Terapi eksistensial humanistik berfokus pada kebebasan individu, tanggung jawab atas pilihan, dan makna hidup. Konselor berperan sebagai fasilitator yang mendukung klien menemukan pemahaman diri dan membuat keputusan. Pendekatan ini bertujuan membantu klien menjadi lebih sadar akan eksistensi dan potensi diri serta bertindak sesuai kemampuan.
2. A. Konsep Dasar pendekatan
Eksistensial Humanistik
Menurut Gerald Corey, (1988:54-55) ada
beberapa konsep utama dari pendekatan
eksistensial yaitu :
1. Kesadaran diri
2. Kebebasan, tanggung jawab, dan
kecemasan
3. Penciptaan Makna
3. B. Hakekat manusia menurut
pendekatan Eksistensial
Humanistik
1. manusia sebagai indvidu dan
merupakan problema yang unik dari
ekistensi kemanusiaan.
2. manusia sebagai makhluk hidup,
menentukan apa yang ia kerjakan
dan yang tidak ia kerjakan, dan
bebas untuk menjadi apa yang ia
inginkan.
3. manusia tidak pernah statis , ia selalu
menjadi sesuatu yang berbeda
4. menekankan pada kesadaran
4. C. Hakekat konseling
pendekatan Eksistensial
Humanistik
Terapi eksistensial humanistik adalah
terapi yang sesuai dalam memberikan
bantuan kepada klien. Karena teori ini
mencakup pengakuan
eksistensialisme terhadap kekacauan,
keniscayaan, keputusasaan manusia
kedalam dunia tempat dia
bertanggung jawab atas dirinya.
5. D. Tujuan konseling Eksistensial
Humanistik
1. Agar klien mengalami keberadaannya
dengan menjadi sadar atas keberadaan
dan potensi – potensi serta ia dapat
membuka diri dan bertindak
berdasarkan kemampuannya.
2. Meluaskan kesadaran diri klien, dan
karenanya meningkatkan kesanggupan
pilihannya
3. Membantu klien agar mampu
menghadapi kecemasan sehubungan
dengan tindakan memilih diri.
6. E. Karakteristik pendekatan
Eksistensial Humanistik
1. Eksistensialisme bukanlah suatu aliran
melainkan suatu gerakan yang
memusatkan penyelidikannya manusia
sebagai pribadi individual dan sebagai
ada dalam dunia
2. Adanya dalil-dalil yang melandasi
3. Berusaha melengkapi, bukan
menyingkirkan dan menggantikan
orientasi-orientasi yang ada dalam
psikologi
7. 4. Sasaran eksistensial adalah mengembangkan konsep
yang komperehensif tentang manusia dan memahami
manusia dalam keseluruhan realitas eksistensialnya
5. Tujuan utamanya adalah menemukan kekuatan dasar,
tema, atau tendensi dari kehidupan manusia, yang dapat
dijadikan kunci kearah memahami manusia.
6. Tema-temanya adalah hubungan antar manusia,
kebebasan, dan tanggung jawab, skala nilai-nilai individual,
makna hidup, penderitaan, keputusasaan, kecemasan dan
kematian.
8. F. Peran dan Fungsi konselor Eksistensial
Humanistik sebagai berikut :
Memahami dunia klien dan membantu klien
untuk berfikir dan mengambil keputusan atas
pilihannya yang sesuai dengan keadaan
sekarang.
Mengembangkan kesadaran, keinsafan
tentang keberadaannya sekarang agar klien
memahami dirinya bahwa manusia memiliki
keputusan diri sendiri.
Konselor sebagai fasilitator
memberi dorongan dan motivasi agar klien
mampu memahami dirinya dan bertanggung
jawab menghadapi reality.
Membentuk kesempatan seluas – luasnya
kepada klien, bahwa putusan akhir pilihannya
terletak ditangan klien.
9. G. Hubungan Konselor dengan Klien
Adanya hubungan psikologis yang akrab antara konselor dan klien.
Adanya kebebasan secara penuh bagi individu untuk
mengemukakan problemnya dan apa yang diinginkan.
Konselor berusaha sebaik mungkin menerima sikap dan keluhan
serta perilaku individu dengan tanpa memberikan sanggahan.
Unsur menghargai dan menghormati keadaan diri individu
merupakan kunci atau dasar yang paling menentukan dalam
hubungan yang diadakan.
Pengenalan tentang keadaan individu sebelumnya juga keadaan
lingkungannya sangat diperlukan oleh konselor.
11. I. Teknik-teknik konseling dalam pendekatan
eksistensial humanistik
Penerimaan
Rasa hormat
Memahami
Menentramkan
Memberi dorongan
Memantulkan pernyataan dan perasaan klien
Menunjukan sikap yang mencerminkan ikut
mersakan apa yang dirasakan klien
Bersikap mengijinkan untuk apa saja yang
bermakna.
12. J. Kelebihan pendekatan
Eksistensial Humanistik
Teknik ini dapat digunakan bagi klien
yang mengalami kekurangan dalam
perkembangan dan kepercayaan diri.
Adanya kebebasan klien untuk
mengambil keputusan sendiri.
Memanusiakan manusia.
Bersifat pembentukan
kepribadian, hati nurani, perubahan
sikap, analisis terhadap fenomena
sosial.
13. K. Keterbatasan pendekatan
Eksistensial Humanistik
Dalam metodologi, bahasa dan
konsepnya yang mistikal
Dalam pelaksanaannya tidak memiliki
teknik yang tegas
Terlalu percaya pada kemampuan klien
dalam mengatasi masalahnya
(keputusan ditentukan oleh klien sendiri)
Proses terapi membutuhkan waktu yang
panjang dan ketakpastian kapan
berakhir, berapa jam dan berapa kali
pertemuan
14. L. Asumsi perilaku
bermasalah
1. Kesadaran Diri
2. Kebebasan dan tanggung jawab
3. Keterpusatan dan kebutuhan akan
orang lain
4. Keterpusatan dan kebutuhan akan
orang lain
5. Kecemasan sebagai syarat hidup
6. Kesadaran atas kematian
16. Kesimpulan
Terapi eksistensial-humanistik
berdasarkan pada asumsi bahwa kita
bebas dan bertanggung jawab atas
pilihan yang kita ambil dan perbuatan
yang kita lakukan. Dalam pandangan
humanistik, manusia bertanggung
jawab terhadap hidup dan
perbuatannya serta mempunyai
kebebasan dan kemampuan untuk
mengubah sikap dan perilaku mereka.