SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
1
“PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM BIMBINGAN DAN
KONSELING”
1. Pendekatan Psikoanalitis
Pendekatan yang banyak mempengaruhi timbulnya banyak pendekatan-
pendekatan lain dalam konseling. Pendekatan psikoanalisis mengacu pada
studi tentang fungsi dan perilaku psikologis manusia, dan menerapkan hal
yang sama untuk menyembuhkan berbagai masalah mental. Konsep utama
pendekatan ini meliputi:
a. Struktur kepribadian, terdiri dari Id (sistem kepribadian yang orisinil,
dorongan yang belum terbentuk/ dipengaruhi oleh kebudayaan),
Ego(suatu mediator/ pendamai dari superego dan id), dan
Superego(sumber motivasi utama dalam diri manusia).1
b. Pandangan tentang sifat manusia, manusia didorong oleh kekuatan
irasional dalam dirinya, motivasi tidak sadar, kebutuhan, dorongan, dan
peristiwa hidup.
c. Kesadaran dan ketidaksadaran, kesadaran merupakan bagian terkecil dari
keseluruhan pikiran manusia, sedangkan ketidaksadaran bisa dipelajari
dari tingkah laku.
d. Kecemasan, dorongan untuk pemuasan kebutuhan, dibagi menjadi 3
yaitu kecemasan realistis (takut bahaya yang datang dari luarego),
kecemasan neurotis (kecemasan dari id), kecemasan moral (bersumber
dari super ego).
e. Mekanisme pertahanan diri, membantu individu untuk mengatasi
kecemasan dan mencegah terlukanya ego. Bentuk mekanisme pertahanan
diri, seperti tekanan, proyeksi, pembentukan reaksi, fiksasi, dan regresi.2
Aplikasi terapi psikoanalisis yang paling umum yaitu perlakuan terhadap
penyakit psikologis atau emosional. Bentuk terapi ini menekankan pada
kenyataan bahwa peristiwa dari masa kecil, bawah sadar, pikiran, memainkan
1
Umi Rohmah, Pengantar Bimbingan dan Konseling (Ponorogo: STAIN Po Press, 2011),
92.
2
Ibid., 94.
2
peran penting dalam penyakit jiwa. Peran konselor berusaha supaya klien
mendapat wawasan terhadap permasalahannya dengan mengalami kembali
dan kemudian menyelesaikan pengalaman masa lalunya yang belum
terselesaikan. Fungsi konselor yaitu membantu klien memperoleh kesadaran
diri, kejujuran, dan hubungan pribadi yang lebih efektif, dapat mengendalikan
tingkah laku impulsive dan irasional. Terdapat beberapa teknik dasar terapi
psikoanalisis, yaitu asosiasi bebas, penafsiran, analisis mimpi, analisis dan
penafsiran resistensi, analisis dan penafsiran transferensi.
2. Pendekatan Client-Centered
Yaitu suatu pendekatan yang fokus pada tanggungjawab dan kesanggupan
klien untuk menemukan cara-cara menghadapi kenyataan secara lebih penuh.
Konsep utama client-centered meliputi:
a. Pandangan tentang sifat manusia, menolak adanya kecenderungan-
kecenderungan dasar. Artinya setiap individu memiliki kesanggupan
yang kuat untuk menjauhi perkara yang buruk menuju keadaan
psikologis yang sehat.
b. Tujuan konseling, membantu klien menemukan konsep dirinya yang
lebih positif lewat komunikasi konseling. Tujuan pnedekatan ini adalah
pencapaian kemandirian dan integrasi diri.
c. Peran dan fungsi konselor, menghadirkan iklim kondusif untuk
mendorong terkadinya perubahan pada dirir klien.. dalam peran tersebut
konselor menunjukkan sikap yang selaras dan keaslian, penerimaan tanpa
syarat, dan pemahaman empati yang tepat.
d. Hubungan anatara konselor dan klien, menjali komunikasi dalam
hubungan psikologis. Konselor berusaha membantu permasalahn yang
sedang dialami oleh klien.3
3. Pendekatan Behavioristik
3
Ibid., 106.
3
Pendekatan ini memiliki asumsi dasar bahwa setiap tingkah laku dapat
dipelajari. Selain itu, tiap manusia dipandang sebagai individu yang mampu
melakukan refleksi atas tingkah lakunya sendiri, mengatur serta dapat
mengontrol perilakunya. Menurut Skinner, kondisi-kondisi tertentu seringkali
mengontrol seseorang untuk berperilaku. Tiga teori pendekatan ini, yaitu:
a. Stimulus respon
b. Applied Behavior Analysis, prosedur perubahan perilaku untuk
membantu individu membangun kemampuan dengan ukuran nilai yang
ada
c. Sosial kognitif
Tujuan konseling, membantu klien membuang respon-respon yang lama
merusak diri dan mempelajari respon baru yang lebih sehat. Hubungan klien
dan konselor yaitu harus saling kerjasama satu sama lain. Konselor harus
memberikan bantuan dalam arah yang diinginkan klien.
Teknik yang dapat digunakan dengan pendekatan ini, yaitu:
a. Desensitisasi sistematis, perlakuan kepada klien yang sedamh mengalami
kecemasan.
b. Terapi impulsif, terapi tingkah laku untuk merangsang munculnya
