2. PERKEMBANGAN BISNIS INTERNASIONAL
• Berkembang sejak akhir PD II
dan memberi dimensi baru
bagi studi ekonomi dan
manajemen.
• Disiplin ilmu yang dianggap
dekat dengan studi bisnis
internasional, adalah ekonomi
internasional dan
perdagangan internasional.
3. PERBEDAAN ANTARA EK.INT/PERDAG INT
DENGAN BISNIS INTERNASIONAL
• Ekonomi internasional
(perdagangan internasional),
menitikberatkan perhatiannya
kepada hubungan ekonomi
antar Negara.
• Sedangkan bisnis internasional,
fokus perhatiannya adalah
pelaku (perusahaan) yang
memainkan peran dalam bisnis
internasional.
4. PERKEMBANGAN BISNIS INTERNASIONAL
• Dimasa lalu bisnis internasional
tidak berkembang dengan pesat
dikarenakan alasan berikut :
• PD II hanya dikenal sebagai era
kehancuran dan peperangan.
• Pada masa tahun 1914-1950,
periode ini perdagangan
internasional didominasi oleh
perusahaan-perusahaan Amerika
Serikat.
5. PERKEMBANGAN BISNIS INTERNASIONAL
• Meningkatnya bisnis internasional dimulai sejak berakhirnya PD II dengan
semakin berkembangnya pembangunan ekonomi negara baru merdeka.
• Dianutnya politik ekonomi terbuka yang dipelopori oleh AS dan negara-
negara industri barat lainnya.
• Pang Lay Kim, dalam bukunya “bisnis internasional dalam lingkungan
yang sedang berubah”, mengatakan bahwa meningkatnya kegiatan bisnis
internasional setelah PD II sampai awal 1960, telah memberikan
kesempatan kepada semua perusahaan modern untuk memasuki pasar.
• Meningkatnya perdagangan internasional : ekspor-impor, investasi antar
Negara juga mulai berkembang dengan pesat.
6. PERKEMBANGAN BISNIS INTERNASIONAL
• Pada akhir 1960-an, banyak perusahaan (negara maupun swasta), telah
melanggar batas-batas nasional dan sering mengabaikan hambatan-hambatan
politik dan ekonomi tradisional.
• Perusahaan-perusahaan tersebut memanfaatkan peluang pasar bebas untuk
tetap mempertahankan produksi skala masal, sehingga perusahaan-perusahaan
tersebut mencari pasar baru dan memperluas pasar yang ada.
• Kegiatan perusahaan-perusahaan tersebut dimungkinkan oleh strategi nasional
suatu negara. Dalam hal ini contoh yang menarik adalah usaha kerjasama
antara negara Eropa untuk melakukan integrasi ekonomi dalam wujud Uni
Eropa.
• Adanya hambatan tarif baru di Uni Eropa bagi barang-barang AS dan ditambah
dengan keuntungan potensial pasar baru telah memicu investasi langsung
Amerika di Eropa.
7. PERKEMBANGAN BISNIS INTERNASIONAL
• Perkembangan bisnis internasional tidak lepas dari perkembangan ekonomi dan
perdagangan internasional.
• Dalam perdagangan internasional tejadi pergeseran strategi dari bentuk
kegiatan perdagangan ekspor-impor ke bentuk penanaman modal langsung
maupun tidak langsung.
Perluasan kegiatan bisnis internasional semakin
memberi peluang bagi usaha pengembangan
ekonomi dengan mengembangkan bisnis
internasional, perusahaan-perusahaan nasional
akan bisa memperluas pemasarannya dari pasar
lokal ke pasar dunia.
8. Alasan yang melatarbelakangi pengembangan bisnis
internasional, adalah:
Dari segi pertumbuhan ekspor,
produsen nasional menghadapi
peluang pasar dalam negeri yang
semakin terbatas. Terobosan
melalui ekspor memperluas
kemungkinan peluang bagi
produk-produk mereka di negara
lain.
9. latar belakang masuknya perusahaan AS ke pasar internasional
• Terdorong oleh melemahnya kesempatan pemasaran di dalam negeri.
• Terbukanya peluang bagi produk-produk mereka di negara lain.
• Adanya peralihan dari dua aktor menjadi multiaktor, inti dari
peralihan ini adalah semakin banyaknya pelaku bisnis internasional,
yang semula didominasi oleh perusahaan-perusahaan AS, kemudian
ditambah dengan perusahaan-perusahaan Eropa, Jepang dan dari
dunia ketiga.
• Selain itu Negara-negara berkembang berhasil menyatakan diri
kedalam kelompok 77 dialog utara selatan dan munculnya badan-
badan internasional seperti IMF, bank dunia.
10. PERKEMBANGAN BISNIS INTERNASIONAL
Satu faktor peningkatan bisnis
internasional adalah
perkembangan bisnis
internasional dari bentuk klasik
yakni strategi ekspor-impor ke
bentuk penanaman modal asing
secara langsung.
