SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 1
TEORI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN SOSIAL-
EMOSIONAL
Nama : 1. Aruming Tias P.A (06141281320012)
2. Rizka Supriyanti (06141281320001)
Dosen Pembimbing : Dra. Syafda Ningsih
TEORI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN SOSIAL-
EMOSIONAL
1.1 Teori Perkembangan Sosial Erik Erikson
A. Orientasi Umum
Erikson dilahirkan di Frankfurt, Jerman pada
tahun 1902. Ia besar di Karlshure.
Erik Erikson merupakan salah seorang penganut
aliran psikoanalisis dari Sigmund Freud. Miller
(1983) menyebutkan bahwa Erikson, sebagai seorang
psikoanalisis, menerima dasar-dasar orientasi umum
Freud. Tahapan yang dibuat oleh Erikson adalah
tahapan psikososial, penekanan pada
identitas, dan perluasan metodologi.
1. Tahapan Psikososial
Erikson membuat perbedaan antara psikoseksual Freud dengan
psikososialnya dalam memandang perilaku.
Erikson menekan bahwa proses maturasi fisik dan tuntutan masyarakat
menciptakan delapan krisis atau isu yang harus diselesaikan oleh
seseorang. Ia menjelaskan krisis ini dengan hasil positif dan
negatif, misalnya bacis trust vs basic mistrust. Erikson berpendapat
bahwa tidak pernah ada kata terlambat untuk menyelesaikan berbagai
krisis.
2. Penekanan Terhadap Identitas
Erikson (Miller, 1983) selalu menekankan pada pencarian identitas pada
tiap tahapan kehidupan. Identitas memainkan peranan yang amat penting
bagi kehidupan karena identitas diri merupakan pengertian dan
penerimaan, baik bagi diri sendiri maupun dalam masyarakat.
3. Perluasan Metode Psikoanalisis
Erikson (Miller,1983) menambah tiga metode baru dalam mempelajari
proses perkembangan. Metode tsb adalah observasi langsung pada
anak, perbandingan cross-cultural dan sejarah psikologis.
B. Tahapan Psikososial
Erikson membagi perkembangan psikososial menjadi 8 tahapan
1. Basic Trust vs Basic Mistrust (0-1 Tahun)
Basic trust adalah kepercayaan kepada
orang lain dan perasaan bahwa diri kita
berharga. Seorang bayi akan mempunyai rasa
percaya bila ibunya selalu memberinya makan
saat lapar dan menghiburnya saat ia merasa
tidak nyaman. Hanya orang tua yang
mempunyai kepercayaan diri dan merasa
dirinya berhargalah yang dapat menimbulkan
rasa percaya dalam diri anak. Apabila anak
tidak mendapat rasa percaya dan mengalami
basic mistrust maka kelak bila dewasa ia akan
menjadi orang yang frustasi, menarik
diri, pencuriga, dan tidak percaya diri.
2. Autonomy vs Shame and Doubt (Tahun ke-2)
Pada usia ini anak mulai mandiri secara
fisik dan psikologis. Ia sudah merasa bahwa
dirinya adalah seseorang yang bebas dan bukan
merupakan bagian dari orang lain. Namun, pada
saat yang sama timbul rasa ketidaknyamanan dan
ketakutan karena ia takut untuk mandiri. Anak
juga mulai mengerti peraturan. Ia tau dari mana
dirumahnya yang merupakan daerah
„kekuasaannya‟, tempat ia boleh bereksplorasi.
Keberhasilan pada masa ini akan membuat
seseorang merasa mandiri dan mampu
mengendalikan kehidupannya kelak. Akan
tetapi, apabila anak terlalu dibatasi atau mendapat
hukuman terlalu keras maka dalam diri anak anak
akan berkembang perasaan malu dan ragu.
3. Innitiative vs Guilt (3-5 Tahun)
Anak pada tahap ini sudah
merasa yakin bahwa ia adalah
seseorang. Anak juga dituntut untuk
mengembangkan inisiatif dan
bertanggung jawab atas apa yang
dilakukan. Hal ini ditunjang dengan
perkembangan bahasa dan
motoriknya yang sudah dapat
menjelaskan dan mencoba apa yang
ia inginkan. Perasaan bersalah yang
tidak menyenangkan akan muncul
apabila anak tidak memiliki rasa
tanggung jawab dan merasa terlalu
khawatir.
4. Industry vs Inferiority (6 Tahun – Pubertas)
Pada tahap ini anak merasa
bahwa “Aku adalah apa yang
aku pelajari”. Kehidupan
sentralnya adalah sekolah. Anak
pada usia sekolah dasar
mengerahkan tenaga dan
pikirannya untuk menguasai
pengetahuan dan keterampilan
intelektual.
5. Identity vs Identity Confusion (Remaja: 10-20 tahun)
Rasa percaya, otonomi, insiatif dan
kerajinan memberikan kontribusi pada
identitas anak. Namun pada masa remaja anak
mengalami krisis akan apa yang sudah
diperolehnya selama ini. Pada masa
remaja, seseorang mengalami perubahan
biologis yang cukup signifikan sehingga
secara psikologis ia kembali merasa
limbung.Identitas diri pada remaja umumnya
mereka peroleh dari teman sebaya. Apabila
anak berhasil menemukan “potongan-
potongan” kepribadian dan menyatukannya
maka ia berhasil menemukan identitas diri.
Sebaliknya bila tidak, ia akan merasa dirinya
tidak utuh.
6. Intimicy vs Isolation (Dewasa muda: 20-30 Tahun)
Apabila identitas diri sudah terbentuk
dengan baik, maka seseorang baru dapat
