SlideShare a Scribd company logo
1 of 155
PENDEKATAN PSIKOANALISA
HAKIKAT MANUSIA DALAM
PERSPEKTIK PSIKOANALISA
Hakikat manusia Menurut Para ahli Psikoanalisa:
1. Sigmun Freud
- Jiwa manusia ibarat gunung es
- Sifat manusia pada dasarnya adalah pesimistik,
deterministik, mekanistik dan reduksionistik
- Manusia dideterminasi oleh kekuatan-kekuatan irasional,
motivasi-motivasi tak sadar, kebutuhan-kebutuhan dan
dorongan-dorongan biologis dan naluriah, dan oleh
peristiwa-peristiwa psikoseksual yang terjadi selama lima
tahun pertama dari kehidupan
- tujuan segenap kehidupan adalah kematian
2. Carl Jung
- Tingkatan psikologis manusia: Tipe
berpikir, tipe perasa, tipe pengecap, tipe
intuitif
- Tipe kepribadian manusia ada 4:
Kepribadian yang rasional, Kepribadian
yang intuitif, Kepribadian emasionil,
Kepribadian yang sensitif..
3. Alfred Adler
- manusia dimotivasi terutama oleh
dorongan-dorongan sosial
- Pusat kepribadian adalah
kesadaran, bukan ketaksadaran
- Manusia adalah tuan, bukan
korban dari manusia itu sendiri.
Aspek Psikoanalis :
a) Sebagi metode penelitian proses psikis
b) Sebagai suatu teknik untuk mengobati gangguan-
gangguan psikis
c) Sebagai teori kepribadian
LANJUTANNYA
1. •Prinsip konstansi
2. •Prinsip Kesenangan
3. •Prinsip Realitas
Prinsip Psikoanalisis
1. Kesehatan mental diartikan sebagai suatu kondisi, suatu
keadaan mental-emosional.
2. Kesehatan mental diartikan sebagai suatu ilmu baru yang
membahas bagaimana manusia menghadapi kesulitan hidup
dan berusaha mengatasinya, sambil menjaga kesejahteraannya.
3. Kesehatan mental diartikan sebagai suatu bidang kegiatan
yang mencakup usaha pembinaan kesehatan mental,
pengobatan dan pencegahan, serta rehabilitasi gangguan
kesehatan mental.
4. Kesehatan mental diartikan sebagai suatu gerakan yang
sekarang menyebar kemana-mana dan bertujuan
memberitahukan kepada seluruh dunia bahwa masalah
kesehatan mental perlu diperhatikan sepenuhnya oleh semua
kalangan.
TUJUAN KESEHATAN
MENTAL
1. Mencegah gangguan mental melalui pengertian, pemahaman tentang
hubungan yang ada antara perkembangan kepribadian yang wajar dan
pengalaman hidup.
2. Pemeliharaaan kesehatan jiwa pada pribadi dan kelompok
3. Penemuan dan penggunaan cara-cara terapeutik untuk menyembuhkan
gangguan mental/penyakit jiwa .
karakteristik kesehatan mental dari
beberapa ahli teori kepribadian
b. Model Rogers (orang yang berfungsi sepenuhnya)
Dahler (1983) tanda-tanda kepribadian yang kurang sehat
adalah :
a.Tak mampu melakukan persahabatan, mengisolasi
diri
b.Penyangkalan terhadap nama, asal-usul, suku
bangsa, masa lampau
c.Daya konsentrasi buyar, ketekunan dalam bekerja
hancur, terlalu banyak melamun
d.Tak mampu memperjuangka diri, bahkan kadang-
kadang timbul keinginan untuk mengakhiri hidup,
bertalian dengan kebosanan hidup
e.Sifat ingin membalas dendam.
Menurut Allport perbedaan manusia sehat dan tidak sehat
adaah:
a.Orang yang sehat secara psikologis mampu memperlihatkan
keintiman (cinta) terhadap orang lain, baik itu otang tua,
anak, partner dan teman akrab. Sedangkan orang yang tidak
sehat harus menerima cinta jauh lebih banyak daripada
kemampuan mreka memberi cinta.
b.Orang yang sehat mampu menerima kelemahan-kelemahan
manusia dan mengetahui bahwa dia memiliki
kelemahankelemahan yang sama. Akan tetapi, orang yang tidak
sehat bersifat tidak sabar dan tidak mampu memahami sifat
universal dari pengalaman-pengalaman dasar manusia.
c)Orang yang sehat belajar menghadapi ketakutan-ketakutan hidup,
mereka mrasa kurang terancam dan dapat menanggulangi perasaan
tersebut lebih baik dari pada orang-orang tidak sehat.
d)Orang yang sehat memandang dunia secara objektif. Sedangkan
orang yang tidak sehat kerap kali harus merubah realitas supaya
membuatnya sesuai dengan keinginan-keinginan, kebutuhan-
kebutuhan, dan ketakutan-ketakutan mereka sendiri.
e)Orang yang sehat mencapai suatu tingkat pemahman diri yang
lebih tinggi dari pada orang-orang yang tidak sehat. Orang yang
sehat memiliki dorongan untuk melihat kedepan dari pada orang
yang tidak sehat.
FUNGSI DAN PERAN KONSELOR DALAM PERSPEKTIF PSIKOANALISA
Fungsi konselor
Konseling psikoanalisis mempunyai ciri unik dalam
proses konselingnya. Yaitu konselor bersifat anonym, artinya
konselor berusaha tak dikenal klien, dan bertindak sedikit
sekali memperlihatkan perasaan dan pengalamannya.
Tujuannya adalah agar klien dengan sudah memantulkan
perasaan terhadap konselor. Pemantulan itu merupakan
prooyeksi klien yang menjadi bahan analisis bagi konselor.
Peran konselor
Konselor memiliki peran dan kedudukan kunci di dalam
proses pendidikan terutama dalam pendidikan di sekolah.
Peran sedemikian itu akan tampak jika di kaitkan dengan
kebijaksanaan progam pembangunan dalam bidang
pendidikan dewasa ini yaitu yang berkenaan dalam
peningkatan mutu dan relevansi pendidikan. Dalam rangka
memfasilitasi terwujudnya kebijakan ini, konselor di tuntut
agar menampilkan peran, baik sebagai pengajar maupun
pembimbing.
LANJUTANNYA
TEKNIK DAN PROSEDUR TERAPIUTIK DALAM PENDEKATAN PSIKOANALISA
Teknik teknik pada terapi psikoanalitik di
sesuaikan untuk meningkatkan kesadaran,
memperoleh pemahaman intelektual atas tinggkah
laku klien, dan untuk memahami beberapa gejala.
Di bawah ini ada lima teknik dasar terapi
psikoanalitik adalah
1. Asosiasi bebas
2. Penafsiran
3. Analis mimpi
4. Analis resistensi
5. Analis tentang transferensi
SEMANGAT ! PEDULI !
Hakikat pengertian eksistensial humanistik
Apa sih yang dimaksud eksistensial
humanistik itu?
Yaitu pendekatan yang bersifat terhadap
pembelajaran tingkah laku atau perilaku
manusia (individu).
Pendekatan eksistensial humanistic ini
lebih berfokus dan menekankan pada renungan
filosofis, apa artinya menjadi hakikat manusia
yang utuh.
Dalam pendekatan ini seorang klien mulai
menyadari akan kemampuan dirinya sendiri
untuk mengatur dan menemukan arah hidup
secara bebas (tidak tertekan dan tidak
dipaksakan) dan bertanggung jawab
pendekatan eksistensial humanistic lebih
tepat menggunakan pendekatan kualitatif.
Hasil analisis atas eksistensial
humanistic
Analisis 1
•Eksistensi manusia adalah suatu proses yang
dinamis dan lebih cenderung bersifat lentur dan
berubah
Analisis 2
• Eksistensi adalah pemberian makna, hal ini
sesuai dengan hakikat kesadaran manusia itu
sendiri , manusia memiliki segala kebebasan
akan dirinya dan potensi yang dimiliki
Analisis 3 • Ekistensi adalah berada dalam ruang lingkup
dunia (Ada-Dalam-Dunia)
Analisis 4
• Manusia hidup dalam mitwelt, eigenwelt, dan
unwelt
• Unwelt
adalah
dunia
dalam
kebutuhan
biologis.
unwelt
• kesadaran
dari
manusia
dan
keberadaa
nnya tidak
dapat
disangkal.
eigenwelt
• Dunia
yang
memiliki
hubungan
antar
manusia.
mitwelt
Analisis 5
• Eksistensi adalah “milik pribadi”, yaitu milik
pribadi yang keberadaannya tidak dapat
dihentikan maupun digantikan oleh
siapapun
Pendekatan ini termasuk salah satu sikap yang
menekankan akan pemahaman manusia atas
teknik-teknik yang digunakan untuk mempengaruhi
klien dan akan kemampuan dirinya sendiri untuk
mengatur dan menemukan arah hidup secara
bebas dan bertanggung jawab.
B. Manusia sehat dan tidak sehat dalam
perspektif Eksistensial Humanistik
Walaupun kata “normal” memiliki arti yang biasa
dihadapi dan dilakukan manusia, tetapi orang-orang
yang membicarakan kata “normal” mengartikan sehat.
Sehingga tingkahlaku normal adalah tingkahlaku yang
sehat, sedangkan tingkahlaku yang tidak normal
adalah tingkahlaku yang sakit. Begitulah masyarakat
menyimpulkan.
Normal yang bagaimana? Lalu yang
tidak sehat seperti apa?
Kesehatan mental menurut pandangan eksistensial
humanistic ialah agar manusia mampu menikmati
keberadaannya.
Sedangkan manusia yang kurang sehat ialah manusia yang
tidak mampu menyadari keberadaannya
Metode yang digunakan untuk
menentukan kesehatan mental
• Pengukuran psikologi tidak dapat dilakukan secara
langsung, misalnya kita mengukur kecerdasan
seseorang
Metode
statistik
• Dalam metode ini norma-norma social yang
berlaku dilingkungan masyarakat dijadikan alat
untuk menentukan tingkahlaku yang sehat
Norma-
norma
sosial
• kesanggupan tingkahlaku yang dapat
menimbulkan dan menumbuhkan potensi-
potensi dari diri seseorang atau yang disebut
tingkahlaku pengukuran.
Tingkahlaku
pengukuran
• gambaran tentang kepribadian manusia dan
bagaimana seharusnya kesehatan mental
seseorang
Kriteria
yang lain
Terdapat beberapa kriteria-kriteria:
• Jika seseorang dapat menerima dirinya dengan menyadari
akan sisi potensi-potensi kekuatan dan kelemahannya dan
dapat menerima segalanya itu.
• Jarak antara tingkat pemikiran dan potensi yang lumayan
sesuai.
• Seseorang yang memiliki keuletan yang sesuai dalam
berinteraksi atau berhubungan dengan orang lain.
• Ia memiliki keseimbangan emosi yang stabil dan sesuai.
• Ia berhasil menciptakan hubungan-hubungan sosial yang
bersifat dinamis dengan orang lain bahkan dengan
masyarakat.
• Sebagai dasar kerja terapis ialah dimulai dengan
memahami atas dunia pasien, yaitu berusaha
untuk menerima apa yang pasien ungkapkan
tanpa harus memberikan kesan prasangka
terhadap pengungkapan pasien.
• Klarifikasi ini dilakukan dengan menggunakan
bahasa yang ringan atau bahasa pasien
sehingga nantinya pasien dapat membantunya
lebih sadar atas segala masalah.
• Setelah terapis dapat memahami dunia pasien
dengan secara subjektif, maka terapis dapat
memilih salah satu teknik tertentu yang lain
sebagai kelanjutannya.
C. Fungsi dan peran konselor
Selanjutnya (konselor wajib berempati
dan simpati)
• Terapis akan berusaha mendorong pasien untuk
berfikir dan mempertimbangkan cara-cara alternatif
bagi keberadaannya, misalnya alternatif baru dalam
menjalin hubungan baik dengan temannya.
• Para terapis menjelaskan pengertian-pengertian dan
pilihan yang berkaitan dengan apa yang sedang
dihadapi.
• terapis wajib untuk mendoorong pasien untuk
menggunakan kesadaran, imajinasi, intelektual dan
pertimbangan untuk menciptakan penyelesaian yang
rasional .
(Jadi sudah jelas, letak pemilihan atas segala persoalan
yang menyangkut pasien terletak pada diri pasien itu
sendiri, bukan terletak pada terapis atau konselor.)
D. Teknik teraupeutik dalam eksistensial
humanistik
• Metode-metode yang berasal dari terapi Gestalt dan Analisis
transaksional sering digunakan, dan sejumlah prinsip dan prosedur
psikoanalisis bisa diintegrasikan ke dalam pendekatan Eksistensial-
Humanistik.
Pertanyaan-pertanyaan eksistensial yang menempati
kedudukan sentral dalam terapi adalah : Seberapa besar
saya menyadari siapa saya ini? Bisa menjadi apa saya ini?
Bagaimana saya bisa memilih menciptakan kembali
identitas diri saya sekarang?
konsep-konsep utama dari pendekatan
eksistensial humanistik
Kesadara
n diri
• manusia sanggup
untuk menyadarkan
dirinya sendiri
Kebebasan,
tanggung
jawab dan
kecemasan
Penciptaan
makna
a. Keberanian untuk ada
Usaha menemukan inti dan belajar bagaimana hidup dari dalam
memerlukan keberanian. Kita bertujuan untuk menemuakan,
untuk menciptakan, dan untuk memelihara inti dari ada kita.
b. Pengalaman kesendirian
Para eksistensial berdalil bahwa bagian dari kondisi manusia
adalah pengalaman kesendirian bagaimana kita bisa
memperoleh kekuatan dari pengalaman melihat pada diri
sendiri .
c. Pengalaman berhubungan
Kita adalah mahluk yang rasional, dalam arti bahwa kita
bergantung pada hubungan dengan orang lain untuk
kemanusiaan kita
Wassalamu’alaikum..
“bila ada kesalahan dari kami mohon
dimaafkan, bila ada kelebihan mohon
dikembalikan.”
KELOMPOK 3
ANALISIS
TRANSAKSIONAL
NO BERDASARKAN URAIAN
1. HERBERT BLUMMER Manusia bukan organisme yang
bergerak di bawah pengaruh stimulus,
melainkan organisme yang sadar akan
dirinya.
2. UMUM • Manusia memiliki potensi, memilih
keputusan yang di buat dan dapat
di putuskan berulang-ulang.
• Manusia mempunyai keinginan
untuk memperoleh sentuhan.
• Mempunyai hak memilih dan tidak
tergantung pada masa lalu.
PENGERTIAN HAKIKAT MANUSIA
DALAM ANALISIS TRANSAKSIONAL
SEHAT TIDAK SEHAT
Dapat menampilkan ego state nya
secara luwes.
Kecenderungan memilih
devolusioner.
Menemukan naskah hidupnya secara
bebas.
Menggunakan ego state yang
tunggal.
Memilih posisis hidup
revolusioner.
Ego state yang di tampilkan
terlalu cair.
Ego state nya bersifat fleksibel Ego state nya tercemar.
MANUSIA SEHAT DAN TIDAK SEHAT
DALAM ANALISIS TRANSAKSIONAL
FUNGSI PERAN
Membantu menemukan kemampuan diri klien, Untuk memngubah dan
membuat keputusan saat sekarang.
Sebagai guru.
Membantu klien untuk memperoleh alat yang digunakan untuk mencapai
perubahan.
Sebagai pelatih.
Membantu klien menggunakan semua status ego secara tepat. Sebagai narasumber.
Memberikan informasi tentang pola-pola iteraksi sosial sesuai dengan
keadaan diri.
Sebagai fasilitator.
Membantu menganalisi diri sendiri.
Menciptakan lingkungan yang memungkinkan klien membuat keputusan
baru dan keluar dari rencana kehidupan
FUNGSI DAN PERAN KONSELOR DALAM ANALISIS TRANSAKSIONAL
TEORI TEKNIK
Analisis Struktural Metode Didaktik
Analisis Transaksi Bermain peran
Analisis Naskah Hidup Model keluarga atau penokohan
keluarga
Analisis Game Kursi Kosong
TEORI DAN PROSEDUR DALAM ANALISIS TRANSAKSIONAL
TERIMA KASIH
PERSON CENTERED TERAPHY
Carl Rogers
Hakikat manusia adalah makhluk yang
rasional bersifat sosial dan realistis, dan
cenderung untuk berkembang dan
merealisasikan dirinya.
Dalam PCT hakikat manusia mempunyai
konstruk aspek-aspek kepribadian :
1.Organism
2.Medan fenomenal
3.self
Teraphy clien centered adalah menciptakan
iklim yang kondusif bagi usaha membantu
konseli untuk menjadi seorang pribadi yang
berfungsi penuh.
Pendekatan client centered difokuskan pada
tanggung jawab dan kesangupan konseli
untuk menemukan cara-cara menghadapi
kenyataan secara lebih penuh.
Manusia Sehat
Mampu mempersepsi dirinya, orang
lain dan berbagai peristiwa yang terjadi
di lingkungan secara objektif.
terbuka terhadap semua pengalaman.
mampu menggunakan semua
pengalaman.
mampu mengembangkan dirinya
kearaha aktualisasi diri.
Manusia Tidak Sehat
Telah hancur oleh cobaan hidup, yang
menderita kecemasan yang sangat, di
rumahsakit atau di tenangkan, atau mereka
yang menderita kongnitif, menderita
skizofrenia atau ketidakmampuan belajar.
Fungsi dan Peran Konselor
•Menciptakan hubungan yang bersifat permisif.
•Mendorong pertumbuhan pribadi.
•Mendorong kemampuan memecahkan
masalah.
Teknik
Psikoterapi nondirektif
Psikoterapi reflektif
Terapi eksperiensial
Wassalamu’alaikum :*
RASIONAL EMOTIF TERAPI
(R.E.T)
Disusun Oleh Kelompok 5 :
1. RUSYDAN FAUZI FUADI (B73214078)
2. FITRI ALKHOMAH (B73214050)
3. RAHMA RIZKIA (B03214010)
4. NUR AINI MAGHFIROH (B93214108)
KONSEP DASAR
 Manusia padasarnya adalah “unik” yaikni, yang memiliki
kecenderungan untuk berpikir Rasional dan Irasional.
Ketika berpikir dan bertingkah-
laku rasional manusia akan
efektif, bahagia, produktif dan kompeten.
Ketika berpikir dan bertingkah-
laku irasional individu itu menjadi
tidak efektif dan juga melakikan tindakan
yang naif.
 Reaksi emosional seseorang disebabkan oleh
evaluasi, interpretasi, dan filosofi, baik yang
disadari maupun tidak disadari.
 Hambatan psikologis atau emosional adalah
akibat dari cara berpikir yang tidak logis dan
irasional.
 Emosi menyertai individu yang berpikir
dengan penuh prasangka, sangat personal,
dan irrasional.
 Berpikir irrasional diawali dengan belajar secara tidak logis yang
diperoleh dari orang tua dan budaya tempat dibesarkan.
 Berpikir secara irasional akan tercermin dari verbalisasi yang
digunakan.
 Verbalisasi yang tidak logis menunjukkan cara berpikir yang salah
dan verbalisasi yang tepat menunjukkan cara berpikir yang tepat.
 Perasaan dan pikiran negatief serta penolakan diri harus dilawan
dengan cara berpikir yang rasional dan logis yang dapat diterima
menurut akal sehat, serta menggunakan cara verbalisasi yang
rasional.
 Teori A.B.C dari Albert Ellis :
Tiga pilar yang membangun tingkah laku
individu Yaitu :
Antecedent event (A)
Belief (B)
Consequence (C)
Antecedent event (A) adalah....”
• Segenap peristiwa luar yang dialami atau memapar
individu.
• Peristiwa dahulu yang berupa fakta, kejadian,
tingkah laku, atau sikap orang lain.
Perceraian suatu keluarga.
Kelulusan bagi siswa.
Seleksi masuk bagi calon mahasiswa.
Belief (B)
Keyakinan, pandangan, nilai, atau verbalisasi
individu thp suatu peristiwa
Rational belief (rB) Irrasional belief (iB)
Consequence (C)
• Konsekuensi emosional sebagai akibat atau
reaksi individu dalam bentuk perasaan senang
atau tidak senang dalam hubungannya dengan
antecendent event (A).
• Konsekuensi emosional ini bukan akibat langsung
dari A tetapi disebabkan oleh B, baik yang rB
maupun yang iB.
ASUMSI TINGKAH LAKU BERMASALAH
 Tingkah laku bermasalah : tingkah laku yang didasarkan
dikendalikan oleh cara berpikir yang irrasional (iB).
 Ciri-ciri iB :
- Tidak dapat dibuktikan
- Menimbulkan perasaan tidak enak (kecemasan)
yang sebenarnya tidak perlu
- Menghalangi individu untuk berkembang
Sebab-sebab Individu Berpikir Irasional :
• Individu tidak berpikir jelas tentang saat ini dan yang akan datang,
antara kenyataan
dan imajinasi
• Individu tergantung pada perencanaan dan pemikiran orang lain
• Orang tua atau masyarakat memiliki kecenderungan berpikir irrasional
yang diajarkan kepada individu melalui berbagai media.
Indikator keyakinan irrasional :
 Bahwa manusia hidup dalam masyarakat adalah untuk diterima dan
dicintai oleh orang lain dari segala sesuatu yang dikerjakan
 Bahwa banyak orang dalam kehidupan masyarakat yang tidak baik,
merusak, jahat, dan kejam sehingga mereka patut dicurigai, disalahkan,
dan dihukum
 Bahwa kehidupan manusia senantiasa dihadapkan kepada berbagai
malape-taka, bencana yang dahsyat, menge-rikan, menakutkan yang
mau tidak mau harus dihadapi oleh manusia dalam hidupnya.
 Bahwa lebih mudah untuk menjauhi kesulitan-kesulitan hidup tertentu
dari pada berusaha untuk mengahadapi dan menanganinya
 Bahwa penderitaan emosional dari seseorang muncul dari tekanan eks-
ternal dan individu hanya mempunyai kemampuan sedikit sekali untuk
menghilangkan penderitaan emosional tersebut.
 Bahwa pengalaman masa lalu membe-rikan pengaruh sangat kuat
terhadap kehidupan individu dan menentukan perasaan dan tingkah laku
individu pada saat sekarang
 Bahwa untuk mencapai derajat yang tinggi dalam hidupnya dan untuk
me-rasakan sesuatu yang menyenangkan memerlukan kekuatan
supranatural
 Bahwa nilai diri sebagai manusia dan penerimaan orang lain terhadap diri
tergantung dari kebaikan penampilan individu dan tingkat penerimaan
oleh orang lain terhadap individu.
TUJUAN KONSELING
• Memperbaiki dan merubah sikap, persepsi, cara