Karena dalam strategi seperti
ini dimana perusahaan-
perusahaan tidak mengekspor
produknya, tetapi mengekspor
manajemennya. Berarti ada
pengaruh manajerial langsung
ke negara tuan rumah.
11. • Bisnis internasional bersifat luas dan multidimensional,
oleh karenanya pelaku bisnis perlu memiliki kawasan yang
luas dalam menjalankan kegiatannya.
• Pang Lay Kim, mengatakan bisnis internasional merupakan
arena bagi hampir semua unsur seperti politik, ekonomi
dan diplomasi.
• Hubungan internasional secara nyata ikut berperan,
mempengaruhi dan bersaing serta bekerja sama dalam
bisnis internasional.
• Sebagaimana dinyatakan oleh Moyer, bidang bisnis
internasional meninjau beberapa disiplin akademis,
termasuk ekonomi internasional, antropologi budaya dan
ilmu politik.
RUANG LINGKUP
BISNIS INTERNASIONAL
12. Oleh karena itu, studi bisnis internasional
meliputi hal-hal sebagai berikut:
Operasi perusahaan dalam
negeri di luar negeri
(investasi).
Perdagangan ekspor dan
impor, bidang studi ini
telah sejak lama menarik
para ekonom, karena arus
perdagangan internasional
memiliki dampak besar
bagi pembangunan dan
kegiatan ekonomi lokal.
Manajemen perbandingan
membandingkan
perusahaan dalam negeri
dan luar negeri .
Perbandingan sistem
ekonomi.
Analisis bisnis fungsional
yang meliputi pemasaran
internasional, keuangan
internasional, manajemen
internasional.
Kegiatan perusahaan
multinasional di negara-
negara lain, tidak berbeda
jauh dari kegiatan
pemasaran internasional
sebagai sub fungsi dari
bisnis internasional.
13. Philips Kotler, membedakan strategi-strategi perusahaan dalam
pemasaran internasional, sebagai berikut:
1. Kegitan ekspor, yang terdiri atas ekspor langsung dan tidak langsung.
2. Kegiatan usaha patungan yang terdiri, atas :
• Lisensi, hak untuk menggunakan proses manufakturing yang mengandung
royalty atau pembayaran
• Kontrak, pabrik lokal untuk menghasilkan produksi
• Kontrak manajerial,
• Usaha patungan pemilikan penanaman modal asing bergabung dengan
penanaman modal dalam negeri.
3. Investasi langsung, dalam bentuk investasi perakitan atau fasilitas
manufacturing asing.
14. KEUNGGULAN PERUSAHAAN
MULTINASIONAL
• kehadiran perusahaan multinasional, memberi banyak
keuntungan baik bagi perusahaan maupun negara asal
dan negara tuan rumah. Keunggulan perusahaan
multinasional dengan spesialisasi di bidang informasi,
teknologi, tenaga ahli, memungkinkan maksimalisasi
pengembalian modal yang di investasi ke negara lain.
• Sebagai contoh: operasi internasional perusahaan
multinasional sebagaimana diparaktekkan bisnis
Jepang sangat menunjang kepentingan nasional
Jepang.
• Perusahaan multinasional juga dibutuhkan oleh
Negara-negara berkembang tuan rumah, terutama
dalam hal pertukaran modal, teknologi, manajemen
dan perluasan kesempatan kerja.
15. • Pengalaman dan perkembangan bisnis internasional
mencerminkan adanya perubahan pola kegiatan
perusahaan multinasional.
• Seperti dikemukan Michael Porter, bahwa pada dasarnya,
faktor-faktor struktural dan kekuatan pasar industri dalam
negeri tidak begitu berbeda dengan operasi industri
global.
• Kegiatan perusahaan internasional tidak lagi menghasilkan
produk sesuai selera pasar yang beraneka ragam,
melainkan produk global untuk memenuhi selera
konsumen masyarakat dunia.
• Dari hal ini lalu tumbuh perusahaan-perusahaan yang
bersifat global.
PERGESERAN DI KALANGAN PERUSAHAAN
INTERNASIONAL
16. Pertumbuhan pesat perusahaan internasional
berstatus global ini sangat menonjol di Eropa,
Amerika Serikat dan Jepang misalnya: Sony,
Honda dan Canon, yang disebut sebagai
“kekuatan segi tiga “(Triad power) globalisasi
ini merubah pola strategi bisnis internasional
yang semula sering dirumuskan atas dasar per
negara atau segmen pasar, kearah pola atas
dasar masyarakat konsumen global.
Bahkan Pel dan Heenan, mengemukan bahwa
globalisasi perusahaan berkembang kearah
kecenderungan kemitraan perusahaan raksasa,
seperti yang dilakukan perusahaan otomotif
dan elektronik. Kerjasama antar perusahaan
ini tidak terbatas pada negara-negara industri
barat juga dilakukan oleh negara-negara
sosialis.
17. Kemitraan dalam strategi global merupakan
aliansi yang dapat diartikan sebagi berikut:
Dua atau lebih perusahaan
mengembangkan suatu strategi
bersama dalam jangka panjang,
yang mengarah kepada
kepemimpinan dunia sebagai
pemasok dengan biaya rendah di
arena internasional.