menemukan keintiman psikologis dengan orang
lain. Rasa identitas diri ini amat penting supaya
seseorang tidak merasa harus lebur dalam
kepribadian orang lain yang dekat dengannya.
Kedekatan pada masa ini umumnya terjadi pada
dua hal. Pertama, adalah dengan teman-teman
sesama jenis untuk membina persahabatan yang
saling menguntungkan. Kedua, adalah dengan
lawan jenis untuk membina hubungan
percintaan. Apabila masa ini tidak terlewati
dengan baik maka seseorang akan merasa
terisolisasi,kosong, dan dingin dalam
lingkungannya.
7. Generativity vs Stagnation (Dewasa Madya: 40-50 Tahun)
Generativity berarti
keinginan untuk menciptakan
dan membimbing generasi
berikutnya. Apabila tidak
berhasil maka orang akan
merasa tidak berkembang
dan bosan (stagnation).
8. Integrity vs Despair (Dewasa akhir)
Pada tahapan terakhir
ini, seseorang melihat ke belakang dan
menilai apa yang telah dilakukannya
dalam kehidupan.
Integritas mencakup penerimaan
akan keterbatasan diri dan
kehidupan, merasa menjadi bagian
dari sejarah kehidupan, dan memiliki
kebijakan. Apabila gagal maka orang
akan merasa menyesal akan apa yang
telah dan tidak dilakukan, takut akan
kematian dan tidak menyukai diri
sendiri (dispair).
C. Faktor-faktor Yang mempengaruhi Perkembangan
Proses maturasi yang terjadi pada anak, membuat anak
mempunyai kemampuan baru dan membuka banyak
kesempatan lain pada anak. Erikson juga menyebutkan bahwa
anak hidup dalam komunitas dari lingkaran kehidupan. Menurut
Erikson perkembangan psikososial individu tidak terlepas dari
budaya. Pertama walaupun tiap anak melewati tahapan
perkembangan psikososial yang sama, tiap budaya mempunyai
cara sendiri untuk mengarahkan dan menguatkan tingkah laku
anak pada tahapannya. Kedua adalah budaya bisa berubah
seiring dengan waktu. Adanya kemajuan
teknologi, pendidikan, urbanisasi, dan perkembangan lain
membuat budaya harus berubah dan beradaptasi sesuai dengan
lingkungan masyarakat dan kebutuhannya. Erikson juga
menekankan pentingnya bermain.
1.2 Teori Perkembangan Emosional Maslow
Perkembangan emosi merupakan salah satu factor yang
turut menentukan keberhasilan individu dalam kehidupan. Teori
perkembangan emosional dari Maslow yang mencakup orientasi
umum teori, hierkaki kebutuhan, dan upaya menumbuhkan
motivasi aktulisasi diri. Kebutuhan yang paling rendah adalah
kebutuhan fisik, membuat seseorang lebih terpaku pada
pemenuhan akan rasa lapar,haus dan tempat tinggal. Kebutuhan
yang paling tinggi adalah aktualisasi diri. Abraham Maslow
lahir pada tahun 1908 di Brooklyn dan dibesarkan di daerah itu
pula. Ia merasa bahwa selama ini psikologi terlalu memandang
manusia secara pesimis,negatif, dan memiliki konsep yang
terbatas.
A. Orientasi Umum Teori Maslow
Maslow berpendapat bahwa manusia pada hakikatnya
baik, tidak jahat. Maslow menekankan empat hal. Pertama
manusia menurut Maslow (Hall, 1985) memiliki struktur
psikologis yang beranologi dengan struktur fisik, yaitu
kebutuhan (needs), kapasitas (capacities) dan kecenderungan
(tendencies) yang didasari pada genetis. Kedua perkembangan
yang sehat dan yang diharapkan selalu melibatkan aktualisasi
dari karakteristik tersebut, atau dapat disebut pemenuhan
potensi manusia. Ketiga, keadaan patologis manusia secara
umum berasal dari penyangkalan (denial), frustasi
(frustration) atau memutar (twisting) keadaan manusia yang
baik adalah aktualisasi diri. Sementara yang buruk atau
abnormal adalah segala hal yang menghambat atau membuat
frustasi atau menyangkal esensi dasar manusia.
Keempat, manusia mempunyai keinginan dan kemauan aktif
untuk mencapai kesehatan mental perkembangan aktualisasi
diri. Ada lima kebutuhan pada hierkaki tersebut.
B. Hierarki Kebutuhan
Bagi Maslow, seseorang
berhubungan dengan dunia melalui
dua cara, yaitu D-realm dan B-realm.
D-realm atau deficiency (kekurangan)
berarti manusia berusaha untuk
memenuhi kebutuhan dasar untuk
bertahan hidup. Misalnya, orang yang
kekurangan makan, minum dan tempat
tinggal akan menggunakan seluruh
kapasitasnya untuk memenuhi
kebutuhan ini. B-realm atau being
(menjadi). Pada tahap B-realm
motivasi individu akan meningkat
serta akan mencari aktualisasi diri dan
pengayaan dari keberadaannya.
Hierarki Kebutuhan Maslow
1. Kebutuhan Fisiologis
Merupakan kebutuhan yang paling dasar. Kebutuhan fisik
seperti lapar,haus,dan leleah harus terpenuhi dulu sebelum
manusia dapat melangkah ke jenjang kebutuhan berikutnya.
Terkadang juga keadaan psikologis, misalnya kesepian, membuat
orang merasa lapar karena kesalahn interpretasi dari tubuh.
2. Kebutuhan akan Rasa Aman
Merupakan kebutuhan akan rasa