kecemasan klien dan klien didorong untuk berani menghadapi kecemasan
tersebut.
c. Latihan perilaku asertif, membantu klien yang tidak mampu
mengungkapkan perasaan terseinggung/ berkata “tidak”.
d. Pengkondisian aversi, mencegah perilaku yang tidak diinginkan muncul.
e. Pembentukan perilaku model, membentuk dan mempertahankan perilaku
baru.
f. Kontrak perilaku, membentuk perilaku yang diinginkan sesuai dengan
kontrak.
4. Pendekatan Rasional Emotif
Pendekatan Rasional Emotif adalah suatu pendekatan dalam
membantu memecahkan masalah yang dikarenakan oleh pola pikir yang
4
bermasalah dan mengubah pikiran yang irasional tersebut menjadi
rasional. Tujuan pendekatan ini adalah membantu klien memperbaiki dan
merubah sikap yang irasional/ tidak baik menjadi rasional, sehingga klien
dapat mengembangkan diri dan dapat mencapai tujuan hidupnya. Ellis
menawarkan beberapa teknik dalam pelakasaan pendekatan ini, yaitu:
a. Teknik pengajaran, yang mana dalam pelaksanaannya, konselor lebih
aktif dan memberikan petunujk kepada klien
b. Teknik persuatif, konselor meyakinkan klien untk mengubah
pandangannya
c. Teknik konfrontasi, konselor menyerang ketidaklogisan berpikir klien
dan membawa klien untuk berpikir logis
d. Teknik pemberian tugas, konselor menugaskan klien untuk mencoba
melakukan tindakan tertentu dalam situasi nyata, misal bergaul dengan
masyarakat
e. Teknik kognitif, untuk mengcounter sistem keyakinan klien yang
irasional
f. Teknik emotif, untuk mengurangi dan menghilangkan gangguan
emosional
g. Teknik behavioristik4
5. Pendekatan Realitas
William Glasser mengembangkan pendekatan ini. Konsep utama
pendekatan ini yaitu:
a. Teori kepribadian, setiap manusia memiliki kebutuhan dasar yaitu
kebutuhan fisiologis dan psikologis. Identitas merupakan cara
seseorang melihat dirinya sendiri sebagai manusia dalam hubungannya
dengan orang lain. Setiap orang mengembangkan gambaran
identitasnya berdasarkan atas kebutuhan.
4
Yesi Yuniarti dan Titin Indah Pratiwi, “Penggunaan Konseling Rasional Emotif untuk
Meningkatkan Rasa Percaya Diri Siswa,” tt., 9.
5
b. Perilaku bermasalah, lebih dihubungkan dengan perilaku berperilaku
yang tepat atau berperilaku tidak tepat. Menurut Glasser,individu yang
berperilaku tidak tepat, disebabkan oleh ketidakmampuannya dalam
memuaskan kebutuhan.
c. Hakikat manusia, mengandung asumsi bahwa:
1) Perilaku menusia didorong oleh usaha untuk menemukan
kebutuhan dasarnya.
2) Jika individu frustasi karena gagal memperoleh kepuasan atau
tidak terpenuhi kebutuhannya dia akan mengembangkan identitas
kegagalan
3) Individu pada dasarnya memiliki kemampuan untuk mengubah
identitasnya dari identitas kegagalan ke identitas keberhasilan
4) Faktor tanggungjwab adalah sangat penting pada manusia.
5) Faktor penilaian sangat penting bagi individu
Tujuan konseling yaitu individu dapat mencapai kehidupan yang
sukses. Peranan konselor dapat memberikan dorongan, dengan jalan
memuji klien ketika melakukan tindakan secara bertanggungjawab dan
menunjukkan penolakannya jika klien tidak melakukannya. Pendekatan ini
adalah aktif, membimbing, mendidik, dan terapi yang berorientasi pada
cognitive behavioral.5
6. Pendekatan Analisis Transaksional
Dalam pendekatan ini, hubungan konselor dan klien dipandang sebagai
suatu transaksional (interaksi, tndakan yang diambil, tanya jawab)di mana
masing-masing partisipan berhubungan satu sama laindengan fungsi
tujuan tertentu.
a. Konsep utama, analisis transaksional dapat meningkatkan kecakapan
klien untuk mentoleransi dan mengendalikan kecemasan serta
membuat klien dapat membatasi tindakan.
5
Umi Rohmah, Pengantar Bimbingan dan Konseling, 119.
6
b. Proses konseling, konselor transaksional selalu aktif menghaindari
keadaan diam yang terlalu lama dan mempunyai tanggungjawab untuk
memelihra perhatian pada transaksi.
c. Tujuan konseling, yaitu:
1) Membantu klien dalam memprogram dirinya
2) Klien dibantu untuk menjadi bebas dalam berbuat dan menjadi
orang mandiri
3) Klien dibantu mengkaji keputusan yang telah dibuat
7. Pendekatan Kognitif Perilaku
Suatu pendekatan yang menitikberatkan pada restrukturisasi atau
pembenahan kognitif yang menyimpang akibat kejadian yang merugikan
dirinya baik secara fisik maupun psikis. Konsep utama pendekatan ini
adalah peleburan anatra pendektan perilaku dan kognitif. Tujuan
pendekatan ini untuk mencapai perubahan kognisi dan perilaku klien.
Peran konselor lebih menjadi pendengar yang sensitif dan empatik, ketika
mendengarkan permasalahan klien.

