SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
PENDEKATAN REALITAS
Disusun oleh :
M. Ali Sadikin (1114500005)
Iin Farida (1114500016)
Nais Puspaningrum (1114500050)
Progdi / semester : Bk /4 A
Hakekat Manusia
Menurutnya, bahwa tentang hakikat manusia adalah:
1. Bahwa manusia mempunyai kebutuhan yang tunggal,
yang hadir di seluruh kehidupannya, sehingga
menyebabkan dia memiliki keunikan dalam
kepribadiannnya.
2. Setiap orang memiliki kemampuan potensial untuk
tumbuh dan berkembang sesuai pola-pola tertentu
menjadi kemampuan aktual. Karennya dia dapat menjadi
seorang individu yang sukses.
3. Setiap potensi harus diusahakan untuk berkembang dan
terapi realitas berusaha membangun anggapan bahwa
tiap orang akhirnya menentukan nasibnya sendiri
Sejarah Perkembangan Konseling Realitas
Konseling realitas dicetuskan oleh William Glasser yang lahir pada
tahun 1925 dan menghabiskan masa kanak-kanak dan remajanya di
Cliveland, Obio
. Pada tahun 1961 Glasser mempublikasikan konsep konseling realitas
dalam bukunya yang pertama Mental Health or Mental Illness. Konsep
ini diperluas, diperbaiki dan disusun pada penerbitan tahun 1965:
Reality Therapy : A New Approach to Psichiatry. Tidak lama setelah
penerbitan yang kedua ini, Glasser membuka Institute of Reality
Therapy yang digunakan untuk melatih profesi-profesi layanan
kemanusiaan. Sebagai kata sambung atas suksesnya, sekolah-sekolah
membutuhkan konsultasi Glasser, dan ia dapat menyesuaikan dengan
prosedur-prosedunya dengan setting sekolah. Ia mempublikasikan ide
ini dalam School Without Failure (1969) dan mendirikan Educatinal
Training Centre yang di dalamnya guru-guru mendapat latihan
konseling realitas.
Kelangsungan hidup (Survival)
Cinta dan rasa memiliki (Love and
belonging)
Kekuatan atau prestasi (Power or
achievemen )
Kebebasan atau kemerdekaan
(Freedom or independence)
Kesenangan (Fun)
Perkembangan Kepribadian Konseling Realitas
Menurut Glasser ketika seseorang berhasil
memenuhi kebutuhannya, orang tersebut telah
mencapai identitas sukses. Pencapaian identitas
sukses ini terkait pada konsep 3R, yaitu keadaan
dimana individu dapat menerima kondisi yang
dihadapinya, dicapai dengan menunjukkan total
behavior (perilaku total), yakni tindakan (acting),
pikiran (thingking), perasaan (feeling), dan fisik
(physiology) secara bertanggungjawab
(responsibility), sesuatu realita (reality), dan
benar (right),
Konsep 3R yaitu :
• Tanggungjawab (Responsibility)
Merupakan kemampuan individu untuk memenuhi kebutuhannya tanpa
harus merugikan orang lain.
• Kenyataan (Reality)
Merupakan kenyataan yang akan menjadi tantangan bagi individu untuk
memenuhi kebutuhannya. Setiap individu harus memahami bahwa ada
dunia nyata, dimana mereka harus memenuhi kebutuhan-kebutuhan dalam
rangka mengatasi masalahnya. Realita yang dimaksud adalah sesuatu yang
tersusun dari kenyataan yang ada dan apa adanya.
• Kebenaran (Right)
Merupakan ukuran atau norma-norma yang diterima secara umum,
sehingga tingkah laku dapat diperbandingkan. Individu yang melakukan hal
ini mampu mengevaluasi diri sendiri bila melakukan sesuatu melalui
perbandingan tersebut ia merasa nyaman bila mampu bertingkah laku
dalam tata cara yang diterima secara umum.
Pribadi sehat dan bermasalah
• Pribadi Sehat
• Konseling reality menekankan pilihan-pilihan
pada setiap situasi individu memiliki
kemampuan membuat pilihan dan
mempertanggung jawabkan berhasil.
• Status kesehatan mental individu dapat dilihat
dalam tahapan yang dialaminya
Lanjutan...
pribadi bermasalah
• Pribadi bermasalah terjadi ketika seseorang
gagal dalam memenuhi kebutuhannya. Apabila
kebutuhan psikologisnya sejak awal tidak
terpenuhi, maka seseorang tidak mendapatkan