keselamatan, kestabilan, proteksi, struktur, keteraturan, hukum, ba
tasan, dan bebas dari rasa takut. Anak-anak mengekpresikan
kebutuhan ini dengan cara menangis untuk meminta rasa aman
dari orang tuanya. Kebutuhan akan rasa aman ini tidak hanya
tergantung dari hal-hal „besar‟ seperti keamanan Negara, tetapi
juga tergantung pada hal-hal yang „kecil‟ seperti pekerjaan
tetap, adanya tabungan.
3. Kebutuhan Memiliki dan Cinta
Maksudnya adalah kita memiliki hubungan yang hangat
dengan orang lain seperti keluarga, teman, pasangan, dan anak.
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan dasar manusia yaitu
kebutuhan untuk merasa menjadi bagian dari suatu kelompok
baik keluarga maupun kelompok teman. Ia menyebutkan bahwa
kurangnya perasaan dekat dengan orang lainmembuat kita tidak
dapat menyesuaikan diri dengan baik dan akhirnya kita
mengalami gangguan.
4. Kebutuhan Rasa Percaya Diri
Ada dua jenis kebutuhan rasa percaya diri. Yang pertama adalah
kebutuhan untuk perasaan kuat, menguasai sesuatu, kompetensi dan
kemandirian. Yang kedua adalah perasaan dihormati oleh orang
lain, status, ketenaran, dominasi menjadi penting. Menurut Maslow
kepuasaan dari tingkat kebutuhan ini akan membuat orang percaya
diri,berharga, kuat,mampu,berguna oleh orang lain. Apabila kepuasaan
tidak tercapai maka orang itu akan rendah diri, lemah dan tidak berdaya.
Ia berpendapat bahwa rasa percaya diri paling sehat dan stabil adlah
yang berasal dari perasaan bahwa dirinya memang berhak untuk
mendapatkan rasa hormat dari orang lain bukan sekedar dari ketenaran.
5. Kebutuhan akan Aktualisi Diri dan Metaneeds
Merupakan kebutuhan payung yang membawahi 17 metaneeds atau
nilai-menjadi (being-value). Beberapa kebutuhan meta merupakan
kebutuhan dasar seperti keadialn,kejujuran,keteraturan kebebasan untuk
melakukan sesuatu dan berbicara serta mencari informasi dan membela
diri.
C. Menumbuhkan Motivasi Aktualisasi Diri
Ada delapan cara yang dapat dilakukan untuk mengaktualisasi diri
yaitu sebagai berikut:
1. Berikan kesempatan kepada setiap anak untuk mengalami setiap
kejadian dengan hidup, penuh dan tidak egois.
2. Kehidupan adalah proses terus-menerus dari memilih keamanan dan
risiko.
3. Apabila anak harus berpikir, jangan terlalu banyak member petunjuk.
Biarkan anak mengatakan apa yang memang mereka rasakan.
4. Apabila anak dalam keraguan, dorong anak untuk mengatakan
sejujurnya.
5. Berikan anak mendengar seleranya sendiri dan bersiap untuk menjadi
tidak popular.
6. Berikan kesempatan kepada ank menggunakan kepandaiannya.
7. Ajak anak untuk mempelajari apa yang terbaik dan terburuk mereka
dan bantu anak untuk menyingkirkan segala ilusi dan keyakinan palsu.
8. Minta anak untuk mengenali dirinya sendiri, apa yang disukai dan
tidak disukai, apa yang baik dan buruk untuk mereka. Selain itu anak
juga didorong untuk mengenali pertahanan dirinya dan menemukan
kekuatan untuk mengalahkannya.
1.3 Resiliensi
A. Pengertian Resiliensi
Menurut Irwanto (2003) pada dasarnya anak adalah organism
yang sangat lentur, yang mampu beradaptasi dengan situasi yang
paling sulit sekalipun. Anak resilinse adalah anak yang
mempunyai kekuatan batin dan emosional yang luar biasa
sehingga dapat mengatasi berbagai trauma. Anak-anak ini mampu
mencari dukungan dari lingkungan sekitarnya seperti
teman, keluarga atau yang lainnya dalam menghadapi dan
mengatasi keadaan yang tidak menyenangkan.
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Resiliensi
Anak resiliensi adalah anak yang „segar kembali‟ yang
mampu mengatasi keadaan yang sangat tidak menyenangkan, yang
membinasakan perkembangan emosional kebanyakan anak.
Faktor-faktor tersebut adalah :
1. Kepribadian Anak. Anak resiliensi cendurung mampu beradaptasi
cukup baik terhadap lingkungan yang berubah, berpikir positif
peka terhadap orang lain dan mandiri.
2. Keluarga. Anak memiliki hubungan yang baik dengan kedua
orang tuanya yang saling mendorong satu sama lain atau
memiliki yang dekat dengan ayah atau ibu atau paling tidak
memiliki hubungan dekat dengan saudara kandung atau orang
dewasa.
3. Pengalaman belajar. Anak resiliensi mungkin memilki
pengalaman mengatasi social. Atau mereka melihat orang lain-
orang tua, kakak, atu yang lainnya mengatsi frustasi dan situasi
yang tidak menyenangkan.
4. Faktor-faktor risiko terbatas. Anak yang dihadapkan pada satu
factor yang sangat berkaitan dengan penyakit psikis sering kali
dapat mengatasi stress.
Hasil penelitian menemukan bahwa keadaan yang tidak
menguntungkan dari seseorang anak dapat dikurangi dan anak
dapat mengembangkan kekuatan dan kemampuan yang diperlukan
untuk menghadapi kesengsaraan yang mereka rasakan.