More Related Content

What's hot (20)

Ppt client centered
Ppt  client centeredPpt  client centered
Ppt client centered
 
Peta kognitif pendekatan konseling
Peta kognitif pendekatan konselingPeta kognitif pendekatan konseling
Peta kognitif pendekatan konseling
 
Rational Emotive Therapy by Dwitias Titi
Rational Emotive Therapy by Dwitias TitiRational Emotive Therapy by Dwitias Titi
Rational Emotive Therapy by Dwitias Titi
 
Pendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralPendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioral
 
Eksistensial-Humanistik
Eksistensial-HumanistikEksistensial-Humanistik
Eksistensial-Humanistik
 
Teori Kaunseling
Teori KaunselingTeori Kaunseling
Teori Kaunseling
 
Peta kognitif
Peta kognitifPeta kognitif
Peta kognitif
 
Pendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralPendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioral
 
Pendekatan client centered
Pendekatan client centeredPendekatan client centered
Pendekatan client centered
 
5.pengenalan teori kaunseling
5.pengenalan teori kaunseling5.pengenalan teori kaunseling
5.pengenalan teori kaunseling
 
pendekatan konseling client center
pendekatan konseling client centerpendekatan konseling client center
pendekatan konseling client center
 
PENDEKATAN TEORI REALITA
PENDEKATAN TEORI REALITAPENDEKATAN TEORI REALITA
PENDEKATAN TEORI REALITA
 
PETA KONSEP TEKNIK KONSELING
PETA KONSEP TEKNIK KONSELINGPETA KONSEP TEKNIK KONSELING
PETA KONSEP TEKNIK KONSELING
 
Pendekatan konseling realitas 2
Pendekatan konseling realitas 2Pendekatan konseling realitas 2
Pendekatan konseling realitas 2
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Ppt makalah
Ppt makalahPpt makalah
Ppt makalah
 
Konseling behavioral
Konseling behavioralKonseling behavioral
Konseling behavioral
 
Teori teori konseling
Teori teori konselingTeori teori konseling
Teori teori konseling
 
Teori Konseling PPK
Teori Konseling PPKTeori Konseling PPK
Teori Konseling PPK
 
Teknik rebt
Teknik rebtTeknik rebt
Teknik rebt
 

Similar to PENDEKATAN BIMBINGAN

Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konselingJenyHarianto08
 
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konselingJenyHarianto08
 
Pendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisisPendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisissafutri nurhidayah
 