pengalaman belajar bagaimana memenuhi
kebutuhan psikologis dirinya atau orang lain
Tujuan Konseling Realitas
• Menolong individu agar mampu mengurus diri sendiri, supaya
dapat menentukan dan melaksanakan perilaku dalam bentuk
nyata.
• Mendorong konseli agar berani bertanggung jawab serta
memikul segala resiko yang ada, sesuai dengan kemampuan
dan keinginannya dalam perkembangan dan pertumbuhannya.
• Mengembangkan rencana-rencana nyata dan realistik dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
• Perilaku yang sukses dapat dihubungkan dengan pencapaian
kepribadian yang sukses, yang dicapai dengan menanamkan
nilai-nilai adanya keinginan individu untuk mengubahnya
sendiri.
• Terapi ditekankan pada disiplin dan tanggung jawab atas
kesadaran sendiri
Teknik – Teknik Konseling Realitas
 Metapor
 Hubungan
 Pertanyaan
 WDEP & SAMI2C3
 Renegosiasi
 Intervebsi paradoks
 Pengembangan ketrampilan
 Adiksi positif
 Penggunakan kata kerja
 Konsekuensi natural
Dalam membantu klien dalam menciptakan identitas keberhasilan, terapis bisa
menggunakan beberapa teknik sebagai berikut :
• Melakukan permainan peran dengan konseli
• Menggunakan humor
• Mengajukan pertanyaan-pertanyaan
• Tidak menerima alasan tingkah laku yang tidak bertanggung jawab
• Berperan sebagai model dan guru
• Melibatkan diri pada perjuangan konseli mencari hidup yang efektif
• Konfrontasi tingkah laku yang tidak realistis
• Memberikan PR antar pertemuan dengan pertemuan berikutnya
• Membaca artikel yang relevan
• Kesepakatan kontrak antara konselor dan konseli
• Debat konstruktif
Peran Konselor Dan Konseli Realitas
• Konselor terlibat dengan klien dan membawa klien
menghadapi realita. Tugas utama konselor adalah menjadi
terlibat dengan konselinya dan kemudian menghadapi
konseli dengan mengusahakan agar konseli mengambil
keputusan.
• Konselor sebagai pembimbing. Konselor bertugas melayani
sebagai pembimbing untuk membantu konseli menaksir
tingkahlaku mereka secara realistis.
• Memberi hadiah. Konselor diharapkan memberi hadiah bila
konseli berbuat dalam cara yang bertanggungjawab dan
tidak menerima setiap penghindaran atas kenyataan atau
tidak mengarahkan konseli menyalahkan setiap hal atau
setiap orang.
Kelemahan dan Kelebihan Konseling Realitas
Kelebihan :
• Asumsi mengenai tingkah laku merupakan hasil belajar.
• Asumsi mengenai kepribadian dipengaruhi oleh lingkungan
dan kematangan.
• Konseling bertujuan untuk mempelajari tingkah laku baru
sebagai upaya untuk memperbaiki tingkah laku malasuai. d.
Klien bisa belajar tingkah laku yang lebih realistik dan
karenanya bisa tercapai keberhasilan.
• Langsung lebih cepat menyadarkan klien karena
menggunakan secara langsung mengajak klien berbuat. f.
Bersifat praktis, luwes dan efektif.
• Mudah dilaksanakan dan tidak memerlukan pengetahuan
tentang diagnosis.
Lanjutan....
Kelemahan:
• Teori ini mengabaikan tentang intelegensi manusia, perbedaan individu dan faktor
genetik lain.
• Dalam konseling kurang menekankan hubungan baik antara konselor dan konseli,
hanya sekedarnya.
• Pemberian reinforcement jika tidak tepat dapat mengakibatkan kecanduan atau
ketergantungan.
• Jangka waktu terapi yang relatif pendek dan berurusan dengan masalah tingkah
laku sadar pada konseli.
• Teknik yang digunakan kurang mampu mengungkapkan data yang dialami dari diri
pribadi klien.
• Hanya menekankan perilaku tanpa mempertimbangkan sisi perasaan.
• Tidak memberikan penekanan yang cukup pada dinamika tidak sadar dan pada
masa lampau individu sebagai salah satu determinan dari tingkah lakunya sekarang.
• Bisa terjadi suatu tipe campur tangan yang dangkal karena ia menggunakan
kerangka yang terlampu disederhan
THANK YOU