More Related Content

What's hot

Teori perkembangan moral
Teori perkembangan moralTeori perkembangan moral
Teori perkembangan moralfara dillah
 
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOWTEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOWNur Arifaizal Basri
 
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia DiniPemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia DiniMichelle Rumawir
 
Perkembangan masa kanak kanak awal
Perkembangan masa kanak kanak awalPerkembangan masa kanak kanak awal
Perkembangan masa kanak kanak awalCommunity Design
 
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12  Erik H.EriksonPertemuan ke-12  Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12 Erik H.EriksonVivia Maya Rafica
 
Perkembangan Masa Anak-anak Awal
Perkembangan Masa Anak-anak AwalPerkembangan Masa Anak-anak Awal
Perkembangan Masa Anak-anak AwalAndhika Pratama
 
sejarah bimbingan dan konseling
 sejarah bimbingan dan konseling sejarah bimbingan dan konseling
sejarah bimbingan dan konselingkomisariatimmbpp
 
Aspek-Aspek Perkembangan Sosial dan Emosi Masa Kanak-Kanak Awal (Psikologi Pe...
Aspek-Aspek Perkembangan Sosial dan Emosi Masa Kanak-Kanak Awal (Psikologi Pe...Aspek-Aspek Perkembangan Sosial dan Emosi Masa Kanak-Kanak Awal (Psikologi Pe...
Aspek-Aspek Perkembangan Sosial dan Emosi Masa Kanak-Kanak Awal (Psikologi Pe...atone_lotus
 
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta SusantiLaporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta SusantiSchool
 
Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1Umi Arifah
 
perkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadian
perkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadianperkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadian
perkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadianSeptia Darmayanti
 
Pendekatan konseling individual Alfred Adler
Pendekatan konseling individual Alfred AdlerPendekatan konseling individual Alfred Adler
Pendekatan konseling individual Alfred AdlerIis Nurul Fitriyani
 
21. rpl perencanaan karir masa depan (genap)
21. rpl perencanaan karir masa depan (genap)21. rpl perencanaan karir masa depan (genap)
21. rpl perencanaan karir masa depan (genap)aji ali mabruri
 
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)mncgita
 

What's hot (20)

Teori perkembangan moral
Teori perkembangan moralTeori perkembangan moral
Teori perkembangan moral
 
Pengantar Psikologi
Pengantar PsikologiPengantar Psikologi
Pengantar Psikologi
 
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOWTEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
 
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia DiniPemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
 
Perkembangan masa kanak kanak awal
Perkembangan masa kanak kanak awalPerkembangan masa kanak kanak awal
Perkembangan masa kanak kanak awal
 
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12  Erik H.EriksonPertemuan ke-12  Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
 
Perkembangan Masa Anak-anak Awal
Perkembangan Masa Anak-anak AwalPerkembangan Masa Anak-anak Awal
Perkembangan Masa Anak-anak Awal
 
sejarah bimbingan dan konseling
 sejarah bimbingan dan konseling sejarah bimbingan dan konseling
sejarah bimbingan dan konseling
 
teori erik erikson
 teori erik erikson teori erik erikson
teori erik erikson
 
Tahap perkembangan moral kohlberg
Tahap perkembangan moral kohlbergTahap perkembangan moral kohlberg
Tahap perkembangan moral kohlberg
 
Aspek-Aspek Perkembangan Sosial dan Emosi Masa Kanak-Kanak Awal (Psikologi Pe...
Aspek-Aspek Perkembangan Sosial dan Emosi Masa Kanak-Kanak Awal (Psikologi Pe...Aspek-Aspek Perkembangan Sosial dan Emosi Masa Kanak-Kanak Awal (Psikologi Pe...
Aspek-Aspek Perkembangan Sosial dan Emosi Masa Kanak-Kanak Awal (Psikologi Pe...
 
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta SusantiLaporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
 
Perkembangan psikososial
Perkembangan psikososialPerkembangan psikososial
Perkembangan psikososial
 
Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1
 
perkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadian
perkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadianperkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadian
perkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadian
 
Pendekatan konseling individual Alfred Adler
Pendekatan konseling individual Alfred AdlerPendekatan konseling individual Alfred Adler
Pendekatan konseling individual Alfred Adler
 
Evaluasi supervisi bk 1
Evaluasi supervisi bk 1Evaluasi supervisi bk 1
Evaluasi supervisi bk 1
 
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
 
21. rpl perencanaan karir masa depan (genap)
21. rpl perencanaan karir masa depan (genap)21. rpl perencanaan karir masa depan (genap)
21. rpl perencanaan karir masa depan (genap)
 
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
 

Similar to Modul 2 psikologi perkembangan sosial-emosional

Dasar dasar perilaku individu
Dasar dasar perilaku individuDasar dasar perilaku individu
Dasar dasar perilaku individuSiti Sahati
 
KEBUTUHAN BIOLOGIS MANUSIA
KEBUTUHAN BIOLOGIS MANUSIAKEBUTUHAN BIOLOGIS MANUSIA
KEBUTUHAN BIOLOGIS MANUSIASyifaARN
 
TUTORIAL 2 PBKK3203 Teori jangka hayat Erik Erikson
TUTORIAL 2 PBKK3203 Teori jangka hayat Erik EriksonTUTORIAL 2 PBKK3203 Teori jangka hayat Erik Erikson
TUTORIAL 2 PBKK3203 Teori jangka hayat Erik EriksonAWATIFBINTILATIPIPGP
 
Kebutuhan subjek didik dan proses pembelajaran sebagai upaya pemenuhannya
Kebutuhan subjek didik dan proses pembelajaran sebagai upaya pemenuhannyaKebutuhan subjek didik dan proses pembelajaran sebagai upaya pemenuhannya
Kebutuhan subjek didik dan proses pembelajaran sebagai upaya pemenuhannyaDedi Yulianto
 
TEORI PERKEMBANGAN MENURUT ERICKSON_PPD Kelompok 3.pptx
TEORI PERKEMBANGAN MENURUT ERICKSON_PPD Kelompok 3.pptxTEORI PERKEMBANGAN MENURUT ERICKSON_PPD Kelompok 3.pptx
TEORI PERKEMBANGAN MENURUT ERICKSON_PPD Kelompok 3.pptxPingkanWewengkang1
 