Ppt teori humanistik
Ppt teori humanistikPpt teori humanistik
Ppt teori humanistik1115500038
 
TEORI-TEORI KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
TEORI-TEORI  KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konselingTEORI-TEORI  KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
TEORI-TEORI KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konselingSitiSara33
 
5 pengenalanteorikaunseling-120927011516-phpapp01
5 pengenalanteorikaunseling-120927011516-phpapp015 pengenalanteorikaunseling-120927011516-phpapp01
5 pengenalanteorikaunseling-120927011516-phpapp01Azmi & Sharifah Legacy
 
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Dina Haya Sufya
 
Ppt pendekatan realitas
Ppt pendekatan realitasPpt pendekatan realitas
Ppt pendekatan realitasbkupstegal
 

Similar to PENDEKATAN BIMBINGAN (20)

Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konseling
 
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konseling
 
pertemuan 4.pdf
pertemuan 4.pdfpertemuan 4.pdf
pertemuan 4.pdf
 
pertemuan 4.ppt
pertemuan 4.pptpertemuan 4.ppt
pertemuan 4.ppt
 
Pendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisisPendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisis
 
Konseling humanistik
Konseling humanistikKonseling humanistik
Konseling humanistik
 
Ppt teori humanistik
Ppt teori humanistikPpt teori humanistik
Ppt teori humanistik
 
PRINSIP KONSELING.pptx
PRINSIP KONSELING.pptxPRINSIP KONSELING.pptx
PRINSIP KONSELING.pptx
 
Power Point
Power PointPower Point
Power Point
 
Power Point
Power PointPower Point
Power Point
 
TEORI-TEORI KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
TEORI-TEORI  KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konselingTEORI-TEORI  KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
TEORI-TEORI KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
 
5 pengenalanteorikaunseling-120927011516-phpapp01
5 pengenalanteorikaunseling-120927011516-phpapp015 pengenalanteorikaunseling-120927011516-phpapp01
5 pengenalanteorikaunseling-120927011516-phpapp01
 
Trait and-factor
Trait and-factorTrait and-factor
Trait and-factor
 
M5 kb1
M5 kb1M5 kb1
M5 kb1
 
Terapi Realitas
Terapi RealitasTerapi Realitas
Terapi Realitas
 
Terapi Realitas
Terapi RealitasTerapi Realitas
Terapi Realitas
 
Bimbingan Konseling
Bimbingan KonselingBimbingan Konseling
Bimbingan Konseling
 
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
 
Ppt pendekatan realitas
Ppt pendekatan realitasPpt pendekatan realitas
Ppt pendekatan realitas
 