berpikir, keyakinan serta pandangan-pandangan klien
yang irrasional dan tidak logis menjadi pandangan
yang rasional dan logis.
• Menghilangkan gangguan-gangguan emosional yang
merusak diri sendiri seperti rasa takut, rasa bersalah,
rasa berdosa, rasa cemas, merasa was-was, rasa
marah.
• Untuk mencapai tujuan-tujuan konseling itu, perlu pemahaman klien tentang
sistem keyakinan atau cara-cara berpikirnya sendiri
Tiga tingktan itu adalah :
• Tiga tingkatan insight /pemahaman :
1. Klien klien memahami tingkah laku negatif/penolakan diri peristiwa yang
disebabkan oleh sistem keyakinan yang irasional.
2. Klien memahami bahwa yang menganggu klien pada saat ini
adalah karena keyakinan irrasional terus dianutnya
3. Klien memahami bahwa tidak ada jalan lain untuk keluar dari hambatan
emosional yang dialaminya kecuali dengan mendeteksi dan melawan
keyakinan yang irrasional.
KLIEN YANG TELAH MEMILIKI rB TERJADI
PENINGKATAN DALAM HAL :
 penerimaan diri
 minat sosial
 pengendalian diri
 toleransi terhadap pihak lain
 fleksibelitas
 penerimaan ketidakpastian
 komitmen terhadap sesuatu di luar dirinya
 berpikir logis
 keberanian mengambil risiko
 menerima kenyataan.
DESKRIPSI PROSES KONSELING
 Konseling rasional emotif dilakukan dengan
menggunakan prosedur yang bervariasi dan
sistematis yang secara khusus dimaksudkan untuk
mengubah tingkah laku dalam batas-batas tujuan
yang disusun secara bersama-sama oleh konselor
dan klien.
 Tugas konselor menunjukkan bahwa
» masalahnya disebabkan oleh persepsi yang
terganggu dan pikiran-pikiran yang tidak
rasional.
» usaha untuk mengatasi masalah adalah harus
kembali kepada sebab-sebab permulaan, yaitu
menghilangkan pikiran-pikiran yang tidak
rasional.
 Operasionalisasi tugas konselor :
1. konselor lebih edukatif-direktif kepada klien, dengan
cara banyak memberikan cerita dan penjelasan,
khususnya pada tahap awal
2. mengkonfrontasikan masalah klien secara langsung
3. menggunakan pendekatan yang dapat memberi
semangat dan memperbaiki cara berpikir klien,
kemudian memperbaiki mereka untuk dapat mendidik
dirinya sendiri
4. dengan gigih dan berulang-ulang menekankan bahwa ide
irrasional itulah yang menyebabkan hambatan emosional
pada klien
5. mendorong klien menggunakan kemampuan rasional dari
pada emosinya
6. menggunakan pendekatan didaktif dan filosofis
7. menggunakan humor dan “menekan” sebagai jalan
mengkonfrontasikan berpikir secara irrasional.
Karakteristik Konseling RET
• Aktif-direktif :
dalam hubungan konseling konselor lebih aktif
membantu mengarahkan klien dalam menghadapi
dan memecahkan masalahnya.
• Kognitif-eksperiensial
proses konseling berfokus pada aspek kognitif dari
klien dan berintikan pemecahan masalah yang
rasional.
• Emotif-ekspreriensial
proses konseling memfokuskan pada aspek emosi
klien dengan mempelajari sumber-sumber
gangguan emosional, sekaligus membongkar akar-
akar keyakinan yang keliru yang mendasari
gangguan tersebut.
• Behavioristik
proses konseling yang dikembangkan hendaknya
menyentuh dan mendorong terjadinya perubahan
tingkah laku klien.
TEKNIK KONSELING
Teknik-teknik Emotif (Afektif)
1. Assertive adaptive
teknik untuk melatih, mendorong, dan membiasakan klien untuk secara terus-menerus
menyesuaikan dirinya dengan tingkah laku yang diinginkan. Latihan-latihan yang
diberikan lebih bersifat pendisiplinan diri klien.
2. Bermain peran
teknik untuk mengekspresikan berbagai jenis perasaan yang menekan (perasaan-
perasaan negatif) melalui suatu suasana yang dikondisikan sedemikian rupa
sehingga klien dapat secara bebas mengungkapkan dirinya sendiri melalui
peran tertentu.
3. Imitasi
teknik untuk menirukan secara terus menerus suatu model tingkah laku tertentu dengan
maksud menghadapi dan menghilangkan tingkah lakunya sendiri yang negatif.
Teknik-teknik Behavioristik
 Reinforcement
1. teknik untuk mendorong klien ke arah tingkah laku yang lebih
rasional dan logis dengan jalan memberikan pujian verbal (reward)
ataupun hukuman (punishment).
2. Teknik ini dimaksudkan untuk mem-bongkar sistem nilai dan keyakinan
yang irrasional pada klien dan meng-gantinya dengan sistem nilai yang
positif.
3. Dengan memberikan reward ataupun punishment, maka klien akan
meng-internalisasikan sistem nilai yang diharapkan kepadanya.
 Social modeling....
• Teknik untuk membentuk tingkah laku-tingkah
laku baru pada klien.
• Teknik ini dilakukan agar klien dapat hidup dalam
suatu model sosial yang diharapkan dengan cara
imitasi (meniru), mengobser-vasi, dan
menyesuaikan dirinya dan meng-internalisasikan
norma-norma dalam sis-tem model sosial dengan
masalah tertentu yang telah disiapkan oleh
konselor.
Teknik-teknik Kognitif
 Home Work Assigments
• Teknik yang dilaksanakan dalam bentuk tugas-tugas rumah untuk melatih,
membiasakan diri, dan menginternalisasikan sistem nilai tertentu yang menuntut
pola tingkah laku yang diharapkan.
• Klien ditugasi untuk mempelajari bahan-bahan tertentu, melaksanakan latihan-
latihan tertentu yang signifikan untuk mengubah aspek-aspek kognisinya yang
keliru dan irasional
• Tugas yang diberikan konselor dilaporkan oleh klien dalam suatu pertemuan
tatap muka dengan konselor
• Teknik juga bermaksud : mengembangkan p tanggung jawab, kepercayaan diri,
pengelolaan diri klien dan mengurangi ketergantungannya kepada konselor.
Latihan assertive
Teknik untuk melatih keberanian klien dalam mengekspresikan tingkah
laku-tingkah laku tertentu yang diharapkan melalui bermain peran, latihan,
atau meniru model-model sosial.
Maksud utama teknik latihan asertif
1. mendorong kemampuan klien mengekspresikan berbagai
hal yang berhubungan dengan emosinya.
2. membangkitkan kemampuan klien dalam mengungkapkan hak asasinya sendiri tanpa
menolak atau memusuhi hak asasi orang lain.
3. mendorong klien untuk meningkatkan kepercayaan dan kemampuan diri.
4. meningkatkan kemampuan untuk memilih tingkah laku-tingkah laku asertif yang cocok
untuk diri sendiri.
Semoga Dengan Materi RET ini Dapat Meningkatkan Ilmu
dan Iman Kita.
Aminn...”
Sekian & Terimakasih
Wassalamualaikum Wr.Wb...
Teori & Teknik Konseling
Behavior
KELOMPOK 6
1. Nur Tafuzuz Salima B73214053
2. Intan Maulida Fitria B73214051
3. Nimas Fitriatul B93214107
4. Nur Qasrina B43214126
Pendapat Para Tokoh
Ivan Petrovich Pavlov (1849-1936) – kesedaran
merupakan hal yang dobius, sesuatu yang tidak
dapat diobservasi secara lansung atau secara
nyata.
Edward Lee Thorndike (1874-1949) – asonansi
antara sense of impression dan impus to action
disebut sebagai koneksi yaitu usaha untuk
menggabungkan antara kejadian sensoris dengan
prilaku. Menitik berat pada aspek fungsional dari
prilaku, yaitu proses mental dan prilaku berkait
dengan penyesuaian diri organisme terhadap
lingkungan. Tiga macam hukum yang sering
dikenali dengan primer dalam hal belajar 1.
Hukum kesiapan 2. Hukum latihan 3. Hukum
efek.
Burhus Frederic Skinner (1904-1990) –
Perbedaan prilaku :
• Prilaku alami
• Prilaku operan
Prinsip umum yang berkaitan dengan dengan kondising operan:
• Setiap respon yang diikuti dengan reward ini akan bekerja sebagai
reinforcement stimuli akan cenderung diulangi.
• Reward akan meningkatkan kecepatan terjadinya respon
Reinforcement positif :
• Reinforcement apabila diperoleh akan meningkatkan probabilitas respon
Reinforcement negatif:
• Sesuatu apabila ditiadakan dalam situasi akan meningkatkan probabilitas
respon (hukuman @ punishment)
Hukuman menurut Skinner :
• Singkirkan reinforceent positif
• Mengenakan reinforcement negatif
Macam – macam reinforcement :
• Reinforcement primer
• Reinforcement negatif
John Broadus Watson (1878-1958) – psikologi itu murni
dari cabang dari ilmu alam (nutral science). Tujuan secara
teoritis adalah memprediksi dan mengontrol perilaku.
Reaksi emosional dapat terbentuk dengan kondising. Rasa
takut tersebut dapat dikembalikan lagi ke dalam semula
dengan cara tersebut setahap demi setahap pada situasi yang
menyenangkan .
Hakikat Manusia Dalam Persepektif Behavior
Hakikat manusia dalam pandangan para behavioristik adalah pasif dan mekanistik,
manusia dianggap sebagai sesuatu yang dapat dibentuk dan diprogram sesuai dengan keinginan
lingkungan yang membentunya. Lebih jelas lgi Muhammad surua (1988:186) menjelaskan tentang
hakikat manusia dalam pandangan teori behavioristik sebagai beriku :dalam teori ini menganggap
manusia bersifat mekanistik lepada lingkungan dengan kontrol terbatas hidup dalam alam
deterministik dan sedikit peran aktif dalam memilih martabatnya dengan memberikan reaksi
terhadap lingkungannya dan interaksi ini menghasilkan pola-pola perilaku yang kemudain
membentuk kepribadian. Perilaku seseorang ditentukan oleh banyak macam [engutan yang
diterima dalam situasi hidupnya.
Konseling behavioral ini berpandangan bahawa manusia itu :
• Lahir mempunyai bawaan netral
• Lahir dengan membawa kebutuhan dasar oleh interaksi dengan lingkungan
• Keperibadian manusi berkembang atas dasar interaksi dengan lingkungan
• Mempunyai tugas untuk berkembang melalui kegiatan belajar
• Manusia dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan
Manusia Sehat & Tidak Sehat Dalam Persepektif
Behavioral
Manusia sehat Manusia tidak sehat
• Dapat merespon ransangan yang ada
dilingkungan secara cepat
• Tidak berkurang dan berlebihan
bertindak untuk memenuhi kebutuhan
• Dapat mengambil keputusan sesuai
dengan masalah yang dihadapi
• Mempunyai selfcontrol yang memadai
• Tingkah laku yang tidak sesuai dengan
lingkungan
• Tingkah laku yang salah pada dasarnya
terbentuk dari cara belajar atau
lingkungan
• Tingkah laku maladatif terjadi kerana
salah faham dalam memahami kondisi
lingkungan
• Tidak mampu mengambil keputusan
yang tepat sesuai dengan lingkungan
• Tingkah laku yang tidak wajar sesuai
dengan lingkungan hingga
menimbulkan konflik dalam
lingkungan
Fungsi dan Peran Konselor
Tugas konselor Tugas konseli
• Berperan aktif dan lansung
• Memberi kekuatan pada konseli
• Harus berpatisipasi
• Mempuntai motivasi yang kuat
Yang harus dilakukan pada saat proses konseling
• Konselor memahami dan menerima konseli
• Konselor dan konseli bekerjasama
• Konselor memberi bantuan dan arah yang diinginkan konseli
Teori & Teknik Terapi
Tahap-tahap
• Melakukan assesment : 7 informasi yang perlu digali
- analisis tingkah laku
- analisis situasi
- analisis motivisonal
- analisis self control
- analisis hubungan sosial
- analisis lingkungan fisik-sosial budaya
• Menetapka tujuan : 3 fasa
- membantu konseli untuk memandang masalahatas dasar tujuan yang diinginkan
- memperhatikan tujuan konseli berdasarkan kemungkinan hambatan situasional tujuan
belajar yang dapat diterima dan dapat diukur
-memecah tujuan kepada sub-tujuan dan menyusun tujuan menjadi berurutan
• Implementasi teknik : konselor dan konseli mengimplentasi teknik-teknik konseling sesuai
dengan masalah yang dialami oleh konseli. Dalam implementasi teknik konselor
membandingkan perubahan tingkah laku antara baseline data dengan data intervensi
• Evaluasi dan pengakhiran :tingkah laku konseli digunakan sebagai dasar untuk
mengavaluasi konselor dan efektifitas tertentu dari teknik yang digunakan. Terminasi lebih
dari sekadar mengakhir konseli.
Terminasi meliputi :
- menguji konseli yang terakhir
- eksplorasi kemungkinan kebutuhan konseling tambahan
- membantu konseli mentransfer apa yang dipelajari dalam konseling tingkah laku konseli
- memberi jalan memantau secara terus menerus tingkah laku konseli
Selanjutnya konselor dan konseli mengavaliasi implementasi teknik yang telah
digunakan serta menentukan lamanya intervensi dilaksanakan sampai tingkah laku yang
diharapkan menetap.
Dalam teknik behavior tidak ada teknik yang sering digunakan, akan tetapi teknik yang kurang
baik dieleminasi dan diganti dengan teknik baru.
Teori Skinner dalam Mengontrol Perilaku
• Penegakakn Fisik
(physical restraints)
Mengantrol prilaku melalui
penegakkan fisik
• Bantuan Fisik
(physical aids)
Digunakan untuk mengontrol perilaku.
Kadang-kadang menggunakan obat untuk
mengontrol prilaku yang diinginka.n
• Mengubah
Kondisi Stimulus
(changing the
stimulus
condition)
Mengubah stimulus yang bertanggung jawab
• Memanipulasi
Kondisi Emosional
(manipulating
emotional condition)
Melakukan perubahan emosional
dalam diri kita untuk mengontrol
diri
• Melakukan Respon
Lain (permorming
alternative responses)
Melakukan prilaku yang
membawa hukuman dengan
melakukan hal lain
• Menguatkan Diri
Secara Positif
(positive self-
reinforcement)
Teknik yang digunakan untuk
mengendali perilaku yang patut
dihargai
• Menghukum Diri
Sendiri ( self
punishment)
Seseorang mungkin menghukun
diri kerana gagal mencapai
tujuan diri sendiri.
Teknik-teknik Tinggkah Laku Umum
• Skedul penguatan : Satu teknik pemberian penguatan pada klien ketika tingkah
laku baru selesai dipelajari dimunculkan oleh klien. Harus dilakukan terus menerus
hingga menjadi suatu tingkah laku perbuatan yang sudah terlekat pada diri konseli
tersebut.
• Shapping : Teknik terapi yang dilakukan dengan mempelajari tingkah laku secara
bertahap
• Ekstingsi : Teknik terapi berupa penghapusan penguatan agar tingkah laku
maladatif tidak berulang .
Teknik-teknik Tingkah Laku Spesifik
• Desentiasi sistematik : teknik yang mengarahkan konseli untuk menunjukan respon yang
tidak konsisten dengan kecemasan. Teknik ini cocok untuk menghilangkan fobia dan takut.
Prosedur pelaksanaan teknik ini
-Analisis perilaku yang menimbulakn kecemasan
-Menyusun jenjang situasi yang menimbulkan cemas dari yang kurang hingga yang paling
mencemaskn
-Memberi latihan relaksi otot yang dimulai dari lengan hingga otot kaki. Kaki klien diletakan di
atas bantalatau kain wool.secara terperinci relaksi otot dimulai dari kepala, leherbahu, lengan,
belakang, perut dan dada, dan kemudian anggota bandan bawah
-Klien diminta membayangkan situasi yang menyenagkan
-Klien disuruh memejam mata, kemudian disuruh membayangkan situasi yang kurang cemas, bila
klien sanggup tanpa cemas atau gelisah.berarti situsi dapat diatasi klien
-Bila klien cemas dan gelisah, konselor mengarah klien untuk membayangkan situasi yang
menyenangkan tadi untuk menghilangkan cemas
-Menyusun jenjang kecemasan harus konselor dan lien menulis dikertas
• Pelatihan asertivitas : teknik yang mengharuskan si klien bisa membedakan tingkah laku
agresif, pasif, serta asertif.
Pelatihan ini membantu orang – orang yang
-Tidak mampu mengungkapkan kemarahan dan perasaan tersinggung
-Menunjukkan kesopanan yang berebihan yang lebih dan selalu mendorong orang lain
medahuluinya
-Mengalami kesulitan untuk mengatakan “tidak”
-Mengalami kesulitan mengungkap efeksi dan respon positif lain
-Merasa tidak punya hak untuk memiliki perasaan dan pikiran sendiri
• Time out : teknik aversif yang sangat ringan. Apabila yang tidak diharapkan muncul maka
klien akan dipisahkan dari nilai positif dalam masa yang singkat
• Implosion & flooding : terdiri dari permunculan syimulus berkondisi secra berulang-ulang
tanpa pemberian perkuatan.
• Home work : suatu latihan rumah babi klien yang kurang mampu menyesuaikan diri terhadap
situasi tertentu.
• Pengondisian operan : tingkah laku yang paling berarti dalm kehidupan seharian mencakup
membaca, berbicara berpakaian dab sebagainya
a) Perkuatan positif
b) Pembentukan respon
c) Perkuatan intermiten
d) Penghapusan
e) Pencontohan
f) Token ekonomi :-
• - Tanda- tanda ridak kehilangan nilai intensitifnya
• - Tanda-tanda bisa mengurangi penundaan yang ada diantara tingkah laku yang layak dengan
ajaran
• -Tanda – tanda bisa digunakan sebagai pengukur yang kongkret bagi motivasi individu untuk
mengubah tingkah laku
• -Tanda tanda adalah bentuk perkuatan positif
• -Individu mempunyai kesempatan untuk memutuskan bagaimana menggunakan tanda-tanda
yang diperolehnya
• -Tanda-tanda cenderung menjabatani kesenjangan yang sering muncul di antara lembaga dan
kehidupan sehari-hari.
Sekian Terima Kasih
• Di kembangkan oleh Frederick Perls yang berbentuk terapi eksistensial yang berpijak pada premis bahawa
individu individu harus menemukan jalan hidupnya sendiri dan menerima tanggungjawab pribadi jika
mereka berharap mencapai kematangan.
• Berfokus pada apa dan bagaimana tingkah laku dan pengalaman di sini dan sekarang dengan
memadukan (mengintegrasikan) bagian bagian kepribadian yang terpecah dan tak di ketahui.
• Asumsi dasar terapi Gestalt adalah bahawa individu individu mampu menangani sendiri masalah masalah
hidupnya secara efektif.
• Tugas utama terapis adalah membantu klien agar mengalami sepenuhnya keberadaanya diri sendiri
merasakan dan mengalami saat sekarang.
• Gestalt pada dasarnya non interpretatif dan sedapat mungkin, klien menyelenggarakan terapi sendiri.
• Manusia sehat adalah yang seimbang antara
ikatan organisme dengan lingkungan
manakala manusia yang tidak sehat itu
adalah sebaliknya yang tidak mempunyai
ikatan organisme dengan lingkungan.
• Kurang berinteraksi atau menutup diri dengan lingkungan.
• Terlalu banyak memberi atau menyerap pengaruh dari orang lain.
• Keperluan atau perasaan yang tidak terpenuhi.
• Keperluan dasar yang ingin dipenuhi oleh individu mendapat
penolakan dari masyarakat.
• Terjadi pertentangan antara “topdog” (apa yang harus) dan
“underdog” (apa yang ingin) dalam diri individu.
• Pertentangan dalam diri manusia, misalnya : cinta, akriasi, dan pribadi
sosial.
• Pandangan Gestalt tentang manusia berakar pada
filsafat eksistensial dan fenomologi yang
menekankan konsep konsep seperti perluasan
kesedaran, penerimaan tanggungjawab pribadi,
kesatuan pribadi dan mengalami cara cara yang
menghambat kesedaran.
• Pandangan Gestalt juga bahawa individu memiliki
kesanggupan memikul tanggungjawab pribadi dan
hidup sepenuhnya sebagai pribadi yang terpadu.
• Disebabkan oleh masalah tertentu dalam
perkembangan, individu membentuk berbagai cara
menghindari masalah dan kerananya menemui jalan
buntu dalam pertumbuhan pribadinya.
• Bagi Perls tidak ada yang “ada” kecuali “sekarang”. Hal ini kerana masa lampau
telah pergi dan masa depan belum datanfg, maka saat sekaranglah yang penting.
• Salah satu sumbangan utama dari terapi Gestalt adalah penekanannya pada sini
dan sekarang serta pada belajar menghargai dan mengalami sepenuhnya saat
sekarang.
• Bagi Perls juga berfokus pada masa lampau di anggap sebagai suatu cara untuk
menghindari tindakan mengalami saat sekarang sepenuhnya.
• Ketika membicarakan “etos saat sekarang”, Polster dan Polster (1973)
mengembangkan tesis bahwa “kekuatan ada pada saat sekarang”. Pandangan
mereka adalah “kebenaran yang paling sulit diajarkan adalahbahawa hanya
sekaranglah yang ada dan bahawa menyimpang darinya bererti menyimpang dari