Teori kepribadian humanistik abraham maslow
Teori kepribadian humanistik abraham maslowTeori kepribadian humanistik abraham maslow
Teori kepribadian humanistik abraham maslowZulfa Meizanita
 
PPT_perkembangan_anak_menurut_ahli_sejak usia dini
PPT_perkembangan_anak_menurut_ahli_sejak usia diniPPT_perkembangan_anak_menurut_ahli_sejak usia dini
PPT_perkembangan_anak_menurut_ahli_sejak usia dinielsidaaritonang1
 
PPT_perkembangan_peserta_didik.pptx
PPT_perkembangan_peserta_didik.pptxPPT_perkembangan_peserta_didik.pptx
PPT_perkembangan_peserta_didik.pptxkhalimsinaubareng
 
Konsep kebutuhan psikososial,sexual dan spiritual
Konsep kebutuhan psikososial,sexual dan spiritualKonsep kebutuhan psikososial,sexual dan spiritual
Konsep kebutuhan psikososial,sexual dan spiritualpjj_kemenkes
 
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia dini
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia diniMateri model pengembangan sosial emosional anak usia dini
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia dinifachrul rozie
 
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia dini
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia diniMateri model pengembangan sosial emosional anak usia dini
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia dinifachrul rozie
 
Teori teori psikologi perkembangan
Teori teori psikologi perkembanganTeori teori psikologi perkembangan
Teori teori psikologi perkembanganKhalifatul Haq
 
Perkembangan Sosial, Moral dan Agama Peserta Didik.pptx
Perkembangan Sosial, Moral dan Agama Peserta Didik.pptxPerkembangan Sosial, Moral dan Agama Peserta Didik.pptx
Perkembangan Sosial, Moral dan Agama Peserta Didik.pptxardise2
 
PERSONALITI EGO PSIKONALISIS ERIK ERIKSON
PERSONALITI EGO PSIKONALISIS ERIK ERIKSONPERSONALITI EGO PSIKONALISIS ERIK ERIKSON
PERSONALITI EGO PSIKONALISIS ERIK ERIKSONAina Faatihah
 

Similar to Modul 2 psikologi perkembangan sosial-emosional (20)

Dasar dasar perilaku individu
Dasar dasar perilaku individuDasar dasar perilaku individu
Dasar dasar perilaku individu
 
Hbse 2011.ppt erikson
Hbse 2011.ppt eriksonHbse 2011.ppt erikson
Hbse 2011.ppt erikson
 
Teori perkembangan emosi
Teori perkembangan emosiTeori perkembangan emosi
Teori perkembangan emosi
 
KEBUTUHAN BIOLOGIS MANUSIA
KEBUTUHAN BIOLOGIS MANUSIAKEBUTUHAN BIOLOGIS MANUSIA
KEBUTUHAN BIOLOGIS MANUSIA
 
TUTORIAL 2 PBKK3203 Teori jangka hayat Erik Erikson
TUTORIAL 2 PBKK3203 Teori jangka hayat Erik EriksonTUTORIAL 2 PBKK3203 Teori jangka hayat Erik Erikson
TUTORIAL 2 PBKK3203 Teori jangka hayat Erik Erikson
 
Kebutuhan subjek didik dan proses pembelajaran sebagai upaya pemenuhannya
Kebutuhan subjek didik dan proses pembelajaran sebagai upaya pemenuhannyaKebutuhan subjek didik dan proses pembelajaran sebagai upaya pemenuhannya
Kebutuhan subjek didik dan proses pembelajaran sebagai upaya pemenuhannya
 
Perkembangan emosi
Perkembangan  emosiPerkembangan  emosi
Perkembangan emosi
 
TEORI PERKEMBANGAN MENURUT ERICKSON_PPD Kelompok 3.pptx
TEORI PERKEMBANGAN MENURUT ERICKSON_PPD Kelompok 3.pptxTEORI PERKEMBANGAN MENURUT ERICKSON_PPD Kelompok 3.pptx
TEORI PERKEMBANGAN MENURUT ERICKSON_PPD Kelompok 3.pptx
 
Teori kepribadian humanistik abraham maslow
Teori kepribadian humanistik abraham maslowTeori kepribadian humanistik abraham maslow
Teori kepribadian humanistik abraham maslow
 
PPT_perkembangan_anak_menurut_ahli_sejak usia dini
PPT_perkembangan_anak_menurut_ahli_sejak usia diniPPT_perkembangan_anak_menurut_ahli_sejak usia dini
PPT_perkembangan_anak_menurut_ahli_sejak usia dini
 
Teori erikson
Teori eriksonTeori erikson
Teori erikson
 
Psikologi remaja
Psikologi remaja Psikologi remaja
Psikologi remaja
 
PPT_perkembangan_peserta_didik.pptx
PPT_perkembangan_peserta_didik.pptxPPT_perkembangan_peserta_didik.pptx
PPT_perkembangan_peserta_didik.pptx
 
Konsep kebutuhan psikososial,sexual dan spiritual
Konsep kebutuhan psikososial,sexual dan spiritualKonsep kebutuhan psikososial,sexual dan spiritual
Konsep kebutuhan psikososial,sexual dan spiritual
 
pendekatan humanistik
pendekatan humanistikpendekatan humanistik
pendekatan humanistik
 
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia dini
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia diniMateri model pengembangan sosial emosional anak usia dini
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia dini
 
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia dini
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia diniMateri model pengembangan sosial emosional anak usia dini
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia dini
 