M5 kb2
M5 kb2M5 kb2
M5 kb2
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 

PENDEKATAN BIMBINGAN

  • 1. 1 “PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING” 1. Pendekatan Psikoanalitis Pendekatan yang banyak mempengaruhi timbulnya banyak pendekatan- pendekatan lain dalam konseling. Pendekatan psikoanalisis mengacu pada studi tentang fungsi dan perilaku psikologis manusia, dan menerapkan hal yang sama untuk menyembuhkan berbagai masalah mental. Konsep utama pendekatan ini meliputi: a. Struktur kepribadian, terdiri dari Id (sistem kepribadian yang orisinil, dorongan yang belum terbentuk/ dipengaruhi oleh kebudayaan), Ego(suatu mediator/ pendamai dari superego dan id), dan Superego(sumber motivasi utama dalam diri manusia).1 b. Pandangan tentang sifat manusia, manusia didorong oleh kekuatan irasional dalam dirinya, motivasi tidak sadar, kebutuhan, dorongan, dan peristiwa hidup. c. Kesadaran dan ketidaksadaran, kesadaran merupakan bagian terkecil dari keseluruhan pikiran manusia, sedangkan ketidaksadaran bisa dipelajari dari tingkah laku. d. Kecemasan, dorongan untuk pemuasan kebutuhan, dibagi menjadi 3 yaitu kecemasan realistis (takut bahaya yang datang dari luarego), kecemasan neurotis (kecemasan dari id), kecemasan moral (bersumber dari super ego). e. Mekanisme pertahanan diri, membantu individu untuk mengatasi kecemasan dan mencegah terlukanya ego. Bentuk mekanisme pertahanan diri, seperti tekanan, proyeksi, pembentukan reaksi, fiksasi, dan regresi.2 Aplikasi terapi psikoanalisis yang paling umum yaitu perlakuan terhadap penyakit psikologis atau emosional. Bentuk terapi ini menekankan pada kenyataan bahwa peristiwa dari masa kecil, bawah sadar, pikiran, memainkan 1 Umi Rohmah, Pengantar Bimbingan dan Konseling (Ponorogo: STAIN Po Press, 2011), 92. 2 Ibid., 94.
  • 2. 2 peran penting dalam penyakit jiwa. Peran konselor berusaha supaya klien mendapat wawasan terhadap permasalahannya dengan mengalami kembali dan kemudian menyelesaikan pengalaman masa lalunya yang belum terselesaikan. Fungsi konselor yaitu membantu klien memperoleh kesadaran diri, kejujuran, dan hubungan pribadi yang lebih efektif, dapat mengendalikan tingkah laku impulsive dan irasional. Terdapat beberapa teknik dasar terapi psikoanalisis, yaitu asosiasi bebas, penafsiran, analisis mimpi, analisis dan penafsiran resistensi, analisis dan penafsiran transferensi. 2. Pendekatan Client-Centered Yaitu suatu pendekatan yang fokus pada tanggungjawab dan kesanggupan klien untuk menemukan cara-cara menghadapi kenyataan secara lebih penuh. Konsep utama client-centered meliputi: a. Pandangan tentang sifat manusia, menolak adanya kecenderungan- kecenderungan dasar. Artinya setiap individu memiliki kesanggupan yang kuat untuk menjauhi perkara yang buruk menuju keadaan psikologis yang sehat. b. Tujuan konseling, membantu klien menemukan konsep dirinya yang lebih positif lewat komunikasi konseling. Tujuan pnedekatan ini adalah pencapaian kemandirian dan integrasi diri. c. Peran dan fungsi konselor, menghadirkan iklim kondusif untuk mendorong terkadinya perubahan pada dirir klien.. dalam peran tersebut konselor menunjukkan sikap yang selaras dan keaslian, penerimaan tanpa syarat, dan pemahaman empati yang tepat. d. Hubungan anatara konselor dan klien, menjali komunikasi dalam hubungan psikologis. Konselor berusaha membantu permasalahn yang sedang dialami oleh klien.3 3. Pendekatan Behavioristik 3 Ibid., 106.
  • 3. 3 Pendekatan ini memiliki asumsi dasar bahwa setiap tingkah laku dapat dipelajari. Selain itu, tiap manusia dipandang sebagai individu yang mampu melakukan refleksi atas tingkah lakunya sendiri, mengatur serta dapat mengontrol perilakunya. Menurut Skinner, kondisi-kondisi tertentu seringkali mengontrol seseorang untuk berperilaku. Tiga teori pendekatan ini, yaitu: a. Stimulus respon b. Applied Behavior Analysis, prosedur perubahan perilaku untuk membantu individu membangun kemampuan dengan ukuran nilai yang ada c. Sosial kognitif Tujuan konseling, membantu klien membuang respon-respon yang lama merusak diri dan mempelajari respon baru yang lebih sehat. Hubungan klien dan konselor yaitu harus saling kerjasama satu sama lain. Konselor harus memberikan bantuan dalam arah yang diinginkan klien. Teknik yang dapat digunakan dengan pendekatan ini, yaitu: a. Desensitisasi sistematis, perlakuan kepada klien yang sedamh mengalami kecemasan. b. Terapi impulsif, terapi tingkah laku untuk merangsang munculnya kecemasan klien dan klien didorong untuk berani menghadapi kecemasan tersebut. c. Latihan perilaku asertif, membantu klien yang tidak mampu mengungkapkan perasaan terseinggung/ berkata “tidak”. d. Pengkondisian aversi, mencegah perilaku yang tidak diinginkan muncul. e. Pembentukan perilaku model, membentuk dan mempertahankan perilaku baru. f. Kontrak perilaku, membentuk perilaku yang diinginkan sesuai dengan kontrak. 4. Pendekatan Rasional Emotif Pendekatan Rasional Emotif adalah suatu pendekatan dalam membantu memecahkan masalah yang dikarenakan oleh pola pikir yang