kualitas hidup yang ada pada kenyataan” (Polster dan Polster, 1973)
• Bagi banyak orang, saat sekarang kehilangan kekuatannya kerana mereka banyak
menghabiskan energy untuk meratapi kekeliruan di masa lampau dan
mengangankan kehidupan yang berbeda atau terlibat dalam penepatan penepatan
dan rencana rencana masa depan yang tak berkesudahan alih alih ber-“ada” pada
saat sekarang.
• Terapis ini membantu klien untuk membuat kontak dengan saat sekarang. Terapis ini lebih suka mengaju
pertanyaan pertanyaan “apa” dan “bagaimana” ketimbang “mengapa”.
• Dalam rangka meningkatkan kesadaran atas “saat sekarang” terapi ini melakukan dialog kala kini
(present tense) dengan melontarkan pertanyaan pertanyan seperti :
1. Apa yang terjadi sekarang ini?
2. Apa yang sedang berlangsung sekarang?
3. Apa yang sedang anda alami sekarang saat anda duduk di sana dan mencoba
berbicara?
4. Bagaimana kesadaran anda saat ini?
5. Bagaimana anda mengalami ketakutan anda sendiri saat ini?
6. Bagaimana anda mencuba menarik diri saat ini?
Apakah Sasaran
Perls?
• Sasaran Perls adalah membantu orang orang membuat hubungan
dengan pengalaman pengalaman mereka secara jelas dan segera
ketimbang semata mata berbicara tentang pengalaman itu.
• Maka seandainya klien mula berbicara tentangkesedihan,
kesakitan, atau kebingungan, terapis membut usaha usaha agar
klien mngalami kesedihan, kesakitan, dan kebingungan itu
sekarang.
• Pembicaraan tentang masalah hanya akan menjadi suatu
permainan kata tak berakhir yang menjerumus pada diskusi dan
eksplorasi yang tidak produktif atas makna makna yang
tersembunyi. Itu adalah salah satu cara menolak pertumbuhan
juga salah satu untuk menipu diiri sendiri.
• Para klien menipu diri sendiri melalui keyakinan bahawa karena
mereka menghadapi dan membicarakan masalah masalah mereka
menyelesaikan masalah masalah itu serta tumbuh sebagai
pribadi.
Apakah Masa Lampau
diabaikan oleh terapi
Gesalt?• Para terapi Gestalt tidak menaruh perhatian pada masa lampau
individu. Masa lampaun itu penting apabila dengan cara tertentu
berkitan dengan tema tema yang signifikan yang terdapat pada
fungsi individu saat sekarang.
• Apabila masa lampau itu ditangani dengan membawanya ke saat
sekarang sebanyak mungkin.
• Apabila klien berbicara tentang masa lampaunya, maka terapis
meminta klien agar membawa masa lampaunya itu kesaat
sekarang dengan menjalanunya kembali seakan akan masa
lampau itu hadir pada saat sekarang.
• Perls juga yakin bahawa orang orang cenderung bergantung pada
masa lampau untuk membenarkan ketidaksediaannya memikul
tanggungjawab atas dirinya sendiri dan atas pertumbuhannya.
Mereka melakukan permainan menyalahgunakan tanggungjawab.
• Perls juga melihat sebagian besar orang mendapat kesulitan untuk
• Dalam terapi Gestalt terdapat konsep tentng
urusan yang tak terselesai. Yakni mencakup
perasaan perasaan yang tidak terungkap seperti
dendam, kemarahan, kebencian sakit
hati,kecemasan, kedudukan, rasa berdosa, rasa
diabaikan, dan sebagainya. Meskipun tidak dapat
diungkapkan perasaan perasaan itu
diasosialisaikan dengan ingatan ingatan dan fantasi
fantasi tertentu.
• Urusan yang tak selesai itu akan bertahan sampai
ia menghadapi dan menangani perasaan perasaan
yang tak terungkap itu.
Menurut Polster dan Polster, terdapat dua
kutub penghalang yang menghabat proses
• Obsesi atau kompulsi yang mengarah pada suatu
keperluan yang kaku untuk menyelesaikan urusan
yang tak selesai.
• Pengalaman belalang yang fokusnya begitu cepat
berlalu sehingga penyelesaiannya menjadi terhambat.
PROSES
TERAPEUTEK
Apakah Tujuan
Terapi Gestalt?
• Tujuan terapi Gestalt bukanlah penyesuaian terhadap
masyarakat. Perls mengingatkan bahawa kepribadian dasar pada
zaman kita adalah nneurotik sebab menurut keyakinannya, kita
hidup di masyarakat yang tidak sihat. Menurut Perls, kita bisa
memilih menjadi bagian dari ketidaksihatan kolektif dan atau
menghadapi risiko menjadi tidak sihat.
• - Tujuan terapi selanjutnya adalah membantu klien agar menemui
pusat dirinya, Perls mengatakan “jika anda berpusat kepada pada
diri anda sendiri, maka anda tidak harus disesuaikan lagi, maka
apapun yang lewat dan diasimilasi oleh anda, anda bisa
memahaminya dan anda berhubungan dengan apapun yang
terjadi”.
Apakah Sasaran
Gestalt?
Gestalt mempunyai dua sasaran penting yang
berbeda :
1. sasaran dasar adalah menantang klien agar
berpindah dari “didukung oleh lingkungan”
kepada “didukung oleh diri sendiri” hal ini
kerana keranakebanyakan klien lebih banyak
bergantung kepada orang lain daripada diri
sendiri.
2. Pencapaian kesedaran. Pencapaian
kesadaran adalah pencapaian kesadaran pada
diri sendiri. Tanpa kesedaran, klien tidak
memiliki alat untuk mengubah kepribdiannya.
Dengan kesadaran klien sanggup untuk
Fungsi Dan Peran
Terapis
• Terapi Gestalt difokuskan pada perasaan
perasaan klien, kesadaran atas saat sekarang,
pesan pesan tubuh, dan penghambatan
penghambatan kesadaran. Ajaran Perls
adalah “kosongkan pikiran anda dan capailah
kesedaran”
• Terapai Gestalt juga berhubung dengan hal
yang jelas dan orang neurotik tidak mampu
melihat hal yang jelas.
• Maka tugas atau peran terapis adalah untuk
gagasan atau fungsi terapis dalam bentu
terapeutik
• Perls menyatakan bahawa sasaran terapis adalah kematangan klien dan
pembongkaran “hambatan hambatan yang mengurangi kemampuan klien
berdiri di atas kaki sendiri”.
• Gestalt juga memberi perhatian kepada Bahasa tubuh kliennya. Isyarat
isyarat nonverbal dari klien menghasilkan informasi yang kaya bagi
terapis, sebab isyarat isyarat itu sering “mengkhianati” perasaan
perasaan klien, yang klien sendiri tidak menyadarinya. Perls juga
menyatakan bahawa postur, gerakan gerakan, mimik muka, keraguan
dan sebagainya dapat menceritakan kisah yang sesungguhnya.
Apakah Hubungan Terapis
Dengan Klien?
• Terapi Gestalt yang efektif melibatkan hubungan
pribadi ke pribadi antara terapis dengan klien.
Kesedaran dan persepsi persepsi terapis menjadi
latar belakang, sementara kesedaran dan reaksi
reaksi klien membentuk bagian muka proses
terapi.
• Paling penting adalah terapis secara aktif berbagai
persepsi persepsi dan pengalaman pengalaman
saat sekarang ketika dia menghadapi klien di sini
dan sekarang.
• Terapis memberikan umpan halik, terutama yang
berkaitan dengan apa yang dilakukan oleh klien
melalui tubuhnya. Umpan balik memberikan alat
kepada klien untuk mengembangkan kesadaran
atas apa sesungguhnya mereka lakukan.
• Terapis harus menghadapi klien dengan reaksi
Teknik Teknik
Terapi Gestalt
Terapi Gestalt lebih dari sekadar sekumpulan teknik
atau “permainan-permainan”.apabila interaksi pribadi
antara terapis dan klien merupakan inti dari proses
terapeutik, teknik teknik bissa berguna sebagai alat
untuk membantu klien guna memperoleh kesedaran
inkonsistensi inkonsistensi dan dikotomi dikotomi, dan
menebus jalan buntu yang menghambat penyelesaian
urusan yang tak terselesai. Teknik teknik terapi
Gestalt yang digunakan sesuai dengan gaya pribadi
terapis.
Permainan permainan
dialog
• Tujuan dari terapi Gestalt adalah mengusahakan
fungsi yang terpadu dan penerimaan atas aspek
aspek kepribadian yang dicoba dibuang atau
diingkari. Yang paling utama adalah pemisahan
“top dog” dan “underdog” itu.
• “Top Dog” adalah adil, moralistic, menuntut,
berlaku sebagai majikan, dan manipulative. Ia di
ibaratkan “orang tua yang kritis” yang mengusik
dengan kata kata “harus” dan “sewajibnya” serta
memanipulasi dengan ancaman ancaman
bencana.
• “Underdog”adalah memanipulasi dengan
memainkan peran sebagai korban, defensive,
Berkeliling adalah satu latihan terapi
Gestalt di mana klien diminta untuk
berkeliling ke anggota anggota
kelompoknya dan berbicara atau
melakukan sesuatu dengan setiap
anggota itu. Maksud teknik ini
adalah untuk menghadapi,
Dinamika proyeksi terdiri atas seseorang melihat pada
orang lain hal hal yang justeru ia tidak mau
melihatnya dan menerimanya pada diri sendiri. Orang
bissa menguras banyak energy untuk mengingkari
perasaan perasaannya sendiri dan untuk mengalihkan
motif motif dirinya pada orang lain.
Gejala gejala dan tingkah laku
tertentu seringkali merepresentasikan
pembalikan impuls impuls yang
mendasari atau yang laten. Jadi,
terapis bisa meminta klien yang
mengaku menderita inhibisi inhibisi
yang kuat dan rasa malu yang
Menurut Perls, banyak pemikiran kita yang
merupakan pengulangan. Dalam fantasi,
kita mengulang ulang peran yang kita
anggap masyarakat mengharapkan kita
memainkannya. Ketika tiba saat
menampilkannya kita mengalami demam
panggung atau kecemasan, yakni kita takut
tidak mampu memainkan peran kita itu
dengan baik. Pengulangan internal
Permainan ini berhubungan dengan konsep
peningkatan kesedaran atas tanda tanda dan isyarat
isyarat halus yang dikirimkan oleh seseorang melalui
Bahasa tubuh. Gerakan gerakan, sikap sikap badan,
dan mimik muka bisa mengomunikasikan makna makna
yang penting. Begitu pula isyarat isyarat yang tidak
lengkap. Klien diminta untuk melebih lebihkan gerakan
gerakan atau mimic muka secara berulang ulang yang
biassanya mengintensifkan perasaan yang berpaut
pada tingklah laku dan membuat makna bagian dalam
menjadi lebih jelas.
Tetap Dengan Perasaan
Teknik ini bisa digunakan pada saat klien
menunjukkan pada perasaan atau suasana
hati yang tidak menyenangkan yang ia
sangat ingin menghindarinya. Terapis
mendesak klien untuk tetap dengan atau
menahan perasaan yang ia ingin
menghindarinya itu.
• Terapi Gestalt adalah suatu pendekatan konfrontif dan aktif.
• Terapi Gestalt menangani masa lampau dengan membawa aspek aspek masa lampau
yang releven ke saat sekarag.
• Terapi Gestalt mengghairahkan hubungan dan pengungkapan perasaan perasaan
langsung, dan menghindari intelektualisasi abstrak tentang masalah masalah klien.
• Terapi Gestalt memberikan perhatian terhadap pesan pesan nonverbal dan pesan
pesan tubuh.
• Terapi Gestalt menolak mengakui ketidakberdayaan sebagai alasan untuk tidak
berubah.
• Terapi Gestalt meletakkan penekanan pada klien untuk menemukan makna maknanya
sendiri dan membuat penafsiran penafsiran sendiri.
Pendekatan Gestalt
Terhadap Kerja Mimpi
• Terapi Gestalt tidak menafsirkan dan menganalisis mimpi membawa
kembali mimpi dan menghidupkan kembali mimpi seakan akan mimpi itu
berlangsung sekarang.
• Mimpi tidak dibicarakan sebagai suatu kejadian yang berlalu tetapi
sebagai suatu yang terjadi sekarang dan pemimpi yang menjadi bagian
dari mimpinyang dialaminya.
• Mimpi mimpi adalah membuat daftar dari segenap rincian mimpi,
mengingat orang orang, kejadian, dan suasana hati dalam mimpi, dan
kemudian menjadi bagian dari mimpi dengan jalan mentranformasikan
diri, bertindak sepenuh mungkin, dan menciptakan dialog.
• Konsep proyeksi adalah dominan dalam teori Perls tentang formasi mimpi.
Menurut Perls, setiap orangf dan setiap objek yang ada dalam mimpi
mempresentasikan aspek yang diproyeksikan oleh pemimpi.
• Perls tidak mentafsirkan mimpi mimpi, tidak memainkan permainan
permainan teka teki intelektual,juga tidak menceritakan kepada klien
makna mimpi mimpinya, membawa kembali mimpi kedalam kehidupan
saat sekarang, dan menghidupkan mimpi seakan akan mimpi itu
berlangsung sekarang.
• Menurut Perls, mimpi adalah ungkapan yang paling spontan, dari
keberadaan manusia. Mimpi mempresentasikan situasi yang tidak tuntas,
tetapi lebih dari sekadar suatu situasi yang tidak tuntas atau hasrat yang
tidak dipenuhi.
• Setiap mimpi mengandungi pesasn eksistensial tentang diri seseorang
dan perjuangan yang dialaminya sekarang.. segala hal bisa ditemukan
Penerapan Dalam Terapi
Individual Dan Kelompok
• Terapi Gestalt bisa diterapkan dengan berbagai cara,
baik dalam setting individual maupun dalam setting
kelompok. Dalam konseling, terapi Gestalt bisa
diterapkan dalam gaya Gestalt terbatas
dimanainteraksi klien dengan terapis bertaraf
minimal.
• Terapis bisa menyarankan percobaan percobaan guna
membantu klien dalam memperoleh focus yang lebih
tajam kepada apa yang dilakukannya sekarang. Akan
tetapi terapis juga membawa reaksi reaksinya
kedalam dialog, dan kerananya dia lebih dari sekadar
pengarah terapi individual.
• Dalam setting kelompok pun prektek terapi Gestalt
bissa mengambil bentuk murni atau sebagai
alternative, mendorong para anggota untuk secara
• Terapi Gestalt adalah suatu terapi eksistensial yang
menekankan kesedaran disini dan sekarang. Focus utamanya
adalah pada apa dan bagaimananya tingkah laku dan peran urusan
yang tidak selesai dari masa lampau yang menghambat
kemaamouan individu untuk bisa berfungsi secara efektif.
• Konsep konsep utamanya mencakup penerimaan tanggungjawab
pribadi, hidup pada saat sekarang, pengalaman langsung yang
merupakan kebalikan dari membicarakan pengalaman pengalaman
secara abstrak penghindaran diri urusan yang tidak selesai dan
oenembusan jalan buntu.
• Sasaran terapeutik utamanya adalah menantang klien untuk
beralih dari dukungan lingkungan kepada dukungan diri. Terapis
membantu klien agar mengalami lebih penuh segenap
perasaannya dan ini memungkinkan klien mampu membuat
penafsiran penafsiran sendiri.
• Teknik teknik Gestalt sering digunakan dalam menangani klien,
baik terapi individual maupun dalam terapi kelompok.
Kekurangan Kekurangan
Terapi Gestalt
• Gestalt tidak berlandaskan suatu teori yang kukuh.
• Terapi Gestalt cenderung anti intelektual dalam arti kurang
memperhitungkan faktor factor kongnitif.
• Secara filosofis sudah terdapat bahaya yang nyata dalam
gaya hidup “aku mengerjakan urusanku dan kamu
mengerjakan urusanmu”
• Terdapat bahaya yang nyata bahwa terapis yang menguasai
teknik teknik Gestalt akan menggunakannya secara
mekanis sehingga terapis sebagai pribadi tetap tersembunyi.
• Terapi Gestalt bisa menjadi berbahaya kerana memili
kekuatan untuk memanipulasi klien melalui teknik teknik
yang digunakannya.
Disusun Oleh :
• Siti Nur Afifah (B73214055)
• Silvia Maulidatus SH (B73214080)
• Alvy Hasniah Ramadhani (B93214097)
• Richatul Mukaroma (B93214109)
Hakikat Manusia Sehat
. C. Maninger
• keefektifan dan kebahagiaan
maksimum
• saling menghormati
• intelegensi yang siap
• mampu memahami dirinya
• disposisi bahagia
H.B. English
• semangat hidup
• mengaktualisasikan diri
• pribadi positif
Hakikat manusia sehat
Kilander
• kematangan emosional
• menerima realitas
• bersosialisasi tinggi
Berdasarkan Realitas
• sifat rasional
• individu yang positif
• individu yang selalu
berkembang
• bersosialisasi tinggi
• merealisasikan aktivitas
hidupnya
Hakikat manusia Tidak Sehat
Secara Umum
• abnormal
• kurang optimal
• gangguan mental
Yahoda
• abnormal
• maladaptif
• mental tidak kuat
Hakikat Manusia Tidak Sehat
Berdasarkan Realitas, meliputi :
1. sulit memahami dirinya sendiri
2. komunikasi tidak irasional
3. sulit meneriama realitas
4. kecemasan dan ketakutan berlebihan
Karakteristik Manusia Sehat
Kematangan emosional
• disiplin diri
• determinasi
• kemandirian
Kemampuan melihat realitas
• orientasi bukan pada
dirinya
• memiliki rencana yang tepat
• kuat dalam menghadapi
masalah
• mampu memahami
kekurangan dirinya
Karakteristik Manusia Tidak Sehat
A. Demage (kerusakan)
• kejenuhan
• individualis
• kekeslan
• ketidaknyamanan
Perasaan individual menderita
• sakit hati
• depresi
Karakteristik Manusia Sehat
Kemampuan untuk bersama
dan bekerja sama
• menyesuaikan dengan
lingkungan sosial
• kematangan emosional
Filsafat Hidup
• mengetahui tujuan hidup
• berpedoman pada nilai dan
norma
• memiliki sence of humar
Karakteristik Manusia Tidak Sehat
Demage (Kerusakan)
• Kejenuhan
• Individualis
• Kekesalan
• Ketidaknyamanan
Ketakuatan yang berlebihan
• fobia
• trauma
Perasaan Individual Menderita
• Sakit hati
• Depresi
Skizofren
• kehilangan sentuhan
realistis
• bertindak tanpa berfikir
Fungsi dan Peran Konselor bagi
Manusia Sehat
Peran Konselor
Realitas
• Memberikan solusi yang
tepat
• Membantu memahami dari
konseli
• Mengubah pandangan
konseli secara realistis
Secara Umum
• Membantu klien
• Memberikan terapi
• Memberi soslusi yang tepat
• Memberikan informasi
Glasser
• Membantu klien
• Memberikan terapi
Fungsi Konselor
Secara umum
• Pembimbing
• pengarah
Realitas
• Dunia pendidikan
• Dunia kriminal
• Dunia kepemimpinan
Glasser
• Sebagai guru
• Sebagai penganalisis
• Pembuat kontrak
Teori dan Tehnik Konseling
Teori
• terapi relitas menolak konsep
tentang penyakit mental
• terapi realitas berfokus pada
saat sekarang
• menekankan pertimbangan nilai
• tidak menekankan transverensi
• terapi realitas menekankan
aspek kesadaran
• menekankan tanggung jawab
• terapi realitas menghapus
hukuman
Tehnik
• terlibat dalam permainan peran
dengan klien
• menggunakan humor
• mengonfrontasikan klien dan
menolak alasan dari klien
• merumuskan rencana tindakan
secara spesifik
• bertindak sebagai guru
• memasang batas-batas dan
menyusun situasi terapi
• menggunakan terapi kejutan
verbal
• melibatkan diri dengan klien untuk
mencari kehidupan yang lebih
efektif
KELOMPOK 9
KONSEP PENDEKATAN
MENURUT TEORI
ADLER
NAMA KELOMPOK
• RISA RESITA
• KHOIRUL ANAM
• NOVITA YULI NURMAYATI
• NURUL FAIZAH
Hakikat Manusia
Ciptaan tuhan yang paling indah
dan paling tinggi derajatnya
Manusia
Sehat Tidak sehat
Manusia Sehat
Orang yang dapat
membebaskan dirinya dari
kenyataan yang ada dalam
kehidupannya
Mekanis-
me
Pertahana
n
Fiksasi
Proyeksi Isolasi
Rasionalisasi
Regresi Transkulpasi
• Menempetkan sifat
sifat batin sendiri
atau rasa yang
timbul tidak sadar
Proyeksi
• Berhenti pada fase
perkembangan
tertentu yang sudah
ditinggalkan
Fiksasi
•Kembali
kefase yang
telah
ditinggalkan
Lanjutan
Isolasi
Menyisihkan
sesuatu yang tidak
penting
Rasionalisasi
memberikan alasan
yang rasional kepada
suatu kejadian
Transkulpasi
Mengkambing
hitamkan pihak lain
Manusia Tidak Sehat
Adalah manusia yang kurang memiliki
ketidak sadaran.
Ketidak sadaran dibagi menjadi
• Ketidak sadaran
pribadi1
• Ketidak sadaran
kolektif2
Fungsi Konselor
• Fungsi adalah hal-hal yang harus dilakukan
seorang konselor dalam menjalani profesinya.
• Fungsi konselo menurut Adler,
Membantu
klien
menyadari
kekuatan
mereka sendiri
Menemukan
hal-hal apa
yang
merintangi
mereka
Memperjelas
pribadi seperti
apa yang
mereka
harapkan
Memberikan
umpan balik
yang jujur
Peran Konselor
Peran adalah apa yang diharapkan dari posisi yang dijalani
seorang konselor
Peran konselor menurut adler
 sebagai konselor
 Sebagai konsultan
 Sebagai agen pengubah
 Sebagai agen prevensi
 Sebagai manajer
 Sebagai memutuskan dan memikirkan rencana perubahan
Teknik yang Digunakan Menurut Adler
• Individualitas sebagai pokok persoalan
• Pandanganteologis
• Dorongan pokok
• Rasa rendah diri
• Gaya hidup
• Diriyang kreatif