Teori teori psikologi perkembangan
Teori teori psikologi perkembanganTeori teori psikologi perkembangan
Teori teori psikologi perkembangan
 
Perkembangan Sosial, Moral dan Agama Peserta Didik.pptx
Perkembangan Sosial, Moral dan Agama Peserta Didik.pptxPerkembangan Sosial, Moral dan Agama Peserta Didik.pptx
Perkembangan Sosial, Moral dan Agama Peserta Didik.pptx
 
PERSONALITI EGO PSIKONALISIS ERIK ERIKSON
PERSONALITI EGO PSIKONALISIS ERIK ERIKSONPERSONALITI EGO PSIKONALISIS ERIK ERIKSON
PERSONALITI EGO PSIKONALISIS ERIK ERIKSON
 

Recently uploaded

421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 

Recently uploaded (20)

421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 

Modul 2 psikologi perkembangan sosial-emosional

  • 1. PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 1 TEORI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN SOSIAL- EMOSIONAL Nama : 1. Aruming Tias P.A (06141281320012) 2. Rizka Supriyanti (06141281320001) Dosen Pembimbing : Dra. Syafda Ningsih
  • 2. TEORI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN SOSIAL- EMOSIONAL 1.1 Teori Perkembangan Sosial Erik Erikson A. Orientasi Umum Erikson dilahirkan di Frankfurt, Jerman pada tahun 1902. Ia besar di Karlshure. Erik Erikson merupakan salah seorang penganut aliran psikoanalisis dari Sigmund Freud. Miller (1983) menyebutkan bahwa Erikson, sebagai seorang psikoanalisis, menerima dasar-dasar orientasi umum Freud. Tahapan yang dibuat oleh Erikson adalah tahapan psikososial, penekanan pada identitas, dan perluasan metodologi.
  • 3. 1. Tahapan Psikososial Erikson membuat perbedaan antara psikoseksual Freud dengan psikososialnya dalam memandang perilaku. Erikson menekan bahwa proses maturasi fisik dan tuntutan masyarakat menciptakan delapan krisis atau isu yang harus diselesaikan oleh seseorang. Ia menjelaskan krisis ini dengan hasil positif dan negatif, misalnya bacis trust vs basic mistrust. Erikson berpendapat bahwa tidak pernah ada kata terlambat untuk menyelesaikan berbagai krisis. 2. Penekanan Terhadap Identitas Erikson (Miller, 1983) selalu menekankan pada pencarian identitas pada tiap tahapan kehidupan. Identitas memainkan peranan yang amat penting bagi kehidupan karena identitas diri merupakan pengertian dan penerimaan, baik bagi diri sendiri maupun dalam masyarakat. 3. Perluasan Metode Psikoanalisis Erikson (Miller,1983) menambah tiga metode baru dalam mempelajari proses perkembangan. Metode tsb adalah observasi langsung pada anak, perbandingan cross-cultural dan sejarah psikologis.
  • 4. B. Tahapan Psikososial Erikson membagi perkembangan psikososial menjadi 8 tahapan 1. Basic Trust vs Basic Mistrust (0-1 Tahun) Basic trust adalah kepercayaan kepada orang lain dan perasaan bahwa diri kita berharga. Seorang bayi akan mempunyai rasa percaya bila ibunya selalu memberinya makan saat lapar dan menghiburnya saat ia merasa tidak nyaman. Hanya orang tua yang mempunyai kepercayaan diri dan merasa dirinya berhargalah yang dapat menimbulkan rasa percaya dalam diri anak. Apabila anak tidak mendapat rasa percaya dan mengalami basic mistrust maka kelak bila dewasa ia akan menjadi orang yang frustasi, menarik diri, pencuriga, dan tidak percaya diri.
  • 5. 2. Autonomy vs Shame and Doubt (Tahun ke-2) Pada usia ini anak mulai mandiri secara fisik dan psikologis. Ia sudah merasa bahwa dirinya adalah seseorang yang bebas dan bukan merupakan bagian dari orang lain. Namun, pada saat yang sama timbul rasa ketidaknyamanan dan ketakutan karena ia takut untuk mandiri. Anak juga mulai mengerti peraturan. Ia tau dari mana dirumahnya yang merupakan daerah „kekuasaannya‟, tempat ia boleh bereksplorasi. Keberhasilan pada masa ini akan membuat seseorang merasa mandiri dan mampu mengendalikan kehidupannya kelak. Akan tetapi, apabila anak terlalu dibatasi atau mendapat hukuman terlalu keras maka dalam diri anak anak akan berkembang perasaan malu dan ragu.
  • 6. 3. Innitiative vs Guilt (3-5 Tahun) Anak pada tahap ini sudah merasa yakin bahwa ia adalah seseorang. Anak juga dituntut untuk mengembangkan inisiatif dan bertanggung jawab atas apa yang dilakukan. Hal ini ditunjang dengan perkembangan bahasa dan motoriknya yang sudah dapat menjelaskan dan mencoba apa yang ia inginkan. Perasaan bersalah yang tidak menyenangkan akan muncul apabila anak tidak memiliki rasa tanggung jawab dan merasa terlalu khawatir.
  • 7. 4. Industry vs Inferiority (6 Tahun – Pubertas) Pada tahap ini anak merasa bahwa “Aku adalah apa yang aku pelajari”. Kehidupan sentralnya adalah sekolah. Anak pada usia sekolah dasar mengerahkan tenaga dan pikirannya untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan intelektual.