More Related Content

What's hot

Ppt eksistensial humanistik
Ppt eksistensial humanistikPpt eksistensial humanistik
Ppt eksistensial humanistikLanggeng Prayogo
 
Pendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisisPendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisissafutri nurhidayah
 
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOKKONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOKNur Arifaizal Basri
 
Teori Psikologi Komunitas
Teori Psikologi KomunitasTeori Psikologi Komunitas
Teori Psikologi KomunitasDina Haya Sufya
 
Modifikasi perilaku
Modifikasi perilakuModifikasi perilaku
Modifikasi perilakuAfra Balqis
 
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN BIMBINGAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN BIMBINGAN KELOMPOKKONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN BIMBINGAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN BIMBINGAN KELOMPOKNur Arifaizal Basri
 
Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...
Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...
Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...yayuzuliantini25
 
power point"teknik konseling behavior"
power point"teknik konseling behavior"power point"teknik konseling behavior"
power point"teknik konseling behavior"khomisah
 
POWER POINT PSIKOLOGI KONSELING
POWER POINT PSIKOLOGI KONSELINGPOWER POINT PSIKOLOGI KONSELING
POWER POINT PSIKOLOGI KONSELINGMuhammad_Rijal94
 
Pendekatan konseling client centered
Pendekatan konseling client centeredPendekatan konseling client centered
Pendekatan konseling client centeredmisbakhulfirdaus
 

What's hot (20)

Ppt eksistensial humanistik
Ppt eksistensial humanistikPpt eksistensial humanistik
Ppt eksistensial humanistik
 
Ppt client centered
Ppt  client centeredPpt  client centered
Ppt client centered
 
pendekatan Humanistik ppt
pendekatan Humanistik pptpendekatan Humanistik ppt
pendekatan Humanistik ppt
 
konseling realitas
konseling realitaskonseling realitas
konseling realitas
 
Pendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisisPendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisis
 
Pendekatan gestalt
Pendekatan gestaltPendekatan gestalt
Pendekatan gestalt
 
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOKKONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
 
PETA KONSEP TEKNIK KONSELING
PETA KONSEP TEKNIK KONSELINGPETA KONSEP TEKNIK KONSELING
PETA KONSEP TEKNIK KONSELING
 
Kekuatan dan kelemahan konselor sbg personal dan profesional
Kekuatan dan kelemahan konselor sbg personal dan profesionalKekuatan dan kelemahan konselor sbg personal dan profesional
Kekuatan dan kelemahan konselor sbg personal dan profesional
 
Teori pendekatan gestalt
Teori pendekatan gestaltTeori pendekatan gestalt
Teori pendekatan gestalt
 
Teori Psikologi Komunitas
Teori Psikologi KomunitasTeori Psikologi Komunitas
Teori Psikologi Komunitas
 
Modifikasi perilaku
Modifikasi perilakuModifikasi perilaku
Modifikasi perilaku
 
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN BIMBINGAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN BIMBINGAN KELOMPOKKONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN BIMBINGAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN BIMBINGAN KELOMPOK
 
Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...
Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...
Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...
 
power point"teknik konseling behavior"
power point"teknik konseling behavior"power point"teknik konseling behavior"
power point"teknik konseling behavior"
 
Penstrukturan
PenstrukturanPenstrukturan
Penstrukturan
 
POWER POINT PSIKOLOGI KONSELING
POWER POINT PSIKOLOGI KONSELINGPOWER POINT PSIKOLOGI KONSELING
POWER POINT PSIKOLOGI KONSELING
 
Pendekatan konseling client centered
Pendekatan konseling client centeredPendekatan konseling client centered
Pendekatan konseling client centered
 
VERBATIM PADA KONSELING
VERBATIM PADA KONSELINGVERBATIM PADA KONSELING
VERBATIM PADA KONSELING
 
EKSISTENSIAL HUMANISTIK
EKSISTENSIAL HUMANISTIKEKSISTENSIAL HUMANISTIK
EKSISTENSIAL HUMANISTIK
 

Similar to OPTIMALKAN IDENTITAS

Pendekatan konseling realitas 2
Pendekatan konseling realitas 2Pendekatan konseling realitas 2
Pendekatan konseling realitas 2RiZqii AmaLyaa
 