More Related Content

What's hot

Makalah psikoanalisa
Makalah psikoanalisaMakalah psikoanalisa
Makalah psikoanalisapsepti22
 
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Dina Haya Sufya
 
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusiaPandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusiaLia Oktafiani
 
transactional analysis/ ERIC BERNE
 transactional analysis/ ERIC BERNE transactional analysis/ ERIC BERNE
transactional analysis/ ERIC BERNEzakwan azhar
 
Makalah model model konseling 1 eksistensial humanistik
Makalah model model konseling 1 eksistensial humanistikMakalah model model konseling 1 eksistensial humanistik
Makalah model model konseling 1 eksistensial humanistikDevi novianti
 
Psikoanalisis shamil
Psikoanalisis shamilPsikoanalisis shamil
Psikoanalisis shamilShamil Damai
 
Abnormal psychology (psikologi bilazim)
Abnormal psychology (psikologi bilazim)Abnormal psychology (psikologi bilazim)
Abnormal psychology (psikologi bilazim)Muhammad Nasrullah
 
Eksistensial humanistik
Eksistensial humanistikEksistensial humanistik
Eksistensial humanistikIrfany Ipang
 
terapi psikoanalitik
terapi psikoanalitikterapi psikoanalitik
terapi psikoanalitikzakwan azhar
 
Pemeriksaan psikiatri
Pemeriksaan psikiatriPemeriksaan psikiatri
Pemeriksaan psikiatrifikri asyura
 
Carl roger sp
Carl roger  spCarl roger  sp
Carl roger spBen PHu
 
Kesihatan mental dari perspektif Islam
Kesihatan mental dari perspektif IslamKesihatan mental dari perspektif Islam
Kesihatan mental dari perspektif IslamAdamRomzi
 
Teori Psikoanalisa islam
Teori Psikoanalisa islamTeori Psikoanalisa islam
Teori Psikoanalisa islamRatih Aini
 
psikiatri pengantar 2
psikiatri pengantar 2psikiatri pengantar 2
psikiatri pengantar 2fikri asyura
 
PSV 3107 - Teori Psikoanalitik
PSV 3107 - Teori PsikoanalitikPSV 3107 - Teori Psikoanalitik
PSV 3107 - Teori Psikoanalitikartventure ipkt
 
teori analisis transaksional
teori analisis transaksionalteori analisis transaksional
teori analisis transaksionalmankoma2013
 
Pendekatan Konseling Psikoanalisis
Pendekatan Konseling PsikoanalisisPendekatan Konseling Psikoanalisis
Pendekatan Konseling PsikoanalisisLanggeng Prayogo
 

What's hot (20)

Makalah psikoanalisa
Makalah psikoanalisaMakalah psikoanalisa
Makalah psikoanalisa
 
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
 
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusiaPandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
 
transactional analysis/ ERIC BERNE
 transactional analysis/ ERIC BERNE transactional analysis/ ERIC BERNE
transactional analysis/ ERIC BERNE
 
Makalah model model konseling 1 eksistensial humanistik
Makalah model model konseling 1 eksistensial humanistikMakalah model model konseling 1 eksistensial humanistik
Makalah model model konseling 1 eksistensial humanistik
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
 
Psikoanalisis
PsikoanalisisPsikoanalisis
Psikoanalisis
 
Psikoanalisis shamil
Psikoanalisis shamilPsikoanalisis shamil
Psikoanalisis shamil
 
Abnormal psychology (psikologi bilazim)
Abnormal psychology (psikologi bilazim)Abnormal psychology (psikologi bilazim)
Abnormal psychology (psikologi bilazim)
 
Eksistensial humanistik
Eksistensial humanistikEksistensial humanistik
Eksistensial humanistik
 
terapi psikoanalitik
terapi psikoanalitikterapi psikoanalitik
terapi psikoanalitik
 
Pemeriksaan psikiatri
Pemeriksaan psikiatriPemeriksaan psikiatri
Pemeriksaan psikiatri
 
Carl roger sp
Carl roger  spCarl roger  sp
Carl roger sp
 
Kesihatan mental dari perspektif Islam
Kesihatan mental dari perspektif IslamKesihatan mental dari perspektif Islam
Kesihatan mental dari perspektif Islam
 
Teori Psikoanalisa islam
Teori Psikoanalisa islamTeori Psikoanalisa islam
Teori Psikoanalisa islam
 
psikiatri pengantar 2
psikiatri pengantar 2psikiatri pengantar 2
psikiatri pengantar 2
 
PSV 3107 - Teori Psikoanalitik
PSV 3107 - Teori PsikoanalitikPSV 3107 - Teori Psikoanalitik
PSV 3107 - Teori Psikoanalitik
 
teori analisis transaksional
teori analisis transaksionalteori analisis transaksional
teori analisis transaksional
 
Psikologi Umum
Psikologi UmumPsikologi Umum
Psikologi Umum
 
Pendekatan Konseling Psikoanalisis
Pendekatan Konseling PsikoanalisisPendekatan Konseling Psikoanalisis
Pendekatan Konseling Psikoanalisis
 

Viewers also liked

keterampilan konseling
keterampilan konselingketerampilan konseling
keterampilan konselingJoni Iswanto
 
Teknik konseling
Teknik konselingTeknik konseling
Teknik konselingdrdr013
 
power point"teknik konseling behavior"
power point"teknik konseling behavior"power point"teknik konseling behavior"
power point"teknik konseling behavior"khomisah
 
Konsep dasar konseling
Konsep dasar konselingKonsep dasar konseling
Konsep dasar konselingnovi damayanti
 
Model-Model BK, Bimibngan , Pendekatan dan Pola 17 Plus
Model-Model BK, Bimibngan , Pendekatan dan Pola 17 Plus Model-Model BK, Bimibngan , Pendekatan dan Pola 17 Plus
Model-Model BK, Bimibngan , Pendekatan dan Pola 17 Plus Avidia Sarasvati
 
TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK
TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BKTABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK
TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BKrina_nurjanah96
 
Konselor Sebaya (PIK-Remaja)
Konselor Sebaya (PIK-Remaja)Konselor Sebaya (PIK-Remaja)
Konselor Sebaya (PIK-Remaja)Rajabul Gufron
 