  • 8. 5. Identity vs Identity Confusion (Remaja: 10-20 tahun) Rasa percaya, otonomi, insiatif dan kerajinan memberikan kontribusi pada identitas anak. Namun pada masa remaja anak mengalami krisis akan apa yang sudah diperolehnya selama ini. Pada masa remaja, seseorang mengalami perubahan biologis yang cukup signifikan sehingga secara psikologis ia kembali merasa limbung.Identitas diri pada remaja umumnya mereka peroleh dari teman sebaya. Apabila anak berhasil menemukan “potongan- potongan” kepribadian dan menyatukannya maka ia berhasil menemukan identitas diri. Sebaliknya bila tidak, ia akan merasa dirinya tidak utuh.
  • 9. 6. Intimicy vs Isolation (Dewasa muda: 20-30 Tahun) Apabila identitas diri sudah terbentuk dengan baik, maka seseorang baru dapat menemukan keintiman psikologis dengan orang lain. Rasa identitas diri ini amat penting supaya seseorang tidak merasa harus lebur dalam kepribadian orang lain yang dekat dengannya. Kedekatan pada masa ini umumnya terjadi pada dua hal. Pertama, adalah dengan teman-teman sesama jenis untuk membina persahabatan yang saling menguntungkan. Kedua, adalah dengan lawan jenis untuk membina hubungan percintaan. Apabila masa ini tidak terlewati dengan baik maka seseorang akan merasa terisolisasi,kosong, dan dingin dalam lingkungannya.
  • 10. 7. Generativity vs Stagnation (Dewasa Madya: 40-50 Tahun) Generativity berarti keinginan untuk menciptakan dan membimbing generasi berikutnya. Apabila tidak berhasil maka orang akan merasa tidak berkembang dan bosan (stagnation).
  • 11. 8. Integrity vs Despair (Dewasa akhir) Pada tahapan terakhir ini, seseorang melihat ke belakang dan menilai apa yang telah dilakukannya dalam kehidupan. Integritas mencakup penerimaan akan keterbatasan diri dan kehidupan, merasa menjadi bagian dari sejarah kehidupan, dan memiliki kebijakan. Apabila gagal maka orang akan merasa menyesal akan apa yang telah dan tidak dilakukan, takut akan kematian dan tidak menyukai diri sendiri (dispair).
  • 12. C. Faktor-faktor Yang mempengaruhi Perkembangan Proses maturasi yang terjadi pada anak, membuat anak mempunyai kemampuan baru dan membuka banyak kesempatan lain pada anak. Erikson juga menyebutkan bahwa anak hidup dalam komunitas dari lingkaran kehidupan. Menurut Erikson perkembangan psikososial individu tidak terlepas dari budaya. Pertama walaupun tiap anak melewati tahapan perkembangan psikososial yang sama, tiap budaya mempunyai cara sendiri untuk mengarahkan dan menguatkan tingkah laku anak pada tahapannya. Kedua adalah budaya bisa berubah seiring dengan waktu. Adanya kemajuan teknologi, pendidikan, urbanisasi, dan perkembangan lain membuat budaya harus berubah dan beradaptasi sesuai dengan lingkungan masyarakat dan kebutuhannya. Erikson juga menekankan pentingnya bermain.
  • 13. 1.2 Teori Perkembangan Emosional Maslow Perkembangan emosi merupakan salah satu factor yang turut menentukan keberhasilan individu dalam kehidupan. Teori perkembangan emosional dari Maslow yang mencakup orientasi umum teori, hierkaki kebutuhan, dan upaya menumbuhkan motivasi aktulisasi diri. Kebutuhan yang paling rendah adalah kebutuhan fisik, membuat seseorang lebih terpaku pada pemenuhan akan rasa lapar,haus dan tempat tinggal. Kebutuhan yang paling tinggi adalah aktualisasi diri. Abraham Maslow lahir pada tahun 1908 di Brooklyn dan dibesarkan di daerah itu pula. Ia merasa bahwa selama ini psikologi terlalu memandang manusia secara pesimis,negatif, dan memiliki konsep yang terbatas.
  • 14. A. Orientasi Umum Teori Maslow Maslow berpendapat bahwa manusia pada hakikatnya baik, tidak jahat. Maslow menekankan empat hal. Pertama manusia menurut Maslow (Hall, 1985) memiliki struktur psikologis yang beranologi dengan struktur fisik, yaitu kebutuhan (needs), kapasitas (capacities) dan kecenderungan (tendencies) yang didasari pada genetis. Kedua perkembangan yang sehat dan yang diharapkan selalu melibatkan aktualisasi dari karakteristik tersebut, atau dapat disebut pemenuhan potensi manusia. Ketiga, keadaan patologis manusia secara umum berasal dari penyangkalan (denial), frustasi (frustration) atau memutar (twisting) keadaan manusia yang baik adalah aktualisasi diri. Sementara yang buruk atau abnormal adalah segala hal yang menghambat atau membuat frustasi atau menyangkal esensi dasar manusia. Keempat, manusia mempunyai keinginan dan kemauan aktif untuk mencapai kesehatan mental perkembangan aktualisasi diri. Ada lima kebutuhan pada hierkaki tersebut.
  • 15. B. Hierarki Kebutuhan Bagi Maslow, seseorang berhubungan dengan dunia melalui dua cara, yaitu D-realm dan B-realm. D-realm atau deficiency (kekurangan) berarti manusia berusaha untuk memenuhi kebutuhan dasar untuk bertahan hidup. Misalnya, orang yang kekurangan makan, minum dan tempat tinggal akan menggunakan seluruh kapasitasnya untuk memenuhi kebutuhan ini. B-realm atau being (menjadi). Pada tahap B-realm motivasi individu akan meningkat serta akan mencari aktualisasi diri dan pengayaan dari keberadaannya. Hierarki Kebutuhan Maslow
