pelayanan untuk menjaga pelanggan mereka. Dengan menggunakan Teknologi
Informasi dalam manajemen hubungan pelanggan yang strategis mereka dapat
memastikan efisiensi dan efektivitas sesuai dengan harapan pelanggan mereka,
menghemat biaya dan waktu pelanggan mereka serta meningkatkan kualitas produk dan
layanan mereka. Membuat pelanggan senang dan puas, Sehingga organisasi dapat
menggunakan TI untuk menyediakan fasilitas layanan yang nyaman kepada pelanggan
bersama dengan informasi yang akurat dan fakta tentang produk dan layanan
organisasi.
– Peningkatan kualitas informasi yang diberikan dan penurunan biaya manajemen
informasi.
Hal ini dapat membuat pelanggan yakin dan percayaterhadap organisasi. Dan organisasi
memiliki manfaat untuk menjaga konsumen dan profitabilitas yang lebih tinggi karena
manajemen informasi yang efisien.
– Waktu dan peningkatan produktivitas.
25. Organisasi dapat menghemat waktu untuk menemukan sesuatu yang keluar dari kekacauan
dan pelanggan dapat menikmati fasilitas lokasi cepat dan solusi dari masalah mereka.
– Pengembangan paket layanan produktif dan user-friendly. Ini bermanfaat bagi pelangga n
dan organisasi dalam hal profitabilitas dan produktivitas.
DAFTAR PUSTAKA
Putra, Yananto Mihadi. (2018). Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen: Pengantar
Sistem Informasi Manajemen. FEB - Universitas Mercu Buana: Jakarta.)
Buku :
Gaol, C. J. (2008). Sistem Informasi Manajemen: Pemahaman dan Aplikasi. Jakarta:
Grasindo.
Raymond McLeod, J., & Schell, G. P. (2008). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta:
Penerbit Salemba Empat.
Dokumen Website:
Djumiarti, T. (2013, October 22). Undip. Retrieved from Undip Web Site:
http://eprints.undip.ac.id/9848/1/BUKU_AJAR_SIM_Publik_UTK_Mhs.pdf
Ismail, M. (2013, October 22). UMM. Retrieved from UMM We Site:
http://directory.umm.ac.id/SI-PT/akuntansi-mutia.pdf
Pangestu, D. W. (2013, October 22). IlmuKomputer.Com. Retrieved from
IlmuKomputer.Com Web Site: ilmukomputer.com
Sentranet. (2013, October 22). Sentranet. Retrieved from Sentranet Web Site:
http://www.sentranet.co.id/component/content/article/46-ict-world/93-apa-itu-sistem-
informasi-manajemen.html
https://intancahyasyahfitri1399.wordpress.com/2017/10/05/pengertian-sim-sistem-
informasi-manajemen-dan-contoh-studi-statusnya/