  • 4. 4 bermasalah dan mengubah pikiran yang irasional tersebut menjadi rasional. Tujuan pendekatan ini adalah membantu klien memperbaiki dan merubah sikap yang irasional/ tidak baik menjadi rasional, sehingga klien dapat mengembangkan diri dan dapat mencapai tujuan hidupnya. Ellis menawarkan beberapa teknik dalam pelakasaan pendekatan ini, yaitu: a. Teknik pengajaran, yang mana dalam pelaksanaannya, konselor lebih aktif dan memberikan petunujk kepada klien b. Teknik persuatif, konselor meyakinkan klien untk mengubah pandangannya c. Teknik konfrontasi, konselor menyerang ketidaklogisan berpikir klien dan membawa klien untuk berpikir logis d. Teknik pemberian tugas, konselor menugaskan klien untuk mencoba melakukan tindakan tertentu dalam situasi nyata, misal bergaul dengan masyarakat e. Teknik kognitif, untuk mengcounter sistem keyakinan klien yang irasional f. Teknik emotif, untuk mengurangi dan menghilangkan gangguan emosional g. Teknik behavioristik4 5. Pendekatan Realitas William Glasser mengembangkan pendekatan ini. Konsep utama pendekatan ini yaitu: a. Teori kepribadian, setiap manusia memiliki kebutuhan dasar yaitu kebutuhan fisiologis dan psikologis. Identitas merupakan cara seseorang melihat dirinya sendiri sebagai manusia dalam hubungannya dengan orang lain. Setiap orang mengembangkan gambaran identitasnya berdasarkan atas kebutuhan. 4 Yesi Yuniarti dan Titin Indah Pratiwi, “Penggunaan Konseling Rasional Emotif untuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri Siswa,” tt., 9.
  • 5. 5 b. Perilaku bermasalah, lebih dihubungkan dengan perilaku berperilaku yang tepat atau berperilaku tidak tepat. Menurut Glasser,individu yang berperilaku tidak tepat, disebabkan oleh ketidakmampuannya dalam memuaskan kebutuhan. c. Hakikat manusia, mengandung asumsi bahwa: 1) Perilaku menusia didorong oleh usaha untuk menemukan kebutuhan dasarnya. 2) Jika individu frustasi karena gagal memperoleh kepuasan atau tidak terpenuhi kebutuhannya dia akan mengembangkan identitas kegagalan 3) Individu pada dasarnya memiliki kemampuan untuk mengubah identitasnya dari identitas kegagalan ke identitas keberhasilan 4) Faktor tanggungjwab adalah sangat penting pada manusia. 5) Faktor penilaian sangat penting bagi individu Tujuan konseling yaitu individu dapat mencapai kehidupan yang sukses. Peranan konselor dapat memberikan dorongan, dengan jalan memuji klien ketika melakukan tindakan secara bertanggungjawab dan menunjukkan penolakannya jika klien tidak melakukannya. Pendekatan ini adalah aktif, membimbing, mendidik, dan terapi yang berorientasi pada cognitive behavioral.5 6. Pendekatan Analisis Transaksional Dalam pendekatan ini, hubungan konselor dan klien dipandang sebagai suatu transaksional (interaksi, tndakan yang diambil, tanya jawab)di mana masing-masing partisipan berhubungan satu sama laindengan fungsi tujuan tertentu. a. Konsep utama, analisis transaksional dapat meningkatkan kecakapan klien untuk mentoleransi dan mengendalikan kecemasan serta membuat klien dapat membatasi tindakan. 5 Umi Rohmah, Pengantar Bimbingan dan Konseling, 119.
  • 6. 6 b. Proses konseling, konselor transaksional selalu aktif menghaindari keadaan diam yang terlalu lama dan mempunyai tanggungjawab untuk memelihra perhatian pada transaksi. c. Tujuan konseling, yaitu: 1) Membantu klien dalam memprogram dirinya 2) Klien dibantu untuk menjadi bebas dalam berbuat dan menjadi orang mandiri 3) Klien dibantu mengkaji keputusan yang telah dibuat 7. Pendekatan Kognitif Perilaku Suatu pendekatan yang menitikberatkan pada restrukturisasi atau pembenahan kognitif yang menyimpang akibat kejadian yang merugikan dirinya baik secara fisik maupun psikis. Konsep utama pendekatan ini adalah peleburan anatra pendektan perilaku dan kognitif. Tujuan pendekatan ini untuk mencapai perubahan kognisi dan perilaku klien. Peran konselor lebih menjadi pendengar yang sensitif dan empatik, ketika mendengarkan permasalahan klien.