  • 16. 1. Kebutuhan Fisiologis Merupakan kebutuhan yang paling dasar. Kebutuhan fisik seperti lapar,haus,dan leleah harus terpenuhi dulu sebelum manusia dapat melangkah ke jenjang kebutuhan berikutnya. Terkadang juga keadaan psikologis, misalnya kesepian, membuat orang merasa lapar karena kesalahn interpretasi dari tubuh. 2. Kebutuhan akan Rasa Aman Merupakan kebutuhan akan rasa keselamatan, kestabilan, proteksi, struktur, keteraturan, hukum, ba tasan, dan bebas dari rasa takut. Anak-anak mengekpresikan kebutuhan ini dengan cara menangis untuk meminta rasa aman dari orang tuanya. Kebutuhan akan rasa aman ini tidak hanya tergantung dari hal-hal „besar‟ seperti keamanan Negara, tetapi juga tergantung pada hal-hal yang „kecil‟ seperti pekerjaan tetap, adanya tabungan.
  • 17. 3. Kebutuhan Memiliki dan Cinta Maksudnya adalah kita memiliki hubungan yang hangat dengan orang lain seperti keluarga, teman, pasangan, dan anak. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan untuk merasa menjadi bagian dari suatu kelompok baik keluarga maupun kelompok teman. Ia menyebutkan bahwa kurangnya perasaan dekat dengan orang lainmembuat kita tidak dapat menyesuaikan diri dengan baik dan akhirnya kita mengalami gangguan.
  • 18. 4. Kebutuhan Rasa Percaya Diri Ada dua jenis kebutuhan rasa percaya diri. Yang pertama adalah kebutuhan untuk perasaan kuat, menguasai sesuatu, kompetensi dan kemandirian. Yang kedua adalah perasaan dihormati oleh orang lain, status, ketenaran, dominasi menjadi penting. Menurut Maslow kepuasaan dari tingkat kebutuhan ini akan membuat orang percaya diri,berharga, kuat,mampu,berguna oleh orang lain. Apabila kepuasaan tidak tercapai maka orang itu akan rendah diri, lemah dan tidak berdaya. Ia berpendapat bahwa rasa percaya diri paling sehat dan stabil adlah yang berasal dari perasaan bahwa dirinya memang berhak untuk mendapatkan rasa hormat dari orang lain bukan sekedar dari ketenaran. 5. Kebutuhan akan Aktualisi Diri dan Metaneeds Merupakan kebutuhan payung yang membawahi 17 metaneeds atau nilai-menjadi (being-value). Beberapa kebutuhan meta merupakan kebutuhan dasar seperti keadialn,kejujuran,keteraturan kebebasan untuk melakukan sesuatu dan berbicara serta mencari informasi dan membela diri.
  • 19. C. Menumbuhkan Motivasi Aktualisasi Diri Ada delapan cara yang dapat dilakukan untuk mengaktualisasi diri yaitu sebagai berikut: 1. Berikan kesempatan kepada setiap anak untuk mengalami setiap kejadian dengan hidup, penuh dan tidak egois. 2. Kehidupan adalah proses terus-menerus dari memilih keamanan dan risiko. 3. Apabila anak harus berpikir, jangan terlalu banyak member petunjuk. Biarkan anak mengatakan apa yang memang mereka rasakan. 4. Apabila anak dalam keraguan, dorong anak untuk mengatakan sejujurnya. 5. Berikan anak mendengar seleranya sendiri dan bersiap untuk menjadi tidak popular. 6. Berikan kesempatan kepada ank menggunakan kepandaiannya. 7. Ajak anak untuk mempelajari apa yang terbaik dan terburuk mereka dan bantu anak untuk menyingkirkan segala ilusi dan keyakinan palsu. 8. Minta anak untuk mengenali dirinya sendiri, apa yang disukai dan tidak disukai, apa yang baik dan buruk untuk mereka. Selain itu anak juga didorong untuk mengenali pertahanan dirinya dan menemukan kekuatan untuk mengalahkannya.
  • 20. 1.3 Resiliensi A. Pengertian Resiliensi Menurut Irwanto (2003) pada dasarnya anak adalah organism yang sangat lentur, yang mampu beradaptasi dengan situasi yang paling sulit sekalipun. Anak resilinse adalah anak yang mempunyai kekuatan batin dan emosional yang luar biasa sehingga dapat mengatasi berbagai trauma. Anak-anak ini mampu mencari dukungan dari lingkungan sekitarnya seperti teman, keluarga atau yang lainnya dalam menghadapi dan mengatasi keadaan yang tidak menyenangkan.
  • 21. B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Resiliensi Anak resiliensi adalah anak yang „segar kembali‟ yang mampu mengatasi keadaan yang sangat tidak menyenangkan, yang membinasakan perkembangan emosional kebanyakan anak. Faktor-faktor tersebut adalah : 1. Kepribadian Anak. Anak resiliensi cendurung mampu beradaptasi cukup baik terhadap lingkungan yang berubah, berpikir positif peka terhadap orang lain dan mandiri. 2. Keluarga. Anak memiliki hubungan yang baik dengan kedua orang tuanya yang saling mendorong satu sama lain atau memiliki yang dekat dengan ayah atau ibu atau paling tidak memiliki hubungan dekat dengan saudara kandung atau orang dewasa.
  • 22. 3. Pengalaman belajar. Anak resiliensi mungkin memilki pengalaman mengatasi social. Atau mereka melihat orang lain- orang tua, kakak, atu yang lainnya mengatsi frustasi dan situasi yang tidak menyenangkan. 4. Faktor-faktor risiko terbatas. Anak yang dihadapkan pada satu factor yang sangat berkaitan dengan penyakit psikis sering kali dapat mengatasi stress. Hasil penelitian menemukan bahwa keadaan yang tidak menguntungkan dari seseorang anak dapat dikurangi dan anak dapat mengembangkan kekuatan dan kemampuan yang diperlukan untuk menghadapi kesengsaraan yang mereka rasakan.