Dua atau lebih perusahaan memiliki
hubungan timbal balik. Masing-
masing memilki kekuatan khusus,
bahwa mereka siap untuk berbagi
bersama dengan kolega atau mitra
mereka.
Usaha bebrapa perusahaan yang
masing-masing bersifat global,
mencakup beberapa negara maju
sekaligus melibatkan negara-negara
industri baru, negara-negara
berkembang dan negara-negara
sosialis.
Hubungan antar mitra usaha yang
dikelola sepanjang lini horizontal,
yang meliputi pertukaran teknologi.
Perusahaan yang berpartisipasi
mempertahankan identitas nasional
dan ideologi sementara bersaing
dipasaran tersebut di luar
kemitraan.
Bergesernya struktur industri
negara-negara maju dengan
meningkatkan industri
manufakturing tradisional dan
mengembangkan industri
berteknologi tinggi. Hal ini
menyebabkan negara-negara maju,
seperti Jepang, mulai mengalihkan
investasinya dari negara
berkembang ke negara-negara
maju. Kebutuhan akan teknologi,
telah menggeser motivasi investasi
asing ke negara berkembang yang
semula didasarkan atas
petimbangan tenaga kerja murah.
18. • Aktor bisnis internasional tidak lagi terbatas pada perusahaan
multinasional, kendati ada kecenderungan semakin meluasnya
perusahaan multinasional di banyak negara.
• Pertumbuhan perusahaan internasional bertaraf global perlu
mendapat perhatian, karena turut berperan dalam kegiatan bisnis
internasional dan bahkan bisa menggeser pola investasi asing, struktur
industri, produksi dan konsumsi, dan pola serta strategi persaingan
bisnis.
• Kelemahan negara berkembang di bidang ketenaga kerjaan teknologi
dan manajemen menyebabkan kedudukan tawar menawar yang tidak
seimbang dengan negara maju.
• Pertumbuhan perusahaan internasional dari negara berkembang perlu
di orientasikan pada kegiatan perdagangan dan bisnis internasional,
disamping pada industri, teknologi dan ilmu pengetahuan.
• Pengembangan usaha patungan kearah kemitraan strategi global perlu
dipelajari sebagai bahan perusahaan global di negara berkembang.
TANTANGAN BAGI PERUSAHAAN NEGARA
BERKEMBANG
19. PENGARUH POLITIK PADA BISNIS
• Dalam berbisnis sangatlah penting mempertimbangkan risiko
politik dan pengaruhnya terhadap organisasi. Perubahan
kebijakan politik di suatu negara dapat menimbulkan dampak
besar pada sektor keuangan dan perekonomian negara
tersebut.
• Risiko politik umumnya berkaitan erat dengan pemerintahan
serta situasi politik dan keamanan di suatu negara.
• Setiap tindakan dalam organisasi bisnis adalah politik, kecuali
organisasi charity. Faktor-faktor tersebut menentukan
kelancaran berlangsungnya suatu bisnis.
• Oleh karena itu, jika situasi politik mendukung, maka bisnis
secara umum akan berjalan dengan lancar.
• Dari segi pasar saham, situasi politik yang kondusif akan
membuat harga saham naik. Sebaliknya, jika situasi politik
tidak menentu, maka akan menimbulkan unsur ketidakpastian
dalam bisnis.
20. PENGARUH POLITIK PADA BISNIS
• Kinerja sistem ekonomi-politik sudah berinteraksi satu
sama lain, yang menyebabkan setiap peristiwa ekonomi-
politik tidak lagi dibatasi oleh batas-batas tertentu
Sebagai contoh, IMF, atau Bank Dunia, atau bahkan para
investor asing mempertimbangkan peristiwa politik
nasional dan lebih merefleksikan kompromi-kompromi
antara kekuatan politik nasional dan kekuatan-kekuatan
internasional.
• Tiap pembentukan pola bisnis juga senantiasa berkait
erat dengan politik. Budaya politik merupakan
serangkaian keyakinan atau sikap yang memberikan
pengaruh terhadap kebijakan dan administrasi publik di
suatu negara, termasuk di dalamnya pola yang berkaitan
dengan kebijakan ekonomi atau perilaku bisnis.
21. PENGARUH POLITIK PADA BISNIS
• Terdapat politik yang dirancang untuk menjauhkan campur
tangan pemerintah dalam bidang perekonomian/bisnis.
• Sistemnya disebut sistem liberal dan politiknya demokratis.
• Ada politik yang bersifat intervensionis secara penuh dengan
dukungan pemerintahan yang bersih. Ada pula politik yang
cenderung mengarahkan agar pemerintah terlibat/ ikut
campur tangan dalam bidang ekonomi bisnis.
• Indonesia lebih mengacu pada pola terakhir, yakni pemerintah
terlibat atau turut campur tangan dalam bisnis. Hal ini dapat
dilihat dalam hukum maupun kebijakan-kebijakan yang
dikeluarkan pemerintah untuk menunjang perekonomian dan
bisnis.