User Acceptance of Information Technology
User Acceptance of Information TechnologyUser Acceptance of Information Technology
User Acceptance of Information TechnologyPC LO
 
Ppt Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosial
Ppt Psikoanalisa dan Teori Belajar SosialPpt Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosial
Ppt Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosialibnujabe
 
Attitudes and the Theory of Planned Behaviour Applied to Leisure
Attitudes and the Theory of Planned Behaviour Applied to LeisureAttitudes and the Theory of Planned Behaviour Applied to Leisure
Attitudes and the Theory of Planned Behaviour Applied to LeisureNicole Jensen
 
Theory of Planned Behavior
Theory of Planned BehaviorTheory of Planned Behavior
Theory of Planned Behaviormankoma2013
 
Theory of Planned Behavior
Theory of Planned BehaviorTheory of Planned Behavior
Theory of Planned Behaviorkrissyk
 

Viewers also liked (15)

keterampilan konseling
keterampilan konselingketerampilan konseling
keterampilan konseling
 
Teknik konseling
Teknik konselingTeknik konseling
Teknik konseling
 
power point"teknik konseling behavior"
power point"teknik konseling behavior"power point"teknik konseling behavior"
power point"teknik konseling behavior"
 
DASAR-DASAR KONSELING
DASAR-DASAR KONSELINGDASAR-DASAR KONSELING
DASAR-DASAR KONSELING
 
Konsep dasar konseling
Konsep dasar konselingKonsep dasar konseling
Konsep dasar konseling
 
Model-Model BK, Bimibngan , Pendekatan dan Pola 17 Plus
Model-Model BK, Bimibngan , Pendekatan dan Pola 17 Plus Model-Model BK, Bimibngan , Pendekatan dan Pola 17 Plus
Model-Model BK, Bimibngan , Pendekatan dan Pola 17 Plus
 
TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK
TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BKTABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK
TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK
 
Konselor Sebaya (PIK-Remaja)
Konselor Sebaya (PIK-Remaja)Konselor Sebaya (PIK-Remaja)
Konselor Sebaya (PIK-Remaja)
 
Generasi Berencana
Generasi BerencanaGenerasi Berencana
Generasi Berencana
 
User Acceptance of Information Technology
User Acceptance of Information TechnologyUser Acceptance of Information Technology
User Acceptance of Information Technology
 
Ppt Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosial
Ppt Psikoanalisa dan Teori Belajar SosialPpt Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosial
Ppt Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosial
 
5.pengenalan teori kaunseling
5.pengenalan teori kaunseling5.pengenalan teori kaunseling
5.pengenalan teori kaunseling
 
Attitudes and the Theory of Planned Behaviour Applied to Leisure
Attitudes and the Theory of Planned Behaviour Applied to LeisureAttitudes and the Theory of Planned Behaviour Applied to Leisure
Attitudes and the Theory of Planned Behaviour Applied to Leisure
 
Theory of Planned Behavior
Theory of Planned BehaviorTheory of Planned Behavior
Theory of Planned Behavior
 
Theory of Planned Behavior
Theory of Planned BehaviorTheory of Planned Behavior
Theory of Planned Behavior
 

Similar to Teori dan tehnik konseling b4

Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptx
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptxBahan Ajar Psikologi Kristen.pptx
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptxBambangCiptoUtomo
 
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUMPENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUMFitriAmaliyah
 
Terapi realiti (1) [autosaved]
Terapi realiti (1) [autosaved]Terapi realiti (1) [autosaved]
Terapi realiti (1) [autosaved]ShahrulKamaruddin1
 
Makalah psikologi humanistik memandang hakikat manusia
Makalah psikologi humanistik memandang hakikat manusiaMakalah psikologi humanistik memandang hakikat manusia
Makalah psikologi humanistik memandang hakikat manusiaJuwita Yulianto
 
Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwa
Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwaKonsep dasar keperawatan kesehatan jiwa
Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwaZha Sarimurni
 
Eksistensial humanistik
Eksistensial humanistikEksistensial humanistik
Eksistensial humanistikDevi novianti
 
L o g o t e r a p i
L o g o t e r a p iL o g o t e r a p i
L o g o t e r a p iAmy Puspita
 
BAHAN KULIAH 1.. Perilaku Dari Berbagai Sudut Pandang.pptx
BAHAN KULIAH 1.. Perilaku Dari Berbagai Sudut Pandang.pptxBAHAN KULIAH 1.. Perilaku Dari Berbagai Sudut Pandang.pptx
BAHAN KULIAH 1.. Perilaku Dari Berbagai Sudut Pandang.pptxAnnisaNovita6
 
terapi realiti / WILLIAM GLASSER M.D
terapi realiti / WILLIAM GLASSER M.Dterapi realiti / WILLIAM GLASSER M.D
terapi realiti / WILLIAM GLASSER M.Dzakwan azhar
 
Makalah Model Keperibadian Sehat
Makalah Model Keperibadian SehatMakalah Model Keperibadian Sehat
Makalah Model Keperibadian SehatYudiSiswanto5
 
Pp ki iv ~ teori kepribadian edit
Pp ki iv ~ teori kepribadian   editPp ki iv ~ teori kepribadian   edit
Pp ki iv ~ teori kepribadian editJumari Awi
 
Manusia dalam Pandangan Psikologi
Manusia dalam Pandangan PsikologiManusia dalam Pandangan Psikologi
Manusia dalam Pandangan PsikologiMelkiasAdu
 
Paper dokmatika III
Paper dokmatika IIIPaper dokmatika III
Paper dokmatika IIIMelkiasAdu
 

Similar to Teori dan tehnik konseling b4 (20)

Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptx
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptxBahan Ajar Psikologi Kristen.pptx
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptx
 
TEORI REALITI
TEORI REALITITEORI REALITI
TEORI REALITI
 
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUMPENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
 
Terapi realiti (1) [autosaved]
Terapi realiti (1) [autosaved]Terapi realiti (1) [autosaved]
Terapi realiti (1) [autosaved]
 
BIMBINGAN DAN KAUSELING
BIMBINGAN DAN KAUSELINGBIMBINGAN DAN KAUSELING
BIMBINGAN DAN KAUSELING
 
Makalah psikologi humanistik memandang hakikat manusia
Makalah psikologi humanistik memandang hakikat manusiaMakalah psikologi humanistik memandang hakikat manusia
Makalah psikologi humanistik memandang hakikat manusia
 
Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwa
Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwaKonsep dasar keperawatan kesehatan jiwa
Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwa
 
Eksistensial humanistik
Eksistensial humanistikEksistensial humanistik
Eksistensial humanistik
 
Psikologi Umum
Psikologi UmumPsikologi Umum
Psikologi Umum
 
P S I K O L O G I U M U M
P S I K O L O G I  U M U MP S I K O L O G I  U M U M
P S I K O L O G I U M U M
 
L o g o t e r a p i
L o g o t e r a p iL o g o t e r a p i
L o g o t e r a p i
 
BAHAN KULIAH 1.. Perilaku Dari Berbagai Sudut Pandang.pptx
BAHAN KULIAH 1.. Perilaku Dari Berbagai Sudut Pandang.pptxBAHAN KULIAH 1.. Perilaku Dari Berbagai Sudut Pandang.pptx
BAHAN KULIAH 1.. Perilaku Dari Berbagai Sudut Pandang.pptx
 
terapi realiti / WILLIAM GLASSER M.D
terapi realiti / WILLIAM GLASSER M.Dterapi realiti / WILLIAM GLASSER M.D
terapi realiti / WILLIAM GLASSER M.D
 
Makalah Model Keperibadian Sehat
Makalah Model Keperibadian SehatMakalah Model Keperibadian Sehat
Makalah Model Keperibadian Sehat
 
Pp ki iv ~ teori kepribadian edit
Pp ki iv ~ teori kepribadian   editPp ki iv ~ teori kepribadian   edit
Pp ki iv ~ teori kepribadian edit
 
Manusia dalam Pandangan Psikologi
Manusia dalam Pandangan PsikologiManusia dalam Pandangan Psikologi
Manusia dalam Pandangan Psikologi
 