PPT Kelompok 1_Konseling Realitas_Pendekatan dan Teknik dalam Konseling.pptx
PPT Kelompok 1_Konseling Realitas_Pendekatan dan Teknik dalam Konseling.pptxPPT Kelompok 1_Konseling Realitas_Pendekatan dan Teknik dalam Konseling.pptx
PPT Kelompok 1_Konseling Realitas_Pendekatan dan Teknik dalam Konseling.pptxIyenElviraz
 
Teori realiti (bentang)
Teori realiti (bentang)Teori realiti (bentang)
Teori realiti (bentang)ridzuangrik
 
Presentation1 pendekatan realita
Presentation1 pendekatan realitaPresentation1 pendekatan realita
Presentation1 pendekatan realitaRiZqii AmaLyaa
 
Pendekatak konseling realita
Pendekatak konseling realitaPendekatak konseling realita
Pendekatak konseling realitavarizalamir
 
Teori pemusatan klien
Teori pemusatan klienTeori pemusatan klien
Teori pemusatan kliensiewling1988
 
10 terapi realitas
10 terapi realitas10 terapi realitas
10 terapi realitasIchwan Muis
 
Eksistensial-Humanistik
Eksistensial-HumanistikEksistensial-Humanistik
Eksistensial-Humanistikbkupstegal
 
Konseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistikKonseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistikAyu W. Shepty
 
STRATEGI LAYANAN RESPONSIF (PENDEKATAN KONSELING PERSON CENTERED.pptx
STRATEGI LAYANAN RESPONSIF (PENDEKATAN KONSELING PERSON CENTERED.pptxSTRATEGI LAYANAN RESPONSIF (PENDEKATAN KONSELING PERSON CENTERED.pptx
STRATEGI LAYANAN RESPONSIF (PENDEKATAN KONSELING PERSON CENTERED.pptxYopiSugara2
 

Similar to OPTIMALKAN IDENTITAS (20)

Psikologi Konseling Realitas
Psikologi Konseling RealitasPsikologi Konseling Realitas
Psikologi Konseling Realitas
 
Pendekatan konseling realitas 2
Pendekatan konseling realitas 2Pendekatan konseling realitas 2
Pendekatan konseling realitas 2
 
Pendekatan realitas
Pendekatan realitasPendekatan realitas
Pendekatan realitas
 
PPT Kelompok 1_Konseling Realitas_Pendekatan dan Teknik dalam Konseling.pptx
PPT Kelompok 1_Konseling Realitas_Pendekatan dan Teknik dalam Konseling.pptxPPT Kelompok 1_Konseling Realitas_Pendekatan dan Teknik dalam Konseling.pptx
PPT Kelompok 1_Konseling Realitas_Pendekatan dan Teknik dalam Konseling.pptx
 
Teori realiti (bentang)
Teori realiti (bentang)Teori realiti (bentang)
Teori realiti (bentang)
 
Terapi Realitas
Terapi RealitasTerapi Realitas
Terapi Realitas
 
Terapi Realitas
Terapi RealitasTerapi Realitas
Terapi Realitas
 
Bimbingan Konseling
Bimbingan KonselingBimbingan Konseling
Bimbingan Konseling
 
Presentation1 pendekatan realita
Presentation1 pendekatan realitaPresentation1 pendekatan realita
Presentation1 pendekatan realita
 
Pendekatak konseling realita
Pendekatak konseling realitaPendekatak konseling realita
Pendekatak konseling realita
 
Teori pemusatan klien
Teori pemusatan klienTeori pemusatan klien
Teori pemusatan klien
 
PRINSIP KONSELING.pptx
PRINSIP KONSELING.pptxPRINSIP KONSELING.pptx
PRINSIP KONSELING.pptx
 
10 terapi realitas
10 terapi realitas10 terapi realitas
10 terapi realitas
 
Eksistensial-Humanistik
Eksistensial-HumanistikEksistensial-Humanistik
Eksistensial-Humanistik
 
Peta kognitif
Peta kognitifPeta kognitif
Peta kognitif
 
Pendekatan bk
Pendekatan bkPendekatan bk
Pendekatan bk
 
Trait and-factor
Trait and-factorTrait and-factor
Trait and-factor
 
Konseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistikKonseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistik
 