Paper dokmatika III
Paper dokmatika IIIPaper dokmatika III
Paper dokmatika III
 
PENDEKATAN HUMANISTIK
PENDEKATAN HUMANISTIKPENDEKATAN HUMANISTIK
PENDEKATAN HUMANISTIK
 

Teori dan tehnik konseling b4

  • 2.
  • 3. HAKIKAT MANUSIA DALAM PERSPEKTIK PSIKOANALISA Hakikat manusia Menurut Para ahli Psikoanalisa: 1. Sigmun Freud - Jiwa manusia ibarat gunung es - Sifat manusia pada dasarnya adalah pesimistik, deterministik, mekanistik dan reduksionistik - Manusia dideterminasi oleh kekuatan-kekuatan irasional, motivasi-motivasi tak sadar, kebutuhan-kebutuhan dan dorongan-dorongan biologis dan naluriah, dan oleh peristiwa-peristiwa psikoseksual yang terjadi selama lima tahun pertama dari kehidupan - tujuan segenap kehidupan adalah kematian
  • 4. 2. Carl Jung - Tingkatan psikologis manusia: Tipe berpikir, tipe perasa, tipe pengecap, tipe intuitif - Tipe kepribadian manusia ada 4: Kepribadian yang rasional, Kepribadian yang intuitif, Kepribadian emasionil, Kepribadian yang sensitif..
  • 5. 3. Alfred Adler - manusia dimotivasi terutama oleh dorongan-dorongan sosial - Pusat kepribadian adalah kesadaran, bukan ketaksadaran - Manusia adalah tuan, bukan korban dari manusia itu sendiri.
  • 6. Aspek Psikoanalis : a) Sebagi metode penelitian proses psikis b) Sebagai suatu teknik untuk mengobati gangguan- gangguan psikis c) Sebagai teori kepribadian LANJUTANNYA
  • 7. 1. •Prinsip konstansi 2. •Prinsip Kesenangan 3. •Prinsip Realitas Prinsip Psikoanalisis
  • 8. 1. Kesehatan mental diartikan sebagai suatu kondisi, suatu keadaan mental-emosional. 2. Kesehatan mental diartikan sebagai suatu ilmu baru yang membahas bagaimana manusia menghadapi kesulitan hidup dan berusaha mengatasinya, sambil menjaga kesejahteraannya. 3. Kesehatan mental diartikan sebagai suatu bidang kegiatan yang mencakup usaha pembinaan kesehatan mental, pengobatan dan pencegahan, serta rehabilitasi gangguan kesehatan mental. 4. Kesehatan mental diartikan sebagai suatu gerakan yang sekarang menyebar kemana-mana dan bertujuan memberitahukan kepada seluruh dunia bahwa masalah kesehatan mental perlu diperhatikan sepenuhnya oleh semua kalangan.
  • 9. TUJUAN KESEHATAN MENTAL 1. Mencegah gangguan mental melalui pengertian, pemahaman tentang hubungan yang ada antara perkembangan kepribadian yang wajar dan pengalaman hidup. 2. Pemeliharaaan kesehatan jiwa pada pribadi dan kelompok 3. Penemuan dan penggunaan cara-cara terapeutik untuk menyembuhkan gangguan mental/penyakit jiwa .
  • 10. karakteristik kesehatan mental dari beberapa ahli teori kepribadian
  • 11. b. Model Rogers (orang yang berfungsi sepenuhnya)
  • 12.
  • 13. Dahler (1983) tanda-tanda kepribadian yang kurang sehat adalah : a.Tak mampu melakukan persahabatan, mengisolasi diri b.Penyangkalan terhadap nama, asal-usul, suku bangsa, masa lampau c.Daya konsentrasi buyar, ketekunan dalam bekerja hancur, terlalu banyak melamun d.Tak mampu memperjuangka diri, bahkan kadang- kadang timbul keinginan untuk mengakhiri hidup, bertalian dengan kebosanan hidup e.Sifat ingin membalas dendam.
  • 14. Menurut Allport perbedaan manusia sehat dan tidak sehat adaah: a.Orang yang sehat secara psikologis mampu memperlihatkan keintiman (cinta) terhadap orang lain, baik itu otang tua, anak, partner dan teman akrab. Sedangkan orang yang tidak sehat harus menerima cinta jauh lebih banyak daripada kemampuan mreka memberi cinta. b.Orang yang sehat mampu menerima kelemahan-kelemahan manusia dan mengetahui bahwa dia memiliki kelemahankelemahan yang sama. Akan tetapi, orang yang tidak sehat bersifat tidak sabar dan tidak mampu memahami sifat universal dari pengalaman-pengalaman dasar manusia.
  • 15. c)Orang yang sehat belajar menghadapi ketakutan-ketakutan hidup, mereka mrasa kurang terancam dan dapat menanggulangi perasaan tersebut lebih baik dari pada orang-orang tidak sehat. d)Orang yang sehat memandang dunia secara objektif. Sedangkan orang yang tidak sehat kerap kali harus merubah realitas supaya membuatnya sesuai dengan keinginan-keinginan, kebutuhan- kebutuhan, dan ketakutan-ketakutan mereka sendiri. e)Orang yang sehat mencapai suatu tingkat pemahman diri yang lebih tinggi dari pada orang-orang yang tidak sehat. Orang yang sehat memiliki dorongan untuk melihat kedepan dari pada orang yang tidak sehat.
  • 16. FUNGSI DAN PERAN KONSELOR DALAM PERSPEKTIF PSIKOANALISA Fungsi konselor Konseling psikoanalisis mempunyai ciri unik dalam proses konselingnya. Yaitu konselor bersifat anonym, artinya konselor berusaha tak dikenal klien, dan bertindak sedikit sekali memperlihatkan perasaan dan pengalamannya. Tujuannya adalah agar klien dengan sudah memantulkan perasaan terhadap konselor. Pemantulan itu merupakan prooyeksi klien yang menjadi bahan analisis bagi konselor.
  • 17. Peran konselor Konselor memiliki peran dan kedudukan kunci di dalam proses pendidikan terutama dalam pendidikan di sekolah. Peran sedemikian itu akan tampak jika di kaitkan dengan kebijaksanaan progam pembangunan dalam bidang pendidikan dewasa ini yaitu yang berkenaan dalam peningkatan mutu dan relevansi pendidikan. Dalam rangka memfasilitasi terwujudnya kebijakan ini, konselor di tuntut agar menampilkan peran, baik sebagai pengajar maupun pembimbing. LANJUTANNYA
  • 18. TEKNIK DAN PROSEDUR TERAPIUTIK DALAM PENDEKATAN PSIKOANALISA Teknik teknik pada terapi psikoanalitik di sesuaikan untuk meningkatkan kesadaran, memperoleh pemahaman intelektual atas tinggkah laku klien, dan untuk memahami beberapa gejala. Di bawah ini ada lima teknik dasar terapi psikoanalitik adalah 1. Asosiasi bebas 2. Penafsiran 3. Analis mimpi 4. Analis resistensi 5. Analis tentang transferensi
  • 20.
  • 21. Hakikat pengertian eksistensial humanistik Apa sih yang dimaksud eksistensial humanistik itu? Yaitu pendekatan yang bersifat terhadap pembelajaran tingkah laku atau perilaku manusia (individu). Pendekatan eksistensial humanistic ini lebih berfokus dan menekankan pada renungan filosofis, apa artinya menjadi hakikat manusia yang utuh.
  • 22. Dalam pendekatan ini seorang klien mulai menyadari akan kemampuan dirinya sendiri untuk mengatur dan menemukan arah hidup secara bebas (tidak tertekan dan tidak dipaksakan) dan bertanggung jawab pendekatan eksistensial humanistic lebih tepat menggunakan pendekatan kualitatif.
  • 23. Hasil analisis atas eksistensial humanistic Analisis 1 •Eksistensi manusia adalah suatu proses yang dinamis dan lebih cenderung bersifat lentur dan berubah Analisis 2 • Eksistensi adalah pemberian makna, hal ini sesuai dengan hakikat kesadaran manusia itu sendiri , manusia memiliki segala kebebasan akan dirinya dan potensi yang dimiliki Analisis 3 • Ekistensi adalah berada dalam ruang lingkup dunia (Ada-Dalam-Dunia)
  • 24. Analisis 4 • Manusia hidup dalam mitwelt, eigenwelt, dan unwelt • Unwelt adalah dunia dalam kebutuhan biologis. unwelt • kesadaran dari manusia dan keberadaa nnya tidak dapat disangkal. eigenwelt • Dunia yang memiliki hubungan antar manusia. mitwelt
  • 25. Analisis 5 • Eksistensi adalah “milik pribadi”, yaitu milik pribadi yang keberadaannya tidak dapat dihentikan maupun digantikan oleh siapapun Pendekatan ini termasuk salah satu sikap yang menekankan akan pemahaman manusia atas teknik-teknik yang digunakan untuk mempengaruhi klien dan akan kemampuan dirinya sendiri untuk mengatur dan menemukan arah hidup secara bebas dan bertanggung jawab.
  • 26. B. Manusia sehat dan tidak sehat dalam perspektif Eksistensial Humanistik Walaupun kata “normal” memiliki arti yang biasa dihadapi dan dilakukan manusia, tetapi orang-orang yang membicarakan kata “normal” mengartikan sehat. Sehingga tingkahlaku normal adalah tingkahlaku yang sehat, sedangkan tingkahlaku yang tidak normal adalah tingkahlaku yang sakit. Begitulah masyarakat menyimpulkan.
  • 27. Normal yang bagaimana? Lalu yang tidak sehat seperti apa? Kesehatan mental menurut pandangan eksistensial humanistic ialah agar manusia mampu menikmati keberadaannya. Sedangkan manusia yang kurang sehat ialah manusia yang tidak mampu menyadari keberadaannya
  • 28. Metode yang digunakan untuk menentukan kesehatan mental • Pengukuran psikologi tidak dapat dilakukan secara langsung, misalnya kita mengukur kecerdasan seseorang Metode statistik • Dalam metode ini norma-norma social yang berlaku dilingkungan masyarakat dijadikan alat untuk menentukan tingkahlaku yang sehat Norma- norma sosial • kesanggupan tingkahlaku yang dapat menimbulkan dan menumbuhkan potensi- potensi dari diri seseorang atau yang disebut tingkahlaku pengukuran. Tingkahlaku pengukuran
  • 29. • gambaran tentang kepribadian manusia dan bagaimana seharusnya kesehatan mental seseorang Kriteria yang lain Terdapat beberapa kriteria-kriteria: • Jika seseorang dapat menerima dirinya dengan menyadari akan sisi potensi-potensi kekuatan dan kelemahannya dan dapat menerima segalanya itu. • Jarak antara tingkat pemikiran dan potensi yang lumayan sesuai. • Seseorang yang memiliki keuletan yang sesuai dalam berinteraksi atau berhubungan dengan orang lain. • Ia memiliki keseimbangan emosi yang stabil dan sesuai. • Ia berhasil menciptakan hubungan-hubungan sosial yang bersifat dinamis dengan orang lain bahkan dengan masyarakat.
  • 30. • Sebagai dasar kerja terapis ialah dimulai dengan memahami atas dunia pasien, yaitu berusaha untuk menerima apa yang pasien ungkapkan tanpa harus memberikan kesan prasangka terhadap pengungkapan pasien. • Klarifikasi ini dilakukan dengan menggunakan bahasa yang ringan atau bahasa pasien sehingga nantinya pasien dapat membantunya lebih sadar atas segala masalah. • Setelah terapis dapat memahami dunia pasien dengan secara subjektif, maka terapis dapat memilih salah satu teknik tertentu yang lain sebagai kelanjutannya. C. Fungsi dan peran konselor
  • 31. Selanjutnya (konselor wajib berempati dan simpati) • Terapis akan berusaha mendorong pasien untuk berfikir dan mempertimbangkan cara-cara alternatif bagi keberadaannya, misalnya alternatif baru dalam menjalin hubungan baik dengan temannya. • Para terapis menjelaskan pengertian-pengertian dan pilihan yang berkaitan dengan apa yang sedang dihadapi. • terapis wajib untuk mendoorong pasien untuk menggunakan kesadaran, imajinasi, intelektual dan pertimbangan untuk menciptakan penyelesaian yang rasional . (Jadi sudah jelas, letak pemilihan atas segala persoalan yang menyangkut pasien terletak pada diri pasien itu sendiri, bukan terletak pada terapis atau konselor.)
  • 32. D. Teknik teraupeutik dalam eksistensial humanistik • Metode-metode yang berasal dari terapi Gestalt dan Analisis transaksional sering digunakan, dan sejumlah prinsip dan prosedur psikoanalisis bisa diintegrasikan ke dalam pendekatan Eksistensial- Humanistik. Pertanyaan-pertanyaan eksistensial yang menempati kedudukan sentral dalam terapi adalah : Seberapa besar saya menyadari siapa saya ini? Bisa menjadi apa saya ini? Bagaimana saya bisa memilih menciptakan kembali identitas diri saya sekarang?
  • 33. konsep-konsep utama dari pendekatan eksistensial humanistik Kesadara n diri • manusia sanggup untuk menyadarkan dirinya sendiri Kebebasan, tanggung jawab dan kecemasan Penciptaan makna
  • 34. a. Keberanian untuk ada Usaha menemukan inti dan belajar bagaimana hidup dari dalam memerlukan keberanian. Kita bertujuan untuk menemuakan, untuk menciptakan, dan untuk memelihara inti dari ada kita. b. Pengalaman kesendirian Para eksistensial berdalil bahwa bagian dari kondisi manusia adalah pengalaman kesendirian bagaimana kita bisa memperoleh kekuatan dari pengalaman melihat pada diri sendiri . c. Pengalaman berhubungan Kita adalah mahluk yang rasional, dalam arti bahwa kita bergantung pada hubungan dengan orang lain untuk kemanusiaan kita
  • 35. Wassalamu’alaikum.. “bila ada kesalahan dari kami mohon dimaafkan, bila ada kelebihan mohon dikembalikan.”
  • 37. NO BERDASARKAN URAIAN 1. HERBERT BLUMMER Manusia bukan organisme yang bergerak di bawah pengaruh stimulus, melainkan organisme yang sadar akan dirinya. 2. UMUM • Manusia memiliki potensi, memilih keputusan yang di buat dan dapat di putuskan berulang-ulang. • Manusia mempunyai keinginan untuk memperoleh sentuhan. • Mempunyai hak memilih dan tidak tergantung pada masa lalu. PENGERTIAN HAKIKAT MANUSIA DALAM ANALISIS TRANSAKSIONAL
  • 38. SEHAT TIDAK SEHAT Dapat menampilkan ego state nya secara luwes. Kecenderungan memilih devolusioner. Menemukan naskah hidupnya secara bebas. Menggunakan ego state yang tunggal. Memilih posisis hidup revolusioner. Ego state yang di tampilkan terlalu cair. Ego state nya bersifat fleksibel Ego state nya tercemar. MANUSIA SEHAT DAN TIDAK SEHAT DALAM ANALISIS TRANSAKSIONAL
  • 39. FUNGSI PERAN Membantu menemukan kemampuan diri klien, Untuk memngubah dan membuat keputusan saat sekarang. Sebagai guru. Membantu klien untuk memperoleh alat yang digunakan untuk mencapai perubahan. Sebagai pelatih. Membantu klien menggunakan semua status ego secara tepat. Sebagai narasumber. Memberikan informasi tentang pola-pola iteraksi sosial sesuai dengan keadaan diri. Sebagai fasilitator. Membantu menganalisi diri sendiri. Menciptakan lingkungan yang memungkinkan klien membuat keputusan baru dan keluar dari rencana kehidupan FUNGSI DAN PERAN KONSELOR DALAM ANALISIS TRANSAKSIONAL
  • 40. TEORI TEKNIK Analisis Struktural Metode Didaktik Analisis Transaksi Bermain peran Analisis Naskah Hidup Model keluarga atau penokohan keluarga Analisis Game Kursi Kosong TEORI DAN PROSEDUR DALAM ANALISIS TRANSAKSIONAL
  • 43. Carl Rogers Hakikat manusia adalah makhluk yang rasional bersifat sosial dan realistis, dan cenderung untuk berkembang dan merealisasikan dirinya.
  • 44. Dalam PCT hakikat manusia mempunyai konstruk aspek-aspek kepribadian : 1.Organism 2.Medan fenomenal 3.self
  • 45. Teraphy clien centered adalah menciptakan iklim yang kondusif bagi usaha membantu konseli untuk menjadi seorang pribadi yang berfungsi penuh.
  • 46. Pendekatan client centered difokuskan pada tanggung jawab dan kesangupan konseli untuk menemukan cara-cara menghadapi kenyataan secara lebih penuh.
  • 47. Manusia Sehat Mampu mempersepsi dirinya, orang lain dan berbagai peristiwa yang terjadi di lingkungan secara objektif. terbuka terhadap semua pengalaman. mampu menggunakan semua pengalaman. mampu mengembangkan dirinya kearaha aktualisasi diri.
  • 48. Manusia Tidak Sehat Telah hancur oleh cobaan hidup, yang menderita kecemasan yang sangat, di rumahsakit atau di tenangkan, atau mereka yang menderita kongnitif, menderita skizofrenia atau ketidakmampuan belajar.
  • 49. Fungsi dan Peran Konselor •Menciptakan hubungan yang bersifat permisif. •Mendorong pertumbuhan pribadi. •Mendorong kemampuan memecahkan masalah.
  • 52. RASIONAL EMOTIF TERAPI (R.E.T) Disusun Oleh Kelompok 5 : 1. RUSYDAN FAUZI FUADI (B73214078) 2. FITRI ALKHOMAH (B73214050) 3. RAHMA RIZKIA (B03214010) 4. NUR AINI MAGHFIROH (B93214108)
  • 53. KONSEP DASAR  Manusia padasarnya adalah “unik” yaikni, yang memiliki kecenderungan untuk berpikir Rasional dan Irasional. Ketika berpikir dan bertingkah- laku rasional manusia akan efektif, bahagia, produktif dan kompeten. Ketika berpikir dan bertingkah- laku irasional individu itu menjadi tidak efektif dan juga melakikan tindakan yang naif.
  • 54.  Reaksi emosional seseorang disebabkan oleh evaluasi, interpretasi, dan filosofi, baik yang disadari maupun tidak disadari.  Hambatan psikologis atau emosional adalah akibat dari cara berpikir yang tidak logis dan irasional.  Emosi menyertai individu yang berpikir dengan penuh prasangka, sangat personal, dan irrasional.
  • 55.  Berpikir irrasional diawali dengan belajar secara tidak logis yang diperoleh dari orang tua dan budaya tempat dibesarkan.  Berpikir secara irasional akan tercermin dari verbalisasi yang digunakan.  Verbalisasi yang tidak logis menunjukkan cara berpikir yang salah dan verbalisasi yang tepat menunjukkan cara berpikir yang tepat.  Perasaan dan pikiran negatief serta penolakan diri harus dilawan dengan cara berpikir yang rasional dan logis yang dapat diterima menurut akal sehat, serta menggunakan cara verbalisasi yang rasional.
  • 56.  Teori A.B.C dari Albert Ellis : Tiga pilar yang membangun tingkah laku individu Yaitu : Antecedent event (A) Belief (B) Consequence (C)
  • 57. Antecedent event (A) adalah....” • Segenap peristiwa luar yang dialami atau memapar individu. • Peristiwa dahulu yang berupa fakta, kejadian, tingkah laku, atau sikap orang lain. Perceraian suatu keluarga. Kelulusan bagi siswa. Seleksi masuk bagi calon mahasiswa.
  • 58. Belief (B) Keyakinan, pandangan, nilai, atau verbalisasi individu thp suatu peristiwa Rational belief (rB) Irrasional belief (iB)
  • 59. Consequence (C) • Konsekuensi emosional sebagai akibat atau reaksi individu dalam bentuk perasaan senang atau tidak senang dalam hubungannya dengan antecendent event (A). • Konsekuensi emosional ini bukan akibat langsung dari A tetapi disebabkan oleh B, baik yang rB maupun yang iB.
  • 60. ASUMSI TINGKAH LAKU BERMASALAH  Tingkah laku bermasalah : tingkah laku yang didasarkan dikendalikan oleh cara berpikir yang irrasional (iB).  Ciri-ciri iB : - Tidak dapat dibuktikan - Menimbulkan perasaan tidak enak (kecemasan) yang sebenarnya tidak perlu - Menghalangi individu untuk berkembang
  • 61. Sebab-sebab Individu Berpikir Irasional : • Individu tidak berpikir jelas tentang saat ini dan yang akan datang, antara kenyataan dan imajinasi • Individu tergantung pada perencanaan dan pemikiran orang lain • Orang tua atau masyarakat memiliki kecenderungan berpikir irrasional yang diajarkan kepada individu melalui berbagai media.
  • 62. Indikator keyakinan irrasional :  Bahwa manusia hidup dalam masyarakat adalah untuk diterima dan dicintai oleh orang lain dari segala sesuatu yang dikerjakan  Bahwa banyak orang dalam kehidupan masyarakat yang tidak baik, merusak, jahat, dan kejam sehingga mereka patut dicurigai, disalahkan, dan dihukum  Bahwa kehidupan manusia senantiasa dihadapkan kepada berbagai malape-taka, bencana yang dahsyat, menge-rikan, menakutkan yang mau tidak mau harus dihadapi oleh manusia dalam hidupnya.  Bahwa lebih mudah untuk menjauhi kesulitan-kesulitan hidup tertentu dari pada berusaha untuk mengahadapi dan menanganinya
  • 63.  Bahwa penderitaan emosional dari seseorang muncul dari tekanan eks- ternal dan individu hanya mempunyai kemampuan sedikit sekali untuk menghilangkan penderitaan emosional tersebut.  Bahwa pengalaman masa lalu membe-rikan pengaruh sangat kuat terhadap kehidupan individu dan menentukan perasaan dan tingkah laku individu pada saat sekarang  Bahwa untuk mencapai derajat yang tinggi dalam hidupnya dan untuk me-rasakan sesuatu yang menyenangkan memerlukan kekuatan supranatural  Bahwa nilai diri sebagai manusia dan penerimaan orang lain terhadap diri tergantung dari kebaikan penampilan individu dan tingkat penerimaan oleh orang lain terhadap individu.
  • 64. TUJUAN KONSELING • Memperbaiki dan merubah sikap, persepsi, cara berpikir, keyakinan serta pandangan-pandangan klien yang irrasional dan tidak logis menjadi pandangan yang rasional dan logis. • Menghilangkan gangguan-gangguan emosional yang merusak diri sendiri seperti rasa takut, rasa bersalah, rasa berdosa, rasa cemas, merasa was-was, rasa marah.
  • 65. • Untuk mencapai tujuan-tujuan konseling itu, perlu pemahaman klien tentang sistem keyakinan atau cara-cara berpikirnya sendiri Tiga tingktan itu adalah : • Tiga tingkatan insight /pemahaman : 1. Klien klien memahami tingkah laku negatif/penolakan diri peristiwa yang disebabkan oleh sistem keyakinan yang irasional. 2. Klien memahami bahwa yang menganggu klien pada saat ini adalah karena keyakinan irrasional terus dianutnya 3. Klien memahami bahwa tidak ada jalan lain untuk keluar dari hambatan emosional yang dialaminya kecuali dengan mendeteksi dan melawan keyakinan yang irrasional.
  • 66. KLIEN YANG TELAH MEMILIKI rB TERJADI PENINGKATAN DALAM HAL :  penerimaan diri  minat sosial  pengendalian diri  toleransi terhadap pihak lain  fleksibelitas  penerimaan ketidakpastian  komitmen terhadap sesuatu di luar dirinya  berpikir logis  keberanian mengambil risiko  menerima kenyataan.
  • 67. DESKRIPSI PROSES KONSELING  Konseling rasional emotif dilakukan dengan menggunakan prosedur yang bervariasi dan sistematis yang secara khusus dimaksudkan untuk mengubah tingkah laku dalam batas-batas tujuan yang disusun secara bersama-sama oleh konselor dan klien.
  • 68.  Tugas konselor menunjukkan bahwa » masalahnya disebabkan oleh persepsi yang terganggu dan pikiran-pikiran yang tidak rasional. » usaha untuk mengatasi masalah adalah harus kembali kepada sebab-sebab permulaan, yaitu menghilangkan pikiran-pikiran yang tidak rasional.
  • 69.  Operasionalisasi tugas konselor : 1. konselor lebih edukatif-direktif kepada klien, dengan cara banyak memberikan cerita dan penjelasan, khususnya pada tahap awal 2. mengkonfrontasikan masalah klien secara langsung 3. menggunakan pendekatan yang dapat memberi semangat dan memperbaiki cara berpikir klien, kemudian memperbaiki mereka untuk dapat mendidik dirinya sendiri
  • 70. 4. dengan gigih dan berulang-ulang menekankan bahwa ide irrasional itulah yang menyebabkan hambatan emosional pada klien 5. mendorong klien menggunakan kemampuan rasional dari pada emosinya 6. menggunakan pendekatan didaktif dan filosofis 7. menggunakan humor dan “menekan” sebagai jalan mengkonfrontasikan berpikir secara irrasional.
  • 71. Karakteristik Konseling RET • Aktif-direktif : dalam hubungan konseling konselor lebih aktif membantu mengarahkan klien dalam menghadapi dan memecahkan masalahnya. • Kognitif-eksperiensial proses konseling berfokus pada aspek kognitif dari klien dan berintikan pemecahan masalah yang rasional.
  • 72. • Emotif-ekspreriensial proses konseling memfokuskan pada aspek emosi klien dengan mempelajari sumber-sumber gangguan emosional, sekaligus membongkar akar- akar keyakinan yang keliru yang mendasari gangguan tersebut. • Behavioristik proses konseling yang dikembangkan hendaknya menyentuh dan mendorong terjadinya perubahan tingkah laku klien.
  • 73. TEKNIK KONSELING Teknik-teknik Emotif (Afektif) 1. Assertive adaptive teknik untuk melatih, mendorong, dan membiasakan klien untuk secara terus-menerus menyesuaikan dirinya dengan tingkah laku yang diinginkan. Latihan-latihan yang diberikan lebih bersifat pendisiplinan diri klien. 2. Bermain peran teknik untuk mengekspresikan berbagai jenis perasaan yang menekan (perasaan- perasaan negatif) melalui suatu suasana yang dikondisikan sedemikian rupa sehingga klien dapat secara bebas mengungkapkan dirinya sendiri melalui peran tertentu. 3. Imitasi teknik untuk menirukan secara terus menerus suatu model tingkah laku tertentu dengan maksud menghadapi dan menghilangkan tingkah lakunya sendiri yang negatif.
  • 74. Teknik-teknik Behavioristik  Reinforcement 1. teknik untuk mendorong klien ke arah tingkah laku yang lebih rasional dan logis dengan jalan memberikan pujian verbal (reward) ataupun hukuman (punishment). 2. Teknik ini dimaksudkan untuk mem-bongkar sistem nilai dan keyakinan yang irrasional pada klien dan meng-gantinya dengan sistem nilai yang positif. 3. Dengan memberikan reward ataupun punishment, maka klien akan meng-internalisasikan sistem nilai yang diharapkan kepadanya.
  • 75.  Social modeling.... • Teknik untuk membentuk tingkah laku-tingkah laku baru pada klien. • Teknik ini dilakukan agar klien dapat hidup dalam suatu model sosial yang diharapkan dengan cara imitasi (meniru), mengobser-vasi, dan menyesuaikan dirinya dan meng-internalisasikan norma-norma dalam sis-tem model sosial dengan masalah tertentu yang telah disiapkan oleh konselor.
  • 76. Teknik-teknik Kognitif  Home Work Assigments • Teknik yang dilaksanakan dalam bentuk tugas-tugas rumah untuk melatih, membiasakan diri, dan menginternalisasikan sistem nilai tertentu yang menuntut pola tingkah laku yang diharapkan. • Klien ditugasi untuk mempelajari bahan-bahan tertentu, melaksanakan latihan- latihan tertentu yang signifikan untuk mengubah aspek-aspek kognisinya yang keliru dan irasional • Tugas yang diberikan konselor dilaporkan oleh klien dalam suatu pertemuan tatap muka dengan konselor • Teknik juga bermaksud : mengembangkan p tanggung jawab, kepercayaan diri, pengelolaan diri klien dan mengurangi ketergantungannya kepada konselor.
  • 77. Latihan assertive Teknik untuk melatih keberanian klien dalam mengekspresikan tingkah laku-tingkah laku tertentu yang diharapkan melalui bermain peran, latihan, atau meniru model-model sosial. Maksud utama teknik latihan asertif 1. mendorong kemampuan klien mengekspresikan berbagai hal yang berhubungan dengan emosinya. 2. membangkitkan kemampuan klien dalam mengungkapkan hak asasinya sendiri tanpa menolak atau memusuhi hak asasi orang lain. 3. mendorong klien untuk meningkatkan kepercayaan dan kemampuan diri. 4. meningkatkan kemampuan untuk memilih tingkah laku-tingkah laku asertif yang cocok untuk diri sendiri.
  • 78. Semoga Dengan Materi RET ini Dapat Meningkatkan Ilmu dan Iman Kita. Aminn...” Sekian & Terimakasih Wassalamualaikum Wr.Wb...
  • 79. Teori & Teknik Konseling Behavior KELOMPOK 6 1. Nur Tafuzuz Salima B73214053 2. Intan Maulida Fitria B73214051 3. Nimas Fitriatul B93214107 4. Nur Qasrina B43214126
  • 80. Pendapat Para Tokoh Ivan Petrovich Pavlov (1849-1936) – kesedaran merupakan hal yang dobius, sesuatu yang tidak dapat diobservasi secara lansung atau secara nyata. Edward Lee Thorndike (1874-1949) – asonansi antara sense of impression dan impus to action disebut sebagai koneksi yaitu usaha untuk menggabungkan antara kejadian sensoris dengan prilaku. Menitik berat pada aspek fungsional dari prilaku, yaitu proses mental dan prilaku berkait dengan penyesuaian diri organisme terhadap lingkungan. Tiga macam hukum yang sering dikenali dengan primer dalam hal belajar 1. Hukum kesiapan 2. Hukum latihan 3. Hukum efek.
  • 81. Burhus Frederic Skinner (1904-1990) – Perbedaan prilaku : • Prilaku alami • Prilaku operan Prinsip umum yang berkaitan dengan dengan kondising operan: • Setiap respon yang diikuti dengan reward ini akan bekerja sebagai reinforcement stimuli akan cenderung diulangi. • Reward akan meningkatkan kecepatan terjadinya respon Reinforcement positif : • Reinforcement apabila diperoleh akan meningkatkan probabilitas respon Reinforcement negatif: • Sesuatu apabila ditiadakan dalam situasi akan meningkatkan probabilitas respon (hukuman @ punishment) Hukuman menurut Skinner : • Singkirkan reinforceent positif • Mengenakan reinforcement negatif Macam – macam reinforcement : • Reinforcement primer • Reinforcement negatif
  • 82. John Broadus Watson (1878-1958) – psikologi itu murni dari cabang dari ilmu alam (nutral science). Tujuan secara teoritis adalah memprediksi dan mengontrol perilaku. Reaksi emosional dapat terbentuk dengan kondising. Rasa takut tersebut dapat dikembalikan lagi ke dalam semula dengan cara tersebut setahap demi setahap pada situasi yang menyenangkan .
  • 83. Hakikat Manusia Dalam Persepektif Behavior Hakikat manusia dalam pandangan para behavioristik adalah pasif dan mekanistik, manusia dianggap sebagai sesuatu yang dapat dibentuk dan diprogram sesuai dengan keinginan lingkungan yang membentunya. Lebih jelas lgi Muhammad surua (1988:186) menjelaskan tentang hakikat manusia dalam pandangan teori behavioristik sebagai beriku :dalam teori ini menganggap manusia bersifat mekanistik lepada lingkungan dengan kontrol terbatas hidup dalam alam deterministik dan sedikit peran aktif dalam memilih martabatnya dengan memberikan reaksi terhadap lingkungannya dan interaksi ini menghasilkan pola-pola perilaku yang kemudain membentuk kepribadian. Perilaku seseorang ditentukan oleh banyak macam [engutan yang diterima dalam situasi hidupnya. Konseling behavioral ini berpandangan bahawa manusia itu : • Lahir mempunyai bawaan netral • Lahir dengan membawa kebutuhan dasar oleh interaksi dengan lingkungan • Keperibadian manusi berkembang atas dasar interaksi dengan lingkungan • Mempunyai tugas untuk berkembang melalui kegiatan belajar • Manusia dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan
  • 84. Manusia Sehat & Tidak Sehat Dalam Persepektif Behavioral Manusia sehat Manusia tidak sehat • Dapat merespon ransangan yang ada dilingkungan secara cepat • Tidak berkurang dan berlebihan bertindak untuk memenuhi kebutuhan • Dapat mengambil keputusan sesuai dengan masalah yang dihadapi • Mempunyai selfcontrol yang memadai • Tingkah laku yang tidak sesuai dengan lingkungan • Tingkah laku yang salah pada dasarnya terbentuk dari cara belajar atau lingkungan • Tingkah laku maladatif terjadi kerana salah faham dalam memahami kondisi lingkungan • Tidak mampu mengambil keputusan yang tepat sesuai dengan lingkungan • Tingkah laku yang tidak wajar sesuai dengan lingkungan hingga menimbulkan konflik dalam lingkungan
  • 85. Fungsi dan Peran Konselor Tugas konselor Tugas konseli • Berperan aktif dan lansung • Memberi kekuatan pada konseli • Harus berpatisipasi • Mempuntai motivasi yang kuat Yang harus dilakukan pada saat proses konseling • Konselor memahami dan menerima konseli • Konselor dan konseli bekerjasama • Konselor memberi bantuan dan arah yang diinginkan konseli
  • 86. Teori & Teknik Terapi Tahap-tahap • Melakukan assesment : 7 informasi yang perlu digali - analisis tingkah laku - analisis situasi - analisis motivisonal - analisis self control - analisis hubungan sosial - analisis lingkungan fisik-sosial budaya • Menetapka tujuan : 3 fasa - membantu konseli untuk memandang masalahatas dasar tujuan yang diinginkan - memperhatikan tujuan konseli berdasarkan kemungkinan hambatan situasional tujuan belajar yang dapat diterima dan dapat diukur -memecah tujuan kepada sub-tujuan dan menyusun tujuan menjadi berurutan • Implementasi teknik : konselor dan konseli mengimplentasi teknik-teknik konseling sesuai dengan masalah yang dialami oleh konseli. Dalam implementasi teknik konselor membandingkan perubahan tingkah laku antara baseline data dengan data intervensi
  • 87. • Evaluasi dan pengakhiran :tingkah laku konseli digunakan sebagai dasar untuk mengavaluasi konselor dan efektifitas tertentu dari teknik yang digunakan. Terminasi lebih dari sekadar mengakhir konseli. Terminasi meliputi : - menguji konseli yang terakhir - eksplorasi kemungkinan kebutuhan konseling tambahan - membantu konseli mentransfer apa yang dipelajari dalam konseling tingkah laku konseli - memberi jalan memantau secara terus menerus tingkah laku konseli Selanjutnya konselor dan konseli mengavaliasi implementasi teknik yang telah digunakan serta menentukan lamanya intervensi dilaksanakan sampai tingkah laku yang diharapkan menetap. Dalam teknik behavior tidak ada teknik yang sering digunakan, akan tetapi teknik yang kurang baik dieleminasi dan diganti dengan teknik baru.
  • 88. Teori Skinner dalam Mengontrol Perilaku • Penegakakn Fisik (physical restraints) Mengantrol prilaku melalui penegakkan fisik • Bantuan Fisik (physical aids) Digunakan untuk mengontrol perilaku. Kadang-kadang menggunakan obat untuk mengontrol prilaku yang diinginka.n • Mengubah Kondisi Stimulus (changing the stimulus condition) Mengubah stimulus yang bertanggung jawab
  • 89. • Memanipulasi Kondisi Emosional (manipulating emotional condition) Melakukan perubahan emosional dalam diri kita untuk mengontrol diri • Melakukan Respon Lain (permorming alternative responses) Melakukan prilaku yang membawa hukuman dengan melakukan hal lain • Menguatkan Diri Secara Positif (positive self- reinforcement) Teknik yang digunakan untuk mengendali perilaku yang patut dihargai • Menghukum Diri Sendiri ( self punishment) Seseorang mungkin menghukun diri kerana gagal mencapai tujuan diri sendiri.
  • 90. Teknik-teknik Tinggkah Laku Umum • Skedul penguatan : Satu teknik pemberian penguatan pada klien ketika tingkah laku baru selesai dipelajari dimunculkan oleh klien. Harus dilakukan terus menerus hingga menjadi suatu tingkah laku perbuatan yang sudah terlekat pada diri konseli tersebut. • Shapping : Teknik terapi yang dilakukan dengan mempelajari tingkah laku secara bertahap • Ekstingsi : Teknik terapi berupa penghapusan penguatan agar tingkah laku maladatif tidak berulang .
  • 91. Teknik-teknik Tingkah Laku Spesifik • Desentiasi sistematik : teknik yang mengarahkan konseli untuk menunjukan respon yang tidak konsisten dengan kecemasan. Teknik ini cocok untuk menghilangkan fobia dan takut. Prosedur pelaksanaan teknik ini -Analisis perilaku yang menimbulakn kecemasan -Menyusun jenjang situasi yang menimbulkan cemas dari yang kurang hingga yang paling mencemaskn -Memberi latihan relaksi otot yang dimulai dari lengan hingga otot kaki. Kaki klien diletakan di atas bantalatau kain wool.secara terperinci relaksi otot dimulai dari kepala, leherbahu, lengan, belakang, perut dan dada, dan kemudian anggota bandan bawah -Klien diminta membayangkan situasi yang menyenagkan -Klien disuruh memejam mata, kemudian disuruh membayangkan situasi yang kurang cemas, bila klien sanggup tanpa cemas atau gelisah.berarti situsi dapat diatasi klien -Bila klien cemas dan gelisah, konselor mengarah klien untuk membayangkan situasi yang menyenangkan tadi untuk menghilangkan cemas -Menyusun jenjang kecemasan harus konselor dan lien menulis dikertas
  • 92. • Pelatihan asertivitas : teknik yang mengharuskan si klien bisa membedakan tingkah laku agresif, pasif, serta asertif. Pelatihan ini membantu orang – orang yang -Tidak mampu mengungkapkan kemarahan dan perasaan tersinggung -Menunjukkan kesopanan yang berebihan yang lebih dan selalu mendorong orang lain medahuluinya -Mengalami kesulitan untuk mengatakan “tidak” -Mengalami kesulitan mengungkap efeksi dan respon positif lain -Merasa tidak punya hak untuk memiliki perasaan dan pikiran sendiri • Time out : teknik aversif yang sangat ringan. Apabila yang tidak diharapkan muncul maka klien akan dipisahkan dari nilai positif dalam masa yang singkat • Implosion & flooding : terdiri dari permunculan syimulus berkondisi secra berulang-ulang tanpa pemberian perkuatan. • Home work : suatu latihan rumah babi klien yang kurang mampu menyesuaikan diri terhadap situasi tertentu. • Pengondisian operan : tingkah laku yang paling berarti dalm kehidupan seharian mencakup membaca, berbicara berpakaian dab sebagainya a) Perkuatan positif b) Pembentukan respon c) Perkuatan intermiten d) Penghapusan e) Pencontohan
  • 93. f) Token ekonomi :- • - Tanda- tanda ridak kehilangan nilai intensitifnya • - Tanda-tanda bisa mengurangi penundaan yang ada diantara tingkah laku yang layak dengan ajaran • -Tanda – tanda bisa digunakan sebagai pengukur yang kongkret bagi motivasi individu untuk mengubah tingkah laku • -Tanda tanda adalah bentuk perkuatan positif • -Individu mempunyai kesempatan untuk memutuskan bagaimana menggunakan tanda-tanda yang diperolehnya • -Tanda-tanda cenderung menjabatani kesenjangan yang sering muncul di antara lembaga dan kehidupan sehari-hari.
  • 95.
  • 96.
  • 97. • Di kembangkan oleh Frederick Perls yang berbentuk terapi eksistensial yang berpijak pada premis bahawa individu individu harus menemukan jalan hidupnya sendiri dan menerima tanggungjawab pribadi jika mereka berharap mencapai kematangan. • Berfokus pada apa dan bagaimana tingkah laku dan pengalaman di sini dan sekarang dengan memadukan (mengintegrasikan) bagian bagian kepribadian yang terpecah dan tak di ketahui. • Asumsi dasar terapi Gestalt adalah bahawa individu individu mampu menangani sendiri masalah masalah hidupnya secara efektif. • Tugas utama terapis adalah membantu klien agar mengalami sepenuhnya keberadaanya diri sendiri merasakan dan mengalami saat sekarang. • Gestalt pada dasarnya non interpretatif dan sedapat mungkin, klien menyelenggarakan terapi sendiri.
  • 98. • Manusia sehat adalah yang seimbang antara ikatan organisme dengan lingkungan manakala manusia yang tidak sehat itu adalah sebaliknya yang tidak mempunyai ikatan organisme dengan lingkungan.
  • 99. • Kurang berinteraksi atau menutup diri dengan lingkungan. • Terlalu banyak memberi atau menyerap pengaruh dari orang lain. • Keperluan atau perasaan yang tidak terpenuhi. • Keperluan dasar yang ingin dipenuhi oleh individu mendapat penolakan dari masyarakat. • Terjadi pertentangan antara “topdog” (apa yang harus) dan “underdog” (apa yang ingin) dalam diri individu. • Pertentangan dalam diri manusia, misalnya : cinta, akriasi, dan pribadi sosial.
  • 100. • Pandangan Gestalt tentang manusia berakar pada filsafat eksistensial dan fenomologi yang menekankan konsep konsep seperti perluasan kesedaran, penerimaan tanggungjawab pribadi, kesatuan pribadi dan mengalami cara cara yang menghambat kesedaran. • Pandangan Gestalt juga bahawa individu memiliki kesanggupan memikul tanggungjawab pribadi dan hidup sepenuhnya sebagai pribadi yang terpadu. • Disebabkan oleh masalah tertentu dalam perkembangan, individu membentuk berbagai cara menghindari masalah dan kerananya menemui jalan buntu dalam pertumbuhan pribadinya.
  • 101. • Bagi Perls tidak ada yang “ada” kecuali “sekarang”. Hal ini kerana masa lampau telah pergi dan masa depan belum datanfg, maka saat sekaranglah yang penting. • Salah satu sumbangan utama dari terapi Gestalt adalah penekanannya pada sini dan sekarang serta pada belajar menghargai dan mengalami sepenuhnya saat sekarang. • Bagi Perls juga berfokus pada masa lampau di anggap sebagai suatu cara untuk menghindari tindakan mengalami saat sekarang sepenuhnya. • Ketika membicarakan “etos saat sekarang”, Polster dan Polster (1973) mengembangkan tesis bahwa “kekuatan ada pada saat sekarang”. Pandangan mereka adalah “kebenaran yang paling sulit diajarkan adalahbahawa hanya sekaranglah yang ada dan bahawa menyimpang darinya bererti menyimpang dari kualitas hidup yang ada pada kenyataan” (Polster dan Polster, 1973) • Bagi banyak orang, saat sekarang kehilangan kekuatannya kerana mereka banyak menghabiskan energy untuk meratapi kekeliruan di masa lampau dan mengangankan kehidupan yang berbeda atau terlibat dalam penepatan penepatan dan rencana rencana masa depan yang tak berkesudahan alih alih ber-“ada” pada saat sekarang.