STRATEGI LAYANAN RESPONSIF (PENDEKATAN KONSELING PERSON CENTERED.pptx
STRATEGI LAYANAN RESPONSIF (PENDEKATAN KONSELING PERSON CENTERED.pptxSTRATEGI LAYANAN RESPONSIF (PENDEKATAN KONSELING PERSON CENTERED.pptx
STRATEGI LAYANAN RESPONSIF (PENDEKATAN KONSELING PERSON CENTERED.pptx
 
TERAPI REALITI
TERAPI REALITITERAPI REALITI
TERAPI REALITI
 

More from bkupstegal

Staffing okey fix
Staffing okey fixStaffing okey fix
Staffing okey fixbkupstegal
 
Makalah tentang dasar
Makalah tentang dasarMakalah tentang dasar
Makalah tentang dasarbkupstegal
 
jawaban UAS TI dalam BK
jawaban UAS TI dalam BKjawaban UAS TI dalam BK
jawaban UAS TI dalam BKbkupstegal
 
jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK
jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BKjawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK
jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BKbkupstegal
 
jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK
jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK
jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK bkupstegal
 
Jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK
Jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK Jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK
Jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK bkupstegal
 
Ppt pendekatan psikoanalisis
Ppt pendekatan psikoanalisisPpt pendekatan psikoanalisis
Ppt pendekatan psikoanalisisbkupstegal
 
ppt Landasan Religius dalam BK
ppt Landasan Religius dalam BKppt Landasan Religius dalam BK
ppt Landasan Religius dalam BKbkupstegal
 
Multimedia Interaktif Tentang Kedisiplinan siswa
Multimedia Interaktif Tentang Kedisiplinan siswaMultimedia Interaktif Tentang Kedisiplinan siswa
Multimedia Interaktif Tentang Kedisiplinan siswabkupstegal
 
Ppt napza hivaids
Ppt napza hivaidsPpt napza hivaids
Ppt napza hivaidsbkupstegal
 
KODE ETIK KONSELOR
KODE ETIK KONSELORKODE ETIK KONSELOR
KODE ETIK KONSELORbkupstegal
 
pendekatan konseling eklektik
pendekatan konseling eklektikpendekatan konseling eklektik
pendekatan konseling eklektikbkupstegal
 
Ppt analisis transaksional
Ppt analisis transaksionalPpt analisis transaksional
Ppt analisis transaksionalbkupstegal
 

More from bkupstegal (20)

Staffing okey fix
Staffing okey fixStaffing okey fix
Staffing okey fix
 
Jawaban
JawabanJawaban
Jawaban
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Makalah tentang dasar
Makalah tentang dasarMakalah tentang dasar
Makalah tentang dasar
 
jawaban UAS TI dalam BK
jawaban UAS TI dalam BKjawaban UAS TI dalam BK
jawaban UAS TI dalam BK
 
behavior hans
behavior hansbehavior hans
behavior hans
 
Gestalt
GestaltGestalt
Gestalt
 
jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK
jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BKjawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK
jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK
 
jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK
jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK
jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK
 
Jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK
Jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK Jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK
Jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK
 
Ppt pendekatan psikoanalisis
Ppt pendekatan psikoanalisisPpt pendekatan psikoanalisis
Ppt pendekatan psikoanalisis
 
BK Di Sekolah
BK Di SekolahBK Di Sekolah
BK Di Sekolah
 
ppt Landasan Religius dalam BK
ppt Landasan Religius dalam BKppt Landasan Religius dalam BK
ppt Landasan Religius dalam BK
 
Multimedia Interaktif Tentang Kedisiplinan siswa
Multimedia Interaktif Tentang Kedisiplinan siswaMultimedia Interaktif Tentang Kedisiplinan siswa
Multimedia Interaktif Tentang Kedisiplinan siswa
 
Ppt napza hivaids
Ppt napza hivaidsPpt napza hivaids
Ppt napza hivaids
 
KODE ETIK KONSELOR
KODE ETIK KONSELORKODE ETIK KONSELOR
KODE ETIK KONSELOR
 
PPT NAPZA
PPT NAPZAPPT NAPZA
PPT NAPZA
 
Ppt pa rahmat
Ppt pa rahmatPpt pa rahmat
Ppt pa rahmat
 
pendekatan konseling eklektik
pendekatan konseling eklektikpendekatan konseling eklektik
pendekatan konseling eklektik
 
Ppt analisis transaksional
Ppt analisis transaksionalPpt analisis transaksional
Ppt analisis transaksional
 

Recently uploaded

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 

Recently uploaded (20)

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 

OPTIMALKAN IDENTITAS

  • 1. PENDEKATAN REALITAS Disusun oleh : M. Ali Sadikin (1114500005) Iin Farida (1114500016) Nais Puspaningrum (1114500050) Progdi / semester : Bk /4 A
  • 2. Hakekat Manusia Menurutnya, bahwa tentang hakikat manusia adalah: 1. Bahwa manusia mempunyai kebutuhan yang tunggal, yang hadir di seluruh kehidupannya, sehingga menyebabkan dia memiliki keunikan dalam kepribadiannnya. 2. Setiap orang memiliki kemampuan potensial untuk tumbuh dan berkembang sesuai pola-pola tertentu menjadi kemampuan aktual. Karennya dia dapat menjadi seorang individu yang sukses. 3. Setiap potensi harus diusahakan untuk berkembang dan terapi realitas berusaha membangun anggapan bahwa tiap orang akhirnya menentukan nasibnya sendiri
  • 3. Sejarah Perkembangan Konseling Realitas Konseling realitas dicetuskan oleh William Glasser yang lahir pada tahun 1925 dan menghabiskan masa kanak-kanak dan remajanya di Cliveland, Obio . Pada tahun 1961 Glasser mempublikasikan konsep konseling realitas dalam bukunya yang pertama Mental Health or Mental Illness. Konsep ini diperluas, diperbaiki dan disusun pada penerbitan tahun 1965: Reality Therapy : A New Approach to Psichiatry. Tidak lama setelah penerbitan yang kedua ini, Glasser membuka Institute of Reality Therapy yang digunakan untuk melatih profesi-profesi layanan kemanusiaan. Sebagai kata sambung atas suksesnya, sekolah-sekolah membutuhkan konsultasi Glasser, dan ia dapat menyesuaikan dengan prosedur-prosedunya dengan setting sekolah. Ia mempublikasikan ide ini dalam School Without Failure (1969) dan mendirikan Educatinal Training Centre yang di dalamnya guru-guru mendapat latihan konseling realitas.
  • 4. Kelangsungan hidup (Survival) Cinta dan rasa memiliki (Love and belonging) Kekuatan atau prestasi (Power or achievemen ) Kebebasan atau kemerdekaan (Freedom or independence) Kesenangan (Fun)
  • 5. Perkembangan Kepribadian Konseling Realitas Menurut Glasser ketika seseorang berhasil memenuhi kebutuhannya, orang tersebut telah mencapai identitas sukses. Pencapaian identitas sukses ini terkait pada konsep 3R, yaitu keadaan dimana individu dapat menerima kondisi yang dihadapinya, dicapai dengan menunjukkan total behavior (perilaku total), yakni tindakan (acting), pikiran (thingking), perasaan (feeling), dan fisik (physiology) secara bertanggungjawab (responsibility), sesuatu realita (reality), dan benar (right),
  • 6. Konsep 3R yaitu : • Tanggungjawab (Responsibility) Merupakan kemampuan individu untuk memenuhi kebutuhannya tanpa harus merugikan orang lain. • Kenyataan (Reality) Merupakan kenyataan yang akan menjadi tantangan bagi individu untuk memenuhi kebutuhannya. Setiap individu harus memahami bahwa ada dunia nyata, dimana mereka harus memenuhi kebutuhan-kebutuhan dalam rangka mengatasi masalahnya. Realita yang dimaksud adalah sesuatu yang tersusun dari kenyataan yang ada dan apa adanya. • Kebenaran (Right) Merupakan ukuran atau norma-norma yang diterima secara umum, sehingga tingkah laku dapat diperbandingkan. Individu yang melakukan hal ini mampu mengevaluasi diri sendiri bila melakukan sesuatu melalui perbandingan tersebut ia merasa nyaman bila mampu bertingkah laku dalam tata cara yang diterima secara umum.
  • 7. Pribadi sehat dan bermasalah • Pribadi Sehat • Konseling reality menekankan pilihan-pilihan pada setiap situasi individu memiliki kemampuan membuat pilihan dan mempertanggung jawabkan berhasil. • Status kesehatan mental individu dapat dilihat dalam tahapan yang dialaminya