  • 102. • Terapis ini membantu klien untuk membuat kontak dengan saat sekarang. Terapis ini lebih suka mengaju pertanyaan pertanyaan “apa” dan “bagaimana” ketimbang “mengapa”. • Dalam rangka meningkatkan kesadaran atas “saat sekarang” terapi ini melakukan dialog kala kini (present tense) dengan melontarkan pertanyaan pertanyan seperti : 1. Apa yang terjadi sekarang ini? 2. Apa yang sedang berlangsung sekarang? 3. Apa yang sedang anda alami sekarang saat anda duduk di sana dan mencoba berbicara? 4. Bagaimana kesadaran anda saat ini? 5. Bagaimana anda mengalami ketakutan anda sendiri saat ini? 6. Bagaimana anda mencuba menarik diri saat ini?
  • 103. Apakah Sasaran Perls? • Sasaran Perls adalah membantu orang orang membuat hubungan dengan pengalaman pengalaman mereka secara jelas dan segera ketimbang semata mata berbicara tentang pengalaman itu. • Maka seandainya klien mula berbicara tentangkesedihan, kesakitan, atau kebingungan, terapis membut usaha usaha agar klien mngalami kesedihan, kesakitan, dan kebingungan itu sekarang. • Pembicaraan tentang masalah hanya akan menjadi suatu permainan kata tak berakhir yang menjerumus pada diskusi dan eksplorasi yang tidak produktif atas makna makna yang tersembunyi. Itu adalah salah satu cara menolak pertumbuhan juga salah satu untuk menipu diiri sendiri. • Para klien menipu diri sendiri melalui keyakinan bahawa karena mereka menghadapi dan membicarakan masalah masalah mereka menyelesaikan masalah masalah itu serta tumbuh sebagai pribadi.
  • 104. Apakah Masa Lampau diabaikan oleh terapi Gesalt?• Para terapi Gestalt tidak menaruh perhatian pada masa lampau individu. Masa lampaun itu penting apabila dengan cara tertentu berkitan dengan tema tema yang signifikan yang terdapat pada fungsi individu saat sekarang. • Apabila masa lampau itu ditangani dengan membawanya ke saat sekarang sebanyak mungkin. • Apabila klien berbicara tentang masa lampaunya, maka terapis meminta klien agar membawa masa lampaunya itu kesaat sekarang dengan menjalanunya kembali seakan akan masa lampau itu hadir pada saat sekarang. • Perls juga yakin bahawa orang orang cenderung bergantung pada masa lampau untuk membenarkan ketidaksediaannya memikul tanggungjawab atas dirinya sendiri dan atas pertumbuhannya. Mereka melakukan permainan menyalahgunakan tanggungjawab. • Perls juga melihat sebagian besar orang mendapat kesulitan untuk
  • 105. • Dalam terapi Gestalt terdapat konsep tentng urusan yang tak terselesai. Yakni mencakup perasaan perasaan yang tidak terungkap seperti dendam, kemarahan, kebencian sakit hati,kecemasan, kedudukan, rasa berdosa, rasa diabaikan, dan sebagainya. Meskipun tidak dapat diungkapkan perasaan perasaan itu diasosialisaikan dengan ingatan ingatan dan fantasi fantasi tertentu. • Urusan yang tak selesai itu akan bertahan sampai ia menghadapi dan menangani perasaan perasaan yang tak terungkap itu.
  • 106. Menurut Polster dan Polster, terdapat dua kutub penghalang yang menghabat proses • Obsesi atau kompulsi yang mengarah pada suatu keperluan yang kaku untuk menyelesaikan urusan yang tak selesai. • Pengalaman belalang yang fokusnya begitu cepat berlalu sehingga penyelesaiannya menjadi terhambat.
  • 108. Apakah Tujuan Terapi Gestalt? • Tujuan terapi Gestalt bukanlah penyesuaian terhadap masyarakat. Perls mengingatkan bahawa kepribadian dasar pada zaman kita adalah nneurotik sebab menurut keyakinannya, kita hidup di masyarakat yang tidak sihat. Menurut Perls, kita bisa memilih menjadi bagian dari ketidaksihatan kolektif dan atau menghadapi risiko menjadi tidak sihat. • - Tujuan terapi selanjutnya adalah membantu klien agar menemui pusat dirinya, Perls mengatakan “jika anda berpusat kepada pada diri anda sendiri, maka anda tidak harus disesuaikan lagi, maka apapun yang lewat dan diasimilasi oleh anda, anda bisa memahaminya dan anda berhubungan dengan apapun yang terjadi”.
  • 109. Apakah Sasaran Gestalt? Gestalt mempunyai dua sasaran penting yang berbeda : 1. sasaran dasar adalah menantang klien agar berpindah dari “didukung oleh lingkungan” kepada “didukung oleh diri sendiri” hal ini kerana keranakebanyakan klien lebih banyak bergantung kepada orang lain daripada diri sendiri. 2. Pencapaian kesedaran. Pencapaian kesadaran adalah pencapaian kesadaran pada diri sendiri. Tanpa kesedaran, klien tidak memiliki alat untuk mengubah kepribdiannya. Dengan kesadaran klien sanggup untuk
  • 110. Fungsi Dan Peran Terapis • Terapi Gestalt difokuskan pada perasaan perasaan klien, kesadaran atas saat sekarang, pesan pesan tubuh, dan penghambatan penghambatan kesadaran. Ajaran Perls adalah “kosongkan pikiran anda dan capailah kesedaran” • Terapai Gestalt juga berhubung dengan hal yang jelas dan orang neurotik tidak mampu melihat hal yang jelas. • Maka tugas atau peran terapis adalah untuk
  • 111. gagasan atau fungsi terapis dalam bentu terapeutik • Perls menyatakan bahawa sasaran terapis adalah kematangan klien dan pembongkaran “hambatan hambatan yang mengurangi kemampuan klien berdiri di atas kaki sendiri”. • Gestalt juga memberi perhatian kepada Bahasa tubuh kliennya. Isyarat isyarat nonverbal dari klien menghasilkan informasi yang kaya bagi terapis, sebab isyarat isyarat itu sering “mengkhianati” perasaan perasaan klien, yang klien sendiri tidak menyadarinya. Perls juga menyatakan bahawa postur, gerakan gerakan, mimik muka, keraguan dan sebagainya dapat menceritakan kisah yang sesungguhnya.
  • 112. Apakah Hubungan Terapis Dengan Klien? • Terapi Gestalt yang efektif melibatkan hubungan pribadi ke pribadi antara terapis dengan klien. Kesedaran dan persepsi persepsi terapis menjadi latar belakang, sementara kesedaran dan reaksi reaksi klien membentuk bagian muka proses terapi. • Paling penting adalah terapis secara aktif berbagai persepsi persepsi dan pengalaman pengalaman saat sekarang ketika dia menghadapi klien di sini dan sekarang. • Terapis memberikan umpan halik, terutama yang berkaitan dengan apa yang dilakukan oleh klien melalui tubuhnya. Umpan balik memberikan alat kepada klien untuk mengembangkan kesadaran atas apa sesungguhnya mereka lakukan. • Terapis harus menghadapi klien dengan reaksi
  • 113.
  • 114. Teknik Teknik Terapi Gestalt Terapi Gestalt lebih dari sekadar sekumpulan teknik atau “permainan-permainan”.apabila interaksi pribadi antara terapis dan klien merupakan inti dari proses terapeutik, teknik teknik bissa berguna sebagai alat untuk membantu klien guna memperoleh kesedaran inkonsistensi inkonsistensi dan dikotomi dikotomi, dan menebus jalan buntu yang menghambat penyelesaian urusan yang tak terselesai. Teknik teknik terapi Gestalt yang digunakan sesuai dengan gaya pribadi terapis.
  • 115.
  • 116. Permainan permainan dialog • Tujuan dari terapi Gestalt adalah mengusahakan fungsi yang terpadu dan penerimaan atas aspek aspek kepribadian yang dicoba dibuang atau diingkari. Yang paling utama adalah pemisahan “top dog” dan “underdog” itu. • “Top Dog” adalah adil, moralistic, menuntut, berlaku sebagai majikan, dan manipulative. Ia di ibaratkan “orang tua yang kritis” yang mengusik dengan kata kata “harus” dan “sewajibnya” serta memanipulasi dengan ancaman ancaman bencana. • “Underdog”adalah memanipulasi dengan memainkan peran sebagai korban, defensive,
  • 117. Berkeliling adalah satu latihan terapi Gestalt di mana klien diminta untuk berkeliling ke anggota anggota kelompoknya dan berbicara atau melakukan sesuatu dengan setiap anggota itu. Maksud teknik ini adalah untuk menghadapi,
  • 118. Dinamika proyeksi terdiri atas seseorang melihat pada orang lain hal hal yang justeru ia tidak mau melihatnya dan menerimanya pada diri sendiri. Orang bissa menguras banyak energy untuk mengingkari perasaan perasaannya sendiri dan untuk mengalihkan motif motif dirinya pada orang lain.
  • 119. Gejala gejala dan tingkah laku tertentu seringkali merepresentasikan pembalikan impuls impuls yang mendasari atau yang laten. Jadi, terapis bisa meminta klien yang mengaku menderita inhibisi inhibisi yang kuat dan rasa malu yang
  • 120. Menurut Perls, banyak pemikiran kita yang merupakan pengulangan. Dalam fantasi, kita mengulang ulang peran yang kita anggap masyarakat mengharapkan kita memainkannya. Ketika tiba saat menampilkannya kita mengalami demam panggung atau kecemasan, yakni kita takut tidak mampu memainkan peran kita itu dengan baik. Pengulangan internal
  • 121. Permainan ini berhubungan dengan konsep peningkatan kesedaran atas tanda tanda dan isyarat isyarat halus yang dikirimkan oleh seseorang melalui Bahasa tubuh. Gerakan gerakan, sikap sikap badan, dan mimik muka bisa mengomunikasikan makna makna yang penting. Begitu pula isyarat isyarat yang tidak lengkap. Klien diminta untuk melebih lebihkan gerakan gerakan atau mimic muka secara berulang ulang yang biassanya mengintensifkan perasaan yang berpaut pada tingklah laku dan membuat makna bagian dalam menjadi lebih jelas.
  • 122. Tetap Dengan Perasaan Teknik ini bisa digunakan pada saat klien menunjukkan pada perasaan atau suasana hati yang tidak menyenangkan yang ia sangat ingin menghindarinya. Terapis mendesak klien untuk tetap dengan atau menahan perasaan yang ia ingin menghindarinya itu.
  • 123. • Terapi Gestalt adalah suatu pendekatan konfrontif dan aktif. • Terapi Gestalt menangani masa lampau dengan membawa aspek aspek masa lampau yang releven ke saat sekarag. • Terapi Gestalt mengghairahkan hubungan dan pengungkapan perasaan perasaan langsung, dan menghindari intelektualisasi abstrak tentang masalah masalah klien. • Terapi Gestalt memberikan perhatian terhadap pesan pesan nonverbal dan pesan pesan tubuh. • Terapi Gestalt menolak mengakui ketidakberdayaan sebagai alasan untuk tidak berubah. • Terapi Gestalt meletakkan penekanan pada klien untuk menemukan makna maknanya sendiri dan membuat penafsiran penafsiran sendiri.
  • 124. Pendekatan Gestalt Terhadap Kerja Mimpi • Terapi Gestalt tidak menafsirkan dan menganalisis mimpi membawa kembali mimpi dan menghidupkan kembali mimpi seakan akan mimpi itu berlangsung sekarang. • Mimpi tidak dibicarakan sebagai suatu kejadian yang berlalu tetapi sebagai suatu yang terjadi sekarang dan pemimpi yang menjadi bagian dari mimpinyang dialaminya. • Mimpi mimpi adalah membuat daftar dari segenap rincian mimpi, mengingat orang orang, kejadian, dan suasana hati dalam mimpi, dan kemudian menjadi bagian dari mimpi dengan jalan mentranformasikan diri, bertindak sepenuh mungkin, dan menciptakan dialog. • Konsep proyeksi adalah dominan dalam teori Perls tentang formasi mimpi. Menurut Perls, setiap orangf dan setiap objek yang ada dalam mimpi mempresentasikan aspek yang diproyeksikan oleh pemimpi. • Perls tidak mentafsirkan mimpi mimpi, tidak memainkan permainan permainan teka teki intelektual,juga tidak menceritakan kepada klien makna mimpi mimpinya, membawa kembali mimpi kedalam kehidupan saat sekarang, dan menghidupkan mimpi seakan akan mimpi itu berlangsung sekarang. • Menurut Perls, mimpi adalah ungkapan yang paling spontan, dari keberadaan manusia. Mimpi mempresentasikan situasi yang tidak tuntas, tetapi lebih dari sekadar suatu situasi yang tidak tuntas atau hasrat yang tidak dipenuhi. • Setiap mimpi mengandungi pesasn eksistensial tentang diri seseorang dan perjuangan yang dialaminya sekarang.. segala hal bisa ditemukan
  • 125. Penerapan Dalam Terapi Individual Dan Kelompok • Terapi Gestalt bisa diterapkan dengan berbagai cara, baik dalam setting individual maupun dalam setting kelompok. Dalam konseling, terapi Gestalt bisa diterapkan dalam gaya Gestalt terbatas dimanainteraksi klien dengan terapis bertaraf minimal. • Terapis bisa menyarankan percobaan percobaan guna membantu klien dalam memperoleh focus yang lebih tajam kepada apa yang dilakukannya sekarang. Akan tetapi terapis juga membawa reaksi reaksinya kedalam dialog, dan kerananya dia lebih dari sekadar pengarah terapi individual. • Dalam setting kelompok pun prektek terapi Gestalt bissa mengambil bentuk murni atau sebagai alternative, mendorong para anggota untuk secara
  • 126. • Terapi Gestalt adalah suatu terapi eksistensial yang menekankan kesedaran disini dan sekarang. Focus utamanya adalah pada apa dan bagaimananya tingkah laku dan peran urusan yang tidak selesai dari masa lampau yang menghambat kemaamouan individu untuk bisa berfungsi secara efektif. • Konsep konsep utamanya mencakup penerimaan tanggungjawab pribadi, hidup pada saat sekarang, pengalaman langsung yang merupakan kebalikan dari membicarakan pengalaman pengalaman secara abstrak penghindaran diri urusan yang tidak selesai dan oenembusan jalan buntu. • Sasaran terapeutik utamanya adalah menantang klien untuk beralih dari dukungan lingkungan kepada dukungan diri. Terapis membantu klien agar mengalami lebih penuh segenap perasaannya dan ini memungkinkan klien mampu membuat penafsiran penafsiran sendiri. • Teknik teknik Gestalt sering digunakan dalam menangani klien, baik terapi individual maupun dalam terapi kelompok.
  • 127. Kekurangan Kekurangan Terapi Gestalt • Gestalt tidak berlandaskan suatu teori yang kukuh. • Terapi Gestalt cenderung anti intelektual dalam arti kurang memperhitungkan faktor factor kongnitif. • Secara filosofis sudah terdapat bahaya yang nyata dalam gaya hidup “aku mengerjakan urusanku dan kamu mengerjakan urusanmu” • Terdapat bahaya yang nyata bahwa terapis yang menguasai teknik teknik Gestalt akan menggunakannya secara mekanis sehingga terapis sebagai pribadi tetap tersembunyi. • Terapi Gestalt bisa menjadi berbahaya kerana memili kekuatan untuk memanipulasi klien melalui teknik teknik yang digunakannya.
  • 128.
  • 129.
  • 130. Disusun Oleh : • Siti Nur Afifah (B73214055) • Silvia Maulidatus SH (B73214080) • Alvy Hasniah Ramadhani (B93214097) • Richatul Mukaroma (B93214109)
  • 131. Hakikat Manusia Sehat . C. Maninger • keefektifan dan kebahagiaan maksimum • saling menghormati • intelegensi yang siap • mampu memahami dirinya • disposisi bahagia H.B. English • semangat hidup • mengaktualisasikan diri • pribadi positif
  • 132. Hakikat manusia sehat Kilander • kematangan emosional • menerima realitas • bersosialisasi tinggi Berdasarkan Realitas • sifat rasional • individu yang positif • individu yang selalu berkembang • bersosialisasi tinggi • merealisasikan aktivitas hidupnya
  • 133. Hakikat manusia Tidak Sehat Secara Umum • abnormal • kurang optimal • gangguan mental Yahoda • abnormal • maladaptif • mental tidak kuat
  • 134. Hakikat Manusia Tidak Sehat Berdasarkan Realitas, meliputi : 1. sulit memahami dirinya sendiri 2. komunikasi tidak irasional 3. sulit meneriama realitas 4. kecemasan dan ketakutan berlebihan
  • 135. Karakteristik Manusia Sehat Kematangan emosional • disiplin diri • determinasi • kemandirian Kemampuan melihat realitas • orientasi bukan pada dirinya • memiliki rencana yang tepat • kuat dalam menghadapi masalah • mampu memahami kekurangan dirinya
  • 136. Karakteristik Manusia Tidak Sehat A. Demage (kerusakan) • kejenuhan • individualis • kekeslan • ketidaknyamanan Perasaan individual menderita • sakit hati • depresi
  • 137. Karakteristik Manusia Sehat Kemampuan untuk bersama dan bekerja sama • menyesuaikan dengan lingkungan sosial • kematangan emosional Filsafat Hidup • mengetahui tujuan hidup • berpedoman pada nilai dan norma • memiliki sence of humar
  • 138. Karakteristik Manusia Tidak Sehat Demage (Kerusakan) • Kejenuhan • Individualis • Kekesalan • Ketidaknyamanan Ketakuatan yang berlebihan • fobia • trauma Perasaan Individual Menderita • Sakit hati • Depresi Skizofren • kehilangan sentuhan realistis • bertindak tanpa berfikir
  • 139. Fungsi dan Peran Konselor bagi Manusia Sehat
  • 140. Peran Konselor Realitas • Memberikan solusi yang tepat • Membantu memahami dari konseli • Mengubah pandangan konseli secara realistis Secara Umum • Membantu klien • Memberikan terapi • Memberi soslusi yang tepat • Memberikan informasi Glasser • Membantu klien • Memberikan terapi
  • 141. Fungsi Konselor Secara umum • Pembimbing • pengarah Realitas • Dunia pendidikan • Dunia kriminal • Dunia kepemimpinan Glasser • Sebagai guru • Sebagai penganalisis • Pembuat kontrak
  • 142. Teori dan Tehnik Konseling Teori • terapi relitas menolak konsep tentang penyakit mental • terapi realitas berfokus pada saat sekarang • menekankan pertimbangan nilai • tidak menekankan transverensi • terapi realitas menekankan aspek kesadaran • menekankan tanggung jawab • terapi realitas menghapus hukuman Tehnik • terlibat dalam permainan peran dengan klien • menggunakan humor • mengonfrontasikan klien dan menolak alasan dari klien • merumuskan rencana tindakan secara spesifik • bertindak sebagai guru • memasang batas-batas dan menyusun situasi terapi • menggunakan terapi kejutan verbal • melibatkan diri dengan klien untuk mencari kehidupan yang lebih efektif
  • 143.
  • 145. NAMA KELOMPOK • RISA RESITA • KHOIRUL ANAM • NOVITA YULI NURMAYATI • NURUL FAIZAH
  • 146. Hakikat Manusia Ciptaan tuhan yang paling indah dan paling tinggi derajatnya
  • 148. Manusia Sehat Orang yang dapat membebaskan dirinya dari kenyataan yang ada dalam kehidupannya
  • 150. • Menempetkan sifat sifat batin sendiri atau rasa yang timbul tidak sadar Proyeksi • Berhenti pada fase perkembangan tertentu yang sudah ditinggalkan Fiksasi •Kembali kefase yang telah ditinggalkan
  • 151. Lanjutan Isolasi Menyisihkan sesuatu yang tidak penting Rasionalisasi memberikan alasan yang rasional kepada suatu kejadian Transkulpasi Mengkambing hitamkan pihak lain
  • 152. Manusia Tidak Sehat Adalah manusia yang kurang memiliki ketidak sadaran. Ketidak sadaran dibagi menjadi • Ketidak sadaran pribadi1 • Ketidak sadaran kolektif2
  • 153. Fungsi Konselor • Fungsi adalah hal-hal yang harus dilakukan seorang konselor dalam menjalani profesinya. • Fungsi konselo menurut Adler, Membantu klien menyadari kekuatan mereka sendiri Menemukan hal-hal apa yang merintangi mereka Memperjelas pribadi seperti apa yang mereka harapkan Memberikan umpan balik yang jujur
  • 154. Peran Konselor Peran adalah apa yang diharapkan dari posisi yang dijalani seorang konselor Peran konselor menurut adler  sebagai konselor  Sebagai konsultan  Sebagai agen pengubah  Sebagai agen prevensi  Sebagai manajer  Sebagai memutuskan dan memikirkan rencana perubahan
  • 155. Teknik yang Digunakan Menurut Adler • Individualitas sebagai pokok persoalan • Pandanganteologis • Dorongan pokok • Rasa rendah diri • Gaya hidup • Diriyang kreatif