  • 8. Lanjutan... pribadi bermasalah • Pribadi bermasalah terjadi ketika seseorang gagal dalam memenuhi kebutuhannya. Apabila kebutuhan psikologisnya sejak awal tidak terpenuhi, maka seseorang tidak mendapatkan pengalaman belajar bagaimana memenuhi kebutuhan psikologis dirinya atau orang lain
  • 9. Tujuan Konseling Realitas • Menolong individu agar mampu mengurus diri sendiri, supaya dapat menentukan dan melaksanakan perilaku dalam bentuk nyata. • Mendorong konseli agar berani bertanggung jawab serta memikul segala resiko yang ada, sesuai dengan kemampuan dan keinginannya dalam perkembangan dan pertumbuhannya. • Mengembangkan rencana-rencana nyata dan realistik dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. • Perilaku yang sukses dapat dihubungkan dengan pencapaian kepribadian yang sukses, yang dicapai dengan menanamkan nilai-nilai adanya keinginan individu untuk mengubahnya sendiri. • Terapi ditekankan pada disiplin dan tanggung jawab atas kesadaran sendiri
  • 10. Teknik – Teknik Konseling Realitas  Metapor  Hubungan  Pertanyaan  WDEP & SAMI2C3  Renegosiasi  Intervebsi paradoks  Pengembangan ketrampilan  Adiksi positif  Penggunakan kata kerja  Konsekuensi natural
  • 11. Dalam membantu klien dalam menciptakan identitas keberhasilan, terapis bisa menggunakan beberapa teknik sebagai berikut : • Melakukan permainan peran dengan konseli • Menggunakan humor • Mengajukan pertanyaan-pertanyaan • Tidak menerima alasan tingkah laku yang tidak bertanggung jawab • Berperan sebagai model dan guru • Melibatkan diri pada perjuangan konseli mencari hidup yang efektif • Konfrontasi tingkah laku yang tidak realistis • Memberikan PR antar pertemuan dengan pertemuan berikutnya • Membaca artikel yang relevan • Kesepakatan kontrak antara konselor dan konseli • Debat konstruktif
  • 12. Peran Konselor Dan Konseli Realitas • Konselor terlibat dengan klien dan membawa klien menghadapi realita. Tugas utama konselor adalah menjadi terlibat dengan konselinya dan kemudian menghadapi konseli dengan mengusahakan agar konseli mengambil keputusan. • Konselor sebagai pembimbing. Konselor bertugas melayani sebagai pembimbing untuk membantu konseli menaksir tingkahlaku mereka secara realistis. • Memberi hadiah. Konselor diharapkan memberi hadiah bila konseli berbuat dalam cara yang bertanggungjawab dan tidak menerima setiap penghindaran atas kenyataan atau tidak mengarahkan konseli menyalahkan setiap hal atau setiap orang.
  • 13. Kelemahan dan Kelebihan Konseling Realitas Kelebihan : • Asumsi mengenai tingkah laku merupakan hasil belajar. • Asumsi mengenai kepribadian dipengaruhi oleh lingkungan dan kematangan. • Konseling bertujuan untuk mempelajari tingkah laku baru sebagai upaya untuk memperbaiki tingkah laku malasuai. d. Klien bisa belajar tingkah laku yang lebih realistik dan karenanya bisa tercapai keberhasilan. • Langsung lebih cepat menyadarkan klien karena menggunakan secara langsung mengajak klien berbuat. f. Bersifat praktis, luwes dan efektif. • Mudah dilaksanakan dan tidak memerlukan pengetahuan tentang diagnosis.
  • 14. Lanjutan.... Kelemahan: • Teori ini mengabaikan tentang intelegensi manusia, perbedaan individu dan faktor genetik lain. • Dalam konseling kurang menekankan hubungan baik antara konselor dan konseli, hanya sekedarnya. • Pemberian reinforcement jika tidak tepat dapat mengakibatkan kecanduan atau ketergantungan. • Jangka waktu terapi yang relatif pendek dan berurusan dengan masalah tingkah laku sadar pada konseli. • Teknik yang digunakan kurang mampu mengungkapkan data yang dialami dari diri pribadi klien. • Hanya menekankan perilaku tanpa mempertimbangkan sisi perasaan. • Tidak memberikan penekanan yang cukup pada dinamika tidak sadar dan pada masa lampau individu sebagai salah satu determinan dari tingkah lakunya sekarang. • Bisa terjadi suatu tipe campur tangan yang dangkal karena ia menggunakan kerangka yang terlampu disederhan